• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan Kebutuhan Dalam Pemecahan Masalah Penampilan Kerja Staf Puskesmas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pendekatan Kebutuhan Dalam Pemecahan Masalah Penampilan Kerja Staf Puskesmas"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PEN D EKATAN KEBUTUH AN D ALAM PEM ECAH AN M ASALAH PEN AM PI LAN KERJA STAF PUSKESM AS

SURYA UTAM A

Fa k u lt a s Ke se h a t a n M a sya r a k a t Un iv e r sit a s Su m a t e r a Ut a r a

1 . PEN D AH ULUAN

Pem bangunan kesehat an yang dilakukan pem er int ah pada Pelit a VI , khususnya m enyangkut aspek sum ber daya m anusia ( SDM) , adalah pr ogr am pendidik an kediknasan dan pelat ihan. Pendidikan kediknasan di bidang kesehat an ber t uj uan m enyediakan t enaga kesehat an dalam j um lah, j enis, dan kualit as y ang selar as kebut uhan pr ogr am pem bangunan kesehat an, dengan kegiat an pokok adalah per encanaan kebut uhan t enaga dan penyelenggar aan pendidik an kedinasan guna m em enuhi kebut uhan t enaga kesehat an. Pelat ihan t enaga kesehat an ber t uj uan m eningkat kan m ut u SDM di bidang kesehat an agar dapat m eningkat kan hasil ker j a dalam m enunj ang peningkat an m ut u pelayanan, m em per kuat t im ker j a, ser t a m enunj ang pengem bangan kar ier . Pr ogr am ini lebih difokuskan pada t enaga kesehat an di t ingkat kabupat en/ kot am adya ( Republik I ndonesia, 1994/ 1999) .

Pelaksanaan pr ogr am di at as cender ung dihar apkan dapat m engat asi salah sat u kendala ser ius yang dihadapi dalam pem bangunan kesehat an pada Pelit a VI , yait u penam pilan ker j a t enaga kesehat an yang r elat if kur ang baik, seper t i di puskesm as yang m enyer ap sebagian besar t enaga kesehat an.

Kendala di at as cenderung selar as hasil penelit ian par a ahli ( Sum ar t o dkk, 1986; Br ot osaput r o dkk, 1988; Rist r ini, 1989; Widodo dkk, 1994; dan Sur ya Ut am a, 1996) pada ber bagai daer ah di I ndonesia, yang dapat disim pulkan bahw a t enaga kesehat an di Puskesm as t ingkat penam pilan k erj any a relat if k urang baik .

Banyak hasil penelit ian t elah m em bukt ikan bahw a fakt or yang paling dom inan m em pengar uhi penam pilan ker j a kar yaw an adalah kepuasan ker j a kar yaw an. Disim pulkan dar i analisis yang lakukan Davis ( 1990) bahw a r endahnya kepuasan kerj a dim anifest asikan dalam bent uk pelam banan kerj a, m angk ir, k elalaian, r endahnya pr est asi, r endahnya kualit as pr oduk, dan m asalah disiplin pegaw ai. Manifest asi r endahnya kepuasan ker j a ini m engakibat hilangnya ribuan j am ker j a dan k erugian finansial y ang sangat besar pada or ganisasi.

Adapun var iasi t ingkat kepuasan ker j a kar yaw an secar a t eor it is dit ent ukan oleh var iasi t ingkat pem enuhan kebut uhan yang dir asakan pent ing oleh kar yaw an it u sendiri. Art iny a, j enis k ebut uhan y ang diingink an k ary aw an ( diukur m elalui t ingk at pem enuhan kebut uhannya) m er upakan det er m inan ut am a t ingkat kepuasan ker j a kar yaw an ( Gibson, 1987; Gannon, 1988; Scher m er hor n, 1988) .

Nam un sebenar nya ber bagai st udi yang dilakukan par a ahli m enunj ukkan bahw a per soalan yang paling r um it j ust r u m enent uk an pr ior it as j enis kebut uhan kar yaw an, sebab pr ior it as j enis kebut uhan kar yawan yang r elat if ber var iasi, cender ung dit ent ukan oleh kar akt er ist ik individu m er eka, seper t i suku bangsa dengan aspek kult ur al yang dianut nya dan ber agam kar akt er ist ik lain ( Maslow , 1970; Kossen, 1986; Schein, 1991) .

(2)

t uj uan peker j a ( sesuai dengan kebut uhannya yang dianggap pent ing) cender ung dapat m enghasilkan kepuasan ker j a yang t inggi.

Ber dasar kan ur aian di at as dapat disim pulkan, bahwa t er j adinya t ingkat penam pilan ker j a st af puskesm as yang kur ang baik , sebagai suat u fenom ena yang cender ung dilat ar belakangi oleh t idak puasnya st af puskesm as at as berbagai aspek keor ganisasian dan m anaj erial di puskesm as.

Ket idakpuasan ker j a yang t er j adi cender ung kar ena belum t er penuhiny a ber bagai kebut uhan yang dianggap pent ing oleh st af pusk esm as. Dalam k ont eks ini, m asalah yang paling subst ant if adalah kehar usan unt uk m enget ahui dan m enet apkan pr ior it as kebut uhan kar yaw an yang dapat dihubungkan dengan cir i k ary aw an it u sendiri.

Pem bahasan ini disusun dengan m enggunakan sebagian dat a hasil penelit ian yang t elah di lakukan penulis, yang m enggunakan st af puskesm as ber dasar kan suku bangsanya sebagai sam pel penelit ian. Jum lah sam pel penelit ian sebanyak 545 or ang, yang t er dir i dar i suku Jaw a = 210 or ang, Bat ak = 180 or ang, dan Sasak = 200 orang.

Kegiat an penelit ian yang dilakukan sepanj ang t ahun 1994/ 1995, m enggunakan pusk esm as sebagai unit penelit ian di w ilayah: ( 1) Kabuput en Kedir i ( 32 puskesm as) , Pr opinsi Jaw a Tim ur , sebagai salah sat u daerah t radisional st af puskesm as suku Jaw a; ( 2) . Kabupat en Sim alungun ( 25 pusk esm as) , Pr opinsi Sum at er a Ut ar a, sebagai salah sat u daer ah t r adisional st af puskesm as suku Bat ak; ( 3) Kabupat en Lom bok Tim ur ( 22 pusk esm as) , Pr opinsi Nusa Tenggar a Bar at , sebagai salah sat u daerah t r adisional st af pusk esm as suku Sasak.

Jenis kebut uhan yang diasum sikan m enj adi kebut uhan yang dianggap pent ing oleh st af puskesm as dit ent ukan dan dibat asi, hanya pada aspek: ( 1) finansial, ( 2) afiliasi sosial, ( 3) peningk at an k ar ir , ( 4) aspek sosial, ( 5) sar ana ker j a or ganisasi, ( 6) aspek t ugas, dan ( 7) j am inan sosial.

Pem bahasan ini di har apkan dapat m enj adi m asukan pada sist em infor m asi m anaj em en SDM di or ganisasi kesehat an, khususnya unt uk m eny usun for m ula bagi pem ecahan m asalah penam pilan k erj a k ary aw an m elalui pendek at an k ebut uhan kar yaw an.

2 . PRI ORI TAS KEBUTUH AN

Hasil penelit ian m enunj ukkan bahw a pr ior it as kebut uhan ut am a st af puskesm as r elat if ber var iasi. Nam un secar a um um k ebut uhan finansial y ang paling bany ak dipilih sebagai prior it as k ebut uhan ut am a oleh st af, dengan rincian suk u Jaw a 122 orang ( 61,9% ) , Sasak 122 or ang ( 65,9% ) dan Bat ak 75 or ang ( 45,5% ) ( Tabel 2.1) .

Jenis kebut uhan lain ( di luar kebut uhan finansial) y ang r elat if bany ak dipilih sebagai pr ior it as kebut uhan ut am a st af adalah k ebut uhan afiliasi sosial; y ang m enj adi pr ior it ag kebut uhan ut am a 40 ( 24,5% ) or ang Bat ak, 39 ( 19,8% ) orang Jaw a, dan 37 ( 20,0% ) or ang Sasak ( Tabel 2.1) .

(3)
[image:3.612.82.525.96.233.2]

Tabel 2.1. Pr ior it as Kebut uhan Ut am a St af Pusk esm as Suku Bangsa Jaw a, Bat ak, dan Sak sak

J u m l a h R e s p o n d e n Kode

Sk a la N om in a l

Je n is Ke bu t u h a n

Pr ior it a s

Ba t a k ( % ) Ja w a ( % ) Sa sa k ( % )

Tot a l %

1. Afiliasi Sosial 2. Finansial

3. Peningkat an Kar ir 4. Sarana kerj a 5. Aspek Tugas 6. Jam inan Sosial 7. Aspek Sosial

1 1 1 1 1 1 1

40 24,5 74 45,5 15 9,2 5 3,1 17 10,4

9 5,5 3 1,8

39 19,8 122 61,9 10 5,1

9 4,6 15 7,6 1 0,5 1 0,5

37 20,0 122 65,9 11 5,9 3 1,7 10 5,4 2 1,1 - -

116 21 318 58 36 7 17 3 42 8 12 2 4 1 Jum lah Responden = 163 100 197 100 185 100 545 100

Sum ber : Dat a Pr im er Hasil Penelit ian Lapangan, 1994/ 1995.

Pem bahasan ini akan lebih di t ekankan pada pem bahasan aspek finansial yang secar a um um m enj adi pr ior it as kebut uhan ut am a st af puskesm as, dengan dasar per t im bangan:

1) . Menur ut par a ahli ( Maslow , 1970; St oner , 1986; Schein, 1991; Geller m an, 1984) , dapat disim pulkan bahwa kebut uhan yang dinilai paling pent ing oleh kar yaw an ber sifat t er bat as, dan kebut uhan t er sebut akan m em baw a im plikasi pent ing bagi or ganisasi.

2) . Hasil penelit ian m enunj ukkan adanya sebagian st af yang m em ilih aspek afiliasi sosial, j am inan sosial, aspek t ugas, peningkat an kar ir , aspek sosial, dan sar ana ker j a sebagai pr ior it as kebut uhan ut am a. Ber dasar kan dat a kualit at if hasil penelit ian dapat disim pulk an, bahw a k ebut uhan t ersebut dipilih sebagai priorit as ut am a, hanya sekedar sar ana unt uk m em per t ahankan, m elindungi, dan m eningkat kan penghasilan finansial m er eka. Sebagai cont oh, t er dapat sebagian kecil st af yang m em ilih aspek peningkat an karir sebagai prior it as k ebut uhan ut am a. Peningkat an kar ir , cender ung lebih dim anfaat kan unt uk m eningkat k an penghasilan finansial dar ipada pem enuhan kebut uhan pr est asi at au pengakuan.

Hasil penelit ian ini selar as pendapat par a ahli, seper t i St r auss ( 1980) , Gibson ( 1987) , Schein ( 1991) , Kossen ( 1986) , dan St eer s ( 1991) , yait u uang m er upakan kebut uhan yang paling pent ing unt uk kebanyak an kar yawan.

Pent ingny a k ebut uhan finansial, cender ung dilat ar belakangi oleh banyak fakt or . Hasil penelit ian ini m enunj ukkan adanya beber apa fakt or yang paling m endasar , ant ar lain seper t i aspek nilai budaya, dan upaya pem enuhan kebut uhan hidup sehari- har i dar i st af puskesm as.

2 .1 . Aspe k n ila i bu da y a .

Ter dapat unsur nilai budaya m asyar ak at yang secar a t egas m enggar iskan pent ingnya aspek m at er ial dalam kehidupan m anusia penganut budaya t ersebut . Pada sisi lain, disebabkan pula oleh adanya per ubahan unsur nilai budaya suat u m asyar akat , dar i nilai budaya yang t idak ber or ient asi pada aspek m at er ial ber ubah ke ar ah or ient asi m at er ial.

(4)

Nilai budaya m er upakan t ingkat yang paling t inggi dan paling abst r ak pada suat u adat - ist iadat . Nilai budaya m er upakan konsep m engenai apa yang hidup dalam alam pikir an sebagian besar m asyar akat m engenai apa yang m er eka anggap ber nilai, ber har ga, dan pent ing dalam kehidupan, sehingga dapat ber fungsi sebagai pedom an yang m em ber i ar ah kehidupan pada par a m asyar akat nya ( Koent j ar aningr at , 1990) .

Ber dasar kan ur aian di at as, dapat lah dikat akan bahw a pada konsepsi yang lebih abst r ak , bent uk penilaian m asy ar ak at at as pent ingnya aspek finansial, kar ena aspek finansial dinilai m em punyai kem am puan unt uk m em enuhi beragam kebut uhan hidup yang ny at a seper t i m akan, m inum , pakaian, per um ahan, pendidik an, k ebut uhan sosial dan adat . Keseluruhan penilaian ini pada hak ik at ny a adalah elem en nilai pada sist em nilai buday a y ang dianut m asy arak at t ersebut . Sist em nilai buday a it u m em punyai sifat dinam is yang ber kem bang dalam alam pikir an m asyar akat seir ing dengan kehidupan senyat anya yang sedang dij alani, sehingga m uncul penilaian t er hadap " apa at au sesuat u" yang dianggap baik, ber har ga, dan pent ing yang seharusnya dir aih dalam kehidupan nyat a. Bent uk penilaian ini, secara um um cender ung m enj adi pedom an anggot a m asyar akat dalam m enj alani kehidupannya, t er m asuk di dalam nya pada saat m er eka m em ut uskan apakah aspek finansial it u sebagai sesuat u yang pent ing dalam kehidupannya.

Menurut St eer s ( 1991) yang m engut ip pendapat Reilly dan Rober t , dapat disim pulkan bahw a dengan m em pelaj ar i ker angka ber pikir at au fr am e of r efer ence seseor ang akan dapat diket ahui bent uk kebut uhan yang paling diingink anny a, dengan bent uk ker angka ber pik ir seseor ang m er upakan bagian dar i kebudayaannya. Dengan dem ikian, dapat dikat akan bahw a kebut uhan seseor ang m er upakan bagian dar i kebudayaannya.

Ket er kait an ant ar a nilai budaya m asyar akat Bat ak, Jaw a, dan Sasak yang kem ungkinan m enj adi salah sat u fakt or pendorong st af puskesm as Bat ak, Jaw a, dan Sasak m em ilih aspek finansial sebagai pr ior it as kebut uhan ut am a, dapat dides k ripsik an berdasark an dat a kualit at if hasil penelit ian. Berbagai inform asi y ang diper oleh selam a penelit ian, dapat diuraikan sebagai berik ut :

a . St a f su k u Ba t a k .

Kebut uhan finansial ( m enur ut beber apa st af puskesm as ist ilah yang t epat adalah kekayaan hart a benda) , dalam kehidupan or ang Bat ak sudah m enj adi bagian dar i pr insip hidup. Nilai budaya or ang Bat ak t idak m ent abukan, bahkan m engunj ur kan unt uk m encar i har t a benda yang sebanyak banyak nya sebagai bekal unt uk m em enuhi k ebut uhan hidup yang ny at a ( seper t i pangan, sandang, per um ahan, biaya pendidikan anak, m em bant u keluar ga, kegiat an sosial) , sum ber kem uliaan, m ar t abat , dan kekuasaan.

Ter dapat 3 pr insip hidup or ang Bat ak, yang diant aranya adalah pr insip

ham or aon, ar t inya orang Bat ak har us m encapai kekayaan hart a benda, yang

digunakan sebagai dasar pem enuhan ber agam kebut uhan hidup yang ber sifat fisik m aupun sosial.

Berdasarkan hasil penelit ian para ahli ( Suw ondo dk k, 1980; Sinaga dkk, 1984) , dapat disim pulkan bahw a aspek finansial ( har t a benda) m em egang per anan pent ing pada ber bagai sendi kehidupan or ang Bat ak. Pelapisan sosial m asy ar akat Bat ak dew asa ini t elah pula m enem pat k an fakt or ket ur unan sebagai sum ber st at us sosial yang sem akin m elem ah, digant ik an oleh fakt or kepem ilik an uang dan har t a benda sebagai sum ber st at us sosial yang t inggi.

(5)

sebagai sar ana unt uk m em enuhi kebut uhan pokok j uga sar ana unt uk m elaksanakan kew aj iban adat , dan pada akhir nya dit uj ukan pula unt uk m em per oleh kem uliaan, m ar t abat , dan st at us sosial.

Hasil penelit ian m enunj ukkan bahw a aspek finansial sebagai pr ior it as kebut uhan ut am a st af suku Bat ak ( 45,4% ) m em ang cender ung r elat if lebih r endah dar i pada st af suku Jaw a ( 61,9% ) dan Sasak ( 65,9% ) .

Hasil penelit ian ini t idaklah dapat diar t ikan bahw a t elah t er j adi per geser an nilai budaya Bat ak yang m enilai pent ing aspek m at er ial, t et api lebih disebabkan oleh adanya fakt or di luar dir i st af puskesm as yang m em pengar uhinya, t er ut am a fakt or k ondisi geografis.

Wilayah ker j a st af puskesm as suku Bat ak ( Kabupat en Sim alungun) m encapai 3 k ali lebih luas dari w ilay ah k erj a st af suku Jaw a ( k abupat en Kediri) dan Sasak ( kabupat en Lom bok Tim ur ) , dengan r incian: luas Kabupat en Sim alungun 4.369 km 2, dengan j um lah puskesm as sebanyak 25 puskesm as; Kabupat en Kedir i 1.386,05 km 2, dengan j um lah puskesm as sebanyak 32 pusk esm as; dan Kabupat en Lom bok Tim ur 1.605,55 km 2, dengan j um lah puskesm as sebanyak 22 puskesm as ( Dinas Kesehat an Tingkat I I Kabupat en Sim alungun, Kabupat en Kedir i, dan Kabupat en Lom bok Tim ur , 1994) .

Diper oleh infor m asi, bahw a banyak st af Bat ak yang ber dom isili j auh dar i pusk esm as. Kondisi ini t erny at a m enim bulkan t ingginya t ingkat ket er lam bat an st af unt uk m asuk ker j a; ser t a t ingginya t ingkat ket idakhadiran t et api dalar n cat at an absensi m er eka t et ap t er cat at hadir , sebab st af yang hadir akan m engisi daft ar hadir at as nam a rekannya.

Beber apa st af yang ber dom isili j auh dar i puskesm as, m enj elaskan bahw a m erek a harus m engeluark an biay a t ransport asi pergi dan pulang paling k ecil sekit ar Rp.1000 sam pai Rp. 1500 set iap har i ker j a. Kondisi ini t er nyat a m enim bulkan t ingkat saling ket er gant ungan yang sangat t inggi ant ar a sesam a st af puskesm as. Mer eka cender ung saling m elindungi unt uk m engat asi ber bagai kelem ahan dir i m er eka sendiri. Pada k elom pok st af inilah k ebut uhan afiliasi sosial bany ak dipilih sebagai pr ior it as kebut uhan ut am a. Hasil penelit ian m enunj uk kan bahw a pilihan st af suku Bat ak ( 40 orang, 24,5% ) at as aspek afiliasi sosial sebagai prior it as k ebut uhan ut am a m em ang lebih t inggi dar ipada suku Jaw a ( 39 or ang, 19% ) dan Sasak ( 37 or ang, 20,0% ) . Salah sat u alasan unt uk m em ilih kebut uhan afiliasi sosial, adalah unt uk m elindungi peker j aan m er eka dar i kem ungkinan adanya sanksi dar i or ganisasi. Keam anan at as peker j aan diart ikan sebagai j am inan bahw a penghasilan di puskesm as t idak akan t er ganggu at au hilang kar ena pem ut usan hubungan ker j a.

Ar t inya, beber apa st af m er asa bahw a kebut uhan ut am a yang ingin di per oleh pada dasarnya adalah kebut uhan finansial; t et api m er eka m enyusun pr ior it as k ebut uhan dengan m enem pat kan k ebut uhan afiliasi sosial sebagai priorit as kebut uhan ut am a, dengan alasan kualit as afiliasi dengan t em an seker j a dan dengan pir npinan m er upakan j am inan bahw a penghasilan di puskesm as t idak hilang kar ena t ingginya t ingkat ket idakhadiran ( absen) dan ket er lam bat am m asuk ker j a.

Dengan dem ikian, dapat dik at akan t idak t erj adi pergeseran nilai buday a Bat ak yang ber or ient asi pada aspek m at er ial ke or ient asi non m at er ial, t et api yang t er j adi adalah adanya kar akt er ist ik di luar dir i st af suku Bat ak yang t ur ut m enj adi dasar per t im bangan pada saat m er eka m em ilih bahwa sesuat u kebut uhan it ulah yang dianggap paling pent ing.

b. St a f pu sk e sm a s Sa sa k .

(6)

ber m ot or . Uang dan aspek m at er ial ini dianggap sebagai sum ber st at us sosial yang t inggi.

St at us sosial yang t inggi ini ak an sem ak in langgeng dan t erpelihara dengan baik, apabila sebagian har t a benda ini digunakan unt uk m em enuhi aj ar an agam a ( m ayor it as agam a suku Sasak adalah I slam , seluruh responden penelit ian suku Sasak ber agam a I slam ) seper t i naik haj i, m enyum bang pem bangunan m esj id, m enyum bang pada or ganisasi keagam aan, dan kegiat an keagam aan lainnya.

Per an ser t a m asyar akat Sasak pada kegiat an keagam aan, seper t i pada Per ingat an Maulid ( Kelahir an) Nabi, t idak saj a dit uj ukan unt uk m em per oleh ber kah dar i Allah, t et api j uga ber per an sebagai sum ber st at us sosial dalam kehidupan m asyar akat Sasak. Tinggi at au rendahnya st at us sosial, sangat t er gant ung pada t ingkat kem am puan m asyar akat unt uk m em belanj ak an har t a bendanya bagi kepent ingan acar a t er sebut .

Makna pokok acar a keagam aan seper t i per ingat an Maulud Nabi yang dilengkapi dengan kegiat an " adat per ayaan" , m encerm inkan unsur nilai budaya m asyar akat Sasak yang ber or ient asi pada 3 nilai dasar , yait u: ( 1) peningkat an k ualit as hubungan dengan Tuhan, ( 2) peningk at an k ualit as hubungan sosial kem asyar akat an, dan ( 3) pent ingnya per anan aspek m at er ial sebagai sar ana unt uk m encapai 2 nilai di at as.

Besar nya per anan aspek finansial pada acar a t er sebut , cender ung m er upakan adanya pem aham an pada m asyar akat Sasak bahw a: ( 1) sem akin besar har t a bendanya dibelanj akan, akan sem akin m eningkat kualit as hubungan dengan Tuhan; ( 2) sem akin besar hart a benda yang dibelanj akan, akan sem akin m eningkat j alinan hubungan sosial dengan anggot a m asyar akat lainnya, yang selanj ut nya dihar apkan akan m em per oleh pengakuan dan st at us sosial dari anggot a m asyar akat nya.

Dapat lah disim pulkan bahw a pada st af suku Sasak, pilihan at as aspek finansial sebagai priorit as k ebut uhan ut am a, dilandasi oleh k erangka berpik ir bahw a aspek finansial m er upakan sar ana pent ing unt uk m eningkat kan kualit as hubungan m anusia dengan Tuhan, hubungan ant ar sesam a m anusia, ser t a kem am puan uang yang secar a r ealist ik dapat m em enuhi ber bagai kebut uhan pokok m anusia seper t i pangan, sandang, per um ahan, biaya sekolah anak, m em bant u anggot a keluar ga lainnya, kegiat an sosial, dan adat .

Sebagai t am bahan, dit em ukan selam a penelit ian suat u fenom ena yang sangat khas, yait u per anan agam a I slam , yang cender ung m enj adi salah sat u sum ber pem bent uk an nilai buday a m asy arak at Sasak ( perlu dit elit i lebih lanj ut ) .

c. st a f pu sk e sm a s su k u Ja w a .

Hasil penelit ian m enunj uk k an bahw a prior it as k ebut uhan ut am a st af suku Jaw a adalah aspek finansial. Hasil penelit ian ini t am paknya m enunj ukkan adanya per ubahan or ient asi nilai budaya Jaw a, dar i nilai dasar budaya Jaw a ( Kej aw en) yang m engut am ak an kesem pur naan bat in ( j iw a) ke orient asi y ang lebih bersifat m at erial.

Beber apa st af puskesm as m enj elaskan, bahw a uang yang diper oleh adalah sar ana unt uk m em beli ber bagai k eper luan hidup, bahkan kegiat an adat pun dapat dilakukan j ika ada uang yang cukup. Melaksanakan kegiat an adat adalah sangat pent ing, t et api pelaksanaannya har us sesuai dengan kem am puan.

(7)

Fenom ena di at as cender ung m enunj ukkan adanya pergeser an nilai budaya Jaw a t radisional k arena realit as k ehidupan m asyar akat Jaw a t elah ber ubah, sehingga m em unculkan nilai budaya bar u, yang m enghar gai dan m enilai sangat pent ing per anan aspek m at er ial.

Ber dasar kan pendapat Mulder s ( 1985) , dapat disim pulkan bahw a Kej aw en at au Kej aw aan adalah alam pem ikir an secar a um um sebagai badan penget ahuan m enyelur uh, yang diper gunakan unt uk m enafsir kan kehidupan sebagaim ana adanya dan r upanya. Hakikat Kej aw en adalah kebat inan, yait u per t um buhan bat in seseor ang. Bat in inilah yang benar - benar m er upakan m ikr okosm os dar i Hidup yang m encakup segalanya. Dasar kebudayaan Jaw a t er let ak pada penguasaan dir i dan dinyat akan pada kem am puan unt uk m em bent uk k ehidupan dengan indahny a. Pada dim ensi yang lebih m endalam kebudayaan it u m em usat k an pada per t um buhan dir i dalam usaha m ew uj udkan kesem pur naan hidup.

Mulder s, sepanj ang t ahun 1970 sam pai 1980, m elakukan st udi analit is kult ur al, khususnya pada pr ibadi dan m asyarat kat Jaw a, di Yogyakar t a, dengan m enggunakan pendek at an k ualit at if. Mulder s m enj elaskan bahw a sekelom pok orang ( responden penelit iannya adalah t okoh kelom pok kebat inan Jaw a) yang sepuluh t ahun lalu m er upakan or ang pent ing dalam k ebat inan yang t er or ganisir, t elah ber alih dar i kehidupan yang ber fokus kej aw en ke per spekt if yang lebih m at er ialist is.

Besar nya ar us per ubahan nilai budaya or ang Jaw a, t elah dit unj ukkan pula oleh hasil penelit ian pakar lainnya ( seper t i Singgih dkk, 1985; Sur yo dkk, 1985) , yang dapat disim pulkan t elah t er j adinya per ubahan nilai budaya Jawa yang sangat besar dar i or ient asi kebat inan ke per spekt if m at er ial, yang m enj adikan aspek kesej aht eraan ekonom i sebagai sum ber st at us sosial yang t inggi.

Ber dasar kan ur aian di at as dapat lah disim pulkan, bahw a nilai budaya Jaw a t elah ber ubah ( m ungk in lebih t epat dik at akan sem akin ber kem bang at au sem akin kaya) dengan m asuknya aspek m at er ial sebagai sesuat u yang dihar gai dan di anggap pent ing dalam kehidupan nyat a or ang Jaw a dew asa ini.

Hasil penelit ian ini yang m enunj ukkan besarnya pilihan st af suku Jaw a st as aspek finansial sebagai pr ior it as kebut uhan ut am a, hanyalah sebagian kecil fakt a yang m em baw a ar t i adanya kecender ungan per kem bangan nilai budaya Jaw a k eorient asi m at erial y ang lebih realist is sesuai dengan kehidupan nyat a saat ini.

Ber dasar kan ur aian di at as, dapat disim pulkan bahw a nilai budaya suku Bat ak, Jaw a, dan Sasak cender ung m em punyai per anan pent ing pada saat st af m enet apkan pilihan aspek finansial sebagai pr ior it as kebut uhan ut am a, dengan besar nya per anan t er sebut kem ungkinan dit ent uk an oleh 2 pola, yait u:

1) . Pada orang Sasak dan Bat ak, nilai budaya yang beror ient asi pada aspek m at er ial t elah digar iskan sej ak m asalalu, ber t ahan, dan ber kem bang pada alam pikir an dan m enent ukan sikap m er eka saat ini, y ang m enilai t inggi aspek m at erial sebagai kebut uhan yang pent ing dalam kehidupan.

2) . Pada orang Jaw a, nilai budaya yang hidup dalam alam pikir an dan t er cer m in pada sikap or ang Jaw a pada m asa lalu cender ung t idak m enekank an keut am aan aspek m at er ial, nam un secar a dinam is nilai budaya t er sebut ber kem bang k eorient asi m at erial pada saat ini, y ang pada akhir nya m enent uk an sikap or ang Jaw a m asa k ini m enilai t inggi aspek m at er ial.

(8)

Secar a sosiologis, kuat nya or ient asi m at er ial st af puskesm as, cender ung m er upakan bagian dar i per ubahan sosial m asyar akat luas, khususnya dalam bidang kegiat an per ekonom ian dan or ganisasi. Kegiat an ekonom i t elah m enem pat kan aspek finansial sebagai sar ana yang paling efekt if unt uk m em per oleh sebagian besar kebut uhan hidup. Pada or ganisasi m oder n um um nya m enem pat kan aspek finansial sebagai dasar pem ber ian im balan j asa yang paling pent ing pada kar yaw annya.

Pem bahasan pr ior it as kehut uhan finansial ber dasar nilai budaya or ang Bat ak, Jaw a, dan Sasak pada dasar nya lebih ber sifat filosofis, m enyangkut pendugaan isi alam pik iran orang Bat ak, Jaw a, dan Sasak, yang diasum sikan t er cer m in dalam sikap dan dapat dilihat w uj udnya dalam bent uk keput usan yang diam bil or ang t er sebut .

Dalam w uj udnya yang r alat if lebih konkr it , pilihan aspek finansial sebagai pr ior it as kebut uhan ut am a dapat dit inj au dengan m enggunakan pendekat an konsep kebut uhan dan kepuasan kar yaw an.

2 .2 . Tin gk a t pe m e n u h a n k e bu t u h a n da n k e pu a sa n

Ber dasar kan dat a kualit at if hasil penelit ian, dapat lah disim pulk an bahw a pent ingnya kebut uhan finansial pada st af pusk esm as suku Bat ak, Jaw a, dan Sasak ber kait an er at dengan keinginannya unt uk dapat m em enuhi ber bagai kebut uhan pokok dir inya dan keluar ganya, seper t i kebut uhan pangan, sandang, per um ahan; dan pada sebagian st af t er m asuk biaya sekolah anak, m em bant u anggot a keluar ga lainnya, ser t a ber bagai keper luan unt uk kegiat an sosial dan adat . Ar t inya, uang dij adikan sar ana ut am a unt uk m em per oleh sebagian besar kebut uhan hidup m er ek a dan keluar ganya.

Secar a um um st af puskesm as m enilai bahwa t ingkat penghasilan m er eka r elat if belum dapat m em enuhi kebut uhan hidup sehar i- har i secar a m em adai. Penghasilan finansial m er eka dar i puskesm as selam a 1 bulan, hanya m encuk upi unt uk m em enuhi kebut uhan hidup sekit ar 2 sam pai 3 m inggu set iap bulan. Adapun r at a- r at a t ingkat penghasilan st af pusk esm as dapat dir inci, yait u: ( 1) st af suku Sasak sebesar Rp. 200.971; ( 2) suku Bat ak Rp. 208.104; dan ( 3) suku Jaw a Rp. 234.619.

Fenom ena di at as yang cender ung m enj adi fakt or penyebab sebagian besar st af puskesm as m enilai bahw a t ingkat pem enuhan k ebut uhan finansial y ang dir asakan belum sesuai dengan keinginan m er eka. Tingkat pem enuhan k ebut uhan finansial yang dir asakan 155 or ang ( 95,1% ) st af suku Bat ak, 177 or ang ( 89! 8% ) st af suku Jaw a, dan 177 or ang ( 95,7% ) st af suku Sasak dapat dikat egor ikan sangat r endah sam pai sedang.

Hasil penelit ian ini m enunj ukkan pula adanya kecender ungan bahw a pada 3 kelom pok r esponden ( Bat ak, Jawa, Sasak) , t ingkat kepuasan at as aspek finansial ber kem bang selar as t ingkat pem enuhan kebut uhan finansial yang m er eka r asakan.

Secar a t eor it is, m em ang t er dapat sat u m at a r ant ai hubungan yang j elas ant ar a pr ior it as kebut uhan kar yaw an, t ingk at pem enuhan k ebut uhan y ang dir asakan, dan dengan t ingkat kepuasan at as kebut uhan yang dipr ior it askan kar yaw an.

Berdasark an t eori k epuasan k erj a, sepert i t eori selisih y ang dik em bangk an Por t er ( 1961) , dapat disim pulk an adanya 3 pr insip yang dapat m enj elaskan k et er k ait an pr ior it as k ebut uhan, t ingkat pem enuhan kebut uhan, dan t ingkat kepuasan kar yaw an, yait u:

1) . Fakt or yang paling k uat m endorong kar yaw an unt uk m elakukan peker j aan adalah adanya keinginan yang sangat besar unt uk m em enuhi kebut uhannya yang paling pent ing at au kebut uhan yang m enj adi pr ior it as kebut uhan paling t inggi, yang dihar apkan dapat diper oleh dar i or ganisasi t em pat ker j anya.

(9)

kebut uhan yang dianggapnya pent ing. Kar yaw an m em punyai per t im bangan yang sangat kr it is t er hadap im balan yang dit er im a dar i or ganisasi sebagai dasar unt uk m em ut uskan seber apa basar t ingkat pem enuhan at as k ebut uhan y ang pent ing.

3) . Apabila t er j adi selisih yang basar ant ara kebut uhan yang dihar apkan dengan apa yang diper oleh kar yaw an, m aka ket idakpuasan akan t erj adi; sebalikny a j ika selisihnya sangat kecil at au t idak ada selisih m aka akan t er j adi kepuasan yang t inggi at as aspek yang m enj adi pr ior it as kebut uhannya.

Ber dasar kan 3 pr insip di at as, dapat disim pulk an bahw a pr ior it as k ebut uhan ut am a kary aw an m er upukan det er m inan paling pent ing yang m engar ahkan per hat ian dan per asaan kar yaw an unt uk secar a lebih cer m at m enent ukan t ingkat pem enuhan kebut uhan yang dipr ior it askan dar ipada kebut uhan lain yang kurang dipr ior it askan. Tingkat pem enuhan kebut uhan at as k ebut uhan y ang dipr ior it ask an, cender ung m enj adi det er m inan paling kuat yang m engar ahkan per hat ian dan per asaan kar yaw an unt uk secar a lebih cer m at m enent ukan t ingkat kepuasan at as aspek yang m enj adi pr ior it as kebut uhannya.

Tingkat pem enuhan kebut uhan at as kebut uhan yang diprior it askan kar yaw an, oleh beber apa ahli sepert i Maslow ( 1970) disebut sebagai fakt or pem uasan k ebut uhan. Tingk at pem enuhan kebut uhan yang dianggap pent ing oleh kar yaw an diar t ikan sebagai ukur an langsung t ingkat kepuasan at as kebut uhan yang dianggap pent ing.

Berdasar kan pendapat par a ahli ( seper t i Schein, 1991; dan Fr aser , 1992) dapat disim pulkan, j ika kebut uhan yang pent ing t elah t er penuhi, m aka kar yaw an akan m er asa puas. Kepuasan yang t er j adi akan kem bali m em pengaruhi t ingkat pr ior it as dar i kebut uhan t er sebut . Ar t inya, j ika kar yaw an m enem pat kan aspek finansial sebagai pr ior it as kebut uhan ut am a, dan im balan finansial yang diper oleh t elah m em enuhi k ebut uhan sehingga kar yaw an m er asa puas; m aka kepuasan ini dapat m enurunkan t ingginya pr ior it as kebut uhan finansial.

St af puskesm as m er upakan pekerj a yang dapat dikat egor ikan pada t ingkat

low er m anagem ent dengan t ingkat penghasilan yang belum dapat m em enuhi secar a

m em adai berbagai kebut uhan fisiologis m er ek a. Dapat lah disim pulkan bahw a aspek penghasilan finansial, m er upakan m asalah yang paling m endasar pada st af puskesm as dar ipada kebut uhan lainnya, t er ut am a disebabkan aspek finansial t erk ait secar a langsung dengan pem enuhan kebut uhan m er eka yang paling m endasar sepert i kebut uhan fisiologis.

Adalah logis st af puskesm as t et ap m asih m enem pat kan aspek finansial sebagai pr ior it as kebut uhan ut am a, sebab t ingkat pem enuhan kebut uhan dan t ingk at kepuasan at as aspek finansial yng r elat if m asih r endah.

Dengan dem ikian, upay a unt uk m eningkat kan pem enuhan kebut uhan aspek finansial har us m enj adi pr ior it as ut am a or ganisasi, yang seger a dilakukan baik secar a nasional m aupun secar a lokal ( oleh pem er int ah daer ah dan pim pinan puskesm as) , dengan m enit ikber at kan kebij akan pada peningkat an penghasilan. Kenaik an penghasilan st af dihar apk an dapat m eningkat kan daya beli yang m em adai unt uk m em enuhi kebut uhan pokok st af puskesm as.

Suat u j enis kebut uhan yang dipilih oleh peker j a sebagai pr ior it as kebut uhannya, j ika t idak dapat dipenuhi oleh or ganisasi sehingga t idak m em uaskannya, m aka hal t er sebut akan dapat m enim bulkan ber bagai m asalah pada or ganisasi.

3 . PEN D EKATAN KEBUTUH AN D ALAM PEM ECAH AN M ASALAH PEN AM PI LAN KERJA STAF PUSKESM AS

(10)

kebut uhan t er sebut dinilai kar yaw an belum m em enuhi kebut uhan dan belum m em uask an. Kary aw an ini m ungkin t idak akan m eninggalkan peker j aannya, j ik a peker j aan it u sebagai sum ber penghasilannya yang paling ut am a, at au kar ena t idak ada alt er nat if peker j aan lain yang lebih baik. Pim pinan t idak har us bangga dengan ber t ahannya kar yaw an t er sebut pada peker j aannya, dan lalu m elupakan upaya pem enuhan kebut uhan t er sebut ; sebab kar yaw an ini cender ung m em punyai pot ensi unt uk m engabaikan t ugas- t ugas yang m enj adi t anggungj aw abnya.

Per ingat an ini m enj adi sangat pent ing bagi pim pinan or ganisasi kesehat an at au pem er int ah, t er ut am a pada saat kebij aksanaan diar ahkan unt uk peningk at an kualit as ker j a sum ber daya m anusia dalam organisasi.

Kebij aksanaan pem er int ah pada Pelit a VI unt uk m elaksanakan pendidikan kedinasan dan pelat ihan, m er upakan suat u upay a unt uk m eningk at k an k ualit as penam pilan ker j a t enaga kesehat an. Hal ini bila dit inj au dari pendekat an kebut uhan kar yaw an, cender ung m asih lebih m enit ikber at kan pada upaya pem enuhan kebut uhan or ganisasi, sebab t enaga kesehat an ( khususnya di pusk esm as) belum m enem pat kan kebut uhan peningkat an kar ir sebagai sar ana unt uk r neningkat kan k ualit as k erj a sebagai k ebut uhan yang pent ing.

Hasil penelit ian m enunj ukkan bahw a aspek peningk at an k ar ir buk an pr ior it as kebut uhan ut am a yang dom inan dipilih oleh st af ( hanya 36 or ang; 7,0% ) . Nam un secar a um um t ingkat pem enuhan k ebut uhan peningk at an kar ir yang dir asakan 494 or ang ( 90,64% ) st af dapat dikat egor ikan sangat r endah sam pai sedang, dan t ingkat kepuasaan peningkat an kar ir yang dir asakan 498 orang ( 91,38% ) st af dapat dikat egor ik an sangat rendah sam pai sedang.

Ber dasar kan dat a kualit at if hasil penelit ian, dapat disim pulkan bahw a t er dapat kecender ungan st af puskesm as m enj adik an aspek peningkat an kar ir sebagai salah sat u j alur t er pent ing dalam upaya m eningkat kan penghasilan finansial dar i puskesm as. St af belum m enj adik an kebut uhan peningkat an kar ir sebagai upaya unt uk m em enuhi kebut uhan yang lebih t inggi, seper t i pr est asi, keahlian, at au per w uj udan dar i kebut uhan akt ualisasi dir i, t et api lebih dit ekankan sebagai sar ana yang secar a langsung dapat m eningkat kan im balan finansial. Secara ringk as dapat dikat akan, bahw a kuat anny a dorongan unt uk m em em enuhi kebut uhan finansial, m enyebabkan st af pusk esm as benar - benar m em anfaat kan aspek peningkat an kar ir sebagai sar ana unt uk m em enuhi k ebut uhan finansialny a.

Kar yaw an yang m enem pat kan uang sebagai kebut uhan yang t er pent ing at au para k ary aw an y ang t erut am a dim ot iv asi oleh per angsang ek onom is, ak an m elakukan apa saj a yang dapat m em ber ik an keunt ungan ekonom is ( Schein, 1991; St r auss, 1986) .

Salah sat u per anan pent ing m anaj em en SDM adalah bagaim ana m encipt akan kondisi dan lingkungan ker j a yang dapat m em enuhi berbagai kebut uhan kar yaw an unt uk m em per t ahankan efekt ifit as, sem angat ker j a, dan kepuasan ker j a dalam per iode w akt u yang lam a at au per m anen, yang dihar apkan dapat m enj adi dasar peningkat an kualit as ker j a kar yaw an; yang pada akhir nya dapat m enj adi dasar peningkat an kualit as penam pilan ker j a or gonisasi.

Efek t ifit as fungsi m anaj em en sum ber day a m anusia dapat dilihat sam pai sej auh m ana kegiat an m anaj er ial it u m am pu m em enuhi kebut uhan kar yaw an dan or ganisasi, yang m encakup gam bar an t ent ang produkt ifit as t enaga ker j a, per t um buhan or ganisasi, kepuasan ker j a, m ut u ker j a, sem angat ker j a, pr ofesionalism e, kem angkir an, keluar m asuknya pegawai, j um lah keluhan, dan t ingkat kecelakaan ker j a. Fungsi ini m em baw a im plik asi bagi m anaj em en unt uk m elaksanakan audit sum ber daya m anusia, yait u suat u kegiat an unt uk m enilai kar yaw an yang ada sekar ang dalam or ganisasi ( St oner , 1986) .

(11)

peningkat an kar ir st af pusk esm as, sebaiknya t idak sem at a- m at a diar ahkan unt uk m eningt kat kan kualit as penam pilan ker j a organisasi, dan j uga t idak diar ahkan sem at a- m at a pada aspek peningkat an kar ir sebagai sar ana peningkat an penghasilan finansial sesuai keinginan st af. Hal t er baik yang har us dilak uk an adalah m em for m ulasikan kedua t uj uan t er sebut m enj adi kesat uan. For m ulasi t uj uan ini secar a t eor it is dapat m em baw a m anfaat yang labih besar, y ait u: ( a) m anfaat unt uk st af puskesm as, t er ut am a dengan m eningkat nya penghasilan finansial dan keahlian m er eka; dan ( b) m anfaat unt uk organisasi, t er ut am a dengan sem akin ber t am bahnya keahlian dan pr est asi ker j a st af, dapat dihar apkan sebagai det er m inan peningkat an kualit as pelayanan kesehat an pada m asyar akat m elalui puskesm as.

Upaya konkr it unt uk m encapai kom binasi t uj uan t er sebut di at as, dapat dilak uk an dengan banyak cara, ant ara lain:

1) . Menaik kan gaj i st af pusk esm as, yang ber laku secar a um um , sam pai pada bat as penghasilan finansial yang secar a r elat if m am pu m em enuhi kebut uhan hidup st af pusk esm as secar a m em adai. Kebij akan pem er int ah m engenai kenaik an gaj i pegaw ai ini, sebaik ny a diik ut i oleh k ebij ak an pengendalian harga berbagai k om odit as yang pokok, seper t i pangan, sandang, perum ahan, dan t r ansport asi sehingga penghasilan finansial pegaw ai m em puny ai day a beli y ang relat if k uat .

2) . Pem ber ian I nsent if. St af pusk esm as yang m em punyai t anggungj aw ab t ugas yang lebih besar ( seper t i 3 sam pai 5 t ugas ke at as) dar i st af lainnya, per lu diber i insent if khusus at as kelebihan t ugasnya t er sebut , yang diber ikan secar a r ut in m isalny a 1 bulan sek ali. Pem berian insent if ini diharapk an dapat m em bant u m eningkat kan pem enuhan kebut uhan finansial st af puskesm as.

3) . Aspek peningkat an kar ir . Kebij akan pej abat daer ah ( seper t i yang t er j adi pada suku Sasak) yang m enet apkan kenaikan j abat an fungsional bar u dapat dilakukan set elah 3 t ahun m asa ker j a dar i pangkat t er akhir , sebaiknya dihapusk an, dan dikem balikan pada per at ur an pem er int ah yang m enet apkan 2 t ahun m asa ker j a dar i pangkat t er akhir . Tindakan sesuai per at ur an, adalah langkah bij aksana yang harus dilak uk an oleh pim pinan.

4) . Pengelolaan pendidik an j angka panj ang dan j angka pendek harus j elas, diat ur dengan t epat agar t idak m enggang peker j aan organisasi dan m em ber at kan st af puskesm as. Kebij akan yang m em bolehk an st af unt uk m elanj ut kan pendidik an set elah m encapai m inim al golongan kepangkat an I I c at au m asa dinas 5 t ahun ke at as ( kasus pada suku Sasak) , sebaik nya dit inj au kem bali at au dihapuskan, sebab keinginan t er besar unt uk m elanj ut kan pendidik an pada um um ny a adalah st af dengan m asa dinas dan golongan kepangkat an y ang lebih r endah, dengan usia sekit ar 35 t ahun ke baw ah. Kebij akan bidang pendidik an unt uk st af har us diper banyak t er ut am a pendidik an j angka pendek unt uk m em enuhi kebut uhan st af ( t er ut am a w anit a yang sudah ber keluar ga) yang t idak dapat m engikut i pendidikan k arena fakt or k eluarga ( dom inan t erj adi pada st af suku Bat ak dan Jaw a) .

5) . Pem benahan m anaj em en per sonalia ( SDM) pada induk or ganisasi ( dinas kesehat an) har us dilakukan, t er ut am a unt uk m enghilangkan peny im pangan yang dilakukan oleh pet ugas per sonalia, dan m em per cepat pr oses pengur usan pangkat m aupun rapel gaj i.

Gambar

Tabel 2.1. Prioritas Kebutuhan Utama Staf Puskesmas Suku Bangsa Jawa, Batak, dan                         Saksak

Referensi

Dokumen terkait

UNIVERSITÉ DE MEDAN 2015.. Analyse des Verbes au Conditionnel dans Le Roman l’Été des Lucioles. Section Français, Département de la langue Etrangère. Faculté de lettres

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk merancang Sistem Informasi Transportasi Umum di Kota Surakarta Menggunakan

Amin, Muhammad: Analis faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam mengambil keputusan kredit..... Amin, Muhammad: Analis faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam

In principle, vertical drainage technique is a method of soil improvement by reducing the water content in the soil (dewatering). There are many material of vertical

Bersama ini kami sampaikan usul pemberian Surat Penugasan (SP) studi lanjut (tugas belajar) dari Sekretariat Negara Republik Indonesia bagi staf pengajar/tenaga kependidikan *)

Menurut Wina Sanjaya (2010: 170-173) penggunaan media pembelajaran dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat

1) Memperoleh masukan perkembangan pelaksanaan praktek pendidikan sehingga kurikulum, metode, dan pengelolaan pembelajaran dapat disesuaikan. 2) Memperoleh masukan

[r]