KARAKTERISTIK INFERTILITAS PADA PASIEN
DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
TAHUN 2012
ICE MAYANTI S. SIDABUTAR
125102125
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KARAKTERISTIK INFERTILITAS PADA PASIEN DI RSUP. H ADAM MALIK MEDAN
TAHUN 2012
Abstrak
Ice Mayanti S Sidabutar
Latar Belakang : Setiap pasangan suami istri kemungkinan sangat besar mengharapkan mempunyai keturunan sebagai generasi penerus mereka,tetapi tidak semua pasangan yang berhasil mendapatkan keturunan setelah menikah beberapa lama. Pasangan ini adalah pasangan yang infertil sehingga diperlukan pengelolaan yang benar dalam menangani masalah ini sehingga pihak wanita tidak seharusnya dikatakan sebagai penyebab infertilitas pasangan suami istri.
Tujuan : untuk mengetahui karakteristik infertilitas pada pasien di RSUP H. Adam Malik Medan 2012
Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain dengan rancangan deskriptif secara retrospektif yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik infertilitas pada pasien. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 48 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara Total Sampling. Analisa data digunakan dengan statistik deskriptif. Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik tahun 2012. Penelitian dilakukan pada Februari – April 2013.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian ini sebanyak 48 kasus. Frekuensi tertinggi dari distribusi kasus menurut usia yaitu perempuan sebanyak 28 kasus (58,3%), distribusi karakteristik berdasarkan perempuan dari segi usia paling banyak 11 kasus 39,3%, pendidikan paling banyak 11kasus (39,3%), pekerjaan paling banyak 7 kasus (75%), jenis infertilitas paling banyak 15 kasus (53,6%). Distribusi karakteristik berdasarkan laki-laki dari segi usia paling banyak 10 kasus (50%), pendidikan paling banyak 7 kasus (35%), pekerjaan paling banyak 10 kasus (50%), jenis infertilitas paling banyak 11 kasus (55,0%).
Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa prevelensi inferlitas paling banyak diderita oleh perempuan dan paling banyak ditemukan kasus inferlitas sekunder. Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 48 kasus pasangan inferlitas yang ada ditemukan pada kasus yang infertilitas sekunder sebanyak 55,0 % dan inferlitas primer sebanyak 45,0%.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini dengan judul “Karakteristik Infertilitas Pada pasien Di RSUP H
Adam Malik Medan Tahun 2012” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapatkan bimbingan,
masukan dan arahan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat membuat Karya
Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua Program D IV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Betty Mangkuji, SST, MKeb selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, bantuan dan arahan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
4. Seluruh staf dan Dosen Program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
5. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan serta do’a yang tiada
6. Rekan-rekan mahasiswa program D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan
dan masukan kepada penulis.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dan dukungan pada penulis dalam penyusun Karya
Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih terdapat kekurangan,
untuk itu masukan dan saran yang membangun sangatlah diharapkan demi perbaikan
yang akan datang. Akhirnya hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis berserah
diri, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, 6 juni 2013 Penulis
DAFTAR ISI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasien ... 6
2.1.1 Defenisi ... 6
2.2 Infertilitas ... 6
2.2.1 Pengklasifikasian Infertilitas ... 7
2.3 Karakteristik Infertilitas ... 7
2.3.1 Karakteristik Jenis Kelamin ... 7
2.3.2 Karakteristik Usia... 8
2.3.3 Karakteristik Pendidikan ... 9
2.3.4 Karakteristik Pekerjaan ... 11
2.3.5 Karakteristik Jenis Infertilitas ... 12
BAB III KERANGKA PENELITIAN 3.1. Kerangka Konsep ... 13
3.2. Defenisi Operasional ... 14
4.2.1. Populasi ... 16
4.2.2. Sampel ... 16
4.3 Tempat Penelitian... 16
4.4 Waktu Penelitian ... 16
4.5 Etika Penelitian ... 17
4.6 Alat Pengumpulan Data ... 17
4.7 Prosedur Pengumpulan Data ... 17
4.8 Pengolahan Data... 18
4.9 Analisis Data ... 18
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian………. 19
5.1.1 Distribusi Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin……….. 19
5.1.2 Distribusi Karakteristik Berdasarkan Perempuan……… 20
5.1.3 Distribusi Karakteristik Berdasakan Laki-laki………. 22
5.2. Pembahasan……….. 24
5.2.1 Prevalensi Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin……….. 24
5.2.2 PrevalensiKarakteristik Berdasarkan Perempuan……… 24
5.2.3 PrevalensiKarakteristik Berdasarkan Laki-laki……… 25
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan………... 26
Daftar Tabel
Tabel 3.2 Defenisi Operasional ... 14
Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin. ... 19
Tabel 5.2 Distribusi Karakteristik Perempuan Berdasarkan Usia ... 20
Tabel 5.3 Distribusi Karakteristik Perempuan Berdasarkan Pendidikan ... 20
Tabel 5.4 Distribusi Karakteristik Perempuan Berdasarkan Pekerjaan ... 21
Tabel 5.5 Distribusi Karakteristik Perempuan Berdasarkan Jenis Infertilitas ... 21
Tabel 5.6 Distribusi Karakteristik Laki-laki Berdasarkan Usia ... 22
Tabel 5.7 Distribusi Karakteristik Laki-laki Berdasarkan Pendidikan ... 22
Tabel 5.8 Distribusi Karakteristik Laki-laki Berdasarkan Pekerjaan ... 23
Tabel 5.9 Distribusi Karakteristik Laki-laki Berdasarkan Jenis Infertilitas ... 23
DAFTAR SKEMA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Cheklist Karakteristik Infertilitas Pada Pasien Lampiran 2 : Surat Izin Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU Lampiran 3 : Balasan Surat Izin Penelitian
KARAKTERISTIK INFERTILITAS PADA PASIEN DI RSUP. H ADAM MALIK MEDAN
TAHUN 2012
Abstrak
Ice Mayanti S Sidabutar
Latar Belakang : Setiap pasangan suami istri kemungkinan sangat besar mengharapkan mempunyai keturunan sebagai generasi penerus mereka,tetapi tidak semua pasangan yang berhasil mendapatkan keturunan setelah menikah beberapa lama. Pasangan ini adalah pasangan yang infertil sehingga diperlukan pengelolaan yang benar dalam menangani masalah ini sehingga pihak wanita tidak seharusnya dikatakan sebagai penyebab infertilitas pasangan suami istri.
Tujuan : untuk mengetahui karakteristik infertilitas pada pasien di RSUP H. Adam Malik Medan 2012
Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain dengan rancangan deskriptif secara retrospektif yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik infertilitas pada pasien. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 48 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara Total Sampling. Analisa data digunakan dengan statistik deskriptif. Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik tahun 2012. Penelitian dilakukan pada Februari – April 2013.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian ini sebanyak 48 kasus. Frekuensi tertinggi dari distribusi kasus menurut usia yaitu perempuan sebanyak 28 kasus (58,3%), distribusi karakteristik berdasarkan perempuan dari segi usia paling banyak 11 kasus 39,3%, pendidikan paling banyak 11kasus (39,3%), pekerjaan paling banyak 7 kasus (75%), jenis infertilitas paling banyak 15 kasus (53,6%). Distribusi karakteristik berdasarkan laki-laki dari segi usia paling banyak 10 kasus (50%), pendidikan paling banyak 7 kasus (35%), pekerjaan paling banyak 10 kasus (50%), jenis infertilitas paling banyak 11 kasus (55,0%).
Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa prevelensi inferlitas paling banyak diderita oleh perempuan dan paling banyak ditemukan kasus inferlitas sekunder. Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 48 kasus pasangan inferlitas yang ada ditemukan pada kasus yang infertilitas sekunder sebanyak 55,0 % dan inferlitas primer sebanyak 45,0%.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Yang dimaksud dengan infertilitas adalah setahun berumah tangga dengan
persetubuhan yang tidak memakai pelindung belum terjadi kehamilan. Kurang lebih
10-15% jumlah penduduk mengalami infertilitas. Insidensi infertilitas meningkat
sejak 40 tahun terakhir. Terdapat banyak keterangan yang dikemukakan sebagai
sebab kenaikan ini. Banyak wanita memperlambat masa mengandung sampai usia
yang lebih tinggi, dan fertilitas menurun bersama dengan meningkatnya penyakit
menular seksual yang terjadi di tahun-tahun 1970-an bisa jadi telah meningkatkan
kerusakan pada saluran telur. Tambahan lagi, terdapat keterangan tentang
meningkatnya keprihatinan dengan infertilitas yaitu pasangan-pasangan infertilitas
lebih cenderung mencari bantuan medis. Semua faktor ini berkombinasi dan
meningkatkan jumlah kunjungan untuk infertilitas melebihi 2.000.000 per tahun
(William, 2001).
Hampir setiap pasangan di dunia menginginkan seorang anak, namun
sayangnya tidak setiap perkawinan dianugerahi keturunan. Ada 10-15% pasangan
mengalami infertilitas, keadaan tersebut dimulai saat wanita tidak mampu untuk
tidak menjadi hamil atau kehamilan sampai melahirkan, meskipun telah melakukan
hubungan seksual secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi selama setahun
atau lebih, keadaan tersebut lazimnya disebut kekurangsuburan atau dalam bahasa
medis disebut sebagai infertil (Hecker, 2001). Anak merupakan anugerah terbesar
dalam hidup bagi setiap orang tua. Karena dengan memiliki anak, berarti mereka
Infertilitas tersebar di seluruh dunia termasuk di Indonesia antara lain
ditemukan di sumatera utara khususnya medan banyak keluarga memlihara kucing
dan anjing resikonya adalah mendapat zoonesis berupa semacam kuman antara lain
protozoa disentri dan toxoplasmosis. Saat ini dilaporkan bahwa infeksi oleh kuman
TORCH pada wanita bisa menyebabkan infertilitas. 70% pada wanita infertil
terinfeksi oleh kuman TORCH (vitahealt 2007).
Kurang lebih 10-15% jumlah Sekitar 10-15% dari pasangan suami/istri di
amerika serikat adalah infertil. Infertilitas lebih banyak dikaitkan dengan wanita akan
tetapi ada sekitar 40% dari kasus yang dikaitkan dengan pria dan 20% dari kedua
pasangan. Sekitar 50% dari pasangan yang menjalani pengobatan dan kemudian
menjadi hamil (Yakobus, 2007).
Antara 1 dalam 8 dan 1 dalam 10 pasangan mengalami kesulitan hamil.
beberapa anjuaran awal dapat diberikan dan, apabila sesuai, pemeriksaan dimulai di
klinik keluarga berencana. Bergantung pada usia wanita, pemeriksaan biasanya tidak
dimulai sampai pasangan tersebut sudah berusaha untuk hamil selama paling tidak
setahun, karena 90% akan berhasil dalam rentang waktu tersebut (Glasier, 2006).
Berdasarkan catatan WHO, diketahui penyebab infertilitas pada perempuan
adalah faktor tuba fallopi (saluaran telur)sebanyak 36%, endometriosis sebanyak 6%,
dan hal lain yang tidak diketahui penyebabnya sekitar 40%. Ini artinya,sebagian
besar masalah infertilitas pada perempuan disebabkan oleh gangguan pada organ
reproduksi atau karena gangguan proses ovulasi (Kumalasari, 2012).
Dalam kehidupan berumah tangga, salah satu hal yang paling kemandulan
pada salah satu pasangan. Bagi seorang wanita, ketidaksuburan atau infertilitas
menghasilkan sel telur yang matang. Sehingga, tidak terjadi ovulasi karena sel telur
tidak masuk ke saluran telur dan tidak terjadi pembuahan (Muhammad, 2011).
Perempuan yang mengalami infertilitas akan susah mengalami pembuahan
alias pembuahan akan selalu gagal karena terdapat ganguan. Biarpun sperma
mempunyai kualitas tinggi, namun si perempuan tidak subur, maka pembuahan akan
tetap gagal. Ketidak suburan atau infertilitas tidak hanya menimpa perempuan saja.
Ketidaksuburan juga bisa menyerang laki-laki. Biasanya diperkirakan, 85-90%
pasangan yang sehat akan mendapat pembuahan dalam 1 tahun (Muhammad, 2011).
Di bidang reproduksi, infertiliitas diartikan sebagai kekurang mampuan
pasangan untuk menghasilkan keturunan. Jadi, infertilitas bukanlah ketidakmampuan
mutlak untuk memiliki keturunan. Suatu pasangan suami istri dikategorikan
mengalami infertilitas bila tidak juga mengalami pembuahan, sekalipun dalam satu
tahun sudah melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi
(Muhammad, 2011).
Tugas seorang bidan di komunitas sangat kompleks . seorang bidan yang
sangat professional harus mampu mengenal berbagai masalah kebidanan yang dapat
dijumpai di masyarakat. Salah satunya adalah masalah infertillitas pada pasangan
suami istri. setiap pasangan suami istri kemungkinan besar sangat mengharapakan
mempunyai keturunan sebagai generasi penerus mereka, tetapi tidak semua
pasangan yang berhasil mendapatkan keturunan setelah menikah beberapa lama.
pasangan ini adalah pasangan infertil sehingga diperlukan pengelolaan yang benar
dalam menangani masalah ini sehingga pihak wanita tidak seharusnya dikatakan
sebagai penyebab infertilitas pasangan suami istri (Syafrudin, 2009).
Penyelidikan lamanya waktu yang diperlukan untuk menghasilkan kehamilan
72,1% dalam 6 bulan, 85,4% dalam 12 bulan, dan 93,4% dalam 24 bulan. Waktu
median yang diperlukan untuk menghasilkan kehamilan ialah 2,3 bulan sampai 2,8
bulan. Makin lama pasangan itu kawin tanpa kehamilan, makin turun kejadian
kehamilannya. Oleh karena itu, kebanyakan dokter baru menganggap ada masalah
infertilitas kalau pasangan yang punya anak itu telah dihadapkan kepada
kemungkinan kehamilan lebih dari 12 bulan (Manuaba 2009).
Apabila banyaknya pasangan infertil di Indonesia dapat diperhitungkan dari
banyaknya wanita yang pernah kawin dan tidak mempunyai anak yang masih hidup,
maka menurut sensus penduduk terdapat 12% baik di desa maupun di kota, atau
kira-kira 3 juta pasangan infertil di seluruh Indonesia (Sarwowno, 2005).
Ilmu kedokteran masa kini baru berhasil menolong 50% pasangan infertil
memperoleh anak yang dinginkannya. Itu berarti separuhnya lagi terpaksa
menempuh hidup tanpa anak, mengangkat anak (adopsi), poligini, atau bercerai
(Sarwono, 2005).
Setiap pasangan suami istri kemungkinan sangat besar mengharapakan
mempunyai keturunan sebagai generasi penerus mereka,tetapi tidak semua pasangan
yang berhasil mendapatkan keturunan setelah menikah beberapa lama. Pasangan ini
adalah pasangan yang infertil sehingga diperlukan pengelolaan yanag benar dalam
menangani masalah ini sehingga pihak wanita tidak seharusnya dikatakan sebagai
penyebab infertilitas pasangan suami istri (Syafrudin, 2009).
Dari data-data yang ada dapat kita ketahui bahwa kejadian infertilitas yang
terjadi pada pasien dipengaruhi beberapa karakteristik infertilitas. Namun belum
diketahui secara pasti karakteristik apa saja yang berpengaruh pada pasien. Dengan
latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengetahui karakteristik infertilitas
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan peneliti diatas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : karakteristik infertilitas pada
pasien di RSUP H. Adam Malik Medan 2013.
1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui karakteristik infertilitas pada pasien di RSUP H. Adam
Malik Medan 2013
1.3.2 Tujuan Khusus
a. untuk mengetahui karakteristik infertilitas berdasarkan jenis kelamin.
b. untuk mengetahui karakteristik infertilitas berdasarkan usia.
c. untuk mengetahui karakteristik infertilitas berdasarkan pendidikan.
d. untuk mengetahui karakteristik infertilitas berdasarkan pekerjaan.
e. untuk mengetahui karakteristik infertilitas berdasarkan jenisnya.
1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi institusi RSUP H. Adam Malik Medan
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
informasi dan evaluasi dalam pengelolaan dan penatalaksanaan pasien yang
berobat ke RSUP H. Adam Malik Medan
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi panduan atau bahan
perbandingan untuk penelitian yang akan dating dan sebagai bahan bacaan
1.4.3 Bagi Mahasiswa D-IV Kebidanan
Sebagi informasi pengembangan ilmu pengetahuan asuhan kebidanan bagi
peneliti berikutnya yang ingin meneliti yang berkaitan dengan karakteristik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasien
2.1.1 Defenisi
Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya
untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung
maupun tidak langsung kepada dokter (Kasiana,2013).
2.2 Infertilitas
Infertilitas atau ketidak suburan adalah ketidak mampuan pasien untuk
memperoleh keturunan setelah melakukan hubungan seksual secara teratur dan benar
tanpa usaha pencegahan lebih dari satu tahun. Angka satu tahun ditetapkan karena
biasanya 85% pasangan dalam satu tahun sudah memiliki keturunan. Ini berarti, 15%
pasien mempunyai pasangan infertilitas (Mansjoer, 2002).
Di indonesia tercatat 10-20% dari 2 juta pasien mengalami infertilitas (Jacob,
2002). Menurut Nur Sibue (2003) melaporkan bahwa infertilitas primer mempunyai
prevalensi lebih tinggi yaitu sebesar 24,4% untuk infertilitas sekunder sebesar 15,6%.
Hasil ini didukung oleh penelitian Yani (2010), yang menyatakan infertilitas primer
sebanyak 85% dan sekunder sebanyak 15%. Molek (2003), juga berpendapat bahwa
infertilitas paling banyak diderita pasien adalah jenis infertilitas primer yaitu sebesar
80% dan infertilitas sekunder sebesar 20%.
Hanafi melaporkan lebih rentan sedikit dari kedua hasil peneliti diatas yaitu
infertilitas primer sebesar 79% dan infertilitas sekunder sebanyak 20%. Menurut
Sumapraja infertilitas primer sebanyak 78,4% dan infertilitas sekunder sebesar
2.2.1 Pengklasifikasian Infertilitas
Secara umum infertilitas pada Pasien dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
sebagai berikut:
a. Infertilitas Primer
Infertilitas primer adalah suatu keadaan ketika pasien yang telah menikah
lebih dari satu tahun melakukan hubungan seksual secara teratur dan benar
tanpa usaha pencegahan, tetapi belum juga terjadi kehamilan, atau belum
pernah melahirkan anak hidup.
b. Infertilitas sekunder
Infertilitas sekunder adalah suatu keadaan ketika pasien yang sudah
mempunyai anak, sulit untuk memperoleh anak lagi, walaupun sudah
melakukan hubungan seksual secara teratur dan benar tanpa usaha
pencegahan.
2.3 Karakteristik Infertilitas 2.3.1 Karakteristik Jenis kelamin
Infertilitas merupakan satu masalah yang dialami pasangan suami istri dimanapun di dunia yang dapat memicu berbagai masalah mental
sehingga mempengaruhi rasa percaya diri suatu pasangan serta dapat
mempengaruhi keharmonisan suatu rumah tangga (Manuaba, 2005).
Menurut departemen kesehatan tahun 1998 ketidak suburan atau
infertilitas terjadi pada 3,3 juta pasangan di Indonesia, dimana 35%
disebabkan dari pihak pria dan 50% pihak wanita sedangkan infertilitas
yang disebabkan oleh keduanya sekitar 20 – 30%. Jadi tidak benar
anggapan masyarakat bahwa kaum wanita lebih betanggung jawab terhadap
Menurut Molek (2003) menyatakan infertilitas primer sebanyak
85%, sekunder sebanyak 15%. Hasil ini sama dengan Yani yang
menemukan infertilitas primer sebanyak 80$%, sekunder sebanyak 20%
sedangkan Hanafi dan Sumapraja menemukan sedikit lebih rendah dari
hasil diatas. Hanafi menemukan infertilitas primer sebanyak 79%, sekunder
21%, Sumapraja melaporkan untuk infertilitas primer sebanyak 78,4% dan
sekunder sebanyak 21,6%.
2.3.2 Karakteristik Usia
Usia merupakan salah satu faktor yang dinilai dalam menentukan
fertilnya suatu pasangan, sealam wanita masih dalam reproduksi artinya
masih mengalami haid yang teratur maka kemungkinan besar ia masih bisa
hamil. Usia menikah yang dianjurkan adalah sekurang kurangnya 20 tahun
untuk wanita dan 25 tahun untuk pria (Rukandah, 2002). Jika dipandang
dari prognosis infertilitas, fertilitas maksimal seorang istri dicapai pada
umur 25 tahun dan menurun perlahan lahan sampai usia 30 tahun dan
setelah itu menurun dengan cepat, sedangkan fertilitas suami maksimal
dicapai pada umur 26-30 tahun (Prawihardjo, 2005).
Dalam kesehatan reproduksi semakin bertambah usia wanita secara
umum fungsi dari alat-alat reproduksi mengalami penurunan begitu juga
dengan kemampuan reproduksi indung telur untuk menghasilkan sel telur
mengalami penurunan (Baziad A, 2003). Yani (2010) melaporkan bahwa
infertilitas paling banyak dijumpai pada kelompok umur 30-34 tahun,
sedangkan untuk istri pada kelompok umur 25-29 tahun. Nursibue (2003)
Menurut hanafia infertilitas pada pria berkisar pada usia 18-41 tahun dan
pada wanita berkisar 19-40 tahun (Yani, 2010).
Dari penelitian yang dilakukan oleh National Center For Statistics
menunjukkan bahwa wanita subur berusia <25 tahun memiliki
kemungkinan hamil 96% dalam satu tahun, kehamilan yang terjadi menurun
menjadi 86% pada wanita berusia 25-34 tahun dan 78% pada mereka 35-44
tahun. Usia ideal untuk hamil dan melahirkan pada wanita adalah usia
20-30 tahun.
Hal ini juga berlaku pada pria meskipun pria tetap dapat
menghasilkan sel sperma sampai usia 50 tahun, yang disebut andropouse.
Namun kemampuan mulai menurun seiring dengan menurunnya
kemampuan seksualnya. Hasil penelitian hanya mengungkapkan hanya
sepertiga pria berumur diatas 40 tahun yang mampu menghamili istrinya
dalam waktu 6 bulan dibandingkan dengan pria berumur dibawah 25 tahun.
Oleh sebab itu semakin tua usia akan mempengaruhi kualitas sel sperma.
Oleh karena itu jika menginginkan anak pada usia ini sebaiknya dilakukan
pemeriksaan genetik dan sperma untuk menghindari kelainan genetik atau
janin yang dilahirkan nanti (Kasdu, 2001).
2.3.4 Karakterstik Pendidikan a. Pengertian Pendidikan
Menurut Sukijo Notoadmodjo (1997), Pendidikan adalah
suatu kemahiran menyerap pengetahuan. Sesuai dengan meningkatnya
pendidikan seseorang, kemampuan ini sangat berhubungan erat dengan
sikap seseorang pengetahuan seseorang terhadap pengetahuan yang
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan, proses, pembuatan dan cara mendidik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses perubahan dan
peningkatan pengetahuan, pola pengetahuan, pola fikir dan perilaku
masyarakat menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
b. Tujuan Pendidikan
Adapun tujuan pendidikan menurut Sukijo Notoadmodjo
(1997), adalah suatu upaya untuk menanamkan pengetahuan dan
peng-ertian, pendapat dan konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi
serta menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang baru.
c. Sasaran Pendidikan
Sasaran pendidikan merupakan objek dari pendidikan melalui
upaya pengajaran dan pelatihan, proses, pembuatan dan cara mendidik.
d. Tingkat Pendidikan
Dalam sistem pendidikan nasional mulai tahun 1992
dicanangkan wajib belajar 9 tahun untuk sekolah dasar dan lanjutan
tingkat pertama (Depdikbud, 1992), kemudian ditetapkan jenjang
pendidikan formal yaitu:
a) Sekolah Dasar (SD/MI) dan pendidikan yang sederajat.
b) Sekolah lanjutan Tingkat pertama (SLTP) dan pendidikan yang
sederajat.
c) Sekolah Menengah Umum (SMU/MA) dan pendidikan yang
d) Perguruan Tinggi
2.3.5 Karakteristik Pekerjaan
Ide bahwa pekerjaan tertentu mungkin membuat pekerja memiliki
resiko gangguan reproduksi bukanlah suatu hal yang baru. Pada tahun 1860
seorang ilmuwan Prancis mencatat bahwa para istri dari pekerja tambang
timah cenderung tidak hamil, dan jika memang hamil maka kemungkinan
besar akan gugur. Efek paparan timah pada kesehatan umum sekarang telah
terdokumentasi dengan baik dan diketahui mengurangi produksi sperma
manusia maupun binatang.
Sumber pekerjaan lain yang dapat mengurangi kualitas sperma
adalah yang berhubungan dengan panas, pestisida, hidrokarbon, radiasi ion
dan estrogen. Sebuah studi dari Australia mengidentifikasi pekerjaan yang
beresiko yang meliputi pekerja transportasi, pekerja industri pembangunan,
mekanik motor, petani dan penambang. Wanita juga memiliki resiko tinggi
terhadap infertilitas dari pekerjaan. Sebuah studi dari AS memeriksa
pekerjaan dan resiko infertilitas wanita dan menemukan bahwa wanita yang
terpapar debu kimia, pelarut organik yang mudah terbakar, pertisida dan
terminal tayangan video di tempat kerja memiliki resiko infertilitas yang
lebih tinggi.
Pekerjaan dapat diklafikasikan:
a. PNS
b. Wiraswasta
c. Karyawan
d. Buruh
2.3.6 Karakteristik jenis infertilitas A. Infertilitas Primer
Infertilitas primer adalah suatu keadaan ketika pasien yang telah
menikah lebih dari satu tahun melakukan hubungan seksual secara
teratur dan benar tanpa usaha pencegahan, tetapi belum juga terjadi
kehamilan, atau belum pernah melahirkan anak hidup.
B. Infertilitas sekunder
Infertilitas sekunder adalah suatu keadaan ketika pasien yang sudah
mempunyai anak, sulit untuk memperoleh anak lagi, walaupun sudah
melakukan hubungan seksual secara teratur dan benar tanpa usaha
BAB III
KERANGKA PENELITIAN 3.1Kerangka Konsep
Kerangka konseptual penelitian ini menjelaskan gambaran karakteristik
infertilitas pada pasien. Menurut Sarwono (2005) bahwa beberapa karakteristik yang
menyebabkan infertilitas adalah jenis kelamin, usia, , pendidikan, pekerjaan, dan
jenis infertilitas. Sesuai dengan tujuan penelitian maka hubungan antar variabel dapat
digambarkan sebagai berikut
Variabel Independen Variabel Dependen
Sekema 3.1: Kerangka konseptual penelitian Karakteristik :
a. Jenis Kelamin b. Usia
c. Pendidikan d. Pekerjaan e. Jenis Infertilitas
3.2Defenisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur dan laki – laki secara biologis sejak seseorang lahir
Rekam sejak lahir sampai terdeteksi infertil pendidikan terakhir ibu dan mendapatkan ijazah
4 Pekerjaan Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan oleh manusia untuk tujuan tertentu yang dilakukan dengan cara Yang baik dan benar untuk
memenuhi kebutuahan seksual secara teratur dan benar tanpa usaha
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN 4.1Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif secara
retrospektif, dimana data diambil berdasarkan rekam medik yang ada di RSUP H.
Adam Malik Medan tahun 2012. Yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik
infertilitas pada pasien.
4.2Populasi dan Sampel 4.2.1 Populasi
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah semua pasien yang
berkunjug ke di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 untuk memeriksakan
kesuburannya dan terdiagnosa positif infertil yaitu sebanyak 48 orang.
4.2.2 Sampel
Pengambilan sampel adalah seluruh jumlah populasi yang ada pada
periode tahun 2012 yang telah memenuhi kriteria (total sampling). Kriteria yang
telah ditentukan untuk subjek penelitian adalah pasien yang mengalami
infertilitas, pernah melakukan pemeriksaan di RSUP H. Adam Malik Medan
4.3Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di klinik di RSUP H. Adam Malik Medan 2013.
4.4 Waktu penelitian
4.5Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan objek manusia sebagai objek penelitian, untuk itu
hakikatnya sebagai manusia harus dilindungi dengan memperhatikan prinsip-prinsip
dan pertimbangan etik yaitu responden mempunyai hak untuk memutuskan apakah ia
bersedia menjadi subjek atau tidak tanpa ada sangsi apapun, tidak menimbulkan
penderitaan bagi responden, dalam hal ini peneliti juga memberi penjelasan dan
informasi secara lengkap dan rinci serta tanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi
pada responden.
Responden juga harus diperlakukan secara baik sebelum, selama, dan sesudah
penelitian. Responden tidak boleh didiskriminasi jika menolak jadi responden, selain
itu ada prinsip-prinsip etik yang meliputi : Informed consent yaitu lembar persetujuan
yang diberikan dan ditanda tangani oleh responden yang akan di teliti di sertai judul
penelitian dan manfaat penelitian. Bila responden menolak maka peneliti tidak dapat
memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden.
4.6Alat Pengumpulan Data
Alat yang dilakukan peneliti dalam melakukan pengumpulan data berupa
lembar checklist sebagai alat bantu peneliti mengkategorikan data apa saja yang akan
diambil dari status pasien yang mendukung penelitaian dan status pasien yang
diperoleh dari data rekam medik pasien di RSUP H. Adam Malik Medan.
4.7Prosedur pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat izin dari fakultas keperawatan
USU, dan direktur RSUP H. Adam Malik Medan. Kemudian peneliti datang ke
RSUP H. Adam Malik Medan melakukan pengumpulan catatan rekam medik pasien
Selanjutnya data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel . Dan akan
diolah sesuai dengan tujuan penelitaian.
4.8Pengolahan Data
Data di peroleh secara manual dengan langkah-langkah pengolahan data,
yaitu:
a. Editing
Dilakukan pengecekan kelengkapan data yang terkumpul, bila terdapat
kesalahan dan kecurangan dalam pengumpulan data akan di perbaiki dengan
pemeriksaan yang dilakukan pendataan ulang.
b. Coding
Data yang telah di ubah kedalam kode atau angka nama responden berubah
menjadi kode angka
c. Tabulating
Menghitung data telah lengkap, sesuai dengan variabelnya masing-masing
kemudian di sajikan dalam distribusi frekuensi.
4.9Analisis data
Apabila datanya deskriptif, maka akan menggunakan statistik deskriptif.
Statistika deskriptif (menggambarkan) adalah statistika yang membahas cara-cara
meringkas, menyajikan, dan mendeskripsikan suatu data dengan tujuan agar mudah
dimengerti dan lebih mempunyai makna. Hasil analisa data baik data demografi
maupun data dari rekam medik akan disajikan dalam bentuk distribusi frekwensi dan
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian mengenai gambaran karakteristik infertilitas pada pasien di
RSUP H. Adam Malik Medan 2012 Dilakukan mulai Februari – Mei 2013 sebanyak
48 pasien yang mengalami masalah infertilitas. Berikut ini dijabarkan mengenai hasil
penelitian
5.1.1 Karakteristik berdasarkan jenis kelamin.
Dari tabel 5.1 dapat dilihat bahwa paling banyak pasien yang mengalami
infertilitas yaitu jenis kelamin perempuan sebanyak 28 orang (58.3%)
Tabel 5.1
Distribusi karakteristik berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin Frekuensi Persentase
Perempuan
Laki-laki
28
20
58.3
41.7
5.1.2 Distribusi karakteristik Berdasarkan Perempuan
Berdasarkan table 5.2 diperoleh hasil paling banyak pasien yaitu berusia26 – 30 tahun, dan paling sedikit pasien yaitu berusia 31 – 35 tahun sebanyak 4 orang (14,3).
Tabel 5.2
Distribusi KarakTeristik Perempuan Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Presentase
Berdasarkan table 5.3 diperoleh hasil paling banyak pasien yaitu yang berpendidikan SMA sabanyak 11 orang (39,3), Dan paling sedikit pasien berpendidikan SD sebanyak 3 0rang (10.7).
Tabel. 5.3
Distribusi Karakteristik Perempuan Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Presentase
Berdasarkan tabel 5.4 diperoleh hasil paling banyak pasien adalah bekerja sebagai IRT yaitu sebanyak 13 orang (46,4%), dan paling sedikit pasien adalah bekerja sebagi PNS dan Wiraswasta sebanyak 4 orang ( 14,3%).
Tabel. 5.4
Distibusi Karakteristik Perempuan Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Presentase
PNS
Berdasarkan tabel 5.5 diperoleh hasil paling banyak pasien adalah infertiltas sekunder yaitu sebanyak 15 orang (53,6%)
Tabel. 5.5
Distribusi Karakteristik Perempuan Berdasarkan Jenis Infertilitas
Jenis infertilitas Frekuensi Presentase
5.1.3 Karakteristik berdasarkan laki-laki
Berdasarkan tabel 5.6 diperoleh hasil paling banyak pasien adalah usia 31 – 35 tahun yaitu sebanyak 10 orang (50,0%), dan yang paling sedikit pasien adalah usia 41 – 45 yaitu sebanyak 2 orang (10,0%).
Tabel 5.6
Distribusi karakteristik laki-laki berdasarkan usia
Usia Frekuensi Presentase
Berdasarkan tabel 5.7 diperoleh hasi paling banyak pasien adalah berpendidikan SMA yaitu sebanyak 7 orang (35,0,%), dan yang paling sedikit pasien adalah SD yaitu 3 orang (15,0%).
Tabel 5.7
Distibusi karakteristik laki-laki berdasarkan pendidikan
Pendidikan Frekuensi Presentase
Berdasarkan tabel 5.8 diperoleh hasil paling banyak pasien bekerja sebagai buruh adalah sebanyak 10 orang (50,0%), dan paling sedikit pasien bekerja sebagai wiraswasta dan karyawan sebanyak 3 0rang (15,0%).
Tabel 5.8
Distribusi Karakteristik laki-laki berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Presentase
PNS
Berdasarkan tabel 5.9 diperoleh hasil paling banyak pasien adalah infertil sekunder sebanyak 11 orang (55,0%).
Tabel 5.9
Distribusi Karakteristik laki-laki berdasarkan jenis infertilitas
Jenis infertilitas Frekuensi Presentase
5.3 Pembahasan
5.3.1 prevalensi infertilitas berdasarkan jenis kelamin
Menurut hasil penelitian pada tabel 5.1 dapat diketahui bahwa dari 48 kasus pasangan infertilitas yang ditemukan paling banyak pasien berjenis kelamin
perempuan yaitu sebanyak 58,3% dan paling sedikit berjenis kelamin laki-laki yaitu
sebanyak 41,7%. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
melaporkan bahwa jenis kelamin paling banyak diderita pada pasien adalah
perempuan yaitu sebesar 50% dan laki laki yaitu sebesar 35% (Yani, 2010).
5.3.2 Prevalensi karakteristik berdasarkan perempuan
Dari hasil penelitian pada tabel 5.2 dapat dilihat bahwa paling banyak
perempuan yang menderita infertilitas berada pada kelompok usia 26-30 tahun yaitu
sebanyak 39,3% .Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
melaporkan usia paling banyak diderita pada pasien adalah usia perempuan yaitu
46% berada pada kelompok usia 31-35 tahun ( Manuaba,2005)
Dari hasil penelitian pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa paling banyak
pendidikan SMA yang menderita infertilitas yaitu sebanyak 39,3%. Hasil penelitian
ini agak sedilit berbeda dengan penelitian sebelumnya yang melaporkan pendidikan
D3/S1 paling banyak diderita pada pasien yaitu sebanyak 39,6% (Rukandah,2002).
Dari hasil penelitian pada tabel 5.4 dapat dilihat bahwa paling banyak
pekerjaan IRT yang menderita infertilitas sebanyak 46,4%. Dan hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian sebelumnya (Prawirohardjo,2001) yang menyatakan bahwa
Dari hasil penelitian pada tabel 5.5 dapat dilihat bahwa paling banyak
berdasarkan jenisnya yang menderita infertilitas yaitu infertilitas sekunder sebanyak
53,6%. Dan hasil penelitian ini agak sedikit berbeda dengan penelitian sebelumnya
Hanafi (2002). Yang menyatakan bahwa infertilitas primer paling banyak diderita
pada pasien yaitu sebanyak 78%.
5.3.3 Prevalensi Karakteristik Berdasarkan Laki-Laki
Dari hasil penelitian pada tabel 5.6 dapat dilihat bahwa paling banyak
berdasarkan usia yang menderita infertilitas terdapat dalam kelompok usia 31-35
tahun sebanyak 50,0%.
Dari hasil penelitian pada tabel 5.7 dapat dilihat bahwa paling banyak
berdasarkan pendidikan yang menderita infertilitas terdapat pada pendidikan SMA
sebanyak 35,0%
Dari hasil penelitian pada tabel 5.8 dapat dilihat bahwa paling banyak
berdasarkan pekerjaan yang menderita infertilitas terdapat pada pekerjaan buruh
sebanyak 50,0%
Dari hasil penelitian pada tabel 5.9 dapat dilihat bahwa paling banyak
berdasarkan jenis infertil yang menderita infertilitas terdapat pada jenis infertil
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai
Karakteristik Infertilitas Pada Pasien Di RSUP H Adam Malik Medan
Tahun 2012. maka didapat kesimpulan sebagai berikut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevelensi inferlitas
paling banyak diderita oleh perempuan dan paling banyak ditemukan
kasus inferlitas sekunder. Dari data yang diperoleh menunjukkan
bahwa dari 48 orang pasangan inferlitas yang ada ditemukan pada
kasus yang infertilitas sekunder sebanyak 55,0 % dan inferlitas primer
sebanyak 45,0%.
Dari segi karakteristik yang mempengaruhi inferlitas pada
pasien dilihat dari faktor usia istri mayoritas berada pada kelompok
usia 26-30 tahun yang masih merupakan kurun waktu reproduksi
perempuan. Bertambahnya usia menyebabkan penurunan seluruh
fungsi organ reproduksi khususnya ovarium. Sedangkan dari pihak
6.2Saran
a. Dianjurkan pada wanita agar menikah dan tidak mudah kelahiran pada usia
20-25 tahun, segera mengunjungi dokter dan klinik kesuburan jika setelah
satu tahun atau lebih mengalami kesulitan untuk mempunyai anak guna
melakukan pemeriksaan sedini mungkin. Untuk wanita berusia 30-35 tahun
segera kedokter setelah 6-9 bulan tidak kunjung hamil tanpa pemakaian
kontrasepsi,usia 35-40 tahun setelah 6 bulan dan untuk usia 40 tahun setelah
3 bulan.
b. Meningkatnya prevalensi infertilitas pada usia reproduksi sehat hal ini
mungkin dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat untuk itu dianjurkan pada
pasien untuk bergaya hidup yang sehat yaitu olahraga,menghindari stress,
tidak melakukan hubungan seksual lebih dari satu tahun,tidak merokok dan
meminum alkohol serta memperbaiki pola makana yang buruk.
c. Bagi tenaga kesehatan khususnya bidan agar memberikan pendidikan
penyuluhan kesehatan reproduksi bagi pasangan suami istri.
d. Bagi petugas kesehatan yang menemukan pasangan infertil agar
menganjurkan untuk tidak menunda pemeriksaan dan pengobatan kurang dari
3 tahun.
e. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dihimbau kepada tenaga kesehatan
di RSUP H Adam Malik Medan agar meningkatkan kualitas pelayanan yang
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hekler. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC
Akmal, Pria Sebagai Penyebab Sulit Punya Anak, Hhtp//Www. Kompas.Com/Kompas Cetak
Baziad A. (2003), Endokrinologi Ginekologi, Universitas Indonesia, Jakarta
Herwanto, Analisis Sperma Pada Infertilitas Pria, hhtp//www.tapo.coid/Mechce/arsip /102002/PUS-htm
Jacob, (2002), Bayi Tabung, Yayasan Binafiat, Jakarta
Kasdu D, (2001), Kiat Sukses Pasangan Memperoleh Keturunan, Puspa Swara, Jakarta
Liewelly J, (2002), Dasar-Dasar Obstetri Dan Ginekologi (Fundamentalis Of Obstetries Andgynecology), Yayasan Hipokrates ,Jakarta
Manjoer A, (2002), Kapita Selekta, Media Aesculapius, Jakarta
Manuaba, (2009), Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Bidan, EGC, Jakarta
Molek F (2003), Laparoskopi Pada Pemeriksaan Klinik Infertilitas Wanita, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
Moore, (2004), Esensial Obstetri Dan Ginekologi , Hypokrates, Jakarta
Notoadmojo, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka cipta
POGI, (2002), Majalah Obstetri Dan Ginekologi Indonesi, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo , Jakarta
Prawirohardjo , (2005), Ilmu Kandungan Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
Toni, (2001), kehamilan dan faktor-faktor penghambat, http//www. Find mail.com./list/dokter/date.html.
Yani, (2010), penyebab Infertilitas Pada Pasangan Suami Istri Millman C.1999. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Jakarta: EGC
Winkjosastro.2005. Ilmu Kandungan.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo.
Depkes RI.2008. Pedoman Pelaksanan Kesehatan Reproduksi. Jakarta:Depkes Bobak.2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta:EGC Sugiarto.2008. Infertilitas.( Online
Scott Naylor. 2004. Obtetri Ginekologi. Jakarta : EGC Eprila. 2003. Gambaran Wanita Infertil Di Poli Infertilitas RS DR. Hasan Sadikin Bandung Periode 1 Juli 2001 Sampai Dengan 1 Juni 2002. KTI. Universitas Padjadjaran Bandung
Vita health.2008. Infertil: informasi lengkap untuk penderita dan keluarga. Jakarta : Gramedia
Kurniawan.2008. Faktor=Faktor yang mempengaruhi infertilitas ( Online )
Idra,Anwar dan Irsal.2008. Dua Puluh Penyebab Kurang Subur Pada Pasangan Suami Istri.( Online )(http://www.Penyebab infertile.co.id Kasdu,Dini.2005. Solusi Problema Wanita Dewasa.Jakarta : Puspa swara : 3-9). Surahman, Hakim.2008. Pemeriksaan Infertil. ( Online ) (http ://www.infertil.co id
Hermawanto, Hadiwijaya.2008. Analisis sperma pada infertilitas Pria.( Online ) (http://www.infertil.co.id
2008. laporan Tahunan RSUP.dr.Mohammad Hoesin Palembang : Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK.Unsri RSUP.dr.Mohammad Hoesin 2007. laporan Tahunan RSUP.dr.Mohammad Hoesin Palembang : Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK.Unsri RSUP.dr.Mohammad Hoesin
Manuaba. 1999.Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan danKeluarga Berencana. Jakarta:EGC
lampiran 1
LEMBAR CEKLIST
KARAKTERISTIK INFERTILITAS PADA PASIEN Di RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
TAHUN 2012
Data Demografi
1. Berdasarkan jenis kelamin a. Perempuan
b. Laki-laki
2. Berdasarkan jenis kelamin perempuan a. Usia
20-25 tahun
26-30 tahun
31-35 tahun
36-40 tahun
b. Pekerjaan PNS
Wiraswasta
Karyawan
IRT
c. Pendidikan SD
SMP
DIII/S1
d. Jenis infertil Infertil primer
Infertil sekunder
3. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki a. Usia
20-30 tahun
31-35 tahun
36-40 tahun
41-45 ahun
b. Pekerjaan PNS
Wiraswasta
Karyawan
Buruh
c. Pendidikan SD
SMP
SMA
DIII/S1
d. Jenis infertil Infertil primer
DAFTAR RIWYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
Nama : Ice Mayanti S. Sidabutar
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan tanggal lahir : Parapat, 12 September 1988
Agama : Kristen Protestan
Anak : 5 dari 5 bersaudara
Alamat : Jl. Terminal Sosor Saba No. 15,
Parapat
II. IDENTITAS ORANG TUA
Nama Ayah : M. Sidabutar
Pekerjaan : Wirasawasta
Nama Ibu : D. Sinaga
Alamat : Jl. Terminal Sosor Saba No. 15,
Parapat
III. RIWYAT PENDIDKAN
Tahun 1996-2002 : SD Inpres 32 Parapat
Tahun 2002-2005 : SMP Negeri 1 Parapat
Tahun 2005-2008 : SMA Negeri 1 Parapat
Tahun 2008-2011 : Akademi Kebidanan Deli Husada Deli
Tua
Tahun 2012-2013 : D-IV Bidan Pendidik Fakultas