• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN MEMPARAFRASEKAN PUISI “AKU” KARYA CHAIRIL ANWAR MENJADI PROSA OLEH SISWA KELAS X SMK SWASTA TAMANSISWA PEMATANGSIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEMAMPUAN MEMPARAFRASEKAN PUISI “AKU” KARYA CHAIRIL ANWAR MENJADI PROSA OLEH SISWA KELAS X SMK SWASTA TAMANSISWA PEMATANGSIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN MEMPARAFRASEKAN PUISI

AKU

KARYA

CHAIRIL ANWAR MENJADI PROSA OLEH SISWA

KELAS X SMK SWASTA TAMANSISWA

PEMATANGSIANTAR TAHUN

PEMBELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ENDA REZITA BANGUN

NIM. 2123311024

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Enda Rezita Bangun, NIM 2123311024. Kemampuan Memparafrasekan Puisi “AKU” Karya Chairil Anwar Menjadi Prosa oleh Siswa Kelas X SMK Swasta Tamansiswa Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/ S1, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan memparafrasekan puisi “AKU” karya Chairil Anwar menjadi prosa oleh siswa kelas X SMK Swasta Tamansiswa Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016. Populasi penelitian ini berjumlah 305 siswa. Dari populasi tersebut, ditetapkan 52 orang siswa yang diambil secara acak sebagai sampel penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes penugasan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah kemampuan memparafrasekan puisi “AKU” karya Chairil Anwar menjadi prosa oleh siswa kelas X SMK Swasta Tamansiswa Pematangsiantar tahun pembelajaran 2015/2016 masuk dalam kategori cukup, dengan nilai rata-rata 65. Ada lima aspek yang dinilai dari kemampuan memparafrasekan puisi menjadi prosa yaitu aspek kesesuaian tema, kemampuan mengubah kata bermakna kias/konotasi dalam puisi menjadi bermakna sebenarnya, kemampuan mengubah kata-kata sulit menjadi kata atau uraian yang sederhana, ide pokok dan keefektifan kalimat. Berdasarkan hasil penelitian, aspek kesesuaian tema memperoleh nilai rata-rata tertinggi 87,5 yang berada pada kategori baik sekali. Aspek mengubah kata bermakna kias/konotasi dalam puisi menjadi makna sebenarnya memperoleh nilai rata-rata 75 yang berada pada kategori cukup. Aspek mengubah kata-kata sulit menjadi kata atau uraian yang sederhana memperoleh nilai 71, 5 yang berada pada kategori cukup. Aspek ide pokok memperoleh nilai 57,5 yang berada pada kategori cukup dan aspek keefektifan kalimat memperoleh nilai 38,5 yang berada pada kategori kurang.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya,

penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Kemampuan

Memparafrasekan Puisi “AKU” Karya Chairil Anwar Menjadi Prosa Oleh Siswa

Kelas X SMK Swasta Tamansiswa Pematangsiantar Tahun Pembelajaran

2015/2016”. Skripsi ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan. Proses penyusunan Skripsi ini banyak mendapat bantuan, bimbingan,

serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati,

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Medan,

3. Para Wakil Dekan dan seluruh Staf Pegawai Administrasi di lingkungan FBS

Unimed,

4. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

5. Fitriani Lubis, S.Pd.,M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia,

6. Drs. Azhar Umar, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi,

7. Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik,

8. Dr. M. Oky Fardian Gafari, S. Sos, M.Hum., Dosen Penguji,

9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

10.Bapak dan Ibu Guru, serta Pegawai Tata Usaha SMK Swasta Tamansiswa

(8)

11.Kedua orang tua penulis yang sangat istimewa, Ayahanda M. Gunawan, SE.,

dan Ibunda Tri Hartaty serta adik-adik penulis, M. Ihsan Gutama Bangun dan

Dzaki Pangestu Bangun yang sudah memberi dukungan baik berupa doa,

materi, maupun moril selama penulis menuntut ilmu,

12.Teman terdekat penulis, Mhd. Azhari Noviansyah Batubara,SE yang

senantiasa menemani dan mendukung dalam bentuk moril,

13.Saudara serta sahabat-sahabat penulis, Shella Agustia Purba, SP., Laila Dwi

Ananda Pane, Reza Arezda Hasibuan, yang telah membantu dan memberi

semangat dalam mengerjakan Skripsi ini serta teman-teman di kelas Ekstensi

B 2012,

14.Teman-teman PPLT SMK-1 Swasta YAPIM Simpang Kawat, yang telah

memberikan semangat selama penulis menyusun Skripsi.

Terima kasih atas dukungan, doa, dan motivasi yang sudah diberikan.

Namun, penulis yakin Allah SWT membalas semua jasa, bantuan, kebaikan, dan

pengorbanan yang diberikan. Amin.

Medan, Agustus 2016

Penulis,

Enda Rezita Bangun

(9)

iv A. LatarBelakangMasalah ...1

B. IdentifikasiMasalah ...4

C. BatasanMasalah ...4

D. RumusanMasalah ...5

E. TujuanPenelitian...5

F. ManfaatPenelitian...5

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. KerangkaTeoritis ...7

1. Puisi ...7

a. Pengertian Parafrase ...22

b. Jenis-jenis Parafrase ...23

c. Memparafrasekan Puisi ...23

d. Metode Parafrase ...25

(10)

B. Kerangka Konseptual ...31

C. Pertanyaan Penelitian ...32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...33

1. Lokasi Penelitian ...33

2. Waktu Penelitian ...33

B. Populasi dan Sampel Penelitian...33

1. Populasi,Penelitian ...34

2. Sampel Penelitian ...34

C. Metode Penelitian ...35

D. Prosedur Penelitian ...35

E. Definisi Operasional Variabel ...36

F. Instrumen Penelitian ...36

G. Teknik Analisis Data ...38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...40

1. Kesesuaian Tema ...43

2. Mengubah Kata Bermakna Kias/Konotasi dalam Puisi Menjadi Makna Sebenarnya ...43

3. Mengubah Kata-kata Sulit menjadi Kata/Uraian yang Sederhana ...44

4. Ide Pokok ...45

5. Keefektifan Kalimat ...46

B. Pembahasan Hasil Penelitian ...48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...50

B. Saran ...51

(11)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Populasi siswa kelas X SMK Swasta Tamansiswa

Pematangsiantar ... 34

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... 35

Tabel 3.3 Indikator Penelitian Memparafrasekan puisi ... 37

Tabel 3.4 Kategori Penelitian ... 38

Tabel 4.1 Skor Kemampuan Memparafrasekan Puisi “AKU” karya Chairil Anwar Menjadi Prosa oleh Siswa Kelas X SMK Swasta Tamansiswa Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016 ... 40

Tabel 4.2 Kemampuan Memparafrasekan Puisi “AKU” Menjadi Prosa Pada Setiap Aspek Penilaian ... 47

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Soal Siswa ... 54

Lampiran 2 Kunci Jawaban ... 56

Lampiran 3 Lembar Jawaban Siswa ... 58

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam belajar, bahasa sangatlah penting dalam menyampaikan ide atau

pikiran serta perasaan kepada orang lain. Keterampilan berbahasa dalam bahasa

Indonesia ada empat aspek yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca

dan menulis. Menulis merupakan salah satu kegiatan yang produktif dan

ekspresif. Akan tetapi keterampilan menulis bukanlah keterampilan yang

diperoleh secara alamiah. Oleh karena itu, harus sering dipelajari dan dilatih serta

didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara.

Menulis berarti kita menuangkan ide, pikiran, perasaan, dan gagasan ke

dalam bentuk kata, kalimat, paragraf ataupun wacana. Dalam pembelajaran

bahasa Indonesia salah satu kompetensi menulis yang harus dimiliki oleh siswa di

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di tingkat Madya adalah kemampuan

membuat parafrase lisan dalam kontek bekerja.

Memparafrase artinya menuangkan kembali isi suatu teks ke dalam bentuk

lain dengan tujuan untuk menjelaskan makna yang tersembunyi dalam teks

tersebut. Misalnya menuangkan kembali puisi dalam bentuk prosa.

Berdasarkan pengalaman penulis selama menjalani Program Pengalaman

Lapangan Terpadu (PPLT) terjadi kesenjangan di lapangan. Siswa mengalami

kegagalan saat menuangkan kembali puisi ke dalam bentuk prosa. Penyebabnya

antara lain kurangnya minat dan kemampuan siswa menulis. Kurangnya minat

siswa dalam menulis diakibatkan oleh kurangnya penguasaan kosakata dan minat

(14)

2

dilakukan oleh Jumariah dengan judul “ Pengaruh Penguasaan Kosakata dan

Minat Membaca Puisi terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA

Swasta Melati Tandam Hilir Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2011/2012 “.

Nilai rata-rata yang mereka capai adalah 66,56. Nilai yang diperoleh ini sangat

jauh dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diharapkan yaitu 75,00. Dari

penelitiannya tersebut disimpulkan bahwa penguasaan kosakata dan minat

membaca puisi siswa masih sangat rendah.

Kemampuan mengembangkan dan mengutarakan ide oleh siswa baik

secara lisan maupun tulisan juga sangat sulit dilaksanakan. Tugas yang diberikan

guru sering kali tidak dikerjakan, penyebabnya bukan karena siswa itu malas

tetapi karena siswa tersebut tidak mengerti apa yang dijelaskan oleh guru. Guru

yang berfokus pada materi pembelajaran, tidak perna memperhatikan kondisi

siswa apakah masih berfokus pada pembelajaran atau tidak. Guru sering kali tidak

memberikan kesempatan siswa untuk berinteraksi melalui tanya-jawab atau

diskusi yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memparafrase.

Padahal, ketika ada diskusi atau tanya-jawab tersebut dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam memparafrase.

Hal ini didukung oleh peneliti yang dilakukan oleh Mia Yulianti di kelas X

Teknik Transmisi B SMK N 1 Cimahi pada semester genap tahun pembelajaran

2012/2013 dengan judul “ Efektivitas Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan

dalam Pembelajaran Memparafrasekan Puisi “. Ada peningkatan nilai rata-rata

(15)

3

Parafrasa juga termasuk menceritakan kembali sesuatu yang telah didengar

ke bentuk tulisan atau mengalihkan bentuk bahasa lisan ke bentuk bahasa tulisan.

Misalnya, seseorang diperdengarkan sebuah cerita kemudian ia mencoba

menguraikan kembali cerita tersebut dalam bentuk wacana atau karangan.

Tentunya penggunaan kalimat dan pilihan katanya tidak sama dengan cerita

aslinya karena dituangkan dengan menggunakan bahasa sendiri, namun inti cerita

tidak berubah.

Pada pembahasan kali ini, akan diuraikan cara membuat parafrase dari

sebuah wacana atau teks tertulis ke bentuk yang lebih ringkas. Hal-hal apa yang

harus diperhatikan dan bagian-bagian mana yang harus diabaikan sehingga terjadi

perubahan bentuk dengan tetap mempertahankan ide atau gagasan pokok sesuai

teks aslinya.

Memahami makna puisi atau sajak akan lebih sulit jika dibandingkan

dengan memaknai prosa. Sejalan dengan Rohati (dalam Pradopo, 1995: 278) hal

itu disebabkan prosa mengikuti struktur bahasa normatif, sedangkan puisi

biasanya menyimpang dari bahasa normatif. Satu diantara cara yang dapat

ditempuh dalam mengapresiasi sastra adalah mengetahui tentang parafrase. Hal

ini ditawarkan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang apresiasi sastra dalam

bentuk parafrasa puisi. Selain dapat memparafrasakan puisi mahasiswa juga

dituntut agar dapat membacakan puisi dengan tepat dan benar. Semua orang dapat

membacakan puisi tapi tak semua orang bisa membacanya dengan baik dan benar

yang sesuai dengan kaidah intonasi. Mengetahui dan mempelajari kembali

pembacaan dan parafrasa puisi diharapkan agar mahasiswa dapat menghargai dan

(16)

4

Berdasarkan penelitian sebelumnya di SMP Swasta T.D. Pardede Sunggal

Tahun Pembelajaran 2008/2009 oleh Tetty Gusrina Purba , 40% perolehan nilai

siswa dalam memparafrasekan puisi berada dalam katerogi rendah, 27,5% berada

dalam ketegori sedang, 32,5% berada dalam kategori tinggi. Maka berdasarkan

latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Kemampuan Memparafrasekan Puisi “AKU” Karya Chairil Anwar

Menjadi Prosa oleh Siswa Kelas X SMK Swasta Tamansiswa Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah

dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Kemampuan siswa dalam mengubah puisi menjadi prosa masih rendah.

b. Kurangnya minat siswa dalam menulis parafrase puisi.

c. Kurangnya kosakata yang dimiliki siswa yang dapat membantu siswa

mengembangkan ide kreatif yang akan meningkatkan kemampuan

memparafrase puisi.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini dilaksanakan baik dan terarah, serta karena

keterbatasan kemampuan penulis maka penulis menetapkan batasan permasalahan

yang akan dibahas dalam penelitian ini. Untuk itu peneliti membatasi masalah

berfokus kepada kemampuan siswa dalam mengubah puisi “AKU” karya Chairil

(17)

5

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini

adalah Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X SMK Swasta Tamansiswa

Pematang Siantar Tahun Pembelajaran 2015/2016 dalam mengubah puisi “AKU”

karya Chairil Anwar menjadi prosa?

E. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan harus mempunyai tujuan. Tujuan

dirumuskan untuk mendapatkan gambaran dari hasil yang akan dicapai, karena

berhasil atau tidaknya suatu kegiatan yang dilakukan terlibat dari tercapai

tidaknya tujuan yang telah ditetapkan.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan

memparafrasekan puisi “AKU” karya Chairil Anwar menjadi prosa oleh siswa

kelas X SMK Swasta Taman Siswa Pematang Siantar Tahun Pembelajaran

2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bagi peneliti

maupun orang lain. Besar kecilnya manfaat itu tergolong keberhasilan peneliti itu

sendiri dalam memberi kontribusi bagi kehidupan masyarakat masa kini dan masa

yang akan datang. Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini

(18)

6

1. Sebagai sarana untuk memperluas pengetahuan serta menambah

kompetensi bagi peneliti sebagai calon pendidik.

2. Penelitian ini juga bermanfaat sebagai bahan masukan bagi guru dan calon

guru bidang studi bahasa Indonesia tentang Kemampuan

Memparafrasakan puisi Aku karya Chairil Anwar menjadi Prosa.

Terkhusus bagi guru-guru yang mengajar di SMK Swasta Tamansiswa

Pematang Siantar dalam mengajar memparafrasakan puisi menjadi prosa.

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan

(19)

50

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai kemampuan

memparafrasekan puisi “AKU” karya Chairil Anwar menjadi prosa oleh siswa

kelas X SMK Swasta Tamansiswa Pematangsiantar Tahun Pembelajaran

2015/2016, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. kemampuan memparafrasekan puisi “AKU” karya Chairil Anwar menjadi

prosa oleh siswa kelas X SMK Swasta Tamansiswa Pematangsiantar

Tahun Pembelajaran 2015/2016 berada dalam kategori cukup dengan

perolehan nilai rata-rata 65.

2. berdasarkan analisis penilaian pada aspek-aspek yang berkaitan dengan

kemampuan memparafrasekan puisi “AKU” karya Chairil Anwar menjadi

prosa oleh siswa kelas X SMK Swasta Tamansiswa Pematangsiantar

Tahun Pembelajaran 2015/2016, ditemukan bahwa aspek keefektifan

kalimat merupakan aspek yang mendapatkan nilai rata-rata paling rendah,

yaitu 38,5, aspek ini jauh dari kategori baik, sehingga perlu mendapatkan

perhatian khusus. Kemudian aspek menemukan ide pokok mendapatkan

nilai 57,5, aspek mengubah kata-kata sulit menjadi kata atau uraian yang

sederhana mendapatkan nilai 71,5 dan aspek mengubah kata bermakna

kias/konotasi dalam puisi menjadi bermakna sebenarnya mendapatkan

(20)

51

Dari ketiga aspek ini bisa dikategorikan sudah cukup, hanya perlu sedikit

lagi agar mencapai kategori baik. Sedangkan aspek kesesuaian tema

memperoleh nilai rata-rata 87,5 yang berada pada kategori sangat baik.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian terhadap kemampuan memparafrasekan puisi

“AKU” karya Chairil Anwar menjadi prosa oleh siswa kelas X SMK Swasta

Tamansiswa Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang telah

diperoleh, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut.

1. Diharapkan kepada guru agar mengulang kembali pengajaran mengenai

teori memparafrasekan puisi menjadi prosa disertai dengan banyak

contoh, sehingga siswa dapat memahami bagaimana cara

memparafrasekan puisi dengan baik.

2. Sebaiknya guru membantu siswa untuk membentuk kelompok diskusi

agar siswa dapat leluasa bertanya jawab mengenai hal yang belum ia

pahami.

3. Kepada membaca yang berminat dengan penelitian ini, dianjurkan untuk

(21)

52

DAFTAR PUSTAKA

Aftaruddin, Pesu. 1990. Pengantar Apresiasi Puisi. Bandung : Angkasa.

Aminuddin. 1995. Sekitar Masalah Sastra Beberapa Prinsip dan Pengembangannya. Malang : Yayasan Asih Asah Asuh.

---. 2002. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru.

Anggraini, Asih dkk. 2006. Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi. Jakarta: Graha Ilmu.

Arikunto, Suharmisi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Atmazaki. 1993. Analisis Sajak : Teori, Metodologi dan Aplikasi. Bandung : Angkasa.

Depdikbud. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia.

Irman, Mokhamad, dkk. 2008. Bahasa Indonesia I: Untuk SMK/MAK Semua Program Keahlian Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional.

Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Kartika.

Rohati. 2011. e-jurnal.upi.edu/penelitian-pendidikan/author/rohati. (Di akses

tanggal 12 Januari 2016).

Soedarso. 2004. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Soedjito. 1986. Kalimat Efektif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantatif, kualitatif dan RND. Bandung: Alfabeta.

Suroto. 1989. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta : Erlangga

(22)

53

---. 1986. Prinsip-prinsip Dasar Sasra. Bandung: Angkasa

Tarigan, H.G. 1994. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa

Waluyo, Budi dkk. 2008. Bahasa Indonesia I Tingkat SMK kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional

Waluyo, Herman. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta : Gramedia

Wardoyo, Mangun Sigit. 2013. Teknik menulis Puisi “Panduan menulis Puisi untuk Siswa, Mahasiswa, Guru dan Dosen”. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jumariah. 2012. Pengaruh Penguasaan Kosakata dan Minat Membaca Puisi

Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Swasta Melati Tandam Hilir Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2011/2012. Jurnal

Bahasa dan Sastra dan Pembelajaran

Yulianti, Mia. 2013. Efektivitas Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan dalam

Pembelajaran Memparafrasekan Puisi Siswa Kelas X SMK N 1 Cimahi Tahun Pembelajaran 2012/2013. Jurnal Bahasa dan Sastra dan

Gambar

Tabel 3.1 Populasi siswa kelas X SMK Swasta Tamansiswa

Referensi

Dokumen terkait

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa mengapresiasikan tema, nada, rasa, dan amanat dari puisi “ Kepada Peminta- minta” karya Chairil

Adapun manfaat tulisan ini adalah: (1) Memberikan informasi mengenai intertekstulitas puisi “Padamu Jua” karya Amir Hamzah yang tercipta terdahulu dengan puisi “Doa” karya

Metafora pada Kumpulan puisi Deru Campur Debu karya Chairil Anwar: Sebuah Analisis Metafora Simbol Metafora dan bentuk stilistika adalah hasil karya saya dan dalam

Ada lima kelainan konstruksi frasa yang ditemukan dalam puisi karya Chairil Anwar, penyimpangan konstruksi tersebut meliputi (1) frasa verbal, (2) frasa nominal, (3)

karya sastra mempunyai ciri khas tersendiri terutama ciri dari karya sastra yang berbentuk puisi. Khas dari puisi jika dibandingkan dengan sastra lain puisi merupakan karya

Penelitian ini bertujuan untuk pendeskripsian penggunaan bahasa figuratif dalam kumpulan puisi Deru Campur Debu karya Chairil Anwar. Adapun tujuan khusus dari penelitian

Dengan adanya asonansi dalam empat bait puisinya ini, Chairil Anwar lebih menekankan keindahan bunyi dalam puisinya ini sebagai suatu pesan.. Dengan kata lain, keindahan (bunyi)

puisi “ Cintaku Jauh Di Pulau “ karya Chairil Anwar dengan pendekatan strata norma dapat diketahui bahwa Lapis suara (sound stratum) memiliki asonansi. a dan