• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis deskriptif evaluasi program pembinaan calon jama’ah haji pada PT. Alia Indah Wisata Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis deskriptif evaluasi program pembinaan calon jama’ah haji pada PT. Alia Indah Wisata Tahun 2014"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DESKRIPTIF EVALUASI PROGRAM PEMBINAAN

CALON JAMA’AH HAJI

PADA PT. ALIA INDAH WISATA TAHUN 2014

Skripsi

DiajukanKepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

AHMAD NIZAR HAKIM NIM: 109053100017

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

PT. ALIA INDAH WISATA TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakulats Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi

syarat gelar Sarjana Komunikasi Islam ( S.Kom.I)

Oleh:

AHMAD NIZAR

HAKIM

NIM:

109053100017

embimbing:

MA

I

002

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

F'AKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUMKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436W2015N[ Drs. Stu

warLK

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul "Analisis Dekriptif Evalluasi Program Pembinaan Calon

Jamaah Haji PT. AIia Indah Wisata Tahun 2014'ini telah diujikan dalam sidang

rnunaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal

1l

februa.i2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu

syarat rnemperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada jurusan Manajemen Dakwah Konsentrasi Manajemen Haji dan Umrah.

Jakarta, 1 1 februari 2015 Sidang Munaqasyah

Ketua Sekertaris

ffi\-

A^4,r

Anggota

Drs. Cecen Caqtrauliiaya. M.A

NIP.19670818 19E803 1 002

Penguji I Penguji II

Dr. Sihabutlin Noor. MA NIP. 1969022t t99703 t 00l

bimbing

NrP.19550919 198302 1 001

Prof. Dr. H. Syamsir NIP.150183084

liv Rizal LK.

(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi

ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh Gelar Strata

I di uIN

Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam

cantumkan sesuai dengan ketentuan yalg

penulisan

ini telah

saya berlaku

di

LrfN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3.

Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asri

saya

atau merupakan jiplakan

dari

karya orang rain, maka saya

bersedia

menerima sanksi yang berlaku di uIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2015

Ahmad Nizar Hakim

Januari

tvl

(5)

i

ABSTRAK

AHMAD NIZAR HAKIM NIM 109053100017

Analisis Deskriptif Evaluasi Program Pembinaan Calon Jama’ah Haji Pada PT. Alia Indah Wisata 2014

Evaluasi merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam meningkatkan kualitas, kinerja atau produktifitas suatu lembaga dalam melaksanakan programnya. Dalam evaluasi program pembinaan calon jama’ah haji ini, terlihat dari profil calon jamaah haji yang sangat beragam dan pengetahuan tentang manasik yang terbatas serta materi bimbingan yang luas menjadi masalah yang kerap terjadi dalam bimbingan manasik. Pada PT. Alia Indah Wisata, pelaksanaan

pembinaan terhadap calon jama’ah haji yang dilakukan meliputi, pengenalan budaya dan adat istiadat Bangsa Arab, akhlakul karimah dan pemahaman ibadah haji. Pembinaan manasik haji adalah suatu bentuk latihan dalam menunaikan ibadah haji, setelah sebelumnya telah memahami melalui teori dari buku-buku tentang haji.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan evaluasi input berdasarkan

klient (calon jamaah), staff (pembimbing) dan materi dalam pembinaan calon jamaah haji pada PT. Alia Indah Wisata pada tahun 2014.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif memiliki ciri khas penyajian datanya dalam bentuk narasi, cerita mendalam atau rinci dari para responden wawancara atau observasi, responden dalam penelitian ini terdiri dari 3 orang yaitu dengan Direktur Utama PT. Alia Indah Wisata dan staf atau pembimbing.

(6)

ii

Alhamdulillah segala puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Rahman dan Rahim, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul “Analisis Deskriptif Evaluasi Program Pembinaan Calon

Jamaah Haji Pada PT. Alia Indah Wisata 2014”. Shalawat dan salam selalu penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi terakhir sebagai panutan umat.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat guna meraih gelar Sarjana Komunikasi Islam Konsentrasi Manajemen Haji dan Umrah Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menghanturkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu hingga selesainya penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung kepada:

1. Dr. Arief Subhan, M.A. sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

(7)

iii

3. Drs. Study Rizal LK, M.A. sebagai Dosen Pembimbing Skripsi. yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberi arahan serta masukan dalam penulisan skripsi ini.

4. Seluruh dosen-dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah mengajari penulis banyak ilmu selama di bangku perkuliahan. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat bagi penulis. 5. Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi. Keduanya telah banyak membantu penulis mendapatkan buku referensi yang penulis perlukan. Ungkapan terima kasih juga penulis tujukan kepada segenap staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Komunikasi khususnya bang Jajang yang telah banyak membantu penulis.

6. Ayahanda Lukmanul Hakim, Ibunda Budiah Putih dan Ibunda Nurmila yang senantiasa ikhlas dan sabar mendampingi penulis mulai dari sekolah tingkat dasar hingga jenjang perguruan tinggi dengan selalu

memberikan do’a dan restunya sehingga penulis menyelesaikan studi

di Universitas Islam Negeri Jakarta.

7. Kakak-kakakku tercinta, Nia Putriyana, Ahmad Noval dan Dhimas Indra Saputra. Karena semangat mereka penulis dapat menjalani semua tahapan demi tahapan dalam mencapai gelar sarjana.

8. Ponakan-ponakan om tersayang Naziah dan Fakhri yang selalu memberikan tawa, senyum, dan semangat.

(8)

iv

10.H. Joko Asmoro SE.MM selaku Direktur Utama PT. Alia Indah Wisata atas kesediannya yang telah memberikan izin kepada penulis untuk dapat mengadakan penelitian pada PT. Alia Indah Wisata, bapak H. Mochamad Rusli selaku General Manager PT. Alia Indah Wisata dan bapak H. Rifqi Junaidi, LC. Merekalah yang bersedia menjadi sumber informasi melalui wawancara untuk penelitian skripsi ini. 11.Seluruh staff travel PT. Alia Indah Wisata Jakarta terutama: Bapak

KH. Abdul Aziz Arbi, MA, H. Rifqi Junaedi, LC, H. Suripto, Bapak Abd. Chamid, Siti Chodijah, Nita, Hanna, Ibu Yulli, Bapak Adi Alpacino, Bembeng, Tari, Rofiuddin, dan Heri yang memberikan dukungan secara moral.

12.Teman Seperjuangan yang tercinta Konsentrasi Manajemen Haji dan Umrah 2009, Alm. Ilham Yudiyansyah, S.Kom.I, Aldi, Aulia, Yusuf, Ibnu, Fahrul, Faqih, Fadilah, Lukman, Firdaus, Rivai, Syukron, Ichwan, Noor, Sri, Risky Romantika dan Fitri, Semoga kesuksesan selalu menyertai kita semua. Amin.

(9)

v

(Unyil), Chabibullah, Afrizal, Dzikri, Tanto, dan Ridho Ismakun. yang banyak memberikan kisah termanis selama di jenjang perkuliahan. 14.Teman-teman Kon’s Bray, Lubbi (P2NK), Denny Sarwani (Babank),

Zia ul-Haq (Pacul), Harun Ar-rasyid, Ihya Ulumuddin, Andri Nuriman (Sitang), Aldi Cahya Ramadhan (Bocay), Adam Pamungkas (Kamsoy), Agung Syaifullah (Onggeng), Maulana, dan terakhir si bontot Moch Billy (Minyak) yang selalu menemani penulis dalam suka maupun duka.

15.Senior-senior yang selalu memberikan bantuan, dorongan, dan semangat Muchlas Noor Hidayat (Bang Amay), Muhammad Yusuf

(Bang Dup’s), Ahmad Muawam, Arifin Yahya (Penyok), Umar

Kalake, Muhammad Subhi (Cuwi), Fadli (Otoy), Wahdi Sayudi (Om Wahdi), dan Gunawan (Om Gun’s).

16.Teman-teman FIDKOM, HMI Komfakda Cab. Ciputat, dan HMI Cab. Ciputat yang banyak memberikan kisah, kasih, dan pertemanan yang melebihi saudara.

Akhirnya atas jasa dan bantuan dari semua pihak, baik itu moril maupun materil. penulis panjatkan doa semoga Allah SWT membalasnya dengan imbalan pahala yang berlipat. Dan mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat umumnya kepada semua pihak, khususnya diri pribadi penulis.

Jakarta, 13 Januari 2015

(10)

iii

ABSTRAK ………... i

KATA PENGANTAR ………... ii

DAFTAR ISI ………... iii

DAFTAR TABEL ………... iv

DAFTAR DIAGRAM ………... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………... 7

D. Metode Penelitian ………8

E. Tinjauan Pustaka ………...11

F. Sistematika Penulisan ………... 13

BAB II LANDASAN TEORI A. Evaluasi Program ……… 14

1. Pengertian Evaluasi Program ………... 14

2. Model-model Evaluasi………... 17

3. Manfaat dan Kegunaan Evaluasi ………... 19

B. Pengertian Pembinaan ………... 19

C. Jamaah Haji ………... 21

1. Pengertian Jamaah Haji ………... 21

2. Macam-macam Jamaah Haji ………... 23

BAB III GAMBARAN UMUM PT. ALIA INDAH WISATA A. Profil PT. Alia Indah Wisata ………... 27

B. Visi, Misi dan Tujuan ………... 29

C. Struktur Organisasi ………... 30

D. Susunan Team Operasional Haji ………... 31

E. Detail Rencana Program Perjalanan Haji ………27

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISA A. Evaluasi Klient (Calon Jamaah) ………... 42

B. Evaluasi Staff (Pembimbing) ………52

[image:10.595.108.515.146.666.2]
(11)

iv

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………... 59

B. Saran ………61

(12)
[image:12.595.110.516.111.598.2]

v

Tabel 1 Jenis Kelamin Calon Jamaah Haji ………43

Tabel 2 Usia Calon Jamaah Haji ………... 44

Tabel 3 Domisili Calon Jamaah Haji ………... 46

Tabel 4 Pendidikan Calon Jamaah Haji ………48

(13)

vi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1 Jenis Kelamin Calon Jamaah Haji ………43

Diagram 2 Usia Calon Jamaah Haji ………... 45

Diagram 3 Domisili Calon Jamaah Haji ………... 47

Diagram 4 Pendidikan Calon Jamaah Haji ………49

(14)

1 A. Latar Belakang Masalah.

Haji pada hakikatnya merupakan sarana dan media bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah ke Baitullah dan tanah suci. Karena setiap tahun sebagian kaum muslimin dari seluruh dunia datang untuk menunaikan ibadah haji.1

Asal makna kata “haji” adalah menyengaja sesuatu. Haji yang dimaksud

menurut syara’ adalah sengaja mengunjungi ka’bah untuk melakukan beberapa

amal ibadah dengan syarat-syarat tertentu. Haji diwajibkan atas orang-orang yang kuasa, satu kali seumur hidupnya.2 Allah SWT berfirman:

Artinya: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu

bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah, maka

sesungguhnya Allah maka kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”

(QS : Ali Imran : 97).

Menurut Ibrahim Muhammad al-Jamal dalam bukunya Fiqh Al Mar’at Al

Muslimah arti haji menurut bahasa adalah menuju suatu tempat yang suci. Sedang

menurut syara’ haji berarti berziarah ke Baitullah al-Haram, melakukan wukuf di

1

A. Muis, Komunikasi Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), cet. Ke-1, h. 21

2

(15)

2

Arafah, dan Sa’I antara bukit Shafa dan Marwah, dengan cara tertentu dalam

waktu dan niat tertentu pula.3

Haji merupakan aktifitas suci yang pelaksaannya diwajibkan oleh Allah kepada seluruh umat Islam yang telah mencapai (istitho’ah) mampu, disebut aktifitas suci karena seluruh rangkaian kegiatan adalah ibadah. Haji juga disebut sebagai ibadah puncak yang melambangkan ketaatan serta penyerahan diri secara total kepada Allah baik secara fisik-material maupun spiritual.4

Bagi setiap muslim, termasuk muslim di Indonesia, ibadah haji memiliki makna sangat penting. Dalam konteks Indonesia, ibadah haji tidak hanya dilihat sebagai salah satu rukun Islam yang wajib dilaksankan kaum muslimin bagi mereka yang mampu tetapi juga memiliki makna sosiologis dan historis sangat berarti. Secara sosiologis dan historis, dapat dikatakan bahwa perkembangan islam Indonesia tidak bisa terlepas dari ibadah haji.5

Praktek ibadah haji di Indonesia sendiri sudah mulai sejak awal akhir abad ke-12 pada saat para pedagang Muslim dari Arab, Persia dan Aneka Benua India datang ke Nusantra untuk kepentingan perdagangan sekaligus penyebaran agama Islam di Nusantara. Kemudian pada abad selanjutnya, yakni pada abad ke-14 dan ke-15 jumlah jama’ah haji Indonesia mengalami peningkatan ketika pada saat itu hubungan ekonomi, politik, dan sosial keagamaan antar Negara Muslim Timur Tengah dengan Nusantara semakin meningkat.6 Namun manajemen penyelengaraan ibadah haji yang terorganisir di Indonesia baru mulai

3

Ibrahim Muhammad Al jalam, Fiqih Wanita, penerjemah anshori umar sitinggal, (Semarang: CV. Asy-Syifa, 1986), h. 286

4Ali Syari’ati, Haji

(Bandung: Penerbit Pustaka, 2000), h. 1

5

Muhammad M. Basyuni, Reformasi Manajemen Haji (Jakarta: FDK Press, 2008), h. 18-19

6

(16)

dilaksanakan mulai dari sela 4 tahun setelah Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1949 setelah pemerintah Indonesia pada tahun 1948 mengirimkan misi haji ke Arab Saudi untuk menjelaskan situasi politik pada saat itu sekaligus meminta dukungan terhadap kaum Muslim untuk menentang penjajahan. Ibadah haji pada saat itu adalah sebuah upaya yang sangat sulit untuk dilakukan karena bangsa Indonesia masih harus berusaha mengusir para penjajah dari Bumi Pertiwi. Meskipun demikian, pemerintah tetap melakukan pemberangkatan pertama pada tahun 1949 setelah pemerintah Indonesia berhasil mengirim isi haji pada tahun sebelumnya untuk bertemu dengan Raja Arab Saudi.7

Dalam Undang-undang No. 17 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan ibadah haji diisyaratkan tiga hal yang harus diupyakan secara konsisten dan terus menerus oleh pemerintah, dalam hal ini Departemen Agama (sekarang menjadi Kementerian Agama) sebagai penyelenggara ibadah haji, yaitu Pertama, pembinaan yang mencakup bimbingan, penyuluhan dan penerangan. Kedua,

Pelayanan yang terdiri dari pelayanan administrasi, transportasi, kesehatan, akomodasi, dan sebagainya. Ketiga, perlindungan yang meliputi keselamatan, keamanan serta asuransi perlindungan dari pihak yang merugikan jama’ah haji.8 Oleh karena itu, maka perlu dilakukan pembinaan bagi calon jama’ah haji guna memberikan pengetahuan dan informasi yang penting serta berguna bagi calon

jama’ah agar proses pelaksanaan ibadah dapat berjalan dengan baik. Menurut

penulis, pembinaan adalah bimbingan atau suatu arahan yang bertujuan untuk mengembangkan serta meningkatkan kemampuan yang telah ada sebelumnya, hal

7

Muhammad M. Basyuni, Reformasi Manajemen Haji, h. 51-52

8

(17)

4

ini dilakukan agar jamaah lebih mandiri, baik aspek fisik maupun mental, dan tatacara ibadah haji yang benar.

Sesuai kesepakatan dengan Kementrian Agama, Travel / KBIH memiliki otoritas untuk menggelar bimbingan ibadah haji, menentukan besaran biaya dan mengurus operasional lainnya. Kementrian Agama sendiri tidak mewajibkan

setiap calon jama’ah mengikuti bimbingan ibadah haji. Terkadang, masyarakat

ikut bimbingan haji untuk menambah pengetahuan. Bimbingan ibadah haji semacam ini tentunya mengeluarkan lagi biaya di luar ONH.9

Pada PT. Alia Indah Wisata, pelaksanaan pembinaan terhadap calon

jama’ah haji yang dilakukan meliputi, pengenalan budaya dan adat istiadat

Bangsa Arab, akhlakul karimah dan pemahaman ibadah haji. Pembinan manasik haji adalah suatu bentuk latihan dalam menunaikan ibadah haji, setelah sebelumnya telah memahami melalui teori dari buku-buku tentang haji. Sedangkan, pembinaan kesehatan dimaksudkan sebagai sarana mencapai dan menjamin kondisi kesehatan yang optimal menjelang keberangkatan sampai kembali ke tanah air. PT. Alia Indah Wisata ini beralamat di Puri sentra Niaga Blok E-73, Kalimalang, Jakarta 13620.Telp.(021) 8660 8950, Fax (021) 86608948.www.alia.travel. Perusahaan yang di pimpin oleh H. Joko Asmoro, SE, MM dan telah berdiri sejak April tahun 2000.

Setiap penyelenggaraan sebuah kegiatan, dibutukan sebuah sistem evaluasi. Evaluasi adalah sebuah proses penilaian10, di mana terjadinya sebuah pengukuran terhadap efektifitas rencana dalam sebuah program yang pada hasil

9

9 Januari 2013, Mengapa Bimbingan Haji dilakukan KBIH, Tribun Sumsel,

10

(18)

akhirnya akan dijadikan tolak ukur keberhasilan dan dijadikan rancangan atau standarisasi untuk melakukan sebuah kegiatan yang selanjutnya.

Begitu juga dengan pelaksanaan pembinaan, sangat membutuhkan sebuah sistem evaluasi untuk mencari penyebab dari berbagai masalah yang timbul dan mengatasi semua masalah serta merancang sebuah gagasan atau solusi cermerlang agar pada saat pelakasaan ibadah haji selanjutnya bisa berlangsung dengan keadaan yang lebih baik dan ideal, sesuai dengan yang tertera dalam Undang-undang Penyelenggaraan Ibadah Haji yang dijadikan sebagai standarissi penyelenggaraan ibadah haji yang semestinya.

Evaluasi pada program pembinaan calon jama’ah haji ini melihat dari profil calon jamaah haji yang sangat beragam serta pengetahuan tentang manasik yang terbatas dan materi bimbingan yang luas menjadi masalah yang kerap terjadi dalam bimbingan manasik.

Seiring perkembangan dan berjalannya waktu, pengelolaan haji dan umroh mengalami perubahan dalam upaya peningkatan pelayanan, pembinaan serta perlindungannya. PT. Alia Indah Wisata selalu berkomitmen untuk memberikan

pelayanan terbaik kepada jama’ah dengan menyediakan fasilitas kemudahan,

keamanan, kenyamanan, keterbukaan dan kejujuran. Pembinaan yang berkualitas menjadi salah satu fasilitas yang diberikan oleh PT. Alia Indah Wisata kepada jama’ah haji agar kegiatan haji dapat berjalan dengan baik.

(19)

6

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan dan dibahas pada penulisan skripsi ini lebih terarah dan tidak meluas, maka penulis membatasi penelitian pada analisis deskriptif evaluasi program pembinaan calon jamaah haji PT. Alia Indah Wisata tahun 2014 saja.

Adapun pemilihan kriteria evaluasi, penulis menggunakan kriteria evaluasi seperti yang dikemukakan oleh Pietrzak, Ramler, Ranner, Ford dan Gilbert guna mengawasi suatu program secara lebih seksama yaitu : evaluasi input, evaluasi proses dan evaluasi hasil. Karena keterbatasan penulis, maka penulis membatasinya hanya pada evaluasi input. Dalam proses evaluasi input ini pun penulis membatasinya hanya kepada bagian

klient (calon jamaah), staff (pembimbing) dan materi. 2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut agar lebih terarah dan fokus, maka rumusan masalah penelitian ini secara umum adalah:

“Bagaimana evaluasi input program pembinaan calon jamaah haji pada

PT. Alia Indah Wisata?”. Rumusan masalah tersebut dapat dirinci sebagai

berikut:

a. Bagaimana evaluasi input dalam hal klient (jamaah) yang terjadi dalam pembinaan calon jamaah haji pada PT. Alia Indah Wisata tahun 2014?

(20)

c. Bagaimana evaluasi materi yang terjadi dalam pembinaan calon jamaah haji pada PT. Alia Indah Wisata tahun 2014?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah penulis ungkapkan di atas, maka tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan evaluasi input dalam pembinaan calon jamaah haji pada PT. Alia Indah Wisata. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Mendeskripsikan evaluasi input dalam hal klient (jamaah) yang terjadi dalam pembinaan calon jamaah haji pada PT. Alia Indah Wisata tahun 2014.

b. Mendeskripsikan evaluasi dalam hal pembimbing yang terjadi dalam pembinaan calon jamaah haji pada PT. Alia Indah Wisata tahun 2014?

c. Mendeskripsikan evaluasi dalam hal materi yang terjadi dalam pembinaan calon jamaah haji pada PT. Alia Indah Wisata tahun 2014?

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini meliputi manfaaat akademis dan manfaat praktis.

(21)

8

mengenai aktivitas dakwah kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi khususnya Manajemen Haji dan Umrah.

b. Manfaat Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi tentang informasi, masukan, saran di masa mendatang bagi para penyelenggara haji dan umrah, khususnya bagi PT. Alia Indah Wisata.

D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah menghimpun data actual dengan melakukan observasi secara langsung atau pengamatan evidensi-evidensi, sambil mengumpulkan data dan melakukan analisisnya, yang kemudian menarik kesimpulan dari analisis dan observasi tersebut. Sedangkan deskriptif dilakukan dengan cara memaparkan data dengan apa adanya sesuai dengan yang terdapat di lapangan.

Menurut Klirk dan Miller penelitian kualitatif adalah sebagian penelitian yang tergantung pada pengamatan sesuai dengan kemampuan yang berhubungan langsung dengan orang-orang di sekitar objek penelitian dalam bahasa dan peristilahan sendiri. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau pun lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.11

11

(22)

2. Sumber Data

Penelitian ini mengambil sumber data dari :

a. Data Primer yaitu data yang langsung diperoleh dari para informan pada waktu peneliti. Data primer ini diperoleh melalui pengamatan lansung dan wawancara mendalam. Informan dalam data primer ini adalah Direktur Utama dari PT. Alia Indah Wisata (H. Joko Asmoro, SE, MM), Pembimbing Ibadah PT. Alia Indah Wisata (KH. Abdul Aziz Arbi, MA) dan calon jama’ah haji.

b. Data sekunder yaitu data yang diambil drai buku-buku, artikel, laporan penelitian dan sumber-sumber pustaka lainnya untuk menambah kajian evaluasi

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan menggunakan penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan, terhadap gejala-gejala sebenarnya. Sebagai pengambilan datanya dalam peneliian lapangan adalah dengan metode :

a. Observasi

Metode observasi adalah penelitian yang pengambilan datanya bertumpu pada pengamatan langsung terhadap objek penelitian.12 Dalam penelitian ini, penulis mencatat kegiatan manasik haji dan pemerikasaan kesehatan. Hasil observasi ini dijadikan analisis pada Bab IV.

12

(23)

10

b. Interview

Interview merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis berdasarkan pada tujuan penelitian. Adapun interview yang penulis gunakan adalah interview bebas terpimpin. Interview bebas terpimpin artinya dalam penyampaian interview dengan maksud meminta jawaban dengan bebas dan terbuka, maka jawaban tersebut tidak lepas dari kerangka tersebut. Sedangkan alasan menggunakan jenis interview ini sangat mudah dipahami oleh inidividu secara langsung, sehingga dapat menghasilkan data dan informasi yang memuaskan.13 Interview yang dilakukan secara langsung dengan mewawancarai responden baik dari pengurus travel: Direktur Utama PT. Alia Indah Wisata, pembimbing ibadah PT. Alia Indah Wisata

dan 2 (dua) orang calon jama’ah haji di Alia Indah Wisata. Di samping

itu, penulis juga mewawancarai direktur PT. Alia Indah Wisata. Semuan hasil wawancara dibuatkan transkripnya, yang kemudian dimasukan kedalam Bab III dan IV.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.14 Seperti berupa data-data arsip-arsip dan gambar-gambar ataupun bentuk lainnya. Dalam ketentuan penelitian ini, penulis mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan PT. Alia Indah Wisata seperti foto, berkas-berkas, dll.

13

Sutrisno Hadi, Research, (Yogyakarta: Andi offset, 1997), h. 82

14

[image:23.595.109.518.202.584.2]
(24)

4. Teknik Analisa Data

Analisis data dalam kualitatif secara teoritis merupakan proses penyusunan data untuk memudahkan penafsirannya. Data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif biasanya berbentuk deskriptif, yaitu data yang berbentuk uraian yang memaparkan keadaan objek yang diteliti berdasarkan fakta-fakta aktual atau sesuai kenyataan. Sehingga menuntut penafsiran peneliti yang dinyatakan oleh sasaran penelitian yang bersangkutan secara tertulis atau lisan, dan perilaku nyata. Yang diteliti dan dipelajari adalah objek kajian utuh.

Pengolahan kata dilakukan berdasarkan pada setiap perolehan data dari hasil observasi, wawancara dengan tiap-tiap informan dan studi dokumentasi untuk untuk direduksi, dideskripsikan, dianalisis, dan kemudian ditafsirkan. Prosedur analisis terhadap masalah tersebut lebih difokuskan pada upaya menggali fakta sebagaimana adanya (natural setting), dengan teknik analisis pendalaman kajian (verstehen). Untuk memberikan gambaran data tentang hasil penelitian. Dalam penulisan skripsi ini penulis menyajikan data deskripsikan mengenai pelaksanaan pembinaan calon jama’ah haji dengan menggunakan model evaluasi yang dikemukakan oleh Peitrzak dkk yang difokuskan pada evaluasi hasil.

E. Tinjauan Pustaka

(25)

12

menginventariskan karya-karya ilmiah, khususnya skripsi-skripsi yang mempunyai judul hampi sama dengan yang akan penulis teliti.

Oleh sebab itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti mempertegas pebedaan antara masing juduk dengan masalah yang dibahas yaitu sebagai berikut :

1. Kusmiatun Nurhasanah (2011) tentang “Evaluasi Pelaksanaan Program Safari Sabtu Subuh Pada Forum Masjid dan Mushalla Bumi Serpong Damai (BSD)”. Penelitian ini membahas mengenai evaluasi yang terfokus pada evaluasi program safari sabtu subuh dalam hal pelaksanaan.

2. Nadiatul Khairiyah (2011) tentang ”Evaluasi Pelayanan Umroh Angkatan Ke-6 Tahun 2011 PT. Mulia Utama Tour Jakarta”. Penelitian ini membahas mengenai pelayanan dalam pelaksanaan ibadah umroh yang bertujuan untuk mendapatkan pelayanan dan kenyamanan dalam beribadah.

3. Abdus Somad (2013) tentang “Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji oleh Direktorat Jenderal Penyelnggaraan Haji dan Umroh Kementrian

Agama Republik Indonesia”. Penelitian ini membahas mengenai bentuk

monitoring dan evaluasi semua aspek yang ada dalam proses PIH yang diselenggarakan secara regular oleh Ditjen PHU Kemenag.

(26)

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan buku pedoman penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang diterbitkan oleh UIN Jakarta Press. Dan skripsi ini di bagi dalam lima bab dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I (PENDAHULUAN) Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

Bab II (LANDASAN TEORI) Dalam bab ini akan dibahas tentang teori yang digunakan sebagai acuan analisa hasil penelitian, yang terdiri dari teori evaluasi program, pembahasan mengenai evaluasi input (klient, staff, program),

evaluasi proses, serta evaluasi hasil. Selain itu, penjelasan mengenai pembinaan dan pengertian jamaah haji

Bab III (GAMBARAN UMUM PT. ALIA INDAH WISATA) Dalam bab ini pembahasan terdiri dari tinjauan umum PT. Alia Indah Wisata (sejarah, lokasi, dan perkembangan usaha, visi dan misi serta tujuan perusahaan, struktur organisasi, program kerja perusahaan.

Bab IV (ANALISA EVALUASI PELAKSANAAN PEMBINAAN

CALON JAMA’AH HAJI) merupakan inti dari proses penelitian itu sendiri. Yang

berisi tentang analisis dari data-data yang telah terkumpul dan tersaji dalam bab tiga. Di dalamnya berisi tentang evaluasi input pembinaan calon jamaah haji pada PT. Alia Indah Wisata.

(27)

14 BAB II

LANDASAN TEORI.

A. Evaluasi Program

1. Pengertian Evaluasi Program

Menurut bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris Evaluation, yang berarti penilaian/penaksiran. Dan menurut pengertian istilah, evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.1

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata evaluasi diartikan dengan penilaian.2 Pius A. Partanto dan Al-Barry dalam Kamus Ilmiah Popular

mengartikan bahwa evaluasi secara etimologi adalah penaksiran, penilaian, perkiraan keadaan dan penentu nilai.3 Sedangkan secara terminologi pengertian evaluasi menurut dalam buku Fredy S. nggao evaluasi program, Casley dan Kumar adalah: “suatu penilaian berkala terhadap relevansi, kinerja, efesiensi dan dampak suatu proyek dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, sementara Fink dan Kocekoff memberikan definisi evaluasi adalah merupakan serangkaian prosedur untuk menilai mutu sebuah program”.4 Tetapi pada dasarnya evaluasi dibutuhkan dalam setiap program untuk mengetahui keberhasilan dan kemajuannya serta sasaran apakah yang

1

M. Chatib Toha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 1991), cet 1, h. 1

2

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed 2 (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), cet 4

3

Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arloka, 1994), h. 163

4

(28)

sudah tercapai atau belum dan hasilnya nanti diperbaiki menjadi lebih baik pada program selanjutnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan evaluasi merupakan proses pemeriksaan dan penilaian sebuah program untuk mengetahui efektifitas masing-masing komponennya melalui rangkaian informasi yang diperoleh evaluator yang hendaknya membantu pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program perbaikan program, pertanggung jawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan dan informasi.

Sedangkan program menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

mempunyai arti suatu rancangan mengenai asas serta usaha yang akan dijalankan.5 Secara umum Andi Mappiare menjelaskan bahwa program adalah kerangka dasar rancangan aktifitas atau kegiatan yang dirancang untuk melaksanakan kebijakan yang dilaksanakan untuk waktu yang tidak terbatas.6

Program juga merupakan unsur pertama yang harus ada demi terciptanya suatu kegiatan. Di dalam program dibuat beberapa aspek, disebutkan bahwa di dalam setiap program dijelaskan mengenai:

1. Tujuan kegiatan yang akan dicapai.

2. Kegiatan yang diambil dalam mencapai tujuan.

3. Aturan yang harus dipegang dan prosedur yang harus dilalui. 4. Perkiraan anggaran yang dibutuhkan.

5. Strategi pelaksanaan.

5

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 1988), cet ke-1 h. 278

6

(29)

16

Melalui program maka segala bentuk rencana akan lebih terorganisir dan lebih mudah untuk diopersionalkan. Hal ini sesuai dengan pengertian program yang diuraikan7

Dengan demikian evaluasi program mempunyai pengertian tersendiri. Yaitu evaluasi program adalah kegiatan sistematis untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyajikan data sebagai masukan untuk pengambilan keputusan.

Evaluasi program dapat dimaknai sebagai sebuah proses untuk mengetahui apakah sebuah program dapat direalisasikan atau tidak dengan cara mengetahui efektifitas ,masing-masing komponennya melalui rangkain informasi yang diperoleh evaluator. Evaluasi program bertugas untuk menentukan apakah output dan outcomes yang diharapkan dari pelaksanaan program bisa diwujudkan atau terealisasikan. Evaluasi tersebut tentunya melalui pengumpulan dan analisis data yang memadai. Dalam evaluasi program yang komprehensif,evaluasi itu mencakup:8

Lalu, Syamsu Mappa sebagai pakar pendidikan menjelaskan bahwa evaluasi program sebagai kegiatan yang dilakukan untuk menetapkan keberhasilan dan kegagalan suatu program pendidikan.9Selanjutnya Mugiadi menambahkan bahwa evaluasi program adalah upaya pengumpulan informasi mengenai program, kegiatan, atau proyek. Informasi tersebut berguna bagi pengambilan keputusan, antara lain untuk memperbaiki program,

7

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29235/3/Chapter%20II.pdf, minggu,13 Juli 2014, 22:15

8

Krik Patrick.”Evaluasi Program” (Bandung:CV. Pustaka Insani,1999). h. 96.

9

(30)

menyempurnakan kegiatan program lanjutan, menghentikan suatu kegiatan, atau menyebarluaskan gagasan yang mendasari suatu program atau kegiatan. Informasi yang diikumpulkan harus memenuhi persyaratan ilmiah, praktis, tepat guna, dan sesuai dengan nilai yang mendasari dalam setiap pengambilan keputusan.10

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa evaluasi program merupakan penelitian evaluatif. Pada umumnya penelitian evaluatif dimaksudkan untuk mengetahui akhir dari sebuah program kebijakan., yaitu mengetahui hasil akhir dari adanya kebijakan, dalam rangka menentukan rekomendasi atas kebijakan yang lalu, yang pada tujuan akhirnya adalah untuk menetukan kebijakan selanjutnya.

2. Model – Model Evaluasi

Ada berbagai macam model-model evaluasi, model-model tersebut merupakan alternatif-alternatif yang dipilih oleh evaluator sesuai dengan masalah dan tujuan evaluasi, salah satu di antaranya yaitu model evaluasi seperti yang dikemukakan oleh Pietrzak, Ramler, Ranner, Ford dan Gilbert guna mengawasi suatu program secara lebih seksama yaitu : evaluasi input, evaluasi proses dan evaluasi hasil.11 Dengan pengertian di bawah ini:

a. Evaluasi Input

Evaluasi input memfokuskan pada berbagai unsur yang masuk dalam suatu pelaksanaan program. Menurut Isbandi terdapat tiga unsur (variabel) utama yang terkait dengan evaluasi input adalah :

10

Thoha, M. Chabib Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo PersadaEd 1, Cet.3-, 1996), h. 22.

11

(31)

18

1) Klien (peserta), meliputi : usia, jenjang pendidikan, dan latar belakang keluarga.

2) Staff (pelaksana), meliputi : aspek demografi, seperti latar belakang pendidikan staf, dan pengalaman profesi staff.

3) Program, meliputi : lama waktu layanan yang diberikan, materi, sumber-sumber rujukan yang tersedia dan cara pelaksanaan program. b. Evaluasi Proses

Menurut Wirawan evaluasi proses merupakan evaluasi formatif yang berfungsi mengukur kinerja program untuk mengontrol pelaksanaan program. salah satu cangkupannya adalah mengukur apakah terjadi penyimpangan atau tidak dalam pelaksanaan program.12

Evaluasi proses memfokuskan diri pada aktivitas program yang melibatkan interaksi langsung antara klien (peserta program) dan staf (pelaksana). Evaluasi ini untuk menilai bagaimana proses kegiatan yang sedang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan. c. Evaluasi Hasil

Evaluasi ini diarahkan pada evaluasi keseluruhan dampak (overall impact) dari suatu progam terhadap penerimaan layanan (recipients).

Pertanyaan utama yang muncul dalam evaluasi ini adalah: bila suatu program telah berhasil mencapai tujuannya, bagaimana penerima layanan akan menjadi berbeda setelah ia menerima layanan tersebut? Bedasarkan pertanyaan ini seorang evaluator akan mengkonstruksikan kriteria

12

(32)

keberhasilan dari suatu program. Kriteria keberhasilan ini akan dapat dikembangkan sesuai dengan kemajuan suatu program.13

3. Manfaat dan Kegunaan Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu yang penting dilakukan, dalam hal ini, Feurstein menyatakan ada 10 (sepuluh) alasan mengapa suatu evaluasi perlu dilakukan, yaitu:

a. Pencapaian, guna apa yang sudah dicapai.

b. Mengukur kemajuan, melihat kemajuan dikaitkan dengan objek program. c. Meningkatkan pemantauan. Agar tercapai manajemen yang lebih baik. d. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan. Agar dapat memperkuat

program itu sendiri.

e. Melihat apakah usaha sudah dilakukan secra efektif. Guna melihat perbedaan apa yang telah terjadi setelah diterapkan suatu program.

f. Biaya dan manfaat (cost benefit) melihat apakah biaya yang dikeluarkan cukup masuk akal (reasonable).

g. Mengumpulkan informasi. Guna merencankan dan mengelola kegiatan program secara lebih baik.

h. Berbagi pengalaman. Guna melindungi pihak lain terjebak dalam kesalahan yang sama, atau untuk mengajak seseorang untuk ikut melaksanakan metode yang serupa bila metode yang dijalankan telah berhasil dengan baik.

i. Meningkatkan keefektifan. Agar dapat memberikan dampak yang lebih luas.

j. Memungkinkan terciptanya perencanaan yang lebih baik. Karena memberikan kesempatan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat, komunitas fungsional dan koraunitas lokal.14

B. Pengertian Pembinaan

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia bahwa pengertian pembinaan

adalah „’pembangunan’’ atau „’pembaharuan’’. Kata tersebut dari

13

Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi komunitas, (Jakarta : FEUI,2001), h.131

14

(33)

20

kata „’bina’’ yang artinya„’bangun’’, kemudian „’pe’’ dan akhiran „’an’’ menjadi pembinaan yang artinya pembaharuan atau pembangunan.15

Secara terminologis pembinaan adalah upaya, usaha, kegiatan yang terus menerus untuk memperbaiki, meningkatkan, menyempurnakan, dan mengembangkan kemampuan untuk mencapai tujuan agar sasaran pembinaan sehari-hari baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan masyarakat.16

Menurut Asmuni Syukri pembinaan adalah :

Suatu kegiatan untuk mempertahankan dan menyempurnakan sesuatu yang telah ada sebelumnya.17 Sedangkan menurut Zakia Darajat; pembinaan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur, dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh, selaras pengetahuan dan keterampilan sesuai bakat, keinginan, prakarsa sendiri, menambah, meningkatkan dan mengembangkan kearah tercapainya martabat, mutu, dan kemampuan manusia yang optimal dan pribadi yang mandiri.18

Menurut Quraisy Shihab dalam bukunya, Membumikan Al-Quran,

“Manusia yang dibina adalah makhluk yang mempunyai unsur-unsur jasmani

(material) dan akal jiwa (immaterial). Pembinaan akalnya menghasilkan keterampilan dan yang paling penting adalah pembinaan jiwanya yang menghasilkan kesucian dan akhlak. Dengan demikian, terciptalah manusia dwidimensi dalam suatu keseimbangan”.19

Pembinaan hampir sama dengan bimbingan dan penyuluhan. Bimbingan secara harfiah dapat diartikan sebagai memajukan, memberi jalan,

15

W.J.S.Purwadarminta, Kamus umum bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1984), Cet ke7. Hal.427

16

Proyek Penerangan Bimbingan Dakwah Agama, Pembinaan Rohani Islam pada Dharma Wanita, (Jakarta: Penerbit Departemen Agama, 1984)., h.8

17

Asmuni Syukri, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), cet.ke-3, h.17

18

Zakia Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta : Bulan Bintang, 1976), cet. Ke-15, h.36

19

(34)

atau menuntun orang lain kearah tujuan yang bermanfaat bagi hidupnya di masa kini dan masa mendatang.20

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa pembinaan adalah bimbingan atau suatu arahan yang bertujuan untuk mengembangkan serta meningkatkan kemampuan yang telah ada sebelumnya, hal ini dilakukan agar tercapainya tujuan yang diinginkan. C. Jamaah Haji

1. Pengertian Jamaah Haji

Secara bahasa kata „jamaah’ memiliki beberapa pengertian

antara lain : berkumpul, berkelompok, bersama-sama, dan berserikat. Sedangkan secara istilah, menurut Drs. E. Ayub, dkk yang dimaksud jamaah

adalah “sejumlah besar manusia” atau“sekelompok manusia yang berhimpun

untuk mencapai tujuan yang sama”.21 Jadi jamaah dapat disimpulkan sebagai kelompok yang terogananisasi dan terstruktur untuk mencapai suatu tujuan yang baik.

Menurut Drs. Ibrahim Muhammad bin Abdullah al Buraikan kriteria jamaah ada empat, yakni :

a. Orang-orang yang berkumpul. b. Tidak berpecah belah.

c. Manhaj atau konsep yang diikuti. d. Qudwah atau teladan.22

20

HM. Arifin, Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1985), cet. Ke-4, h.8

21

Moh. E. Ayub, dkk., Manajeman Masjid, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996), h. 128

22

(35)

22

Dengan berdasarkan pengertian pembinaan dan jamaah maka pengertian pembinaan jamaah adalah bimbingan atau arahan yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan sekelompok manusia yang berhimpun untuk mencapai tujuan yang sama.

Ibadah haji adalah berkunjung ke baitullah (ka’bah) untuk melakukan beberapa amalan ibadah pada waktu-waktu tertentu dan tempat-tempat tertentu pula, karena semata-mata memenuhi panggilan Allah dan mengharap keridhaan-Nya. Antara lain, wukuf di Arafah, thawaf di Ka’bah, sa’i antara Shafa dan Marwah dan lain sebagainya.23

Secara etimologis “haji” bermakna menyengaja, menahan, datang,

menang dengan hujjah (argumentasi). Pelakunya disebut “haajj” dan

haajij”. Bentuk mu’annats ialah “hajjah”, jamaknya “hujjaj” dan

“hajiij”.Satu kali haji dinamakan dengan “hijjah”.

Sedangkan secara terminologis, haji ialah menyengaja (menuju) Baitullah dalam waktu tertentu dengan niat melakukan ibadah haji yang terdiri dari thawaf, sa’i, wuquf di Arafah, dan sebagainya.24

Ulama madzhab berbeda pendapat di dalam memberikan pengertian haji. Hal ini disebabkan karena visi pandang yang berbeda di dalam menafsirkan dalil-dalil yang menjadikan wajibnya haji. Berikut ini adalah pengertian haji menurut para ulama madzhab dalam buku Ahmad Abd. Majdi MA yang berjudul Seluk Beluk Ibadah Haji Dan Umrah, yaitu :

a. Imam Hanafi : Haji menurut bahasa ialah menyengaja suatu perbuatan.

Sedangkan menurut istilah adalah berkunjung ke Baitullah (Ka’bah)

untuk mengerjakan ibadah dengan cara, tempat dan dalam masa tertentu.

23

KH. Nuruddin Shiddiq, LC. Tuntunan Manasik Haji, (Jakarta: 1993), h. 2

24

(36)

b. Imam Maliki : Haji menurut bahasa ialah menyengaja. Sedangkan menurut syara ialah wukuf di padang Arafah pada malam kesepuluh dari

bulan Dzulhijjah, thawaf di Ka’bah 7 kali, sa’i 7 kali. Dan semuanya itu

dikerjakan menurut cara-cara tertentu.

c. Imam Syafi’i : Haji menurut bahasa ialah menyengaja. Sedangkan

menurut syara ialah sengaja mengunjungi Ka’bah untuk melaksanakan

manasik haji.

d. Imam Hanbali : Haji menurut bahasa artinya menyengaja. Sedangkan menurut istilah adalah sengaja mengunjungi Makkah untuk satu perbuatan tertentu seperti thawaf, dan sa’i, termaksud wukuf di Arafah.25 2. Macam – Macam Jamaah Haji

Dalam jamaah haji terdapat 2 kategori jamaah, yaitu jamaah haji regular dan jamaah haji khusus.

a. Jamaah Haji Reguler

Dibandingkan dua jenis haji lainnya, haji regular biayanya paling

murah dan waktu di Arabnya paling lama, disamping tentu saja waktu

tunggunya paling lama. Haji regular dikelola pemerintah sejak tahun

1971 dan kemudian dimasukkan dalam system antrian haji yang disebut

Siskohat. Kuota Jemaah haji regular dihitung berdasarkan jumlah

penduduk muslim per Kabupaten/Kota yang didapatkan dari pembagia

kuota nasional. Jadi antrian untuk satu kabupaten berbeda dengan

kabupaten lainnya. Sebagai contoh, jika ada dua jamaah haji yang

mendaftar dari Kabupaten Magelang dan Kota Magelang dalam waktu

dan jam yang sama dan mendapatkan nomor porsi, bisa saja estimasi

berangkat berbeda tahun, tergantung antrian dan kuota di

kabupaten/kota yang bersangkutan. Karena kuotanya per kabupaten,

25

(37)

24

Jamaah haji hanya dapat mendaftar di Kabupaten berdasarkan domisili

di Kartu Tanda Penduduk.26

Haji reguler merupakan haji paling murah, seiring dengan tuntutan

peningkatan pelayanan haji. Karena meningkatnya kemampuan

ekonomi, jemaah haji menuntut perbaikan layanan misalnya terkait

dengan akomodasi, menu makan, transportasi dll. Sebelum berangkat

ke tanah suci, jamaah haji reguler mendaptkan bimbingan manasik dari

Kemenag di Kabupaten/Kota. Seringkali persiapannya memakan waktu

tidak sedikit dan bisa menciptakan keakraban diantara jamaah haji.

Silaturahmi ini terus terjaga sepulang dari berhaji. Setelah latihan

manasik, jamaah haji dikarantina di asrama haji yang didirikan

pemerintah selama beberapa hari. Karantina diperlukan mengingat tidak

sedikit dari jamaah yang tidak faham peraturan sehingga masih

membawa barang-barang yang dilarang di penerbangan.27

Di tanah suci, jamaah haji reguler bisa menghabiskan waktu antara

30-40 hari. Hampir semua jamaah haji reguler memiliki kesempatan

untuk melakukan Sholat Arbain (40 kali sholat waktu) selama 8 hari di

Masjid Nabawi. Setelah tiba di bandara Jeddah, jika masih lama dari

waktu haji, jamaah reguler akan pergi dulu ke Madinah dan baru

kemudian ke Mekkah. Jika datang menjelang puncak haji, akan

langsung ke Mekkah dulu baru kemudian ke Madinah. jamaah haji

26

http://bayudardias.staff.ugm.ac.id/2013/10/29/tiga-jenis-ibadah-haji-reguler-khusus-dan-non-kuota/, Rabu, 10 desember 2014, Pukul 21:35

27

(38)

reguler harus pandai-pandai menjaga stamina agar pada saat ibadah haji

kondisi fisik Jemaah prima.

b. Jamaah Haji Khusus

Haji khusus merupakan tuntutan perbaikan ekonomi yang tidak

lagi merasa puas dengan pelayanan haji reguler. Hukum unik di dalam

perjalanan haji, jika di wisata lain anda membayar lebih mahal untuk

berlibur untuk waktu yang lebih lama, di ibadah haji, anda membayar

mahal untuk waktu yang lebih sebentar. Semakin sebentar, semakin

mahal. Paket haji khusus untuk 21 hari lebih murah dibandingkan

dengan 14 hari (puncak ibadah haji hanya 5 hari).28

Penyelenggaraan ibadah haji khusus dilaksanakan oleh

penyelenggara ibadah haji khusus yang telah medapat izin dari menteri.

29

Sejak tahun Jemaah Haji Khusus Kuota, walaupun pendaftarannya

dikoordinir Kemenag, pelayanan dan fasilitasnya dilakukan oleh

travel-travel secara mandiri. Pelayanannya dua kali lipat diatas Jemaah haji

regular, mengingat harganya yang juga sekitar dua kali lipat. Manasik

Jemaah haji khusus tidak dilakukan di kantor-kantor Kemenag tetapi di

hotel-hotel. Hotel juga menjadi transit sebelum berangkat, tidak di

asrama haji. Di tanah suci, Jemaah haji khusus juga mendapatkan hotel

berbintang dengan makanan yang lebih enak dan lebih dekat dengan

(kadang di depan persis) Majidil Haram dan Masjid Nabawi. Tempat

istirahat ketika wuquf juga lebih baik.

28

http://bayudardias.staff.ugm.ac.id/2013/10/29/tiga-jenis-ibadah-haji-reguler-khusus-dan-non-kuota/, Rabu, 10 desember 2014, Pukul 21:35

29

(39)

26

Jika jamaah haji reguler harus menunggu selama beberapa tahun

untuk dapat berhaji, jamaah haji khusus hanya menunggu untuk waktu

yang lebih pendek. Kuota untuk Jemaah Haji khusus sekitar 17 ribu

(dari 230 ribu untuk Indonesia) yang dihitung secara nasional dan tidak

dibagi per Kabupaten. Pendaftaran haji Reguler juga tidak dilakukan di

Kantor Kemenag tetapi di biro perjalanan haji. Dana awal haji

kemudian disetorkan ke rekening pemerintah untuk mendapatkan

“nomor porsi” melalui Siskohat.30

Penyelenggara ibadah haji khusus wajib memenuhi ketentuan

sebagai berikut :

1) Menerima pendaftaran dan melayani jamaah haji haji

menggunakan paspor haji.

2) Memberikan bimbingan ibadah haji

3) Memberikan layanan akomodasi, konsumsi, transportasi, dan

pelayanan kesehatan secara khusus.

4) Memberangkatkan, memulangkan dan melayani jamaah hajisesuai dengan perjanjian yang disepakati antara penyelenggara dan jamaah haji.31

30

http://bayudardias.staff.ugm.ac.id/2013/10/29/tiga-jenis-ibadah-haji-reguler-khusus-dan-non-kuota/, Rabu, 10 desember 2014, Pukul 21:35

31

(40)

27

PT. ALIA INDAH WISATA JAKARTA

A. Profil PT. Alia Indah Wisata

PT. Alia indah wisata berdiri sejak tahun 2000 oleh H. Joko Asmoro SE, MM. sebagai pendiri dan Direktur Utamanya, perusahaan pelayanan ibadah umroh dan haji ini berdasarkan kekeluargaan, kebersamaan dan ukhuwah. PT. Alia Indah Wisata berdiri pada bulan April dengan Akte Notaris No. 059 tertanggal 25 April 2000 dengan Notaries Agus Madjid SH di Jakarta.1

Dengan bekerja menjalankan amanah dan kejujuran serta kerja keras dan dedikasi, loyalitas serta profesionalisme, Alhamdulillah menurut bagian

divisi Umroh dan haji “ Kami memberangkatkan para jama’ah haji ke tanah

suci setiap satu tahun sekali”.2

PT. Alia indah wisata yang beralamat di Puri Sentra Niaga Blok E-73, Kalimalang, Jakarta 13620. Telp. (021) 8660 8950, fax (021) 8660 8984 www.alia.travel dan mendapatkan beberapa penghargaan atas kerja kerasnya yaitu, The Best Hajj Travel Agent (2006) dari maktab VIP, Muasasah Haji Asia Tenggara, Kingdom of Saudi Arabia, The Best and The Largest Islamic Tourism Exhibition (2008) dari Islamic Tourism London, The Best Travel Agent Indonesia (2013) dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat R.I bersama Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif R.I

1

Hasil wawancara dengan H. Joko Asmoro, SE,MM selaku Direktur Utama, Jakarta: 26 Juni 2014

2

[image:40.595.117.520.215.570.2]
(41)

28

Adapun perizininan yang diperoleh oleh PT. Alia Indah Wisata 1. Penyelengga Umroh : No. D/456 Tahun 2010 KEMENAG RI. 2. Penyelenggra Haji : No. D/377 Tahun 2010 KEMENAG RI. 3. Biro Perjalanan Wisata :No.288/2013 DISPARDA DKI JAKARTA. 4. TDP : No. 09.04.1.63.19224 DKI JAKARTA. 5. NPWP : No. 01.979.8743-005.000.

6. SIUP :No.02880-

05/PM/1.824.271DKIJAKARTA. 7. Kep. Menteri Hukum dan Perundang-undangan RI

: No. C-19840 HT. 01.01. TH 2000

PT. Alia Indah Wisata memberikan pelayanan jasa adalah Alia Wisata Alia Tranvelense, Alia Convex , dan Alia Whosaler3 :

1. ALIA Wisata

Unit yang khusus menangani bidang jasa menyelenggarakan ibadah Umroh dan Haji khusus, serta melayani paket-paket perjalanan wisata muslim outbound tour (tour luar negeri) antara lain ke Malaysia, Singapore, Vietnam, China, Uzbekistan, India, Iran, Mesir, Turky dan Eropa.

2. ALIA Travelense

Unit STRATEGIC PARTNERSHIP untuk melayani wisatawan luar negeri yang berkunjung ke Indonesia (Inbound Tour) bekerjasama dengan travel-travel agent di luar negeri untuk mendatangkan wisatawan

3

(42)

asing ke Indoneisa, serta melayani wisatawan dalam negeri yang akan berkunjung ke objek-objek wisata dalam negeri.

3. ALIA Convex

Unit yang secara khusus menangani bidang industri MICE (meeting, incentuive, conference, dan exhibition) melayani penyelenggaraan pameran, product launching dan paket-paket perjalanan

incentive berupa kerjasama partnership (pembuatan perjalanan produksi film, dll). Produk saat ini antara lain pameran GATF, pameran International Islamic Expo, pembuatan film Dokumenter dengan MNC TV, Global TV, Trans7, Jak TV, dan TVRI, serta perjalanan incentive Metro TV.

4. Alia Wholesaler

Unit khusus yang menangani kebutuhan-kebutuhan dari perusahaan sesama travel agent antara lain mel;ayani Airlines Ticketing Group Umroh dan Haji, Hotel Voucher, Consorsium Tours, Land Transportation, dll.

B. Visi, Misi dan Tujuan

Beberapa visi dan misi PT. Alia Indah Wisata Jakarta yaitu: 1. Visi

a. Menjadi travel yang terpercaya dan profesionalitas di Indonesia. b. Berpartisipasi dalam pengembangan travel domestic dan

(43)

30

2. Misi

a. Memberikan pelayanan terbaik dan amanah b. Berkomitmen pada standar kerja yang tinggi c. Menunjukan produk jasa yang berkualitas

d. Menggunakan tenaga kerja yang professional dan handal e. Membina silaturahmi yang baik kepada semua jamaah 3. Tujuan

Tujuan dari PT. Alia Indah Wisata Jakarta adalah melayani dengan sebaik-baiknya umat yang ingin beribadah ke Baitullah baik haji maupun umroh.4

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi bagian divisi umroh dan haji : Direktur Utama : H. Joko Asmoro SE MM General Manager : H. Mochamad Rusli Manager Umroh dan Haji : H. Rifqi Junaedi Manager Coorporate : H. Suripto Kurniawan Supervisor Umroh dan Haji : Abdul Chamid

Marketing : Rifanita

Yulli Iyan

Team Medis : dr. Kusdinar dkk

4

(44)
(45)

32

H. Muhamad Marsudin, Lc (Koordinator Operasional) H. Muh. Farid Maruf (Koordinator Umum)

7. Team Operasional Jakarta : H. Mochamad Rusli : H. Eddy Budi Santoso : Warno Irnandi

: Mohamamad Rofiudin : Abdul Chamid

E. Detail Rencana Program Perjalanan Haji PT. Alia Indah Wisata Tanggal, 14 September – 09 Oktober 2014

1. Hari keberangkatan dari Jakarta (Minggu, 14 September 2014)

(46)

b. Selepas shalat isya pukul 19.30 absensi seluruh calon jamaah haji, dilanjutkan upacara pelepasan dan shalat sunat safar bersama seluruh calon jamaah haji serta pembagian dokumen perjalanan.

c. Pukul 20.00 dengan bus berangkat bersama-sama seluruh calon jamaah haji menuju terminal II pintu 1-D keberangkatan bandara Soekarno-Hatta Cengkareng untuk proses imigrasi dan menuju ruang tunggu untuk memulai perjalanan menuju Jeddah via Dubai.

2. Hari ke-1 : Jakarta – Dubai – Jeddah – Mekkah (Senin, 15 September 2014 / 20 Dzul’Qa’dahh)

a. Pukul 00.40 dengan pesawat Emirates Airlines EK-359 menuju Dubai yang akan tiba pada pukul 05.30 langsung menuju ruang transit untuk melanjutkan penerbangan ke Jeddah dengan EK-805 yang akan berangkat pada Pk. 07.05.

b. Pukul. 08.50 tiba di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.

c. Setelah melalui proses imigrasi clearance dan bea cukai/custom

setempat (seluruh jamaah berkewajiban untuk mengambil barang-barang bagasinya masing-masing untuk di check oleh pihak custom

(47)

34

d. Menunggu proses penyelesaian dokumen di terminal haji bandara King Abdul Aziz Jeddah, yang akan memakan waktu kurang lebih 2-3 jam. e. Selama waktu menunggu digunakan untuk berkumpul dan mengenakan

pakaian ihram serta shalat sunat ihrom dilanjutkan dengan niat umroh secara berjamaah yang akan dipandu oleh pembimbing ibadah.

f. Selanjutnya dengan bus Naqaba yg telah disiapkan oleh Muasasah akan berangkat menuju ke Mekkah, selanjutnya menuju ke Maktab untuk penyerahan dokumen dan proses administrasi, sementara menunggu waktu proses check-in maka jamaah akan diantar untuk makan siang di lokal restauran, kemudian menuju ke Intercontinental Dar Tawhid untuk meletakan barang bawaan (seluruh jamaah agar mencek kembali barang bawaan dan bagasinya) setelah selesai maka seluruh jamaah akan diantar dan dipandu untuk melaksanakan ibadah umroh (Thawaf,

Sa’i dan Tahalul) di Masjidil Haram.

3. Hari ke 2-5 : Makkah (Selasa-Jumat, 16-19 September 2014 / 21-24 Dzul’Qa’dahh)

a. Melaksanakan seluruh shalat wajib di Masjidil Haram.

b. Ziarah di kota Mekkah, mengunjungi Jabal Tsur, Jabal Nur, Arafah, Jabal Rahma, Muzdalifah dan Mina (waktu pelaksanaan ziarah pada Rabu tanggal 17 September pukul 07.00).

(48)

lingkungan Masjidil Haram (waktu pelaksanaan ziarah pada Kamis tanggal 18 September pukul 07.00).

d. Ziarah Mekkah dan Umrah ke-2; mengunjungi Masjid Hudaibiyah sekaligus untuk Miqat umroh ke-2 (waktu pelaksanaan ziarah pada Jumat tanggal 19 September pukul 07.00).

e. Tengah malam pada tanggal 19 September, barang bagasi jamaah akan diberangkatkan ke Madinah (lepas isya barang bagasi sudah siap di depan pintu kamar masing-masing).

4. Hari ke 6 : Makkah – Madinah (Sabtu, 20 September 2014 atau 25 Dzul

Qa’dah)

a. Selepas makan siang dan shalat dzuhur dengan bus berangkat menuju ke kota Madinah (sebelumnya para petugas akan menyelesaikan pasport dan dokumen di Maktab).

b. Tiba di Madinah langsung menuju ke Hotel Al-Haram, untuk istirahat (makan malam diperjalanan dalam kondisi meal box).

c. Seluruh jamaah agar dapat memeriksa kembali barang-barang bawaannya masing-masing.

5. Hari ke 7-14 : Madinah (Minggu 21- Minggu 28 September 2014 atau 26 Dzul Qa’dah– 4 Dzul Hijjah)

(49)

36

b. Makan pagi, siang dan malam di Hotel, melaksanakan seluruh shalat wajib berjamaah di Masjid Nabawi (untuk memenuhi program Arbain).

c. Melaksanakan shalat Jum’at di Masjid Nabawi tanggal 26 September 2014.

d. Ziarah ke Makam Rasulullah, Raudhah, dan Mighrab, Baqi di Masjid Nabawi (pada Minggu tanggal 21 September 2014 Pukul 21:00). e. Melakukan ziarah di kota Medinah: mengunjungi Masjid Quba, Jabal

Uhud, Masjid Qiblatain, selesai kembali ke hotel (waktu pelaksanaan pada Senin tanggal 22 September 2014 pukul 07:00).

f. Melakukan ziarah di Kota Medinah; mengunjungi Kebun Kurma, Percetakan Al-Quran, selesai kembali ke hotel (waktu pelaksanaan pada Kamis tanggal 25 September 2014 pukul 07:00).

g. Malam hari Minggu tanggal 28 Oktober 2014, barang bagasi jamaah akan diberangkatkan ke transit Makkah.

6. Hari ke 15 : Madinah-Makkah transit (senin, 29 September 2014 atau 5 Dzul Hijjah)

a. Seluruh jamaah telah mandi ihram di hotel dan mengenakan pakaian ihram untuk menuju kembali ke kota Makkah dan melaksanakan ibadah Umroh.

(50)

diberangkatkan setelah selesai proses Muasasah dari Kementerian Haji.

c. Shalat sunat ihram dan niat umroh dari Masjid Bir Ali (Miqat) menuju ke Makkah.

d. Setibanya di transit beristirahat sejenak dan bersiap-siap untuk melaksanakan ibadah umroh.

e. Melaksanakan ibadah umroh di Masjidil Haram (tawaf, sa’i dan

tahalul).

f. Selesai melaksanakan ibadah umroh kembali ke transit, untuk beristirahat.

7. Hari ke 16-17 : transit, (selasa 30 september-rabu 1 Oktober 2014 atau 6-7 Dzul Hijjah)

a. Menunggu pengumuman pemerintah Saudi Arabia (dari Muasasah Asia Tenggara) mengenai jatuhnya waktu wukuf, dan jadwal berangkat bus menuju ke Arafah dan lokasi tempat tenda Arafah dan Mina. b. Melaksanakan seluruh shalat wajib di transit dan shalat Jum’at di

masjid dekat akomodasi transit.

c. Malam hari, doa dan dzikir bersama untuk menuju ke Arafah.

8. Hari ke 18 : Transit-Arafah (Kamis 2 Oktober 2014 atau 8 Dzul Hijjah) a. Melaksanakan shalat wajib di kediaman transit.

(51)

38

c. Setelah makan malam, shalat isya dan mengenakan pakaian ihram

disertai dengan shalat sunat ihram di kamar masing-masing.

d. Dengan bus menuju Padang Arafah, melaksanakan niat haji di bus bersama-sama (waktu berangkat akan diinformasikan).

e. Setibanya di Arafah langsung menuju ke tenda yang telah dipersiapkan, disarankan langsung untuk tidur atau beristirahat guna persiapan fisik untuk wukuf Arafah besok hari.

9. Hari ke 19 : arafah – muzdalifah (Jumat 3 Oktober 2014 atau 9 Dzul Hijjah)

a. Shalat subuh berjamaah di dalam tenda Arafah, dilanjutkan dengan makan pagi bersama yang disiapkan oleh pihak Maktab.

b. Sambil menunggu waktu wukuf, memperbanyak ibadah dengan membaca Al-Qur’an atau dzikir.

c. Shalat dzuhur dan ashar berjamaah di jama’ qashar, dilanjutkan ceramah wukuf yang akan disampaikan oleh pembimbing ibadah

diteruskan dengan do’a Arafah dan makan siang.

d. Setelah makan siang, melaksanakan dzikir bersama serta renungan dan

do„a Arafah.

e. Selama di Padang Arafah dianjurkan untuk terus memperbanyak ibadah, dzikir dan mohon ampun (istighfar).

f. Shalat maghrib dan isya di jama’ qashar berjamaah, dilanjutkan dengan makan malam.

(52)

h. Berangkat menuju Muzdalifah dengan bus.

i. Tiba di Muzdalifah tengah malam (malam ke 10 Dzul Hijjah), mabit atau berhenti sejenak untuk mengambil batu kerikil yang akan digunakan untuk melontar jumroh.

10.Hari ke 20 : Muzdalifah-Mina (Sabtu 4 Oktober 2014 atau10 Dzul Hijjah) a. Setelah lewat tengah malam berangkat menuju Mina menempati tenda

yang telah disediakan semula oleh pihak Muassasah.

b. Setelah meletakkan barang bawaan ditenda, jamaah dibagi atas beberapa group, jamaah berjalan kaki untuk menuju tempat pelontaran untuk melontar jumroh aqobah (Tahallul Awal), setelah selesai

tahallul awal, jamaah dapat melepas pakaian ihram.

11.Hari ke 21 : Mina (Minggu 05 Oktober 2014 atau 11 Dzul Hijjah)

a. Terbagi atas beberapa group, jamaah berjalan kaki untuk menuju tempat pelontaran jumroh ula, wustha dan aqabah pada hari Tasrik

tanggal 11, setelah selesai kemudian kembali ke tenda.

b. Bermalam dan mabit di Mina (melaksanakan shalat-shalat wajib di Mina).

c. Makan pagi, siang dan malam dipersiapkan oleh Maktab.

12.Hari ke 22 : Mina – Transit (Senin 06 Oktober 2014 atau 12 Dzul Hijjah) a. Terbagi atas beberapa group, jamaah berjalan kaki untuk menuju

(53)

40

tanggal 12 Dzul Hijjah, setelah selesai kemudian kembali ke tenda (doa dan niatkan mengambil waktu untuk nafar awal).

b. Setelah makan siang dan shalat dzuhur bersiap-siap meninggalkan Mina untuk kembali ke transit.

c. Makan malam di transit, dan beristirahat. d. Melaksanakan seluruh shalat wajib di transit.

13.Hari ke 23 : Transit (Selasa 07 Oktober 2014 atau 13 Dzul Hijjah)

a. Pergunakan waktu yang baik untuk beristirahat dan persiapan kembali ke Tanah Air.

b. Melaksanakan pemotongan Dam Haji Tamattu dan qurban. c. Melaksanakan ibadah shalat wajib di rumah transit.

d. Acara tasyakuran haji dan pembagian sertifikat haji.

14.Hari ke 24 : Transit-Masjidil Haram-Transit, Transit-Jeddah Airport (Rabu 08 Oktober 2014 atau 14 Dzul Hijjah)

a. Setelah shalat dzuhur, jamaah akan diantar menuju ke Masjidil Haram untuk melaksanakan thawaf wada, setelah selesai kembali ke transit. b. Setelah makan malam dan melaksanakan shalat isya, dengan bus

menuju ke kantor Maktab untuk penyelesaian dokumen, setelah itu langsung menuju ke bandara terminal Haji Jeddah.

(54)

15.Hari ke 25 : Jeddah Airport-Dubai-Jakarta (Kamis, 09 Oktober 2014 atau 15 Dzul Hijjah)

a. Dengan penerbangan Emirates Airlines (EK-802) bertolak menuju ke Dubai pada pukul 05.30 (melaksanakan shalat subuh di bandara), tiba di bandara Dubai pada pukul 09.15, bersama-sama langsung menuju ruang transit untuk melanjutkan penerbangan ke Jakarta dengan penerbangan Emirates Airlines (EK-358) pada pukul 11.10 bertolak menuju ke Jakarta.

(55)

42

BAB IV

TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISA

Berdasarkan hasil temuan lapangan yang diperoleh tentang evaluasi program pembinaan calon jamaah haji di PT. Alia Indah Wisata tahun 2014. Dalam bab ini analisis data dijelaskan melalui jenis evaluasi input yang hanya meliputi : klient (calon jamaah haji), staff (pembimbing), dan program (materi). A. Evaluasi Klient (Calon Jamaah)

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, informasi evaluasi program pembinaan calon jamaah haji di PT. Alia Indah Wisata tahun 2014. Dalam bab ini analisis data dijelaskan melalui jenis evaluasi input yaitu : klient (calon jamaah haji), staff (pembimbing), dan program (materi).

Untuk mempermudah pengkajian karakteristik calon jamaah haji yang mengikuti pembinaan, maka penulis akan menjelaskan latar belakang dari calon jamaah berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, dan profesi.

1. Calon Jamaah Haji Berdasarkan Jenis Kelamin

(56)
[image:56.595.112.517.135.572.2]

Tabel 1

Jenis Kelamin Calon Jamaah Haji

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

1. Laki - Laki 32 47.8 %

2. Perempuan 35 52.2 %

Total 67 100%

Diagram 1

Jenis Kelamin Calon Jamaah Haji

Melalui tabel dan diagram di atas dapat dilihat bahwa calon jamaah haji di PT. Alia Indah Wisata perempuan lebih dominan daripada calon jamaah haji laki – laki, yaitu sebesar 52.2 % atau sebanyak 32 (tiga puluh dua) orang sedangkan laki – laki 47.8 % atau sebanyak 35 (tiga puluh lima) orang.

Hasil pengamatan penulis, kebanyakan calon jamaah haji melakukan ibadah haji ini berpasangan dengan suami/istri, ada juga yang bersama 30.5

31 31.5 32 32.5 33 33.5 34 34.5 35

(57)

44

orang tua/anak mereka, karena selisih antara calona jamaah perempuan dan laki – laki tidak terpaut jauh hanya 2 (dua) orang saja.

2. Calon Jamaah Haji Berdasarkan Usia

[image:57.595.113.515.219.591.2]

Berdasarkan data yang diperoleh penulis, kebanyakan calon jamah haji di PT. Alia Indah Wisata adalah pada masa dewasa akhir sampai masa lansia akhir yaitu sekitar usia 41- 60 tahun. Dapat dilihat pada tabel dan diagram berikut :

Tabel 2

Usia Calon Jamaah Haji

No Usia Frekuensi Presentase

1. 11 – 20 0 0 %

2. 21 - 30 2 3 %

3. 31 - 40 8 12 %

4. 41 - 50 21 31.3 %

5. 51 – 60 21 31.3 %

6. 61 – 70 12 18 %

7. 70 - 80 3 4.4 %

(58)

Diagram 2

Usia Calon Jamaah Haji

Dari tabel dan diagram di atas tercatat sekitar 2 (dua) orang dewasa, 8 (delapan) orang dewasa akhir, 21 (dua puluh satu) orang lansia awal, 21 (dua puluh satu)

Gambar

GAMBARAN UMUM PT. ALIA INDAH WISATA
Tabel 1 Jenis Kelamin Calon Jamaah Haji
gambar ataupun bentuk lainnya. Dalam ketentuan penelitian ini, penulis
GAMBARAN UMUM
+7

Referensi

Dokumen terkait

Di desa dimana sudah dilakukan pemicuan dengan pendekatan CLTS dan sudah terpicu membuat closet sendiri dari cetakan yang dipinjami Dinas Kesehatan, hal ini dilakukan mengingat jarak

Dengan demikian dari berbagai pengertian diatas maka Strategi guru dapat didefinisikan sebagai pola umum yang meliputi kiat, cara, metode, teknik, prosedur, atau pendekatan

intelektual perusahaan. Goldfire mampu mengkombinasikan data internal perusahaan dengan informasi yang bersumber dari publik. Sebelumnya, pengembang produk di

badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat adalah pengertian Farmasi Industri berdasarkanb. Surat Keputusan

Ngalim Purwanto (1990 : 104), dalam Buku Psikologi Pendidikan mengatakan bahwa: Faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor yang paling penting,bagaimana

Persentase perkara yang tidak mengajukan Upaya Hukum: - Banding - Kasasi - PK Persentase Perkara Pidana Anak yang diselesaikan dengan diversi Indeks Responden

Oleh karena itu studi dengan sampel MNCs seperti penelitian Birnbaun et al ., bersifat terbatas dan tidak cukup kuat untuk menjelaskan adanya transfer model