• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Akuntansi Penggajian Pegawai Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Akuntansi Penggajian Pegawai Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

Oleh :

DEBBY AKHSA SIJABAT 122102059

PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

i

kuasa lindungan dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini

dengan sebaik mungkin. Kesehatan, waktu, kesabaran semuanya berkat Tuhan

Yesus yang selalu ada disetiap doa dalam hidup saya dan kepada kedua orangtua

yang selalu memberikan motivasi yang luar biasa.

Tugas akhir ini berjudul “Sistem Akuntansi Penggajian Pegawai Pada

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan”. Tugas akhir ini disusun untuk menyelesaikan studi Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera

Utara.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih memiliki

banyak kekurangan baik dari segi pembahasan maupun penyusunan. Untuk itu,

penulis mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun sehingga

dapat memberikan manfaat dan dorongan bagi peningkatan kemampuan penulis di

masa yang akan datang.

Tugas akhir saya ini saya persembahkan untuk kedua orangtua saya yang

tercinta Kaston Sijabat, M.Si dan Rosianna Sihombing. Saya ucapkan banyak

terima kasih atas doa, harapan, perhatian dan kasih sayang baik moril maupun

materi yang telah diberikan kepada saya setiap saat dan dalam keadaan apapun.

Kalian adalah orangtua terhebat yang saya miliki dalam hidup saya.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang banyak membantu, membimbing, dan memberikan arahan

kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, secara khusu penulis

(3)

ii

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac. Ak, CA selaku Dekan dan Bapak

Fahmi Natigor Nasution, SE,M.Acc, Ak, CA selaku Pembantu dekan I

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku ketua Program Studi D3 Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku pembimbing yang telah bersedia

mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini

4. Pimpinan dan seluruh staf PT Perkebunan Nusantara III Medan (Persero)

Medan, yang telah banyak membantu penulis untuk memberikan izin dan

menyediakan data-data yang diperlukan dalam menyusun Tugas Akhir ini.

5. Kepada Orang Tua Tercinta, Kaston dan Rosianna atas cinta dan doanya yang

tidak pernah putus. Terima kasih atas motivasi dan dukungan berupa moril

maupun materil sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan dan tugas

akhir dengan baik.

6. Kepada kakak dan adik tersayang, Inovia Akhsa, Febby Yolanda, dan Miza

Chintiya yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

7. Kepada sahabat saya Nilam Soraya, Sullivan Adena, Monica Sinaga, Nur

Azila, Yolanda Reflesya, Deffi Hadyani, Geby K.S siregar, yang selalu setia

menemani dan membantu saya memberikan ide dan saran dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8. Kepada sahabat saya Kendo Aldian, Mhd. Ridhoi yang selalu memberikan

(4)

iii

10. Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan

Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang

telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini. Penulis mohon maaf

jika masih ada kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan tugas akhir ini.

Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahaun bagi

kita semua. Amin.

Medan, 2015

Penulis,

(5)

iv DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR . ... i

DAFTAR ISI . ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penilitian . ... 3

D. Rencana Penulisan ... 3

1. Jadwal Survey/ Observasi ... 3

2. Rencana Isi ... 4

BAB II : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN 6 A. Sejarah Ringkas ... 6

B. Struktur Organisasi . ... 13

C. Job Description ... 16

D. Jaringan Usaha ... 32

E. Kinerja Usaha Terkini ... 34

(6)

v

A. Pengertian sistem akuntansi ... 37

B. Pengertian Gaji. ... 37

C. Unsur-unsur Gaji ... 38

D. Prosedur Pencatatan Gaji. ... 40

E. Prosedur Perhitungan Gaji ... 43

F. Pengawasan Internal Gaji ... 45

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN. ... 48

A. Kesimpulan ... 48

B. Saran. ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 50

(7)

vi

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

(8)

vii

Gambar 2.1 Logo PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan ……… 11

Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

(9)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu perusahaan dalam melaksanakan seluruh kegiatannya, baik

perusahaan yang bergerak dibidang industri, perdagangan maupun jasa akan

berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Salah

satu hal yang penting yaitu bahwa keberhasilan berbagai aktivitas didalam

perusahaan dalam mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada keunggulan

teknologi, dana operasi yang tersedia, sarana ataupun prasarana yang dimiliki,

melainkan juga tergantung pada aspek sumber daya manusia.

Faktor sumber daya manusia ini merupakan elemen yang harus

diperhatikan oleh perusahaan, terutama bila mengingat bahwa era

perdagangan bebas akan segera dimulai, dimana iklim kompetisi yang

dihadapi akan sangat berbeda. Hal ini memaksa setiap perusahaan harus dapat

bekerja dengan lebih efisien, efektif dan produktif. Tingkat kompetisi yang

tinggi akan memacu tiap perusahaan untuk dapat mempertahankan

kelangsungan hidupnya dengan memberikan perhatian pada aspek sumber

daya manusia. Jadi manusia dapat dipandang sebagai faktor penentu karena

ditangan manusialah segala inovasi akan direalisir dalam upaya mewujudkan

tujuan perusahaan.

Berbicara mengenai tenaga kerja, maka hal yang sangat berhubungan

adalah biaya gaji. Gaji merupakan bagian dari kompensasi yang paling besar

(11)

2

umumnya, karyawan akan lebih produktif dan memiliki loyalitas yang tinggi

pada perusahaan apabila mereka menerima gaji yang seimbang dengan

kontribusi yang mereka berikan demi tercapainya tujuan perusahaan. Namun

sebaliknya, apabila mereka menerima gaji yang tidak sesuai dengan

kontribusi yang mereka berikan maka akan muncul masalah seperti demo

untuk kenaikan gaji, mogok kerja, dan melanggar peraturan yang telah

ditetapkan perusahaan sehingga membuat perusahaan tersebut mengalami

kerugian.

Adanya penetapan tentang peraturan yang berhubungan dengan

penggajian dari pemerintah akan membuat perusahaan/instansi lebih

memperhatikan penentuan tarif gaji sehingga dapat menghindari

kemungkinan terjadinya penyelewengan, khususnya dalam perusahaan yang

mempunyai tenaga kerja dalam jumlah yang besar.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk

membahas tentang gaji. Disini penulis menyusun tugas akhir dengan judul

“SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA PT.

PERKEBUNAN NUSANTARA III ( PERSERO) MEDAN”

B. Rumusan Masalah

Penulis akan membahas permasalahan “Apakah Sistem Akuntansi

Penggajian Pegawai pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero)

(12)

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah pelaksanaan

penggajian pegawai pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

telah dijalankan dengan baik.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai

berikut :

a. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan memperdalam

pengetahuan secara teoritis maupun praktis mengenai penggajian

pegawai dam untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan

studi Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

b. Bagi instansi, dapat memberikan masukan kepada PT.Perkebunan

Nusantara III (Persero) Medan.

c. Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk

melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survey / Observasi

Penelitian ini dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara III

(Persero) Medan di Jalan Sei Batanghari No. 2 Medan 20122, Propinsi

(13)

4

Tabel 1.1

Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

No KEGIATAN

Apr-15 Mei 2015 Juni 2015

I II III IV I II III IV I II III IV

1 Pengesahan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul 3 Permohonan Izin

Riset

4 Penunujukan Dosen Pembimbing

5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir

7 Bimbingan Tugas Akhir

8 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Rencana isi terdiri dari empat bab yaitu pendahuluan, profil

PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, sistem akuntansi

penggajian pegawai pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

dan penutup dimana setiap bab saling berkaitan.

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, dan rencana penulisan.

BAB II : PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

(14)

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai sejarah

ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan usaha,

kinerja usaha terkini, serta rencana usaha PT. Perkebunan

Nusantara III (Persero) Medan.

BAB III : SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI

PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III

(PERSERO) MEDAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai pengertian

gaji, unsur-unsur gaji, prosedur pencatatan gaji, prosedur

perhitungan gaji, dan pengawasan internal gaji.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagaimana akhir dari tugas ini, maka penulis akan

mengambil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan pada

(15)

6 BAB II

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

A. Sejarah Ringkas

Sejarah perseroan diawali dengan proses pengambil alihan

perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah Republik

Indonesia pada tahun 1958 yang dikenal dengan proses Nasionalisasi

Perusahaan Perkebunan Asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN).

Tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan

Negara Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan

hukumnya diubah menjadi PT Perkebunan (Persero).

Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan

BUMN, Pemerintah merestrukturisasi BUMN subsektor perkebunan dengan

melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan

perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan

manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT

Perkebunan III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero), PT Perkebunan V

(Persero) disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT. Perkebunan

Nusantara III (Persero).

Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.8 Tahun 1996

tanggal 14 Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang bekedudukan di Medan,

Sumatera Utara. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan

(16)

disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan

No.C2-8331.HT.01.01.th.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat didalam

Berita Negara Republik Indonesia No.81 tahun 1996 Tambahan Berita

Negara No. 8674 Tahun 1996.

Seiring dengan perubahan pola berbisnis paradigma baru PT

Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan telah merancang program

transformasi bisnis sejak bulan Agustus 2013 sebagai kata kunci dari

“kinerja” PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan sedang melakukan

perubahan terhadap pola target of strategic of business as usual menjadi pola

target of strategic of business. Untuk mendukung keberhasilan program

tersebut di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan secara sistematis

dan berkesinambungan melakukan upaya untuk mensosialisasikan program

strategic initiative melalui pemahaman dan penyebarluasan buku panduan

transormasi bisnis unit. Usaha melalui instruksi langsung dari Distrik

Manajer/General Manager setempat kepada jajarannya dan

menginformasikan melalui majalah Nusa Tiga milik PT Perkebunan

Nusantara III (Persero).

PTPN III berkedudukan di kota Medan, Sumatera Utara dengan Kantor

Direksi beralamat di Jl. Sei Batang Hari No.2 Sei Sikambing, Medan. Kebun

dan pabrik kelapa sawit dan karet perusahaan tersebar di beberapa lokasi di

Sumatera Utara. PTPN III mengelola kebun karet seluas 37.715,50 hektar dan

kebun sawit seluas 105.202,40 hektar pada bulan Mei 2014 . Perkebunan

(17)

8

Maksud dan tujuan Perusahaan yaitu turut melaksanakan dan

menunjang kebijaksanaan serta program pemerintag dibidang ekonomi dan

pembangunan nasional pada umumnya, khususnya disub sector perkebunan

dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan

prinsip perusahaan yang sehat berlandaskan azas :

a. Mempertahankan dan meningkatkan sumbangan bidang perkebunan bagi

pendapatan nasional melalui upaya meningkatkan produksi dan

pemasaran dari berbagai jenis komditi perkebunan untuk kepentingan

konsumsi dalam negeri maupun eksport sekaligus dalam rangka

meningkatkan eksport nova migas.

b. Memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

rakyat pada umumnya serta meningkatkan taraf hidup petani dan

karyawan pada khususnya.

c. Memelihara kelestarian SDM dan lingkungan, air dan kesuburan tanah

Berikut ini adalah Susunan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 31

Desember 2013 dan 2012 berikut :

Visi dan Misi Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan memiliki visi dan misi

yang jelas dalam menjalankan usahanya. Visi dan misi tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Visi

Menjadi Perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan

(18)

2. Misi

a. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara

berkesinambungan.

b. Menghasilkan produk yang berkualitas untuk pelanggan.

c. Memperlakukan karyawan sebagai aset strategik dan

mengembangkannya. Memperlakukan karyawan sebagai aset strategik

dan mengembangkannya secara optimal.

d. karyawan sebagai aset strategik dan mengembangkannya secara

optimal.

e. Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik

bagi para investor.

f. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.

g. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan

komunitas.

Tata Nilai Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan memiliki komitmen

untuk menjunjung tinggi integritas profesional dan melaksanakan tata nilai

yang berbasis sebagai berikut:

1. Proactivity (Proaktif)

Selalu bersikap proaktif dengan penuh inisiatif dan mengevaluasi gkin

terjadi.

2. Excellence (Terbaik)

Selalu memperlihatkan gairah keunggulan dan berusaha bekerja keras

(19)

10

3. Team Work (Kerjasama)

Selalu mengutamakan kerjasama tim, agar mampu menghasilkan sinergi

optimal bagi perusahaan.

4. Innovation (Perubahan)

Selalu menghargai kreatifitas dan menghasilkan inovasi dalam metode dan

produk baru.

5. Responsibility (Bertanggung Jawab)

Selalu bertanggung jawab atas akibat keputusan yang diambil dan tindakan

yang dilakukan.

Paradigma Baru

Sadar bahwa bertanggung jawab pembangunan masa depan PTPN III

(Persero) Medan ada pada seluruh karyawan, untuk itu PTPN III (Persero)

Medan bertekad mewujudkan paradigma bisnis baru sebagai berikut:

1. Perubahan, perbaikan dan peningkatan metode dan kinerja adalah satu

keharusan.

2. Kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama untuk memenangkan

persaingan.

3. Setiap kegiatan bisnis baru menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan.

4. Pengembangan hubungan industrial yang egaliter berdasarkan

keterbukaan, kesetaraan dan kebhinekaan.

5. Pengembangan SDM yang terintegrasi untuk membangun kapital insani

(20)

6. Kepemimpinan yang efektif membangun pengaruh melalui kemampuan

mengajar dan membagi ilmu, membagi hubungan baik, dan menjadi

panutan.

7. Penghargaan diberikan kepada karyawan berdasarkan kompetensi dan

kinerjanya.

8. Efektifitas operasional harus didukung oleh struktur organisasi yang

sederhana dan dinamis.

9. Pemanfaatan teknologi sebagai perangkat untuk peningkatkan

produktivitas kerja dan keunggulan kompetitif.

10. Keputusan bisnis diambil berdasarkan fakta dan data akurat Setiap tugas

dan operasional perusahaan dilaksanakan dengan cepat tanggap, cepat

tindak lanjut, tuntas, berkualitas dan penuh tanggung jawab.

11. Seluruh aktivitas perusahaan harus berorientasi pada peningkatan mutu.

Logo dan Makna Logo PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan Logo suatu instansi sebagai ciri khas yang membedakannya dengan

instansi lainnya.Pada umumnya logo PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

Medan mempunyai makna dan arti bagi perusahaan tersebut.

Gambar 2.1

(21)

12

1. Gambar duabelas helai daun kelapa sawit di sebelah kiri bola dunia dan

tujuh urat pada daun karet yang berwarna hijau di sebelah kanan bola

dunia melambangkan bahwa PTPN III (Persero) Medan memiliki duabelas

paradigma baru dan tujuh strategi bisnis yang saling mendukung agar

tercapai tujuan PTPN III (Persero) Medan, yaitu selalu menjadi perusahaan

perkebunan terbaik dengan team work yang solid dan inovatif, serta

ditunjang dengan green technology, green business dan ramah lingkungan.

2. Gambar lima garis lintang horizontal dan vertikal yang berwarna biru

melingkari bola dunia melambangkan bahwa PTPN III (Persero) Medan

memiliki lima tata nilai dan harus mampu mengimbangi kemajuan

teknologi yang berkembang agar selalu menjadi yang terdepan dalam

peningkatan usaha.

3. Gambar dua meteor yang mengelilingi bumi sehingga membentuk angka

tiga melambangkan bahwa PTPN III (Persero) Medan bergerak dinamis

dengan semangat yang tinggi untuk menguasai pasar global. Meteor yang

berwarna putih bermakna produksi lateks dan produk turunannya,

sedangkan yang berwarna oranye bermakna produksi CPO beserta

turunannya yang memancar tanpa henti untuk memenuhi kebutuhan pasar

dunia.

Secara keseluruhan logo ini adalah lambang dari niat dan motivasi

tinggi seluruh personal PTPN III (Persero) Medan untuk mewujudkan visi

(22)

ditunjang oleh lima tata nilai, duabelas paradigma baru dan tujuh strategi

bisnis yang dimiliki PTPN III (Persero) Medan.

B. Struktur Organisasi

Pada umumnya perusahaan mempunyai struktur organisasi yang

berbeda menurut kegiatan usahanya.Struktur organisasi merupakan kerangka

atau bagian yang menggambarkan jaringan hubungan yang menunjukkan

kedudukan, tugas dan tanggung jawab secara hirarki yang terdapat dalam

perusahaan.Struktur organisasi yang baik jika dikaitkan dengan pengawasan

adalah struktur organisasi yang menggambarkan secara tegas garis,

wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi.

Tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada

prinsip-prinsip adanya pemisahan tugas dan sekaligus diperlukan untuk mencegah

terjadinya kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawab pengorganisasian juga akan menjadikan kegiatan dan tugas-tugas suatu

perusahaan dapat dijalankan dengan baik dan teratur. Dengan kata lain

organisasi berguna untuk menghindarkan terjadinya

penyelewengan-penyelewengan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Dengan demikian struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran

yang memperlihatkan susunan, fungsi departemen atau posisi mereka dalam

organisasi serta bagaimana hubungannya antara satu sama lainnya disamping

(23)

14

dapat tercipta suatu tim kerja yang kompak dalam usaha mencapai tujuan

yang ditetapkan oleh perusahaan.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara III No.

3.08/SKPTS/15/2014 tanggal 26 Februari 2014 tentang perubahan struktur

organisasi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dalam rangka

pelaksanaan pencapaian tujuan maka ditetapkanlah perubahaan struktur

organisasi yang menyangkut fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab

dari masing-masing pengelola. Struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara

III (Persero) Medan adalah struktur organisasi garis dan staf.Struktur

organisasi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dapat dilihat pada

(24)

Gambar 2.2

(25)

16

C. Job Description

Adapun uraian tugas dari struktur organisasi tersebut:

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat umum pemegang saham (RUPS) merupakan pimpinan

tertinggi yang membawahi dewan komisaris, direktur, serta setingkat

dibawahnya. Tugas dan wewenang rapat umum pemegang saham (RUPS)

sebagai berikut:

a. Mengangkat dan menghentikan dewan komisaris.

b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penggunaan modal/aset

perusahaan sesuai dalam mencapai tujuan.

c. Mengawasi dewan komisaris dalam melakukan tugas yang telah

dibedakan kepadanya oleh pemegang saham.

2. Dewan Komisaris

a. Dewan komisaris yang terdiri dari 1 komisaris dan 4 anggota bertugas

untuk mengawasi direktur utama.

b. Membantu pimpinan menginvestasikan dana perusahaan.

3. Direktur Utama

Direktur utama mengambil keputusan dan pertanggung jawaban

utama atas jalannya dan tercapainya tujuan perusahaan serta memelihara

dan menjaga harta perusahaan. Tugas dan wewenang direktur utama

sebagai berikut:

a. Melaksanakan kebijaksanaan sesuai yang diatur didalam anggaran

(26)

pemegang saham (RUPS), mentri pertanian selaku kuasa umum

pemegang saham dan dewan komisaris.

b. Menetapkan langkah-langkah pokok melaksanakan kebijakan

perusahaan di bidang produksi teknik, pengolahan, tenaga manusia,

keuangan dan pemasaran.

c. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas para anggota direksi dan mengawasi

secara umum.

d. Bersama-sama anggota direksi lainnya perusahaan di dalam dan di luar

pengadilan.

e. Bertanggung jawab kepada rapat umun pemegang saham melalui

dewan komisaris.

4. Direktur Produksi

Mengelola bidang tanaman, teknik dan teknologi yang

berkaitan dengan fungsi tersebut di atas. Tugas dan wewenang direktur

produksi sebagai berikut:

a. Menyusun perencanaan di bidang pekerjaan yang tercantum dalam

kebijaksanaan direksi.

b. Melaksanakan pengaturan-pengaturan dan pengendalian dari unit-unit

usaha dan sarana pendukungnya mencantum tanaman (kultur teknis)

produksi, teknologi, teknik dan sebagainya.

c. Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan yang

tercantum dalam kebijaksanaan direksi.

d. Melaksanakan rencana-rencana rehabilitas dan investasi di bidang

tanaman maupun sarana pendukung produksi lainnya dari unit-unit

(27)

18

5. Direktur Keuangan

Direktur keuangan dalam melaksanakan tugasnya mengkoordinasi

kepala bagian keuangan, bagian akuntansi dan bagian pelelangan. Tugas

dan wewenang direktur keuangan sebagai berikut:

a. Merencanakan sumber-sumber dana yang diperoleh.

b. Mencari dan memanfaatkan dana.

c. Menganalisa laporan keuangan untuk menilai apakah perusahaan

mempunyai posisi keuangan yang baik.

6. Direktur Sumber Daya Manusia/Umum

Direktur sumber daya manusia/umum tugasnya adalah

mengkoordinir kepala bagian sumber daya manusia, bagian umum,

bagian PKBL dan bagian hukum. Tugas dan wewenang direktur sumber

daya manusia/umum sebagai berikut:

a. Menyusun rencana, mengarahkan dan mengkoordinasi bidang

pengembangan sumber daya manusia dan mengadakan pengkajian

sumber daya manusia.

b. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan penyelesaian hukum dan

agraria, kesempatan, kesehatan dan keamanan serta sosial umum.

7. Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan

Direktur pemasaran dalam melaksanakan tugasnya mengkoordinir

kepala bagian komersil, bagian TI/TB dan manajemen resiko, bagian

perencanaan pengembangan bisnis hilir, dan bagian perencanaan dan

pengembangan bisnis hulu. Tugas dan wewenang direktur perencanaan

(28)

a. Melakukan hubungan dengan perusahaan lain serta menerima pesanan

dari perusahaan.

b. Melakukan riset pasar dan mengumpulkan informasi pasar.

c. Mengembangkan pemasaran produksi baik dalam maupun luar negeri.

8. Kepala Bagian Tanaman

Tujuan jabatan kepala bagian tanaman adalah membantu direktur

produksi dalam melaksanakan fungsi manajemen terutama perencanaan,

monitoring dan evaluasi dibidang tanaman yang meliputi eksploitasi dan

investasi (tanaman karet, kelapa sawit, tanaman pangan dan konservasi)

untuk peningkatan kinerja secara berkesinambungan dengan

memberdayakan sumber daya perusahaan yang ada untuk mencapai

kinerja optimal dengan tata kelola yang baik. Tugas pokok bagian

tanaman adalah sebagai berikut:

a. Mengevaluasi draft kebijakan, norma standard, RJP/RKAP/RKO

bidang tanaman di bagian/distrik/unit dengan mengevaluasi

RJP/RKAP/RKO tahun sebelumnya agar tercapai sesuai dengan

kondisi real untuk diusulkan ke direksi.

b. Mengevaluasi draft investasi dan eksploitasi dibidang tanaman

berdasarkan perkembangan internal dan eksternal untuk diusulkan ke

Direksi agar perusahaan memiliki arah yang jelas untuk dituangkan

dalam Rencana Jangka Panjang (RJP).

c. Mengevaluasi perencanaan strategis perusahaan di bidang tanaman

(Investasi dan Eksploitasi) jangka pendek dan jangka panjang.

(29)

20

9. Kepala Bagian Teknik

Tujuan jabatan kepala bagian teknik adalah membantu direktur

produksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen terutama

perencanaan, monitoring dan evaluasi di bidang teknik yang meliputi

eksploitasi dan investasi mesin instalasi, sipil/ traksi dan alat berat untuk

meningkatkan produktivitas dan efisiensi dengan tata kelola yang baik.

Tugas pokok bagian teknik adalah sebagai berikut:

a. Mengevaluasi kebijakan dan norma standard RKAP (Rencana Kerja

Anggaran Perusahaan) dan RKO bagian teknik sesuai instruksi kerja.

b. Menjamin dan mengevaluasi pengujian sarana dan metode baru

bidang teknik.

c. Mengevaluasi pengusulan sarana dan metode baru bidang teknik.

d. Menjamin proses kalibrasi internal dan eksternal untuk

peralatan/instrument kontrol unit pabrik, unit kebun dan rumah sakit.

e. Menjamin dan mengevaluasi informasi perkiraan harga, rencana kerja,

spesifikasi teknis dan syarat kerja teknis.

10.Kepala Bagian Teknologi

Tujuan jabatan kepala bagian teknologi adalah membantu direktur

produksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk

mengefektifkan sumber daya, sistem dan teknologi dalam pencapaian Visi,

Misi dan Target Perusahaan (RKAP/RKO). Tugas pokok bagian teknologi

(30)

a. Mengevaluasi usulan RKAP dan RKO Pengolahan Kelapa Sawit dan

Karet dari PKS dan PPK, meliputi produksi, biaya pengolahan serta

investasi (peralatan laboratorium dan pengendalian lingkungan/

limbah) berdasarkan potensi, kondisi realisasi pabrik serta Kebijakan

Perusahaan

b. Mengevaluasi RKAP dan RKO Bagian Teknologi berdasarkan

rencana kebutuhan tenaga kerja serta pemakaian alat-alat

kantor/perlengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk operasional

Bagian Teknologi.

c. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan titip olah inti sawit dengan

pihak ketiga.

d. Mengevaluasi kegiatan pengendalian lingkungan/limbah di kebun/unit

untuk jangka pendek dan jangka panjang untuk pemenuhan dan

penaatan Peraturan Perundangundangan yang berlaku.

e. Mengevaluasi dan melaporkan kepada direksi perihal produksi

pengolahan kelapa sawit dan karet setiap hari.

11.Kepala Bagian Sumber Daya Manusia

Tujuan jabatan kepala bagian sumber daya manusia adalah

melaksanakan fungsi manajemen dalam mengelola sumber daya manusia

melalui implementasi sistem-sistem SDM berbasis kompetensi atau

Competency Based Human Resources Management System (CBHRM)

untuk menciptakan sumber daya manusia sebagai Capital Intellectual.

(31)

22

a. Mengevaluasi RKAP/RKO Bagian SDM secara berkala dengan

memantau realisasi pemakaian anggaran guna mendapatkan gambaran

yang riil tentang pemakaian biaya di Bagian SDM.

b. Mengevaluasi pelaksanaan proses assessment untuk tujuan rekrutmen,

pemetaan dan promosi dengan menyusun program dan metode

assessment sesuai kebutuhan agar menghasilkan data yang akurat

untuk bahan pengambilan keputusan bagi manajemen.

c. Mengkoordinir dan memantau pelaksanaan pengukuran Competency

Level Index dengan menggunakan CBHRM online guna mengetahui

kesesuaian antara kompetensi individu dengan kompetensi yang

dipersyaratkan oleh jabatan untuk keperluan penyusunan sistem

pengembangan dan remunerasi.

d. Mengkoordinir dan memantau penyusunan program pelatihan yang

disusun berdasarkan kebutuhan pelatihan bagi seluruh karyawan

melalui analisa hasil individual development plan dan mengevaluasi

pelaksanaannya.

e. Mengkoordinir dan memantau pengelolaan knowledge sharing yang

efektif antar karyawan untuk mendukung terjadinya pemerataan

knowledge karyawan bekerjasama dengan bagian terkait.

12.Kepala Bagian Umum

Tujuan jabatan kepala bagian umum adalah melaksanakan fungsi

manajemen dalam rangka penyediaan fasilitas pelayanan umum meliputi

pendidikan, kesehatan dan akomodasi transportasi perusahaan. Tujuan

(32)

a. Menganalisa, mengawasi dan mengevaluasi RKAP/RKO urusan

umum/K3, kesehatan dan URTA secara berkala dengan memantau

realisasi pemakaian anggaran guna mendapatkan gambaran yang real

tentang pemakaian biaya di urusan tersebut.

b. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan sosial, keagamaan, olahraga,

EBTA madrasah dan kepramukaan di kandir, kebun/unit.

c. Mengevaluasi ketersediaan dan pengadaan/perawatan alat-alat APAR,

Hydrant, APD di seluruh Bagian, kebun/unit PTPN-III.

d. Mengevaluasi dan mengawasi penyelenggaraan kesehatan karyawan

termasuk sarana dan prasarana yang tersedia seperti rumah sakit,

klinik dan lain-lain.

e. Mengevaluasi keseluruhan kinerja operasional rumah sakit, pedoman

administrasi bidang kesehatan serta norma-norma dan standard

pelayanan bidang kesehatan dan obat-obatan.

13.Kepala Bagian PKBL

Tujuan jabatan kepala bagian PKBL adalah melaksanakan fungsi

manajemen dalam rangka penyelenggaraan PKBL sesuai Permen BUMN

No.PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 untuk mewujudkan citra

perusahaan (corporate image) yang positif pada masyarakat sekitar

wilayah usaha PTPN-III khususnya dan masyarakat Sumatera Utara pada

umumnya. Tugas pokok bagian PKBL adalah sebagai berikut:

a. Mengawasi dan mengevaluasi penyusunan RKAP, RKA dan RKO

bagian PKBL dengan cara melakukan koordinasi dengan bagian dan

(33)

24

b. Mengevaluasi Laporan pelaksanaan PKBL setiap triwulan,semester

dan tahunan dengan berpedoman pada Surat Edaran Meneg BUMN

No.: SE-433/MBU/2003 untuk pencapaian kinerja.

c. Mengevaluasi penyaluran dana PKBL dengan mempedomani Permen

No.PER-05/MBU/2007 agar dana yang dimaksud tepat sasaran.

d. Mengevaluasi penerimaan pengembalian dana kemitraan dari para

mitra binaan dengan cara membandingkan piutang yang telah jatuh

tempo dengan jumlah penerimaan cicilan untuk mengetahui tingkat

kemacetan piutang.

e. Berupaya mengurangi risiko kemacetan pinjaman mitra binaan antara

lain dengan cara mempersyaratkan adanya agunan sebagai jaminan

dan mengasuransikan para mitra binaan agar pinjaman dapat

dikembalikan tepat waktu.

14.Kepala Bagian Hukum

Tujuan jabatan kepala bagian hukum adalah melaksanakan fungsi

manajemen dalam rangka penyelenggaraan sistem hukum, keamanan dan

pertanahan guna mendukung kegiatan operasional perusahaan. Tugas

pokok bagian hukum adalah sebagai berikut:

a. Mengawasi dan memastikan legalisasi terhadap surat perjanjian telah

terlaksana sesuai dengan prosedur dan peraturan hukum yang berlaku.

b. Mengawasi dan memastikan inventarisasi peraturan perundang –

undangan telah terlaksana dengan baik.

c. Mengawasi dan memastikan terpenuhinya kebutuhan bantuan hukum

(34)

d. Mengawasi dan memastikan tepat waktunya pengurusan perizinan di

tingkat perusahaan.

e. Berupaya menumbuhkan kesadaran hukum melalui dilakukannya

sosialisasi kepada seluruh karyawan pimpinan di bagian/DM/

kebun/unit.

15.Kepala Bagian SPI

Tujuan jabatan kepala bagian SPI adalah melaksanakan fungsi

manajemen untuk menjalankan strategi pemeriksaan dengan tujuan

memastikan bahwa sistem pengendalian internal perusahaan telah

memadai dan berjalan sesuai dengan ketentuan, sekaligus menjadi mitra

dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan perusahaan dengan

memberikan nilai tambah melalui rekomendasi atas hasil audit yang

dilakukan.Selain itu juga berperan sebagai consultan peningkatan

penerapan manajemen resiko dan prinsip-prinsip Good Coorporate

Governance. Tugas pokok bagian SPI adalah sebagai berikut:

a. Mengevaluasi dan mengajukan program kerja audit tahunan yang

telah disusun kepada direktur utama untuk mendapat persetujuan dan

menyampaikan kepada Meneg BUMN dengan tembusan kepada

dewan komisaris.

b. Mengevaluasi program pelaksanaan audit rutin.

c. Mengevaluasi laporan hasil audit rutin dan menyampaikan kepada

direktur Utama, Komite Audit dan Audit.

d. Mengevaluasi dan menyetujui program dan pelaksanaan audit

(35)

26

e. Menyetujui laporan hasil audit khusus/investigasi dan menyampaikan

kepada direktur utama.

16.Kepala Bagian Keuangan

Tujuan jabatan kepala bagian keuangan adalah membantu direktur

keuangan dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen sesuai dengan

visi & misi perusahaan yang berkaitan dengan penyusunan dan evaluasi

RKAP / RKO, memberdayakan sumber daya keuangan, serta mencari

sumber pendanaan eksternal yang kompetitif dan ekuitas secara optimal

guna mewujudkan kinerja keuangan perusahaan. Tugas pokok bagian

keuangan sebagai berikut:

a. Mengevaluasi draft penyusunan RKAP dan RKO bagian keuangan

kepada direksi, dengan cara melakukan koordinasi antar bagian dan

kebun/unit.

b. Mengevaluasi keuangan perusahaan secara cost effectivenes untuk

menjaga kondisi keuangan perusahaan yang sehat.

c. Menyetujui dan memenuhi uang kerja kebun/unit dengan

carascreening uang kerja yang diajukan kebun/unit sesuai kebutuhan.

d. Menindaklanjuti permintaan pembayaran yang diajukan oleh bagian

terkait dengan cara mengevaluasi skala prioritas untuk menjaga

keseimbangan cashflow.

e. Mengevaluasi pengusulan penutupan asuransi terhadap aset

perusahaan dengan cara inventarisasi asset yang berisiko tinggi untuk

meminimalisir risiko perusahaan, melalui pengajuan tuntutan ganti

(36)

17.Kepala Bagian Akuntansi

Tujuan jabatan kepala bagian akuntansi adalah membantu direktur

keuangan dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam

penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan serta

memberdayakan aktiva, kewajiban dan ekuitas secara optimal guna

mewujudkan kinerja keuangan perusahaan yang sehat. Tugas pokok

bagian akuntansi sebagai berikut:

a. Mengevaluasi usulan RKAP dan RKO bagian akuntansi untuk

diteruskan ke direksi.

b. Mengevaluasi penyusunan dan penerbitan laporan manajemen,

laporan keuangan konsolidasian interim dan tahunan dengan

caramereview proses akuntansi untuk disampaikan kepada pemegang

saham dan stakeholder lainnya.

c. Mengevaluasi laporan dari DM/kebun/unit mengenai keakuratan serta

kebenaran penyajian laporan manajemen untuk bahan pengambilan

keputusan manajemen.

d. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan/proses akuntansi

dengan cara mengevaluasi aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan

beban sesuai dengan PSAK.

e. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan verifikasi dengan

cara memeriksa aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban.

18.Kepala Bagian Pelelangan

Tujuan jabatan kepala bagian pelelangan adalah membantu

(37)

28

proses pelelangan/seleksi pengadaan barang dan jasa serta

memberdayakan sumber daya secara optimal. Tugas pokok bagian

pelelangan sebagai berikut:

a. Mengevaluasi rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) untuk

kebutuhan operasional bagian pelelangan dan selanjutnya diajukan ke

bagian keuangan.

b. Membuat kesepakatan karya, melakukan bimbingan karya dan

membuat penilaian karya karyawan pimpinan/pelaksana di bagian

pelelangan dan selanjutnya dikirim ke bagian SDM untuk proses

persetujuan dan penetapan direksi lebih lanjut.

c. Mengevaluasi kebutuhan barang dan bahan yang diperlukan untuk

kelancaran operasional bagian pelelangan.

d. Memberikan saran dan pendapat kepada direksi terhadap proses

pelelangan/seleksi dilingkungan perusahaan agar diperoleh alternatif

sistem yang efektif dan efisien.

e. Memberikan data/informasi yang dibutuhkan oleh Auditor untuk

keperluan audit, baik internal maupun eksternal sehingga auditor

memperoleh bukti audit yang valid dengan tujuan audit.

19.Bagian Komersil

Tujuan bagian komersil adalah membantu Direktur Pemasaran

dalam melaksanakan fungsi-fungsi managemen sesuai dengan visi & misi

perusahaan yang berkaitan dengan Penjualan dan Pengadaan Barang &

(38)

harga, minimalisasi stock, penagihan pembayaran yang efektif dan

peningkatan arus kas masuk dengan tata kelola yang baik. Tugas pokok

bagian komersil sebagai berikut:

a. Mengevaluasi rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) & RKO

bagian komersil dan sasaran mutu dan monitoring strategic planning

dan RJP bagian komersil.

b. Mengevaluasi dan mernjamin program dan strategi penjualan,

kebijakan pemasaran yang berdasarkan informasi dan analisa pasar.

c. Mengevaluasi dan menjamin penjualan komoditi termasuk produk

datim yang dijual melalui PT. KPBN dan bursa berjangka Jakarta.

d. Mengevaluasi harga Idea price penjualan CPO CSPO, CPO Non

CSPO dan limbah padat/eks rekening. 300 dan penjualan CPO CSPO

dan CPO non CSPO melalui bursa berjangka Jakarta.

e. Mengevaluasi dan mengajukan penjualan aktiva non produktif melalui

kantor lelang negara.

20.Kepala Bagian TI & Transformasi Bisnis/CMR dan Manajemen Risiko

Tujuan jabatan kepala bagian TI & transformasi bisnis/CMR dan

manajemen risiko adalah melaksanakan fungsi manajemen dalam

mengimplementasikan PTB perusahaan termasuk teknologi informasi

melalui upaya strategi (strategic initiative) Sistem Manajemen PTPN III

serta Manajemen Resiko. Tugas pokok bagian TI & Transformasi

(39)

30

a. Mengevaluasi rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) dengan

cara mengevaluasi kinerja dan membandingkan pencapaian RKAP

tahun sebelumnya untuk menetapkan program dan rencana kerja.

b. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian direksi dalam

pelaksanaan Transformasi Bisnis dengan cara membadingkan KPI

dengan target agar program yang telah disusun dapat tercapai.

c. Merencanakan, menyusun program dan action plan dari Strategic

Initiative PTB dan manajemen resiko dengan cara mereview

pencapaiannya agar strategic target dapat tercapai.

d. Menyusun KPI tingkat perusahaan berdasarkan pencapaian KPI tahun

sebelumnya melalui monitoring dan evaluasi sehingga terciptanya KPI

yang objektif.

e. Menganalisa dan mengevaluasi program dan action plan dari Strategic

Initiative PTB dan manajemen risiko melalui rapat dan forum grup

diskusi sehingga program dan action plan dapat dipahami.

21.Kepala Bagian Pengembangan

Tujuan jabatan kepala bagian pengembangan adalah melaksanakan

fungsi manajemen dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan

kinerja operasional pengembangan bisnis dan industri yang berbasis

perkebunan sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Tugas pokok bagian pengembangan sebagai berikut:

a. Merencanakan program, target yang akan dicapai, ditindaklanjuti dan

evaluasi serta identifikasi kebutuhan sumberdaya untuk

(40)

b. Memberikan alternatif skala prioritas terhadap potensi perluasan areal

dan pembangunan pabrik yang merupakan pelaksanaan

pengembangan bisnis dan industri.

c. Melakukan survei dan kajian terhadap rencana pengembangan bisnis

dan industri termasuk pembangunan kebun plasma di sekitar unit

usaha perusahaan.

d. Merencanakan dan menyusun kebutuhan dan sumberdaya dalam

melaksanakan pengembangan areal, bisnis dan industri.

e. Memantau pelaksanaan pengembangan areal, bisnis dan industri.

22.Kepala Bagian Sekretariat perusahaan

Tujuan jabatan kepala bagian sekretariat perusahaan adalah

Membantu Direksi dalam melaksanakan fungsi manajemen terkait bidang

tugas penyelenggaraan kegiatan kesekretariatan perusahaan dan

memfasilitasi kegiatan Direksi dengan stakeholders, yang berhubungan

dengan pengaturan arus informasi antara perusahaan dengan stakeholders.

Tugas pokok bagian sekretariat perusahaan sebagai berikut:

a. Mengevaluasi RKAP/RKO dan RJP agar target kinerja yang

ditentukan dapat dicapai.

b. Menjamin dan mengawasi dalam pelaksanaan prosedur pemakaian

uang kerja bagian sekretariat perusahaan, kantor penghubung Jakarta

termasuk uang kerja dewan komisaris agar tercipta cost efectiveness.

c. Menjamin terbentuknya citra perusahaan (Corporate Image) yang

positif dan hubungan baik dengan stakeholders agar citra perusahaan

(41)

32

d. Mengevaluasi pelayanan pada stakeholders atas setiap informasi yang

dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi perusahaan agar diperoleh

informasi yang benar dan akurat.

e. Menjamin dokumentasi data-data dan dokumen yang terkait dengan

aktivitas perusahaan yang merupakan hasil evaluasi bagian teknis

terkait dan melakukan updating setiap bulannya sehingga diperoleh

data yang akurat.

f. Melaksanakan koordinasi, komunikasi dan konsultasi (3K).

D. Jaringan Usaha

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan bergerak dalam bidang

usaha perkebunan dengan komoditi utama kelapa sawit dan karet.Perusahaan

melakukan pengolahan hasil tanaman dari kebun sendiri, kebun plasma

maupun dari pihak-pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.

Pengolahan komoditi dan produk dihasilkan di dalam negeri dan hasilnya

dipasarkan di dalam negeri maupun diekspor ke luar negeri. Adapun

komoditi dan produk yang diolah PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

Medan berupa komoditi kelapa sawit diolah menjadi minyak sawit (CPO)

dan inti sawit. Untuk mendukung pemasaran komoditi yang dihasilkan,

seluruh BUMN perkebunan di Indonesia telah membentuk PT. Kharisma

Pemasaran Bersama Nusantara (PT. KPBN) yang berkedudukan di

Jakarta-Indonesia.PT. KPBN dibentuk untuk menjadi pusat pemasaran komoditi

(42)

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan menjadikan minyak

sawit dan inti sawit sebagai komoditi utama yang memberikan kontribusi

besar bagi pendapatan perusahaan.PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

Medan menggunakan penjualan dengan istilah pendapatan.Mutu produk

minyak dan inti sawit yang dihasilkan perusahaan sudah dikenal di pasar

lokal dan internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli.

1. Kelapa Sawit – Minyak Sawit dan Inti Sawit

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadikan minyak dan inti

sawit sebagai komoditi yang memberikan kontribusi besar bagi

pendapatan perusahaan.Mutu produk minyak dan inti sawit yang

dihasilkan perusahaan sudah dikenal di pasar lokal dan internasional

dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli.

2. Karet – Lateks, Crumb Rubber dan Rubber Smoke Sheet

Di seantero dunia, Sumatera dikenal sebagai penghasil karet bermutu

tinggi, lebih dari 54.000 hektar lahan PT. Perkebunan Nusantara III

(Persero) diusahakan untuk menghasilkan karet berkualitas terbaik di

dunia. Mutu produk RSS-1, SIR-1-, SIR-20 dan lateks pekat mampu

menembus pasar internasional, disejumlah pabrik ban terbesar seperti

Bridgestone, Good Year, Firestone, Hankook dan lainnya.

3. Industri Hilir Karet – Rubber Threads, Rubber Dockfender, Rubber

Article, Rubber Cownat, Conveyor Belt, Rubber Karlet dan Resin

Pabrik industri hilir karet didirikan pada tahun 1965 untuk

mengantisipasi perubahan fluktuasi pada karet alam dan persaingan kuat

(43)

34

memiliki 3 fasilitas pengolahan yang disebut dengan Rubber Threads,

Rubber Dockfender, Rubber Article, Rubber Cownaf, Coveyor Belt,

Rubber Karlet dan Resin adalah produk utama pabrik-pabrik tersebut.

Produk perusahaan telah menerima Indonesian Industries Standard (SII)

Certificate, International Quality Certificate ISO 9001: 2000 dan ISO

14001 1996, TUV dan OCOTEX.

E. Kinerja Usaha Terkini

Kinerja perusahaan tahunan tahun 2013 berdaskan Nomor Surat

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:KEP-100/MBU/2002

tanggal 04 Juni 2002 dan Keputusan RUPS PT Perkebunan Nusantara III

(Persero) tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP) Tahun Buku 2013, tanggal 17 Januari 2013 dan Surat Persetujuan

Revisi RKAP Nomor:S-634/MBU/2013 tanggal 09 Oktober 2013 adalah

sehat–AA (double A) dengan rincian:

1. Nilai skor aspek keuangan 61,50

2. Nilai skor aspek operasional 13,00

3. Nilai skor aspek administrasi 15,00

Total nilai skor 89,50

Berdasarkan hasil penilaian diatas, tingkat kesehatan perusahaan untuk

tahun 2013 dikategorikan sehat AA (double A) dengan total nilai skor 89,50.

1. Laporan posisi keuangan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan

entitas anak (konsolidasi) per 31 Desember 2013 ditutup dengan total aset

(44)

31 Desember 2013 sebesar Rp 12.093,48 milyar berada dibawah Rp

1.076,91 milyar atau 8,90% dan dibanding pe 31 Desember 2012 sebesar

Rp 10.208,93 milyar mengalami peningkatan sebesar Rp 807,64 milyar

atau 7,91%.

2. Jumlah penerimaan penjualan (termasuk anak perusahaan) dalam tahun

2013 mencapai Rp 5.732.518 juta dan laba PT Perkebunan Nusantara III

dan entitas anak (konsolidasi) sebelum PPh sebesar Rp 601.188 juta dan

laba setelah PPh sebesar Rp 367.304 juta.

3. Pencapaian laba komoditi karet dan kelapa sawit tahun 2013 memberikan

kontribusi masing-masing sebesar 6,45% dan 93,55% terhadap total laba

(rugi) konsolidasi sebelum PPh.

4. Penerimaan devisa dari penjualan produksi tahun 2013 sebesar USD$

71.318.020,81 atau setara Rp 735.873.128.093.

5. Penerimaan negara dari pasal 29 (kini) atas laba operasional tahun 2013

sebesar Rp 55.924 juta dari dividen atas pembagian laba tahun 2012 sesuai

keputusan RUPS dan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara

Nomor:S-756/MBU/2013 tanggal 20 Desember 2013 sebesar Rp 311.818 juta.

6. Disamping perusahaan memperoleh keuntungan, juga memperluas

lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat serta

meningkatkan taraf hidup karyawan dan petani.

F. Rencana Usaha

Rencana kegiatan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

tertuang dalam strategi usaha tahun 2013 dan Rencana Jangka Panjang

(45)

36

1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergi yang efektif dengan

mitrastrategik untuk mewujudkan peluang bisnis.

2. Melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitif terhadap

kecenderungan industri dan pergerakan pasar, mencermati pesaing.

3. Mematuhi aturan SHE-Safety, Health dan Environment-keselamatan,

kesehatan, dan lingkungan.

4. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi cost

effective.

5. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan tata nilai

dan paradigma baru.

Rencana Jangka Panjang (RJP) PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

tahun 2010-2014 (sebelum RUPS) disusun selain untuk memenuhi

permintaan pemegang saham, sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha

Milik Negara No:KEP-102/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, juga merupakan

(46)

37 BAB III

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

A. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi adalah organisasi, formulir, catatan dan laporan yang

dikoordinasi sedemikian rupa dan menyediakan informasi keuangan yang

dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan

(Mulyadi, 2001:02). Baridwan Zaki yang mengutip definisi Stettler

memberikan pengertian sistem akuntansi adalah formulir-formulir,

catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data

mengenai suatu usaha kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan

umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen

untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan

seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk

menilai hasil operasi (Baridwan, 2001:04).

Berdasarkan definisi sistem akuntansi tersebut diatas dapat

disimpulkan bahwa terdapat unsur pokok dalam suatu sistem akuntansi, yaitu:

formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta

laporan.

B. Pengertian Gaji

Instansi yang mempekerjakan orang disebut juga sebagai pegawai,

secara umum disebut karyawan dalam hal ini pegawai atau karyawan disebut

menjual jasa tenaga kerja yang dipergunakan untuk memperoleh imbalan yang

(47)

38

disebut dengan gaji. Pada umumnya, jumlah gaji ditetapkan secara bulanan.

Menurut instansi, gaji merupakan pembayaran yang dibayarkan kepada

pimpinan, pengawas, pegawai tata usaha dan sebagainya.

Beberapa pengertian gaji menurut para ahli menurut para ahli :

a) Menurut Warran, Reeve dan Fess (2006:7), pengertian gaji yaitu, gaji

umumnya merupakan pembayaran atas jasa manajerial, administratif,

jasa lain yang serupa. Tarif gaji biasanya disampaikan bulanan.

b) Menurut Mulyadi (2001:14), pengertian gaji adalah gaji umumnya

merupakan pembayaran atas penjualan jasa yang dilakukan oleh para

karyawan yang mempunyai jenjang jabatan, manajer dan dibayarkan

secara tetap setiap bulan.

c) Menurut Winarni dan Sugiyarso (2006:16), pengertian gaji adalah gaji

merupakan balas jasa yang dibayarkan kepada pemimpin-pemimpin,

pengawas-pengawas, pegawai tata usaha, dan pegawai-pegawai kantor

serta para manajer lainnya.

C. Unsur-Unsur Gaji

Dalam PT. Perkebunan Nusantara III, gaji penting bagi pegawai karena

merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai motivator dalam bekerja.

Gaji merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra

untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan.

Di dalam masyarakat masih mengganggap bahwa istilah gaji

(48)

Adapun unsus-unsur gaji pada PT. Perkebunan Nusantara III yaitu :

1. Gaji pokok, adalah gaji yang diberikan kepada PNS/CPNS yang

diangkat dalam suatu perangkat/golongan ruang atau masa kerja yang

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Tunjangan istri/suami, adalah tunjangan yang diberikan kepada

PNS/CPNS yang beristri/bersuami yang sah sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

3. Tunjangan anak, adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/CPNS

yang mempunyai anak (anak kandung, anak tiri, anak angkat) yang

belum berusia 21 tahun dan tidak atau belum pernah menikah dan tidak

mempunyai penghasilan sendiri.

4. Tunjangan jabatan, adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai

negeri sipil yang menjabat dengan jabatan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

5. Tunjangan jabatan struktural, adalah tunjangan yang berdasarkan pada

sekretariat daerah, dinas daerah dan lembaga lainnya.

6. Tunjangan jabatan fungsional, aadalah tunjangan jabatan yang

diberikan kepada pegawai negeri sipil yang menjabat jabatan fungsional

sebagaimana diatur dalam keputusan menteri yang membidangi

pendayagunaan aparatur negara.

7. Tunjangan beras, adalah tunjangan pangan yang diberikan kepada

pegawai negeri sipil dalam bentuk natura (beras) sebesar 10 kg per jiwa

(49)

40

Sifat gaji pada umumnya menurut Hartadi (1999:11) adalah :

1. Berlaku secara rasional

2. Dikeluarkan oleh pemerintah pusat

3. Biasanya ditinjau 5 tahun sekali

4. Ada sistem kenaikan dengan jumlah perincian dari pusat pemerintahan

5. Daftar pemberian adalah golongan/tingkat pekerja, dan

6. Diikuti dengan sistem tunjangan

Potongan-potongan yang ada dalam daftar gaji PT. Perkebunan

Nusantara III yaitu :

1. PFK Beras

2. Pajak Penghasilan

3. Potongan Subsidi Akses

4. Simpanan Wajib Pegawai

5. Sewa Rumah

6. Tunggakan Sewa Rumah

7. Hutang Kelebihan

8. Tabungan Perumahan

9. Potongan Lain-lain

D. Prosedur Pencatatan Gaji

Sebelum membahas masalah prosedur pencatatan gaji ada baiknya

terlebih dahulu dikemukakan pengertian prosedur itu sendiri. Dimana

prosedur merupakan rangkaian kegiatan administrasi yang biasanya

melibatkan beberapa orang untuk mencapai keseragaman tindak dalam

(50)

Adapun bagian-bagian yang diperhatikan dalam memilih prosedur

pencatatan gaji menurut Usry (1992:23-24) adalah sebagai berikut :

1. Prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur ini bertujuan untuk mencatat

waktu hadir karyawan yang diselengggarakan oleh fungsi pencatatan

waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu kantor administrasi

atau pabrik

2. Prosedur pencatatan waktu kerja, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi

karyawan difungsikan untuk keperluan distribusi biaya gaji karyawan

kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut.

3. Prosedur pembuatan daftar gaji, dalam prosedur ini fungsi pembuatan

daftar gaji yaitu membuat daftar gaji karyawan.

4. Prosedur distribusi biaya gaji, dalam prosedur ini biaya tenaga kerja

didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat

tenaga kerja.

5. Prosedur pembayaran gaji, prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan

fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas

kepada fungsi keuangan untuk membuat/menulis cek untuk pembayaran

gaji.

Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan prosedur pencatatan

gaji bagian-bagian yang terlibat dalam pencatatan tersebut sesuai dengan

(51)

42

1. Bagian Umum

a. Data Karyawan

Bagian personalia menugaskan pegawainya untuk menilai

pengawasan intern gaji dan upah sejak menerima pegawai-pegawai

yang diperlukan perusahaan, sehingga perusahaan mendapat karyawan

yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan. Data karyawan tersebut

dicatat mulai dari nama, nomor pegawai, status karyawan tersebut

(kawin, tidak kawin, anak yang dimiliki) yang diperlukan untuk

menentukan tunjangan tetap yang ditentukan oleh perusahaan dan

bagian penetapan dan keterangan lainnya.

b. Karyawan Pencatatan Gaji

Perusahaan memberlakukan kartu jam kerja setiap harinya yang

bertujuan untuk mencegah penyelewengan pencatatan kehadiran

karyawan. Perusahaan juga menggunakan sistem komputerisasi dalam

menghitung gaji karyawan serta jumlah hari dari setiap karyawan.

Data-data karyawan dan hal-hal sebagi data pembayaran gaji

karyawan.

2. Kepala Bagian Masing-masing Unit

Kepala bagian masing-masing unit mengecek kehadiran para

karyawan sebagai bahan pertimbangan perhitungan gaji dan kenaikan

(52)

Bagian Keuangan :

a) Kasir

Kasir bertugas menyerahkan gaji kepada karyawan yang telah

diterima setelah terlebih dahulu diperiksa kendalanya dan disetujui

oleh bagian keuangan. Setiap karyawan harus membubuhkan tanda

tangan ketika dia menerima pembayaran gaji. Tanda terima gaji

tersebut kemudian dikirimkan kasir ke bagian pembukuan akuntansi.

b) Bagian Pembukuan

Bagian ini bertugas menandatangani semua bukti-bukti dari

pembayaran gaji yang dilakukan kasir kemudian membukukan

pembayaran tersebut ke dalam buku besar gaji.

E. Prosedur Perhitungan Gaji

Besar kecilnya gaji karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III

(Persero) Medan dibayar setiap awal bulan serta tunjangan lainnya dan sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP). Gaji

pokok yang diterima karyawan berbeda jumlahnya karena dipengaruhi oleh

tingkat jabatan dan kedudukan dalam perusahaan.

Rumus Sistematis :

Pendapatan Bersih = Gaji Pokok + Tunjangan – Potongan

Adapun perhitungan gaji yang terdapat pada PT. Perkebunan Nusantara

III antara lain :

a. Gaji pokok besarnya sesuai dengan pangkat, golongan serta ruang gaji

(53)

44

b. Tunjangan istri/suami sebesar 10% dari gaji pokok.

c. Tunjangan anak sebesar 2% dari gaji pokok dalam hal kedua-duanya

suami/istri, pegawai negeri tunjangan keluarga (istri/suami/anak)

dibayarkan kepada pegawai negeri yang gaji pokoknya lebih tinggi .

d. Tunjangan jabatan diberikan menurut ketentuan yang berlaku.

e. Tunjangan pengabdian wilayah terpencil besarnya sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

f. Tunjangan beras besarnya ditentukan sesuai dengan keputusan menteri

keuangan.

Daftar Perhitungan Gaji Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

Medan Penghasilan

1. Gaji pokok Rp.XX

2. Tunjangan Istri/Suami Rp.XX

3. Tunjangan Anak Rp.XX

4. Tunjangan Perbaikan Penghasilan Rp.XX

5. Tunjangan Umum Rp.XX

6. Tunjangan Tambahan Umum Rp.XX

7. a. Tunjangan Jabatan Struktural Rp.XX

b. Tunjangan Jabatan Fungsional Rp.XX

8. Tunjangan Beras Rp.XX

Jumlah Bruto Rp.XX

(54)

10.Subsidi Asuransi Kesehatan Rp.XX

11.Pembulatan Rp.XX

Total gaji kotor Rp.XX

Potongan

1. PFK Beras Rp. XX

2. Pajak Penghasilan Rp. XX

3. Pot. Subsisi Askes Rp. XX

4. Simpanan Wajib Pegawai Rp. XX

5. Sewa Rumah Rp. XX

6. Tunggakan Sewa Rumah Rp. XX

7. Hutang Kelebihan Rp. XX

8. Tabungan Perumahan Rp. XX

9. Potongan Lain-lain Rp. XX

Total gaji bersih Rp.XX

F. Pengawasan Internal Gaji

Didalam pengawasan terkait, pengendalian merupakan suatu proses

yang dijalankan oleh dewan komisaris manajemen, dan personal lain yang

didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga

golongan tujuan keandalan pelaporan keuangan , kepatuhan terhadap hukum

dan peraturan yang berlaku, sedangkan pengertian dari pengendalian intern

gaji merupakan suatu proses yang dijalankan oleh orang sehingga dapat

diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai bukan keyakinan mutlak

(55)

46

berkaitan dalam bidang pelaporan keuangan, kepatuhan, operasi. Berbeda

dengan pengawasan intern gaji merupakan pengawasan yang sangat

membantu suatu organisasi dalam melaksanakan tugasnya sehingga

mempunyai peranan yang penting bagi instansi yang secara keseluruhan

bertujuan untuk mencegah dan menghindari dari terjadinya kesilapan,

kecurangan, penyelewengan, dan manipulasi lainnya pada PT. Perkebunan

Nusantara III. Pemberian gaji dilakukan perbulan sehingga dalam hal ini

pengawasan intern gaji telah dijalankan, dimana setiap pemberian gaji tiap

bulan dilaporkan. Hasil pemberian gaji menjadi tanggung jawab kepala bagian

keuangan (bendahara).

Pengertian pengendalian intern gaji dapat ditinjau dalam arti sempit

dan luas menurut AICPA. Dalam arti sempit “ prosedur-prosedur mekanis

untuk memeriksa ketelitian data-data administrasi, sedangkan dalam arti luas

sistem sosial yang mempunyai wawasan atau makna khusus yang berada

dalam organisasi instansi “.

Pengertian pengawasan intern dapat ditinjau dalam arti sempit dan luas

menurut Comitte On Auditing Procedure AICPA. Pengawasan internal

meliputi rencana organisasi serta semua cara ketentuan-ketentuan yang

dikoordinasikan, yang digunakan di dalam instansi untuk melindungi harta

milik instansi, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi,

meningkatkan efisiensi di dalam operasi dan mendorong, dipatuhinya

kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan. Pengawasan intern dalam arti

(56)

prosedur yang secara otomatis dapat saling memeriksa, dalam arti bahwa data

akuntansi yang dihasilkan oleh suatu bagian atau fungsi secara otomatis dapat

diperiksa oleh bagian atau fungsi lain dalam suatu organisasi instansi.

Demi terciptanya sistem akuntansi atas gaji serta pengawasan intern

gaji yang baik pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dilakukan

pembayaran gaji dan pelaksanaannya melibatkan beberapa bagian keuangan,

bagian akuntansi, dan bagian internal auditor.

1. Bagian Keuangan

Bagian keuangan bertugas memeriksa kebenaran perhitungan gaji

yang telah disajikan oleh kepala bagian keuangan kemudian diberikan

kepada masing-masing kabag lainnya.

2. Bagian Akuntansi

Bagian Akuntansi bertugas menandatangani semua bukti

pembayaran gaji lalu membukukannya ke dalam buku besar gaji.

3. Internal Auditor

Internal auditor bertugas mengawasi apakah prosedur pembayaran

(57)

48

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sebagai penutup penulis mencoba memberikan kesimpulan yang

berhubungan dengan pengendalian dan pengawasan intern gaji pada PT.

Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

1. Sistem pengawasan intern gaji pada PT. Perkebunan Nusantara III

(Persero) Medan yang telah diberikan berpengaruh dalam meningkatkan

prestasi kerja pegawai dan pegawai dapat bekerja secara efektif dan efisien

sehingga produktivitas kerja pegawai akan meningkat dan tujuan dapat

dicapai.

2. Setiap pembayaran didasarkan pada bukti pembayaran gaji pegawai

dilakukan secara tunai dan slip pembayaran gaji harus ditandatangani oleh

pihak yang bersangkutan.

3. Sistem pengawasan intern gaji sudah dimulai dari awal penerimaan

karyawan baru, pencatatan waktu kerja, perhitungan gaji, serta

pembayaran gaji. Prosedur ini telah ditempatkan sesuai bagian dan

ketentuan yang telah ditetapkan.

4. Sistem perhitungan gaji pegawai telah ditetapkan berdasarkan ketentuan

yang berlaku pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis mengemukakan saran sebagai

berikut :MM

(58)

1. Sistem pengawasan intern dalam pemberian gaji sangat berpengaruh

terhadap kinerja pegawai maka dari itu perhatian terhadap kesejahteraan

pegawai lebih ditingkatkan agar pegawai mempunyai kinerja yang lebih

baik lagi.

2. Sistem pelaksanaan pengawasan intern gaji mengenai slip pembayaran gaji

maupun dalam perubahan pangkat dan tarif telah efektif, mengingat tidak

pernah adanya keterlambatan dalam pembayaran. Hal ini tentunya lebih

dipertahankan dan ditingkatkan sehingga kesejahteraan pegawai bertahan

lama sehingga meningkatkan produktivitas pegawai.

3. Sistem pengendalian intern terhadap gaji yang dilakukan perusahaan

(59)

50

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 1990. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: BPTE

Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Ritonga Parlaungan, dkk. 2011, Bahasa Indonesia Praktis, Cetakan Kelima,Bartongan jaya,Medan.

Roechaty, Tresnati. 2007, Metodologi Penilitian Bisnis, Edisi Revisi, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Ruky, Ahmad S, 2001, Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Soemarso, S.R 2002. Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Kelima. Salemba Empat, Jakarta

Winarni, F dan G. Sugiyarso. 2006, Administrasi Gaji & Upah, Cetakan Pertama, Pustaka Widyatama, Yogyakarta.

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PTPN III (Persero) Medan

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Peraturan Direksi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Nomor: 04.01/PER/27/XI/2013 Tentang Pedoman Pengadaan Barang/jasa di Lingkungan PT Perkebunan Nusantara IV

Henni Papilayani: Sistem pemasaran komoditi teh pada PT.. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN OPERASIONAL PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

Tujuan sistem pengendalian terhadap aktiva tetap yang diterapkan oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan yaitu menghindari kecurangan terhadap pencatatan terhadap

yang diberikan oleh perusahaan sebagai balas jasa pada karyawan... umumnya, karyawan akan lebih produktif dan memiliki loyalitas

2007, Metodologi Penilitian Bisnis, Edisi Revisi, Mitra Wacana Media, Jakarta.. Ruky, Ahmad S, 2001, Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan,

Adapun tugas-tugas dari Kepala Bagian Teknologi PT Perkebunan. Nusantara III (Persero) Medan

Tugas akhir ini berjudul “Sistem Pengendalian Intern Aktiva Tetap Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan” yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat