• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PETA KONSEP BAGI SISWA KELAS XI MAS ISLAMIC CENTRE MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PETA KONSEP BAGI SISWA KELAS XI MAS ISLAMIC CENTRE MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

TESIS

Diajukan Guna Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Untuk Mendapat Gelar Magister Pendidikan Program

Studi Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh:

ANDI SYAHPUTRA HARAHAP NIM 8146191002

PROGRAM PASCA SARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ANDI SYAHPUTRA HARAHAP. NIM. 8146191002. Pengembangan Bahan Ajar Unsur Intrinsik Cerpen Dengan Strategi Pembelajaran Peta Konsep Bagi Siswa Kelas XI MAS Islamic Centre Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017. Tesis: program pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.

Tujuan kajian ini adalah: (1) Menghasilkan bahan ajar pada pembelajaran unsur intrinsik cerpen yang layak, mudah dan menarik digunakan, (2)Mengetahui kelayakan produk bahan ajar pada pembelajaran unsur intrinsik cerpen. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan produk Brog and Gel yang dipadu dengan model pengembangan pembelajaran Dick and Carey. Model pengembangan produk pembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis dan memenuhi karakteristik siswa dalam belajar. Model ini meliputi enam tahap yakni: : (1) melakukan penelitian pendahuluan, (2) pembuatan desain sofware, (3) pengumpulan bahan, (4) membuat dan memproduksi media pembelajaran interaktif, dan (5) review atau uji lapangan dalam rangka evaluasi formatif dan revisi produk. Evaluasi pormatif terus berlangsung selama proses pengembangan mulai dari tahap analisi, desain, produksi maupun implementasi sampai diperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, (6) uji efektifitas. Subjek uji coba terahir dari dua ahli materi mata pelajaran bahasa indonesia, dua ahli desain pembelajaran, tiga siswa untuk uji perorangan, 9 siswa untuk uji kelompok kecil dan 35 siswa untuk uji lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket. Data-data yang dikumpul dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian hasil penelitian menunjukkan : (1) uji ahli materi unsur intrinsik cerpen termasuk dalam kategori sangat baik, (2) uji ahli desain pembelajaran dalam penilaian dengan kategori sangat baik, (3) uji perorangan berada dalam kualitas sangat baik, (4) uji kelompok kecil berada dalam kualitas sangat baik dan penilaian terahir uji lapangan dalam kualitas sangat baik. Disimpulkan bahwa bahan ajar pada pembelajaran unsur intrinsik cerpen sangat layak dan mudah digunakan pada pembelajaran analisis unsur intrinsik cerpen di SMA/MA kelas XI. Hasil pengujian kelayakan terdapat perbedaan yang signifikan yaitu siswa yang belajar menggunakan bahan ajar (Handout) yaitu 81,91 dengan hasil belajar siswa sebelum menggunakan bahan ajar (Handout) yaitu 71,71. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan ajar pada pembelajaran unsur intrinsik cerpen efektif digunakan.

Kata Kunci:Bahan ajar unsur intrinsik cerpen, strategi pembelajaran peta konsep, pembelajaran analisis unsur intrinsik cerpen.

(6)

ANDI syahputra Harahap. NIM. 8146191002. Teaching Material Development Intrinsic Elements Short Story With Learning Strategy Concept Map Share Class XI MAS Students Islamic Learning Centre Medan Year 2016/2017. Thesis: graduate programs Medan State University, 2016.

The purpose of this study are: (1) Produce teaching materials on learning the intrinsic elements of a decent short stories, simple and attractive to use, (2) Determine product feasibility study teaching materials on the intrinsic elements of short stories. This type of research is the development of research that uses models Brog and Gel product development combined with the development of learning models Dick and Carey. This learning product development model is a model that is prepared in a programmed sequence of systematic and meet the characteristics of the students in learning. This model includes six stages namely: (1) a preliminary investigation, (2) the creation of design software, (3) the collection of material, (4) develop and produce interactive learning media, and (5) a review or field testing in order to evaluate the formative and revision of the product. Pormatif ongoing evaluation during the development process starting from analysis, design, production and implementation to obtain results in accordance with its intended purpose, (6) effectiveness test. Subject test in the last two subject matter experts Indonesian, two expert instructional design, three students for individual test, 9 students for small group test and 35 students for the field test. Data about the quality of the products of this development are collected by questionnaire. The data collected were analyzed using qualitative descriptive technique. The results of the study results showed: (1) the test material experts intrinsic element of the short stories included in the excellent category, (2) test expert instructional design in scoring with excellent category, (3) test individuals are in very good quality, (4) test small groups are in very good quality and field tests in the last assessment in excellent quality. Concluded that the teaching materials on learning the intrinsic elements of stories is very feasible and easy to use at study analyzes the intrinsic elements of the short story in SMA / MA class XI. The results of the feasibility test there are significant differences that students learn to use teaching materials (Handouts) is 81.91 with student learning outcomes before using teaching materials (Handouts) is 71.71. Thus, it can be concluded that the use of teaching materials on learning intrinsic element of the effective use of short stories.

Keywords: Teaching materials are intrinsic elements of a short story, a concept map learning strategy, learning the analysis of the intrinsic elements of short stories.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmatNya, sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam proses penyelesaian tesis ini penulis banyak menghadapi kesulitan dan kendala, namun berkat arahan dan motivasi dosen pembimbing, narasumber dan para sahabat akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Semoga bantuan yang diberikan menjadi amal ibadah bagi mereka dan mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT.

Ucapaan terima kasih yang tulus dan ikhlas penulis sampaikan kepada Ibu Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd. Selaku pembimbing I, dan Ibu Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M.Pd. Selaku pembimbing II yang penuh kesabaran memberikan bimbingan, pengarahan, dan dorongan kepada penulis. Ucapan terima kasih juga kepada Ibu Dr. Marice, M. Hum. Selaku narasumber I, Bapak Prof. Amrin Saragih, M.A., Ph.D. Selaku narasumber II, dan Ibu Prof. Dr. Sumarsih, M. Hum. Selaku narasumber III yang telah banyak memberikan sumbangan pikiran sehingga menambah wawasan pengetahuan penulis dalam penyempurnaan penulisan tesis ini.

Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih pada penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan, yang telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk mengikuti pendidikan Pascasarjana (S2) pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd. selaku direktur pascasarjana universitas negeri medan, beserta semua staf yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan atministrasi dengan baik.

(8)

iv

Bapak/Ibu Dosen yang telah memberikan motivasi, serta membekali penulis dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman.

4. Kepala sekolah MAS Islamic Centre Medan, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian, dan para guru MAS Islamic Centre Medan yang memberikan waktu dan pemikiran sebagai pengamat.

5. Khususnya kepada orang tua saya tercinta Ayahanda Mudo Harahap dan Ibunda Saidom Batubara, serta adinda Sri Khairani Hrp, Fatimah Hrp, Nora Elida Hrp dan seluruh keluarga yang memberikan dukungan kepada saya baik secara moral ataupun material.

6. Rekan-Rekan mahasiswa PPs Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Angkatan II kelas A Reguler terkhusus buat Pratiwi Sartika Sari yang sama-sama berjuang sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

7. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan tesis ini. Untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran maupun kritik yang konstruktif demi kesempurnaannya. Terlepas dari kelemahan dan kekurangan yang ada, semoga tesis ini bermanfaat bagi pengembangan pemdidikan.

Medan, Desember 2016 Penulis

(9)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 5

1.3 Pembatasan Masalah... 6

1.4 Rumusan Masalah... 6

1.5 Tujuan Penelitian... 7

1.6 Manfaat Penelitian... 7

BAB II KAJIAN TEORI... 10

2.1 Kajian Teori...………...………....…... 10

2.1.1 Bahan Ajar………....………...………....…... 10

2.1.1.1 Hakikat Bahan Ajar………..…...………....…... 10

2.1.1.2 Jenis-jenis Bahan Ajar………..…...………... 11

2.1.1.3 Prinsip-prinsip Pengembangan Bahan Ajar…... 15

2.1.1.4 Kriteria Kelayakan Bahan Ajar………... 18

2.1.1.5 Pengembangan Bahan Ajar………... 19

2.1.2 Hakikat Cerita Pendek (Cerpen) ………... 22

2.1.2.1Pengertian dan Ciri-ciri Cerita Pendek…... 22

2.1.2.2Unsur-unsur Intrinsik Cerpen…... 23

1. Tema... 24

2. Tokoh………... 24

3. Penokohan………... 25

4. Alur…... 26

(10)

vi

6. Sudut Pandang... 27

7. Amanat... 29

2.1.3 Analisis Kebutuhan... 29

2.1.4 Strategi Pembelajaran Peta Konsep... 31

2.1.4.1 Hakikat Pembelajaran Peta Konsep... 31

2.1.3.2 Teknik Menyusun dan Menilai Peta Konsep... 35

2.1.5 Aplikasi Strategi Pembelajaran Peta Konsep dalam Pembelajaran Unsur Intrinsik Cerpen………... 37

2.2 Penelitian yang Relevan... 37

2.3 Kerangka Konseptual... 38

BAB III METODE PENELITIAN... 40

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian…………... 40

3.2Populasi dan Sampel...…… 40

3.3Desain Penelitian...…… 40

3.4Prosedur Pengembangan Bahan Ajar Unsur Intrinsik Cerpen dengan Strategi Pembelajaran Peta Konsep...…… 41

1. Tahap Pendefinisian... 43

2. Tahap Perancangan... 44

3. Tahap Pengembangan... 45

4. Tahap Penyebaran... 46

3.5 Jenis Data... 46

3.6 Teknik Analisi Data... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 51

4.1Hasil Penelitian... 51

4.1.1 Tahap Analisis dan Hasil Pengembangan Bahan Ajar... 51

4.1.2 Deskripsi Data Hasil Uji Coba... 56

4.1.3 Data Hasil Uji Coba Tahap I: Validasi Ahli Materi dan Ahli Desain Pembelajaran... 56

4.1.3.1Data Hasil Validasi Ahli Materi... 56

4.1.3.2Data Hasil Validasi Ahli Desain Bahan Ajar... 61

4.1.4 Data Hasil Uji Coba Tahap II Uji coba Perorangan... 64

(11)

vii

4.1.5 Data Hasil Uji Coba Tahap III Uji Coba Kelompok

Kecil... 67

4.1.5.1Revisi III... 69

4.1.6 Tahap IV Data Hasil Uji Coba Lapangan... 69

4.1.6.1 Revisi Keempat... 71

4.2 Hasil Penelitian Uji Efektifitas Produk... 71

4.2.1 Deskripsi Data Penelitian... 71

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian... 76

4.3.1 Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Produk... 76

4.3.2 Pembahasan Hasil Penelitian Uji Efektifitas Produk... 78

4.4 Keterbatasan Penelitian... 78

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN... 80

5.1 Kesimpulan... 80

5.2 Implikasi... 81

5.3 Saran... 82

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Membuat Peta Konsep... 33

Tabel 3.1 Kriteria Jawaban Item Instrumen Validasi... 48

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Persepsi Guru dan Siswa... 49

Tabel 3.3 Persentase Kriteria Kesesuaian Indikator Karakter... 50

Tabel 4.1 Data Analisis Kebutuhan...……...…… 52

Tabel 4.2 Skor Penilaian Bahan Ajar Oleh Ahli Materi Tentang Kelayakan Isi...……...…… 57

Tabel 4.3 Skor Penilaian Bahan Ajar Oleh Ahli Materi Tentang Kelayakan Penyajian...…...…… 58

Tabel 4.4 Skor Penilaian Bahan Ajar Oleh Ahli Materi Tentang Kelayakan Bahasa………...…...…… 59

Tabel 4.5 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Bahan Ajar (Kelayakan Isi)…...…...…… 59

Tabel 4.6 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Kualitas Kelayakan…...…...…… 60

Tabel 4.7 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi (Kualitas Kelayakan Bahasa)…...…...…… 60

Tabel 4.8 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Bahan Ajar...…… 61

Tabel 4.9 Skor Penilaian Bahan Ajar Oleh Ahli Desain Pembelajaran (Skala 1-4) ...…...…… 62

Tabel 4.10 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran...…… 62

Tabel 4.11 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran...……….… 63

Tabel 4.12 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Bahan Ajar oleh Ahli Desain dan Materi Pembelajaran...…… 63

Tabel 4.13 Uji Coba Perorangan Tentang Bahan Ajar...… 65

(13)

ix

Bahan Ajar...…… 67 Tabel 4.16 Tingkat Kecenderungan Uji Coba Kelompok Kecil(Kualitas

Bahan Ajar)...…… 68 Tabel 4.17 Skor Penilaian Uji Coba Lapangan Tentang Kualitas

Meteri Pembelajaran...…… 70 Tabel 4.18 Tingkat Kecenderungan Uji Coba Lapangan (Kualitas

Bahan Ajar)...…… 71 Tebel 4.19 Kriteria Penilaian...…… 72 Tabel 4.20 Data Hasil BelajarMenggunakan Bahan Ajar (Handout)...… 73 Tabel 4.21 Data Hasil Belajar Tidak Menggunakan Bahan Ajar

(Handout) ...…… 75 Tabel 4.22 Identifikasi Kemampuan Kelas Eksperimen (x) ...…… 78 Tabel 4.23 Data Hasil Belajar Unsur Intrinsik Cerpen Tidak Menggunakan

(14)

x

Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Modifikasi 4D Thiagarajan... 42 Gambar 4.1. Tahap-Tahap Uji Coba Produk Pengembangan Bahan

Ajar Unsur Intrinsik Cerpen dengan Strategi

(15)

xi

Lampiran 1 Dokumentasi Penelitian Pengembangan Bahan Ajar

Unsur Intrinsik Cerpen... 86

Lampiran 2 Dokumentasi Analisis Kebutuhan... 94

lampiran 3 Kisi-Kisi Rubrik Penilaian Analisis Unsur Intrinsik Cerpen……….... 97

Lampiran 4 Tes Unsur Intrinsik Cerpen………...……….... 103

Lampiran 5 Angket Kebutuhan Siswa………...……….... 104

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran…...……….... 106

Lampiran 7 Silabus………...……….... 109

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 menetapkan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Depdikbud, 2013: 112).

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) menjelaskan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.” Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan

Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006 yang mencakup adanya kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu (Kemendikbud, 2013: 71).

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bidang studi Bahasa Indonesia pada siswa kelas XI terdapat standar kompetensi no.13.1 yaitu memahami pembacaan cerpen dengan kompetensi dasar no.13.1 yaitu

(17)

mengidentifikasikan alur, penokohan, dan latar dalam cerpen yang dibacakan. Berdasarkan tuntutan kurikulum tersebut, siswa diharapkan mampu memahami dan dapat menganalisis unsur-unsur dalam cerpen tersebut.

Dalam perbincangan dan pengamatan terhadap beberapa guru bahasa Indonesia, diperoleh informasi tentang kekurangmampuan siswa dalam menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Melisa Sitompul (2013). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerpen siswa dalam kategori masih rendah. Skor rata-rata yang diperoleh dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen adalah 63,2.

Penelitian ini juga dikuatkan oleh Salim (2002; 17) dalam jurnal yang mengatakan bahwa kurangnya minat siswa terhadap cerpen. Akibatnya, tujuan pembelajaran cerpen tidak tercapai. Berdasarkan kenyataan, lebih dari 70% siswa kelas X-C di SMA N 2 Rawalo kurang berminat membaca cerpen, kurang mampu dalam mengidentifikasi, dan menganalisis unsur intrinsik cerpen. Hal ini disebabkan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran masih kurang memadai.

(18)

Materi atau bahan ajar yang menggunakan komunikasi searah dapat membuat siswa menjadi jenuh, tidak bersemangat, dan tidak berkembang karena tidak dapat memberikan sebuah gagasan. Pembelajaran yang hanya terpusat pada guru dan mengabaikan pentingnya materi ajar yang efektif, kreatif, dan inovatif juga membuat siswa menjadi lemah, dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Selain itu, penyajian materi ajar yang lebih menekankan pada teorinya juga dapat membuat siswa kurang mampu untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Oleh karena itu, dalam hal ini dibutuhkan upaya pengembangan materi menganalisis unsur instrinsik yang tepat untuk membuat siswa tidak jenuh, selalu bersemangat, terinspirasi, dan percaya diri untuk mengungkapkan pendapatnya baik secara tertulis maupun lisan. Sehingga mampu mengantarkan siswa pada ketercapaian kompetensi dasar dan inti dengan lebih optimal.

Pengajaran cerita pendek (cerpen) yang dilakukan dengan benar dapat menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan tertentu, sehingga pengajaran dalam arti yang sesungguhnya. Namun, kenyataannya itu dihadapkan pada masalah klasik yang selalu dipertanyakan, yaitu menentukan bagaimana pengajaran cerpen dapat memberikan sumbangan secara utuh pendidikan.

(19)

tersebut. Dengan demikian, pengajaran cerpen di SMA pada dasarnya bertujuan agar siswa memiliki rasa peka terhadap karya sastra yang berharga sehingga merasa terdorong dan tertarik membacanya. Dengan membaca cerpen diharapkan siswa memperoleh pengertian yang baik tentang manusia dan kemanusiaan, mengenai nilai-nilai dan mendapat ide-ide baru. Dengan kata lain, tujuan pengajaran cerpen adalah untuk mencapai kemampuan apresiasif kreatif. Dalam kegiatan belajar-mengajar yang dapat mencapai tujuan pengajaran cerpen, pendidik akan mengalami permasalahan yaitu bagaimana cara melaksanakan cara proses belajar-mengajar tersebut. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan guru dalam menentukan materi ajar yang tepat agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

(20)

Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengadakan penelitian dengan memanfaatkan bahan ajar sebagai sumber belajar siswa yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dengan memperkaya masalah-masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari khususnya masalah dalam lingkungan sekolah sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi menganailisis unsur instrinsik cerpen. Sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Unsur Intrinsik Cerpen dengan Strategi Pembelajaran Peta Konsep bagi Siswa Kelas XI MAS Islamic Centre Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas XI masih tergolong rendah.

2. Kurangnya ketersediaan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa. 3. Bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran masih berdasarkan pada

buku teks tanpa adanya pengembangan materi.

4. Guru tidak menggunakan bahan ajar dan strategi pembelajaran yang bervariasi dan menarik.

(21)

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah dalam mangadakan penelitian, maka permasalahan perlu dibatasi. Agar permasalahan yang diteliti dapat dipahami secara terperinci dan lebih terarah. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini dibatasi yaitu Pengembangan Bahan Ajar Unsur Intrinsik Cerpen dengan Strategi Pembelajaran Peta Konsep bagi Siswa Kelas XI MAS Islamic Centre Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakan tingkat kelayakan Pengembangan Bahan Ajar Unsur Intrinsik Cerpen dengan Strategi Pembelajaran Peta Konsep bagi Siswa Kelas XI MAS Islamic Centre Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 yang telah disusun berdasarkan uji ahli dan guru?

2. Bagaimanakah Pengembangan Bahan Ajar Unsur Intrinsik Cerpen dengan Strategi Pembelajaran Peta Konsep bagi Siswa Kelas XI MAS Islamic Centre Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017?

(22)

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan tingkat kelayakan Pengembangan Bahan Ajar Unsur Intrinsik Cerpen dengan Strategi Pembelajaran Peta Konsep bagi Siswa Kelas XI MAS Islamic Centre Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 yang telah disusun berdasarkan uji ahli dan guru.

2. Mendeskripsikan Pengembangan Bahan Ajar Unsur Intrinsik Cerpen dengan Strategi Pembelajaran Peta Konsep bagi Siswa Kelas XI MAS Islamic Centre Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 yang telah disusun berdasarkan uji ahli dan guru.

3. Mendeskripsikan Bahan Ajar Unsur Intrinsik Cerpen dikembangkan dengan Strategi Pembelajaran Peta Konsep bagi Siswa Kelas XI MAS Islamic Centre Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis dan praktis. Manfaat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis pada hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Penelitian ini bermanfaat melengkapi khazanah teori sastra dan pengkajian sastra

(23)

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dalam penelitian ini antara lain: a. Bagi Siswa

Memberikan kesempatan dan kebebasan kepada siswa untuk belajar bersama, sehingga memudahkan siswa untuk menuangkan ide yang sesuai dengan minat mereka dalam pengembangan bahan ajar menganalisis unsur intrinsik cerpen.

b. Bagi Guru

1. Guru mampu meningkatkan kinerja mengajarnya, khususnya mengajarkan pola pengembangan untuk menganalisis unsur intrinsik cerpen.

2. Guru dapat mengaplikasikan bahan ajar dan strategi pembelajaran dalam pengembangan menganalisis unsur intrinsik cerpen yang berkualitas dan inovatif.

c. Bagi Sekolah

1. Untuk memberikan dorongan bagi sekolah dalam menciptakan materi atau bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswanya. 2. Sebaiknya menciptakan materi atau bahan ajar yang sesuai dengan

(24)

d. Bagi Peneliti lain

(25)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian pengembangan bahan ajar (Handout) yang dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Hasil Pengujian kelayakan bahan ajar (Handout) yang dikembangkan, Sangat efektif dan layak digunakan dalam pembelajaran unsur intrinsik cerpen dibandingkan buku paket yang digunakan dalam pembelajaran analisis unsur intrinsik cerpen.

2. Hasil validasi dari ahli materi, ahli desain pembelajaran, tanggapan uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan terhadap bahan ajar (Handout) pada pembelajaran unsur intrinsik cerpen yang dikembangkan menunjukkan bahwa seluruh aspek penilaian bahan ajar pada pelajaran yang dikembangkan Secara keseluruhan termasuk dalam kategori “ sangat baik” dan sesuai dengan

kebutuhan siswa.

3. Terdapat hasil perbedaan belajar analisis unsur intrinsik cerpen siswa, antara siswa yang belajar menggunakan bahan ajar unsur intrinsik cerpen (Handout) dengan siswa yang belajar tidak menggunakan bahan ajar unsur intrinsik cerpen (Handout) dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar menggunakan bahan ajar unsur intrinsik cerpen

(26)

(Handout) yaitu sebesar 81,91 sedangkan hasil nilai rata-rata siswa yg

belajar tidak menggunakan bahan ajar unsur intrinsik cerpen (Handout) 71,71. Dari data ini dapat membuktikan bahwa penggunaan

bahan ajar unsur intrinsik cerpen (Handout) lebih efektif dalam pembelajaran analisis unsur intrinsik cerpen.

5.2 Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan bahan ajar unsur intrinsik cerpen (Handout) yang telah diuji memiliki implikasi yang tinggi digunakan guru dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut.

(27)

2) Penerapan bahan ajar unsur intrinsik cerpen (Handout) memerlukan kesimpulan siswa untuk melaksanakan pembelajaran dengan bahan ajar baru Secara mandiri sehingga siswa akan dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal, bila menerapkan bahan ajar unsur intrinsik cerpen (Handout) secara maksimal pula.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu: 1. Mengingat selama ini proses pembelajaran masih menggunakan buku

paket, maka disaranka agar bahan ajar unsur intrinsik cerpen (Handout) digunakan karena bahan ajar unsur intrinsik cerpen

(Handout) mampu memberi umpan balik yang lebih baik bagi siswa.

2. Disarankan kepada guru agar memberi motivasi kepada siswa untuk belajar mandiri dengan menggunakan bahan ajar unsur intrinsik cerpen (Handout), karena siswa akan mendapatkan informasi yang mereka

inginkan melalui bahan ajar unsur intrinsik cerpen (Handout) ini dan mereka juga tidak perlu tergantung pada kehadiran guru dalam upaya meningkatkan hasil belajarnya.

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan

Aziez, F dan A Hasim. 2010. Menganalisis Fiksi Sebuah Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia

Belawati, T. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Terbuka

Borg and Gall. 1983. Educational Research, An Introduction. New York and London. Longman Inc

Chrichards, B, C. 2001. Cuririculum Development In Language Teaching. Newyork Cambredge

Davies, C B Clara, dan Melissa Highton. 2006. From Module Outline to Effective Teaching. Routledge. New York

Depdiknas. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Dick, W And Carey, L. 2005. The Sistematic Desain Of Instruktional. Allyn And Bacon, Boston

Fatmala H, Dessy. 2013. Jurnal: Peningkkatan Kemampuan Menganalisis Keterkaitan Unsur Intrinsik suatu Cerpen dengan Kehidupan Sehari-hari melalui Metode Jigsaw pada Siswa Kelas X-7 SMA Negeri 1 Comal. Semarang: UNNES

Haninah. 2013. Jurnal: Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Cerpen Siswa Kelas X MAS Raudhatul Ulum. Pontianak: Universitas Tanjung Pura

Hartono. 2011. Metodologi Penelitian. Pekanbaru: Zanafa Publishing

Kosasih, E. 2011. Ketatabahasaan dan Kesusastraan (Cermat Berbahasa Indonesia). Bandung: CV Yrama Widya

Lestari, S. 2015. Skripsi: Pengaruh Model TTW terhadap Kemampuan Menganalisis Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Oleh Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2014/2015. Medan: UNIMED

(29)

Majid, A. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya

Napayi, L. 2013. Jurnal: Kemampuan Siswa Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Kelas V SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo. Gorontalo: UNG

Nurgiyantoro, B. 2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Mursini. 2011. Pembelajaran Apresiasi Prosa Fiksi dan Puisi Anak-anak. Medan: UNIMED Press

Mursini. 2012. Pengembangan Bahan Ajar dan Sastra Indonesia. Medan: UNIMED Press

Pannen, P dkk. 2001. Mengajar di Perguruan Tinggi: Konstrukktivisme dalam Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Panenen, P dan Purwanto. 2004. Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka

Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press

Quthni, D. 2014. Jurnal: Kemampuan Siswa Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen dalam Buku Teks Bahasa Indonesia SMP Terbitan Depdiknas Oleh Siswa Kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi. Jambi

Salim. 2002. Jurnal: Peningkatan Apresiasi Cerpen Melalui Teknik Analisis Unsur-unsur Intrinsik. Rawalo

Setyosari, P. 2015. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Malang: Prenadamedia Group

Sinabutar, D. Skripsi: Pengaruh Model Kooperatif Tipe Pertukaran Trio Memutar terhadap Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen “Senja-senja yang Lampau” Karya Arafat Nur Siswa X SMA Negeri 2 Panguruan Tahun Pembelajaran 2011/2012. Panguruan

Sitompul, M. 2013. Skripsi: Pengaruh Metode Kuantum (Quantum Learning) terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerpen. Kabanjahe

(30)

Sugihastuti. 2003. Teori dan Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sumardjo, J dan Saini. 1991. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suryabrata. 2013. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Syarif S, M. 2015. Strategi Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Tarigan, H, G. 1985. Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa Bandung

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana

Gambar

Tabel 4.16 Tingkat Kecenderungan Uji Coba Kelompok Kecil(Kualitas
Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Modifikasi 4D Thiagarajan............            42

Referensi

Dokumen terkait

bahwa teori deskriptif seperti yang dikembangkan para penganut positivistik itu keliru, karena tidak memiliki dampak apapun terhadap usaha perbaikan praktik- praktik

Produk dan layanan jasa wealth management yang ditawarkan oleh lembaga keuangan banyak sekali macam dan ragamnya, tetapi tidak berarti bahwa wealth management

Number of participants who received the test articles:.

a) Cara menentukan kematangan gonad ikan jantan dilakukan dengan melihat urogenitalnya. Ikan jantan yang telah matang gonad ditandai dengan urogenitalnya yang memerah

Data Hasil Post-Test Implementasi Model Pembelajaran Advance Organizer Berbasis Pendekatan Scientific untuk Meningkatkan Apresiasi Siswa ... Uji

Pada pembelajaran kooperatif, peran guru dalam pengajaran sangat berbeda dibandingkan dengan pendekatan tradisional. Di dalam pembelajaran kooperatif guru lebih bertindak

Sub Unit Organisasi UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Buleleng. U P B SD

 FUNGSI KAWASAN  Kawasan permukiman yang dilengkapi/diser tai dengan fungsi khusus dalam skala pembangunan wilayah kota atau wilayah yang lebih luas.  Dominasi