HUBUNGAN OBESITAS DENGAN PERAN DIRI PADA REMAJA DI YAYASAN NURUL HASANAH PADANG BULAN MEDAN
TAHUN 2014
PATIMAH RANI 135102056
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Hubungan Obesitas dengan Peran Diri pada Remaja Di Yayasan Nurul Hasanah
Medan Tahun 2014
ABSTRAK Patimah Rani
Latar Belakang: Prevalensi obesitas umur 6-12 tahun ditemukan sekitar 4%, pada remaja 12-18 tahun ditemukan 6,2% , dan umur 17-12-18 tahun terdapat 11,4 %. Kasus obesitas lebih sering dijumpai pada remaja wanita (10,2%) dibanding laki-laki (3,1%).Peran diri merupakan perilaku yang di tunjukkan oleh siswa terhadap ketidak puasan akan bentuk tubuhnya yang gemuk. Karena mengalami obesitas bisa membuat siswa bersikap atau berperilaku positif dan negatif.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan obesitas dengan peran diri remaja di Yayasan Nurul Hasanah Medan.
Metologi:Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi.Jumlah sampel 60 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Consecutive sampling. Analisa data menggunakan uji Fisher's Exact Test.
Hasil:Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar berjenis kelamin perempuan 35 orang (58,3%), berumur 17 tahun sebanyak 28 orang(46,7), yang memiliki peran diri rendah sebanyak17 orang dari 34 (56,7%), memiliki peran diri tinggi sebanyak 21 orang dari 26 (43,3%).Uji statistik diperoleh nilai p= 0.067, dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara obesitas dengan peran diri pada remaja.
Kesimpulan: Penelitian ini membuktikan tidak ada hubungan antara obesitas dengan peran diri. Jadi di harapkan remaja menjaga pola makan yang sehat, pihak sekolah bisa memberi konseling tentang obesitas dan menyediakan tempat bimbingan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Meha Esa atas berkat-Nya penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini berjudul “ Hubungan Obesitas dengan Peran Diri Di
Yayasan Nurul Hasanah Padang Bulan Tahun 2014, rangka memenuhi persyaratan
menyelesaikan pendidikan D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara dan pembimbing KTI yang telah menyediakan waktu dan memberikan masukan
serta nasehat pada penulis
2. Nur Asnah Sitohang S.Kep, NS, M.Kep Selaku ketua pelaksanaan program studi
D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara
3. Farida Linda Sari, S.kep, NS, M.Kep. selaku koordator D-IV Bidan Pendidikan yang
telah memberi arahan serta nasehat dalam mata kuliah KTI
4. Seluruh Staff dan dosen program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara yang secara langsung banyak memberikan ilmu kepada
penulis selama menjalankan pendidikan.
5. dr. Isti Fujiati, MSC (CM.FM) Selaku penguji 1 yang telah memberikan saran dan
masukan kepada saya
6. Dr. dr. M. Fidel Ganis Siregar, SpOG selaku penguji II yang telah memberikan saran
dan masukan kepada saya
7. Mula Tarigan, S.Kp, M.Kes selaku Dosen pembingbing yang telah banyak
meluangkan waktu dan membimbing saya untuk menyusun KTI ini.
9. Teristimewa saya ucapkan kepada Ayahanda Abdul Malik Lubis, tetesan keringatmu
telah menjadi motivasi yang kuat bagi saya, ibunda tercinta Nilawati Batubara belaian
sayangmu menjadi inspirasi perjalanan hidupku.
10.Seluruh teman-teman D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara yang telah membantu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak bisa
penulis sebut satu persatu, terima kasih semuanya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca untuk perbaikan karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam kebidanan dan ilmu yang
berkaitan.
Medan, Juni 2014
Penulis
(Patimah Rani)
DAFTAR ISI
LEMBARPERSETUJUAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI...v
DAFTAR TABEL... vi
DAFTAR SKEMA...vii
DAFTAR LAMPIRAN ...viii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan masalah ... 4
C. Tujuan ... 4
1. Tujuan umum...4
2. Tujuan khusus...4
D. Manfaat Penelitian ... 5
1. Yayasan Nurul Hasanah Medan...5
2. Bagi Penelitian...5
3. Bagi Peneliti Selanjutnya...5
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A. Remaja ... 6
1. Pengertian Remaja...6
2. Tugas Perkembangan Remaja...7
B. Konsep Obesitas... 8
1. Pengertian Obesitas...8
3. Klasifikasi Obesitas...10
4. Gejala Klinis Obesitas...10
5. Komplikasi Obesitas...11
6. Dampak Obesitas...11
7. Pengaruh Obesitas terhadap Efek Psikologi pada Remaja...12
8. Cara Menurunkan Badan secara Sehat...12
C. Konsep Peran Diri ... 14
1. Pengertian Peran Diri...14
2. Perkembangan Peran Diri...14
3. Hal-hal yang Mempengaruhi Penyusaian Individu Terhadap Peran Diri...16
4. Gangguan penampilan peran ...16
5. Konflik Peran Diri...16
6. Ketidak berhasilan Peran ...17
7. Stres Peran... 17
8. Faktor-faktor Penyesuaian Peran...18
9. Menyelesaikan masalah remaja...18
BAB III : KERANGKA PENELITIAN ... 19
A. Kerangka Konsep ... 19
B. Hipotesis ... 19
C. Defenisi Operasinal ... 20
BAB IV : METOLOGI PENELITIAN ... 22
A. Desain Penelitian ... 22
B. Populasi dan sampel ... 22
C. Tempat Penelitian ... 23
D. Waktu Penelitian ... 23
F. Alat Pengumpulan Data ... 23
G. Uji Validitas dan Reabilitas ... 24
H. Prosedur Pengumpulan Data ... 25
I. Rencana analisis Data ... 26
BAB V : HASIL ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN...27
A. Hasil ...27
B. Pembahasan ...30
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN... 33
A. Kesimpulan...33
B. Saran...33
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Klasifikasi Berat Badan...10
Tabel 3.2. : Definisi Operasional...20
Tabel 5.1 : Distribusi Frekuensi berdasarkan Karakteristik Data Demokrafi Responden yang Obesitas dan Tidak Obesitas ...28
Tabel 5.2 : Distribusi Frekuensi Berdasarkan IMT Responden...28
Tabel 5.3 : Distribusi Frekuensi Berdasarkan Peran Diri Responden...29
Tabel 5.4 : Hubungan Obesitas Dengan Peran Diri Pada Remaja...29
DAFTAR SKEMA
Skema 3.1 : Skema kerangka konsep hubungan obesitas dengan peran diri pada remaja
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 2 : Lembar Pengeisian Kuesioner
Lampiran 3 : Lembar kuesioner
Lampiran 4 : Lembar Konsultasi Proposal
Lampiran 5 : Surat izin data penelitian dari fakultas keperawatan usu Lampiran 6 : Surat Balasan Izin Penelitian
Lampiran 7 : Surat Validity
Hubungan Obesitas dengan Peran Diri pada Remaja Di Yayasan Nurul Hasanah
Medan Tahun 2014
ABSTRAK Patimah Rani
Latar Belakang: Prevalensi obesitas umur 6-12 tahun ditemukan sekitar 4%, pada remaja 12-18 tahun ditemukan 6,2% , dan umur 17-12-18 tahun terdapat 11,4 %. Kasus obesitas lebih sering dijumpai pada remaja wanita (10,2%) dibanding laki-laki (3,1%).Peran diri merupakan perilaku yang di tunjukkan oleh siswa terhadap ketidak puasan akan bentuk tubuhnya yang gemuk. Karena mengalami obesitas bisa membuat siswa bersikap atau berperilaku positif dan negatif.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan obesitas dengan peran diri remaja di Yayasan Nurul Hasanah Medan.
Metologi:Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi.Jumlah sampel 60 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Consecutive sampling. Analisa data menggunakan uji Fisher's Exact Test.
Hasil:Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar berjenis kelamin perempuan 35 orang (58,3%), berumur 17 tahun sebanyak 28 orang(46,7), yang memiliki peran diri rendah sebanyak17 orang dari 34 (56,7%), memiliki peran diri tinggi sebanyak 21 orang dari 26 (43,3%).Uji statistik diperoleh nilai p= 0.067, dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara obesitas dengan peran diri pada remaja.
Kesimpulan: Penelitian ini membuktikan tidak ada hubungan antara obesitas dengan peran diri. Jadi di harapkan remaja menjaga pola makan yang sehat, pihak sekolah bisa memberi konseling tentang obesitas dan menyediakan tempat bimbingan.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obesitas merupakan keadaan patologis sebagai akibat dari konsumsi makanan yang
jauh melebihi kebutuhannya (psychobiological cues for eating) sehingga terdapat
penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh (Suandi,
2004). Kegemukan (Overweight) dan obesitas merupakan dua hal yang berbeda.
Overweigh adalah kelebihan berat badan, akan tetapi sebenarnya memiliki arti yang
berbeda. Obesitas (kegemukan) adalah ketidak seimbangan antara jumlah makanan yang
masuk dibanding pengeluaran energi tubuh. Orang yang kegemukan biasanya memiliki
berat badan yang berlebihan yang diakibatkan oleh penimbunan lemak yang berlebihan
didalam tubuh yang ditandai dengan peningkatan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT)
(Misnandiarly, 2007).
Angka kejadian obesitas pada anak yang semula sekitar 10-30% dari obesitas
dewasa di negara-negara maju ditengarai terus bertambah. Menurut Weil BW pada
tahun 1991, angka kejadian di Amerika meningkat sampai 40% (dari 15% menjadi
21%). Data pada tahun 1996 menyebutkan, anak Amerika yang obesitas sekitar 27%
dan pada remajanya sekitar 21% (usia 12-17 tahun). Bila dihitung dalam dua dekade
yang telah berjalan, anak yang obesitas meningkat menjadi 54% dan remaja obesitas
ditemukan meningkat 39% (Seogih& Wiramihardja, 2009).
Dalam tahun 2002 remaja dan dewasa Amerika 25% obesitas dan 50%
dari jenis kelamin, suku bangsa, riwayat keluarga dan aktivitas fisiknya). Hampir 70%
dari mereka akan tetap obesitas ketika dewasa; tetapi selebihnya overweight stadium
berat. Data tentang anak atau remaja obesitas (Suandi, 2004). Obesitas pada anak
merupakan masalah besar di negara berkembang termasuk di Indonesia. Penelitian di
Indonesia menunjukkan prevalensi obesitas 6-12 tahun ditemukan sekitar 4%, pada
remaja 12-18 tahhun ditemukan 6,2% , dan umur 17-18 tahun terdapat 11,4 %. Kasus
obesitas lebih sering dijumpai pada remaja wanita (10,2%) dibanding laki-laki (3,1%)
(Ratna, 2010).
dimana Sjarif dkk 2005 dalam penelitian mendapatkan prevalensi terbesar
terdapat pada kota Jakarta (25%), Semarang (24,3%), Medan (17,7%) dan Palembang
(13,2%). Seseorang yang berat badannya 20% lebih tinggi berat badan normal dianggap
mengalami obesitas (Adiseno, 2010).
Prevalensi Obesitas Angka kejadian obesitas di berbagai negara terus
meningkat. Prevalensi obesitas di Inggris pada tahun 1980 hanya 7%, lalu terus
meningkat menjadi 23% pada tahun 2005 (Seogih& Wiramihardja, 2009).
Survei Depkes RI tahun 1996-1997 di 26 kota besar menunjukkan bahwa
17,5% penduduk overweight dan 4,75 mengalami obesitas. Dan obesitas pada survey
waktu itu adalah indek massa tubuh (IMT) 25-30 kg/m2 untuk overweight dan >30
kg/m2 untuk obesitas. Perhimpunan Studi Obesitas Indonesia pada tahun 2004
melaporkan bahwa 49,5% dewasa umur > 20 tahun yang tertinggal di 7 kota besar
Indonesia (Seogih& Wiramihardja, 2009).
Menurut Erik H Erikson menguraikan perkembangan psikososial manusia
dalam tahapannya. Keberhasilan dari tingkat perkembangan ini dapat menjadi
pendukung bagi ego seseorang sedangkan kegagalan pencapaian peran dapat
tahun anak mulai bersekolah dan tentu saja harus menyesuaikan diri dengan
aturan-aturan baru dilingkungan sekolah selain dari lingkungan didalam keluarga. Dengan
bersekolah anak mengembangkan hubungan interpersonal terutama dengan teman
sebaya, berkesempatan membandingkan dirinya dengan teman sebayanya dan orang tua
tidak lagi menjadi satu-satunya sumber identifikasi anak (Aryani, 2009).
Apabila lingkungan tidak menghargai usaha anak, maka anak dapat
mengalami ketidakpuasan dalam bekerja dan diliputi perasaan kurang atau tidak
mampu dan inferior. Yang dimaksud inferior yaitu ketidak mampuan menyelesaikan
tugas dengan tuntas, tidak bisa bekerja sama dengan orang lain, tidak mampu mengatur
tugas atau pekerjaan. Dan pada usia 12-20 tahun perubahan fisik dan jiwa terjadi begitu
cepat, sehingga dapat mengganggu perkembangan fisik dan kejiwaan remaja (Aryani,
2009).
Secara biologis kemampuan remaja sama dengan orang dewasa namun secara
psikososial belum dapat dipergunakan. Mereka dianggap tidak pantas berperilaku
seperti anak-anak, tetapi lingkungan juga tidak memberi kesempatan untuk berperilaku
sebagai orang dewasa. Pada usia ini remaja berusaha mempunyai identitas diri baik
dalam seksual, umur dan pekerjaan, ini penting dalam usaha adaptasi dilingkungan
masyarakat selanjutnya (Aryani, 2009).
Masa remaja merupakan periode perkembangan yang krisis, sikap orang tua
sangat mempengaruhi apakah nantinya remaja mempunyai identitas yang jelas atau
akan mengalami kebingungan peran, sikap, menghargai pendapat dan pikiran remaja
(Aryani, 2009).
Menurut Goleman ada beberapa reaksi perkembangan emosi yang salah satu
diantaranya sedih atau susah hati yang dihadapi orang biasanya dibarengi ekspresi
sehingga tidak berdaya. Kalau berlarut-larut mungkin justru menjadi agresif,
membunuh atau bunuh diri. Dan mempunyai sifat iri yaitu reaksi dari gabungan atau
paduan antara berbagai emosi. Terkandung sikap membandingkan antara dirinya
dengan keadaan orang lain. Dirinya merasa kurang dan merasa kalah ( Siti, 2005).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik mengangkat kasus tentang
Hubungan Obesitas dengan Peran Diri pada Remaja di Yayasan Nurul Hasanah
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan obesitas dengan peran diri pada remaja di Yayasan
Nurul Hasanah Medan.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui gambaran peran diri siswa yang mengalami obesitas di
Yayasan Nurul Hasanah Medan
b. Untuk mengetahui gambaran obesitas pada siswa yang mengalami obesitas di
Yayasan Nurul Hasanah Medan
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:
1. Yayasan Nurul Hasanah Medan
Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk membantu guru BP (Bimbingan
Penyuluhan) dan siswa dengan obesitas mengetahui dampak buruk obesitas serta
2. Bagi Penelitian
Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang nyata dalam melakukan
penelitian di bidang kesehatan khususnya pada siswa di Yayasan Nurul Hasanah.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini sebagai dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. REMAJA
1. Pengertian Remaja
Merupakan masa peralihan daei masa kanak-kanak ke masa dewasa. Menurut WHO
tahun 2012 biasanya remaja itu diantara usia 13-20 tahun, Pinem tahun 2009 di sebut
remaja yang berusia 10-19 tahun, Menurut Soetjingsih tahun 2004 di sebut remaja
usia 11-20 tahun
Yang di bagi menjadi 3 tahap:
Tahap remaja awal 11-13 tahun, remaja tengah 14-16 tahun dan remaja akhir usia
17-20 tahun.
2. Tugas Perkembangan Remaja a. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik adalah rangkaian dari perubahan yang dialami remaja.
Remaja membutuhkan penyesuaian yang baik dengan perubahan dalam tubuhnya.
Kematangan yang berbeda yang dialami oleh setiap remaja membuat remaja yang
mengalami pubertas lebih awal akan menjadi sensitif dan merasa berbeda dengan
yang lain tapi seiring waktu dia akan dapat menyesuaikan keadaannya. Menurut
Djiwandno (2005) Jadi perkembangan fisik ini akan menentukan remaja mampu
berhubungan dengan orang lain atau tidak.
b. Perkembangan Kognitif
Menurut Potter dan Perry (2005) menjelaskan selama masa remaja terjadi
sekolah yang baik remaja tidak bisa mencapai perkembangan neorologisnya dan
tidak bisa diarahkan untuk berfikir secara rasional. Kemampuan kognitif yang di
tunjukkan oleh remaja sangat di pengaruhi oleh pengalaman masa lalu,
pengalaman formal yang dia dapat dan motivasi
Menurut Djiwandono (2005) menjabarka dalam teori perkembangan kognitif
Pieget, masa remaja adalah tahap transisi dari penggunaan berfikir konkret
berfikir secara formal dan operasional (Potter & Perry, 2005).
c. Perkembangan psiksosial
Menurut Soetjiningsih (2004) menjelaskan mengenai masa remaja yang
bidentik dengan kematangan seksualnya menjadi hal yang sangat berperan
penting dalam perkembangan psikososialnya. Kematangan seksual yang diiringi
dengan perubahan bentuk tubuh. Pada kematangan seksual yang begitu cepat bisa
membuat remaja cemas karena merasa dirinya lebih besar dibandingkan teman
sebayanya, namun berbeda pada laki-laki yang mengalami keterlambatan
kematangan seksual menjadikan dirinya terlihat lebih kecil dari yang lainnya
(Potter & Perry, 2005).
Masa ini adalah periode yang ditandai oleh mulainya ada tanggung jawab
yang diharapkan masyarakat. Remaja diharapkan pada keputusan dan
membutuhkan informasi yang akurat tentang perubahan tubuh, baik hubungan
dan aktivitas seksual dan penyakit yang ditularkan oleh hubungan seksual (Potter
C. KONSEP OBESITAS 1. Pengertian Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan dari ukuran ideal yang di akibatkan
penimbunan lemak dan dapat membahayakan individu.
2. Penyebab Obesitas
Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak daripada
yang diperlukan oleh tubuh. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan obesitas:
a. Faktor Genetik
Obesitas cenderung diturunkan sehingga diduga memiliki penyebab
genetik. Anggota keluarga tidak hanya berbagai gen, itu lah sebabnya kita
sering menjumpai orang tua yang gemuk anak-anaknya cenderung gemuk
pula. Ini disebabkan mungkin pada waktuibu obesitas hamil maka jumlah sel
lemak besar dan melebihi jumlah normal, secara otomatis akan diturunkan
kepada bayi selama kandungannya. tetapi juga makanan dan gaya hidup yang
bisa mendorong terjadinya obesitas. Sering kali sulit untuk memisahkan faktor
gaya hidup dengan faktor genetik. penelitian terbaru menunjukkan bahwa
rata-rata faktor genetik memberikan pengarauh sebesar 33% terhadap berat badan
seseorang (Andri & Hurmaly, 2013).
b. Faktor lingkungan
Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi
lingkungan seseorang juga memegang peranan penting. Lingkungan ini
termasuk perilaku atau pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan
berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). tetapi dia bisa
c. Faktor Psikis
Apa yang ada dalam fikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan
makannya. Banyak orang yang melakukan reaksi terhadap emosinya dengan
makan. Ketidak seimbangan antara asupan dan keluarnya energi menyebabkan
pertambahan berat badan. Obesitas yang muncul pada masa remaja cenderung
berlanjut sampai dewasa dan lansia (Andri & Hurmaly, 2013).
d. Gaya hidup
Menurut para pakar Amerika terjadinya obesitas karena gaya hidup (lifestyle)
masyarakat. Karena perilaku makan dan aktivitas fisik masyarakat sehari-hari.
Kesibukan masyarakat menyebabkan mereka banyak makan diluar rumah.
Makanan yang dikonsumsi merupakan makanan cepat saji atau makanan yang
tinggi akan energi, kaya lemak hewan, (lemak jenuh), dan kaya karbohidrat
tepung dan gula yang kurang sehat. Kehidupan modren yang mengharuskan
manusia bergerak cepat (Kunkun & Wiramihardja, 2009).
e. Makanan ringan/ selingan (snack)
Remaja sering makan snack dengan frekuensi yang sering. Lebih dari 75%
remaja mengkonsumsi makanan ringan yang hanya memberi seperti atau
seperempatan energi yang kebanyakan snack mengandung garam dan kalori tinggi
yang tentunya kurang baik bagi kesehatan ( Ratna.A. Ns, S.kep, 2010). Remaja juga
tidak terlepas dari mengkonsumsi makanan ringan. Pengukuran obesitas bisa di lihat
dengan mengunakan penghitungan sebagai berikut:
���������������ℎ= ���������� (��)
3. Klasifikasi Obesitas
Derajat obesitas bisa juga di ukur dengan menghitung body mass index
(BMI). Nilai BMI diperoleh dari membagi berat badan dalam kg dengan kuadrat
tinggi dalam meter (m2). Klasifikasi yang digunakan disini adalah kategori
berdasarkan aturan orang-orang di Asia Pasific Indonesia termasuk bagian dari
Pasific.
Tabel 2.1 Klasifikasi Berat Badan
Klasifikasi BMI (kg/m2) Underweight <18,5 Batas Normal 18,50-22,99
Overweight ≥23,00
At Risk 23.0 > 24,9
Obesitas ≥25,00
Sumber klasifikasi Berat Badan (BB) Penduduk Asia menurut Internasinal Obeity Task Force
4. Gejala Klinis Obesitas
Ditinjau dari segi gejala klinis, obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh,
yang umumnya ditimbun dalam jaringan subkutan (bawah kulit). Apabila berat
badan melebihi 20% diatas berat badan normal, maka akan menyebabkan berbagai
macam penyakit, seperti: hipertensi dan diabetes melitus maka ini harus segera
diatasi tapi apabila tidak melebihi 20% dan tidak ada penyakit keturunan maka
tidak perlu pengobatan khusus kecuali dengan pembatasan kalori dan olah raga
(Misnadiarly, 2007).
5. Komplikasi Obesitas
Anak yang kelebihan berat badan dapat menderita masalah kesehatan yang
kondisi ini sampai masa dewasa. Dan termasuk pada diabetes tipe 2, sindrom
metabolisme yaitu dengan kegemukan di daerah perut, kadar lemak yang tinggi,
tekanan darah tinggi, rentan terhadap terbentuknya sumbatan pembuluh darah dan
asma atau masalah saluran pernapasan lainnya (Misnadiarly, 2007).
6. Dampak Obesitas
a. Percaya diri rendah dan rawan diganggu anak lain
Anak-anak sering kali mengganggu atau mencela kawan mereka yang kelebihan
berat badan, dan sering kali anak tersebut kehilangan rasa percara diri.
b. Problem pada pola tingkah laku dan pola belajar
Anak-anak yang kelebihan berat badan cenderung lebih sering mearasa cemas
dan memiliki kemampuan bersosialisasi lebih rendah daripada yang lain.
Setres dan cemas juga akan mengganggu proses belajar, karena kecemasan
yang berhubungaan dengan masalah sekolah dapat menimbulkan rasa
kekhawatiran dan penurunan pencapaian akademis (Misnadiarly, 2007).
7. Pengaruh Obesitas terhadap Efek Psikologi pada Remaja
Karena obesitas datangnya tidak secara mendadak, maka stres yang
ditimbulkan oleh membengkaknya bentuk tubuh meskipun bersifat menekan,
tetapi dapat diadaptasi oleh remaja yang mengalami obesitas. Kecemasan yang di
timbulkannya pun masih batas normal-normal. Hanya pada orang-orang yang
karena memperoleh stres atau konflik lainnya karena adaptasinya terhadap stres
kurang baik maka obesitas ini bisa menimbulkan kecemasan yang abnormal.
Seperti beresiko terkena serangan jantung, masalah pernapasan, diabetes, periode
8. Cara Menurunkan Badan secara Sehat
Tujuan dari terapi obesitas ini tak lain untuk mencapai dan menjaga berat
badan yang sehat. Jumlah kilogram berat badan yang harus diturunkan terkadang
lebih sedikit daripada yang dirasakan oleh mereka yang menjalani terapi obesitas.
Padahal, penurunan berat badan sekitar 5-10% sudah dapat memberikan dampak
yang positif bagi kesehatan. Namun jangan pernah berhenti saat mencapai hasil
dari penurunan berat badan tersebut (Andri & Humarly, 2013).
Untuk mencapai berat badan yang sehat dapat dilakukan melalui perubahan
pola makan (diet), peningkatan aktivitas fisik dan modifikasi perilaku. Sebagai
berikut:
1. Perilaku Sehat
Perilaku seseorang sangat mempengaruhi kesehatan yang digunakan untuk
mengatur pola makan dan aktivitas fisik mereka yang menjalani terapi obesitas.
2. Aktivitas Fisik
Aktivitas ini untuk membakar kalori, tergantung pada frekuensi, durasi dan
intensitas latihan yang dilakukan. Salah satu cara adalah dengan aerobik atau
jalan kaki selama 30 menit.
3. Perubahan Pola Makan
Mengurangi asupan kalori dimana bisa dibicarakan dengan dokter atau ahli gizi
tentang asupan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh. Puasa terus menerus juga
bukan solusi untuk menurunkan berat badan karena penurunan berat badan
kebanyakan berasal dari kehilangan air dari dalam tubuh sehingga tubuh akan
Kriteria makanan sehat:
1. Proporsinal
Proporsi makanan yang seimbang, yaitu karbohidrat, lemak, protein, dan
cukup kebutuhan vitamin, air dan mineral.
2. Cukup kuantitas
Makanan yang dikonsumsi harus diperhatikan karena makanan yang di
makan setiap orang berbeda sesuai dengan pekerjaan seseorang. Misal
asupan makanan seperti pelajar olahragawan akan berbeda dengan pelajar
biasa.
3. Cukup kualitas
4. Makanan segar bukan suplemen
Memakan sayur-sayur dan buah akan lebih sehat di banding makan pabrik
seperti cepat saji.
5. Sehat dan higienis
6. Carak masak jangan berlebihan
Memasak sayur jangan terlalu lama karena bisa menghilangkan vitamin atau
fngsi dari sayuran tersebut.
7. Minum delapan gelas air sehari
8. Penyajian yang teratur
Misal dengan mnggunakan jadwal makan, makan pagi jam 8, makan siang
jam 12, dan makan malam jam 7, tetapi penyajian makan ini tergantung pada
C. KONSEP PERAN DIRI 1. Pengertian Peran Diri
Menurut Stuart (2006), peran diri merupakan serangkaian pola perilaku yang
diharapkan oleh lingkungan sosial berhubungan dengan fungsi individu di
berbagai kelompok sosial. Peran yang diterapkan adalah peran yang dijalani dan
seseorang tidak mempunyai pilihan. Peran yang diambil adalah peran yang
terpillih atau dipilih oleh individu (Mukhripah Damayanti, S.Kep., Ns &
Iskandar, S. Kep., Ns).
Peran diri adalah pola sikap, perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan oleh
masyarakat sesuai posisinya dimasyarakat atau kelompok sosialnya. Peran
memberikan sarana untuk berperan serta dalam kehidupan sosial dan merupakan
cara untuk menguji identitas dengan memvalidasi pada orang yang berarti
(Dalami, 2009).
2. Perkembangan Peran Diri
Konsep diri merupakan inti dari pola perkembangan kepribadian seseorang
yang akan mempengaruhi berbagai bentuk sifat. Jika konsep diri positif, anak
akan mengembangkan sifat-sifat seperti kepercayaan diri, harga diri, dan
kemampuan untuk melihat dirinya secara realitis, sehingga akan menumbuhkan
penyesuaian sosial yang baik. Sebaliknya apabila konsep diri perkembangannya
negatif, maka seseorang akan mengembangkan diri dengan perasaan tidak
a. Lingkungan juga berpengaruh terhadap perkembangan jiwa pada peran diri
remaja
Dalam peran diri lingkungan bisa juga mempengaruhi kejiwaan remaja.
Dimana remaja mempunyai keinginan kuat untuk mengadakan intraksi sosial
dalam upaya mendapatkan kepercayaan dari lingkungan. Salah satu bagian
perkembangan jiwa remaja yang sulit adalah penyesuaian terhadap lingkungan
sosial baik dengan teman atau menyesuiakan diri dengan orang dewasa diluar
lingkungan keluarga dan sekolah. Tapi remaja juga harus mempertimbangkan
pengaruh kelompok sebaya, perubahan dalam perilaku sosial, membentuk
kelompok sosial baru dan nilai-nilai baru dalam memilih teman. Selain
lingkungan di luar, lingkungan sekolah juga merupakan pengaruh yang cukup
kuat untuk kejiwaan remaja. Dimana suasana, kebiasaan belajar dan pengendalian
diri yang tidak terkontrol (Aryani, 2010).
b. Lingkungan Teman sebaya juga ada pengaruh pada peran diri remaja
Dalam kelompok teman sebaya, remaja berusaha menemukan konsep dirinya
yang akan dinilai oleh teman sebayanya tanpa memedulikan sanksi-sanksi dari
orang dewasa dan orang tua. Dimana dapat melakukan sosialisasi nilai yang
berlaku sekarang adalah dari seusia mereka bukan dari orang tua atau orang
dewasa lain. inilah letak bahayanya bagi kejiwaan remaja, apabila nilai yang
3. Hal-hal yang Mempengaruhi Penyusaian Individu Terhadap Peran Diri 1. Peran dibutuhkan individu sebagai aktualitas diri.
2. Peran yang memenuhi kebutuhan dan sesuai ideal diri, manghasilkan harga
diri yang tinggi atau sebaliknya.
3. Posisi individu di masyarakat dapat menjadi stressor terhadap peran diri
(Damayanti & Iskandar, 2012).
4. Keselarasan budaya dan harapan individu terhadap perilaku peran
5. Pemisahan situasi yang akan menciptakan ketidak selarasan
(Haryanto, 2010).
4. Gangguan penampilan peran
Gangguan penampilan peran adalah berubahnya atau berhentinya fungsi peran
yang disebabkan oleh penyakit, proses menua, putus seklah, putus hubungan
kerja.
5. Konflik Peran Diri
Konflik peran muncul ketika peran yang dijalani berlawanan atau tidak sesuai
dengan harapan. Sebagai contoh, seorang wanita karir yang memiliki jadwal kerja
yang padat akan mengalami konflik peran saat suaminya beharap agar dia
maluangkan lebih banyak waktu untuk anaknya. (Mubarak & Nurul, 2006).
6. Ketidak berhasilan Peran
Ketidak jelasan peran yakni ketika ia mendapat peran yang kabur dan tidak
sesuai perilaku yang diharapkan. Misalnya,karyawan suatu institusi bersetatus
sebagai guru atau dosen, namun dalam praktiknya tidakn pernah menhajar siswa
dapat terjadi ketika individu berada dalam pelatihan, dan mengubah niali serta
sikapnya (Mubarak & Nurul, 2006).
7. Stres Peran
Posisi dimasyarakat dapat merupakan stresor terhadap peran karena struktur
sosial yang menimbulkan kesukaran, atau tuntutan posisi yang tidak mungkin
dilaksanakan. Stres peran terdiri dari :
a. Peran yang tidak jelas, terjadi jika individu yang diberi peran yang tidak jelas
dalam hal perilaku dan penampilan yang diharapkan.
b. Peran yang tidak sesuai, terjadi jika individu dalam proses transisi merubah nilai
dan sikap. Misalnya, seseorang yang masuk dalam satu profesi, dimana terdapat
konflik antara nilai individu dan profesi.
c. Peran berlebih, terjadi jika individu menerima banyak peran misalnya, sebagai
istri, mahasiswa, perawat, ibu. Individu dituntut melakukan banyak hal tetapi
tidak tersedia waktu untuk menyelesaikannya (Mubarak & Nurul, 2006).
8. Faktor-faktor Penyesuaian Peran
a. Kejelasan perilaku dan pengetahuan yang sesuai dengan peran.
b. Konsistensi respon orang yang berarti terhadap peran yang dilakukan.
c. Kesesuaian dan keseimbangan antara peran yang diemban.
d. Pemisahan perilaku yang akan menciptakan ketidak sesuaian perilaku peran
9. Menyelesaikan masalah remaja
a. Dari keluarga anak dapat diajak berdiskusi tentang masalah apa yang dirasakan,
memberi kebebasan anak untuk mengeluarkan perasaan dan pendapat cesara terus
terang, mendiskusikan dampak perilaku yang positif dan negatif bahaya yang
akan terjadi.
b. Apabila remaja mengalami stres/bingung peran dll, maka kasih tau aspek positif
yang dimiliki remaja dan mengidentifikasi peran yang terbaik yang ada
padakehidupan remaja.
c. Guru sekolah BK juga bisa memperhatikan masalah yang dihadapi siswa,
menyediakan waktu untuk mendengar masalah dan keluhan siswa, memberi rasa
nyaman bagi seluruh siswa, memiliki kepekaan terhadap siswa yang mempunyai
BAB III
KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Penelitian
Kerangka Penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep-konsep
atau variabel-variabel yang akan di amati (diukur) melalui penelitian
(Notoadmodjo, 2010).
Adapun kerangka konsep dari penelitian yang berjudul “Hubungan Obesitas
dengan Peran Diri.
Variabel Independen Variabel Dependen
Obesitas Peran Diri
Skema 3.1. kerangka penelitian B. Hipotesis
Untuk mengarahkan kepada hasil penelitian ini maka dalam perencanaan
penelitian perlu di rumuskan jawaban sementara dari penelitian ini (Notoadmodjo,
2010).
Hipotesa adalah suatu pertanyaan yang masih lemah dan membutuhkan
pembuktian untuk menegaskan apakah hipotesa tersebut dapat diterima atau data
empiris yang telah dikumpulkan dalam penelitian (Hidayat, 2009).
Dari kerangka penelitian yang sudah dibentuk menjadi hubungan–hubungan
Ha : Ada hubungan obesitas dengan peran diri remaja di Yayasan Nurul Hasanah.
Ho : Tidak Ada hubungan obesitas dengan peran diri remaja di Yayasan Nurul
Hasanah
C. Defenisi Operasinal
Agar variabel dapat diukur dengan menggunakan instrumen atau alat ukur, maka
variabel diberi batasan. Defenisi operasinal ini penting agar pengukuran variabel dengan
pengumpulan data (variabel) itu konsisten anatara sumber data (responden) yang satu
dengan responden yang lain. Jadi DO adalah uraian tentang batasan variabel yang di
maksud (Notoadmodjo, 2010).
N o Variabel Penelitian Devenisi Operasional
Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
1. Independen
(bebas) yaitu obesitas pada remaja di yayasan nurul hasanah medan tahun 2014 Kegemukan atau berat badan yang berlebihan yang terjadi pada remaja akibat dari penimbunan lemak yang berlebihan pada siswa YNH Responden di mintak untuk mengisi tentang idenditas diri Menggunakan meteran untuk menghitung Indeks Massa Tubuh, dan menggunakan timbangan, BB: BB (49-58)=12 BB (59-68)=28 BB(69-78)=15 BB( 79-88)=5 TB TB (146-155)=26 TB (156-165)=19 TB(166-175)=14 TB(176-185)=1 IMT : 1. Kurus (kurang) jika IMT < 18,5 2. Normal jika
Tabel 3.2. Definisi Operasional
IMT 18,5 – 22,9
3. Kelebihan (overweight) jika IMT 23 - < 25
4. Obesitas
tingkat I jika IMT 25 – 29,9 5. Obesitas
tingkat II jika IMT 30 – 39,9 Obesitas tingkat
III jika IMT > 40
2. Dependen
(terikat) yaitu Peran Diri Remaja di Yayasan Nurul Hasanah Medan tahun 2014 Kesadaran remaja untuk mempunyai perilaku dan
sikap yang lebih
baik di keluarga,
sekolah dan masyarakat. Responden di mintak untuk menjawab soal sebanyak 20 pertanyaan Menghitung jawaban sesuai dengan jawaban responden Skor : SS=4 S=3 TS=2 STS=1 Kategori=
Peran diri tinggi
1-49
Peran diri rendah
50-80
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan desain
deskriptif korelasi yaitu desain penelitian yang mengkaji hubungan antara dua
variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek (Elfindri, 2011). Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi obesitas dan peran diri pada remaja, serta
mengidentifikasi hubungan antara obesitas dengan peran diri pada remaja di Yayasan
Nurul Hasanah di Padang Bulan
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah 60 siswa di Yayasan Nurul Hasanah di Padang
Bulan
2. Sampel Penelitian
Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah siswa siswa Yayasan Nurul
hasanah Medan yang mengalami kelebihan BB apabila IMT ≥ 30 dari BBI (Berat
Badan Ideal) dengan cara total sampling (sampling jenuh). Cara pengambilan
sampel pada penelitian ini adalah dengan mengambil semua anggota populasi
menjadi sampel. Cara ini dilakukan karena populasinya kecil (Hidayat, 2009).
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Yayasan Nurul Hasanah di Padang Bulan. Alasan
D. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan untuk penelitian ini mulai dari Oktober 2013 – Mei 2014.
Yang dimulai dari pengajuan judul, penunjuk pembimbing, seminar proposal,
pengumpulan data, pengolahan data, dan sidang KTI.
E. Etika Penelitian
Penelitian dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari institusi pendidikan
yaitu Program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Sumatera Utara dan
izin dari kepala Yayasan Nurul Hasanah Medan. Ada beberapa hal yang berkaitan
dengan permasalahan etik yaitu memberikan penjelasan kepada calon responden
penelitian tentang tujuan, manfaat dan prosedur pelaksanaan penelitian. Peneliti akan
membuat surat persetujuan penelitian (informed consent), yaitu persetujuan untuk
menjadi responden, dan ditanda tangani oleh responden. Dalam penelitian ini
responden tidak ada yang menolak untuk dilakukan penelitian, kuesioner tidak
dicantumkan nama responden (anomity), tetapi hanya menggunakan inisial. Jawaban
yang diberikan responden adalah jawaban sendiri tanpa dipengaruhi oleh siapapun
dan akan dijaga kerahasiaannya (confidentiality), data-data yang diperoleh dari
responden hanya untuk kepentingan penelitian (Hidayat, 2010).
F. Alat Pengumpul Data
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Kuisioner disusun
oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka yang terdiri dari dua bagian, Bagian
pertama berisi pertanyaan tentang demografi seperti : usia, jenis kelamin, berat badan
dan tinggi badan, sedangkan bagian kedua berisi pertanyaan tentang gambaran peran
Kuisioner terdiri dari 20 pertanyaan yang mengandung pertanyaan tentang peran
diri dengan penilian menggunakan skala likert. jawaban yaitu : SS : 4, S : 3, TS : 2,
STS : 1, total skor yang diperoleh terendah 80 dan tertinggi 20. Peran diri responden
dikategorikan berdasarkan rumus statistik menurut Sudjan (1992).
Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang (nilai tertinggi dikurangi nilai
terendah) sebesar 40 dan 2 kategori kelas untuk peran diri didapatlah panjang kelas
sebesar 20. Menggunakan P = 20 dan nilai terendah 20 sebagai batas bawah kelas
interval pertama, maka peran diri responden dikategorikan atas kelas interval sebagai
berikut: 20-49 adalah peran diri tinggi dan 50-80 adalah peran diri rendah.
G. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen
Sebelum dilakukan penelitian yang sebenarnya dilakukan uji coba instrumen
dengan melakukan validitas dan reliabilitas instrument yang bertujuan untuk
mendapatkan alat ukur yang benar-benar sahih dan handal.
1. Validitas instrument
Uji validitas ini dilakukan dengan cara Content Validity dan perhitungannya
menggunakan program Unit Kmpoter, untuk kuesioner harga diri dengan 20
pertanyaan, dinyatakan valid apa bila CVI 0,8 valid pada taraf kepercayaan 95%
terhadap responden 10 orang. Hasil uji coba dapat dilihat pada lampiran validitas
instrumen.
� = Rentang
2. Reliabilitas Instrument
Setelah data uji validitas, selanjutnya penulis akan melakukan uji reliabilitas
dengan menggunakan rumus Cronbach’s alpha, dikatakan reliabel apabila koefisien
α 0,7 atau lebih.
H. Prosedur Pengumpulan Data
Ada beberapa prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data penelitian ini,
yaitu :
1. Mendapatkan surat permohonan izin pelaksanaan dari program D-IV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
2. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada Kepala Sekolah
Yayasan Nurul Hasanah di Padang Bulan.
3. Responden diperoleh dengan wawancara langsung, kemudian menjelaskan tujuan
penelitian kepada calon responden.
4. Menanyakan persetujuan responden untuk menjadi responden secara suka rela.
5. Setelah calon responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar
persetujuan (informed consent).
6. Menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya apabila ada
pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner oleh responden.
7. Setelah diisi kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti dan diperiksa
I. Rencana Analisa Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif , dimana dalam
pengolahan data akan menggunakan teknik statistik, yakni teknik pengolahan data
menggunakan analisa statistik (Notoatmodjo, 2010).
Langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisa data pada penelitian ini adalah dengan
melakukan analisis deskriptif untuk mengetahui frekuensi dan persentase remaja yang
obesitas dan tidak obesitas, serta frekuensi dan persentase persentase peran diri positif dan
peran diri negatif, dan analisa inferensial untuk menguji ada tidak adanya hubungan antara
obesitas dengan peran diri. Uji statistik yang digunakan adalah, Fisher's Exact Test.
dikatakan ada hubungan jika nilai p ≤ 0.05. Data diolah dengan perhitungan statistik dengan
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Dalam bab ini, peneliti menguraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai
hubungan obesitas dengan peran diri pada remaja di Yayasan Nurul Hasanah Medan
Tahun 2014 yang dilaksanakan mulai tanggal 26 Mei sampai 02 April 2014. Jumlah
responden yang didapat sebanyak 60 siswa, dimana 30 siswa yang mengalami obesitas dan
30 siswa yang tidak obesitas.
1. Analisis Univariat
Analisis Univariat bertujuan untuk mengeidentifikasi hubungan obesitas dengan
peran diri pada remaja, penelitian ini menggunakan data kuesioner yang berisikan 20
pertanyaan. Berikut ini akan dijabarkan hasil identifikasi karakteristik reponsen, serta hasil
identifikasi hubungan besitas dengan peran diri pada remaja di Yayasan Nurul Hasanah
Medan tahun 2014.
Pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa karakteristik responden obesitas berdasarkan
mayoritas jenis kelamin responden adalah perempuan sebanyak 19 orang (63,3%) dan
responden tidak obesitas adalah perempuan sebanyak 16 orang (53,3%). Berdasarkan
usia didapatkan mayoritas responden obesitas adalah usia 17 tahun sebanyak 14 tahun
(46,7%) dan responden tidak obesitas adalah usia 17 tahun sebanyak 14 orang (46,7%).
Berdasarkan berat badan didapatkan mayoritas responden obesitas adalah 71-88 kg
sebanyak 15 orang (50,0%) dan responden tidak obesitas adalah 69-78 kg sebanyak 14
adalah 155 cm sebanyak 14 orang (60,0%) dan responden tidak obesitas adalah
[image:41.595.82.454.188.468.2]146-155 cm sebanyak 12 orang (53,3%).
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan Karakteristik Data Demokrafi Responden yang Obesitas dan Tidak Obesitas di Yayasan Nurul Hasanah Medan tahun 2014 (n=60)
Obesitas Tidak Obesitas Karakteristik f Persentase (%) f Persentase (%) Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 11 19 36.7 63.3 14 16 46.7 53.3 Umur 16 17 18 10 14 6 33.3 46.7 20.0 11 14 5 36.7 46.7 16.7 Berat Badan 59-68 69-78 79-88 12 3 15 40.0 10.0 50.0 12 14 2 40.0 53.3 6.7 Tinggi badan 146-155 156-165 166-175 176-185 14 10 6 46.7 33.3 20.0 12 9 8 1 40.0 30.0 26.7 3.3
Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa dari 60 responden yang telah diteliti
berdasarkan IMT mayoritas responden yang mengalami obesitas dan tidak obesitas
masing-masing sebanyak 30 orang (50,0%).
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan IMT Responden di Yayasan Nurul Hasanah Medan Tahun 2014 ( n = 60)
IMT Frekuensi %
- Obesitas 30 50
[image:41.595.75.498.627.669.2]Berdasarkan tabel 5.3 diatas dapat dilihat bahwa dari 60 responden yang telah diteliti
berdasarkan peran diri mayoritas responden yang mengalami obesitas memiliki peran diri
rendah sebanyak 17 orang (56,7%). Sedangkan berdasarkan peran diri mayoritas responden
[image:42.595.65.470.262.347.2]yang tidak mengalami obesitas memiliki peran diri tinggi sebanyak 21 orang (70,0%).
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Peran Diri Responden di Yayasan Nurul Hasanah Medan Tahun 2014 (n=60)
Tinggi % Rendah % Total % p
Peran Diri 13 43.3 17 56.7 30 100 0.67
21 70.0 9 30.0 30 100
Total 34 56.7 26 43.3 60 100
2 Analisis Bivariat
Berdasarkan uji statistik hubungan antara variabel obesitas dengan peran diri
diperoleh nilai p = 0,67. Sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan signifikan antara
obesitas dengan peran diri pada remaja (nilai P < 0,05). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.4
berikut ini:
Dari tabel 5.4 menunjukkan hasil analisis hubungan antara obesitas dengan peran diri
pada remaja diperoleh bahwa ada sebanyak 17 orang dari 34 (56,7%) remaja obesitas yang
memiliki peran diri rendah. Sedangkan diantara remaja yang tidak mengalami obesitas ada
sebanyak 21 orang dari 26 (43,3%) yang memiliki peran diri tinggi. Hasil uji statistik
diperoleh nilai p= 0.67 maka dapat disimpulkan ada hubungan signifikan antara obesitas
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Hubungan Obesitas Dengan Peran Diri Pada Remaja di Yayasan Nurul Hasanah Medan Tahun 2014
IMT
Peran Diri
Total %
Tinggi % Rendah %
Obesitas 13 43.3 17 56.7 30 100
Tidak Obesitas 21 70.0 9 30.0 30 100
Total 34 56.7 26 43.3 60 100
5.4 Distribusi jawaban responden berdasarkan Hubungan Obesitas dengan Peran Diri
No Pertanyaan SS S TS STS
f % f % f % f %
1. Saya merasa bingung dengan kebiasaan makan yang tidak terkontrol.
0 0 34 56.7 26 43.3 0 0
2 Saya merasa lebih gemuk dari teman-teman sebaya jika dibandingkan dengan berat badan ideal.
2 3.3 33 55.0 23 38.4 2 3.3
3. Saya merasa minder dengan bentuk tubuh yang tidak langsing.
0 0 20 33.3 38 63.4 2 3.3
4. Saya merasa terganggu karena kurang berpenampilan modis.
0 0 38 63.4 22 36.6 0 0
5. Saya mempunyai perasaan yang mudah tersinggung bila berbicara tentang bentuk tubuh.
0 0 27 45.0 32 35.4 1 1.6
6. Saya merasa malu denga ukuran tubuh yang berlebihan dari normal.
0 0 25 41.7 33 55.0 2 3.3
7. Saya merasa terganggu karena tidak cukup mempunyai pakaian yang pantas untuk dipakai.
0 0 41 68.4 19 31.6 0 0
8. Cepat lelah atau capek membuat saya lebih banyak mengurung diri dirumah sehabis pulang sekolah.
1 3.3 46 76.6 13 21.6 0 0
9. Aktivitas sehari-hari yang paling sering dilakukan dirumah adalah menonton tv.
0 0 42 70.0 8 13.3 0 0
10. Saya mulai jarang berteman dengan teman-teman sekitar dengan alasan kurang percaya diri
0 0 7 11.6 45 75.0 8 13.
4
11. Saya kurang percaya diri berteman dengan teman yang ada di sekitar rumah saya.
0 0 35 58.3 25 41.7 0 0
12. Saya berusaha meyakinkan diri bahwa untuk tetap bergaul dengan teman sebaya.
5 8.3 39 65.0 6 10.0 0 0
13. Saya kurang bersemangat pergi sekolah karena mendapat ejekan dari teman.
14. Setiap kali mangurangi kebiasaan makan, saya merasa perut masih terasa lapar dan kurang bisa menahan untuk makan.
1 1.6 47 78.4 12 20.0 0 0
15. Saya sering mengemil makanan yang cepat saji 0 0 29 48.4 30 50.0 1 1.6 16. Saya terbiasa kalau lagi emosi atau stres
membuat saya lebih banyak makan.
1 1.6 43 71.7 15 25.0 1 1.6
17. Karena mempunyai bentuk tubuh yang gemuk, membuat saya jarang mengikuti pelajaran olahraga.
0 0 16 26.6 39 65.0 5 8.4
18. Berat badan ini berpengaruh kepada prestasi belajar saya khususnya olahraga.
0 0 29 48.3 27 45.0 4 6.7
19. Saya sering mendapat saran dari teman-teman dekat agar melakukan penurunan berat badan dan mengurangi kebiasaan makan.
0 0 23 38.3 34 56.7 3 5.0
20. Kadang saya pengen minum obat pelangsing karena melihat iklan di tv atau dari teman.
0 0 27 45.0 30 50.0 3 5.0
B. PEMBAHASAN
1. Interprestasi dan Diskusi Hasil
Pada pembahasan ini peneliti bertujuan menguraikan bagaimana karakteristik
responden, serta bagaimana hubungan obesitas dengan peran diri remaja.
a. Hubungan obesitas dengan peran diri pada remaja di Yayasan Nurul Hasanah
Medan Tahun 2014.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan tidak ada hubungan obesitas dengan peran diri
pada remaja. Dari hasil penelitian mayoritas obesitas sebanyak 30 orang (50,0%) dan
mayoritas memiliki peran diri rendah sebanyak 17 orang (56,7%). Hal ini dibuktikan
dengan uji Chi Square pada tingkat signifikan α = 0,005 (95%), maka didapatkan p <
α (0,67<0,005) berarti Ho gagal ditolak. Maka secara statistik menunjukkan tidak ada
hubungan yang signifikan antara obesitas dengan peran diri pada remaja.
Dari soal no 1, 14 dan 16 Hal penelitian ini bisa disesuaikan dengan pendapat
Aryani (2010), di mana pada saat ini remaja balum terlalu bisa untuk mengatur atau
menahan nafsu makannya sehingga remaja masih banyak di jumpai suka
mengkonsumsi makanan yang siap saji, soft drink atau yang banyak mengandung
lemak. Dan juga mengatakan pemilihan makanan pada remaja sering dipengaruhi
tekanan sosial, teman, lingkungan sehingga remaja berperilaku makan menyimpang
sehingga membuat masalah. Kadang remaja mengeksperikannya melalui emosi dan
fisik yang dihubungkan dengan obsesi terhadap makanan.
Dari soal 8, 9 dan 18 karena mempunyai ukuran tubuh yang berlebihan bisa
membuat orang susah untuk bergerak karena ada hambatan dari bentuk tubuhnya.
Dari soal 2, 4, 7 dan 11 dikalangan remaja Obesitas merupakan permasalahan
yang sangat merisaukan, karena dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang dan
menyebabkan gangguan psikologi yang serius. Dengan keadaan seperti itu kalau remaja
sudah mengalami pertambahan berat badan bisa membuat dia stres dan sebagai remaja
bisa membuat bingung peran dengan keadaannya sebagai remaja yang harus selalu
terlihat langsing, modis, cantik dan terlihat sempurna, sementara dia tidak bisa
menahan selera makannya ini sesuai dengan pendapat Riyadi .S. & Purwanto.T. (2009)
mengatakan posisi individu di masyarakat dapat merupakan stresor terhadap peran
karena stuktur sosial yang menimbulkan kesukaran, atau tuntutan posisi yang tidak
mungkin dilaksanakan sehingga individu bisa stres peran yang terdiri dari konflik
peran, peran yang tidak jelas, peran yang tidak sesuai dan peran yang berlebihan.
ini juga bisa di sesuaikan dengan kebingungan peran, yaitu di mana
seseorang merasa bingung, ragu-ragu, dan melakukan perlakuan antisosial karena
merasa tidak ada yang istimewa dari dirinya di banding dengan teman-temannya.
Dimana remaja sering menjumpai masalah sering merasa dirinya disalahkan, merasa
dirinya diperlakukan tidak adil, sering merasa tidak diperdulika dan susah memahami
Dari soal 3,5 dan 6 mengatakan tidak setuju ada 38 orang ini tidak sesuai
dengan pendapat Gomen yang mengatakan ada beberapa reaksi perkembangan emosi
yang salah satu diantaranya sedih atau susah hati yang dihadapi orang biasanya
dibarengi ekspresi menarik diri, mengurung diri dalam kamar, konsentrasi kurang
hingga menjadi lamban sehingga tidak berdaya (Siti, 2005).
2. Batas Penelitian
Dalam penelitian ini hanya mengetahui hubungan antara variabel independent
dengan dependen saja tanpa meneliti lebih jauh tentang eratnya pengaruh obesitas
dengan peran diri remaja. Serta pada saat pengambilan data dalam penelitian ini
melibatkan siswa yang sedang melakukan kegiatan belajar di sekolah. Di sini peneliti
juga mangalami kesulitan, karena konsep tentang peran diri susah untuk diaplikasikan
atau di bayangkan membuat siswa asal menjawab pertanyaan saja tanpa memahami
lebih dalam. Berbeda dengan konsep diri seperti: harga diri, citra diri dan identitas diri
yang mudah untuk dipahami.
3. Implikasi Untuk Asuhan Kebidanan/Pendidik Bidan
a. Bagi pelayaan kebidanan
Hasil penelitian ini bisa memberi informasi tambahan bagi pelayanan kebidanan dan
petugas kesehatan. Ini bisa sebagai sumber informasi bagi petugas kesehatan, bidan dan
guru sekolah untuk memahami peran diri remaja yang mengalami obesitas.
b. Bagi peneliti kesehatan
Sebagai penelitian dan sumber informasi untuk peneliti berikutnya pada penelitian yang
sama. Semua iilmu yang didapat diharapkan dapat di implikasikan dalam kehidupan
c. Bagi remaja
Setelah membektikan bahwa obesitas mempunyai hubungan terhadap peran diri pada
remaja, maka diharapkan pada remaja untuk mengurangi dan memperhatikan pola
makan dan gaya hidup yang sehat seperti mangurangi dan memperhatikan pola makan
dan gaya hidup yang sehat seperti mangurangi konsumsi makanan siap saji serta
meningkatkan aktifitas fisik seperti berolahraga secara rutin untuk menciptakan pola
hidup yang sehat dan mencegah peningkatan terjadinya obesitas khususnya pada
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan peran diri responden yang mengalami obesitas mayoritas memiliki
peran diri rendah sebanyak 17 orang dari 34 (56,7%). Sedangkan peran diri
mayoritas responden yang tidak mengalami obesitas memiliki peran diri tinggi
sebanyak 21 orang dari 26 (70,0%).
2. Perilaku remaja sebagian besar merasa bentuk tubuhnya lebih besar dari
teman-teman dan sebagian mengatakan merasa malu dan terganggu dengan bentuk
tubuhnyanya yang gemuk sehingga sering merasa setrs dengan perannya sebagai
remaja yang harus tetap sekolah dan bergaul dengan teman sekitar atau teman
sekolahnya. Dan sebagian remaja tidak merasa perduli dengan bentuk tubuhnya.
B. Saran
1. Bagi Remaja diharapkan bisa mengatur pola makanan dan mengatur kebutuhan
gizi yang diperlukan oleh tubuh. Jangan hanya makan karena mau menuruti nafsu
makan saja. Dan untuk mengurangi berat badan, remaja bisa melakukan olahraga
dengan joging dan aerobik sehari bisa dilakukan selama 30 menit
2. Bagi Peneliti diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk lebih mencari faktor-faktor
yang lebih mempengaruhi hubungan obesitas dengan peran diri. Mencari bahan
yang lebih banyak tentang peran diri dan untuk mereliabelkan soal intrumen.
3. Bagi Pelayanan Kesehatan hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan di bidang pelanyanan kesehatan di masyarakat khususnya puskesmas
DAFTAR PUSTAKA
Aryani, R. Ns.S.Kep.2010. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta: Penerbit Salemba Medika
Adiseno, N. 2010 : Katalog Dalam Terbitan: Ghalia Indonesia.
Darayo, A, Psi. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bojongkerta: Perpustakaan
Dalami, E., Suliswati, Farida, P., Rochimah, & Banon, E. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa dengan Masalah Psikososial, cetakan pertama. Jakarta : Trans Info Media.
Haryanto, S.Pd. 2010. Peran Konsep Diri Dalam Menentukan Perilaku.
15012010.retrived from
Hidayat (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Halim, H, S.Si, M.Nurt.Diet., Apt. Penerbit Erlangga: PT Gelora Aksara Pratama. Misnadiarly, 2007. Obesitas sebagai faktor risiko beberapa penyakit. Jakarta : Pustaka Obor Populer.
Mubarak, I., & Chayatin, N. (2006). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori & Aplikasi dalam Praktik. Jakarta : EGC.
Mukhripah Damayanti, S.Kep., Ns & Iskandar, S. Kep., Ns.2010. suhan keperawatan jiwa. CV.TIM
Notoatmodjo, S. 2010. Metologo Penelitian Kesehatan. Jakarta: Reneka Cipta. Potter,P.A.,& Perry, A.G (2005). Buku ajar Fundamental keperawatan. Jakarta:ECG Seogih,RR. Dan Wiramihardja.2009. Obesitas permasalahan dan terapi praktis . Jakarta : Universitas Padjadjaran.
Suandi, IKG.2004. Tumbuh Kembang Remaja. Jakarta
Sunaryo, 2004. Asuhan Keperawatan Klien Harga Diri rendah Kronoligi : Jakarta. Siti,N.2005. Kebutuhan Dasar Manusia : Jakarta
Syakira,G.2
- Jfpunimis-gdl- obesitasperandiri-dewiwiners-703-7-2-pdf.
Lampiran 1
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang ” Hubungan Obesitas dengan Peran Diri”. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa ada paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.
Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Medan, 2014
Responden Peneliti
Lampiran 2
Kuesioner
Kode Responden : (diisi oleh peneliti)
Tanggal Pengisian :
A. Data Demografi
Jenis Kelamin : Pria/Wanita
Usia : ... tahun
Berat Badan : ... kg Tinggi Badan : ... cm
IMT : ...
B. Kuesioner Peran Diri
Petunjuk pengisian lembar kuesioner.
Berikut ini terdapat beberapa pertanyaan. Baca dan pahami baik – baik setiap pertanyaan, lalu berikan tanda silang (√) pada pertanyaan yang paling sesuai dengan diri anda, pada salah satu jawaban yang tersedia, yaitu :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
Lampiran 3
INSTRUMEN PENELITIAN
HUBUNGAN BESITAS DENGAN PERAN DIRI DI YAYASAN NURUL HASANAH MEDAN TAHUN 2014
No Soal
Pertanyaan SS S TS TS
1 Saya merasa bingung dengan kebiasaan makan yang tidak terkontrol. 2. Saya merasa lebih gemuk dari teman-teman sebaya jika dibandingkan
dengan berat badan ideal
3. Saya merasa minder dengan bentuk tubuh yang tidak langsing 4. Saya merasa terganggung karena kurang berpenampilan modis 5. Saya mempunyai perasaan mudah tersinggung bila berbicara tentang
bentuk tubuh
6. Saya merasa malu dengan ukuran tubuh yang berlebihan dri normal 7. Saya merasa terganggu karena tidak cukup mempunyai pakaian yang
pantas untuk dipakai
8. Cepat lelah atau capek membuat saya lebih banyak mengurung diri dirumah sehabis pulang sekolah
9. Aktivitas sehari-hari yang paling sering dilakukan dirumah adalah menonton tv.
10. Saya mulai jarang berteman dengan teman-teman sekitar dengan alasan kurang percaya diri dan susah bergerak
11. Saya kurang percaya diri berteman dengan teman sekitar rumah saya 12. Saya barusaha meyakinkan diri bahwa untuk tetap bergaul dengan
teman sebaya
13. Saya kurang bersemangat pergi sekolah karena mendapat ejekan dari teman
14. Setiap kali mengurangi kebiasaan makan, saya merasa perut masih terasa lapar dan kurang bisa menahan keinginan untuk makan
Saya merasa terganggu karena tidak cukup mempunyai pakaian yang pantas untuk dipakai.
15. Saya sering makan yang cepat saji dan yang banyak mengandung lemak 16. Saya terbiasa kalau lagi emosi atau stres membuat saya lebih banyak
makan
17. Karena mempunyai bentuk tubuh yang gemuk saya membuat saya jarang mengikuti pelajaran olahraga.
18. Berat badan ini berpengaruh kepada prestasi belajar saya khususnya olahraga
19 Saya sering mendapat saran dari teman dekat agar melakukan penurunan berat badan dan mengurangi kebiasaan makan
imt * pran Crosstabulation
pran
Total tinggi rendah
imt 21.00-23.99 Count 21 9 30
% within imt 70.0% 30.0% 100.0%
24.00-26.99 Count 13 17 30
% within imt 43.3% 56.7% 100.0%
Total Count 34 26 60
% within imt 56.7% 43.3% 100.0%
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for imt
(21.00-23.99 / 24.00-26.99) 3.051 1.053 8.839
For cohort pran = tinggi 1.615 1.008 2.589
For cohort pran = rendah .529 .282 .994
N of Valid Cases 60
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
imt * pran 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Pearson Chi-Square 4.344a 1 .037
Continuity Correctionb 3.326 1 .068
Likelihood Ratio 4.402 1 .036
Fisher's Exact Test .067 .034
Linear-by-Linear Association 4.271 1 .039
N of Valid Casesb 60
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,00.
jk
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 25 41.7 41.7 41.7
perempuan 35 58.3 58.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 16 21 35.0 35.0 35.0
17 28 46.7 46.7 81.7
18 11 18.3 18.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Statistics
jk umur bb tb iindks
N Valid 60 60 60 60 60
Missing 0 0 0 0 0
Mean 1.58 16.83 67.02 158.22 26.6532
Median 2.00 17.00 66.00 160.00 26.1250
Std. Deviation .497 .717 11.026 8.838 3.75057
Minimum 1 16 47 146 21.20
Maximum 2 18 88 178 31.27
Percentiles 25 1.00 16.00 59.00 150.00 23.0400
50 2.00 17.00 66.00 160.00 26.1250
75 2.00 17.00 76.75 167.25 30.3850
bb
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 47 1 1.7 1.7 1.7
49 3 5.0 5.0 6.7
tb
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 146 5 8.3 8.3 8.3
52 1 1.7 1.7 11.7
53 3 5.0 5.0 16.7
56 1 1.7 1.7 18.3
57 1 1.7 1.7 20.0
58 1 1.7 1.7 21.7
59 3 5.0 5.0 26.7
61 1 1.7 1.7 28.3
62 2 3.3 3.3 31.7
63 3 5.0 5.0 36.7
64 4 6.7 6.7 43.3
65 4 6.7 6.7 50.0
67 2 3.3 3.3 53.3
68 6 10.0 10.0 63.3
69 2 3.3 3.3 66.7
70 1 1.7 1.7 68.3
71 1 1.7 1.7 70.0
74 2 3.3 3.3 73.3
76 1 1.7 1.7 75.0
77 1 1.7 1.7 76.7
78 1 1.7 1.7 78.3
79 3 5.0 5.0 83.3
80 2 3.3 3.3 86.7
82 1 1.7 1.7 88.3
83 2 3.3 3.3 91.7
85 2 3.3 3.3 95.0
86 1 1.7 1.7 96.7
87 1 1.7 1.7 98.3
88 1 1.7 1.7 100.0
147 1 1.7 1.7 10.0
148 4 6.7 6.7 16.7
149 2 3.3 3.3 20.0
150 10 16.7 16.7 36.7
155 4 6.7 6.7 43.3
156 1 1.7 1.7 45.0
160 13 21.7 21.7 66.7
162 2 3.3 3.3 70.0
165 3 5.0 5.0 75.0
168 6 10.0 10.0 85.0
170 7 11.7 11.7 96.7
175 1 1.7 1.7 98.3
178 1 1.7 1.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Indek Massa Tubuh
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 21.2 1 1.7 1.7 1.7
21.45 1 1.7 1.7 3.3
21.46 1 1.7 1.7 5.0
21.77 2 3.3 3.3 8.3
21.79 1 1.7 1.7 10.0
21.98 1 1.7 1.7 11.7
22.03 1 1.7 1.7 13.3
22.22 1 1.7 1.7 15.0
22.26 1 1.7 1.7 16.7
22.42 1 1.7 1.7 18.3
22.65 1 1.7 1.7 20.0
22.69 1 1.7 1.7 21.7
23 1 1.7 1.7 23.3
23.11 1 1.7 1.7 28.3
23.16 1 1.7 1.7 30.0
23.18 1 1.7 1.7 31.7
23.28 1 1.7 1.7 33.3
23.55 1 1.7 1.7 35.0
23.61 1 1.7 1.7 36.7
23.87 1 1.7 1.7 38.3
24.58 1 1.7 1.7 40.0
24.6 1 1.7 1.7 41.7
24.8 1 1.7 1.7 43.3
24.88 2 3.3 3.3 46.7
24.91 1 1.7 1.7 48.3
25.17 1 1.7 1.7 50.0
27.08 1 1.7 1.7 51.7
28.37 1 1.7 1.7 53.3
28.88 1 1.7 1.7 55.0
29.43 1 1.7 1.7 56.7
30.04 3 5.0 5.0 61.7
30.06 1 1.7 1.7 63.3
30.07 1 1.7 1.7 65.0
30.1 1 1.7 1.7 66.7
30.14 3 5.0 5.0 71.7
30.22 2 3.3 3.3 75.0
30.44 1 1.7 1.7 76.7
30.46 1 1.7 1.7 78.3
30.51 1 1.7 1.7 80.0
30.53 1 1.7 1.7 81.7
30.59 1 1.7 1.7 83.3
30.63 1 1.7 1.7 85.0
30.66 1 1.7 1.7 86.7
30.83 1 1.7 1.7 88.3
30.84 1 1.7 1.7 90.0
31.05 1 1.7 1.7 95.0
31.11 1 1.7 1.7 96.7
31.25 1 1.7 1.7 98.3
31.27 1 1.7 1.7 100.0
Lampiran 7
MASTER TABEL
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN PERAN DIRI PADA REMAJA DI YAYASAN NURUL HASANAH MEDAN
TAHUN 2014
DATA DEMOGRAFI PERAN DIRI
No JK UMUR BB TB IMT P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 SKR
1 L 16 67 170 23.18 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 45
2 L 17 68 175 22.22 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 47
3 L 17 62 168 21.98 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 44
4 L 17 65 165 23.16 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 3 2 2 2 50
5 L 16 63 170 21.79 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 42
6 L 16 58 160 22.65 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 51
7 L 16 62 170 21.45 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 44
8 L 16 68 178 21.20 3 2 2 3 2 2 3 3 3 1 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 48
9 L 17 63 160 24.60 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 2 3 2 2 2 2 45
10 L 17 61 165 22.42 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 2 2 2 2 46
11 L 18 64 168 22.69 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 4 1 3 1 3 2 2 2 2 45
12 L 18 74 170 24.91 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 43
13 L 18 71 168 25.17 3 3 2 3 2 2 2 3 3 1 3 4 1 3 2 1 2 2 2 2 49
14 L 18 69 160 23.87 2 1 1 2 1 1 2 3 3 2 2 4 1 2 2 2 2 3 3 3 43
15 P 17 49 150 21.77 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 4 2 4 2 2 2 2 49
16 P 17 53 155 22.03 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 2 4 3 3 2 2 2 2 2 2 51
17 P 17 52 150 23.11 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 43
18 P 18 51 147 23.61 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 1 1 1 50
19 P 16 51 148 23.28 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 55
20 P 17 56 150 24.88 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 54
21 P 17 59 160 23.04 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 2 3 2 2 3 3 2 3 48
23 P 17 47 148 21.46 3 2 2 3 2 2 3 2 3 1 2 4 2 2 3 2 2 3 3 3 43
24 P 16 57 160 22.26 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 4 1 3 3 3 1 1 1 1 49
25 P 16 49 150 21.77 2 1 1 3 2 1 3 3 3 2 2 4 1 3 3 3 1 3 2 2 40
26 P 16 49 146 23.00 2 3 3 3 2 2 3 3 2 1 3 3 1 3 2 3 1 1 1 1 52
27 P 17 59 155 24.58 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 54
28 P 17 53 150 23.55 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 3 2 3 2 3 48
29 P 17 59 160 23.04 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 3 2 2 2 2 46
30 P 16 53 146 24.88