• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

Universitas Sumatera Utara Fakultas Ekonomi

Program Diploma III Medan

PERANAN STRUKTUR ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

MEDAN

SKRIPSI MINOR DIAJUKAN OLEH :

MEILIZA NIM : 042103045

JURUSAN : KESEKRETARIATAN

GUNA MEMENUHI SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM DIPLOMA III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

▸ Baca selengkapnya: struktur organisasi pt kai beserta tugasnya

(2)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirohim

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena dengan

Rahmat dan Hidayah-Nya penulis di berikan petunjuk dan jalan, sehingga penulis

dapat menyelesaikan Skripsi Minor ini dengan baik. Adapun judul Skripsi Minor

ini adalah : “ PERANAN STRUKTUR ORGANISASI DALAM

MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA, PADA PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN “ .Maksud dan Tujuan di buat-Nya

Skripsi Minor ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Pendidikan Program Diploma III Fakultas Ekonomi pada Universitas Sumatera

Utara.

Dalam menyelesaikan tugas ini penulis banyak menerima bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu dengan segala ketulusan hati, penulismengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. EC selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Ulfah, MS, selaku ketua jurusan kesekretariatan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Friska Sipayung, MSi, selaku Sekretaris Jurusan Kesekretariatan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Ulfah, MS, selaku Dosen pembimbing yang telah banyak

membantu serta memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis

dalam menyelesaikan Skripsi Minor ini.

(3)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

5. Bapak H. Mhd, Simba Sembiring, SE, selaku Kasubbag Akademik

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh Dosen, Staf dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

7. Kepada seluruh, Direksi dan karyawan PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA III MEDAN, yang telah memberikan data dan keterangan

yang di perlukan dalam penulisan Skripsi Minor ini.

8. Bapak Andi, Bapak Ihsanudin, Ibu Hermida, Ibu Saida, Ibu Ardina, Ibu

Titien, Ibu Aminah, dan Ibu Sri yang berada di bagian Umum PTPN III

yang cukup ramah dan banyak membantu penulis.

9. Specially buat kedua orang tua ku tersayang. Ayahanda (Masrizal) dan

Ibunda tercinta (Siti Rohayati) yang telah mendidik, membersarkan, dan

memberikan doa, dan dukungan, semangat, serta kesabaran sehingga

penulis dapat menyelesaikan studinya dengan baik, semoga Allah SWT

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada mereka dan semoga jerih

payah penulis dapat menjadi pelega dan penyejuk kelatihan ayah dan

bunda tercinta selama ini

10.Buat kakak qu (Iin/Fadli) (Sitifatimah / ovan) (Abangku yang paling

ganteng, Subhana Rizal), and Adik qu tersayang ( Muhammad Arif

Almunawar, jangan nakal-nakal ya sayang and buat keponakan qu

yang ganteng “ Rizky” jangan Rewel dirumah ya sayang, kasian nenek.

11.And buat my lovely “ y2j ” yang jauh cepat pulang ya sayang “ am

waiting for you forever “ thanks selama ini udah ngasi semangat and

dukungan. I miss you.

(4)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

12.Thanks to all my friends, in Secretary Department,….. specially “

Stambuk 2004”.

13.Thaks for my best friend Agnes” walaupun cerewet thanks banget atas

semangat dan dukungan sukses buat lo nes and my friend sweety beby

yang setia menemani aku modar-mandir sukses buat lo juga beb. Kalau

merid jangan lupa ngunang-ngundang oke.

14.To my friend di D-III keuangan, Idar, cici, yuni, julia, siska, muafaz, dani

didi, sukses yo buat lo-lo pade jangan lupa kalau merid undang-undang

aku ya.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan berkat dan rahmat-Nya

kepada segenap pihak yang telah membantu penulis.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca sekalian.

Medan, Desember 2007 Penulis

Meiliza

(5)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN BAB II PERANAN STRUKTUR ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN A. Profil Perusahaan ... 5

1. Sejarah Singjkat Perusahaan ... 5

2. Struktur Organisasi Perusahaan ... 8

3. Wilayah Kerja Dan Komposisi Usaha ... 18

B. Pengertian Organisasi Dan struktur Organisasi ... 21

C. Azas-Azas Organisasi dan Fungsi Organisasi ... 24

D. Bentuk-bentuk Struktur Organisasi ... 31

E. Hambatan Dalam Organisasi ... 39

F. Pengukuran Efisiensi Kerja Organisasi Perusahaan ... 43

BAB III ANALISIS DAN EVALUASI A. Organisasi Dalam Perusahaan ... 47

B. Efisiensi Kerja Karyawan ... 49

C. Hubungan Organsiasi dengan Efisiensi Kerja Karyawan ... 50

D. Hambatan-Hambatan Dalam Organisasi ... 51

(6)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(7)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Perusahaan adalah sebagai suatu badan usaha yang juga di artikan

sebagai suatu organisasi yang dijalankan dalam penyediaan barang dan jasa guna

memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh itu Struktur Organisasi sangat penting

bagi perusahaan karena merupakan pencerminan lalu lintas wewenang dan

tanggung jawab didalam perusahaan secara vertical dan pencerminan hubungan

antara bagian yang satu dengan yang lain secara horizontal dan juga menunjukkan

posisi-posisi fungsi-fungsi dan bagian-bagian didalam perusahaan yang

berbeda-beda.

Struktur organisasi dalam suatu perusahaan mutlak harus dibentuk oleh

pimpinan perusahaan agar berubah menjadi anggota perusahaan yang tidak

tumpang tindih. Struktur organisasi yang telah dibuat akan membantu

memberikan pengertian yang jelas tentang pembagian tugas yang terdapat pada

suatu perusahaan atau dengan kata lain struktur organisasi dapat menunjukkan

kerangka dan susunan perwujudan pada hubungan-hubungan diantara

fungsi-fungsi bagian-bagian (posisi) yang menujukkan kedudukan, tugas, wewenang,

dan tanggung jawab setiap karyawan dalam perusahaan dengan demikian

diharapkan tercapainya suatu koordinasi yang efektif, diantara unit-unit maupun

bagian-bagian dalam organisasi dengan demikian tujuan yang telah ditetapkan

(8)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

Didalam struktur organisasi juga mengandung unsur-unsur yang harus

ditetapkan yaitu, spesialisasi kerja, standarisasi kegiatan, koordinasi kegiatan,

sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja. Agar

struktur organisasi yang telah dipergunakan oleh suatu perusahaan dapat

bermutu baik dan setiap kegiatan dalam organisasi dapat dijalankan dan

diterapkan secara lebih terarah dan teratur maka perlu dipikirkansuatu cara

yang lebih terkoordinir agar tujuan organisasi yang telah ditetapkan bersama

dapat tercapai dengan harmonis, efektif dan efisien.

Berdasarkan uraian di atas maka alasan penulis memilih judul skripsi

minor ini adalah :

1. Penulis ingin mempelajari serta memperdalam pengetahuan tentang

peranan struktur pada suatu perusahaan PT.Perkebunan Nusantara III

(Persero ) Medan.

2. Penulis mencoba membandingkan pengetahuan teoritis yang telah

diperoleh dari perkuliahan dengan masalah-masalah yang terjadi dalam

perusahaan.

B. Perumusan Masalah

Masalah adalah suatu kondisi atau keadaan yang menyimpang dari apa

yang diharapkan dengan apa yang telah dicapai dengan kata lain masalah yaitu,

hasil kini (akhir) yang tidak memenuhi target yang telah ditentukan

sebelumnya, karena setiap perusahaan tidak pernah luput dari masalah.

Berdasarkan judul yang telah dipilih penulis maka sangatlah luas peranan

(9)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

penelitian yaitu “ BAGAIAMANA PERANAN STRUKTUR ORGANISASI

DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA PADA PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN.

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

Setiap kegiatan yang dilaksanakan tentu memiliki tujuan tertentu, dengan

adanya tujuan maka arah dari suatu kegiatan akan menjadi jelas dan sesuai

dengan sasaran yang ingin dicapai. Adapun tujuan dari pembahasan skripsi

minor ini adalah :

1. Untuk lebih mengetahui bagaimana mengukur peranan organisasi dalam

meningkatkan efisiensi kerja.

Adapu manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai sumber informasi dan bahan masukan bagi perusahaan dalam

mengoptimalkan kegiatan struktur organisasi agar terwujud efisiensi dan

efektifitas kerja.

2. Mengetahui secara langsung apakah teori-teori yang penulis peroleh

selama perkuliahan sesuai dengan praktek pada suatu perusahaan.

3. Menambah wawasan dan pengalaman penulis tentang struktur organisasi

pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

D. Metode Penelitian

Penelitian suatu usaha yang dilakukan untuk mendapatkan data-data dan

(10)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

diketahui. Dalam penyusnan skripsi minor ini, penulis mengumpulkan data-data

dan bahan pendukung dengan menggunakan metode penelitian sebagai berikut :

1. Lokasi penelitian dilakukan pada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III

(PERSERO) Jl. Sei Batang Hari No.2 Medan

2. Sumber data

a. Data Primer

Adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber atau objek

penelitian. Penelitian ini diperoleh langsung dari wawancara langsung

untuk mendapatkan keterangan yang dapat membantu dalam penyusunan

penelitian.

b. Data Sekunder

Adalah data berupa teori yang diperoleh dari kepustakaan melalui

literatur, buku-buku dan tulisan ilmiah yang berkenaan dengan masalah

yang diteliti

3. Teknik Pengumpulan data

a) Teknik observasi (pengamatan) merupakan suatu teknik pengumpulan

data melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti.

b) Teknik Interview (wawancara) merupakan suatu teknik berkomunikasi

dua arah untuk mendapatkan data dari responden yang berkenaan dengan

(11)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

4. Metode Analisa

a) Deskriptif

Dengan metode ini data yang sudah terkumpul digolongkan atau

dikelompokkan, dianalisis dan diinterprestasikan dengan demikian penulis

akan mendapat gambaran yang sebenarnya tentang perusahaan.

b) Deduktif

Meliputi bagaimana cara mengambil kesimpulan yang berlaku

diperusahaan berdasarkan teori yang diterima dan cara umum sebagai

(12)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN & URAIAN TEORITIS

A. Profil Perusahaan

1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14

(Empat Belas) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang

usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Pembentukan

perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan pross

pengambil-alihan perusahaan-perusahaan perkebunan Belanda pada tahun 1958 oleh

pemerintah RI yang dikenal sebagai proses “Nasionalisasi” perusahaan asing

menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Embrio yang turut membentuk

perusahaan berasal dari NV Rubber Cultur Maatchappij Amsterdam (RCMA) dan

NV Cultur Kij’de Oeskut (CMO) yang merupakan perusahaan perkebunan

Belanda yang beroperasi di Indonesia sejak jaman kolonial pada masa pemerintah

Hindia Belanda.

Langkah awal perusahaan dimulai padatahun 1958 dengan nama

perusahaan Perkebunan Negara Baru Cabang Sumatera Utara (PPN Baru). Setelah

mengalami beberapa kali perubahan bentuk / status badan hukum sejalan dengan

undang-undang (UU) dan Peraturan Pemerintah (PP) yang ada. Pada tahun 1986

PPN tersebut diorganisasikan menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Perkebunan

Negara (PPN) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk hukumnya dialihkan

(13)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas terhadap kegiatan

usaha BUMN. Pemerintah telah mencanangkan program restrukturisasi BUMN

sub-sektor perkebunan melalui penggabungan usaha berdasarkan wilayah

ekploitasi dan perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah

penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang

terdiri dari PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), PT. Perkebunan Nusantara IV

(Persero), PT. Perkebunan Nusantara V (Persero) disatukan pengelolaannya oleh

Direksi PT.Perkebunan Nusantara III (Persero). Selanjutnya melalui peraturan

Pemerintah Nomor 8 tahun 1996 ketiga perusahaan tersebut yang wilayah

kerjanya berada di propinsi Sumatera Utara digabungkan menjadi satu perusahaan

dengan mana PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) yang berkedudukan di

Medan, Sumatera Utara.

PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan Akta Notaris

Harun Kamil, SH. Nomor : 36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah mendapat

pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan

Nomor C2-83331.HT.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 serta diumumkan dalam

Berita Negara RI Nomor : 81 tahun 1996, tambahan Nomor : 8674/1996. Pada

saat ini PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki lahan perkebunan yang

didukung dengan pabrik pengolahan untuk masing-masing komoditi tersebut.

Lahan perkebunan Perseroan tersebar di 5 (lima) Daerah tingkat II dipropinsi

Sumatera Utara yaitu Kabupaten Deli Serdang, Simalungun, Asahan, Labuhan

Batu, dan Tapanuli Selatan.

Sampai dengan tahun 2005, luas lahan yang dikelola mencapai 161.316,78

(14)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

Plasma. Kebun sendiri terdiri dari 101.548,87 Ha tanaman Kelapa Sawit,

40.213,97 Ha tanaman Karet, sedangkan kebun PIR Plasma terdiri dari 10.403,14

Ha tanaman kelapa sawit dan 9.150,80 Ha tanaman karet. Sampai pada tahun

2005, Perseroan memiliki 11 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan total kapasitas

510 ton Tandan Buah Segar (TBS) / jam, 11 unit Pabrik Karet dengan kapasitas

202,80 ton Karet Kering (KK) / hari. Sebagai BUMN pengurusan dan pengawasan

pengusahaan mengacu kepada peraturan pemerintah yang berlaku. Adapun dasar

pengangkatan dan pemberhentian manajemen perseroan ditetapkan berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara RI Nomor :

KEP-213/M-MBU/2003 tanggal 05 Juni 2003, susunan keanggotaan Komisaris Perusahaan

Perseroan adalah sebagai berikut :

Komisaris Utama : Ir.Soegiat

Komisaris : Drs. Mulyohadi Sastrodarmojo, SH

Komisaris : Prof.DR.Chairuddin P.Lubis, DTM & H

Komisaris : Aries Mufti

Komisaris : Heri Sebayang

Dan untuk keanggotaan Direksi sesuai dengan Surat Keputusan Menteri

Badan Usaha Milik Negara RI Nomor : KEP-245/MBU/2003 tanggal 19 Juni 203

tentang pembentukan dan pengangkatan anggota-anggota Direksi Perusahaan

PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) dengan susunan sebagai berikut :

Direktur Utama : Ir.H.Amri Siregar

Direktur Produksi : Ir. H.Amal Bakti Pulungan, MM

Direktur SDM/Umum : H.M.Rachmat Prawirakesumah, SE,MM

(15)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

Direktur Pemasaran : Dr. H.Syahlan Batubara, Ak

2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan alat bagi perusahaan untuk menciptakan

hubungan kerjasama yang baik, menghilangkan hambatan dan pelaksaan yang

disebabkan oleh kebingungan dan ketidak tentuan dalam pemberian tugas.

Organisasi merupakan suatu bentuk atau wadah dari sekelompok manusia

dalam usahanya untuk mencapai tujuan. Agar organisasi dapat berjalan dengan

baik diperlukan struktur organisasi. Struktur organisasi dibentuk untuk

menciptakan suatu pola yang dapat mempertinggi efisiensi kerja, sedangkan

organisasi bertujuan memiliki hubungan baik diantara setiap bagian di dalam

kelompok kerja yang ada dalam suatu perusahaan. Dengan demikian akan terdapat

kordinasi yang baik diantara setiap bagian kerja yaitu adanya suatu kesatuan

perintah dan tanggung jawab serta pengawasan.

Di dalam perusahaan pada umumnya diadakan klasifikasi jabatan,

sehingga setiap jabatan mempunyai nomor kode klasifikasi menurut pentingnya

kedudukan dalam organisasi. Pada struktur organisasi ada 3 (tiga) bagian

kelompok antara lain sebagai berikut :

a. Lapisan pucak, lapisan ini disediakan untuk pemegang pimpinan tertinggi atau

presiden direktur, dengan tugas mengembangkan organisasi, mengembangkan

sistem informasi, dan mengembangkan sistem manajemen.

b. Lapisan Menegah, lapisan ini disediakan untuk semua pimpinan puncak,

dengan tugas mengembangkan organsiasi, mengembangkan sistem informasi

(16)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

c. Lapisan bawah, lapisan ini terdiri dari pekerjaan pelaksana perintah yang

diterapkan oleh atasannya.

Oleh karena itu struktur organisasi ini diharapkan dapat mencapai suatu

koordinasi yang efektif diantara unit-unit maupun bagian di dalam organisasi.

Sehingga struktur organisasi yang digunakan harus disesuaikan dengan

kondisidan kebutuhan perusahaan agar pendayagunaan sumber daya yang ada

dapat dioptimalkan.

Struktur organisasi perusahaan pada PT.Perkebunan Nusantara III Medan

berbentuk “ Organisasi Garis dan Staff” dengan tanggung jawab dan wewenang

di dalam perusahaan secara vertikal serta mencerminka hubungan antara

bagian-bagian yang ada secara horizontal. Struktur organisasi yang dibuat sesuai dengan

surat Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN RI / Kepala Badan

Pembina BUMN Nomor : KEP 213/M-MBU/2003 tanggal 05 Juni 2003.

URAIAN TUGAS

Di dalam organisasi PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan,

sumber wewenang berasal dari Direktur Utama yang selanjutnya didelegasikan

kepada empat Direktur terkait yaitu : Direktur Produksi, Direktur Keuangan,

Direktur Perencanaan dan Pengembangan, dan Direktur Sumber Daya Manusia /

Umum. Berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab Direksi PT.Perkebunan

Nusantara III (Persero) Medan yang dapat dilihat sebagai berikut :

a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat umum Pemegang Saham adalah pimpinan tertinggi yang membawahi

Dewan Komisaris, Direktur, serta setingkat dibawahnya.

(17)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

• Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris

• Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penggunaan modal atau asset

perusahaan sesuai dalam mencapai tujuan

• Mengawasi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas yang telah

dibebankan kepadanya oleh pemegang saham.

b. Dewan Komisaris

Dewan komisaris terdiri dari satu komisaris dan empat komisaris anggota

yang bertugas untuk mengawasi pekerjaan Direktur Utama.

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah :

• Memberikan nasehat kepada pimpinan.

• Membantu pimpinan di dalam menginvestasikan dana perusahaan.

• Mengawasi jalannya perusahaan

c. Direktur Utama

Direktur Utama fungsi utamanya adalah mengarahkan, memberdayakan

seluruh sumber daya perusahaan secara optimal untuk mewujudkan visi dan misi

perusahaan.

Tugas dan tanggung jawab Direktur Utama adalah :

• Membangun perusahaan kelas dunia yang berbasis Agribisnis

• Melaksanakan Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik di semua jajaran

Meningkatkan nilai perusahaan melalui pelaksanaan The Business Succes

(18)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

• Mewujudkan porfolio business perusahaan yang memberikan keuntungan

dan nilai tambah.

• Mensukseskan pelaksanaan Sistem Manajemen ISO 9000, ISO 14000 dan

SMK3.

Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui Teknologi

Informasi (TI) yang terintegrasi dan berbasis data base, serta

membedayagunakan secara maksimal.

Sasarannya adalah :

Terciptanya perusahaan kelas dunia yang berbasis Agribisnis dengan

Score Baldrige minimum 750

Tercapainya Net Provit Margin (NPM) 15 % dan Return On Assets (ROA)

20 %.

d. Direktur Produksi

Direktur Produksi fungsi utamanya adalah mengelola sumber daya produksi,

sarana dan prasarana sehingga tercapainya kinerja bidang produksi secara

optimal.

Tugas dan tanggung jawabnya adalah :

• Menetapkan dan mewujudkan sasaran strategi dibidang produksi

Menetapkan sistem kerja (Work System) dibidang produksi untuk

mewujudkan operational excellence

• Menterjemahkan kebutuhan pasar menjadi pelaksanaan operasional

dibidang produksi

(19)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

• Mengendalikan biaya produksi pada tingkat yang lebih efisien.

• Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000 dan

SMK3.

Menetapkan sistem sarana dan prasana informasi melalui Teknologi

Informasi (TI) yang terintegrasi dan berbasis data base, serta

memberdayagunakan secara maksimal

Sasarannya adalah :

• Tercapainya komposisi umur tanaman, kelapa sawit (TBM 12 % dan TM

84 %), karet (TBM 16 % dan TM 80 %), peremajaan tanaman kelapa

swait / karet 4 % setiap tahun, komposisi komiditi tanaman kelapa sawit

70 % dan tanaman kaert 30 %.

• Produktivitas tanaman kelapa sawit sebesar 25 Ton TBS/Ha/Thn dan

produktivitas tanaman karet sebesar 1600 Kg K/Ha/Thn.

Tercapainya Rendemen CPO sebesar 24 % dan inti sawit sebesar 5 %.

• Tercapainya kualitas hasil olah produksi sesuai standart.

• Tercapainya hasil pokok produksi (harga pokok kebun) 65 % terhadap

harga jual.

• Tersedianya kapasitas oleh PKS minimum 90 % untuk 30 Ton TBS/jam

dan 83 % untuk 60 Ton /jam dengan tingkat efisiensi sebesar 91 %-93%

dan kapasitas pabrik karet sesuai permintaan dan tidak melampaui

kapasitas yang tersedia

• Terwujudnya proses produksi sesuai standart ISO 9000, ISO 14000 dan

(20)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

e. Direktur Keuangan

Direktur Keuangan fungsi utamanya adalah mengelola dan memberdayakan

sumber daya keuangan secara tepat guna, sehingga tercapainya cash flow, dan

biaya operasional perusahaan yang efektif dan efisien

Tugas dan tanggung jawabnya :

• Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan

Melaksanakan Assets Assesment secara berkesinambungan untuk

memberdayakan asset potensial

• Mengkoordinasikan dan memberikan pengarahan dalam penyusunan

RKAP/ RKO dan RJP

• Memonitor dan mengevaluasi biaya produksi (harga pokok FOB) melalui

pemanfaatan Actifity Based Requirement minimum 2 (dua) bulan

kebutuhan dana profesional.

• Mencari sumber dana bagi pertumbuhan perusahaan

• Membuat Laporan Manajemen Interim dan Laproan Keuangan

Konsilidasian.

• Membangun sarana dan prasarana informasi manajemen keuangan melalui

teknologi Informais (TI) yang terintegrasi dan berbasis data base, serta

memberdayagunakan secara maksimal,

Menjalin hubungan yang harmonis dengan Stake Holders

• Mensukseskan pelaksanaan Sistem Manajemen ISO 9000, ISO 14000 dan

(21)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

• Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui data base, serta

memberdayagunakan secara maksimal.

Sasarannya adalah :

Terciptanya Cost Eventiveness pada tingkat harga pokok ( FOB ) ≤ 80%

dari nilai penjualan, dan tercapainya Asset Turn Over (ATO) sebesar 1,1

kali.

Terpeliharanya Solvabilitas pada tingkat DER ≤ 40 : 60.

Terpilihnya Likuiditas pada tingkat ≥ 150%.

f. Direktur Pemasaran

Direktur pemasaran fungsi utamanya adalah mengelola dan memberdayakan

sumber daya pemasaran dan pengadaan secara optimal , sehingga tercapainya

kepuasan pelanggan dan pemasok.

Tugas dan tanggung jawab :

• Menetapkan dan megavaluasi upaya strategi dan kebijakan pemasaran

serta pengadaan barang dan jasa.

• Mencari dan membina hubungan dengan mitra bisnis (pemasok dan

pelanggan ) serta mitra aliansi.

• Menetapkan pengendalian persediaan hasil produksi seta bahan baku dan

pelengkap.

• Menetapkan kebijakan dalam menyiasati perkembangan pasar dan

perilaku pesaing (market intelligence ).

(22)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

• Menginformasikan kebutuhan pasar secara berkesinambungan kepada

Direktur Produksi.

Merancang proses bisnis dan (work system ) bidang pemasaran dan bidang

penggadaan barang dan jasa untuk mewujudkan operational exellence.

• Memasarkan produk dengan biaya penjualan yang efisien , nilai penjualan

optimal dan terciptanya keputusan pelanggan.

• Mengendalikan biaya penjualan dan biaya pengadaan pada tingkat yang

efisien.

• Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000 dan

SMK3.

Menetapkan sistem sarana dan perasarana informasi melalui Teknologi

informatika (TI) yang terintegrasi dan berbaris data base, serta

memberdayagunakan secara maksimal.

Terciptanya peningkatan nilai penjualan sebesar 10% setiap bulan.

Terwujudnya Account Receivable (A/R ) TurnOver ≤14 hari

Terciptanya Finished Goods Inventory Turn Over 16 kali.

Tercapainya Inventor Turn Over 8 kaki.

Tercapainya Economic Order Quality 2 kali ( pupuk ) dan 4 kali ( barang

lainnya ).

(23)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

g. Direktur Sumber Daya Manusia / Umum

Direktur Sumber Daya Manusia / Umum fungsi utamanya adalah mengelola

dan memberdayakan sumber daya manusia dan sarana pendukung lainnya

sehingga tercapainya kinerja bidang SDM / Umum yang optimal.

Tugas dan tanggung jawabnya :

• Menetapkan kebutuhan Sumber Daya Manusia (kompetensi, kualitas dan

waktu) sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Menetapkan sistem kerja (work system) bidang SDM untuk mewujudkan

operational exellece.

• Melaksnakan mapping personal secara periodik

• Menetapkan dan melaksanakansistem pendidikan dan pelathan

• Menetapka sistem kompensasi dan renumerasi

• Menetapkan sistem jenjang karier karyawan.

• Menetapkan sistem rekruitmen karyawan.

Menetapkan program peningkatan kesejahteraan (Quality Of Life)

• Menetapkan sistem survey kepuasan karyawan

• Menetapkan kebijakan dan memenuhi aspek legal perusahaan

Menjalin hubungan yang harmonis dengan Stake Holders

• Menetapkan kebijakan dan mengevaluasi pelaksanaan bina lingkungan

• Mengendalikan biaya pembinaan SDM dan Umum secara efisien

• Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000 dan

(24)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui Teknologi

Informasi (TI) yang terintegrasi dan berbasis data base, serta

memberdayagunakan secara optimal.

Sasarannya adalah :

• Terwujudnya jumlah tenaga kerja sesuai dengan rasio yang ditetapkan

Terwujudnya Competence Level Index ( CLI) 10

Terwujudnya Employee Satisfaction Index (ESI) : 75 %

Terwujudnya seluruh aspek legal perusahaan pada tingkat Zero Risk

Terwujudnya lingkungan kerja yang aman pada tingkat Zero Cinfict dan

Zero Accident Visi dan Misi Perusahaan Visi

PT.Perkebunan Nusantara III Medan mempunyai Visi yaitu :

“Menjadi Perusahaan Agro-Industri Berbasis Perkebunan yang Tangguh dan

Kompetitif di pasar Global. Misi

Misi PT. Perkebunan Nusantara III Medan yaitu :

a) Mengembangkan usaha perkebunan dan industri hilir yang ramah

lingkungan dengan teknologi tepat guna, sehingga diperoleh produksi

yang maksimal, mutu yang baik, biaya yang efisien dan nilai tambah

yang terus meningkat.

b) Mengembangkan kinerja pemasaran yang optimal, baik di dalam maupun

di luar negeri, untuk memenuhi kepuasan pelanggan, pada gilirannya

(25)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

c) Meningkatkan keuntungan dan manfaat secara berkelanjutan bagi negara,

pemegang saham, karyawan pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya, sesuai dengan amanat pendirian perusahaan.

3. Wilayah Kerja dan Komposisi Usaha

PT. Perkebunan Nusantara III Medan yang berkantor pusat di Medan,

mempunyai wilayah kerja di enam (6) daerah Tingkat II di Propinsi Sumatera

Utara yakni:

- Kabupaten Deli Serdang

- Kotamadya Tebing Tinggi

- Kabupaten Asahan

- Kabupaten Simalungun

- Kabupaten Labuhan Batu

- Kabupaten Tapanuli Selatan

Kebun-kebun yang dkelola PT.Perkebunan Nusantara III berjumlah 33

kebun, terdiri dari kebun sendiri dan kebun plasma yang dikelompokkan

kedalam 3 wilayah kerja dengan luas area seluruhnya adalah 186.910,72 Ha.

Terdiri dari 166.606,94 Ha luas kebun sendiri dan 20.303,78 Ha luas kebun

(26)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

Tabel 1

UNIT KEBUN PT.PERKEBUNA NUSANTARA III MEDAN

KEBUN LOKASI BUDIDAYA

WILAYAH

1. Aek Terop

Kebun Sendiri

2. Sei Baruhur

3. Torgamba

4. Sei Daun

5. Sei Meranti

6. Bukit Tujuh

- Aek Raso

Kebun Plasma

WILAYAH

1. Sei Pucup

2. Pulau Mandi

3. Bandar Selamat

4. Membang Muda

5. Rantau Prapat

6. Merbau Selatan

7. A.Nabara Utara

8. A.Nabara Selatan

9. Sisumut Labuhan Batu Labuhan Batu Labuhan Batu Labuhan Batu Labuhan Batu

Labuhan Batu / Tapsel

Labuhan Batu Asahan Asahan Labuhan Batu Labuhan Batu Labuhan Batu Labuhan Batu Labuhan Batu Labuhan Batu Labuhan Batu Kelapa Sawit Kelapa Sawit Kelapa Sawit Kelapa Sawit Kelapa Sawit Kelapa Sawit Kelapa Sawit Kelapa Sawit/Karet

Kelapa Sawit / Karet

Kelapa Sawit / Karet,Kakao

Kelapa Sawit / Karet

Kelapa Sawit / Karet

Kelapa Sawit / Karet

Kelapa Sawit

Kelapa Sawit

(27)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

10.Haposan

11.Batang Toru

1. PIR Wil.Utara

Kebun Plasma

2. PIR Wil. Selatan

WILAYAH

1. Sei Putih

2. Tanah Raja

3. Sarang Ginting

4. Silau Dunia

5. Rambutan

6. Gunung Pamela

7. Gunung Monaco

8. Gunung Para

9. Bangun

10.Bandar Betsy

11.Sei Mengkei

12.Sei Silau

13.Huta Padang

1. BT.Partimbalan *)

Kebun Plasma

2. PIR Lok.Asahan**)

Tap. Selatan Asahan Labuhan Batu D. Serdang D. Serdang D. Serdang Deli Serdang /Simalungun D.Serdang /T.Tinggi D.Serdang D.Serdang Simalungung Simalungung

Asahan / Simalungun

Asahan

Asahan

Simalungun

Asahan

Kelapa Sawit / Karet

Kelapa Sawit / Karet,Kakao

Karet

Kelapa Sawit / Karet

Kelapa Sawit / Karet,Kakao

Kelapa Sawit / Karet

Kelapa Sawit / Karet,Kakao

Kelapa Sawit / Karet,Kakao

Kelapa Sawit / Karet

Kelapa Sawit / Karet,Kakao

Kelapa Sawit, Kakao

Kelapa Sawit / Karet,Kakao

Kelapa Sawit / Karet,Kakao

Kelapa Sawit / Karet

Kelapa Sawit / Karet

Kelapa Sawit / Karet

Kelapa Sawit / Karet

Kelapa Sawit

Kelapa Sawit

(28)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

B. Pengertian Organisasi dan Struktur Organisasi 1. Pengertian Organisasi

Organisasi merupakan alat bantu dalam manajemen untuk memperlancar

usaha yang dijalankan. Organisasi akan merancang satuan organisasi dan jabatan

yang akan menentukan fungsi mereka dan memperinci hubungan-hubungan

diantara satuan-satuan dan personil-personilnya. Oleh sebab itu, menyusun

struktur organisasi merupakan langkah pertama sebelum kegiatan lainnya

dilaksanakan karena adanya struktur organisasi maka akan tercermin pembagian

tugas dan tanggung jawab serta akan memudahkan dalam menuntun,

mengarahkan, dan pengawasan dari suatu perusahaan. Merupakan suatu

penggabungan pekerjaan yang para individu atau kelompok-kelompok harus

melakukan dengan bakat-bakat yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas

sedemikian rupa, memberikan saluran terbaik untuk pemakaian yang efisien,

sistematis, positif, dan terkoordinasi dari usaha yang tersedia. (Sutarto, 1993 : 22).

Di dalam defenisi tentang organisasi, terdapat bermacam pendapat para

ahli yang satu sama lain berbeda. Hal ini terkait dengan perbedaan sudut pandang

para ahli dan juga faktor disiplin ilmu berlainan. Akan tetapi jika dilihat dari

unsur-unsur yang terkandung di dalam masing-masing defenisi tersebut terdapat

kesamaan. (Supardi & Syaiful Anwar, 2002 : 4).

Berikut adalah beberapa pendapat para ahli mengenai defenisi organisasi :

1. Chester I Bernand

“Organisasi adalah suatu sistem kegiatan kerjasama dari dua orang atau lebih,

sesuatu yang tidak terwujud dan tidak terwujud dan tidak bersifat

(29)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

2. G.R.Tery

“ Organisasi berasal dari perkataan “organisasi” yaitu suatu struktur dengan

bagian-bagian yang demikian diintegrasi hingga hubungan mereka satu sama

lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan. Jadi sebuah

organisasi terdiri dari dua bagian pokok yaitu : (1) Bagian bagian dan (2)

Hubungan –hubungan”.

3. John Pfiffner & S. Owen Lane

“ Organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan yang harus dilaksanakan

oleh orang-orang, atau kelompok-kelompok dengan kekuasaan yang

diperlukan untuk pelaksanaan itu, sehingga kewajiban yang dilaksanakan

demikian itu memberikan saluran-saluran yang terbaik bagi penyelenggaraan

usaha yang efisien, teratur, positif dan terkoordinasi”

4. John M.Gaus

“ Organisasi adalah tata hubungan antara orang-orang untuk dapat

memungkinkan tercapainya tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas

dan tanggung jawab”

Dari beberapa defenisi di atas, dapatlah disimpulkan bahwa unsur-unsur

organisasi adalah :

a. Adanya dua orang/lebih sebagai kelompok

b. Adanya maksud untuk kerjasama

c. Adanya pross pembagian kerja

d. Adanya tujuan yang hendak dicapai

Berdasarkan unsur-unsur tersebut, maka dapat disusun defenisi yang

(30)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

“ Organisasi itu sebagai struktur tata pembagian kerja dan struktur tata

hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama

secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan yang teratur “.

C. Azas-azas Organisasi dan Fungsi Organisasi

Agar suatu organisasi berjalan baik, maka perlu memperhatikan beberapa

azas organisasi, yang pada hakekatnya “azas” merupakan penyebab dasar pikiran

daripada terciptanya sesuatu, dasar pikiran tersebut adalah :

1. Suatu pangkal tolak pikiran untuk kasus

2. Suatu jalan dan saran untuk menciptakan sesuatu tata hubungan atau kondisi

yang kita kehendaki.

Sesudah mengetahui arti dan fungsi dari pada prinsip atau azas, maka

selanjutnya akan dikemukakan beberapa azas organisasi yang dianggap penting

didalam menganalisa struktur organisasi yaitu :

1. Azas perumusan Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai oleh suatu organisasi harus dirumuskan dengan

jelas dan sebaiknya secara tertulis, karena tujuan ini akan dijadikan pedoman

untuk menyusun fungsi-fungsi yang diperlukan, aktivitas yang akan dilakukan

serta tugas-tugas yang akan dilaksanakan. Tujuan harus diketahui dan diyakini

oleh setiap pejabat dalam organisasi dari pucuk pimpinan sampai pejabat

terendah, karena tujuan hanya tercapai melalui kerjasama yang teratur dan

kontinyu antara personilnya. Hal ini mengandung konsekuensi adanya

(31)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

2. Azas Departementasi

Yang dimaksud departementasi adalah aktivitas untuk menyusun

satuan-satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi

tertentu. Agar pekerjaan berjalan dengan lancar dan efisien, maka kegiatan

yang sejenis dan saling berhubungan secara langsung dikelompokkan

masing-masing menurut jenis serta hubungannya. Setiap kelompok tugas dilaksanakan

oleh suatu unit kerja tertentu, jangan sampai ada batas-batas unit kerja yang

tidak jelas dan tidak tegas.

3. Azas Pembagian Kerja

Pembagian kerja dapat dihubungkan dengan satuan organisasi dan dapat pula

dihubungkan dengan pejabat. Jadi yang diharapkan dengan adanya pembagian

kerja adalah terdapatnya keseimbangan antara tugas yang dibebankan,

tanggung jawab dan kekuasaan, sehingga luas dan berat tanggung jawab yang

dibebankan akan sesuai dengan luas dan berat tugasnya.

4. Azas Delegasi Kekuasaan

Delegasi kekuasaan adalah penyerahan hak untuk mengambil tindakan yang

diperlukan agar tugas dan tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan

baik dari pejabat yang satu kepada pejabat yang lain. Pelimpahan kekuasaan

itu sedapat mungkin tertulis dan dirumuskan dengan kata-kata yang jelas dan

mudah dipahami, menunjukkan isi materinya dan batas-batasnya yang tegas.

Dalam pendelegasian kekuasaan atau wewenang dikenal istilah “ sentralisasi

(32)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

5. Azas Kesatuan Komando

Yang dimaksud azas kesatuan komando adalah tiap-tiap pejabat dalam

organisasi hendaknya hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada

seorang pejabat atasan tertentu, yang dikenal lewat motto : “ No man can

serve two bosse’’. Prinsip ini berti bahwa setiap penyusunan organisasi itu

harus mengikuti tata hubungan bawahan atasan mulai dari bawah ke atas

sampai berakhir pada suatu titik puncak organisasi. Tidak adanya kesatuan

komando akan menimbulkan kebingungan, keraguan dari para bawahan.

W. Warren Haynes L. Massie mengatakan :

“Tidak ada orang melayani dua kepala’’

Luther Gulick mengatakan :

“Seseorang tak dapat melayani dua kepala’’

6. Azas koordinasi

Azas koordinasi berarti “ adanya keselarasan aktivitas diantara satuan-satuan

organisasi dan keselarasan tugas diantara para pejabatnya’’.

manfaat koordinasi adalah :

• Menghindari konflik

• Menghindarka rebutan sumber atau fasilitas

• Menghindarkan kekosongan pengerjaan

• Menghindarkan perasaan lepas atau sama lain

• Menjamin kesatuan sikap

• Menjamin kesatuan tindakan

• Menjamin kesatuan kebijaksanaan

(33)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

7. Azas Rentang Kontrol (Span of Control)

Yang dimaksud azas rentang kontrol yaitu “ berapa orang setepat-tepatnya

harus berada di bawah kekuasaan pimpinan sehingga pimpinan mampu untuk

mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan perintah-perintahnya”.

8. Azas Jenjang Organisasi

Yang dimaksud jenjang organisasi adalah tingkat-tingkat satuan organisasi

yang di dalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut

kedudukannya dari atas ke bawah dalam fungsi tertentu. Tingkatan dalam

struktur organisasi dibedakan 3 macam :

a. Setruktur Organisasi Pipih

Adalah struktur organisasi yang melaksanakan jenjang organisasi antara 2

sampai 3 tingkat

b. Struktur Organisasi Datar

Adalah struktur yang melaksanakan jenjang organisasi sampai dengan 4

tingkat

c. Struktur Organisasi Curam

Adalah struktur organisasi yang melaksanakan jenjang organisasi sampai 5

tingkat

Hendaknya jenjang organisasi diusahakan sependek mungki, jangan terlalu

panjang, karena akan menyulitkan komunikasi, menghambat perintah,

petunjuk dari atas dan sebaliknya laporan-laporan, dan keluhan-keluhan

(34)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009 9. Azas Fleksibelitas

Azas ini menghendaki struktur organisasi harus mudah dirubah untuk

disesuaikan dengan perubahan-perubaha yang terjadi tanpa merngurangi

aktivitas yang sedang berjalan. Jika terjadi sesuatu terhadap organisasi

itumaka segera timbul inisiatif dari para warga yang bersangkutan untuk

bertindak dan mengamankan keadaan kondisi organisasi, yang penting

perubahan tersebut jangan sampai menganggu kelancaran aktivitas yang

sedang berjalan.

10. Azas Berkelangsungan

Suatu organisasi yang dibentuk, oleh para pembentuknya diharapkan dapat

berjalan terus menerus dan makin berkembang tidak boleh terhenti karena

seseorang berhalangan (sakit, tugas luar kota, cuti dan sebagainya). Oleh

karena itu harapan pembentuk ini harus dapat menyediakan sarana-sarana

agar dapat melanjutkan aktivitas operasinya terus-menerus.

11. Azas Keseimbangan

Yaitu satuan-satuan organisasi hendaknya ditempatkan pada struktur

organisasi sesuai dengan peranannya. Beberapa satuan organisasi yang

memiliki peranan sama penting harus ditempatkan pada jenjang organisasi

yang setingkat. Satuan yang berperan penting hendaknya dijadikan satuan

utama jangan dijadikan satuan lanjutan.

Pada PT.Perkebunan Nusantara III Medan yang menjadi tujuan

(35)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

karyawan-karyawan melalui pertumbuhan dan profittabilitas juga sebagai peoman

kegiatan pengarahan dan penyaluran usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan para

anggota organisasi.

Pelaksanaan organisasi pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan

dilaksanakan dengan mengelompokkan tugas-tugas atau pekerjaan yang

bertujuan untuk memudahkan adanya pengarahan dan pengawasa pada setiap

individu yang terlibat dalam aktivitas perusahaan. PT. Perkebunan Nusantara III

Medan menjalankan azas-azas organisasinya dengan baik, pada azas pembagian

kerja terdapatnya keseimbangan antara tugas yang dibebankan, tanggung jawab

dan kekuasaan, sehingga luas dan berat tanggung jawab yang dibebankan sesuai

dengan luas dan berat tugasnya.

Fungsi-fungsi Organisasi

Dalam pengembangannya organisasi dapat bergerak secara vertikal

maupun horizontal, pengembangan vertikal berarti diperlukannya unit-unit baru

secara vertikal dari atas ke bawah sehingga rantai sekala semakin panjang.

Sedangkan pengembangan horizontal berarti akan terjadi penambahan unit-unit

fungsional baru, baik ke samping kiri maupun kanan.

Orang yang menduduki posisi dalam garis vertikal mempunyai otoritas

nilai (line outhority) dengan fungsi garis atau (line function) dan disebut sebagai

pejabat lini. Pejabat lini ini berhubungan langsung dalam proses pencapaian

tujuan organisasi. Sedangkan orang-orang yang menduduki jabatan horizontal

(36)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

pencapaian tujuan organisasi dan sifatnya hanya sebagai penunjang pejabat

fungsional sehingga disebut sebagai staf.

Tugas staf adalah pengabdian yang berupa pembinaan pendapatan dan

nasehat, sebagai suatu fungsi yang dapat dibedakan dari fungsi kekuasaan atau

komando. Pengabdian tersebut mempunyai 3 taraf yang timbul dalam hubungan

yang terjalin dengan jelas. Taraf-taraf tersebut adalah memberikan keterangan,

memberi saran atau pendapat dan mengadakan pengawasan. Taraf memberi

keterangan berhubungan dengan hal-hal yang harus diketahui oleh pejabat yang

berkuasa memberi perintah dan memutuskankebijakan. Taraf memberi pendapat

berkuasa memberi perintah dan memutuskan kebijakan. Taraf memberi

pendapat/nasehat sebenarnya didasarkan atas keterangan yang telah diberikan,

sedangkan taraf pengawasan dengan taraf keterangan dan staf memberikan

nasehat dilaksanakan terhadap semua detail pelaksanaan melalui staf pengawasan

sifat pemberian keterangan dan nasehat dilaksanakan secara operasional dalam

seluruh organisasi.

Dengan demikian jelaslah bahwa tugas staff, tidak sama dengan

kedudukan manajer. Staf hanyalah pembantu dari pimpinan dan tidak boleh

memberikan perintah kepada petugas lini.

Fungsi organisasi dibedakan atas :

a. Staff Line Model ( Model Staf dan Lini)

b. Staff Functional Model (Model Staf Fungsional) yang terdiri dari :

• General Staff (staf umum) yang tugasnya membantu pimpinan dan

(37)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

dan memberi pertimbangan dan nasehat atas diputuskannya kebijakan yang

bersifat strategis.

• Technical Staff (staff teknis) yang mengkhususkan pada kegiatan

laboratorium, riset, engineering design, supervisor fungsional secara

langsung pada para pekerja.

• Authority Staff (staf bantuan) yang melayani kegiatan personalia, keuangan

supply industrial engeneering dan analyse administrative.

D. Bentuk-bentuk Struktur Organisasi

Jika sebuah organisasi hanya mempunyai unsur-unsur yang masih

terbatas, misalnya hanya 2orang saja dan tujuannya masih sederhana, maka

organisasi seperti itu belum melahirkan hubungan-hubungan kerja yang

banyakdan berliku-liku diantara kedua orang tersebut maupun

pekerjaan-pekerjaannya. Tetapi bilamana orang-orang yang bekerja sama besar jumlahnya

dan tujuan bersama yang ingin dicapai juga cukup luas, maka terjadilah

hubungan-hubungan dalam organisasi yang sangat banyak dan mungkin ruwet

sekali.

Untuk itu hubungan-hubungan kerja ini baik diantara orang-orang

maupun fungsi-fungsi harus ditetapkan, diatur dan disusun sehingga merupakan

suatu kerangka yang mempunyai pola, susunan logis dan bentuk teratur keadaan

(38)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

Menurut J.Sudarsono ada 4 elemen dalam struktur organisasi yaitu :

1. Spesialisasi aktivitas, yaitu yang mengacu pada spesifikasi tugas-tugas

perorangan dan kelompok kerja diseluruh organisasi pembagian kerja dan

pernyatan tugas-tugas tersebut ke dalam unit kerja (departementalization).

2. Standarisasi aktivitas, merupakan prosedur yang digunakan menuju

kelayakdugaan (predictability ) aktivitas-aktivitasnya.

3. Koordinasi aktivitas, adalah prosedur dalam memadukan fungsi-fungsisub

unit dalam organisasi. Menurut Mintzberg, mekanisme standarisasi aktivitas

akan memudahkan pengkoordinasian aktivitas khususnya dalam organisasi

yang tidak memiliki pola rumit.

4. Unit kerja, berhubungan dengan jumlah pegawai yang berada dalam suatu

kelompok kerja.

Berikut ini dapat dilihat beberapa bentuk-bentuk struktur organisasi

menurut hubungan kerja serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab dari

pimpinan sampai kepada pimpinan sampai kepada satuan-satuan yang terbawah

dalam organisasi, bentuk organisasi itu dapat dibedakan menjadi 4 pola utama

yaitu Organissi Garis (Lini Organization), Organisasi Garis dan Saf (Line –Staf

Organization), Organisasi Fungsional dan Organisasi Fungsional Staf.

1. Organisasi Garis (Line Organization)

Bentuk ini merupakan tipe organisasi tertua, paling banyak terdapat dan

paling banyak dipakai, terutama pada perusahaan yang relatif kecil. Bentuk tata

hubungannya masih sederhana, sehingga praktis mudah dipakai. Pada jenis

(39)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

setiap tingkat pimpinan dari yang teratas sampai yang terbawah, setiap atasan

mempunyai sejumlah bawahan tertentu dan masing-masing memberi

pertanggung-jawaban kepada satu orang atasan saja. Oleh karena itu setiap

atasan dituntut berpengetahuan yang serbaguna sebab ia tidak memiliki pembantu

ahli (staf ahli).

Organisasi bentuk garis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a. Tujuan organisasi masih sederhan

b. Organisasi kecil

c. Pimpinan dan sesama karyawan saling mengenal dan dapat berhubungan ada

setiap hari kerja.

d. Tingkat spesialisasi begitu juga alat-alat yang dipergunakan tidak begitu

tinggi dan tidak beraneka ragama.

Secara skematis organisasi bentuk garis dapat digambarkan sebagai

(40)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

[image:40.595.129.493.116.357.2]

USU Repository © 2009

Gambar 1 : Struktur Organisasi Garis

(Sumber : Buku Pengantar Bisnis

“ John Soeprihanto & Murti Sumarni”,Ed. 4, Cet.1, 1995)

2. Organisasi Garis dan Staf (Line –Staf Organization)

Organisasi garis dan staf adalah suatu sistem yang telah dikemukakan

oleh Emerson (Amerika kemudian diperdalam mengatasi keburukan-keburukan

sistemgaris maupun fungsional dengan dibentuk staf yang terdiri dari tenaga ahli.

Dengan demikian masih mempertahankan kebaikan kesatuan pimpinan

daripada sistem garis, sebab staf ini berdiri disamping organisasi garis, sehingga

tidak menganggu kelancaran organisasi garis dan kewajibannya memberi

pelayanan nasehat dan kontrol terhadap pimpinan tidak mengganggu kelancaran

organisasi garis dan kewajibannya memberi pelayanan nasehat dan control

terhadap pimpinan.

Manajer

Manajer Personalia

Manajer Produksi

Manajer Pemasaran

Manajer Keuangan

(41)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

Ciri-ciri organisasi bentuk garis dan staf adalah sebagai berikut :

a. Organisasi besar dan bersifat kompleks.

b. Jumlah karyaan banyak

c. Daerah kerjanya luas

d. Pimpinan begitu pula sesama karyawan tidak lagi semuanya saling mengenal

e. Hubungan kerja yang bersifat langsung tidak mungkin lagi

f. Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan digunakan secara maksimal

g. Terdapat 3 komponen utama yaitu : pimpinan, staf dan pelaksana

Secara skematis struktur Organisasi Garis dan Staf dapat ditunjukkan

[image:41.595.119.498.304.579.2]

sebagai berikut :

Gambar 2 : Struktur Organisasi Garis dan Staf

3. Organisasi Fungsional

Organisasi fungsional adalah organisasi yang disusun berdasarkan sifat

dan macam fungsi yang harus dilaksanakan. Organisasi bentuk fungsional pada

umumnya dalam perusahaan-perusahaan dimana pembidangan tugas secara tegas

dapat digariskan.

Manajer

Manajer Personalia

Manajer Produksi

Manajer Pemasaran

Manajer Keuangan

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

(42)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

Ciri-ciri organisasi fungsional adalah sebagai berikut :

a. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan

b. Pembagian unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugas

c. Dalam melaksanakan tugas tidak banyak memerlukan koordinasi terutama

pada tingkat pelaksanaan bawaan karena bidang tugasnya sudah tegas dan

jelas digariskan.

d. Para direktur mempunyai komando ada unit-unit yang di bawahnya atas

namanya sendiri, tidak perlu atas nama direktur utama.

Struktur organisasi fungsional ini dapata ditunjukkan pada skema berikut

[image:42.595.118.489.316.556.2]

ini :

Gambar 3 : Struktur Organisasi Fungsional

(Sumber : Buku Pengantar Bisnis)

“John Soeprihanto & Murti Sumarni “, Ed. 4, Cet.1, 1995

4. Organisasi Fungsional dan Staf

Bentuk organisasi ini merupaka kombinasi dari bentuk organisasi

fungsional dan bentuk organisasi garis dan staf. Dalam organisasi ini wewenang

dari pucuk pimpinan dan dilimpahkan kepada satuan-satuan di bawahnya dalam Manajer

Manajer Personalia

Manajer Produksi

Manajer Pemasaran

Manajer Keuangan

(43)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

bidang kerja tertentu dan pimpinan dapat memerintah dan meminta pertanggung

jawaban dari semua pimpinan satuan pelaksanaan yang ada sepanjang itu

menyangkut bidang kerjanya.

Struktur organisasi fungsional dan staf ini dapat ditunjukkan pada skema

berikut :

(Sumber : Buku Pengantar Bisnis

“ John Soeprihanto & Murti Sumarni”, ED.4.Cet.1, 1995)

Dari bentuk-bentuk sruktur organisasi di atas, maka jelas dapat diketahui

bahwa struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Perkebunan Nusantara III

Medan adalah bentuk struktur organisasi fungsional dan staf atau gabungan antara

struktur organisasi fungsional denganstruktur organisasi garis dan staf. Hal ini

dapat dilihat dengan adanya Direksi selaku pimpinan yang memperoleh

wewenang dari para pemegang saham yang duduk sebagai pengawas terhadap

pimpinan perusahaan tetapi Dewan Komisaris tidak mempunyai wewenang

langsung dengan aktivitas perusahaan melainkan berurusan hanya Direksi Direktur

Produksi Perdagangan Personalia Keuangan

Proyek A Proyek B Proyek C

(44)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

Tiap-tiap pimpinan pada satu tingkat tertentu bertanggung jawab langsung

kepada atasannya dan mempunyai wewenang langsung ke bawah yang ada di

lingkungannyaadanya spesialisasi pekerjaan pada tingkat tertentu (pada tingkat

tertentu pada spesialisasi dikurangi untuk meningkatkan koordinasi kerja).

E. Hambatan dalam organisasi

Hambatan merupakan suatu keadaan yang dapat memperlambat jalannya

suatu organisasi. Di dalam organisasi sering timbul masalah atau konflik yang

menyebabkan munculnya hambatan, masalah-masalah tersebut yakni dapat kita

lihat pada saat ini hampir setiap organisasi apapun bentuk, tujuan serta

kedudukannya tentu menghadapi berbagai masalah administrasi. Masalah

administrasi ini apabila tidak segera memperoleh pemecahan pasti akan

menghambat kelancaran aktivitas dalam organisasi sehingga tujuan organisasi

tidak dapat tercapai dengan efisien.

Berbagai masalah administrasi yang pada umumnya dihadapi antara

lainadalah sebagai berikut :

• Dalam Bidang Organisasi antara lain ; terdapat masalah para pegawainya

banyak yang tidak mengetahui apalagi meyakini tujuan organisasi tempatnya

bekerja, adanya pembentukan satuan-satuan organisasi yang didasarkan atas

faktor-faktor di luar administrasi, seperti faktor politik, sosial dan lain-lain,

para pegawai tidak memiliki rincian tugas yang jelas yang dapat dijadikan

pegangan untuk mengetahui apa yang menjadi tanggung jawab pokok sebagai

petugas instansi itu sehingga banyak yang bekerja hanya menungguperintah

(45)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

sedang berhalangan, adanya kekembaran pengerjaan atau sebaliknya

kekosongan pengerjaan atas suatu aktivitas karena adanya satuan-satuan

organisasi atau jabatan-jabatan kembar, kurang menyadari bahwa setiap

pejabat apapun kedudukannya seharusnya memiliki wewenang tertentu dalam

bidang tugasnya sehingga dapat melaksanakan tugas tanpa harus menunggu

perintah atasannya, masih adanya seorang atasan yang harus memimpin

bahwa langsung yang berjumlah terlalu banyak, adanya pejabat bawahan

yang merasa bingung serta ragu-ragu dalam melaksanakan perintah karena

yang bersangkutan mempunyai atasan ganda, adanya penempatan satuan

organisasi yang belum tepat, adanya pengembangan struktur organisasi yang

ruwet.

• Dalam Bidang Manajemen antara lain ; terdapat masalah pembuatan

keputusan yang lambat, tidak memiliki perencanaan yang jelas, adanya

pejabat yang tidak berani membuat keputusan sehingga selalu bergantung

kepada pejabat atasannya, masih sering adanya pejabat yang menggunakan

ancaman dalam menggerakkan bawahannya, lebih banyak celaan daripada

penghargaan atau pujian, adanya disiplin kerja yang sangat lemah, adanya

keengganan, keseganan, bahkan ketidakberanian dalam melakukan

pengontrolan, menegur, memperingatkan terhadap penyimpangan, masih

belum tertanamnya pada para pejabat adanya pedoman kerja bawahan selalu

ada tatakerja yang lebih baik

• Dalam Bidang Komunikasi Administrasi antara lain : terdapat masalah

pemberian perintah yang terlalu cepat, kurang jelas, diberikan secara

(46)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

perintah, pemberianperintah pada saat yang tidak tepat, ingin nampak

berkuasa, memberi terlalu banyak perintah sekaligus, memberikan

perintah-perintah yang saling bertentangan, mengambil keuntungan dari para pekerja

yang patuh, menyatakan perintah secara negatif, belum adanya tata pelaporan

yang baik, tata penyelenggaraan rapat yang tidak efisien.

• Dalam Bidang Tata Kepegawaian antara lain ; dijumpai masalah-masalah

penempatan yang tidak tepat, tata aliran pengangkatan pegawai yang lambat,

tata aliran promosi yang lambat, pengembangan pegawai yang belum terarah,

tata pensiu yang belum lancar

• Dalam Bidang Tata Keuangan antara lain ; dijumpai masalah-masalahbelum

dilakukan standarisasi unsur-unsurbiayabagi pengeluaran-pengeuaran rutin

maupun pembangunan, masih perlu dilakukan perbaikan/penyempurnaan, di

bidang penyusunan anggaran, pembukuan, pertanggungjawaban, pengawasan

keuangan, cara pembelian barang, penjualan-penjualan

pemborongan-pemborongan.

• Dalam Bidang Tata Perbekalan antara lain : masih ada masalah penyusunan

kebutuhan yang belum sesuai dengan kebutuhan yang senjatanya melainkan

asal banyak saja, pemberian barang dari instansi atasan yang tak sesuai

dengan kebutuhan instansi bawahan, tidak adanya daftar investaris yang

benar-benar cocok dengan kenyataan kekayaan, tidak adanya kemauan baik

untuk memelihara segala barang milik instansi, tata ruang yang tidak

memenuhi syarat, kotor serta tidak terurus seolah-olah bukan menjadi tugas

(47)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

penumpukan barang tak terpakai di sudut-sudut kantor tanpa dipikirkan

cara-cara penyingkiran yang baik.

• Dalam Bidang Tata warkat antara lain : terdapat masalah bentuk serta isi surat

dinas yang tidak efisien, jawaban surat yang lama, tata kearsipan yang kuno

sehingga surat-surat memakan waktu yang lama dalam pencatatannya

pencariannya kembali bahkan sering hilang, masih banyak instansi

menyimpan berbagai warkat asal ditumpuk di atas almari saja tanpa memakai

sistem apapun.

Pada PT.Perkebunan Nusantara III Medan juga terdapat masalah atau

konflik yang menghambat organisasi, PT.Perkebunan Nusantara III Medan

merupakan organisasi yang cukup besar sehingga memunculkan adanya berbagai

masalah yang dapat menghamhambat organisasi seperti komunikasi semakin

rumit, jarak antara pimpinan dengan bawahan semakin jauh, sehingga muncul

berbagai konflik diantara mereka.

Konflik yang biasanya timbul dalam organisasi pada PT.Perkebunan

Nusantara III Medan yaitu adanya masalah-masalah komunikasi, hubungan

pribadi atau struktur organisasi. Hambatan yang terjadi pada PT.Perkebunan

Nusantara III Medan juga terlihat dalam pelaksanaan kerjanya yang tidak luput

dari kesalahan-kesalahan informasi baik antara Direksi dan juga antara sesama

pegawai.

Tetapi walaupun demikian PT.Perkebunan Nusantara III Medan dapat

segera mengatasi kesalahan-kesalahan tersebut dengan cara mengadakan rapat

(48)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

organisasi dan kelancaran kerja serta masalah program-program yang lain pada

masing-masing bagian.

F. Pengukuran Efisiensi Kerja Organisasi Perusahaan

Efisiensi dalam pengertian sering diwujudkan dalam symbol E yang

merupakan hasil perbandingan terbaik antara O (Out Put) dan I (In Put). Output

adalah semua barang dan jasa yang dihasilkan, sedangkan input adalah semua

biaya yang diperlukan untuk menghasilkan barang atau jasa. Jadi dengan

demikian pengertian Efficiency (efisinsi) pada prinsipnya adalah perbandingan

terbaik atau rasionalitas antara hasil yang diperoleh dan waktu yang

dipergunakan.

Bekerja dengan efisien adalah bekerja dengan gerakan, usaha, waktu dan

kelelahan yang sedikit mungkin. Cara bekerja yang efisien dapat diterapkan oleh

setiap pegawai untuk semua pekerjaan, baik kecil maupun besar. Dengan

menggunakan cara bekerja yang sederhana, penggunaan alat yang dapat

membantu mempercepat penyelesaian tugas, menghemat gerak dan tenaga, maka

seseorang dapat dikatakan bekerja dengan efisien, dan memperoleh hasil yang

memuaskan.

Dalam suatu organisasi para manajer bertanggung jawab dalam

penggunaan sumber daya organisasi dengan cara memaksimalkan kemampuanya

menciptakan keuntungan, serta menilai/mengukur efisiensi kerja organisasi.

Syarat dapat dicapainya pengukuran efisiensi kerja yaitu :

1. Berhasil gun / efektif, yaitu untuk menyatakan kegiatan telah dilaksanakan

(49)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

USU Repository © 2009

2. Ekonomis, untuk menyebutkan bahwa di dalam usaha pencapaianefektif

termaksud maka biaya, tenaga kerja, materil, peralatan, waktu dan ruangan,

telah dipergunakan dengan setepat-tepatnya

3. Pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggungjawabkan, yakni untuk

membuktikan bahwa di dalam pelaksanaan kerja, sumber-sumber telah

dimanfaatkan setepat-tepatnya dan dilaksanakan penuh tanggung jawab sesuai

dengan yang telah ditetapkan.

4. Pembagian kerja yang nyata

5. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab

6. Prosedur kerja yang praktis

Pengukuran efisiensi kerja PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) dapat

diketahui dengan melihat hasil produksi khususnya di kebun Gunung Para yang

(50)

Meiliza : Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2007.

[image:50.595.108.521.161.404.2]

USU Repository © 2009

Tabel 2

Hasil produksi PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan di kebun Gunung Para pada tahun 2002-2005

Tahun Produksi Karet (Kg.

KRG)

Kenaikan (%)

Produksi Sawit (Kg.TBS)

Kenaikan ( %

2002 3.502,436 - 3831,70 -

2003 3.049,064 - 9.036,90 136 %

2004 3.358,852 - 3.141,352 247,61 %

2005 3.974,317 - 7.965,452 354 %

Sumber : PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2005 diolah.

Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa hasil produksi setiap tahunnya

meningkat walaupun kenaikan produksi karet relatif kecil dan bervariasi. Tetapi

kenaikan produksi sawit relatif besar. Hal ini disebabkan semakin bertambahnya

luas lahan yang ditanami pohon sawit sehingga hasil produksi kebun sawit juga

meningkat. Untuk mengetahui perkembangan produktivitas k

Gambar

Tabel 1
Gambar 1 : Struktur  Organisasi Garis
Gambar 2 : Struktur Organisasi Garis dan Staf
Gambar 3 : Struktur Organisasi Fungsional
+3

Referensi

Dokumen terkait

yang dijalankan oleh Divisi Manajemen Risiko Bank serta Divisi Kepatuhan sebagai Risk Control Unit dan third line of defence yaitu Satuan Pengawas Internal sebagai Risk

Capaian Program Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran SKPD yang dibuat secara benar dan tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pola Kota Gorontalo untuk tahun 2006 hampir sama dengan pola Kota Gorontalo tahun 2000, dimana membentuk konsentris di bagian pusat kota dan memanjang dan terserak

Apabila dokumen asli sedang dipergunakan untuk kepentingan lain sehingga tidak dapat dibawa/ditunjukkan, maka wajib membawa Copy/Rekamannya yang telah

Berdasarkan karakteristik objek, penelitian ini menggunakan pendekatan survei dan wawancara terbatas, berdasarkan karakeristik populasi, lima kawasan kumuh yang telah

Susuai dengan gambar 4.12 subjek RP dapat menentukan apa yang diketahui oleh soal yaitu untuk mecari banyak lingkaran pada pola le 50, yaitu dengan menggunakan

As can be seen in flipped learning theory, (Franqueira & Tunnicliffe, 2015) stated that flipped learning can be instructed in the language classroom with the

While, at the same event, the services from Indosat M2 (a subsidiary company in the internet and multimedia businesses) called IndosatNet, also receive Top Brand Award 2008 for