• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Inventory Berbasis Client-Server Di PT. Alpa Sparepart Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Inventory Berbasis Client-Server Di PT. Alpa Sparepart Bandung"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

ii

information. It accurs in ALPA SPAREPART - a company which requires the fastest information system in gaining inventory information, purchasing and selling of goods, and company report previewing. Therefore, it needs to be made an information system that can facilitate that works. Regarding to this fact, the writer plans to design the inventory of information system based on client-server through this company. Thus, this system can contribute to the fastest selling and purchasing procceses, and to simplify all the works in ALPA SPAREPART that have integrated by client-server.

The method used is method System Development Life Cycle (SDLC), with tools model used is Flowmap, Diagram Context, Data Flow Diagrams (DFD), Normalization, Entity Relationship Diagram (ERD). This Inventory of Information System was built using Visual Basic 6 (VB6) as the front end, and SQL Server as back end.

The applications used is multi-user, with based on Client-Server applications. Concerning to that matter, the usage of this application can reduce the failure and can advance the managing of inventory data.

(2)

i

ABSTRAK

Perkembangan sistem informasi saat ini menuntut perusahaan untuk meningkatkan pelayanan mutu kepada masyarakat, sehingga dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat mempermudah perusahaan dalam memperoleh segala informasi yang diperlukan. Demikian pula dengan perusahaan ALPA SPAREPART yang memerlukan suatu sistem informasi yang dapat mengatasi keterlambatan dalam memperoleh informasi stok barang, pembelian barang dan penjualan barang serta dalam pembuatan laporan perusahaan. Oleh karena itu perlu dibuat suatu sistem informasi yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Dengan demikian, penulis berinisiatif untuk merancang sistem informasi inventory yang berbasiskan client-server di perusahaan tersebut. Sehingga dengan adanya sistem informasi inventory ini dapat mempercepat proses penjualan dan pembelian, serta mempermudah semua tugas di perusahaan ALPA SPAREPART yang telah terintegrasi secara client-server.

Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi inventory ini adalah metode SDLC (System Development Life Cycle), dengan alat permodelan yang digunakan yaitu Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Normalisasi, Entity Relationship Diagram (ERD). Sistem Informasi inventory ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6 (VB6) sebagai front end, dan SQL Server 2000 sebagai back end.

Aplikasi yang digunakan ini bersifat multi User, dengan aplikasi berbasis

Client-Server. Diharapkan dengan menggunakan aplikasi sistem informasi inventory ini perusahaan dapat mengurangi tingkat kesalahan yang tidak dikehendaki dan mempercepat dalam pengelolaan data inventory.

(3)

1 1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi telah mengubah dunia menjadi serba

mudah, hal ini tidak lepas dari dukungan teknologi komputer yang terbukti bahwa

mekanisme kerja yang rumit, panjang dan berulang menjadi lebih efektif dan

efisien. Komputer dan aplikasinya memegang peranan penting dalam menunjang

kelancaran aktivitas pekerjaan didalam suatu instansi atau perusahaan.

Komputer merupakan teknologi informasi yang sangat canggih, karena

dengan komputer selain memudahkan dalam pengaksesan juga dapat mengolah

data dalam jumlah yang sangat banyak. Lain halnya dengan cara manual yang

membutuhkan tenaga dan waktu yang banyak serta keamanan yang belum

terjamin.

Sistem informasi inventory atau persediaan barang merupakan sistem

informasi yang sangat penting bagi perusahaan khususnya yang bergerak dalam

bidang penyaluran barang maupun produsen barang, karena dapat mendukung

operasional suatu perusahaan dan juga dapat mengefisiensikan waktu yang

dibutuhkan untuk proses penerimaan dan pengeluaran barang.

Perusahaan Alpa Spareparts merupakan perusahaan yang bermula sebagai

Home industry namun dalam perjalanannya selama beberapa tahun ini Alpa Sparepart telah berkembang menjadi perusahaan yang lumayan besar dan maju.

(4)

2

cadang atau sparepart sepeda motor seperti kampas rem, bosh gear, CDI, busi, coil

lain-lain dan beberapa produk yang dihasilkan sendiri antara lain asbes knalpot,

bagasi tengah,footstep, gantungan dan lain-lain. Selain di Kota Bandung Alpa

Sparepart juga menyalurkan barangnya keluar daerah seperti Karawang,

Purwakarta, dan sekitarnya. Dan pada saat ini Alpa Sparepart telah mendirikan

anak perusahaannya yaitu IND Sparepart yang berlokasi tidak jauh dari

perusahaan induk.

Dari hasil usaha beberapa tahun tersebut Alpa Sparepart dapat membantu

anak-anak yang kurang mampu untuk bersekolah dengan mendirikan lembaga

pendidikan gratis untuk mencerdaskan anak-anak Indonesia.

Dalam struktur organisasinya Alpa Spareparts mempunyai bagian-bagian

yang saling terhubung satu sama lainnya, meliputi bagian pembelian, bagian

penjualan, bagian gudang dan pengepakan. Dalam kegiatannya setiap akan

melakukan suatu transaksi bagian pembelian dan penjualan harus selalu

melakukan pengecekan kepada bagian gudang tentang berapa banyak barang yang

harus dibeli dan berapa banyak barang yang tersedia untuk dikirim kepada

konsumen. Hal inilah yang menjadi permasalahan Alpa Sparepats karena bagian

penjualan tidak mengetahui secara langsung data-data yang dibutuhkan mengenai

stok barang yang ada karena harus menunggu laporan dari bagian gudang, begitu

pula bagian pembelian harus menunggu laporan stok minimal barang yang tersisa

dari bagian gudang dan hal ini dirasa kurang efektif dalam hal pemanfaatan

waktu. Dalam pembuatan laporan penjualan dan pembelian perusahaan ini sudah

(5)

pengolahan Microsoft Excel dengan media penyimpanan berupa file dan arsip yang rentan terjadinya penumpukan data, ketidak teraturan informasi dan

kerusakan data karena tidak adanya manajemen data.

Dengan mencermati berbagai permasalahan yang ada Penulis merasa

perlu untuk mengembangkan atau merancang suatu sistem informasi berbasis

komputer yang dapat membantu perusahaan tersebut dalam mengatur dan

mengelola sistem yang ada serta mengatasi berbagai permasalahan-permasalahan

yang ada dalam perusahaan. Untuk itu Penulis tertarik dan berinisiatif untuk

membuat Skripsi ini dengan judul “ SISTEM INFORMASI INVENTORY

BERBASIS CLIENT-SERER DI PT. ALPA SPAREPARTS.”

1.2. Identifikasi Masalah

Dari hasil penelitian yang telah Penulis lakukan di PT. Alpa

Spareparts, maka dapat diidentifikasikan persoalan atau masalah yang

timbul dalam sistem pembelian dan penjualan yang sedang berjalan di

perusahaan antara lain sebagai berikut:

1. Dalam melakukan pekerjaannya bagian penjualan dan pembelian

sering mengalami keterlambatan karena harus mengecek laporan dari

bagian gudang bila ingin mengetahui stok barang.

2. Sistem informasi pembelian dan penjualan saat ini belum terintegrasi

(6)

4

3. Proses transaksi penjualan dan pembelian dirasa masih lambat karena

masih dilakukan dengan mengetik manual yaitu dengan menggunakan

Microsoft Excel.

4. Masih lambatnya pembuatan laporan penjualan maupun laporan

pembelian untuk pimpinan.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi dan latar belakang masalah yang telah

diuraikan sebelumnya dapat penulis rumuskan antara lain:

1. Bagaimana sistem informasi penjualan dan pembelian yang sedang

berjalan di perusahaan Alpa Sparepart Bandung.

2. Bagaimana membangun sistem informasi inventory yang telah

terintegrasi secara Client-Server sehingga mempermudah setiap bagian dalam mengolah data barang.

3. Bagaimanakah mengolah transaksi penjualan dan pembelian yang

cepat dan akurat dan menghasilkan laporan secara periodik kepada

pimpinan.

4. Bagaimanakah mengimplementasikan sistem informasi inventory di

perusahaan Alpa sparepart sehingga mempermudah tugas disetiap

(7)

1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian pada perusahaan Alpa Spareparts, penulis

mempunyai maksud dan tujuan yang hendak dicapai. Adapun maksud dari

penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi inventory di Alpa

Spareparts yang berbasis client-server untuk memperlancar perusahaan agar lebih tepat dan efisien dalam melakukan pekerjaannya.

Sedangkan Tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui sistem informasi pembelian dan penjualan yang

sedang berjalan di perusahaan Alpa Sparepart

2. Untuk merancang sistem informasi inventory yang terintegrasi secara

client-server di Perusahaan Alpa Spareparts untuk mempermudah kegiatan kerja disetiap bagian dalam mengolah data barang.

3. Untuk merancang sistem informasi inventory yang dapat

menghasilkan data yang cepat dan akurat serta menghasilkan laporan

secara periodik di perusahaan Alpa Spareparts yang dapat

meningkatkan efektifitas kerja disetiap bagian baik bagian penjualan

maupun pembelian sehingga setiap transaksi yang diberikan dapat

dilakukan dengan cepat dan akurat.

4. Untuk mengimplementasikan sistem informasi inventory di

perusahaan Alpa Sparepart Bandung guna menunjang setiap

(8)

6

1.5. Kegunaan Penelitian

Dari setiap penelitian yang penulis lakukan, akan diperoleh manfaat ataupun

kegunaan penelitian antara lain, yaitu:

a. Bagi Perusahaan:

Dengan dibuatkannya sistem informasi yang baru, diharapkan dapat

meningkatkan efektifitas kerja para karyawan dan dapat menjawab berbagai

permasalahan yang terjadi dalam perusahaan.

b. Bagi Penulis:

Meningkatkan pengalaman penulis dan pengetahuan penulis dalam

mengimplementasikan ilmu yang penulis peroleh melalui buku, catatan

kuliah maupun kajian ilmu yang didapat, dengan keadaan nyata dilapangan

berupa karya ilmiah dan menambah daya pikir penulis dalam menyelesaikan

setiap permasalahan yang terjadi.

c. Bagi Konsumen:

Memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap sehingga dapat memenuhi

setiap kebutuhan konsumen akhir ataupun konsumen industry.

1.6. Batasan Masalah

Batasan masalah sangat dibutuhkan dalam penelitian agar tidak melenceng

atau berubah arah dari tujuan yang ditetapkan semula. Untuk itu penulis

membatasi masalah yang hendak diteliti antara lain:

1. Penelitian penulis lakukan pada bagian pembelian, penjualan dan bagian

(9)

2. Tidak membahas retur barang atau pengembalian barang dari customer ke

perusahaan dan bagaimana proses pengiriman barang pada customer.

3. Mengolah data transaksi pemesanan, penjualan dan pembelian barang secara

tunai dan tidak membahas bagaimana proses pembayarannya.

4. Mengolah data laporan penjualan dan pembelian harian dan laporan

perperiode tertentu.

5. Perancangan program menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual

Basic 6.0 dan Crystal Report 8.5, sedangkan untuk perancangan

databasenya menggunakan perangkat lunak SQL Server 2000.

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Perusahaan Alpa Spareparts yang beralamat

di Jalan Senja No. 15 kompleks perumahan Kopo Elok Bandung, Kelurahan

Cirangrang, Kecamatan Babakan Ciparay. Sedangkan waktu penelitian dilakukan

pada bulan September sampai dengan bulan Desember 2010. Jadwal keseluruhan

penelitian skripsi yang dilakukan dapat dilihat pada table dibawah ini.

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

(10)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa bagian (Subsystems) karena suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari

subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi. Suatu sistem terdiri dari bagian-bagian

atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan dan saling

mendukung satu sama lain dan bersatu dalam satu kesatuan.

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Yunani Sistema, yang artinya secara keseluruhan yang terdiri dari berbagai macam bagian. Secara umum sistem dapat

didefinisikan sebagai kumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan dan

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu didalam suatu lingkungan yang

kompleks atau suatu metoda berupa kesatuan prosedur untuk mencapai suatu

tujuan. Menurut Zulkifli dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sistem Informasi (2003 : 4), menerangkan bahwa :

(11)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu

mempunyai:

1. Komponen Sistem (Components), yaitu elemen-elemen yang berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batas Sistem (Boundary), yaitu daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment), yaitu apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang sifatnya dapat

menguntungkan atau merugikan.

4. Penghubung Sistem (Interface), yaitu merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.

5. Masukan Sistem (Input), yaitu energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.

6. Keluaran Sistem (Output), yaitu hasil dari energi yang diproses atau diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7 Pengolah Sistem (Proses), yaitu pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

(12)

10

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya

menurut Jogiyanto dalam bukunya Pengenalan Komputer adalah sebagai berikut: [Jogiyanto (2003 : 687)]

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem phisik (physical system), sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara phisik. Sedangkan sistem

phisik adalah sistem yang ada secara phisik.

2. Sistem diklasifiksikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia

adalah sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia

dengan mesin disebut dengan human-mechine system.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). sistem tertentu adalah sistem yang output akhirnya dapat diprediksi sehingga keluaran dari sistem dapat

diramalkan. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang tidak dapat

diprediksi masa depannya karena mengandung unsur probabilitas.

(13)

tanpa gangguan dari luar lingkungannya. Sedangkan sistem terbuka adalah

sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.1.4 Pengendalian Sistem

Karena suatu sistem tidak ada yang tertutup, maka sistem harus

mempunyai daya membelah diri atau sistem harus mempunyai sistem

pengendalian. Pengendalian dari suatu sistem dapat berupa pengendalian umpan

balik (Feedback control system), pengendalian umpan maju (feed forward control system) dan pengendalian pencegahan (preventive control system).

1. Pengendalian Umpan Balik

Merupakan proses mengukur keluaran dari sistem yang dibandingkan

dengan suatu standar tertentu. Bilamana terjadi perbedaan-perbedaan atau

penyimpangan-penyimpangan akan dikoreksi untuk memperbaiki masukan sistem

selanjutnya.

2. Pengendalian Umpan Maju

sistem pengendalian umpan maju disebut juga dengan istilah umpan balik

positif (positive feedback), yang mendorong proses dari sistem supaya menghasilkan hasil balik yang positif. Sistem ini merupakan pengembangan dari

pengendalian umpan balik, dimana pengendalian dilakukan setelah keluaran

dihasilkan.

3. Pengendalian Pencegahan

Kalau sistem pengendalian umpan balik mengendalikan keluarannya dan

(14)

12

pencegahan mencoba mengendalikan sistem dimuka sebelum proses dimulai

dengan mencegah hal-hal yang merugikan untuk masuk ke dalam sistem.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam suatu

organisasi, jika informasi kurang baik maka sistem akan tidak berjalan dengan

baik. Sumber informasi data adalah kumpulan fakta-fakta atau kejadian-kejadian

yang nyata. Kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.

2.2.1 Definisi Informasi

Informasi adalah sebuah data yang sudah diolah sesuai dengan keperluan

tertentu. Data adalah keadaan nyata atau fakta yang sudah ditulis dalam bentuk

catatan atau direkam kedalam berbagai bentuk media.

Menurut Jogiyanto (2003 : 692) : Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

2.2.2 Pengembangan Informasi

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk

menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki

sistem yang sudah ada. Sistem yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan

diganti, dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu :

1. Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang

(15)

2. Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut.

3. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari

pemimpin atau dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.

2.2.3 Kualitas Informasi

Suatu informasi harus mempunyai tiga hal penting, yaitu informasi harus

akurat, tepat pada waktunya dan relevan [Jogiyanto (2003 : 696)]:

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

bias atau menyesatkan.

2. Tepat pada aktuna, berarti informasi yang datang pada penerima tidak

boleh terlambat karena informasi yang usang tidak mempunyai nilai lagi.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakainya. Relevansi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya

berbeda.

2.3 Sistem Informasi

2.3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi secara sederhana dapat dinyatakan sebagai kegiatan

pengumpulan, pengolahan dan mempresentasikan informasi untuk mendukung

proses pencapaian tujuan.

2.3.2 Definisi Sistem Informasi

Menurut Al-Bahra (2005 : 13): “Sekumpulan prosedur organisasi yang

pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan

(16)

14

2.3.3 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mempunyai 5 komponen, yaitu:

a. Hardware dan software berfungsi sebagai mesin.

b. people dan procedures yang merupakan manusia dan tata cara menggunakan mesin

c. Data yang merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin

agar terjadi suatu proses pengolahan data.

2.4 Pengertian Inentor

Inventory meliputi semua barang yang dimiliki oleh perusahaan pada saat

tertentu, dengan tujuan untuk dijual kembali atau diasumsikan dalam siklus

operasi normal perusahaan sebagai barang yang dimiliki untuk dijual atau semua

barang yang berwujud.

Menurut Koher, Eric L. A. Inventory adalah “Bahan baku dan penolong, barang jadi dan barang dalam proses-proses produksi dan barang-barang yang tersedia, yang dimiliki dalam perjalanan, dalam tempat penyimpanan atau konsinyasikan kepada pihak lain pada akhir periode.” (Sumber: http://tips-belajar-internet.blogspot.com/2009).

Secara umum pengertian inventory adalah suatu asset yang ada dalam

wujud barang yang dimiliki untuk dijual kembali dalam proses perusahaan atau

(17)

2.5 Analisis dan Perancangan Sistem

Analisis sistem adalah proses yang dilakukan untuk menganalisis dan

mempelajari suatu sistem dengan cara menguraikan sistem elemen yang

membentuknya. Perancangan merupakan tahap persiapan untuk rancang bangun

implementasi suatu sistem, yang menggambarkan bagaimana sistem dibentuk

yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa dari

beberapa elemen terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh.

Dalam perancangan suatu sistem diperlukan beberapa alat bantu. Alat

bantu ini merupakan refresentasi grafik yang dapat mempermudah dalam

menggambarkan komponen-komponen yang ada, proses yang terjadi dan

membuat usulan pemecahan masalah.secara logika.

2.6 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam pembangunan

sistem ini adalah menggunakan System Development life cycle (SDLC). Menurut Al-Bahra (2005 : 38) : “SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan

utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi

dalam tiga kegiatan, yaitu analisis, design dan implementation.

1. Analisis

Tahapan analisis digunakan oleh analis sistem untuk membuat keputusan.

Apabila tahapan ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi secara baik,

(18)

16

2 Perancangan/Desain

Tahapan perancangan bertujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari

pemilihan alternative sistem yang terbaik.

3. Implementasi/Implementation

Tahapan implementasi bertujuan untuk melakukan kegiatan spesifikasi

rancangan logika kedalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang

akan dibangunnya atau dikembangkannya, lalu mengimplementasikan sistem

yang baru tersebut ke dalam salah satu bahasa pemprograman yang paling sesuai.

2.7 Alat-alat Pengembangan Sistem

Alat-alat pengembangan sistem yang digunakan penulis adalah sebagai

berikut:

2.7.1 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses yang

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level

tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output

sistem serta memberi gambaran tentang keseluruhan sistem.

2.7.2 DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggambarkan arus data dan cara kerja yang dilakukan oleh system. DFD atau Diagram Arus

(19)

data ke dan dari system.Diagram aliran data dapat didefinisikan sebagai alat yang

digunakan untuk menjelaskan bagaimana aliran data dari suatu unit logika ke unit

logika yang lainnya. Beberapa notasi yang digunakan dalam DFD adalah sebagai

berikut.

1. Kesatuan Luar (External Entity), merupakan sesuatu yang ada di luar sistem, tetapi memberikan data ke dalam sistem. Kesatuan luar atau External Entity ini disimbolkan dengan suatu kotak notasi.

2. Arus Data (Data Flow)

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan

dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukan

dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir.

3. Proses (Process), proses merupakan apa yang dilakukan atau dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi menjadi

aliran data keluar. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data

Keuangan Manager

Gambar 2.1 Kesatuan/Entitas

Luar

(Sumber: AlBahra [2005:67] )

Daftar Kehadiran Daftar_Hadir_Valid

Gambar 2.2 Arus Data

(20)

18

masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang

diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta

menghasilkan satu atau beberapa data keluaran. Proses disimbolkan dengan

gambar lingkaran.

4. Simpanan Data, simpanan data merupakan tempat penyimpanan data

pengikat data yang ada dalam proses. Simpanan data dapat digambarkan dengan

sepasang dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka.

Proses dapat mengambil data atau mengambil data ke database.

2.7.3 Flomap

Flowmap atau biasa disebut juga flowchart adalah suatu model yang menggambarkan aliran dokumen-dokumen dan laporan-laporan dalam suatu

Gambar 2.3 Proses (Sumber: AlBahra [2005:69] ) 2.1

Entry KRS

2.2

Olah KRS

Gambar 2.4 Simpanan Data

(Sumber: AlBahra [2005:69] )

(21)

sistem. Flowmap disusun dengan symbol. Simbol ini di pakai sebagai alat Bantu

menggambarkan aliran proses didalam sebuah sistem.

2.7.4 Kamus Data

Kamus data adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan

informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dapat membantu analis sistem

dalam mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data

yang digunakan dalam sistem. Dalam tahapan ini yaitu analisis sistem, kamus data

digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem

yang mengalir disistem, baik yang masuk maupun yang keluar. Kamus data terdiri

atas:

a. Nama Arus Data

Karena kamus data dibuat berdasarkan data yang mengalir maka nama dari

arus data tersebut juga harus dicatat, supaya mudah untuk dibaca dan

mempermudah dalam pencarian.

b. Alias

Alias atau nama lain dapat dicantumkan apabila ada. Alias diperlukan apabila

dalam suatu aliran data terdapat data yang sama.

c. Arus Data

Arus data menunjukan darimana data mengalir dan kemana data akan

(22)

20

d. Stuktur Data

Struktur data merupakan atribut-atribut dari arus data yang dibutuhkan untuk

proses selanjutnya yaitu basis data

2.7.5 Pengertian Basis Data

Menurut Al-Bahra (2005 : 129): “DataBase adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk,

optical disk, magnetic drum atau media penyimpanan sekunder lainya”.

Sedangkan menurut Zulkifli (2003 : 354) “DataBase adalah kumpulan semua data yang disimpan dalam satu file atau beberapa file”.

2.7.6 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah hubungan antar entitas dalam suatu sistem. Sedangkanentitas adalah sesuatu apa saja yang terdapat didalam

sistem baik nyata tau abstrak. Simbol-simbol notasi ERD yang dapat digunakan

adalah sebagai berikut:

1. Persegi panjang, menyatakan himpunan entitas-entitas.

2. Lingkaran/Elip, menyatakan atribut (atribut yang berfungsi sebagai key digaris bawahi.

3. Belah Ketupat, Menyatakan himpunan relasi.

4. Garis, Sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas

(23)

2.7.7 Normalisasi

Ketika kita akan merancang suatu basis data untuk suatu sistem relasional,

prioritas utama dalam mengembangkan model data logical adalah dengan

merancang suatu representasi data yang tepat. Teknik yang dapat kita gunakan

untuk membantu mengidentifikasi relasi-relasi tersebut dinamakan Normalisasi.

Beberapa definisi Normalisasi menurut Al-Bahra (2005:168) adalah

sebagai berikut:

1. Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki / membangun dengan model

data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data

logika.

2. Normalisasi adalah proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel,

relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud

satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.

3. Normaslisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi “tabel” kelompok

atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut

dengan atribut lainnya.

4. Normalisasi bisa juga disebut sebagai proses pengelompokan

(24)

22

Secara garis besar tahapan normalisasi adalah sebagai berikut:

1. Bentuk normal satu (First normal form) / 1 NF

Bentuk normal satu yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai data yang

atomik, artinya tidak ada lagi kerangkapan data. Hal tersebut dapat dilakukan

dengan menghilangkan semua atribut yang redudansi dari tabel yang tidak

normal.

2. Bentuk normal dua (Second normal form) / 2NF

Bentuk normal dua yaitu bila relasi tersebut memenuhi kriteria bentuk normal

kesatu dan semua atribut bukan kunci harus bergantung sepenuhnya ke atribut

kunci.

3. Bentuk normal tiga (Third normal form) / 3NF

Bentuk normal tiga yaitu bila relasi tersebut memenuhi kriteria bentuk normal

kedua dan menghilangkan atribut yang transitif terhadap atribut kunci.

4. Boyce-Codd Normal Form (BCNF),

Bentuk Normal ini dapat dilakukan jika masih ada atribut bukan kunci yang

menjadi tempat bergantung secara fungsional oleh atribut lain. Hal ini dapat

dilakukan dengan menentukan kunci kandidat yang bersifat unik kemudian

pisahkan atribut yang datanya berulang dengan atribut yang datanya tidak

(25)

2.8 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah hubungan dua atau lebih komputer yang dapat

saling berinteraksi dengan tujuan utamanya adalah melakukan pertukaran data

serta sharing resource atau barbagi pakai perangkat lunak, perangkat keras, dan bahkan berbagi kekuatan pemprosesan. (Budhi : 2005).

2.8.1 Sejarah Jaringan Komputer

Konsep jaraingan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah

proyek pengembangan computer MODEL1 di Laboratorium Bell dan group riset

Hardvard University yang dipimpin oleh prof. H. Aiken. Pada mulanya proyek

tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat computer yang harus

dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang

waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah computer dalam kaidah antrian.

(Sumber: Ilmu Komputer.com/Harry Prihanto/Juni 2003)

2.8.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Menurut Budhi Irawan dalam bukunya Jaringan Komputer, terdapat berbagai jenis jaringan komputer, namun jenis jaringan yang paling utama adalah

diantaranya:

1. LAN (Local Area Network)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada dalam

suatu area yang kecil, jarak antara komputer yang dihubungkannya hanya

(26)

24

kecepatan 10 sampai 100 Mbps. LAN menjadi populer karena

memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya secara

bersama-sama.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota.

MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan

MAN bisa mencapai 10 sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya

bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.

3. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak

pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke

kota lain dalam suatu negara. Cakupan WAN dapat meliputi 100 sampai

1.000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai

2,4 Gbps.

4. GAN (Global Area Network)

GAN merupakan jaringan yang menghubungkan negara-negara di seluruh

dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai 100 Gbps

dan cakupannya mencapai ribuan kilometer.

(27)

2.8.3 Topologi Jaringan

Topologi ini istilah yang erat kaitannya dengan bentuk fisik, istilah ini

digunakan untuk menguraikan cara bagaimana data diedarkan, atau cara dimana

komputer terhubung dalam suatu jaringan. Satu kemungkinan adalah

menghubungkan satu sama lain tiap komputer dan peralatan yang ada dalam

jaringan dengan kabel penghubung. (Budhi : 2005)

1. Topologi Liner Bus (Garis Lurus)

Topologi Linear Bus (Garis lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama dimana masing – masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone). Jaringan – jaringan Ethernet dan Local Talk menggunakan topologi liinear ini.

Gambar 2.5 Topologi Linear Bus

(28)

26

Kelebihan dari topologi Linear Bus (Garis lurus) adalah :

a. Mudah didalam mengkonfigurasi komputer atau perangkat lain

kedalam sebuah kabel utama;

b. Tidak terlalu banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan

topoloi star / bintang.

Kekurangan dari topologi Linear Bus (Garis lurus) adalah :

a. Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama

(backbone);

b. Membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya; c. Sangat sulit mengidentifikasi permasalahan jika jaringan sedang jatuh

atau rusak;

d. Sangat tidak disarankan dipakai sebagai salah satu solusi pada

penggunaan jaringan di gedung besar.

2. Topologi Star (Bintang)

Topologi model ini dirancang, yang mana setiap nodes (file server, workstation,

dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jartingan melewati sebuah concentrator. Data yang dikirim ke jaringan loka akan melewati concentrator sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya. Concentrator akan mengatur dan mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan, dan juga bertindak sebagai repeater

(penguat aliran data). Konfigurasi pada jaringan model ini menggunakan kabel

(29)

Gambar 2.6 Topologi Star (Bintang) (Sumber: www.Ilmukomputer.com)

Kelebihan dari topologi Star (Bintang) adalah :

a. Mudah didalam pemasangan dan pengkabelan;

b. Tidak mengakibatkan ganggian pada jaringan ketika akan memasang

atau memindahkan perangkat jaringan lainnya;

c. Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat –

perangkat lainnya;

Kekurangan dari topologi Star (Bintang) adalah :

a. Membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi linear bus; b. Membutuhkan concentrator, dan bilamana concentartor tersebut

rusak maka semua node yang terkoneksi tidak dapar terdeteksi; c. Lebih mahal daripada topologi linear bus, karena untuk biaya

(30)

28

3. Topologi Ring (Cincin)

Topologi Ring (Cincin) menggunakan teknik knfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin (lingkaran), sehingga

diberi nama topologi bintang dalam lingkaran atau star-wired ring.

Gambar 2.7 Topologi Ring (Cincin) (Sumber: www.Ilmukomputer.com)

4. Topologi Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi linear bus dan star, yang terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star

yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi linear bus. Topologi ini memungkinkan untuk perkembangan jaringan yang telah ada dan

(31)

2.8.4 Client-Server

Model hubungan Client Server memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses sumber daya, dan menyediakan keamanan. Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server. Model hubungan ini, menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada

di jaringan dan meungkinkan banyak pengguna secara bersama – sama memakai

sumber daya pada file server.

Gambar 2.8 Model hubungan Client-Server

(Sumber: www.Ilmukomputer.com/2008)

2.9 Perangkat Lunak Pendukung

2.9.1 Sekilas tentang Visual Basic

Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan salah satu produk yang dihasilkan

(32)

30

sebelumnya. Microsoft Visual Basic 6.0 dilengkapi dengan aplikasi Graphical User Interface (GIU), yaitu program yang memungkinkan pemakai komputer untuk berkomunikasi dengan komputer dengan modus grafik atau gambar.

Pembuatan database dalam Visual Basic dapat dilakukan dengan 2 cara

yaitu dengan menggunakan konsep ADO dan DAO. Konsep Ado dapat digunakan

untuk segala jenis database, dari mulai Microsoft Access versi 97 sampai berbagai software database keluaran di atas tahun 2000. Sedangkan Konsep DAO hanya

dapat digunakan dengan database Microsoft Access versi 97 atau pembuatan yang melalui Visual Data Manager.

Meskipun Microsoft Corporation telah meluncurkan versi-versi yang baru dari Visual Basic seperti VB.Net dan VB.net 2005 tetapi Microsoft Visual Basic

versi 6.0 ini masih cukup berkompeten untuk membuat suatu program aplikasi

yang tangguh.

Berikut tampilan antar muka Visual Basic 6.0:

(33)

2.9.2 Microsoft SQL Serer 2000

SQL Server 2000 merupakan salah satu produk DBMS (Database Management System) yang dibuat oleh Microsoft. SQL Server 2000 menawarkan beberapa fitur didalam mengelola database, terdapat dua fitur yang biasa

digunakan untuk mengelola database di dalam SQL Server 2000, yaitu:

1. Menggunakan Enterprise Manager

Fitur ini relative mudah karena mode pengelolaannya berbasis GUI

(Graphical User Interface). Oleh karena itu, cukup dengan metode click dan drag

kita dapat membuat database dan tabel serta manajemen database yang lainnya

dengan mudah.

2. Menggunakan SQL Query Anali③er

Fitur ini menggunakan Transact SQL (perintah-perintah SQL) untuk mengelola database. Perintah-perintah Transact SQL merupakan pengembangan dari perintah SQL standar yang disesuaikan dengan manajemen database pada

SQL Server. Transact SQL memungkinkan kita dalam membuat database, membuat tabel, mengubah struktur tabel, menghapus database, menghapus tabel,

(34)

32 BAB III

OBJEK PENELITIAN

3.1 Objek penelitian

Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah perusahaan Alpa

Spareparts yang beralamat di Jl. Senja No.15 Komplek perumahan Kopo Elok

Kelurahan Cirangrang Kecamatan Babakan Ciparay Bandung. Adapun keterangan

mengenai objek penelitian akan diuraikan sebagai berikut:

3.1.1 Sejarah Perusahaan

Perusahaan Alpa Spareparts merupakan perusahaan yang bergerak

dibidang produksi dan pemasaran produk onderdil atau Sparepart motor. Perusahaan ini dirintis pertama kali oleh Bapak Ardi, SH pada tahun 1985-an

yang berperan sebagai pemilik dan sekaligus pimpinan di perusahaan tersebut,

kini perusahaan ini telah berkembang pesat dan selanjutkan diwariskan kepada

kedua putra dan putrinya untuk dikelola, Perusahaan ini kini telah membuka anak

perusahaan baru karena dirasa kebutuhan masyarakat sekarang cukup tinggi

terhadap kendaraan bermotor. Alpa Spareparts memiliki karyawan sekitar lebih

dari lima puluh orang. Produk yang diperjual-belikan dan diproduksi oleh Alpa

Spareparts adalah berbagai macam suku cadang atau onderdil untuk berbagai jenis

(35)

karet dan lain-lain. Produknya telah dipasarkan ke berbagai daerah antara lain

Kerawang, Bekasi, Purwakarta dan sebagainya.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

3.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja)

dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukan adanya pembagian kerja dan

menunjukan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda

tersebut diintegrasikan. Adanya perbedaan struktur organisasi yang satu dengan

yang lainnya disebabkan oleh beberapa hal antara lain jenis perusahaan, luas

perusahaan dan ruang lingkup perusahaan.

Berdasarkan jenis perusahaan yang diteliti oleh penulis maka secara garis

besar struktur organisasi yang terdapat di perusahaan Alpa Sparepart adalah

sebagai berikut:

Pimpinan

Bagian Pembelian

Bagian Penjualan Bagian

Gudang

(36)

34

3.1.4 Deskripsi Tugas

Berikut dijelaskan deskripsi tugas masing-masing bagian dari struktur

organisasi diatas.

1. Pimpinan

Pimpinan memiliki peranan penting dalam mengelola perusahaan dan

bertanggung jawab terhadap operasional perusahaan Alpa Sparepart dan

juga memiliki kewenangan melakukan pengawasan terhadap kinerja

karyawan.

2. Bagian Pembelian

Bertugas melakukan perencanaan pembelian barang atau mensupplai

kebutuhan barang dari supplier dengan mengetahui jumlah kebutuhan stok

digudang dan membuat bukti berupa laporan pembelian barang.

3. Bagian Gudang

Bertugas untuk melakukan penyimpanan barang, mengepak barang dan

menghitung jumlah barang atau stok barang yang ada digudang baik yang

masuk maupun yang hendak dikirim ke konsumen, membuat retur

pembelian barang bilamana terdapat barang yang cacat produksi atau rusak

dan membuat laporan stok opname barang.

4. Bagian Penjualan

Memiliki tugas untuk melayani order barang dari konsumen dan

melakukan pengiriman sampai ke konsumen, dan membuat laporan

(37)

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu. data yang dilakukan didasarkan kepada objek yang

akan diteliti yang mempunyai beberapa sumber data, antara lain sumber data

primer dan sumber data sekunder.

3.2.1 Jenis dan Metode Pengumpuan Data

3.2.1.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah semua data yang berkaitan dengan sistem

pembelian dan penjualan barang yang ada di Alpa Sparepart yang dilakukan

dengan cara Observasi dan wawancara.

1. Observasi

Proses pengumpulan data primer ini penulis lakukan dengan cara

pengamatan terhadap segala kegiatan secara langsung dilapangan dan mencatat

hal-hal apa saja yang penting serta menguraikan setiap proses yang terjadi setiap

hari di perusahaan pada bagian gudang, pembelian dan penjualan barang.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan di

perusahaan dengan cara menanyakan langsung kepada nara sumber yang terlibat

(38)

36

serta gudang di perusahaan Alpa Sparepart. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang

penulis ajukan pada saat melakukan wawancara adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana prosedur atau sistem yang sedang berjalan di perusahaan Alpa

Sparepart.

b. Kendala apa saja yang terjadi di perusahaan Alpa Sparepart.

c. Sistem informasi seperti apa yang dibutuhkan perusahaan saat ini.

3.2.1.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder didapat dengan cara mempelajari data-data yang diberikan

oleh pihak perusahaan kepada penulis berupa dokumen dan arsip yang telah ada

sebelumnya. Sumber data ini didapatkan untuk mengetahui hal-hal mengenai

sejarah pendirian perusahaan, formulir-formulir atau dokumen-dokumen yang

digunakan, proses kegiatan dan struktur organisasi. Dokumen-dokumen tersebut

antara lain order pembelian, faktur pembelian, faktur penjualan, dan Laporan stok

barang.

3.2.2 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

3.2.2.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem merupakan salah satu penyelesaian persoalan

yang dimulai dengan dilakukan identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan

kebutuhan sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap

(39)

menggunakan alat-alat dan peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau lebih

tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi.

Adapun metode pendekatan sistem yang digunakan adalah metode yang

berorientasi pada data yaitu analisis dan perancangan terstruktur yang digunakan

adalah sebagai berikut:

1. Diagram Alir (flowmap) 2. Diagram Konteks

3. Diagram Alir Data (data flow diagram) 4. Entity Relation Diagram (ERD)

5. Kamus Data (data dictionary) 6. Normalisasi

3.2.2.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem terdiri dari sederetan kegiatan yang dapat

dikelompokan menjadi beberapa tahapan yang membantu kita dalam pengembangan

sistem. Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam melakukan

tugas akhir ini adalah metode pengembangan sistem system development life cycle (SDLC).

Secara garis besar daur hidup pengembangan sistem/SDLC terbagi dalam

(40)

38

1. Analisis

Tahap pertama yaitu dilakukannya analisis dimana tahapan ini dilakukan

untuk mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang akan ditangani. Selain itu

tahapan analisis dilakukan untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin guna

mengetahui bagaimana proses yang sedang berjalan dibagian penjualan,

pembelian dan gudang, mengidentifikasikan masalah-masalah yang muncul pada

saat melakukan proses penjualan dan pembelian serta mencari solusi atau

pemecahan masalah dari permasalahan-permasalahan yang timbul dari proses

tersebut sehingga proses penjualan dan pembelian tersebut dapat berjalan dengan

baik dan terencana.

2. Perancangan/design

Tahapan perancangan (design) dilakukan untuk mendesain sistem baru yang akan dibuat yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi

dalam melakukan proses penjualan dan pembelian. Perancangan/design yang

dilakukan adalah perancangan keluaran yang meliputi tampilan-tampilan layar

dan keluaran berupa laporan perbulan yang akan menunjang proses penjualan dan

pembelian barang. Selain itu dalam tahapan ini dilakukan perancangan masukan

atau inputan data yang bertujuan untuk menentukan data-data yang akan

dimasukan dan diproses oleh sistem untuk menghasilkan informasi yang

diperlukan. Dan yang terakhir adalah melakukan perancangan untuk penyimpanan

file dan data yaitu perancangan basis data untuk mengolah data-data yang akan

(41)

3. implementasi/implementation

Pada tahap implementasi ini adalah melakukan kegiatan spesifikasi

rancangan logika kedalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem penjualan dan

pembelian yang dituangkan dalam bentuk program, kemudian melakukan

pengetesan apakah program tersebut dapat berjalan dengan baik sesuai fungsinya,

jika belum maka akan dilakukan proses perbaikan sebelum program tersebut

diimplementasikan didalam sistem informasi inventory.

3.2.2.3 Alat Bantu Analis dan Perancangan

Didalam analisis dan perancangan terstruktur dapat memberikan

penjelasan yang lengkap dan sistem dipandang dari elemen data, dimana dalam

sistem terdapat beberapa alat bantu yang digunakan yaitu flowmap, diagram

konteks, DFD, kamus data, normalisasi, ERD dan relasi tabel. Berikut akan

dijelaskan pengertian dari masing-masing alat bantu tersebut.

1. Flomap

Flowmap merupakan bagan arus dokumen yang menggambarkan

proses-proses, aliran-aliran data logis, masukan-masukan dan keluaran dokumen, file-file

serta entitas operasi yang berhubungan dalam sistem informasi tersebut. Bagan ini

menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan

(42)

40

2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan tahapan pertama pada struktur analisis

yang menggambarkan ruang lingkup sistem secara garis besar dan

hubungan-hubungan sistem tersebut dengan komponen-komponen diluar sistem. Diagram

konteks merupakan level tertinggi DFD yang menggambarkan seluruh input ke

sistem atau output dari sistem. Dalam diagram konteks hanya terdapat satu

proses dan tidak boleh ada store didalamnya.

3. Diagram Aliran Data/Data Flow Diagram (DFD)

Diagram aliran data merupakan model dari sistem yang

menggambarkan bagian-bagian sistem ke dalam modul yang lebih kecil. Diagram

arus data ini digunakan untuk menggambarkan berapa hal meliputi

komponen-komponen dalam sebuah sistem, aliran-aliran data diantara komponen-komponen-komponen-komponen

tersebut, asal dan tujuan data serta penyimpanan data. Diagram aliran data pada

dasarnya dibuat untuk memudahkan pemakai untuk mengerti sistem yang akan

dikerjakan.

Terdapat beberapa elemen dasar dari diagram aliran data adalah sebagai berikut:

1. Kesatuan Luar (External Entity)

Merupakan sesuatu yang berada diluar sistem, tetapi ia memberikan data

(43)

termasuk bagian dari sistem. Kesatuan luar disimbolkan dengan suatu kotak

notasi.

2. Arus Data (Data Flow)

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan

dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukan

dengan arah panah dan garis diberi nama arus data yang mengalir. Arus data ini

mengalir di antara proses, data store dan menunjukan arus data dari data yang

berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.

3. Proses (Process)

Proses merupakan apa yang dilakukan oleh sistem. Proses dapat mengolah

data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses disimbolkan dengan

bentuk lingkaran. Fungsi dari proses adalah mentransformasikan satu atau

beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan

spesifikasi yang diinginkan.

4. Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data atau pengikat data

(44)

42

4. Kamus Data

Kamus data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan

informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data berfungsi membantu pelaku

sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen

data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan

penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan,

keluaran, penyimpanan dan proses.

5. Perancangan Basis Data

1. Normalisasi

Merupakan salah satu proses yang harus dialakukan didalam

perancangan basis data. Normalisasi merupakan proses untuk mengubah suatu

relasi yang memiliki masalah tertentu kedalam dua buah relasi atau lebih yang

tidak memiliki masalah yang biasanya disebut anomali. Anomali adalah proses

pada basis data yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan. Hasil dari

normalisasi adalah himpunan-himpunan data atau kelompok-kelompok data dalam

bentuk normal (normal form). Tujuan dari normalisasi ini adalah untuk mengurangi adanya keanekaragaman data dan mencegah adanya error yang

disebabkan oleh anomaly atau penyimpangan dari proses insert, delete dan

(45)

a. Bentuk tidak normal (unnormalized form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam dan dalam bentuk

ini data-data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat mengimput

sehingga dapat saja terdapat data yang tidak lengkap dan terduplikasi.

b. Bentuk Normal ke Satu (First Normal Form/1 NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang

berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap

baris pada suatu tabel.

c. Bentuk Normal ke Dua (Second Normal Form/2 NF)

Pada bentuk normal ke dua ini pengelompokan didasarkan kepada

ketergantungan fungsional sepenuhnya. Dalam pembentukan normal ke dua

ini memungkinkan suatu relasi memiliki composite key yaitu relasi dengan primary key dimana setiap atribut tergantung penuh pada primary key.

d. Bentuk Normal Ke Tiga

Syarat dari pembentukan normal ke tiga adalah bentuk data telah memenuhi

kriteria bentuk normal ke dua dan atribut bukan kunci haruslah tidak

memiliki ketergantungan transitif dan ketergantungan fungsional terhadap

atribut bukan kunci lainnya.

2. Entity Relation Diagram (Diagram E-R)

Diagram E-R merupakan komponen-komponen himpunan relasi yang

(46)

44

3. Relasi Tabel

Relasi tabel merupakan hubungan yang terjadi antara tabel yang satu dengan

tabel yang lainnya. Dengan adanya relasi tabel, memungkinkan untuk

menampilkan data dari beberapa tabel yang berbeda yaitu dengan menyamakan

data pada key field dari dua tabel dimana key field dari tabel pertama berfungsi sebagai primary key dan pada tabel kedua berfungsi sebagai foreign key. Relasi dapat dikategorikan menjadi tiga macam relasi yaitu:

a. Relasi satu ke satu ( one-to-one relationship)

Pada relasi satu ke satu, tiap record dalam tabel A hanya bisa memiliki satu

record yang sama pada tabel B, dan begitu pula sebaliknya. Jenis relasi ini tidak umum, karena kebanyakan informasi yang memiliki hubungan seperti ini berada

dalam satu tabel.

b. Relasi satu ke banyak ( one-to-many relationship)

Relasi satu ke banyak data pada tabel A dapat memiliki banyak record yang sama pada tabel B, tetapi data pada tabel B hanya memiliki satu record yang sama pada tabel A.

3.2.3 Pengujian softare

Pengujian adalah cara atau metode untuk menguji perangkat lunak yang

(47)

lunak secara lengkap. Pengujian juga dapat diartikan sebagai sebuah proses

eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan.

1. Pengujian Black Bo

Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari pengujian

white box, karena pengujian ini diharapkan dapat mengungkap kelas kesalahan

yang lebih luas. Pengujian ini berfokus pada pengujian persyaratan fungsional

perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai

dengan persyaratan fungsional suatu program.

Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

4. Kesalahan kinerja,

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Pengujian black box harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut :

a. Bagaimana validitas fungsional diuji

b. Kelas input apa yang akan membuat kasus pengujian menjadi lebih baik

c. Apakah sistem akan sangat sensitive terhadap harga input tertentu

d. Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi

e. Kecepatan data apa dan volume data apa yang akan ditoleransi oleh sistem

(48)

46 BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan merupakan penelitian terhadap sistem

yang digunakan di perusahaan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang

berlangsung dan bagaimana aliran dokumen dari satu bagian ke bagian lain. Pada

proses analisis sistem akan dijelaskan lebih lanjut mengenai sistem yang

diterapkan oleh perusahaan serta aliran data dan dokumen yang digunakan oleh

perusahaan. Penulis melakukan analisis sistem adalah pada bagian penjualan dan

pembelian barang serta pada bagian gudang sebagai tempat penyimpanan barang

untuk mengetahui bagaimana proses penjualan dan proses pembelian yang selama

ini diterapkan oleh perusahaan.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen berikut ini akan menganalisa beberapa dokumen yang

digunakan didalam proses penjualan dan pembelian serta stok barang di

perusahaan tempat penulis melakukan penelitian berikut dengan fungsi dan

distribusinya.

Dokumen-dokumen tersebut adalah:

1. Order Pembelian

(49)

barang dari Customer

Sumber : Customer

Distribusi : Bagian Penjualan, Bagian Gudang

Volume : Tiap Hari

2. Faktur Penjualan

Deskripsi : Sebagai bukti penjualan barang untuk konsumen

Sumber : Bagian Penjualan

Distribusi : Customer

Jumlah : 2 rangkap

3. Faktur Pembelian

Deskripsi :

Sebagai bukti pembelian barang dari supplier

kepada bagian pembelian

Sumber : Suplier

Distribusi : Bagian Pembelian

4. Laporan Penjualan

Deskripsi :

Sebagai bukti laporan penjualan dari bagian

penjualan kepada pimpinan

Sumber : Bagian Penjualan

Distribusi : Pimpinan

Jumlah : 2 rangkap

5. Laporan Pembelian

Deskripsi :

Sebagai bukti laporan pembelian dari bagian

(50)

48

Sumber : Bagian Pembelian

Distribusi : Pimpinan

Jumlah : 2 rangkap

6. Daftar Barang Habis

Deskripsi : Sebagai bukti laporan stok barang digudang

Sumber : Bagian Gudang

Distribusi : Bagian Pembelian

4.1.2 Analisis Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian ang Berjalan

Analisis sistem adalah proses yang dilakukan untuk menganalisis dan

mempelajari suatu sistem dengan cara menguraikan sistem elemen yang

membentuknya. Selanjutnya mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang

terjadi serta kebutuhan yang diperlukan sehingga dapat diusulkan perbaikan dari

sistem yang ada.

4.1.2.1 Flomap Sistem Informasi Penjualan ang Berjalan

Flowmap adalah suatu model yang menggambarkan aliran dokumen

dalam suatu sistem dalam hal ini sistem informasi penjualan dan pembelian.

Berikut ini adalah prosedur sistem informasi penjualan yang sedang berjalan:

1. Bagian penjualan menerima Order barang dari customer, kemudian order

barang tersebut diperiksa dan dicatat lalu diberikan kebagian gudang.

(51)

barang yang tertera dalam order barang dari bagian penjualan dan melihat

persediaan stok yang ada.

3. Jika barang yang dipesan ternyata tidak tersedia maka bagian gudang akan

membuat surat pemberitahuan untuk konsumen bahwa barang tidak tersedia

dengan melampirkan List barang yang ada. Dari daftar stok terakhir bagian

gudang membuat daftar barang yang kurang atau barang habis untuk

diserahkan ke bagian pembelian untuk diproses.

4. Jika barang tersedia maka barang akan disiapkan dan bagian gudang

membuat daftar barang pesanan siap kirim yang diberikan kepada bagian

penjualan.

5. Bagian penjualan menerima daftar barang pesanan tersebut kemudian

membuat Nota penjualan sebanyak dua rangkap beserta dengan surat jalan,

satu rangkap faktur penjualan diberikan kepada customer dan satu

rangkapnya lagi untuk diarsipkan untuk keperluan pembuatan laporan

penjualan.

6. Dari arsip faktur penjualan yang ada kemudian bagian penjualan membuat

laporan penjualan sebanyak dua rangkap satu untuk keperluan arsip dan

satunya lagi untuk diserahkan kepada pimpinan.

7. Kemudian bagian penjualan juga membuat daftar barang keluar sebanyak dua

rangkap berdasarkan faktur yang ada untuk keperluan arsip dan satunya

diberikan kepada bagian gudang untuk keperluan update stok.

(52)

50

(53)

Keterangan:

DS : Data Stok Barang

AFJ : Arsip Faktur Jual

ABK : Arsip Barang Keluar

ALPJ : Arsip Laporan Penjualan

4.1.2.2 Flomap Sistem Informasi Pembelian ang Berjalan

Berikut ini adalah prosedur sistem informasi yang sedang berjalan di

perusahaan Alpa Sparepart:

1. Proses pembelian dilakukan oleh bagian pembelian yang mana bagian ini

membeli barang kepada supplier. Bagian pembelian menerima laporan

daftar barang habis dari bagian gudang.

2. Dari daftar barang yang habis tersebut, kemudian bagian pembelian

membuat order pembelian barang yang akan dipesan yang kemudian

diberikan kepada supplier sebagai bukti pesanan barang.

3. Setelah barang sampai, bagian pembelian menerima faktur pembelian dari

supplier sebagai bukti pembelian barang, kemudian dari faktur pembelian

tersebut bagian pembelian melakukan pengecekan kesesuaiannya dengan

order pembelian sebelumnya, bila barang yang dipesan dengan barang

yang ada tidak sesuai atau terdapat barang yang cacat, maka barang akan

dikembalikan dan bila barang sesuai akan dibuatkan daftar barang masuk

(54)

52

dan satu lagi untuk diserahkan kepada bagian gudang untuk disesuaikan

dengan stok yang ada.

4. Bagian gudang menerima daftar barang masuk dari bagian pembelian yang

kemudian meng-update stok barang masuk.

5. Dari arsip faktur pembelian tersebut kemudian bagian pembelian membuat

laporan penjualan sebanyak dua rangkap satu untuk keperluan arsip dan

(55)
(56)

54

Keterangan:

AOP : Arsip Order Pembelian

ALP : Arsip Laporan Pembelian

ABM : Arsip Barang Masuk

4.1.2.3 Diagram konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses yang

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level

tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output

sistem serta memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Berikut ini gambaran

umum mengenai sistem informasi penjualan dan pembelian yang sedang berjalan.

Gambar 4.3 Diagram konteks

(57)

4.1.2.4 DFD

DFD merupakan pengembangan dari diagram konteks yang menggambar

pembagian sistem ke modul yang lebih kecil atau menggambarkan arus data yang

mengalir dalam sistem.

4.1.2.5 DFD leel 1 sistem informasi inentor✏✏ang berjalan

Gambar dibawah ini merupakan DFD level 1 yang menggambarkan

secara keseluruhan dari sistem informasi penjualan dan pembelian yang berjalan.

1. DFD leel 2 Proses 1

Gambar DFD dibawah ini yaitu DFD level 2 proses 1 yang merupakan

turunan dari DFD level 1 yang menggambarkan proses pembuatan order barang

dari customer.

Gambar 4.4 DFD Leel 1

(58)

56

menggambarkan pembuatan pesanan barang atau order pembelian kepada supplier

dari bagian pembelian.

Gambar 4.5 DFD Leel 2 Proses 1

(59)

Faktur pembelian

4.1.3 Ealuasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan penulis dilapangan yaitu

pada perusahaan Alpa Sparepart maka penulis memberikan analisa terhadap

pelaksanaan sistem informasi penjualan dan pembelian, tinjauan masalah ini

menjelaskan secara rinci penyebab timbulnya permasalahan-permasalahan dalam

sistem yang sedang berjalan pada perusahaan.

Tinjauan masalah diantaranya adalah:

Gambar 4.6 DFD Leel 2 Proses 2

(60)

58

1. Sulitnya mengetahui posisi stok terkini oleh bagian penjualan dikarenakan

harus menunggu bagian gudang dalam mengecek stok barang, begitu pula

untuk bagian pembelian yang harus menunggu laporan stok barang yang

habis digudang.

2. Pembuatan laporan sering memakan waktu yang terlalu lama karena

disebabkan bertambahnya jumlah transaksi pembelian dan penjualan dan

terkadang terjadi kesalahan dalam memasukkan data akibat terlalu banyak.

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem dilakukan untuk mendesain sistem baru yang dapat

menyelesaikan masalah-masalah dihadapi perusahaan. Dalam bab ini akan

dijelaskan mengenai gambaran umum sistem yang diusulkan, perancangan

prosedur, basis data dan sistem itu sendiri.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem ini adalah:

1. Untuk mengolah suatu data dengan cepat sehingga tidak terlalu banyak

menyita waktu dan tenaga didalam menyelesaikan suatu transaksi atau

proses baik oleh bagian penjualan maupun oleh bagian pembelian terutama

untuk proses pencatatan, perhitungan, penyimpanan data dan pembuatan

laporan kepada pimpinan perusahaan.

2. Membantu pimpinan dalam mendapatkan laporan-laporan penjualan dan

Gambar

Gambar 2.8 Model hubungan Client-Server
Gambar 4.1 Flo ✞map s✟stem informasi penjualan ✟ang berjalan
Gambar 4.2 Flo☛map sistem informasi pembelian ☞ang berjalan
Gambar 4.3 Diagram konteks
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dalam penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan yang cukup berarti antara sajian informasi tentang “Solusi Kemacetan ala Komunitas” dengan kognisi,

In this novel the author suggests people should be rational to facereality of life.The author portrays thestrengthof Holly Kennedy to copewith her problem after her husband died..

Adapun jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh peneliti melalui wawancara secara langsung ke objek penelitian dalam hal ini

Hasil tabulasi silang antara status gizi menurut ukuran LiLA dengan terjadinya komplikasi kehamilan menunjukkan bahwa dari sebagian besar (58,3%) responden yang memiliki status

Dijelaskan bahwa hasil yang didapatkan yaitu risiko tertimpa rak atau berkas yang jatuh, tergelincir waktu mengambil berkas rekam medis yang berada di atas rak, merasakan pegal

Analisis dengan simulasi yang telah ditetapkan berupa tingkat pengenaan pajak ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan nilai tukar US $, maka dapat diperoleh beberapa

Kesimpulan: Terdapat hubungan antara asupan vit A, zat besi dan status gizi anak usia 2-5 tahun di wilayah posyandu Gonilan dan tidak terdapat hubungan antara asupan zink dan

Dengan hasil analisis penelitian ini yang memiliki waktu dan biaya yang lebih optimum dengan mengabaikan kendala dan batasan-batasan konkret, sebagai alternatif perhitungan