• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Tetap Oleh Pengadilan Niaga Terkait Adanya Kreditor Separatis Menuurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 (Studi Putusan Nomor 134K/Pdt. Sus-/PKPU/2014)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penetapan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Tetap Oleh Pengadilan Niaga Terkait Adanya Kreditor Separatis Menuurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 (Studi Putusan Nomor 134K/Pdt. Sus-/PKPU/2014)"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Utang menurut Pasal 1 butir 6 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam jumlah uang

Bahwa pertimbangan Judex Facti tersebut salah dan keliru dalam menafsirkan Pasal 59 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban

87 Munir Fuady dalam karyanya berjudul “Pengantar Hukum Bisnis” mengemukakan bahwasanya penundaan kewajiban pembayaran utang (berikutnya disingkat PKPU) merupakan

PKPU di Indonesia merupakan esensi dari diajukannya permohonan PKPU itu.Adanya masa penundaan dalam memenuhi kewajiban membayar utang bagi debitor pada PKPU di Indonesia

Berdasarkan Pasal 18 ayat (1) Undang-undang nomor 37 tahun 2004 tentang kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran utang, harta pailit yang tidak cukup untuk

Perlindungan Hukum Bagi Kedudukan Personal Guarantor Yang Telah Melepaskan Hak Istimewanya Dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Studi Kasus Putusan

Selain upaya hukum kasasi dan peninjauan kembali terhadap putusan pernyataan kepailitan sebagai akibat pengakhiran Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang timbul dari

Penundaan Kewajiban Pembayaran utang hanyalah bersifat sementara sebagai jalan penyelesaian utang piutang. Jangka waktu PKPU hanyalah 270 sejak putusan PKPU