PERTUMBUHAN DAN LAJU EKSPLOITASI IKAN SELAR
(Selaroides leptolepis) DI PERAIRAN SELAT MALAKA
KECAMATAN TANJUNG BERINGIN KABUPATEN
SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA
FIRZA ANNISA NASUTION
110302062
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA
PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
PERTUMBUHAN DAN LAJU EKSPLOITASI IKAN SELAR
(Selaroides leptolepis) DI PERAIRAN SELAT MALAKA
KECAMATAN TANJUNG BERINGIN KABUPATEN
SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA
SKRIPSI
FIRZA ANNISA NASUTION
110302062
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA
PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
PERTUMBUHAN DAN LAJU EKSPLOITASI IKAN SELAR
(Selaroides leptolepis) DI PERAIRAN SELAT MALAKA
KECAMATAN TANJUNG BERINGIN KABUPATEN
SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA
SKRIPSI
FIRZA ANNISA NASUTION
110302062
Skripsi sebagai satu diantara beberapa syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Perikanan di Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA
PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Penelitian : Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar (Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Malaka Kecamatan Beringin Kabupaten Serdang Bedagai
Sumatera Utara
Nama : Firza Annisa Nasution
NIM : 110302062
Program Studi : Manajemen Sumberdaya Perairan
Disetujui Oleh Komisi Pembimbing
Pindi Patana, S. Hut. M. Sc Dr. Ani Suryanti, S.Pi. M.Si
Ketua Anggota
Mengetahui
Dr. Ir. Yunasfi, M. Si
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI
Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Firza Annisa Nasution
NIM : 110302062
menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar (Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Malaka Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara”
Adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikuptip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Medan, September 2015
ABSTRAK
FIRZA ANNISA NASUTION. Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar (Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Malaka, Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara. Dibimbing oleh PINDI PATANA dan ANI SURYANTI.
Tingginya permintaan masyarakat terhadap ikan selar (Selaroides leptolepis) menyebabkan nelayan melakukan usaha penangkapan sebanyak mungkin tanpa adanya pembatasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan laju eksploitasi ikan selar di Perairan Selat Malaka Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan Maret sampai bulan Mei 2015. Analisis data menggunakan metode ELEFAN I (Electronic Lenght Frequencys Assesment Tool) yang dikemas dalam paket program FiSAT II (FAO-ICLARM Fish Stock Assesment Tool). Sampel ikan selar yang diperoleh sebanyak 572 ekor yang terdiri atas 206 ekor ikan selar betina dan 366 ekor ikan selar jantan. Pola pertumbuhan ikan selar adalah allometrik positif. Kisaran nilai faktor kondisi ikan selar adalah 0,7114 - 1,5510. Distribusi frekuensi panjang ikan selar berkisar antara 100 – 167 mm, kelompok ukuran yang mendominasi adalah 128 – 131 mm untuk ikan selar betina dan 112 – 115 mm untuk ikan selar jantan. Dugaan parameter pertumbuhan Von Bertalanffy yaitu L∞ ikan selar betina lebih kecil dari L∞ ikan selar jantan, K dan t0 ikan selar betina lebih besar dibandingkan dengan K dan t0 ikan selar jantan. Mortalitas total (Z) ikan Selar betina sebesar 5,4 per tahun dan ikan Selar jantan sebesar 14,1 per tahun. Pendugaan nilai laju mortalitas alami (M) ikan Selar betina sebesar 0,8 per tahun dan ikan Selar jantan sebesar 0,5 per tahun. Sehingga menujukan hasil dugaan laju eksploitasi 0,85 per tahun untuk ikan Selar betina dan 0,96 per tahun untuk ikan Selar jantan.
ABSTRACT
FIRZA ANNISA NASUTION. The Growth and Exploitation Rates of Yellowstripe Scad (Selaroides leptolepis) in Malacca Strait, Tanjung Beringin Sub District Serdang Bedagai Regency North Sumatera. Under academic supervisor by PINDI PATANA and ANI SURYANTI.
Highly market demand of yellowstripe scad (Selaroides leptolepis) effect overfishing without controling by fishermen. This study has objectives on accesing growth and exploitation rates of yellowstripe scad in Malacca Strait Tanjung Beringin Serdang Bedagai. This study was held in three months, which are from March to May 2015. Data analysis used the ELEFAN I method (Electronic Lenght Frequencys Assesment Tool) by using FiSAT II (FAO-ICLARM Fish Stock Assesment Tool) software. The samples of yellowstripe scad are 572 which consist of 206 female and 366 male. The growth pattern of yellowstripe scad is positive allometric. The range of condition factor are 0,7114 - 1,5510. The range of length frequency distribution are 100 – 167 mm, the size group is dominated by 128 – 131 mm for female yellowstripe scad and 112 -115 mm for male yellowstripe scad. The estimation of Von Bertalanffy growth parameter are L∞ of female yellowstripe scad is smaller than L∞ of male yellowstripe scad, K and t0 of female yellowstripe scad is bigger than K and t0 of male yellowstripe scad. Total mortality (Z) of female yellowstripe scad is 5,4 per year and male yellowstripe scad is 14,1 per year. The estimation natural mortality (M) of female yellowstripe scad is 0,8 per year and male yellowstripe scad is 0,5 per year. It shows the estimation of exploitation rates are 0,85 per year for female yellowstripe scad and 0,96 per year for male yellowstripe scad.
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di kota Medan, Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 09 April 1993 dari Ayahanda Drs. Fahrizal Anwar Nasution dan Ibunda Deviana Harahap, S.E. penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Penulis mengawali pendidikan formal di TK Al-Furqan Diski pada tahun 1997-1998. Pada tahun 1998-2004, penulis meneruskan pendidikan di SD 023905 Binjai dan pendidikan menengah pertama ditempuh dari tahun 2004-2007 di SMP Negeri 3 Binjai. Penulis menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 5 Binjai dengan jurusan IPA pada tahun 2007-2010.
Penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara melalui jalur Ujian Masuk Bersama (UMB). Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Unit Pelaksana Teknis Dasar (UPTD) Budidaya Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Selain mengikuti perkuliahan penulis juga menjadi asisten laboratorium Dasar Ilmu Perairan tahun 2013-2014, Mikrobiologi Akuatik tahun 2013-2014, Hama dan Penyakit Ikan tahun 2015, dan Biologi Perikanan tahun 2014-2015.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar (Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Malaka Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara” yang telah dikerjakan tepat pada waktunya. Skripsi ini merupakan tugas akhir dalam menyelesaikan studi pada jurusan Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada ayahanda Drs. Fahrizal Anwar Nasution dan Ibunda Deviana Harahap, SE yang selalu memberi motivasi dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada adinda Fadhlan Muhammad Nasution dan adinda Fatin Nabila Nasution
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Pindi Patana, S. Hut. M.Sc selaku Ketua Komisi Pembimbing sekaligus Sekretaris Program Studi manajemen Sumberdaya Periaran dan Ibu Ani Suryanti, S.Pi. M.Si selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberi arahan, masukan, dan waktu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih kepada Febrina Rahmadanti Putri, S.Pi., Laily Dirda Fitrianingsih, S.Pi., Julia Syahriani Hasibuan, S.Pi, Kartika Dewi, Rawiyatul Hikmah, Dede Yuanda, Fahmi Fadli Rais S.Pi., Sumarwan Syahputra, Sultan Akbar Habibullah Lubis, S.Pi. dan seluruh teman-teman seperjuangan di angkatan 2011 Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, serta berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya bidang Manajemen Sumbedaya Perairan. Sekian dan Terima Kasih.
Medan, September 2015
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
RIWAYAT HIDUP ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1
Perumusan Masalah ... 3
Kerangka Pemikiran ... 4
Tujuan Penelitian ... 5
Manfaat Penelitian ... 5
TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Perairan ... 6
Ikan Selar (Selaroides leptolepis) ... 7
Habitat dan Tingkah Laku Ikan Selar ... 8
Kondisi Parameter Perairan ... 9
DO (Oksigen Terlarut) ... 9
Kecerahan ... 10
Pasang Surut ... 10
pH ... 10
Salinitas dan O2 ... 11
Suhu ... 11
Hubungan Panjang dan Bobot Ikan Selar ... 12
Faktor Kondisi Ikan Selar ... 13
Parameter Pertumbuhan Ikan Selar ... 14
Mortalitas dan Laju Eksploitasi Ikan Selar ... 14
METODE PELNELITIAN Waktu dan Tempat ... 16
Deskripsi Area ... 17
Alat dan Bahan ... 18
Prosedur Penelitian ... 18
Analisis Data ... 19
Hubungan Panjang dan Bobot Ikan Selar ... 19
Faktor Kondisi Ikan Selar ... 21
Parameter Pertumbuhan Ikan Selar ... 21
Mortalitas dan Laju Eksploitasi Ikan Selar ... 22
Kualitas Air ... 23
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil ... 24
Komposisi Hasil Tangkapan Ikan Selar ... 24
Hubungan Panjang dan Bobot Ikan Selar ... 24
Faktor Kondisi Ikan Selar ... 27
Distribusi Sebaran Frekuensi Panjang Ikan Selar ... 27
Parameter Pertumbuhan Ikan Selar ... 28
Mortalitas dan Laju Eksploitasi Ikan Selar ... 31
Kualitas Air ... 31
Pembahasan ... 32
Komposisi Hasil Tangkapan Ikan Selar ... 32
Hubungan Panjang dan Bobot Ikan Selar ... 32
Faktor Kondisi Ikan Selar ... 34
Distribusi Sebaran Frekuensi Panjang Ikan Selar ... 34
Parameter Pertumbuhan Ikan Selar ... 35
Mortalitas dan Laju Eksploitasi Ikan Selar ... 37
Kondisi Lingkungan Perairan ... 37
Pengelolaan Sumberdaya Ikan Selar ... 39
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 40
Saran ... 40 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Ikan Selar (Selaroides leptolepis) ……… Peta Sebaran Ikan Selar ……… Lokasi Pengambilan Sampel ………... Stasiun 1 ... Stasiun 2 ... Stasiun 3 ... Hubungan Panjang Bobot Ikan Selar (Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Malaka, (a) Betina (b) Jantan ... Hubungan Panjang Bobot Ikan Selar (Selaroides leptolepis) Gabungan di Perairan Selat Malaka, (a) Betina (b) Jantan ... Distribusi Frekuensi Panjang Ikan Selar (Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Malaka, (a) Betina (b) Jantan ...DAFTAR TABEL
No. 1. 2.
3.
4.
5.
6.
Teks
Parameter Kualitas Air ... Jumlah Ikan Selar Berdasarkan Panjang dan Bobot di Perairan Selat Malaka ... Kisaran Faktor Kondisi Ikan Selar Berdasarkan Jenis Kelamin pada Maret-Mei ... Nilai Dugaan Parameter Pertumbuhan Ikan Selar di Perairan Selat Malaka pada Maret–Mei ... Nilai Dugaan Mortalitas dan Laju Eksploitasi Ikan Selar di Perairan Selat Malaka pada Maret–Mei ...
Hasil Pengukuran Kualitas Air di Perairan Selat Malaka pada Maret – Mei ...
Halaman 23
24
27
29
31
DAFTAR LAMPIRAN
No. 1.
2.
3. 4. 5.
6.
Teks
Pengambilan Sampel Ikan Selar dan Data Kualitas Air di Perairan Selat Malaka Kecamatan Tanjung Beringin ... Panjang dan Bobot Ikan Selar (S. leptolepis) di Perairan Selat Malaka Kecamatan Tanjung Beringin ... Perhitungan Analisis Anova ... Tabel Distribusi Frekuensi Panjang Ikan Selar (S. leptolepis) .... Pendugaan Mortalitas Penangkapan (F) dan Laju Eksploitasi dengan Menggunakan Rumus Pauly (1984) ... Data Fisika Kimia Perairan ...
Halaman
47
48 56 58
59
ABSTRAK
FIRZA ANNISA NASUTION. Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar (Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Malaka, Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara. Dibimbing oleh PINDI PATANA dan ANI SURYANTI.
Tingginya permintaan masyarakat terhadap ikan selar (Selaroides leptolepis) menyebabkan nelayan melakukan usaha penangkapan sebanyak mungkin tanpa adanya pembatasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan laju eksploitasi ikan selar di Perairan Selat Malaka Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan Maret sampai bulan Mei 2015. Analisis data menggunakan metode ELEFAN I (Electronic Lenght Frequencys Assesment Tool) yang dikemas dalam paket program FiSAT II (FAO-ICLARM Fish Stock Assesment Tool). Sampel ikan selar yang diperoleh sebanyak 572 ekor yang terdiri atas 206 ekor ikan selar betina dan 366 ekor ikan selar jantan. Pola pertumbuhan ikan selar adalah allometrik positif. Kisaran nilai faktor kondisi ikan selar adalah 0,7114 - 1,5510. Distribusi frekuensi panjang ikan selar berkisar antara 100 – 167 mm, kelompok ukuran yang mendominasi adalah 128 – 131 mm untuk ikan selar betina dan 112 – 115 mm untuk ikan selar jantan. Dugaan parameter pertumbuhan Von Bertalanffy yaitu L∞ ikan selar betina lebih kecil dari L∞ ikan selar jantan, K dan t0 ikan selar betina lebih besar dibandingkan dengan K dan t0 ikan selar jantan. Mortalitas total (Z) ikan Selar betina sebesar 5,4 per tahun dan ikan Selar jantan sebesar 14,1 per tahun. Pendugaan nilai laju mortalitas alami (M) ikan Selar betina sebesar 0,8 per tahun dan ikan Selar jantan sebesar 0,5 per tahun. Sehingga menujukan hasil dugaan laju eksploitasi 0,85 per tahun untuk ikan Selar betina dan 0,96 per tahun untuk ikan Selar jantan.
ABSTRACT
FIRZA ANNISA NASUTION. The Growth and Exploitation Rates of Yellowstripe Scad (Selaroides leptolepis) in Malacca Strait, Tanjung Beringin Sub District Serdang Bedagai Regency North Sumatera. Under academic supervisor by PINDI PATANA and ANI SURYANTI.
Highly market demand of yellowstripe scad (Selaroides leptolepis) effect overfishing without controling by fishermen. This study has objectives on accesing growth and exploitation rates of yellowstripe scad in Malacca Strait Tanjung Beringin Serdang Bedagai. This study was held in three months, which are from March to May 2015. Data analysis used the ELEFAN I method (Electronic Lenght Frequencys Assesment Tool) by using FiSAT II (FAO-ICLARM Fish Stock Assesment Tool) software. The samples of yellowstripe scad are 572 which consist of 206 female and 366 male. The growth pattern of yellowstripe scad is positive allometric. The range of condition factor are 0,7114 - 1,5510. The range of length frequency distribution are 100 – 167 mm, the size group is dominated by 128 – 131 mm for female yellowstripe scad and 112 -115 mm for male yellowstripe scad. The estimation of Von Bertalanffy growth parameter are L∞ of female yellowstripe scad is smaller than L∞ of male yellowstripe scad, K and t0 of female yellowstripe scad is bigger than K and t0 of male yellowstripe scad. Total mortality (Z) of female yellowstripe scad is 5,4 per year and male yellowstripe scad is 14,1 per year. The estimation natural mortality (M) of female yellowstripe scad is 0,8 per year and male yellowstripe scad is 0,5 per year. It shows the estimation of exploitation rates are 0,85 per year for female yellowstripe scad and 0,96 per year for male yellowstripe scad.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Selat Malaka merupakan perairan yang sangat penting dalam menunjang perkembangan perikanan laut di perairan teritorial maupun di perairan Zona Eksklusif Ekonomi (ZEE). Di pandang dari sudut geografis daerah ini sangat strategis bagi perkembangan komoditas perikanan karena wilayah ini dibatasi oleh Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Singapura (Sumiono, 2002 dalam Nugraheni, 2011).
Estimasi potensi sumberdaya ikan di perairan Selat Malaka menurut hasil survey Ditjen Perikanan Tangkap (2011) adalah 276.000 ton/tahun. Terdiri atas ikan pelagis besar 27.700 ton/tahun, ikan pelagis kecil 147.300 ton/tahun, ikan demersal 82.400 ton/tahun, dan ikan karang konsumsi 5.000 ton/tahun. Status tingkat eksploitasi kelompok sumberdaya ikan pelagis kecil termasuk dalam kategori fully-exploited.
Ikan selar adalah sejenis ikan yang enak dimakan dan banyak tersebar di seluruh perairan Indonesia termasuk di Perairan Selat Malaka. Menurut Sudrajat (2006) jenis ikan ini merupakan ikan meso-pelagis yang hidup di bagian dekat permukaan maupun dasar perairan. Penyebarannya cukup luas, hampir bisa ditemukan di daerah Indo-Pasifik. Ikan selar memiliki nilai gizi yang tinggi dan merupakan salah satu bahan pangan yang perlu dijaga dan dilestarikan untuk menunjang kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat, maka perlu dilakukan pengelolaan yang baik.
pembatasan. Jumlah penangkapan yang meningkat dari waktu ke waktu semakin mempercepat penurunan stok sumberdaya ikan pada umumnya semakin meningkat (Fauzie, 2004). Volume produksi ikan selar pada tahun 2009 terdapat sebanyak 18.827 ton, tahun 2010 terdapat sebanyak 22.856 ton, namun pada tahun 2011 terjadi penurunan yaitu terdapat sebanyak 22.404 ton, tahun 2012 terdapat sebanyak 26.156 ton (Direktorat Jendral Perikanan Tangkap, 2011).
(2006). Namun kajian HPB dan laju eksploitasi ikan selar di perairan Selat Malaka Kecamatan Tanjung Beringin sampai saat ini belum dilakukan. Hal ini menjadi dasar perlunya penelitian ini.
Perumusan Masalah
Sumberdaya perikanan mempunyai kemampuan terbatas dalam mendukung usaha penangkapan ikan, oleh karena itu kelestarian sumberdaya perikanan akan terancam bila intensitas pemanfaatannya melebihi daya dukung sumberdayanya. Demikian pula apabila pemanfaatan sumberdaya ikan selar secara berlebih juga akan mengakibatkan hilangnya manfaat ekonomi, yang sebenarnya dapat diperoleh bila pemanfaatan sumberdaya dilaksanakan secara benar.
Salah satu aspek untuk mendukung upaya pemanfaatan sumberdaya ikan selar adalah pengetahuan dasar mengenai aspek biologi. Diantaranya yang termasuk dalam aspek biologi terebut adalah pengetahuan mengenai hubungan panjang bobot dari suatu spesies. Data yang dibutuhkan terhadap potensi sumberdaya perikanan ini cukup mutakhir agar dapat menjadi sumber informasi bagi para nelayan dan lembaga-lembaga perikanan di Kecamatan Tanjung Beringin.
Berdasarkan deskripsi di atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana pola pertumbuhan dan parameter pertumbuhan ikan selar di perairan Selat Malaka Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai?
Bagaimana laju eksploitasi ikan selar di perairan Selat Malaka Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai?
Kegiatan penangkapan ikan selar di Perairan Selat Malaka yang terjadi secara terus-menerus dapat mengakibatkan eksploitasi yang berlebihan. Penelitian ini mengkaji pertumbuhan dan laju eksploitasi ikan selar. Dimana dari pertumbuhan dan laju eksploitasi ikan selar dapat dilakukan pengelolaan. Sehingga pengelolaan sumberdaya ikan selar tetap dapat dipertahankan keberadaannya secara berkelanjutan. Secara ringkas kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.
Potensi Sumberdaya Ikan di Perairan Selat Malaka
Hasil Tangkapan Ikan Selar (Selaroides leptolepis)
Kebutuhan Masyarakat terhadap Ikan Selar (S. leptolepis)
Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Selar secara Intensif
Pertumbuhan Laju Eksploitasi
Pengelolaan
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pola pertumbuhan dan parameter pertumbuhan ikan selar di perairan Selat Malaka Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai. Untuk mengetahui laju eksploitasi ikan selar di perairan Selat Malaka Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai.
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Perairan
Selat Malaka secara geografis membentang sepanjang 500 mil laut berada diantara sepanjang Malaya dan Pulau Sumatera. Lebar alur masuk di sebelah utara adalah sekitar 220 mil laut dan berakhir pada ujung sebelah selatan yang merupakan wilayah tersempit yaitu sekitar 8 mil laut. Selat Malaka juga tersambung dengan selat Singapura yang mempunyai panjang selat 60 mil, dan sejak jaman dahulu Selat Malaka merupakan jalur transportasi yang dilayari kapal-kapal (Maulidy, 2011).
Selat Malaka memiliki kedalaman sekitar 30 m dengan lebarnya 35 km, kemudian kedalaman meningkat secara gradual hingga 100 m sebelum Continental Slope Laut Andaman. Di dasar selat ini arus pasang surut sangat kuat
terjadi dan terbentuk riak-riakan pasir besar (sand ripples) yang bentuk puncak/ujungnya searah dengan arus pasut tersebut (Wyrtky, 1961). Tipe substrat yang berada di perairan ini terdiri dari pasir, pasir berlumpur, liat berpasir, dan liat (Nugraheni, 2011).
Ikan Selar (Selaroides leptolepis)
Ikan selar (Selaroides leptolepis) merupakan salah satu ikan yang banyak diminati masyarakat. Permintaan yang banyak dan harga yang cukup tinggi akan mendorong peningkatan penangkapan pada ikan ini (Febrianti, dkk., 2013).
Selar kuning, Selaroides leptolepis (Carangidae); hidup bergerombol di perairan lepas pantai, daerah-daerah pantai laut dalam, kadar garam tinggi, panjang ikan dapat mencapai 20 cm, umumnya 15 cm. Termasuk ikan pelagis kecil, pemakan plankton. Penangkapan dengan purse seine, payang, jaring insang, pukat beton, jala lompo (Genisa, 1999).
Ikan selar kuning memiliki bentuk tubuh yang jorong memanjang dan pipih tegak atau yang biasa disebut fusiform, pangkal ekor kecil (Gambar 2). Bentuk mulut ikan ini adalah subterminal. Mempunyai sisik-sisik kecil tipis jenis sikloid. Terdapat bintik hitam besar dibagian atas tutup insang. Sisi tubuh dan perut berwarna keperakan. Bagian punggung ikan berwarna biru dan terdapat garis kuning di bagian punggung. Rumus sirip ikan D. VIII. I. 25; A. II. I. 20; 26 (Nalurita, 2014).
Klasifikasi (www.fishbase.org, 2015): Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata Sub-phylum : Vertebrata Class : Actinopterygii Ordo : Perciformes Family : Carangidae Genus : Selaroides
Species : Selaroides leptolepis Habitat dan Tingkah Laku Ikan Selar
Ikan selar termasuk ikan laut perenang cepat dan kuat. Penyebaran ikan ini adalah semua laut di daerah tropis dan semua lautan Indopasifik. Ikan ini banyak
tertangkap di perairan pantai serta hidup berkelompok (Djuhanda, 1981 diacu dalam Wijayanti, 2009).
Menurut Nontji (1993) ikan dari genus Caranx/selar teridentifikasi di perairan Indonesia sebanyak 30 jenis, yang tersebar mulai dari perairan Indonesia Barat sampai Indonesia Timur. Ikan selar lebih banyak jumlah dan jenisnya di perairan Indonesia Timur dibandingkan dengan perairan Indonesia Barat.
Daerah distribusi ikan selar meliputi Sumatera (Tarusan, Padang, Tiku, Pariaman, dan Sibolga), Nias, Pulau Weh, Singapura, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Sulawesi (Makasar, Bulukumba dan Manado), dan Laut Banda (Weber dan Beaufort, 1913).
bagian utara, Arafuru bagian selatan dan Australia. Ikan selar hidupnya di berada di kedalaman 1-25 m
Gambar 3. Peta Sebaran Ikan Selar (Sumber:
Kondisi Parameter Perairan
Secara teoritis laju pertumbuhan setiap organisme sangat dipengaruhi oleh umur dan kondisi lingkungannya (Syam, 2006). Kondisi lingkungan dan kesuburan perairan dapat mempengaruhi pola rekrutmen ikan (Sudrajat, 2006). Data pendukung yang berkaitan dengan pertumbuhan dan laju eksploitasi ikan selar adalah aspek lingkungan perairan (DO, kecerahan, pasang surut, pH, salinitas, dan suhu).
DO (Oksigen Terlarut)
disebabkan oksigen yang ada, dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan zat organik menjadi zat anorganik (Simanjuntak, 2010).
Kecerahan
Secchi disc adalah piring bulat yang rata dengan diameter 20-30 cm yang
semuanya putih atau dua kuadran dicat hitam dan dua kuadran lagi putih. Dimasukkan ke dalam air dalam posisi horizontal sehingga tidak kelihatan. Kedalaman bila hal ini terjadi disebut kedalaman Secchi dan tergantung pada kekeruhan air. Secchi disc murah dan mudah dibuat dan telah lama digunakan oleh oseanografer sebagai alat pengukur kecerahan yang cepat (Supangat dan Susana, 2014).
Pasang Surut
Pasang surut air laut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya tarik benda-benda di langit (terutama matahari dan bulan) terhadap masa air laut di dunia, elevasi muka air tertinggi (pasang) sangat penting di dalam menentukan berbagai aktifitas kegiatan manusia di daratan kawasan pesisir. Tinggi pasang-surut adalah amplitudo total dari variasi muka air laut antara air tertinggi (puncak air pasang) dan air terendah (lembah air surut) (Adji, 2008).
pH
ikan menjadi kehilangan ion sodium (Na+) dan Clorida (Cl-) dan tekanan osmotik dari plasma tubuh juga menurun sehingga bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan kematian pada ikan.
Salinitas dan O2
Salinitas adalah salah satu faktor utama yang menentukan distribusi spesies ikan di Laut. Gerakan air bersama dengan konsekuensi yang dihasilkan (fluktuasi salinitas) adalah faktor yang menentukan dalam distribusi spesies (Portier, dkk., 1989).
Parameter perairan yang erat kaitannya dengan salinitas yaitu oksigen. Masuknya air tawar dan air laut secara teratur kedalam estuaria bersama dengan pendangkalan, pengadukan, dan pencampuran air dingin biasanya akan mencukupi persediaan oksigen di dalam estuaria. Karena kelarutan oksigen dalam air berkurang dengan naiknya suhu dan salinitas, maka jumlah oksigen dalam air akan bervariasi sesuai dengan variasi parameter tersebut (Simanjuntak, 2011). Suhu
Suhu merupakan parameter yang sangat penting dalam lingkungan laut dan berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan laut (Rasyid, 2010).
SPL perairan Selat Malaka 25oC-35oC suhu cenderung relatif stabil di sepanjang musim. Musim Timur 2011 pengamatan tahun ketiga, perairan Selat Malaka mempunyai kisaran SPL 26oC - 35oC, dan ditahun kempat 24oC - 34oC. Dengan demikian dapat dilhat bahwa sepanjang musim timur disetiap tahunnya variabiltas suhu permukan laut perairan selat malaka tidak mengalami fluktuasi yang mencolok dan cenderung stabil (Azani, dkk., 2014).
Hubungan Panjang dan Bobot Ikan Selar
Hubungan panjang bobot dapat menyediakan informasi yang penting untuk salah satu spesies ikan dari suatu daerah. Meskipun informasi tentang hubungan panjang bobot untuk salah satu spesies ikan dapat menggunakan ikan dari daerah lain dalam pengkajian, akan tetapi hubungan panjang bobot ikan yang terbaik adalah informasi lokal dari suatu daerah (Gonzales, dkk., 2000).
Hubungan panjang bobot sangat penting dalam biologi perikanan, karena dapat memberikan informasi tentang kondisi stok (Pauly, 1984). Data biologi berupa hubungan panjang dan bobot melalui proses lebih lanjut akan menghasilkan keluaran terakhir berupa tingkat penangkapan optimum dan hasil tangkapan maksimum lestari (Sparre dan Venema, 1999).
bersifat sementara, misalnya perubahan yang berhubungan dengan kematangan gonad (Prihartini, 2006).
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Febrianti, dkk. (2013)
diketahui bahwa persamaan hubungan panjang berat ikan selar adalah W = 0,1180 L2,19. Dari nilai b yang diperoleh yaitu 2,19 dan setelah
dilakukan uji t (α = 0,05) terhadap nilai b tersebut diketahui bahwa ikan
selar memiliki pola pertumbuhan allometrik negatif, artinya pertambahan panjang lebih cepat daripada pertambahan berat.
Faktor Kondisi Ikan Selar
Faktor kondisi berguna dalam mengevaluasi nilai penting berbagai area tempat pemijahan ikan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa faktor kondisi memperlihatkan sebagai suatu instrumen yang efisien dan menunjukkan perubahan kondisi ikan sepanjang tahun (Ribeiro, dkk., 2004).
Perhitungan faktor kondisi terdiri atas dua persamaan, yaitu persamaan faktor kondisi (FK) untuk pertumbuhan isometrik (b = 3) dan persamaan faktor kondisi (FK) untuk pertumbuhan allometrik (b ≠ 3).
Parameter Pertumbuhan Ikan Selar
Salah satu elemen dalam parameter pertumbuhan adalah umur teoritis (t0). Parameter ini diperoleh dari rumus empiris yang diturunkan Pauly (1984) yang menghubungkan antara logaritma t0 dengan logaritma berbagai parameter pertumbuhan lainnya (L∞ dan K). Demikian juga pendugaan mortalitas alamiah dilakukan dengan pendekatan rumus empiris Pauly (1984) yang menghubungkan antara logaritma mortalias alamiah dengan parameter pertumbuhan L∞ dan K serta suhu rata-rata tahunan.
Lt adalah panjang ikan pada saat umur t (satuan waktu), L∞ adalah panjang maksimum secara teoritis (panjang asimtotik), K adalah koefisien pertumbuhan (per satuan waktu), t0 adalah umur teoritis pada saat panjang sama dengan nol (Sparre dan Venema, 1999).
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Febrianti, dkk. (2013) ikan selar di Laut Natuna memiliki persamaan pertumbuhan yang terbentuk untuk ikan selar adalah Lt = 33 (1-e[-2,2(t+1,18)]). Panjang total maksimum ikan yang tertangkap adalah 31 cm, panjang ini lebih kecil dari panjang asimtot (infiniti) ikan selar yaitu 33 cm.
Mortalitas dan Laju Eksploitasi
Banyak sumberdaya alam di wilayah pesisir dan lautan mengalami over eksploitasi, diantaranya adalah sumberdaya perikanan laut. Secara agregat nasional pemanfaatan sumberdaya perikanan laut pada tahun 1997 baru mencapai 58,5% dari potensi lestarinya, akan tetapi pada beberapa wilayah di Indonesia
sudah mengalami kondisi tangkap lebih (overfishing) (Dinas Perikanan dan Kelautan Serdang Bedagai, 2007 diacu dalam Butarbutar,
2008).
Laju mortalitas total diduga dengan kurva tangkapan yang dilinierkan berdasarkan data komposisi panjang. Laju eksploitasi (E) ditentukan dengan membandingkan laju mortalitas penangkapan (F) dengan laju mortalitas total (Z) (Damayanti, 2010). Sedangkan laju eksploitasi (E) menurut Pauly (1984) merupakan bagian dari populasi ikan yang ditangkap selama periode waktu tertentu (1 tahun), sehingga laju eksploitasi juga didefinisikan sebagai jumlah ikan yang ditangkap dibandingkan dengan jumlah total ikan yang mati karena semua faktor baik faktor alami maupun faktor penangkapan. Laju eksploitasi (E) diperoleh dari rumus E = F/Z dengan asumsi bahwa nilai optimum F dari stok ikan yang dieksploitasi (F opt) adalah sebanding dengan mortalitas alaminya (M), maka eksploitasi optimum yang diharapkan adalah sama dengan 0,5.
DAFTAR PUSTAKA
Adji, K. 2008. Evaluasi Kontaminasi Bakteri Pathogen pada Ikan Segar Diperairan Teluk Semarang. [Tesis]. Universitas Diponegoro. Semarang. Alit, A. A. 2013. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Kue Golden
Trevally Gnathannodon speciosus Forsskal dengan Ukuran Panjang yang Berbeda. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 5 (2): 401 – 408. Amalaiah, N. 2002. Daya Terima dan Nilai Gizi Biskuit Terfortifikasi Zat Besi
dengan Penambahan Tepung Ikan Selar (Caranx sp). [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Atmaja, S. B. dan J. Haluan. 2003. Perubahan Hasil Tangkapan Lestari Ikan Pelagis di Laut Jawa dan Sekitarnya. Buletin PSP. 12 (2). ISSN 0251-286X. Azani, R., E. Y. Sari, dan Usman. 2014. Variabilitas Spasial dan Temporal Suhu
Permukaan Laut dan Klorofil-A di Perairan Selat Malaka Melalui Citra Satelit Aqua Modis. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. 1 (1). ISSN: 2355-6900
Azis, K. A. 1989. Dinamika Populasi Ikan. Bahan Pengajaran Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antara Universitas Ilmu Hayat. Intitut Pertanian Bogor. Bogor.
Boer, M. 1996. Pendugaan Koefisien Pertumbuhan (L∞, K, t0) Berdasarkan Data Frekuensi Panjang. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia. 4(1): 75-84 dalam Damayanti, W. 2010. Kajian Stok Sumberdaya Ikan Selar (Caranx leptolepis Cuvier, 1833) di Perairan Teluk Jakarta dengan Menggunakan Sidik Frekuensi Panjang. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Butarbutar, R. A. 2008. Keterkaitan Aktifitas Ekonomi Nelayan terhadap Lingkungan Pesisir dan Laut (Studi Deskriptif di Desa Pekan Tanjung Beringin dan Desa Pantai Cermin Kanan Kabupaten Serdang Bedagai). [Skripsi]. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Damayanti, W. 2010. Kajian Stok Sumberdaya Ikan Selar (Caranx leptolepis Cuvier, 1833) di Perairan Teluk Jakarta dengan Menggunakan Sidik Frekuensi Panjang. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Data Statistik Kelautan dan Perikanan. 2014. Buku Statistik Kelautan dan Perikanan 2012. Jakarta.
Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta. Effendie, M. I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta. Fauzie, A. 2004. Model Bionomik Hasil Tangkapan Ikan Layang di Laut Jawa
dengan Pendekatan Hasil Tangkapan Purse Seine di PPN Pekalongan. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Febrianti, A., T. Efrizal, dan A. Zulfikar. 2013. Kajian Kondisi Ikan Selar (Selaroides leptolepis) Berdasarkan Hubungan Panjang Berat dan Faktor Kondisi di Laut Natuna yang Didaratkan di Tempat Pendaratan Ikan Pelantar Kud Tanjungpinang. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.
Genisa, A. S. 1999. Pengenalan Jenis-Jenis Ikan Laut Ekonomi Penting di Indonesia. Oseana. 24 (1): 17-38.
Gonzales, B. J., H. P. Palla, dan H. Mishina. 2000. Length-Weight Relationship of Five Serranids from Palawan Island Philippines. The ICLARM Quarterly. 23 (3): 26-28.
Hari, D. Pengaruh Laju Eksploitasi terhadap Keragaan Reproduktif Ikan Tembang (Sardinella gibbosa) Famili Clupidae. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hartami, P. 2008. Analisis Wilayah Perairan Teluk Pelabuhan Ratu untuk Kawasan Budidaya Perikanan Sistem Keramba Jaring Apung. [Tesis]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hidayat, T. 2005. Pembuatan Hidrolisat Protein dari Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) dengan Menggunakan Enzim Papain. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hidayat, A. S. 2009. Analisis Kapasitas Unit Penangkapan Ikan Skala Kecil (Kasus Perikanan Pelagis di Kabupaten Bangka). [Tesis]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Ikuta, K., T. Yada, dan S. Kitamura. 2000. Effects of Acidification on Fish Reproduction. UNJR Technical Report. No.28. 39-45.
Ilham, A. N. dan A. D. Putra. 2014. Rekayasa Teknologi Penggelondongan dan Pembesaran Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) di Keramba Jaring Apung. Direktoran Jendral Perikanan Budidaya. Jakarta. Iskandar, T. 2009. Prediksi Pasang Surut Laut di Selat Malaka dengan
Kimmerer, W., S. R. Avent, dan S. M. Bollens. 2005. Variability in Length– Weight Relationships Used to Estimate Biomass of Estuarine Fish from Survey Data.Transactions of the American Fisheries Society. 134: 481–495. Lagler, K. F., J. E. Bardach, R. R. Miller, dan D. R. Passino. 1997. Ichthyology.
John Willey & Sons. New York.
Mansauda, G. F., J. Sampekalo, dan C. Lumenta. 2013. Pertumbuhan Ikan Kuwe Putih Caranx sexfasciatus di Karamba Jaring Apung yang Diberi Pakan Rucah dengan Bahan Tambahan yang Berbeda. Budidaya Perairan. 1 (3): 81-86.
Maulidy, A. I. 2011. Kerjasama Keamanan Indonesia Malaysia Singapura dalam Mengatasi Masalah Pembajakan di Perairan Selat Malaka 2004-2006. [Skripsi]. Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta. Nalurita, Y. 2014. Inventarisasi Ikan Hasil Tangkapan di TPI Ketapang dan
Implementasinya pada Pembuatan Flipbook Keanekaragaman Jenis. [Skripsi]. Universitas Tanjungpura. Pontianak.
Nontji, A. 1993. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta.
Nugraheni, A. D. 2011. Hubungan Antara Distribusi Ikan Demersal, Makrozoobenthos, dan Substrat di Perairan Selat Malaka. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Patty, S. I. 2013. Distribusi Suhu Salinitas dan Oksigen Terlarut di Perairan Kema Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax. 1 (3). ISSN: 2302-3589.
Pauly, D. 1983. Some Simple Methods for the Assessment of Tropical Fish Stocks. Food and Agriculture of the United Nations, Roma.
Pauly, D. 1984. Fish Population Dynamic in Tropical Waters: A Manual for Use With Programmable Calculators. I CLARM. Manila.
Perdanamihardja, Y. M. M. 2011. Kajian Stok Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817) di Perairan Teluk Jakarta Provinsi DKI Jakarta. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Pescod, N. B. 1973. Investigation of Rational Effluent and Stream for Tropical Countries. Asian Institute of Technology. Bangkok dalam Jukri, M., Emiyarti, dan S. Kamri. 2013. Keanekaragaman Jenis Ikan di Sungai Lamunde Kecamatan Watubangga Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Mina Laut Indonesia. 1 (1): 23-37. ISSN : 2303 – 3959. Portier, M., T. Boely, dan S. Nurhakim. 1989. Study on the Big Purse Seiners
Prihartini, A. 2006. Analisis Tampilan Biologis Ikan Layang (Decapterus spp.) Hasil Tangkapan Purse Seine yang Didaratkan di PPN Pekalongan. [Tesis]. Universitas Diponegoro. Semarang.
Putri, A. K. 2013. Kajian Stok Sumberdaya Ikan Selar Kuning Carangx (Selaroides leptolepis) Cuvier dan Valenciennes yang Didaratkan di PPN Karangantu Banten. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Rasyid, A. 2010. Distribusi Suhu Permukaan pada Musim Peralihan Barat-Timur Terkait dengan Fishing Ground Ikan Pelagis Kecil di Perairan Spermonde. Torani (Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan). 20 (1): 1–7.
Ribeiro, F., P. K. Crain, dan P. B. Moyle. 2004. Variation in Condition Factor and Growth in Young-of-Year Fishes in Floodplain and Riverine Habitats of The Cosumnes River California. Hydrobiologia. 527: 77–84.
Riyadi, A., L. Widodo dan K. Wibowo. 2005. Kajian Kualitas Perairan Laut Kota Semarang dan Kelayakannya untuk Budidaya Laut. Teknik Lingkungan P3TL – BPPT 6 (3): 497 – 501.
Sapira, T. S. Raza’i, dan A. Zulfikar. Kajian Kondisi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) Berdasarkan Hubungan Panjang Berat dan Faktor Kondisi di Pendaratan Ikan Dusimas Desa Malang Rapat. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.
Saeri, M. 2013. Karakteristik dan Permasalahan Selat Malaka. Jurnal Transnasional. 4 (2): 809-822.
Simanjuntak, F. K. 2010. Keanekaragaman Plankton dan Hubungannya dengan Kualitas Perairan Muara Sungai Asahan. [Tesis]. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Simanjuntak, M. 2012. Kualitas Air Laut Ditinjau dari Aspek Zat Hara, Oksigen Terlarut dan pH di Perairan Banggai Sulawesi Tengah. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 4 (2): 290-303.
Sparre, P. dan S. C. Venema. 1999. Introduksi Pngkajian Stok Ikan Tropis. FAO Fisheries Technical Paper, Roma.
Sudrajat, A. 2006. Studi Pertumbuhan, Mortalitas, dan Tingkat Eksploitasi Ikan Selar Kuning, Selaroides leptolepis (Cuvier dan Valenciennes) di Perairan Pulau Bintan, Riau. Jurnal Perikanan. 7 (2): 223-228.
Sumadiharga, K. Dan F. D. Hukom. 1991. Penelitian Beberapa Aspek Biologi Ikan Kawalinya (Selar crumenopthalmus) di Perairan Pulau Ambon dan Sekitarnya. Balai Penelitian dan Pengembagan Sumberdaya Laut Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 31-37.
Supangat, A. dan Susana. 2014. Pengantar Oseanografi. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Susilowati, I. 2012. Menuju Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berkelanjutan yang Berbasis aada Ekosistem: Studi Empiris di Karimunjawa, Jawa Tengah. Universitas Diponegoro. Semarang.
Syam, A. R. 2006. Parameter Stok dan Laju Tingkat Eksploitasi Ikan Mawalinya (Selar crurnenspfhalmers) di Perairan Maluku. Prosiding Seminar Nasional Ikan IV.
Walpole, R. E. 1995. Pengantar Statistika Edisi Ketiga. Grramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Weber, M. dan L. F. D. Beaufort. 1913. The Fishes of the Indo-Australia Archipelago. EJ Brill Leiden. Vol 2.
Wijayanti, A. T. 2009. Kajian Penyaringan dan Lama Penyimpanan dalam Pembuatan Fish Peptone dari Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis). [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
www.fishbase.org. 2015. Selaroides leptolepis. [terhubung berkala]. http://www. fishbase. com/ species summary.htm.
Wyrtky, K. 1961. Physical Oceanography of the Southeast Asian Waters. Naga Report Volume 2. The University of California. California.
DAFTAR PUSTAKA
Adji, K. 2008. Evaluasi Kontaminasi Bakteri Pathogen pada Ikan Segar Diperairan Teluk Semarang. [Tesis]. Universitas Diponegoro. Semarang. Alit, A. A. 2013. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Kue Golden
Trevally Gnathannodon speciosus Forsskal dengan Ukuran Panjang yang Berbeda. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 5 (2): 401 – 408. Amalaiah, N. 2002. Daya Terima dan Nilai Gizi Biskuit Terfortifikasi Zat Besi
dengan Penambahan Tepung Ikan Selar (Caranx sp). [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Atmaja, S. B. dan J. Haluan. 2003. Perubahan Hasil Tangkapan Lestari Ikan Pelagis di Laut Jawa dan Sekitarnya. Buletin PSP. 12 (2). ISSN 0251-286X. Azani, R., E. Y. Sari, dan Usman. 2014. Variabilitas Spasial dan Temporal Suhu
Permukaan Laut dan Klorofil-A di Perairan Selat Malaka Melalui Citra Satelit Aqua Modis. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. 1 (1). ISSN: 2355-6900
Azis, K. A. 1989. Dinamika Populasi Ikan. Bahan Pengajaran Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antara Universitas Ilmu Hayat. Intitut Pertanian Bogor. Bogor.
Boer, M. 1996. Pendugaan Koefisien Pertumbuhan (L∞, K, t0) Berdasarkan Data Frekuensi Panjang. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia. 4(1): 75-84 dalam Damayanti, W. 2010. Kajian Stok Sumberdaya Ikan Selar (Caranx leptolepis Cuvier, 1833) di Perairan Teluk Jakarta dengan Menggunakan Sidik Frekuensi Panjang. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Butarbutar, R. A. 2008. Keterkaitan Aktifitas Ekonomi Nelayan terhadap Lingkungan Pesisir dan Laut (Studi Deskriptif di Desa Pekan Tanjung Beringin dan Desa Pantai Cermin Kanan Kabupaten Serdang Bedagai). [Skripsi]. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Damayanti, W. 2010. Kajian Stok Sumberdaya Ikan Selar (Caranx leptolepis Cuvier, 1833) di Perairan Teluk Jakarta dengan Menggunakan Sidik Frekuensi Panjang. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Data Statistik Kelautan dan Perikanan. 2014. Buku Statistik Kelautan dan Perikanan 2012. Jakarta.
Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta. Effendie, M. I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta. Fauzie, A. 2004. Model Bionomik Hasil Tangkapan Ikan Layang di Laut Jawa
dengan Pendekatan Hasil Tangkapan Purse Seine di PPN Pekalongan. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Febrianti, A., T. Efrizal, dan A. Zulfikar. 2013. Kajian Kondisi Ikan Selar (Selaroides leptolepis) Berdasarkan Hubungan Panjang Berat dan Faktor Kondisi di Laut Natuna yang Didaratkan di Tempat Pendaratan Ikan Pelantar Kud Tanjungpinang. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.
Genisa, A. S. 1999. Pengenalan Jenis-Jenis Ikan Laut Ekonomi Penting di Indonesia. Oseana. 24 (1): 17-38.
Gonzales, B. J., H. P. Palla, dan H. Mishina. 2000. Length-Weight Relationship of Five Serranids from Palawan Island Philippines. The ICLARM Quarterly. 23 (3): 26-28.
Hari, D. Pengaruh Laju Eksploitasi terhadap Keragaan Reproduktif Ikan Tembang (Sardinella gibbosa) Famili Clupidae. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hartami, P. 2008. Analisis Wilayah Perairan Teluk Pelabuhan Ratu untuk Kawasan Budidaya Perikanan Sistem Keramba Jaring Apung. [Tesis]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hidayat, T. 2005. Pembuatan Hidrolisat Protein dari Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) dengan Menggunakan Enzim Papain. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hidayat, A. S. 2009. Analisis Kapasitas Unit Penangkapan Ikan Skala Kecil (Kasus Perikanan Pelagis di Kabupaten Bangka). [Tesis]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Ikuta, K., T. Yada, dan S. Kitamura. 2000. Effects of Acidification on Fish Reproduction. UNJR Technical Report. No.28. 39-45.
Ilham, A. N. dan A. D. Putra. 2014. Rekayasa Teknologi Penggelondongan dan Pembesaran Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) di Keramba Jaring Apung. Direktoran Jendral Perikanan Budidaya. Jakarta. Iskandar, T. 2009. Prediksi Pasang Surut Laut di Selat Malaka dengan
Kimmerer, W., S. R. Avent, dan S. M. Bollens. 2005. Variability in Length– Weight Relationships Used to Estimate Biomass of Estuarine Fish from Survey Data.Transactions of the American Fisheries Society. 134: 481–495. Lagler, K. F., J. E. Bardach, R. R. Miller, dan D. R. Passino. 1997. Ichthyology.
John Willey & Sons. New York.
Mansauda, G. F., J. Sampekalo, dan C. Lumenta. 2013. Pertumbuhan Ikan Kuwe Putih Caranx sexfasciatus di Karamba Jaring Apung yang Diberi Pakan Rucah dengan Bahan Tambahan yang Berbeda. Budidaya Perairan. 1 (3): 81-86.
Maulidy, A. I. 2011. Kerjasama Keamanan Indonesia Malaysia Singapura dalam Mengatasi Masalah Pembajakan di Perairan Selat Malaka 2004-2006. [Skripsi]. Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta. Nalurita, Y. 2014. Inventarisasi Ikan Hasil Tangkapan di TPI Ketapang dan
Implementasinya pada Pembuatan Flipbook Keanekaragaman Jenis. [Skripsi]. Universitas Tanjungpura. Pontianak.
Nontji, A. 1993. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta.
Nugraheni, A. D. 2011. Hubungan Antara Distribusi Ikan Demersal, Makrozoobenthos, dan Substrat di Perairan Selat Malaka. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Patty, S. I. 2013. Distribusi Suhu Salinitas dan Oksigen Terlarut di Perairan Kema Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax. 1 (3). ISSN: 2302-3589.
Pauly, D. 1983. Some Simple Methods for the Assessment of Tropical Fish Stocks. Food and Agriculture of the United Nations, Roma.
Pauly, D. 1984. Fish Population Dynamic in Tropical Waters: A Manual for Use With Programmable Calculators. I CLARM. Manila.
Perdanamihardja, Y. M. M. 2011. Kajian Stok Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817) di Perairan Teluk Jakarta Provinsi DKI Jakarta. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Pescod, N. B. 1973. Investigation of Rational Effluent and Stream for Tropical Countries. Asian Institute of Technology. Bangkok dalam Jukri, M., Emiyarti, dan S. Kamri. 2013. Keanekaragaman Jenis Ikan di Sungai Lamunde Kecamatan Watubangga Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Mina Laut Indonesia. 1 (1): 23-37. ISSN : 2303 – 3959. Portier, M., T. Boely, dan S. Nurhakim. 1989. Study on the Big Purse Seiners
Prihartini, A. 2006. Analisis Tampilan Biologis Ikan Layang (Decapterus spp.) Hasil Tangkapan Purse Seine yang Didaratkan di PPN Pekalongan. [Tesis]. Universitas Diponegoro. Semarang.
Putri, A. K. 2013. Kajian Stok Sumberdaya Ikan Selar Kuning Carangx (Selaroides leptolepis) Cuvier dan Valenciennes yang Didaratkan di PPN Karangantu Banten. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Rasyid, A. 2010. Distribusi Suhu Permukaan pada Musim Peralihan Barat-Timur Terkait dengan Fishing Ground Ikan Pelagis Kecil di Perairan Spermonde. Torani (Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan). 20 (1): 1–7.
Ribeiro, F., P. K. Crain, dan P. B. Moyle. 2004. Variation in Condition Factor and Growth in Young-of-Year Fishes in Floodplain and Riverine Habitats of The Cosumnes River California. Hydrobiologia. 527: 77–84.
Riyadi, A., L. Widodo dan K. Wibowo. 2005. Kajian Kualitas Perairan Laut Kota Semarang dan Kelayakannya untuk Budidaya Laut. Teknik Lingkungan P3TL – BPPT 6 (3): 497 – 501.
Sapira, T. S. Raza’i, dan A. Zulfikar. Kajian Kondisi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) Berdasarkan Hubungan Panjang Berat dan Faktor Kondisi di Pendaratan Ikan Dusimas Desa Malang Rapat. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.
Saeri, M. 2013. Karakteristik dan Permasalahan Selat Malaka. Jurnal Transnasional. 4 (2): 809-822.
Simanjuntak, F. K. 2010. Keanekaragaman Plankton dan Hubungannya dengan Kualitas Perairan Muara Sungai Asahan. [Tesis]. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Simanjuntak, M. 2012. Kualitas Air Laut Ditinjau dari Aspek Zat Hara, Oksigen Terlarut dan pH di Perairan Banggai Sulawesi Tengah. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 4 (2): 290-303.
Sparre, P. dan S. C. Venema. 1999. Introduksi Pngkajian Stok Ikan Tropis. FAO Fisheries Technical Paper, Roma.
Sudrajat, A. 2006. Studi Pertumbuhan, Mortalitas, dan Tingkat Eksploitasi Ikan Selar Kuning, Selaroides leptolepis (Cuvier dan Valenciennes) di Perairan Pulau Bintan, Riau. Jurnal Perikanan. 7 (2): 223-228.
Sumadiharga, K. Dan F. D. Hukom. 1991. Penelitian Beberapa Aspek Biologi Ikan Kawalinya (Selar crumenopthalmus) di Perairan Pulau Ambon dan Sekitarnya. Balai Penelitian dan Pengembagan Sumberdaya Laut Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 31-37.
Supangat, A. dan Susana. 2014. Pengantar Oseanografi. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Susilowati, I. 2012. Menuju Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berkelanjutan yang Berbasis aada Ekosistem: Studi Empiris di Karimunjawa, Jawa Tengah. Universitas Diponegoro. Semarang.
Syam, A. R. 2006. Parameter Stok dan Laju Tingkat Eksploitasi Ikan Mawalinya (Selar crurnenspfhalmers) di Perairan Maluku. Prosiding Seminar Nasional Ikan IV.
Walpole, R. E. 1995. Pengantar Statistika Edisi Ketiga. Grramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Weber, M. dan L. F. D. Beaufort. 1913. The Fishes of the Indo-Australia Archipelago. EJ Brill Leiden. Vol 2.
Wijayanti, A. T. 2009. Kajian Penyaringan dan Lama Penyimpanan dalam Pembuatan Fish Peptone dari Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis). [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
www.fishbase.org. 2015. Selaroides leptolepis. [terhubung berkala]. http://www. fishbase. com/ species summary.htm.
Wyrtky, K. 1961. Physical Oceanography of the Southeast Asian Waters. Naga Report Volume 2. The University of California. California.
Lampiran 1. Pengambilan Sampel Ikan Selar dan Data Kualitas Air di Perairan Selat Malaka Kecamatan Tanjung Beringin
Kapal Penangkapan Gill Net
Ikan Selar Pengukuran DO
Pengukuran Kecerahan Pengukuran pH
Lampiran 2. Panjang dan Bobot Ikan Selar (S. leptolepis) di Perairan Selat Malaka Kecamatan Tanjung Beringin
SAMPLING I (05 Maret 2015)
No Jenis
SAMPLING I (05 Maret 2015)
Lampiran 2. Lanjutan
SAMPLING I (05 Maret 2015)
No Jenis
SAMPLING I (05 Maret 2015)
Lampiran 2. Lanjutan
SAMPLING I (05 Maret 2015)
No Jenis
SAMPLING I (05 Maret 2015)
No Jenis
SAMPLING II (15 APRIL 2015)
No Jenis
SAMPLING II (15 APRIL 2015)
Lampiran 2. Lanjutan
SAMPLING II (15 APRIL 2015)
No Jenis
SAMPLING II (15 APRIL 2015)
Lampiran 2. Lanjutan
SAMPLING II (15 APRIL 2015)
No Jenis
SAMPLING II (15 APRIL 2015)
Lampiran 2. Lanjutan
SAMPLING II (15 APRIL 2015)
No Jenis
SAMPLING II (15 APRIL 2015)
No Jenis
SAMPLING III (09 MEI 2015)
No Jenis
SAMPLING III (09 MEI 2015)
Lampiran 2. Lanjutan
SAMPLING III (09 MEI 2015)
No Jenis
SAMPLING III (09 MEI 2015)
138 Betina 120 22 41
Lampiran 2. Lanjutan
SAMPLING III (09 MEI 2015)
No Jenis
SAMPLING III (09 MEI 2015)
Lampiran 3. Perhitungan Analisis Anova
Ikan Selar (S. leptolepis) Betina SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics Multiple R 0,956818
R Square 0,915501
Adjusted R Square 0,915086 Standard Error 2,567417
Observations 206
ANOVA
df SS MS F Significance F
Regression 1 14568,95831 14569 2210,22 2,0164E-111 Residual 204 1344,692173 6,592
Total 205 15913,65049
Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Lower 95,0% Upper 95,0% Intercept 90,2739 0,799195025 113 7E-186 88,69815881 91,84964 88,6981588 91,8496419 X Variable 1 1,462784 0,03111446 47,01 2E-111 1,401436728 1,524131 1,40143673 1,52413105
T hitung = (3,263−3)
0,03111446 = 8,452661
Lampiran 3. Lanjutan
Ikan Selar (S. leptolepis) Jantan SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics Multiple R 0,955922
R Square 0,913786
Adjusted R Square 0,913549 Standard Error 3,458945
Observations 366
ANOVA
df SS MS F Significance F
Regression 1 46158,94299 46159 3858,06 8,2345E-196 Residual 364 4355,005094 11,96
Total 365 50513,94809
Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Lower 95,0% Upper 95,0% Intercept 88,36771 0,620180959 142,5 0 87,14812014 89,58729 87,1481201 89,5872949 X Variable 1 1,525095 0,024553462 62,11 8E-196 1,476811002 1,57338 1,476811 1,57337989
T hitung = (3,082−3)
0,024553462 = 3,339651
Lampiran 4. Tabel Distribusi Frekuensi Panjang Ikan Selar (S. leptolepis)
Ikan Selar (S. leptolepis) Betina
No Selang Kelas Distribusi Frekuensi Panjang Ikan Selar Betina
Maret April Mei
1 100-103 1 0 0
2 104-107 3 0 0
3 108-111 1 3 0
4 112-115 5 2 6
5 116-119 2 8 5
6 120-123 1 5 25
7 124-127 1 1 35
8 128-131 16 3 27
9 132-135 9 7 7
10 136-139 10 2 4
11 140-143 7 5 0
12 144-147 2 0 0
13 148-151 2 1 0
Total 60 37 109
Ikan Selar (S. leptolepis) Jantan
No Selang Kelas Distribusi Frekuensi Panjang Ikan Selar Jantan
Maret April Mei
1 100-103 0 2 0
2 104-107 2 10 0
3 108-111 15 16 2
4 112-115 28 22 6
5 116-119 5 11 10
6 120-123 3 18 25
7 124-127 1 8 19
8 128-131 7 9 17
9 132-135 28 17 4
10 136-139 17 14 2
11 140-143 17 10 3
12 144-147 7 4 1
13 148-151 0 3 0
14 152-155 2 0 0
15 156-159 0 0 0
16 160-163 0 0 0
17 164-167 1 0 0
Lampiran 5. Pendugaan Mortalitas Penangkapan (F) dan Laju Eksploitasi dengan Menggunakan Rumus Pauly (1984)
Ikan Selar (S. leptolepis) Betina Diketahui : Z = 4,99 M = 0,46
Ditanya : F dan E ? Penyelesaian :
F = Z – M = 4,99 – 0,46 = 4,53 per tahun
E = � �
= 4,53 4,99
= 0,91 per tahun
Ikan Selar (S. leptolepis) Jantan Diketahui : Z = 14,05
M = 0,28
Ditanya : F dan E ? Penyelesaian :
F = Z – M = 14,05 – 0,28 = 13,77 per tahun
E = � �
= 13,77 14,05
Lampiran 6. Data Fisika Kimia Perairan
Parameter Satuan
05 Maret 2015
(Mendung dan Berangin Kencang)
15 April 2015
(Panas dan Berangin Kencang)
09 Mei 2015
(Panas dan Berangin Kencang) ST1 ST2 ST3 ST1 ST2 ST3 ST1 ST2 ST3 Fisika
Suhu OC 27 29 30 31 32 33 31 33 33
Salinitas Ppt 30 30 31 31 31 30 31 31 31
Kecerahan Cm 53 89.5 138 103 150 197 142 219 227
Pasang surut - pasang pasang pasang pasang pasang pasang pasang pasang Pasang Kimia
pH - 7,3 7,2 7,2 8 7 7 7 7 7