• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sitem Pengandalian Intern Terhadap Pemberian Kredit pada PT. BANK SUMUT Cabang Utama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sitem Pengandalian Intern Terhadap Pemberian Kredit pada PT. BANK SUMUT Cabang Utama"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

i

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK SUMUT CABANG UTAMA

MEDAN

Oleh :

DEBORA MANURUNG 122102117

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

i UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

NAMA

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

: DEBORA MANURUNG

NIM : 122102117

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK SUMUT CABANG UTAMA MEDAN

Tanggal 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

NIP.19550908 198103 1 005 (Drs. Rasdianto, M,Si, Ak)

Tanggal 2015 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

NIP.19511114 198203 1 002 (Drs. Rustam, M.Si., Ak., CA)

Tanggal 2015 Dekan Fakultas Ekonomi USU

(3)

i UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

NAMA

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

: DEBORA MANURUNG

NIM : 122102117

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN

INTERNTERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK SUMUT CABANG UTAMA MEDAN

Medan, 2015

NIM. 122102117

(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan berkat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Sitem Pengandalian Intern Terhadap Pemberian Kredit pada PT. BANK SUMUT Cabang Utama”. Adapun tugas akhir ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu dengan ketulusan hati, izinkanlah penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universtas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.

(5)

ii

6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah membeikan ilmu dan pembelajaran yang sangat berguna kepada penulis selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

7. Kak Pida dan Kak Citra selaku pegawai PT. Bank SUMUT Cabang Utama yang telah membantu penulis dalam pengumpulan data.

8. Secara khusus terimakasih yang sedalam – dalamnya kepada kedua orangtua penulis Ayahanda R.Manurung, SE dan Ibunda M.Sitanggang beserta saudara kandung saya Eka Rosanti, Yulena, Hendrik, Claudia yang selalu meberikan doa dan semangat kepada penulis. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan kalian.

9. Teman – teman semasa kuliah dan magang Agung, Yuda, Evline, Fira, Bobby, Galuh, Indah serta teman dekat saya Citra, Alex, Jogi, Cindy, Vitri, Yuni, Manuel, Angel Terima kasih atas dukungan, doa, semangat yang telah kalian berikan kepada penulis dan tidak akan pernah penulis bisa lupakan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan tugas akhir ini di masa yang akan datang. Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca sekalian.

Medan, Juni 2015

(6)

iii DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Rencana Penulisan ... ... 6

1. Jadwal Survei/Observasi ... 6

2. Rencana Isi ... ... 6

BAB II : PT. BANK SUMUT CABANG UTAMA MEDAN ... 9

A. Sejarah Ringkas ... ... 9

B. Struktur Orrganisasi Perusahaan ... 13

C. Job Description ... 13

D. Jaringan Usaha ... 43

E. Kinerja Usaha Terkini ... 43

F. Rencana Usaha ... 44

BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK SUMUT CABANG UTAMA MEDAN ... 45

A. Jenis – Jenis Kredit ... 45

B. Proses Pemberian Kredit dan Jaminan Pemberian Kredit ... 55

C. Syarat – Syarat Pemberian Kredit ... 69

(7)

iv

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 78

A. Kesimpulan ... 78

B. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 80

(8)

v

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

(9)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Formulir Permohonan Kredit ... 82

2 Kredit Multi Guna ... 83

3 Kredit Pensiun ... 84

4 Angsuran KPR ... 85

5 Kredit SPK ... 86

6 Surat Riset ... 87

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini Indonesia sedang giat – giatnya melaksanakan pembangunan di segala bidang. Salah satu bidang tersebut adalah perbankan. Sebagai lembaga keuangan, bank mempunyai banyak kegiatan yang menunjang pergerakan ekonomi. Menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya lagi kepada masyarakat berupa pinjaman, kredit dan sejenisnya, dan kegiatan bank yang paling pokok adalah pemberian kredit.

Pemberian kredit memiliki sebuah resiko yaitu adanya kredit macet. Bahaya yang timbul dari kredit macet adalah tidak terbayarnya kembali kredit tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya. Kredit macet banyak terjadi sebagai akibat analisis pemberian persetujuan kredit yang tidak begitu ketat. Kredit macet memberikan dampak yang kurang baik bagi negara, masyarakat, dan perbankan Indonesia. Likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas bank sangat dipengaruhi oleh keberhasilan bank dalam mengelola kredit yang disalurkan.

(11)

pendapatan bank yang berupa bunga kredit dan juga sekaligus sebagai sumber resiko operasi bisnis terbesar. Resiko yang mungkin terjadi bagi bank tersebut adalah resiko kemacetan yang disebabkan kelemahan bank dalam hal kebijakan pemberian kredit, pengawasan serta penagihan.

Sehubungan dengan hal itu bank memerlukam suatu sistem pengendalian intern yang baik yang dapat mengendalikan resiko pemberian kredit sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi bank. Sistem pengendalian intern yang baik termasuk penempatan karyawan yang mempunyai kompetensi dan independensi serta mampu meminimalisasikan terjadinya penyelewengan, dan apabila terjadinya penyimpangan maka penyimpangan tersebut akan dapat segera diketahui dan diperbaiki secepatnya.

Menurut Arrasjid (2011 : 1) Pada dasarnya “perbankan adalah sumbu tempat berputarnya sistem keuangan dari suatu lingkungan kehidupan masyarakat tertentu. Biasanya lingkungan kehidupan masyarakat tersebut berupa negara, tetapi kadangkala menjangkau antarnegara disebabkan lajunya arus informasi terutama di era globalisasi ini”.

(12)

disalurkan kembali dalam bentuk kredit. Di sisi lain, bidang perkreditan bisa juga menjadi penyebab utama gagalnya suatu bank.

Mengetahui betapa pentingnya masalah perkreditan dalam kehidupan perbankan, maka diperlukan pengendalian yang ketat terhadap pinjaman yang diberikan kepada nasabah. Sehingga nasabah dapat memahami pinjaman yang diberikan, tidak akan cukup dikembalikan hanya dengan jaminan. Jika terjadi kemacetan dalam pemberian kredit tersebut, bank bisa mengalami kebangkrutan karena terlalu banyaknya nasabah yang tidak bisa melunasi kreditnya.

Menurut Mulyadi (2002 : 180) “Sistem Pengendalian Intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran – ukuran yang dikoordinasi untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian, dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen”.

(13)

Berdasarkan uraian diatas, peranan pengendalian intern terhadap pemberian kredit sangatlah penting, mulai dari proses awal pengajuan kredit sampai dengan proses realisasi kredit maka dengan ini penulis ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah paper dengan judul “Sistem Pengendalian Intern Terhadap Pemberian Kredit pada PT. Bank SUMUT Cabang Utama”.

B. Rumusan Masalah

Setiap perusaahaan pasti memiliki masalah, apalagi yang kita ketahui saat ini persaingan antar bank semakin tajam dalam usaha menarik minat nasabah. Salah satu kegiatan bank adalah menyalurkan kredit. Bank akan menyalurkan sebagian dana yang diperolehnya dari simpanan atau tabungan masyarakat kepada berbagai pihak yang membutuhkan. Dalam rangka meminimalkan resiko kredit maka diperlukan suatu pengendalian intern dalam pemberian kredit tersebut. Dengan harapan pemberian kredit tidak berpotensi merugikan dari pihak perbankan maupun bagi pihak nasabah.

Maka dalam merumuskan masalah ini penulis ingin mengetahui, apakah sistem pengendalian intern terhadap pemberian kredit pada PT. Bank SUMUT Cabang Utama telah berjalan efektif.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

(14)

efektif.

2. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai jenis – jenis kredit yang dilakukan dan jaminan yang diterima oleh PT. Bank SUMUT Cabang Utama.

Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti

Penulisan tugas akhir ini berguna untuk memenuhi persyaratan Akademik dalam meyelesaikan studi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara, sebagai bahan perbandingan bagi penulis antara teori yang diperoleh selama pendidikan dengan penerapannya yang dijumpai di dalam perusahaan dan juga berguna menambah pengalaman dalam bidang sistem pemberian kredit pada prakteknya dilapangan.

2. Bagi perusahaan

Berguna sebagai bahan masukan dan saran bagi PT. Bank SUMUT Cabang Utama serta dapat menjadi suatu bahan pertimbangan dalam melakukan pengendalian intern terhadap pemberian kredit.

3. Bagi peneliti lain

(15)

D. Rencana Penulisan

[image:15.595.115.513.216.504.2]

1. Jadwal Survei/Observasi

Tabel 1.1

Jadwal Survei/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

No Kegiatan

Mei Juni

II III IV I II 1. Pengesahan Penulisan Tugas Akhir

2. Pengajuan Judul 3. Permohonan Izin Riset

4. Penunjukan Dosen Pembimbing 5. Pengumpulan Data

6. Penyusunan Tugas Akhir 7. Bimbingan Tugas Akhir 8. Pengesahan Tugas Akhir

2. Rencana isi

(16)

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, rencana penulisan yang mencakup jadwal survei/observasi dan rencana isi.

BAB II : PT. BANK SUMUT CABANG UTAMA MEDAN

Pada bab ini meliputi sejarah ringkas instansi, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini dan rencana usaha PT. Bank Sumut Cabang Utama.

BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK SUMUT CABANG UTAMA

Pada bab ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai pengertian teori – teori yang mendukung penyusunan tugas akhir ini dan membahas mengenai jenis – jenis kredit, proses pemberian kredit dan jaminan pemberian kredit, syarat - syarat pemberian kredit, sistem pengendalian intern terhadap pemberian kredit.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

(17)
(18)

10 BAB II

PT. BANK SUMUT CABANG UTAMA MEDAN

A. Sejarah Ringkas

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU), yang sekarang dikenal dengan nama Bank SUMUT merupakan bank devisa yang berkantor pusat di Jalan Iskandar Muda No. 49 Medan. Dengan terbitnya peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1955 merupakan tonggak awal berdirinya Bank Pembangunan Daerah di seluruh Indonesia, dimana dinyatakan bahwa di daerah – daerah provinsi dapat didirikan Bank Pembangunan Daerah (Bank Sumut, 2012).

Pada tanggal 4 November 1961, hadir 3 orang Sumatera Utara menghadapi Notaris Roesli di Medan, yaitu Adnan Nur , James Warren Harahap, dan H. Abubakar Hasibuan yang membawa surat kuasa Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Radja Junjungan Lubis, secara yuridis dengan Akte Notaris Roesli No 22 tanggal 4 November 1961 perihal Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (PT. BPDSU) yang merupakan join Pemerintah Daerah dengan Swasta. Selama masa pra – operasi seluruh kegiatan PT. BPDSU dipusatkan di Hotel Melati kamar 27 – 28 di Jalan Amaliun Medan (Bank Sumut, 2012).

(19)

usahanya dengan menyewa satu lantai dari rumah toko gedung tua milik Sutan Naga di Jalan Palang.

Merah No. 62 dengan Merk tulisan besar “Sutan Naga”, dimana lantai 2 masih dipergunakan pemilik sebagai kantornya. Papan merk yang menunjukkan BPDSU berkantor di ruko tersebut hanya berupa papan tulis yang ditulis dengan kapur. Pada pertengahan tahun 1965 setelah BPDSU berlaba, gedung yang disewa tersebut dibeli dan beberapa waktu kemudian dikembangkan lagi ke No 64 dan 66 (Bank Sumut, 2012).

Pada tahun 1975, kantor BPDSU dipindahkan kegedung baru di jalan Imam Bonjol No. 7 dan pada April 1962 tentang ketentuan – ketentuan pokok pembangunan daerah, berdasarkan keputusan DPRD-GR Tingkat I SU No. 21/K/1965 ditetapkan Perda No. 5 Tahun 1965, dimana status PT. BPDSU dirubah dan dilebur menjadi perusahaan daerah bank pembangunan daerah Sumatera Utara dengan modal dasar uang lama dan saham dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se – Sumatera Utara (Bank Sumut, 2012).

(20)

dan direksi BPDSU dengan inti perjanjian Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara menambah modal dan Pemerintah Pusat juga (Bank Sumut, 2012).

Modal Pemerintah Pusat ini akan dikembalikan atau dibeli kembali oleh Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kotamadya se–Sumatera Utara dan sampai saat ini masih dalam proses penyelesaiannya. Teknologi pembukuan dan informasi juga terus berkembang, dimana pada awalnya seluruh administrasi masih dilakukan dengan sistem manual. Baru pada tahun 1971 diterapkan sistem RUF (Bank Sumut, 2012).

Perkembangan selanjutnya dengan menggunakan mesin Audiotronic 730, dimulai dengan sistem yang berbaris komputer dilanjutkan dengan Mikro Komputer Merk Monrue, Mini Komputer Wang. Pada tahun 1997, dengan menggunakan tenaga sendiri dibangun sistem yang diberi nama Sysbank dengan menggunakan Personal Komputer, namun masih belum online. Baru pada tahun 2002 PT. Bank SUMUT merupakan sistem online dengan APLIKASI OLIB’s – Online Integrated Banking Sistem, sekaligus mengoperasikan mesin ATM (Bank Sumut, 2012).

(21)

Yahfin Siregar (1984 – 1991), Drs. Armyn (1991 – 1999), Drs Abdul Rachman (1999 – 2000) dan Gus Irawan (2000 – 2012), Rizal Pahlevi Hasibuan (Plt) (Saat ini) (Bank Sumut, 2012).

Dewan pengawas juga berganti seiring dengan pergantian Gubernur Sumatera Utara yaitu Ulung Sitepu (1964 – 1965), P.R Telaumbanua (1965 – 1967). Marah Halim Harahap (1967 – 1978), EWP Tambunan (1978 – 1983), Khairuddin Nasution (1983 – 1988), Raja Inal Siregar (1988 – 1998), Tengku Eizal Nurdin (1998 – 2001), Drs. Kasim Siyo,Msi (2001 – 2009), dan Dajili Azwar (2009 s/d sekarang) (Bank Sumut, 2012).

Modal dasar PT. Bank Sumut sesuai dengan ketentuan Perda No. 1 Tahun 1975 sebesar Rp. 1,5 Milyar, Kep. DPRD No. 6/79 sebesar Rp. 5 Milyar, Kep. DPRD No. 13/K/83 sebesar 1 Milyar, Perdan No. 11 tahun 1985 Rp. 25 Milyar, Perda No. 1 Tahun 1993 sebesar Rp 70 Milyar, Perda No. 2 Tahun 1999 sebesar Rp 400 Milyar, Akte No. 31 tanggal 15-12-1999 sebesar Rp 500 Milyar, Akte No. 37 Tahun 2008 sebesar Rp 1 Triliun dan berubah lagi pada Akte No. 12 Tahun 2011 sebesar Rp 2 Triliun (Bank Sumut, 2012).

(22)

konsekuensi harus memperkuat permodalan yang tidak lagi mengandalkan penyertaan saham dari pemerintah daerah, melainkan juga membuka akses permodalan lain seperti penerbitan obligasi, untuk itu modal dasar Bank Sumut kembali ditingkatkan dari Rp. 1 Triliyun pada tahun 2008 menjadi Rp. 2 Triliyun pada tahun 2011 dengan total aset meningkat menjadi 18,95 Triliyun (Bank Sumut, 2012).

B. Struktur Organisasi PT. Bank SUMUT Cabang Utama Medan

PT. Bank SUMUT Cabang Utama digolongkan kepada Kantor Cabang Kelas Satu. Struktur organisasi merupakan mekanisme yang terformat dalam pengelolaan suatu organisasi. Struktur organisasi menunjukkan suatu susunan yang berupa bagan, dimana terdapat hubungan diantara fungsi bagian, status ataupun orang – orang yang menunjukkan tanggungjawab dan wewenang yang berbeda dalam organisasi tersebut (Lampiran 5) (Bank Sumut, 2012).

C. Job Description Pemimpin Cabang

1. Memimpin, mengkoordinir, membimbing, dan mengawasi serta melakukan penilaian terhadap kinerja pejabat dan karyawan di lingkungan Kantor Cabang.

(23)

tersebut.

3. Membimbing dan mengarahkan kegiatan penghimpunan dana, penyaluran kredit, pemasaran jasa – jasa bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku berdasarkan kebijakan direksi pada rencana kerja bank serta memantau dan mengendalikan kegiatan – kegiatan tersebut.

4. Membimbing dan mengarahkan penyusunan rencana kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang untuk diajukan kepada direksi dan selanjutnya menyusun action plan, melakukan koordinasi atas pelaksanaan rencana kerja yang telah disetujui Direksi.

5. Melakukan evaluasi atas performance dan memberikan pengarahan dalam penyusunan pprogram – program untuk meningkatkan

performance sesuai target yang telah ditetapkan Direksi.

6. Menjalin dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat terutama pemilik dana dan pengusaha – pengusaha swasta, pemerintah dan yayasan – yayasan.

7. Memimpin kegiatan kelompok pemutus kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

8. Membimbing, mengarahkan dan memonitor upaya – upaya penyelesaian kredit non lancar.

(24)

seluruh inventaris kantor.

10. Menyelenggarakan acara serah terima jabatan dan pengambilan sumpah pejabat struktral dibawahnya sesuai ketentuan yang berlaku.

11. Mengadakan rapat – rapat untuk meningkatkan performance cabang, pelayanan kepada nasabah, kebersihan dan kerapian kantor dan pengamanan seluruh harta benda perusahaan.

12. Melakukan tugas – tugas lainnya yang berhubungan dengan aktivitas Kantor Cabang.

13. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direksi tentang langkah – langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

Wakil Pemimpin Cabang Bidang Pemasaran

1. Mendukung kegiatan pemutusan permohonan kredit untuk mempertahankan kualitas portofolio kredit yang sehat.

2. Memonitor proses penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah dalam rangka mengelola besaran risiko kredit yang telah ditetapkan. 3. Memonitor informasi market intellegence terkait fitur produk dana dan

jasa serta kredit untuk mendukung tersedianya data strategi pemasaran terkait pemetaan potensi pasar.

(25)

5. Memonitor dan meningkatkan pengelolaan sistem administrasi kredit berjalan dengan baik dan benar untuk memastikan proses kredit sesuai ketentuan.

6. Memonitor dan mengevaluasi pengelolaan dana promosi dalam rangka mengoptimalkan kegiatan penjualan agar tercapainya target bisnis cabang.

7. Memonitor dan mengevaluasi kinerja kantor cabang binaan unit pemasaran sesuai kewenangannya dalam rangka memaksimalkan kinerja unit kantor didalamnya.

8. Mengevaluasi kinerja bawahan untuk memastikan pencapaian target kinerja.

9. Memonitor kepatuhan kebijakan, sistem, dan prosedur, serta pelaporan dalam rangka terlaksananya penerapan Standard Operating Procedure di unit kerjanya.

10. Menerapkan dan memonitor prinsip GCG dalam rangka terciptanya standard tata kelola Good Corporate Governance di unit kerjanya. 11. Memonitor pengelolaan risiko dalam rangka terciptanya manajemen

risiko yang baik dan benar di unit kerjanya.

12. Mengarahkan kegiatan budaya kepatuhan dalam rangka terpenuhinya kepatuhan terhadap ketentuan di unit kerjanya.

13. Mengarahkan kegiatan budaya pelayanan dalam rangka terciptanya kualitas layanan di unit kerjanya.

(26)

Menjaga kerahasiaan dokumen dan aset di unit kerjanya.

15. Mengontrol keterbukaan infoemasi di unit kerjanya dalam rangka menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia bank.

Wakil Pemimpin Cabang Bidang Operasional

1. Memonitor sistem pendapatan nasabah agar memenuhi aspek kehati – hatiandan regulasi BI.

2. Memonitor sistem/proses pelayanan nasabah untuk meningkatkan kepuasan nasabah.

3. Mengkoordinasi pemenuhan saldo kas dalam rangka memenuhi kewajiban likuiditas bank.

4. Memonitor dan mengevaluasi aktivitas tansaksi keuangan sesuai ketentuan berlaku.

5. Memonitor sistem APU-PPT dan anti fraud agar sesuai regulasi eksternal dan internal.

6. Memonitor kelancaran sistem Manajemen Teknologi Sistem Informasi untuk mendukung kelancaran operasional.

7. Memonitor dan meningktakan tata kelola operasional (logistik, kepegawaian, pemenuhan dan pengamanan fasilitas) dan rekanan/vendor dalam rangka terciptanya kegiatan operasional yang efektif dan efisien.

(27)

9. Mengevaluasi kinerja bawahan untuk memastikan pencapaian target kinerja.

10. Memonitor kepatuhan kebijakan, sistem, dan prosedur, serta pelaporan dalam rangka terlaksananya penerapan Standard Operating Procedure di unit kerjanya.

11. Menerapkan dan memonitor prinsip GCG dalam rangka terciptanya standard tata kelola Good Corporate Governance di unit kerjanya. 12. Memonitor pengelolaan risiko dalam rangka terciptanya manajemen

risiko yang baik dan benar di unit kerjanya.

13. Mengarahkan kegiatan budaya kepatuhan dalam rangka terpenuhinya kepatuhan terhadap ketentuan di unit kerjanya.

14. Mengarahkan kegiatan budaya pelayanan dalam rangka terciptanya kualitas layanan di unit kerjanya.

15. Mengontrol pengelolaan dokumen, arsip, dan inventaris dalam rangka menjaga kerahasiaan dokumen dan aset di unit kerjanya.

16. Mengontrol keterbukaan informasi di unit kerjanya dalam rangka menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia bank.

Pemimpin Bagian Kredit

1. Merekomendasi pemetaan potensi bisnis hasil analisa informasi market intellegence terkait produk kredit agar tercapainya terget produk kredit. 2. Mengkoordinasikan dan memonitor proses penilaian kredit dan

(28)

3. Mendukung kegiatan pemutusan permohonan kredit hasil analisis untuk menjaga kulaitas kredit yang diberikan kepada calon debitur.

4. Mengkoordinasikan dan memonitor kredit sandi 2 agar tercipta kualitas kredit lancar.

5. Mengkoordinasikan program pemasaran produk kredit agar tercapainya target produk kredit.

6. Memonitor pelaksanaan program kerja untuk mencapai target kerja di bidangnya.

7. Mengevaluasi kinerja bawahan untuk memastikan pencapaian target kinerja.

8. Memonitor kepatuhan kebijakan, sistem dan prosedur, serta pelaporan dalam rangka terlakasanya penerapan Standard Operating Procedure di unitnya.

9. Menerapkan dan memonitor prinsip – prinsip GCG dalam rangka terciptanya standard tata kelola Good Corporate Governancedi unit kerjanya.

10. Memonitor pengelolaan risiko dalam rangka terciptanya manajemen risiko yang baik dan benar di unit kerjanya.

11. Menerapkan kegiatan budaya kepatuhan dalam rangka terpenuhinya kepatuhan terhadap ketentuan di unit kerjanya.

12. Menerapkan kegiatan budaya pelayanan dalam rangka terciptanya kualitas layanan di unit kerjanya.

(29)

menjaga kerahasiaan dokumen dan aset di unit kerjanya.

14. Mengidentifikasi keterbukaan informasi di unit kerjanya dalam rangka menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia bank.

Pemimpin Bagian Administrasi Kredit

1. Mengkoordinasikan dan memonitor proses realisasi kredit dalam rangka mendukung prudential banking.

2. Mengkoordinasikan dan memonitor proses pengikatan kredit dalam rangka mendukung tersedianya legalitas dokumen permohonan kredit yang lengkap dan sah.

3. Mengkoordinasikan proses pemantauan peningkatan status kepemilikan dokumen barang agunan untuk pengikatan kredit.

4. Mengkoordinasikan permintaan pemyimpanan dan pengambilan barang agunan agar terciptanya keamanan barang agunan sesuai dengan prosedur.

5. Mengkoordinasikan dan menindaklanjuti proses monitoring pembayaran kredit oleh debitur agar terciptanya pembayaran kredit yang lancar.

6. Memonitor pelaksanaan program kerja untuk mencapai target kinerja di bidangnya.

7. Mengevaluasi kinerja bawahan untuk memastikan pencapaian target kinerja.

(30)

unit kerjanya.

9. Menerapkan dan memonitor prinsip – prinsip GCG dalam rangka terciptanya standard tata kelola Good Corporate Governancedi unit kerjanya.

10. Memonitor pengelolaan risiko dalam rangka terciptanya manajemen risiko yang baik dan benar di unit kerjanya.

11. Menerapkan kegiatan budaya kepatuhan dalam rangka terpenuhinya kepatuhan terhadap ketentuan di unit kerjanya.

12. Menerapkan kegiatan budaya pelayanan dalam rangka terciptanya kualitas layanan di unit kerjanya.

13. Menerapkan pengelolaan dokumen, arsip dan inventaris dalam rangka menjaga kerahasiaan dokumen dan aset di unit kerjanya.

14. Mengidentifikasi keterbukaan informasi di unit kerjanya dalam rangka menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia bank.

Pemimpin Bagian Pemasaran

1. Mengkoordinasi program pemasaran produk dana dan jasa agar tercapainya target produk dana dan jasa.

2. Mengkoordinasikan proses pemeliharaan nasabah existing dalam rangka peningkatan kepuasan nasabah.

3. Merekomendasikan pemetaan potensi bisnis hasil analisa informasi market intellegence terkait produk dana dan jasa agar tercapainya target produk dana dan jasa.

(31)

dibidangnya.

5. Mengevaluasi kinerja bawahan untuk memastikan pencapaian target kinerja.

6. Memonitor kepatuhan kebijakan, sistem dan prosedur, serta pelaporan dalam rangka terlaksananya penerapan Standard Operating Procedure di unit kerjanya.

7. Menerapkan dan memonitor prinsip – prinsip GCG dalam rangka terciptanya standard tata kelola Good Corporate Governancedi unit kerjanya.

8. Memonitor pengelolaan risiko dalam rangka terciptanya manajemen risiko yang baik dan benar di unit kerjanya.

9. Menerapkan kegiatan budaya kepatuhan dalam rangka terpenuhinya kepatuhan terhadap ketentuan di unit kerjanya.

10. Menerapkan kegiatan budaya pelayanan dalam rangka terciptanya kualitas layanan di unit kerjanya.

11. Menerapkan pengelolaan dokumen, arsip dan inventaris dalam rangka menjaga kerahasiaan dokumen dan aset di unit kerjanya.

12. Mengidentifikasi keterbukaan informasi di unit kerjanya dalam rangka menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia bank.

Pemimpin Bagian Operasional

1. Memeriksa testkey kiriman uang dalam hal contigency plan sejalan dengan ketentuan.

(32)

memastikan keakuratan transaksi.

3. Memonitor dokumen kiriman uang dan kliring untuk memastikan kebenaran transaksi.

4. Mengkoordinasikan administrasi transaksi keuangan untuk memastikan keakuratan dan sesuai regulasi yang berlaku.

5. Memonitor proses tutup hari transaksi untuk menjamin keakuratan dan penyelesaian proses transaksi dan kepatuhan pada regulasi.

6. Mengkoordinasikan dan memonitor tata kelola infrastruktur untuk menjaga kualitas infrastuktur.

7. Mengkoordinasikan proses kerjasama dengan rekanan/mitra kerja untuk memastikan kerja sama yang efektif dan efisien.

8. Memonitor pelaksanaan program kerja untuk mencapai target kinerja dibidangnya.

9. Mengevaluasi kinerja bawahan untuk memastikan pencapaian target. 10. Memonitor kepatuhan kebijakan, sistem dan prosedur, serta pelaporan

dalam rangka terlaksananya penerapan Standard Operating Procedure di unit kerjanya.

11. Menerapkan dan memonitor prinsip – prinsip GCG dalam rangka terciptanya standard tata kelola Good Corporate Governancedi unit kerjanya.

12. Memonitor pengelolaan risiko dalam rangka terciptanya manajemen risiko yang baik dan benar di unit kerjanya.

(33)

kepatuhan terhadap ketentuan di unit kerjanya.

14. Menerapkan kegiatan budaya pelayanan dalam rangka terciptanya kualitas layanan di unit kerjanya.

15. Menerapkan pengelolaan dokumen, arsip dan inventaris dalam rangka menjaga kerahasiaan dokumen dan aset di unit kerjanya.

16. Mengidentifikasi keterbukaan informasi di unit kerjanya dalam rangka menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia bank.

Pemimipin Bagian Pelayanan Nasabah

1. Mengkoordinir proses pelayanan dan pengaduan nasabah terkait produk dan aktivitas bank untuk meningkatkan kepuasan nasabah.

2. Mengelola surat keterangan bank dan surat keterangan dukungan dana. 3. Memonitor pengawasan, administrasi dan otorisasi serta pelaksanaan

transaksi keuangan tunai dan non tunai agar berjalan sesuai sop dan standard pelayanan.

4. Mengkoordinasikan penyelasaian kendala dan kebutuhan pelayanan dalam rangka meningkatkan kepuasan nasabah.

5. Menjaga ketersediaan likuiditas untuk memenuhi kebutuhan transaksi antar bank dalam erangka memenuhi GWM.

6. Memonitor pengisian mesin atm untuk memastikan keakuratan pengisian.

7. Terlaksananya pengamanan dan ketersediaan fisik uang di dalam khazanah dalam rangka mendukung kelancaran operasional.

(34)

kepuasan pelanggan.

9. Mengkoordinasi dan memonitor informasi data dan rekening nasabah agar sesuai regulasi.

10. Mengkoordinir dan memonitor pelayananan dan administrasi transaksi mitra kerja/usaha/pemerintah untuk meningkatkan kepuasan mitra dan memperkuat brand image.

11. Mengkoordinir kegiatan promosi bagi mitra kerja/usaha/pemerintah untuk meningkatkan brand image.

12. Mengkoordinasikan proses administrasi transaksi kasda dalam rangka mendukung kelancaran pengelolaan keuangan daerah.

13. Memonitor pelaksanaan program kerja untuk mencapai target kinerja dibidangnya.

14. Mengevaluasi kinerja bawahan untuk memastikan pencapaian target kinerja.

15. Memonitor kepatuhan kebijakan, sistem dan prosedur, serta pelaporan dalam rangka terlaksananya penerapan Standard Operating Procedure di unit kerjanya.

16. Menerapkan dan memonitor prinsip – prinsip GCG dalam rangka terciptanya standard tata kelola Good Corporate Governancedi unit kerjanya.

17. Memonitor pengelolaan risiko dalam rangka terciptanya manajemen risiko yang baik dan benar di unit kerjanya.

(35)

kepatuhan terhadap ketentuan di unit kerjanya.

Pemimpin Seksi Kredit Lainnya

1. Melaksanakan dan mendistribusikan tugas terkait kegiatan promosi produk kredit lainnya agar tercapainya target produk kredit lainnya. 2. Melaksanakan, me-review dan merekomendasikan proses kegiatan

analisa kelayakan calon debitur sesuai dengan perturan agar terciptanya kualitas kredit lainnya sesuai ketentuan.

3. Melaksanakan dan mendistribusikan tugas terkait kegiatan supervisi dan monitoring kredit sandi 1 & 2 sesuai ketentuan berlaku.

4. Mengkoordinasikan dan mereview pekerjaan bawahannya.

5. Mengkoordinasikan dan me-review kepatuhan kebijakan, sistem dan prosedur, serta pelaporan dalam rangka terciptanya Standard Operating

Procedure di unitnya.

6. Mendukung pelaksanaan prinsip – prinsip GCG di unitnya dalam rangka standardnya tata kelola Good Corporate Governance perusahaan.

7. Menindaklanjuti pengelolaan risiko dalam rangka standardnya tata kelola risiko perusahaan.

8. Menerapkan kegiatan budaya kepatuhan dalam rangka terpenuhinya kepatuhan terhadap ketentuan di unit kerjanya.

9. Menerapkan kegiatan budaya pelayanan dalam rangka terciptanya kualitas layanan di unit kerjanya.

(36)

menjaga kerahasiaan dokumen dan aset di unit kerjanya.

11. Mengidentifikasi keterbukaan informasi di unit kerjanya dalam rangka menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia bank.

Pemimpin Seksi Kredit Multiguna

1. Melaksanakan dan mendistribusikan tugas terkait kegiatan promosi produk kredit Multiguna agar tercapainya target produk kredit Multiguna.

2. Melaksanakan, me-review dan merekomendasikan proses kegiatan analisa kelayakan calon debitur sesuai dengan perturan agar terciptanya kualitas kredit lainnya sesuai ketentuan.

3. Melaksanakan dan mendistribusikan tugas terkait kegiatan supervisi dan monitoring kredit sandi 1 & 2 sesuai ketentuan berlaku.

4. Mengkoordinasikan dan mereview pekerjaan bawahannya.

5. Mengkoordinasikan dan me-review kepatuhan kebijakan, sistem dan prosedur, serta pelaporan dalam rangka terciptanya Standard Operating

Procedure di unitnya.

6. Mendukung pelaksanaan prinsip – prinsip GCG di unitnya dalam rangka standardnya tata kelola Good Corporate Governance perusahaan.

7. Menindaklanjuti pengelolaan risiko dalam rangka standardnya tata kelola risiko perusahaan.

(37)

9. Menerapkan kegiatan budaya pelayanan dalam rangka terciptanya kualitas layanan di unit kerjanya.

10. Menerapkan pengelolaan dokumen, arsip dan inventaris dalam rangka menjaga kerahasiaan dokumen dan aset di unit kerjanya.

11. Mengidentifikasi keterbukaan informasi di unit kerjanya dalam rangka menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia bank.

Pemimpin Seksi Kredit SPK

1. Melaksanakan dan mendistribusikan tugas terkait kegiatan promosi produk kredit SPK agar tercapainya target produk kredit SPK.

2. Melaksanakan, me-review dan merekomendasikan proses kegiatan analisa kelayakan calon debitur sesuai dengan perturan agar terciptanya kualitas kredit lainnya sesuai ketentuan.

3. Melaksanakan dan mendistribusikan tugas terkait kegiatan supervisi dan monitoring kredit sandi 1 & 2 sesuai ketentuan berlaku.

4. Mengkoordinasikan dan me-review pekerjaan bawahannya.

5. Mengkoordinasikan dan me-review kepatuhan kebijakan, sistem dan prosedur, serta pelaporan dalam rangka terciptanya Standard Operating

Procedure di unitnya.

6. Mendukung pelaksanaan prinsip – prinsip GCG di unitnya dalam rangka standardnya tata kelola Good Corporate Governance perusahaan.

(38)

8. Menerapkan kegiatan budaya kepatuhan dalam rangka terpenuhinya kepatuhan terhadap ketentuan di unit kerjanya.

9. Menerapkan kegiatan budaya pelayanan dalam rangka terciptanya kualitas layanan di unit kerjanya.

10. Menerapkan pengelolaan dokumen, arsip dan inventaris dalam rangka menjaga kerahasiaan dokumen dan aset di unit kerjanya.

11. Mengidentifikasi keterbukaan informasi di unit kerjanya dalam rangka menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia bank.

Pemimpin Seksi Administrasi Kredit Lainnya

1. Mengkoordinasikan dan memonitor proses realisasi kredit lainnya dalam rangka mendukung prudential banking.

2. Mengkoordinasikan proses pemantauan peningkatan status kepemilikan dokumen barang agunan untuk pengikatan kredit lainnya.

3. Melaksanakan dan mendistribusikan tugas terkait pertanggungan/asuransi baik jaminan atau jiwa kepada pihak asuransi.

4. Me-review proses administrasi legal dokumen terkait pengikatan kredit

lainnya dan pengikatan jaminan untuk legalitas dokumen permohonan kredit yang lengkap dan sah.

5. Mengkoordinasikan permintaan penyimpanan dan pengambilan barang agunan agar terciptanya keamanan barang agunan sesuai dengan prosedur.

(39)

7. Mengkoordinasikan dan me-review pekerjaan bawahannya.

8. Mengkoordinasikan dan me-review kepatuhan kebijakan, sistem dan prosedur, serta pelaporan dalam rangka terciptanya Standard Operating

Procedure di unitnya.

9. Mendukung pelaksanaan prinsip – prinsip GCG di unitnya dalam rangka standardnya tata kelola Good Corporate Governance perusahaan.

10. Menindaklanjuti pengelolaan risiko dalam rangka standardnya tata kelola risiko perusahaan.

11. Menerapkan kegiatan budaya kepatuhan dalam rangka terpenuhinya kepatuhan terhadap ketentuan di unit kerjanya.

12. Menerapkan kegiatan budaya pelayanan dalam rangka terciptanya kualitas layanan di unit kerjanya.

13. Menerapkan pengelolaan dokumen, arsip dan inventaris dalam rangka menjaga kerahasiaan dokumen dan aset di unit kerjanya.

14. Mengidentifikasi keterbukaan informasi di unit kerjanya dalam rangka menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia bank.

Pemimpin Seksi Administrasi Kredit Multiguna

1. Melakukan proses realisasi kredit multiguna dalam rangka mendukung prudential banking.

2. Melaksanakan dan mendistribusikan tugas terkait pertanggungan/asuransi baik jaminan atau jiwa kepada pihak asuransi.

(40)

lainnya dan pengikatan jaminan untuk legalitas dokumen permohonan kredit yang lengkap dan sah.

4. Me-review proses alokasi dan administrasi kredit multiguna untuk

memastikan kelancaran pembayaran angsuran kredit multiguna.

5. Mengkoordinasikan permintaan penyimpanan dan pengambilan barang agunan agar terciptanya keamanan barang agunan sesuai dengan prosedur.

6. Memeriksa pelaporan sistem informasi debitur terkait proses pembayaran kredit lainnya oleh debitur.

7. Mengkoordinasikan dan me-review pekerjaan bawahannya.

8. Mengkoordinasikan dan me-review kepatuhan kebijakan, sistem dan prosedur, serta pelaporan dalam rangka terciptanya Standard Operating

Procedure di unitnya.

9. Mendukung pelaksanaan prinsip – prinsip GCG di unitnya dalam rangka standardnya tata kelola Good Corporate Governance perusahaan.

10. Menindaklanjuti pengelolaan risiko dalam rangka standardnya tata kelola risiko perusahaan.

11. Menerapkan kegiatan budaya kepatuhan dalam rangka terpenuhinya kepatuhan terhadap ketentuan di unit kerjanya.

12. Menerapkan kegiatan budaya pelayanan dalam rangka terciptanya kualitas layanan di unit kerjanya.

(41)

menjaga kerahasiaan dokumen dan aset di unit kerjanya.

14. Mengidentifikasi keterbukaan informasi di unit kerjanya dalam rangka menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia bank.

Pemimpin Seksi Penyelamatan Kredit

1. Mengkoordinasikan dan memonitor program penagihan agar tercapinya target perbaikan kualitas kredit.

2. Mengkoordinasikan dan memonitor proses penyelamatan kredit untuk mencegah kredit macet yang semakin meningkat.

3. Mengkoordinasikan program kunjungan ke debitur dalam rangka penanganan restrukturisasi kredit bermasalah berjalan dengan efektif. 4. Mengkoordinasikan dan menilai hasil proses permohonan

restrukturisasi dalam rangka mencegah penurunan kualitas kredit. 5. Mengkoordinasikan dan me-review pekerjaan bawahannya.

6. Mengkoordinasikan dan me-review kepatuhan kebijakan, sistem dan prosedur, serta pelaporan dalam rangka terciptanya Standard Operating

Procedure di unitnya.

7. Mendukung pelaksanaan prinsip – prinsip GCG di unitnya dalam rangka standardnya tata kelola Good Corporate Governance perusahaan.

8. Menindaklanjuti pengelolaan risiko dalam rangka standardnya tata kelola risiko perusahaan.

(42)

10. Menerapkan kegiatan budaya pelayanan dalam rangka terciptanya kualitas layanan di unit kerjanya.

11. Menerapkan pengelolaan dokumen, arsip dan inventaris dalam rangka menjaga kerahasiaan dokumen dan aset di unit kerjanya.

12. Mengidentifikasi keterbukaan informasi di unit kerjanya dalam rangka menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia bank.

Pemimpin Seksi Pengelolaan Kasda

1. Me–review proses administrasi SP2D (bank sumut dan bank lain)

termasuk dengan dokumen pembanding untuk memastikan keakuratan transaksi.

2. Me–review proses administrasi transaksi untuk memastikan keakuratan

transaksi.

3. Mengkoordinasi penyusunan laporan konsolidasi agar sesuai ketentuan. 4. Mengkoordinasi rekonsiliasi rekening pemda untuk memastikan

keakuratan transaksi.

5. Mengkoordinasi dan me-reviewpekerjaan bawahannya.

6. Mengkoordinasikan dan me-review kepatuhan kebijakan, sistem dan prosedur, serta pelaporan dalam rangka terciptanya Standard Operating

Procedure di unitnya.

7. Mendukung pelaksanaan prinsip – prinsip GCG di unitnya dalam rangka standardnya tata kelola Good Corporate Governance perusahaan.

(43)

kelola risiko perusahaan.

9. Menerapkan kegiatan budaya kepatuhan dalam rangka terpenuhinya kepatuhan terhadap ketentuan di unit kerjanya.

10. Menerapkan kegiatan budaya pelayanan dalam rangka terciptanya kualitas layanan di unit kerjanya.

11. Menerapkan pengelolaan dokumen, arsip dan inventaris dalam rangka menjaga kerahasiaan dokumen dan aset di unit kerjanya.

12. Mengidentifikasi keterbukaan informasi di unit kerjanya dalam rangka menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia bank.

Pemimpin Seksi Pelayanan Informmasi Nasabah

1. Mengkoordinasi proses pemberian kartu ATM untuk meningkatkan kepuasan nasabah.

2. Mengkoordinasi proses pengiriman uang agar sesuai regulasi. 3. Mengkoordinasi penjualan warkat/ bilyet/ sesuai regulasi.

4. Mengkoordinasi layanan “one stop service” nasabah untuk meningkatkan kepuasan nasabah.

5. Mengkoordinasi penyelesaian pengaduan nasabah untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

6. Mengkoordinasi proses pengkinian informasi data dan rekening nasabah agar sesuai regulasi.

7. Mengkoordinasikan pemeriksaan reputasi nasabah dalam rangka APU – PPT.

(44)

9. Mengkoordinasikan dan me-review kepatuhan kebijakan, sistem dan prosedur, serta pelaporan dalam rangka terciptanya Standard Operating

Procedure di unitnya.

10. Mendukung pelaksanaan prinsip – prinsip GCG di unitnya dalam rangka standardnya tata kelola Good Corporate Governance perusahaan.

11. Menindaklanjuti pengelolaan risiko dalam rangka standardnya tata kelola risiko perusahaan.

12. Menerapkan kegiatan budaya kepatuhan dalam rangka terpenuhinya kepatuhan terhadap ketentuan di unit kerjanya.

13. Menerapkan kegiatan budaya pelayanan dalam rangka terciptanya kualitas layanan di unit kerjanya.

14. Menerapkan pengelolaan dokumen, arsip dan inventaris dalam rangka menjaga kerahasiaan dokumen dan aset di unit kerjanya.

15. Mengidentifikasi keterbukaan informasi di unit kerjanya dalam rangka menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia bank.

Pemimpin Seksi Keuangan

1. Mengkoordinasikan rekapitulasi kebutuhan/kelebihan uang tunai kantor cabang utama, cabang tertentu dan kantor dibawah kantor cabang utama agar sesuai dengan kebutuhan dan regulasi.

2. Mengkoordinasi distribusi uang internal sesuai kebutuhan regulasi. 3. Mengkoordinasikan transaksi yang dilakukan Head Teller dengan focus

(45)

4. Mengkoordinasikan penghitungan uang tunai (berasal dari internal dan focus grup/BI) untuk memastikan keakuratan jumlah fisik uang.

5. Mengkoordinasikan perhitungan posisi keuangan agar sesuai dengan target.

6. Mengkoordinasikan pengisian uang tunai di mesin ATM untuk meningkatkan pelayanan nasabah.

7. Mengkoordinasikan kemanan brankas bersama pinbag pelayanan nasabah dan wapim operasional untuk meningkatkan keamanan isi brankas.

8. Mengkoordinasikan proses pembukuan transaksi untuk meningkatkan keakuratan transaksi.

9. Mengkoordinasikan otorisasi tunai dan non tunai agar sesuai dengan ketentuan (Teller, Teller non tunai).

10. Mengkoordinasi dan me-review pekerjaan bawahannya.

11. Mengkoordinasikan dan me-review kepatuhan kebijakan, sistem dan prosedur, serta pelaporan dalam rangka terciptanya Standard Operating

Procedure di unitnya.

12. Mendukung pelaksanaan prinsip – prinsip GCG di unitnya dalam rangka standardnya tata kelola Good Corporate Governance perusahaan.

13. Menindaklanjuti pengelolaan risiko dalam rangka standardnya tata kelola risiko perusahaan.

(46)

kepatuhan terhadap ketentuan di unit kerjanya.

15. Menerapkan kegiatan budaya pelayanan dalam rangka terciptanya kualitas layanan di unit kerjanya.

16. Menerapkan pengelolaan dokumen, arsip dan inventaris dalam rangka menjaga kerahasiaan dokumen dan aset di unit kerjanya.

17. Mengidentifikasi keterbukaan informasi di unit kerjanya dalam rangka menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia bank.

Pemimpin Seksi Transfer

1. Mengkoordinasikan kegiatan pengiriman uang agar sesuai regulasi dan meningkatkan kepuasan nasabah.

2. Mengkoordinasikan administrasi, evaluasi dan klarifikasi pelimpahan dan pelaporan penerimaan negara agar memastikan keakuratan transaksi dan regulasi.

3. Mengkoordinasikan proses penerimaan dan pembukuan untuk memastikan keakuratan transaksi.

4. Mengkoordinasikan proses pelimpahan pajak sesuai regulasi. 5. Mengkoordinasi dan me-review pekerjaan bawahannya.

6. Mengkoordinasikan dan me-review kepatuhan kebijakan, sistem dan prosedur, serta pelaporan dalam rangka terciptanya Standard Operating

Procedure di unitnya.

(47)

8. Menindaklanjuti pengelolaan risiko dalam rangka standardnya tata kelola risiko perusahaan.

9. Menerapkan kegiatan budaya kepatuhan dalam rangka terpenuhinya kepatuhan terhadap ketentuan di unit kerjanya.

10. Menerapkan kegiatan budaya pelayanan dalam rangka terciptanya kualitas layanan di unit kerjanya.

11. Menerapkan pengelolaan dokumen, arsip dan inventaris dalam rangka menjaga kerahasiaan dokumen dan aset di unit kerjanya.

12. Mengidentifikasi keterbukaan informasi di unit kerjanya dalam rangka menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia bank.

Pemimpin Seksi Akuntansi

1. Me-review nota untuk memastikan keabsahan transaksi.

2. Menindaklanjuti penyelesaian transaksi untuk menjamin keakuratan transaksi dan sesuai regulasi.

3. Me-review kegiatan verifikasi melalui sitem aplikasi core banking Bank

Sumut agar terjadi kesesuaian data.

4. Menindaklanjuti rekonsiliasi dengan kantor terkait untuk menjamin keakuratan transaksi.

5. Menindaklanjuti proses pembukuan nota agar sesuai regulasi. 6. Mengkoordinasikan dan memposting nota sesuai regulasi.

7. Me-review proses pembukuan melalui sistem IT agar sesuai regulasi

dan meningkatkan keakuratan.

(48)

eksternal untuk keakuratan transaksi.

9. Me-review laporan dari unit terkait dalam hal pelaporan ke pihak

eksternal sesuai regulasi yang berlaku.

10. Mengkoordinasikan laporan konsolidasi keuangan bulanan untuk internal dan Bank Indonesia untuk menjamin keakuratan transaksi dan kepatuhan pada regulasi.

11. Me-review laporan keuangan dan performance untuk memastikan

keakuratan laporan.

12. Mengkoordinasi dan me-review pekerjaan bawahannya.

13. Mengkoordinasikan dan me-review kepatuhan kebijakan, sistem dan prosedur, serta pelaporan dalam rangka terciptanya Standard Operating

Procedure di unitnya.

14. Mendukung pelaksanaan prinsip – prinsip GCG di unitnya dalam rangka standardnya tata kelola Good Corporate Governance perusahaan.

15. Menindaklanjuti pengelolaan risiko dalam rangka standardnya tata kelola risiko perusahaan.

16. Menerapkan kegiatan budaya kepatuhan dalam rangka terpenuhinya kepatuhan terhadap ketentuan di unit kerjanya.

17. Menerapkan kegiatan budaya pelayanan dalam rangka terciptanya kualitas layanan di unit kerjanya.

(49)

19. Mengidentifikasi keterbukaan informasi di unit kerjanya dalam rangka menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia bank.

Pemimpin Seksi Umum

1. Mengkoordinasikan pengelolaan infrastruktur untuk mendukung operasional kantor.

2. Mengkoordinasikan pengadaan fasilitas kerja untuk mendukung operasional bank.

3. Mengkoordinasikan proses pengamanan kantor sesuai regulasi bank. 4. Mengkoordinasikan pengamanan distribusi uang unhtuk memastikan

keamanan.

5. Mengkoordinasikan administarasi kepegawaian untuk mendukung operasional.

6. Mengatur rotasi tenaga alih daya/tenaga honor untuk memenuhi kebutuhan SDM bank.

7. Me-review sistem jaringan informasi agar berfungsi secara optimal.

8. Mengkoordinasikan administrasi surat – menyurat.

9. Mengkoordinasikan pengelolaan kebutuhan operasional (ATK, BBC) unit kerja untuk mendukung operasional.

10. Mengkoordinasikan kerjasama dengan rekanan/mitra kerja untuk mendukung operasional bank.

11. Mengkoordinasi dan me-review pekerjaan bawahannya.

(50)

prosedur, serta pelaporan dalam rangka terciptanya Standard Operating

Procedure di unitnya.

13. Mendukung pelaksanaan prinsip – prinsip GCG di unitnya dalam rangka standardnya tata kelola Good Corporate Governance perusahaan.

14. Menindaklanjuti pengelolaan risiko dalam rangka standardnya tata kelola risiko perusahaan.

15. Menerapkan kegiatan budaya kepatuhan dalam rangka terpenuhinya kepatuhan terhadap ketentuan di unit kerjanya.

16. Menerapkan kegiatan budaya pelayanan dalam rangka terciptanya kualitas layanan di unit kerjanya.

17. Menerapkan pengelolaan dokumen, arsip dan inventaris dalam rangka menjaga kerahasiaan dokumen dan aset di unit kerjanya.

18. Mengidentifikasi keterbukaan informasi di unit kerjanya dalam rangka menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia bank.

Head Teller

1. Melakukan komunikasi dengan fokus grup/Bank Indonesia untuk mendukung operasional.

2. Mengirimkan uang melalui RTGS sesuai regulasi.

3. Menerima dan menghitung fisik uang tunai untuk memastikan keakuratan transaksi.

4. Memeriksa saldo mesin ATM agar sesuai regulasi.

(51)

mesin ATM untuk meningkatkan pelayanan nasabah.

6. Melakukan approval atas transaksi tunai dan overbooking pada teller tunai sesuai regulasi.

7. Memeriksa kelengkapan dan kebenaran nota untuk memastikan keakuratan transaksi.

8. Melaksanakan rekapitulasi harian pemindahan uang tunai untuk memastikan keakuratan transaksi.

9. Mendistribusikan berita acara ke kontrol intern untuk selanjutnya diarsipkan sesuai regulasi.

10. Memeriksa penerimaan uang tunai harian untuk memastikan keakuratan transaksi.

11. Melaksanakan penyimpanan uang kedalam brankas/khasanah/kluis untuk menjamin keamanan fisik uang.

12. Mengevaluasi standard pelayanan teller untuk meningkatkan kepuasan nasabah.

13. Mengkoordinasi dan me-review pekerjaan bawahannya.

14. Mengkoordinasikan dan me-review kepatuhan kebijakan, sistem dan prosedur, serta pelaporan dalam rangka terciptanya Standard Operating

Procedure di unitnya.

15. Mendukung pelaksanaan prinsip – prinsip GCG di unitnya dalam rangka standardnya tata kelola Good Corporate Governance perusahaan.

(52)

kelola risiko perusahaan.

17. Menerapkan kegiatan budaya kepatuhan dalam rangka terpenuhinya kepatuhan terhadap ketentuan di unit kerjanya.

18. Menerapkan kegiatan budaya pelayanan dalam rangka terciptanya kualitas layanan di unit kerjanya.

19. Menerapkan pengelolaan dokumen, arsip dan inventaris dalam rangka menjaga kerahasiaan dokumen dan aset di unit kerjanya.

20. Mengidentifikasi keterbukaan informasi di unit kerjanya dalam rangka menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia bank.

D. Jaringan Usaha

Saat ini PT. Bank SUMUT memiliki jaringan outlet pelayanan sebanyak 460 unit di seluruh daerah Sumatera Utara dan Jakarta yang terdiri dari : 1 Unit Kantor Pusat, 1 Unit Kantor Cabang Utama, 30 Unit KC Konvensional, 5 Unit KC Syariah, 103 Unit KCP Konvensional, 17 Unit KCP Syariah, 12 Unit Kantor Kas Mobil, 35 Unit Payment Point, 233 Unit ATM. Salah satunya jaringan PT. Bank SUMUT Cabang Utama yang telah berkembang dengan pesat.

E. Kinerja Usaha Terkini

(53)

PT. Bank SUMUT Cabang Utama percaya bahwa kerja belum selesai dan bertekad untuk melanjutkan upaya dalam meningkatkan kemampuan dan mendorong inovasi demi memperkokoh posisi. Serta lebih mempercepat kemajuan demi mencapai visi PT. Bank Sumut Cabang Utama , yakni menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian, pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.

F. Rencana Usaha

(54)

46 BAB III

SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK SUMUT CABANG UTAMA MEDAN

A. Jenis – Jenis Kredit

Menurut Hasibuan (2011 : 87) “kredit berasal dari kata Italia, credere yang artinya kepercayaan, dalam arti bahwa apabila seseorang atau badan usaha mendapatkan kredit dari bank, atau orang atau badan usaha tersebut, telah mendapat kepercayaan dari bank untuk memberi kredit”.

Sedangkan menurut Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (2001 : 190) “kredit yang diberikan adalah kredit dalam rangka pembiayaan bersama, kredit dalam restrukturisasi, dan pembelian surat berharga debitur yang dilengkapi dengan note purchase agreement”.

(55)

Pasal 1 UU Nomor 10 tahun 1998. Penyaluran dana dalam bentuk kredit biasanya mendominasi sebagian besar pengalokasian dana bank (Budisantoso, 2006 : 114).

Dilihat dari macam jenis kredit yang dapat diajukan kepada bank, maka secara garis besar kredit tersebut dapat digolongkan kepada kredit tunai (cash loan) dan kredit tidak tunai (non cash loan). Jenis kredit secara tunai dapat dibedakan yaitu secara umum, tujuan pembiayaan, jangka waktu, sektor ekonomi, sifat, jenis penggunaan, kolektibilitas, golongan debitur dan kebijaksanaan. Sedangkan jenis kredit non tunai yaitu dalam bentuk pemberian bank garansi dan kredit berdokumen dalam rangka pembukaan kredit letter of credit (L/C) (Djohan, 2000 : 40).

Jenis kredit ini perlu diketahui guna melihat jenis kredit apa yang dibutuhkan oleh perusahaan dan perorangan pada suatu waktu tertentu dan mengetahui perkembangan selanjutnya dari kredit tersebut ataupun kebutuhan kredit lain yang akan muncul dikemudian hari (Djohan, 2000 : 40).

Adapun unsur – unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut:

a. Kepercayaan

(56)

Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon kredit.

b. Jangka Waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

c. Risiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar risikonya, demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh risiko yang tidak disengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya.

d. Kesepakatan

(57)

masing – masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing – masing.

e. Balas Jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank. Sedangkan bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil (Ismail, 2009 : 190).

Tujuan Kredit

Tujuan perkreditan harus diarahkan untuk kepentingan bank, yaitu:

• Membantu perkembangan kegiatan ekonomi sesuai dengan kebijaksanaan dan program pemerintah dengan tetap mendasarkan pada persyaratan bank secara teknis dan wajar. • Mencari keuntungan yang layak bagi bank.

• Membantu perluasan pemanfaatan jasa – jasa perbankan lainnya, tanpa mengabaikan prinsip – prinsip kredit itu sendiri.

(58)

Pada dasarnya kredit yaitu utang bank yang dipinjam kepada nasabah dan akan dikembalikan pada waktu tertentu dimasa mendatang. Tetapi berdasarkan keperluan usaha serta sebagai unsur ekonomi yang mempengaruhi usaha para nasabahnya, sehingga jenis – jenis kredit menjadi beragam (Irmayanto, 2002 : 74).

Didalam prakteknya, kredit usaha perbankan yang diberikan PT. Bank SUMUT Cabang Utama, yaitu :

1. Kredit Multi Guna Bank Sumut (KMG)

KMG yaitu fasilitas kredit yang diberikan secara perorangan kepada pegawai yang sumber pengembaliannya dari penghasilan tetap dan pemberiannya/melaluiDinas/Instansi/Kopersi/Pegawai/Lembaga/Perusahaan tempat pegawai yang bersangkutan bekerja.

Kredit Multi Guna (KMG) terdiri atas :

a. Kredit Multi Guna Bank Sumut Konsumtif (KMG-K)

KMG-K yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai keperluan yang bersifat konsumtif yang terdiri dari :

 KMG-K Jangka Pendek.  KMG-K Jangka Menengah.  KMG-K Jangka Panjang.

b. Kredit Multi Guna Bank Sumut Modal Kerja (KMG-MK)

(59)

KMG-K yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai penyediaan modal kerja seperti : pembelian barang dagangan, pembelian bahan baku, piutang, dan lain – lain. Dalam rangka pembangunan usaha berskala mikro dan kecil untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidupnya yang terdiri dari :

 KMG-MK Jangka Menengah.  KMG-MK Jangka Panjang.

c. Kredit Multi Guna Bank Sumut Investasi (KMG-I)

KMG-I yaitu kredit yang digunakan untuk membangun/membeli/memperbaiki tempat usaha, membeli peralatan/perlengkapan usaha dan lain – lain dalam rangka pengembangan usaha berskala mikro dan kecil untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidupnya.

2. Kredit Pensiun (KP)

Kredit pensiun yaitu kredit yang diberikan secara perseorangan kepada para penerima pensiun dimana para pensiun sendiri, pensiun janda atau duda yang menerima uang pensiunnya melalui PT. Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (PT. Taspen).

3. Kredit Angsuran Lainnya (KAL)

Kredit Angsuran Lainnya (KAL) adalah kredit yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah dengan tujuan penggunaannya adalah:

(60)

b. Membangun/membeli/merehap tempat usaha. c. Membeli tanah tapak perumahan.

d. Membeli kendaraan.

e. Membeli peralatan/perlengkapan. f. Membiayai pendidikan anak. g. Dan lain – lain yang layak dibiayai.

4. Kredit Umum (KU)

Kredit umum yaitu kredit dengan sistem rekening koran yang diberikan kepada perorangan atau badan usaha untuk menambah modal kerja usaha yang layak dibiayai oleh bank.

Sektor usaha yang layak dibiayai adalah: a. Perdagangan, restoran, dan hotel. b. Pertanian.

c. Industri.

d. Pengangkutan, pergudangan, dan komunikasi.

e. Jasa – jasa sosial masyarakat seperti: jasa profesi, biro iklan, biro perjalanan.

5. Kredit Surat Perintah Kerja (SPK)

(61)

Penerima kredit SPK (Surat Perintah Kerja) adalah:

a. Pemegang tender yaitu perusahaan yang tertera pada SPK/kontrak dan melakukan peikatan tulis dengan kepala kantor/satuan kerja/pemimpin proyek/bagian proyek sebagai pengguna barang/jasa.

b. Pemegang SPK adalah perusahaan yang mendapat SPK berdasarkan kuasa dari pemegang tender.

6. Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK)

KUMK yaitu kredit modal kerja dan investasi yang diberikan oleh bank kepada usaha mikro dan usaha kecil guna pembiayaan usaha produktif. Sasaran kredit ini adalah pengusaha mikro dan kecil pada semua sektor ekonomi kecuali sektor yang dilarang oleh Bank Indonesia. Yang dinilai untuk dibiayai oleh bank berdasarkan asas – asas perkreditan yang sehat serta tidak sedang dibiayai dengan fasilitas kredit dan sumber lain.

Pinjaman dari pemerintah yang digunakan untuk program pemberian KUMK ini bertujuan untuk meringankan beban bank dalam penyediaan dana yang dapat disalurkan kepada usaha mikro dan kecil dalam bentuk kredit. Program untuk pembiayaan investasi dan modal kerja dengan persyaratan yang lebih terjangkau.

Kredit usaha Mikro dan Kecil ini terbagi atas:

(62)

KPUM yaitu kredit tanpa agunan dengan angsuran tetap berjangkan waktu 1 tahun uang diberikan kepada pemilik usaha mikro dalam rangka meningkatkan kemampuannya untuk mengembangkan usaha. Usaha mikro adalah usaha yang dijalankan oleh rakyat miskin atau mendekati miskin yang mempunyai ciri – ciri sebagai berikut:

a. Dimiliki oleh keluarga.

b. Mempergunakan teknologi sederhana. c. Memanfaatkan sumber daya lokal.

d. Laporan usahanya mudah dimasuki dan ditinggalkan.

8. Kredit Permaisuri

Kredit Permaisuri adalah kredit yang diberikan melalui kelompok keuangan yang dibentuk oleh Credit Marceting Officer (CMO) Bank SUMUT dalam suatu Kelompok Keuangan Mikro (KKM) yang beranggotakan 20 – 30 orang dengan melakukan edukasi perbankan berupa pembinaan, pelatihan dan konsultasi pada pertemuan wajib mingguan.

9. Kredit Mikro Sumut Sejarah II

Produk KMSS II adalah solusi tepat dengan proses cepat, bunga ringan dan agunan flexible (surat tanah, BPKP kendaraan bermotor, kios/lapak, dll).

10. Kredit Pemilik Rumah Sumut Sejahtera (KPR Sumut Sejahtera)

(63)

toko maupun rumah kantor yang dijual melalui pengembangan dilokasi – lokasi yang telah ditentukan bank.

11. Pinjaman Uang Muka Perumahan Kerjasama Bank (PUMP-KB)/Bank Sumut-Jamsostek

Pinjaman yang diberikan oleh PT. Jamsostek kepada peserta program Jamsostek yang memenuhi persyaratan melaui bank dengan maksud membantu peserta Jamsostek menyediakan sebagian atau seluruh uang muka KPR untuk mendapatkan kredit dari bank.

12. Kredit Pengenbangan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP)

Kredit yang diberikan dalam rangka mendukung pelaksanaan program pengembangan tanaman bahan baku, bahan bakar nabati dan program revitalisasi perkebunan.

13. Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E)

Kredit investasi dan atau modal kerja yang diberikan dalam rangka mendukung pelaksanaan program ketahanan pangan dan program pengembangan tanaman bahan bakar nabati.

14. Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS)

Objek yang dibiayai oleh KUPS adalah kegiatan usaha pembibitan sapi untuk produksi bibit sapi potong atau bibit sapi perah.

15. Kredit Kebun Sawit

(64)

membiayai sebuah perkebunan sawit.

16. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Tapak Sejahtera Melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan

Kredit yang diberikan oleh bank kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka pemilikan rumah sejahtera yang dibeli dari pengembang.

17. Pinjaman Karyawan

Pinjaman karyawan adalah sejenis kredit yang khusus diberikan kepada para karyawan, baik instasi pemerintah maupun perusahaan, organisasi dan lainnya, dengan syarat hanya memberikan surat keterangan bekerja kepada pihak bank (Bank Sumut, 2012).

B. Proses Pemberian Kredit dan Jaminan Pemberian Kredit

Sebelum nasabah mendapatkan pinjaman, ada beberapa proses yang dilakukan oleh pihak bank dalam pemberian kredit dan jaminan pemberian kredit kepada nasabah, dengan tujuan apakah nasabah layak atau tidak diberikan pinjaman Muhammad (2000 : 61).

1. Proses Pemberian Kredit

Secara umum prosedur pemberian kredit dapat melalui tujuh tahap yakni dimulai dari pengajuan permohonan kredit, analisis kredit, persetujuan kredit, perjanjian kredit, pencairan kredit dan pelunasan kredit Irmayanto (2002 : 76).

(65)

 Permohonan Kredit

Permohonan diajukan calon nasabah kepada bank dengan menyampaikan dokumen yang berisi surat permohonan resmi, akte pendirian perusahaan, penjelasan rencana bisnis, laporan studi kelayakan bisnis, laporan studi kelayakan proyek, laporan keuangan perusahaan dan informasi lainnya seperti NPWP, keterangan domisili perusahaan, surat – surat ijin yang telah diperoleh, rekening perusahaan pada beberapa bank. Dalam permohonan tersebut, biasanya calon nasabah diminta mengisi formulir bank yang bersangkutan (Irmayanto, 2002 : 76).

 Analisis Kredit

Tujuan utama dari analisis kredit adalah untuk memperoleh keyakinan apakah nasabah mempunyai kemauan dan kemampuan memenuhi kewajibannya kepada bank secara tertib, baik pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh bank (Muhammad, 2000 : 61).

Untuk memperoleh keyakinan atas jaminan, perlu dilakukan penelitian yang mendalam atas berbagai faktor yang relavan, terutama 5C yaitu:

a. Character (Watak)

(66)

untuk mengetahui kemauannya untuk membayar kembali kredit yang diterimanya (Muhammad, 2000 : 61).

Sebagaimana alat untuk memperoleh gambaran tentang karakter dari calon debitur dapat ditempuh melalui upaya:

1) Meliputi riwayat hidup calon debitur

2) Meneliti reputasi calon debitur dilingkungan usahanya 3) Meminta bank to bank information

4) Mencari informasi kepada asosiasi – asosiasi usaha dimana calon debitur berada

5) Apakah calon debitur suka judi atau hobby foya – foya (Kamsir, 2008 : 109)

b. Capital (Modal)

Penilaian terhadap capital perlu dilakukan untuk mengetahui jumlah modal yang dimiliki calon debitur cukup memadai untuk menjalankan usahanya. Makin besar jumlah modal yang ditanam oleh calon debitur ke dalam usaha yang akan dibiayai dengan kredit, makin menunjukkan keseriusan calon debitur menjalankan usahanya. Besarnya jumlah modal yang ditanam terutama berupa benda bergerak akan memberi daya tahan usaha dalam menghadapi siklus atau fluktuasi ekonomi (Muhammad, 2000 : 62).

(67)

bentuk barang modal seperti tanah, bangunan dan mesin – mesin (Muhammad, 2000 :62).

c. Capacity (Kemampuan)

Penilaian terhadap capacity perlu dilakukan untuk mengetahui kemampuan calon debitur untuk membayar kembali kredit serta bunganya. Penilaian kemampuan membayar tersebut dilihat dari kegiatan usaha dan kemampuan mengelola usaha yang akan dibiayai melalui kredit (Muhammad, 2000 : 61).

d. Collateral (Jaminan)

Penilaian terhadap collateral perlu dilakukan untuk mengetahui nilai barang jaminan yang diserahkan calon debitur untuk menutupi risiko kegagalan pengembalian kredit yang akan diperolehnya. Barang jaminan berfungsi sebagai pengaman terhadap kemungkinan ketidakmampuan calon debitur melunasi kredit yang diterimanya (Muhammad, 2000 : 62).

e. Condition (Keadaan)

Penilaian terhadap condition perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi pada saat disuatu daerah yang mungkin akan mempengaruhi kelancaran usaha calon debitur. Kondisi ekonomi ini mencakup juga peraturan atau kebijaksanaan pemerintah yang pada gilirannya akan mempengaruhi kegiatan usaha calon debitur. Keyakinan atas hal ini dapat diperoleh melalui penelitian terhadap:

(68)

2) Peraturan – peraturan pemerintah 3) Situasi, politik dan perekonomian dunia

4) Keadaan lain mempengaruhi pemasaran (Muhammad, 2000 : 62). Dari prinsip 5C diatas, yang paling perlu mendapat perhatian adalah Character, dan apabila prinsip ini tidak dipenuhi maka prinsip lainnya tidak berarti, dengan perkataan lain permohonan kreditnya harus ditolak. Selain itu pengajuan kredit secara tertulis diperlukan untuk menjamin keabsahan dan kepastian hukum, sebagai dasar proses pengambilan keputusan, dasar historis kredit sebagai dokumentasi. Disamping itu apabila kredit bermasalah, pihak bank dapat memenuhi prosedur penyelesaian hubungan antara debitur dengan bank berdasarkan dokumentasi aplikasi kredit (Muhammad, 2000 : 62).

Apabila kredit menjelaskan hak dan kewajiban calon debitur dan bank. Calon debitur bank menerima fasilitas yang disetujui oleh bank., dan kewajiban memenuhi ketentuan serta mengembalikan kredit serta bunganya. Kewajiban merespon permohonan serta memberikan fasilitas yang dimohonkan oleh calon debitur (Kasmir, 2008 : 96).

Untuk memenuhi hal tersebut, serta memudahkan identifikasi atas permohonan kredit yang diterima, maka aplikasi kredit harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Tertulis dan ditandatangani diatas materai oleh calon debitur. 2) Identifikasi calon debitur.

(69)

waktu, dan cara pengembalian kredit serta sumber dana pengembalian kredit.

4) Untuk aplikasi kredit tertentu karena jumlah nominal ataupun ukuran (Djohan, 2000 : 178).

Sektor usaha calon debitur, harus dilengkapi dengan lampiran: a. Bukti penerimaan penghasilan tetap yang dilegalisasi. b. Laporan keuangan.

c. Proyeksi laporan keuangan, cash flow. d. Rekomendasi suplier.

e. Bukti perintah pengerjaan suatu proyek. f. Rekening pada bank lain (Djohan, 2000 : 183).

Pemberian perstujuan pada kredit harus bersumber dari penelaahan yang cermat atas LPPK yang diajukan. Analisi dengan mempertimbangkan kebijakan perkreditan yang sehat (5c’s principle). Selain itu setiap pemberian persetujuan kredit harus dengan mempertimbangkan pencapaian target kualitatif dan kuantitatif sebagaimana tercantum dalam Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) dan Business Plan (Djohan, 2000 : 102).

 Persetujuan Kredit

(70)

Gambar

Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang menggunakan data-data dari suatu cabang olahraga menawarkan banyak kelebihan dalam upayanya menguji teori organisasi?. Berdasarkan ulasan penulis diatas, maka

biaya produk berdasarkan harga yang mampu dibeli konsumen. Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana penerapan

Pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ('RUPSLB") yang telah kami. tayangkan dan diterbitkan pada surat kabar harian lnvestor Daily hari Rabu tanggal

Capaian Program Jumlah cakupan (jenis) layanan administrasi perkantoran yang dilaksanakan sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.

As an alternative to provide detailed and fast georeferenced information about the a rea, it is proposed to use near vertical panoramic images taken with a digital

Capaian Program Jumlah cakupan (Jenis) layanan administrasi perkantoran yang dilaksanakan sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-5/W2, 2013 XXIV International CIPA Symposium, 2 – 6 September 2013,

Capaian Program Jumlah cakupan (jenis) layanan administrasi perkantoran yang dilaksanakan sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.