PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN KARO
TAHUN 2013
TUGAS AKHIR
FITRIYANI BR DEPARI
082407037
PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN KARO TAHUN 2013
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
FITRIYANI BR DEPARI 082407037
PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK
KABUPATEN KARO TAHUN 2013
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : FITRIYANI BR DEPARI
Nomor Induk Mahasiswa : 082407037
Program Studi : DIPLOMA III STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juni 2011
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua Pembimbing
PERNYATAAN
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN KARO TAHUN 2013
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan masing–masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2011
FITRIYANI BR DEPARI 082407037
PENGHARGAAN
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karna berkat rahmatNya dan bimbinga-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi D III Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulőlő, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulőlő, M.Si dan Drs. Suwarno Ariswoyo, M,Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi D III Statistika FMIPA USU.
3. Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Sc dan Dra. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
5. Ayahanda tersayang B. Depari dan ibunda tercinta R. br Ginting mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, karna atas dukungannya baik secara moril maupun materil serta doa restunya yang selalu mengiringi penulis.
6. Adik saya Lovia Anastasia br Depari dan Rickywidodo Depari yang telah memberikan dorongan sepenuhnya kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
7. Sahabat saya Rohani, Novalina, Oktavia, Florina yang telah memberikan motivasi dan semangat untuk penulis, terima kasih atas bantuannya.
8. Kepada orang yang saya cintai yang telah memberikan motivasi dan dukungan serta perhatiannya.
9. Kepada semua teman-teman angkatan “08 yang sudah banyak membantu dan memberikan semangat buat penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Akhir kata penulis mengharapkan Tugas Akhir bermanfaat bagi semua.
Medan, Juni 2010
DAFTAR ISI
2.2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk 8
2.2.3 Susunan Penduduk 11
2.2.4 Komposisi Penduduk 11
2.2.5 Kepadatan Penduduk 12
2.3 Proyeksi 13
2.3.1 Proyeksi Penduduk 14
BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 16
3.1 Sejarah Singkat Kegiatan Singkat di Indonesia 16 3.1.1 Visi dan Misi Biro Pusat Statistik 16 3.1.2 Program Pengembangan Statistik 17 3.2 Ruang Lingkup Kegiatan Biro Pusat Statistika 17 3.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Biro Statistika 17 3.2.2 Tata Kerja Biro Pusat Statistika 18 3.3 Struktur Organisasi Biro Pusat Statistika 19
3.3.1 Tugas Bagian Tata Usaha 20
BAB 4 ANALISA PEMBAHASAN 24 4.1 Keadaan Penduduk Kabupaten Karo 24
4.1.1 Angka Beban Ketergantungan 26
4.1.2 Angka Kelahiran Kasar dan Angka Kematian Kasar 30
4.1.3 Kepadatan Penduduk 30
4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk di Kabupaten Karo 31 4.2.1 Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin 32 di Kabupaten Karo
4.2.2 Proyeksi Jumlah penduduk Menurut Jenis Kelamin 34 di Kabupaten Karo
4.2.3 Proyeksi Jumlah penduduk di Kabupaten Karo 38
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 41
5.1 Tahapan Implementasi 41
5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel 42
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Penduduk Kabupaten Karo Menurut Jenis Kelamin 25 Tahun 2000-2009
Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan 28 Dan Jenis Kelamin di Kabupaten Karo
Tabel 4.3 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis 37 Kelamin di Kabupaten Karo
Tabel 4.4 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk di Kabupaten 40 Karo
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Penduduk Kabupaten Karo Menurut 26 Jenis Kelamin Tahun 2000-2009
Gambar 4.2 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut 37 Jenis Kelamin Tahun 2010-2013
Gambar 4.2 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Tahun 2010-2013 40 Gambar 5.1 Mengaktifkan Microsoft Excel
Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel 43 Gambar 5.3 Tampilan Lembar Kerja Pengisian Data 44 Gambar 5.4 Tampilan Kotak Dialog Chart Type 45
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan– kekuatan yang menambah dan kekuatan–kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus–menerus, penduduk yang akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir ( fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematiaan (mortalitas) yang terjadi pada semua golongan umur, serta perpindahan penduduk (mobilitas) juga akan mempengaruhi bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk disuatu Daerah atau Negara.
Perkembangan penduduk tanpa disertai dengan control untuk mengukur jumlah penduduk yang diinginkan, hanya akan menumbuhkan masalah sosial ekonomi dengan segala akibatnya. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dari tahun ketahun memerlukan tambahan investasi dan sarana dibidang pendidikan dalam usahanya untuk membangun dan meningkatnya taraf hidup Negaranya.
masalah–masalah yang ada dapat diatasi bersama dengan penuh perhatiaan dan memungkinkan setiap timbulnya masalah dapat dicegah atau dihindari.
Berkurangnya atau bertambahnya penduduk disuatu daerah mempunyai hubungan yang erat dengan perkembangan teknologi yang dimiliki oleh suatu golongan penduduk semakin luas kemungkinan memperbesar hasil–hasil produksi kebutuhan hidup dan semakin luas pula mata pencaharian untuk pertambahan penduduk. Setiap pendapatan baru dalam lapangan teknologi sangatlah besar pengaruhnya terhadap perkembangan penduduk.
Untuk mengetahui banyaknya penduduk suatu daerah atau Negara pada waktu tertentu maka dilaksanakanya sensus penduduk atau perhitungan cacah atau survei, serta catatan–catatan untuk dianalisis disusun menjadi angka. Data inilah yang akan dipergunakan sebagai bahan untuk perencanaan ataupun sasaran–sasaran pembangunan di masa yang akan datang.
Dari hal di atas, maka penulis mengadakan penelitian terhadap pertumbuhan penduduk Kabupaten Karo tahun 2000 sampai dengan 2009 sebagai bahan dasar penulisan tugas akhir dengan judul “PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK
KABUPATEN KARO TAHUN 2013”. Dengan tujuan agar dapat diketahui sebesar
1.2 Indentifikasi Masalah
Pertumbuhan penduduk yang tinggi dalam keadaan jumlah penduduk yang besar dapat menjadi beban yang berat bagi proses pembangunan dan perkembangan penduduk yang padat akan mengalami kesulitan untuk memacu pertumbuhan dan perbaikan ekonomi, karena itu penyebaran penduduk yang tidak merata merupakan masalah kependudukan yang perlu diketahui berapa jumlah penduduk laki-laki dan berapa jumlah penduduk perempuan serta jumlah penduduk keseluruhan di Kabupaten Karo pada tahun 2013 berdasarkan data tahun 2000-2009.
1.3 Batasan Masalah
1.4 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan ini adalah untuk mengamati dan memberikkan penyajiaan data yang diharapkan dapat dipergunakan seefisien mungkin bagi pihak yang membutuhkannya untuk dapat mengambil suatu keputusan atau kebijakan yang dapat membangun kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Karo .
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan dan jumlah penduduk di Kabupaten Karo dan memproyeksikanya pada tahun–tahun berikutnya.
1.5 Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah :
1. Penelitian Kepustakaan
Yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari perputakaan, dengan membaca buku–buku, refrensi dan bahan–bahan yang bersifat teoritis yang ada kaitanya dengan kependudukan di Kabupaten Karo yang mendukung penulisan Tugas Akhir ini.
2. Metode pengumpulan data
angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.
3. Teknik dan Analisa Data
Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode proyeksi secara Geometric Rate Of Growth (pertumbuhan geometrik). Pertumbuhan penduduk secara geometrik adalah pertumbuhan penduduk yang menggunakan dasar bunga (bunga majemuk). Jadi pertumbuhan penduduk (rate of growth) adalah sama untuk setiap tahun.
Adapun rumus Geometric Rate Of Growth tersebut adalah sebagai berikut :
Pt = P0(1+r)t
Dengan :
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
P0 = Jumlah penduduk pada tahun awal
r = Angka pertumbuhan penduduk
t = Jangka waktu dalam tahun
1.6 Sistematika Penulisan
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan, rumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2 : TINJUAN TEORITIS
Pada bab ini berisi tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
BAB 3 : SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET
Bab ini menguraikan tentang sejarah berdirinya Badan Pusat Statistik ( BPS ) dan struktur organisasinya.
BAB 4 : ANALISIS PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang pengolahan data yang telah ditentukan dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini dijelaskan tentang cara pengaktifan jendela excel, pengisian data dan cara pembuatan grafik.
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Masalah Kependudukan
Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu masalah nasional yang besar dan memerlukan pemecahan segera. Hal ini mencakup lima masalah pokok yang terkait satu sama lainnya, yaitu:
1. Jumlah penduduk yang besar
2. Tingkat pertumbuhan yang tinggi
3. Penyebaran penduduk yang tidak merata
4. Komposisi umur penduduk yang timpang
5. Masalah mobilitas penduduk.
Paket masalah kependudukkan ini telah menjadi induk dari berbagai masalah lain. Apabila tidak segera ditanggulangi tidak mustahil akan mendatangkan efek yang lebih parah lagi dan dapat melumpuhkan pembangunan nasional.
Ada beberapa pengertian yang secara singkat perlu diketahui untuk mendukung tulisan ini dan merupakan bahan acuan dalam mengembangkan aplikasi yang ada.
2.2.1 Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di Wilayah Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap.
2.1.2 Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam persentase. Jumlah penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu:
1. Fertilitas
Seorang perempuan yang secara biologis subur (fecund) tidak selalu melahirkan anak, misalnya dia mengatur kelahiran dengan abstinensi atau menggunakan alat-alat kontrasepsi. Kemampuan biologis seorang perempuan untuk melahirkan sangat sulit diukur. Ahli demografi hanya menggunakan pengukuran terhadap kelahiran hidup (live birth). Pengukuran fertilitas lebih kompleks dibanding pengukuran mortalitas, karena seorang perempuan hanya meninggal satu kali, tetapi ia dapat melahirkan lebih dari seorang bayi. Di samping itu seorang yang meninggal pada hari dan waktu tertentu berarti mulai saat itu orang tersebut tidak mempunyai resiko kematian lagi. Sebaliknya seorang perempuan yang telah melahirkan seorang anak tidak berarti risiko melahirkan dari perempuan tersebut menurun.
Kompleksnya pengukuran fertilitas karena melahirkan melibatkan dua orang (suami dan istri), Sedangkan hanya melibatkan satu orang saja (orang meninggal). Masalah yang lain yang dapat dijumpai dalam pengukuran fertilitas adalah tidak semua perempuan mengalami resiko melahirkan karena ada kemungkinan beberapa dari mereka tidak mendapatkan pasangan untuk berumah tangga. Juga ada beberapa perempuan yang bercerai, menjanda. Memperhatikan masalah-masalah tersebut, terdapat variasi pengukuran fertilitas yang dapat diterapkan, dan masing-masing mempunyai keuntungan dan kelemahan. Memperhatikan perbedaan antara keadaan kelahiran dan kematian, memungkinkan untuk melaksanakan dua macam pengukuran fertilitas yaitu pengukuran fertilitas tahunan dan pengukuran fertilitas kumulatif.
2. Mortalitas
di daerah tersebut. Mortalitas adalah peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Dari definisi ini terlihat bahwa keadaan mati hanya bisa terjadi kalau sudah terjadi kelahiran hidup. Dengan demikian keadaan selalu mati selalu didahului oleh keadaan hidup. Sedangkan hidup selalu dimulai dengan lahir hidup (live birth).
3. Mobilitas
Mobilitas penduduk dapat dibedakan antara mobilitas penduduk vertikal dan mobilitas penduduk horizontal. Mobilitas penduduk vertikal ini sering disebut dengan perubahan status, dan salah satu contohnya adalah perubahan status pekerjaan. Seseorang yang mula-mula bekerja dalam sektor pertanian sekarang bekerja dalam sektor pertanian.
Mobilitas penduduk horizontal atau mobilitas penduduk geografis adalah gerak penduduk yang melintasi batas wilayah menuju ke wilayah lain dalam periode tertentu. Mobilitas penduduk dapat pula dibagi menjadi dua, yaitu penduduk permanen atau migrasi dan mobilitas penduduk non permanen. Jadi, migrasi adalah perpindahan penduduk yang melintas batas wilayah asal menuju wilayah lain melampaui batas politik/negara ataupun batas administratif atau batas bagian dalam suatu negara dengan tujuan menetap.
Menurut Everett S. Lee ada empat faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk melakukan migrasi yaitu :
1. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal 2. Faktor-faktor yang terdapat di tempat tujuan
2.2.3 Susunan Penduduk
Data penduduk yang didapatkan dari hasil registrasi, sensus penduduk dan survei susunannya masih belum teratur sehingga sulit untuk dibaca apalagi diinterpretasi untuk keperluan maka seluruh data tersebut perlu disederhanakan. Menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interpretasikan disebut menganalisa data. Dalam proses ini seringkali digunakan statistik adalah menyederhanakan data.
Membagi penduduk atas kelompok-kelompok tertentu atau dapat pula dikatakan atas komposisi penduduk tertentu merupakan salah satu dari bentuk analisis penduduk. Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokkan penduduk menurut karakteristik-karakteristik yang sama. Bermacam-macam komposisi penduduk dapat digolongkan berdasarkan umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan, bahasa, agama dan sebagainya.
2.2.4 Komposisi Penduduk
kelahiran yang rendah. Demikian pula ketidakseimbangan jumlah penduduk laki-laki dan wanita, bisa mengakibatkan rendahnya fertilitas dan rendahnya angka pertumbuhan.
Ketidakseimbangan itu akan mempengaruhi pula keadaan sosial, ekonomi dan keluarga. Komposisi penduduk umur tua digambarkan dalam piramida penduduk yang dapat mencerminkan apakah negara tersebut mempunyai ciri penduduk tua dan muda. Sedangkan pada penduduk umur muda dapat dipakai sebagai ukuran perbandingan beban tanggungan yaitu angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya orang yang banyaknya produktif (umur 16-64 tahun).
2.2.5 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk merupakan indikator dari pada tekanan penduduk di suatu daerah. Kepadatan di suatu daerah dibandingkan dengan luas tanah yang ditempati dinyatakan dengan banyaknya penduduk perkilometer persegi.
Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
KP x 100
penyebut dapat berupa luas seluruh wilayah, luas daerah pertanian atau luas daerah perdesaan.
Kepadatan penduduk di suatu wilayah dapat dibagi menjadi empat bagian:
1. Kepadatan penduduk kasar atau sering pula disebut dengan kepadatan penduduk Aridmatika
2. Kepadatan penduduk Fisiologis 3. Kepadatan penduduk Agraris 4. Kepadatan penduduk Ekonomi .
2.3 Proyeksi
Proyeksi adalah perhitungan untuk meramalkan atau untuk mengetahui perkembangan di masa yang akan datang dengan menggunakan beberapa asumsi yang didasarkan atas data tahun dasar.
2.3.1 Proyeksi Penduduk
Semua perencanaan pembangunan sangat membutuhkan data penduduk tidak saja data penduduk tidak saja pada saat merencanakan pembangunan tetapi juga pada masa-masa mendatang disebut dengan proyeksi penduduk.
Jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah atau negara yang bersangkutan. Perhitungan proyeksi penduduk penulis lakukan dengan memproyeksikan penduduk berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk pada periode 2000-2009. Hal tersebut ditempuh karena informasi mengenai salah satu komposisi kependudukan yaitu migrasi tidak tersedia untuk tingkat kabupaten/kota.
Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam perhitungan proyeksi ini adalah sebagai berikut:
1. Menghitung tingkat pertumbuhan penduduk Kabupaten Karo menurut jenis kelamin untuk periode 2000-2009 dengan cara geometrik
2. Memproyeksikan penduduk Kabupaten Karo menurut jenis kelamin berdasarkan tingkat pertumbuhan 2000-2009 dengan metode geometrik.
Adapun rumus Geometric Rate of Growth tersebut adalah sebagai berikut:
Dengan :
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
Po = Jumlah penduduk pada tahun awal
r = Angka pertumbuhan penduduk
BAB 3
SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET
3.1 Sejarah Singkat Kegiatan Statistik di Indonesia
3.1.1 Visi Dan Misi Biro Pusat Statistik
a. Visi Biro Pusat Statistik
Biro Pusat Statistik mempunyai visi menjadikan informasi Statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan teknologi informasi yang muktahir.
b. Misi Biro Statistik
3.1.2 Program Pengembangan Statistik
Untuk mewujudkan pembangunan statistik, Biro Pusat Statistik membagi kedalam 4 pokok, yaitu :
1. Program penyempurnaan dan pengembangan statistik
2. Program penyempurnaan sistem informasi
3. Program pendidikan dan pelatihan aparatur Negara
4. Program peningkatan sarana dan prasarana apratur Negara.
3.2 Ruang Lingkup Kegiatan Biro Pusat Statistik
3.2.1 Kedudukan, Tugas Dan Fungsi Biro Pusat Statistik
Biro Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintahan non departemen yang berada di bawah dan bertangung jawab kepada Presiden (Kepres Nomor 86 Tahun 1998), dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kepada beberapa ketentuan perundangan :
1. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik
2. Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 1998 tentang Biro Pusat Statistik
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan Statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerja sama serta mengembangkan dan membina Statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi yang diselenggarakan Biro Pusat Statistik :
1. Perumusan kebijaksanaan nasioanal di bidang Statistik 2. Penyelenggaraan Statistik dasar
3. Menyusun rencana dan program nasional di bidang Statistik
4. Koordinasi dan kerja sama Statistik dengan instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perorangan, dan unsur masyarakat lainnya.
5. Pelayanan data dan informasi serta hasil Statistik kepada pemerintah masyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaran Statistika.
6. Pembina penyelenggara Statistik, responden dan penggunaan Statistik.
7. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan, pengendalian dan pengawasan administrasi dan di lingkungan BPS.
3.2.2 Tata Kerja Biro Pusat Statistik
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, baik dalam lingkungan masing-masing satuan unit organisasi di lingkungan BPS, maupun dengan instansi lain dari luar BPS sesuai dengan bidang dan tugas masing- masing.
3.3 Struktur Organisasi Biro Pusat Statistik
Sebagaimana dimuat dalam lampiran struktur organisasi kantor pada Biro Pusat Statistik Sumatera Utara dipimpin oleh seorang kepala dan dibantu oelah bagian tata usaha.
Di samping itu kepala dibagi oleh bagian tata usaha yang terdiri dari :
1. Sub Bagian Urusan Dalam
2. Sub Bagian Perlengkapan
3. Sub Bagian Keuangan
4. Sub Bagian Kepegawaian
Sedangkan bidang penunjang Statistik dibagi menjadi 5 bagian :
1. Bidang Statistik Produksi
2. Bidang Statistik Distribusi
3. Bidang Statistik Pengolahan Data
4. Bidang Statistik Kependudukan
Setiap bidang mempunyai tugas-tugas yaitu :
a. Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanakan Statistik pertanian, industri serta Statistik Konstruksi Pertambangan dan Energi.
b. Bidang Statistik Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Statistik Demografi dan Rumah tangga, Statistik Ketenagakerjaan serta Statistik Kesejahteraan.
c. Bidang Statistik Pengolahan Data mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Penyediaan Data, Penyusunan Sistem dan Program serta Operasi Pengolahan Data dengan Komputer.
d. Sedangkan Bidang Wilayah dan Analisa mempunyai tugas melaksanakan kegiataan penyusunan Neraca Produksi, Neraca Konsumsi, dan Akutansi Penyajian dalam Analisis Kegiatan Penerangan Statistik.
3.3.1 Tugas Bagian Tata Usaha
1. Menyusun program tahunan
2. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi tata usaha keuangan, perbendeharaan, verifikasi dan pembukuan
3. Mengatur dan melaksanakan urusan penyelenggaraan berbagai pelatihan teknis dan pelatihan administrasi
4. Mengatur dan melaksanakan urusan pelayanan administrasi lainnya kepada semua pihak satuan kerja di lingkungan Kantor Statistik Propinsi
6. Menyusun laporan kegiatan secara berkala
7. Menyelesaikan tugas yang diberikan secara langsung oleh atasan
3.3.2 Tugas Bidang Statistik Produksi
1. Menyusun program kerja tahunan
2. Mengatur keikutsertaan program latihan yang diselengarakan oleh pusat di Bidang Statistik Produksi
3. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan
4. Mengatur dan melaksanakan penerimaan pemeriksaan dokumen hasil pengumpulan data statistik produksi
5. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan petugas lapangan dipusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihan
3.3.3 Tugas Bidang Statistik Distribusi
1. Menyusun program kerja tahunan
2. Membantu kepala kantor statistik, propinsi atau pimpinan proyek / pimpinan bagi proyek statistik
3. Mengatur dan mengkordinasi penyelengaraan pelatihan petugas lapangan dipusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihan
4. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik distribusi
5. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik secara sederhana sesuai dengan yang telah ditetapkan
6. Menyusun laporan kegiatan bidang secara berkala dan sewaktu-waktu
3.3.4 Tugas Bidang Pengolahan Data
1. Menyusun program tahunan
2. Meneliti jenis data yang diolah melalui komputer dan bersama-sama dengan bidang yang bersangkutan serta menentukan sistem pengolahan dengan komputer
3. Mengatur pembuatan sistem program pelaksanaan penyiapan data dan operasi pengolahannya
4. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen yang diolah dengan komputer
3.3.5 Tugas Bidang Statistik Kependudukan
1. Menyusun program tahunan bidang kependudukan
2. Melaksanakan statistik demografi dan rumah tangga, ketenagakerjaan, kesejahteraan rakyat dan statistik kependudukan lainnya yang ditentukan
3. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan
4. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanan kegiatan statistik kependudukan
5. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan hasil pengolahan statistik kependudukan melalui komputer sesuai dengan jadwal yang ditentukan
3.3.6 Tugas Bidang Neraca Wilayah dan Analisa
1. Menyusun program tahunan
BAB 4
ANALISIS PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Penduduk Kabupaten Karo
Daerah Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan dan merupakan Daerah Hulu Sungai. Luas wilayah Kabupaten Karo adalah 2.127,25 Km2 atau 212.725 Ha atau 2,97 % dari luas Propinsi Daerah Tingkat 1 Propinsi Sumatera Utara. Dan secara geografis terletak diantara 2050’- 3019’ Lintang Utara dan 970 55’-98038’ Bujur Timur.
Daerah Kabupaten Karo terletak pada ketinggian 120-1600 Meter di atas permukaan laut. Keadaan penduduk Kabupaten Karo setiap tahunnya menunjukkan peningkatan yang perlu mendapatkan perhatian. Pesatnya perkembangan jumlah penduduk di samping masih tingginya angka kelahiran juga disebabkan oleh urbanisasi, migrasi pencari kerja dan melanjutkan pendidikan lebih tinggi.
Batas-batas wilayah Kabupaten Karo adalah :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli Serdang.
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara (Propinsi Nangreo Aceh Darusalam).
Adapun keadaan jumlah penduduk daerah Kabupaten Karo adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Penduduk Kabupaten Karo Menurut Jenis Kelamin Tahun
2000-2009
TAHUN JENIS KELAMIN TOTAL
LAKI-LAKI WANITA
Gambar : 4.1 Penduduk Kabupaten Karo Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000-2009
4.1.1 Angka Beban Ketergantungan
Angka beban ketergantungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya orang yang produktif (umur antara 16-64).
Angka beban ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator ekonomi suatu Negara, apakah tergolong negara maju atau tidak. Negara-negara yang sedang berkembang dengan fertilitas yang lebih tinggi yang mempunyai angka beban ketergantungan yang lebih tinggi pula, disebabkan besarnya proporsi anak-anak di dalam komposisi penduduk tersebut. Besarnya angka ketergantungan di Kabupaten Karo dapat di hitung dengan menggunakan rumus:
Angka Beban Ketergantungan adalah :
ABK =
Dengan :
k = Konstanta dengan nilai 100
Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
di Kabupaten Karo Tahun 2009
Nomor Kelompok Umur
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 0-4 21.331 20.578 41.909
Dari tabel diatas didapat angka-angka sebagai berikut :
P0-14 = 121.371 Jiwa
P65+ = 17.237 Jiwa
P15-64 = 232.011 Jiwa
Bila angka-angka di atas didistribusikan ke dalam rumus, didapat besarnya angka beban tanggungan sebagai berikut :
Angka Beban Tanggungan ( ABT ) = * k
= * 100
= * 100
= 0,597420*100
= 59,7
= 60
4.1.2 Angka Kelahiran Kasar dan Angka Kematian Kasar
Kelahiran dan kematian merupakan sebagian dari komponen perubahan penduduk. Angka kelahiran kasar adalah banyaknya kelahiran yang terjadi per 1000 penduduk pada satu tahun tertentu, sedangkan angka kematian kasar adalah banyaknya kematian yang terjadi per 1000 penduduk pada satu tahun tertentu. Angka kelahiran dan angka kematian pada waktu tertentu mempunyai sifat-sifat keajegan (stabil).
4.1.3 Kepadatan Penduduk
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, kepadatan penduduk merupakan indikator dari tekanan penduduk suatu daerah. Kepadatan penduduk suatu daerah adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas daerah dalam kilometer persegi. Kepadatan penduduk yang berbeda-beda disebabkan oleh berbagai faktor seperti lokasi daerah, keadaan alamnya serta sejarahnya.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Karo pada Tahun 2009 dihitung dengan menggunakan rumus:
KP
KP x 100
Kepadatan Penduduk Kabupaten Karo pada tahun 2009 mencapai 17.423 jiwa perkilometer persegi.
4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk di Kabupaten Karo
Salah satu cara untuk mengetahui jumlah penduduk pada tahun-tahun tertentu pada masa yang akan datang yaitu dengan cara memproyeksikannya. Berdasarkan data yang tertera pada tabel 4.1, pada tahun 2000 jumlah penduduk 283.713 jiwa yaitu jumlah penduduk laki-laki sebesar 141.165 jiwa dan jumlah perempuan sebesar 142.548 jiwa. Sedangkan pada tahun 2009 jumlah penduduk sebesar 370.619 jiwa yaitu penduduk laki-laki sebesar 182.497 jiwa sedangkan jumlah penduduk perempuan 188.122 jiwa.
4.2.1 Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Karo
a. Untuk jenis kelamin laki-laki
t = 9
Pt = Po(1+r)t
P2009 = P2000 (1+r)9
182.497 = 141.165 (1+r)9
Log (1+r) =
Log (1+r) =
Log (1+r) =
Log (1+r) = 0,012392077
(1+r) = antilog 0,012392077
(1+r) = 1,028945
r = 1,028945 – 1
r = 0,028945
b. Untuk jenis kelamin perempuan
t = 9
Pt = Po (1+r)t
P2009 = P2000 (1+r)9
188.122 = 142.548 (1+r)9
Log (1+r) =
Log (1+r) =
Log (1+r) =
Log (1+r) = 0,013386495
(1+r) = antilog 0,013386495
(1+r) = 1,031304
r = 1,031304 – 1
r = 0,031304
4.2.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Karo
Dengan diperolehnya pertumbuhan penduduk Kabupaten Karo maka proyeksi atau taksiran jumlah penduduk dapat ditentukan dengan mengunakan persentase perubahan jumlah penduduk Kabupaten Karo tahun 2000-2009 dengan menggunakan rumus :
Pt = P0(1+r)t
1. Taksiran Jumlah Penduduk Kabupaten Karo Tahun 2010
a. Untuk Laki-laki
P2010 = P2009 (1 + r)t
= 182.497 (1 + 0,028945)1
= 187.780 jiwa
b. Untuk Perempuan
P2010 = P2009 (1 + r)t
= 188.122 (1 + 0,031304)1
2. Taksiran Jumlah Penduduk Kabupaten Karo Tahun 2011
b. Untuk Perempuan
P2011 = P2009 (1 + r)t
3. Taksiran Jumlah Penduduk Kabupaten Karo Tahun 2012
b. Untuk Perempuan
4. Taksiran Jumlah Penduduk Kabupaten Karo Tahun 2013
a. Untuk Laki-laki
b. Untuk Perempuan
Tabel 4.3 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Karo Menurut Jenis
Kelamin Tahun 2010-2013
Nomor Tahun Laki-laki Perempuan
1 2010 187.780 194.011
2 2011 193.215 200.085
3 2012 198.808 206.348
4 2013 204.562 212.789
Gambar 4.2 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun
2010-2013
4.2.3 Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Karo
Untuk t = 9
Pt = Po (1+r)t
P2009 = P2000 (1+r)9
370.619 = 283.713(1+r)9
Log (1+r) =
Log (1+r) =
Log (1+r) =
Log (1+r) = 0,012894271
(1+r) = antilog 0,012894271
(1+r) = 1,030135
r = 1,030135– 1
r = 0, 030135
1. Taksiran Jumlah Penduduk Kabupaten Karo Tahun 2010
2. Taksiran Jumlah Penduduk Kabupaten Karo Tahun 2011
P2011 = P2009 (1 + r)t
= 370.619 (1,061178118)
= 393.293 jiwa
3. Taksiran Jumlah Penduduk Kabupaten Karo Tahun 2012
P2012 = P2009 (1 + r)t
= 370.619 (1,093156721)
4. Taksiran Jumlah Penduduk Kabupaten Karo Tahun 2013
= 370.619 (1,126098999)
= 417.354 jiwa
Tabel 4.4 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Karo Tahun 2010-2013
Nomor Tahun Jumlah
1 2010 381.788
2 2011 393.293
3 2012 405.145
4 2013 417.354
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahapan hasil desain tertulis kedalam Programming
(coding). Pada tahap inilah seluruh hasil desain dituangkan kedalam bahasa
pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis. Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri.
5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel
a. Klik tombol start
b. Pilih dan klik program
c. Pilih dan klik Microsoft office, baru pilih Microsoft Excel
Gambar 5.1 Mengaktifkan Microsoft Excel
5.3 Membuka Lembar Kerja Baru
Setelah pengaktifan, akan tampil lembar kerja Excel yang sudah siap untuk dipergunakan. Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, di mana kolom berurutan dari atas kebawah sedangkan baris berurutan dari kiri kekanan yang terdiri dari 265 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.
disamping itu lembar kerja Excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi tersendiri.
Gambar 5.2 Membuka Lembar Kerja Baru
5.4 Pengisian Data
Pengisian data ke dalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan atau mengetikkan data ke dalamnya. Ada dua pilihan cara pengisian data, yaitu menggunakan keyboard komputer atau melalui sub menu yang terdapat pada menu Excel. Dalam pengisian data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data.
c. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi atau
mengakhirinya
Gambar 5.3 Pengisian Data
Sedangakn pilihan kedua dalam mengisi data adalah menggunakan submenu pada menu edit di Excel. Dengan pilihan ini, maka memiliki lebih banyak pilihan , yaitu : Down, Up, Left, dan Series ( Autofil ).
5.5 Pembuatan Grafik
a. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik.
b. Klik icon insert, maka akan tampil kotak dialog chart type.
c. Klik type grafik yang diinginkan pada klik next, tampil kotak dialog source data.
d. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio, botton rows atau coloums yang diinginkan, klik next. Maka akan tampil dialog chart options.
e. Pada chart option, klik judul grafik. Setelah itu klik next. Tampil kotak dialog chart options.
Gambar 5.4 Pembuatan Grafik
BAB 6
KESIMPULAN DA N SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi dari perhitungan Jumlah Penduduk Kabupaten Karo berdasarkan tahun 2000-2013, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan geometrik dapat dicari taksiran perubahan jumlah penduduk laki-laki, taksiran perubahan jumlah perempuan, serta perubahan jumlah penduduk secara keseluruhan (laki-laki dan perempuan) sehingga dapat diramalkan jumlah penduduk di Kabupaten Karo. 2. Diperkirakan Jumlah Penduduk kabupaten Karo pada tahun 2013 menurut jenis
6.2 Saran
Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah pertumbuhan penduduk di Kabupaten Karo yaitu sebagai berikut :
1. Menurutnya jumlah penduduk setiap tahun, diharapkan pemerintah dapat mengambil tindakkan untuk lebih memperhatikan lagi tingkat kualitas kesehatan penduduk di Kabupaten Karo.
2. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Kabupaten Karo setiap tahunnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bagus Ida Mantra,”Pengantar Studi Demografi”, Penerbit Nur Cahaya, Yogyakarta: 1991.
Makridakis S, Wheelwright S.C dan Mc Gee V.E,”Metode dan Aplikasi
Peramalan”Edisi KeduA Jilid Satu, Penerbit Erlangga, Jakarta : 1973.
Sudjana,”Metoda Statistika”, Edisi Kelima, Penerbit Tarsito, Bandung : 1992.
Barclay W George, ”Tehnik Analisa Kependudukan “, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 1990.
Wirosuhardjo Sumitro, “Masalah Penduduk dan Lapangan Kerja, Pertumbuhan
Ekonomi dan Perdagangan Nasional”, Penerbit Yayasan Penyuluhan dan Penerangan
Perdagangan , Jakarta, 1973.
BPS. 2000. Karo Dalam Angka. Badan Pusat Statistika.
BPS. 2005. Karo Dalam Angka. Badan Pusat Statistika.
BPS. 2009. Karo Dalam Angka. Badan Pusat Statistika.