• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produksi program apa kabar Indonesia di TV One

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Produksi program apa kabar Indonesia di TV One"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

“PRODUKSI PROGRAM APA KABAR INDONESIA DI TVONE”

Apa Kabar Indonesia merupakan sebuah tayangan berita yang memadukan pola news konvensional dengan kreativitas pada on air presentation. Mengangkat isu-isu aktual yang

berkaitan langsung dengan kehidupan publik (Eko Nurhuda, 2009). Banyak hal yang berbeda

dalam acara talkshow ini, selain penyampaian informasi yang dikemas secara santai, acara ini

juga seringkali menampilkan para narasumber yang benar – benar kompeten berkaitan dengan

isu atau peristiwa yang diangkat. Tentu memerlukan sebuah perencanaan produksi secara

profesional untuk mengemas, menyajikan, menyampaikan, serta memilih topik yang dijadikan

headline untuk didiskusikan dengan para narasumber.

Bagaimana sebuah industri televisi, khususnya di TvOne, dalam merencanakan program

siarannya?, bagaimana pula kebijakan redaksi menjadi dasar dalam penentuan nilai berita?.

Bagaimana pula konsep perencanaan produksi televisi, khususnya produksi penyiaran berita

yang dikemas dalam bentuk talkshow?

Merencanakan sebuah produksi program televisi, seperti di Apa Kabar Indonesia ini

memerlukan persiapan yang harus diprikirkan secara mendalam oleh produser yiatu materi

produksi, organisasi pelaksana produksi, hingga teknis produksi (Fred, 2007: 23). Dalam

penelitian ini akan ungkap sampai pada hasil produksi yang siap tayang secara live

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kasus dengan

pendekatan kualitatif yang menggunakan pembahasan secara deskriptif, yaitu meneliti suatu

keadaan dalm kontek kehidupan nyata. Karena penelitian ini berangkat dari pertanyaan

“bagaimana” maka, menurut Robert K. Yin, penelitian ini lebih strategis jika menggunakan

metode penelitian studi kasus yang menggunakan pendekatan kualitatif (Robert K Yin, 2002).

Dalam konsep penerapannya penelitian ini akan menggambarkan sebuah rancangan

perencanaan produksi dari hasil obsevasi dan wawancara. Secara teknik penelitian ini akan

menyimpulkan beberapa instrumen-instrumen pendukung di dalam menggagas sebuah acara agar

acara tersebut dapat dikatakan berhasil. Seperti pada program Apa Kabar Indonesia yang

menjadi acara talkshow dengan kemasan yang dinamis dan menarik. Maka pada akhirnya

penelitian ini akan mengemukakan konsep yang dibuat dalam perencanaan program Apa Kabar

(2)
(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

ABSTRAK ...iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Masalah Penelitian ...4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...5

D. Metodologi Penelitian ... 6

E. Tinjauan Pustaka ...10

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Media Televisi ...15

B. Program Berita (news) di Televisi ...22

C. Perencanaan Produksi ...27

D. Defenisi Operasional dan Skema Penelitian ...34

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah berdirinya PT Lativi Media Karya (TvOne) ...37

B. Perkembangan Perusahaan ... 40

C. Program Acara Apa Kabar Indonesia ... 44

BAB IV PEMBAHASAN A. Perencanaan Produksi Program Apa Kabar Indonesia Di Tvone ...53

(4)

3. Teknis siaran (timing, persiapan kamera, lighting, hingga audio)……...54

B. Perencanaan Produksi Program Apa Kabar Indonesia Edisi Tanggal 15 April 2010 ...63

1. Dokumen Reques To Editor ...67

2. Grafis program Apa Kabar Indonesia...68

3. Rundown program Apa Kabar Indonesia ... 72

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 85

B. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89

(5)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

TvOne merupakan stasiun TV pendatang baru yang konsen di bidang informasi, walaupun hadirnya baru dua tahun di dunia pertelevisian Indonesia.

Namun, TvOne telah berhasil menjadi televisi yang menarik simpati audien

dengan berbagai program informasi yang dikemas secara beragam. TvOne

secara progresif menginspirasi masyarakat Indonesia yang berusia 15 tahun ke

atas agar berpikiran maju dan melakukan perbaikan bagi diri sendiri serta

masyarakat sekitar melalui program News and Sports yang dimilikinya

(TvOne.co.id).

Pengklasifikasian program-programnya dalam kategori News One,

Sport One, Info One, dan Reality One, TvOne membuktikan keseriusannya dalam menerapkan strategi tersebut dengan menampilkan format-format yang

inovatif dalam hal pemberitaan dan penyajian program. Sebagai pendatang

baru dalam dunia news, TvOne telah mempersiapkan bentuk berita baru yang

belum pernah ada sebelumnya. Seperti Apa Kabar Indonesia, yang merupakan

program informasi dalam bentuk diskusi ringan dengan topik-topik terhangat

bersama para narasumber dan masyarakat, disiarkan secara langsung pada

pagi hari mulai pukul 06.30 WIB dari pusat kota Jakarta, tepatnya di lobi

Gedung Wisma Nusantara, Jl. MH Thamrin, Jakarta dan City Walk Sudirman.

(6)

program yang berhasil dalam mengawal informasi tentang pemilu presiden

periode 2009-2014.

Apa Kabar Indonesia merupakan sebuah tayangan berita yang memadukan pola news konvensional dengan kreativitas pada on air

presentation. Mengangkat isu-isu aktual yang berkaitan langsung dengan kehidupan publik (Eko Nurhuda, 2009). Banyak hal yang berbeda dalam

acara talkshow ini, selain penyampaian informasi yang dikemas secara santai,

acara ini juga seringkali menampilkan para narasumber yang benar – benar

kompeten berkaitan dengan isu atau peristiwa yang diangkat. Tentu

memerlukan sebuah perencanaan produksi secara profesional untuk

mengemas, menyajikan, menyampaikan, serta memilih topik yang dijadikan

headline untuk didiskusikan dengan para narasumber.

Program yang memiliki banyak kelebihan ini tentu memiliki kinerja

yang profesional baik sebagai wartawan ataupun kru produksi dalam

menyajikan yang terbaik untuk khalayak. Perlu adanya pengaturan yang

maksimal dalam proses produksinya, terutama dalam merencanakan sebuah

produksi (pra produksi) untuk menjalankan sebuah acara yang ditayangkan

setiap hari secara live seperti program Apa Kabar Indonesia ini.

Pada dasarnya banyak kita ketahui berkaitan dengan pra produksi atau

Pre Production yang merupakan tahap paling penting dalam sebuah produksi televisi. Pre Production merupakan semua tahapan persiapan sebelum sebuah

produksi dimulai. Makin baik sebuah perencanaan produksi maka akan

memudahkan nantinya dalam produksi. Ketika tahap ini terlewati maka

(7)

3

Terdapat beberapa konsep yang akan dirancang dalam preproduction planning

yaitu ide program (Program ideas), model produksi (production models),

proposal program, anggaran (Budget), dan penulisan (script) (Caruso, James

R.-Mavis E. Arthur. 1990: 410).

Dari beberapa konsep diatas tentunya setiap produksi televisi,

khususnya produksi penyiaran berita akan memiliki metode-metode substantif,

yang kaitannya dengan teori-teori taktis penyampaian sebuah acara berita di

televisi. Bahkan, setiap team work dan stasiun televisi yang berperan dalam

konsep perencanaan ini dinamakan pers yang mempunyai fungsi secara

konkrit dalam penyampaian berita.

Brian McNair merinci ada 5 fungi yang harus dijalankan pers dalam

masyarakat demokratis. Pertama, pers harus menginformasikan dalam

pengertian surveilance atau monitoring mengenai apa yang terjadi di sekitar

masyarakatnya; kedua, pers harus mendidik (educate) mengenai makna dan

manfaat fakta-fakta (facts) dengan tetap mempertahankan objektivitasnya

dalam menganalisis fakta itu, ketiga, pers harus menyediakan satu platform

untuk publik mengenai wacana politik, memfasilitasi pembentukan opini

publik, dan menyiapkan opini balikan darimana saja datangnya (public

spehere), keempat pers memberikan publisitas kepada pemerintah dan institusi lainnya. Di sini pers berperan sebagai media public watchdog, dan kelima,

pers dalam masyarakat demokratis melayani masyarakat sebagai suatu saluran

untuk kepentingan pemberdayaan atau advocacy (J. Anto, 2009). Pernyataan

(8)

bidang pemberitaan. Termasuk tantangan bagi TvOne dengan program Apa

Kabar Indonesia.

Bagaimana sebuah industri televisi, khususnya di TvOne, dalam

merencanakan program siarannya?, bagaimana pula kebijakan redaksi menjadi

dasar dalam penentuan nilai berita?. Bagaimana pula konsep perencanaan

produksi televisi, khususnya produksi penyiaran berita yang dikemas dalam

bentuk talkshow? Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk

menggambarkan konsep perencanaan produksi tahap awal pada rapat

produksi, serta menilai hasil perencanaan tersebut yang diimplementasikan

pada saat produksi berlangsung.

B. Masalah Penelitian

Perencanaan produksi program Apa Kabar Indonesia di TvOne yang

menjelaskan mengenai proses merencanakan sebuah produksi awal di dalam

rapat redaksi pada satu episode/edisi.

Adapun konsepnya yang akan diteliti dirumuskan dalam beberapa hal,

yaitu:

1. Bagaimana perencanaan materi program siaran dalam penentuan topik

(headline) yang akan disajikan di program Apa Kabar Indonesia TVOne?

2. Bagaimana perencanaan Sumber Daya Manusia seperti produser,

presenter, narasumber, dan crew dalam program Apa Kabar Indonesia

(9)

5

3. Bagaimana perencanaan teknis produksi yang membahas tentang waktu

yang disiapkan (timing), kameramen, lighting, hingga audio di program

Apa Kabar Indonesia TVOne?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah penelitian tersebut, maka tujuan dari penelitian

ini, yaitu:

a) Mengetahui perencanaan materi program siaran Apa Kabar Indonesia.

tentang penentuan topik (headline) yang akan disajikan

b) Mengetahui perencanaan mengenai persiapan Sumber Daya Manusia

seperti produser, presenter, narasumber, dan crew.

c) Mengetahui perencanaan teknis produksi yang membahas tentang

waktu yang disiapkan (timing), kameramen, lighting, hingga audio.

2. Manfaat Penelitian

a) Manfaat teoritis. Untuk mengetahui pemaparan teori mengenai

perencanaan produksi dalam bentuk praktis, seperti penentuan

kebijakan dalam suasana rapat redaksi untuk mempersiapkan sebuah

program acara yang ditayangkan secara Live di televisi. Sehingga

dapat diukur kesesuaian antara rencana dan implementasi pada saat

program berlangsung. Maka penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, tentunya pada ilmu pengetahuan

komunikasi di bidang jurnalistik, khususnya pada kajian keilmuan

(10)

b) Manfaat praktis. Penelitian ini juga diharapkan bermanfaat untuk dapat

menemukan dan menginformasikan mengenai proses dibuatnya atau

diputuskannya pada saat konsep perencanaan produksi di rancang oleh

dewan redaksi TvOne dalam program Apa Kabar Indonesia. Sehingga

hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan

evaluasi kepada pihak redaksi program Apa Kabar Indonesia di

TvOne, dan berbagai pihak yang membutuhkan.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

studi kasus dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan pembahasan

secara deskriptif, yaitu meneliti suatu keadaan dalm kontek kehidupan nyata.

Karena penelitian ini berangkat dari pertanyaan “bagaimana” maka, menurut

Robert K. Yin, penelitian ini lebih strategis jika menggunakan metode

penelitian studi kasus yang menggunakan pendekatan kualitatif (Robert K

Yin, 2002: 1).

Metode penelitian studi kasus ini digunakan untuk menjelaskan

mengenai bagaimana TvOne menyajikan program acara Apa Kabar Indonesia,

terutama pada perencanaan produksinya yang dapat menghasilkan program

siarannya sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Peneliti nantinya akan

menggambarkan dan menganalisa bagaimana proses – proses perumusan pada

perencanaan produksi itu diputuskan dalam rapat redaksi dan

(11)

7

Menurut Robert K. Yin, secara umum studi kasus merupakan strategi

yang lebih cocok untuk menjawab pertanyaan peneliti yang berkenaan how

dan why. Bila peneliti memiliki sedikit peluang untuk mengontrol pristiwa-peristiwa yang diselidiki dan bila focus penelitiannya pada fenomena

kontemporer (Robert K Yin, 2002: 1).

Sedangkan menurut Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr.

dalam bukunya Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan di dalam

Media Massa, 2007, sekilas memaparkan tentang studi kasus ini yaitu digunakan untuk menguji beberapa karakteristik dari sebuah subjek tunggal

(misalnya komunikator, ruang wartawan, Koran, sindikat berita, stasiun

televisi, agen iklan). Studi kasus biasanya mencoba untuk mempelajari semua

bidang yang diminati peneliti sebagai kasus yang spesifik dalam jangka waktu

tertentu (Severin dan James, 2007: 44).

Untuk menentukan karakteristik penelitian ini, dilihat dari sudut

pandang metodologi yang digunakan pada studi kasus. Robert K. Yin juga

menjelaskan mengenai karakteristik umum desain penelitian ini dapat dilihat

dari tipe-tipe dasar desain penelitian studi kasus (Robert K Yin, 2002: 46),

sebagai berikut:

a) Desain kasus tunggal yang menunjukan satu kasus dengan satu unit

analisis

b) Desain kasus tunggal yang menunjukan satu kasus dengan banyak

unit analisis

c) Desain multi kasus yang menunjukan banyak kasus dengan satu unit

(12)

d) Desain multi kasus yang menunjukan banyak kasus dengan banyak

unit analisis

Maka desain penelitian yang relevan digunakan untuk penelitian ini

adalah desain penelitian yang menunjukan satu kasus dengan satu unit

analisis, karena hanya terdapat satu kasus yaitu kasus mengenai perencanaan

produksi program Apa Kabar Indonesia, sedangkan unit analisinya yaitu

TvOne

2. Objek dan Subjek penelitian

Dalam penelitian ini terdapat objek yang nanti akan dikaji sebagai

faktor utama dalam menentukan hasil penelitian yaitu program Apa Kabar

Indonesia, sedangkan sebagai subjek penelitiannya yaitu Sumber Daya Manusia yang berkaitan langsung atas keberlangsungan program Apa Kabar

Indonesia, dalam hal ini adalah tim produksi / crew. Seperti, Produser, asisten

produser, program director, floor director, hingga kameramen.

3. Teknik Pengumpulan Data

Mengenai bahan Penelitian ini. Dijelaskan terdapat enam sumber bukti

yang bisa dijadikan sumber data penelitian, yaitu: dokumen, rekaman arsip,

wawancara, observasi langsung dan tidak langsung, dan perangkat fisik.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai penunjang

penelitian ini terdapat dua teknik pengumpulan, yaitu pengumpulan data

(13)

9

Pengumpulan data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil

wawancara mendalam dengan pihak yang terkait langsung dengan redaksi Apa

Kabar Indonesia TvOne, yaitu produser programnya. Pada penelitian ini sumber primer yang dapat dimintai keterangan dalam wawancara mendalam

ini yaitu produser eksekutif Irfan Maulana Amrullah dan presenter acara Apa

Kabar Indonesia Indie Rahmawati. Selain wawancara, data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini ialah, notulensi rapat redaksi dan dokumen

hasil dari rapat redaksi program Apa Kabar Indonesia.

Sedangkan pengumpulan data secara sekunder yaitu dengan studi

kepustakaan dan mengumpulkan data-data yang mendukung penelitian ini

serta menelusuri arsip-arsip yang berhubungan dengan redaksional TvOne

khususnya pada Program Apa Kabar Indonesia.

4. Teknik Analisi Data

Pada teknik tahapan analisis data ini metode yang digunakan untuk

menganalisisnya adalah metode analisis deduktif yaitu merupakan penelitian

yang menguji (mengetes) teori atau hipotesis (Buckley dkk., 1976: 21). Dalam

prakteknya metode ini hanyalah memaparkan situasi dan peristiwa. Oleh

karena itu, secara teknik penelitian ini memerlukan observasi sesuai dengan

definisi yang dikemukakan oleh Karl Weick yaitu observasi sebagai

"pemilihan, pengubahan, pencatatan dan pengodean serangkaian perilaku dan

suasana yang berkenaan dengan organisme in situ, sesuai dengan tujuan –

(14)

Adapun dalam memaparkan dan menggambarkan dari hasil observasi

dilapangan, beberapa penulis memperluas penelitian deskriptif kepada segala

penelitian selain penelitian historis dan eksperimental (Jalaluddin, 2005: 24).

Adapun beberapa metode yang dapat menjadi bahan uraian dalam penelitian

ini dengan menggunakan pemaparan deskriptif sebagai survei (Isaac dan

Michael, 1981: 46) dan penelitian pemaparan deskriptif sebagai observasional

(wood, 1977: 29).

Pada saat penelitian Pengujian ini akan mengetahui bagaimana sebuah

proses perencanaan program acara dengan menjelaskan atau mendeskripsikan

hal-hal yang perlu dilakukan, terutama mengetahui berkaitan dengan suasana

rapat redaksi serta dokumen hasil dari perencanaan program dalam rapat

redaksi.

Selain itu juga, banyak data-data yang mendukung untuk penelitian

dilakukan berkenaan dengan perencanaan program Apa Kabar Indonesia

seperti, wawancara, studi pustaka, dokumen atau arsip berkaitan dengan TV

One secara umum dan tentang program Apa Kabar Indonesia secara khusus.

E. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya,

pertama yaitu tentang "Analisis Program Kajian Silaturahmi di Trans 7" oleh

Fitri Nurjanah sebagai mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, pada

(15)

11

Dalam penelitian yang dilakukannya, terdapat beberapa batasan masalah

yang menjadi prioritas dalam penelitiannya yaitu, bagaimana proses pra

produksi, pelaksanaan produksi, pasca produksi hingga evaluasi yang

dilakukan oleh tim produksi Kajian Silaturahmi di Trans 7. Dari rumusan

penelitian ini, maka telah dituju untuk tujuan dan manfaat penelitian yaitu,

untuk menambah teori, metodologi dan referensi bagi pengembangan

pengetahuan ilmiah di bidang dakwah Islamiyah, dan dapat dijadikan sebagai

dasar bagi studi-studi selanjutnya terhadap penggunaan media massa untuk

kepentingan dakwah Islam. Dalam menganalisisnya penelitian ini

menggunakan analisis deskriptif.

Adapun hasil dari penelitian ini telah diuraikan berkaitan dengan program

Kajian Silaturahmi mengenai proses pra produksi diantaranya, menentukan ide atau gagasan program Kajian Silaturahmi, sasaran programnya, tujuan

program, garis-garis besar isi program, hingga tema dalam program tersebut.

Mengenai proses pelaksanaan produksinya yaitu, wawancara narasumber,

me-review hasil liputan, membuat rundown dan script acara. Kemudian proses pasca produksinya yaitu editing/penyuntingan, manipulating/pengisian suara,

subtitle, ilustrasi, efek dan lain-lain. Terakhir yaitu mengenai proses evaliasi

programnya yaitu dengan melihat rating atau share dari segi tema maupun dari

segi liputan-liputannya.

Selain dari penelitian skripsi diatas terdapat juga penelitian sebelumnya

yang berhubungan dengan skripsi peneliti, yang kedua yaitu penelitian yang

berjudul "Analisis Deskriptif Produksi Program Warta Pemilu di TVRI".

(16)

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada tahun 2009.

Penelitian deskriptif produksi program ini dilakukan karena program

Warta Pemilu di TVRI merupakan tayangan pemilu yang ditayangkan bukan lagi oleh lembaga pemerintahan melankan telah berganti dengan lembaga

penyiaran publik yaitu TVRI. Sedangkan pembatasan masalah dalam

penelitian ini menggambarkan proses pra produksi, produksi, pasca produksi

pada program Warta Pemilu di TVRI. Adapun tujuan dan manfaat dari

penelitiannya yaitu, mengetahui proses produksi, dan mengetahui pesan atau

tema pemilu apa saja yang ditayangkan. Penelitian ini merupakan jenis

penelitian kualitatif yang menggunakan metode analisis deskriptif.

Terdapat hasil penelitian yang didapatkannya, pertama dari proses pra

produksi yaitu redaksi melakukan rapat proyeksi rundown, setelah itu

melakukan peliputan untuk berita yang berkaitan dengan pemilu yang akan

disajikan. Kedua proses produksinya yaitu menyiapkan rundown acara dengan

beberapa segmen diantaranya, tune pembuka, pengantar penyiar, isi berita,

pariwara, dialog narasumber, pariwara, isi berita, closing, tune penutup.

Ketiga hasil dari proses pasca produksinya yaitu proses editing offline, mixing,

melakukan evaluasi untuk sebuah pencapaian hasil dengan peningkatan mutu

siaran melalui rapat redaksi.

Adapun penelitian yang ketiga yaitu berjudul Kebijakan Redaksional

Metro TV dan Penyajian Program Snapshot. Penelitian ini dilakukan oleh Diah Yuliana, mahasiswa Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

(17)

13

Penelitian yang dilakukan ini berangkat dari penyajian sebuah program

berita yang dikemas dalam penayangannya dan dibutuhkan sebuah kebijakan

redaksional yang harus dipertanggungjawabkan. Perumusan masalahnya

berkaitan dengan bagaimana keterkaitan kebijakan reaksional Metro TV

dengan kebijakan redaksional Snapshot. Sedangkan tujuan dan manfaat

penelitiannya yaitu mengetahui kebijakan redaksional Metro TV dan program

Snapshot, dapat menemukan dan menginformasikan mengenai proses diputuskannya sebuah kebijakan redaksional oleh dewan redaksi. Penelitian

ini menggunakan metode deskriptif.

Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat kebijakan redaksional Metro TV

ysng terkandung dalam visi misi Metro TV untuk menjadi stasiun televise

yang khas dengan pemberitaannya, suguhan program hiburan dan gaya hidup

alternatif yang bermutu. Sedangkan terdapat kebijakan redaskional dalam

program Snapshot sendiri yaitu aspek kepedulain Metro Tv dengan

masyarakat, aspek edukasi, mengahadirkan hal-hal yang kritis dan menjadi

kntrol sosial.

Dari ketiga penelitian diatas terdapat kaitan dengan penelitian yang di buat

dalam skripsi ini, yaitu berkaitan dengan program televisi yang digambarkan

dari aspek produksinya. Mulai kebijakan redaksional yang dibuat hingga

implementasinya dalam produksi. Namun kesamaan itu tentunya hanya

bersifat umum dalam penelitian. Karena terdapat perbedaan yang sangat urgen

mengenai objek penelitian (Program Apa Kabar Indoensia di TvOne) dan

target yang dicapai berkaitan antara ketiga penelitian di atas dan penelitian

(18)

penelitian pada skripsi ini memiliki nilai keaslian yang tidak memiliki

kesamaan secara dasar dengan penelitian sebelumnya.

(19)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

Dalam kajian teoritis ini terdapat beberapa teori-teori yang mendukung untuk penelitian

baik dari variabel judul yang disebutkan ataupun tidak. Diantaranya yaitu penjelasan mengenai

perencanaan produksi, program talk show, pendefinisian berita Televisi, seperti nilai berita,

penyajian program berita, sampai pada teknik produksi program televisi di bagian pemberitaan.

A. Perencanaan Produksi

Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas meliputi

perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan

datang mengikuti suatu urutan tertentu. Perencanaan merupakan salah satu sarana manajemen

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan karena itu setiap tingkat manajemen dalam

organisasi sangat membutuhkan aktivitas perencanaan. Tujuan perencanaan harus tegas, jelas

dan mudah dimengerti. Seringkali perencanaan harus mengalami perubahan, oleh karena itu

perencanaan harus besifat luwes dan terbuka untuk dapat dirubah bila diperlukan. Sifat luwes ini

mengakibatkan pelaksanaan kegiatannya harus di monitor dan dikendalikan terus menerus yang

disesuaikan dengan kondisi yang ada namun perencanaan harus tetap pada tujuan yang

ditetapkan.

Perencanaan juga merupakan fungsi memilih sasaran perusahaan secara kebijaksanaan,

program dan pemilihan langkah-langkah apa yang harus dilakukan, siapa yang melakukan,

kapan, dan tempat aktivitasnya dilaksanakan. Dalam perencanaan produksi kita selalu

(20)

dan di nilai oleh masyarakat luas.

Faktor-faktor yang banyak mempengaruhi dari manajemen perencanaan ini terbagi

menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Untuk faktor internal relatif mudah karena

penguasaan masih dapat dikoordinasikan dengan sebuah team work atau kru di balik layar yang

dikuasai oleh Pimpinan Redaksi, namun faktor external tidak demikian (Zulidamel Badri, Skom.

2008). Karena itu perencanaan harus dibuat ketat namun tidak kaku, artinya dapat dirubah bila

diperlukan dan kemungkinan perubahan ini juga harus diperhitungkan agar tidak menimbulkan

kesulitan.. Perencanaan yang baik hanya akan diperoleh dengan didasarkan kepada informasi

yang baik dan pengukuran keberhasilan didasarkan kepada standar yang ditetapkan. Seperti

ketika sebuah produksi acara televisi yang penayangannya dilakukan secara live, harus

diperlukan beberapa improvisasi yang profesional, contoh produksi program acara Apa Kabar

Indonesia, Debat, Di Balik Langit Berita, dan lain-lain.

Adapun terdapat penjabaran lain dari perencanaan produksi yaitu merupakan upaya

terpadu di tingkat atas perusahaan, dan bukan untuk mengimplementasikan program di tingkat

studio. Perencanaan produksi terutama dilakukan untuk tingkat corporate/perusahaan, per divisi

(Profit centre). (Eiji Ogawa, 1984). Jadi konsep di lapangan yang bertugas untuk menjalankan

perencanaan ini ialah ketika sebuah team melakukannya dalam suasana pra produksi atau ketika

rapat redaksi. Sebuah rapat yang memulai aktivitas produksi acara untuk mengagendakan sebuah

perencanaan sampai pada keputusan yang harus diimplementasikan pada saat acara berlangsung.

Baik berisi tentang konten acara yang dibawakan maupun teknis pendukung untuk

(21)

bahkan terdapat beberapa langkah untuk membuat keputusan dalam membuat keputusan

(International Centre of Journalists, 2003), seperti konsultasi antara rekan sejawat dan redaktur

atau pimpinan produksi, penjelasan permasalahan, memerhatikan substansi berita yang akan

dibawakan dalam lingkaran pedoman dan kode etik, diukur tujuan Jurnalistiknya, mengenali

“stakeholder”, orang yang mungkin terkena dampak keputusann itu terutama pemirsa/masyarakat luas, di pilah –pilih beberapa alternative, waktunya merencanakan untuk

mengambil keputusan, penjelasan keputusan tersebut di dukung dengan pemahaman dalam

aplikasinya.

Maka dari beberapa langkah yang dijelaskan dapat melahirkan sebuah perencanaan yang

kualitasnya dapat dipertanggung jawabkan oleh berbagai pihak, dari mulai Pimpinan Redaksi

sampai pada kru teknis di lapangan. Selain itu juga setiap keputusan yang diambil dapat

dijalankan sesuai dengan pemahaman dan Job Descriptions masing-masing.

Tertuju pada studi kasus dalam penelitian ini, penulis akan menggambarkan bagaimana

kondisi perencanaan pada saat rapat redaksi dalam program acara Apa Kabar Indonesia di Tv

One. Bagaimana sebuah keputusan dari sebuah edisi dapat ditentukan dalam hitungan dead line, terlebih penayangannya dilakukan setiap hari dan ditayangkan secara live. Bagaimana terjadinya

koordinasi yang handal dan profesinal. Tentu ini dapat dijadikan obyek kajian ilmu bagi dunia

jurnalistik pertelevisian.

B. Program Talk Show

Talk show adalah acara bincang-bincang yang melibatkan Host (pembawa acara) dan satu atau lebih narasumber. Bisa dengan penonton di studio atau tidak tergantung sifat acaranya.

(22)

Talk show adalah sebuah program televisi atau radio dimana seseorang ataupun group berkumpul bersama untuk mendiskusikan berbagai hal topik dengan suasana santai tapi serius, yang dipandu

oleh seorang moderator (Hendra, 2008). Kadangkala, Talk show menghadirkan tamu

berkelompok yang ingin mempelajari berbagai pengalaman hebat. Di lain hal juga, seorang tamu

dihadirkan oleh moderator untuk berbagi pengalaman. Acara Talk show ini biasanya diikuti

dengan menerima telepon dari para pendengar/penonton yang berada di rumah, mobil, ataupun

ditempat lain

Program wicara televisi, atau biasa kita sebut The Talk programe, meliputi banyak

format, antara lain, vox-pop, kuis, interview (wawancara) baik di dalam studio maupun di luar

studio dan diskusi panel di televisi. Semua memang dapat di sebut program wicara (The Talk

Program). Program ini tampil dalam bentuk sajian yang mengetengahkan pembicaraan seseorang atau lebih mengenai sesuatu yang menarik, sedang hangat dibicarakan masyarakat,

atau tanya – jawab persoalan dengan kasus yang terjadi dalam kehidupan baik berupa informasi

berita ataupun bersifat umum. Apabila pembicaraan dilakukan oleh satu orang, program itu

dinamakan program uraian pendek atau pernyataan (the talk program). Wawancara dilakukan

oleh dua orang dan diskusi oleh lebih dari dua orang.

Berikut ini beberapa penjelasan perencanaan mengenai kajian macam-macam talk show

(Fred Wibowo, 2007) diantarnya yaitu:

1. Program uraian pendek atau pernyataan (the talk program), untuk menyajikan suatu

(23)

permasalahan yang diuraikan sedang hangat menjadi bahan pembicaraan umum. Kedua,

persoalan itu sangat penting dan penonton membutuhkan penjelasan mengenai hal itu.

Ketiga, uraian itu dapat membuat gembira penonton, baik karena pembawaan penyaji

yang menyenangkan maupun karena materi sajian yang memang lucu dan membuat

gembira. Contoh dari program uraian (the talk). Ialah Sekilas Info, Komentar Atau

Editorial, Apa Kabar Indonesia dan lain-lain.

2. program Vox-pop suara masyarakat, program ini merupakan program yang

mengetengahkan serangkaian pendapat umum mengenai suatu masalah yang sedang di

bahas dalam program kepada penonton bermacam-macam pendapat dari berbagai orang

atau grup sehingga dapat dikonfrontir dengan pendapatnya sendiri. Dengan mengetahui

pendapat itu, penonton diajak untuk berpikir dan mempertimbangkan atau memilih

pendapat mana yang sesuai dengan pendapatnya. Dari pendapat-pendapat itu produser

dapat menarik kesimpulan mengenai tanggapan yang sebenarnya dari masyarakat

terhadap problem yang dibahas. terdapat beberapa tahapan perencanaan dalam program

ini diantaranya:

a) menetapkan tema yang akan dipertanyakan. Untuk itu, bahan-bahan hasil riset

penonton dapat digunakan. Lebih-lebih kalau kita menginginkan tema yang

benar-benar actual.

b) Menetapkan pertanyaan dari tema yang akan ditanyakan kepada masyarakat

c) Mencoba pertanyaan itu kepada beberapa teman terlebih dahulu dan tanyakan

(24)

d) Memilih reporter yang cukup terlatih untuk melaksanakan tugas ini. Reporter ini

akan membawa kameramen ke lapangan.

e) Check-list “pertanyaan” untuk vox-pop

f) Menentukan siapa yang akan diberi pertanyaan. Untuk itu, produser dapat

menetapkan golongan masyarakat yang mana yang relevan untuk dimintai

pendapat sesuai dengan topik yang sudah ditentukan. Misalnya, masyarakat

petani, pegawai, pejabat, pakar atau kombinasi dari semua itu. Sedapat mungkin

diperoleh jawaban yang bermacam-macam: laki-laki, perempuan, orang tua,

orang muda, anak-anak. Semakin banyak macam jawaban yang diperoleh,

semakin program ini kedengaran hidup dan objektif (komprehensif).

g) Menentukan tempat di mana pertanyaan ini diajukan. Sebaiknya pertanyaan

diajukan ditempat yang memberi suasana kehidupan dari orang yang dimintai

pendapat misalnya, di kantor, di pabrik, dan di pinggir laut. Jadi penonnton

melihat suasana ini sebagai latar belakang dan memberikan suasana hidup serta

sunguh-sungguhan.

3. program wawancara (interview)

memperoduksi program talk show wawancara yang baik di televisi merupakan

suatu kerja keras, karena program itu memerlukan persiapan-persiapan yang cukup

(25)

yang membosankan dan ditinggalkan para penonton. Jika program ini disajikan dengan

baik, penonton memperoleh sesuatu yang sunguh-sungguh berguna, bermakna, dan bukan

sekedar program untuk membuang waktu luang.

Dalam perencanaannya program talk show wawancara ini pertama-tama seorang

produser atau pemimpin redaksi harus menetukan siapa tamu kita. Untuk itu, biasanya

dipilih tokoh yang popular dimasyarakat dalam bidangnya, atau bisa jadi seorang tokoh

kontroversi, di mana masyarakat biasanya ingin tahu pandangan-pandangannya mengenai

sesuatu yang aktual. Setelah itu, produser atau pemimpin redaksi harus mencari informasi

sebanyak-banyaknya mengenai tokoh itu. Informasi apapun dapat sangat memberi

bantuan kepada seorang produser yang sungguh-sungguh ingin melayani penontonnya. Ia

mencoba berpikir dari apa yang menarik bagi penonton televisi dan bukan bagi dirinya

sendiri. Dengan kata lain, titik tolak berpikirnya pada pikiran dari penonton programnya.

Hal itu dilakukan ketika ia bekerja menyusun pertanyaan.

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyutradarai program Talk Show (Anang

- bitter Mojo/Mojopahit, 2009), diantaranya ialah:

• 30 menit atau lebih sebelum acara, Program Director (PD) harus sudah berada di Video

Control Room (VCR). Terlebih untuk program acara yang berurutan (back to back)

dengan PD yang berbeda. Waktu nyata (real time) untuk persiapan diantara dua program

back to back bisa kurang dari dua menit. Kehadiran PD yang lebih awal di VCR penting

untuk mengantisipasi situasi tak terduga (misal: program sebelumnya over time) dan

menentukan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk persiapan program selanjutnya.

(26)

Technical Operation crew (crew yang bertanggung jawab mengurus transmisi dengan

Satelite News Gathering/SNG di luar studio) dan Audio Supervisor untuk menge-check

visual dan audio yang tersedia dari lapangan dan menghubungkan Presenter di Studio

dengan Reporter atau Narasumber di lapangan.

• Kenali karakter program melalui Rundown yang diaplikasikan di Showplay (missal:

sistem ANN ataupun Dalet). Tiap program mempunyai perbedaan urutan Promo, OBB,

Bumper, Opening, Teaser dan juga jenis Shot dan Framing untuk Opening/Teaser dan

Reading. Selain itu perlu diketahui apakah Character Generated/CG (berisi keterangan

peristiawa, lokasi dan tangal kejadian, nama narasumber) dan Over The Shoulder/OTS

(Ilustrasi gambar dan judul berita yang muncul di sebelah pundak presenter ketika

membacakan Lead In atau pengantar berita) dikeluarkan melalui ANN,Inscriber atau

melalui program Trio.

• Ada baiknya Credit Title dipersiapkan sebelum acara. Credit Title dibuat menggunakan

Inscriber atau program Trio.

• Check Virtual Set atau Fix Set (koordinasi dengan Virtual Artist)

• Check Audio dan Earpiece presenter (koordinasi dengan Audio Supervisor)

• Check Colour tiap kamera. Semua kamera harus menghasilkan warna yang sesuai satu

sama lain (koordinasi dengan Technical Operation crew yang mengoperasikan Camera

Control Unit/CCU).

(27)

• Koordinasi dengan Master Control Room mengenai waktu mulainya program,

commercial break dan end break.

• Jalankan program berdasarkan Rundown dengan selalu berkoordinasi dengan Produser

dan Crew lain. Selalu persiapkan langkah antisipasi terhadap hal-hal tak terduga.

C. Penjelasan Berita

1. Konsep berita,

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa berita adalah jalan cerita tentang peristiwa.

Ini berarti bahwa suatu berita setidaknya mengandung dua hal, yaitu peristiwa dan jalan

ceritanya. Jalan cerita tanpa peristiwa atau peristiwa tanpa jalan cerita dapat disebut

berita. Dalam kehidupan sehari-hari tentu banyak peristiwa tetapi peristiwa yang

diberitakan tergantung pada beberapa hal, antara lain (Sudirman Tebba, 2005):

• Aktualitas

• Jarak (dekat jauhnya) peristiwa dari khalayak (pembaca, pendengar, penonton)

• Penting tidaknya orang/figure yang diberitakan

• Keluarbiasaan peristiwa

• Akibat yangmungkin ditimbulkan berita itu

• Ketegangan dalam peristiwa

• Konflik alam peristiwa

• Perilaku seks

• Kemajuan-kemajuan yang diberitakan

(28)

Dari beberapa bentuk peristiwa yang wajib untuk diberitakan, maka peristiwa inipun

yang nantinya bisa dijadikan headline untuk dibicarakan dalam sebuah cara talk show

untuk lebih dibahas secara mendalam dengan konsep tanya jawab.

2. Berita televisi

Berita televisi terdiri dari gambar, naskah, audio/suara. Gabungan ketiga unsur

itulah yang membedakan berita televisi dengan berita radio dan media cetak, seperti surat

kabar dan majalah. Adapun beberapa unsur yang terdapat dalam berita televisi (Sudirman

Tebba, 2005).

a) Gambar, merupakan unsur pertama dalam berita televisi. Gambar itulah yang

menjdi kekuatan berita televisi, karena gambar ikut berbicara, bahkan, kadang

lebih berbicara dari pada naskah dan audio. Tetapi gambar berita televisi harus

memiliki sejumlah unsur yang menarik, seperti: gambar yang dihasilkan harus

aktual, gambar berita juga harus sinkron dengan peristiwa yang diinformasikan

agar sesuai antara naskah dengan gambarnya, gambar berita yang dibuat atau

direkayasa berdasarkan suatu peristiwa yang terjadi, adanya dokumentasi yang

dapat menjadi bukti adanya peristiwa penting yang harus diberitakan, gambar

juga harus memiliki fokus dan warna.

b) Naskah, merupakan unsur yang kedua dalam berita televisi, sebagaimana berita

pada umumnya, naskah juga harus memenuhi unsur berita 5w + 1h. dilihat dari

(29)

naskah voice over. Naskah reading ialah naskah berita yang seluruh isinya mulai

dari lead sampai tubuhnya dibaca oleh presenter. Dalam berntuk penyajian ini

lead berita menyatu dengan tubuhnya. Sementara voice over ialah naskah berita

yang leadnya dibaca presenter, sedangkan tubuhnya di dubbing, yaitu dibaca

direkam oleh orang laim, biasanya reporter atau siapapun yang suaranya cukup

baik.

Kemudian dilihat dari segi isinya naskah berita televisi harus, bercerita tentang

gambar yang diinformasikan, naskah berita dapat menjelaskan catatan-catatan yang

terpenting dari peristiwa, lebih pendek dari gambar, jeda diantara gambar, naskah berita

harus di singkat, padat, jelas dan menarik, hendaknya tidak menganggap penonton sudah

tahu atas kejadian yang diberitakan, dan singkatan-singkatan yang belum begitu populer

harus ditulis kepanjagannya.

c) Audio atau suara, unsur yang terakhir dalam berita televisi adalah audio. Audio

tidak kalah pentingnya dibanding dengan naskah dan gambar. Walaupun suatu

berita ada naskah dan gambarnya, namun jika tidak ada bunyi (on), maka bisa jadi

berita tersebut tidak jelas maksudnya. Terdapat dua unsur audio dalam berita

televisi yaitu atmosfir yang artinya suasana dari peristiwa yang gambarnya

diberitakan, dan narasi yaitu suara reporter, baik berdasarkan naskah yang dibaca

maupun melaporkan tanpa naskah dan suara narasumber yang diwawancarai

Dari semua penjelasan tentang berita ini tentu banyak korelasinya dengan penelitian

(30)

Seperti dalam acara talk show yang penyampaian beritanya berbeda, tentu

memerlukan kebutuhan dalam perencanaan yang sangat kompleks anatar

mengkoordinasikan sebuah naskah , gambar, suara (audio) baik suara presenter, floor

director, produser, maupun narasumber yang menjadi tamu dalam acara talk show tersebut.

Untuk itu peneliti akan mengetahui persiapan-persiapan tersebut dengan menggambarkan

konsep keadaan yang terjadi dalam acara talk show Apa Kabar Indonesia di Tv One.

D. Teknik Produksi Program Televisi

Merencanakan sebuah produksi program televisi, seorang produser profesional akan

dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, yaitu materi

produksi, sarana prduksi (equipment), biaya produksi, organisasi pelaksana produksi, dan

tahapan pelaksanaan produksi.

Hasil produksi yang memiliki visi akan tampak sikapnya. Sikap inilah kekhasan dan

keunikan dari produksi itu. Produksi yang tidak memiliki kekhasan atau keunikan berate

produksi kodian, tidak menarik dan biasa-biasa saja. Tidak memukau dan memesona. Tidak

mampu stop the eyes and the ears.

1. Materi produksi

Bagi seorang produser, materi produksi dapat berupa apa saja. Kejadian,

pengalaman, hasil karya, benda, binatang, dan manusia merupakan bahan yang dapat

diolah menjadi produksi yang bermutu. Seorang produser professional dengan cepat

mengetahui apakah materi siaran atau bahan yang ada dihadapannya akan menjadi

(31)

suatu karya cipta, seperti musik, lagu, atau lukisan, gagasannya akan tergerak. Bahan

yang berada dihadapnnya akan merangsang kepekaan kreatifnya. Sama halnya ketika

sebuah isu yang belum mengemuka di masyarakat. Seorang produser berita harus

mampu memberikan nilai lebih pada isu tersebut agar ketika diberitakan dipermukaan

dapat menjadi sorotan public, hal ini tentu kuncinya pada kejelian seorang produser

untuk sesuatu hal dapat dikemas menjadi berita yang menarik..

Dari hasil riset materi produksi, muncul gagsan atau ide yang kemudian akan

diubah menjadi tema untuk program documenter atau bentuk acara berita. Tema

ataupun konsep program kemudian diwujudkan menjadi treatment. Treatment adalah

langkah pelaksanaan perwujudan gagasan menjadi program. Oleh karena itu, treatment

untuk setiap format program berbeda-beda.

Dari treatment akan diciptakan naskah (script) atau langsung dilaksanakan

produksi program. Bobot atau muatan sebuah program sebetulnya sudah tampak ketika

gagasan diwujudkan menjadi treatment. Dari sinilah penyempurnaan konsep program

dapat dilaksanakan sehingga menghasilkan naskah atau program yang baik.

2. sarana produksi

sarana produksi adalah sarana yang menjadi penunjang terwujudnya ide menjadi

konkret, yaitu hasil produksi. Tentu saja diperlukan kualitas alat standar yang mampu

menghasilkan gambar dan suara secar bagus. Kepastian adanya peralatan itu

mendorong kelancaran seluruh persiapan produksi. Produser menunjuk seseorang yang

diserahi tanggung jawab tersedianya seluruh peralatan yang diperlukan. Untuk itu,

sebuah daftar lengkap (equipment list) dari seluruh peralatan yang dibutuhkan harus

(32)

untuk setiap unit dibandingkan dengan produksi elektronik news Gathering (ENG)

untuk liputan berita yang sering kali hanya menggunakan satu kamera, satu mik, dan

satu lampu. Diperlukan dalam perencanaan, daftar peralatan yang sangat penting untuk

diketahui jumlah dan macam peralatan yang dipakai. Sebab jumlah danmcam peralatan

yang dipakai ini, kemudian berpengaruh pada penentuan jumlah kru dan perencanaan

anggaran produksi (production budget).

3. Biaya produksi

Tidak terlalu sederhana merencanakan biaya untuk suatu produksi. Dalam hal ini,

seorang produser dapat memiirkan smapai sejauh mana produksi itu kiranya akan

memperoleh dukungan finanasial dari suatu pusat produksi atau stasiun televise. Oleh

karena itu, perencanaan budget atau biaya produksi dapat didasarkan pada dua

kemungkinan, yaitu financial oriented dan quality oriented.

a) Financial oriented, perencanaan baiya produksi yang didasarkan pada kemungkinan keuangan yang ada

b) Quality oriented, perencanaan biaya produksi yang didasarkan atas tuntunan kualitas hasil produksi yang maksimal. Dalam hal ini, tidak ada masalah

keuangan.

4. Organisasi pelaksanaan produksi.

Suatu produksi program televise melibatkan banyak orang, misalnya para

narasumber, crew, dan fungsionaris lembaga penyelenggara, polisi, aparat setempat

(33)

perijinan. Produser harus memikirkan juga penyusunan organisasi pelaksana produksi

yang serapi-rapinya. Suatu pelaksana produksi yang tidak disusun secara rapi akan

menghambat jalannya produksi, berarti kerugian waktu dan materi. Dalam hal ini,

produser dubantu pelaksana produser atau production manager. Ia mendampingi

sutradara dalam mengendalikan organisasi.

Sebagai pelaksana produksi diperlukan beberapa tahapan yang berkaitan dengan

perencanaan dari mulai pra produksi (perncanaan dan persiapan). Tahap ini sangat

penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian produksi

pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres.

Beberapa tahap pra produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut ini:

a) Penemuan ide

Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan,

membuat riset dan menulisakan nasakah atau meminta penulis naskah

mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.

b) Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan

naskah, pemilihan narasumber, lokasi, dan crew. Selain estimasi biaya,

penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perncanaan yang

perlu di buat secra hati-htai dan teliti.

c) Persiapan

Tahyap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perizinan dan surat menyurat.

(34)
(35)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah berdirinya PT Lativi Media Karya (TvOne)

PT. Lativi Mediakarya didirikan pada tahun 2001. perusahaan Lativi

dipimpin oleh Alatief Corporation yang dimiliki oleh Abdul Latief, pengusaha

yang pernah diangkat sebagai menteri Tenaga Kerja. Sebelumnya, perusahaan

ini hendak dinamakan pasaraya Mediakarya dengan maksud untuk lebih

memasarkan perusahaan Pasaraya yang merupakan salah satu perusahaan lain

yang dimiliki Abdul Latief. Tetapi, menjelang perusahaan Broadcast ini

diluncurkan, anama Pasaraya Mediakarya diubah dan ditetapkan nama

perusahaan menjdai PT. Lativi Mediakarya (data CRD TvOne).

Menjelang akhir tahun 2006 dan seiring dengan perkembangan

perusahaan broadcasting di Indonesia, Abdul Latief akhirnya melepas

kepemilikan PT. Lativi Mediakarya. Dalam perkembangannya, Lativi mulai

diambil alih oleh manajemen baru. Kemudian pengusaha Aburizal Bakrie

yang memiliki perusahaan Bakrie Group mulai mengambil langkah dengan

mengambil alih Lativi sejak kewajiban utang Lativi kepada Bank Mandiri

senilai 418 Milyar rupiah telah dilunasi oleh konsosium Capital Manager Asia

Pte Ltd (CMA) pada awal tahun 2007. CMA adalah sebuah institusi jasa keuangan yang berbasis di Singapura. CMA sudah memiliki kedekatan dengan

kelompok usaha Bakrie Group, di mana CMA menanamkan investasi 250

milyar rupiah untuk pengembangan esia pada tahun 2004 dan sebagai

pemegang saham minoritas di ANTV (data CRD TvOne).

(36)

karena stasiun televisi ini diharapkan menjadi nomor satu dalam pertelevisian

Indonesia. Sedikitnya dana 1,3 triliyun rupiah disiapkan untuk mendukung

pola baru siaran tvOne. Dan akhirnya pada Tanggal 14 Februari 2008 di

Jakarta Hall Convention Center (JHCC), pukul 19.30 WIB, merupakan saat

bersejarah karena untuk pertama kalinya TvOne mengudara. Peresmian

dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono,

TvOne menjadi stasiun tv pertama di Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk diresmikan dari Istana Presiden Republik Indonesia (TvOne.co.id).

Perkembangan era globalisasi khususnya dalam teknologi penyiaran

dan persebaran informasi, maka banyak korporasi-korporasi media

membentuk kepemilikan saham. Hal ini diwujudkan dengan sebuah upaya

penggabungan perusahaan berbentuk joint venture, kerjasama, atau pendirian

kartel komunikasi. PT. Lativi Mediakarya (TvOne) didirikan oleh tiga

pengusaha muda. Ketiganya adalah Anindya Bakrie (Bakrie Group), Rosan

Perkasa Roeslani (Presiden Direktur Rekapital) dan Erick Tohir (Mahakarya

Group) yang semula adalah dewan komisaris PT. Lativi Mediakarya (TvOne).

Ketiganya bergabung lewat sebuah konsorsium. Para pengusaha muda

ini sudah lama menggeluti bisnis media. Mahaka Group memiliki saham 50 %

Jak-TV melalui PT. Abdi Bangsa Tbk (ABBA) dan Erick Tohir sebagai

Direktur Utama. Sementara Anindya Bakrie yang juga menjabat sebagai

Board of Commisioners memiliki sekaligus mengelola ANTV yang berada di

(37)

bawah pengawasan PT. Cakrawala Andalas Televisi dan berbagai saham

dengan Star TV dengan pemilik Rupert Murdoch (media Hongkong).

TvOne mempertegas terjadinya persaingan ketat yang terjadi dalam dunia pertelevisian (broadcasting). Hal ini memberikan dampak konsilidasi

bisnis pertelevisian Indonesia yang bayak dilakukan oleh pengusaha untuk

berupaya menekan biaya operasi. Kepemilikan media, tidak hanya

berhubungan dengan permasalahan produk, tetapi berkaitan dengan

bagaimana kondisi sosial, citra, berita serta pesan untuk dapat diterima oleh

masyarakat luas. Selain itu, karakteristik institusi bisnis merupakan harapan

yang harus diberikan sebagai wujud konkret kontribusi besar bagi

perekonomian nasional (data CRD TvOne).

Secara progresif TvOne menginspirasi masyarakat Indonesia yang

berusia 15 tahun ke atas agar berpikiran maju dan melakukan perbaikan bagi

diri sendiri serta masyarakat sekitar melalui program News and Sports yang

dimilikinya.

“TvOne : Terdepan Mengabarkan”

Visi misi TvOne dan logo (TvOne.co.id)

TvOne secara korporasi mempunyai VISI untuk mencerdaskan semua lapisan masyarakat yang pada akhirnya memajukan bangsa.

(38)

1) Menjadi stasiun TV Berita dan Olahraga nomor satu.

2) Menayangkan program News & Sport yang secara progresif mendidik

pemirsa untuk berpikiran maju, positif dan cerdas.

3) Memilih program News & Sport yang informatif dan inovatif dalam

penyajian dan kemasan.

Logo

1) Warna Merah dan Putih melambangkan Indonesia

2) Lingkaran dengan angka 1 di dalamnya merupakan simbol persatuan

3) Sedangkan penggunaan kalimat berbahasa Inggris, One, menunjukkan

kesiapan TvOne dalam kancah pertelevisian global. Mudah dipahami oleh

mitra kerja TvOne yang berada di luar negeri serta mencerminkan

optimisme kebangsaan, sebagai bangsa Indonesia yang ingin maju.

B. Perkembangan Perusahaan

untuk mengahadapi tuntutan pasar media televisi dan peningkatan

kualitas program acara yang ditampilkan, maka segmentasi pasar diubah yaitu

siaran TvOne akan didominasikan tayangan informative seperti 70% berita dan

olahraga sedangkan 30% menampilkan program selected entertainment

(39)

lainnya. Perubahan pola siaran Lativi menjadi TvOne akan menjadi tren baru

industri pertelevisian. Selain nama atau logo yang berubah, TvOne juga

melakukan perubahan secara maksimal dalam startegi pasar untuk mendukung

pola baru siaran TvOne. Keseriusan TvOne dalam menerapkan strategi

tersebut adalah dengan menampilkan format-format yang inovatif dalam hal

pemberitaan dan penyajian program yang ditampilkan (data CRD TvOne).

Mengklasifikasikan program-programnya dalam kategori News One,

Sport One, Info One, dan Reality One, TvOne membuktikan keseriusannya dalam menerapkan strategi tersebut dengan menampilkan format-format yang

inovatif dalam hal pemberitaan dan penyajian program.

Sebagai pendatang baru dalam dunia televisi, TvOne telah

mempersiapkan bentuk segmentasi pasar TvOne yang terdiri dari:

1. News dan Current Affairs

TvOne menyajikan bentuk berita baru yang belum pernah ada sebelumnya. Seperti Apa Kabar Indonesia, yang telah tayang perdana pada

hari senin, 11 Februari 2008. Apa Kabar Indonesia merupakan program

informasi dalam bentuk diskusi ringan dengan topik-topik terhangat

bersama para narasumber dan masyarakat, disiarkan secara langsung pada

pagi hari dari studio luar TvOne.

Sedangkan program berita hardnews TvOne dikemas dengan judul

: Kabar Terkini, Kabar Pagi, Kabar Pasar, Kabar Siang, Kabar Petang dan Kabar Malam. Kemasan yang berbeda juga disuguhkan oleh Kabar

(40)

Medan, Surabaya, Makassar ) dengan bobot pemberitaan yang berimbang

antar semua Biro. Program ini meraih penghargaan MURI (Museum

Rekor Indonesia) sebagai “Tayangan Berita yang Dibacakan Langsung

Oleh 5 Presenter dari 4 Kota Yang Berbeda Dalam Satu Layar”.

Sedangkan Kabar Malam bekerjasama dengan seluruh media nusantara

untuk menghasilkan editorial yang lengkap, kredibel dan dinamis (data

CRD TvOne).

Program-program current affairs yang eksklusif juga diproduksi

oleh TvOne diantaranya sebagai berikut (TvOne.co.id):

a) Telusur adalah program yang menyuguhkan tayangan peristiwa yang sedang berkembang di masyarakat.

b) Kerah Putih adalah program yang menelusuri dan membongkar sampai tuntas kasus-kasus korupsi dan suap yang terjadi mulai dari

pejabat kelas atas hingga ke bawah.

c) Menyingkap tabir adalah program penelusuran lebih dalam tetapi tetap menggunakan unsur forensik, mencari fakta, meluruskan

sebuah peristiwa dengan memulai mencari fakta oleh reporter

untuk disajikan kepada public masyarakat.

Adapun program-program documentary tvOne mengandung unsure

petualangan dan edutanment dengan program:

(41)

a) Nuansa Seribu Pulau adalah program yang menyajikan keindahan pulau-pulau di Indonesia, kehidupan bahari, ekosistem laut

termasuk flora dan fauna.

b) Khatulistiwa adalah sebuah program yang mengangkat dimensi social budaya suatu daerah yang meliputi kesenian, upacara adapt,

karya seni kehidupan tradisional setempat

c) Backpacker adalah sebuah program yang menyuguhkan sebuah perjalanan dan melihat fenomena-fenomena selam perjalanan

mengenai kehidupan tempat atau Negara yang dilaluinya.

2. Sports

Tayangan Sport TvOne akan meliputi pertandingan-pertandingan

unggulan yang disiarkan langsung, mulai dari Kompetisi Sepakbola

Nasional (Copa Indonesia), Sepak Bola Eropa (Liga Inggris dan Liga

Belanda), Kompetisi Bola Basket Nasional (IBL) dan Bola Voli Nasional /

Pro Liga (data CRD TvOne).

3. Entertainment

TvOne juga menayangkan program-program Selected Entertainment yang mampu memberikan inspirasi bagi para pemirsa untuk maju dan selalu berpikiran positif, tanpa unsur membodohi.

Program Entertainment TvOne menayangkang acara pilihan yang

mampu memberikan inspirasi positif diantaranya adalah program gaya

wanita, expose ialah program infotainment yang dikemas secara berbeda

(42)

Pada awal tahun ini, TvOne memiliki 26 stasiun pemancar dan

pada akhir tahun akan menjadi 37 stasiun pemancar di berbagai daerah

dengan jumlah potensi pemirsa 162 juta pemirsa. Melalui perkembangan

tersebut, diharapkan penyebaran semangat TvOne untuk mendorong

kemajuan bangsa dapat terealisasi dengan baik (data CRD TvOne).

C. Program Acara Apa Kabar Indonesia

Apa Kabar Indonesia tayang perdana pada senin, 11 Februari 2008 di pagi hari. Dimulai tanggal 21 April 2008 Apa Kabar Indonesia hadir dua kali

dalam sehari yaitu pagi sebagai program berita pembuka TvOne dan pada

malam hari sebagai program berita penutup di TvOne. Apa Kabar Indonesia

hadir sebagai tayangan berita yang memadukan pola news konvensional

dengan kretivitas pada on air presentation. Mengangkat isu-isu aktual yang

berkaitan langsung dengan kehidupan publik. Program ini awal mulanya

mengadaptasi dari program-program talkshow yang ada di Amerika, salah

satunya Today’show. Program ini mengkombinasikan tayangan talkshow di

stasiun-stasiun tv di Amerika, dimana menjadikan talkshow sebagai pengantar

desain pemberitaan pada hari itu (wawancara IMA: 1)

Nama Apa Kabar Indonesia itu sendiri berasal dari saat awal

pembuatannya dulu, program Apa Kabar Indonesia memang diarahkan berisi

kabar-kabar paling hangat dan aktual yang terjadi di seluruh Indoensia. Selain

(43)

itu, idiom Apa Kabar sangat melekat dan membudaya dalam masyarakat

Inodnesia. Setaip kali kita saling bertemu dengan teman, sahabat, keluarga,

rekan bisnis dan sebagainya seringkali kita menyanyakan kabar mereka

dengan kalimat Apa Kabar. Karena dua hal tersebut, yakni content program

yang berisi kabar-kabar di seluruh Indonesia dan kalimat Apa Kabar yang

mudah diingat karena sudah melekat, sering diucapkan dan membudaya di

masyarkat kita, maka program itu diberi nama Apa Kabar Indonesia (data

CRD TvOne).

Pada dasarnya program Apa Kabar Indonesia adalah program yang

menjadi “beranda” bagi keseluruhan program berita di TvOne (Kabar Pagi,

Kabar 9, Kabar Siang, Kabar 15, Kabar Petang, Kabar Malam). Apa Kabar Indonesia di pagi hari dimaksudkan sebagai pembuka rangkaian kabar-kabar di TvOne, yang berisi dialog isu-isu yang tengah bergulir atau running isue dan juga prediksi kabar atau berita yang hangat diperbicangkan pemirsa pada

hari itu. Program ini juga menjadikan prolog bagi desain dan agenda

pemberitaan, dimana isu-isu yang berkembang pada hari itu, menjadi topik

perbincangan pada saat talkshow. Sehingga program ini menjadi referensi bagi

pemirsa untuk mengetahui informasi (wawancara IMA: 2)

Program Apa Kabar Indonesia di pagi hari itu dikemas secara dinamis,

tidak sekedar hanya talkshow saja. Sehingga kemasannya di bikin dengan

suasana renyah, santai, dan komunikatif. Oleh karena itu program ini di pandu

oleh tiga presenter yaitu Indie Rahmawati, Andrie Djarot dan Jimmy

Darusman. Dengan pembawaan dari dua presenter ini diharapkan jalannya

(44)

pemirsa.

Topik-topik yang diangkat di Apa Kabar Indonesia sangatlah beragam

dari mulai ekonomi, politik, budaya, sosial yang terangkum anatara hard news

dan soft news. Adapun beberapa kriteria bagi sebuah topik yang diangkat di program ini ialah tergantung pada desain agenda editorial pemberitaan pada

hari itu, tergantung pada isu yang berkembang saat itu, dan sebuah topik yang

mengakomodasi sisi human interest dari isu –isu hard news. Karena itu

program ini dalam penempatan topiknya lebih kepada topik yang beragam

(gado-gado). Selain itu juga ada sekmen dari program ini yang sengaja

diberikan langsung untuk pemirsa yang menyangkut bidang sosial. Yaitu

sekmen mampir (pengaduan masyarakat) yang biasanya targetnya mengarah

kepada kemanusiaan. Hal ini hadir karena pemirsa di Apa Kabar Indonesia

memiliki kekuatan (mayoritas) disaksikan oleh kaum perempuan (ibu-ibu).

Adapun bagi para kaum laki-laki seperti pekerja, pengusaha, dan lain-lain

program ini tetap mengakomodasia dengan berbagai informasi-informasi yang

ditayangkan (wawancara IMA: 3).

Program Apa kabar Indonesia ini memiliki keunggulan-keunggulan

tertentu, diantaranya sebuah acara yang sangat berbbeda dengan acara

talkshow lainnya yaitu lokasi siaran yang menggunakan konsep semi out door, Wisma Nusantara, Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan City Walk Sudirman

yang menjadi lokasi pusat keramaian, pusat perkantoran, pusat pemerintahan,

(45)

disebut sebagai centralnya Jakarta. Terlebih Wisma Nusantara dekat dengan

Bundaran HI yang seeringkali menjadi tempat dalam menyampaikan aspirasi.

lokasi ini dipilih agar dapat membangun atmosfer out door. Sebagai bentuk

adaptasi dan akomodasi dari suasan kesibukan pada pagi hari saat menjelang

kerja. Dengan durasi selama tiga jam dan ditayangkan lima kali dalam

seminggu secara live, pada pukul 06.30 – 10.00 WIB, program ini hadir untuk

memenuhi kebutuhan pemirsanya akan isu-isu dan informasi yang menarik

dan berkembang di dalam negeri maupun luar negeri (wawancara IMA: 4).

Karena format Apa Kabar Indonesia adalah hard talkshow, maka

isu-isu yang dibahas formatnya pun harus kuat, keras, pro-kontra, serius namun

tetap dibawakan secara dinamis, variatif, sedikit menghibur agar mudah

dicerna oleh masyarakat (wawancara IMA: 2).

Pemilihan narasumbernya itu sendiri diharuskan yang paling capable

dan credibel untuyk berbicara tentang topik yang sedang dibahas. Narasumbernya harus cover both side (dari pihak yang pro dan kontra) agar

adil. Karena ini acara talkshow maka kriteria dari narasumber yang dapat

mendukung acara ini secar maksimal, dibutuhkan narasumber yang

komunikatif, orang yang bicaranya bagus, tegas, langsung, cepet, tidak lemah,

dan mampu untuk diajak berdebat. Adapun juga narasumber yang biasa

dihadirkan yaitu sebagai pengamat, agar dapat memenuhi kebutuhan sudut

pandang topik yang berbeda dan lebih variatif.

(46)

dalam setiap topik yang dibahas (wawancara IR: 3).

Target audience Apa Kabar Indonesia itu sendiri adalah usia remaja keatas. Dengan program ini pemirsa dituntut agar berpikir maju dan

melakukan perbaikan bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar. Selain itu

ditinjau dari segi waktunya pada pagi hari, maka kaum perempuan khususnya

ibu-ibu juga menjadi target dari program talkshow ini. Disamping dari kaum

pria juga yang membutuhkan akan informasi dipagi hari.

Dilihat dari perspektif penghasilan target audience program ini ialah

ABC1 yaitu untuk pemirsa kalangan menengah keatas. Makanya kemasan di

program Apa Kabar Indonesia ini dibuat dinamis, tidak membosankan, dan

kaya akan variasi. Program TvOne ini dari segi ratting di bilang cukup stabil

dengan grafik yang terus menanjak. karena banyak masyarakat yang cukup

antusias terhadap program talkshow ini sebagai pemenuh kebutuhan kan

informasi yang sedang menjadi hot isue di masyarakat (wawancara IMA: 7).

Oleh karena itulah program Apa Kabar Indonesia menambah jam

tayangnya yang semula dari pukul 06.30 –08.30 menjadi dari pukul 06.30 –

10.00. penambahan jam tayang ini sangatlah menguntungkan dari segi

penjualan program terhadap permintaan iklan yang luar biasa. Adapun

beberapa poin alasan dari penambahan jam tayang ini (wawancara IMA: 6),

yaitu:

(47)

1. meningkatnya jumlah iklan, sehingga dibuat kebijakan untuk menambah

jam siaran agar dapat mengakomodasi tingginya kebutuhan iklan.

2. ditinjau dari kemasan talkshow yang berbeda, program Apa Kabar

Indonesia banyak diminati para pemirsa sehingga kita tentunya mengoptimalkan kebutuhan informasi melalui pemberitaan di program ini.

program Apa Kabar Indonesia menjadi tempat para pemirsa yang

ingin menyampaikan aspirasi, baik secara langsung (Live) maupun tidak

(melalui sms, facebook, twitter, telepon). Bahkan penyampaian aspirasi ini

memiliki sekmen-sekmen tertentu dan membutuhkan waktu untuk

aktualisasinya (wawancara IMA: 6).

Bahkan rencananya program ini akan bertambah jam tayang lagi

samapai jam 12 siang dengan kemasna yang lebih dinamis dan lokasi yang

berpindah-pindah. Usaha ini tentu merupakan penguatan brand dari acara ini

yang sudah kuat dimata para pemirsa Apa Kabar Indonesia.

Dalam penyelenggaraan acara Apa Kabar Indonesia ini tentu memiliki

kerabat kerja yang mendukung terselenggaranya acara tersebut berlangsung

adapun bagian-bagiannya sebagai berikut:

1. Penanggung Jawab yaitu Seseorang yang bertanggung jawab atas

keseluruhan program acara Apa Kabar Indonesia dari mulai pra produksi,

produksi sampai pasca produksi.

2. Eksekutif Produser yaitu seseorng yang mengawasi atas hasil keseluruhan

produksi yang akan dipertanggung jawabkan secara khusu kepada

(48)

program Apa Kabar Indonesia ini ialah Irfan Maulana Amrullah.

3. Produser yaitu seseorang yang menjadi tanggung jawab secara umum

terhadap seluruh pelaksanaan produksi acara Apa Kabar Indonesia, dari

mulai gagasan baru, penentuan narasumber, penentuan topik, timing dan

teknis produksi. Dengan tujuan acara talkshow ini dapat dinikmati oleh

para pemirsa.di program Apa Kabar Indonesia ini yang menjadi produser

ialah Heri, Indie Rahmawati, Miranti, Andrie Djarot, Titie. Didukung juga

oleh asisten produksi yaitu, Nisa, Vera, Lisa, Ian, dan lainnya.

4. Program Director yaitu seseorang yang bertugas menggarap acara siaran

yang direncanakan oleh produser, seperti penentuan shoot kamera,. Dan

bertanggung jawab atas produksi siaran yang dilaksanakan, sehingga

bernilai dan berkualitas hasil siarannya.

5. Technical director yaitu seseorang yang melakukan intruksi atau perintah kapan mengenai timing siaran, penentuan sekmen selanjutnya,

mempersiapkan narasumber untuk masuk ke lokasi siaran. Biasanya

technical director ini berkoordinasi dengan produser dan program director

6. Kameramen yaitu seseorang yang bertugas dalam kapasitas proses

pengambilan gambar. Kameramen bertanggung jawab mengoperasikan

kamera secara fisik dan memlihara komposisi seluruh adegan yang terjadi

di acara talkshow tersebut. Kameramen di program Apa Kabar Indonesia

ini berjumlah empat orang yang memiliki tugasnya masing –masing

(49)

seperti, pengambilan gambar untuk presenter, pengambilan gambar untuk

narasumber, dan pengambilan gambar secara keseluruhan.

7. Floor director. Yaitu seseorang yang bertugas mengkomunikasikan pesan-pesan berkaitan dengan teknis siaran kepada presenter yang berada

dilapangan baik untuk memulai acara maupun mengakhiri acara.

8. Wardrobe yaitu seseorang yang bertugas menata busana presenter yang akan tampil diharapkan penampilan perenter benar-benar menarik agar

dapat menjadi daya tarik dari pemirsa.

9. Tata rias dan rambut yaitu seseorang yang menata rias wajah ataupun

rambut presenter, hal ini dilakukan berkaitan dengan tampilan baik bagi

presenter.

10.Audioman yaitu seseorang yang bertugas menentukan mikrofon apa yang akan dipakai oleh presenter dan narasumber. Selain itu, audioman juga

mengontrol suara yang keluar ketika acara sedang berlangsung, seperti

penelepon, laporan live yang dikabarkan di program ini, dan lain-lain.

11.Lighting yaitu seseorang yang mengatur penyinaran atau lighting dalam penggarapan di program Apa Kabar Indonesia, bagian ini merupakan

aspek penting untuk kesempurnaan produksi yang dihasilkan dari tekhnis

penempatan lampu, gerakan lampu dan lain-lain. Bagian piñata cahaya

harus mendapat perhatian yang teliti dari pengarah acara sehingga

benar-benar mendukung naskah kamera.

12.VTR (video tape recorderd) yaitu seseorang yang berfungsi untuk mengatasi kesulitan yang dialami kerabat kerja dalam proses produksi

berlangsung.

(50)

46

komputerisasi. Misalnya menayangkan credit title, bumper ini dan bumper

out, running text, dan lain sebagainya

14.Unit yaitu seseorang yang bertugas untuk melakukan pengaturan keuangan operasional program Apa Kabar Indonesia, dari mulai menyiapkan

keperluan keuangan untuk konsumsi, akomodasi untuk narasumber, dan

(51)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan oleh peneliti tentang

perencanaan produksi program Apa Kabar Indonesia di TvOne pada edisi

tanggal 15 April 2010, maka dapat disimpulkan mengenai beberapa arahan

penelitian ini mengenai perencanaan materi siaran (topik), perencanaan SDM

(narasumber dan tim Apa Kabar Indonesia), dan teknis siaran (persiapan

kameramen, timing, lighting, dan lain-lain). Adapun kesimpulannya sebagai berikut:

1. Dari hasil observasi peneliti bahwasanya program Apa Kabar Indonesia

dalam melakukan perencanaan produksinya, menggunakan rapat redaksi.

Rapat itu bentuknya koordinasi, karena dalam merencanakan produksi,

terlebih untuk menentukan topik tim produksi harus update informasi terus

dari mulai pagi sampai malam hari. Teknis rapatnya tidak formal tetapi

lebih kepada kondisional. Yang terpenting ialah koordinasi. Salah satu

media yang dijadikan untuk rapat koordinasi adalah BBM (Black BerRy

Messenger). Dan koordinasi ini sangatlah efektif. Satu nulis di BBM baik memberi saran atau komentar maka semuanya akan baca (digroup).

2. Dalam perencanaan untuk mencari isi materi (topik) siaran di edisi

selanjutnya, biasanya dengan pencarian yang dilakukan dengan browsing

internet, membaca koran edisi hari itu, menonton kabar terbaru dari

Referensi

Dokumen terkait

memberikan kontribusi 10% terhadap literasi keuangan terhadap perilaku pengelolaan utang. Melihat hasil diatas dapat disimpulkan bahwa semakin sedang literasi keuangan

dari keistimewaan dan keunikan orang berkumis yang digunakan oleh laki- laki, atas dasar pengamatan dan pemahaman yang telah dipaparkan sebelumnya, pencipta

7 Kegiatan yang dilakukan selama PKL meliputi membuat artikel untuk website perusahaan, membuat rancangan poster dan video promosi event, melakukan entering dan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan pada50 responden lansia di Posyandu lansia Melati Dusun Karet Pleret Bantul Yogyakarta mengenai

Setelah tiap karakter pada plat nomor kendaraan telah diproses dan didapatkan hasil dari connected component label akan digunakan metode thining untuk mengatasi ketebalan yang

The author is highly thankful to Divisional Forest Officer, Wildlife Division Hamirpur, Distrcit Hamir- pur Himachal Pradesh and Range Forest Officer, Dhauladhar

Perspektif Islam : Suatu himpunan pengetahuan manusia hasil usaha pemahaman manusia yang lengkap merangkumi semua aspek, struktur, sistem, hukum-hukum yang

Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai yang dapat berupa ilmu kepandaian yang didapat melalui kemampuan mengubah belajar atau