• Tidak ada hasil yang ditemukan

Promosi Pemasaran Dan Tindakan Membeli (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Promosi Pemasaran “Susu Dancow Instant Enriched” di Brastagi Supermarket Medan Terhadap Tindakan Membeli Masyarakat Jl. Bunga Melati, Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Promosi Pemasaran Dan Tindakan Membeli (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Promosi Pemasaran “Susu Dancow Instant Enriched” di Brastagi Supermarket Medan Terhadap Tindakan Membeli Masyarakat Jl. Bunga Melati, Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selaya"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

PROM OSI PEM ASARAN Da n T I N DAK AN M EM BELI

(Studi Korelasional Tentang Pengaruh Promosi Pemasaran “Susu

Dancow Instant Enriched” di Brastagi Supermarket Medan

Terhadap Tindakan Membeli Masyarakat Jl. Bunga Melati,

Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan)

DI AJUKAN OLEH :

RICO A. H. SILITONGA

040904099

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

LEMBAR PERSETUJUAN

SKRIPSI INI DISETUJUI DAN DIPERTAHANKAN OLEH :

NAMA : RICO ADRIANUS HAHOLONGAN SILITONGA

NIM : 040904099

DEPARTEMEN : ILMU KOMUNIKASI

JUDUL : PROMOSI PEMASARAN DAN TINDAKAN MEMBELI

(Studi Korelasional Tentang Pengaruh Promosi Pemasaran ’’Susu

Dancow Instant Enriched’’ Terhadap Tindakan Membeli

Masyarakat Jl. Bunga Cempaka, Kelurahan Sempa Kata,

Kecamatan Medan Selayang Kota Medan)

DOSEN PEMBIMBING KETUA DEPARTEMEN

Drs.Safrin, M.Si Drs.AMIR PURBA, M.A NIP 131460522 NIP 131 654 104

DEKAN FISIP USU

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI INI TELAH DIPERTAHANKAN DI DEPAN TIM MAJELIS PENGUJI

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI OLEH

Nama : RICO ADRIANUS HAHOLONGAN SILITONGA

NIM : 040904099

Judul : PROMOSI PEMASARAN DAN TINDAKAN MEMBELI

(Studi Korelasional Tentang Pengaruh Promosi Pemasaran ’’Susu

Dancow Instant Enriched’’ Terhadap Tindakan Membeli Masyarakat

Jl. Bunga Cempaka, Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan

Selayang Kota Medan)

Hari/Tanggal :

Pukul :

Tempat :

TIM MAJELIS PENGUJI

Ketua Penguji : ( )

Penguji : ( )

(4)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul PROMOSI PEMASARAN DAN TINDAKAN

MEMBELI (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Promosi Pemasaran ’’Susu

Dancow Instant Enriched’’ Terhadap Tindakan Membeli Masyarakat Jl. Bunga

Cempaka, Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan promosi pemasaran

terhadap tindakan membeli Masyarakat Jl. Bunga Cempaka, Kelurahan Sempa Kata,

Kecamatan Medan Selayang Kota Medan

Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang bertujuan untuk

menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel-variabel dan melihat

sejauhmana variasi-variasi antara satu variabel pada suatu faktor yang berkaitan

dengan variabel faktor lain, yang berdasarkan pada koefisien korelasi, dalam hal ini

menemukan ada tidaknya hubungan antara Promosi Pemasaran ’’Susu Dancow

Instant Enriched’’ Terhadap Tindakan Membeli Masyarakat Jl. Bunga Cempaka,

Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan). Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan promosi pemasaran terhadap

tindakan membeli Masyarakat Jl. Bunga Cempaka, Kelurahan Sempa Kata,

Kecamatan Medan Selayang Kota Medan

Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh Masyarakat Jl. Bunga Cempaka,

Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan, yakni berjumlah

1459 orang. Untuk menghitung jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane

dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% sehingga diperoleh sampel

sebanyak 99 orang. Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan pada penelitian

(5)

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan penelitian kepustakaan, dengan mempelajari dan mengumpulkan data

literatur, buku – buku serta sumber relevan yang mendukung. Selain itu dilakukan

penelitian lapangan dengan menyebarkan kuesioner untuk memperoleh data yang

diperlukan. Kemudian data yang ada dianalisa dengan analisa tabel tunggal, analisa

tabel silang dan uji hipotesa melalui rumus koefisien Korelasi Rank Order oleh

Spearman.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tabel

tunggal, analisis tabel silang, dan uji hipotesis melalui rumus Koefisien Korelasi Rank

Order oleh Spearman dengan menggunakan piranti lunak SPSS versi 15.0. Untuk

melihat kuat lemahnya korelasi (hubungan) kedua variabel dalam penelitian ini

digunakan skala Guilford. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa :

“terdapat hubungan yang rendah tapi pasti antara pengaruh Promosi

Pemasaran ’’Susu Dancow Instant Enriched’’ Terhadap Tindakan Membeli

Masyarakat Jl. Bunga Cempaka, Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan

(6)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, peneliti mengucapkan puji dan syukur kehadirat

Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PROMOSI

PEMASARAN DAN TINDAKAN MEMBELI (Studi Korelasional Tentang Pengaruh

Promosi Pemasaran ’’Susu Dancow Instant Enriched’’ Terhadap Tindakan Membeli

Masyarakat Jl. Bunga Cempaka, Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selayang

Kota Medan). Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Departemen Ilmu Komunikasi.

Peneliti menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penulisan

skripsi ini mengingat terbatasnya waktu, pengetahuan, dan kemampuan peneliti. Oleh

karena itu, dengan hati yang tulus dan ikhlas peneliti menerima kritik dan saran yang

membangun dari pembaca yang nantinya berguna di hari yang akan datang.

Dalam menyelesaikan skripsi ini peneliti banyak mendapat bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak. Ucapan terimakasih dari dasar hati yang terdalam,

penulis persembahkan kepada Ayahanda B. Silitonga dan Ibunda E. Hutabarat yang

selalu memberikan dukungan moril dan materil, serta kasih sayang yang selalu

dicurahkan kepada peneliti. Kepada saudara-saudara penulis : Adik-adikku Nicky S.

H. Silitonga dan Nancy B. H. Silitonga, Ella Aritonang, Cori Aritonang, Dodo

Aritonang, dan Fani Aritonang yang telah memberikan semangat, dukungan, dan

(7)

Terimakasih yang setulus-tulusnya juga penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. M. Arif Nasution, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Amir Purba, M.A selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Drs.Safrin Lubis, M.Si selaku dosen pembimbing yang banyak memberikan

masukan, bimbingan dan dorongan kepada penulis. Terima kasih atas

pengetahuan dan wawasan baru yang diberikan kepada penulis, semua itu sangat

berarti bagi penulis.

4. Seluruh dosen/ staf pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara, khususnya para dosen Departemen Ilmu

Komunikasi. Terimakasih yang tulus penulis sampaikan atas jasa-jasa yang telah

diberikan selama perkuliahan.

5. Ibu Dra.Dewi Kurniawati, M.Si, Kak Icut, Kak Ros, Rotua, dan Maya yang

selalu ada di departemen yang setia membantu penulis dalam menyelesaikan

urusan administrasi.

6. Teman-teman selama masa kuliah : Tomy, Budi, Ocky, Wan, Adhar, Rangga,

Irvan, Adit, Reza, Aginta, Anggi, Fatwa, Pampam, Abram, Kiki, Melaty, Ina,

Fany, Icha, Melly, Anak Kom 05, Kom 06 sampai dengan Kom 08 dan lainnya

yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan perhatian dalam melakukan

aktivitas perkuliahan.

7. Teman-teman Risuke Organizer : Bang Sukri, Bang Ridho, Arif Marizki, Adjie,

Irul, Ucok, Aan, Arif Rahman, ridho. Terimakasih karena selalu bisa

(8)

8. Teman-teman Ilmu Komunikasi 2004 dan 2005 yang sudah selesai, masih, dan

terus berjuang dalam menyelesaikan tugas akhir. Semoga kita semua menjadi

orang yang berhasil dan berguna.

9. Semua pihak yang secara sadar atau tidak, telah ikut serta membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mengucapkan rasa terimakasih yang

tulus.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan yang telah

diberikan oleh semua pihak, semoga Allah SWT akan membalasnya dengan limpahan

rahmat kepada kita semua. Harapan penulis semoga skripsi ini kelak dapat berguna

dan jika terdapat kesalahan penulis memohon maaf serta menerima kritik dan saran

yang bersifat membangun.

Medan, Juni 2009

Peneliti,

(9)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah ...1

I.2 Perumusan Masalah ...6

I.3 Pembatasan Masalah...6

I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...6

I.4.1 Tujuan Penelitian...6

I.4.2 Manfaat Penelitian...7

I.5 Rancangan Teoritis ...7

I.5.1 Komunikasi...7

I.5.2 Komunikasi Pemasaran ...8

I.5.3 Tindakan Membeli...9

I.5.4 Nestle Dancow Instant Enriched ...9

I.5.5 Teori A-I-D-D-A ...12

BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi ...17

II.1.1 Definisi Komunikasi ...17

II.1.2 Proses Komunikasi...19

II.1.3 Elemen-elemen Komunikasi ...20

II.1.4 Fungsi Komunikasi ...22

II.2 Komunikasi Pemasaran...24

II.3 Tindakan Membeli ...28

II.4 Nestle Dancow Instant Enriched...30

(10)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ...

III.1.1 Gambaran Umum Kecamatan Medan Selayang ...51

III.1.2 Gambran umum PT. Nestle Indonesia ...53

III.2 Metode Penelitian ...56

III.2.1 Lokasi Penelitian………....56

III.2.2 Populasi dan Sampel………..57

III.2.3 Teknik Pengambilan Sampel……….58

III.2.4 Teknik Pengumpulan Data………59

III.2.5 Teknik Analisa Data………..59

III.3 Pelaksana Pengumpulan Data ...61

III.3.1 Tahap Awal………61

III.3.2 Pengumpulan Data……….62

III.3.3 Proses Pengolahan Data……….62

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Analisa Tabel Tunggal ……...65

IV.1.1 Karakteristik Responden………...65

IV.1.2 Strategi Komunikasi Pemasaran………70

IV.1.3 Tindakan Membeli…….………76

IV.2 Analisa Tabel Silang……… ...85

IV.3 Uji Hipotesa ...90

IV.4 Pembahasan...91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan ...94

V.2 Saran ...95

DAFTAR PUSTAKA

(11)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

Tabel 1 : Model Teoritis Antara Variabel……….19

Tabel 2 : Variabel Operasional ………20

Tabel 3 :Bauran Promosi………..35

Tabel 4 : Data Umum, Pelayanan Umum, Sarana Pendidikan, Perdagangan…..48

Tabel 5 : Usia Responden………65

Tabel 6 : Pekerjaan Responden………...……….66

Tabel 7 : Pendidikan Terakhir Responden…...………67

Tabel 8 : Jenis Kelamin Responden…..………...68

Tabel 9 : Penghasilan Responden………....69

Tabel 10 : Tanggapan Responden terhadap Promosi Pemasaran………..70

Tabel 11 : Tanggapan Responden terhadap Pengenalan Produk……...…………71

Tabel 12 : Tanggapan Responden terhadap Kepuasaan Jawaban oleh SPG….…72 Tabel 13 : Tanggapan Responden terhadap Ketertarikan Produk…….…….…..73

Tabel 14 : Tanggapan Responden terhadap Keberadaan SPG…...………...74

Tabel 15 : Tanggapan Responden terhadap Fasilitas Kegiatan Promosi………..75

Tabel 16 : Tanggapan Responden terhadap Promosi Pemasaran……....……….76

Tabel 17 : Tanggapan Responden terhadap Intensitas Informasi dari SPG…...77

Tabel 18 : Tanggapan Responden terhadap Ketertarikan Penggunaan Produk....78

Tabel 19 : Tanggapan Responden tentang Keyakinan terhadap Produk………..79

Tabel 20 : Tanggapan Responden terhadap Kelengkapan Informasi dari SPG...80

Tabel 21 : Motivasi untuk Mengambil Keputusan Membeli Produk…………...81

Tabel 22 : Tanggapan Responden terhadap Insentif dan Manfaat Insentif…….82

(12)

Tabel 24 : Tanggapan responden Promosi Pemasaran terhadap Pembelian…....84

Tabel 25 : Hubungan antara Kepuasaan Jawaban SPG………...85

Tabel 26 : Hubungan antara Ketertarikan dengan Produk………..87

Tabel 27 : Hubungan antara merasa terbantu dengan SPG……….88

Tabel 28 : Hubungan antara fasilitas yang menjadi perhatian………89

(13)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul PROMOSI PEMASARAN DAN TINDAKAN

MEMBELI (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Promosi Pemasaran ’’Susu

Dancow Instant Enriched’’ Terhadap Tindakan Membeli Masyarakat Jl. Bunga

Cempaka, Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan promosi pemasaran

terhadap tindakan membeli Masyarakat Jl. Bunga Cempaka, Kelurahan Sempa Kata,

Kecamatan Medan Selayang Kota Medan

Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang bertujuan untuk

menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel-variabel dan melihat

sejauhmana variasi-variasi antara satu variabel pada suatu faktor yang berkaitan

dengan variabel faktor lain, yang berdasarkan pada koefisien korelasi, dalam hal ini

menemukan ada tidaknya hubungan antara Promosi Pemasaran ’’Susu Dancow

Instant Enriched’’ Terhadap Tindakan Membeli Masyarakat Jl. Bunga Cempaka,

Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan). Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan promosi pemasaran terhadap

tindakan membeli Masyarakat Jl. Bunga Cempaka, Kelurahan Sempa Kata,

Kecamatan Medan Selayang Kota Medan

Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh Masyarakat Jl. Bunga Cempaka,

Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan, yakni berjumlah

1459 orang. Untuk menghitung jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane

dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% sehingga diperoleh sampel

sebanyak 99 orang. Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan pada penelitian

(14)

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan penelitian kepustakaan, dengan mempelajari dan mengumpulkan data

literatur, buku – buku serta sumber relevan yang mendukung. Selain itu dilakukan

penelitian lapangan dengan menyebarkan kuesioner untuk memperoleh data yang

diperlukan. Kemudian data yang ada dianalisa dengan analisa tabel tunggal, analisa

tabel silang dan uji hipotesa melalui rumus koefisien Korelasi Rank Order oleh

Spearman.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tabel

tunggal, analisis tabel silang, dan uji hipotesis melalui rumus Koefisien Korelasi Rank

Order oleh Spearman dengan menggunakan piranti lunak SPSS versi 15.0. Untuk

melihat kuat lemahnya korelasi (hubungan) kedua variabel dalam penelitian ini

digunakan skala Guilford. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa :

“terdapat hubungan yang rendah tapi pasti antara pengaruh Promosi

Pemasaran ’’Susu Dancow Instant Enriched’’ Terhadap Tindakan Membeli

Masyarakat Jl. Bunga Cempaka, Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat saat ini menyediakan

tempat bagi manusia dalam mencari barang dan jasa yang mereka butuhkan dengan

mudah setiap harinya. Ditambah lagi dengan hadirnya begitu banyak jenis barang dan

jasa dengan merek yang beraneka ragam. Masyarakat hanya tinggal memilih dan

membeli barang ataupun jasa sesuai keinginannya. Beredarnya begitu banyak barang

dan jasa inilah yang membuat masyarakat menjadi kritis, mereka tidak hanya sekedar

mangambil barang ataupun jasa berdasarkan kebutuhannya, tetapi juga berdasarkan

mutu dan keuntungan yang mereka dapatkan. Contohnya saja susu instant, ada begitu

banyak susu instant dengan beragam merek di lempar di pasaran. Tetapi masyarakat

saat membeli susu instant tidak hanya asal mengambil susu instant tanpa melihat

merek susu itu. Mereka memilih dan membandingkan. Hal inilah yang harus

diperhatikan dan dilihat oleh perusahaan yang memiliki barang ataupun jasa yang di

tujukan sebagai bahan konsumsi konsumen yang dalam hal ini masyarakat luas.

Untuk membuat suatu produk dengan merek tertentu diminati masyarakat

bukanlah hal yang gampang. Suatu perusahaan modern yang memahami hal ini tidak

akan hanya memasarkan produk tersebut dengan menetapkan harga yang menarik,

misalnya saja dengan harga yang murah. Bahkan ada kecenderungan masyarakat akan

menilai suatu barang atau jasa dengan merek baru dijual lebih murah daripada harga

standart merek-merek lama sebagai produk yang tidak mempunyai nilai dan mutu.

Karena itulah suatu produk harus dipasarkan dan diperkenalkan dengan memakai

strategi promosi. Promosi tersebut dapat dilakukan dengan cara berkomunikasi

dengan konsumen melalui periklanan ataupun promosi penjualan.

Promosi penjualan adalah seni dan ilmu untuk membuat sesuatu terjadi (Rapp

dan Collins, 1995:113). Bila iklan menawarkan alasan untuk membeli maka promosi

penjualan menawarkan intensif untuk membeli (Kotler, 2002:681). Promosi penjualan

mencakup kiat untuk Promosi konsumen (misalnya kupon, contoh, tawaran

pengembalian kas, potongan harga, premi, hadiah, hadiah langganan, percobaan

gratis, jaminan, demonstrasi, undian); Promosi perdagangan (misalnya kelonggaran

(16)

iklan, dan pemberian uang perangsang, undian penjualan penyalur); dan Promosi

tenagapenjualan (misalnya bonus, undian, rapat umum penjualan).

Salah satu perusahaan yang melaksanakan promosi adalah PT. Nestle lewat

produknya susu Dancow Enriched. Menempatkan diri sebagai susu anak-anak, produk

ini sangat mendapat perhatian orang tua. Melalui kegiatan ”Nestle Dancow Activity

Booth” para pelanggan susu Dancow akan mendapatkan kegiatan-kegiatan yang

menarik perihal perkembangan kecerdasan, dan perkembangan tubuh anaknya.

Menilik dari promosi yang dilakukan susu Dancow ini, maka peneliti merasa

tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang kegiatan promosi Susu Dancow Instant

Enriched di Tuntungan Jl. Bunga Melati Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan.

Peneliti merasa tertarik dengan promosi ini karena bentuk promosinya menarik, yaitu

dengan memberi pengetahuan gizi, dimana masyarakat di informasikan mengenai 10

tanda umum anak bergizi baik. Berbeda dengan produk lain, yang mempromosikan

produk tersebut karena persaingan yang sangat ketat dalam mendapatkan segmen

pasar yang cenderung mempromosikan produknya untuk mendapatkan loncatan

sejumlah pelanggan yang meledak tetapi hanya untuk sementara. Berbeda dengan

promosi susu Dancow, tidak ada yang menang disini selain perusahaan tentu saja, tapi

ada nilai positif yang peneliti rasa di transfer produk ini kepada para konsumennya

yaitu ikut berpartisipasi dalam mewujudkan anak Indonesia yang sehat.

I.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, maka dapat

dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:

”Bagaimanakah hubungan antara strategi promosi Nestle Dancow Instant

Enriched Activity Booth” dengan tindakan membeli produk Dancow Instant

Enriched masyarakat Jl. Bunga Cempaka Kecamatan Medan Selayang Kota

(17)

I.3 PEMBATASAN MASALAH

Untuk menghindari lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat

mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti, yaitu:

1. Penelitian di batasi untuk strategi pemasaran Dancow di kota Medan.

2. Objek penelitian ini adalah masyarakat Jl. Bunga Cempaka Kecamatan Medan

Selayang Kota Medan yang datang dan mengetahui pemasaran yang dilakukan

Nestle Dancow di kota Medan.

3. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tindakan membeli masyarakat Jl.

Bunga Cempaka Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.

4. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2008.

I.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

I.4.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kegiatan Promosi ”Nestle Dancow Instant Enriched” di

daerah Jl. Bunga Cempaka Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.

2. Untuk mengetahui tindakan membeli masyarakat Jl. Bunga Cempaka

Kecamatan Medan Selayang Kota Medan terhadap produk Dancow instant

Enriched.

3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kegiatan Promosi “Nestle

Dancow Instant Enriched Activity Booth” dengan tindakan membeli masyarakat

Jl. Bunga Cempaka Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.

I.4.2 Manfaat Penelitian

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian

dalam Ilmu Komunikasi, khususnya Strategi Promosi.

2. Secara teoritis, untuk menerapkan ilmu yang didapat penulis selama menjadi

mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU, serta memperkaya cakrawala

pengetahuan dan wawasan penulis terhadap Strategi Promosi.

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang positif bagi

(18)

I.5 KERANGKA TEORI

Menurut Hadari Nawawi (dalam Nawai, 2001:23), kerangka teori memuat

pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan

disorot. Untuk itulah perlu disusun kerangka teori yang akan menjadi landasan

berpikir bagi penulis dalam menganalisis masalah penelitian.

Teori adalah seperangkat dalil atau prinsip umum yang kait mengkait

(hipotesis yang diuji berulang kali) mengenai aspek-aspek suatu realitas yang

berfungsi untuk menerangkan, meramalkan atau memprediksi, dan menemukan

keterpautan fakta-fakta secara sistematis (Effendy, 1993:244).

Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah tentang

komunikasi, komunikasi pemasaran, tindakan membeli, teori AIDDA serta Nestle

Dancow Instant Enriched.

1. Komunikasi

Menurut Onong Effendy, Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh

sesorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat atau

perilaku baik secara langsung atau tidak langsung melalui media (Effendy, 2001:5).

Untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku orang lain dapat dilakukan jika

komunikasi yang dilakukan berlangsung secara komunikatif dan efektif. Komunikasi

yang efektif mengandung pengiriman dan penerimaan informasi/pesan yang paling

cermat, pengertian yang mendalam antara kedua belah pihak dan pengambilan

tindakan yang tepat terhadap penyelesaian pertukaran informasi (Moekijat, 1993:145).

Komunikasi menciptakan adanya interaksi antara perusahaan dengan konsumen.

Dengan adanya komunikasi akan memudahkan konsumen dalam memilih ide-ide,

program dan servis-servis yang ditawarkan perusahaan yang dirasakan paling sesuai

dengan kebutuhan mereka (Burnett, 1988:9).

Jadi jelaslah bahwa komunikasi adalah proses penyampaian informasi berupa

ide-ide, program dan servis-servis yang dilakukan oleh komunikator yaitu perusahaan

terhadap komunikan yaitu konsumen baik secara langsung ataupun melalui media.

2. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran sendiri dapat diartikan sebagai komunikasi yang

dilakukan oleh perusahaan atau lembaga baik secara tatap muka maupun bermedia

dalam rangka upaya meningkatkan penjualan, jasa atau hasil produksi

(19)

Sedangkan menurut Fandy Tjiptono komunikasi pemasaran adalah aktivitas

pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk dan

mengingatkan pasar agar konsumen bersedia menerima, membeli, dan loyal pada

produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Strategi komunikasi pemasaran total sebuah perusahaan adalah sebuah bauran

promosi (Promotion Mix, Promotion Blend, Communication Mix) yang terdiri dari:

personal selling, mass selling, sales promotion, public relation dan direct marketing.

Beberapa bentuk strategi komunikasi yang sudah banyak diterapkan, antara lain:

1. Personal selling (Penjualan Pribadi)

Komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk

memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk

pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan

mencoba dan membelinya.

Kegiatan personal selling antara lain: a. Presentasi penjualan, dan

b. Pertemuan penjualan.

2. Mass selling (Periklanan dan Publisitas)

Pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan

informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu.

Kegiatan-kegiatan Mass selling antara lain: a. Iklan cetak dan siaran,

b. Brosur, dan

c. Simbol dan logo.

3. Sales Promotion (Promosi penjualan)

Bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat

diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan

jumlah barang yang dibeli pelanggan.

Kegiatan-kegiatan sales promotion antara lain: a. Acara Promosi (Event Promotion)

b. Pemberian brosur

(20)

4. Public Relations (Hubungan Masyarakat)

Upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi

persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan

tersebut.

Kegiatan public relations antara lain: a. Kotak saran,

b. Sponsor, dan

c. Melobi.

5. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)

Sistem pemasaran yang bersifat interaktif dimana komunikasi promosi ditujukan

langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut

ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos/pengiriman

surat atau datang ke tempat pemasaran langsung.

Bentuk kegiatan direct marketing antara lain:

a. Surat

b. Telemarketing

Dari pembahasan di atas dapat dilihat bahwa komunikasi pemasaran itu

merupakan komunikasi yang dilakukan oleh komunikator yaitu perusahaan untuk

menyampaikan informasi tentang produknya kepada komunikan yaitu konsumen atau

pelanggan agar tertarik, menerima dan mempunyai keinginan untuk membeli produk

tersebut. Agar tujuan komunikasi pemasaran ini berhasil maka diperlukan strategi

komunikasi pemasaran yang efektif berupa bauran promosi seperti yang telah

dijelaskan diatas.

3. Tindakan Beli

Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, tindakan adalah

kecenderungan-kecenderungan perbuatan yang tegas, terarah secara intensif kepada suatu objek

tertentu (Poerwadarminta, 1985:650). Sedangkan menurut N. As’ad didefinisikan

sebagai sikap yang membuat seseorang berbuat terhadap objek, situasi dan keadaan

tertentu (As’ad, 1991:42). Selanjutnya Mark berpendapat bahwa tindakan merupakan

sikap perbuatan yang dilakukan sesorang terhadap suatu objek, situasi, ataupun

ide-ide tertentu, yang biasanya diikuti oleh perasaan senang dan cenderung untuk mencari

(21)

Menurut Sumarwan (2003:311), terdapat beberapa tahapan dalam proses

pembelian, yakni:

1. Tahap Prapembelian, pada tahapan ini beberapa perilaku yang terjadi meliputi

mencari informasi dan mengambil dana.

2. Tahap pembelian, pada tahapan ini, perilaku meliputi berhubungan dengan

toko, mencari produk dan bertransaksi.

Berdasarkan pengertian tindakan diatas maka dapat disebutkan bahwa tindakan

beli adalah kecenderungan untuk berbuat dan memiliki sesuatu dalam hal ini

penggunaan susu Dancow Instant Enriched dengan tindakan beli.

4. Nestle Dancow Instant Enriched

Dancow Instant Enriched adalah formula yang mendukung 10 Tanda Umum Anak

Bergizi Baik, karena mengandung nutrisi penting untuk pertumbuhan :

1. Karena mengandung Protein yang membantu pertumbuhan sel otot anak

2. Karena mengandung Zat besi yang membantu meningkatkan kapasitas belajar

anak. Zat besi juga membantu pembentukan sel darah merah dan mencegah

anemia

3. Kaya akan Kalsium yang membantu pertumbuhan tulang anak dan menjaga

kepadatan tulang – 2 gelas memenuhi 100% kebutuhan kalsium harian

(berdasarkan AKG 2000 kkal)

4. Karena diperkaya dengan Zink yang membantu menjaga kondisi tubuh

5. Vit C berperan sebagai antioksidan yang bekerja dengan antioksidan lain

terutama Vit E

6. Vit A membantu mempertahankan lapisan permukaan atau (mukosa) antara

lain mukosa mata

7. Vit B1 berperan sebagai perubahan karbohidrat menjadi energi

8. Vit B2 membantu menjaga kesehatan mukosa antara lain mukosa pernafasan,

pencernaan, terutama jika digunakan bersamaan dengan Vit A

9. Vit B6 membantu metabolisme sel darah merah, sistem syaraf dan sistem

imunitas.

10.Vit B9 adalah vitamin yang diperlukan untuk memproduksi sel-sel darah

merah.

11.Vit D dan Vit E

12.Vit K, membantu mencegah anemia

(22)

5. Teori AIDDA

Menurut Effendy (1993:304), para pakar menyebut teori ini disebut juga

Adaptation Process atau juga A-A Procedure. AIDDA merupakan singkatan dari: a. Attention (Perhatian)

Dalam tahap ini, kegiatan mulai dilakukan dengan maksud untuk menumbuhkan

perhatian konsumen terhadap produk.

b. Interest (Ketertarikan)

Ini adalah tahap kedua, dimana konsumen tidak saja menaruh perhatian kepada

produk tetapi juga mulai tertarik atau berminat.

c. Desire (Hasrat/Keinginan)

Dalam tahap ini konsumen telah mempunyai motivasi untuk memiliki produk

atau jasa yang di iklankan.

d. Decision (Keputusan)

Pada tahap ini, sikap sesungguhnya konsumen terhadap produk mulai terlihat.

Di tahap ini juga konsumen mengambil keputusan untuk menyukai atau

membenci suatu produk.

e. Action (Tindakan)

Ini merupakan tahap akhir dari formula ini. Pada tahap ini tercermin tindakan

atau aksi yang akan dilakukan atau di ambil konsumen terhadap produk yakni

untuk membeli produk yang di iklankan atau tidak membeli produk yang di

iklankan.

I.6 KERANGKA KONSEP

Dalam penelitiannya, seorang peneliti menggunakan istilah khusus untuk

menggambarkan secara tepat fenomena yang ditelitinya. Inilah yang disebut konsep,

yakni istilah abstrak kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat

perhatian ilmu sosial. Melalui konsep, penelitian diharapkan akan dapat

menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa

kejadian (events) yang berkaitan satu dengan lainnya (Singarimbun, 1995:32).

Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran kemungkinan yang akan dicapai

(Nawawi, 1995:40). Sedangkan menurut Singarimbun (dalam Singarimbun,1995:17),

kerangka konsep merupakan definisi yang dipakai untuk menggambarkan secara

(23)

yang telah ada dapat dikemukakan kerangka konsep dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Variabel bebas ( Independent Variabel )

Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan

atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau unsur yang lain

(Nawawi, 1995:40).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Promosi Pemasaran ”Nestle Dancow

Instant Enriched” di Jl. Bunga Cempaka Kecamatan Medan Selayang Kota

Medan.

b. Variabel terikat ( Dependent Variable )

Variabel terikat adalah variabel yang merupakan akibat atau yang di pengaruhi

oleh variabel yang mendahuluinya (Rakhmat, 1993:12).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Tindakan membeli masyarakat Jl.

Bunga Cempaka Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.

I.7 MODEL TEORITIS

Berdasarkan variabel-variabel yang telah ditetapkan di atas, maka terbentuklah

Variabel Bebas (X)

Gambar 1: Model Teoritis Antar Variabel

Keterangan :

X : Variabel Bebas / iklan produk Susu

Y : Variabel terikat / perilaku konsumen

Z : Variabel Antara / Karakteristik responden

Variabel X dalam penelitian ini adalah aktifitas Promosi Pemasaran yang

(24)

Marketing yang dilakukan. Aktifitas tersebut dapat mempengaruhi tindakan membeli dari para pengunjung, yang dalam penelitian ini merupakan variabel Y yang

indikatornya berupa perhatian, minat, hasrat, keputusan dan tindakan para konsumen.

Promosi yang dilakukan dapat mempengaruhi untuk melakukan tindakan membeli

atau tidak melakukan tindakan membeli produk.

I. 8 OPERASIONAL VARIABEL

Berdasarkan kerangka konsep diatas, kita akan memberi batasan

operasionalisasi variabel untuk memudahkan kesamaan dan kesesuaian dalam

penelitian ini. Operasionalisasi variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

Variabel Teoritis Variabel Operasional

(25)

I.9 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Menurut Singarimbun (dalam Singarimbun,1995:46) definisi operasional

semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel, dalam

penelitian ini variabel-variabelnya adalah:

Variabel Bebas (X):

- Personal Selling (Penjualan Pribadi), penawaran langsung kepada konsumen dengan memberikan informasi tentang produk Susu Dancow Instant Enriched dan

menawarkan.

- Sales Promotion (Promosi Penjualan), mengajak calon konsumen untuk membeli Susu Dancow Instant Enriched saat itu juga dengan cara menawarkan

- Direct Marketing (Pemasaran Langsung), melakukan pendekatan kepada calon konsumen untuk membeli Susu Dancow Instant Enriched

Variabel Terikat (Y):

- Attention (Perhatian): sejauhmana konsumen menaruh perhatian kepada Susu Dancow Instant Enriched setelah diterpa strategi komunikasi pemasaran Susu

Dancow Instant Activity Booth.

- Interest (Ketertarikan): sejauhmana timbul minat yang timbul dari konsumen terhadap Susu Dancow Enriched setelah memperhatikan strategi komunikasi

pemasaran susu tersebut.

- Desire (Hasrat), sejauh mana konsumen mengamati produk tersebut, fasilitas yang ditawarkan produk tersebut, keunggulan produk, melalui strategi komunikasi

pemasaran yang dilakukan oleh agen pemasaran dan menimbulkan keinginan

dalam diri konsumen untuk membeli produk tersebut.

- Decision (Keputusan), keputusan yang diambil oleh konsumen setelah timbul keinginan untuk memiliki Susu Dancow Instant Enriched.

- Action (Tindakan), sesudah adanya keputusan untuk memiliki Susu Dancow Instant Enriched, maka konsumen akan melakukan pembelian produk tersebut.

Variabel Antara (Z):

- Karakteristik responden merupakan nilai-nilai yang dimiliki oleh individu yang

membedakannya dengan individu lain, yaitu, usia, jenis kelamin, pendidikan,

(26)

I.10 HIPOTESA

Menurut Hadari Nawawi (2001:43), hipotesa dapat diartikan sebagai suatu

pendapat atau teori yang masih kurang sempurna.

Ho = Tidak terdapat hubungan antara strategi komunikasi pemasaran Susu Nestle

Dancow Instant Enriched terhadap tindakan membeli masyarakat Jl. Bunga

Cempaka Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.

Ha = Terdapat hubungan antara strategi komunikasi pemasaran Susu Dancow

Instant Enriched terhadap tindakan membeli masyarakat Jl. Bunga Cempaka

(27)

BAB II

URAIAN TEORITIS

II.I Komunikasi

II.I.I Pengertian Komunikasi

Pentingnya studi komunikasi karena permasalahan-permasalahan yang timbul

akibat komunikasi. Manusia tidak dapat hidup sendirian, ia secara tidak kodrati harus

hidup bersama manusia lain, baik demi kelangsungan hidupnya keamanan hidupnya,

maupun demi keturunannya. Jelasnya manusia harus bermasyarakat. Masyarakat bisa

berbentuk kecil, sekecil rumahtangga yang hanya terdiri dua orang suami istri, bisa

berbentuk besar, sebesar kampung, desa, kecamatan, kabupaten atau kota, propinsi

dan negara. Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia, yang

dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan

menggunakan bahasa sebagai penyalurnya (Effendy, 2003:28).

Pengertian komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa latin

communicatio istilah ini berasal dari kata communis yang berarti sama, sama disini maksudnya sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat

kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh si pengirim pesan

kepada si penerima pesan.

Salah satu persoalan didalam memberi pengertian komunikasi, yakni

banyaknya definisi yang telah dibuat oleh para pakar menurut bidang ilmunya. Hal ini

disebabkan karena banyaknya disiplin ilmu yang telah memberi masukan terhadap

perkembangan ilmu komunikasi, misalnya psikologi, sosiologi, antropologi, ilmu

politik, ilmu manajemen, linguistik, matematika, ilmu elektronika, dan lain

(28)

Sebuah definisi singkat dibuat oleh Harold D Lasswell bahwa cara yang tepat

untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Siapa

yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan

apa pengaruhnya” (Cangara, 2004:18).

Everett M. Rogers seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika yang telah

banyak memberi perhatian pada studi riset komunikasi, khususnya dalam hal

penyebaran inovasi membuat definisi bahwa: Komunikasi adalah proses dimana suatu

ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima tau lebih, dengan maksud untuk

mengubah tingkahlaku mereka. Rogers mencoba menspesifikasikan hakikat suatu

hubungan dengan adanya suatu pertukaran informasi (pesan), dimana ia

menginginkan adanya perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam

menciptakan saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dalam suatu proses

komunikasi (Cangara, 2004:19).

Para pakar Psikologi melihat komunikasi dalam pengertian fenomena

stimuli-respons, sebagaimana dikemukakan oleh Dance(1970) Komunikasi adalah

pengungkapan respons melalui simbol-simbol verbal. Sedangkan Edwin Neiman

(1948) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses ketika sejumlah orang diubah

menjadi kelompok yang berfungsi (Arifin,2003:26).

Jika kita berada dalam situasi komunikasi, maka kita memiliki beberapa

kesamaan dengan orang lain, seperti kesamaan bahasa atau kesamaan arti dari

simbol-simbol yang digunakan dalam berkomunikasi apa yang dinamakan Wilbur Schramm

(29)

komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan

berlangsung lancar. Sebaliknya jikalau pengalaman komunikan tidak sama dengan

pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lain;

dengan kata lain situasi menjadi tidak komunikatif (Effendi,2003:30-31).

Pengertian komunikasi secara umum

Secara etimologis atau menurut asal usul katanya, istilah komunikasi atau dalam

bahasa inggris communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber

dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna

mengenai satu hal. Jadi jika dua orang terlibat komunikasi, misalnya dalam bentuk

percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan

makna mengenai apa yang dipercakapkan (Effendi, 2004: 9).

Sedangakan secara teminologis atau berdasrkan istilah, Carl I. Hovland (dalam

Effendy,2004: 10) berpendapat bahwa komunikasi merupakan upaya yang sistematis

untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasiserta pembentukan

pendapat dan sikap.

Pengertian komunikasi secara paradigmatik

Dalam pengertian paradigmatik, Prof. Drs. Onong Uchjana Effendi (2002: 5)

berpendapat bahwa komunikasi mengandung tujuuan tertentu; ada yang dilakukan

secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media, baik itu media massa seperti surat

kabar, radio, atau film, maupun media non-massa seperti surat, telepon, papan

pengumuman, poster, spanduk dan sebagainya.

Jadi komunikasi dalam pengertian paradigmatik bersifat intensional

(intentional), mengandung tujuan; karena itu harus dilakukan dengan perencanaan. Sejauhmana kadar perencanaan itu, bergantung pada pesan yang akan

(30)

Adapun pengertian komunikasi secara paradigmatik adalah komunikasi

merupakan proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk

memberi tahu atau untuk merubah sikap, pendapat, atau prilaku, baik langsung secara

lisan maupun tak langsung melalui media (Effendy, 2002: 5).

II.1.2 Proses Komunikasi

Proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer informasi“ atau pesan-pesan (messages) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan sebagai komunikan (Ruslan, 2003 : 73). Esensi dalam proses komunikasi adalah

untuk memperoleh kesamaan makna di antara orang yang terlibat dalam proses

komunikasi antarmanusia.

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau

perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Proses

komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder

(Effendy, 2004 : 11).

a) Proses Komunikasi secara Primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau

perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah

bahasa, kial, isyarat, warna, gambar, dan lain sebagainya yang secara langsung

mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.

b) Proses komunikasi secara Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh

seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media

(31)

Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan

komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif

jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio,

televisi, film, dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam

komunikasi.

Pada umumnya kalau kita berbicara di kalangan masyarakat, yang dinamakan

media komunikasi itu adalah media kedua sebagaimana diterangkan di atas. Jarang

sekali orang menganggap bahasa sebagai media komunikasi. Hal ini disebabkan oleh

bahasa sebagai lambang (symbol) beserta isi (content) – yakni pikiran dan atau perasaan – yang dibawanya menjadi totalitas pesan (message), yang tampak tak dapat dipisahkan. Tidak seperti media dalam bentuk surat, telepon, radio, dan lain-lainnya

yang jelas tidak selalu dipergunakan. Tampaknya seolah-olah orang tak mungkin

berkomunikasi tanpa bahasa, tetapi orang mungkin dapat berkomunikasi tanpa surat,

atau telepon, atau televisi, dan sebagainya.

II.1.3 Unsur-Unsur Komunikasi

Harold D Laswell membuat formula yang sederhana untuk memberikan

pengertian komunikasi dan unsur-unsur komunikasi. Awal tahun 1960-an David K

Berlo membuat Formula komunikasi yang lebih sederhana. Formula ini dikenal

dengan nama “SMCR”, yakni Source(Pengirim), Message (pesan), Channel (Saluran-media),dan Receiver(Penerima) (Cangara,2004:22).

Cahrles Osgood, Gerlad Miller dan Melvin L De Fleur menambahkan unsur

Efek dan Umpanbalik (feedback) sebagai pelengkap dalam membangun komunikasi yang sempurna. Perkembangan terakhir adalah munculnya pandangan dari Joseph de

(32)

tidak kalah pentingnya dalam mendukung terjadinya proses komunikasi

(Cangara,2004:22).

 Sumber

Sumua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau

pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari

satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi

atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa

Inggrisnya disebut source, sender dan encoder.  Pesan

Pesan yang dimaksud adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada

penerima. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau

propaganda.

 Media

Media dimaksud di sini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari

sumber kepada penerima.Media bisa bermacam-macam bentuknya.

 Penerima

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.

Penerima bisa teridiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok,

partai atau negara. Penerima adalah elemen penting dalam komunikasi, karena

dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Kenallah khalayakmu adalah

prinsip dasar dalam berkomunikasi. Karena mengetahui dan memahami

karakteristik penerima (khalayak), berarti suatu peluang untuk mencapai

keberhasilan komunikasi.

(33)

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan

dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh bisa

juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan

tindakan seseorang akibat menerima pesan.

 Tanggapan Balik

Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk

daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan

balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum

sampai kepada penerima.

 Lingkungan

Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi

jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni

lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi

waktu.

Setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun proses

komunikasi. Bahkan ketujuh unsur ini saling be4rgantung satu sama lainnya. Artinya,

tanpa keikutsertaan satu unsur akan memberi pengaruh pada jalannya komunikasi

(Cangara:2004:27).

II.1.4 Fungsi Komunikasi

Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan

tertentu. Komunikasi sebagai ilmu, seni, dan lapangan kerja sudah tentu memiliki

fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Komunikasi dengan diri sendiri berfungsi untuk mengembangkan kreativitas

imajinasi, memahami, dan mengendalikan diri, serta meningkatkan kematangan

(34)

orang dapat berfikir dan mengendalikan diri bahwa apa yang ingin dilakukan mungkin

saja tidak menyenangkan orang lain. Jadi komunikasi dengan diri sendiri dapat

meningkatkan kematangan berfikir sebelum menarik keputusan. Ia merupakan proses

internal yang dapat membantu dalam menyelesaikan suatu masalah

(Cangara,2004:56).

Adapun fungsi komunikasi antar pribadi ialah berusaha meningkatkan hubungan

insani (human relations), menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman

dengan orang lain.

Komunikasi publik berfungsi untuk menumbuhkan semangat kebersamaan

(solodaritas), mempengaruhi orang lain, memberi informasi, mendidik dan

menghibur. Bagi orang yang terlibat dalam komunikasi publik, dengan mudah ia

menggolongkan dirinya dengan kelompok orang banyak.

Komunikasi massa, berfungsi untuk menyebarluaskan informasi, meratakan

pendidikan, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam

hidup seseorang (Cangara,2004:57).

Sementara itu, Karlinah dalam Karlinah, dkk.(1999) mengemukakan fungsi

komunikasi secara umum adalah:

1. Fungsi Informasi

Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah

penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi

dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingan

khalayak. Khalayak sebagai manusia sosial akan selalu merasa haus informasi tentang

segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya.

(35)

Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education). Karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik.

3. Fungsi Mempengaruhi

Fungsi memengaruhi dalam komunikasi, khalayak terpengaruh oleh

pesan-pesan dalam komunikasi yang dilakukan sehingga tanpa sadar khalayak melakukan

tindakan-tindakan sesuai dengan yang diinginkan oleh komunikator.

4. Fungsi Proses Pengembangan Mental

Untuk mengembangkan wawasan, kita membutuhkan berkomunikasi dengan

orang lain. Dengan berkomunikasi, manusia akan bertambah pengetahuannya dan

berkembang intelektualitasnya. Hal tersebut diperoleh dari pengalaman pribadinya

dan dari orang lain. Pengalaman dapat membantu manusia untuk memahami betapa

besar ketergantungan menusia kepada komunikasi, karena komunikasi dapat

membantu manusia dalam perkembangan mentalnya.

5. Fungsi Adaptasi Lingkungan

Setiap manusia berusaha untuk menyesuaikan diri dengan dunianya untuk

dapat bertahan hidup. Proses komunikasi membantu manusia dalam proses

penyesuaian tersebut. proses pengiriman pesan oleh komunikator dan penerima pesan

oleh komunikan dapat membantu kita dengan berhubungan dengan oranglain, saling

menyesuaikan diri, sehingga menimbulkan kesamaan diantara komunikator dan

komunikan.

6. Fungsi Memanipulasi Lingkungan

Memanipulasi di sini bukanlah diartikan sebagai sesuatu yang negatif.

Memanipulasi lingkungan artinya berusaha untuk memengaruhi. Setiap orang

(36)

Dalam fungsi manipulasi, komunikasi digunakan sebagai alat kontrol utama dan

pengaturan lingkuungan.

7. Fungsi Meyakinkan (to persuade)

Fungsi komunikasi massa secara umum antara lain memberikan hiburan

kepada khalayaknya. Namun ada fungsi yang tidak kalah penting dari media massa

yaitu fungsi meyakinkan atau persuasi. Persuasi menurut Devito, bisa dalam bentuk

(dalam Karlinah,dkk,1999):

a. Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai

seseorang;

b. Mengubah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang;

c. Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu; dan

d. Memperkenalkan etika dan menawarkan sistem nilai tertentu.

II.2 Komunikasi Pemasaran

II.2.1 Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan

untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan untuk

mendapatkan laba. Berhasil tidaknya perusahaan mencpai tujuan usahanya bergantung

pada keahlian dan kemampuan perusahaan untuk mengkombinaskan fungsi-fungsi di

bidang roduksi, pemasran, keuangan, dan bidang lain termasuk sumber daya manusia

perusahaan. Dilihat dari asal usul katanya, pemasaran dalam bahasa inggris adalah

marketing yang berasal dari kata market yang berarti pasar. Istilah marketing di sini bukan hanya mencakup masalah jual beli yang terjadi di pasar, tetapi pemasaran juga

dipandang sebagai suatu sistem yang dinamis dari kegiatan-kegiatan yang saling

(37)

menentukan sasaran, harga, waktu dengan mengkomunikasikan dan

mempromosikannya secara tepat.

Pemasaran (Kotler & Armstrong, 2001 : 7) merupakan proses sosial dan

manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan

dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.

Pemasaran adalah fungsi bisnis yang berusaha untuk mengidentifikasikan

kebutuhan dan keinginan pelanggan yang belum terpenuhi, dan mengukur seberapa

besar pasar sasaran mana yang paling baik dilayani oleh perusahaan dan menentukan

berbagai produk, jasa, dan program yang tepat untuk melayani pasar pelanggan.

Menurut America Marketing Association (AMA),” Marketing is the process of planning and axecuting the conception, pricing, promotion and distribution of goods and sservices to create exchange and satisfy individuals and organizational ideas goods.” , yaitu pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga, promosi hingga distribusi barang-barang, ide-ide

dan jasa-jasa untuk melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan

lembaga-lembaganya (Kasali, 1998: 53).

Dengan begitu pemasaran dipandang sebagai suatu sistem yang dinamis dari

kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan dalam dunia usaha, yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, kegiatan promosi hingga pendistribusian barang

dan jasa kepada khalayak masyarakat.

Definisi pemasaran di atas ini didasarkan kepada konsep-konsep inti sebagai

berikut : kebuthan, keinginan dan permintaan, produk, utilitas, nilai dan kepuasan,

pertukaran, transaksi dan hubungan, pasar, pemasaran dan pemasar.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran merupakan upaya

(38)

pelanggan dengan tujuan untuk membrikan kepuasan kepada pelanggan. Kepuasan

sangat penting untuk diperhatikan sebab pada dasarnya lebih sulit mempertahankan

pelanggan lama daripada menarik pelanggan baru. Salah satu cara ampuh untuk

mempertahankan pelanggan adalah dengan memenuhi kepuasan pelanggan.

II.2.2. Komunikasi Pemasaran

Dasar dari kegiatan pemasaran adalah komunikasi. Komunikasi meciptakan

adanya interaksi antar perusahaan dengan konsumen. Dengan adanya komunikasi

akan memudahkan konsumen dalam memilih program, ide, dan pelayanan yang

ditawarkan perusahaan. Dalam proses pertukaran, komunikasi memegang peranan

yang sangat penting.

Effendy (2004 : 216) menjelaskan bahwa komunikasi pemasaran adalah

komunikasi yang dilakukan perusahaan atau lembaga baik secara bertatap muka

maupun bermedia dalam rangka menigkatkan penjualan, jasa atau hasil produksi.

Pendapat lain mengatakan komunikasi pemasaran adalah kegiatan yang

mempresentasikan gabungan semua unsur dalam gabungan pemasaran merek yang

memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang

disebarluaskan kepada kliennya.

Sedangkan menurut Laura Schneider, komunikasi pemasaran adalah suatu

perencanaan, implementasi dan pengendalian yang sangat terencana mengenai bauran

kegiatan uasha yang bertujuan untuk mempertemukan pembeli dan penjual dalam

saatu kegiatan pertukaran atau pengiriman produk yang saling menguntungkan

(www.marketing.about.com/cs/advertising/a/marketvsad).

Berdasarkan definisi komunikasi pemasaran di atas, maka dapat dikatakan

bahwa komunikasi pemasaran adalah usaha untuk menyampaikan pesa-pesan kepada

(39)

memuaskan individu dan lembaga itu sendiri. Komunikasi pemasaran merupakan

komunikasi yang dilakukan perusahaan yang sifatnya membujuk serta membantu

konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian dalam usaha

meningkatkan penjualan, jasa atau hasil produk.

Dalam kajian pemasaran jika di tilik dari uraian pengertian komunikasi

pemasaran menurut Shimp dikenal suatu konsep penting dalam pemasaran modern,

yaitu bauran pemasaran (marketing mix). Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh E. Jerome McCarthy, yang kemudian dikembangkan oleh Philip Kottler dan kini

dipergunakan secara luas oleh praktisi pemasaran (Jefkins, 1997 : 8), yang terdiri dari:

1. The product to be market (produk yang dipasarkan) 2. The price of product (harga produk)

3. The channels of distribution troughwhish the product is sold to be placed

(saluran produksi produk/penempatan)

Promosi sebagai faktor keempat dalam bauran pemasaran inilah yang biasanya

secara simultan dan terintergrasi oleh para pemasar dalam suatu rencana promosi

produk. Konsep ini dikenal dengan istilah bauran promosi (promotion mix). Hubungan antara marketing mix dan promotion mix dapat diperhatikan dalam bagan yang dikemukakan olah Rhenald Kasali (1998 : 10 ) :

Marketing Mix Promotion Mix

Product Price Place Promotion

Advertising Personal Selling Sales promotion Publicity

(40)

 Periklanan (Advertising) : segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang

atau jasa. Contohnya, iklan di media cetak, elektronik dan kemasan, gambar

bergerak, brosur dan buklet, poster dan leaflet, direktor, billboard, display, materi audiovisual, logo dan simbol, videotape.

 Penjualan (Personal Selling) : presentasi prbadi dari para wiraniaga peusahaan dalam rangak menyukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan

pelanggan. Contonhya, presentasi penjualan, pertemuan penjualan, program

insentif, dan pameran perdagangan.

 Promosi penjualan (Sales promotion) : insentif jangkla pendek untuk mendorong pembelian atau penjulan suatu produk atau jasa. Contohnya,

kontes, permainan, undian, hadiah, pameran, ekshebisi, demostrasi, kupon,

rabat, pembiayaan, bunga rendah, dan hiburan.

 Humas (Public Relation) : usaha yang bertujuan untuk membina hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membanguncitra

perusahaan yang baik, dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita,

peristiwa yang dapat merugikan. Contohnya, press kits, sponsorship, publikasi, pidato,laporan tahunan, seminar, relasi komunitas, lobi, media

identitas, majalah perusahaan, dan periistiwa.

Menurut Terence A. Shimp ada empat tujuankegiatan komunikasi pemasaran,

yaitu :

1. Membangkitkan keinginan akan suatu produk. Agar konsumen memiliki

kenginan untuk membeli suatu produk, pemasr terlebih dahulu harus

(41)

2. Menciptakan kesadaran akan merek (brand awareness). Pemasar harus bisa membuat produk dan merek merekalah yang diingat oleh konsumen dan

membedakannya dengan produk pesaing lain.

3. mendorong sikap positif terhadap produk dan mempengaruhi niat

(intention). Pemasar harus membuat calon konsumen pasaran memiliki sikap yang positif terhadap produk serta mendorong niat untuk membeli.

4. Memfasilitasi pembelian. Pemasar harus berusaha menciptakan rangkaian

kegiatan pemasaran yang menarik dan efektif, mencitakan display yang menarik di toko atau supermarket, serta menciptakan kegiatan distribusi

yang baik.(Kotler dan Armstrong, 2001 : 75)

Model komunikasi pemasaran meliputi sumber atau komunikator. Dalam

pemasran sumber berarti pihak yang mengirim pesan kepada konsumen, yaitu

pemasar (marketers). Proses selanjutnya pemasar menentukan bagaimana pesan itu disusun agar bisa dipahami dan direspon secara positif oleh penerimanya dalam hal

ini konsumen. Pada proses tersebut ditentukan pula jenis komunikasi yang aka

digunakan, apakah melalui iklan, penjualan perorangan, promosi penjualan, public relations, atau cara lainnya. Keseluruhan proses perancangan pesan sampai penentuan jenis promosi yang akan dipakai disebut encoding. Proses ini disebut juga sebagai proses menerjemahkan tujuan-tujuan komnikasi ke dalam bentuk-bentuk pesan yang

akan dikirimkan kepada penerima.

Selanjutnya penyampaian pesan melalui media. Proses penyampaian pesan bisa

melalui media cetak ataupun elektronik, proses ini disebut proses transmisi. Pesan

yang disampaikan melalui media akan ditangkap oleh penerima. Ketika pesan

diterima,maka penerima akan memberikan respons terhadap pesan yang disampaikan,

(42)

disebut proses decoding. Proses ini akan dilanjutkan dengan tindakan membeli maupun menolak produk yang disampaikan.

Proses terakhir yaitu umpan balik (feedback) atas pesan yang dikirimkan. Di sini pemasar mengevaluasi apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan harapan,

artinya mendapat respon dan tindakan positif dari konsumen, atau justru pesan tidak

sampai secara efektif. Pengukuran efektivitas pesan tentu saja harus melalui proses

penelitian.

II.3 Tindakan Membeli

Tindakan membeli merupakan kegiatan akhir dalam proses menentukan pilhan

untuk memilih suatu produk yang diinginkan setelah terjadinya komunikasi dalam

menentukan pilihan.

Jika konsumen telah memutuskan alternative yang akan dipilih dan mungkin

penggantinya jika diperlukan, maka ia akan melakukan pembelian. Pembelian akan

meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, apakah membeli atau tidak,

kapan membeli, di mana membeli, dan bagaiman cara membayarnya.

Pembelian produk atau jasa yang dilakukan oleh konsumen bisa digolongkan

kedalam tiga macam menurut Engel, Blackwell dan Miniard (dalam Sumarwan,

2003:310), yaitu sebagai berikut:

1. Pembelian yang terencana sepenuhnya

Jika konsumen telah menentukan pilihan produk dan merek jauh sebelum

pembelian dilakukan. Pembelian yang terencana sepenuhnya biasanya adalah

hasil dari proses keputusan yang diperluas atau keterlibatan yang tinggi.

Konsumen sering kali membuat daftar barang yang akan dibelinya jika ia pergi

ke swalayan, ia sudah tahu produk dan merek yang akan dibelinya.

2. Pembelian yang separuh terencana

Konsumen sering kali sudah mengetahui ingin membeli suatu produk sebelum

masuk ke swalayan, namun mungkin ia tidak tahu merek yang akan dibelinya

sampai ia bisa memperole informasi yang lengkap dari premuniaga atau

(43)

3. Pembelian yang tidak direncana

Konsumen sering kali membeli suatu produk tanpa direncanakan terlebih

dahulu. Keinginan untuk membeli sering kali muncul di toko atau di mall.

Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut, misalnya adanya pemotongan

harga dan promosi.

Menurut Sumarwan (2003:311), terdapat beberapa tahap dalam proses

pembelian yakni :

1. Tahap prapembelian, pada tahapan ini beberapa perilaku yang terjadi meliputi

:

a. Mencari informasi

Konsumen akan mencari informasi mengenai produk, merek atau toko dari

Berbagai sumber seperti koran, majalah, radio, televisi atau media massa

lainnya. Konsumen mungkin juga berkomunikasi dengan tenaga penjual,

teman dan kerabatnya mengenai produk yang dimaksud.

b. Mengambil dana

Konsumen juga perlu mengetahui dari mana dana yang akan dipakai untuk

membeli produk tersebut. Pembelian produk pada umumnya menggunakan

uang sebagai medium utama pertukaran. Konsumen mungkin akan

menggunakan cara pembayaran tunai, cek, kartu kredit, kartu debit, kartu

ATM, dan lain-lain.

2. Tahap pembelian, pada tahapan kedua, perilaku meliputi :

a. Berhubungan dengan toko

Adanya keinginan membeli produk akan mendorong konsumen untuk

mencari toko atau pusat perbelanjaan tempat ia membeli produk tersebut.

Kontak dengan toko akan dilakukan oleh konsumen untuk menentukan

toko mana yang akan dikunjungi.

b. Mencari produk

Setelah konsumen mengunjungi toko, maka selanjutnya ia harus mencari

dan memperoleh produk yang akan dibelinya. Ia harus mencari lokasi

dimana produk ditempatkan didalam toko tersebut. Jika konsumen telah

menemukan poduk yang akan dicarinya, ia akan mengambil produk

(44)

c. Transaksi

Tahap ketiga dari proses pembelian adala melakukan transaksi yang

melakukan pertukaran barang dengan uang, memindahkan pemilikan

barang dari toko kepada konsumen.

Pembelian merupakan pilihan atau keinginan yang dinyatakan dalam tindakan.

Akhirnya, produk yang dibeli itu digunakan dan konsumen akan melakukan evaluasi

ulang apakah keputusan yang diambilnya tepat atau tidak.

Tindakan membeli seseorang akan timbul bila ada unsur-unsur sebagai berikut :

a. Terjadinya sesuatu hal yang menarik.

b. Terdapatnya kontras yaitu antara hal yang satu dengan hal uang lainnya.

c. Terdapatnya harapan akan mendapatkan keuntungan atau mungkin

gangguan dari hal yang dimaksud.

Jelaslah bahwa adanya perhatian masyarakat Jl. Bunga Cempaka Kecamatan

Medan Selayang Kota Medan terhadap promosi pemasaran karena mengandung

hal-hal menarik bagi para orang tua di lingkungan tersebut misalnya dengan vitamin serta

nutirsi yang terkandung dalam Susu Nestle Dancow Instant Enriched yang diperlukan

untuk mendukung pertumbuhan anak-anak mereka, maka timbul keinginan untuk

memiliki dilanjutkan dengan keputusan untuk membeli Susu Nestle Dancow Instant

Enriched.

II.4 Susu Nestle Dancow Instant Enriched

DANCOW INSTANT ENRICHED adalah susu yang diperkaya dengan

vitamin dan mineral tertentu yang mendukung 10 Tanda Umum Anak Bergizi Baik,

diantaranya Zat besi, Kalsium, Zink, Vit C, Vit A, Vit B1, Vit B2, Niasin, Vit B6, Vit B9 (Asam Folat), Vit D, Vit E, Vit K, dan Biotin.

Zat besi yang membantu meningkatkan kapasitas belajar anak. Zat besi juga

(45)

Kalsium yang membantu pertumbuhan tulang anak dan menjaga kepadatan tulang

– 2 gelas memenuhi 100% kebutuhan kalsium harian (berdasarkan AKG 2000

kkal)

Zink, untuk sistem kekebalan tubuh

Vit C, berperan sebagai antioksidan yang bekerja dengan antioksidan lain

terutama Vit E, kekurangan vit C mengakibatkan penyakit scorbut (kulit mudah

lecet dan berdarah, gigi goyah dan gusi berdarah, nyeri persendian dan rentan

terhadap infeksi)

Vit A, membantu mempertahankan lapisan permukaan atau (mukosa) antara lain

mukosa mata

Vit B1, berperan sebagai ko enzim perubahan karbohidrat menjadi energi,

kekurangan Vit B1 akan menyebabkan penyakit Beri-beri

Vit B2, membantu menjaga kesehatan mukosa antara lain mukosa pernafasan,

pencernaan, terutama jika digunakan bersamaan dengan Vit A , kekurangan Vit

B2 mengakibatkan sudut bibir pecah-pecah, lidah merah dan bengkak

Niasin, berfungsi sebagai bagian enzim yang terlibat dalam pelepasan energi,

kekurangan vit ini akan menyebabkan Pelagra à diare, dermatitis, dementia, dan

kematian

Vit B6, membantu metabolisme sel darah merah, sistem syaraf dan sistem

imunitas. Kekurangan vitamin ini dapat mengakibatkan dermatitis sekitar mata,

alis dan sudut bibir

Vit B9 (Asam Folat) , berfungsi sebagai ko enzim yang terlibat dalam perubahan

asam amino, berperan dalam sel-sel yang membelah dengan cepat à sel darah

(46)

Vit D, berperan dalam metabolisme kalsium dan fosfor, kekurangan vit D

mengakibatkan penurunan penyerapan kalsium

Vit E, berfungsi sebagai zat anti oksidasi, Vit E menangkap gugus bebas sehingga

tidak dapat bereaksi

Vit K, berperan dalam pembekuan darah, juga penting untuk mineralisasi tulang

karena diperlukan untuk fungsi protein pengikat kalsium

Biotin, kekurangan biotin menyebabkan gejala-gejala antara lain; kurang nafsu

makan, mual, malas dan kerontokan rambut

Selain itu Dancow Instant Enriched dengan Growth Plus Formula juga mengandung

makro nutrien dan mikro nutrien umtuk pertumbuhan optimal anak, yaitu:

Protein yang membantu pertumbuhan sel otot anak, juga berfungsi sebagai zat

pengatur seperti enzim, hormon dan hemoglobin

Zat besi yang membantu meningkatkan kapasitas belajar anak. Zat besi juga

membantu pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia

Kalsium yang membantu pertumbuhan tulang anak dan menjaga kepadatan

tulang – 2 gelas memenuhi 100% kebutuhan kalsium harian (berdasarkan

AKG 2000 kkal)

Zink, untuk sistem kekebalan tubuh

Sejak akhir Maret 2008 hingga kini, Nestle Indonesia telah menyinggahi 88

Lokasi Penyuluhan diantaranya Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS), dan

Rumah Sakit Daerah di Kota Medan. Lebih dari 4.000 ibu telah mengikuti

penyuluhan dari Dokter PDGMI dalam sebulan terakhir ini. Tentang pengaruh susu

dalam mempengaruhi kebutuhan gizi anak serta memperkenalkan “10 Tanda Anak

Gambar

Tabel  3.1 Data umum
Table 4.1
Table 4.2
Table 4.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN POKJA PENGADAAN JASA KONSULTANSI DAN JASA LAINNYA.. Klaten, 04

Hal ini sangat jelas dalam Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Pasal 43 ayat (1)Dengan demikian Isteri dan anak akibat perkawinan tidak dicatat,

□ Mengingkari penyakit yang diderita □ Menyalahkan hal-hal diluar dirinya.. Jelaskan

pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, penulis. mengucapkan terima kasih banyak

Sugiyanto yang Sri Mawarti selalu memberikan yang terbaik sebagai Ayah dan Ibu baik dukungan berupa moril maupun materi sehingga penulis mampu memberikan yang terbaik

In the 1970s, FAO developed practical procedures to estimate crop water requirements and yield response to water stress which have become widely accepted standards in the planning

Hasil ini sesuai dengan grafik perbedaan sikap sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan pencegahan demam berdarah dengue di Asrama Wisma Violet dan Asrama

Mendeskripsikan berpikir reflektif siswa berkemampuan rendah dalam memecahkan masalah open ended materi SPLDV kelas VIII di MTs Darussalam Kademangan Blitar