PROM OSI PEM ASARAN Da n T I N DAK AN M EM BELI
(Studi Korelasional Tentang Pengaruh Promosi Pemasaran “Susu
Dancow Instant Enriched” di Brastagi Supermarket Medan
Terhadap Tindakan Membeli Masyarakat Jl. Bunga Melati,
Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan)
DI AJUKAN OLEH :
RICO A. H. SILITONGA
040904099
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI INI DISETUJUI DAN DIPERTAHANKAN OLEH :
NAMA : RICO ADRIANUS HAHOLONGAN SILITONGA
NIM : 040904099
DEPARTEMEN : ILMU KOMUNIKASI
JUDUL : PROMOSI PEMASARAN DAN TINDAKAN MEMBELI
(Studi Korelasional Tentang Pengaruh Promosi Pemasaran ’’Susu
Dancow Instant Enriched’’ Terhadap Tindakan Membeli
Masyarakat Jl. Bunga Cempaka, Kelurahan Sempa Kata,
Kecamatan Medan Selayang Kota Medan)
DOSEN PEMBIMBING KETUA DEPARTEMEN
Drs.Safrin, M.Si Drs.AMIR PURBA, M.A NIP 131460522 NIP 131 654 104
DEKAN FISIP USU
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI INI TELAH DIPERTAHANKAN DI DEPAN TIM MAJELIS PENGUJI
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI OLEH
Nama : RICO ADRIANUS HAHOLONGAN SILITONGA
NIM : 040904099
Judul : PROMOSI PEMASARAN DAN TINDAKAN MEMBELI
(Studi Korelasional Tentang Pengaruh Promosi Pemasaran ’’Susu
Dancow Instant Enriched’’ Terhadap Tindakan Membeli Masyarakat
Jl. Bunga Cempaka, Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan
Selayang Kota Medan)
Hari/Tanggal :
Pukul :
Tempat :
TIM MAJELIS PENGUJI
Ketua Penguji : ( )
Penguji : ( )
ABSTRAKSI
Penelitian ini berjudul PROMOSI PEMASARAN DAN TINDAKAN
MEMBELI (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Promosi Pemasaran ’’Susu
Dancow Instant Enriched’’ Terhadap Tindakan Membeli Masyarakat Jl. Bunga
Cempaka, Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan promosi pemasaran
terhadap tindakan membeli Masyarakat Jl. Bunga Cempaka, Kelurahan Sempa Kata,
Kecamatan Medan Selayang Kota Medan
Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang bertujuan untuk
menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel-variabel dan melihat
sejauhmana variasi-variasi antara satu variabel pada suatu faktor yang berkaitan
dengan variabel faktor lain, yang berdasarkan pada koefisien korelasi, dalam hal ini
menemukan ada tidaknya hubungan antara Promosi Pemasaran ’’Susu Dancow
Instant Enriched’’ Terhadap Tindakan Membeli Masyarakat Jl. Bunga Cempaka,
Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan promosi pemasaran terhadap
tindakan membeli Masyarakat Jl. Bunga Cempaka, Kelurahan Sempa Kata,
Kecamatan Medan Selayang Kota Medan
Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh Masyarakat Jl. Bunga Cempaka,
Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan, yakni berjumlah
1459 orang. Untuk menghitung jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane
dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% sehingga diperoleh sampel
sebanyak 99 orang. Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan pada penelitian
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan penelitian kepustakaan, dengan mempelajari dan mengumpulkan data
literatur, buku – buku serta sumber relevan yang mendukung. Selain itu dilakukan
penelitian lapangan dengan menyebarkan kuesioner untuk memperoleh data yang
diperlukan. Kemudian data yang ada dianalisa dengan analisa tabel tunggal, analisa
tabel silang dan uji hipotesa melalui rumus koefisien Korelasi Rank Order oleh
Spearman.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tabel
tunggal, analisis tabel silang, dan uji hipotesis melalui rumus Koefisien Korelasi Rank
Order oleh Spearman dengan menggunakan piranti lunak SPSS versi 15.0. Untuk
melihat kuat lemahnya korelasi (hubungan) kedua variabel dalam penelitian ini
digunakan skala Guilford. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa :
“terdapat hubungan yang rendah tapi pasti antara pengaruh Promosi
Pemasaran ’’Susu Dancow Instant Enriched’’ Terhadap Tindakan Membeli
Masyarakat Jl. Bunga Cempaka, Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, peneliti mengucapkan puji dan syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PROMOSI
PEMASARAN DAN TINDAKAN MEMBELI (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Promosi Pemasaran ’’Susu Dancow Instant Enriched’’ Terhadap Tindakan Membeli
Masyarakat Jl. Bunga Cempaka, Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selayang
Kota Medan). Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Departemen Ilmu Komunikasi.
Peneliti menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penulisan
skripsi ini mengingat terbatasnya waktu, pengetahuan, dan kemampuan peneliti. Oleh
karena itu, dengan hati yang tulus dan ikhlas peneliti menerima kritik dan saran yang
membangun dari pembaca yang nantinya berguna di hari yang akan datang.
Dalam menyelesaikan skripsi ini peneliti banyak mendapat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Ucapan terimakasih dari dasar hati yang terdalam,
penulis persembahkan kepada Ayahanda B. Silitonga dan Ibunda E. Hutabarat yang
selalu memberikan dukungan moril dan materil, serta kasih sayang yang selalu
dicurahkan kepada peneliti. Kepada saudara-saudara penulis : Adik-adikku Nicky S.
H. Silitonga dan Nancy B. H. Silitonga, Ella Aritonang, Cori Aritonang, Dodo
Aritonang, dan Fani Aritonang yang telah memberikan semangat, dukungan, dan
Terimakasih yang setulus-tulusnya juga penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. M. Arif Nasution, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Amir Purba, M.A selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Drs.Safrin Lubis, M.Si selaku dosen pembimbing yang banyak memberikan
masukan, bimbingan dan dorongan kepada penulis. Terima kasih atas
pengetahuan dan wawasan baru yang diberikan kepada penulis, semua itu sangat
berarti bagi penulis.
4. Seluruh dosen/ staf pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara, khususnya para dosen Departemen Ilmu
Komunikasi. Terimakasih yang tulus penulis sampaikan atas jasa-jasa yang telah
diberikan selama perkuliahan.
5. Ibu Dra.Dewi Kurniawati, M.Si, Kak Icut, Kak Ros, Rotua, dan Maya yang
selalu ada di departemen yang setia membantu penulis dalam menyelesaikan
urusan administrasi.
6. Teman-teman selama masa kuliah : Tomy, Budi, Ocky, Wan, Adhar, Rangga,
Irvan, Adit, Reza, Aginta, Anggi, Fatwa, Pampam, Abram, Kiki, Melaty, Ina,
Fany, Icha, Melly, Anak Kom 05, Kom 06 sampai dengan Kom 08 dan lainnya
yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan perhatian dalam melakukan
aktivitas perkuliahan.
7. Teman-teman Risuke Organizer : Bang Sukri, Bang Ridho, Arif Marizki, Adjie,
Irul, Ucok, Aan, Arif Rahman, ridho. Terimakasih karena selalu bisa
8. Teman-teman Ilmu Komunikasi 2004 dan 2005 yang sudah selesai, masih, dan
terus berjuang dalam menyelesaikan tugas akhir. Semoga kita semua menjadi
orang yang berhasil dan berguna.
9. Semua pihak yang secara sadar atau tidak, telah ikut serta membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mengucapkan rasa terimakasih yang
tulus.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan yang telah
diberikan oleh semua pihak, semoga Allah SWT akan membalasnya dengan limpahan
rahmat kepada kita semua. Harapan penulis semoga skripsi ini kelak dapat berguna
dan jika terdapat kesalahan penulis memohon maaf serta menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun.
Medan, Juni 2009
Peneliti,
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah ...1
I.2 Perumusan Masalah ...6
I.3 Pembatasan Masalah...6
I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...6
I.4.1 Tujuan Penelitian...6
I.4.2 Manfaat Penelitian...7
I.5 Rancangan Teoritis ...7
I.5.1 Komunikasi...7
I.5.2 Komunikasi Pemasaran ...8
I.5.3 Tindakan Membeli...9
I.5.4 Nestle Dancow Instant Enriched ...9
I.5.5 Teori A-I-D-D-A ...12
BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi ...17
II.1.1 Definisi Komunikasi ...17
II.1.2 Proses Komunikasi...19
II.1.3 Elemen-elemen Komunikasi ...20
II.1.4 Fungsi Komunikasi ...22
II.2 Komunikasi Pemasaran...24
II.3 Tindakan Membeli ...28
II.4 Nestle Dancow Instant Enriched...30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ...
III.1.1 Gambaran Umum Kecamatan Medan Selayang ...51
III.1.2 Gambran umum PT. Nestle Indonesia ...53
III.2 Metode Penelitian ...56
III.2.1 Lokasi Penelitian………....56
III.2.2 Populasi dan Sampel………..57
III.2.3 Teknik Pengambilan Sampel……….58
III.2.4 Teknik Pengumpulan Data………59
III.2.5 Teknik Analisa Data………..59
III.3 Pelaksana Pengumpulan Data ...61
III.3.1 Tahap Awal………61
III.3.2 Pengumpulan Data……….62
III.3.3 Proses Pengolahan Data……….62
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Analisa Tabel Tunggal ……...65
IV.1.1 Karakteristik Responden………...65
IV.1.2 Strategi Komunikasi Pemasaran………70
IV.1.3 Tindakan Membeli…….………76
IV.2 Analisa Tabel Silang……… ...85
IV.3 Uji Hipotesa ...90
IV.4 Pembahasan...91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan ...94
V.2 Saran ...95
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
Tabel 1 : Model Teoritis Antara Variabel……….19
Tabel 2 : Variabel Operasional ………20
Tabel 3 :Bauran Promosi………..35
Tabel 4 : Data Umum, Pelayanan Umum, Sarana Pendidikan, Perdagangan…..48
Tabel 5 : Usia Responden………65
Tabel 6 : Pekerjaan Responden………...……….66
Tabel 7 : Pendidikan Terakhir Responden…...………67
Tabel 8 : Jenis Kelamin Responden…..………...68
Tabel 9 : Penghasilan Responden………....69
Tabel 10 : Tanggapan Responden terhadap Promosi Pemasaran………..70
Tabel 11 : Tanggapan Responden terhadap Pengenalan Produk……...…………71
Tabel 12 : Tanggapan Responden terhadap Kepuasaan Jawaban oleh SPG….…72 Tabel 13 : Tanggapan Responden terhadap Ketertarikan Produk…….…….…..73
Tabel 14 : Tanggapan Responden terhadap Keberadaan SPG…...………...74
Tabel 15 : Tanggapan Responden terhadap Fasilitas Kegiatan Promosi………..75
Tabel 16 : Tanggapan Responden terhadap Promosi Pemasaran……....……….76
Tabel 17 : Tanggapan Responden terhadap Intensitas Informasi dari SPG…...77
Tabel 18 : Tanggapan Responden terhadap Ketertarikan Penggunaan Produk....78
Tabel 19 : Tanggapan Responden tentang Keyakinan terhadap Produk………..79
Tabel 20 : Tanggapan Responden terhadap Kelengkapan Informasi dari SPG...80
Tabel 21 : Motivasi untuk Mengambil Keputusan Membeli Produk…………...81
Tabel 22 : Tanggapan Responden terhadap Insentif dan Manfaat Insentif…….82
Tabel 24 : Tanggapan responden Promosi Pemasaran terhadap Pembelian…....84
Tabel 25 : Hubungan antara Kepuasaan Jawaban SPG………...85
Tabel 26 : Hubungan antara Ketertarikan dengan Produk………..87
Tabel 27 : Hubungan antara merasa terbantu dengan SPG……….88
Tabel 28 : Hubungan antara fasilitas yang menjadi perhatian………89
ABSTRAKSI
Penelitian ini berjudul PROMOSI PEMASARAN DAN TINDAKAN
MEMBELI (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Promosi Pemasaran ’’Susu
Dancow Instant Enriched’’ Terhadap Tindakan Membeli Masyarakat Jl. Bunga
Cempaka, Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan promosi pemasaran
terhadap tindakan membeli Masyarakat Jl. Bunga Cempaka, Kelurahan Sempa Kata,
Kecamatan Medan Selayang Kota Medan
Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang bertujuan untuk
menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel-variabel dan melihat
sejauhmana variasi-variasi antara satu variabel pada suatu faktor yang berkaitan
dengan variabel faktor lain, yang berdasarkan pada koefisien korelasi, dalam hal ini
menemukan ada tidaknya hubungan antara Promosi Pemasaran ’’Susu Dancow
Instant Enriched’’ Terhadap Tindakan Membeli Masyarakat Jl. Bunga Cempaka,
Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan promosi pemasaran terhadap
tindakan membeli Masyarakat Jl. Bunga Cempaka, Kelurahan Sempa Kata,
Kecamatan Medan Selayang Kota Medan
Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh Masyarakat Jl. Bunga Cempaka,
Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan, yakni berjumlah
1459 orang. Untuk menghitung jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane
dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% sehingga diperoleh sampel
sebanyak 99 orang. Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan pada penelitian
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan penelitian kepustakaan, dengan mempelajari dan mengumpulkan data
literatur, buku – buku serta sumber relevan yang mendukung. Selain itu dilakukan
penelitian lapangan dengan menyebarkan kuesioner untuk memperoleh data yang
diperlukan. Kemudian data yang ada dianalisa dengan analisa tabel tunggal, analisa
tabel silang dan uji hipotesa melalui rumus koefisien Korelasi Rank Order oleh
Spearman.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tabel
tunggal, analisis tabel silang, dan uji hipotesis melalui rumus Koefisien Korelasi Rank
Order oleh Spearman dengan menggunakan piranti lunak SPSS versi 15.0. Untuk
melihat kuat lemahnya korelasi (hubungan) kedua variabel dalam penelitian ini
digunakan skala Guilford. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa :
“terdapat hubungan yang rendah tapi pasti antara pengaruh Promosi
Pemasaran ’’Susu Dancow Instant Enriched’’ Terhadap Tindakan Membeli
Masyarakat Jl. Bunga Cempaka, Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat saat ini menyediakan
tempat bagi manusia dalam mencari barang dan jasa yang mereka butuhkan dengan
mudah setiap harinya. Ditambah lagi dengan hadirnya begitu banyak jenis barang dan
jasa dengan merek yang beraneka ragam. Masyarakat hanya tinggal memilih dan
membeli barang ataupun jasa sesuai keinginannya. Beredarnya begitu banyak barang
dan jasa inilah yang membuat masyarakat menjadi kritis, mereka tidak hanya sekedar
mangambil barang ataupun jasa berdasarkan kebutuhannya, tetapi juga berdasarkan
mutu dan keuntungan yang mereka dapatkan. Contohnya saja susu instant, ada begitu
banyak susu instant dengan beragam merek di lempar di pasaran. Tetapi masyarakat
saat membeli susu instant tidak hanya asal mengambil susu instant tanpa melihat
merek susu itu. Mereka memilih dan membandingkan. Hal inilah yang harus
diperhatikan dan dilihat oleh perusahaan yang memiliki barang ataupun jasa yang di
tujukan sebagai bahan konsumsi konsumen yang dalam hal ini masyarakat luas.
Untuk membuat suatu produk dengan merek tertentu diminati masyarakat
bukanlah hal yang gampang. Suatu perusahaan modern yang memahami hal ini tidak
akan hanya memasarkan produk tersebut dengan menetapkan harga yang menarik,
misalnya saja dengan harga yang murah. Bahkan ada kecenderungan masyarakat akan
menilai suatu barang atau jasa dengan merek baru dijual lebih murah daripada harga
standart merek-merek lama sebagai produk yang tidak mempunyai nilai dan mutu.
Karena itulah suatu produk harus dipasarkan dan diperkenalkan dengan memakai
strategi promosi. Promosi tersebut dapat dilakukan dengan cara berkomunikasi
dengan konsumen melalui periklanan ataupun promosi penjualan.
Promosi penjualan adalah seni dan ilmu untuk membuat sesuatu terjadi (Rapp
dan Collins, 1995:113). Bila iklan menawarkan alasan untuk membeli maka promosi
penjualan menawarkan intensif untuk membeli (Kotler, 2002:681). Promosi penjualan
mencakup kiat untuk Promosi konsumen (misalnya kupon, contoh, tawaran
pengembalian kas, potongan harga, premi, hadiah, hadiah langganan, percobaan
gratis, jaminan, demonstrasi, undian); Promosi perdagangan (misalnya kelonggaran
iklan, dan pemberian uang perangsang, undian penjualan penyalur); dan Promosi
tenagapenjualan (misalnya bonus, undian, rapat umum penjualan).
Salah satu perusahaan yang melaksanakan promosi adalah PT. Nestle lewat
produknya susu Dancow Enriched. Menempatkan diri sebagai susu anak-anak, produk
ini sangat mendapat perhatian orang tua. Melalui kegiatan ”Nestle Dancow Activity
Booth” para pelanggan susu Dancow akan mendapatkan kegiatan-kegiatan yang
menarik perihal perkembangan kecerdasan, dan perkembangan tubuh anaknya.
Menilik dari promosi yang dilakukan susu Dancow ini, maka peneliti merasa
tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang kegiatan promosi Susu Dancow Instant
Enriched di Tuntungan Jl. Bunga Melati Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan.
Peneliti merasa tertarik dengan promosi ini karena bentuk promosinya menarik, yaitu
dengan memberi pengetahuan gizi, dimana masyarakat di informasikan mengenai 10
tanda umum anak bergizi baik. Berbeda dengan produk lain, yang mempromosikan
produk tersebut karena persaingan yang sangat ketat dalam mendapatkan segmen
pasar yang cenderung mempromosikan produknya untuk mendapatkan loncatan
sejumlah pelanggan yang meledak tetapi hanya untuk sementara. Berbeda dengan
promosi susu Dancow, tidak ada yang menang disini selain perusahaan tentu saja, tapi
ada nilai positif yang peneliti rasa di transfer produk ini kepada para konsumennya
yaitu ikut berpartisipasi dalam mewujudkan anak Indonesia yang sehat.
I.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:
”Bagaimanakah hubungan antara strategi promosi Nestle Dancow Instant
Enriched Activity Booth” dengan tindakan membeli produk Dancow Instant
Enriched masyarakat Jl. Bunga Cempaka Kecamatan Medan Selayang Kota
I.3 PEMBATASAN MASALAH
Untuk menghindari lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat
mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti, yaitu:
1. Penelitian di batasi untuk strategi pemasaran Dancow di kota Medan.
2. Objek penelitian ini adalah masyarakat Jl. Bunga Cempaka Kecamatan Medan
Selayang Kota Medan yang datang dan mengetahui pemasaran yang dilakukan
Nestle Dancow di kota Medan.
3. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tindakan membeli masyarakat Jl.
Bunga Cempaka Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.
4. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2008.
I.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
I.4.1 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kegiatan Promosi ”Nestle Dancow Instant Enriched” di
daerah Jl. Bunga Cempaka Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.
2. Untuk mengetahui tindakan membeli masyarakat Jl. Bunga Cempaka
Kecamatan Medan Selayang Kota Medan terhadap produk Dancow instant
Enriched.
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kegiatan Promosi “Nestle
Dancow Instant Enriched Activity Booth” dengan tindakan membeli masyarakat
Jl. Bunga Cempaka Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.
I.4.2 Manfaat Penelitian
1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian
dalam Ilmu Komunikasi, khususnya Strategi Promosi.
2. Secara teoritis, untuk menerapkan ilmu yang didapat penulis selama menjadi
mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU, serta memperkaya cakrawala
pengetahuan dan wawasan penulis terhadap Strategi Promosi.
3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang positif bagi
I.5 KERANGKA TEORI
Menurut Hadari Nawawi (dalam Nawai, 2001:23), kerangka teori memuat
pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan
disorot. Untuk itulah perlu disusun kerangka teori yang akan menjadi landasan
berpikir bagi penulis dalam menganalisis masalah penelitian.
Teori adalah seperangkat dalil atau prinsip umum yang kait mengkait
(hipotesis yang diuji berulang kali) mengenai aspek-aspek suatu realitas yang
berfungsi untuk menerangkan, meramalkan atau memprediksi, dan menemukan
keterpautan fakta-fakta secara sistematis (Effendy, 1993:244).
Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah tentang
komunikasi, komunikasi pemasaran, tindakan membeli, teori AIDDA serta Nestle
Dancow Instant Enriched.
1. Komunikasi
Menurut Onong Effendy, Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
sesorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat atau
perilaku baik secara langsung atau tidak langsung melalui media (Effendy, 2001:5).
Untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku orang lain dapat dilakukan jika
komunikasi yang dilakukan berlangsung secara komunikatif dan efektif. Komunikasi
yang efektif mengandung pengiriman dan penerimaan informasi/pesan yang paling
cermat, pengertian yang mendalam antara kedua belah pihak dan pengambilan
tindakan yang tepat terhadap penyelesaian pertukaran informasi (Moekijat, 1993:145).
Komunikasi menciptakan adanya interaksi antara perusahaan dengan konsumen.
Dengan adanya komunikasi akan memudahkan konsumen dalam memilih ide-ide,
program dan servis-servis yang ditawarkan perusahaan yang dirasakan paling sesuai
dengan kebutuhan mereka (Burnett, 1988:9).
Jadi jelaslah bahwa komunikasi adalah proses penyampaian informasi berupa
ide-ide, program dan servis-servis yang dilakukan oleh komunikator yaitu perusahaan
terhadap komunikan yaitu konsumen baik secara langsung ataupun melalui media.
2. Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran sendiri dapat diartikan sebagai komunikasi yang
dilakukan oleh perusahaan atau lembaga baik secara tatap muka maupun bermedia
dalam rangka upaya meningkatkan penjualan, jasa atau hasil produksi
Sedangkan menurut Fandy Tjiptono komunikasi pemasaran adalah aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk dan
mengingatkan pasar agar konsumen bersedia menerima, membeli, dan loyal pada
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Strategi komunikasi pemasaran total sebuah perusahaan adalah sebuah bauran
promosi (Promotion Mix, Promotion Blend, Communication Mix) yang terdiri dari:
personal selling, mass selling, sales promotion, public relation dan direct marketing.
Beberapa bentuk strategi komunikasi yang sudah banyak diterapkan, antara lain:
1. Personal selling (Penjualan Pribadi)
Komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk
memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk
pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan
mencoba dan membelinya.
Kegiatan personal selling antara lain: a. Presentasi penjualan, dan
b. Pertemuan penjualan.
2. Mass selling (Periklanan dan Publisitas)
Pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan
informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu.
Kegiatan-kegiatan Mass selling antara lain: a. Iklan cetak dan siaran,
b. Brosur, dan
c. Simbol dan logo.
3. Sales Promotion (Promosi penjualan)
Bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat
diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan
jumlah barang yang dibeli pelanggan.
Kegiatan-kegiatan sales promotion antara lain: a. Acara Promosi (Event Promotion)
b. Pemberian brosur
4. Public Relations (Hubungan Masyarakat)
Upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi
persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan
tersebut.
Kegiatan public relations antara lain: a. Kotak saran,
b. Sponsor, dan
c. Melobi.
5. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)
Sistem pemasaran yang bersifat interaktif dimana komunikasi promosi ditujukan
langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut
ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos/pengiriman
surat atau datang ke tempat pemasaran langsung.
Bentuk kegiatan direct marketing antara lain:
a. Surat
b. Telemarketing
Dari pembahasan di atas dapat dilihat bahwa komunikasi pemasaran itu
merupakan komunikasi yang dilakukan oleh komunikator yaitu perusahaan untuk
menyampaikan informasi tentang produknya kepada komunikan yaitu konsumen atau
pelanggan agar tertarik, menerima dan mempunyai keinginan untuk membeli produk
tersebut. Agar tujuan komunikasi pemasaran ini berhasil maka diperlukan strategi
komunikasi pemasaran yang efektif berupa bauran promosi seperti yang telah
dijelaskan diatas.
3. Tindakan Beli
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, tindakan adalah
kecenderungan-kecenderungan perbuatan yang tegas, terarah secara intensif kepada suatu objek
tertentu (Poerwadarminta, 1985:650). Sedangkan menurut N. As’ad didefinisikan
sebagai sikap yang membuat seseorang berbuat terhadap objek, situasi dan keadaan
tertentu (As’ad, 1991:42). Selanjutnya Mark berpendapat bahwa tindakan merupakan
sikap perbuatan yang dilakukan sesorang terhadap suatu objek, situasi, ataupun
ide-ide tertentu, yang biasanya diikuti oleh perasaan senang dan cenderung untuk mencari
Menurut Sumarwan (2003:311), terdapat beberapa tahapan dalam proses
pembelian, yakni:
1. Tahap Prapembelian, pada tahapan ini beberapa perilaku yang terjadi meliputi
mencari informasi dan mengambil dana.
2. Tahap pembelian, pada tahapan ini, perilaku meliputi berhubungan dengan
toko, mencari produk dan bertransaksi.
Berdasarkan pengertian tindakan diatas maka dapat disebutkan bahwa tindakan
beli adalah kecenderungan untuk berbuat dan memiliki sesuatu dalam hal ini
penggunaan susu Dancow Instant Enriched dengan tindakan beli.
4. Nestle Dancow Instant Enriched
Dancow Instant Enriched adalah formula yang mendukung 10 Tanda Umum Anak
Bergizi Baik, karena mengandung nutrisi penting untuk pertumbuhan :
1. Karena mengandung Protein yang membantu pertumbuhan sel otot anak
2. Karena mengandung Zat besi yang membantu meningkatkan kapasitas belajar
anak. Zat besi juga membantu pembentukan sel darah merah dan mencegah
anemia
3. Kaya akan Kalsium yang membantu pertumbuhan tulang anak dan menjaga
kepadatan tulang – 2 gelas memenuhi 100% kebutuhan kalsium harian
(berdasarkan AKG 2000 kkal)
4. Karena diperkaya dengan Zink yang membantu menjaga kondisi tubuh
5. Vit C berperan sebagai antioksidan yang bekerja dengan antioksidan lain
terutama Vit E
6. Vit A membantu mempertahankan lapisan permukaan atau (mukosa) antara
lain mukosa mata
7. Vit B1 berperan sebagai perubahan karbohidrat menjadi energi
8. Vit B2 membantu menjaga kesehatan mukosa antara lain mukosa pernafasan,
pencernaan, terutama jika digunakan bersamaan dengan Vit A
9. Vit B6 membantu metabolisme sel darah merah, sistem syaraf dan sistem
imunitas.
10.Vit B9 adalah vitamin yang diperlukan untuk memproduksi sel-sel darah
merah.
11.Vit D dan Vit E
12.Vit K, membantu mencegah anemia
5. Teori AIDDA
Menurut Effendy (1993:304), para pakar menyebut teori ini disebut juga
Adaptation Process atau juga A-A Procedure. AIDDA merupakan singkatan dari: a. Attention (Perhatian)
Dalam tahap ini, kegiatan mulai dilakukan dengan maksud untuk menumbuhkan
perhatian konsumen terhadap produk.
b. Interest (Ketertarikan)
Ini adalah tahap kedua, dimana konsumen tidak saja menaruh perhatian kepada
produk tetapi juga mulai tertarik atau berminat.
c. Desire (Hasrat/Keinginan)
Dalam tahap ini konsumen telah mempunyai motivasi untuk memiliki produk
atau jasa yang di iklankan.
d. Decision (Keputusan)
Pada tahap ini, sikap sesungguhnya konsumen terhadap produk mulai terlihat.
Di tahap ini juga konsumen mengambil keputusan untuk menyukai atau
membenci suatu produk.
e. Action (Tindakan)
Ini merupakan tahap akhir dari formula ini. Pada tahap ini tercermin tindakan
atau aksi yang akan dilakukan atau di ambil konsumen terhadap produk yakni
untuk membeli produk yang di iklankan atau tidak membeli produk yang di
iklankan.
I.6 KERANGKA KONSEP
Dalam penelitiannya, seorang peneliti menggunakan istilah khusus untuk
menggambarkan secara tepat fenomena yang ditelitinya. Inilah yang disebut konsep,
yakni istilah abstrak kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat
perhatian ilmu sosial. Melalui konsep, penelitian diharapkan akan dapat
menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa
kejadian (events) yang berkaitan satu dengan lainnya (Singarimbun, 1995:32).
Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran kemungkinan yang akan dicapai
(Nawawi, 1995:40). Sedangkan menurut Singarimbun (dalam Singarimbun,1995:17),
kerangka konsep merupakan definisi yang dipakai untuk menggambarkan secara
yang telah ada dapat dikemukakan kerangka konsep dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Variabel bebas ( Independent Variabel )
Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan
atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau unsur yang lain
(Nawawi, 1995:40).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Promosi Pemasaran ”Nestle Dancow
Instant Enriched” di Jl. Bunga Cempaka Kecamatan Medan Selayang Kota
Medan.
b. Variabel terikat ( Dependent Variable )
Variabel terikat adalah variabel yang merupakan akibat atau yang di pengaruhi
oleh variabel yang mendahuluinya (Rakhmat, 1993:12).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Tindakan membeli masyarakat Jl.
Bunga Cempaka Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.
I.7 MODEL TEORITIS
Berdasarkan variabel-variabel yang telah ditetapkan di atas, maka terbentuklah
Variabel Bebas (X)
Gambar 1: Model Teoritis Antar Variabel
Keterangan :
X : Variabel Bebas / iklan produk Susu
Y : Variabel terikat / perilaku konsumen
Z : Variabel Antara / Karakteristik responden
Variabel X dalam penelitian ini adalah aktifitas Promosi Pemasaran yang
Marketing yang dilakukan. Aktifitas tersebut dapat mempengaruhi tindakan membeli dari para pengunjung, yang dalam penelitian ini merupakan variabel Y yang
indikatornya berupa perhatian, minat, hasrat, keputusan dan tindakan para konsumen.
Promosi yang dilakukan dapat mempengaruhi untuk melakukan tindakan membeli
atau tidak melakukan tindakan membeli produk.
I. 8 OPERASIONAL VARIABEL
Berdasarkan kerangka konsep diatas, kita akan memberi batasan
operasionalisasi variabel untuk memudahkan kesamaan dan kesesuaian dalam
penelitian ini. Operasionalisasi variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
Variabel Teoritis Variabel Operasional
I.9 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Menurut Singarimbun (dalam Singarimbun,1995:46) definisi operasional
semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel, dalam
penelitian ini variabel-variabelnya adalah:
Variabel Bebas (X):
- Personal Selling (Penjualan Pribadi), penawaran langsung kepada konsumen dengan memberikan informasi tentang produk Susu Dancow Instant Enriched dan
menawarkan.
- Sales Promotion (Promosi Penjualan), mengajak calon konsumen untuk membeli Susu Dancow Instant Enriched saat itu juga dengan cara menawarkan
- Direct Marketing (Pemasaran Langsung), melakukan pendekatan kepada calon konsumen untuk membeli Susu Dancow Instant Enriched
Variabel Terikat (Y):
- Attention (Perhatian): sejauhmana konsumen menaruh perhatian kepada Susu Dancow Instant Enriched setelah diterpa strategi komunikasi pemasaran Susu
Dancow Instant Activity Booth.
- Interest (Ketertarikan): sejauhmana timbul minat yang timbul dari konsumen terhadap Susu Dancow Enriched setelah memperhatikan strategi komunikasi
pemasaran susu tersebut.
- Desire (Hasrat), sejauh mana konsumen mengamati produk tersebut, fasilitas yang ditawarkan produk tersebut, keunggulan produk, melalui strategi komunikasi
pemasaran yang dilakukan oleh agen pemasaran dan menimbulkan keinginan
dalam diri konsumen untuk membeli produk tersebut.
- Decision (Keputusan), keputusan yang diambil oleh konsumen setelah timbul keinginan untuk memiliki Susu Dancow Instant Enriched.
- Action (Tindakan), sesudah adanya keputusan untuk memiliki Susu Dancow Instant Enriched, maka konsumen akan melakukan pembelian produk tersebut.
Variabel Antara (Z):
- Karakteristik responden merupakan nilai-nilai yang dimiliki oleh individu yang
membedakannya dengan individu lain, yaitu, usia, jenis kelamin, pendidikan,
I.10 HIPOTESA
Menurut Hadari Nawawi (2001:43), hipotesa dapat diartikan sebagai suatu
pendapat atau teori yang masih kurang sempurna.
Ho = Tidak terdapat hubungan antara strategi komunikasi pemasaran Susu Nestle
Dancow Instant Enriched terhadap tindakan membeli masyarakat Jl. Bunga
Cempaka Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.
Ha = Terdapat hubungan antara strategi komunikasi pemasaran Susu Dancow
Instant Enriched terhadap tindakan membeli masyarakat Jl. Bunga Cempaka
BAB II
URAIAN TEORITIS
II.I Komunikasi
II.I.I Pengertian Komunikasi
Pentingnya studi komunikasi karena permasalahan-permasalahan yang timbul
akibat komunikasi. Manusia tidak dapat hidup sendirian, ia secara tidak kodrati harus
hidup bersama manusia lain, baik demi kelangsungan hidupnya keamanan hidupnya,
maupun demi keturunannya. Jelasnya manusia harus bermasyarakat. Masyarakat bisa
berbentuk kecil, sekecil rumahtangga yang hanya terdiri dua orang suami istri, bisa
berbentuk besar, sebesar kampung, desa, kecamatan, kabupaten atau kota, propinsi
dan negara. Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia, yang
dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa sebagai penyalurnya (Effendy, 2003:28).
Pengertian komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa latin
communicatio istilah ini berasal dari kata communis yang berarti sama, sama disini maksudnya sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat
kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh si pengirim pesan
kepada si penerima pesan.
Salah satu persoalan didalam memberi pengertian komunikasi, yakni
banyaknya definisi yang telah dibuat oleh para pakar menurut bidang ilmunya. Hal ini
disebabkan karena banyaknya disiplin ilmu yang telah memberi masukan terhadap
perkembangan ilmu komunikasi, misalnya psikologi, sosiologi, antropologi, ilmu
politik, ilmu manajemen, linguistik, matematika, ilmu elektronika, dan lain
Sebuah definisi singkat dibuat oleh Harold D Lasswell bahwa cara yang tepat
untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Siapa
yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan
apa pengaruhnya” (Cangara, 2004:18).
Everett M. Rogers seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika yang telah
banyak memberi perhatian pada studi riset komunikasi, khususnya dalam hal
penyebaran inovasi membuat definisi bahwa: Komunikasi adalah proses dimana suatu
ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima tau lebih, dengan maksud untuk
mengubah tingkahlaku mereka. Rogers mencoba menspesifikasikan hakikat suatu
hubungan dengan adanya suatu pertukaran informasi (pesan), dimana ia
menginginkan adanya perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam
menciptakan saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dalam suatu proses
komunikasi (Cangara, 2004:19).
Para pakar Psikologi melihat komunikasi dalam pengertian fenomena
stimuli-respons, sebagaimana dikemukakan oleh Dance(1970) Komunikasi adalah
pengungkapan respons melalui simbol-simbol verbal. Sedangkan Edwin Neiman
(1948) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses ketika sejumlah orang diubah
menjadi kelompok yang berfungsi (Arifin,2003:26).
Jika kita berada dalam situasi komunikasi, maka kita memiliki beberapa
kesamaan dengan orang lain, seperti kesamaan bahasa atau kesamaan arti dari
simbol-simbol yang digunakan dalam berkomunikasi apa yang dinamakan Wilbur Schramm
komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan
berlangsung lancar. Sebaliknya jikalau pengalaman komunikan tidak sama dengan
pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lain;
dengan kata lain situasi menjadi tidak komunikatif (Effendi,2003:30-31).
Pengertian komunikasi secara umum
Secara etimologis atau menurut asal usul katanya, istilah komunikasi atau dalam
bahasa inggris communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber
dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna
mengenai satu hal. Jadi jika dua orang terlibat komunikasi, misalnya dalam bentuk
percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan
makna mengenai apa yang dipercakapkan (Effendi, 2004: 9).
Sedangakan secara teminologis atau berdasrkan istilah, Carl I. Hovland (dalam
Effendy,2004: 10) berpendapat bahwa komunikasi merupakan upaya yang sistematis
untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasiserta pembentukan
pendapat dan sikap.
Pengertian komunikasi secara paradigmatik
Dalam pengertian paradigmatik, Prof. Drs. Onong Uchjana Effendi (2002: 5)
berpendapat bahwa komunikasi mengandung tujuuan tertentu; ada yang dilakukan
secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media, baik itu media massa seperti surat
kabar, radio, atau film, maupun media non-massa seperti surat, telepon, papan
pengumuman, poster, spanduk dan sebagainya.
Jadi komunikasi dalam pengertian paradigmatik bersifat intensional
(intentional), mengandung tujuan; karena itu harus dilakukan dengan perencanaan. Sejauhmana kadar perencanaan itu, bergantung pada pesan yang akan
Adapun pengertian komunikasi secara paradigmatik adalah komunikasi
merupakan proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberi tahu atau untuk merubah sikap, pendapat, atau prilaku, baik langsung secara
lisan maupun tak langsung melalui media (Effendy, 2002: 5).
II.1.2 Proses Komunikasi
Proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer informasi“ atau pesan-pesan (messages) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan sebagai komunikan (Ruslan, 2003 : 73). Esensi dalam proses komunikasi adalah
untuk memperoleh kesamaan makna di antara orang yang terlibat dalam proses
komunikasi antarmanusia.
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau
perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Proses
komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder
(Effendy, 2004 : 11).
a) Proses Komunikasi secara Primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau
perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah
bahasa, kial, isyarat, warna, gambar, dan lain sebagainya yang secara langsung
mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
b) Proses komunikasi secara Sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media
Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan
komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif
jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio,
televisi, film, dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam
komunikasi.
Pada umumnya kalau kita berbicara di kalangan masyarakat, yang dinamakan
media komunikasi itu adalah media kedua sebagaimana diterangkan di atas. Jarang
sekali orang menganggap bahasa sebagai media komunikasi. Hal ini disebabkan oleh
bahasa sebagai lambang (symbol) beserta isi (content) – yakni pikiran dan atau perasaan – yang dibawanya menjadi totalitas pesan (message), yang tampak tak dapat dipisahkan. Tidak seperti media dalam bentuk surat, telepon, radio, dan lain-lainnya
yang jelas tidak selalu dipergunakan. Tampaknya seolah-olah orang tak mungkin
berkomunikasi tanpa bahasa, tetapi orang mungkin dapat berkomunikasi tanpa surat,
atau telepon, atau televisi, dan sebagainya.
II.1.3 Unsur-Unsur Komunikasi
Harold D Laswell membuat formula yang sederhana untuk memberikan
pengertian komunikasi dan unsur-unsur komunikasi. Awal tahun 1960-an David K
Berlo membuat Formula komunikasi yang lebih sederhana. Formula ini dikenal
dengan nama “SMCR”, yakni Source(Pengirim), Message (pesan), Channel (Saluran-media),dan Receiver(Penerima) (Cangara,2004:22).
Cahrles Osgood, Gerlad Miller dan Melvin L De Fleur menambahkan unsur
Efek dan Umpanbalik (feedback) sebagai pelengkap dalam membangun komunikasi yang sempurna. Perkembangan terakhir adalah munculnya pandangan dari Joseph de
tidak kalah pentingnya dalam mendukung terjadinya proses komunikasi
(Cangara,2004:22).
Sumber
Sumua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau
pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari
satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi
atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa
Inggrisnya disebut source, sender dan encoder. Pesan
Pesan yang dimaksud adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada
penerima. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau
propaganda.
Media
Media dimaksud di sini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari
sumber kepada penerima.Media bisa bermacam-macam bentuknya.
Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.
Penerima bisa teridiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok,
partai atau negara. Penerima adalah elemen penting dalam komunikasi, karena
dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Kenallah khalayakmu adalah
prinsip dasar dalam berkomunikasi. Karena mengetahui dan memahami
karakteristik penerima (khalayak), berarti suatu peluang untuk mencapai
keberhasilan komunikasi.
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh bisa
juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan
tindakan seseorang akibat menerima pesan.
Tanggapan Balik
Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk
daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan
balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum
sampai kepada penerima.
Lingkungan
Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi
jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni
lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi
waktu.
Setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun proses
komunikasi. Bahkan ketujuh unsur ini saling be4rgantung satu sama lainnya. Artinya,
tanpa keikutsertaan satu unsur akan memberi pengaruh pada jalannya komunikasi
(Cangara:2004:27).
II.1.4 Fungsi Komunikasi
Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan
tertentu. Komunikasi sebagai ilmu, seni, dan lapangan kerja sudah tentu memiliki
fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Komunikasi dengan diri sendiri berfungsi untuk mengembangkan kreativitas
imajinasi, memahami, dan mengendalikan diri, serta meningkatkan kematangan
orang dapat berfikir dan mengendalikan diri bahwa apa yang ingin dilakukan mungkin
saja tidak menyenangkan orang lain. Jadi komunikasi dengan diri sendiri dapat
meningkatkan kematangan berfikir sebelum menarik keputusan. Ia merupakan proses
internal yang dapat membantu dalam menyelesaikan suatu masalah
(Cangara,2004:56).
Adapun fungsi komunikasi antar pribadi ialah berusaha meningkatkan hubungan
insani (human relations), menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman
dengan orang lain.
Komunikasi publik berfungsi untuk menumbuhkan semangat kebersamaan
(solodaritas), mempengaruhi orang lain, memberi informasi, mendidik dan
menghibur. Bagi orang yang terlibat dalam komunikasi publik, dengan mudah ia
menggolongkan dirinya dengan kelompok orang banyak.
Komunikasi massa, berfungsi untuk menyebarluaskan informasi, meratakan
pendidikan, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam
hidup seseorang (Cangara,2004:57).
Sementara itu, Karlinah dalam Karlinah, dkk.(1999) mengemukakan fungsi
komunikasi secara umum adalah:
1. Fungsi Informasi
Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah
penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi
dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingan
khalayak. Khalayak sebagai manusia sosial akan selalu merasa haus informasi tentang
segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya.
Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education). Karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik.
3. Fungsi Mempengaruhi
Fungsi memengaruhi dalam komunikasi, khalayak terpengaruh oleh
pesan-pesan dalam komunikasi yang dilakukan sehingga tanpa sadar khalayak melakukan
tindakan-tindakan sesuai dengan yang diinginkan oleh komunikator.
4. Fungsi Proses Pengembangan Mental
Untuk mengembangkan wawasan, kita membutuhkan berkomunikasi dengan
orang lain. Dengan berkomunikasi, manusia akan bertambah pengetahuannya dan
berkembang intelektualitasnya. Hal tersebut diperoleh dari pengalaman pribadinya
dan dari orang lain. Pengalaman dapat membantu manusia untuk memahami betapa
besar ketergantungan menusia kepada komunikasi, karena komunikasi dapat
membantu manusia dalam perkembangan mentalnya.
5. Fungsi Adaptasi Lingkungan
Setiap manusia berusaha untuk menyesuaikan diri dengan dunianya untuk
dapat bertahan hidup. Proses komunikasi membantu manusia dalam proses
penyesuaian tersebut. proses pengiriman pesan oleh komunikator dan penerima pesan
oleh komunikan dapat membantu kita dengan berhubungan dengan oranglain, saling
menyesuaikan diri, sehingga menimbulkan kesamaan diantara komunikator dan
komunikan.
6. Fungsi Memanipulasi Lingkungan
Memanipulasi di sini bukanlah diartikan sebagai sesuatu yang negatif.
Memanipulasi lingkungan artinya berusaha untuk memengaruhi. Setiap orang
Dalam fungsi manipulasi, komunikasi digunakan sebagai alat kontrol utama dan
pengaturan lingkuungan.
7. Fungsi Meyakinkan (to persuade)
Fungsi komunikasi massa secara umum antara lain memberikan hiburan
kepada khalayaknya. Namun ada fungsi yang tidak kalah penting dari media massa
yaitu fungsi meyakinkan atau persuasi. Persuasi menurut Devito, bisa dalam bentuk
(dalam Karlinah,dkk,1999):
a. Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai
seseorang;
b. Mengubah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang;
c. Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu; dan
d. Memperkenalkan etika dan menawarkan sistem nilai tertentu.
II.2 Komunikasi Pemasaran
II.2.1 Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan untuk
mendapatkan laba. Berhasil tidaknya perusahaan mencpai tujuan usahanya bergantung
pada keahlian dan kemampuan perusahaan untuk mengkombinaskan fungsi-fungsi di
bidang roduksi, pemasran, keuangan, dan bidang lain termasuk sumber daya manusia
perusahaan. Dilihat dari asal usul katanya, pemasaran dalam bahasa inggris adalah
marketing yang berasal dari kata market yang berarti pasar. Istilah marketing di sini bukan hanya mencakup masalah jual beli yang terjadi di pasar, tetapi pemasaran juga
dipandang sebagai suatu sistem yang dinamis dari kegiatan-kegiatan yang saling
menentukan sasaran, harga, waktu dengan mengkomunikasikan dan
mempromosikannya secara tepat.
Pemasaran (Kotler & Armstrong, 2001 : 7) merupakan proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan
dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.
Pemasaran adalah fungsi bisnis yang berusaha untuk mengidentifikasikan
kebutuhan dan keinginan pelanggan yang belum terpenuhi, dan mengukur seberapa
besar pasar sasaran mana yang paling baik dilayani oleh perusahaan dan menentukan
berbagai produk, jasa, dan program yang tepat untuk melayani pasar pelanggan.
Menurut America Marketing Association (AMA),” Marketing is the process of planning and axecuting the conception, pricing, promotion and distribution of goods and sservices to create exchange and satisfy individuals and organizational ideas goods.” , yaitu pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga, promosi hingga distribusi barang-barang, ide-ide
dan jasa-jasa untuk melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan
lembaga-lembaganya (Kasali, 1998: 53).
Dengan begitu pemasaran dipandang sebagai suatu sistem yang dinamis dari
kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan dalam dunia usaha, yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, kegiatan promosi hingga pendistribusian barang
dan jasa kepada khalayak masyarakat.
Definisi pemasaran di atas ini didasarkan kepada konsep-konsep inti sebagai
berikut : kebuthan, keinginan dan permintaan, produk, utilitas, nilai dan kepuasan,
pertukaran, transaksi dan hubungan, pasar, pemasaran dan pemasar.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran merupakan upaya
pelanggan dengan tujuan untuk membrikan kepuasan kepada pelanggan. Kepuasan
sangat penting untuk diperhatikan sebab pada dasarnya lebih sulit mempertahankan
pelanggan lama daripada menarik pelanggan baru. Salah satu cara ampuh untuk
mempertahankan pelanggan adalah dengan memenuhi kepuasan pelanggan.
II.2.2. Komunikasi Pemasaran
Dasar dari kegiatan pemasaran adalah komunikasi. Komunikasi meciptakan
adanya interaksi antar perusahaan dengan konsumen. Dengan adanya komunikasi
akan memudahkan konsumen dalam memilih program, ide, dan pelayanan yang
ditawarkan perusahaan. Dalam proses pertukaran, komunikasi memegang peranan
yang sangat penting.
Effendy (2004 : 216) menjelaskan bahwa komunikasi pemasaran adalah
komunikasi yang dilakukan perusahaan atau lembaga baik secara bertatap muka
maupun bermedia dalam rangka menigkatkan penjualan, jasa atau hasil produksi.
Pendapat lain mengatakan komunikasi pemasaran adalah kegiatan yang
mempresentasikan gabungan semua unsur dalam gabungan pemasaran merek yang
memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang
disebarluaskan kepada kliennya.
Sedangkan menurut Laura Schneider, komunikasi pemasaran adalah suatu
perencanaan, implementasi dan pengendalian yang sangat terencana mengenai bauran
kegiatan uasha yang bertujuan untuk mempertemukan pembeli dan penjual dalam
saatu kegiatan pertukaran atau pengiriman produk yang saling menguntungkan
(www.marketing.about.com/cs/advertising/a/marketvsad).
Berdasarkan definisi komunikasi pemasaran di atas, maka dapat dikatakan
bahwa komunikasi pemasaran adalah usaha untuk menyampaikan pesa-pesan kepada
memuaskan individu dan lembaga itu sendiri. Komunikasi pemasaran merupakan
komunikasi yang dilakukan perusahaan yang sifatnya membujuk serta membantu
konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian dalam usaha
meningkatkan penjualan, jasa atau hasil produk.
Dalam kajian pemasaran jika di tilik dari uraian pengertian komunikasi
pemasaran menurut Shimp dikenal suatu konsep penting dalam pemasaran modern,
yaitu bauran pemasaran (marketing mix). Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh E. Jerome McCarthy, yang kemudian dikembangkan oleh Philip Kottler dan kini
dipergunakan secara luas oleh praktisi pemasaran (Jefkins, 1997 : 8), yang terdiri dari:
1. The product to be market (produk yang dipasarkan) 2. The price of product (harga produk)
3. The channels of distribution troughwhish the product is sold to be placed
(saluran produksi produk/penempatan)
Promosi sebagai faktor keempat dalam bauran pemasaran inilah yang biasanya
secara simultan dan terintergrasi oleh para pemasar dalam suatu rencana promosi
produk. Konsep ini dikenal dengan istilah bauran promosi (promotion mix). Hubungan antara marketing mix dan promotion mix dapat diperhatikan dalam bagan yang dikemukakan olah Rhenald Kasali (1998 : 10 ) :
Marketing Mix Promotion Mix
Product Price Place Promotion
Advertising Personal Selling Sales promotion Publicity
Periklanan (Advertising) : segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang
atau jasa. Contohnya, iklan di media cetak, elektronik dan kemasan, gambar
bergerak, brosur dan buklet, poster dan leaflet, direktor, billboard, display, materi audiovisual, logo dan simbol, videotape.
Penjualan (Personal Selling) : presentasi prbadi dari para wiraniaga peusahaan dalam rangak menyukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan
pelanggan. Contonhya, presentasi penjualan, pertemuan penjualan, program
insentif, dan pameran perdagangan.
Promosi penjualan (Sales promotion) : insentif jangkla pendek untuk mendorong pembelian atau penjulan suatu produk atau jasa. Contohnya,
kontes, permainan, undian, hadiah, pameran, ekshebisi, demostrasi, kupon,
rabat, pembiayaan, bunga rendah, dan hiburan.
Humas (Public Relation) : usaha yang bertujuan untuk membina hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membanguncitra
perusahaan yang baik, dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita,
peristiwa yang dapat merugikan. Contohnya, press kits, sponsorship, publikasi, pidato,laporan tahunan, seminar, relasi komunitas, lobi, media
identitas, majalah perusahaan, dan periistiwa.
Menurut Terence A. Shimp ada empat tujuankegiatan komunikasi pemasaran,
yaitu :
1. Membangkitkan keinginan akan suatu produk. Agar konsumen memiliki
kenginan untuk membeli suatu produk, pemasr terlebih dahulu harus
2. Menciptakan kesadaran akan merek (brand awareness). Pemasar harus bisa membuat produk dan merek merekalah yang diingat oleh konsumen dan
membedakannya dengan produk pesaing lain.
3. mendorong sikap positif terhadap produk dan mempengaruhi niat
(intention). Pemasar harus membuat calon konsumen pasaran memiliki sikap yang positif terhadap produk serta mendorong niat untuk membeli.
4. Memfasilitasi pembelian. Pemasar harus berusaha menciptakan rangkaian
kegiatan pemasaran yang menarik dan efektif, mencitakan display yang menarik di toko atau supermarket, serta menciptakan kegiatan distribusi
yang baik.(Kotler dan Armstrong, 2001 : 75)
Model komunikasi pemasaran meliputi sumber atau komunikator. Dalam
pemasran sumber berarti pihak yang mengirim pesan kepada konsumen, yaitu
pemasar (marketers). Proses selanjutnya pemasar menentukan bagaimana pesan itu disusun agar bisa dipahami dan direspon secara positif oleh penerimanya dalam hal
ini konsumen. Pada proses tersebut ditentukan pula jenis komunikasi yang aka
digunakan, apakah melalui iklan, penjualan perorangan, promosi penjualan, public relations, atau cara lainnya. Keseluruhan proses perancangan pesan sampai penentuan jenis promosi yang akan dipakai disebut encoding. Proses ini disebut juga sebagai proses menerjemahkan tujuan-tujuan komnikasi ke dalam bentuk-bentuk pesan yang
akan dikirimkan kepada penerima.
Selanjutnya penyampaian pesan melalui media. Proses penyampaian pesan bisa
melalui media cetak ataupun elektronik, proses ini disebut proses transmisi. Pesan
yang disampaikan melalui media akan ditangkap oleh penerima. Ketika pesan
diterima,maka penerima akan memberikan respons terhadap pesan yang disampaikan,
disebut proses decoding. Proses ini akan dilanjutkan dengan tindakan membeli maupun menolak produk yang disampaikan.
Proses terakhir yaitu umpan balik (feedback) atas pesan yang dikirimkan. Di sini pemasar mengevaluasi apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan harapan,
artinya mendapat respon dan tindakan positif dari konsumen, atau justru pesan tidak
sampai secara efektif. Pengukuran efektivitas pesan tentu saja harus melalui proses
penelitian.
II.3 Tindakan Membeli
Tindakan membeli merupakan kegiatan akhir dalam proses menentukan pilhan
untuk memilih suatu produk yang diinginkan setelah terjadinya komunikasi dalam
menentukan pilihan.
Jika konsumen telah memutuskan alternative yang akan dipilih dan mungkin
penggantinya jika diperlukan, maka ia akan melakukan pembelian. Pembelian akan
meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, apakah membeli atau tidak,
kapan membeli, di mana membeli, dan bagaiman cara membayarnya.
Pembelian produk atau jasa yang dilakukan oleh konsumen bisa digolongkan
kedalam tiga macam menurut Engel, Blackwell dan Miniard (dalam Sumarwan,
2003:310), yaitu sebagai berikut:
1. Pembelian yang terencana sepenuhnya
Jika konsumen telah menentukan pilihan produk dan merek jauh sebelum
pembelian dilakukan. Pembelian yang terencana sepenuhnya biasanya adalah
hasil dari proses keputusan yang diperluas atau keterlibatan yang tinggi.
Konsumen sering kali membuat daftar barang yang akan dibelinya jika ia pergi
ke swalayan, ia sudah tahu produk dan merek yang akan dibelinya.
2. Pembelian yang separuh terencana
Konsumen sering kali sudah mengetahui ingin membeli suatu produk sebelum
masuk ke swalayan, namun mungkin ia tidak tahu merek yang akan dibelinya
sampai ia bisa memperole informasi yang lengkap dari premuniaga atau
3. Pembelian yang tidak direncana
Konsumen sering kali membeli suatu produk tanpa direncanakan terlebih
dahulu. Keinginan untuk membeli sering kali muncul di toko atau di mall.
Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut, misalnya adanya pemotongan
harga dan promosi.
Menurut Sumarwan (2003:311), terdapat beberapa tahap dalam proses
pembelian yakni :
1. Tahap prapembelian, pada tahapan ini beberapa perilaku yang terjadi meliputi
:
a. Mencari informasi
Konsumen akan mencari informasi mengenai produk, merek atau toko dari
Berbagai sumber seperti koran, majalah, radio, televisi atau media massa
lainnya. Konsumen mungkin juga berkomunikasi dengan tenaga penjual,
teman dan kerabatnya mengenai produk yang dimaksud.
b. Mengambil dana
Konsumen juga perlu mengetahui dari mana dana yang akan dipakai untuk
membeli produk tersebut. Pembelian produk pada umumnya menggunakan
uang sebagai medium utama pertukaran. Konsumen mungkin akan
menggunakan cara pembayaran tunai, cek, kartu kredit, kartu debit, kartu
ATM, dan lain-lain.
2. Tahap pembelian, pada tahapan kedua, perilaku meliputi :
a. Berhubungan dengan toko
Adanya keinginan membeli produk akan mendorong konsumen untuk
mencari toko atau pusat perbelanjaan tempat ia membeli produk tersebut.
Kontak dengan toko akan dilakukan oleh konsumen untuk menentukan
toko mana yang akan dikunjungi.
b. Mencari produk
Setelah konsumen mengunjungi toko, maka selanjutnya ia harus mencari
dan memperoleh produk yang akan dibelinya. Ia harus mencari lokasi
dimana produk ditempatkan didalam toko tersebut. Jika konsumen telah
menemukan poduk yang akan dicarinya, ia akan mengambil produk
c. Transaksi
Tahap ketiga dari proses pembelian adala melakukan transaksi yang
melakukan pertukaran barang dengan uang, memindahkan pemilikan
barang dari toko kepada konsumen.
Pembelian merupakan pilihan atau keinginan yang dinyatakan dalam tindakan.
Akhirnya, produk yang dibeli itu digunakan dan konsumen akan melakukan evaluasi
ulang apakah keputusan yang diambilnya tepat atau tidak.
Tindakan membeli seseorang akan timbul bila ada unsur-unsur sebagai berikut :
a. Terjadinya sesuatu hal yang menarik.
b. Terdapatnya kontras yaitu antara hal yang satu dengan hal uang lainnya.
c. Terdapatnya harapan akan mendapatkan keuntungan atau mungkin
gangguan dari hal yang dimaksud.
Jelaslah bahwa adanya perhatian masyarakat Jl. Bunga Cempaka Kecamatan
Medan Selayang Kota Medan terhadap promosi pemasaran karena mengandung
hal-hal menarik bagi para orang tua di lingkungan tersebut misalnya dengan vitamin serta
nutirsi yang terkandung dalam Susu Nestle Dancow Instant Enriched yang diperlukan
untuk mendukung pertumbuhan anak-anak mereka, maka timbul keinginan untuk
memiliki dilanjutkan dengan keputusan untuk membeli Susu Nestle Dancow Instant
Enriched.
II.4 Susu Nestle Dancow Instant Enriched
DANCOW INSTANT ENRICHED adalah susu yang diperkaya dengan
vitamin dan mineral tertentu yang mendukung 10 Tanda Umum Anak Bergizi Baik,
diantaranya Zat besi, Kalsium, Zink, Vit C, Vit A, Vit B1, Vit B2, Niasin, Vit B6, Vit B9 (Asam Folat), Vit D, Vit E, Vit K, dan Biotin.
Zat besi yang membantu meningkatkan kapasitas belajar anak. Zat besi juga
Kalsium yang membantu pertumbuhan tulang anak dan menjaga kepadatan tulang
– 2 gelas memenuhi 100% kebutuhan kalsium harian (berdasarkan AKG 2000
kkal)
Zink, untuk sistem kekebalan tubuh
Vit C, berperan sebagai antioksidan yang bekerja dengan antioksidan lain
terutama Vit E, kekurangan vit C mengakibatkan penyakit scorbut (kulit mudah
lecet dan berdarah, gigi goyah dan gusi berdarah, nyeri persendian dan rentan
terhadap infeksi)
Vit A, membantu mempertahankan lapisan permukaan atau (mukosa) antara lain
mukosa mata
Vit B1, berperan sebagai ko enzim perubahan karbohidrat menjadi energi,
kekurangan Vit B1 akan menyebabkan penyakit Beri-beri
Vit B2, membantu menjaga kesehatan mukosa antara lain mukosa pernafasan,
pencernaan, terutama jika digunakan bersamaan dengan Vit A , kekurangan Vit
B2 mengakibatkan sudut bibir pecah-pecah, lidah merah dan bengkak
Niasin, berfungsi sebagai bagian enzim yang terlibat dalam pelepasan energi,
kekurangan vit ini akan menyebabkan Pelagra à diare, dermatitis, dementia, dan
kematian
Vit B6, membantu metabolisme sel darah merah, sistem syaraf dan sistem
imunitas. Kekurangan vitamin ini dapat mengakibatkan dermatitis sekitar mata,
alis dan sudut bibir
Vit B9 (Asam Folat) , berfungsi sebagai ko enzim yang terlibat dalam perubahan
asam amino, berperan dalam sel-sel yang membelah dengan cepat à sel darah
Vit D, berperan dalam metabolisme kalsium dan fosfor, kekurangan vit D
mengakibatkan penurunan penyerapan kalsium
Vit E, berfungsi sebagai zat anti oksidasi, Vit E menangkap gugus bebas sehingga
tidak dapat bereaksi
Vit K, berperan dalam pembekuan darah, juga penting untuk mineralisasi tulang
karena diperlukan untuk fungsi protein pengikat kalsium
Biotin, kekurangan biotin menyebabkan gejala-gejala antara lain; kurang nafsu
makan, mual, malas dan kerontokan rambut
Selain itu Dancow Instant Enriched dengan Growth Plus Formula juga mengandung
makro nutrien dan mikro nutrien umtuk pertumbuhan optimal anak, yaitu:
Protein yang membantu pertumbuhan sel otot anak, juga berfungsi sebagai zat
pengatur seperti enzim, hormon dan hemoglobin
Zat besi yang membantu meningkatkan kapasitas belajar anak. Zat besi juga
membantu pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia
Kalsium yang membantu pertumbuhan tulang anak dan menjaga kepadatan
tulang – 2 gelas memenuhi 100% kebutuhan kalsium harian (berdasarkan
AKG 2000 kkal)
Zink, untuk sistem kekebalan tubuh
Sejak akhir Maret 2008 hingga kini, Nestle Indonesia telah menyinggahi 88
Lokasi Penyuluhan diantaranya Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS), dan
Rumah Sakit Daerah di Kota Medan. Lebih dari 4.000 ibu telah mengikuti
penyuluhan dari Dokter PDGMI dalam sebulan terakhir ini. Tentang pengaruh susu
dalam mempengaruhi kebutuhan gizi anak serta memperkenalkan “10 Tanda Anak