• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Program Interpretasi Lingkungan Pada Dua Jalur Pendakian Gunung Sibayak Taman Hutan Raya Bukit Barisan Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perencanaan Program Interpretasi Lingkungan Pada Dua Jalur Pendakian Gunung Sibayak Taman Hutan Raya Bukit Barisan Sumatera Utara"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)

Referensi

Dokumen terkait

Kandungan kimia yang terkandung di dalam delapan tumbuhan beracun yang diteliti antara lain adalah senyawa golongan Tanin yang hanya tidak terkandung di dalam bunga

Disepanjang jalur ini, di bagian kiri dan kanan adalah kawasan Hutan Lindung Sibayak II Tahura Bukit Barisan, sehingga merupakan trek yang bagus untuk mewakili pengunjung

Daya dukung efektif terkait jumlah dan kapasitas sumber daya manusia dalam memberikan pelayanan terhadap pengunjung sehingga menurut Luciyanti (2013) nilai daya dukung

Observasi di lapangan dilakukan dengan melihat langsung potensi sumberdaya alam (vegetasi, satwa dan sumberdaya alam lainnya) or pendukung dan faktor penghambat

Anggrek tanah yang merupakan anggrek yang hidup di permukaan tanah dan nutrisinya diperoleh dari dalam tanah (Soeryowinoto, 1984), maka keadaan tanah yang banyak mengandung unsur

Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai tingkat keanekaragaman masing-masing potensi alam Hutan Lindung Sibayak II Tahura Bukit Barisan mulai dari flora, fauna

Untuk jalur pendakian Bukit Raya belum bisa dihitung daya dukung efektifnya dikarenakan jumlah personil Resort Rantau Malam sebanyak empat orang yang terdiri dari

Beberapa jenis tumbuhan beracun mengandung dua atau lebih senyawa racun yang berbeda komponen kimianya satu dengan lainnya. Hanenson (1980) menyatakan bahwa