KEMAMPUAN MEMPARAFRASEKAN PUISI
“
AKU
”
KARYA
CHAIRIL ANWAR MENJADI PROSA OLEH SISWA
KELAS X SMK SWASTA TAMANSISWA
PEMATANGSIANTAR TAHUN
PEMBELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ENDA REZITA BANGUN
NIM. 2123311024
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
ABSTRAK
Enda Rezita Bangun, NIM 2123311024. Kemampuan Memparafrasekan Puisi “AKU” Karya Chairil Anwar Menjadi Prosa oleh Siswa Kelas X SMK Swasta Tamansiswa Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/ S1, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan memparafrasekan puisi “AKU” karya Chairil Anwar menjadi prosa oleh siswa kelas X SMK Swasta Tamansiswa Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016. Populasi penelitian ini berjumlah 305 siswa. Dari populasi tersebut, ditetapkan 52 orang siswa yang diambil secara acak sebagai sampel penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes penugasan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah kemampuan memparafrasekan puisi “AKU” karya Chairil Anwar menjadi prosa oleh siswa kelas X SMK Swasta Tamansiswa Pematangsiantar tahun pembelajaran 2015/2016 masuk dalam kategori cukup, dengan nilai rata-rata 65. Ada lima aspek yang dinilai dari kemampuan memparafrasekan puisi menjadi prosa yaitu aspek kesesuaian tema, kemampuan mengubah kata bermakna kias/konotasi dalam puisi menjadi bermakna sebenarnya, kemampuan mengubah kata-kata sulit menjadi kata atau uraian yang sederhana, ide pokok dan keefektifan kalimat. Berdasarkan hasil penelitian, aspek kesesuaian tema memperoleh nilai rata-rata tertinggi 87,5 yang berada pada kategori baik sekali. Aspek mengubah kata bermakna kias/konotasi dalam puisi menjadi makna sebenarnya memperoleh nilai rata-rata 75 yang berada pada kategori cukup. Aspek mengubah kata-kata sulit menjadi kata atau uraian yang sederhana memperoleh nilai 71, 5 yang berada pada kategori cukup. Aspek ide pokok memperoleh nilai 57,5 yang berada pada kategori cukup dan aspek keefektifan kalimat memperoleh nilai 38,5 yang berada pada kategori kurang.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Kemampuan
Memparafrasekan Puisi “AKU” Karya Chairil Anwar Menjadi Prosa Oleh Siswa
Kelas X SMK Swasta Tamansiswa Pematangsiantar Tahun Pembelajaran
2015/2016”. Skripsi ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan. Proses penyusunan Skripsi ini banyak mendapat bantuan, bimbingan,
serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan,
3. Para Wakil Dekan dan seluruh Staf Pegawai Administrasi di lingkungan FBS
Unimed,
4. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
5. Fitriani Lubis, S.Pd.,M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia,
6. Drs. Azhar Umar, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi,
7. Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik,
8. Dr. M. Oky Fardian Gafari, S. Sos, M.Hum., Dosen Penguji,
9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
10.Bapak dan Ibu Guru, serta Pegawai Tata Usaha SMK Swasta Tamansiswa
11.Kedua orang tua penulis yang sangat istimewa, Ayahanda M. Gunawan, SE.,
dan Ibunda Tri Hartaty serta adik-adik penulis, M. Ihsan Gutama Bangun dan
Dzaki Pangestu Bangun yang sudah memberi dukungan baik berupa doa,
materi, maupun moril selama penulis menuntut ilmu,
12.Teman terdekat penulis, Mhd. Azhari Noviansyah Batubara,SE yang
senantiasa menemani dan mendukung dalam bentuk moril,
13.Saudara serta sahabat-sahabat penulis, Shella Agustia Purba, SP., Laila Dwi
Ananda Pane, Reza Arezda Hasibuan, yang telah membantu dan memberi
semangat dalam mengerjakan Skripsi ini serta teman-teman di kelas Ekstensi
B 2012,
14.Teman-teman PPLT SMK-1 Swasta YAPIM Simpang Kawat, yang telah
memberikan semangat selama penulis menyusun Skripsi.
Terima kasih atas dukungan, doa, dan motivasi yang sudah diberikan.
Namun, penulis yakin Allah SWT membalas semua jasa, bantuan, kebaikan, dan
pengorbanan yang diberikan. Amin.
Medan, Agustus 2016
Penulis,
Enda Rezita Bangun
iv A. LatarBelakangMasalah ...1
B. IdentifikasiMasalah ...4
C. BatasanMasalah ...4
D. RumusanMasalah ...5
E. TujuanPenelitian...5
F. ManfaatPenelitian...5
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. KerangkaTeoritis ...7
1. Puisi ...7
a. Pengertian Parafrase ...22
b. Jenis-jenis Parafrase ...23
c. Memparafrasekan Puisi ...23
d. Metode Parafrase ...25
B. Kerangka Konseptual ...31
C. Pertanyaan Penelitian ...32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...33
1. Lokasi Penelitian ...33
2. Waktu Penelitian ...33
B. Populasi dan Sampel Penelitian...33
1. Populasi,Penelitian ...34
2. Sampel Penelitian ...34
C. Metode Penelitian ...35
D. Prosedur Penelitian ...35
E. Definisi Operasional Variabel ...36
F. Instrumen Penelitian ...36
G. Teknik Analisis Data ...38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...40
1. Kesesuaian Tema ...43
2. Mengubah Kata Bermakna Kias/Konotasi dalam Puisi Menjadi Makna Sebenarnya ...43
3. Mengubah Kata-kata Sulit menjadi Kata/Uraian yang Sederhana ...44
4. Ide Pokok ...45
5. Keefektifan Kalimat ...46
B. Pembahasan Hasil Penelitian ...48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...50
B. Saran ...51
vi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Populasi siswa kelas X SMK Swasta Tamansiswa
Pematangsiantar ... 34
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... 35
Tabel 3.3 Indikator Penelitian Memparafrasekan puisi ... 37
Tabel 3.4 Kategori Penelitian ... 38
Tabel 4.1 Skor Kemampuan Memparafrasekan Puisi “AKU” karya Chairil Anwar Menjadi Prosa oleh Siswa Kelas X SMK Swasta Tamansiswa Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016 ... 40
Tabel 4.2 Kemampuan Memparafrasekan Puisi “AKU” Menjadi Prosa Pada Setiap Aspek Penilaian ... 47
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Soal Siswa ... 54
Lampiran 2 Kunci Jawaban ... 56
Lampiran 3 Lembar Jawaban Siswa ... 58
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam belajar, bahasa sangatlah penting dalam menyampaikan ide atau
pikiran serta perasaan kepada orang lain. Keterampilan berbahasa dalam bahasa
Indonesia ada empat aspek yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca
dan menulis. Menulis merupakan salah satu kegiatan yang produktif dan
ekspresif. Akan tetapi keterampilan menulis bukanlah keterampilan yang
diperoleh secara alamiah. Oleh karena itu, harus sering dipelajari dan dilatih serta
didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara.
Menulis berarti kita menuangkan ide, pikiran, perasaan, dan gagasan ke
dalam bentuk kata, kalimat, paragraf ataupun wacana. Dalam pembelajaran
bahasa Indonesia salah satu kompetensi menulis yang harus dimiliki oleh siswa di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di tingkat Madya adalah kemampuan
membuat parafrase lisan dalam kontek bekerja.
Memparafrase artinya menuangkan kembali isi suatu teks ke dalam bentuk
lain dengan tujuan untuk menjelaskan makna yang tersembunyi dalam teks
tersebut. Misalnya menuangkan kembali puisi dalam bentuk prosa.
Berdasarkan pengalaman penulis selama menjalani Program Pengalaman
Lapangan Terpadu (PPLT) terjadi kesenjangan di lapangan. Siswa mengalami
kegagalan saat menuangkan kembali puisi ke dalam bentuk prosa. Penyebabnya
antara lain kurangnya minat dan kemampuan siswa menulis. Kurangnya minat
siswa dalam menulis diakibatkan oleh kurangnya penguasaan kosakata dan minat
2
dilakukan oleh Jumariah dengan judul “ Pengaruh Penguasaan Kosakata dan
Minat Membaca Puisi terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA
Swasta Melati Tandam Hilir Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2011/2012 “.
Nilai rata-rata yang mereka capai adalah 66,56. Nilai yang diperoleh ini sangat
jauh dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diharapkan yaitu 75,00. Dari
penelitiannya tersebut disimpulkan bahwa penguasaan kosakata dan minat
membaca puisi siswa masih sangat rendah.
Kemampuan mengembangkan dan mengutarakan ide oleh siswa baik
secara lisan maupun tulisan juga sangat sulit dilaksanakan. Tugas yang diberikan
guru sering kali tidak dikerjakan, penyebabnya bukan karena siswa itu malas
tetapi karena siswa tersebut tidak mengerti apa yang dijelaskan oleh guru. Guru
yang berfokus pada materi pembelajaran, tidak perna memperhatikan kondisi
siswa apakah masih berfokus pada pembelajaran atau tidak. Guru sering kali tidak
memberikan kesempatan siswa untuk berinteraksi melalui tanya-jawab atau
diskusi yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memparafrase.
Padahal, ketika ada diskusi atau tanya-jawab tersebut dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam memparafrase.
Hal ini didukung oleh peneliti yang dilakukan oleh Mia Yulianti di kelas X
Teknik Transmisi B SMK N 1 Cimahi pada semester genap tahun pembelajaran
2012/2013 dengan judul “ Efektivitas Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan
dalam Pembelajaran Memparafrasekan Puisi “. Ada peningkatan nilai rata-rata
3
Parafrasa juga termasuk menceritakan kembali sesuatu yang telah didengar
ke bentuk tulisan atau mengalihkan bentuk bahasa lisan ke bentuk bahasa tulisan.
Misalnya, seseorang diperdengarkan sebuah cerita kemudian ia mencoba
menguraikan kembali cerita tersebut dalam bentuk wacana atau karangan.
Tentunya penggunaan kalimat dan pilihan katanya tidak sama dengan cerita
aslinya karena dituangkan dengan menggunakan bahasa sendiri, namun inti cerita
tidak berubah.
Pada pembahasan kali ini, akan diuraikan cara membuat parafrase dari
sebuah wacana atau teks tertulis ke bentuk yang lebih ringkas. Hal-hal apa yang
harus diperhatikan dan bagian-bagian mana yang harus diabaikan sehingga terjadi
perubahan bentuk dengan tetap mempertahankan ide atau gagasan pokok sesuai
teks aslinya.
Memahami makna puisi atau sajak akan lebih sulit jika dibandingkan
dengan memaknai prosa. Sejalan dengan Rohati (dalam Pradopo, 1995: 278) hal
itu disebabkan prosa mengikuti struktur bahasa normatif, sedangkan puisi
biasanya menyimpang dari bahasa normatif. Satu diantara cara yang dapat
ditempuh dalam mengapresiasi sastra adalah mengetahui tentang parafrase. Hal
ini ditawarkan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang apresiasi sastra dalam
bentuk parafrasa puisi. Selain dapat memparafrasakan puisi mahasiswa juga
dituntut agar dapat membacakan puisi dengan tepat dan benar. Semua orang dapat
membacakan puisi tapi tak semua orang bisa membacanya dengan baik dan benar
yang sesuai dengan kaidah intonasi. Mengetahui dan mempelajari kembali
pembacaan dan parafrasa puisi diharapkan agar mahasiswa dapat menghargai dan
4
Berdasarkan penelitian sebelumnya di SMP Swasta T.D. Pardede Sunggal
Tahun Pembelajaran 2008/2009 oleh Tetty Gusrina Purba , 40% perolehan nilai
siswa dalam memparafrasekan puisi berada dalam katerogi rendah, 27,5% berada
dalam ketegori sedang, 32,5% berada dalam kategori tinggi. Maka berdasarkan
latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Kemampuan Memparafrasekan Puisi “AKU” Karya Chairil Anwar
Menjadi Prosa oleh Siswa Kelas X SMK Swasta Tamansiswa Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah
dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Kemampuan siswa dalam mengubah puisi menjadi prosa masih rendah.
b. Kurangnya minat siswa dalam menulis parafrase puisi.
c. Kurangnya kosakata yang dimiliki siswa yang dapat membantu siswa
mengembangkan ide kreatif yang akan meningkatkan kemampuan
memparafrase puisi.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dilaksanakan baik dan terarah, serta karena
keterbatasan kemampuan penulis maka penulis menetapkan batasan permasalahan
yang akan dibahas dalam penelitian ini. Untuk itu peneliti membatasi masalah
berfokus kepada kemampuan siswa dalam mengubah puisi “AKU” karya Chairil
5
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini
adalah Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X SMK Swasta Tamansiswa
Pematang Siantar Tahun Pembelajaran 2015/2016 dalam mengubah puisi “AKU”
karya Chairil Anwar menjadi prosa?
E. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan harus mempunyai tujuan. Tujuan
dirumuskan untuk mendapatkan gambaran dari hasil yang akan dicapai, karena
berhasil atau tidaknya suatu kegiatan yang dilakukan terlibat dari tercapai
tidaknya tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan
memparafrasekan puisi “AKU” karya Chairil Anwar menjadi prosa oleh siswa
kelas X SMK Swasta Taman Siswa Pematang Siantar Tahun Pembelajaran
2015/2016.
F. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bagi peneliti
maupun orang lain. Besar kecilnya manfaat itu tergolong keberhasilan peneliti itu
sendiri dalam memberi kontribusi bagi kehidupan masyarakat masa kini dan masa
yang akan datang. Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini
6
1. Sebagai sarana untuk memperluas pengetahuan serta menambah
kompetensi bagi peneliti sebagai calon pendidik.
2. Penelitian ini juga bermanfaat sebagai bahan masukan bagi guru dan calon
guru bidang studi bahasa Indonesia tentang Kemampuan
Memparafrasakan puisi Aku karya Chairil Anwar menjadi Prosa.
Terkhusus bagi guru-guru yang mengajar di SMK Swasta Tamansiswa
Pematang Siantar dalam mengajar memparafrasakan puisi menjadi prosa.
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan
50
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai kemampuan
memparafrasekan puisi “AKU” karya Chairil Anwar menjadi prosa oleh siswa
kelas X SMK Swasta Tamansiswa Pematangsiantar Tahun Pembelajaran
2015/2016, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. kemampuan memparafrasekan puisi “AKU” karya Chairil Anwar menjadi
prosa oleh siswa kelas X SMK Swasta Tamansiswa Pematangsiantar
Tahun Pembelajaran 2015/2016 berada dalam kategori cukup dengan
perolehan nilai rata-rata 65.
2. berdasarkan analisis penilaian pada aspek-aspek yang berkaitan dengan
kemampuan memparafrasekan puisi “AKU” karya Chairil Anwar menjadi
prosa oleh siswa kelas X SMK Swasta Tamansiswa Pematangsiantar
Tahun Pembelajaran 2015/2016, ditemukan bahwa aspek keefektifan
kalimat merupakan aspek yang mendapatkan nilai rata-rata paling rendah,
yaitu 38,5, aspek ini jauh dari kategori baik, sehingga perlu mendapatkan
perhatian khusus. Kemudian aspek menemukan ide pokok mendapatkan
nilai 57,5, aspek mengubah kata-kata sulit menjadi kata atau uraian yang
sederhana mendapatkan nilai 71,5 dan aspek mengubah kata bermakna
kias/konotasi dalam puisi menjadi bermakna sebenarnya mendapatkan
51
Dari ketiga aspek ini bisa dikategorikan sudah cukup, hanya perlu sedikit
lagi agar mencapai kategori baik. Sedangkan aspek kesesuaian tema
memperoleh nilai rata-rata 87,5 yang berada pada kategori sangat baik.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian terhadap kemampuan memparafrasekan puisi
“AKU” karya Chairil Anwar menjadi prosa oleh siswa kelas X SMK Swasta
Tamansiswa Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang telah
diperoleh, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut.
1. Diharapkan kepada guru agar mengulang kembali pengajaran mengenai
teori memparafrasekan puisi menjadi prosa disertai dengan banyak
contoh, sehingga siswa dapat memahami bagaimana cara
memparafrasekan puisi dengan baik.
2. Sebaiknya guru membantu siswa untuk membentuk kelompok diskusi
agar siswa dapat leluasa bertanya jawab mengenai hal yang belum ia
pahami.
3. Kepada membaca yang berminat dengan penelitian ini, dianjurkan untuk
52
DAFTAR PUSTAKA
Aftaruddin, Pesu. 1990. Pengantar Apresiasi Puisi. Bandung : Angkasa.
Aminuddin. 1995. Sekitar Masalah Sastra Beberapa Prinsip dan Pengembangannya. Malang : Yayasan Asih Asah Asuh.
---. 2002. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru.
Anggraini, Asih dkk. 2006. Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi. Jakarta: Graha Ilmu.
Arikunto, Suharmisi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Atmazaki. 1993. Analisis Sajak : Teori, Metodologi dan Aplikasi. Bandung : Angkasa.
Depdikbud. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia.
Irman, Mokhamad, dkk. 2008. Bahasa Indonesia I: Untuk SMK/MAK Semua Program Keahlian Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional.
Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Kartika.
Rohati. 2011. e-jurnal.upi.edu/penelitian-pendidikan/author/rohati. (Di akses
tanggal 12 Januari 2016).
Soedarso. 2004. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Soedjito. 1986. Kalimat Efektif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantatif, kualitatif dan RND. Bandung: Alfabeta.
Suroto. 1989. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta : Erlangga
53
---. 1986. Prinsip-prinsip Dasar Sasra. Bandung: Angkasa
Tarigan, H.G. 1994. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa
Waluyo, Budi dkk. 2008. Bahasa Indonesia I Tingkat SMK kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional
Waluyo, Herman. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta : Gramedia
Wardoyo, Mangun Sigit. 2013. Teknik menulis Puisi “Panduan menulis Puisi untuk Siswa, Mahasiswa, Guru dan Dosen”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jumariah. 2012. Pengaruh Penguasaan Kosakata dan Minat Membaca Puisi
Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Swasta Melati Tandam Hilir Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2011/2012. Jurnal
Bahasa dan Sastra dan Pembelajaran
Yulianti, Mia. 2013. Efektivitas Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan dalam
Pembelajaran Memparafrasekan Puisi Siswa Kelas X SMK N 1 Cimahi Tahun Pembelajaran 2012/2013. Jurnal Bahasa dan Sastra dan