• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Mekanisme Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bappedasu)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Mekanisme Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bappedasu)"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

Diajukan oleh :

K

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI MINOR

NAMA : SUPRI ANGGI

NIM : 052103019

JURUSAN : KESEKRETARIATAN

JUDUL SKRIPSI MINOR : ANALISIS MEKANISME SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA KANTOR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA UTARA

(BAPPEDASU)

Tanggal : 26 Mei 2008

Dosen Pembimbing

(Dra. Lisa Marlina, MSi)

NIP. 131 460 767

Tanggal : 26 Mei 2008

Ketua Jurusan

(Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi)

NIP. 132 010 480

Tanggal : 26 Mei 2008

Dekan

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi Minor ini dengan baik.

Adapun tujuan penulisan Skripsi minor ini adalah untuk memenuhi salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi Program

Diploma III Universitas Sumatera Utara. Adapun judul Skripsi Minor yang dipilih

penulis adalah “Mekanisme Pengagendaan Surat Masuk Dan Surat Keluar

Pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara”. Sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan, penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penulisan Skripsi Minor ini masih memiliki kelemahan dan

kesalahan yang jauh dari sempurna. Oleh karena itu apabila banyak terdapat

kekurangan penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan penulis dengan

rendah hati menerima kritik dan saran yang membangun dan berguna bagi

kesempurnaan Skripsi Minor ini.

Dalam Penyusunan Skripsi Minor ini penulis dibantu oleh berbagai pihak.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu / berpartisipasi atas

terselesaikannya Skripsi Minor ini dan dalam kesempatan ini penulis juga ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

(4)

3. Ibu Dra. Lisa Marlina, MSi. Selaku Dosen Pembimbing dalam

menyelesaikan Skripsi Minor ini.

4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA. Selaku Sekretaris Jurusan

Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

5. Bapak Drs. Mhd. Simba Sembiring. Selaku Kasubbag Akademik

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh Dosen pengajar dan Staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

7. Bapak Kepala BAPPEDASU dan Wakil Kepala BAPPEDASU beserta

seluruh staf dan pegawai BAPPEDASU terutama Ayah (Bapak Amiruddin Ambarita), Pak Bahri dan Pak Paino.

8. Yang paling teristimewa kepada Ayah dan Ibu penulis yang tercinta,

yang telah berusaha keras untuk membiayai kuliah penulis, memberikan

bantuan, doa dan semangat kepada penulis dalam penyusunan Skripsi

Minor ini. Penulis ucapkan terima kasih yang tiada terbatas semoga Ayah

dan Ibu selalu dalam lindungan dan rahmat allah SWT.

9. Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada adik-adikku Riska, Triwan,

Nanang tersayang dan sepupuku (Ervi) yang telah memberikan bantuan

baik moril maupun materil kepada penulis semoga menjadi anak

sholeh/sholehah dan dapat berguna bagi seluruh ummat.

10.Semua teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan Skripsi

Minor terutama Bu’Echa (Erna) dan Anak Kecil (Lia) yang menjadi

(5)

yang sedikit keras kepala tapi menyenangkan, Makibo (Nany) yang aga’

lemot dan Kincit (Tari) yang tomboy tapi selalu ngangenin, Inyonk

(Rara) jangan lupa ma temen ya, Kopek (Cris) dan Ndi (Fedi) yang selalu menjadi teman berbagi, dan teman-teman yang tidak dapat

disebutkan namanya satu persatu disini.

11.Buat A’Rico yang paling special (zhe shi wo gei nin de liwu), yang selalu

membuat aku menjadi lebih sabar dalam menghadapi segala hal. Thank’s

for all your support every day,your attention for me and always hold me

closed.

12.Seluruh temen-teman Jurusan Kesekretariatan Stambuk 2005 : Runi,

Weni, Pizza, Kiki, Indri, Anggi dan teman-teman lainnya yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Semoga seluruh kebaikan yang mereka berikan mendapat balasan dari

Allah SWT. Akhir kata, penulis berharap semoga segala hal yang telah dipelajari

dan didapatkan selama dalam penyusunan Skripsi Minor ini dapat berguna dan

dimanfaatkan dengan sebaiknya. Amin.

Medan, 26 Mei 2008

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Metodologi Penelitian ... 5

BAB II ANALISIS MEKANISME SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA KANTOR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA UTARA (BAPPEDASU) ... 7

A. Profil Perusahaan ... 7

1. Sejarah Singkat Berdirinya BAPPEDASU ... 7

2. Struktur Organisasi, Job Description BAPPEDASU... 11

3. Tugas, Fungsi, Logo dan makna BAPPEDASU ... 24

B. Pengertian dan Fungsi Surat... 28

C. Jenis-Jenis Surat ... 30

D. Bagian-Bagian Surat ... 37

E. Analisis Mekanisme Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Kantor BAPPEDASU ... 42

(7)

BAB III ANALISA DAN EVALUASI ... 57

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 62

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Surat merupakan sarana yang dapat memberikan informasi secara panjang

lebar, jelas, terperinci, dapat dipertangggung jawabkan dan sebagai dokumen

penting yang sewaktu-waktu dapat dijadikan bukti tertulis. Bagi

perusahaan/kantor surat merupakan citra, cermin, mentalitas jiwa serta penunjuk

kondisi intern perusahaan/kantor yang bersangkutan. Oleh karena itu pembuatan

surat harus dilakukan dengan hati-hati sehingga citra yang baik dari

perusahaan/kantor dapat tercermin lewat surat tersebut.

Kegiatan pengurusan surat termasuk suatu kegiatan penting yang harus

dilakukan oleh suatu perusahaan/kantor. Pengurusan surat masuk mempunyai

pengaruh yang sangat penting terhadap pekerjaan kantor karena diperlukan suatu

ketelitian : mulai dari pembukuan surat sampai pendistribusian surat. Begitu juga

dengan surat keluar sangat penting pengaruhnya terhadap perusahaan/kantor

karena surat keluar merupakan data perusahaan/kantor yang dapat memberikan

reputasi yang baik kepada perusahaan/kantor bila surat itu sampai tepat pada

waktunya. Kecermatan dan ketepatan waktu merupakan keharusan yang paling

utama dalam pengelolaan surat dan dokumen kantor.

Mengelola surat dalam suatu kantor merupakan kegiatan yang sangat

penting. Pengelolaan surat-surat dalam suatu kantor bukanlah aktifitas yang

sederhana, tetapi membutuhka suatu pengetahuan dan keterampilan yang cukup

(9)

yang keluar biasanya dibuatkan buku agenda sendiri-sendiri, jadi suatu

organisasi biasanya mempunyai buku agenda surat keluar dan buku agenda surat

masuk yang biasanya berisi tentang sistem kearsipan pola baru.

Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

(Bappedasu) sebagai objek penelitian adalah suatu instansi pemerintah yang

mempunyai tugas membantu Gubernur Sumatera Utara dalam bidang

Perencanaan Pembangunan daerah Sumatera Utara. Dimana proses pengelolaan

surat masuk dan surat keluar pada kantor Bappedasu berada pada Bagian

Sekretariat.

Bagian Sekretariat setiap harinya menerima 20-25 surat masuk dengan

jenis yang berbeda, baik berupa surat dinas, brosur, surat keputusan dan surat

edaran. Dimana dalam 3 tahun terakhir (2005-2007) jumlah surat masuk ke

Bappedasu semakin meningkat. Dengan jumlah surat masuk tahun 2005 = 3039,

tahun 2006 = 3960 ,dan tahun 2007 = 5901. Sedangkan jumlah surat keluar setiap

harinya 10-15 surat, dimana dalam 3 tahun terakhir (2005-2007) jumlah surat

keluar pada Bappedasu juga meningkat. Pada tahun 2005 jumlah surat keluar =

1056, tahun 2006= 1848, dan tahun 2007 = 2376. Berjalan atau tidaknya proses

pekerjaan kantor Bappedasu tergantung pada keefektifan surat-surat masuk

tersebut sampai pada bidang-bidang dan surat-surat keluar yang dikirim kepada

pihak yang bersangkutan. Dengan melihat peningkatan jumlah surat masuk dan

surat keluar dalam setiap tahunnya, maka pada bidang sekretariat dituntut untuk

bekerja lebih cermat agar surat-surat yang masuk dan keluar dapat sampai ke

(10)

Namun tidak jarang surat-surat masuk dari bagian Sekretariat terlambat

sampai ke bidang-bidang sehingga banyak surat-surat langsung diambil oleh Staf

Bidang yang akan menangani surat tersebut. Begitu juga dengan surat keluar,

apabila terlambat sampai pada pihak yang bersangkutan maka akan menghambat

semua pekerjaan yang telah direncanakan. Hal ini disebabkan oleh kesibukan

Kepala Bappedasu dalam mendisposisi surat karena sedang dinas keluar / berada

diluar kota (Sumber : Bagian Sekretariat Bappedasu). Tidak hanya persoalan itu

saja yang timbul dalam proses surat masuk dan surat keluar pada kantor

Bappedasu, ketidaktelitian Staf Sekretariat dalam memproses surat juga

menimbulkan masalah karena surat dapat masuk berulang kali kepada

Sekretaris. Oleh sebab itu dalam menangani surat-surat masuk dan surat-surat

keluar yang berasal dari perusahaan diperlukan suatu “ANALISIS

MEKANISME SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR”, sehingga dalam hal ini perlu dilakukan penelitian di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan

(11)

B. Perumusan Masalah

Setelah melihat kurangnya kemampuan pegawai dalam menangani

surat-surat masuk dan surat-surat-surat-surat keluar, maka penulis menemukan suatu masalah yaitu

“Apakah mekanisme surat masuk dan surat keluar yang dilakukan Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BAPPEDASU) cukup

efektif”.

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian

Sudah sewajarnya setiap usaha yang dilakukan memiliki suatu tujuan

sebagai titik akhir dari usaha tersebut. Berdasarkan uraian diatas penulis dapat

mengemukakan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

menganalisis keefektifan mekanisme surat masuk dan surat keluar yang

ditetapkan didalam instansi tersebut.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini penulis mendapat masukan

mengenai penanganan surat masuk dan surat keluar yang ada pada Kantor

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara.

2. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan masukan

dan pertimbangan antara teori dan kenyataannya.

3. Bagi pihak lain, dalam hal ini penelitian dapat dipergunakan oleh masyarakat

(12)

D. Metodologi Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penulis mengadakan penelitian pada instansi pemerintah : Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BAPPEDASU), Jl. P.

Diponegoro No. 21 A Medan.

2. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer

Data primer adalah data yang bersumber dari wawancara langsung

dengan bagian kesekretariatan yang mengurusi masalah surat masuk

dan surat keluar pada kantor Bappedasu.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil dari instansi tersebut dalam

bentuk struktur organisasi, job description, contoh lembar pengantar,

yang hasilnya dapat membantu penulis dalam mengolah data yang

telah dikumpulkan dari instansi tersebut.

3. Teknik Pengumpulan Data a. Quesioner

Quesioner adalah teknik pengumpulan data dengan jalan membuat /

mengajukan daftar pertanyaan guna memperoleh keterangan mengenai

objek yang diteliti.

b. Study Dokumentasi

Study dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan menganalisis dokumen-dokumen yang berkaitan dengan objek

(13)

4. Metode Analisis

Dengan penganalisaan tersebut, maka penulis akan menggunakan Metode

Deskriptif.

• Metode Deskriptif adalah suatu proses/cara menganalisis, menafsirkan,

mengklasifikasikan dan menginterprestasikan data sehingga data dapat

memberikan gambaran umum yang jelas mengenai fakta yang

(14)

BAB II

ANALISIS MEKANISME SURAT MASUK DAN SURAT

KELUAR PADA KANTOR BADAN PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA UTARA

A. PROFIL PERUSAHAAN

1. Sejarah Singkat Berdirinya BAPPEDASU Periode BAKOPDA

Setelah pemerintah orde lama digantikan oleh pemerintah orde baru yang

secara konkrit berusaha meningkatkan pembangunan daerah agar kesejahteraan

rakyat lebih diutamakan sesuai dengan amanat penderitaan rakyat, maka

pemerintah melihat pentingnya suatu lembaga yang dapat menyusun

program-program pembangunan yang menyeluruh dengan menitik beratkan pembangunan

terutama pembangunan prasarana umum seperti membuat jalan, jembatan, dan

prasarana pertanian rakyat untuk menyusun program-program pembangunan

nasional dibentuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) di

pusat, BAPPEDA Tingkat I penyusun suplemen perencanaan Nasional ditingkat

provinsi dan BAPPEDA Tingkat II penyusun komplementer di tingkat

Kabupaten/Kotamadya.

Pada tahun 1963 di Sumatera Utara di bentuk suatu Badan Koordinasi

Pembangunan Sumatera Utara (BKPDSU) yang langsung diketuai Gubernur

Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Sekretaris Residen P.R Telaubanua

yang merupakan badan yang mengkoordinir pembangunan di daerah yang

selanjutnya diganti menjadi BAKOPDASU (Badan Koordinasi Pembangunan

(15)

Ketua Harian Residen P. R Telaubanua dan Sekretaris Sutan Sitompul, kemudian

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BAKODASU) yang

merupakan badan pertama kali mengkoordinir Perencanaan Pembangunan di

Daerah Sumatera Utara dengan ketua oleh Ir. M. Sipahutar dan Sekretaris oleh

Netap Bukit. Pada periode ini telah disusun draft Repelita I Provinsi Sumatera

Utara.

BAKODASU berperan sebagai lembaga yang pertama menangani masalah-masalah yang menyangkut Program Pembangunan di daerah dari tahun

1969 sampai pada tahun 1974 (PELITA I). Pada periode ini telah diberlakukan

Inpres Tingkat I yang menyangkut Program Pembangunan Jalan dan Jembatan di

Daerah Tingkat II se Sumatera Utara.

Periode Keppres No. 15 Tahun 1974

Dengan terbitnya Keputusan Presiden RI No. 15 Tahun 1974 tentang

pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah disusul dengan

Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 142 Tahun 1974 tentang susunan

organisasi dan tata kerja BAPPEDA, maka melalui keputusan Gubernur KDH

Tingkat I Sumatera Utara No. 43/XXIV/GSU tanggal 18 November 1974

ditetapkan pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera

Utara (BAPPEDASU). Ketua BAPPEDASU yang pertama adalah Bapak Prof.

DR. H. S. Hadibroto, MA yang juga merangkap sebagai kepala Biro

Pembangunan.

(16)

bagian-bagian yang telah dapat dilaksanakan tugasnya antara lain dalam

penyusunan Repelita II Sumatera Utara, penyusun RAPBN setiap tahunnya

dengan bekerja sama dengan Biro Keuangan dan Pembangunan. Fungsi

Perencanaan Pembangunan Daerah baru diatur di DaerahTingkat I, sedangkan

penyusun Rencana Pembangunan Daerah Tingkat II belum diatur, walaupun

kepentingannya telah dirasakan. Oleh karena itu Daerah Tingkat II melalui

keputusan Kepala Daerah yang bersangkutan telah membentuk Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II seperti Deli Serdang, Labuhan

Batu, Simalungun, Langkat dan Asahan. Namun demikian pembentukan

BAPPEDA Tingkat II ini belum mempunyai dasar hukum yang kuat sebagaimana

pembentukan BAPPEDA Tingkat I.

Periode Keppres No. 27 Tahun 1980

Keputusan Presiden RI No. 27 Tahun 1980 tentang pembentukan Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah dilatarbelakangi oleh beberapa pertimbangan

yaitu dalam rangka usaha peningkatan keserasian Pembangunan di Daerah antara

Pembangunan sektoral dan pembangunan daerah menjadi perkembangan,

keseimbangan dan berkesinambungan pembangunan di daerah yang lebih

menyeluruh, terarah dan terpadu sehingga diperlukan peninjauan kembali Keppres

No. 15 Tahun 1974. Selanjutnya atas dasar Keppres No. 27 Tahun 1980 ini,

Menteri Dalam Negeri dengan keputusan No. 185 Tahun 1980 menetapkan

Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(17)

Sesuai dengan ketentuan dalam keputusan Menteri Dalam Negeri No. 185

Tahun 1980 tersebut, pembentukan BAPPEDA Tingkat I Sumatera Utara telah

ditetapkan dengan peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara

(PERDASU) No. 2 Tahun 1981, tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja

Badan Perencanan Pembangunan Daerah Tingkat I Sumatera Utara disahkan

Menteri Dalam Negeri dengan No. 061. 134. 2281 tanggal 20 April Tahun 1981.

Susunan Organisasi BAPPEDA Tingkat I Sumatera Utara pada periode tersebut

berdasarkan kepala PERDASU No. 2 Tahun 1981.

Periode Kepmendagri & Otonomi Daerah No. 50 Tahun 2000

Sesuai era reformasi dan otonomi Daerah yang mengacu kepada UU No.

22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dan Keputusan Menteri Dalam

Negeri dan OTDA No. 50 Tahun 2000 tentang pedoman Organisasi dan Tata

Kerja perangkat Daerah Provinsi Sumatera Utara maka ditetapkanlah Peraturan

Daerah Provinsi Sumatera Utara, tugas pokok dan fungsi pembentukan

BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara disahkan dengan Keputusan Gubernur

Sumatera Utara No. 061. 1 – 433. K/Tahun 2002.

Dengan terbitnya Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 061. 1 – 433.

K/Tahun 2002 tanggal 18 Juni 2002. Tugas, fungsi dan tata kerja BAPPEDASU

telah berubah, perubahan susunan Organisasi dan Tata Kerja BAPPEDA Tingkat I

Sumatera Utara antara Lain: BAPPEDA Tingkat I dipimpin oleh Ketua dan Wakil

Ketua berubah menjadi BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh

(18)

2. Struktur Organisasi dan Job Description BAPPEDASU Struktur Organisasi BAPPEDASU

BAPPEDA adalah instansi pemerintah yang bertugas untuk membantu

Gubernur Kepala Daerah Sumatera Utara dalam menentukan kebijaksanaan

dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara serta penilaian atas

pelaksanaannya. Badan ini berada dan baertanggung jawab kepada Gubernur

Kepala Daerah Sumatera Utara melalui Sekretaris Daerah sesuai dengan Perda

No. 4 Tahun 2001 dan Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 061. 1 – 433 K

Tahun 2002 dan SK Gubernur Sumatera Uatara No. 061 – 433 K Tahun 1980.

Untuk melaksanakan tugas-tugas diatas maka diperlukan sistem organisasi dan

manajemen yang sangat mantap.

Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera

Utara (BAPPEDASU) terdiri dari:

a. Kepala

b. Wakil Kepala

c. Sekretariat, terdiri dari:

1. Sub Bagian Umum

2. Sub Bagian Keuangan

3. Sub Bagian Organisasi dan Hukum

4. Sub Bagian Kepegawaian

d. Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan, terdiri dari:

1. Sub Bidang Pertanian.

2. Sub Bidang Keuangan, Pembangunan Dunia Usaha dan Pariwisata.

(19)

4. Sub Bidang Industri, Sumber Daya Alam dan Kelautan.

e. Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya, terdiri dari:

1. Sub Bidang Kependudukan, Tenaga Kerja dan Pemberdayaan Perempuan.

2. Sub Bidang Pemerintahan, Hukum dan Komunikasi.

3. Sub Bidang Pendidikan, Mental Spiritual dan Budaya.

4. Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat.

f. Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana, terdiri dari:

1. Sub Bidang Perhubungan.

2. Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup.

3. Sub Bidang Pengairan dan Sumber Daya Air.

4. Sub Bidang Pengembangan Wilayah pembangunan.

g. Bidang Perencanaan Kerjasama Pembangunan & Pengembangan Teknologi,

terdiri dari:

1. Sub Bidang Kerjasama Luar Negeri

2. Sub Bidang Kerjasama Antar Daerah dan Lembaga Masyarakat

3. Sub Bidang Teknologi dan Informasi

h. Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Monitoring, terdiri dari:

1. Sub Bidang Pengumpulan Data Statistik

2. Sub Bidang Evaluasi

3. Sub Bidang Informasi

(20)

Job Description BAPPEDASU

Kepala Badan

1. Kepala badan Perencanaan Pembangunan Daerah, mempunyai tugas

membantu Gubernur dalam bidang Perencanaan Pembangunan Daerah.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala

Badan menyelenggaarakan fungsi:

a. Pengkoordinasian Penyusunan Program Pembangunan Daerah

(PROPEDA). Rencana Strategis, Rencana Pembangunan Tahunan Daerah

(REPETADA) dan Anggaran Belanja Pembangunan dan pembuatan

kajian / studi pembangunan yang relevan, sesuai ketentuan dan standard

yang ditetapkan.

b. Penyelenggaraan kerjasama dan Koordinasi Perencanaan Pembangunan

dengan Daerah Kabupaten / Kota serta koordinasi dan kerjasama

perencanaan dengan pihak lainnya, sesuai ketentuan standar yang

ditetapkan.

c. Pelaksanaan Evaluasi terhadap pelaksanaan Program Pembangunan

Daerah, untuk penyiapan bahan dan konsep kebijakan pelaksanaan

program selanjutnya, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

d. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi program dan Proyek Anggaran

Pendapatan Belanja Negara (APBN), sesuai ketentuan dan standar yang

ditetapkan.

e. Penyusunan konsep kebijakan Gubernur tentang standar / ketentuan

Teknis Perencanaan dan kebijakan Perencanaan lainnya serta

(21)

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur dan Sekretaris

Daerah, sesuai bidang tugas, dan fungsinya.

g. Pemberian masukan yang perlu kepala Gubernur dan Sekretaris Daerah,

sesuai bidang tugas dan fungsinya.

h. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya

kepala Gubernur melalui Sekretaris Daerah, sesuai standar yang

ditetapkan.

3. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada.ayat (1)

dan (2), maka Kepala Badan dibantu oleh:

a. Wakil Kepala Badan

b. Sekretaris Badan

c. Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan.

d. Kepala Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya.

e. Kepala Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana.

f. Kepala Bidang Perencanaan Kerjasama Pembangunan dan Pengembangan

Teknologi.

g. Kepala Bidang Perencanaan Pengendalian, Evaluasi dan Monitoring.

Wakil Kepala Badan

1. Wakil Kepala Badan mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam

melaksanakan tugas dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Wakil Kepala

(22)

a. Pengkoordinasian penyempurnaan, penyusunan dan penerapan standar

pelaksanaan Kewenangan Daerah Kabupaten / Kota dibidang perencanaan,

dan standar pelaksanaan tugas-tugas Badan, perencanaan kegiatan serta

kebutuhan peningkatan kapasitas personil, kinerja, disiplin pegawai dan

sistem kerja.

b. Pengkoordinasian pelaksanaan evaluasi pembangunan dari masing-masing

Bidang pada Badan, pengkoordinasian pengumpulan data-data

pembangunan dan pengkoordinasian penyusunan laporan, sesuai ketentuan

dan standard yang ditetapkan.

c. Pelaksanaan tugas dan funsi Kepala Badan, apabila Kepala Badan

berhalangan , sesuai standard prosedur yang ditetapkan.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan olek Kepala Badan, sesuai bidang

tugas dan fungsinya.

e. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Badan, sesuai bidang tugas

dan fungsinya.

f. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya

kepada Kepala Badan, sesuai standard yang ditetapkan.

Sekretaris Badan

1. Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, mempunyai tugas

Kepala Badan di Bidang Umum, Keuangan, Kepegawaian, Organisasi dan

(23)

2. Untuk pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini,

Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, menyelenggarakan

fungsi:

a. Perencanaan kebutuhan Internal dan kegiatan administrasi Badan

Perencanaan Pembangunan daerah, serta pengelolaan dan pengendalian

penggunaannya. Perencanaan, pengelolaan dan pengurusan

pertanggungjawaban keuangan dan pengajuan usul Pimpinan Proyek serta

Bendaharawan Proyek pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,

sesuai ketentuan standar yang ditetapkan.

b. Perencanaan pengelolaan dan pendayagunaan kepegawaian, sesuai

ketentuan dan standar yang ditetapkan

c. Perencanaan dan peningkatan system kerja serta pengelolaan produk

Hukum Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, sesuai ketentuan dan

standar yang ditetapkan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan dan Wakil

Kepala Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya.

e. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya

kepala Badan melalui Wakil Kepala Badan, sesuai standar yang

ditetapkan.

3. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana dimaksud pada ayat 1

dan 2, sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dibantu oleh:

a. Kepala Sub Bagian Umum

(24)

c. Kepala sub Bagian Kepegawaian

d. Kepala Sub Bagian Organisasi dan Hukum

Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan

1. Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan mempunyai tugas

membantu Kepala Badan di Bidang Perencanaan Ekonomi, Keuangan dan

Industri.

2. Untuk melaksanakan tugas dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang

Perencanaan Ekonomi dan Keuangan menyelanggarakan fungsi:

a. Pengkoordinasian penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan

Perencanaan dan Peningkatan Kapasitas Perencanaan serta program

pembangunan jangka menengah dan tahunan dibidang Pertanian,

Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Kehutanan, Keuangan,

Pengembangan Dunia Usaha, Pariwisata, Perdagangan, Koperasi, Jasa,

Industri, Sumber daya Alam dan Kelautan, Sosialisasi, Evaluasi, dan

melakukan kajian dan studi pembangunan serta pengendalian atas

pelaksanaannya.

b. Pelaksanaan evaluasi hasil-hasil Pembangunan Daerah di bidang Ekonomi

dan Keuangan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Pelasanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan dan Wakil

Kepala Badan, sesuai tugas dan fungsinya.

d. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Badan dan Wakil Kepala

(25)

e. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya

kepada Kepala Badan melalui Wakil Kepala Badan, sesuai ketentuan dan

standard yang ditetapkan.

3. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan ayat (2), Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan dibantu

oleh:

a. Kepala Sub Bidang Pertanian,

b. Kepala Sub Bidang Keuangan, Pengembangan Dunia Usaha dan

Pariwisata,

c. Kepala Sub Bidang Perdagangan, Koperasi dan Jasa,

d. Kepala Sub Bidang Indutri, Sumber Daya Alam dan Kelautan.

Kepala Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya 1. Kepala Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya

mempunyai tugas membantu Kepala Badan dibidang Perencanaan Sumber

Daya Manusia dan Sosial Budaya.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2),

kepala Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya

menyelanggarakan fungsi:

a. Pengkoordinasian penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan

Perencanaan dan Peningkatan Kapasitas Perencanaan di Bidang

Kependudukan, Tenaga Kerja, Pemberdayaan Perempuan, Pemerintahan

(26)

Spritual dan Budaya, Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat serta

Sosialisasi, Evaluasi dan Pengendalian atas pelaksanaannya.

b. Pengkoordinasian perumusan rencana pembangunan jangka menengah dan

tahunan serta melakukan kajian dan studi pembangunan di bidang

Kependudukan, Tenaga Kerja, Pemberdayaan Perempuan, Pemerintahan

Umum, Informasi, dan Komunikasi, Pendidikan Pembinaan Mental

Spritual dan Budaya, Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat, sesuai

standard yang ditetapkan.

c. Pelaksanaan evaluasi hasil-hasil pembangunan daerah di bidang

Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya, sesuai ketentuan

dan standard yang ditetapkan.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan dan Wakil

Kepala Badan, sesuai tugas dan fungsinya.

e. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Badan dan Wakil Kepala

Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya.

f. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya

kepada Kepala Badan melalui Wakil Kepala Badan, sesuai standar yang

ditetapkan.

3. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan (2), Kepala Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial

Budaya, dibantu oleh:

a. Kepala Sub Bidang Kependudukan, Tenaga Kerja, Pemberdayaan

Perempuan,

(27)

c. Kepala Sub Bidang Pendidikan, Pembinaan Mental Spiritual dan Budaya,

d. Kepala Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat.

Kepala Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana

1. Kepala Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana mempunyai tugas

membantu Kepala Badan di Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana.

2. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi:

a. Pengkoordinasian penyempurnaan dan penyusunan standard pelaksanaan

Perencanaan dan Peningkatan Kapasitas Perencanaan di bidang Penata

Ruang dan Pemukiman, Jalan dan Jembatan, Sumber Daya Air dan

Pendayagunaan Sumber Daya Alam lainnya, Pengembangan Lingkungan

Hidup, dan Wilayah Pembangunan serta Sosialisai, Evaluasi dan

Pengendalian atas pelaksanaannya.

b. Pengkoordinasian perumusan rencana pembangunan jangka menengah dan

tahunan serta melakukan kajian dan studi pembangunan dibidang Penataan

Ruang dan Pemukiman, Jalan dan Jembatan, Sumber Daya Air dan

Sumber Daya Alam lainnya, Pengembangan Lingkungan Hidup dan

Wilayah Pembangunan, sesuai standar yang ditetapkan.

c. Pelaksanaan evaluasi hasil-hasil Pembangunan Daerah di bidang

Perencanaan Sarana dan Prasarana sesuai ketentuan dan standar yang

ditetapkan.

(28)

e. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Badan dan Wakil Kepala

Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya.

f. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya

kepada Kepala Badan melalui Wakil Kepala Badan, sesuai standar yang

ditetapkan.

3. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan (2), kepala Bidang Sarana dan Prasarana dibantu oleh:

a. Kepala Sub Bidang Perhubungan,

b. Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup,

c. Kepala Sub Bidang Pengairan dan Sumber Daya Air,

d. Kepala Sub Bidang Pengembangan Wilayah Pembangunan.

Kepala Bidang Perencanaan Kerjasama Pembangunan dan Pengembangan Teknologi

1. Kepala Bidang Perencanaan Kerjasama Pembanguna dan Pengembangan

Teknologi mempunyai tugas membantu Kepala Badan dibidang Evaluasi

Perencanaan Pembangunan, Kerjasama dan Pengembangan Teknologi.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala

Bidang Perencanaan Kerjasama Pembangunan dan Pengembangan Teknologi,

menyelenggarakan fungsi:

a. Pengkoordinasian penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan

Monitoring dan Evaluasi, standar pelaksanaan Pengumpulan, Pengelolaan

dan Penyajian Data, standar Pelaporan Program Pembangunan, standar

(29)

Perencanaan Kerjasama dan Pengembangan Teknologi standar

pelaksanaan kerjasama kemitraan dengan swasta dan masyarakat serta

Sosialisasi, Evaluasi dan Pengendalian atas pelaksanaannya.

b. Penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan kegiatan konsultasi perencanaan

dan kerjasama, sesuai standar yang ditetepkan.

c. Penyelenggaraan upaya-upaya Pengembangan dan Pemanfaatan

Teknologi, sesuai standar yang ditetepkan.

d. Pelaksanaan Evalusi hasil-hasil pelaksanaan Pembangunan dan kerjasama

Pembangunan dan Pengembangan Teknologi, sesuai ketentuan dan standar

yang ditetapkan.

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan da Wakil

Kepala Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya.

f. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Badan dan Wakil Kepala

Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya.

g. Pelaporan dan pertangung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya

kepada Kepala Badan melalui Wakil Kepala Badan, sesuai standar yang

ditetapkan.

3. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan (2), Kepala Bidang Perencanaan Kerjasama Pembangunan dan

Pengembangan Teknologi, dibantu oleh:

a. Kepala Sub Bidang Kerjasama Luar Negeri,

b. Kepala Sub Bidang Kerjasama Antar Daerah dan Lembaga Masyarakat,

(30)

Kepala Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Monitoring

1. Mengumpulkan data mengenai pelaksanaan program Pembangunan Sumatera

Utara dan mengolah data tersebut untuk menyusun statistik Sumatera Utara.

2. Melakukan evaluasi atas bahan-bahan dan laporan pelaksanaan pembangunan

untuk digunakan menjadi bahan penyusunan LPJ Gubernur Sumatera

Utara.

3. Melakukan pemantauan pelaksanaan proyek / program dan penyusunan

laporan pelaksanaan program / proyek pembangunan untuk dilaporkan kepada

instansi terkait.

4. Menyusun dan memelihara Data Statistik hasil pelaksanaan program / proyek

Sumatera Utara serta mempersiapkan bahan peragaannya.

5. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan (2), Kepala Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Monitoring, dibantu oleh :

a. Sub Bidang Pengumpulan Data Statistik

b. Sub Bidang Evaluasi

c. Sub Bidang Informasi

d. Sub Bidang Peragaan

Struktur Organisasi dan Job Description pada Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah berbentuk garis dan staf

(line and staf organization) secara formal yang berhak memberikan perintah hanya

pimpinan sehingga menciptakan kekuasaan aliran yang jelas, dimana Kepala

BAPPEDASU berkuasa penuh dalam memberikan tugas kapada Sekretaris

(31)

masalah yang timbul guna meringankan pekerjaan dan meningkatkan efesiensi

kerja.

3. Tugas BAPPEDASU

Membantu Gubernur Sumatera Utara dalam menentukan kebijakan di

bidang Perencanaan Pembangunan di Daerah, memonitor pelaksanaan

penyusunan perencanaan program / proyek dan melakukan penilaian / evaluasi

atas pelaksanaannya serta melakukan penjajakan kerjasama antar Provinsi

maupun kerjasama dengan Provinsi yang berada di negara lain.

Fungsi BAPPEDASU

Instansi BAPPEDA ini merupakan lembaga yang bergerak di bidang

Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara. Adapun fungsi kantor

BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara adalah:

1. Menyiapkan bahan dalam perumusan Kebijakan teknis dalam bidang

perencanaan.

2. Mengkoordinasikan penyusunan rencana pembangunan daerah dalam jangka 5

tahun yang dan menjabarkannya lebih lanjut menjadi program pembangunan

tahunan daerah dari berbagai program baik dekonsentrasi maupun otonomi

serta menjaring berbagai prioritas dan aspirasi masyarakat.

3. Menyusun, merekomendasikan dan mengevaluasi pemenfaatan Rencana Tata

Ruang Wilayah Provinsi.

4. Melakukan koordinasi perencanaan program/kegiatan dari

(32)

pembangunan daerah lima tahunan dan satu tahunan serta membantu

memecahkan masalah program/kegiatan pada tahun berjalan.

5. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan

Kabupaten/Kota terutama pada perencanaan program lintas batas untuk

mencapai keserasian pembangunan daerah sesuai dengan tujuan rencana

pembangunan jangka panjang dan menengah serta tahunan.

6. Melakukan penilaian/evaluasi menyeluruh terhadap keberhasilan dan

perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan di daerah untuk bahan

perencanaan selanjutnya.

7. Menyusun rencana kerjasama perencanaan dan pembangunan antar

instansi/lembaga, antar Provinsi dan kerjasama luar negeri sesuai dengan

kebijakssanaan pembangunan di daerah.

8. Melaksanakan kegiatan pembiayaan dan peningkatan/pengembangan aparatur

perencanaan serta ketatausahaan Bappeda Provsu.

9. Menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)

bersama-sama denagn Biro Keuangan dengan Koordinasi Sekda.

10. Melaksanakan dan mempersiapkan perumusan kebijaksanaan/kegiatan untuk

studi perencanaan pembangunan dalam berbagai baidang.

11. Melakukan kegiatan lain dalam rangka perencanaan sesuai dengan petunjuk

(33)

Logo dan Makna BAPPEDASU

Logo atau lambang adalah suatu tanda (seperti lukisan perkataan, lencana

dan sebagainya) yang menyatakan sesuatu hal atau maksud tertentu. Logo

BAPPEDA sama dengan logo pemerintahan Sumut seperti logo kantor Gubernur,

jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Berikut ini akan dijelaskaan makna dari logo:

Warna utama yang dipakai adalah Biru, Merah, Putih, Hijau, dan Kuning Emas

yang terdiri dari:

1. Padi dan kapas menggambarkan lemabaga pemerintahan yang berupa mengisi

kemerdekaan dengan daerah untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan

makmur.

2. Bintang menggambarkan bahwa PEMPROPSU dalam melaksanakan tugas

tidak ditujukan hanya terhadap kehidupan duniawi saja tetapi tidak terlepas

dari ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3. Gunung menggambarkan posisi Sumatera Utara yang dikelilingi oleh Bukit

(34)

4. Rantai menggambarkan bahwa pemerintah dan rakyat bersatu saling tolong

menolong melaksanakan pembangunan di Sumatera Utara.

5. Tangan menggambarkan bahwa pemerintah selalu siap untuk melindungi

rakyat dan membantu rakyat.

6. Warna hijau melambangkan daerah Sumatera Utara yang subur dan kaya

dengan hasil pertaniannya.

7. Pita Kuning menggambarkan semangat dan cita-cita Pemerintahan dalam pita

tersebut tertulis: Tekun berkarya, Hidup sejahtera, dan Mulia berbudaya.

B. Pengertian Dan Fungsi Surat 1. Pengertian Surat

Surat adalah sejenis karangan (komposisi) paparan. Didalam paparan

pengarang menemukan maksud dan tujuannya, menjelaskan apa yang dipikirkan

dan diserahkannya. Komunikasi tertulis dapat dilakukan dengan macam-macam

cara, salah satunya adalah dengan surat.

Menurut O. Setiawan Djuharie, Suharie, Teddy Sutandi Komaruddin

dalam bukunya ”Surat Menyurat Serbaguna” mengatakan bahwa :

”Surat merupakan komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi pernyataan,

pesan kepada pihak lain yang mempunyai keperluan kegiatan dengan berbagai

pihak tertentu”.(1

1

O. Setiawan Djuharie, Suharie, Teddy Sutandi Komaruddin, Surat Menyurat Serbaguna,

)

Menurut Dra. Sedarmayanti M. Pd dalam bukunya ”Dasar-Dasar

(35)

”Surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan ditujukan

kepada pihak lain untuk menyampaikan berita”.(2

”Surat adalah sejenis warkat yang dipergunakan sebagai sarana komunikasi

tertulis antara pihak pertama dengan pihak lain dengan mempergunakan kertas

berukuran tertentu”.(

)

Menurut I. G. Warsanto, dalam bukunya ”Kearsipan I” mengatakan

bahwa:

3

Ditinjau dari fungsinya surat adalah suatu alat/sarana komunikasi tertulis.

Surat dipandang sebagai alat komunikasi paling efisien, efektif, ekonomis, dan

praktis. Dibandingkan dengan alat komunikasi lisan, surat mempunyai kelebihan. )

Dari berbagai defenisi diatas dapat ditarik garis besar mengenai surat:

a. Surat merupakan salah satu bentuk komunikasi tertulis yang dilaksanakan

dengan menggunakan sehelai kertas/lebih.

b. Surat berisikan informasi yang berasal dari satu pihak kepada pihak lainnya,

antar pribadi, kedudukannya, dalam organisasi/badan pemerintahan.

c. Surat dapat menghubungkan seseorang dengan kelompok atau

menghubungkan kelompok dengan seseorang yang berjauhan.

d. Surat memiliki bagian-bagian tertentu seperti ukuran kertas surat, bahasa

surat, bentuk-bentuk surat, dan jenis-jenis surat.

e. Surat merupakan citra, cermin, mentalitas jiwa serta petunjuk intern dari

perusahaan/kantor yang bersangkutan.

(36)

Apa yang dikomunikasikan kepada pihak lain secara tertulis, misalnya berupa

pengumuman, pemberitahuan, keterangan dan sebagainya akan sampai pada

alamat yang dituju sesuai dengan sumber aslinya.

Dari uraian diatas dapat diketahui beberapa fungsi surat antara lain :

a. Sebagai bukti tertulis karena surat merupakan sarana komunikasi secara

tertulis yang dapat dijadikan bukti yang mempunyai kekuatan hukum.

b. Sebagai wakil lembaga atau pribadi dari pembuat surat yang membawa pesan,

misi atau informasi yang hendak disampaikan kepada penerima.

c. Sebagai pegangan untuk bertindak dan titik tolak untuk kegiatan

d. Sebagai catatan/dokumentasi historis dan bahan pengingat seseorang dalam

kegiatan atau aktifitasnya dimasa lalu yang bisa dipergunakannya untuk

melakukan kegiatan selanjutnya.

C. Jenis-Jenis Surat

Surat menyurat yang ada dalam masyarakat banyak ragamnya baik dilihat

dari sisi dan tujuan maupun wujud dan sifatnya, maka untuk memudahkan

mengetahui macam/jenis surat kita dapat meninjau dari berbagai segi misalnya:

1. Menurut Wujudnya

a. Kartu Pos adalah surat yang ditulis pada secarik kartu yang dapat diposkan

dan biasanya berukuran 10 x 15cm.

b. Warkat Pos adalah surat tertutup yang terbuat dari sehelai kertas cetakan

yang dapat dilipat manjadi amplop. Surat ini berguna untuk

menyampaikan berita yang sedikit panjang dalam sehelai kertas, namun

(37)

c. Surat Bersampul adalah surat yang isinya dibuat pada kertas-kertas

terpisah dan untuk mengirimkannya kita menggunakan amplop dengan

memasukkan kertas surat tersebut kedalamnya.

d. Memorandum & Nota adalah surat yang dipakai untuk keperluan intern

suatu organisasi. Surat ini berguna untuk meminta atau memberi informasi

serta petunjuk antara pejabat kantor.

e. Telegram adalah tanda berita yang tercetak dari jarak jauh dengan bantuan

pesawat telegram dalam waktu tertentu dan pesan yang relatif singkat.

2. Menurut Tujuannya

a. Surat Pemberitahuan adalah surat yang berisi pemberitahuan kepada

semua anggota dalam suatu lingkungan yang merupakan bagian dari suatu

perusahaan atau instansi.

b. Surat Perintah adalah surat yang dikeluarkan oleh instansi atau pihak yang

lebih tinggi kepada instansi atau pihak yang berada dibawahnya agar

melakukan sesuatu.

c. Surat Permintaan adalah surat yang dikirim oleh perusahaan atau badan

usaha yang isinya meminta informasi lebih rinci atau selengkapnya

mengenai suatu produk atau jasa yang ditawarkan kepadanya.

d. Surat Peringatan adalah surat yang bermaksud mengingatkan kesalahan

karyawan/pegawai pada suatu kantor atau instansi pemerintah.

e. Surat Panggilan adalah surat yang berisikan suatu bentuk panggilan

(38)

f. Surat Susulan merupakan surat penegasan dari pada surat yang pertama

atau ada suatu perubahan didalam surat tersebut.

g. Surat Keputusan adalah surat yang berisi keputusan dan atas dasar

pertimbangan yang dipergunakan untuk pengambilan keputusan.

h. Surat Laporan adalah surat yang berisikan laporan kerja yaitu untuk

memberitahukan kepada pihak lain.

i. Surat Perjanjian adalah surat kesepakatan tentang hak dan kewajiban

masing-masing pihak yang saling mengikatkan diri untuk melakukan

sesuatu serta tidak melakukan sesuatu sesuai kesepakatan diantara mereka.

j. Surat Penawaran adalah surat jual yang tidak hanya dikirimkan kepada

calon pembeli yang telah mengirimkan surat permintaan penawaran tetapi

juga kepada calon pembeli lainnya yang tidak mengirimkan surat

permintaan penawaran.

3. Menurut Sifat Isi dan Asalnya

a. Surat Dinas adalah surat yang digunakan oleh instansi-instansi pemerintah

baik sipil maupun militer untuk kepentingan tugas dinas.

b. Surat Niaga/Bisnis adalah surat yang digunakan di kalangan

lembaga-lembaga usaha.

c. Surat Pribadi adalah surat yang dikirimkan oleh sesorang secara pribadi

kepada seseorang pribadi atau seorang petugas lembaga.

d. Surat yang isinya masalah sosial adalah surat yang dibuat oleh

(39)

4. Menurut Jumlah Penerima

a. Surat Biasa adalah surat yang ditujukan kepada satu orang atau satu

petugas lembaga.

b. Surat Edaran adalah surat yang ditujukan kepada banyak orang atau

banyak lembaga, bahkan dapat ditujukan kepada khalayak masyarakat.

c. Surat Pengumuman adalah surat yang ditujukan kepada sekelompok orang

atau sejumlah lembaga yang namanya sulit ditulis satu persatu.

5. Menurut Keamanan Isinya

a. Surat Sangat Rahasia adalah surat yang karena isi dan alamat yang dituju,

kerahasiannya harus dijaga ekstra ketat, jangan sampai ada orang lain

mengetahuinya.

b. Surat Rahasia adalah surat yang isinya tidak dimaksudkan untuk diketahui

oleh orang-orang diluar pihak yang saling berkontak surat /

pihak-pihak yang berkepentingan.

c. Surat Biasa adalah surat yang dari segi isinya tidak menyangkut hal yang

perlu dirahasiakan, hanya berisi hal-hal yang biasa.

6. Menurut Jangkauannya

a. Surat Intern adalah surat yang berasal dari dalam kantor/instansi itu sendiri

yang ditujukan kepada bidang yang bersangkutan.

b. Surat Ekstern adalah surat yang berasal dari luar kantor/perusahaan,

(40)

Beberapa Jenis Surat Yang Digunakan Oleh Kantor Bappedasu : 1. Menurut Wujudnya

Memorandum dan Nota adalah surat yang dipakai untuk keperluan intern

Bappedasu dalam melakukan dinas keluar kota.

2. Menurut Tujuannya

a. Surat Pemberitahuan adalah surat yang berisi pemberitahuan kepada

semua pegawai dalam Bappedasu.

b. Surat Perintah adalah surat yang dikeluarkan oleh pihak yang lebih tinggi

kepada pihak yang berada dibawahnya agar melakukan sesuatu.

c. Surat Peringatan adalah surat yang bermaksud mengingatkan kesalahan

pegawai dalam instansi tersebut.

d. Surat Panggilan adalah surat yang berisikan suatu bentuk panggilan

kepada pegawai baik secara pribadi maupun ikatan dinas.

e. Surat Keputusan adalah surat yang berisi keputusan dan atas dasar

pertimbangan yang dipergunakan untuk pengambilan keputusan.

3. Menurut Sifat Isi dan Asalnya

a. Surat Dinas adalah surat yang digunakan oleh Bappedasu untuk

kepentingan tugas dinas.

b. Surat Pribadi adalah surat yang dikirimkan oleh seseorang secara pribadi

(41)

4. Menurut Jumlah Penerima

a. Surat Edaran adalah surat yang ditujukan kepada seluruh staf/pegawai

Bappedasu agar dapat dilaksanakan / dihadiri.

b. Surat Pengumuman adalah surat yang ditujukan kepada sejumlah instansi

pemerintah yang namanya sulit ditulis satu persatu.

5. Menurut Keamanan Isinya

Surat Biasa adalah surat yang dari segi isinya tidak menyangkut hal yang perlu

dirahasiakan, hanya berisi hal-hal yang biasa.

6. Menurut Jangkauannya

Surat Intern adalah surat yang berasal dari dalam instansi itu sendiri yang

ditujukan kepada bidang yang bersangkutan.

(42)

Contoh Surat Keputusan Bappedasu

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Jalan P. Diponegoro No.21A Telp.(061) 4538045, 4571306, Fax.(061) 4513830

E-mail :

MEDAN – 20152 PO BOX – 1054

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Nomor :

Tentang

PIMPINAN KEGIATAN PADA UNIT KERJA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA UTARA

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

An. GUBERNUR SUMATERA UTARA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Sumatera Utara Kepala

(43)

D. Bagian-Bagian Surat

Setiap surat dinas resmi yang lengkap, baik surat niaga maupun surat dinas

pemerintah terdiri atas beberapa bagian :

1. Kepala Surat (Kop Surat)

Biasanya kepala surat sudah tercetak pada kertas surat. Kepala surat berguna

untuk menunjukkan nama, alamat surat / telepon / teleks / fax / e-mail, dan

bidang kegiatan lembaga.

2. Nomor Surat

Nomor surat adalah ibarat nama bagi manusia. Oleh karena itu setiap surat

keluar hendaknya diberi nomor dan kode tertentu. Nomor surat bermanfaat

untuk memudahkan pengarsipan, menghitung jumlah surat yang sudah

dikeluarkan dan sebagai penunjukkan pada balasan atas surat itu.

3. Tanggal Surat

Biasanya tanggal surat diketik atau bisa juga menggunakan sistem stempel.

Pemberian tanggal surat berguna untuk catatan tentang lama perjalanan surat,

catatan umur surat, dan pedoman dalam filing (sistem nomor).

4. Lampiran

Surat yang melampirkan sesuatu, misalnya kwitansi, brosur atau foto copy,

dalam bagian surat perlu dituliskan kata ”Lampiran”, yang diikuti jumlah yang

dilampirkan.

5. Hal / Perihal

Hal atau perihal adalah pokok isi surat. Hal / perihal berfungsi petunjuk isi

(44)

6. Nama dan Alamat Orang yang Dituju

Penulisan alamat dalam surat ini berfungsi sebagai petunjuk alamat yang

dituju, petunjuk filinif (sistem wilayah), dan petunjuk kepada siapa akan

dituju.

7. Salam Pembuka

Penulisan salam pembuka berfungsi sebagai tanda hormat penulis sebelum

memulai pembicaraan, karena surat mewakili sesuatu pihak kepada pihak lain,

seperti salam sejahtera, dengan hormat dll.

8. Isi Surat

Isi surat merupakan uraian atau pesan mengenai maksud surat atau inti dari

maksud surat tersebut dituliskan.

9. Salam Penutup

Salam penutup berguna untuk menunjukkan rasa hormat dan keakraban

pengirim terhadap penerima surat. Biasanya memakai istilah ”Hormat Kami”.

10. Tanda Tangan dan Cap Lembaga

Tanda tangan ditandatangani oleh pimpinan lembaga. Jika pimpinan tidak

berada di tempat, dapat digantikan orang yang mewakilinya. Setelah

ditandatangani, sekretaris membubuhkan cap lembaga.

11. Nama Terang

Nama terang berfungsi sebagai pengenal pembuat surat

12. Tembusan

Tembusan dibuat apabila ada pihak yang dianggap perlu atau harus

mengetahui isi surat tersebut. Tujuannya untuk memberitahukan penerima

(45)

13. Inisial

Inisial adalah singkatan nama pembuat konsep surat dan pengetik surat.

Tujuannya apabila ada masalah atau problem dapat diketahui siapa yang

bertanggung jawab.

Bagian-Bagian Surat Yang Digunakan Oleh Kantor Bappedasu seperti : 1. Kepala Surat / Kop Surat yaitu bagian dari surat yang menunjukkan

identitas instansi pemerintah / Bappedasu.

2. Nomor Surat yaitu bagian dari surat yang berguna untuk mempermudah pencarian surat serta mengetahui jumlah surat yang keluar dalam satu periode

tertentu.

3. Tanggal Surat yaitu bagian yang menunjukkan kapan saat surat tersebut dibuat.

4. Lampiran yaitu bagian surat yang berfungsi sebagai petunjuk tentang dokumen yang disertakan bersama surat.

5. Hal / Perihal yaitu bagian dari surat yang berfungsi untuk intisari pokok permasalahan agar diketahui penerima surat.

6. Nama dan Alamat Orang Yang Dituju yaitu harus ditulis lengkap dan sejelas mungkin, sehingga kemungkinan salah nama dan alamat dapat

dicegah.

7. Salam Pembuka merupakan kalimat pendahuluan / penghormatan di awal surat.

(46)

9. Salam Penutup yaitu penutup surat yang merupakan tanda penghormatan penulis surat terhadap penerima surat.

10. Tanda Tangan dan Cap Lembaga merupakan identitas resmi dari pembuat surat tersebut.

11. Nama Terang merupakan identitas resmi sekaligus penanggung jawab dari pembuat surat tersebut.

12. Tembusan yaitu apabila ada pihak yang dianggap perlu atau harus mengetahui isi surat tersebut.

Hanya saja di dalam Kantor Bappedasu tidak menggunakan inisial seperti

yang ada di teori, karena bagi Kantor Bappedasu dengan melihat nama dan tanda

tangannya saja pegawai dapat mengetahui bidang mana yang membuat surat

(47)

Contoh Surat Dinas Biasa Bappedasu

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Jalan P. Diponegoro No.21A Telp.(061) 4538045, 4571306, Fax.(061) 4513830

E-mail :

MEDAN – 20152 PO BOX – 1054

Medan, 15 Maret 2008

Nomor : 1847/J05.1.12/BPSU/2008 Kpd Yth :

Lampiran : Bapak/Ibu Rektor Perihal : Balasan Surat Research

di-

Tempat

Sehubungan dengan Surat Bapak Nomor 1847/J05/KM/2008 tanggal 7 Maret 2008 Perihal Permohonan Research Mahasiswa pada Bappedasu.

Nama :

Pada prinsipnya Research tersebut telah selesai dilaksanakan yang dimulai dari tanggal 20 s/d 30 Maret 2008 untuk selanjutnya kami kembalikan. Perlu diketahui bahwa research dimaksud semata-mata hanya dipergunakan untuk kepentingan ilmiah guna menyelesaikan pendidikannya.

Demikian disampaikan untuk urusan selanjutnya.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Kasubbag Umum,

Amiruddin Ambarita, ST Penata Tk. I

(48)

E. Analisis Mekanisme Surat Masuk dan Surat Keluar Pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bappedasu)

Mekanisme surat-surat masuk dan surat-surat keluar dalam sutau

kantor/perusahaan dapat mempunyai pengaruh yang penting terhadap pekerjaan

kantor. Oleh karena itu perlu diperhatikan cara-cara penanganan surat-surat yang

baik sebelum pekerjaan kantor dimulai, sehingga penyampaian surat tersebut lebih

efektif.

Mekanisme Surat Masuk

Adapun mekanisme surat masuk yang baik dimulai dari:

1. Penerimaan Surat

Surat-surat dinas yang masuk diterima oleh petugas penerima surat di

bagian sekretariat, baik surat yang datang melalui pos maupun melalui kurir dan

lain-lain. Hal yang pertama sekali dilakukan adalah membaca sampul surat untuk

memastikan bahwa surat itu benar-benar ditujukan kepada instansi atau kantor

yang bersangkutan.

2. Pembukaan Surat

Semua surat yang masuk disortir oleh pegawai untuk menentukan dan

mengelompokkan surat yang boleh dibuka dan yang tidak boleh dibuka (surat

rahasia) dan surat-surat pribadi. Jika surat tidak jelas alamatnya bahkan tidak ada,

maka amplop dijadikan satu dengan suratnya.

3. Pencatatan Waktu Penerimaan Surat

Setelah isi amplop dikeluarkan, maka surat-surat tersebut sebelum dicatat

(49)

stempel untuk memberi tanggal masuk dan kode pengarsipannya. Pencatatan

surat-surat masuk dilakukan setelah surat di stempel atau dicap.

4. Penyortiran Surat

Setelah surat distempel dengan stempel waktu penerimaan, memeriksa

lampiran dan pencatatan dalam buku agenda, maka selanjutnya dilakukan

penyortiran dengan membaca surat satu persatu.

5. Pendistribusian Surat

Bila semua surat telah dibaca, maka tahap selanjutnya adalah

menyampaikan surat kepada yang bersangkutan seperti:

a. Penyampaian surat kepada pimpinan

b. Penyampaian surat kepada bagian lain

Secara umum penyampaian surat antara suatu bagian disuatu kantor dilakukan

dengan cara sebagai berikut:

• Dengan buku ekspedisi intern

Catat surat yang akan disampaikan ke bagian lain didalam buku ekspedisi

intern. Pegawai/pesuruh akan mengantarkan surat dengan membawa buku

tersebut. Setelah surat diserahkan, maka sipenerima harus memberi paraf

dibuku tersebut. Kemudian buku dikembalikan kepada pegawai/pesuruh

untuk diserahkan ke bagian sekretariat.

• Dengan tembusan

Bila tembusan surat harus disampaikan kepada pejabat lain dalam

lingkungan kantor sendiri, nama-nama mereka biasanya dicantumkan

(50)

• Dengan lembar disposisi

Disposisi adalah catatan-catatan yang dihubungkan kepada bagian lain

yang mempunyai wewenang khusus dalam menentukan tindak lanjut surat

tersebut. Lembar disposisi dilampirkan bersamaan dengan surat yang

bersangkutan.

Demikianlah mekanisme surat masuk yang baik, berikut ini adalah

mekanisme surat masuk pada Kantor Bappedasu :

1. Penerimaan Surat Masuk

Pertama kali surat yang masuk dibaca untuk memastikan bahwa surat-surat

tersebut benar-benar ditujukan kepada Bappedasu. Kemudian

menggarisbawahi kalimat / kata-kata yang penting. Surat masuk pertama kali

diterima di Subbag Umum / Bagian Sekretariat.

2. Pemberian Lembar Disposisi dan Kartu Kendali

Surat yang masuk dibuka, kemudian dicatat dalam kartu kendali dan diberi

lembar disposisi. Kartu kendali dan lembar disposisi terdiri dari 1 rangkap

saja. Surat yang diterima tersebut diberi kartu kendali dan lembar disposisi

dengan cara dihecter.

(51)

Contoh Kartu Kendali Surat Masuk

Tanggal Surat Nomor Surat Lampiran :

Pengolah Tgl. Diteruskan Tanda Terima :

Catatan :

Diajukan / Instrukasi / Informasi

(52)

3. Penyortiran dan Pendistribusian Surat

Surat yang telah diberi lembar disposisi dan kartu kendali, kemudian

didisposisikan kekasubbag umum yaitu Sekretaris. Sekretaris memberikan

arah dan petunjuk kepada kepala untuk ditujukan ke masing-masing bidang

kemana surat tersebut didistribusikan dan surat masuk tersebut dikembalikan

lagi kepada subbag umum untuk dicatat didalam lembar pengantar / buku

ekspedisi intern dan diserahkan ke masing-masing bidang sesuai dengan

tujuan yang dimaksud / sesuai dengan disposisi yang diberikan oleh

Kepala/Sekretaris.

Contoh Lembar Pengantar (Buku Ekspedisi Intern)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

LEMBAR PENGANTAR

Kepada Yth.

(53)

4. Meneruskan Surat Sesuai Perintah Sekretaris

Untuk surat yang disampaikan kepada pribadi maka surat tersebut langsung

diberikan kepada yang bersangkutan tanpa dibuka/ditunda. Untuk surat yang

disampaikan kepada pimpinan diserahkan dengan segera dan surat diletakkan

dalam map dan disusun menurut kepentingannya.

Demikian mekanisme surat masuk pada kantor Bappedasu dan secara

lebih ringkas lagi dapat diuraikan sesuai dengan bagan dibawah ini :

BAGAN SURAT MASUK PADA KANTOR BAPPEDASU

Surat Masuk Subbag

Umum

Sekretaris

Diarsip Kepala/Wakil Kepala Subbag Umum; surat

dicatat dilembar pengantar

Dibagikan ke bidang-bidang

(54)

Mekanisme Surat Keluar

Adapun langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun surat keluar yaitu :

1. Penyiapan Konsep

Dalam pembuatan konsep surat harus memperhatikan syarat-syarat

sebagai berikut :

a. Surat bersifat formal

b. Objektif

c. Ringkas dan jelas maksudnya

d. Sopan dan ramah dalam bahasanya

e. Rapi dalam pengetikannya

2. Persetujuan Konsep

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahap ini yaitu :

a. Teliti lebih dahulu konsep surat sebelum sampai kepada pejabat yang

berhak menandatangani untuk diminta persetujuannya.

b. Jika isi surat menyangkut lebih dari unit kerja, maka konsep terlebih

dahulu harus diedarkan kepada pejabat dari unit yang bersangkutan.

c. Sebagai tanda persetujuan terhadap konsep tesebut, maka pejabat yang

berkepentingan atas konsep tersebut membubuhi parafnya.

3. Registrasi Penomoran

Setelah konsep disetujui oleh pejabat yang berwenang, selanjutnya surat

harus diregister. Dalam hal ini registrasi memberi nomor / kode pada konsep

biasanya ditentukan oleh kebijaksanaan perusahaan sesuai dengan kebutuhan

masing-masing.

(55)

Setelah pemberian nomor surat, konsep surat tersebut lebih dahulu diteliti

oleh Sekretaris atau bagian pengetikan untuk kemudian diketik. Organisasi atau

kantor biasanya telah menetapkan bentuk yang dipergunakan dalam konsep

suratnya.

5. Penandatanganan surat

Setelah surat selesai diketik, kemudian surat diserahkan kembali kepada

pejabat yang bersangkutan untuk ditandatangani dan diberi stempel.

6. Pencatatan Surat Keluar

Setelah surat ditandatangani dan distempel, maka selanjutnya surat dicatat

didalam buku agenda surat keluar.

7. Pengiriman Surat

Surat yang telah selesai dicatat dalam buku agenda surat keluar, kemudian

diserahkan kepada petugas pengantar surat dan surat siap untuk dikirimkan ke

tempat tujuan.

Demikianlah mekanisme penyusunan surat keluar yang baik, berikut ini

adalah mekanisme penyusunan surat keluar pada Kantor Bappedasu :

1. Penyiapan Dan Persetujuan Konsep

Surat yang dikonsep dengan sebaik-baiknya, dibuat pada blanko konsep

yang telah tersedia. Jika konsep surat tersebut telah disetujui, maka konsep surat

tersebut diparaf oleh pejabat yang bersangkutan.

2. Pengetikan Konsep Surat

(56)

3. Pemberian Nomor Surat

Surat yang telah disetujui akan diberi nomor oleh pihak yang berwenang

yaitu subbag umum. Penomoran surat dibuat sesuai dengan singkatan dari jenis

surat yang dikeluarkan sehingga memudahkan pemantauan jumlah surat yang

digunakan pada Bappedasu.

Contoh Kartu Kendali Surat Keluar

BAD

4. Penandatanganan / Pemberian Stempel

Surat yang telah diberi nomor disubbag umum akan ditandatangani oleh

pejabat yang bersangkutan dan diberi stempel organisasi sehingga surat tersebut

sah.

5. Pencatatan Surat

Setelah surat distempel, surat akan dicatat didalam buku ekspedisi extern

(57)

Contoh Buku Ekspedisi extern

6. Pengiriman Surat

Kemudian surat dikembalikan ke masing-masing bidang untuk dikirim

oleh kurir / pegawai dengan cara diantar langsung ke alamat tujuan..

Demikian mekanisme surat keluar pada kantor Bappedasu dan secara lebih

ringkas lagi dapat diuraikan sesuai dengan bagan dibawah ini :

(58)

BAGAN SURAT KELUAR PADA KANTOR BAPPEDASU

F. Prosedur Pengarsipan Surat dan Pemusnahan Arsip Pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDASU)

1. Prosedur Pengarsipan Surat

Arsip sebagai salah satu alat manajemen merupakan rekaman informasi

dari seluruh aktivitas organisasi yang bersifat lengkap, faktual dan aktual.

Informasi arsip sangat berguna dalam perencanaan, pengendalian dan pengawasan

(59)

Berdasarkan fungsinya, arsip dapat digolongkan menjadi 2 bagian yaitu :

a. Arsip Dinamis

Arsip dinamis adalah arsip yang dipergunakan secara langsung dalam

kegiatan perencanaan, pelaksanaan administrasi negara. Arsip dinamis

dapat dibedakan menjadi 3 macam seperti :

• Arsip Aktif yaitu arsip yang masih dipergunakan bagi kelangsungan

kerja.

• Arsip Inaktif yaitu arsip yang jarang sekali dipergunakan dalam

kegiatan kerja sehari-hari.

• Arsip Semi Aktif yaitu arsip yang frekuensi penggunaannya mulai

menurun.

b. Arsip Statis

Arsip Statis adalah arsip yang dipergunakan secara langsung dalam

kegiatan perencanaan, pelaksanaan kebangsaan pada umumnya maupun

untuk penyelenggaraan sehari-hari administrasi negara.

Adapun prosedur pengarsipan surat seperti :

a. Penerimaan, dalam penerimaan ini arsip dapat berbentuk arsip aktif dan

arsip inaktif.

b. Pencatatan, setelah arsip aktif atau arsip inaktif diterima kemudian semua

arsip dicatat dalam buku agenda surat masuk dan surat keluar oleh

penyimpan sesuai dengan kartu kendalinya.

c. Pengarsipan, kemudian arsip aktif atau arsip inaktif dapat disimpan di

(60)

arsipnya, agar dapat mempermudah pekerjaan pegawai dalam menemukan

kembali arsip-arsip tersebut.

Prosedur Pengarsipan Surat pada Kantor Bappedasu meliputi :

a. Penerimaan, dalam penerimaan ini arsip dapat berbentuk arsip aktif dan

arsip inaktif.

b. Pencatatan, setelah arsip aktif atau arsip inaktif diterima tata usaha bidang

pengolah menyampaikan arsip inaktif kepada bidang pengolah

masing-masing berikut kartu kendali warna putih dan arsip aktif berikut kartu

kendali warna merah.

c. Pengarsipan, kemudian arsip aktif dan arsip inaktif disimpan dan

dipelihara oleh masing-masing bidang sesuai dengan disposisi kepala,

dengan menggunakan filling cabinet sesuai dengan jenis arsipnya.

Sehingga Bappedasu menggunakan Azas Desentralisasi dalam

penyimpanan arsip yaitu setiap masing-masing bidang mempunyai

wewenang untuk menyimpan arsip yang menjadi tanggung jawab

masing-masing bidang tersebut. Untuk penemuan kembali arsip dapat dilakukan

dengan mengetahui masalah dan perihal surat melalui nomor urut, kode

klasifikasi indeks surat yang tersimpan di masing-masing bidang.

2. Pemusnahan Arsip

Pemusnahan arsip merupakan tugas dari unit kearsipan. Sebelum

melaksanakan pemusnahan perlu dibuat daftar arsip secara lengkap, daftar ini

(61)

Pemusnahan yang dapat dilakukan oleh satuan kerja (unit kerja pengolah)

dalam lingkungan satuan organisasi ialah yang menyangkut arsip-arsip yang tidak

penting bagi kegunaan unit pengolah tersebut antara lain menyangkut surat-surat

rutin, undangan dan sejenisnya yang telah lewat masa berlakunya. Kemudian

pemusnahan dilakukan dengan dibakar.

Ada beberapa cara yang digunakan untuk menghindari terjadinya

kerusakan dan pemusnahan arsip, seperti :

a. Konstruksi bangunan harus kuat, jangan menggunakan kayu yang

langsung menyentuh tanah untuk menghindari serangan rayap.

b. Tempat untuk menyimpan arsip harus dilengkapi listrik dan AC.

c. Ruangan harus selalu bersih dari debu, kertas berkas, puntung rokok

ataupun sisa makanan yang dapat mengandung timbulnya serangga /

binatang yang dapat merusak arsip.

d. Alat menyimpan arsip seperti lemari / filling cabinet dan rak harus terbuat

dari logam yang tahan karat dan mencegah masuknya serangga.

e. Usahakan lemari dan rak tidak menempel pada tembok (merenggang) agar

tidak menimbulkan udara yang lembab.

f. Melakukan penyemprotan setiap 6 bulan sekali dan usahakan

penyemprotan tidak mengenai kertas arsip.

g. Meletakkan kapur barus pada laci, lemari, rak dan sudut-sudut tumpukkan

Referensi

Dokumen terkait

The results showed that the variability of this parameter occurs within really short spatial intervals (of less than 100 m) and neither radiation nor the slope seemed to have

Method dialogCreateInput () ini merupakan method yang digunakan untuk membuat dialog masukan, perbedaan method dialogCreateInput() dengan method

Oleh karena itu, untuk waktu yang akan datang, upaya-upaya untuk semakin memperkayamateri mata kuliah Hukum Islam perlu dilakukan, terutama dari sisi materi

Ujung kawat pertama dicelupkan pada es sehingga suhunya tetap dan ujung yang satunya untuk menguji panas benda (misalnya tungku pe-manas).. Indera peraba tidak dapat digunakan

Prospek perdamaian Terlalu banyak hadangan terhadap prospek perdamaian abadi Arab-Isarel bila dimak- nai dari kunjungan Obama ke Timur Tengah ini, mengingat kompleksitas dunia Arab

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta analisis pustaka, dapat disimpulkan bahwa pada isolat P10 tidak ditemukan mutasi pada daerah hulu RRDR

Oleh karena itu penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan guna mengetahui bagaimana implikasi dari proyek normalisasi Sei Badera yang telah dilakukan oleh Pemerintahan

Hambatan dalam perlindungan terhadap perempuan korban kekerasaan dalam pacaran antara lain: keluarga korban menutup diri dan lebih memilih menyelesaikan kasus