MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING (CTL) PADA KELAS V SD NEGERI 101765 BANDAR SETIA T.A 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar
Oleh:
SOFI ALNORA NAIBAHO NIM. 1133311065
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Latar Belakang Keluarga
Nama : Sofi Alnora Naibaho
Tempat Tanggal Lahir : Saurnauli, 12 Juli1995
Alamat : Jln. Pintu Air IV No. 329 A, Simalingkar B
Ibu : Rustauli Sitanggang S.Pd
Alamat Orang Tua : JL. Pangururan-Tomok Km 12 Pangururan, Kab. Samosir
Pekerjaan Orang Tua :
Ayah : PNS
Ibu : PNS
Latar Belakang Pendidikan
NO JENJANG PENDIDIKAN TAHUN KOTA
i
ABSTRAK
SOFI ALNORA NAIBAHO, NIM. 1133311065, “Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Melalui Model Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Kelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia 2016/2017”, Skripsi, FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2017.
Masalah dan tujuan rumusan dalam penelitian ini adalah Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia? Penelitian ini bertujuan Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model Contextual Teaching And Learning (CTL) pada mata pelajaran Matematika. Motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu untuk melakukan sesuatu. Motivasi itu timbul bisa dari luar dan juga dari dalam diri sendiri atau disebut dengan motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Contextual Teaching and Learning adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 28 orang siswa yang terdiri 14 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan SD Negeri 101765 Bandar Setia. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah penggunaan model Contextual Teaching and Learning dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi Pecahan pokok bahasan mengurutkan pecahan. Penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan selama 2 siklus setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dalam setiap siklus dilakukan melalui 4 tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan observasi.
Berdasarkan analisis data pada siklus I terlihat dalam data klasikal motivasi belajar 15 orang siswa masih tergolong kurang. Maka dilaksanakan siklus II dimana dalam data klasikalnya 25 siswa yang memiliki kategoti baik dan 3 orang yang berkategori cukup sehingga motivasi belajar siswa sudah baik. Jadi dapat terlihat dari pelaksanaan siklus pertama hingga siklus ke dua motivsi belajar siswa meningkat.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, disarankan pihak sekolah baik itu guru ataupun yang melaksanakan pengajaran pada materi pecahan matematika untuk menggunakan model pembelajaran tersebut.
ii
KATA PENGANTAR
Puji Tuhan penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya. Skripsi ini berjudul “Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Melalui Model Contextual Teaching And Learning (CTL) Pada Kelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia T.A 2016/2017.”
Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang di
hadapi penulis, namun semuanya teratasi berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan untaian kata terima
kasih dari hati yang tulus kepada orang tua yang tercinta Ayahanda Edward Naibaho dan Ibunda Rustauli Sitanggang S.Pd yang telah memberikan kasih sayang tanpa batas, dukungan moral dan materi serta doa restu demi keberhasilan
dalam mengarungi kehidupan.
Berkat dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, pada kesempatan
ini dengan tulus dan rendah hati, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syahwal Gultom, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak
Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Wakil Dekan Keuangan dan
Kepegawaian, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan
iii
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PGSD dan Ibu
Dr. Naeklan selaku Sekretaris Jurusan PGSD
5. Bapak Drs. Robenhart Tamba, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah penuh kesabaran dan perhatian memberikan ilmu, bimbingan,
pengarahan, petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.
6. Prof. Dr. Yusnadi, MS, Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd dan Ibu Dra. Sorta
Simanjuntak, MS selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran
dan masukan kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini.
7. Bapak Armansyah Harahap S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri No.
101765 Bandar Setia yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian serta
Bapak dan Ibu guru SD Negeri No. 101765 Bandar Setia yang telah banyak
memberikan bantuan dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian di
sekolah tersebut.
8. Terima kasih kepada saudaraku Evenin Rosa Naibaho, Rehwinda Naibaho,
Frandy Deonesius Naibaho, Ismael Wiratama Naibaho Gamayel Sutardi
Naibaho dan sepupuku Bang Invol L Naibaho buat motivasi serta
dukungannya.
9. Terima kasih kepada teman baikku Anita Tarigan, Deliana Ginting, Mheily
Sitinjak, Nova Lidwina Tarigan dan Siska Samosir telah menemani dan selalu
memotivasi penulis dan juga sebagai tempat untuk mengungkapkan rasa
dalam setiap permasalahan hidup.
10. Terima kasih kepada teman baikku Alumni SMA N 1 Pangurruan, Herwinta
iv
Rosalina Sitanggang, bang Tambos Nainggolan yang juga selalu
menyemangati dan tempat berbagi penulis.
11. Terima kasih kepada teman kostku Anita Hutabarat, Juni Sagala, kak Roly,
kak Lisbet, kak syarifah, Sary, Hanna Damanik, Reni, dan Nesti, yang telah
mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi.
12. Terima kasih untuk teman-teman seperjuangan kelas B Ekstensi 2013 yang
selalu kompak senasib sepenanggungan dan saling mendukung.
13. Terima kasih kepada teman bimbingan skripsi untuk kerja sama dan
kekompakannya.
14. Terima kasih kepada teman-teman PPLT SD Negeri 101765 Bandar Setia De
Zakiah, Mega, Kenny, Anisa, Bg Roland, Bg Sadam, Wulan, Winda atas
persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran
selama penulis mengikuti perkuliahan. Akhir kata semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran
v
2.1.1.2Ciri-Ciri Perubahan Tingkah Laku dalam Belajar ... 9
2.1.2 Motivasi Belajar ... 10
2.1.2.1Pengertian Motivasi Belajar ... 10
2.1.2.2Ciri-Ciri Motivasi Belajar ... 13
2.1.2.3Fungsi Motivasi Dalam Belajar ... 14
2.1.3 Model Contextual Teaching and Learning (CTL) ... 15
vi
2.1.4.2 Kompetensi Dasar Matematika ... 30
2.2Kerangka Berfikir ... 33
3.4Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 36
3.5Desain Penelitian ... 37
vii
4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian Pada Siklus I ... 51
4.1.3 Hasil Penelitian Pada Siklus II ... 63
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 78
5.1. KESIMPULAN ... 82
5.2. SARAN ... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 84
viii DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Rancangan Tahapan Penelitian ... 37
Gambar 4.1 Grafik Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus ... 50
Gambar 4.2 Grafik Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan 1 ... 55
Gambar 4.3 Grafik Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan 2 ... `61
Gambar 4.4 Grafik Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan 1 ... 68
Gambar 4.5 Grafik Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan 2 ... 74
Gambar 4.6 Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Siswa ... 78
v DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kurikulum Pembelajaran Matematika Kelas V SD ... 32
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Skala Motivasi Belajar ... 44
Tabel 3.2 Skor Penilaian Angket Siswa ... 46
Table 3.3 Jadwal Penelitian ... 47
Tabel 4.1 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus ... 48
Tabel 4.2 Persentase Motivasi Belajar Siswa Secara Klasikal Pada Pra Siklus ... 49
Tabel 4.3 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan 1 ... 53
Tabel 4.4 Persentase Motivasi Belajar Siswa Secara Klasikal Pada Siklus I Pertemuan 1 ... 55
Tabel 4.5 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan 2 ... 59
Tabel 4.6 Persentase Motivasi Belajar Siswa Secara Klasikal Pada Siklus I Pertemuan 2 ... 60
Tabel 4.7 Hasil Angket Siswa Siklus I ... 62
Tabel 4.8 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan 1 ... 66
Tabel 4.9 Persentase Motivasi Belajar Siswa Secara Klasikal Pada Siklus II Pertemuan 1 ... 67
Tabel 4.10 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan 2 ... 73
Tabel 4.11 Persentase Motivasi Belajar Siswa Secara Klasikal Pada Siklus II Pertemuan 2 ... 74
Tabel 4.12 Hasil Angket Siswa Siklus II ... 75
Tabel 4.13 Hasil Persentase Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Dan Siklus II ... 78
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja
untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok
untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Pendidikan
juga merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik
menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya yang menimbulkan
perubahan dalam dirinya sehingga mampu menghadapi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih serta arus globalisasi yang
semakin maju.
Dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 2 tahun 1989, tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 (Sinaga dkk, 2012:91) yang berbunyi
“pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara”. Oleh karena itu, pendidikan memegang peranan yang sangat
penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara yaitu untuk
menciptakan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut
maka siswa harus memiliki motivasi belajar yang tinggi sehingga keberhasilan
pendidikan tersebut lebih tercapai dan terjamin.
Pendidikan Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan
2
jenjang pendidikan baik tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama
(SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan sampai ke tingkat Perguruan
Tinggi (PT). Hal ini menunjukan bahwa pelajaran matematika memiliki fungsi
yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Mata pelajaran ini sangat
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari karena hampir semua kegiatan manusia
selalu berkaitan dengan matematika seperti mengenal angka-angka, menghitung,
menambah, mengurang, mengali dan membagi. Tetapi banyak siswa memandang
matematika itu sebagai mata pelajaran yang sulit dan menakutkan. Karena
anggapan itulah motivasi belajar siswa dalam matematika kurang, karena sebelum
belajar matematika mereka sudah berfikir bahawa matematika itu sulit. Meskipun
demikian, semua orang harus mempelajarinya karena matematika merupakan
salah satu sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam proses belajar mengajar peran guru tidak hanya sekedar memberi
materi pelajaran saja, tetapi juga memberi motivasi belajar kepada siswa. Motivasi
belajar adalah faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Perananya yang khas
adalah dalam penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar.
Namun saat ini masih banyak guru menggunakan model, pendekatan dan startegi
pembelajaran yang tidak sesuai dengan karakteristik siswa sehingga hal tersebut
menjadi salah satu faktor motivasi belajar siswa berkurang. Hal ini diakibatkan
masih ada guru yang kurang kompeten dan belum professional. Untuk itu
diperlukan model, pendekatan yang bervariasi guna meningkatkan motivasi
belajar siswa. Adapun model yang dapat digunakan guru haruslah sesuai dengan
tujuan materi yang ingin dicapai. Dalam model Contextual Teaching and Learning
3
seperti matematika. Model CTL ini adalah pembelajaran yang berawal dari
dunia nyata dan dibawa ke dalam kegiatan pembelajaran disekolah. Hal ini
sangatlah sesuai dengan pengajaran matematika karena dalam pembelajaran
matematika konsep materi jauh lebih mudah dipahami siswa apabila
menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari mereka. Siswa yang memiliki
motivasi yang kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan
belajar. Sehingga tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai dengan adanya
model pembelajaran yang efektif dan efisien.
Dalam proses pembelajaran seorang guru ada baiknya menggunakan
media dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Namun kenyataannya masih
banyak guru hanya menggunakan metode yang bervariasi namun tidak
menggunakan media, padahal peran media pembelajaran dapat dinilai memicu
rasa ingin tahu siswa sehingga siswa akan lebih termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran. Dimana media yang digunakan oleh guru haruslah sesuai dengan
materi pembelajaran. Pada saat guru menjelaskan sebuah materi yang berbentuk
konsep seperti pada pelajaran matematika materi pecahan, alangkah baiknya guru
menggunakan media yang menunjukkan pecahan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga diawal pembelajaran siswa sudah termotivasi untuk lebih
memperhatikan penjelasan guru tentang materi tersebut. Dengan demikian siswa
dapat memecahkan masalah pada materi tersebut karena sudah dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari siswa.
Hasil observasi awal peneliti melalui observasi di SD Negeri 101765
Bandar Setia dengan mengamati proses pembelajaran matematika yang dilakukan
4
terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung, masih banyak siswa yang belum
tekun menghadapi tugas, tidak ulet menghadapi kesulitan, tidak menunjukkan
minat, tidak senang bekerja mandiri, mudah bosan dalam belajar, tidak dapat
mempertahankan pendapatnya, mudah melepaskan hal yang diyakini dan tidak
senang mencari dan memecahkan soal akhirnya menyebabkan tujuan
pembelajaran belum tercapai. Dalam proses belajar mengajar pembelajaran masih
berpusat pada guru karena proses pembelajaran belum menggunakan model
pembelajaran yang tepat. Selain itu proses pembelajaran kurang efisien karena
belum menerapkan model CTL dalam pelajaran matematika yang dapat
menigkatkan motivasi belajar siswa.
Harapannya dengan penelitian ini kualitas mengajar guru akan
semakin lebih baik. Dapat meningkatkan kualitas pelayanan pengajaran maka
kinerja guru dan peserta didik akan lebih optimal. Berdasarkan pertimbangan
di atas, maka perlu dikembangkan suatu pembelajaran kontekstual. Menurut
Wina Sanjaya (2006:255) “Pembelajaran kontekstual adalah suatu strategi yang
menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat
menemukan materi yang dipelajari yang dipelajari dan menghubungkannya situasi
kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari”.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perlu dilaksanakan
5
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah,
antara lain:
1.Rendahnya motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika.
2.Rendahnya penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa
3.Kegiatan pembelajaran belum menggunakan model pembelajaran yang
tepat.
4.Kurangnya penerapan model pembelajaran khususnya Model Contextual Teaching And Learning (CTL) yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran matematika.
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka peneliti menentukan batasan
masalah adalah penerapan model Contextual Teaching and Learning dalam meningkatkan motivasi belajar matematika kelas V-A SDN 101765 Bandar Setia
pokok bahasan mengurutkan pecahan.
1.4Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Apakah dengan menggunakan model Contextual Teaching And Learning (CTL) dapat meningkatkan motivasi belajar matematika pada kelas V- A SD Negeri
6
1.5Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan dilakukannya penelitian ini
antara lain: Untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa melalui
model Contextual Teaching And Learning (CTL) pada kelas V-A SD Negeri 101765 Bandar Setia pokok bahasan mengurutkan pecahan.
1.6Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi Siswa
a. Dapat dengan mudah menerima materi mengurutkan pecahan
matematika yang diberikan.
b. Dapat meningkatkan semangat belajar karena ada ketertarikan untuk
melihat media yang digunakan selama proses belajar mengajar.
c. Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika dengan menggunakan model Contextual Teaching And Learning (CTL)
2. Bagi Guru
Sebagai masukan bagi guru, dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
pada mata pelajaran mata pelajaran matematika dengan menggunakan
model Contextual Teaching And Learning (CTL) 3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya Kepala Sekolah
dalam upaya meningkatkan kualitas dan mutu sekolah, serta meningkatkan
7
4. Bagi Peneliti
Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan pada
jurusan pendidikan prasekolah dan sekolah dasar
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
82 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian pengamatan data penelitian yang dilakukan
terhadap upaya meningkatkan motivasi belajar Matematika melalui model
Contextual Teaching And Learning di kelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia. Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa dengan
menggunakan model Contextual Teaching And Learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Berdasarkan analisis data pada siklus I pertemuan 1 terlihat bahwa siswa
dengan motivasi belajar baik 8 orang siswa (28,6 %), motivasi belajar cukup 13
orang siswa (46,4 %) dan motivasi belajar kurang 7 orang siswa (25 %), dan pada
siklus I pertemuan 2 terlihat bahwa dari 28 siswa terdapat 3 orang siswa (10,7 %)
memperoleh kriteria yang sangat baik, 10 orang siswa (35,7%) memperoleh
kriteria baik, 12 (42,9%) orang siswa memperoleh kriteria cukup dan 3 orang
siswa (10,7%) memperoleh kriteria kurang. Jadi kesimpulan dari siklus I terlihat
motivasi belajar 15 orang siswa masih tergolong kurang. Maka dilaksanakan
siklus II Pertemuan 1 motivasi belajar siswa meningkat dimana dari 28 siswa
sudah tidak ada yang memperoleh kriteria kurang, terdapat 9 orang siswa (32,1%)
memperoleh kriteria cukup, terdapat 13 orang siswa (46,5%) memperoleh kriteria
baik dan 6 orang siswa (21,4%) yang memperoleh kriteria yang sangat baik dan
selanjutnya pada siklus II pertemuan 2 dari 28 siswa terdapat 3 orang siswa
(10,7%) memperoleh kriteria cukup, terdapat 16 orang siswa (57,2%)
83
yang sangat baik. Jadi kesimpulan siklus II terdapat 25 siswa yang berkategoti
baik dan 2 orang yang berkategori cukup. Jadi dapat terlihat dari pelaksanaan
siklus pertama hingga siklus ke dua motivsi belajar siswa meningkat. Dengan
tercapainya siklus II, maka tercapailah tujuan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti. Dan proses belajar mengajar tidak lagi dilanjutkan pada siklus
berikutnya.
5.2. SARAN
Berdasarkan dari hasil belajar yang dilakukan, maka peneliti
menyarankan:
1. Hendaknya guru dapat mempertahankan penerapan model Pembelajaran
Contextual Teaching Learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Hendaknya guru menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching Learning dalam pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan.
3. Kepala sekolah memberikan pelatihan merancang program-program
pelatihan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam penerapan
pembelajaran Contextual Teaching Learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi peneliti lain dalam
melakukan penelitian tindakan kelas dalam mengimplementasikan
model-model pembelajaran lainnya yang dapat meningkatkan kualitas proses
84
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Rosmala. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: UNIMED PRESS
Hartono, Rudi. 2013. Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid.
Yogyakarta: DIVA Pers
Iskandar. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: GP Press Group
Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Asweja
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Sadirman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Rajawali Pers
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Shadiq, Fajar. 2014. Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta
Sukardi, HM. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Aksara Bumi
Suprijono, Agus.2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
85
Uno, Hamzah. 2011. Belajar dengan PAIKEM. Jakarta: PT. Aksara Bumi
http://id.wikipedia.org
http://perpustakaan-online.blogspot.com