• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metafora pada kumpulan Puisi Deru Campur Debu karya Chairil Anwar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Metafora pada kumpulan Puisi Deru Campur Debu karya Chairil Anwar."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

i

METAFORA PADA KUMPULAN PUISI DERU CAMPUR DEBU

KARYA CHAIRIL ANWAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh

RENI KARNITA

NIM 201110080311025

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG MALANG

(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul Metafora pada Kumpulan puisi Deru Campur Debu karya

Chairil Anwar ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi pada tanggal 20

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Tugas Akhir

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

dan diterima untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana (S1)

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Reni Karnita

Nim : 201110080311025

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Tugas akhir dengan judul:

Metafora pada Kumpulan puisi Deru Campur Debu karya Chairil Anwar: Sebuah Analisis Metafora Simbol Metafora dan bentuk stilistika adalah hasil karya saya dan dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian atau pun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah tugas akhir ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIAT, saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diperoses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSEKUTIF.

(5)

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin. Puji dan syukur atas ke hadirat Allah Tuhan

Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, petunjuk dan pertolongan-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Metafora

pada Kumpulan puisi Deru Campur Debu karya Chairil. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan rasa

terimakasih kepada:

1. Dr. Fauzan, M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Poncojari Wahyono, M. Kes., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dra. Tuti Kusniarti, M.Si., selaku ketua Program PendidikanBahasa dan

Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Dr. Hari Sunaryo, M. Si., selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah

memberikan bimbingan, arahan, motivasi, saran, dan dukungan dari awal

hingga akhir skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Drs. Joko Widodo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan, motivasi, saran, dan dukungan dari awal

(6)

vi

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama menuntut ilmu di

bangku perkulihan.

7. Semua Pihak yang lain yang turut membantu baik secara langsung maupun

tidak langsung. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan balasan

yang pantas kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis berharap

skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan perkembangan bahasa di

Indonesia. Amin.

Penulis, 20 Januari 2016

(7)

vii

PERSEMBAHAN

“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan” (QS. Al-alaq: 1)

Kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda, tapi sukses itu sendiri sesungguhya baru merupakan jalan tak berkentuan menuju puncak sukses.

Skripsi ini kupersembahkan terutama kepada Ibuku, ibuku, ibuku (Sukarni) dan

Ayahandaku (Berahim)

Selain itu, kepada orang-orang yang kubanggakan dan tak kan terlupakan:

 Adik-adikku Erwin, Lia, dan Syakila yang selalu menjadi penghibur dalam hidupku.

 Semua keluarga-ku buk de Aisyah, pak de Muslihin, Lina, Mena,

Sukirjan, Sumarni, Herlan, Toni, Endrik, Viona dan buyutku tercinta

yang telah membantu dan memberikan dorongan, bimbingan untuk

menuntut ilmu yang barokah.

 Heri Yuswadi, yang tidak pernah absen menyediakan jeda untuk

memberi semangat, motivasi, doa, dan dukungan.

 Sahabat-sahabat tercinta, Ma’ani, Anto, Wulan, Zohdi, Nori, Rina, Yayak, Ana, Yeni, lia dan viona dan semua teman-teman angkatan

2011 terkhusus kelas A jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

 Semua pihak yang lain terkait yang turut membantu baik secara

langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu

(8)

x DAFTAR ISI

PERSEMBAHAN ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 6

1.3 Rumusan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 7

1.6 Definisi Operasional ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Metafora ... 9

2.1.1 Pengertian Metafora ... 9

2.1.2 Proses Penciptaan Metafora ... 11

2.1.3 Keekspresifan Metafora ... 12

2.1.4 Macam-macam Metafora ... 14

2.1.4.1 Metafora dan Aspek Strukturnya ... 14

2.2 Pengertian Puisi ... 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ... 21

3.2 Metode Penelitian ... 22

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

(9)

xi

3.3 Sumber Data dan Data Penelitian ... 22

3.3.1 Sumber Data Penelitian ... 22

3.3.2 Data Penelitian ... 24

3.4 Teknik Penelitian ... 24

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data ... 24

3.4.2 Teknik Analisis Data ... 25

3.5. Kode Data dan Instrumen Penelitian ... 25

3.5.1 Kode Data ... 25

3.5.2 Instrumen Penelitian ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bentuk Metafora ... 29

4.1.1 Bentuk Metafora pada kumpulan puisi Deru Campur Debu karya Chairil Anwar... 29

4.2 Makna Metafora ... 41

4.2.1 Bentuk Metafora pada kumpulan puisi Deru Campur Debu karya Chairil Anwar ... 41

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 55

5.2 Saran ... 56

(10)

xii

DAFTAR TABEL

3.1 Sumber Data Kumpulan Puisi Deru Campur Debu ... 23

(11)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kumpulan Puisi Deru Campur Debu ... 60

2. Analisis Pemaknaan penggunaan Metafora pada kumpulan puisi Deru

(12)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 1995. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

. 2001. Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru.

Anwar, Chairil. 1987. Deru Campur Debu. Jakarta: PT Dian Rakyat Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta.

Gusmawaty, Esy.2005. Analisis Metafora dalam Kumpulan Puisi Buka Daun

Jendela Itu Karya Dinullah Rayes. Skripsi. Malang: FKIP Universitas

Muhammadiyah Malang.

Mulyajho. 2013. “ Materi Tentang Pendekatan Kualitatif”. (online)

kualitatif.html. (diakses 17 Desember 2015).

Pradopo, Rachmat Djoko. 2010. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS.

Ramlan. 1987. Sintaksis Ilmu Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Karyono.

Ratna. 2003. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Septianie, Regina.2012. Metafora pada judul-judul Novel Teenlit. Skripsi. Univeritas Pendidikan Indonesia.

Subroto, Edi. 1989. “Konsep Leksem dan Upaya Pembaharuan Penyusunan

Kamus dalam bahasa Indonesia” dalam PIBSI XI. Yogyakarta: IKIP

Muhammadiyah.

Wigati, Sarwo Indah Ika. 2003. Tuturan Metaforis dalam Lirik Lagu-Lagu Ebiet

G.Ade. Skripsi. SURAKARTA : UNIVERSITAS SEBELAS MARET.

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari sebuah kesusastraan, terlepas

dari apakah kegiatan bersastra dilakukan didasari ataupun tanpa didasari kesadaran

untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media

penyampaian pesan yang dikategorikan sebagai bentuk kreativitas dalam sebuah

komunikasi yang estetis. Hal ini karena pesan yang disampaikan dalam berbagai

bentuk seringkali tidak langsung sehingga membutuhkan pemahaman yang cukup

untuk menangkap maksud yang terkandung di dalamnya, sedangkan dikatakan estetis

karena bentuk dan isi pesan yang memiliki nilai keindahan. Adapun hal positif adalah

baik penyampai maupun penerima pesan sama-sama dapat mengasah atau

menajamkan pikiran.

Mengenai kegiatan bersastra baik yang disadari ataupun berada pada alam

bawah sadar, peneliti berpendapat betapa menariknya jika ekspresi puitis yang ada

dalam masyarakat ini direalisasikan dalam bentuk karya sastra yang sesungguhnya.

Berpuisi biasanya mengarah pada asosiatif, karena berpuisi merupakan arena

permainan kata-kata sekaligus sebagai penyampai pesan.

Belakangan ini, semakin banyak bermunculan karya sastra berupa puisi, baik

puisi yang ditulis penyair ternama maupun mereka yang masih pemula. Karya-karya

(14)

2

yang dituangkan dalam puisi dengan pemilihan kata seadanya. Sedangkan untuk

mengaitkan bentuk maupun isi puisi dengan nilai-nilai budaya juga masih jarang

ditemukan.

Salah satu kiasan yang biasa digunakan untuk mengungkapkan adalah

metafora, bagi Aristoteles, fungsi utama metafora adalah sebagai stilistika atau

ornamen retoris, khususnya majas (Ortony, 1993:3). Menambahkan bahwa majas

tersebut digunakan untuk memperindah ungkapan-ungkapan dalam puisi. Dengan

kata lain, Aristoteles lebih mementingkan metafora sebagai ekspresi linguistik, bukan

sebagai konsep berpikir yang menghasilkan ekspresi tersebut (Danesi, 2004:118).

Metafora selalu digunakan dalam larik-larik yang menjadi bagian dari

puisi. Metafora diungkapkan dalam bentuk simbol-simbol yang mengandung

makna metaforis yang dapat mewakili ruang persepsi manusia. Bahasa

merupakan alat yang digunakan pengarang untuk mengungkapkan kembali

pengamatannya terhadap fenomena kehidupan dalam bentuk cerita. Melalui

penggunaan bahasa dalam karya sastra, jalinan cerita dapat diidentifikasi. Dalam

sebuah karya sastra dapat diidentifikasi ciri penggunaan bahasa yang lazim disebut

gaya bahasa.

Chairil Anwar memiliki karakteristik yang unik. Keunikan tersebut yang

membuat puisi-puisi Chairil Anwar memiliki daya pikat yang kuat. Keunikan tersebut

juga yang membuat karya-karya Chairil Anwar selalu diminati dari masa ke masa.

(15)

3

bahan studi dan penelitian oleh para ahli sastra. Para kritikus sastra, ahli bahasa dan

penikmat sastra terus mencari dan meneliti unsur-unsur intrinsik yang membuat karya

Chairil Anwar menarik, dan memiliki daya pikat tersendiri. Sejauh ini meereka telah

menemukan beberapa karakteristik puisi lama karya Chairil Anwar yang memberikan

nuansa khas.

Puisi lama karya Chairil Anwar sangat kaya akan kiasan-kiasan tajam dan

menikam. Diantara gaya khasnya dalam berpuisi adalah menggunakan warna-warna

kuning, hijau, lembayung. Puisi Chairil Anwar merupakan representasi dari sikap

hidup, gagasan serta perbuatan yang selalu muncul dalam sajak-sajaknya. Dalam

mengamati dan menelaah puisi lama karya Chairil Anwar akan dilihat sebuah

ungkapan batin yang sangat dalam. Hal tersebut merupakan ciri khas karya-karya

Chairil Anwar. Karya-karya Chairil Anwar merupakan representasi dari sikap

hidupnya, gagasan dan perbuatannya.

Puisi karya Chairil Anwar selalu tampil hidup dan mengikat. Menurut

Pradopo (2009) puisi Chairil Anwar memiliki nilai atau pesan tersendiri. Dengan

penggunaan gaya bahasa yang berbeda. Namun, selalu memberikan pesan yang

posistif. Makna puisi merupakan ungkapan gejolak batin dari sang penyair. Setiap

karya sastra yang lahir dari gejolak batin, selalu menghadirkan nuansa kehidupan

yang khas. Tidak mudah untuk menafsirkan makna puisi-puisi Chairil Anwar. Tetapi

pembaca selalu menemukan penafsiran yang berbeda pada karya-karya Chairil

(16)

4

Puisi Chairil Anwar penting untuk diteliti karena dipandang monumental dan

sering menjadi bahan apresiasi di dunia pembelajaran. Walaupun Chairil Anwar

sudah meninggal, puisi-puisinya tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat

Indonesia. Menurut H.B Yasin menobatkan Chairil Anwar sebagai salah satu penyair

Indonesia yang sangat memperhatikan bahasa, maka pembicaraan atas puisi-puisinya

menjadi hal menarik. Berbeda dengan itu, berbagai penelitian serta buku tentang

Chairil Anwar pun hingga kini masih menjadi topik yang menarik (Silvia: 2009).

Berdasarkan studi pustaka yang telah dilakukan, ada beberapa penelitian yang

sejenis dengan penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Wigati (2003),

Gusmawanti (2005), dan Septianie (2012). Dari sejumlah penelitian tersebut, hanya

beberapa penelitian yang memabahas secara khusus tentang metafora yaitu tentang

metafora pada kumpulan puisi.

Penelitan yang dilakukan oleh Wigati (2003) terkait dengan metafora yang

berjudul Tuturan Metaforis dalam Lirik Lagu-Lagu Ebiet G.Ade, yakni membahas

deskripsi tentang wujud kemetaforaan, jenis kemetaforaan, dan mengungkapkan

tingkat keekspresian tuturan metaforis. Hasil pembahasan mendapatkan deskripsi

tentang wujud kemetaforaan dalam lirik lagu beberapa Album karya Ebiet G. Ade

dilihat dari segi penulisan yang berupa kelompok kata (frase), klausa, atau kalimat,

menjelaskan jenis kemetaforaan pada lirik lagu dalam Album karya Ebiet G. Ade dari

(17)

5

mengungkapkan tingkat keekspresian tuturan metaforis Ebiet G.Ade berdasarkan

jarak antara tenor dan wahananya.

Selanjutnya, penelitian yang di lakukan oleh Gusmawanti (2005) melakukan

penelitian terhadap metafora dengan judul Analisis Metafora dalam Kumpulan Puisi

Buka Daun Jendela Itu Karya Dinullah Rayes, yakni membahas metafora nominatif,

metafora predikatif, dan metafora kalimatif. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa

dalam penelitian tersebut, peneliti mendeskripsikan tentang wujud metafora, dan

makna metafora dalam kumpulan puisi Buka Daun Jendela Itu Karya Dinullah Rayes.

Selain itu, penelitian metafora di lakukan oleh Septianie (2012) melakukan

penelitian terhadap metafora dengan judul Metafora pada judul-judul Novel Teenlit,

yakni membahas judul-judul Novel Teenlit dari penerbit Gagas media dan Bukune

berdasarkn teori metafora. Hasil pembahasan menganalisis, mengklasifikasikan, dan

mendeskripsikan bentuk lingual, referensi dan makna metafora pada judul-judul

Novel Teenlit.

Sehubungan dengan tinjauan terhadap kajian sebelumnya penelitian ini

berbeda dengan penelitian sebelumnya. Penelitian yang akan dilakukan peneliti ini,

yaitu menganalisis bentuk dan makna puisi Deru Campur Debu Karya Chairil Anwar.

Penelitian ini dapat memudahkan bagi masyarakat pembaca puisi khususnya Chairil

Anwar, untuk membangkitkan imajinasi dan pemahaman mereka akan bentuk

metafora dan makna metafora yang terkandung dalam puisi Chairil Anwar tersebut.

(18)

6

1.2Batasan Masalah

Adapun yang menjadi objek penelitian pada kumpulan puisi Deru Campur

Debu karya Chairil Anwar, di sini peneliti mengambil 5 puisi, karena pada

kumpulan puisi Deru Campur Debu karya Chairil Anwar memiliki pola yang sama

walaupun setiap puisi yang ada memiliki simbol yang berbeda, setiap puisi yang

ada terdapat empat unsur yang ada pada stilistika. Sehubungan dengan itu, masalah

yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan bentuk

ungkapan-ungkapan metaforis dalam puisi-puisi karya Chairil Anwar. Ditemukan bentuk dan

makan yang mengandung ungkapan metaforis yang. Ungkapan metaforis tersebut

dimaksudkan untuk memperoleh efek etis dan estetis dalam puisi. Efek etis dan

estetis disampaikan penyair dengan menggunakan ungkapan-ungkapan metaforis

yang melambangkan sesuatu yang kongkrit untuk tujuan yang abstrak atau pun

sebaliknya untuk tujuan yang abstrak dengan menggunakan lambang-lambang

yang kongkrit.

Metafora dibagi mejadi tiga jenis, yaitu: (1) metafora nominatif, (2)

metafora predikatif, dan (3) metafora kalimatif. Perlu dijelaskan bahwa

pengelompokan jenis metafora tersebut membantu untuk menentukan letak atau

posisi metafora dalam larik puisi, karena kata-kata dalam puisi tidak membangun

kalimat namun membangun larik-larik. Metafora-metafora dianalisis maknanya

dengan cara menafsirkan larik-larik tersebut. Sedangkan ruang persepsi yang

mempengaruhi penciptaan metafora dibagi ke dalam metafora nominatif,

(19)

7

bahwa analisis metafora terhadap kumpulan puisi Deru Campur Debu Karya

Chairil Anwar belum pernah dilakukan.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Bagaimana bentuk metafora dalam kumpulan puisi Deru Campur Debu karya

Chairil Anwar?

2) Bagaimana makna metafora dalam kumpulan puisi Deru Campur Debu Karya

Chairil Anwar?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah peneliti paparkan, maka dapat

diuraikan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Mendeskripsikan bentuk metafora dalam kumpulan puisi Deru Campur Debu

karya Chairil Anwar.

2) Mendeskripsikan makna metafora dalam kumpulan puisi Deru Campur Debu

Karya Chairil Anwar.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat

teoritisnya diharapkan dapat memberikan sumbangan wawasan bagi pembangun

referensi sastra. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan

(20)

8

sastra Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan materi metafora. Selanjutnya

sebagai manfaat praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai mode untuk

melihat dan menganalisis puisi dari segi metafora.

1.6 Definisi Operasional

Berikut adalah istilah-istilah penting yang digunakan dalam penelitian ini.

1) Metafora

Metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang

sebenarnya, melainkan sebagai lukisan berdasarkan persamaan atau perbandingan

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007:739).

2) Kumpulan Puisi Deru Campur Debu

Kumpulan puisi ini memiliki 27 puisi diantaranya : Aku, Hampa, Selamat

Tinggal, Orang Berdua, Sia-sia, Do’a, Isa, Kepada Peminta-minta, Kesabaran,

Sajak Putih, Kawanku dan Aku, Kepada Kawan, Sebuah Kamar, Lagu Siul,

Malam di Pegunungan, Catetan th. 1946, Nucturno, Kepada Pelukis Affandi, Buat

album D.S, Cerita Buat Dien Tamaela, Penerimaan, Kepada Penyair Bohang,

Senja di Pelabuhan Kecil, Kabar Dari Laut, Tuti Artic, Sorga, dan Cintaku Jauh di

Referensi

Dokumen terkait

menyimpulkan hasil analisis data untuk menentukan penggunaan sosok aku-lirik yang religus yang terdapat dalam kumpulan puisi Aku Ini Binatang Jalang karya Chairil Anwar

Dalam hal kemampuan siswa menganalisis hubungan intertekstual puisi “Padamu Jua” karya Amir Hamzah dan puisi “ Doa ” karya Chairil Anwar, diperoleh data sebanyak

Fitur kajian dapat berupa fonologis (pola ujaran, suara, atau sajak), atau sintaksis (tipe struktur kalimat), atau leksikal (abstrak vs kata konkret, frekuensi

Ada lima kelainan konstruksi frasa yang ditemukan dalam puisi karya Chairil Anwar, penyimpangan konstruksi tersebut meliputi (1) frasa verbal, (2) frasa nominal, (3)

Puisi-puisi Chairil Anwar merepresentasikan nasionalisme yang merangkum dua babak perjalanan bangsa Indonesia yaitu pada masa pendudukan Jepang dan dalam

Penelitian ini bertujuan untuk pendeskripsian penggunaan bahasa figuratif dalam kumpulan puisi Deru Campur Debu karya Chairil Anwar. Adapun tujuan khusus dari penelitian

Pradopo (2005:124-129) menyatakan salah satu konvensi sastra tentang ketidaklangsungan ekspresi menurut Riffaterre yang dijabarkan dengan metode pembacaan heuristik dan

Persamaan Keterangan Puisi “Hati”karya Yun Dong Ju Puisi “Siap-Sedia” karya Chairil Anwar LATAR BELAKANG DARI KEDUA PUISI Diciptakan pada masa penjajahan yang dilakukan oleh