• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Kadar Lipid Propil Pada Darah Secara Spektrofotometer Microlab 300

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisa Kadar Lipid Propil Pada Darah Secara Spektrofotometer Microlab 300"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA KADAR LIPID PROPIL PADA DARAH SECARA

SPEKTROFOTOMETER MICROLAB 300

KARYA ILMIAH

ADDINNA HASIBUAN

082401049

PROGRAM D3 KIMIA ANALIS

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ANALISA KADAR LIPID PROPIL PADA DARAH SECARA

SPEKTROFOTOMETER MICROLAB 300

KARYA ILMIAH

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

ADDINNA HASIBUAN

082401049

PROGRAM D3 KIMIA ANALIS

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : ANALISA KADAR LIPID PROPIL PADA DARAH

SECARA SPEKTROFOTOMETER MICROLAB 300

Kategori : KARYA ILMIAH

Nama : ADDINNA HASIBUAN

Nomor Induk Mahasiswa : 082401053

Program Studi : D-3 KIMA ANALIS

Departemen : KIMIA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Disetujui

Medan, Juli 2011

Disetujui oleh

Program Studi Diploma-3 Kimia Analis

Ketua, Pembimbing,

( Dra.Emma Zaidar, Msi ) ( Dra.Emma Zaidar, Msi ) NIP. 195512181987012001 NIP. 195512181987012001

Departemen Kimia FMIPA USU

Ketua,

(4)

PERNYATAAN

ANALISA KADAR LIPID PROPIL PADA DARAH SECARA SPEKTROFOTOMETER MICROLAB 300

KARYA ILMIAH

Saya mengakui bahwa karya ilmiah ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dari ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2011

(5)

PENGHARGAAN

Alhamdulillahirabbil’alamin…. segala puji hanya bagi ALLAH SWT yang

senantiasa mencurahkan rahmat serta karunia–Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Ilmiah ini dengan judul “Analisa kadar lipid propil pada darah seseorang secara

spektrofotometer microlab 300”, guna melengkapi tugas sebagai salah satu persyaratan

akademis untuk menyelesaikan program studi Diploma-3 Kimia Analis Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Penulisan Karya Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dorongan

dari pihak keluarga, pihak-pihak tertentu dan rekan-rekan sekalian. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Teristimewa buat kedua orang tua

penulis yang tercinta, yaitu Ayahanda dan Ibunda yang telah mendidik penulis sehingga

dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini.

Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung, antara lain:

1. Orang tua tercinta, Zulkarnaen hasibuan dan Magdalena lubis yang senantiasa

mendo’akan, memberi semangat dan mencurahkan kasih saying.

2. Ibu Dr. Rumondang Bulan Nst, M.S, selaku Ketua Departemen Kimia Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Emma Zaidar, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma 3 Kimia Analis.

(6)

5. Ibu Dra.Emma Zaidar,M.Si, selaku Dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu dan kesempatan memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

6. Bapak Drs.Usman Rasyid, M.Si, selaku Dosen penasehat akademik yang telah

memberikan bimbingan dan arahan dalam kelancaran kegiatan akademik.

7. dr.jammal sp.pk dan seluruh staf RSUD.dr Djasamen Saragih yang telah

meluangkan waktu kepada kami selama kami PKL.

8. Teman-teman stambuk 08 jurusan Kimia Analis FMIPA USU, semoga kita menjadi

generasi intelektual yang berguna bagi nusa, bangsa terutama bagi agama.

Demikianlah Karya Ilmiah ini penulis perbuat dan penulis menyadari bahwa Karya

Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun susunannya

dikarenakan keterbatasan, kemampuan serta pengetahuan. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan Karya

Ilmiah ini. Akhir kata penulis berharap semoga Karya Ilmiah ini bermanfaat dan berguna

bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.

Medan, Juli 2011 Penulis

(7)

ANALISA KADAR LIPID PROPIL PADA DARAH SECARA SPEKTROFOTOMETER MICROLAB 300

ABSTRAK

(8)

ANALYSIS OF LIPID PROPYL CONTENT IN THE BLOOD OF SPECTROPHOTOMETER MICROLAB 300

ABSTRACT

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

PENGHARGAAN ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan... 4

1.3 Tujuan ... 4

1.4 Manfaat ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid ... 5

2.1.1 Penggolongan Lipid ... 6

2.2 Lemak ... 7

2.2.1 Sifat-Sifat Lemak ... 7

(10)

2.3 Darah ... 10

2.3.1 Komposisi Darah ... 11

2.3.2 Manfaat Darah ... 11

2.4 Kolesterol ... 12

2.4.1 Manfaat Kolesterol ... 14

2.4.2 Jenis-Jenis Kolesterol ... 14

2.4.3 Kolesterol dan Peranannya pada Beberapa Penyakit ... 15

2.4.4 Obat-Obat penurun kolesterol ... 16

2.5 Pemeriksaan Kolesterol ... 18

2.5.1 Hasil Dari Pemeriksaan Kolesterol ... 18

BAB III. METODOLOGI PERCOBAAN 3.1 METODOLOGI ... 22

3.1.2 Alat ... 22

3.1.3 Bahan ... 22

3.1.3 Prosedur Percobaaan ... 23

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Percobaan... 25

4.2 Pembahasan ... 27

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 30

5.1 Saran ... 30

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Beberapa Asam Lemak yang Umum ... 9

Tabel 2. Kadar dari Kolesterol Total pada Darah ... 19

Tabel 3. Kadar dari Kolesterol HDL pada Darah ... 20

Tabel 4. Kadar dari Kolesterol LDL pada Darah ... 20

Tabel 5. Kadar dari Trigliserida pada Darah ... 21

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur Lemak ... 7

Gambar 2. Sampel Darah Manusia ... 10

(13)

ANALISA KADAR LIPID PROPIL PADA DARAH SECARA SPEKTROFOTOMETER MICROLAB 300

ABSTRAK

(14)

ANALYSIS OF LIPID PROPYL CONTENT IN THE BLOOD OF SPECTROPHOTOMETER MICROLAB 300

ABSTRACT

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia, namun perlu dipahami bahwa makan

untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga

kelangsungan hidup secara normal manusia harus makan makanan yang sesuai dengan

kebutuhan tubuh, tidak boleh kekurangan dan tidak boleh pula berlebihan. Susunan kimia

dalam makanan yang berguna bagi kesehatan tubuh dikenal sebagai zat gizi.

Pengelompokan zat gizi meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.

Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh

manusia. Selain itu lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif

dibandingkan karbohidrat dan protein. Suatu minyak atau lemak dapat menghasilkan 9

kkal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal/gam. Minyak dan

lemak dapat berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi vitamin-vitamin A, D, E, dan K.

Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang

berbeda-beda. Berbagai bahan pangan seperti daging, ikan, telur susu, apokat, kacang

tanah, dan beberapa jenis sayuran yang mengandung lemak dan minyak yang biasanya

(16)

Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolesterol, sedangkan

lemak nabati mengandung fitosterol dan lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh

sehingga umumnya berbentuk cair. Lemak hewani ada yang berbentuk padat (lemak) yang

biasanya berasal dari lemak hewan darat seperti lemak susu, lemak babi, lemak sapi.

Lemak hewan laut seperti minyak ikan paus, minyak ikan cod, dan minyak ikan herring

berbentuk cair dan disebut minyak. Lemak nabati yang berbentuk cair dapat dibedakan atas

tiga golongan yaitu: (a) drying oil yang akan membentuk lapisan keras bila mengering

diudara, misalnya minyak yang digunakan untuk cat atau pernis. (b) semi drying oil seperti

minyak jagung, minyak biji kapas, dan minyak biji bunga matahari. Dan (c) no drying oil,

missal minyak kelapa dan minyak kacang tanah. Lemak nabati yang berbentuk padat dalah

minyak coklat dan bagian “stearin” dari minyak kelapa sawit (winarno, 1992).

Istilah lipid kadang-kadang diartikan sama dengan lemak, yang dikenal sebagai

bahan makanan adalah mentega, margarin, minyak tumbuhan, minyak daging sapi, kulit

ayam, lemak yang terdapat didalam susu, kuning telur, daging dan kacang-kacangan.

Lemak dialam mengandung 98% sampai 99% trigliserida, sedangkan yang 1-2% terdiri

dari mono, digliserida, asam lemak bebas, fospolipid. Asam-asam lemak pendek atau asam

panjang dengan satu atau lebih ikatan rangkap berbentuk cair, asam lemak jenuh yang

mengandung atom 16 atau lebih, berbentuk padat. Sumber energi utama dari lemak adalah

asam-asam lemaknya. Didalam tubuh lemak digunakan sebagai cadangan energi yang

disimpan pada jaringan adiposa. Dari metabolisme karbohidrat, lemak dan protein tampak

adanya interelasi metabolik diantara sumber-sumber energi tersebut. Oleh karenanya

(17)

meskipun hanya sedikit sekali makan sumber lemak. Lemak herbivora lebih keras dari

lemak babi atau lemak ayam. Hal ini disebabkan oleh karena adanya perbedaan dalam

asam-asamnya. Lemak ikan juga lebih lunak dari lemak sapi atau kerbau dan terdiri dari

asam-asam yang mempunyai atom karbon 20-22. Lemak nabati mengandung terutama

asam-asam tidak jenuh dan kira-kira 85% asam lemak

minyak nabati adalah asam oleat dan linoleat dengan susunan yang berbeda (Poedjiadi,

2006).

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengetahui kadar lipid propil

(18)

1.2 Tujuan

Tujuan dari karya ilmiah ini adalah:

- Untuk mengetahui apakah kadar lipid propil dalam dalam darah pasien normal atau

tinggi secara spektrofometri microlab 300.

- Untuk mengetahui batasan normal kadar lipid profil dalam darah

1.3 Manfaat

- Dapat mengetahui kadar lipid propil dalam darah seseorang

- Dapat diketahui apakah kadar lipid propil dalam darah seseorang normal atau tinggi

- Dapat mengetahui efek samping dari ketidaknormalan kadar lipid propil dalam darah

(19)

1.4 Permasalahan

Permasalahan dalam karya ilmiah ini adalah apakah kadar lipid propil dalam darah

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lipid

Lipid adalah salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan

atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia ialah lipid. Untuk

memberikan defenisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk

lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Para ahli biokimia sepakat

bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan

kedalam satu kelompok yang disebut lipid. Adapun sifat fisika yang dimaksud ialah: (1)

tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik misalnya

ester, aseton, kloroform, benzena yang sering disebut “pelarut organik”; (2) ada hubungan

dengan asam lemak atau esternya; (3) mempunyai kemungkinan digunakan oleh mahluk

hidup. Jadi berdasarkan sifat fisika tersebut, lipid dapat diperoleh dari hewan atau

tumbuhan dengan cara ekstraksi dengan menggunakan pelarut lemak tersebut. Jaringan

bawah kulit di sekitar perut, jaringan sekitar ginjal mengandung banyak lipid terutama

lemak kira-kira sebesar 90%, dalam jaringan otak atau dalam telur terdapat lipid kira-kira

sebesar 7,5 sampai 30% (Poedjiadi, 2006).

Salah satu Minyak dan lemak berperan sangat penting dalam gizi kita terutama karena

(21)

digolongkan mahluk omnivore. Artinya makanannya terdiri dari bahan hewani maupun

nabati, karena itu dapat menerima minyak dan lemak dari berbagai sumber maupun

tanaman. Minyak merupakan jenis makanan yang paling padat energi, yaitu mengandung 9

kkal per gram atau 37 kilojoul per gram (Winarno, 1992).

2.1.1. Penggolongan lipid

Senyawa-senyawa yang termasuk lipid ini dapat dibagi dalam beberapa golongan. Ada

beberapa cara penggolongan yang dikenal. Bloor membagi lipid dalam tiga golongan

besar, yakni:

1. lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya: lemak atau

gliserida dan lilin(waxes);

2. lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, contohnya:

fosfolipid ;

3. derivate lipid yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contohnya:

asam lemak, gliserol, dan sterol.

Disamping itu berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua golongan

yang besar, yakni:

1. lipid yang dapat disabunkan yaitu dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak;

(22)

Dan beberapa golongan lipid berdasarkan kemiripan struktur kimianya, yaitu: (1) asam

lemak, (2) lemak (3) lilin, (4) fosfolipid, (5) stingolipid, (6) terpen, (7) steroid, (8) lipid

kompleks (Poedjiadi, 2006).

2.2 Lemak

Yang dimaksud dengan lemak disini ialah suatu ester asam lemak dengan gliserol. Gliserol

ialah suatu trihidroksi alkohol yang terdiri dari tiga atom karbon. Jadi setiap kabon

mempunyai gugus –OH. Satu molekul gliserol dapat mengikat satu, dua, atau tiga molekul

asam lemak dalam bentuk ester yang disebut monogliserida atau trigliserida. Pada lemak,

satu molekul gliserol dapat mengikat tiga molekul asam lemak, oleh karena itu lemak

adalah suatu trigliserida.

HO – CH2 R1 – COO – CH2 HO – CH2 R1 – COO – CH2

HO – CH HO – CH R2 – COO - CH R2 – COO - CH

HO – CH2 HO – CH2 R3 – COO – CH3 R3 – COO – CH2

Gliserol monogliserida digliserida trigliserida

(23)

R1 –COOH, R2 –COOH, dan R3 –COOH ialah molekul asam lemak yang terikat pada

gliserol. Asam lemak yang terdapat dialam ialah asam palmitat, stearat, oleat dan linoleat

(Poedjiadi, 2006).

2.2.1 Sifat-Sifat Lemak

Lemak hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan, sedangkan lemak yang

berasal dari tumbuhan berupa zat cair. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi

mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak cair atau yang biasa disebut minyak

mengandung asam lemak tidak jenuh. Lemak hewan dan tumbuhan mempunyai susunan

asam lemak yang berbeda-beda. Seperti halnya lipid pada umumnya, lemak atau gliserida

asam lemak pendek dapat larut dalam air, sedangkan gliserida asam lemak panjang tidak

larut. Semua gliserida larut dalam ester kloroform atau benzena. Alkohol panas adalah

pelarut lemak yang baik.

Pada umumnya lemak apabila dibiarkan lama diudara akan menimbulkan rasa bau

yang tidak enak. Hal ini disebabkan oleh proses hidrolisis yang menghasilkan asam lemak

bebas. Disamping itu dapat Pula terjadi proses oksidasi terhadap asam lemak tidak jenuh

yang hasilnya akan menambah bau dan rasa yang tidak enak. Oksidasi asam lemak tidak

jenuh akan menghasilkan peroksida dan selanjutnya akan terbentuk aldehida. Inilah yang

menyebabkan terjadinya bau dan rasa yang tidak enak atau tengik. Kelembaban udara,

(24)

terjadinya ketengikan. Gliserol yang diperoleh dari hasil penyabunan lemak atau minyak

adalah suatu zat cair yang tidak berwarna dan mempunyai rasa yang manis (Poedjiadi,

2006).

2.2.2 Asam-Asam lemak

Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak, baik

berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini adalah asam karboksilat yang mempunyai

rantai karbon panjang dengan rumus umum:

O

R – C – OH

Dimana R adalah rantai karbon yang jenuh atau tidak jenuh dan terdiri atas 4 sampai 24

buah atom karbon. Rantai karbon yang jenuh ialah rantai karbon yang tidak mengandung

ikatan rangkap, sedangkan yang mengandung ikatan rangkap disebut rantai karbon tidak

jenuh. Pada umumnya asam lemak mempunyai jumlah atom karbon genap. Beberapa asam

lemak yang umum terdapat sebagai ester dalam tumbuhan atau hewan tertera pada table.

Tabel 1. Beberapa asam lemak yang umum

nama Rumus Titik lebur (oC)

Asam lemak jenuh

Asam butirat Asam kaproat

C3H7COOH C5H11COOH

(25)

Asam palmitat

Cair pada suhu yang sangat rendah (Poedjiadi, 2006)

Dari table tampak bahwa asam lemak jenuh yang mempunyai rantai karbon pendek, yaitu

asam butirat dan asam kaproat mempunyai titik lebur yang rendah. Ini berarti bahwa kedua

asam tersebut berupa zat pada suhu kamar. Makin panjang rantai karbon, maka titik

leburnya tinggi. Asam palmitat dan stearat berupa zat padat pada suhu kamar.

Apabila dibandingkan dengan asam lemak jenuh, asam lemak tidak jenuh

mempunyai titik lebur lebih rendah. Disamping itu makin banyak jumlah ikatan rangkap,

makin rendah titik leburnya. Hal ini tampak pada titik lebur asam linoleat yang lebih

rendah dari titik lebur asam oleat. Asam butirat larut dalam air. Kelarutan asam lemak

dalam air berkurang dengan bertambah panjangnya rantai karbon. Asam kaproat larut

sedikit dalam air, sedangkan asam palmitat, asam stearat, oleat dan linoleat tidak larut

(26)

2.3 Darah

Gambar 2. Sampel Darah Manusia (http://id.wikipedia.org/wiki/Darah)

Darah terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah. Sebagian besar sel darah terdiri atas sel

darah merah atau eritrosit sedangkan sel darah putih atau leukosit relative sangat sedikit,

yaitu 2 permil dari jumlah eritrosit. Disamping itu eritrosit dan leukosit masih ada partikel

lain yang disebut trombosit. Trombosit mempunyai fungsi penting pada penggumpalan

darah. Darah beredar keleluran tubuh melalui sistem sirkulasi.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Darah).

2.3.1. Komposisi darah

Darah tersusun atas air (91,0%), protein (8,0%) Albumin, globulin, protrombin dan

(27)

Pada darah terdiri dari beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah,

angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan

yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang

membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.

Korpuskula darah terdiri dari:

• Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%) mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan

darah.

Keeping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%) bertanggung jawab dalam proses

pembekuan darah

Sel darah putih atau leukosit (0,2%) bertanggung jawab terhadap sistem imun

tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan

berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri (http://id.wikipedia.org/wiki/Darah).

2.3.2. Manfaat Darah

1. pernafasan, transport oksigen dari paru-paru kejaringan dan karbondioksida dari jaringan

keparu-paru.

2. gizi, transport zat-zat yang diabsorbsi melalui dinding usus

3. eksresi, transport sisa metabolism keginjal, keparu-paru, kulit dan usus untuk dibuang

(28)

5. mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh

6. mengatur keseimbangan air dalam tubuh

6. perlawanan terhadap peradangan

8. transport hormon

9. transpor metabolit

Apabila darah yang telah diberi antikoagulan diputar dengan pemusingan(sentrifuga),

maka sel-sel darah akan mengendap, sedangkan plasma darah akan berada diatasnya

(Poedjiadi, 2006).

2.4. Kolesterol

(29)

Kolesterol merupakan sterol utama dalam tubuh manusia. Kolesterol merupakan

komponen struktural membran sel dan lipoprotein plasma, dan juga merupakan bahan awal

pembentukan asam empedu serta hormon steroid. Sterol dan derivatnya sukar larut dalam

larutan berair tetapi larut dalam pelarut organik, terutama alkohol. Sehingga senyawa ini

dimasukkan kedalam golongan lipid. Ketidaknormalan dalam metabolisme atau

pengankutan kolesterol lewat plasma rupa-rupanya ada kaitannya dengan dengan

perkembangan arterosklerosis. Selain itu batu empedu yang yang terjadi tersusun terutama

dari kolesterol (Montgomery, 1993).

Kolesterol merupakan steroida penting, bukan saja karena merupakan komponen

membran tetapi juga karena merupakan pelopor biosintetik umum untuk steroida lain

termasuk hormon steroida dan garam empedu (Page, 1985).

Kolesterol dihubungkan dengan metabolisme lipid, dan merupakan sumber untuk

sintesa hormon steroid. Ia dieksresikan ke dalam empedu sebagai kolesterol yang tak

berubah atau asam empedu, kolesterol dipertahankan dalam bentuk larutan didalam

empedu oleh garam-garam empedu dan fospolipid. Kolesterol yang dilepaskan dari

jaringan tepi diesterifikasi di dalam plasma dengan asam lemak yang berasal dari lesitin

oleh lesistin kolesterol asiltransferase (LCAT) dan diangkut sebagai HDL ke hepar. Ester

(30)

Penurunan ester kolesterol plasma timbul bila terdapat kerusakan sel parenkim hepar,

karena defesiensi LCAT yang berasal dari hepar. Terdapat defisiensi LCAT yang jarang,

pada mana terjadi akumulasi kolesterol bebas di dalam plasma dan jaringan (Baron, D.N

1990).

2.4.1 Manfaat kolesterol

• Pembentuk dinding sel tubuh

Kolesterol dibutuhkan sebagai salah satu komponen pembentuk dinding-dinding sel

tubug. Dinding-dinding sel itu lah yang membentuk tubuh dengan baik.

• Pembentukan hormon

Kolesterol merupakan bahan penting yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai bahan

dasar pembentukan hormon testotero, estrogen dsn progesteron.

• Pembentukan vitamin D

Kolesterol ini dibutuhkan untuk membuat vitamin D yang penting bagi kesehatan

tulang dan kulit.

• Membantu proses kerja tubuh di empedu

Sebagai bahan pembentukan asam dan garam empedu yang berfungsi mengemulsi

lemak di dalam tubuh

• Sumber energi

Sebagai salah satu senyawa lemak, maka kolestrol itu merupakan salah satu sumber

energi yang memberikan kalori yang sangat tinggi bagi tubuh (Graha, 2010).

(31)

Lemak dalam darah terdiri dari beberapa jenis yakni, kolesterol, trigliserida, fospolipid dan

asam lemak bebas. Tiga jenis pertama disebut lippoprotein yang terbagi menjadi 4 bagian

kilomikron, yakni very low density lipoprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein

(IDL), low density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL). Dari yang kelima yang penting diketahui adalah HDL dan LDL (Wiryowidagno, 2002).

1. Low Density Lipoprotein (LDL) ini sering disebut dengan istilah kolesterol jahat

adalah kolesterol yang mengangkut paling banyak kolesterol dan lemak di dalam darah.

Kadar LDL yang tinggi dan pekat ini akan menyebabkan kolesterol lebih banyak melekat

pada dinding-dinding pembulu darah pada saat transportasi dilakukan. Kolesterol yang

melekat itu perlahan-lahan akan mudah membentuk tumpukan-tumpukan yang

mengendap, seperti plak pada dinding-dinding pembulu darah. Akibatnya saluran darah

terganggu dan ini bisa meningkatkan resiko penyakit pada tubuh seseorang seperti stroke,

jantung koroner, dan lain sebagainya (Graha, 2010).

2. High Density Lippoprotein (HDL) ini sering disebut dengan istilah kolesterol baik. Kolesterol HDL ini mengangkut kolesterol lebih sedikit dan mengandung banyak protein.

HDL berfungsi membuang kelebihan kolesterol yang dibawa oleh LDL dengan

membawanya kembali kehati dan kemudian diurai kembali. Dengan membawa kelebihan

koletserol yang dibawa oleh LDL tadi, maka HDL membantu mencegah terjadinya

pengendapan dan mengurangi terjadinya plak dipembulu darah yang dapat mengganggu

peredaran darah dan membahayakan tubuh. Karena itu kolesterol HDL ini disebut

kolesterol baik (Graha, 2010).

(32)

Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan adanya lemak jenuh dan kolesterol dan

timbulnya penyakit jantung koroner, obesitas, serta sejumlah penyakit kanker termasuk

kanker payudara dan kanker colon (usus besar). Untuk itu kita dianjurkan untuk

menggurangi konsumsi zat-zat ini. Kolesterol dengan lemak berhubungan erat dengan

timbulnya arterosklorosis endapan lemak dan garam-garam lain dalam dinding pembulu

darah nadi (arteri) sehingga pembulu darah menjadi kaku (sklerosis), yang mengakibatkan menurunnya aliran darah pada bagian yang seharusnya mendapat suplai. Jika sklerosis

menyerang arteri koronaria yang menyalurkan darah ke otot jantung maka jantung

kekurangan suplai oksigen dan terjadilah angina pectoris atau infrak jantung, yaitu suatu keadaan ketika jantung tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar (Uripi, 2002).

2.4.4. Obat-Obat Penurun Kolesterol

Pengobatan dapat dilakukan secara farmakologi dengan obat-obatan dan non farmakologi

tanpa obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Penurunan kadar kolesterol dalam darah

dengan pengobatan non farmakologi dapat dilakukan dengan cara:

1. Menghentikan kebiasaan merokok

2. Berolahraga, bila badan tidak berolahraga maka kadar kolesterol, kadar HDL

rendah dan menimbulkan kelebihan berat badan

3. Membatasi makanan yang merupakan sumber kolesterol

4. Mengkonsumsi makanan berserat. Serat sayuran dan buah dapat mencegah

(33)

Bila pengobatan secara non farmakologi tidak memberikan pengaruh maka diperlukan

pengobatan dengan obat-obatan (Baraas, 1993).

Obat-obatan yang diberikan untuk mengatasi masalah kolesterol ini sangat berbeda

antara penderita satu dengan yang lain. Hal ini di pengaruhi oleh faktor resiko

masing-masing orang berbeda, disamping itu umur, kedaan tubuh dan juga kemungkinan efek

samping yang terjadi berbeda, hal itu yang menjadi pertimbangan para dokter untuk

memilih obat kolesterol yang tepat bagi pasiennya.

Ada beberapa jenis obat untuk kolesterol, yaitu:

1. Satin, menurunkan kolesterol dengan meningkatkan pembuangan kolesterol LDL dari

aliran darah dan menghambat kemampuan tubuh untuk memproduksi kolesterol di hati.

Satin tidak hanya mengurangi kolestrol ketingkat normal saja, tetapi juga mencegah

terjadinya penyumbatan pembulu darah yang dapat menimbulkan serangan jantung dan

stroke.

2. Bile acid sequestrants (Resin), Obat ini berfungsi menurunkan kadar LDL kolesterol

dalam darah, tetapi tidak seefektif satin. Jenis obat ini hanya mampu menurunkan sekirat

10-20% kadar LDL dalam darah.

3. Cholesterol absorption inhibitors (Ezetimibe), yang mana obat ini menurunkan kadar

LDL kolesterol 18-20% dan dapat menurunkan kadar total kolesterol serta meningkatkan

LDL kolesterol dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol di usus.

4. Nicotinic acid or niacin (Asam Nikotinat), dengan dosis yang tinggi mampu

menurunkan total kolsterol, LDL kolesterol, trigliserida dan juga menaikkan kadar HDL

kolesterol.

5. Fibrates (Asam Fibrat), Jenis obat asam fibrat ini baik untuk menurunkan kolesterol

(34)

Dimana pengobatan alternative juga sering digunakan seperti menkonsumsi bawang putih,

apel teh hitam dan akupuntur (Graha, 2010).

2.5 Pemeriksaan Kolesterol

Pemeriksaan kolesterol itu dilakukan setelah terlebih dahulu puasa sepanjang malam

kurang lebih 9-12 jam lamamya sebelum pemeriksaan. Tujuan puasa ini adalah agar tidak

terjadi kesalah pengukuran karena adanya pengaruh lemak yang baru dikonsumsi yang

berasal dari makanan yang baru saja dimakan. Biasanya dokter melakukan pemeriksaan

kolesterol ini di pagi hari dan pasien harus puasa sebelumnya. 24 jam sebelum melakukan

pemeriksaan kolesterol ini pula, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik yang berat

ataupun olahraga berat karena kelelahan yang amat sangat dapat mempengaruhi pula hasil

tes yang dilakukan. Kemudian pemeriksaan lemak dalam darah dimulai dengan cara

mengambil darah dari tubuh pasien yang akan diperiksa. Darah yang telah diambil itu

diukur kadar kolesterolnya. Pemeriksaan ini dapat menghasilkan informasi perkiraan kadar

kolesterol yang beredar didalam sirkulasi darah seseorang. Hasil data yang ditemukan

dalam pemeriksaan itu akan dibandingkan dengan table klasifikasi kadar kolesterol standar

dalam dunia kedokteran yang ada sehingga dapat dianalisis bagaimana kedaan kolesterol

seseorang itu. Disamping hasil pemeriksaan darah, para dokter akan mendiagnosis

pasiennya dengan menanyakan riwayat kolesterol tinggi dikeluarga pasien serta

penyakit-penyakit yang dideritanya sebagai bahan analisis terhadap kedaan pasiennya (Graha,

(35)

2.5.1. Hasil dari Pemeriksaan Kolesterol

Kolesterol biasanya diketahui lewat pemeriksaan darah dilaboraturium. Kolesterol itu

diukur dalam satuan milligram per desiliter darah yang biasanya disingkat mg/dl, dan ada juga yang menggunakan satuan millimol per liter darah disingkat dengan mmol/L. ketika mendapat hasil dari pemeriksaan kolesterol dari sebuah laboraturium atau rumah sakit

biasanya di kertas laporan hasilnya akan tertera informasi sebagai berikut:

• Total Kolesterol

• HDL Kolesterol

• LDL Kolesterol

• Trigliserida

Keempat komponen diatas merupakan lemak utama dalam darah yang diukur dan dapat

memberikan hasil yang memberikan gambaran tubuh seseorang.

• Total Kolesterol

Total kolesterol menunjukkan jumlah antara HDL kolesterol, LDL kolesterol dan

trigliserida.

Tabel 2. Kadar dari Total Kolesterol pada Darah Total Kolesterol

Kurang dari 200 mg/dl (5,17 mmol/L)

200-239 mg/dl (5,17-6,18 mmol/L)

Lebih dari 240 mg/dl(6,21 mmol/L)

Standart yang baik

Batas normal tertinggi

Tinggi

(Graha, 2010)

Dalam melihat hasil dari total kolesterol ini perlu juga diperhatikan nilai dari

(36)

• HDL Kolesterol

Kadar dari HDL menunjukkan seberapa besar kolesterol baik yang dimiliki dalam

darah karena HDL ini berperan di dalam tubuh untuk membawa kolesterol yang

berada didalam darah menuju ke hati untuk diproses lebih lanjut dan menghindari

terjadinya penumpukan kolesterol di saluran darah.

Tabel 3. Kadar dari Kolesterol HDL pada Darah Kolesterol HDL

Kolesterol HDL Kurang dari 40 mg/dl (1,04 mmol/L)

Lebih dari 60 mg/dl (1,56 mmol/L)

Rendah

Tinggi

(Graha,2010)

Semakin tinggi angka dari HDL dalam darah yang dimiliki eseorang, maka akan

semakin baik, dan sebaliknnya.

• LDL Kolesterol

Kadar LDL menunjukkan berapa banyak kolesterol yang kurang baik didalam

darah, dimana kolesterol ini dibawa dari hati ke jaringan tubuh yang membutuhkan.

Bila kadar ini berlebihan dapat membuat penimbunan pada saluran darah yang

membahayakan tubuh.

Tabel 4. Kadar dari Kolesterol LDL pada Darah Kolesterol LDL

Kurang dari 100 mg/dl (2,6 mmol/L)

100-129 mg/dl (2,6-3,34 mmol/L)

130-159 mg/dl (3,34-4,13 mmol/L)

160-189 mg/dl (4,14-4,90 mmol/L)

Optimal

Mendekati Optimal

Batas Normal Tertinggi

(37)

Lebih dari 190 mg/dl (4,91 mmol/L) Sangat Tinggi

(Graha, 2010)

Semakin tinggi kadar LDL yang dimiliki oleh darah dapat memberikan informasi

akan resiko yang makin tinggi pada tubuh terhadap penyakit jantung.

• Trigliserida

Tabel 5. Kadar dari Trigliserida pada Darah

(Graha, 2010)

Trigliserida

Kurang dari 150 mg/dl (1,69 mmol /L)

150-199 mg/dl (1,69-2,25 mmol/L)

200-499 mg/dl (2,26-2,65 mmol/L)

Lebih besar dari 200 mg/dl (5,64 mmol/L)

Normal

Batas Normal Tertinggi

Tinggi

(38)

BAB III

BAHAN DAN METODE

3.1. Alat –Alat

- Microlab 300 Merck

- Sentrifugator

- Jarum suntik 10 ml

- Tabung reaksi Pyrex

- Mikropipet 10 µl (Clininc pett)

- Mikropipet 200 µl (Clininc pett)

- Mikropipet 1000 µl (Clininc pett)

- Penangas air (Waterbath)

- Stopwatch

- Rak tabung reaksi

(39)

- Darah

- Reagen kolesterol (Reagent cholestrol)

- Reagen kolesterol HDL (Reagent Cholestrol HDL)

- Reagen Trigliserida (Reagent Trigliserid)

- Aquades

3.3. Prosedur Percobaan

3.3.1 Teknik Pengambilan Sampel

- Dibersihkan kulit pasien dengan menggunakan alkohol

- Diambil 5 ml darah pada masing-masing pasien dengan menggunakan jarum suntik

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi

- Diberi penomoran pada masing-masing tabung reaksi

3.3.2. Preaparasi sampel

- Dimasukkan darah yang diambil tadi kedalam sentrifugator

- Disentrifuse darah selama 20 menit dengan kecepatan 1000 rpm sampai terpisah antara

(40)

3.3.3. Pemeriksaan Lipid profil

3.3.3.1 Kolesterol total

- Dipipet serum sebanyak 10µl dengan menggunakan mikropipet

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi

- Ditambahkan reagen koleserol sebanyak 1000 µl dengan menggunakan mikropipet

- Dihomogenkan

- Dipanaskan selama ± 10 menit pada penangas air

- Diangkat dan didiamkan selama ± 5 menit

- Dibaca sampel dengan menggunakan spektrofotometer mikrolab 300 (lampiran 2)

3.3.3.2. HDL

- Dipipet serum sebanyak 200 µl dengan menggunakan mikropipet

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi

- Ditambahkan reagen kolesterol HDL sebanyak 500 µl dengan menggunakan mikropipet

- Didiamkan selama 10 menit

- Disentrifugasi selama 13 menit dengan kecepatan 3500 rpm

- Diangkat

(41)

- Diambil 100 µl lapisan atas dengan menggunakan mikropipet

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi

- Ditambahkan reagen kolesterol HDL sebanyak 1000 µl

- Dipanaskan selama ±10 menit pada penangas air

- Diangkat dan didiamkan selama ±5 menit

- Dibaca sampel dengan menggunakan spektrofotometer mikrolab 300 (lampiran 2)

3.3.3.3 Trigliserida

- Dipipet serum sebanyak 10µl dengan menggunakan mikropipet

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi

- Ditambahkan reagen trigliserida sebanyak 1000 l dengan menggunakan mikropipet

- Dipanaskan selama ±10 menit pada penagas air

- Diangkat dan didiamkan selama ±5 menit

(42)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data pemeriksaan lipid propil

Tabel 6. Data pemeriksaan lipid propil

Nama pasien Umur

(tahun)

Jenis kelamin

Kadar lipid propil (mg/dl) ket

Kolesterol total

HDL LDL Trigliserida

Efrina S

Kolesterol HDL : High Density Lippoprotein

Kolesterol LDL : Low Density Lippoprotein

Nilai normal : Kolesterol total : ≤ 200 mg/dl

Kolesterol HDL : ≤ 40 mg

Kolesterol LDL : ≤ 150 mg/dl

Trigliserida : ≤ 150 mg/dl

(43)

LDL = kolesterol total – – HDL

Efrima S

LDL = 150 - - 52

= 81 mg/dl

Jwita

LDL = 205 - - 62

= 120 mg/dl

Afrima

LDL = 172 - - 30

= 65 mg/dl

Bismar

LDL = 256 - - 41

= 158 mg/dl

Edward

LDL = 235 - - 44

(44)

4.2 Pembahasan

Dari data analisa kadar lipid profil secara spektrofotometer microlab 300 pada

darah diperoleh bahwa masing-masing pasien memiliki kadar lipid propil yang yang

berbeda-beda. Pada pasien Juwita 205 mg/dl, Bismar 256 mg/dl, dan Edward 235 mg/dl

memiliki kadar lipid propil yang tinggi, sedangkan pada pasien Efrina S 150 mg/dl dan

Afrima 172 mg/dl. Merurut laboraturium rumah sakit dan Graha, 2010 batas nilai normal

ialah ≤ 200 mg/dl. Dimana meningkatnya kadar kolesterol disebabkan kita sering

mengkonsumsi makanan dengan kadar lemak hewan tinggi (otak sapi, daging merah,

seafood, kuning telur, keju, dll) atau makananan siap saji. Selain itu, tingginya kadar

kolesterol juga dapat disebabkan faktor usia. Pria usia produktif akan memiliki kadar

kolesterol yang lebih tinggi dibanding wanita usia produktif. Namun saat wanita memasuki

usia menopause, kadar kolesterol pada wanita mulai meningkat dan bisa menjadi faktor

resiko penyakit jantung atau sroke. Kurangnya berolahraga dapat menimbun lemak

didalam tubuh sehingga kadar kolesterol meningkat, konsumsi alkohol berlebihan,

merokok, dan diabetes yang tidak terkontrol.

Kolesterol yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah, dan

membentuk timbunan yang mengganggu aliran darah serta mengeraskan dinding pembuluh

darah sehingga pembuluh darah tidak dapat mengembang atau mengkerut sesuai dengan

kebutuhan. Hal ini akan menjadi cikal bakal terjadinya penyakit jantung atau stroke.

Di dalam tubuh kita, kolesterol terdiri dari kolesterol LDL (low density lipoprotein), HDL

(high density lipoprotein), dan trigliserida. Kolesterol LDL yang di produksi di hati beredar

(45)

organ lain yang membutuhkan. Kolesterol LDL yang tersisa akan dibawa oleh kolesterol

HDL kembali ke hati dan dibuang ke kandung empedu sebagai asam empedu.

Kolesterol LDL sering di sebut juga sebagai asam empedu atau kolesterol jahat karena

mudah menempel di dinding pembuluh darah dan menyebabkan aterosklerosis. Kolesterol

HDL sering juga disebut kolesterol karena ia membersihakan kelebihan kolesterol dari

dinding pembuluh darah untuk dibawa kehati dan dibuang di kandung empedu. Kolesterol

HDL memiliki kandungan lemak lebih sedikit dan memiliki tingkat kepadatan yang tinggi.

Kolesterol LDL yang berlebihan akan menyebabkan ia mudah melekat didinding dalam

pembuluh darah. LDL akan menembus dinding dalam pembuluh darah yang dapat

menyebabkan dinding pembulu darah menyempit. Molekul LDL dapat melekat didinding

pembuluh darah karena adanya proses oksidasi oleh radikal bebas (misalnya asap rokok).

LDL yang teroksidasi tersebut mampu mengubah sel-sel makrofag (sejenis sel darah putih

yang beredar di dalam darah) menjadi sel busa (foam cell) sehingga akan membentuk

gumpalan (plaque) yang makin lama semakin membesar, dan hasil akhirnya berupa

penyempitan pembuluh darah. LDL yang teroksidasi tadi juga akan meransang sel-sel otot

polos didinding pembuluh darah (pembuluh darah memiliki otot pada dindingnya sehingga

dapat bersifat fleksibel, dapat mengembang dan mengkerut) dan akhirnya dapat

menyebabkan pengerasan dinding pembuluh darah, tidak dapat bersifat fleksibel lagi, dan

tekanan darah dapat meningkat karena aliran darah tidak lancar. Pembuluh darah yang

mengeras juga mudah pecah jika tekanan darah meningkat tajam. Proses aterosklerosis ini

dapat terjadi di otak, jantung, ginjal, tungkai atas/bawah, dan organ vital lainnya. Jika

terjadinya di Otak penyakitnya adalah stoke, jika mengenai pembuluh darah koroner

(46)

Untuk mensiasati kolesterol yang tinggi dengan bijak yaitu dengan mengatur

makanan. Menghindari makanan dengan kadar kolesterol tinggi, seperti daging sapi,

kambing, babi, kulit ayam, jeroan, otak, seafood, dan kuning telur dengan porsi yang

berlebihan. Perbanyak konsumsi sayur dan buah yang berwarna. Olahraga yang teratur,

menghindari rokok dan istirahat yang cukup. Kolesterol tinggi umumnya tidak

memberikan gejala, sehingga kita harus mengadopsi gaya hidup sehat dengan dengan

memodifikasi faktor-faktor diatas, misalkan dengan mempertahankan berat badan ideal,

menghentikan merokok dan konsumsi alkohol, kontrol kadar lemak darah/gula secara

teratur, dan melakukan olahraga secara teratur, kontinyu, persisten dan dengan kualitas dan

kuantitas yang meningkat secara bertahap.

Sumber : National Heart lung ang blood institute, National Cholesterol Education

(47)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa kadar lipid propil pada darah secara spektrofotometer mikrolab

300 diperoleh kadar lipid propil setiap 5 ml darah ialah Efrima 150 mg/dl, Jwita 205 mg/dl,

Afrima 172 mg/dl, Bismar 256 mg/dl, Edward 235 mg/dl. Hal ini menunjukkan bahwa

kadar lipid profil pada pasien jwita, bismar dan edward tinggi sedangkan pada efrina dan

afrima normal. Dimana batasan normal kadar lipid profil dalam darah ≤ 200 mg/dl.

5.2 Saran

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan spektrofotometri yang lain

(48)

Daftar Pustaka

Almatsier,S. 2004. Penuntun Diet. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Baraas, F. 1993. Mencegah Serangan Jantung dengan Menekan Kolesterol. Cetakan

Pertama. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama

Baron,D.N. 1990. Kapita Selekta Patologi Klinik. Edisi 4. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedoteran.

Graha, K.C. 2010. Kolesterol. Jakarta: PT Elex Media Komputido

http://www.wikipedia.org/wiki/Darah.com

http://www.sribd.com/doc/7674101/makalah lipid

Linder, M.C. 1992. Biokimia Nutrisi Dan Metabolisme Dengan Pemakaian Secara Klinis.

Cetakan I. Jakarta: UI-Press.

Montgomery,R. 1993. Biokimia Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Poedjiadi,A. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press

Uripin, V. 2002. Menghidangkan Makanan Rendah Kolesterol. Jakarta: Puspa Swaca.

Winarno.F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT.Gramedia Putaka Utama.

(49)

Lampiran 1. DAFTAR KOMPOSISI LEMAK, ASAM LEMAK, DAN KOLESTROL BAHAN MAKANAN(g/100 g bahan makanan)

no Bahan makanan Lemak

total

Lemak jenuh

Lemak tak jenuh kolestrol

(50)

V Susu sapi cair

Minyak biji bunga matahari

Margarin

Lampiran 2: Pengoperasian Alat Microlab 300

PENGOPERASIAN ALAT MICROLAB 300 Pengoperasian alat microlab 300 sebagai berikut:

1. Tekan tombol OK/OFF

2. Bila alat telah terhubung/menyala, tunggu selama 15 menit

(51)

o Tekan Skip o Tekan Measure

o Tekan tombol naik/turun o Tekan enter

o Tekan tombol penghisap untuk mencuci

o Masukkan reagensia yang diminta kedalam tombol penghisap, maka hasil akan terlihat pada layar monitor

o Bila hasil keluar, tekan skip, begitu seterusnya sampai selesai o Untuk mengganti posisi kesemula tekan back

Catatan:

Bila layar tidak terang, tekan tanda (+)

Bila layar terlalu terang, tekan tanda (-)

Untuk memasukkan program baru kedalam microlab 300:

1. Cari program dan tekan tombol enter 2. Buka PIN dengan kata kunci Labkes 3. Tekan New

4. Masukkan program baru menurut penentuan masing-masing 5. Tekan back untuk kembali kesemula

(52)

Gambar

Gambar 1. Struktur Lemak
Tabel 1. Beberapa asam lemak yang umum
Gambar 2. Sampel Darah Manusia (http://id.wikipedia.org/wiki/Darah)
Gambar 3. Stuktur Kolesterol (http//www.sribd.com/doc/7674101/makalah lipid)
+5

Referensi

Dokumen terkait

Outline materi (silabi) : Mata kuliah Teknologi Fermentasi memberikan penjelasan mengenai prinsip dasar fermentasi, tahapan-tahapan fermentasi yang meliputi

Melalui pengamatan gamb Melalui pengamatan gambar/animasi ar/animasi peserta didik mampu peserta didik mampu menjelaskan pengertian sitem organ menjelaskan pengertian sitem

Untuk itu peneliti mencoba melakukan penelitian apakah ada hubungan antara beban kerja mental dan perilaku perawat dengan keselamatan pasien di Rumah Sakit MMA untuk

Pemilihan tanggal konfirmasi dapat dilakukan juga atas saldo sebelum tanggal neraca dan untuk mendapatkan keyakinan atas kebenaran saldo piutang per tanggal neraca, lakukan

d. Unsur Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota. 4) Peninjau Mahasabha terdiri atas para undangan yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Nasional Peradah Indonesia. 5) Mahasabha sah

Pengaruh tersebut signifikan positif, sehingga semakin dilaksanakan dengan baik on the job embeddedness karyawan yang muncul pada masing-masing tenaga perawat pada Rumah

Berdasarkan gambaran di atas peneliti tertarik melakukan penelitian yang bertujuan untuk: (1) mengetahui kepercayaan diri siswa SMP Plus Mambaul Ulum Sukowono

menunjukkan tanda positif yang artinya apabila hedonic value naik satu satuan maka loyalitas anggota akan meningkat sebesar 0,893 dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya