• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS IMPLEMENTASI AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANYUWANGID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS IMPLEMENTASI AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANYUWANGID"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS IMPLEMENTASI AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

DI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

Karindya Widhanti 201110170311347

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Analisis Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual pada Satuan Kerja

Perangkat Daerah di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banyuwangi”, ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

Sebuah kebahagiaan bagi penulis karena telah berhasil menyelesaikan

perkuliahan dan penulisan skripsi ini. Selesainya tulisan ini tidak lepas dari

orang-orang yang membantu dan memberi dukungan kepada penulis. Ucapan terima

kasih yang teristimewa kepada kedua orang tua penulis, bapak Edy Widodo dan

ibu Wiwik Pratiwi atas dukungan doa, semangat, serta materi yang diberikan

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk

memperoleh gelar sarjana. Terima kasih kepada suami tercinta Bangkit Aditya

Irwandi yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepada penulis.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada mas Angga Ardy Nugroho

sekeluarga dan mbak Dewinta Mandasari sekeluarga atas dukungannya selama

ini.

Pada kesempatan ini juga, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang

(3)

v

1. Bapak/Ibu Pimpinan dan Pembantu Pimpinan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang, atas segala kebijakan yang telah

diterapkan, khususnya kebijakan akademik yang sangat menunjang

keberhasilan penulis dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Dr. Ihyaul Ulum., SE., M.Si., Ak., CA. dan ibu Dra. Endang Dwi W.,

M.Si., Ak., CA., selaku pembimbing skripsi, atas segala pengarahan dan

bimbingannya yang sangat berharga bagi penulis.

3. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang, atas

ilmu pengetahuan yang diberikan kepada penulis selama perkuliahan.

4. Bapak Drs. Djadjat Sudradjat, MM, M.Si, selaku kepala BPKAD Kabupaten

Banyuwangi yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melakukan

penelitian.

5. Bapak Dewa Made Alit Budi Siswanto, S.Sos, M.Si, Firman Hidayat, SE,

dan Wahyudi Eko Prasetyo, S.Sos yang telah bersedia menemani dan

membantu peneliti selama penelitian.

6. Devi Harin Susanti sekeluarga yang telah bersedia menerima peneliti tinggal di

rumahnya selama penelitian.

7. Teman-teman kelas G angkatan 2011 Jurusan Akuntansi Universitas

Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan dorongan dan kenangan yang

indah selama menuntut ilmu di kampus tercinta.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

(4)

vi

Penulis mengharapkan semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi para pembaca

pada umumnya dan penulis pada khususya. Penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk

itu penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi

sempurnanya penyusunan skripsi ini.

Malang, 1 September 2015

Penulis

(5)

vii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan

saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah

diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini

dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Malang, 1 September 2015

Mahasiswa

(6)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... i

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI... iii

KATA PENGANTAR ... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAKSI ... xiv

BAB II TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA ... 7

A. Reviu Penelitian Terdahulu... 7

B. Landasan Teori ... 8

1. Pengertian Akuntansi ... 8

2. Keuangan Daerah ... 10

(7)

ix

4. Laporan Keuangan Daerah... 13

5. Standart Akuntansi Pemerintahan ... 34

6. Basis Akrual ... 37

7. Entitas Pelaporan, Entitas Akuntansi, dan Konsolidasian ... 39

8. Satuan Kerja Perangkat Daerah ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 43

A. Lokasi Penelitian ... 43

B. Jenis dan Sumber Data ... 43

C. Teknik Analisis Data ... 44

D. Unit Analisis ... 45

E. Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 47

1. Sejarah Perusahaan ... 47

2. Visi dan Misi ... 48

3. Bagan Struktur ... 49

4. Sumber Daya Manusia ... 52

B. Penyajian Data Penelitian ... 53

C. Analisis Data ... 54

1. Laporan Realisasi Anggaran ... 55

2. Neraca ... 58

3. Laporan Operasional ... 63

(8)

x

5. Catatan Atas Laporan Keuangan ... 64

D. Pembahasan ... 65

BAB V PENUTUP ... 67

A. Simpulan ... 67

B. Keterbatasan ... 67

C. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(9)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ... 27

Gambar 2.2 ... 28

Gambar 2.3 ... 29

Gambar 2.4 ... 31

Gambar 2.5 ... 33

Gambar 2.6 ... 34

(10)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 ... 26

Tabel 4.1 ... 52

Tabel 4.2 ... 57

Tabel 4.3 ... 59

Tabel 4.4 ... 61

(11)

xiii

Laporan Realisasi Anggaran BPKAD Kabupaten

Banyuwangi Tahun Anggaran 2014

Neraca BPKAD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Laporan Operasional BPKAD Kabupaten Banyuwangi

Tahun 2014

Laporan Perubahan Ekuitas BPKAD Kabupaten

Banyuwangi Tahun 2014

Surat Ijin Penelitian Dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur

Surat Ijin Penelitian Dari Pemerintah Kabupaten

(12)

69

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, I. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Halim, A. 2002. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. Pertama ed. Jakarta: Salemba Empat.

Halim, A., dan M. S. Kusufi. 2013. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. 4 ed. Jakarta: Salemba Empat.

Hariyanto, A. 2014. "Penggunaan Basis Akrual dalam Akuntansi Pemerintahan di Indonesia". DHARMA EKONOMI, Vol. 19, No. 36, hlm.

Indonesia, R. 2003. Undang-Undang No.17.

———. 2005. Peraturan Pemerintah No 58 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

———. 2010. Peraturan Pemerintah No.71 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

———. 2013. Perm endagri No.64

Kieso, D. E., W. J. J, dan W. T. D. 2008. Akuntansi Intermedit. kedua belas jilid 1 ed. Jakarta: Erlangga.

Kusuma, M. I. Y. 2013. "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Penerapan Akuntansi Akrual Pada Pemerintah", Akuntansi, Universitas Diponegoro.

Langelo, F., D. P. E. Saerang, dan S. W. Alexander. 2015. "Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual dalam Penyajian Laporan Keuangan pada Pemerintah Kota Bitung". Jurnal EMBA, Vol. 3, No. 1, hlm: 1-8.

Mamesah, D. J. 1995. Sistem Administrasi Keuangan Daerah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

(13)

70

Sugiri, S. 2001. Akuntansi Pengantar 1. Keempat. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Sebelum UU No.17 tahu 2003, pengelolaan keuangan negara dilakukan

dengan pencatatan tunggal (single entry), dengan menggunakan Cash basis.

Sehingga tidak memerlukan waktu lama untuk membuatnya dan SDM yang

mengerjakannya Menurut Hariyanto (2014), Akuntansi berbasis kas memang

mempunyai kelebihan yaitu sederhana penerapannya dan mudah dipahami.

juga tidak harus professional. Namun akuntansi berbasis kas mempunyai

beberapa kekurangan antara lain, kurang informatif karena hanya berisikan

informasi tentang penerimaan, pengeluaran, dan saldo kas, dan tidak

memberikan informasi tentang aset dan kewajiban. Mestinya sebagai lembaga

Negara yang mengelola keuangan negara, pemerintah mestinya wajib

menyajikan asset yang dimiliki oleh pemerintah, atau Neraca. Sedangkan

Neraca hanya dapat dibuat dengan akuntansi berbasis akrual.

Untuk meminimalisir kelemahan akuntansi berbasis kas tersebut dan agar

keuangan negara dapat disajikan dengan lebih informatif, maka pemerintah

mengeluarkan Undang-Undang Republik Indonesia (2003) No.17, UU ini

mewajibkan penerapan akuntansi berbasis akrual pada setiap instansi

pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun pemerintahan daerah. Hal ini

ditegaskan dalam Pasal 36 ayat (1) yang berbunyi sebagai berikut “Pengakuan

dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual dilaksanakan

(15)

2

selambat-lambatnya dalam 5 (lima) tahun”. Sehingga dalam jangka waktu lima

tahun sejak terbitnya UU tersebut atau pada tahun 2008, pemerintah harus telah

mulai menggunakan akuntansi pemerintahan berbasis akrual.

Untuk menjembati proses reformasi dari basis kas menjadi basis akrual,

maka digunakanlah basis kas menuju akrual yang disusun sesuai dengan

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP). Lima tahun kemudian Republik Indonesia mengeluarkan

PP No. 71 Tahun 2010 tentang penerapan sistem akuntansi pemerintahan

berbasis akrual, hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai kewajiban untuk

dapat segera menerapkan SAP yang baru yaitu SAP berbasis akrual.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Standar Akuntansi

Pemerintah adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun

dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Dengan demikian, SAP

merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya

meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia. SAP

diterapkan dalam lingkup pemerintahan yaitu pemerintah pusat, pemerintah

daerah, dan satuan organisasi dilingkungan pemerintah pusat/daerah.

Laporan Keuangan Pemerintahan merupakan gambaran kinerja suatu

pemerintahan selama satu periode tertentu untuk memberikan informasi

tentang kondisi keuangan pemerintah tersebut. Informasi ini sangat berguna

untuk pihak intern maupun ekstern. Pihak intern yang membutuhkan informasi

ini adalah pemerintah itu sendiri yang digunakan untuk mengevaluasi kegiatan

(16)

3

analisis kegiatan dalam pengambilan keputusan masa yang akan datang. Pihak

eksternal yang menggunakan informasi ini adalah Kreditur, Investor, Bank,

Pemerintah dari daerah lain, ataupun pihak lain dari Negara asing untuk hal

pinjaman luar negeri baik pusat maupun daerah.

Laporan keuangan pemerintah terdiri dari laporan pelaksanaan anggaran

(budgetary reports), laporan finansial, dan CaLK. Laporan pelaksanaan

anggaran terdiri dari LRA dan Laporan Perubahan SAL. Laporan finansial

terdiri dari Neraca, LO, LPE, dan LAK.

Basis akrual menurut PSAP (Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan)

Nomor 01 adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan

peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa

memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Dalam akuntansi

berbasis akrual waktu pencatatan sesuai dengan saat terjadinya arus sumber

daya, sehingga dapat menyediakan informasi yang paling komprehensif karena

seluruh arus sumber daya dicatat.

Penelitian mengenai Akuntansi akrual di Indonesia diantaranya dilakukan

oleh (Kusuma, 2013) yang menunjukkan kesiapan pemerintah yang masih

kurang atas penerapan Standar Akuntansi Pemerintah. Dan penelitian lainnya

yang dilakukan oleh (Langelo et al., 2015) dan (Septia, 2013) yang

menunjukkan bahwa terdapat kendala dalam implementasi dari sistem

akuntansi berbasis akrual yaitu masalah sumber daya manusia, informasi

teknologi, komitmen dari organisasi, komunikasi antara pemerintah pusat dan

(17)

4

Sebagai perwujudan dari pelaksanaan otonomi daerah, salah satunya melalui

SKPD Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banyuwangi

yang merupakan salah satu SKPD yang telah menerapkan sistem akuntansi

berbasis akrual. Sebelum diterapkannya sistem akuntansi berbasis akrual,

sistem akuntansi yang digunakan adalah sistem akuntansi berbasis kas. Karena

kurangannya dalam menyajikan gambaran keuangan yang akurat dan dalam

memberikan informasi manajemen yang berguna dan memadai untuk

memfasilitasi perencanaan dan proses kinerja, maka perubahan sistem

akuntansi tersebut diperlakukan.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin menguji kembali sampai

sejauh mana tingkat penerapan akuntansi akrual pada pemeritah. Penelitian

terhadap penerapan akuntansi akrual pada tingkat satuan kerja ini diharapkan

dapat memberikan bukti dan gambaran yang lebih nyata mengenai

implementasi sistem akuntansi akrual pada pemerintah di Indonesia. Oleh

karena itu penelitian ini diberi judul “Analisis Pencatatan dan Pelaporan

Keuangan Berbasis Akrual pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banyuwangi”

B.Rumusan Penelitian

1. Bagaimana pencatatan dan pelaporan keuangan berbasis akrual pada SKPD

(18)

5

2. Kendala apa saja yang dihadapi oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Kabupaten Banyuwangi dalam melakukan pencatatan dan pelaporan

keuangan berbasis akrual?

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan antara lain:

1. Untuk menganalisis bagaimana pencatatan dan pelaporan keuangan berbasis

akrual pada SKPD Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Banyuwangi.

2. Untuk menganalisis kendala apa saja yang dihadapi oleh Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banyuwangi dalam melakukan

pencatatan dan pelaporan keuangan berbasis akrual.

D.Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi pemerintah sebagai bahan pertimbangan dalam hal pencatatan

dan pelaporan keuangan untuk memberikan informasi yang lebih transparan

mengenai biaya pemerintah dan meningkatkan kualitas pengambilan

keputusan di dalam pemerintah dengan menggunakan informasi yang

diperluas.

2. Manfaat bagi masyarakat dan pengguna laporan keuangan (DPRD, BPK,

Investor, Kreditor, Donatur, Analis Ekonomi dan Pemerhati Pemerintah

Daerah, Pemerintah Pusat, dan Badan Eksekutif) untuk menilai akuntabilitas

(19)

6

keuangan dan arus kas dari suatu entitas serta pengambilan keputusan

mengenai penyediaan sumber daya kepada, atau melakukan bisnis dengan

suatu entitas pemerintah.

3. Manfaat bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain

Gambar

Gambar 2.1 .......................................................................................................
Tabel 4.5 ...........................................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Penempatan kerja yang baik adalah dengan mencocokan keahlihan serta jabatan yang dipegangnya berdasarkan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan kepribadian aparatur

Berdasarkan hasil uji t-test dependen terdapat pengaruh pemberian es krim ubi jalar ungu terhadap kadar kolesterol total dengan nilai p = 0,021 < 0,05.Pada

Untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh reference group dan marketing mix secara simultan terhadap minat menggunakan produk arisan nuansa 3 di Bmt Nusa

Pengawasan Inspektorat Kota Baubau Terhadap Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Baubau, Didalam melakukan aktifitasnya sebagai pengawas fungsional terhadap

Seluruh mahasiswa dan staf Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha yang telah mendukung, dan menyediakan waktu dan tenaga dalam penyusunan

Dari temuan hasil penelitian di lapangan, disimpulkan bahwa model pemuridan bagi jemaat penyandang disabilitas di Gereja M Malang adalah kombinasi dari pembekalan

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari orang, hardware, software, jaringan dan data, yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.. 2.2.4

Sedangkan untuk misi sanitasi Kabupaten Batang atau yang lebih luas disebut sektor air minum dan penyehatan lingkungan merujuk pada misi ke 3 dan ke 4 dari misi Kabupaten dalam