• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan dan Sikap Bidan tentang Metode Hypnobirthing pada Nyeri Persalinan di Kota Madya Medan Tahun 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengetahuan dan Sikap Bidan tentang Metode Hypnobirthing pada Nyeri Persalinan di Kota Madya Medan Tahun 2011"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG METODE

HYPNOBIRTHING PADA NYERI PERSALINAN

DI KOTA MADYA MEDAN

SRI HERMIANTI

105102043

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011

Sri Hermianti

Pengetahuan dan Sikap Bidan tentang Metode Hypnobirthing pada Nyeri Persalinan di

Kota Madya Medan Tahun 2011

ix + 41 hal + 6 tabel+ 1 skema + 12 lampiran

Abstrak

Setiap wanita sepanjang masa menginginkan sebuah proses persalinan yang penuh kenyamanan, tenang dan lebih baik yang didapatkan dalam hypnobirthing. Wanita yang memiliki pengalaman hypnobirthing saat melahirkan anak jauh lebih tenang dan rasa sakit berkurang sampai 70 %. Hipnotis diri (self hypnosis) dan penanaman sugesti adalah prinsip dasar hypnobirthing, yang digunakan sebagai latihan selama masa kehamilan.. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan sikap bidan tentang metode

Hypnobirthing pada nyeri persalinan di Kota Madya Medan. Desain penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan metode pengambilan sampel

total sampling, dengan besar sampel sebanyak 30 orang. Dari hasil penelitian diperoleh

mayoritas responden berumur 30-45 tahun 13 orang (43,3%). pendidikan responden mayoritas D-III sebanyak 23 orang (76,7%). Serta berdasarkan lama bekerja mayoritas 10-25 tahun sebanyak 15 orang (50%). Mayoritas responden dari segi pengetahuan tentang hypnobirthing pada nyeri persalinan adalah cukup sebanyak 21 orang (70%). Berdasarkan sikap tentang hypnobirthing pada nyeri persalinan menunjukkan bahwa responden mempunyai sikap yang positif yaitu sebanyak 27 orang (90%). Dengan demikian, diharapkan kerjasama yang baik antar petugas kesehatan untuk memberikan informasi dan pelayanan yang terbaik khususnya pada ibu bersalin agar dapat melaksanakan metode hypnobirthing dalam persalinan agar tercipta persalinan yang aman, nyaman dan berkualitas.

(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirahim……….

Alhamdulilahirrabbil ‘alamin. Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT

atas Rahmat dan hidayahNya yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Pengetahuan dan Sikap Bidan tentang Metode

Hypnobirthing pada Nyeri Persalinan di Kota Madya Medan Tahun 2011”.

Sebagaimana manusia biasa tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, penulis

menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi

maupun penyusunannya, namun demikian penulis mengharapkan saran dan masukan

untuk perbaikan dimasa mendatang.

Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini banyak yang telah membantu

dalam memberikan bimbingan dan saran. untuk itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes, sebagai Dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara Medan

2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep. Ns. M.Kep, sebagai Ketua Program Studi D-IV

Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara Medan dan penguji II

3. dr. M. Fidel Ganis Siregar, Sp.OG, sebagai dosen pembimbing dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah memberikan bimbingan dari awal

sampai akhir.

(5)

5. Sempa Malem Barus, Am.Keb, selaku Ketua IBI cabang Medan yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian

6. Para dosen dan staf pengajar DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu, petunjuk dan nasehat

selama penulis menjalani pendidikan

7. Kepada ketua orangtuaku yang telah memberikan dukungan moril dan materil

sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Semua teman-teman seperjuangan di DIV Bidan pendidik Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

Akhirnya penulis berharap, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca maupun penulis sendiri.

Medan, Juni 2011

(6)

DAFTAR ISI

2. Beberapa Cara Memperoleh Pengetahuan ... 6

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 8

B. Sikap ... 9

2. Pengertian Hypnobirthing ... 13

3. Filosofi Hypnobirthing ... 13

4. Hipnosis dan gelombang otak manusia ... 14

5. Teknik Dasar Hypnobirthing ... 16

6. Manfaat Relaksasi Hypnobirthing ... 18

E. Nyeri Persalinan ... 20

1. Pengertian Nyeri Persalinan ... 20

2. Fisiologi Nyeri Persalinan ... 21

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri dalam Persalinan .... 21

4. Dampak Rasa Nyeri dalam Persalinan ... 22

BAB III KERANGKA KONSEP ... 25

(7)

BAB IV METODE PENELITIAN... 27

A. Desain Penelitian ... 27

B. Populasi dan Sampel ... 27

C. Tempat Penelitian ... 27

D. Waktu Penelitian... 27

E. Etika Penelitian ... 28

F. Instrument Penelitian ... 28

G. Uji Validitas ... 30

H. Prosedur Pengumpulan Data ... 30

I. Analisis Data ... 31

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

A.Hasil penelitian ... 33

B.Pembahasan ... 37

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 40

A.Kesimpulan ... 40

B.Saran ... 40

(8)

DAFTAR SKEMA

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Defenisi Operasional ... 26

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden menurut karakteristik responden meliputi usia, pendidikan dan lama bekerja di Kota Madya Medan tahun 2011 ... 34

Tabel 5.2 Distribusi pertanyaan pengetahuan bidan tentang hypnobirthing pada nyeri persalinan di Kota Madya Medan tahun 2011 ... 35

Tabel 5.3 Pengetahuan bidan tentang metode hypnobirthing pada nyeri persalinan di Kota Madya Medan tahun 2011... 35

Tabel 5.4 Distribusi penyataan sikap bidan tentang metode hypnobirthing pada nyeri persalinan di Kota Madya Medan tahun 2011 ... 36

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ; Lembar Persetujuan Penelitian

Lampiran 2 : Lembar Kuesioner

Lampiran 3 ; Surat Pernyataan Content Validity

Lampiran 4 : Surat Pernyataan Editor Bahasa Indonesia

Lampiran 5 : Master Tabel

Lampiran 6 : Output SPSS

Lampiran 7 : Surat Izin Data Pendahuluan

Lampiran 8 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 9 : Surat Balasan

Lampiran 10 : Daftar Riwayat Hidup

(11)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011

Sri Hermianti

Pengetahuan dan Sikap Bidan tentang Metode Hypnobirthing pada Nyeri Persalinan di

Kota Madya Medan Tahun 2011

ix + 41 hal + 6 tabel+ 1 skema + 12 lampiran

Abstrak

Setiap wanita sepanjang masa menginginkan sebuah proses persalinan yang penuh kenyamanan, tenang dan lebih baik yang didapatkan dalam hypnobirthing. Wanita yang memiliki pengalaman hypnobirthing saat melahirkan anak jauh lebih tenang dan rasa sakit berkurang sampai 70 %. Hipnotis diri (self hypnosis) dan penanaman sugesti adalah prinsip dasar hypnobirthing, yang digunakan sebagai latihan selama masa kehamilan.. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan sikap bidan tentang metode

Hypnobirthing pada nyeri persalinan di Kota Madya Medan. Desain penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan metode pengambilan sampel

total sampling, dengan besar sampel sebanyak 30 orang. Dari hasil penelitian diperoleh

mayoritas responden berumur 30-45 tahun 13 orang (43,3%). pendidikan responden mayoritas D-III sebanyak 23 orang (76,7%). Serta berdasarkan lama bekerja mayoritas 10-25 tahun sebanyak 15 orang (50%). Mayoritas responden dari segi pengetahuan tentang hypnobirthing pada nyeri persalinan adalah cukup sebanyak 21 orang (70%). Berdasarkan sikap tentang hypnobirthing pada nyeri persalinan menunjukkan bahwa responden mempunyai sikap yang positif yaitu sebanyak 27 orang (90%). Dengan demikian, diharapkan kerjasama yang baik antar petugas kesehatan untuk memberikan informasi dan pelayanan yang terbaik khususnya pada ibu bersalin agar dapat melaksanakan metode hypnobirthing dalam persalinan agar tercipta persalinan yang aman, nyaman dan berkualitas.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap wanita sepanjang masa menginginkan sebuah proses persalinan yang penuh

kenyamanan, tenang dan lebih baik. Persalinan yang seperti itu bisa didapatkan dalam

hypnobirthing. Wanita yang memiliki pengalaman hypnobirthing saat melahirkan anak

jauh lebih tenang dan rasa sakit berkurang sampai 70 % (Sunaidi, 2009, ¶4).

Sejak tahun 1920-an, usaha-usaha yang dilakukan oleh beberapa ahli terkenal

menyebabkan berkembangnya metode-metode yang saat ini digunakan untuk

meningkatkan relaksasi, mengurangi stress, meredakan nyeri persalinan, meningkatkan

perkembangan persalinan dan memperkuat ikatan orang tua dan anak sejak dini, salah

satunya adalah hypnobirthing (Simkin, Whalley & Keppler, 2007).

Hipnotis diri (self hypnosis) dan penanaman sugesti adalah prinsip dasar

hypnobirthing, yang digunakan sebagai latihan selama masa kehamilan. Petunjuk latihan

relaksasi dalam persalinan menggunakan metode visualisasi. Ketika ibu merasa lebih

nyaman mengunakan metode visualisasi, selanjutnya lakukan langkah pada bagian

afirmasi (setelah mencapai kondisi rileks dengan metode yang dipilih) (Andriana,

2010).

Hypnobirthing adalah salah satu bagian dari hipnosis klinik khususnya hipnosis

kebidanan. Hipnosis klinik adalah suatu ilmu pengetahuan dan keterampilan yang sudah

lama digunakan dalam dunia kesehatan, dan saat ini berkembang pesat karena banyak

(13)

perubahan yang sangat cepat pada proses persalinan. Hipnosis klinik mempunyai tujuan

sebagai upaya promosi, prevensi, terapi dan rehabilitasi (Kusuma, et al, 2009).

Ilmuwan pertama yang memberikan teknik relaksasi kepada pasien-pasien

bersalin yang ia tangani yaitu dr Dick Read (1890-1959). Teknik ini digunakan agar

calon ibu yang melahirkan tetap rileks dan menghindari rasa takut berlebihan yang akan

lebih memicu rasa sakit dan ketidaknyamanan. Awalnya, Dick Read menolak anggapan

bahwa teknik relaksasi yang ia gunakan merupakan hipnosis. Kemudian, ide itu

dituangkan dalam bukunya yang berjudul Childbirth without Fear : The Principles and

Practice of Natural Childbirth yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1944 (Wong &

Hakim, 2010).

Kemudian teknik relaksasi ini diteliti lebih lanjut oleh Marie Morgan, seorang

hipnotherapies bersertifikat, yang merupakan salah seorang pasien dr. Dick-Read.

(Wong & Hakim, 2010). Pada 1987, Marie Morgan yang telah memiliki kemampuan

hipnoterapi kemudian mengembangkan metode relaksasi persalinan. Kurang lebih

setahun setelah ia menjadi seorang hipnoterapis, yakni setelah putrinya melahirkan

seorang cucu baginya pada tanggal 3 Januari 1990, bayi pertama dilahirkan dengan

metode hypnobirthing. sejak saat itulah metode hypnobirthing berkembang dengan

sendirinya (Andriana, 2007)

Sejak 1993, metode hypnobirthing mulai diperkenalkan di Kanada, yang disusul

oleh Australia dan Inggris. Hingga saat ini sudah ada lebih dari 20 negara yang

mempraktekkan hypnobirthing dalam proses persalinan alami (Andriana, 2007).

Berdasarkan hasil penelitian Steer (1993, dalam Mander, 2003, hal. 152)

mengatakan publikasi besar-besaran hypnosis berabad-abad sangat berlawanan dengan

(14)

dalam mencapai relaksasi. Hal ini sejalan dengan penelitian Baram (1995, dalam

Mander, 2003, hal 153) menyatakan bahwa hanya 15% dari populasi umum yang sangat

mudah disagesti dan mudah dihipnosis, proposi yang sama sulit di hypnosis, dan sisanya

berfariasi.

Di Indonesia, hipnosis untuk kebidanan khususnya hypnobirthing,

hypnoprenancy dan hypnofertility dikembangkan sejak tahun 2002 di Prorevital yang

saat ini menjadi Pro V Clinic (Holistic Health Care) oleh Lanny Kuswandi, perawat

bidan dengan pendalaman Clinical hynotherapist. Hingga saat ini sudah sekitar 600

bidan di Indonesia yang sudah belajar hypnobirthing (Pur, 2010.17 Januari,.¶7)

Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan peneliti, di Sumatera Utara bidan

yang telah dilakukan pelatihan hypnobirthing selama 5 periode sebanyak 100 orang.

Sedangkan di Kotamadya Medan berjumlah 30 orang. Menurut Eswe (2010, hal 173),

mempelajari bahasa melahirkan merupakan kesatuan dalam pelatihan hypnobirthing.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin mengetahui bagaimana pengetahuan

dan sikap bidan yang telah mendapatkan pelatihan hypnobirthing tentang metode

hypobirthing pada nyeri persalinan.

B. Perumusan masalah

Dari latar belakang tersebut, maka penulis membuat perumusan masalah sebagai

berikut : ”Bagaimana Pengetahuan dan Sikap Bidan tentang Metode Hypnobirthing pada

(15)

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan

dengan sikap bidan tentang metode hypnobrithing pada nyeri persalinan.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik Bidan

b. Untuk mengetahui pengetahuan bidan tentang metode hypnobirthing pada

nyeri persalinan.

c. Untuk mengetahui sikap bidan tentang metode hypnobirthing pada nyeri

persalinan..

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan

Memberikan pengetahuan/informasi terbaru bagi dosen dan mahasiswa tentang

pengetahuan dan sikap bidan tentang metode hypnobirthing pada nyeri

persalinan dan sebagai bahan pembanding bagi peneliti selanjutnya..

2. Bagi Bidan di Pelayanan/Tenaga Kesehatan

Sebagai bahan masukan kepada para bidan untuk dapat melaksanakan metode

hypnobirthing dalam persalinan agar tercipta persalinan yang aman, nyaman dan

berkualitas.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di

bangku perkuliahan ke dalam keadaan yang sebenarnya khususnya dalam mata

(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Penelitian Rogers (1974, dalam Notoatmodjo, 2007. hlm.144), menggungkapkan

bahwa selama orang mengadopsi perilaku baru dalam diri orang tersebut menjadi proses

yang berurutan, yaitu : Awareness (kesadaran), di mana seseorang tersebut menyadari

dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek). Interest (merasa

tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut, di sini sikap subjek sudah mulai timbul.

Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya responden tersebut bagi

dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. Trial, dimana subjek mulai

mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

Adoption, di mana subjek telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran

dan sikapnya terhadap stimulus.

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan dicakup dalam domain kognitif yang

terdiri dari 6 tingkatan, yaitu ;

a. Tahu (know) yaitu mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya

terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang diterima. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling

(17)

b. Memahami (comprehension) yaitu suatu kemampuan menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi

tersebut secara benar.

c. Aplikasi (application) yaitu kemampuan untuk dapat menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi riil (sebenarnya).

d. Analisis (analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur

organisasi tersebut, dan masih ada kaitanya satu sama lain.

e. Sintesis (synthesis), yaitu menunjuk pada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagain dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan

menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang sudah ada.

f. Evaluasi (evaluation), berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu

berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria

yang sudah ada.

2. Beberapa Cara Memperoleh Pengetahuan

Dari cara yang telah digunakan kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat

dikelompokkan menjadi dua, yakni :

a. Cara tradisional untuk memperoleh pengetahuan

(18)

1) Cara coba salah (trial and error)

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan

dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut

tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain.

2) Cara kekuasaan atau otoritas

Dimana pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas dan

kekuasaan, baik tradisi, otoritas pimpinan agama, maupun ahli ilmu

pengetahuan.

3) Berdasarkan pengalaman pribadi

Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang

diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa

lalu.

4) Melalui cara pikiran

Yaitu manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam

memperoleh pengetahuan.

b. Cara modern dalam memperoleh ilmu pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini

lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian

ilmiah. Kriteria metode ilmiah ini terdiri dari :

1) Berdasarkan fakta

Informasi-informasi yang akan diperoleh penelitian, baik yang akan

(19)

atau, bukan berdasarkan pemikiran-pemikiran sendiri atau

dugaan-dugaan.

2) Bebas dari prasangka

Penggunaan fakta hendaknya berdasarkan bukti yang lengkap dan

objektif.

3) Menggunakan prinsip analisis

Fakta atau data yang diperoleh melalui penggunaan metode ilmiah

tidak hanya apa adanya. Fakta serta kejadian-kejadian tersebut harus

dicari sebab akibatnya dengan menggunakan prinsip analisis.

4) Menggunakan hipotesis

Hipotesis atau dugaan (bukti) sementara diperlukan untuk memandu

jalan pikiran kearah tujuan yang ingin dicapai. Dengan hipotesis

peneliti akan dipandu jalan pikirannya ke arah mana hasil

penelitianya akan dianalisis.

5) Menggunakan ukuran objektif

Pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data harus menggunakan

ukuran-ukuran yang objektif. (Notoatmodjo, 2005).

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

a. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap

perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita tertentu yang menentukan

(20)

dan kebahagian. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi

misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan

kualitas hidup (Notoadmojo, 2003).

b. Pekerjaan

Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2008), pekerjaan adalah

keburukan yang harus dilakukan terutama untuk mejunjang kehidupanya dan

kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih

banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan

banyak tantangan. Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan

menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengeruh terhadap

kehidupan keluarga.

c. Umur

Menurut Elisabeth Bh yang dikutip dalam Nursalam (2008), usia adalah

umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun.

B. Sikap

1. Definisi Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap

suatu stimulus atau objek. Sikap tidak dapat dilihat langsung, tetapi hanya dapat

ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata

menunjukan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. maka

sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan

(21)

2. Tingkatan Sikap

Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu:

a. Menerima (receiving), diartikan bahwa orang (subjek) mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).

b. Merespons (responding), yaitu memberikan jawaban apabila ditanya,

mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu

indikasi dari sikap. karena dengan suatu usaha untuk menjawab

pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu

benar atau salah berarti orang menerima ide tersebut.

c. Menghargai (volving)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

d. Bertanggung jawab (responsibel)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko merupakan sikap yang yang paling tinggi (Notoatmodjo,

2007).

3. Pengukuran Sikap Model Likert

Pengukuran sikap model likert juga dikenal dengan pengukuran sikap

dengan skala likert, karena dalam pengukuran sikap juga menggunakan skala

(Hidayat, 2007, hal.104).

Dalam menciptakan alat ukur likert juga menggunakan

(22)

alternatif jawaban yang disediakan. Lima alternatif jawaban yang disediakan

oleh likert adalah :

a. Sangat setuju (strogly approve) : 4

b. Setuju (approve) : 3

c. Tidak setuju (Disapprove) : 2

d. Sangat tidak setuju ( strogly disapprove) : 1

C. Hypnobrithing

1. Sejarah Hypnobirthing

Praktek hypnobrithing berasal dari karya ilmuwan modern, terutama teori-teori

seorang dokter kandungan inggris pada awal abad ke-20, dr. Grantly Dick Read. Beliau

menyadari sifat hakiki persalinan dan kelahiran dalam suatu kejadian di sebuah daerah

kumuh dan miskin di London pada tahun 1913. beliau meyaksikan persalinan alami

tanpa obat penghilang rasa nyeri. Kemudian berbagai pengalaman yang sama dijumpai

Dick-Read saat ia bertugas dalam Perang Dunia I ketika seorang wanita akan segera

melahirkan mendekati parit perlindungan tentara dan meminta bantuan dokter yang ada.

Wanita terus bersalin dan tidak terpengaruh dengan perang yang sedang berkecamuk di

sekitarnya (Mongan, 2007).

Kejadian-kejadian itu mendorong Dick Read bertanya apa yang dibawa wanita

sederhana itu dalam proses persalinan sehingga tidak menimbulkan kegelisahan seperti

yang biasa disaksikan pada wanita yang berada. seiring berjalannya waktu, makin jelas

(23)

persalinan, tetapi lebih pada apa yang tidak mereka bawa yaitu rasa takut (Mongan,

2007).

Awalnya, dr. Dick Read menolak anggapan bahwa teknik relaksasi yang ia

gunakan merupakan hipnosis. Kemudian, ide itu dituangkan dalam bukunya yang

berjudul Childbirth without Fear : The Principles and Practice of Natural Childbirth

yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1944 (Wong & Hakim, 2010.hlm.145-146).

Teknik relaksasi ini diteliti lebih lanjut oleh Marie Morgan, seorang

hipnotherapies bersertifikat, yang merupakan salah seorang pasien pasien dr. grandly

Dick Read. Marie Morgan menyadari berdasarkan pernyataan dr. Jonathan Dye pada

1891 bahwa menurut hukum fisiologi, semua fungsi tubuh yang normal dan alami

dicapai tanpa resiko atau rasa sakit. Persalinan merupakan proses fisiologis yang normal

dan alami bagi wanita dan bayi mereka yang sehat dan normal. Oleh karena itu,

seharusnya wanita yang sehat dan bayi yang sehat dapat melakukan persalinan tanpa

resiko dan rasa sakit (Wong & Hakim, 2010.hlm.146)

Pada 1987, Marie Morgan yang telah memiliki kemampuan hipnoterapi

kemudian mengembangkan metode relaksasi persalinan. Kurang lebih setahun setelah ia

menjadi seorang hipnoterapis, yakni setalah putrinya melahirkan seorang cucu baginya

pada tanggal 3 januari 1990, bayi pertama dilahirkan dengan metode hypnobirthing.

Sejak saat itulah metode hypnobirthing berkembang dengan sendirinya (Andriana, 2007)

Pada Tahun 1989, gerakan hypnobirthing muncul ke kancah persalinan,

membawa kembali anggapan bahwa setiap wanita memiliki kekuatan di dalam tubuhnya

(24)

suasana yang menyenangkan dan nyama, dalam suatu cara yang paling mencerminkan

kealamiahan (Morgan, 2007.hlm.6)

Sejak 1993, metode hypnobirthing mulai diperkenalkan di Kanada, yang disusul

oleh Australia dan Inggris. Hingga saat ini sudah ada lebih dari 20 negara yang

mempraktekkan hypnobirthing dalam proses persalinan alami (Andriana, 2007).

2. Pengertian Hypnobirthing

Hipnosis diri atau self hypnosis adalah suatu proses sederhana agar diri kita berada

dalam kondisi rileks, tenang dan terfokus guna mencapai suatu hasil atau tujuan

tertentu,seperti menurunkan berat badan, mengurangi stess dan kepanikan, berhenti

merokok, dan sebagainya. Hipnosis diri juga dapat dikategorikan sebagai meditasi

karena baik meditasi maupun hipnosis diri sama-sama menempatkan diri dan pikiran

kita dalam kondisi rileks, tenang dan terfokus (Andriana, 2007).

Metode hypnobrithing merupakan salah satu teknik otohipnosis (self hypnosis),

dalam menghadapi dan menjalani kehamilan serta persiapan melahirkan sehingga para

wanita hamil mampu melalui masa kehamilan dan persalinannya dengan cara yang

alami, lancar dan nyaman (tanpa rasa sakit). Dan yang lebih penting lagi adalah untuk

kesehatan jiwa dari bayi yang dikandungnya (Kusuma, et al, 2002).

3. Filosofi Hypnobirthing

Filosofi hypnobirthing didasarkan pada kepercayaan bahwa kelahiran adalah normal,

alami, wajar,dan sehat, bahwa kelahiran bukan suatu peristiwa medis. Itu didasarkan

(25)

Hypnobirthing didasarkan pada kepercayaan, hak-hak dan berbagai keinginan keluarga

itu untuk membawa bayi-bayi mereka ke dalam dunia di suatu cara yang tenang, lembut,

harus terhormat dan dimudahkan (Andriana, 2008).

Pasangan dari wanita hamil seharusnya didorong untuk mengajukan pertanyaan dan

mengungkapkan keinginan atau kekhawatiran mereka. Mereka layak mendapat jawaban

dari petugas kesehatan mereka yang meningkatkan rasa percaya dan keyakinan diri

sebagai orangtua. Berbagai prosedur, percobaan dan obat yang tidak memiliki bukti

ilmiah serta dilakukan atau diberikan secara rutin harus dihindari selama kehamilan dan

persalinan wanita sehat, kecuali terdapat indikasi ilmiah yang spesifik bagi

penerapannya (Mongan, 2007).

4. Hipnosis dan Gelombang Otak Manusia

Dasar hipnosis adalah pemanfaatan kemampuan kita untuk mengakses alam bawah

sadar secara langsung. Biasanya kita hanya menyadari pikiran yang ada pada alam sadar.

Secara sadar kita terfokus pada sesuatu yang ada di hadapan kita, secara sadar kita

berbicara dan mengucapkan kata-kata, atau secara sadar kita berusaha mengingat apa

yang kita makan tadi pagi. Namun, saat melakukan hal-hal tersebut, alam sadar bekerja

sama dengan alam bawah sadar (Andriana, 2007).

Hal tersebut juga diungkapkan oleh Wong & Hakim (2010), dalam kondisi hipnosis,

pikiran bawah sadar manusia dapat diakses karena diri seseorang lebih fokus secara

internal dengan gelombang otak yang lebih rendah. Kondisi ini dicapai saat ia berada

(26)

Menurut Andriana (2007), ditemukan adanya perubahan gelombang otak saat

kondisi trans (kondisi hipnosis) mulai dicapai. Perubahan pola gelombang otak tersebut

dapat diukur dengan alat pengukur yang disebut electroencephalograph (EEG). Secara

garis besar, gelombang otak manusia dibedakan dalam empat jenis yaitu beta, alfa, theta

dan delta. Yaitu :

a. Gelombang beta

Gelombang ini memiliki frekuensi 14-30 Hz. Pada kondisi ini otak kita berada

sepenuhnya sadar, beraktivitas, berfikir, kosentrasi, tertawa, berkelahi dan

lain-lain.

b. Gelombang alpha

Gelombang ini memiliki frekuensi 8-13,9 Hz. Pada kondisi ini, otak kita rileks,

santai, antara sadar dan tidak, dan nyaris tertidur, saat tubuh mulai mengeluarkan

hormon serotonin dan endofin. Kondisi ini juga merupakan awal untuk

memasuki alam bawah sadar.

c. Gelombang theta

Gelombang ini memiliki frekuensi 4-7,9 Hz. Pada kondisi ini otak berada dalam

keadaan tidur aktif yang disebut sebagai rapid eye movement /REM sleep. Tepat

pada saat ini, otak yang tertidur sangat mudah dhipnosis dan dipengaruhi.

Umumnya, pada gelombang ini manusia mulai mengalami mimpi.

d. Gelombang delta

Gelombang ini memiliki frekuensi 0,1-3,9 Hz. Pada kondisi ini otak bekerja

(27)

mengalami mimpi. Priode ini termasuk dalam kategori NREM (Non-REM). Dan

dalam kondisi inilah kita tidak bergerak dan otak kita beristirahat total.

Irama-irama beta, alpha, theta dan delta adalah komponen pembentuk kesadaran.

Manusia memiliki dua jenis pikiran, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar yang

sebenarnya merupakan suatu kesatuan. Kedua pikiran ini saling berkomunikasi dan

bekerja dalam waktu bersamaan secara pararel. Pikiran sadar adalah proses mental yang

dapat sadari dan bisa dikendalikan. Pikiran sadar hanya mempunyai peran dan pengaruh

sebesar 12% terhadap diri manusia. Sedangkan pikiran bawah sadar adalah proses

mental yang berfungsi secara otomatis sehingga seseorang tidak menyadarinya. Pikiran

bawah sadar berperan sebanyak 88% terhadap fungsi diri (Aprillia, 2010).

5. Teknik Dasar Hypnobirthing

a. Pernafasan

Teknik pernafasan yang diajarkan dalam hypnobirthing yaitu : pernafasan tidur

(sleep breathing) yang digunakan ibu untuk mencapai kondisi rileks (Wong & Hakim,

2010). Teknik ini juga merupakan salah satu metode yang akan digunakan untuk

kembali rileks diantara gelombang-gelombang rahim sewaktu bersalin. Teknik ini akan

membantu ibu bersalin menghemat energi selama fase penipisan dan pembukaan leher

rahim (Mongan, 2007. hal. 127).

Teknik pernafasan lambat (slow breathing) terdiri dari penghirupan udara secara

perlahan, tenang dan lama dari perut ibu yang mengarahkan kembali fokus ibu pada apa

yang sedang terjadi disekitar bayi dan membantu ibu menghadapi setiap gelombang

(28)

menghembuskannya menjadi sepanjang mungkin yang digunakan calon ibu dalam fase

penipisan dan pembukaan (Mongan, 2007. hal.129)

Pernafasan persalinan (birth breathing) digunakan saat calon ibu menghembuskan

bayi agar keluar pada fase persalinan. Pernafasan persalinan bukanlah proses mendorong

atau mengejan. Mendorong paksa akan menimbulkan stress bagi ibu yang sedang

melahirkan dan tindakan ini dipastikan akan gagal karena menyebabkan penutupan otot

melingkar vagina yang ada di bagian depan bayi yang sedang bergerak turun (Mongan,

2007.hal.131).

b. Relaksasi

Teknik ini menggunakan metode hypnosis untuk mencapai keadaan rileks dan

pengkreasian anchor sebagai sinyal kepikiran bawah sadar untuk mencapai keadaan

relaksasi yang cepat (Wong & Hakim, 2010).

Relaksasi adalah teknik untuk mencapai kondisi rileks ,maksudnya ketika seluruh

system syaraf, organ tubuh dan pancaindra istirahat untuk melepaskan ketegangan yang

ada, kita pada dasarnya tetap sadar. Peranan relaksasi menjadi makin penting pada saat

ini banyak ibu takut untuk melahirkan secara normal dan hanya sebagian kecil yang

tidak. Rasa takut ini dipicu oleh cerita-cerita tentang sulitnya bersalin, rasa nyeri yang

kuat atau adanya faktor penyulit atau komplikasi. Sayangnya, rasa takut hanya akan

memicu stress yang kemudian tertanam pada alam bawah sadar kita. Kita lupa bahwa

(29)

c. Visualisasi

Teknik ini menggunakan metode hipnosis dengan melatih penggambaran

(visualisasi) tentang sesuatu yang menyenangkan secara terus menerus sebelum

persalinan. Selanjutnya, teknik ini digunakan dalam proses persalinan sehingga dicapai

kondisi tubuh dan pikirann yang tenang (Wong & Hakim, 2010).

Relaksasi pelangi adalah teknik visualisasi dasar pada hypnobirthing. Semua

hipnosis adalah hipnosis diri, dan perlu diketahui bahwa tidak ada orang lain yang dapat

membawa Anda ke keadaan ini kecuali diri Anda sendiri. Salah satu visualisasi yang

sangat sederhana dan efektif adalah tentang mawar yang sedang merekah. Gunakan

teknik pernafasan anda untuk membawa diri Anda ke dalam relaksasi, kemudian tutup

mata dan bayangkan bayi Anda bergerak lembut ke pintu keluar rahim. Bayangkan

pembukaan perineum secara bertahap seperti merekahnnya helai-helai kuntum mawar

yang lembut. Visualisasi sebaiknya dilakukan selama hari-hari terakhir kehamilan ibu

untuk mencapai persalinan dan selama fase pembukaan dan keluarnya bayi (Mongan,

2007).

d. Pendalaman

Teknik ini sama halnya seperti gangguan deepening dalam stuktur hipnosis. Dalam

proses kelahiran, teknik ini digunakan untuk memantapkan keadaan relaksasi sehingga

dicapai kondisi relaksasi menyeluruh (Wong & Hakim, 2010).

Teknik ini terbukti sangat efektif dalam memperdalam relaksasi suatu titik dimana

tubuh sang ibu lemas secara total dan ia berada dalam keadaan hampir amnesia.

Latihan-latihan yang akan dilakukan bersama pelatih akan membantu ibu mencapai tingkat

(30)

mulailah penggunaan pernafasan persalinan. Relaksasi total ini memungkinkan ibu

masuk kedalam tubuhnya dan bayinya (Mongan, 2007).

6. Manfaat Relaksasi Hipnobirthing

Menurut Andriana (2007, hal. 74-75), beberapa manfaat yang diperoleh lewat

metode hypnobirthing untuk ibu yaitu

a. Meminimalkan bahkan menghilangkan rasa takut, ketegangan, bahkan sindrom

rasa sakit dan kepanikan selama proses persalinan dan periode setelahnya

sehingga tidak menjadi trauma.

b. Meminimalkan, dan bahkan menghilangkan keinginan untuk menggunakan

obat bius dan obat penghilang rasa sakit saat bersalin.

c. Mempersingkat fase awal proses persalinan yaitu pembukaan, yang biasanya

bias memakan waktu 10 sampai 24 jan (terutama untuk kelahiran anak

pertama).

d. Menghilangkan keletihan yang amat sangat sehinga setelah proses kelahiran

bayinya ibu masih tetap bertenaga.

e. Mengurangi kemungkinan terjadinya hiperventilasi (pernafasan yang cepat dan

pendek karena menahan rasa sakit) saat persalinan berlangsung.

f. Mempercepat masa pemulihan pascapersalinan, membuat proses kelahiran

menjadi sesuatu yang lebih indah dan tidak traumatis, serta mempercepat

ikatan batin antara ibu, bayi, dan suami.

Manfaat untuk bayi yaitu getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh janin yang

(31)

keadaan tenang akan memberikan hormon-hormon yang seimbang ke janin lewat

plasenta, meningkatkan produksi Air Susu Ibu, menjaga suplai oksigen kepada bayi

selama proses persalinan sehingga menghasilkan generasi muda yang sehat, cerdas, dan

kreatif (Kuswandi, 2010.¶8).

Sedangkan manfaat untuk suami atau pendamping persalinan yaitu (1) dengan

belajar hypnobirthing, suami/pendamping persalinan lebih tenang dalam mendampingi

proses persalinan; (2) emosi suami akan lebih stabil dalam kehidupan sehari-hari; (3)

membantu memperbaiki dan memperkuat hubungan dan ikatan batin antara istri, suami

serta bayi yang dikandung; (4) aura positif dan tenang yang dimiliki oleh

suami/pendamping persalinan akan mempengaruhi sura ibu bersalin dan orang-orang

sekitarnya (Kusuma, et al.2002)

Keuntungan untuk dokter dan paramedis yaitu kerja lebih ringan karena wanita

yang masuk program hypnobirthing lebih stabil emosinya, tidak banyak mengeluh,

proses persalinan jauh lebih lancar dan cepat. Meminimalkan penggunaan obat bius,

kemungkinan komplikasi persalinan lebih kecil, proses pembukaan jalan lahir lebih

singkat dan meminimalkan induksi persalinan (Santos, 2008 ¶ 6).

D. Nyeri Persalinan

1. Pengertian Nyeri Persalinan

Nyeri adalah suatu sensori yang tidak menyenangkan dari satu pengalaman

emosional yang disertai kerusakan jaringan secara aktual/potensial (Medical Surginal

(32)

oleh stimulus spesifik mekanis, kimia, elektrik pada ujung-ujung syaraf serta tidak dapat

diserahterimakan kepada orang lain (Kusuma, et al, 2009).

Sedangkan menurut International Association for Study of Pain (1979, dalam

Mander, 2004, hal.21)

“Nyeri adalah pengalaman sensoris dan emosi yang tidak menyenangkan

berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan

dalam hal kerusakan semacam itu”.

Nyeri merupakan sensasi yang rumun, unik, universal, dan bersifat individual.

Namun nyeri dapat pula diartikan sebagai suatu sensasi yang tidak menyenangkan baik

secara sensori maupun emosional, yang berhubungan dengan adanya suatu kerusakan

baik jaringan atau faktor lain, sehingga individu merasa tersiksa dan menderita sampai

akhirnya hal itu akan menggangu aktivitasnya sehari-hari, secara psikis dan fisik

(Aprillia, 2010)

2. Fisiologi Nyeri Persalinan

Selama kala I, nyeri dihasilkan oleh dilatasi serviks dan segmen bawah rahim (SBR),

serta distensi uterus. Intensitas Nyeri Kala I akibat kontraksi uterus involunter nyeri

dirasakan dari pinggang dan menjalar keperut. Kualitas sensasi implus dari uterus

sinapsnya pada torakal 10, 11,12, dan lumbal I (Aprillia, 2010).

Selama kala II , nyeri diakibatkan oleh tekanan kepala janin pada pelvis, peregangan

jalan lahir akibat penurunan bagian terbawah janin, distensi struktur pelvis dan tekanan

pada pleksus lumbosakralis. Nyeri dirasakan pada daerah lumbal II, bagian bawah

punggung dan juga pada paha areal vagina dan perineum. Sensasinya seperti tarikan,

tekanan, rasa terbakar dan puntiran serta kram. Ibu biasanya mempunyai keinginan

(33)

ikut saja mengikuti kontraksi, langsung mengedan ke arah bawah, selalu mengambil

nafas dalam untuk mengisi awal dan akhir kontraksi dan jangan mengambil nafas

panjang tanpa , mengambil nafas, rileks pada saat tidak ada kontraksi (Kusuma, et al,

2009).

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nyeri dalam Persalinan

Salah satu kebutuhan wanita dalam proses persalinan adalah keringanan rasa sakit.

Persepsi rasa sakit, cara yang dirasakan oleh individu dan reaksi terhadap rasa sakit

dipengaruhi oleh beberapa faktor (Susilawati et al, 2009), antara lain :

a. Rasa takut atau kecemasan akan meninggikan respon individual terhadap rasa

sakit. Pengalaman buruk persalinan yang lalu juga akan menambah kecemasan.

b. Keperibadian ibu berperan penting terhadap rasa sakit, ibu yang secara alamiah

tegang dan cemas akan lebih lemah dalam menghadapi stres dibanding wanita

wanita yang rileks dan percaya diri.

c. Kelelahan, ibu yang sudah lelah selama beberapa jam persalinan, mungkin

sebelumnya sudah tergangu tidurnya oleh ketidaknyamanan dari akhir masa

kehamilannya akan kurang mampu mentolerir rasa sakit.

d. Faktor sosial dan budaya juga berperan penting dalam reaksi rasa sakit. Beberapa

budaya mengatakan sabar dan membiarkannya sedang budaya lain mendorong

keterbukaan untuk menyatakan perasaan.

e. Pengharapan akan memberi warna pada pengalaman. Wanita yang realistis

(34)

tersebut mungkin adalah persiapan yang terbaik sepanjang ia merasa percaya diri

bahwa ia akan menerima pertolongan dan dukungan yang diperlukannya.

4. Dampak Rasa Nyeri dalam Persalinan

Beberapa minggu sebelum kelahiran bayi, rahim ibu menurun pada setiap luapan

energi yang disebabkan oleh rangsangan kuat dari luar dan akan timbul

kontraksi-kontraksi dalam kandungan yang hamper mirip dengan kontraksi-kontraksi akan melahirkan.

Rahim yang menurun itu diakibatkan tekanan-tekanan yang semakin terasa berat

didalam perut, ketegangan batin sehingga dirasakan sangat berat dan tidak

menyenangkan (Kartono, K, 1992).

Rasa nyeri diperlukan untuk mengenali adanya kontraksi uterus selama proses

persalinan, tetapi kadang rasa nyeri itu bisa menimbulkan akibat patologis yang

dirasakan terus menerus, ditambah rasa cemas dan ketakutan yang dialami. Hal ini dapat

mengakibatkan keletihan sehingga mengakibatkan penurunan kontraksi uterus, dan

proses persalinan berlangsung lebih lama yang dapat membahayakan ibu dan janin

(Aprillia, 2010).

Dalam hypnotherapy ada hypnoanesthesis yaitu penggunaan ilmu hipnosis untuk

menghilangkan rasa sakit atau nyeri yang dirasakan klien. Sama prinsipnya dengan teori

hypnosis yang mengolah pikiran bawah sadar, hypnoanesthesia pun juga demikian yaitu

cara memfokuskan pikiran klien terhadap sugesti atau objek tertentu yang

mengesampingkan rasa sakit atau nyeri yang dialami. hypnoananesthesia biasa

dilakukan pada saat proses pembedahan, sedangkan pada persalinan dilakukan hanya

(35)

mengabaikan rasa sakit atau nyeri bahkan klien benar-benar mati rasa, sehingga proses

penjahitan luka episiotomi tidak menggunakan lidokain (kusuma, et al, 2002).

Sedangkan hypnoanalgesia prinsipnya adalah mengurangi kepekaan klien terhadap

rasa nyeri atau mengurangi sensitifitas dan ambang nyeri klien. Di sini klien masih

merasakan rasa nyeri namun intensitasnya dan sensasinya jauh berkurang karena klien

dituntut untuk kurang peka tehadap nyeri tersebut. Hypnoanalgesia biasa diterapkan

pada ibu yang hendak bersalin yaitu Kala I dan Kala II persalinan di mana ibu dituntut

untuk tetap merasakan kontraksi dalam rahimnya karena pada dasarnya kontraksi

tersebut sangat diperlukan untuk kemajuan proses persalinan, namun dalam saat yang

bersamaan klien juga dituntun untuk mengurangi ambang nyeri atau mengurangi

kepekaan terhadap nyeri kontraksi yang dirasakan. Bahkan klien dituntun untuk dapat

menikmati kontraksi yang terjadi sebagai sesuatu yang membuat klien merasa nyaman

(Aprillia, 2010).

Sebelumnya setiap klien harus diberikan informasi tentang analgesia dan anesthesia

yang selama ini tersedia dan yang mungkin mereka perlukan. Informasi tersebut

dijalaskan sejalas-jelasnya kepada klien. Namun seorang ahli therapist juga harus

mampu menyakinkan klien bahwa mereka bbisa melalui persalinan tanpa rasa skit. Dan

harus dilatih dan dilakukan selama kehamilan (Kuusuma, et al, 2002).

(36)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka konsep

Adapun kerangka konsep penelitian tentang pengetahuan dan sikap bidan tentang

metode hypnobirthing pada nyeri persalinan , yaitu:

Skema 3.1. Kerangka Konsep Bidan yang telah mendapat

pelatihan hypnobirthing

Sikap bidan tentang metode

hypnobirthing pada nyeri

persalinan :

• Sikap positif

• Sikap negatif Pengetahuan bidan tentang Metode hypnobirthing pada nyeri persalinan:

• Baik

• Cukup

(37)

B. Definisi Operasional

No Variabel Definisi operasional

Alat ukur Cara ukur

Hasil Skala

(38)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai

“Pengetahuan dan Sikap Bidan tentang Metode hypnobirthing pada nyeri persalinan

Di Kota Madya Medan Tahun 2011.” dengan jumlah responden sebanyak 30 orang.

Untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap bidan tentang metode

hypnobirthing pada nyeri persalinan, peneliti menggunakan kuesioner yang

berisikan 10 pertanyaan pengetahuan dan 10 pernyataan sikap. Berikut ini akan

dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden,

pengetahuan dan sikap bidan tentang metode hypnobirthing pada nyeri persalinan

1. Karakteristik Responden

Pada penelitian ini karakteristik responden mencakup umur, pendidikan dan lama

bekerja. Berdasarkan karakteristik responden diketahui mayoritas responden berumur

30-45 tahun berjumlah 13 orang (43,3%), dan berdasarkan pendidikan mayoritas

berpendidikan D-III berjumlah 23 orang (76,7%) dan berdasarkan lama bekerja

mayoritas 10-25 tahun sebanyak 15 orang (50%). Secara rinci dapat dilihat sebagai

(39)

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden Meliputi Usia, Pendidikan dan Lama Bekerja di Kota Madya Medan Tahun 2011 (n=30)

No. Karakteristik F %

Pengetahuan (Knowledge) merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan

raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Berdasarkan hasil jawaban responden, didapatkan bahwa bidan yang banyak

menjawab pertanyaan dengan benar terdapat pada pertanyaan no 1 ada 30 orang (100%).

Didapati bahwa bidan yang sedikit menjawab benar adalah pertanyaan no 5 ada 9 orang

(40)

Tabel 5.2

Distribusi Pertanyaan Pengetahuan Bidan tentang Metode Hypnobirthing pada Nyeri Persalinan di Kota Madya Medan Tahun 2011 (n=30)

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Benar Salah

Pengetahuan bidan tentang metode hypnobirthing pada nyeri persalinan adalah apa

yang telah diketahui bidan tentang metode hypnobirthing. Pengetahuan dikategorikan

Baik, cukup dan kurang. Setelah peneliti memberikan 10 pertanyaan tentang metode

hypnobirthing pada nyeri persalinan, responden yang berpengetahuan baik sebanyak 5

orang (16,7%), yang berpengetahuan cukup sebanyak 21 orang (70%), yang

berpengetahuan kurang sebanyak 4 orang (13,3%).

Tabel 5.3

Distribusi Pengetahuan Bidan tentang Metode Hypnobirthing pada Nyeri Persalinan di Kota Madya Medan Tahun 2011 (n=30)

(41)

3. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap

suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan adanya kesesuaian reaksi

terhadap stimulus tertentu.

Berdasarkan hasil pilihan jawaban sikap bidan, didapati bahwa bidan mayoritas

menjawab pernyataan sangat setuju adalah pada pernyataan 1,2 dan 3 adalah 11 orang

(36,7%). Sedangkan mayoritas bidan menjawab setuju pada nomor 3 adalah 17 orang

(56,7%). Didapat bahwa mayoritas bidan menjawab tidak setuju pada nomor 7, 8, dan 9

adalah 18 orang (60 %). Sedangkan mayoritas bidan menjawab sangat tidak setuju pada

nomor 10 adalah 15 orang (50%).

Tabel 5.4

Distribusi Pernyataan Sikap Bidan tentang Metode Hypnobirthing pada Nyeri Persalinan di Kota Madya Medan Tahun 2011 (n=30)

No Pernyataan Pilihan Jawaban

Sangat

2. Cara bidan melaksanakan

hypnobirthing

11 36,7 8 26,7 10 33,3 1 3,3

3. Teknik dasar hypnobirthing 11 36,7 17 56,7 - - 2 6,7

4. Tingkat rasa nyeri yang

dialami pasien.

7. Nilai keagamaan dalam

hypnobirthing

- - 5 16,7 18 60 7 23,3

8. Waktu pelaksanaan Metode

hypnobirthing waktu.

- - 4 13,3 18 60 8 26,7

9. Pasien inpartu disugesti dan

dihipnosis.

- - 6 20 18 60 6 20

10. Pelaksanaan hypnobirthing

yang dilakukan bidan.

(42)

Sikap responden adalah tanggapan responden berdasarkan hasil penalaran atau

pengolahan terhadap informasi tentang hypnobirthing pada nyeri persalinan serta

keyakinan yang ada tentang metode hypnobirthing pada nyeri persalinan. Sikap

responden tentang metode hypnobirthing pada nyeri persalinan dikategorikan negatif

dan positif. Berdasarkan distribusi jawaban pernyataan sikap tentang hypnobirthing pada

nyeri persalinan, didapat data dari 30 bidan mempunyai sikap yang negatif sebanyak 3

orang ( 10% ) lebih banyak yang bersikap positif yaitu sebanyak 27 orang (90%)

Hasil pengkategorian sikap bidan tentang metode hypnobirthing pada nyeri

persalinan dapat dilihat pada tabel 5.5 di bawah ini.

Tabel 5.5

Distribusi Sikap Bidan tentang Metode Hypnobirthing pada Nyeri Persalinan di Kotamadya Medan Tahun 2011 (n=30)

No Sikap F %

1. Pengetahuan Bidan tentang Metode Hypnobirthing pada Nyeri Persalinan

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 5.3 bahwa mayoritas bidan

berpengetahuan cukup tentang metode hypnobirthing pada nyeri persalinan adalah 21

orang (70%) dan minoritas berpengetahuan kurang tentang metode hypnobirthing pada

(43)

Notoatmodjo (2005) berpendapat bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan

ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan

terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan berkembang menjadi ilmu apabila memenuhi kriteria diantaranya

mempunyai objek kajian, mempunyai metode pendekatan, dan bersifat universal

(mendapatkan pengakuan secara umum). Sesuai pendapat Notoatmodjo (2003) yang

mengatakan bahwa, pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan

kualitas manusia. Tingkat pendidikan masyarakat dikaitkan dengan kemampuan

dalam menyerap dan menerima informasi dalam bidang kesehatan.

Menurut penulis, mayoritas pengetahuan bidan tentang metode hypnobirthing pada

nyeri persalinan masih cukup dikarenakan waktu antara penelitian dengan pelatihan

hypnobirthing yang telalu lama yaitu dari November 2009 sampai maret 2011. Sehingga

kemampuan bidan dalam memahami dan menyerap ilmu pengetahuan sudah berkurang,

hal ini juga disebabkan oleh karena banyak bidan yang tidak menerapkan/melaksanakan

tindakan hypnobirthing pada pasiennya sehingga ilmu yang sudah didapatkan pada

pelatihan hypnobirthing sudah berkurang.

2. Sikap Bidan tentang Metode Hypnobirthing pada Nyeri Persalinan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hampir seluruh bidan mempunyai

sikap positif tentang metode hypnobirthing pada nyeri pada persalinan yaitu sebanyak 27

(44)

Sebanyak 36,7% bidan menyatakan sangat setuju pada soal no 1,2, dan 3 yang berisi

pernyataan positif, hal ini berarti reaksi atau respon bidan dalam menerima metode

hypnobirthing pada nyeri persalinan yang akan diterapkan dalam persalinan normal

adalah positif sehingga dapat diartikan bidan memiliki kesiapan untuk melakukan

metode hypnobirthing pada persalinan alami agar tercipta persalinan yang aman, dan

berkualitas.

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu

stimulus atau objek. Sikap tidak dapat dilihat langsung, tetapi hanya dapat ditafsirkan

terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukan konotasi

adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. maka sikap merupakan kesiapan

atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu

(Notoatmodjo, 2007).

Penelitian ini tidak menggunakan uji reabilitas kuesioner sehingga masih

diperlukan dilakukan uji reabilitas agar kuesioner yang digunakan lebih baku dan lebih

(45)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ”Pengetahuan dan Sikap Bidan tentang Metode Hypnobirthing

pada Nyeri Persalinan Di Kota Madya Medan Tahun 2011” maka dapat ditarik

keimpulan sebagai berikut :

1. Mayoritas responden dari segi pengetahuan tentang hypnobirthing pada nyeri

persalinan adalah cukup sebanyak 21 orang (70%).

2. Mayoritas responden dari segi sikap tentang hypnobirthing pada nyeri persalinan

menunjukkan bahwa responden mempuyai sikap yang positif yaitu sebanyak 27

orang (90%).

B. Saran

Adapun saran pada penelitian ini yaitu:

1. Institusi pendidikan

Diharapkan dapat memberikan pengetahuan/informasi terbaru bagi dosen dan

mahasiswa tentang pengetahuan dan sikap bidan tentang metode hypnobirthing

pada nyeri persalinan

2. Praktek pelayanan kebidanan

Diharapkan agar pengetahuan bidan baik perlu dilakukan pelatihan lebih sering

dan sekaligus diharapkan bagi para bidan agar menerapkan metode

hypnobirthing dalam persalinan agar tercipta persalinan yang aman, nyaman dan

(46)

3. Peneliti lanjut

Peneliti lainnya yang ingin meneliti tentang hypnobirthing pada nyeri

persalinan agar melanjutkan secara lebih spesifik tentang efektivitas

(47)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai

“Pengetahuan dan Sikap Bidan tentang Metode hypnobirthing pada nyeri persalinan

Di Kota Madya Medan Tahun 2011.” dengan jumlah responden sebanyak 30 orang.

Untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap bidan tentang metode

hypnobirthing pada nyeri persalinan, peneliti menggunakan kuesioner yang

berisikan 10 pertanyaan pengetahuan dan 10 pernyataan sikap. Berikut ini akan

dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden,

pengetahuan dan sikap bidan tentang metode hypnobirthing pada nyeri persalinan

4. Karakteristik Responden

Pada penelitian ini karakteristik responden mencakup umur, pendidikan dan lama

bekerja. Berdasarkan karakteristik responden diketahui mayoritas responden berumur

30-45 tahun berjumlah 13 orang (43,3%), dan berdasarkan pendidikan mayoritas

berpendidikan D-III berjumlah 23 orang (76,7%) dan berdasarkan lama bekerja

mayoritas 10-25 tahun sebanyak 15 orang (50%). Secara rinci dapat dilihat sebagai

(48)

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden Meliputi Usia, Pendidikan dan Lama Bekerja di Kota Madya Medan Tahun 2011 (n=30)

No. Karakteristik F %

Pengetahuan (Knowledge) merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan

raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Berdasarkan hasil jawaban responden, didapatkan bahwa bidan yang banyak

menjawab pertanyaan dengan benar terdapat pada pertanyaan no 1 ada 30 orang (100%).

Didapati bahwa bidan yang sedikit menjawab benar adalah pertanyaan no 5 ada 9 orang

(49)

Tabel 5.2

Distribusi Pertanyaan Pengetahuan Bidan tentang Metode Hypnobirthing pada Nyeri Persalinan di Kota Madya Medan Tahun 2011 (n=30)

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Benar Salah

Pengetahuan bidan tentang metode hypnobirthing pada nyeri persalinan adalah apa

yang telah diketahui bidan tentang metode hypnobirthing. Pengetahuan dikategorikan

Baik, cukup dan kurang. Setelah peneliti memberikan 10 pertanyaan tentang metode

hypnobirthing pada nyeri persalinan, responden yang berpengetahuan baik sebanyak 5

orang (16,7%), yang berpengetahuan cukup sebanyak 21 orang (70%), yang

berpengetahuan kurang sebanyak 4 orang (13,3%).

Tabel 5.3

Distribusi Pengetahuan Bidan tentang Metode Hypnobirthing pada Nyeri Persalinan di Kota Madya Medan Tahun 2011 (n=30)

(50)

6. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap

suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan adanya kesesuaian reaksi

terhadap stimulus tertentu.

Berdasarkan hasil pilihan jawaban sikap bidan, didapati bahwa bidan mayoritas

menjawab pernyataan sangat setuju adalah pada pernyataan 1,2 dan 3 adalah 11 orang

(36,7%). Sedangkan mayoritas bidan menjawab setuju pada nomor 3 adalah 17 orang

(56,7%). Didapat bahwa mayoritas bidan menjawab tidak setuju pada nomor 7, 8, dan 9

adalah 18 orang (60 %). Sedangkan mayoritas bidan menjawab sangat tidak setuju pada

nomor 10 adalah 15 orang (50%).

Tabel 5.4

Distribusi Pernyataan Sikap Bidan tentang Metode Hypnobirthing pada Nyeri Persalinan di Kota Madya Medan Tahun 2011 (n=30)

No Pernyataan Pilihan Jawaban

Sangat

2. Cara bidan melaksanakan

hypnobirthing

11 36,7 8 26,7 10 33,3 1 3,3

3. Teknik dasar hypnobirthing 11 36,7 17 56,7 - - 2 6,7

4. Tingkat rasa nyeri yang

dialami pasien.

7. Nilai keagamaan dalam

hypnobirthing

- - 5 16,7 18 60 7 23,3

8. Waktu pelaksanaan Metode

hypnobirthing waktu.

- - 4 13,3 18 60 8 26,7

9. Pasien inpartu disugesti dan

dihipnosis.

- - 6 20 18 60 6 20

10. Pelaksanaan hypnobirthing

yang dilakukan bidan.

(51)

Sikap responden adalah tanggapan responden berdasarkan hasil penalaran atau

pengolahan terhadap informasi tentang hypnobirthing pada nyeri persalinan serta

keyakinan yang ada tentang metode hypnobirthing pada nyeri persalinan. Sikap

responden tentang metode hypnobirthing pada nyeri persalinan dikategorikan negatif

dan positif. Berdasarkan distribusi jawaban pernyataan sikap tentang hypnobirthing pada

nyeri persalinan, didapat data dari 30 bidan mempunyai sikap yang negatif sebanyak 3

orang ( 10% ) lebih banyak yang bersikap positif yaitu sebanyak 27 orang (90%)

Hasil pengkategorian sikap bidan tentang metode hypnobirthing pada nyeri

persalinan dapat dilihat pada tabel 5.5 di bawah ini.

Tabel 5.5

Distribusi Sikap Bidan tentang Metode Hypnobirthing pada Nyeri Persalinan di Kotamadya Medan Tahun 2011 (n=30)

No Sikap F %

3. Pengetahuan Bidan tentang Metode Hypnobirthing pada Nyeri Persalinan

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 5.3 bahwa mayoritas bidan

berpengetahuan cukup tentang metode hypnobirthing pada nyeri persalinan adalah 21

orang (70%) dan minoritas berpengetahuan kurang tentang metode hypnobirthing pada

(52)

Notoatmodjo (2005) berpendapat bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan

ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan

terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan berkembang menjadi ilmu apabila memenuhi kriteria diantaranya

mempunyai objek kajian, mempunyai metode pendekatan, dan bersifat universal

(mendapatkan pengakuan secara umum). Sesuai pendapat Notoatmodjo (2003) yang

mengatakan bahwa, pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan

kualitas manusia. Tingkat pendidikan masyarakat dikaitkan dengan kemampuan

dalam menyerap dan menerima informasi dalam bidang kesehatan.

Menurut penulis, mayoritas pengetahuan bidan tentang metode hypnobirthing pada

nyeri persalinan masih cukup dikarenakan waktu antara penelitian dengan pelatihan

hypnobirthing yang telalu lama yaitu dari November 2009 sampai maret 2011. Sehingga

kemampuan bidan dalam memahami dan menyerap ilmu pengetahuan sudah berkurang,

hal ini juga disebabkan oleh karena banyak bidan yang tidak menerapkan/melaksanakan

tindakan hypnobirthing pada pasiennya sehingga ilmu yang sudah didapatkan pada

pelatihan hypnobirthing sudah berkurang.

4. Sikap Bidan tentang Metode Hypnobirthing pada Nyeri Persalinan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hampir seluruh bidan mempunyai

sikap positif tentang metode hypnobirthing pada nyeri pada persalinan yaitu sebanyak 27

(53)

Sebanyak 36,7% bidan menyatakan sangat setuju pada soal no 1,2, dan 3 yang berisi

pernyataan positif, hal ini berarti reaksi atau respon bidan dalam menerima metode

hypnobirthing pada nyeri persalinan yang akan diterapkan dalam persalinan normal

adalah positif sehingga dapat diartikan bidan memiliki kesiapan untuk melakukan

metode hypnobirthing pada persalinan alami agar tercipta persalinan yang aman, dan

berkualitas.

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu

stimulus atau objek. Sikap tidak dapat dilihat langsung, tetapi hanya dapat ditafsirkan

terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukan konotasi

adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. maka sikap merupakan kesiapan

atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu

(Notoatmodjo, 2007).

Penelitian ini tidak menggunakan uji reabilitas kuesioner sehingga masih

diperlukan dilakukan uji reabilitas agar kuesioner yang digunakan lebih baku dan lebih

(54)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ”Pengetahuan dan Sikap Bidan tentang Metode Hypnobirthing

pada Nyeri Persalinan Di Kota Madya Medan Tahun 2011” maka dapat ditarik

keimpulan sebagai berikut :

1. Mayoritas responden dari segi pengetahuan tentang hypnobirthing pada nyeri

persalinan adalah cukup sebanyak 21 orang (70%).

2. Mayoritas responden dari segi sikap tentang hypnobirthing pada nyeri persalinan

menunjukkan bahwa responden mempuyai sikap yang positif yaitu sebanyak 27

orang (90%).

B. Saran

Adapun saran pada penelitian ini yaitu:

1. Institusi pendidikan

Diharapkan dapat memberikan pengetahuan/informasi terbaru bagi dosen dan

mahasiswa tentang pengetahuan dan sikap bidan tentang metode hypnobirthing

pada nyeri persalinan

2. Praktek pelayanan kebidanan

Diharapkan agar pengetahuan bidan baik perlu dilakukan pelatihan lebih sering

dan sekaligus diharapkan bagi para bidan agar menerapkan metode

hypnobirthing dalam persalinan agar tercipta persalinan yang aman, nyaman dan

(55)

3. Peneliti lanjut

Peneliti lainnya yang ingin meneliti tentang hypnobirthing pada nyeri

persalinan agar melanjutkan secara lebih spesifik tentang efektivitas

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Andriana, E.(2007). Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. Jakarta ; PT. Bhuana Ilmu Populer

Aprillia, Y. (2010). Hipnostetri, Rileks, Aman, dan Nyaman Saat Hamil & Melahirkan. Jakarta : Gagasmedia.

Arikunto, (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka cipta

Eswe, R. (2010). Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. Yogyakarta : Pinus Book Publisher

Hidayat, A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba medika

Kartono, K.(1992). Psikologi Wanita Jilid 2. Bandung : CV. Mandar Maju

Kusuma, E., Kuswandi, L., Aprillia, Y., & Turner, D., (2002). Pelatihan Bersertifikat

Basic Hypnosis & Hypno-birthing. Jakarta : Provclinik.

Kuswandi, L. (2010). Hypnobirthing, Bantu Ibu Merasa Nyaman Saat Persalinan.

Machfoedz, I. (2008). Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan,

Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta : Fitramaya.

Mander, R.(2004). Nyeri Persalinan. Jakarta : EGC

Morgan, M. (2007). Hypnobirthing. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer

Notoadmodjo, S, (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

_____________. (2005). Metodologi dan Pendidikan Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

_____________. (2007). Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni, Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Pur. (2010). Hypnobirthing Kurangi Nyeri persalinan.http://www.republika.co.id. diperoleh Tanggal 17 Januari 2010.

Santos, Y. (2008). Hypnosis For Birthing, Hypnobirthing Melahirkan Dengan Nyaman

(57)

Sofyan, M., Majid, N., & Siahaan, R. (2006). 50 Tahun IBI, Bidan Menyongsong Masa

Depan. Jakarta : IBI

Sunaidi, N, (2009). Kelas Hypnobirthing.

tanggal 03 Desember 2009

Wong, W & Hakim, A. (2010). Dahsyatnya Hipnosis. Jakarta : Visimedia

(58)

CURRICULUM VITAE

I. Data Pribadi

Nama : Sri Hermianti

Tempat/Tanggal Lahir : P.P. Marihat, 05 Oktober 1988

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak Ke : 1 ( pertama ) dari 3 Bersaudara

Alamat : Dsn II Pulo Pitu Marihat, Kec. Ujung padang Kab.

Simalungun

III. Data Pendidikan

1. Tahun 1993-1999 : SD Negeri 105024 P.P. Marihat, Kec. Ujung

Padang, Kab. simalungun

2. Tahun 1999-2002 : MTS Swasta Nurul Hikmah, Tinjauan I,

Simalungun

3. Tahun 2002-2005 : MAN Kisaran

4. Tahun 2005-2008 : Politekknik Kesehatan Depkes Medan Jurusan

(59)
(60)
(61)
(62)

SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA

NAMA : Sri hermianti

NIM : 105102043

JUDUL KTI : Pengetahuan dan Sikap Bidan Tentang metode hypnobirthing pada nyeri

persalinan di kotamadya Medan Tahun 2011.

Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut telah melakukan pengeditan bahasa indonesia

yang telah sesuai dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan ( EYD ) dalam Karya

Tulis Ilmiah.

Medan, Mei 2011

Diuji oleh,

Drs. D.Syahrial Isa, S.U.

(63)
(64)
(65)

Gambar

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi  Responden Menurut Karakteristik  Responden Meliputi
Tabel 5.3 Distribusi Pengetahuan Bidan tentang Metode
Tabel 5.4 Distribusi Pernyataan Sikap Bidan tentang Metode
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi  Responden Menurut Karakteristik  Responden Meliputi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pelanggan dan memberi tahu jika pengerjaan servis telah selesai. Meninjau dari proses yang sudah berjalan terdapat 13 proses yang harus dilalui dalam servis tersebut, sehingga

Sehubungan dengan hal tersebut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah mengalokasikan dana beasiswa dalam

 Batas kelas dalam suatu interval kelas terdiri dari dua.

bimbingan penanggungjawab bidang lomba (SMK Pengampu yang ditunjuk) dan juri, peserta diberi kesempatan untuk melakukan persiapan di tempat lomba yang disediakan oleh

Jika dari kotak tersebut diambil sebuah bola berturut-turut sampai 3 kali pengambilan dengan pengembalian, tentukan probabilitas akan terambil bola hijau, biru, dan

Kecuali itu, saya termotivasi untuk mencari kata-kata yang belum tahu agar menjadi tahu, sehingga saya merasa lebih percaya diri untuk mengerjakan tugas mandiri dan semakin

kasus Itenakalsn remzja tsrmasuk ~srampokan.. Ratu Gnsui.r KoLamadya Padang

The best product of poly (acrylic acid)-graft-chitosan superabsorbent hydrogel obtained from this study was produced with addition of 0.5 g of chitosan and synthesize