UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STRATA-1 MEDAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN
JASA TRANSPORTASI BUS PT. ANTAR LINTAS
SUMATERA (ALS) RUTE
MEDAN - PADANG
SKRIPSI
OLEH
AMIR HAMZAH NASUTION 060502214
MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
ABSTRAK
Amir Hamzah Nasution, (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa
Transportasi Bus PT. Antar Lintas Sumatera (ALS) Rute Medan – Padang. Ketua Departemen Manajemen: Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si. Drs. Ami Dilham, M.Si, selaku Dosen Pembimbing. Drs. Raja Bongsu Hutagalung M.Si, selaku Dosen Penguji I. Drs. Chairuddin Nasution , selaku Dosen Penguji II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Transportasi Bus PT. Antar Lintas Sumatera (ALS) Rute Medan – Padang. Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat variabel mana yang paling dominan mempengaruhi variabel Keputusan Konsumen dan seberapa besar variabel tersebut mempengaruhi variabel Keputusan Konsumen . Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode analisis linear berganda. Juga dilakukan analisis uji validitas dan reliabilitas serta uji koefisien determinasi dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 15.0 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sample sebanyak 90 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serentak variabel image, keamanan, tarif , dan kenyamanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen yang terlihat dari pengujian simultan (uji F) dimana F hitung
> F table (30,675 > 2, 37 ). Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah Y =
1,003 + 0,357 X1 + 0,331X2 + 0,320 X3 +0,366 X3 + e. Secara parsial variabel
image dan kenyamanan merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan jasa transportasi bus PT. Antar Lintas Sumatera (ALS) rute Medan – Padang, hal ini terlihat pada nilai t hitung image
(5,104 > t tabel (1,960) dan nilai t hitung kenyamanan (3,081) > t tabel (1,960).
Berdasarkan koefisien determinan (R²) variabel image, keamanan, tarif , dan kenyamanan mampu menjelaskan pengaruh keputusan konsumen sebesar 0,571atau 57,1%.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ... 17
B. Pengertian dan Karakteristik Jasa ... 17
C. Bauran Pemasaran Jasa ... 19
D. Pengertian dan Peran Transportasi ... 20
E. Pengertian Prilaku Konsumen ... 21
F. Faktor- Faktor yang mempengaruhi Prilaku Konsumen ... 21
G. Tahap-Tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan ... 23
1. Direksi Utama ... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas Dan Reliabilitas... 37
1. Uji Validitas ... 37
2. Uji Reliabilitas ... 40
B. Uji Asumsi Klasik ... 41
1. Pengujian Normalitas ... 41
2. Pengujian Heterokedastisitas ... 44
3. Pengujian Multikolinearitas ... 46
C. Analisis Data ... 47
1. Analisis Deskriptif ... 47
2. Deskriptif Variabel ... 49
3. Analisis Regresi Linear Berganada ... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 62
B. Saran ... 63
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah dan Jenis Kapasitas di PT ALS rute Medanp-Padang ... 2
Tabel 1.2 Jumlah Pelanggan Kelas Ekonomi di PT ALS rute Medan- Padang ... 3
Tabel 1.3 Defenisi Operasional Variabel ... 9
Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel ... 30
Tabel 4.1 Item Total Statistic ... 38
Tabel 4.2 Validitas Instrumen ... 39
Tabel 4.3 Reliabilitas Instrumen ... 40
Tabel 4.4 Reliability Statistic ... 40
Tabel 4.5 One Sample K-S Tes ... 44
Tabel 4.6 Uji Glejser ... 46
Tabel 4.7 Coefficientsa ... 46
Tabel 4.8 Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 48
Tabel 4.9 Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Usia ... 48
Tabel 4.10 Karekteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... 49
Tabel 4.11 Karekteristik Responden Berdasarkan Penggunaan Jasa Bus ALS ... 49
Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Image (X1) ... 50
Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Keamanan (X2) ... 51
Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Tarif (X3) ... 52
Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Kenyamanan(X4) ... 53
Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Keputusan (Y) ... 53
Tabel 4.17 Coefficientsa ... 55
Tabel 4.18 Uji F ... 56
Tabel 4.19 Reliability Statistic ... 57
Tabel 4.20 Uji t ... 59
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 5
Gambar 3.1 Struktur Organisani PT. ALS ... 32
Gambar 4.1 Histogram ... 42
Gambar 4.2 Normal P- P Plot ... 43
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judu l “Analisis Faktor-Faktor Yang
mempengaruhi keputusan konsumen Dalam Menggunakan Jasa
Transportasi Bus PT.Antar Lintas Sumatera (ALS) Rute Medan Padang”.
Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen konsentrasi Manajemen Pemasaran pada Program S-1 di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari isi maupun dalam penyajian, hal ini dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis
Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini berkat bimbingan, bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak Drs. Ami Dilham,M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu, membimbing, memberi pengarahan dan masukan yang sangat berharga bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung,M.Si, selaku Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktu, memberikan arahan dan saran kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Chairuddin Nasution, selaku Dosen Penguji II yang telah meluangkan waktu, memberikan arahan dan saran kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini.
7. Seluruh staf pengajar yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan memperkaya wawasan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan skripsi ini dengan baik.
8. Seluruh Staf Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan skripsi ini dengan baik.
10. Yang Teristimewa kedua Orangtuaku tercinta, H.Aswan Nasution dan HJ, Hartati Lubis, atas segala doa yang selalu dipanjatkan bagi penulis serta motivasi dan dukungan yang selalu diberikan baik secara moril dan materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 11. Kakak dan Adekku tersayang, Hj. Dina Irmayani Nasution, S.Sos, dr.Hj
Putri Asianti Nasution, HJ. Dewi Astuti Nasution, dan H. M. Ali Hamzah Nasution, atas doa, motivasi dan semangat yang selalu diberikan kepada penulis selama penulisan skripsi ini.
12. Teman-teman terbaikku selama kuliah :Riza, Zulmi, Hendi, Dani, Mei, Fitri, Uli, Lyli dan semua teman-teman Manajemen 2006 yang selalu memberi dukungan, motivasi, semangat dan bantuan kepada penulis. 13. Ria Widya Marosa, S.Ked, Terima kasih untuk segala perhatian,
pengertian, motivasi, dukungan, semangat dan telah banyak berbagi pengalaman kepada penulis selama ini.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas segala amal dan budi baik yang telah diberikan oleh berbagai pihak untuk penulis selama ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak demi perkembangan dan kemajuan Civitas Akademika.
Medan, Mei 2010 Penulis
ABSTRAK
Amir Hamzah Nasution, (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa
Transportasi Bus PT. Antar Lintas Sumatera (ALS) Rute Medan – Padang. Ketua Departemen Manajemen: Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si. Drs. Ami Dilham, M.Si, selaku Dosen Pembimbing. Drs. Raja Bongsu Hutagalung M.Si, selaku Dosen Penguji I. Drs. Chairuddin Nasution , selaku Dosen Penguji II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Transportasi Bus PT. Antar Lintas Sumatera (ALS) Rute Medan – Padang. Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat variabel mana yang paling dominan mempengaruhi variabel Keputusan Konsumen dan seberapa besar variabel tersebut mempengaruhi variabel Keputusan Konsumen . Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode analisis linear berganda. Juga dilakukan analisis uji validitas dan reliabilitas serta uji koefisien determinasi dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 15.0 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sample sebanyak 90 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serentak variabel image, keamanan, tarif , dan kenyamanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen yang terlihat dari pengujian simultan (uji F) dimana F hitung
> F table (30,675 > 2, 37 ). Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah Y =
1,003 + 0,357 X1 + 0,331X2 + 0,320 X3 +0,366 X3 + e. Secara parsial variabel
image dan kenyamanan merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan jasa transportasi bus PT. Antar Lintas Sumatera (ALS) rute Medan – Padang, hal ini terlihat pada nilai t hitung image
(5,104 > t tabel (1,960) dan nilai t hitung kenyamanan (3,081) > t tabel (1,960).
Berdasarkan koefisien determinan (R²) variabel image, keamanan, tarif , dan kenyamanan mampu menjelaskan pengaruh keputusan konsumen sebesar 0,571atau 57,1%.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jasa adalah tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu (Kotler dalam Tjiptono (2005:16), sedangkan Pyne (2000:8) menyatakan bahwa jasa adalah sesuatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketidakberwujudan, melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen atau dengan properti dalam kepemilikannya, dan tidak menghasilkan transfer kepemilikan.
Konsumen dalam memutuskan untuk menggunakan jasa pada suatu usaha tidak terlalu menggunakan pemikiran yang logis. Konsumen menggunakan jasa juga bukan sekedar untuk mendapatkan fungsi utamanya, tetapi juga untuk mendapatkan nilai sosial dan emosionalnya.
Persaingan bisnis bus antar kota dan lintas provinsi baik yang kecil maupun yang besar sangat ketat dalam dewasa ini. Keputusan untuk menggunakan jasa bus antar kota lintas provinsi yang baik dan sesuai dengan kebutuhan adalah jawaban yang tepat dari masalah kebutuhan yang banyak dirasakan konsumen saat ini. Konsumen tersebut membutuhkan pelayanan dan kenyamanan selama di perjalanan, serta keamanan untuk sampai ke tujuan dengan keadaan selamat.
Melihat perilaku tersebut, maka muncul pelayanan jasa dibidang transportasi dengan rute Medan - Padang yang dikelola oleh banyak perusahaan yang memiliki rute yang sama.
PT. Antar Lintas Sumatera (ALS) merupakan salah satu perusahaan angkutan yang telah beroperasi di Medan sejak tahun 1969. Jenis kendaraan yang digunakan pertama kali adalah Mercedes Benz dengan 8 armada dan rata – rata penumpang sebanyak 40 orang. Saat ini, armada yang dimiliki oleh PT. ALS sudah mencapai 293 armada. PT Antar Lintas Sumatera (ALS) saat ini telah memiliki izin beroperasi ke berbagai daerah di Sumatera dan Jawa.
Tabel 1.1
Jenis dan jumlah kapasitas di PT. ALS rute Medan – Padang pada tahun 2009
No Jenis Kapasitas
1 Ekonomi 45 seat
2 AC Non toilet 45 seat
3 AC Toilet 35 seat
4 Super Executive 2.1 21 seat
5 Super Executive 2.8 28 seat
Sumber : PT. Antar lintas sumatera (ALS) Februari 2010 (diolah)
Pengguna bus PT. Antar Lintas Sumatera (ALS) umumnya merupakan penumpang yang bekerja di Medan atau daerah yang dilewati oleh rute tersebut, ada juga pedagang hasil pertanian, mahasiswa yang kuliah di Medan atau orang yang ingin berlibur ke Medan ataupun Padang.
Pada hari libur seperti sabtu dan minggu dan hari – hari libur lainnya seperti lebaran,natal dan tahun baru, maka akan terjadi lonjakan penumpang yang begitu banyak, padahal perusahaan bus lain juga tersedia dengan rute yang sama.
Tabel 1.2
Jumlah Pelanggan Kelas Ekonomi di PT. ALS rute Medan – Padang pada tahun 2009
No Bulan Jumlah Pelanggan
1 Januari 829 orang penumpang
Sumber : PT. Antar Lintas Sumatera (ALS) Februari 2010 (diolah)
Berdasarkan data Tabel 1.2 diatas, pada tahun 2009 PT.ALS Medan memiliki jumlah pelanggan yang naik turun setiap bulannya dan terlihat bahwa jumlah pelanggan tertinggi yaitu berada pada pertengahan tahun 2009 tepatnya di bulan Juli dan jumlah pelanggan yang terendah berada pada bulan Februari yaitu hanya sekitar 822 penumpang saja.
Mempengaruhi Keputusan Pelanggan Menggunakan Jasa Transportasi PT. ALS Rute Medan – Padang.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah faktor image, keamanan, tarif, dan kenyamanan angkutan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi PT. ALS rute Medan – Padang ?
2. Faktor mana yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan jasa transportasi PT. ALS rute Medan – Padang ?
C. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan elaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survei literatur ( Kuncoro,2003:44).
Menurut Durinto, dkk (2003:109) niat untuk membeli adalah suatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.
Salah satu motivasi seseorang melakukan suatu pembelian barang atau jasa adalah untuk mendapatkan kepuasan. Menurut Ginting (2005:47) kepuasan terhadap transportasi ditentukan oleh : fasilitas, keamanan, tarif, image dan kenyamanan angkutan.
Dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti, yaitu image ( X1), keamanan ( X2 ), tarif (X3 ), kenyamanan ( X4 ) angkutan dan
keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi sebagai Y.
Variabel image (X1)
Variabel Keamanan Angkutan (X2)
Variabel tarif angkutan (X3)
Variabel Kenyamanan Angkutan (X4)
Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual
Sumber : Ginting, 2005(diolah)
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. (Sugiyono,2005:51).
Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas , hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Faktor image, keamanan, tarif, dan kenyamanan angkutan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan jasa transportasi PT. ALS rute Medan – Padang.
Keputusan Konsumen
menggunakan jasa PT.
b. Faktor kenyamanan angkutan merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan jasa transportasi PT. ALS rute Medan - Padang.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah :
a. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi PT. ALS rute Medan - Padang.
b. Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan mempengaruhi keputusan pengguna jasa transportasi menggunakan jasa PT. ALS rute Medan – Padang.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan adalah : a. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis unuk menerapkan teori-teori dan literatur yang penulis peroleh dibangku perkuliahan dan mencoba membandingkannya dengan praktek yang ada di lapangan dan untuk menambah pemahaman penulis dalam bidang manajemen.
b. Bagi Perusahaan
diberikan agar tercipta kepuasan dan loyalitas konsumen pengguna bus PT. ALS rute Medan – Padang.
c. Bagi Pihak Lain.
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian objek ataupun masalah yang sama dimasa yang akan datang, maupun untuk penelitian lanjutan.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel independen (X) yang terdiri atas image (X1), keamanan (X2),
tarif ( X3), dan kenyamanan (X4)
b. Variabel dependen (Y) yaitu keputusan konsumen dalam menggunakan jasa transportasi PT. ALS rute Medan - Padang.
c. Responden penelitian adalah pengguna ( penumpang ) bus PT. ALS yang dari Medan - Padang dengan frekuensi minimal 2(dua) kali sebagai pengguna mulai dari januari 2009 sampai penelitian dilaksanakan.
2. Defenisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yang terdiri dari : a. Variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada
variabel lain. Adapun yang menjadi variabel bebas pada penelitian ini adalah :
1. Variabel image (X1) didefenisikan sebagai persepsi pelanggan
2. Variabel keamanan angkutan (X2) didefenisikan sebagai persepsi
pelanggan terhadap seberapa baik keamanan yang diberikan kepada pelanggan.
3. Variabel tarif angkutan (X3) yang didefinisikan sebagai persepsi
pelanggan terhadap tarif yang dikenakan.
4. Variabel kenyamanan angkutan (X4) yang didefinisikan sebagai
persepsi pelanggan terhadap kenyamanan yang diberikan oleh PT. ALS.
Tabel 1.3
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala Ukur
Variabel image (X1) Persepsi pelanggan terhadap kesan yang diberikan oleh PT. ALS yang akhirnya
membentuk sikap atau penilian terhadap perusahaan
a.Kesan yang baik terhadap perusahaan. seberapa baik kemanan yang diberikan kepada pelanggan
a.Tingkat kecelakaan b.Tingkat Kerusakan dalam
perjalanan.
Tarif yang terjangkau Skala Likert
b. kenyamanan duduk
Skala
Sumber : Ginting (2005:49), diolah
3. Pengukuran Variabel
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di stasiun bus PT. ALS di jalan Sisingamangaraja km 6,5 Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2010.
5. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna jasa ( penumpang) bus PT. ALS rute Medan - Padang yaitu sebanyak 900 orang setiap bulannya.
b. Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel yang dipilih dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2005:78). Dengan pertimbangan atau kriteria penumpang yang pernah menggunakan jasa PT. ALS minimal 2 kali dan berumur diatas 15 tahun. Sampel diambil dengan menggunakan rumus Slovin (Umar,2004:78), yaitu teknik pengambilan sampel dimana peneliti menentukan sampel dari populasi dengan rumus
:
)
Sehingga jumlah sampel yang diperoleh adalah :
6. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada responden terpilih yang berisikan pertanyaan mengenai variabel penelitian.
b. Data Sekunder
Data primer yang diolah dan yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan, jurnal, majalah, informasi perusahaan maupun internet.
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui: a. Kuesioner
Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden terpilih, yakni kepada sampel yang terpilih.
b. Wawancara
Yaitu dengan melakukan wawancara langsung kepada konsumen dan pimpinan PT.ALS untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
c. Studi Dokumentasi
Yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi dari buku, jurnal, majalah, internet yang berhubungan dengan penelitian.
Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian, yaitu PT. ALS.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda (Jogiyanto 2004:135). Adapun tempat untuk menguji validitas dan reliabilitas tersebut adalah di PT. Satu Nusa rute Medan- Padang. Uji validitas dan reliabilitas ini menggunakan alat bantu program SPSS versi 15.0 for windows.
a. Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.0, dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.
2. Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.0. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka pertanyaan reliabel.
2. Jika ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tidak
9. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar
didapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, dkk, 2008: 62).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas
ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolrance > 1, atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi mutikolinearitas (Situmorang, dkk, 2008:104).
10. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah: a. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara yang digunakan untuk menganalisa data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai persepsi konsumen.
b. Analisis Regresi Linier Berganda
Metode analisis regresi berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (image ,keamanan, tarif, dan kenyamanan angkutan) terhadap variabel terikat ( keputusan konsumen menggunakan jasa transportasi PT. ALS).
Rumus perhitungan persamaan regresi berganda : Y=a+b1X1 +b2X2 +b3X3 +b4X4 +e
Dimana :
Y = Keputusan konsumen
a = Konstanta
b1-b4 = Koefesien Regresi angkutan
X1 = Skor dimensi image angkutan
X3 = Skor dimensi tarif angkutan
X4 = skor dimensi kenyamanan angkutan
e = Standar eror c. Pengujian Hipotesis
1. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap
variabel terikat ( Y ).
Ha : b1≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel
terikat ( Y ).
Kriteria pengambilan keputusan :
H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5 %
Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5 %
2. Uji Signifikansi Simultan ( Uji F )
Uji F menunjukkan semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya secara bersama – sama tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2,
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3,
X4) terhadap variabel terikat ( Y ).
Kriteria pengambilan keputusan :
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5 %
Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5 %
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika (R2) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3, X4) adalah besar terhadap
variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Semakin kecil (R2) (mendekati nol) maka dapat diartikan bahwa pengaruh variabel bebas bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap
variabel terikat (Y) semakin kecil, artinya model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
A. Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian Try Mhd Muchtar Habibie (analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat Konsumen Menggunakan Jasa Transportasi CV..Prima Jaya Rute Tebing Tinggi – Medan menunjukkana bahwa faktor fasilitas(81,48%), keamanan(76,44%), keramahan petugas(74,07%), tarif(74,07%) ,image(75,31%), kenyamanan(65,44%) angkutan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumen dalam menggunakan jasa transportasi CV.Prima Jaya rute Medan – Tebing Tinggi, dan fasilitas merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap minat konsumen menggunakan jasa transportasi CV.Prima Jaya rute Medan – Tebing Tinggi.
B. Pengertian dan Karakteristik Jasa
Menurut Kotler (2000:428)
“ Jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun.
Berdasarkan pengertian jasa tersebut , Tjiptono (2005:18) mengatakan ada lima karakteristik utama jasa, yaitu :
1. Intangibility (tidak berwujud)
Jasa tidak sama dengan barang, bila barang merupakan suatu objek,alat, atau benda, maka jasa adalah sutu perbuatan,tindakan, pengalaman, proses, kinerja,atau usaha. Karenanya jasa tidak dapat dilihat, diraba, didengar, dirasa, dicium sebelum dibeli dan dikonsumsi.
Barang biasa diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual dahulu baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
3. Variability (Berubah-ubah)
Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standarized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya yang cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak bisa konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.
4. Perishability (Tidak tahan lama)
Jasa tidak dapat disimpan dan tidak tahan lama. Misalnya kursi bus yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni dan tidak dimanfaatkan akan hilang dan berlalu begitu saja karena tidak bisa disimpan.
5. Lack of Ownership
Merupakan perbedaan dasar antara barang dan jasa. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan barang yang dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya sedangkan pada pembelian jasa konsumen mungkin hanya memiliki akses personel atas suatu jasa untuk waktu terbatas ( misalnya kamar hotel, jasa penerbangan, bioskop dan pendidikan.
1. Products, merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan ai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam konteks ini produk dapat berbentuk apa saja (baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
2. Pricing, keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat perbedaaan harga .
3. Promotion , bauran promosi tradisional terdiri dari berbagai metode untuk mengkomunikasikan jasa kepada para pelanggan. Diantara metode tersebut adalah periklanan, promosi penjualan, direct selling, dan personal selling.
4. Place, keputusan distribusi menyakut kemudahan akses terhadap jasa untuk konsumen, keputusannya meliputi keputusan lokasi fisik.
5. People, orang merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran jasa. Dalam produksi barang, orang tidak terlalu memusingkan kondisi karyawan yang bekerja dalam memproduksi barang tersebut, apakah dia bicara yang kurang sopan, berpakaian yang tidak rapi, kurang disiplin dan lain-lain. Yang penting bagi konsumen adalah kualitas barang yang diproduksi. Tetapi beda halnya pada produksi jasa, tindakan setiap orang berpengaruh terhadap hasil yang diterima pelanggan.
mengurangi tingkat risiko tersebut dengan cara menawarkan bukti fisik. Bukti fisik tersebut ada dalam berbagai bentuk, misalnya brosur tentang bus dan foto tentang jasa bus tersebut.
7. Process, merupakan faktor yang penting dalam penyaluran jasa, misalnya karyawan bus yang berbicara tidak sopan sehingga membentuk persepsi negatif bagi konsumen.
Pertumbuhan jasa yang begitu cepat disebabkan oleh berbagai faktor yang mendorong Pertumbuhan bisnis jasa, diantaranya dipicu oleh perubahan demografis, perubahan sosial, perubahan perekonomian, perubahan bidang politik dan hukum (Lupiyoadi,2006:4)
D. Pengertian dan Peran Transportasi
Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal, dari mana kegiatan angkutan dimulai, ke tempat tujuan, ke mana kegiatan pengangkutan diakhiri ( Nasution,2004:15 ). Dalam transportasi ada dua kategori yaitu :
1. Pemindahan bahan-bahan dan hasil produksi dengan menggunakan alat angkut
2. Mengangkut penumpang dari suatu tempat ke tempat lain ( Salim, 2000:6)
E. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Setiadi,2005:4)
Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi,2003:415).
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Ada empat faktor yang mempengaruhi konsumen ( Setiadi,2005:12 ), yaitu:
1. Faktor Kebudayaan
Budaya suatu masyarakat tertentu akan membentuk perilaku konsumen. Dalam faktor kebudayaan ada faktor budaya itu sendiri, yaitu sub-budaya dan kelas sosial. Komponen sub-sub-budaya dalam konteks masyarakat Indonesia, bisa disebut suku-suku yang memiliki budaya sendiri-sendiri.
2. Faktor Sosial
aspek dalam faktor sosial yaitu kelompok rujukan, keluarga, serta peran dan status.
3. Faktor Pribadi
a. Usia dan Siklus Hidup
Individu mengalami beberapa tahapan dalam siklus hidupnya. Berbagai tahapan dalam pribadi seseorang ini membutuhkan produk dan jasa yang berbeda-beda.
b. Pekerjaan
Setiap orang memiliki cita-cita tertentu dalam pekerjaannya. Namun banyak yang tidak dapat direalisasikan. Orang bisa bekerja dengan cita-citanya atau tidak, namun yang jelas ia memerlukan barang dan jasa yang sesuai dengan pekerjaannya.
c. Gaya Hidup
Pemasar bisa menganalisa gaya hidup seseorang dari bagaimana orang itu beraktivitas maupun dari opini mereka terhadap sesuatu.
d. Pribadi dan Konsep Diri
Kepribadian merupakan karakter-karakter yang ada pada individu, dan biasanya tidak mudah untuk diubah. Konsep diri adalah bagaimana seseorang beropini terhadap dirinya.
4. Faktor Psikologis
sikap, motivasi, persepsi, dan pembelajaran merupakan empat hal utama yang perlu dipelajari.
G. Tahap – Tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan
Secara teoritis, setiap kali seseorang membeli suatu barang atau jasa, ia akan berharap kalau barang atau jasa tersebut akan mampu memberikan kegunaan maksimum. Dengan kata lain, setiap konsumen adalah rational economic man yang memilik alasan rasional dalam setiap pembelian produk dan jasa (Tjiptono,2005:379)
Setiadi (2003:16) menyatakan bahwa proses pengambilan keputusan pembelian yang spesifik terdiri atas : mengenali kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, perilaku paska pembelian. Secara rinci tahap – tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pengenalan Masalah
Proses membeli diawali pada saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi yang sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang, yaitu rasa lapar, dahaga atau seks meningkat hingga tingkat tertentu dan berubah menjadi dorongan, suatu kebutuhan dapat juga timbul karena disebabkan rangsangan eksternal seseorang yang melewati sebuah rumah makan dan melihat makanan sehingga dapat merangsang rasa lapar.
Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak lagi. Dapat dibedakan dua tingkat yaitu keadaan tingkat pencarian informasi yang sedang–sedang saja yang disebut perhatian yang meningkat. Pencarian informasi secara aktif dimana ia mencari bahan – bahan bacaan, menelpon teman-temannya dan melakukan kegiatan – kegiatan mencari untuk mempelajari yang lain. Umumnya jumlah aktivitas pencarian konsumen akan meningkat bersamaan dengan konsumen berpindah dari situasi pemecahan masalah yang terbatas kepemecahan masalah yang ekstensif.
Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber – sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing – masing sumber terhadap keputusan membeli. Sumber –sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok :
a. Sumber Pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan
b. Sumber Komersil : iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan dan pemeran.
c. Sumber Umum : media massa, organisasi konsumen.
d. Sumber Pengalaman : pernah menangani, menguji, menggunakan produk.
Bagaimana konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan akhir, ternyata tidak ada proses evaluasi yang sederhana dan tunggal yang digunakan oleh konsumen. Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu perusahaan memandang konsumen sebagai bentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.
4. Keputusan Membeli
Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap merek- merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Walaupun demikian, dua faktor yang dapat mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal : (1) Intensitas sikap harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor – faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli.
5. Perilaku Sesudah Pembelian
pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga periode sesudah pembelian.
6. Kepuasan Sesudah Pembelian
Konsumen sesudah membeli suatu produk, mungkin mendeteksi adanya suatu cacat. Beberapa pembeli tidak menginginkan produk yang cacat tersebut, yang lainnya akan bersifat netral dan beberapa bahkan mungkin melihat cacat tersebut sebagai sesuatu yang meningkatkan nlai produk. Konsumen akan merasa sangat puas, cukup puas, atau tidak puas atas suatu pembelian. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari dekatnya antara harapan dari pembeli produk dan kemampuan dari produk tersebut.
7. Tindakan Paska Pembelian
Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan mempengaruhi tingkah laku. Konsumen jika merasa puas, maka akan memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk tersebut lagi.
BAB III
A. Sejarah Umum Perusahaan
PT. ALS (Antar Lintas Sumatera) adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengangkutan umum/transportasi darat. Dimana dalam hal ini pengangkutan manusia dan barang dilakukan melalui bus dari satu daerah ke daerah lain sesuai dengan trayeknya dan tujuan dari pelanggan/penumpang.
PT. ALS (Antar Lintas Sumatera) berdiri pada tanggal 23 Oktober 1969, anggaran dasarnya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan penetapan dengan Nomor J.A.5/120/11 dan awal kedudukan. Kantor pusat berada di Medan (Sumatera Utara) tepatnya di Jalan Bali no 40 kemudian berpindah ke Jalan Thamrin no 27 selanjutnya berpindah ke jalan Amaliun no 2A dan akhirnya sampai sekarang ini bertempat di Jalan Sisingamangaraja Km. 6,5 No Telp. (061) 7866685, Fax (061) 7866744 dan Kode Pos 20147.
Program yang dilaksanakan PT. ALS (Antar Lintas Sumatera) merupakan program yang bertujuan sosial bukan semata – mata material, hal ini digunakan oleh Presiden Direksi ketika itu, dan sekarang yaitu Bapak H. Sati Lubis sebagai langkah berorientasi tujuan kedepan bagi perusahaan dan langkah yang diambil pada dahulunya memang membuahkan hasil untuk saat ini, dimana para peduduk yang berada di daerah-daerah transmigrasi dulunya dan sekarang menjadi daerah yang telah berkembang. Para tranmigran senantiasa menggunakan jasa transportasi untuk bepergian ke daerah lain dan daerah asalnya dengan menggunakan bus dari PT. ALS. PT. ALS tidak menyia-nyiakan hal itu dan langkah yang diambil perusahaan dapat dilihat sekarang ini yaitu adanya Perwakilan Perusahaan di beberapa daerah transmigrasi dulunya. Program transmigrasi ini dilaksanakan dari tahun 1982 sampai tahun 1993. Selain program ini PT. ALS juga mendapat kepercayaan oleh PT. POS Indonesia dalam membantu pengaturan barang ke daerah-daerah di pulau Sumatera. Sejak tahun 1969 sampai tahun 1993. Dari program-program yang telah dilaksanakan oleh perusahaan PT. ALS menunjukkan bahwa perusahaan telah diakui dan dipercaya dalam hal jasa transportasi darat khususnya Bus PT. ALS Medan memiliki perwakilan dibeberapa daerah/wilayah, adapun perwakilan Perusahaan ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Perwakilan PT. ALS Medan
KOTA ALAMAT
Terminal Pinang Baris. Banda Aceh Jln. Merduati
Pekan Baru Jln. Nangka No. 8
Dumai Jln. Jend. Sudirman No. 95
Padang Jln. Psr. Hilir 38 dan Terminal Andalas Jambi Jln. Pattimura No. 36
Palembang Jln. Kol. Atmo No. 576
Jakarta Jln. Daat Mogot Km, 24 dan Jln Raya Bekasi Jakarta Timur Jln. I.G. Ngurah Rai
Bandung Jln. Kiaraco Idong No. 411 Tegal Jln. Kios No. 3 Terminal Bus Semarang Jln. Kaligawe Km 5
Jogjakarta Jin. Perintis Kemerdekaan
Purwokerto Jin. Terminal Baru Kios A No. 13
Solo Jin. Veteran No. 98, Jin. Raya Solo Sragen km, 1
1 Kebak Kramat
Pati Jin. Diponegoro No. 31
Surabaya Jin. Letjend. Sutoyo No. 140
Sumber: PT. ALS Medan, 2010
Susunan Top Manager (Kepengurusan Puncak) PT. ALS Medan :
a. Presiden Komisaris : Drs. H. Syahrul Nasution
b. Komisaris : Drs. H. Zulkarnain Lubis
c. Komisaris : Syarifudin Lubis, ST d. Komisaris : Parlindungan Lubis e. Presiden Direksi : H. Sati Lubis
B. Visi dan Misi PT. Antar Lintas Sumatera ( ALS )
1. VISI
Menjadikan PT. ALS sebagai service company yang bergerak dalam bisnis jasa transportasi .
Memberikan kepuasan value dan benefit terbaik tanpa henti kepada
penumpang
C. Struktur Organisasi PT Antar Lintas Sumatera ( ALS )
Stuktur menentukan hubungan orang-orang dalam organisasi. Berbagai
pekerjaan yang berbeda diperlukan untuk melakukan semua aktifitas organisasi.
Struktur organisasi merupakan hal yang signifikan karena sebahagian
menentukan kuasa orang-orang iru dalam organisasi, tanggung jawab dan
pembagian kerja. Stuktur organisasi di PT. ALS Medan berbentuk garis. Dalam
struktur ini dikenal satu garis komando, dimana masing-masing bawahan
Gambar 3.1 : Struktur organisasi PT. PT. Antar Lintas Sumatera ( ALS )
Sumber : PT. Antar Lintas Sumatera ( ALS ) Komisaris
Direksi Utama
Presiden Komisaris Direksi Administrasi
dan Keuangan U
Kepala K. Pusat Kepala
Personalia
Kepala K. Cabang
Supir Kepala
Pembukuan Kepala
Urusan Izin
Gincu Kondektur
D. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) PT. ALS
1. Direksi Utama
. Tugas Pokok
a. Memimpin jalannya seluruh kegiatan perusahaan.
b. Merumuskan dan menentukan kebijakan utama dalam usaha pencapaian
tujuan umum perusahaan.
c. Membuat peraturan-peraturan perusahaan.
2. Direksi Administrasi dan Keuangan
. Tugas Pokok
a. Bertanggung jawab terhadap kelancaran administrasi perusahaan.
b. Bertanggung jawab terhadap keuangan perusahaan.
c. Bertanggung jawab kepada Direksi Utama.
d. Memimpin Kepala Personalia, Kepala Pembukuan, Kepala Keuangan,
Kepala Urusan Izin Trayek.
3. Kepala Personalia
. Tugas Pokok
a. Menerima dan mengirim surat-surat perusahaan.
b. Menginventarisir surat masuk dan surat keluar.
c. Membuat dan mengedarkan daftar hadir/absensi karyawan.
d. Menyusun daftar gaji.
e. Mengurus kesejahteraan karyawan.
4. Kepala Pembukuan
Tugas Pokok
a. Mengerjakan buku harian, buku besar dan buku bulanan.
b. Menyusun data armada bus perusahaan.
c. Mengerjakan buku utang piutang perusahaan.
d. Mempersiapkan laporan rutin dan laporan setiap bulan.
e. Mencatat uang masuk dan uang keluar perusahaan.
f. Menyusun rencana anggaran perusahaan.
g. Bertanggung jawab kepada Direksi Admnistrasi dan Keuangan
5. Kepala Keuangan
Tugas Pokok
a. Mengerjakan buku kas.
b. Menyusun daftar uang keluar dan masuk dari lalu lintas.
c. Mengurus hubungan/kepentingan dengan pihak lain.
d. Menyusun anggaran pengeluaran dan pemasukan perusahaan.
e. Melakukan pembelian peralatan kantor dan fasilitas lainnya.
f. Menerima hasil komisi penjualan tiket
g. Melakukan pembayaran gaji.
h. Menerima hasil penjualan tiket dari kantor-kantor cabang perusahaan.
i. Bertanggung jawab kepada Direksi Admnistrasi dan Keuangan.
6. Kepala Urusan Izin Trayek
Tugas Pokok
a. Mengurus dalam memperoleh izin untuk trayek bus.
7. Direksi Operasional
Tugas Pokok
a. Merencanakan dan mengkoordinir semua kegiatan perusahaan.
b. Mengintegrasikan kegiatan-kegiatan antara berbagai bidang yang ada
dalam departemen opersional.
c. Mengawasi kegiatan didepartemen operasional.
d. Bertanggung jawab kepada Direksi Utama.
e. Memimpin Kepala Kantor Pusat Medan.Kepala Kantor Cabang, Supir dan
Cincu.
8. Kepala Kantor Pusat Medan
Tugas Pokok
a. Merencanakan dan mengkoordinir semua kegiatan kantor pusat medan.
b. Membina dan mengkoordinir kegiatan semua kantor cabang.
c. Memeriksa kelayakan bus yang akan melakukan perjalanan rutin.
d. Menyusun daftar keberangkatan armada bus secara bergilir.
e. Mengurus STNK dan urusan perkara tilang.
f. Mengurus asuransi.
g. Mengurus kecelakaan lalu lintas yang terjadi.
h. Bertanggung jawab kepada Direksi Operasional.
9. Kepala Kantor Cabang
Tugas Pokok
a. Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi peiaksanaan kegiatan pada
tiap-tiap kantor cabang.
kantornya.
c. Mengurus perkara tilang, jasa marga dan urusan lainnya yang masih
termasuk dalam wilayah kantor yang dipimpinnya.
d. Mengatur keamanan dan ketertiban diwilayah kantor yang dipimpin.
e. Bertanggung jawab kepada Direksi Operasional.
10. Supir
Tugas Pokok
a. Menjalankan dan mengawasi bus selama perjalanan
b. Bertanggung j awab kepada Kepala Kantor Cabang
11. Kondektur
Tugas Pokok
a. Mengurus keperluan penumpang yang menggunakan jasa angkutan dan
melakukan reparasi terhadap bus.
b. Bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Cabang
12. Gincu
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, yakni kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar responden yaitu pengguna jasa (penumpang) bus CV. Satu Nusa rute Medan - Padang.
1. Uji Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur serta mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.0 dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jika rhitung positif atau rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan tersebut valid.
b. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak
valid.
c. Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation.
Tabel 4.1
Sumber : Hasil Data Penelitian Mei 2010 (diolah)
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa terdapat 15 variabel, variabel 1 dan 2 merupakan variabel image , variabel 3 sampai 7 merupakan variabel keamanan, variabel 8 dan 9 merupakan variabel tarif, variabel 10 dan 11 variabel kenyaman, dan 12 sampai 15 merupakan variabel keputusan konsumen.
Interpretasi item total statistic adalah:
2. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika variabel (butir) tersebut dihapus. Misalnya item 1 dihapus maka besarnya adalah 47,338 sedangkan jika variabel (butir) item 2 dihapus adalah 48,284 dan seterusnya.
3. Corrected item-total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai rhitung yang akan dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui
validitas pada setiap butir pernyataan. Jumlah kasus adalah 30 ; nilai tabel r dengan tingkat signifikansi sebesar 5% adalah 0,361
Tabel 4.2
R tabel Keputusan
1 .772 0,361 Valid
Ketentuan untuk pengambilan keputusan:
1. Jika rhitung > rtable, maka pertanyaan dinyatakan valid
2. Jika rhitung < rtable, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid
3. rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation.
Dari Tabel 4.2 dapat dilihat seluruh pernyataan mempunyai nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari rtabel (0,361), sehingga seluruh
variabel tersebut dinyatakan valid, dan selanjutnya dilakukan uji reliabilitas.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, artinya mempunyai konsistensi pengukuran yang baik, dan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel. Hasil pengolahan dari uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.3:
Tabel 4.3 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.926 30
Sumber : Hasil Data Penelitian Mei 2010 (diolah)
Tabel 4.3 menunjukan bahwa semua butir instrumen reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,926 lebih besar dari 0,80
Tabel 4.4
Cronbach's Alpha Keputusan
1 .918 0.80 Reliabel
Lanjutan…….
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Cronbach's Alpha Keputusan
3 .921 0.80 Reliabel
4 .920 0.80 Reliabel
5 .914 0.80 Reliabel
6 .921 0.80 Reliabel
7 .925 0.80 Reliabel
8 .920 0.80 Reliabel
9 .923 0.80 Reliabel
10 .921 0.80 Reliabel
11 .921 0.80 Reliabel
12 .917 0.80 Reliabel
13 .925 0.80 Reliabel
14 .923 0.80 Reliabel
15 .913 0.80 Reliabel
Sumber : Hasil Data Penelitian Mei 2010 (diolah)
Ketentuan untuk pengambilan keputusan yaitu menurut Kuncoro, (2008:40) menyatakan instrumen dapat dikatakan reliabel (andal) bila memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,80. Tabel 4.4 dapat dilihat nilai Cronbach Alpha > 0,80. maka setiap variabel dinyatakan reliabel.
B. Uji Asumsi Klasik
1. Pengujian Normalitas
grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang menbandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.
Hipotesis:
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.1 : Histogram
Sumber : Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010)
Gambar 4.2 : Normal P- P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber : Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010)
Pada Gambar 4.2 tersebut dapat dilihat bahwa data- data (titik-titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan gambar 4.2 tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa telah memenuhi uji normalitas.
Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorov Smirnov (1 Sample KS) dengan melihat data residual apakah berdistribusi normal (Syafrizal, et al, 2008: 59).
Menentukan kriteria keputusan:
1. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak mengalami gangguan distribusi normal.
Tabel 4.5
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pengambilan keputusan:
Pada Tabel 4.5 terlihat bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,898 dan diatas nilai signifikan 5% (0,05), dengan kata lain variabel residua l berdistribusi normal.
2. Pengujian Heterokedastisitas
Heterokedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dengan kata lain, heterokedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varians yang konstan. Pemeriksaan terhadap gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar yaitu grafik yang merupakan diagram pencar residual, yaitu selisih antara nilai Y prediksi dan Y observasi.
1. Model grafik Hipotesis:
a. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola- pola tertentu yang teratur maka regrasi mengalami gangguan heterokedastisitas.
Unstandardized Residual
N 90
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.02643079
Most Extreme Differences Absolute .060
Positive .052
Negative -.060
Kolmogorov-Smirnov Z .573
Asymp. Sig. (2-tailed) .898
b. Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola- pola tertentu yang teratur maka regrasi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas
Gambar 4. 3 : Scatterplot
Sumber : Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010)
Pada Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa diagram pencar tidak membentuk pola tertentu karena itu tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.
2. Model Glejser
Menentukan kriteria keputusan:
a. Jika nilai signifikan > 0,05, maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.
Pada Tabel 4.6 tampak bahwa signifikasi variabel bebas lebih besar dari 0,05, maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.
3. Pengujian Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Hasil pengolahan dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut:
a. Dependent Variable: Keputusan_Konsumen
Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010)
Tabel 4.6
a. Dependent Variable: absut
Hasil pengujian:
Pedoman suatu model regresi yaitu bebas multikolinieritas adalah dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF) > 5 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika VIF < 5 maka tidak terdapat masalah multikolinieritas. Jika Tolerance < 0,1 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika Tolerance > 0,1 maka variabel tidak terdapat masalah multikolinieritas Pada Tabel 4. 7 dapat dilihat bahwa nilai VIF < 5 dan Tolerance > 0,1 maka tidak ditemukan masalah multikolinieritas dalam penelitian ini.
C. Analisis Data
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuisioner yang telah diisi oleh responden penelitian.
1. Analisis Deskriptif
a. Deskriptif Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna jasa (penumpang) bus PT.ALS rute Medan - Padang yaitu sebanyak 900 orang setiap bulannya. Sampel yang diambil sebanyak 90 orang pengguna jasa (penumpang) berdasarkan rumus slovin.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.8:
Tabel 4.8
Karakteristik Responden Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 51 56,67%
Perempuan 39 43,33%
Jumlah 90 100,00 %
Sumber: hasil pengolahan data primer/ kuesioner, (2010)
Berdasarkan Tabel 4.8 tersebut diketahui bahwa jenis kelamin yang paling banyak diteliti adalah laki-laki sebanyak 51 orang atau 56,67 % sedangkan sisanya yakni sebanyak 39 orang atau 43,33% adalah pria.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.9:
Tabel 4.9
Karakteristik Responden Usia
Usia Frekuensi Persentase
< 20 Tahun 13 14,44%
Sumber: hasil pengolahan data primer/ kuesioner, (2010)
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.10
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Persentase
Mahasiswa 38 42,22%
Sumber: hasil pengolahan data primer/ kuesioner, (2010)
Berdasarkan Tabel 4.10 tersebut diketahui bahwa pekerjaan yang paling banyak diteliti adalah Mahasiswsa sebanyak 38 orang atau 42,22%.
e. Karakteristik Responden Berdasarkan Penggunaan Jasa Bus ALS
Tabel 4.11
Karakteristik Responden Berdasarkan Penggunaan Jasa Bus ALS
Penggunaan Jasa Bus
Sumber: hasil pengolahan data primer/ kuesioner, (2010)
Berdasarkan Tabel 4.11 tersebut diketahui bahwa pengguna jasa bus ALS yang paling banyak diteliti adalah lebih dari 2 kali 74 orang atau 82,22%.
2. Deskriptif Variabel
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert untuk menanyakan tanggapan pengguna jasa (penumpang) bus ALS terhadap variabel image (X1) terdiri dari 2 butir
pertanyaan, variabel keamanan (X2) terdiri dari 5 butir pertanyaan, variabel tarif
pertanyaan dan keputusan konsumen (Y) terdiri dari 4 butir pertanyaan. Kuesioner penelitian ini disebarkan kepada 90 orang responden.
a. Analisis Jawaban Responden
1. Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Image (X1) Tabel 4.12
Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Image (X1)
Item STS TS KS S SS Total
F % F % F % F % F % F %
1 - - - - 6 6,7 46 51,1 38 42,2 90 100 2 - - - - 8 8,9 44 48,9 38 42,2 90 100 Sumber : Hasil Data Penelitian, Mei 2010 (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa:
1. Frekuensi jawaban responden tentang ” Saudara memiliki kesan yang baik terhadap bus ALS ” bahwa 38 orang menyatakan sangat setuju, 46 orang menyatakan setuju, 6 orang menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.
2. Frekuensi jawaban responden tentang” Saudara mau merekomendasikan kapada orang lain menggunakan bus ALS ” bahwa 38 orang menyatakan sangat setuju, 44 orang menyatakan setuju, 8 orang menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
Tabel 4.13
Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Keamanan(X2)
Item STS TS KS S SS Total Sumber : Hasil Data Penelitian, Mei 2010 (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa:
1. Frekuensi jawaban responden tentang ” Saudara memiliki kesan yang baik terhadap bus ALS ” bahwa 36 orang menyatakan sangat setuju, 44 orang menyatakan setuju, 10 orang menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.
2. Frekuensi jawaban responden tentang ” Bus ALS yang saudara tumpangi tidak pernah mengalami kerusakan (mogok) ” bahwa 49 orang menyatakan sangat setuju, 34 orang menyatakan setuju, 7 orang menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
3. Frekuensi jawaban responden tentang ” Saudara tidak pernah mengalami kehilangan atau pencopetan” bahwa 53 orang menyatakan sangat setuju, 29 orang menyatakan setuju, 7 orang menyatakan kurang setuju, 1 orang yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju
yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju
5. Frekuensi jawaban responden tentang ” Kondisi kendaraan bus ALS dinilai baik,jendela,pintu,kursi” bahwa 38 orang menyatakan sangat setuju, 45 orang menyatakan setuju, 7 orang menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju
3. Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Tarif (X3) Tabel 4.14
Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Tarif (X3)
Item STS TS KS S SS Total
F % F % F % F % F % F %
1 - - - - 8 8,9 38 42,2 44 48,9 90 100 2 - - - - 2 2,2 41 45,6 47 52,2 90 100 Sumber : Hasil Data Penelitian, Mei 2010 (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa:
1. Frekuensi jawaban responden tentang ” Tarif yang ditetapkan dirasa sesuai dengan jarak yang ditempuh ” bahwa 44 orang menyatakan sangat setuju, 38 orang menyatakan setuju, 8 orang menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.
4. Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Kenyamana (X4) Tabel 4.15
Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Kenyamanan (X4)
Item STS TS KS S SS Total
F % F % F % F % F % F %
1 - - - - 5 5,6 35 38,9 50 55,5 90 100 2 - - - - 7 7,8 39 43,3 44 48,9 90 100 Sumber : Hasil Data Penelitian, Mei 2010 (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa:
1. Frekuensi jawaban responden tentang ” Saudara merasa nyaman dengan cara mengemudi supir bus ALS ” bahwa 50 orang menyatakan sangat setuju, 35 orang menyatakan setuju, 5 orang menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.
2. Frekuensi jawaban responden tentang” Saudara merasa nyaman dengan duduk di bangku penumpang di dalam bus ALS ” bahwa 44 orang menyatakan sangat setuju, 39 orang menyatakan setuju, 7 orang menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju
5. Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabe Keputusan Konsumen (Y)
Tabel 4.16
Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Keputusan Konsumen (Y)
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa:
1. Frekuensi jawaban responden tentang ” Saudara menggunakan bus ALS karena faktor Fasilitas” bahwa 46 orang menyatakan sangat setuju, 39 orang menyatakan setuju, 3 orang menyatakan kurang setuju, 1 orang yang menyatakakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.
2. Frekuensi jawaban responden tentang ” Saudara menggunakan bus ALS karena faktor Keamanan” bahwa 42 orang menyatakan sangat setuju, 41 orang menyatakan setuju, 7 orang menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
3. Frekuensi jawaban responden tentang ” Saudara menggunakan bus ALS karena faktor tarif yang terjangkau ” bahwa 60 orang menyatakan sangat setuju, 27 orang menyatakan setuju, 7 orang menyatakan kurang setuju, 3 orang yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
4. Frekuensi jawaban responden tentang ” Saudara menggunakan bus ALS karena faktor kenyamanan” bahwa 39 orang menyatakan sangat setuju, 48 orang menyatakan setuju, 3 orang menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
3. Analisis Regresi Berganda
terhadap keputusan konsumen (Y) sebagai variabel terikat. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
Y1 = σ + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e
Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 15.0 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 17
a. Dependent Variable: Keputusan_Konsumen
Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010)
Berdasarkan hasil pengolahan regresi berganda yang ditunjukkan dalam Tabel 4. 17, maka diperoleh hasil regresi berganda sebagai berikut:
Y = 1,003 + 0,357 X1 + 0,331X2 + 0,320 X3 +0,366 X4 + e
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji F dilaksanakan untuk menguji variable image (X1 ), variable
keamanan (X2), dan variable tarif (X3), variable kenyamanan secara bersama-
sama atau serentak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen . Langkah- langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. Menentukan model hipotesis Ho dan Ha.
2. Mencari nilai Ftabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan
3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan.
4. Mencari nilai Fhitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 15.0
5. Kesimpulan Hasil pengujian:
1. Model hipotesis yang digunakan adalah:
Ho: bi = 0, artinya variabel bebas secara bersama- sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
Ha: bi = 0, artinya variabel bebas secara bersama- sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
2. Ftabel dapat dilihat pada α = 0,05
Dengan derajat pembilang = k-1 = 5 – 1 = 4
Derajat penyebut = n – k = 90 – 5 = 85 , Ftabel 0,05 (4, 85) = 2,37
3. Mencari nilai Ftabel dengan menggunakan Tabel ANOVA dari hasil pengolahan
SPSS versi 15.0
a. Predictors: (Constant), Kenyamanan, Image, Tarif, Keamanan b. Dependent Variable: Keputusan_Konsumen
Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010)