• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance Cabang Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance Cabang Medan"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM EKSTENSI MEDAN

PERANAN ANALISIS SWOT DALAM MENINGKATKAN

DAYA SAING PADA PT. BUSSAN AUTO FINANCE

CABANG MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH:

FRANKY NAPITUPULU 060521024

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

Medan

(2)

ABSTRAK

Franky Napitupulu (2009), Analisis SWOT DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA PT. BUSSAN AUTO FINANCE CABANG MEDAN, dibawah bimbingan Ibu Friska Sipayung, M.Si. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universits Sumatera Utara. Dra Setri Hiyanti Siregar, selaku Dosen Penguji I dan Drs Liasta Ginting M.Si selaku Dosen Penguji II.

PT Bussan Auto Finance Cabang Medan merupakan perusahaan yang bergerak dalam pendanaan sepeda Motor Yamaha. Penelitian ini bertujuan dalam meningkatkan daya saing pada PT Bussan Auto Finance Cabang Medan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah “apakah Analisis SWOT berperan dalam meningkatkan daya saing pada PT Bussan Auto Finance Cabang Medan?”. Metode analisis yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode diskripstif

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis SWOT yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunuties), ancaman (threats) pada PT Bussan Auto Finance Cabang Medan.

Metide penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analisis deskriptif, Matriks SWOT, Matriks Evaluasi Faktor Ekstrnal (Eksternal Factor Evaluation-EFE Matrix), Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation-IFE Matrix)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini PT Bussan Auto Finance Cabang Medan belum memanfaatkan peluang- peluang yang ada secara maksimal. Kelemahan dengan bobot tertinggi yang dimiliki PT Bussan Auto Finance Cabang Medan yang harus diperbaiki. PT Bussan Auto Finance Cabang Medan berapa pada posisi kuadran agresif yang berarti bahwa PT Bussan Auto Finance mempunyai keunggulan kopetitif yang besar dalam perusahaan yang sedang tumbuh

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan atas berkat dan karunianya yang luar biasa dan begitu melimpah sehingga skripsi ini dapat diselesaikan pada waktunya.

Selama penyelesaian skripsi ini, penulis banyak memperoleh masukan motivasi, perhatian dan doa dari berbagai pihak. Pada kesemapatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimah kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritinga, MEc Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Univesitas Sumatera Utara

2. Ibu Prof. Dr. F Dalimunthe, SE, Msi selaku ketua Depertemen Manajemen Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dra Nisul Irawati, MBA selaku Sekretaris Depertemen Manajemen Universitas Sumatera Utara

4. Ibu Dra. Friska Sipayung Msi selaku Dosen pembimbing yang banyak membimbing dan memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dra Setri Yanti Siregar selaku Dosen penguji I yang telah memberikan saran dan masukan untuk perbikan skripsi ini.

6. Bapak Drs Liasta Ginting, MSi selaku Dosen Penguji II saya yang telah memberikan saran dan masukan untuk perbaikan skripsi ini.

(4)

8. Seluruh staff pengajar dan pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan bekal pengetahuann dan membantu penulis dalam menyelesaikan pendidikan dan penulisan skipsi ini

9. PT. Bussan Auto Finance Cab Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan membantu selama proses penelitian 10.Yang terakhir namun yang terutama, terimah kasih dan penghargaaan yang

setinggi-tingginya kepada kedua orang tua yang sangat penulis cintai: A. Napitupulu dan T br Pangaribuan atas segala kasih sayang juga materi yang diberikan sehingga penulis bisa meraih gelar sarjana. Kepada saudara-saudara saya Bangun Napitupulu, Patar Napitupulu, Tulus Napitupulu, Mutiara br Napitupulu, Nancy br Napitupulu.

11.Orang yang kusayang sebagai motivator terbanyak untuk menyelesaikan skripsi ini Sandy Fransiska Sitorus.

12.Seluruh rekan-rekan teman-teman saya, Andi, Herbin, Jaya, Wisnu, Hans, David, Teo, dn yang lain- lainya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfat bagi semua pihak yang berkenan untuk membaca dan menyadari skripsi ini masih memiliki keterbatasan, penulis dengan kerendahan hati menerima saran dan masukan yang menbangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang

Medan, Mei 2009 Penulis

(5)

DAFTAR ISI

D. Proses Perencanaan Strategi... 22

E. Analisis SWOT ... 23

(6)

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singakat Perusahaan... 28

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 29

C. Jenis dan Tujuan Pemberian Fasilitas Pembiayaan Guma Membeli Kendaraan Bermotor Oleh Perusahaan ... 33

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), kesempatan (Opportunities) serta ancaman (Threats) yang dihadapi PT Busan Auto Finance Cabang Medan ... 36

B. Matriks Evaluasi Faktor Internal... 42

C. Matriks Evaluasi Faktor Ekternal... 46

D. Matiks SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Treat) ... 50

E. Diagram SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Treat) ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 60

B. Saran... 61 DAFTAR PUSTAKA

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Perkembangan dan Pertumbuhan Penjualan

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual... 6

Gambar 1.2 : Matriks SWOT... 11

Gambar 1.3 : Diagram SWOT ... 16

Gambar 2.1 : Tiga Strategi Generik... 21

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi PT Bussan Auto Finance Cabang Medan ... 35

(9)

ABSTRAK

Franky Napitupulu (2009), Analisis SWOT DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA PT. BUSSAN AUTO FINANCE CABANG MEDAN, dibawah bimbingan Ibu Friska Sipayung, M.Si. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universits Sumatera Utara. Dra Setri Hiyanti Siregar, selaku Dosen Penguji I dan Drs Liasta Ginting M.Si selaku Dosen Penguji II.

PT Bussan Auto Finance Cabang Medan merupakan perusahaan yang bergerak dalam pendanaan sepeda Motor Yamaha. Penelitian ini bertujuan dalam meningkatkan daya saing pada PT Bussan Auto Finance Cabang Medan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah “apakah Analisis SWOT berperan dalam meningkatkan daya saing pada PT Bussan Auto Finance Cabang Medan?”. Metode analisis yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode diskripstif

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis SWOT yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunuties), ancaman (threats) pada PT Bussan Auto Finance Cabang Medan.

Metide penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analisis deskriptif, Matriks SWOT, Matriks Evaluasi Faktor Ekstrnal (Eksternal Factor Evaluation-EFE Matrix), Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation-IFE Matrix)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini PT Bussan Auto Finance Cabang Medan belum memanfaatkan peluang- peluang yang ada secara maksimal. Kelemahan dengan bobot tertinggi yang dimiliki PT Bussan Auto Finance Cabang Medan yang harus diperbaiki. PT Bussan Auto Finance Cabang Medan berapa pada posisi kuadran agresif yang berarti bahwa PT Bussan Auto Finance mempunyai keunggulan kopetitif yang besar dalam perusahaan yang sedang tumbuh

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, diperkirakan dan dipastikan di masa yang akan datang. Perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan, yang bersumber dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal perusahaan. Perubahan yang berpengaruh negatif merupakan gangguan bagi perusahaan, sedangkan perubahan yang berpengaruh positif akan dapat menunjang kelangsungan hidup di perusahaan (Rangkuti 2006:4).

Faktor-faktor yang membuat analisis lingkungan menjadi suatu analisis penting dalam manajemen strategik dan dilakukan para manajer puncak:

1. Bahwa perusahaan tidak berdiri sendiri (terisolasi) tetapi berinteraksi dengan bagian-bagian dari lingkungannya dan lingkungan itu sendiri selalu berubah setiap saat.

2. Pengaruh lingkungan sangat rumit dan kompleks dapat mempengaruhi kinerja banyak bagian yang berbeda dari sebuah perusahaan.

(11)

lingkungannya sehingga upaya untuk mencapai tujuan perusahaan senantiasa akan dapat dicapai.

PT. Bussan Auto Finance yang lebih dikenal dengan PT BAF adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang consumer finance (pendanaan barang konsumen) yang dapat membantu menunjang penjualan produk sepeda motor. Dalam pelaksanaannya PT. BAF Cab Medan adalah perusahaan yang hanya menjual produk Yamaha, pemberian kredit sepeda motor yang dilakukan kepada semua semua tipe kendaraan Yamaha. Pemberian kredit di PT. BAF Cab Medan selain melayani pemberian kredit sepeda motor secara perorangan juga memberikan kredit secara berkelompok baik perusahaan ataupun instansi pemerintahan yang memenuhi syarat kredit standart perusahaan.

Tabel 1.1

Perkembangan dan Pertumbuhan Penjualan Sepeda Motor Secara Kredit Tahun 2006 - 2008

Tahun No Nama Perusahaan

2006 2007 2008

1 Bussan Auto Finance 1164 1358 1612

2 Sumit Oto Finance 1322 1530 1491

3 Adira Finance 1280 1121 1798

Sumber : PT. Bussan Auto Finance

(12)

Tabel 1.2.

Data Penjualan PT. Bussan Auto Finance Cabang Medan 2006 - 2008

Target Realisasi

Tahun

Unit Unit Nominal (Rp)

2006 1500 1164 10,562,000,000

2007 2000 1358 15,900,000,000

2008 2500 1612 20,051565,341

Sumber : PT. Bussan Auto Finance

Tabel 1.2. memperlihatkan penjualan kredit PT. Bussan Auto Finance selama 3 tahun terakhir. Banyak faktor yang mempengaruhi kegagalan dalam pencapaian target adalah menurunya permintaan masyarakat akan sepeda motor. Selain itu, faktor yang mempengaruhi kegagalan dalam pencapaian target juga dipengaruhi oleh tingginya persaingan perusahaan sejenis. Melalui penelitian ini akan dapat diketahui faktor external dan internal yang dapat sangat mempengaruhi pencapai tujuan perusahaan ini agar tetap unggul dalam dunia persaingan.

SWOT merupakan salah satu alat yang dapat dipakai untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan suatu perusahaan, khususnya pada bidang pemasaran. Analisis SWOT adalah analisis terhadap kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang/kesempatan (opportunities) dan ancaman (threats) yang dimiliki dan dihadapi oleh perusahaan. Analisis SWOT timbul secara langsung atau tidak langsung karena adanya persaingan yang datang dari perusahaan lain yang memproduksi barang dan jasa yang sejenis dengan produk perusahaan. Hal ini membuat perusahaan harus menetapkan strategi untuk memenangkan persaingan atau paling tidak dapat bertahan hidup di pasar.

(13)

memasarkan produknya di pasar, dan bahkan bila memungkinkan menjadi pemimpin pasar. Perusahaan harus menjalankan semua operasinya secara efektif dan efesien tidak terkecuali di bidang pemasaran. Strategi perusahaan, khususnya strategi pemasaran merupakan langkah yang tepat yang harus ditempuh dan direalisasikan oleh setiap perusahaan yang ingin dapat bertahan di pasar. Sebagaimana telah diketahui bahwa usaha bersifat dinamis, yang penuh diwarnai dari waktu ke waktu dan adanya keterkaitan antar satu dengan yang lainnya.

Dalam perkembangannya saat ini analisis SWOT, tidak hanya dipakai untuk menyusun strategi di medan pertempuran, melainkan banyak dipakai dalam penyusunan perencanaan strategi bisnis (Business Strategic Planning) yang bertujuan untuk menyusun strategi-strategi jangka panjang sehingga arah dan tujuan perusahaan dapat dicapai dengan jelas dan dapat segera diambil keputusan, serta semua perubahannya dalam menghadapi pesaing.

(14)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dirumuskan masalah penelitian yaitu: “Apakah analisis SWOT berperan dalam meningkatkan daya saing pada PT BAF Cabang Medan?”

(15)

Analisis situasi merupakan awal proses perumusan strategi. Selain itu analisis situasi juga mengharuskan para manajer untuk menemukan kesesuaian

antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan internal, disamping memperhatikan ancaman eksternal dan kelemahan internal mengingat bahwa analisis SWOT adalah akronim untuk strengths, weaknesses, opportunities dan threats dari organisasi yang semuanya merupakan faktor-faktor strategis. Jadi, Analisis SWOT harus mengidentifikasi kompetensi langka (distinctive competence) perusahaan yaitu keahlian tertentu dan sumber-sumber yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan cara unggul yang mereka gunakan. Kompetensi yang langka dan kadang-kadang dianggap sekumpulan kapabilitas inti (core capabilities) kapabilitas yang secara strategis membuat sebuah perusahaan menjadi berbeda. Penggunaan kompetensi langka perusahaan secara tepat akan memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (Hunger and Wheelen, 2003:193).

Gambar 1.1. Kerangka Konseptual

(16)

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu proporsi, kondisi atau prinsip yang dianggap benar dan barang kali tanpa keyakinan, agar bisa ditarik suatu konsekuensi yang logis dan dengan cara ini kemudian diadakan pengujian tentang kebenaranya dengan mempergunakan data (fakta) yang ada. Dengan demikian hipotesis adalah jawaban sementara terhadap perumusan penelitian yang kebenaranya harus diuji. Adapun hipotesis penelitian ini adalah “Analisis SWOT berperan dalam meningkatkan daya saing pada PT BAF Cabang Medan”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian permasalahan sebelumnya, maka tujuan dan manfaat dari penilitian yang dilakukan pada PT BAF Cabang Medan adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peranan analisis SWOT dalam meningkatkan daya saing pada PT BAF Cabang Medan .

2. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

(17)

Dapat memberikan saran dan masukan dalam yang dapat dijadikan saran dalam memberikan informasi yang berguna bagi PT. BAF Cabang Medan b. Bagi Peneliti

Penelitian ini memberikan kontribusi kepada peneliti untuk memperdalam cakrawala berpikir ilmiah khususnya dibidang pemasaran yang berkaitan dengan analisis SWOT dan daya saing perusahaan.

c. Bagi Pihak Lain

Sebagai referensi bagi peneliti lain, dan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan serta dapat dijadikan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang.

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional

Penelitian ini dibatasi pada peranan analisis SWOT dalam daya saing pada PT. BAF Cabang Medan, agar menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan.

2. Defenisi Operasional Variabel

(18)

Kekuatan adalah yang memberikan suatu keunggulan kompetitif, dan kemampuan kepada perusahaan/organisasi mempertahankan posisinya dengan melakukan aktivitas pada tingkat yang sama.

b. Kelemahan (Weaknesses)

Kelemahan adalah berupa sesuatu yang tidak dilakukan dengan baik oleh perusahaan atau perusahaan tidak memiliki kapasitas untuk melakukannya, sementara para pesaingnya memiliki kapasitas tersebut.

c. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah suatu kecenderungan lingkungan yang menguntungkan yang dapat menguntungkan meningkatkan kinerja suatu organisasi, divisi perusahaan, fungsi-fungsi perusahaan, serta produk dan jasa perusahaan.

d. Ancaman (Threats)

Ancaman adalah suatu kecenderungan lingkungan yang tidak menguntungkan yang dapat merugikan posisi organisasi perusahaan, divisi perusahaan, fungsi perusahaan, produk atau jasa.

e. Daya saing

(19)

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan di PT BAF Cabang Medan, yang berlokasi di Jl.Bambu II No. 90 b/c Medan. Penelitian direncanakan dari bulan Februari 2009 sampai dengan Mei 2009.

4. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu : a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari staf/karyawan yang berkompeten yang memberikan keterangan.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, internet, dan skripsi untuk mendukung penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Observasi atau pengamatan yaitu mengamati cara kerja pada PT BAF Cab

(20)

b. Wawancara yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan staf/karyawan maupun jajaran pimpinan perusahaan untuk mendapatkan data dan informasi berhubungan dengan bidang yang diteliti.

c. Studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data dan mempelajari jurnal penelitian, dokumen-dokumen, arsib dari perusahaan dan buku yang berkaitan dengan penelitian.

6. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki oleh PT. BAF Cabg Medan.

b. Matriks SWOT

(21)

Gambar 1.2. Matriks SWOT Sumber : Rangkuti (2006:31)

1) Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2) Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3) Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4) Strategi WT

Strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

(22)

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (Eksternal Faktor Evaluation- EFF Matrix) memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi dan persaingan. Matriks EFE dapat dibuat dengan lima tahapan (David 2006 : 143).

1) Buat daftar lima faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit eksternal. Masukkan dari total sepuluh hingga duapuluh faktor, termasuk peluang dan ancaman, yang mempengaruhi perusahaan dan industrinya. Tuliskan peluang terlebih dahulu kemudain ancaman usahakan sespesifik mungkin menggunakan persentase, rasio, dan nilai komparatif bila munngkin. 2) Berikan bobot masing- masing faktor dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0

(paling penting). Bobot mengindentifikasi tingkat penting relatif dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Peluang sering kali diberi bobot lebih tinggi daripada ancaman, tetapi ancaman juga dapat dibei bobot lebih tinggi jika mereka sangat serius atau sangat mengancam. Bobot yang tepat dapat ditentukan dengan membandingkan keberhasilan atau kegagalan persaingan atau dengan mendiskusikan faktor dan mencapai konsensus kelompok. Penjumlahan seluruh bobot yang diberikan kepada semua faktor harus sama dengan 1,0.

(23)

jelek. Peringkat didasari pada efektifitas strategi perusahaan. Dengan demikian, peringkat pada perusahaan (company- based), sedangkan bobot pada tahap 2 didasarkan pada industri (industri based). Penting diperhatikan bahwa ancaman dan peluang dapat diberi peringkat 1, 2, 3, atau 4.

4) Kalikan masing- masing bobot faktor dengan peringkat untul memperoleh nilai tertinggi

5) Jumlahkan masing- masing variabel untuk menentukan total nilai tertimbang bagi organisasi.

Tampa memperdulikan jumlah peluang dan ancaman kunci yang dimasukkan dalam Matriks EFE, total nilai tertinggi untuk suatu organisasi adalah 4,0 dan nilai tertinggi adalah 1,0. total nilai tertinggi rata- rata 2,5. Total nilai tertimbang sebesar 4,0 mengindikasikan bahwa organisasi merespons dengan sangat baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya. Dalam kata lain strategi perusahaan secara efektif mengambil keuntungan dari peluang yang ada saat ini dan meminimalkan efek yang mungkin muncul dari ancaman eksternal. Total 1,0 megindikasikan bahwa strategi perusahaan tidak memanfaatkan peluang atau tidak menghindari ancaman eksternal.

d. Matriks Evaluasi Faktor Internal ( Matriks IFE)

(24)

IFE, jadi kemunculan pendekatan ilmiah tidak seharusnya diartikan bahwa ini adalah teknik yang sangat luar biasa. Pemahaman yang baik atas faktor – faktor yang dimasukkan lebih daripada angka yang sebenarnya. Matriks IFE dapat dikembangkan dalam lima tahap ( David 2006; 206):

1) Tuliskan faktor internal utama seperti identifikasi dalam proses audit internal. Gunakan total sepuluh hingga dua puluh faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan. Tuliskan kekuatan lebih dahulu dan kemudian kelemahan. Buatllah sespesifik mungkin, gunakan persentase, rasio, dan angka komparatif.

2) Berikan bobot masing- masing faktor dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (paling penting) untuk masing- masing faktor. Bobot yang diberikan kepada masing- masing faktor mengindentifikasi tingkat penting relatif dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Tanpa memandang apakah faktor kunci itu adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor yang dianggap memiliki pengaruh paling besar dalam kinerja organisasi harus diberikan bobot yang tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0. 3) Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing- msing faktor untuk

(25)

4) Kalikan masing- masing bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan rata- rata tertimbang untuk masing- masing variabel.

5) Jumlahkan rata- rata tertimbang untuk menentukan total rata- rata tertimbang untuk organisasi..

Berapapun banyaknya faktor yang dimasukkan dalam Matriks IFE, total rata- rata tertimbang berkisar antara yang rendah 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan rata- rata 2,5. total rata- rata tertimbang dibawah 2,5 menggambarkan organisasi yang lemah secara intenal, sementara total nilai diatas 2,5 mengindikasikan pisisi internal yang kuat. Seperti Matriks EFE, maka matriks IFE harus memasukkan 10 hingga 20 faktor utama. Jumlah faktor tidak memiliki pengaruh terhadap kisaran total rata-rata tertimbang karena bobot selalu berjumlah 1,0.

e. Diagram SWOT

(26)

Gambar 1.3. Diagram SWOT Sumber : Rangkuti (2006:19)

Kuadran 1: Ini merupakan strategi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).

Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar). Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang besar yang sangat besar, tetapi di

(27)
(28)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan keuntungan atu laba perusahaan. Tujuan ini hanya dapat dicapai, apabila bagian pemasaran melakukan strategi yang mantap untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam perusahaan, sehingga posisi atau kedudukan perusahaan di pasar dapat dipertahankan dan sekaligus ditingkatkan. Hasil penelitian Denok Almukaromah Rambe (2007) dalam skripsinya dengan judul Analisis SWOT Sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah

Medan, menunjukkan bahwa PT BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah Medan dapat melaksanakan sepuluh strategi alternatif berdasarkan prioritas yang dihasilkan dari analisis matriks SWOT dan matriks SPACE.

B. Konsep Strategis

(29)

terus-menerus, dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh pelanggan di masa depan (Rangkuti, 2006:4).

Perencanaan strategis hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi, bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetisi inti dalam bisnis yang dilakukan.

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategis dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep-konsep tersebut adalah sebagai :

1. Distinctive Competence : tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya.

2. Competitive Advantage : kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.

Menurut Rangkuti (2006:6), strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu:

1. Strategi Manajemen

(30)

2. Strategi Investasi

Strategi investasi merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi, Misalnya, apakah perusahaan ini melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi diinventasi, dan sebagainya.

3. Strategi Bisnis

Strategi bisnis ini juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena bisnis ini berorientasi kepada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan startegi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.

C. Keunggulan Bersaing

Tujuan pengembangan strategi dan taktik adalah agar perusahaan mampu bersaing dalam setiap keadaan, terutama pada saat kondisi ekonomi dan politik yang kurang menguntungkan. Untuk perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing.

(31)

generik yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing, yaitu:

1. Strategi kepemimpinan biaya rendah (the cost of leadership)

Strategi kepemimpinan biaya (the cost of leadership) yaitu serangkaian tindakan integratif untuk memproduksi dan menawarkan barang/jasa pada biaya paling rendah terhadap para pesaing dengan ciri-ciri yang dapat diterima oleh para pelanggan.

2. Strategi Differensiasi

Strategi Differensiasi, yaitu serangkaian tindakan integrative yang dirancang untuk memproduksi dan menawarkan barang/jasa yang dianggap oleh para pelanggan berbeda dalam hal-hal penting dan unik bagi mereka.

3. Strategi Fokus

Strategi fokus, yaitu serangkai tindakan integratif yang dirancang untuk memperoduksi dan menawarkan barang/jasa yang melayani kebutuhan segmen Persaingan tertentu, atau pasar wilayah geografi tertentu atau biasanya disebut Ceruk pasar (special product for special segment, or for special market).

Ketiga stategi diatas digambarkan sebagai berikut : Biaya yang lebih rendah Diferensiasi

1. Keunggulan Biaya 2.Diferensiasi

3.Fokus Sasaran Luas

Sasaran Sempit

Gambar 2.1: Tiga Strategi Generik

(32)

Perusahaan yang bersaing dalam pasar sasaran yang sama selalu akan berbeda dalam tujuan dan sumber dayanya. Adapun perusahaan berukuran besar, ada lagi yang kecil. Ada yang mempunyai banyak sumber daya, yang lainnya baru dan belum berpengalaman. Ada yang berusaha keras mencari pertumbuhan pangsa pasar yang belum cepat, yang lainnya mencari laba jangka panjang. Selanjutnya perusahaan dapat menempati posisi bersaing yang berbeda di pasaran.

D. Proses Perencanaan Strategis

Perencanaan merupakan sekelompok usaha yang dinilai efektif. Dimana orang harus mengetahui tentang pencapaian sesuatu sesuai dengan yang diharapkan, sehingga perencanaan strategis merupakan pekerjaan merencanakan strategi untuk menuntun seluruh tindakan perusahaan, proses manajerial untuk membangun dan menjaga kesesuaian antara sumber daya organisasi dan peluang-peluang pasarnya.

Perencanaan strategis memberikan kerangka kerja bagi kegiatan perusahaan yang dapat meningkatkan ketanggapan dan berfungsinya perusahaan. Perencanaan strategis membantu manajer mengembangkan konsep yang jelas mengenai perusahaan. Selain itu, perencanaan strategis memungkinkan perusahaan mempersiapkan diri menghadapi lingkungan kegiatan yang cepat berubah.

(33)

menyenangkan, karena penelitian yang seksama telah dilakukan terhadap sasaran, tujuan, dan strategis.

Menurut Payne (2001:25) strategis adalah suatu alat yang dipakai untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran. Tujuan pemasaran adalah pernyataan seksama yang menguraikan apa yang akan dicapai oleh kegiatan-kegiatan pemasaran perusahaan jasa. Manajer pemasaran harus mampu menyusun suatu strategi pemasaran dalam bentuk bauran pemasaran (marketing mix) yang memungkinkan perusahaan untuk memuaskan kebutuhan dari pasar sasarannya dan mencapai sasaran pemasaranya.

E. Analisis SWOT

(34)

Melalui analisis SWOT, perusahaan dapat melihat evaluasi keseluruhan terhadap kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (oppurtinities) dan hambatan atau gangguan (threats). Tujuan mengadakan analisis SWOT pada perusahaan adalah untuk menentukan aktivitas perusahaan berdasarkan kekuatan yang dimiliki, untuk mengekploitasi peluang dan kesempatan yang ada, dengan mengurangi atau menghilangkan ancaman dan gangguan yang membahayakan posisi perusahaan di pasar, dalam rangka mempertinggi kemapuan perusahaan untuk menghasilkan dan memperoleh laba.

F. Perumusan/Pengembangan Strategi Pemasaran

Perumusan strategi pemasaran didasarkan pada analisis yang menyeluruh terhadap pengaruh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan setiap saat berubah dengan cepat sehingga melahirkan berbagai peluang dan ancaman baik yang datang dari pesaing utama maupun dari iklim bisnis yang senantiasa berubah. Konsekuensi perubahan faktor eksternal juga mengakibatkan perubahan faktor internal perusahaan tersebut.

Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari pengaruh bebagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang dimiliki nilai komoditas (Rangkuti, 2006:48).

(35)

memuaskan kebutuhan dari pasar sasaranya dan mencapai sasaran pemasaranya. Menurut Stanton (2000:147), pengertian Marketing Mix secara umum adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adalah penawaran produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Senada dengan itu Kotler (2001:98) mengatakan, Marketing Mix adalah campuran dari veriabel pemasaran yang dapat dikendalikan (controllable variabels) yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran. Berdasarkan definisi dan karakteristik jasa, marketing mix produk/barang mencakup 4P (product, price, place, dan promotion) masih dirasa kurang mencakupi untuk diterapkan pada produk jasa. Para ahli pemasaran menambahkan tiga unsur lagi, yaitu : orang (people), proses (proses), dan pelayanan pelanggan (customer service). Beberapa penulis memasukkan bukti-bukti fisik (physical evidence) sebagai tambahan 4P.

Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasaran untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan (Tjiptono, 2005:30). Peralatan pemasaran itu (Tjiptono, 2005:31) adalah :

1. Produk (product) merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemasaran kebutuhan dan keinginan pelanggan.

(36)

3. Promosi (promotion), bauran harga promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan pontensial dan aktual.

4. Tempat (place), keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial.

5. Orang (people), bagi sebagian jasa, orang merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran.

6. Bukti-bukti fisik (physical evidence).

7. Proses (process), proses produksi atau operasi merupakan faktor penting bagi perusahaan.

8. Pelayanan pelanggan (customer service) adalah kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh pelanggan.

Bauran pemasaran pada produk barang berbeda dengan bauran pemasaran pada produk jasa. Hal ini karena jasa mempunyai beberapa karakteristik yang membedakannya dengan barang. Lima karakteristik yang paling sering dijumpai dalam jasa (Tjiptono, 2005:18) adalah :

1. Tidak berwujud (intangibility), jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.

(37)

kualitas dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan dan dimana saja tersebut diproduksi.

3. Tidak dapat dipisahkan (inseparability), jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.

4. Tidak tahan lama (perishability), jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.

5. Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang akan dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas.

(38)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Bussan Auto Finance yang lebih dikenal dengan singkatan BAF didirikan di Jakarta pada tahun 1997 yang terdahulu PT DANAMON MITS OTOMATIF FINANCE berkedudukan di Jakarta, sesuai dengan data akte pendirian perseroan tanggal 12 Juni 1997 yang dibuat oleh notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH.

Pada tanggal 25 Agustus 1997 perusahaan dengan akte ini telah didaftarkan dalam daftar perusahaan sesuai dengan UU No. 3 tahun 1983 tentang wajib daftar perusahaan dengan No. YOP 09051835324 di kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No. 1207/BH.09.05/VIII/97, mulai beroperasi degan misi turut menunjang penjualan produk Yamaha. Perusahaan ini bergerak di bidang Consumer Finance (pendanaan barang konsumen), sehingga diharapkan dapat membantu menunjang total penjualan produk Yamaha, karena kecenderungan konsumen untuk membeli barang secara kredit. Salah satu penyebabnya adalah meningkatnya harga barang-barang yang tidak sesuai dengan pendapatan atau penghasilan masyarakat. PT. Bussan Auto Finance berkedudukan di Jl. Jendral Sudirman Gedung Ratu Plaza lt. 16 Jakarta Pusat, yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk wilayah Medan, kantor perwakilan perusahaan ini terletak di Jl. Bambu No. 90 b/c.

(39)

secara kresit dengan pembelian secara angsuran, maka hubungan baik dengan supplier dalam hal ini dealer-dealer atau showroom kendaraan bermotor, merupakan kunci utama keberhasilan bisnis perusahaan jenis ini. Merupakan tugas pokok Branch Head, untuk senantiasa membina hubungan baik dengan supplier, serta menganalisa lebih lanjut calon supplier yang sebelumnya telah dianalisa dan dipertimbangkan oleh bagian Marketing Section Head. Perkembangan dimonotori secara periodik atau sewaktu-waktu bila diperlukan dengan terus melaksanakan kunjungan berkala ke supplier. Biasanya suatu informasi dan rekomendasi adanya supplier diusulkan oleh bagian Credit Analysis. Pada tanggal 14 Agustus 1998, PT. Danamon Mits Otomatif berubah nama menjadi PT. Bussan Auto Finance.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Agar aktivitas organisasi dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan suatu struktur organisasi yang baik pula. Struktur organisasi dibentuk untuk menciptakan suatu pola yang dapat mempertinggi efektifitas kerja. Sedangkan organisasi bertujuan untuk memilii hubungan baik di antara bagian-bagian dari kelompok kerja tersebut sehingga akan dapat terdapat koordinaasi yang baik, yaitu dengan adanya suatu kesatuan perintah dan tanggung jawab, serta dapat menjamin pengawasan.

(40)

1. Branch Head

a. Mengelola operasional kantor perwakilan secara umum serta bersama dengan Administration Head dan Marketing Head menyusun strategi dan program untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

b. Mengontrol kelancaran pengiriman seluruh Management Graph dan dokumen-dokumen ke kantor pusat.

c. Menganalisa dan memproses persetujuan kredit serta calon dealer rekanan.

2. Marketing Head

a. Mengontrol sistem administrasi pembiayaan.

b. Mengembangkan dan memonitor pelaksanaan customer retention program, dan membuat rencana untuk menawarkan kembali produk yang di ACC kepada debitur yang baik.

c. Menerima informasi dan memeriksa laporan situasi market seperti penjualan, jangka waktu kredit dan aktifitas pesaing lainnya.

d. Menerima informasi, menganalisa, dan mempertimbangkan rekomendasi calon supplier baru.

e. Menerima dan memeriksa laporan pelayanan secara berkala atas kredit, customer retention dan complain handling serta permasalahannya.

3. Administration Head

(41)

b. Mengelola cash manajemen kantor perwakilan dan pengiriman secara mingguan ke pusat serta melakukan cash opname secara rutin sewaktu-waktu bila diperlukan.

c. Memerlukan input data buku pemilikan Kendaraan bermotor dan data angsuran customer setiap hari.

d. Memonitor kecepatan dan ketepatan pengetikan dokumen dan distribusinya.

e. Memeriksa kebenaran perhitungan pada formulir perhitungan pembayaran early termination (pelunasan awal).

4. Branch Operational Support

a. Marketing (pemasaran) dalam hal mencek ulang kelekapan data, input data untuk scoring dan lain-lain.

b. Administrasi dalam hal membantu membuat laporan.

c. Kolektor (penagihan) dalam hal mengingatkan konsumen 3 hari sebulum dan 4 hari sesudah jatuh tempo.

d. Kesekretariatan, yang merupakan tugas dalam hal membantu cabang dalam memfiling, membuat surat, dan lain-lain.

5. Repossesor

(42)

b. Jadwal tersebut wajib dicatat setiap hari sebelum repossesor turun ke lapangan dan pada sore hari juga wajib mencatat kembali hasil kunjungan hari yang bersangkutan.

c. Kordinasi dan supervise terhadap jadwal kunjungan tersebut dilakukan oleh pengawas dan pengendali organisasi penagihan dan setiap repossesor wajib mempertangungjawabkan hasil kunjungan tersebut. 6. Desk Collection

a. menghubungi debitur yang mendapat surat pemberitahuan per telepon untuk mengingatkan dan menanyakan kesanggupan debitur utnuk membayar tunggakan.

b. Mencatat total debitur yang ditelepon dan hasil yang diperoleh dalam Laporan Harian Desk Collector.

c. Melaporkan secara periodik hasil penanganan tunggakan kepada atasannya.

d. Memonitor realisasi tanggapan atau janji debitur hasil pembicaraan per telepon.

e. Melayani debitur menunggak yang datang ke kantor. 7. Finance

a. Menerima semua pembayaran yang diterima perusahaan, memasukkan datanya ke komputer serta mencetak kuitansi, mentandatangani dan memberikannya kepada debitur.

(43)

c. Mencetak rekap kas atau bank pada sore harinya, mencocokkan angka-angka di rekap kas atau bank dengan kuitansi, uang, giro dan cek yang diterima dan mempertanggungjawabkan ke atasannya.

d. Memonitor saldo bank dan kecepatan tansfer ke pusat dan melakukan rekonsiliasi rekening koran.

e. Mengelola petty cash.

C. Jenis dan Tujuan Pemberian Fasilitas Pembiayaan Guna Pembelian Kendaraan Bermotor Oleh Perusahaan

PT. Bussan Auto Finance Cabang Medan memberikan suatu fasilitas pembiayaan bagi pembelian secara kredit kendaraan bermotor roda dua. Jangka waktu lamanya kredit diberikan mulai dari satu tahun hingga tiga tahun dengan tingkat bunga yang berlaku di pasar perusahaan-perusahaan sejenis. Pengembalian kredit yang diberikan dengan cara mengangsurnya setiap tahun dengan jumlah yang sama.

(44)

43

(45)

Branch Head

Marketing Head Collection Head Brach Remedial Administration Head

Head Finance Head

(46)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

D. Kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), kesempatan (Opportunities) serta ancaman (Threats) yang dihadapi PT Busan Auto Finance Cabang Medan.

Bab 4 ini menggambarkan setiap kekuatan, kelemahan, kesempatan, serta ancaman dari PT BAF Cab Medan dalam melakukan aktivitasnya. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis, ada suatu gambaran lingkungan yang mereka hadapi baik itu dari dalam lingkungan perusahaan sendiri (kekuatan dan kelemahan) maupun dari luar lingkungan perusahaan (kesempatan serta ancaman)

Pimpinan PT BAF Cab Medan dalam menjalankan perusahaan ini mampu memanfaatkan kondisi internal maupun kondisi eksternal dalam perkembangan perusahaan. Prospek suatu perusahaan tidak terlepas dari pemahaman tentang lingkungan yang ada, baik di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan, karena pengaruh lingkungan tersebut senantiasa berinteraksi.

a. Kekuatan (Strengths) PT. Bussan Auto Finance Cabang Medan

(47)

1. Pedoman bertingkah laku bagi orang-orang di dalam perusahaan digariskan dengan jelas

2. Pegawai PT BAF Cabang Medan mengerti, mematuhi nilai-nilai yang harus dianut oleh mereka sehingga dapat bekerja secara kohesif

3. Hubungan komunikasi dan kerjasama antara atasan dan bawahan serta sesama pegawai terjalin dengan baik

4. Nilai-nilai yang dianut tidak hanya berhenti pada slogan, tetapi dihayati dan dinyatakan dalam tingkah laku sehari-hari secara konsisten oleh orang- orang yang bekerja dalam perusahaan sehingga kekompakan hubungan terjalin dengan baik.

ii. Memiliki good will (nama baik) yaitu: 1. PT BAF meraih Top Brand Award 2008

Pada bulan Febuari 2008, BAF kembali menunjukkan eksistensinya dengan meraih ‘Top Brand Award 2008’ kategori Pembiayaan Kendaraan Bermotor Roda Dua.

Penghargaan ini merupakan buah kerja keras perusahaan dalam upaya mewujudkan visinya sebagai mitra jasa keuangan terkemuka milik masyarakat, bagi masyarakat, di dalam masyarakat.

(48)

2. BAF Kembali Raih Peringkat Satu Untuk 20 Best Multifinance Company 2008

PT BAF kembali berhasil meraih peringkat pertama di antara 20 perusahaan mutifinance terbaik lainnya versi majalah Investor. Prestasi ini adalah kali kedua setelah di tahun 2007 lalu, BAF juga menduduki posisi yang sama. Keluarga besar BAF memang patut berbangga. BAF juga baru saja menerima penghargaan Multifinance Award 2008 dari majalah Infobank dalam kategori perusahaan pembiayaan berpredikat ”Sangat Bagus”.

iii. Kualitas produk yang ditawarkan

8. BAF sebagai Perusahaan Kredit Resmi Yamaha, menyediakan layanan pembiayaan sepeda motor baru

9. Sepeda motor Yamaha yang selalu mengeluarkan tipe-tipe yang beraneka rangam

10.Kemasan buku Angsuran pembayaran yang menarik dan desain yang terkesan hebat dan modern

iv. Modal yang kuat

PT BAF adalah perusahaan pembiayaan yang saat ini berkonsentrasi pada pembiayaan motor Yamaha. BAF didirikan pada tahun 1997. Dengan modal disetor sebesar Rp 275 Milyard (dinaikkan dari Rp 25 milyard pada bulan Januari 2006), komposisi pemegang sahamnya adalah: a Mitsui & Co Ltd 75%

(49)

c Yamaha Motor Co Ltd 7%

d PT Yamaha Motor Kencana Indonesia 3%

v. PT BAF Cabang Medan terletak di lokasi yang strategis.

Lokasi yang strategis yakni berada ditengah pusat kota medan hal ini memudahkan konsumen dalam berurusan dengan pihak PT BAF Cab Medan yakn terletak di daerah yang dilintasi banyak orang.

vi. Kelonggaran sistem penbayaran angsuran kredit

Konsumen yang sudah melewati tanggal jatuh tempo pembayaran dapat melakukan pembayaran angsuran untuk satu bulan berjalan dengan hanya membayar pokok angsurannya saja tanpa denda dengan syarat dibawah 41 hari

vii. Cara pembayaran yang mudah

Dalam pembayaran anggsuran PT. BAF Cab Medan telah membuat berbagai bentuk pelayanan yang maksimal: diantaranya dengan dibuatnya kasir di dealer-dealer yang menjadi partner perusahaan tersebut dan juga dengan dibuatnya program pembayaran melalui Bank BRI (ATM BRI) dan juga melalui Bank BTN serta kantor pos melalui pembayaran online (online payment).

b. Kelemahan (Weaknesses) PT. Bussan Auto Finance Cabang Medan

(50)

d. Sistem penagihan yang masih lambat

Dalam hal sistem penagihan yang dilakukan oleh karyawan di lapangan (colektor) kepada konsumen yang ditagih sering masih melakukan keterlambatan, yang mengakibatkan denda bagi konsumen sendiri.

e. PT BAF Cab Medan memiliki layout gedung yang berbentuk ruko dan cat gedung bagian luar yang pudar sehingga tidak terlalu memberikan kesan bonafid serta lokasi parkir yang sempit

f. Tidak dimanfaatkannya kantor satelit

Dalam pengembangan perusahaan kurang mengembangkan kantor satelit yang dapat mempermudah proses pencairan kredit konsumen. Hal ini sudah dikembangkan di kota–kota lainya.

Ini difungsikan untuk memperluas pemasaran dan mempermudah proses pencairan kredit serta urusan lainya yang berhubungan dengan pelayanan kepada konsumen

c. Peluang (Opportunities) PT. Bussan Auto Finance Cabang Medan f. Peluang pangsa pasar

Sekmentasi penjualan sepeda motor tidak memandang status sosial akan memberikan peluang yang besar untuk akan peningkatan penjualan sepeda motot dari tahun ke tahun.

g. Kebutuhan masyarakat yang selalu berkembang

(51)

menggunakan sepeda motar dengan kondisi jalan di kota Medan yang sering macet karena masalah waktu.

h. Keinginan manusia yang tidak pernah puas

Hasrat manusia untuk selalu memperbaharui dan memiliki sepeda motor yang dimikinya

i. Komunitas sepeda motor yang sedang trend

Dewasa ini, semakin banyak komutas sepeda motor yang bermunculan yang dianggab sebagai band image masa kini sehingga mendorong keingginan masyarakat sekarang untuk memiliki sepeda motor.

d. Ancaman (Threats) PT. Bussan Auto Finance Cabang Medan 1. Peningkatan harga yang tidak stabil

Kondisi ekonomi saat ini mengakibatkan harga kebutuhan meningkat tajam, kenaikan harga BBM yang mengakibatkan meningkatnya harga sepeda motor. Hal ini juga mempengaruhi peningkatan angsuran kepada konsumen yang akan mengambil kredit baru

2. Pelanggan yang tidak jujur

(52)

3. Bertambahanya pesaing (competitor)

Makin banyak tumbuh perusahaan sejenis mengakibatkan persaingan yang dapat menjadi ancaman di masa depan.

E. Matriks Evaluasi Faktor Internal

Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation- IFE Matrix) adalah tahan ekstraksi dalam menjalankan audit manajemen strategi. Alat formulasi strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan juga memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan untuk mengembangkan Matriks IFE, jadi kemunculan pendekatan ilmiah tidak seharusnya diartikan bahwa faktor- faktor yang dimasukkan lebih daripada angka yang sebenarnya. Matriks IFE dapat dikembangkandalam lima tahap (David 2006:206)

i. Tuliskan faktor internal utama seperti identifikasi dalam proses audit. Gunakan total sepuluh hingga dua puluh faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan. Tuliskan kekuatan lebih dahulu dan kemudian kelemahan. Buatlah sespesifik mungkin, gunakan persentase, ratio dan angka komparatif.

(53)

diberikan bobot yang paling tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1.0.

iii. Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor untuk mengidikasikan apakah faktor tersebut menunjukkan kelemahan utama (peringkat = 1), atau kelemahan minor (peringkat = 2), kekuatan minor (peringkat = 3), atau kekuatan utama (peringkat = 4). Perhatikan kekuatan harus mendapatkan peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapatkan nilai 1 atau 2. Peringkat adalah berdasarkan perusahaan, dimana bobot di langkah 2 adalah berdasarkan industri.

iv. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat menentukan rata- rata tertimbang untuk masing- masing variabel.

v. Jumlahkan rata-rata tertimbang untuk menentukan total rata-rata tertimbang untuk organisasi.

(54)

Tabel 4.1

Matrix Internal Factor Evaluation (IFE Matrix)

FAKTOR- FAKTOR

INTERNAL UTAMA BOBOT PERINGKAT

RATA- RATA TERTIMBANG KEKUATAN

1. Memiliki budaya

organisasi yang kuat

2. Memiliki nama baik (Good will)

3. Kualitas produk yang ditawarkan

7. Cara pembayaran yang mudah

1. Sistem penagihan yang masih lambat

2. Memiliki layout gedung yang berbentuk ruko dan kurang menarik

(55)

KEKUATAN

0.10 berarti 10% dari konsumen kredit sepeda motor adalah karena perusahaan memiliki budaya organisasi yang kuat.

0.10 berarti 10% konsumen kredit sepeda motor adalah karena nama baik (good wiil) perusahaan

0.10 berarti 10% konsumen yang mengambil kredit di PT BAF adalah karena kualitas produk yang ditawarkan sangat menarik.

0.15 berarti 15% konsumen yang kredit sepeda motornya adalah karena perusahaan memiliki modal yang kuat.

0.10 berarti konsumen yang kredit di PT BAF Cab Medan adalah karena kelonggaran sistem pembayaran anggsuran.

0.05 berarti 5% konsumen yang kredit sepeda motor di perusahaan ini diakibatkan oleh lokasi yang strategis

0.15 berarti 15% konsumen yang kredit adalah karena cara pembayar yang mudah dan cepat.

KELEMAHAN

0.10 berarti 10% konsumen yang kredit sepeda motornya di PT BAF Cab Medan disebabkan sistem penagihan yang dilakukan oleh kolektor yang lambat.

0.05 berarti 5% yang menjadi kelemahan perusahaan ini memiliki layout gedung yang berbentuk ruko dan kurang menarik

(56)

Total rata-rata tertimbang adalah 3.15 dimana lebih besar dari 2.5 yang mengindikasikan PT. BAF Cab Medan memliliki posisi internal yang kuat.

C. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal

Metriks evaluasi Faktor Eksternal (Eksternal Factor Evaluation – EFE Matrix) yang memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, dan persaingan. Matriks EFE dapat dibuat dengan lima tahap (David 2006: 143)

1. Buat daftar lima faktor eksternal yang di didentifiksikan dalam proses audit eksternal. Masukkan dari total sepuluh hingga duapuluh faktor, termasuk peluang dan ancaman, yang mempengaruhi perusahaan dan industrinya. Tuliskan peluang terlebih dahulu kemudian ancaman. Usahakan spesifik mungkin menggunakan persentasi, rasio, dan nilai komparatif bila mungkin.

(57)

3. Berikan peringkat peringkat 1 hingga 4 untuk masing–masing faktor ekternal kunci tentang seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam memproses faktor tersebut, di mana 4= respons perusahaan superior, 3 = respons perusahaan diatas rata- rata, 2 = respons perusahaan rata- rata, dan 1= respons perusahaan jelek. Peringkat didasarkan pada perusahaan (company–based), sedangkan bobot pada tahap 2 didasarkan pada industri (industry based). Penting diperhatikan bahwa ancaman dan peluang dapat diberikan peringkat 1, 2, 3 atau 4.

4. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkatnya untuk memperoleh nilai tertimbang.

5. Jumlahkan nilai tertimbang dari masing-masing variabel untuk menentukan total nilai tertimbang bagi organisasi.

(58)

Tabel 4.2

Matrix External Factor Evaluation (EFE- Matrix)

FAKTOR EKSTERNAL

KUNCI BOBOT PERINGKAT

NILAI

TERTIMBANG

PELUANG

1.Peluang pangsa pasar 2.Kebutuhan masyarakat

yang semakin berkembang 3.Keinginan masyarakat

yang tidak pernah puas 4.Komunitas sepeda motor

yang sedang trend

1.Peningkatan harga yang tidak stabil

2.Pelanggan yang tidak jujur/ kredit macet

Sumber : Data primer diolah (2009)

PELUANG

0.10 berarti 10% peluang yang dimiliki perusahaan ini adalah luasnya pangsa pasar

(59)

0.20 berarti 20% berarti yang menjadi peluang perusahaan ini adalah keiginan masyarakat yang tidak pernah puas

0.15 berarti 15% yang menjadi peluang perusahaan ini adalah komunitas sepeda motor yang trend

ANCAMAN

0.05 berarti 5% yang menjadi ancaman terhadap perusahaan ini adalah peningkatan harga yang tidak stabil

0.20 berarti 20% yang menjadi ancaman terhadap perusahaan in adalah pelanggan yang tidak jujur

0.15% bararti 15% yang menjadi ancaman terhadap PT BAF Cab Medan adalah bertambahanya pesaing (compotitor)

Total nilai tertimbang sebanyak 2.85 mengindikasikan bahwa dengan kata lain PT. BAF Cab Medan merespon dengan baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam memanfaatkan peluang eksternal dan meminimalkan efek yang mungkin muncul dari ancaman eksternal.

Kedua matriks tersebut diatas (IFE Matrix dan EFE Matrix) merupakan kondisi relatif yang dihadapi oleh perusahaan PT BAF Cab Medan didaerah penelitian. Kondisi-kondisi inilah yang mereka hadapi dalam menjalankan perusahaan.

D. Matriks SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Treat)

(60)

peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh perusahaan, dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi yang dapat diambil oleh pimpinan dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif. Matirks SWOT dari PT. BAF Cab Medan dapat dilihat pada gambar 1.5 sebagai berikut:

Tabel 4.3

Matriks SWOT PT Bussan Auto Finance Cabang Medan Kekuatan

3. Kualitas produk yang ditawarkan

4. Modal yang kuat 5. Lokasi yang strategis

6. Kelonggaran sistem pembayaran

7. Cara pembayaran yang mudah

Kelemahan (WEAKNESSESS-W) 1. Sistem penagihan yang

masih lambat

2. Memiliki layout gedung yang berbentuk ruko khusus dan hadiah kepada konsumen telah melakukan pembayaran anggsuran secara baik dan yang melakukan kredit ulang

4.Memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat

STRATEGI WO

1.Membuat sistem laporan konsumen yang telah

(61)

(Threats-T) kredit sepeda motor yang sedang berjalan karyawan yang ketat dan sesuai dengan kebutukan

Matiks SWOT pada Tabel 4.3 tersebut dihasilkan empat sel altenatif strategis yang dapat diambil kesimpulan oleh pimpinan perusahaan dalam usaha mengadapi persaingan yang semakin kompetitif.

a Strategi Strength – Opportunities

Strategi strength – opportunities ini menggunakan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki perusahaan dipakai untuk memanfaatkan segala kesempatan yang ada sehingga perusahaan dapat memiliki keunggulan bersaing (core adfentage) jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan sejenis.

a Memperluas pangsa pasar

Pada gambaran umum tentang letak perusahaan ada bebarapa perusahaan sejenis dengan PT BAF Cab Medan yang bedekatan posisinya. Dengan analisis strategi pemasaran yang baik maka sebaiknya pangsa pasar dapat dilakukan dengan membuka kantor cabang baru sehingga konsumen dapat dengan capat melakukan pembayaran dan pengurusan lainya di daerah yang jauh

(62)

Dalam penerapan strategi persaingan harga PT BAF Cab Medan dapat melakukan beberapa strategi diantaranya:

Persaingan dalam hal anggsuran, dimana perusahaan dapat membuat daftar harga angsuran yang besaing dengan pesaing. Persaingan dalam sistem denda, perusahaan juga dapat membuat persaingan dalam denda dan pengurusan pembayaran anggsuran yang terlambat

c Memberikan diskon khusus dan hadiah menarik pada konsumen yang melakukan pembayaran anggsuran yang tepat waktu dan yang melakukan kredit ulang.

Salah satu daya tarik yang harus diberikan PT BAF Cab Medan untuk menarik minat para konsumen yang melakukan pembayaran dan yang ingin mengambil kredit ulang (repeat order) Sebagai upaya untuk terus memikat konsuinen, BAF mernberikan reward kepada konsumen melalui program Cantik (Cicilan Tepat Imbalan Menarik). Dengan program ini bagi konsumen yang membayar tepat waktu selama6 kali dan 12 kali berturut-turut akan mendapatkan hadiah menarik. BAF juga memperkenalkan program member get member. Bagi konsumen yang merekomondasi konsumen baru, entah teman atau anggota keluarga, maka ia akan mendapat potongan pembayaran cicilan.

d Memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat

(63)

bidang kesehatan (donor darah bersama PMI dan pengobatan gigi bersama), bidang pendidikan (session bagi mahasiswa dan anak jalanan bersama PPM), bidang keamanan (session "Safety Riding" bagi siswa SMU bersama dealer Yamaha), bidang kesejahteraan (bantuan bagi korban bencana alam), dan lain-lain.

b Strategi Weaknesses - Opportunities

Stategi ini dterapkan untuk pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang dimiliki

a Membuat sistem laporan konsumen yang telah melakukan penunggakan Sistem pelaporan tunggakan yang jelas terhadap divisi collection adalah salah satu cara mengatasi permasalahan ini. Dengan memberikan data tersebut maka pihak kolektor dapat dengan cepat menagih ke tempat surat tagih yang ditunjukkan.

b Membuka kantor satelit di daerah konsumen yang dominan

Kantor satelit adalah salah satu pengembangan dari kantor cabang yang cara kerjanya masih di bawah kantor cabang. Kantor satelit ini beroperasi untuk membantu segala aktivitas kantor cabang di daerah yang menjadi daerah pangsa pasar PT BAF Cab Medan. Pengaktifan kantor satelit ini akan membantu konsumen dalam hal pembayaran angsuran dan pengurusan surat- surat lainya.

(64)

Kantor cabang dibangun untuk mewakili kantor di dalam satu propinsi, hal ini akan menggambarkan wajah dari PT BAF Cab Medan itu sendiri, dengan mengganti segala fasilitas-fasilitas yang sudah habis masa pakainya. Dengan melakukan perbenahan didalam kantor serta melakukan pengecatan ulang terhadap gedung. Hal ini akan menimbulkan image positif terhadap PT BAF Cab Medan itu sendiri.

c Strategi Strengths – Threats

Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman yang ada.

a. Memperpanjang tenor terhadap sepeda motor yang sedang berjalan

Perpanjangan tenor sepeda motor yang sedang berjalan adalah salah satu cara yang baik untuk mengantisifasi permasalahan kredit macet. Kredit macet yang ditimbulkan oleh pengaruh kebutuhan harga yang tidak stabil dapat mengakibatkan konsumen tidak dapat membayar dengan penuh anggsuran yang sudah menunggak. Perpanjangan ini dapat diajukan kepada pihak PT BAF Cab Medan deangan syarat dan ketentuan yang berlaku

b. Meningkatkan pelayanana kepada konsumen dan dealer Yamaha

(65)

tentang prosedur kredit, peraturan-peraturan yang berlaku serta hak dan kewajiban yang harus dipatuhi oleh konsumen itu sendiri.

Pelayanan terhadap dealer juga dapat ditingkatkan, hal ini akan dapat menambah pejualan PT BAF Cab Medan. Pelayanan yang diberikan kepada pihak dealer Yamaha sebagai terget pasar adalah dengan cara mempercepat proses pencairan kredit, mempercepat pencairan uang yang sudah masuk dalam delivery order. Serta menjalin hubungan yang harmonis dengan pihak daeler.

c. Melakukan survey custumer lebih selektif

Melakukan survey yang dilakukan oleh surveyor maka pihak PT BAF Cab Medan dengan menilai kelayakan calon konsumen, memastikan tempat tinggal alamat dan usaha calon kosumen, membuat peta tempat tinggal calon kosumen dengan baik, serta lebih selektif dalam melakukan survey lapangan.

d Strategi Weaknesses-Threats

Strategi ini berusaha meminimalkan kelemahan yang ada, serta menghindari ancaman. Dalam kondisi perusahaan dituntut untuk segera bebenah diri, karena hanya dengan cara inilah perusahaan dapat bertahan dalam mengahadapi persaingan yang semakin kompetitif.

a Dilakukan seleksi karyawan yang ketat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

(66)

kontribusi yang maksimal kepada perusahaan. Dengan perekrutan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan adalah agar dapat diperoleh karywan yang produktif dan dapat dengan cepat mengambil suatu keputusan yang penting agar tidak mengecewakan konsumen dan perusahaan itu sendiri.

b Melakukan analisa kredit dengan baik

Hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi konsumen yang mempunyai track record yang kurang bagus dalam sistem kredit maka salah satu hal yang perlu dilakukan adlah dengan melakukan analisa kredit yang cermat. Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan analisa kredit adalah 5C (capital, condition, character, capacity, colateral) ini dimaksudkan agar meminimalkan terjadinya kredit macet selama proses berlangsungnya kredit

c Dibuatnya BAF Lady

Untuk menjaga persaingan dengan pesaing adalah dengan membuat BAF Lady di dealer-dealer yang menjadi patner dan dapat menperoleh penjualan serta menjadi di tempat targe dealer PTBAF Cab Medan. Fungsi BAF Lady ini sangat penting yakni untuk menjalin hubungan yang baik dengan dealer Yamaha di tempat dia ditempatkan dan juga untuk mengetahui sejauh mana perkembangan penjualan Yamaha secar kredit.

(67)

Peneliti mengadakan analisis strategi dalam melihat peluang dan ancaman perusahaan, yang dibandingkan dengan kekuatan dan kelemahan, dalam melihat posisi kemampuan perusahaan dalam persaingan, dapat ditunjukkan dengan menggunakan diagram SWOT yang mengindikasikan posisi usaha dalam 4 (empat ) sel.

Hasil perbandingan analisis internal (kekuatan dan kelemahan) dengann analisis eksternal (peluang dan ancaman), berdasarkan data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

O 60%

PT. BAF CAB MEDAN

SEL 3 SEL 1

W 25% S 75%

SEL 4 SEL 2

T 40%

Gambar 4.1 : Diagram SWOT PT Bussan Auto Finance Cabang Medan Sumber : Data primer diolah (2009)

(68)
(69)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Penulis menarik kesimpulan atas penelitian pada Analisis SWOT pada PT BAF Cab Medan dan memberikan saran-saran yang mungkin akan bemanfaat bagi PT BAF Cab Medan untuk peningkatan perusahaan di masa yang akan datang. Strategi-strattegi ini dapat diterapkan agar PT. BAF Cab Medan dapat terus bertahan dalam persaingan.

A. Kesimpulan

1. Strategi bersaing yang diterapkan oleh PT. BAF Cab Medan tidak hanya menggunakan strategi harga saja, tetapi juga mempertimbangkan strategi lain seperti menyediakan produk yang menarik dan kualitas pelayanan terhadap pelanggan yang maksimal

2. Peluang-peluang yang dimiliki oleh PT. BAF Cab Medan belum dimanfaatkan secara maksimal

3. Kelemahan dengan bobot tertinggi yaitu sistem penagihan yang masih lambat dan tidak dimanfaatkanya kantor satelit masih dapat ditangani dengan baik, meskipun masih banyak hal yang harus diperbaiki

(70)

5. Nilai tertimbang Matrix External Factor Evaluation (EFE Matrix) adalah 2.85 yang mengindikasikan bahwa dengan kata lain PT. BAF Cab Medan merespon dengan baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam memanfaatkan peluang eksternal dan meminimalkan efek yang mungkin muncul dari ancaman eksternal

6. PT BAF Cab Medan berada pada posisi kuadran agresif yang berarti bahwa perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif yang besar dalam perusahaan yang sedang bertumbuh dan stabil.

7. Melalui analisis SWOT perusahaan dapat mempergunakan strategi yang dapat meningkatkan daya saing PT BAF Cab Medan.

B. Saran

Saran penulis kepada Perusahaan PT. BAF Cab Medan agar dapat memanfaatkan peluang (opportunities) dan kekuatan (strenghts), serta mengatasi ancaman (threats) dan kelemahan (weaknesses) adalah:

1. PT BAF Cab medan hendaknya melakukan perluasan usaha dengan mempergunakan perluasan satelit, karena perusahaan ini perusahaan yang potensial walaupun resiko yang cukup besar

(71)

3. PT BAF Cab Medan menurut analisis SWOT perlu menerapkan empat sel kemungkinan alternatif strategi secara bertahap mulai strategi SO, strategi WO, strategi ST dan strategi WT.

(72)

DAFTAR PUSTAKA

David, Fred R. 2006, Manajemen Strategi: Konsep- konsep, edisi kesembilan. Jakarta : INDEKS Kelompok Gramedia.

Hitt, Michael dan Duane, E. Hoskisson. 2001. Manajemen Strategi Menyonsong Era Persaingan dan Globalisasi, Jakarta: Erlangga

Hunger, J. David & Wheelen, Thomas L. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi

Jatmiko, RD. 2004. Manajemen Strategi. Malang: UMM Press.Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Alih bahasa A.B. Susanto, Edisi Kesatu, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Kotler, Philip dan AB Setiawan 2000, Strategi Manajemen Pemasaran di Indonesia. Buku 1, Jakarta: Salemba Empat.

Payne, Adrian. 2001. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi

Pearce dan Robinson.2008. Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi dan pengendalian. Jakarta: Salemba Empat

Rangkuti, Freddy, 2006, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Robbins, Stephen P. Mary Coulter, 2004, Manajemen. Jakarta. PT INDEKS Kelompok Gramedia.

Stanton, William, J. 2000. Prinsip Pemasaran. Edisi Revisi. Jakarta: Erlangga

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.

(73)

73

Rambe, Almukarromah, Denok. 2007. Analisis SWOT Sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah Medan. Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. (tidak dipublikasikan).

Gambar

Tabel 1.1 Perkembangan dan Pertumbuhan Penjualan Sepeda Motor Secara Kredit
Tabel 1.2.
Gambar 1.1. Kerangka Konseptual
Gambar 1.3. Diagram SWOT
+6

Referensi

Dokumen terkait

Sipayung: Peranan Administrasi dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja pada PT... Sipayung: Peranan Administrasi dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja

Sanghiang Perkasa (Kalbe Nutritionals) Medan dapat melaksanakan empat belas strategi alternatif berdasarkan prioritas beberapa strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT

BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariab Medan dapat melaksanakan sepuluh strategi altematif berdasarkan prioritas yang dihasilkan dari analisis dan matriks SWOT dan matriks

13 Pada hasil analisis data melalui matrik IFAS dan EFAS yang diperoleh, menunjukkan bahwa Toko Sepatu Stars cabang Marpoyan Pekanbaru memiliki bobot yang

: Beglnl pak lrfan, saat lnl kan Kabupaten Bulungan merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Utara, tentunya daerah ini akan terus berkembang, peluang pasar produk juga akan

(2) Berdasarkan hasil perhitungan pada tahap akhir dengan menggunakan matriks QSPM diperoleh hasil bahwa strategi alternatif yang memperoleh nilai tertinggi adalah strategi

Strategi SOmerupakan strategi yang paling tepat bagi usaha Gluck Store Medan sedangkan strategi lainnya dapat digunakan sebagai strategi alternatif untuk referensi dan

Putri, (2015), Analisis SWOT sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing Pada Bisnis Usaha Batik (Studi Pada Industri batik SYN-Surakarta.). Sinaga, (2016) Strategi untuk