• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Aditif Mgo/Cao Dan Suhu Sintering Terhadap Mikrostruktur Dan Karakteristik Keramik PSZ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Aditif Mgo/Cao Dan Suhu Sintering Terhadap Mikrostruktur Dan Karakteristik Keramik PSZ"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Judul Penelitian

: PENGARUH ADITIF MgO/CaO DAN SUHU

SINTERING TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN

KARAKTERISTIK KERAMIK PSZ

Nama Mahasiswa

: Ratna Askiah Simatupang

Nomor Pokok

: 037026009

Program Studi

: IImu Fisika

Menyetujui

Komisi Pembimbing

Ketua

Anggota

ean Sebayaug, M.Si, APU

Dr. Timbangen Sembiring, M.Sc. Druf."'f''P.

Ketua Program Studi,

Direktur,

Dr. Eddy Marlianto, M.Sc.

Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc.

Tanggal Lulus :

26 September 2005

(4)
(5)
(6)
(7)

INTISARI

Partially Stabilized Zirconia (PSZ) merupakan bahan keramik yang tangguh

sebingga dapat digunakana sebagaialat cutting toll dan bio ceramic. Telab

dilakukan pembuatan keramik PSZ dengan komposisi aditif sebesar 12

%

MgO

dan 8,64

%

CaD. Proses preparasi sampel dilakukan melalui metoda kopresipitasi

dengan cara pencampuran serbuk MgCIz atau CaCh dengan serbuk ZrOCIz·8H

2D

dalam air dan ditambabkan ammonia bingga membentuk endapan. Endapan

ini

selanjutnya dikeringkan di dalam oven dengan suhu pemanasan 100°C selama 24

jam, dan dikalsinasi 800°C . Serbuk yang dihasilkan di baluskan dan diayak

hingga lolos ayakan 400 mesh, dicetak dengan tekanan sebesar 5 ton. Benda yang

telab dicetak tekan kemudian disintering pada suhu 11OO°C hingga 1500°C

dengan interval kenaikan suhu sebesar 100°C dan masing-masing ditaban selama

3 jam. Karakterisasi yang dilakukan meliputi: pengujian sifat fisis dan mekanik

(porositas, densitas, kekerasan, ketangguhan, kuat patah, dan koefisien ekspansi

termal), sedangkan analisa mikrostruktnr dilakukan dengan menggunakan XRD

dan SEM. Dari basil kalsinasi serbuk keramik Mg-PSZ dan

Ca-psz

pada suhu

800

0

e

diperoleh ukuran butir rata-rata sebesar 4,07fllll dan 4,12!JID. Berdasarkan

basil analisa struktnr mikro menunjukkan babwa telab terbentuk fasa monokIinik,

tetragonal dan kubik dengan ukuran butir yang diperoleh berkisar 0,1 urn - 20

um. Kondisi optimum dicapai pada suhu sintering IS00°C dengan hasil sebagai

berikut

Keramik Mg-PSZ menghasilkan sifat fisis dan mekanis : densitas

5,41

g/cm", porositas

=

10,41 %, kekerasan

=

11,2 GPa, ketangguhan

=

3,535

MPa.J;i , kekuatan patah

=

570 Mpa.

Keramik Ca-PSZ menghasilkan sifat fisis dan mekanis : densitas

5,16

glcm

3,

porositas

=

13,1 %, kekerasan

=

10,7 GPa, ketangguhan

=

3,474

MPa.J;i, kekuatan patah

=

611,6 Mpa.

Dari basil pengukuran koefisien ekspansi termal keramik Mg-PSZ dan Ca-PSZ

diperoleh berkisar antara (10-21) x lO-6C

Q.. I

Kata kunci : proses kopresipitasi, zirkonia, Partially Stabilized Zirconia, sintering.

III

(8)

ABSTRACT

Partially Stabilized Zirconia (PSZ) is a toughness ceramic, and they can be used

for cutting tool equipment and bio ceramic. The partially stabilized Zirconia was

be made by using additive 12 % MgO and 8,64 % CaO. Powder preparation was

be done by using precipitation method, where raw materials MgCh or CaCh and

ZrOCh.8H

2

0

were mixed with water and added ammonia solution until found

precipitat. The precipitat was dried in drying oven at 100°C for 24 hours, and then

calcined at 800°C. The powder

was

pulverized and sieved until- 400 mesh, Then

pressing at 5 ton. The all samples were sintered at temperature

1100

-c

until 1500

-c

with interval 100°C and hold for 3 hours. The characterization is such as :

testing of physical and mechanical properties (porosity, density, hardness,

toughness, bending strength, and coefficient thermal expansion), analysis of

microstructure

by

using XRD and SEM. The characterization results show that

ceramic powder of Mg-PSZ and

Ca-psz

after calcination have average particle

size about 4,07

IJlIl

and 4,12

1JlIl.

According to microstructure analysis show that

tetragonal, monoclinic and cubic phases were formed with grain size about 0,1

IJlIl

- 20

IJlIl

for both samples.

The optimum condition was obtained at sintering

temperature 1500

0C

with the result as:

MG-PSZ ceramics gas physical and mechanical properties such as: density

= 5,41 g/cnr', porosity = 10,4%, hardness = 11,2 GPa, toughness = 3,535

MPa-vm,bending strength

=

570 Mpa.

Ca-PSZ ceramics gas physical and mechanical properties such as: density

= 5,16 g/cnr', porosity

13,1%, hardness = 10,7 GPa, toughness = 3,474

MPa-Vm, bending strength

=

611,6 Mpa.

From the measurement of thermal expansion result shows that ceramic Mg-PSZ

and

Ca-psz

has coefficient thermal expansion about (10 - 21) x 10-6C

Q.. I.

keyword: precipitation process, zirconia, Partially Stabilized Zirconia, sintering

IV

(9)

DAFTARISI

MILIK

PERPUST.t

rs イ t セ

SUM

u.v..

,

• TfRA UTARA

Halaman

KATA PENGANTAR",,,,,,,,,,,,,,,,,.,

,.,,,,,,,,

,

",,,

,,

,,,,,,,..

1

INTISARL, ..""

"". "" """"

" ..""

,""

"".""

""

" """""..

iii

ABSTRACT. "'"."" "."

" ".,,,, ".."""',.' ,,"..,",.." "..'"." .." """, "...

iv

DAFTAR lSi""

" "'" " ". "

".."."".,,,,,,,

".".".."

"..,...

v

DAFTAR TAREL

" "..,

" "". "

"

"."

,...

VlII

DAFTAR GAMBAR

"""

, "."

"

"

""

".",

,,

"",

"..,....

ix

DAFTAR LAMPIR.A1.., " ..""

" ",,'" "

"."

_.._.."" .." ..,."

_

"

,

xu

BAB. L PENDAHULUAN _..,," """"

""".." ".""

" " __ ""

" .." "".

1

1.1.

Latar Belakang ..""""""""

" .." ..""""""

" .."".".'"

1

1.2.

Perumusan Masalah

".""""..".."

"""." ".."" "

"."

3

1.

3. Tujuan Penelltian.i...

""."."""

"

""".."""...

4

1. 4.

Hipetesis

" .." ..""

"..""

".."..

4

BAB. II. TlNJAUAN PUSTAKA.." .." .."

"."""."

" ".""..""..

5

2.1.

Keramik Zirkonia

"""

"""".." .."

""

" """...

5

2.2. Sifat-sifat dan Aplikasi Zirkonia .."""

"

""

" ..".."...

7

2.3. Proses Pembuatan Keramik...""

_

""" "..""

"".

9

2.3.1. Pemilihan Bahan Baku "

""

" .."""

"."..""...

9

2.3.2. Proses KalsinasL.

"".."""."."""

""""".""...

10

2.3.3. Proses Sintering.;.."

"

" .."

""

".

11

2.4. Karakterisasi Material Keramik.. "."

"""

"."...

15

2.4.1. Densitas dan Porositas.. .."."

"""

"""

".

16

2.4.2. Kekerasan (Vickers Hardness, Hv) dan Fracture Toughness,

Kic

".'"

""""

,..

16

v

(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.1 Pengaruh Penambahan Zeolit – Serbuk Kayu dan Kenaikan Suhu Sintering terhadap Susut Bakar dari Keramik Berpori. Dari gambar 4.1 terlihat bahwa semakin besar

Chandra Nur : Pengaruh Ukuran Butiran Dan Suhu Sintering Terhadap Konduktivitas Listrik Dan…, 2005 USU Repository © 2008... Chandra Nur : Pengaruh Ukuran Butiran Dan Suhu

Pada gambar tersebut terlihat bahwa dengan bertambahnya suhu sintering maka densitas semakin meningkat dan porositas yang terdapat pada sampel semakin menurun, dengan menurunnya

Penelitian (Raharjo dan Rahayu, 2015) menggunakan bahan aditif seperti MgO dan SiO 2 yang ditambahkan untuk menahan laju pertumbuhan butiran yang tidak normal karena keramik

Pengaruh Komposisi dan Suhu Sintering terhadap Karakterisasi Barium Stronsium Titanat (BaxSr1-xTiO3) yang Dibuat dengan.. Metode Solid

Berdasarkan data yang di peroleh pada penelitian sebelumnya maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, sehingga peneliti melakukan penilitian dengan judul

fasa yang ada pada sampel adalah fasa ZnO, (c) tegangan tembus yang lebih rendah membuat karakteristik V-t varistor Zn1300 lebih lebih rendah dari pada karakteristik V-t

Pada suhu 800°C, 900°C dengan waktu tahan 3 jam sudah terlihat unsur-unsur saling berikatan dan membentuk BaTiO3 Suhu sintering berkaitan dengan proses difusi atom pada sampel semakin