i ABSTRAK
Nama : Ihsanuddin
NIM : 206011000049
Judul : “Studi komparasi antara konsep pendidikan Islam menurut K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Ahmad Dahlan” Skripsi program strata 1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan mengkaji perbandingan konsep pendidikan Islam menurut K.H. Hasyim Asy’ari dan menurut K.H. Ahmad Dahlan.
Bagi K.H. Hasyim Asy’ari, kurikulum yang penting dan mulia haruslah didahulukan ketimbang kurikulum lainnya. Ini artinya bahwa peserta didik dapat melakukan kajian terhadap kurikulum secara hirarkis.
Dalam pada itu, K.H. Hasyim Asy’ari memprioritaskan kurikulum al -Qur’an daripada lainnya. Mengedepankan kurikulum al-Qur’an ini agaknya tepat. Sebab, sebagaimana pendapat Muhammad Faisal Ali Sa’ud, kurikulum al-Qur’an merupakan ciri yang membedakan antara kurikulum pendidikan Islam dengan kurikulum pendidikan lain
Di Pesantren Tebuireng beliau mengajarkan ilmu-ilmu agama dan bahasa Arab, mulai dari tingkatan rendah sampai tingkatan tinggi, sehingga mengeluarkan alim ulama yang tidak sedikit bilangannya
Lembaga pendidikan madrasah yang sebelumnya merupakan pondok pesantren Muhammadiyah memberikan pelajaran agama dan ilmu umum secara bersama-sama. Adapun pendidikan agama yang diajarkan terutama yang bersumber dari kitab-kitab fiqih dari madzhab Imam Syafi’i, ilmu tasawuf karangan Imam Ghazali, tauhid dari kitab Risalah Tauhid dan kitab Tafsir Jalalain dan tafsir al-Manar. Sedangkan pengetahuan umum meliputi ilmu sejarah, ilmu hitung, menggambar, bahasa Melayu, bahasa Belanda dan bahasa Inggris.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur tiada terhingga penulis sampaikan kehadirat Ilahi Rabbi Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat dan salam tak lupa penulis sampaikan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan seluruh pengikutnya yang telah mengenalkan Islam kepada seluruh umat manusia.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyelesaian skripsi ini tidak sedikit mengalami kesulitan, hambatan, dan gangguan baik yang berasal dari penulis sendiri maupun dari luar. Namun berkat bantuan, motivasi, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu dengan penuh ketulusan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Bahrissalim, M.Ag Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Drs. Sapiuddin Sidiq, M.Ag, Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
iii
5. Semua Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
6. Isteri penulis tercinta Vina Zumrotul A’la (Krisna) yang selalu memberi dorongan moril atau materil.
7. Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen serta seluruh staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah dengan sabar dan tekun, rela mentransfer ilmunya kepada penulis selama penulis menempuh studi di UIN Jakarta ini.
8. Orang tua penulis yang tiada henti-hentinya mendo’akan sehingga lancar dalam semua aktivitas terutama perkuliahan.
9. Kakak-kakak penulis yang telah membantu dalam hal pembiayaan sehingga lancar kuliah
10.Untuk teman-teman seangkatan yang selalu memberikan semangat kepada penulis dan semua teman-teman (khususnya kelas A PAI Ekstensi 2006) yang telah memberikan bantuan baik langsung maupun tidak langsung dengan penuh toleransi ikut serta memberikan sumbangan yang amat berharga dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Bagi mereka semua, tiada untaian kata dan ungkapan hati selain ucapan terima kasih penulis, semoga Allah SWT., membalas semua amal baik mereka, dan akhirnya peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya kepada pembaca.
Jakarta, 21 Desember 2010
Penulis
iv DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 4
1. Identifikasi Masalah ... 4
2. Pembatasan Masalah ... 4
3. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4
D. Metode Penelitian... 5
1. Jenis Penelitian ... 5
2. Teknik Pengumpulan Data ... 6
3. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 6
E. Sumber Data Penulisan ... 6
BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Pendidikan Islam ... 8
1. Pengertian Pendidikan Menurut Bahasa dan Istilah ... 8
2. Dasar-Dasar Pendidikan Islam ... 9
3. Tujuan Pendidikan Islam... 11
4. Metode Pendidikan Islam ... 13
5. Ruang Lingkup Pendidikan Islam ... 17
B. Sejarah Pendidikan Islam ... 18
v
BAB III BIOGRAFI K.H. HASYIM ASY’ARI DAN K.H. AHMAD DAHLAN
A. K.H. Hasyim Asy’ari... 26
1. Sejarah Ringkas K.H. Hasyim Asy’ari ... 26
2. Latarbelakang Pendidikan K.H. Hasyim Asy’ari ... 26
3. Karya-karya K.H. Hasyim Asy’ari... 28
4. Kontribusi Pendidikan Terhadap Masyarakat ... 29
B. K.H. Ahmad Dahlan ... 30
1. Sejarah Ringkas K.H. Ahmad Dahlan... 30
2. Latarbelakang Pendidikan K.H. Ahmad Dahlan ... 32
3. Karya-karya K.H. Ahmad Dahlan ... 35
4. Kontribusi Pendidikan Terhadap Masyarakat ... 40
BAB IV PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN MENURUT K.H. HASYIM ASY’ARI DAN K.H. AHMAD DAHLAN A. Pendidikan Islam menurut K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Ahmad Dahlan ... 44
B. Kurikulum Pendidikan Islam menurut K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Ahmad Dahlan ... 48
C. Metode Pendidikan Islam menurut K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Ahmad Dahlan ... 51
D. Relevansi Pendidikan K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Ahmad Dahlan pada masa sekarang ... 55
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 58
B. Saran-saran ... 59
vi
STUDI KOMPARASI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT
K.H. HASYIM ASY’ARI DAN K.H. AHMAD DAHLAN
Skripsi ini diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh : Ihsanuddin
NIM: 206011000049 Di bawah Bimbingan: Dr. H. Akhmad Sodiq, M.A
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
vii
STUDI KOMPARASI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT K.H. HASYIM ASY’ARI DAN K.H. AHMAD DAHLAN
Skripsi ini diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh : Ihsanuddin
NIM: 206011000049
Di bawah Bimbingan:
Dr. H. Akhmad Sodiq, M.A
NIP. 197107091998031001
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Perjalanan pendidikan Islam telah berlangsung kurang lebih lima belas abad, dimulai semenjak Rosulullah SAW diutus menjadi Rasul. Ada saat-saat periode kemajuan, kemunduran, dan kebangkitannya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran Islam diantaranya adalah kekurangan pengetahuan yang dengan sebab ini sebenarnya lebih menghawatirkan dari pada kebodohan yang biasa, kerusakan budi pekerti, hilangnya perangai yang selalu diperintahkan Al-Qur’an, kerusakan moral dan kerusakan budi pekerti para ketua atau para pemimpin.1
Para ahli pendidikan Islam telah meyediakan konsep-konsep pendidikanya dalam buku secara utuh atau tulisan yang menjadi bagian dalam tulisan lain seperti Ibnu Kholdun (808 H /1405 M.) yang menuangkan pemikiran kependidikannya kedalam Muqoddimah; Al-Nawawi (676 H. / 1278 M.) dalam
Adab Al-Daris wa Al-Mudarris; Ibnu Sahnun (wafat 973 H. / 1274 M.) dalam
kitab Adab Al-Mua’allimin; Ibn Miskawaih dalam Tahdzib Al-Akhlaq; Al-Zarnuji (wafat 600 H./ 1203)M. Dalam Ta’lim Muta’allim Thuruq Al-Ta’allum; Ibn Jamah (733 H. / 1333 M.) Dalam Tadzkirat Al-Sami’ wa Al-Mutakallim Fi Adab Al-‘Alim wa Al-Muta’allim, dan sebagainya.2
1
Al Amir Syakib Arsalan, Mengapa Kaum Muslimin Mundur,(Jakarta: Bulan Bintang, 1954), h. 65-67
2
2
Begitupun pada masa modern, tidak sedikit para intelektual muslim yang telah mampu menghadirkan karya-karya besarnya di bidang pendidikan. Sebut saja diantaranya, K.H. Hasyim Asy’ari dengan karyanya Adab Alim wa
al-Muta’alim Fi Alwal Ta’limih wama Yatawaqaf ‘ilaih al al-Muta’alim Fi Ahwal Ta’limih wa ma Yatawaqof ‘alaih al-Mu’allim Fi Maqomat Ta’limih.
K.H. Hasyim Asy’ari membawa perubahan baru dalam pendidikan Islam dari Makkah dengan membuka Pesantren Tebuireng di Jombang yang terkenal sampai sekarang. Dalam Pesantren Tebuireng beliau mengajarkan ilmu-ilmu agama dan bahasa Arab, mulai dari tingkatan rendah sampai tingkatan tinggi, sehingga mengeluarkan alim ulama yang tidak sedikit bilangannya. Perubahan itu berjalan lancar dan tak ada gangguan dari Belanda, karena hanya semata-mata perubahan dalam ilmu-ilmu agama dan bahasa Arab saja dan tidak mencampuri politik pemerintah. Padahal dalam ilmu Agama itu telah termaktub soal-soal politik, sehingga akhirnya menggerakan umat Islam merebut kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Kemudian lahir perubahan baru dalam pendidikan Islam di daerah-daerah lain.
Bagi K.H. Hasyim Asy’ari, kurikulum yang penting dan mulia haruslah didahulukan ketimbang kurikulum lainnya. Ini artinya bahwa peserta didik dapat melakukan kajian terhadap kurikulum secara hirarkis.
Dalam pada itu, K.H. Hasyim Asy’ari memprioritaskan kurikulum al-Qur’an daripada lainnya. Mengedepankan kurikulum al-Qur’an ini agaknya tepat. Sebab, sebagaimana pendapat Muhammad Faisal Ali Sa’ud, kurikulum al-Qur’an merupakan ciri yang membedakan antara kurikulum pendidikan Islam dengan kurikulum pendidikan lain
3
Melihat kenyataan diatas,tampak menjadi penting jika kemudian segera dilakukan kajian mengenai pendidikann Islam, terutama yang berkaitan dengan khazanah pendidikan Islam. Melalui pengkajian yang dihasilkan tokoh pendidikan dimungkinkan akan menghasilkan tawaran-tawaran konsep pendidikan alternativ untuk perkembangan dewasa ini. Atau paling tidak, khazanah pendidikan itu dapat diapresiasi dengan baik.3
Muhammadiyah di Indonesia dikenal sebagai organisasi gerakan sosial keagamaan, kemanusiaan, dan pendidikan. Hampir di seluruh Indonesia dapat di temukan pelbagai amal usahanya, baik berupa lembaga peribadatan, rumah sakit, panti asuhan maupun lembaga pendidikan.4
Muhammadiyah lahir sebagai gerakan perwujudan gagasan kritis dan keberanian untuk mempelopori gerakan pemurnian pengamalam ajaran agama Islam. Ia lahir sebagai hasil evaluasi keadaan umat Islam di zamanya. K.H. Djarnawi Hadikusumo menjelaskan bahwa sewaktu Muhammadiyah dilahirkan, kaum muslimin Indonesia dalam keadaan kemunduran total di segala bidang kehidupanya, terutama kemunduran dalam pemahaman serta pelaksanaa ajaran agama Islam. Maka K.H. Ahmad Dahlan bercita-cita untuk mengangkat martabat mereka serta meluruskan pemahaman dan pelaksanaan ajaran agama Islam sehingga sesuai dengan ajaran yang digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya. Situasi seperti itulah yang menggerakan beliau untuk berusaha memurnikan aqidah, menghilangkan berbagai bentuk bid’ah, khurafat dan takhayul.
K.H. Ahmad Dahlan disebut sebagai reformer, sebenarnya bukan terletak pada pengalaman agamanya, melainkan terutama oleh keberaniannya melakukan apa yang telah dicita-citakannya dan cara mensosialisasikan ide tersebut. Beliau seorang mujtahid, pemberani, dan gigih, penuh keyakinan akan keberhasilan cita-citanya, seorang yang penuh keikhlasan mengorbankan segalanya untuk mencapai cita-citanya.
3
Suwendi, Sejarah dan Pemikiran Pendidikan Islam, h. 132-134
4
4
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi masalah
Berdasarkan urian diatas maka penulis mengidentifikasikan masalah pada Perbandingan antara konsep pendidikan menurut K.H. Hasyim Asy’ari dan menurut K.H. Ahmad Dahlan
2. Pembatasan Masalah
Nahdlatul Ulama tidak lepas dari K.H. Hasyim Asy’ari , Muhammadiyah pun tidak lepas dari K.H. Ahmad Dahlan, yaitu sosok pribadi yang kuat dan berkemauan keras untuk memujudkan cita-citanya, diantaranya yaitu mensukseskan bidang pendidikan Islam di Indonesia. Oleh karena itu, penulis membatasi masalah hanya pada “Perbandingan antara konsep pendidikan menurut K.H. Hasyim Asy’ari dan menurut K.H. Ahmad Dahlan”
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dikaji, yaitu: Perbandingan antara konsep pendidikan menurut K.H. Hasyim Asy’ari dan menurut K.H. Ahmad Dahlan
C. Tujuan dan manfaat penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
Perbedaan konsep pendidikan menurut K.H. Hasyim Asy’ari dan konsep
pendidikan Islam menurut K.H. Ahmad Dahlan sehingga dapat menambah pengetahuan khazanah keislaman penulis.
Di antara tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
Tujuan penelitian:
5
2. Mengetahui latar belakang K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Ahmad Dahlan
Manfaat Penelitian:
1. Guna menambah wawasan penulis tentang K.H. Hasyim Asy’ari dan
K.H. Ahmad Dahlan
2. Guna mengetahui konsep pendidikan menurut K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Ahmad Dahlan
3. Sebagai bahan untuk menambah wawasan konsep pendidikan Islam bagi pihak-pihak yang membutuhkan
4. Guna memenuhi salah satu syarat menyelesaikan program strata 1
D. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif. Pendekatan kualitatif menekankan analisisnya pada data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati.5 Pendekatan kualitatif penulis gunakan untuk menganalisis pemikiran K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Ahmad Dahlan tentang Konsep Pendidikan Islam. Maka dengan sendirinya penganalisaan data ini lebih difokuskan pada penelitian Kepustakaan (Library Research), yakni dengan membaca, menelaah dan mengkaji buku-buku dan sumber tulisan yang erat kaitannya dengan masalah yang dibahas.
Sedangkan dipilihnya metode deskriptif, Karena data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan bukan angka-angka. Selain itu semua yang dikumpulkan kemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah atau dokumen lainnya.
5
6
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berkut:
a. Studi dokumenter, yaitu studi yang dilakukan dengan mempelajari sumber-sumber informasi milik objek yang diulis secara langsung tanpa perantara penulis lainnya.
b. Studi kepustakaan, yaitu studi yang dilakukan dengan mempelajari literatur yang ada hubunganya dengan masalah yang diteliti dengan mengumpulkan data-data melalui bahan bacaan seperti teks book, jurnal ataupun artikel yang memiliki relevansi dengan penelitian ini guna mendapatkan landasan teoritis.
3. Teknik Pengolahan dan analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang tepat mengenai objek penelitian dengan tidak menggunakan hipotesis tertentu.6 Analisis data dilakukan dengan cara mendeskripsikan data-data secara sistimatis dan diformulasikan sedemikian rupa hingga diperoleh kesimpulan yang komprehensif.
E. Sumber Data Penulisan
Untuk mendapatkan data-data yang valid maka diperlukan sumber data penelitian yang valid pula. Dalam penelitian ini ada dua sumber data yaitu:
1. Sumber Data Primer
Data primer adalah Adab al-Alim wa al-Muta’alim fima yahtaj ilaihi al
-Muta’alim fi ahwal ta’alum wa ma yatawaqaf alaihi al-Mualim fi
maqomat ta’limih. 2. Sumber Data Sekunder
Yang dimaksud data sekunder adalah data-data yang mendukung data primer, yaitu buku-buku atau sumber-sumber lain yang relevan dengan penelitian ini. Adapun bukunya sebagai berikut:
6
7
a. Konsep Kependidikan Islam, KH. Hasyim Asy’ari karya H. Suwendi, M. Ag
b. Sejarah dan Pemikiran Pendidikan Islam, karya H. Suwendi, M. Ag c. Fajar Kebangunan Ulama Biografi K.H. Hasyim Asy’ari, karya Drs.
lathiful khuluq, M. Ag
d. K.H. Ahmad Dahlan riwayat hidup dan perjuangan karya Drs. Mardanas Safwan dan Sutrisno Kutoyo.
e. Filsafat Pendidikan Islam pandanganK.H Ahmad Dahlan dan beberapa tokoh lainnya, pemecahan problema pendidikan bangsa karya Dr. H. Ridjaluddin F.N., M.Ag