• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disparitas putusan perkara waris: studi perbandingan putus pengadilan agama nomor. 1397/ Pdt.G/2008/PA. JT dan putusan pengadilan Tinggi Agama nomor.50/Pdt.G/2009/PTA.JK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Disparitas putusan perkara waris: studi perbandingan putus pengadilan agama nomor. 1397/ Pdt.G/2008/PA. JT dan putusan pengadilan Tinggi Agama nomor.50/Pdt.G/2009/PTA.JK"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

gambaran mengenai kewarisan dalam persfektif fikih (pengertian hukum waris,
Grafika Offset,2005), Cet. 1, h.3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan : Bahwa hadhanah (Hak asuh anak) kepada orang tua laki-laki dalam perkara nomor : 1521/Pdt.G/2011/PA.Mdn yang telah diputus oleh Pengadilan

Sm adalah tidak sesuai dengan pasal-pasal di dalam Undang-Undang tersebut, karena di dalam bagian akhir putusan tersebut hakim yang pertama mencantumkan majelis

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu Akibat hukum hibah tanpa persetujuan ahli waris lain yang tidak dibuat secara otentik dikaitkan dengan

Menimbang, bahwa permohonan cerai dalam perkara ini adalah dari pihak tergugat rekonpensi/pemohon konpensi selaku suami, sedangkan dari fakta yang terungkap di muka

Hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa, dalam perkara tersebut Majelis Hakim memutuskan untuk menerima gugatan para penggugat dan membagi harta waris sesuai kadar

1) Data tentang proses pemeriksaan perkara pada putusan NO (niet ontvankelijke verklaard) dalam sengketa pembagian harta waris di Pengadilan Agama Sidoarjo. 2) Data

Menimbang, bahwa keputusan Terlawan untuk mengajukan sita eksekusi untuk pelaksanaan putusan dalam perkara waris yang telah berkekuatan hukum tetap, Nomor

Menimbang bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa dalam perkara ini tidak terdapat Ne bis In Idem, karena putusan Pengadilan Agama Bandung Nomor