i
KARAKTERISTIK PEMIMPIN KOTA MEDAN
DALAM PERSPEKTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Sarjana Psikologi
Oleh :
WINDHIKA SIAHAAN
091301077
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
KARAKTERISTIK PEMIMPIN KOTA MEDAN DALAM
PERSPEKTIF MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA
Dipersiapkan dan disusun oleh:
WINDHIKA SIAHAAN 091301077
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 3 Mei 2013
Mengesahkan, Dekan Fakultas Psikologi
Prof. Dr. Irmawati, psikolog NIP. 19530131 198003 2 001
Tim Penguji Departemen Psikologi Sosial 1. Ari Widyanta, M.Si., psikolog Penguji I/ Dosen
NIP : 19741028 200012 1 001 Pembimbing
2. Meutia Nauly, M.Si., psikolog Penguji II NIP : 19671127 200003 2 001
3
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul :
Karakteristik Pemimpin Kota Medan dalam Perspektif Mahasiswa
Universitas Sumatera Utara
adalah hasil karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini saya kutip dari hasil karya orang lain yang telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan adanya kecurangan di dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, 16 Mei 2013
i
Karakteristik pemimpin kota Medan dalam perspektif mahasiswa Universitas Sumatera Utara
Windhika1 dan Ari Widiyanta2
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan atas ketertarikan peneliti untuk meneliti dan mengetahui karakteristik pemimpin kota Medan dalam perspektif mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Hal ini terkait pentingnya kehadiran seorang pemimpin dalam suatu wilayah. Adapun karakter yang dipilih dalam penelitian ini adalah kharisma, kreatif, berani, berpengaruh, netral, bermoral, motivator dan humoris (Stogdill, 1989).
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif dengan teknik survey terhadap 255 mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Mahasiswa yang menjadi responden adalah seluruh mahasiswa Universitas Sumatera Utara, baik yang aktif dalam organisasi Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) maupun tidak tergabung dalam Pemerintahan Mahasiswa (PEMA).
Secara keseluruhan, ditemukan urutan karakteristik yang diharapkan mahasiswa untuk dimiliki oleh pemimpin kota Medan yakni bermoral, kreatif, berani, kharisma, netral, motivator, berpengaruh, jujur, beriman, humoris, adil, menarik, sederhana, nasionalis dan revolusioner. Ditemukan juga variasi karakteristik pada kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Pemerintahan Mahasiswa (PEMA), mahasiswa yang tidak tergabung dalam Pemerintahan Mahasiswa (PEMA), jenis kelamin, rentang usia, status tempat tinggal dan lama tinggal. Dari keseluruhan variasi tersebut, karakter bermoral menempati urutan yang paling tinggi.
Kata kunci : pemimpin, Medan, mahasiswa, karakteristik
1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
2
ii
The characteristics of Medan’s leader in students of North Sumatera University’s perspectives
Windhika1 dan Ari Widiyanta2
ABSTRACT
The research was conducted on the interest of researchers to examine and investigate the characteristics of the principal city of Medan in North Sumatra University student perspective. This is related to the importance of the presence of a leader in a region. The characters chosen in this study is charismatic, creative, courageous, influential, neutral, immoral, motivator and humorist (Stogdill, 1989).
The approach used in this research is descriptive quantitative methods with engineering survey of 255 students at the University of North Sumatra. The sampling technique used was accidental sampling. Students who responded were all students of the University of North Sumatra, both active in the Student Government organization (PEMA) and not incorporated in the Student Government (PEMA).
Overall, it was found that the characteristics of the sequence, students are expected to be owned by the city of Medan that is immoral leader, creative, daring, charisma, neutral, motivator, powerful, honest, faithful, humorous, fair, attractive, simple, nationalist and revolutionary. It was also found variations in the characteristics of the group of students who are members of the Student Government (PEMA), students who are not members of the Student Government (PEMA), gender, age range, status of residence and length of stay. Of the overall variation of the moral character of the highest ranks.
Keywords : leader, Medan, student, characteristic
1
Students of Psychology Faculty, North Sumatera University 2
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga Skripsi dengan judul “Karakteristik Pemimpin Kota Medan dalam Perspektif Mahasiswa Universitas Sumatera Utara” ini dapat diselesaikan. Skripsi disusun sebagai tugas akhir dan merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini peneliti dengan rendah hati ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Irmawati, psikolog, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Ari Widiyanta, M.Si, psikolog, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan pengarahan, bimbingan dan ilmu dalam penelitian ini. 3. Ibu Meutia Nauly, M.Si, psikolog dan Ibu Ridhoi Meilona Purba, M.Si ,
selaku dosen penguji yang telah bersedia menguji, memberikan masukan dan saran kepada peneliti.
4. Ibu Rodhiatul Hasanah Siregar, M.Si, psikolog selaku dosen pembimbing akademik yang bersedia meluangkan waktunya untuk selalu membimbing saya, memberikan masukan, nasihat, dan semangat selama masa perkuliahan.
5. Seluruh dosen dan staf di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. 6. Kedua orang tua penulis, Avrits Siahaan, SH, MH dan dra. Dewi
Tinambunan atas segala pengorbanan, kasih sayang dan doanya yang diberikan kepada peneliti.
7. Saudara-saudara penulis, Flaming Siahaan, SH, Euni Siahaan, Helsa Tinambunan dan Michael Manalu yang selalu mendukung dan mendoakan peneliti dalam mengerjakan penelitian ini.
iv
9. Abang terkasih peneliti, saudara Johannes Diandra Indra Utama Hutapea, S.Ked, yang telah bersedia memberi waktu, tenaga, pengertian dan perhatian sepenuhnya untuk membantu penulis menyelesaikan penelitian ini.
10.Teman-teman peneliti, Santa Samosir, Kurnia Lumbanbatu dan Chika Sitepu yang selalu mendukung satu sama lain dalam banyak hal, khususnya dalam mengerjakan penelitian.
11.Seluruh teman peneliti angkatan 2009 di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
12.Keluarga besar Siahaan dan keluarga besar Tinambunan yang telah mendoakan peneliti untuk dapat menyelesaikan penelitian ini.
13.Seluruh mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang telah ikut berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini.
14.Semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung memberikan bantuan dalam penulisan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penyusunan skripsi ini akibat keterbatasan ilmu dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, semua saran dan kritik akan menjadi sumbangan yang sangat berarti guna menyempurnakan skripsi ini.
Akhirnya peneliti mengharapkan hasil skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, bangsa dan negara Indonesia serta pengembangan ilmu pengetahuan.
Medan, 16 Mei 2013 Penulis,
v DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak……….………. i
Abstract .……….……….. ii
Kata Pengantar………...... iii
Daftar Isi ………..……… v
Daftar Tabel……..……… vii
Daftar Lampiran ………. ix
BAB I PENDAHULUAN ……… ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
1. Manfaat Teoritis ... 6
2. Manfaat Praktis ... 6
E. Sistematika Penulisan ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
A. Pemimpin ... 9
1. Definisi Pemimpin ... ... 9
2. Karakteristik Pemimpin ... 10
B. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Perspektif Mahasiswa dalam Memilih Pemimpin ... 15
C. Mahasiswa Universitas Sumatera Utara ... 17
D. Karakteristik Pemimpin Kota Medan dalam Perspektif Mahasiswa Universitas Sumatera Utara ... 18
vi
BAB III METODE PENELITIAN…….. ... 20
A. Identifikasi Variabel Penelitian... . 20
B. Defenisi Operasional Variabel... . 20
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 21
1. Populasi dan Sampel ... 21
2. Teknik Pengambilan Sampel... 21
D. Metode Pengumpulan Data ... 22
E. Uji Validitas Alat Ukur ... 23
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 23
G. Metode Analisis Data ... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 27
A. Gambaran Lokasi danResponden Penelitian ... 27
1. Lokasi Penelitian ... 27
2. Karakteristik Responden ... 27
B. Hasil Penelitian ... 32
1. Hasil Penelitian Utama ... 33
2. Hasil Penelitian Tambahan ... 37
C. Pembahasan ... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...68
A. Kesimpulan ... 68
B. Saran ... 69
1.Saran Praktis ... 69
2. Saran Penelitian Lanjutan ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 71
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin 28
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Rentang Usia 28
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Lama Tinggal 29
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Status Tempat Tinggal 29
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Status Organisasi 30
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Fakultas 31
Tabel 7 Karakter Pemimpin Menurut Seluruh Responden 33 Tabel 8 Karakter Pemimpin Menurut Responden PEMA 34 Tabel 9 Karakter Pemimpin Menurut Responden non-PEMA 36 Tabel 10 Karakter Pemimpin Menurut Seluruh Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin 37
Tabel 11 Karakter Pemimpin Menurut Responden PEMA
Berdasarkan Jenis Kelamin 39
Tabel 12 Karakter Pemimpin Menurut Responden non-PEMA
Berdasarkan Jenis Kelamin 41
Tabel 13 Karakter Pemimpin Menurut Seluruh Responden
Berdasarkan Rentang Usia 43
Tabel 14 Karakter Pemimpin Menurut Responden PEMA
Berdasarkan Rentang Usia 45
viii Berdasarkan Rentang Usia
Tabel 16 Karakter Pemimpin Menurut Seluruh Responden
Berdasarkan Status Tempat Tinggal 49
Tabel 17 Karakter Pemimpin Menurut Responden PEMA
Berdasarkan Status Tempat Tinggal 51
Tabel 18 Karakter Pemimpin Menurut Responden non-PEMA
Berdasarkan Status Tempat Tinggal 54
Tabel 19
Karakter Pemimpin Menurut Seluruh Responden
Berdasarkan Lama Tinggal 56
Tabel 20 Karakter Pemimpin Menurut Responden PEMA
Berdasarkan Lama Tinggal 59
Tabel 21 Karakter Pemimpin Menurut Responden non-PEMA
Berdasarkan Lama Tinggal 62
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2. Angket Penelitian
Lampiran 3. Hasil Tabulasi Silang dan Diagram
i
Karakteristik pemimpin kota Medan dalam perspektif mahasiswa Universitas Sumatera Utara
Windhika1 dan Ari Widiyanta2
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan atas ketertarikan peneliti untuk meneliti dan mengetahui karakteristik pemimpin kota Medan dalam perspektif mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Hal ini terkait pentingnya kehadiran seorang pemimpin dalam suatu wilayah. Adapun karakter yang dipilih dalam penelitian ini adalah kharisma, kreatif, berani, berpengaruh, netral, bermoral, motivator dan humoris (Stogdill, 1989).
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif dengan teknik survey terhadap 255 mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Mahasiswa yang menjadi responden adalah seluruh mahasiswa Universitas Sumatera Utara, baik yang aktif dalam organisasi Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) maupun tidak tergabung dalam Pemerintahan Mahasiswa (PEMA).
Secara keseluruhan, ditemukan urutan karakteristik yang diharapkan mahasiswa untuk dimiliki oleh pemimpin kota Medan yakni bermoral, kreatif, berani, kharisma, netral, motivator, berpengaruh, jujur, beriman, humoris, adil, menarik, sederhana, nasionalis dan revolusioner. Ditemukan juga variasi karakteristik pada kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Pemerintahan Mahasiswa (PEMA), mahasiswa yang tidak tergabung dalam Pemerintahan Mahasiswa (PEMA), jenis kelamin, rentang usia, status tempat tinggal dan lama tinggal. Dari keseluruhan variasi tersebut, karakter bermoral menempati urutan yang paling tinggi.
Kata kunci : pemimpin, Medan, mahasiswa, karakteristik
1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
2
ii
The characteristics of Medan’s leader in students of North Sumatera University’s perspectives
Windhika1 dan Ari Widiyanta2
ABSTRACT
The research was conducted on the interest of researchers to examine and investigate the characteristics of the principal city of Medan in North Sumatra University student perspective. This is related to the importance of the presence of a leader in a region. The characters chosen in this study is charismatic, creative, courageous, influential, neutral, immoral, motivator and humorist (Stogdill, 1989).
The approach used in this research is descriptive quantitative methods with engineering survey of 255 students at the University of North Sumatra. The sampling technique used was accidental sampling. Students who responded were all students of the University of North Sumatra, both active in the Student Government organization (PEMA) and not incorporated in the Student Government (PEMA).
Overall, it was found that the characteristics of the sequence, students are expected to be owned by the city of Medan that is immoral leader, creative, daring, charisma, neutral, motivator, powerful, honest, faithful, humorous, fair, attractive, simple, nationalist and revolutionary. It was also found variations in the characteristics of the group of students who are members of the Student Government (PEMA), students who are not members of the Student Government (PEMA), gender, age range, status of residence and length of stay. Of the overall variation of the moral character of the highest ranks.
Keywords : leader, Medan, student, characteristic
1
Students of Psychology Faculty, North Sumatera University 2
10 BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kota Medan, sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara takkan terlepas dari kualifikasi unsur-unsur pembentukan suatu wilayah, adanya rakyat, pemimpin yang berdaulat serta pengakuan dari wilayah lain (Ahmadi, 2003). Situasi kota Medan saat ini sudah banyak berubah dan akan terus berubah seiring dengan berjalannya waktu. Agar dapat maju dan berkembang, kota Medan membutuhkan adanya peran andil pemimpin yang mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Pemimpin yang akan disoroti dalam penelitian ini adalah Walikota Medan. Walikota Medan merupakan jabatan politik dan jabatan publik yang bertugas memimpin dan menggerakkan jalannya roda pemerintahan di kota Medan (Kansil, 1996). Pemimpin kota Medan saat ini dipilih secara langsung oleh rakyatnya dengan beban tugas dan tanggung jawab untuk memperjuangkan nasib rakyat di wilayahnya.
11
pemimpin dan yang bukan pemimpin untuk mencapai tujuan bersama dalam menjalankan kepemimpinannya.
Dari definisi tersebut, dapat dipahami bahwa tugas utama seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam melaksanakan program-program saja, tetapi pemimpin harus mampu melibatkan seluruh lapisan masyarakatnya, untuk ikut berperan memberikan kontribusi yang positif dalam mencapai tujuan kotanya.
Perbincangan mengenai pemimpin menjadi menarik dikarenakan perlu mengkaji lebih mendalam bagaimana karakteristik pemimpin yang dapat memajukan kota Medan ke depannya. Tidak dapat disangkal lagi bahwa keberhasilan suatu kota sangat tergantung kepada kualitas pemimpinnya, sehingga peran pemimpin dalam suatu kota harus memiliki karakteristik tersendiri sehingga dapat mempertanggungjawabkan amanah yang diembannya (Panji, 2001).
Seorang pemimpin yang dipilih oleh masyarakat dapat ditelaah lebih lanjut dengan memahami dan mengidentifikasi karakteristik-karakteristik dari seorang pemimpin. Banyak teori dan hasil penelitian yang membahas tentang karakteristik seorang pemimpin. Salah satunya menurut teori Stogdill (1989), pemimpin harus memiliki beberapa karakteristik yakni memiliki kharisma, keberanian, kemampuan mempengaruhi orang lain, mampu membuat strategi, memiliki moral yang tinggi, mampu menjadi mediator, motivator serta memiliki rasa humor.
12
masyarakat juga menjadi aktor penting dalam memilih calon pemimpin dan harus semakin cerdas dalam menentukan pilihannya.
Menurut Panji (2001), pemimpin dalam masyarakat yang berhasil bukanlah yang mencari kekuasaan untuk diri sendiri, melainkan mendistribusikan kekuasaan kepada masyarakat untuk mencapai cita-cita bersama dengan perubahan lebih baik. Posser dan James (1996) melakukan survey pada 2.000 masyarakat di Eropa untuk mengetahui karakteristik utama dan berpengaruh signifikan yang harus dimiliki pemimpin. Hasil survey menyatakan bahwa 5 karakter seorang pemimpin yang utama dan berpengaruh signifikan yaitu pemimpin dengan karakter kejujuran (87%), karakter pandangan ke depan (71%), karakter inspiratif (68%), karakter kompetensi (58%) serta karakter adil atau bijaksana (49%). Berdasarkan hasil survey diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kejujuran menjadi karakteristik yang paling utama untuk diusung oleh pemimpin dalam masyarakat di Eropa yaitu dengan persentase 87%.
13
Semakin diperkuat melalui pernyataan di bawah ini yang telah dikatakan salah seorang mahasiswa tingkat akhir Universitas Sumatera Utara saat ditanyakan tentang pendapat mengenai pemimpin di Sumatera Utara:
“Sumut saat ini membutuhkan pemimpin baru yang mengenal betul persoalan di Sumut. Kebutuhan rakyat Sumut saat ini tidak mendapatkan penanganan yang tepat oleh pemerintahnya.
(Komunikasi Personal, 10 Desember 2012)
Berdasarkan kutipan pernyataan di atas, terlihat bahwa betapa pentingnya mahasiswa-mahasiswa kota Medan dalam membutuhkan pemimpin, sehingga perlu disadari mahasiswa yang hakikatnya sangat tinggi pada tingkat pendidikan, agar tidak salah dalam memilih pemimpin. Mahasiswa Universitas Sumatera Utara khususnya masih peduli terhadap pengembangan kota Medan. Mahasiswa Universitas Sumatera Utara memiliki intelektualisme, idealisme, patriotisme, maupun semangat jati diri sebagai harapan masyarakat yang menjadikan kota Medan semakin baik (Suarausuonline, 2012).
14
Menurut Hersey dalam Ardy (2006), mahasiswa sebagai calon pengabdi masyarakat mempunyai perspektif yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas pemimpin di kotanya. Perspektif mahasiswa dibutuhkan guna membangun dan memberikan perubahan terbaik di kota Medan (Hersey dalam Ardy, 2006). Kota Medan akan maju dan berkembang dengan adanya peran andil dan keikutsertaan mahasiswa dalam membangun masyarakat. Ross (dalam Siagian, 1999) juga menambahkan bahwasanya dalam memilih pemimpin, perspektif mahasiswa turut dipengaruhi faktor-faktor dalam pengkategorian responden antara lain usia, jenis kelamin, status tempat tinggal, dan lama tinggal.
Tentu mahasiswa-mahasiswa Universitas Sumatera Utara turut memilih dan merasakan langsung akan kehadiran dan kebijakan seorang pemimpin di Kota Medan. Oleh karena itu, untuk menelusuri keberadaan dan konteks Walikota Medan, penulis akan mengkaji dan mencermati pandangan mahasiswa yang ada di Perguruan Tinggi Negeri kota Medan tentang karakteristik yang diharapkan dari Walikota Medan. Dalam hal ini penulis memilih mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul: “Karakteristik Pemimpin Kota Medan dalam Perspektif Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.”
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis membuat rumusan masalah:
15
2. Apa saja karakteristik pemimpin kota Medan menurut seluruh mahasiswa Universitas Sumatera Utara jika ditinjau berdasarkan faktor jenis kelamin, usia, status tempat tinggal, lama tinggal.
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pemimpin Kota Medan dalam perspektif Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini dapat memperkaya kajian ilmiah tentang karakteristik pemimpin dalam perspektif mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
b. Bagi kepentingan akademis, hasil penelitian ini akan dapat memberikan sumbangan untuk pengembangan ilmu psikologi khususnya pengembangan ilmu psikologi sosial yang berfokus pada ksrwskteristik pemimpin masyarakat pada umumnya dan masyarakat kota Medan pada khususnya.
c. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi baru yang dapat dijadikan sebagai penunjang untuk bahan penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
16
b. Penelitian ini dapat berguna untuk menambah kajian informasi dan bahan masukan bagi calon pemimpin masyarakat di masa yang akan datang mengenai karakteristik pemimpin dalam masyarakat.
c. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti, yang tergabung dalam partai politik, organisasi masyarakat, dan sebagainya, sebagai arahan atau petunjuk dalam menelaah kriteria pemimpin yang membawa perubahan terhadap masyarakat.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisikan latar belakang yang mendasari penelitian ini, rumusan masalahnya, tujuan diadakannya penelitian, manfaat penelitian dari segi teoritis dan praktis, serta sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Bab ini berisikan teori – teori yang berhubungan dengan pemimpin dan karakteristik pemimpin secara umum, serta mencantumkan kerangka berpikir.
BAB III : Metode Penelitian
17
dalam pengambilan sampel, alat ukur yang digunakan, serta metode dalam menganalisis hasil data penelitian.
BAB IV : Hasil dan Pembahasan
Bab ini berisi penjelasan singkat tentang lokasi penelitian, karakteristik-karakteristik dari sampel yang diteliti yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar berupa diagram serta pembahasan mengenai hasil penelitian yang telah dilaksanakan
BAB V : Kesimpulan dan Saran
18 BAB II
LANDASAN TEORI
A. PEMIMPIN
1. Definisi Pemimpin
Terdapat banyak definisi mengenai pemimpin. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007), pemimpin memiliki kata dasar “pimpin” yang sering
disebut sebagai pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja atau tua-tua yang dalam konteks perannya berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara dalam sistem tertentu.
Sunindhia (2003) menyatakan bahwa pemimpin merupakan seseorang yang diberikan kepercayaan untuk memberikan arahan kepada masyarakat dalam sistem tertentu. Teori ini sejalan menurut McShane (2004) yang menyatakan bahwa pemimpin adalah seseorang yang mampu memberi arahan dan mempengaruhi aktivitas terkait dengan tugas dari anggota kelompok. Selanjutnya, peneliti berfokus pada pengertian pemimpin menurut Kartono (1994), bahwa pemimpin ialah seorang yang memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengorganisir, mengarahkan usaha atau upaya orang lain sehingga mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
19
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah seseorang yang menjadi panutan dalam memberikan arahan kepada masyarakat atau individu, bertindak memimpin dengan cara memprakarsai tingkah laku sosial dan bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu atau beberapa tujuan bersama.
2. Karakteristik Pemimpin
Menurut Yukl (1998), karakteristik pemimpin merupakan ciri-ciri atau sifat yang dimiliki oleh setiap pemimpin dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya, dapat dilihat dengan mengenal dan mengidentifikasi atasan melalui interaksi antara bawahan dengan atasan, artinya karakteristik ini berpengaruh terhadap persepsi bawahan terhadap pemimpin. Menurut Stogdill (dalam Yukl, 1998), menyatakan bahwa pemimpin itu harus memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
a. Memiliki kharisma
Menjadi pemimpin itu tidak semudah yang dibayangkan orang. Ia harus siap secara intelektual dan moral. Karena ia akan menjadi figur yang diharapkan banyak orang. Perilakunya harus menjadi teladan atau patut diteladani. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai kemampuan di atas kemampuan rata-rata orang biasanya. Singkatnya bahwa seorang pemimipin harus mempunyai kharisma. Pemimpin yang punya karisma memiliki:
20 2. Jujur dan dapat dipercaya 3. Memegang komitmen 4. Konsisten dengan ucapan
5. Memiliki moral agama yang cukup.
b. Memiliki keberanian
Sangat tidak masuk akal apabila seorang pemimpin tidak memiliki keberanian. Sekurang-kurangnya keberanian berbicara, mengemukakan pendapat, beradu argumentasi dan berani membela kebenaran. Secara lebih khusus keberanian itu ditunjukkan dalam komitmen berani membela yang benar, memegang teguh pada pendirian yang benar, tidak takut gagal, berani ambil resiko, dan berani bertanggungjawab.
c. Memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain
Salah satu ciri bahwa seseorang memiliki jiwa pemimpin adalah kemampuannya mempengaruhi seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan kemampuannya berkomunikasi, ia dapat mempengaruhi orang lain. Adapun cara-cara untuk mempengaruhi orang lain yaitu :
1. Membuat orang lain merasa penting 2. Membantu kesulitan orang lain
3. Mengemukakan wawasan dengan cara pandang yang positif 4. Tidak merendahkan orang lain
21 d. Mampu membuat strategi
Seorang pemimpin semestinya identik dengan seorang ahli strategi. Strategi yang dirancang banyak ditentukan untuk mengetahui maju-mundurnya suatu kota atau wilayah. Adapun seorang pemimpin yang mampu menyusun strategi adalah:
1. Menguasai medan 2. Memiliki wawasan luas 3. Berpikir cerdas
4. Kreatif dan inovatif
5. Mampu melihat masalah secara komprehensif 6. Mampu menyusun skala prioritas
7. Mampu memprediksi masa depan.
e. Memiliki moral yang tinggi
Banyak orang berpendapat bahwa moralitas merupakan ukuran berkualitas atau tidaknya hidup seseorang khususnya bagi seorang pemimpin yang akan menjadi panutan. Seorang pemimpin adalah seorang panutan yang secara moral dapat dipertanggungjawabkan. Tanda-tanda seorang pemimpin yang bermoral tinggi yakni :
22 5. Tidak gegabah
6. Tidak mau memiliki yang bukan haknya
7. Perkataannya terkendali dan penuh perhitungan 8. Perilakunya mampu dijadikan contoh.
f. Mampu menjadi mediator
Seorang pemimpin yang bijak mampu bertindak adil dan berpikir secara objektif. Dua hal tersebut akan menunjang tugas pemimpin untuk menjadi seorang mediator. Pemimpin sebagai mediator meliputi:
1. Berpikir positif
2. Setiap ada masalah selalu berada di tengah
3. Mampu mendudukkan masalah secara proporsional
4. Mampu membedakan kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
g. Mampu menjadi motivator
Seorang pemimpin adalah sekaligus seorang motivator. Pemimpin adalah titik sentral dan titik awal sebuah langkah akan dimulai. Motivasi akan lahir jika pemimpin menyadari fungsinya sebagai motivator. Tanda-tanda seorang pemimpin menyadari fungsinya sebagai motivator yaitu :
1. Memiliki kepedulian kepada orang lain 2. Mampu menjadi pendengar yang baik 3. Mengajak kepada kebaikan
23
5. Berusaha mengerti keinginan orang lain.
h. Memiliki rasa humor
Seorang pemimpin akan lebih mudah melaksanakan tugas kepemimpinannya - jika didukung sifat humoris ataupun memiliki humor yang tinggi. Termasuk kategori pemimpin yang memiliki rasa humor adalah sebagai berikut :
1. Murah senyum
2. Mampu memecahkan kebekuan suasana
3. Mampu menciptakan kalimat yang menyegarkan 4. Kaya akan cerita dan kisah-kisah lucu
5. Mampu menempatkan humor pada situasi yang tepat.
Dari beberapa hal yang telah dikemukakan diatas mengenai karakteristik pemimpin, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan pemimpin dalam kepemimpinannya sangat tergantung pada sejauh mana pemimpin tersebut berhasil memiliki karakteristik-karakteristik tersebut, memberikan perubahan, serta dapat diaplikasikan kepada pemimpin kelompok maupun masyarakat (Gibson, 2000).
24
memiliki fungsi sebagai pemberian pelayanan, fungsi pengaturan (penetapan peraturan daerah), fungsi pembangunan, fungsi perwakilan, serta fungsi koordinasi dan perencanaan pembangunan kota (Kansil, 1996).
B. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
PERSPEKTIF DALAM MEMILIH PEMIMPIN
Dalam memilih pemimpin, perspektif seseorang turut dipengaruhi beberapa faktor dalam pengkategorian responden, antara lain (Ross dalam Siagian, 1999):
1. Usia
Faktor usia merupakan faktor yang mempengaruhi partisipasi seseorang dalam memilih pemimpin. Mereka dari kelompok usia menengah ke atas dengan keterikatan moral kepada nilai dan norma lingkungan yang lebih kuat, cenderung lebih banyak yang berpartisipasi daripada mereka yang dari kelompok usia lainnya.
2. Jenis Kelamin
25 3. Status Tempat Tinggal
Lingkungan dimana seseorang tinggal dianggap dapat menjadi pengaruh untuk mengetahui situasi yang terjadi di sekitarnya sehingga akan berpengaruh pada partisipasi seseorang dalam memilih pemimpin. Seseorang yang tinggal sendiri kurang memperoleh masukan dan informasi tentang kondisi di wilayahnya terutama tentang karakteristik pemimpin, beda dengan seseorang yang tinggal bersama orangtua yang akan banyak mendapatkan informasi tentang pemimpin baik yang telah memimpin dan pemimpin yang diharapkan untuk kedepannya dengan cara memberikan pandangan bahkan saling berdiskusi diantara keluarga. Sedangkan yang tinggal kost memiliki waktu terbatas dan kadangkala berpindah-pindah atau tidak tinggal lama sehingga informasi pun kurang diperoleh.
4. Lama Tinggal
26
C. MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2004), mahasiswa adalah individu atau sekelompok orang yang bekerja aktif mendorong, pelaksana sesuatu di berbagai bidang. Mahasiswa sebagai agent of change dan agent of social control adalah penyambung lidah rakyat (Koran Media Indonesia, 2009: 8). Kata Mahasiswa, yang terdiri dari dua komponen yaitu maha dan siswa. Maha memiliki makna “di atas“( sifat ) dan siswa yang memiliki makna “orang yang
terpelajar,”. Dari dua komponen kata di atas di gabung menjadi kata “mahasiswa”
yang dapat kita terjemahkan dalam pemahaman yang sederhana yaitu sekelompok orang yang memperoleh tingkat pendidikan yang paling atas (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007). Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa merupakan orang terpelajar yang dapat mengecap pendidikan yang tertinggi dalam tingkatan pendidikan formal.
27
D. KARAKTERISTIK PEMIMPIN KOTA MEDAN DALAM
PERSPEKTIF MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
28
Dengan adanya pemimpin
kemamanan lingkungan dapat terjaga dari aksi-aksi premanisme.
Perhatian pemimpin kepada
masyarakat perkotaan maupun pedesaan
Pembangunan yang dapat
29 BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah elemen penting dalam penelitian, sebab metode penelitian membatasi penelitian dengan garis-garis yang sangat cermat untuk menjaga agar pengetahuan yang dicapai dari penelitian dapat memiliki keilmiahan yang tinggi (Hadi, 2000). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif deskriptif, karena penelitian ini merupakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan masalah yang ada, di mana data yang ada dikumpul, dihitung kemudian diklasifikasikan dan selanjutnya dianalisa (Azwar , 2009) dengan tujuan untuk menguji variabel karakteristik pemimpin.
A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Identifikasi variabel utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah perspektif mahasiswa terhadap karakteristik pemimpin.
B. DEFINISI VARIABEL PENELITIAN
Definisi operasional variabel pada penelitian ini adalah perspektif mahasiswa tentang karakteristik pemimpin. Pemimpin yang memiliki karakteristik dapat tercermin dalam sifat, watak, perilaku, tindakan serta karakteristik terbanyak lainnya yang diharapkan mahasiswa Universitas Sumatera Utara sebagai responden penelitian. Cara pengukurannya adalah responden diberikan angket yang terdiri dari beberapa pernyataan dengan pilihan jawaban sesuai
30
dengan karakteristik pemimpin diantaranya yaitu memiliki kharisma, keberanian, kemampuan mempengaruhi orang lain, mampu membuat strategi, memiliki moral yang tinggi, mampu menjadi mediator, motivator serta memiliki rasa humor.
C. POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh subjek yang dimaksud untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai sejumlah subjek atau individu yang paling sedikit memiliki satu sifat yang sama. Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi. Sampel harus memiliki paling sedikit satu sifat yang sama (Hadi, 2000).
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Namun karena keterbatasan peneliti dan luasnya keseluruhan populasi, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari keseluruhan populasi, yang disebut dengan sampel. Sampel ditentukan dengan cara memilih siapa saja yang ditemui pada saat penelitian atau pengumpulan data berlangsung sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh peneliti sampai memenuhi jumlah sampel minimum berdasarkan ketentuan hasil perhitungan jumlah sampel.
2. Teknik Pengambilan Sampel
31
yang sesuai, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar benar-benar mewakili populasi (Hadi, 2000).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara acak dimana masing-masing anggota populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel.
Adapun karakteristik sampel yang ditentukan oleh peneliti yang harus dipenuhi yaitu:
1. Mahasiswa yang masih aktif berkuliah di Universitas Sumatera Utara (minimal 17 tahun) baik yang tergabung dalam organisasi PEMA maupun tidak.
2. Bertempat tinggal di kota medan (perempuan dan laki-laki). Hal ini didasari harapan bahwa dengan latar belakang daerah tempat ini subjek mampu mengetahui karakteristik pemimpin di Kota Medan dan sudah cukup mampu memahami pernyataan yang diajukan dan mengkomunikasikan jawaban dengan kemampuan verbal yang baik.
D. METODE PENGUMPULAN DATA
32
berisi peryataan-peryataan berstruktur dalam bentuk pernyataan-pernyataan semi terbuka yang diajukan secara tertulis pada responden untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (Hadi, 2000). Pernyataan dibuat menjabarkan indikator variabel yang diteliti, sesuai dan relevan dengan topik penelitian. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang karakteristik pemimpin terbanyak yang diharapkan dari responden pada masing-masing fakultas di Universitas Sumatera Utara.
E. UJI VALIDITAS ALAT UKUR
Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi ukur artinya alat ukur memang mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur (Hadi, 2000). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah isi atau content validity, yaitu sejauh mana alat tes yang digunakan dilihat dari segi isi adalah benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Hadi, 2000). Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah professional judgement, pendapat professional diperoleh dengan cara berkonsultasi dengan dosen pembimbing.
F. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN
33 1. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ini, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu di beberapa fakultas Universitas Sumatera Utara.
2. Tahap Perizinan
Pada tahap ini peneliti meminta izin untuk melakukan penelitian dengan memberikan surat izin penelitian yang telah disediakan oleh pihak kampus untuk tiap-tiap fakultas di Universitas Sumatera Utara.
3. Tahap Pelaksanaan
Peneliti melakukan penelitian dengan cara menyebarkan angket kepada responden.
4. Tahap Pasca Pelaksanaan
Merupakan tahap akhir yaitu terdiri dari tahap pengolahan data yang diperoleh melalui angket. Dalam hal ini peneliti akan melakukan kegiatan berikut :
a. Melakukan verifikasi data dengan memeriksa kelengkapan jumlah angket yang terkumpul, dan kelengkapan pengisian angket yang telah diisi.
b. Melakukan skoring dan menilai setiap jawaban yang telah diisi dan menghitung skor total setiap subjek menggunakan kriteria penskoran yang telah dibuat.
34
d. Melakukan kategorisasi data dengan mengelompokkan data-data yang telah dibuat untuk masing-masing karakteristik.
G. METODE ANALISIS DATA
Metode analisis data merupakan suatu proses lanjutan dari proses pengolahan data untuk melihat bagaimana menginterpretasikan data, kemudian menganalisis data dari hasil yang sudah ada pada tahap hasil pengolahan data (Azwar, 2009). Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dianalisis dengan :
1. Pemeriksaan akan kelengkapan jawaban
Pada tahap ini data yang diperoleh diperiksa kembali untuk mencari jawaban dari angket yang tidak lengkap.
2. Tally, yaitu menghitung jumlah atau frekuensi dari masing-masing jawaban dalam angket.
3. Menghitung persentase jawaban responden dalam bentuk tabel tunggal (Azwar, 2009) melalui distribusi frekuensi dan persentase. dengan menggunakan rumus :
Keterangan : P : Persentase
f : Frekuensi data
35
36 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN LOKASI DAN RESPONDEN PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam lingkungan Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara terletak di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru dan telah digunakan sejak tahun 1957. Kampus USU memiliki luas sekitar 122 Ha, dengan zona akademik seluas sekitar 100 Ha yang berada ditengahnya. Universitas Sumatera Utara memiliki 14 fakultas yaitu Kedokteran, Hukum, Pertanian, Teknik, Kedokteran Gigi, Ekonomi, Sastra, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Psikologi, Keperawatan dan Ilmu Komunikasi.
2. Karakteristik Responden
Jumlah responden pada penelitian ini adalah sebanyak 255 orang. Responden memiliki beberapa karakteristik berbeda sperti jenis kelamin, rentang usia, status tempat tinggal, lama tinggal dan fakultas masing-masing responden.
37
Berdasarkan tabel 4.1., jumlah responden berdasarkan jenis kelamin hampir sama. Responden laki-laki berjumlah 129 (50,6%) orang dan responden perempuan berjumlah 126 (49,4%) orang.
Berdasarkan rentang usia, sebagian besar responden pada penelitian ini adalah mahasiswa dengan rentang usia 18-20 tahun yaitu sebanyak 140 (54,9%) orang. Sedangkan sisanya adalah mahasiswa dengan rentang usia 21-23 tahun yaitu sebanyak 115 (45,1%) orang.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)
Laki-Laki 129 50.6
Perempuan 126 49.4
Total 255 100.0
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Rentang Usia
Rentang Usia Jumlah (orang) Persentase (%)
18-20 tahun 140 54.9
21-23 tahun 115 45.1
38
Berdasarkan lama tinggal di kota Medan, sebanyak 105 (41,2%) orang telah tinggal di kota Medan lebih dari 6 tahun. Sedangkan sisanya, 79 (31%) orang telah tinggal 3 hingga 6 tahun dan 71 (27,8%) orang tinggal di kota Medan kurang dari 3 tahun.
Berdasarkan status tempat tinggal rsponden, jumlah responden yang tinggal bersama orang tua hampir sama dengan responden yang tinggal di kost. Jumlah responden yang tinggal di kost adalah sebanyak 120 (47,1%) orang. Sedangkan responden yang tinggal bersama orang tua adalah sebanyak 110 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Tinggal
Lama Tinggal Jumlah (orang) Persentase (%)
< 3 tahun 71 27.8
3 - 6 tahun 79 31.0
> 6 tahun 105 41.2
Total 255 100.0
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Status Tempat Tinggal
Status Tempat Tinggal Jumlah (orang) Persentase (%)
Kost 120 47.1
Tinggal Sendiri 25 9.8
Bersama Orang Tua 110 43.1
39
(43,1%) orang. Dan yang paling sedikit adalah responden yang tinggal sendiri, yaitu sebanyak 25 (9,8%) orang.
Berdasarkan status organisasinya, sebagian besar responden adalah mahasiswa yang berstatus sebagai pengurus Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) yakni sebanyak 195 (76,5%) orang. Sedangkan sisanya adalah mahasiswa yang bukan merupakan pengurus PEMA (Non-PEMA), yaitu sebanyak 60 (23,5%) orang.
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Status Organisasi
Status Organisasi Jumlah (orang) Persentase (%)
PEMA 195 76.5
Non-PEMA 60 23.5
40
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas
Fakultas Jumlah (orang) Persentase (%)
Kedokteran 31 12.2
Psikologi 29 11.4
Keperawatan 18 7.1
Kesehatan Masyarakat 19 7.5
Kedokteran Gigi 20 7.8
Ilmu Komunikasi 17 6.7
Teknik 6 2.4
Ilmu Budaya 6 2.4
Hukum 25 9.8
Ekonomi 15 5.9
Farmasi 12 4.7
Matematika dan IPA 26 10.2
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 20 7.8
Pertanian 11 4.3
Total 255 100.0
Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa dari 14 fakultas yang ada di Universitas Sumatera Utara. Jumlah responden yang terbanyak adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran sebanyak 31 (12,2%) orang, diikuti oleh mahasiswa Fakultas Psikologi sebanyak 29 (11,4%) orang dan mahasiswa Fakultas Matematika dan IPA sebanyak 26 (10,2%) orang.
41
dari Fakultas Hukum adalah 25 (9,8%) orang, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik masing-masing sebanyak 20 (7,8%) orang. Selain itu, responden dari Fakultas Kesehatan Masyarakat adalah 19 (7,5%) orang, mahasiswa Fakultas Keperawatan sebanyak 18 (7,1%) orang, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi sebanyak 17 (6,7%) orang, mahasiswa Fakultas Ekonomi sebanyak 15 (5,9%) orang, mahasiswa Fakultas Farmasi sebanyak 12 (4,7%) orang dan mahasiswa Fakultas Pertanian sebanyak 11 (4,3%) orang.
B. HASIL PENELITIAN
42 1. Hasil Penelitian Utama
Tabel 7. Karakter Pemimpin Menurut Seluruh Responden
Karakter Mahasiswa USU Persentase
Bermoral 232 90,98
Kreatif 205 80,39
Berani 201 78,82
Kharisma 187 73,33
Netral 174 68,23
Motivator 147 57,64
Berpengaruh 132 51,76
Jujur 85 33,33
Beriman 72 28,23
Humoris 63 24,71
Adil 63 24,71
Menarik 32 12,54
Sederhana 31 12,15
Nasionalis 26 10,19
Revolusioner 23 9,02
Berdasarkan tabel 7., urutan karakter pemimpin yang dipilih oleh seluruh responden adalah : (1) “bermoral” dipilih oleh 232 (90,98%) orang; (2) “kreatif” dipilih oleh 205 (80,39%) orang; (3) “berani” dipilih oleh 201 (78,82%) orang; (4) “kharisma” dipilih oleh 187 (73,33%) orang; (5) “netral” dipilih oleh 174
(68,23%); (6) “motivator” dipilih oleh 147 (57,64%) orang; (7) “berpengaruh”
43
orang; (12) “sederhana” dipilih oleh 31 (12,15%) orang; (13) “nasionalis”
dipilih oleh 26 (10,19%) orang; dan (14) “revolusioner” dipilih oleh 23 (9,02%)
orang.
Tabel 8. Karakter Pemimpin Menurut Responden PEMA
Karakter PEMA Persentase
Bermoral 175 89,74
Berani 153 78,46
Kreatif 149 76,41
Kharisma 142 72,82
Netral 128 65,64
Motivator 115 58,97
Berpengaruh 102 52,31
Jujur 66 33,84
Beriman 56 28,71
Adil 54 27,69
Humoris 52 26,67
Menarik 20 10,25
Sederhana 20 10,25
Nasionalis 16 8,2
Revolusioner 10 5,12
Berdasarkan tabel 8. di atas, menurut mahasiswa yang aktif dalam Pemerintahan Mahasiswa (PEMA), sebanyak 175 (89,74%) orang menyatakan bahwa karakter utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah karakter “bermoral”. Selain bermoral, sebanyak 153 (78,46%) orang juga menyatakan pemimpin juga harus memiliki “keberanian”, sebanyak 149
44
(72,82%) orang menyatakan pemimpin harus memiliki “kharisma”. Selain itu,
pemimpin yang bersifat “netral” dipilih oleh 128 (65,64%) orang, pemimpin yang menjadi motivator dipilih oleh 115 (58,97%) orang, pemimpin yang berpengaruh dipilih oleh 102 (52,31%) orang dan sebanyak 66 (33,84%) orang menyatakan pemimpin harus berlandaskan “kejujuran”. Sebanyak 56 (28,71%)
orang mengatakan pemimpin adalah orang yang “beriman”, pemimpin yang adil diinginkan oleh 54 (27,69%) orang, dan pemimpin yang “humoris” disukai oleh
52 (26,67%) orang. Karakter “menarik” dan “sederhana” masing-masing dipilih oleh 20 (10,25%) orang dan sebanyak 16 (8,2%) orang mengharapkan pemimpin yang “nasionalis” serta 10 (5,12%) orang memilih pemimpin yang
45
Tabel 9. Karakter Pemimpin Menurut Responden Non-PEMA
Karakter NONPEMA Persentase
Bermoral 57 95
Kreatif 56 93,33
Berani 48 80
Netral 46 76,67
Kharisma 45 75
Motivator 32 53,33
Berpengaruh 30 50
Jujur 19 31,67
Beriman 16 26,67
Revolusioner 13 21,67
Menarik 12 20
Humoris 11 18,33
Sederhana 11 18,33
Nasionalis 10 16,67
Adil 9 15
Berdasarkan tabel 9., menurut mahasiswa dalam kategori mahasiswa non-PEMA, karakter “bermoral” dipilih oleh 57 (95,00%) orang, sebanyak 56
(93,33%) orang memilih karakter “kreatif”, sebanyak 48 (80,00%) orang
memilih karakter “berani”, sebanyak 46 (76,67%) orang memilih karakter “netral” dan 45 (75,00%) orang memilih karakter “kharisma”. Secara berurutan,
karakter lain yang dipilih oleh responden meliputi karakter “motivator” oleh 32
(53,33%) orang, karakter “berpengaruh” oleh 30 (50,00%) orang, karakter
“jujur” oleh 19 (31,67%), karakter “beriman” oleh 16 (26,67%) orang dan
46
menyukai pemimpin yang “menarik”, pemimpin yang “humoris” dan
“sederhana” masing-masing disukai oleh 11 (18,33%) orang. Sedangkan karakter “nasionalis” dipilih oleh 10 (16,67%) orang dan karakter “adil” dipilih oleh 9 (15,00%) orang.
2. Hasil Penelitian Tambahan
Tabel 10. Karakter Pemimpin Menurut Seluruh Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakter
Mahasiswa USU
Laki-laki % Perempuan %
Kharisma 88 68,22 99 78,57
Kreatif 112 86,82 93 73,81
Berani 108 83,72 93 73,81
Berpengaruh 69 53,49 63 50
Netral 91 70,54 83 65,87
Bermoral 122 94,57 110 87,3
Motivator 68 52,71 74 62,7
Humoris 31 24,03 32 25,4
Nasionalis 7 5,43 19 15,08
Revolusioner 12 7,5 11 8,73
Menarik 19 14,73 13 10,32
Sederhana 21 16,28 10 7,94
Jujur 38 29,46 47 37,3
Beriman 32 24,81 40 31,75
Adil 23 17,83 40 31,75
47
“kreatif” dipilih oleh 112 (86,82%) orang; (3) “berani” dipilih oleh 108 (83,72%) orang; (4) “netral” dipilih oleh 91 (70,54%) orang; (5) “kharisma” dipilih oleh 88 (68,22%) orang; (6) “berpengaruh” dipilih oleh 69 (53,49%) orang; (7) “motivator” dipilih oleh 68 (52,71%) orang; (8) “jujur” dipilih oleh 38 (29,46%) orang; (9) “beriman” dipilih oleh 32 (24,81%) orang; (10) “humoris” dipilih oleh 31 (24,03%) orang; (11) “adil” dipilih oleh 23 (17,83%) orang; (12) “sederhana” dipilih oleh 21 (16,28%) orang; (13) “menarik” dipilih oleh 19 (14,73%) orang; (14) “revolusioner” dipilih oleh 12 (7,5%) orang dan (15) “nasionalis” dipilih oleh 7 (5,43%) orang.
Sedangkan pada seluruh responden perempuan memilih karakter “bermoral” sebagai karakter utama, yakni dipilih sebanyak 110 (87,3%) orang.
Sebanyak 99 (78,57%) orang memilih pemimpin yang “berkharisma”, sebanyak
93 (73,81%) orang masing-masing memilih karakter “berani” dan “kreatif”, sebanyak 83 (65,87%) orang memilih karakter “netral”, sebanyak 74 (62,7%) orang memilih karakter “motivator”, sebanyak 63 (50,00%) orang memilih
karakter “berpengaruh” dan sebanyak 47 (37,3%) orang memilih karakter
“jujur”. Karakter “beriman” dan “adil” masing-masing dipilih oleh 40 (31,75%) orang, karakter “humoris” dipilih oleh 32 (25,4%) orang, karakter “nasionalis”
dipilih oleh 19 (15,08%) orang, karakter “menarik” dipilih oleh 13 (10,32%)
orang, karakter “revolusioner” dipilih oleh 11 (8,73%) orang dan karakter
48
Tabel 11. Karakter Pemimpin Menurut Responden PEMA Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakter PEMA
Laki-laki % Perempuan %
Kharisma 69 71,1 73 74,5
Kreatif 83 85,6 66 67,3
Berani 85 87,6 68 69,4
Berpengaruh 53 54,6 49 50
Netral 71 73,2 57 58,2
Bermoral 93 95,9 82 83,7
Motivator 54 55,7 61 62,2
Humoris 28 28,9 24 24,5
Nasionalis 6 6,2 10 10,2
Revolusioner 7 7,2 3 3,1
Menarik 13 13,4 7 7,1
Sederhana 14 14,4 6 6,1
Jujur 32 32,9 34 34,7
Beriman 28 28,9 28 28,6
Adil 19 19,6 35 35,7
Pada tabel 11., menurut responden dengan kategori PEMA dan berjenis kelamin laki-laki, pemimpin harus memiliki karakter “bermoral”. Karakter ini dipilih oleh responden sebanyak 93 (95,9%) orang. Sebanyak 85 (87,6%) orang memilih karakter “berani”, karakter “kreatif” dipilih oleh 83 (85,6%) orang,
sebanyak 71 (73,2%) orang memilih karakter “netral” dan karakter “kharisma”
dipilih oleh 69 (71,1%) orang. Kemudian, 54 (55,7%) orang memilih karakter “motivator”, sebanyak 53 (54,6%) orang memilih karakter “berpengaruh”, 32
-49
masing memilih karakter humoris dan beriman. Selain itu, karakter “adil”
dipilih oleh 19 (19,6%) orang, 14 (14,4%) orang memilih karakter “sederhana”, 13 (13,4%) orang memilih karakter “menarik” dan 7 (7,2%) orang memilih
“revolusioner” serta 6 (6,2%) memilih “nasionalis”.
Pada responden dengan kategori PEMA berjenis kelamin perempuan, 82 (83,7%) orang memilih karakter “bermoral”, 73 (74,5%) orang memilih karakter “kharisma”, 68 (69,4%) orang memilih karakter “berani”, 66 (67,3%) orang
memilih karakter “kreatif”, 61 (62,2%) orang memilih karakter “motivator” dan 57 (58,2%) orang memilih karakter “netral”. Kemudian, karakter “berpengaruh” dipilih oleh 49 (50,0%) orang, karakter “adil” dipilih oleh 35 (35,7%) orang,
karakter “jujur” dipilih oleh 34 (34,7%) orang, karakter “beriman” dipilih oleh
28 (28,6%) orang dan karakter “humoris” dipilih oleh 24 (24,5%) orang. Sisanya, 10 (10,2%) orang memilih karakter “nasionalis”, 6 (6,1%) memilih
50
Tabel 12. Karakter Pemimpin Menurut Responden Non-PEMA Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakter Non Pema
Laki-laki % Perempuan %
Kharisma 19 59,4 26 92,8
Kreatif 29 90,6 27 96,4
Berani 23 71,9 25 89,3
Berpengaruh 16 50 14 50
Netral 20 62,5 26 92,8
Bermoral 29 90,6 28 100
Motivator 14 43,7 18 64,2
Humoris 3 9,4 8 28,6
Nasionalis 1 3,1 9 32,1
Revolusioner 5 15,6 8 28,6
Menarik 6 18,7 6 21,4
Sederhana 7 21,9 4 14,3
Jujur 6 18,7 13 46,4
Beriman 4 12,5 12 42,8
Adil 4 12,5 5 17,8
Berdasarkan tabel 12., pada responden dengan kategori non-PEMA berjenis kelamin laki-laki, 29 (90,6%) orang masing-masing memilih karakter “kreatif” dan “bermoral”. Sebanyak 23 (71,9%) orang memilih karakter “berani”, sebanyak 20 (62,5%) orang memilih karakter “netral”, sebanyak 19
(59,4%) orang memilih karakter “kharisma”, sebanyak 16 (50,0%) orang memilih karakter “berpengaruh” dan sebanyak 14 (43,7%) memilih karakter
“motivator”. Karakter “sederhana” dipilih oleh 7 (21,9%) orang, karakter
51
“revolusioner” dipilih oleh 5 (15,6%) orang, karakter “beriman” dan “adil”
masing-masing dipilih oleh 4 (12,5%) orang dan karakter humoris dipilih oleh 3 (9,4%) orang serta karakter nasionalis dipilih oleh 1 (3,1%) orang.
Pada responden dengan kategori non-PEMA berjenis kelamin perempuan, sebanyak 28 (100%) orang menyatakan bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang “bermoral”. Karakter “kreatif” dipilih oleh 27 (96,4%) orang,
karakter “kharisma” dan “netral” masing-masing dipilih oleh 26 (92,8%) orang, karakter “berani” dipilih oleh 25 (89,3%) orang dan karakter motivator dipilih oleh 18 (64,2%) orang. Selain itu, sebanyak 14 (50,0%) orang memilih karakter “berpengaruh”, 13 (46,4%) orang memilih karakter “jujur”, 12 (42,8%) memilih
karakter “beriman”, 9 (32,1%) memilih karakter “nasionalis” dan sebanyak 8
(28,6%) orang masing-masing memilih karakter “humoris” dan “revolusioner”. Serta yang terakhir, sebanyak 6 (21,4%) orang memilih karakter “menarik”,
karakter “adil” dipilih oleh 5 (17,8%) orang dan sebanyak 4 (14,3%) orang
52
Tabel 13. Karakter Pemimpin Menurut Seluruh Responden Berdasarkan Rentang Usia
Karakter
Mahasiswa USU
18 – 20 % 21 - 23 %
Kharisma 103 73.57 84 73.04
Kreatif 124 88.57 81 70.43
Berani 110 78.57 91 79.13
Berpengaruh 72 51.43 60 52.17
Netral 106 75.71 68 59.13
Bermoral 134 95.71 98 85.22
Motivator 76 54.29 71 61.74
Humoris 36 25.71 27 23.48
Nasionalis 17 12.14 9 7.83
Revolusioner 14 10.00 9 7.83
Menarik 17 12.14 15 13.04
Sederhana 18 12.86 14 12.17
Jujur 50 35.71 35 30.43
Beriman 42 30.00 30 26.09
Adil 37 26.43 26 22.61
53
(25,71%) orang; (12) “sederhana” dipilih oleh 18 (12,86%) orang; (13) “nasionalis” dan “menarik” masing-masing dipilih oleh 17 (12,14%) orang; dan (14) “revolusioner” dipilih oleh 14 (10%) orang.
54
Tabel 14. Karakter Pemimpin Menurut Responden PEMA Berdasarkan Rentang Usia
Karakter
PEMA
18 – 20 % 21 - 23 %
Kharisma 79 71,8 63 74,1
Kreatif 96 87,3 53 62,3
Berani 88 80,0 65 76,6
Berpengaruh 60 54,5 42 49,4
Netral 80 72,7 48 56,5
Bermoral 107 97,2 68 80,0
Motivator 64 58,1 51 60,0
Humoris 32 29,1 20 23,5
Nasionalis 11 10,0 5 5,9
Revolusioner 6 5,4 4 4,7
Menarik 11 10,0 9 10,6
Sederhana 12 10,9 8 9,4
Jujur 44 40,0 22 25,9
Beriman 36 32,7 20 23,5
Adil 30 27,2 24 28,2
Berdasarkan tabel 14., menurut responden pada kategori PEMA dengan rentang usia 18-20 tahun, sebanyak 107 (97,2%) orang memilih pemimpin dengan karakter “bermoral” yang kemudian diikuti oleh karakter “kreatif” yang
dipilih oleh 96 (87,3%)orang. Sebanyak 88 (80,0%) orang memilih pemimpin yang “berani”, 80 (72,7%) memilih pemimpin yang “netral”, 79 (71,8%) orang
memilih pemimpin yang memiliki “kharisma”, 64 (58,1%) orang memilih
pemimpin yang dapat menjadi “motivator” dan 60 (54,5%)orang memilih
55
(44,0%) orang, pemimpin yang “beriman” dipilih oleh 36 (32,7%) orang,
pemimpin “humoris” dipilih oleh 32 (29,1%) orang dan pemimpin yang “adil”
dipilih oleh 30 (27,2%) orang. Selain itu, 12 (10,9%) orang memilih pemimpin dengan karakter yang “sederhana”, 11 (10,0%) masing-masing memilih karakter “nasionalis” dan “menarik” dan 6 (5,4%) memilih karakter “revolusioner”.
Responden pada kategori PEMA dengan rentang usia 21-23 tahun memilih pemimpin dengan karakter “bermoral”, yakni sebanyak 68 (80,0%) orang dan diikuti oleh pilihan pemimpin yang “berani” sebanyak 65 (76,6%) orang serta
pemimpin yang memiliki “kharisma” sebanyak 63 (74,1%) orang. Sebanyak 53
(62,3%) orang memilih pemimpin yang “kreatif”, 51 (60,0%) orang memilih
pemimpin yang menjadi “motivator”, 48 (56,5%) orang memilih pemimpin
yang “netral”, 42 (49,4%) orang memilih pemimpin yang “berpengaruh”, 24
(28,2%) orang memilih pemimpin yang “adil”, 22 (25,9%) orang memilih
pemimpin yang “jujur” dan masing-masing sebanyak 20 (23,5%) orang memilih pemimpin yang “humoris” dan “beriman”. Selain itu, 9 (10,6%) orang memilih
pemimpin yang “menarik”, 8 (9,4%) orang memil;ih pemimpin yang
“sederhana” dan 5 (5,9%) orang memilih pemimpin “nasionalis” serta 4 (4,7%)
56
Tabel 15. Karakter Pemimpin Menurut Responden Non-PEMA Berdasarkan Rentang Usia
Karakter Non Pema
18 – 20 % 21 - 23 %
Kharisma 24 80 21 70
Kreatif 28 93,3 28 93,3
Berani 22 73,3 26 56,7
Berpengaruh 12 40 18 60
Netral 26 86,7 20 66,7
Bermoral 27 90 30 100
Motivator 12 40 20 66,7
Humoris 4 13,3 7 23,3
Nasionalis 6 20 4 13,3
Revolusioner 8 26,7 5 16,7
Menarik 6 20 6 20
Sederhana 6 20 6 20
Jujur 6 20 13 43,3
Beriman 6 20 10 33,3
Adil 7 23,3 2 6,7
Pada tabel 15. tertera bahwa, menurut responden pada kategori non-PEMA dengan rentang usia 18-20 tahun, karakter pemimpin yang ideal adalah karakter “kreatif” yang dipilih oleh 28 (93,3%) orang dan diikuti oleh karakter “bermoral” yang dipilih oleh 27 (90,0%) orang. Sebanyak 26 (86,7%) orang memilih karakter “netral”, 24 (80,0%) orang memilih pemimpin yang memiliki
“kharisma”, 22 (73,3%) orang memilih karakter “berani”, 12 (40,0%) orang
57
Selain itu, pemimpin yang “adil” dipilih oleh 7 (23,3%) orang, pemimpin yang “nasionalis”, “menarik”, “sederhana”, “jujur” dan “beriman” masing-masing dipilih oleh 6 (20,0%) orang serta pemimpin “humoris” dipilih oleh 4 (13,3%) orang.
Pada kategori non-PEMA dengan rentang usia 21-23 tahun, karakter pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang “bermoral”, dipilih oleh 30 (100%)
orang. Kemudian, sebanyak 28 (93,3%) orang memilih pemimpin “kreatif”, 26
(56,7%) orang memilih pemimpin “berani”, 21 (70,0%) orang memilih
pemimpin yang memiliki “kharisma”, 20 (66,7%) orang masing-masing memilih pemimpin dengan karakter “netral” dan “motivator”, 18 (60,0%) orang memilih pemimpin yang “berpengaruh” dan 13 (43,3%) orang memilih pemimpin yang “jujur”. Selain itu, pemimpin “beriman” dipilih oleh 10 (33,3%)
orang, pemimpin “humoris” dipilih oleh (23,3%) orang, pemimpin yang
“menarik” dan “sederhana” masing-masing dipilih oleh 6 (20,0%) orang, pemimpin yang “revolusioner” dipilih oleh 5 (16,7%) orang dan 4 (13,3%)
orang memilih pemimpin yang “nasionalis” serta 2 (6,7%) orang memilih
58
Tabel 16. Karakter Pemimpin Menurut Seluruh Responden Berdasarkan Status Tempat Tinggal
Karakter Mahasiswa USU
Kost % Sendiri % Orang Tua %
Kharisma 90 75.00 18 72.00 79 71.82
Kreatif 98 81.67 23 92.00 84 76.36
Berani 91 75.83 20 80.00 90 81.82
Berpengaruh 74 61.67 14 56.00 44 40.00
Netral 95 79.17 15 60.00 64 58.18
Bermoral 113 94.17 25 100.00 94 85.45
Motivator 76 63.33 13 52.00 58 52.73
Humoris 37 30.83 4 16.00 22 20.00
Nasionalis 8 6.67 1 4.00 17 15.45
Revolusioner 5 4.17 0 0.00 18 16.36
Menarik 11 9.17 4 16.00 17 15.45
Sederhana 17 14.17 5 20.00 9 8.18
Jujur 43 35.83 7 28.00 35 31.82
Beriman 41 34.17 5 20.00 26 23.64
Adil 29 24.17 4 16.00 30 27.27
59
“menarik” dipilih oleh 11 (9,17%) orang; (14) “nasionalis” dipilih oleh 8 (6,67%) orang dan (15) “revolusioner” dipilih oleh 5 (4,17%) orang.
Pada seluruh responden yang tinggal sendiri, lebih memilih karakter “bermoral” sebagai karakter utama, yakni dipilih sebanyak 25 (100%) orang. Sebanyak 23 (92%) orang memilih pemimpin yang “kreatif”, sebanyak 20 (80%) orang memilih karakter “berani”, sebanyak 18 (72%) orang memilih karakter “kharisma”, sebanyak 15 (60%) orang memilih karakter “netral”, sebanyak 14 (56%) orang memilih karakter “berpengaruh” dan sebanyak 13 (52%) orang memilih karakter “motivator”. Karakter “jujur” dipilih oleh 7 (28%) orang, karakter “sederhana” dan “beriman” masing-masing dipilih oleh 5 (20%) orang, karakter “humoris”, “menarik” dan “adil” masing-masing dipilih oleh 4 (16%) orang. Dan karakter “nasionalis” hanya dipilih oleh 1 (4%) orang.
60
oleh 22 (20%) orang, dan pemimpin yang “revolusioner” dipilih oleh 18 (16,36%) orang. Karakter “nasionalis” dan “menarik” masing-masing dipilih oleh 17 (15,45%) orang serta hanya 9 (8,18%) orang saja yang memilih pemimpin yang “sederhana”.
Tabel 17. Karakter Pemimpin Menurut Responden PEMA Berdasarkan Status Tempat Tinggal
Karakter
PEMA
Kost % Sendiri % Orang Tua %
Kharisma 75 80,6 13 72,2 54 64,3
Kreatif 72 77,4 17 94,4 60 71,4
Berani 73 78,5 16 88,9 64 76,2
Berpengaruh 60 64,5 9 50,0 33 39,2
Netral 77 82,8 9 50,0 42 50,0
Bermoral 88 94,6 18 100 69 82,1
Motivator 63 67,7 11 61,1 41 48,8
Humoris 31 33,3 3 16,7 18 21,4
Nasionalis 8 8,6 0 0 8 9,5
Revolusioner 2 2,1 0 0 8 9,5
Menarik 9 9,6 3 16,7 8 9,5
Sederhana 15 16,1 2 11,1 3 3,6
Jujur 38 40,9 6 33,3 22 26,1
Beriman 31 33,3 4 22,2 21 25,0
Adil 27 29,0 3 16,7 24 28,6