• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Deskriptif Pesan Dakwah Dalam Komik 33 Pesan Nabi Volume 2 Jaga Hati Buka Pikiran Karya Vbi_Djenggotten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Deskriptif Pesan Dakwah Dalam Komik 33 Pesan Nabi Volume 2 Jaga Hati Buka Pikiran Karya Vbi_Djenggotten"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

JAGA HATI BUKA PIKIRAN

KARYA VBI_DJENGGOTTEN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom,I)

Oleh:

ACHMAD NOFAL

NIM: 109051000136

JURUSAN KOMUNIKASIN DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Satu (S1) di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil plagiat dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sangsi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Jakarta, 28 April 2013

Peneliti,

(5)

i

Pikiran Karya Vbi_Djenggotten

Dakwah bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Banyak media yang dapat digunakan dalam melakukan aktivitas dakwah, salah satunya adalah media cetak. Komik merupakan bagian dari media cetak. Komik banyak diminati oleh berbagai kalangan. Berbeda dengan karya sastra lainnya, komik ini dikemas secara unik. Keberadaan komik tersebut bukan hanya untuk memberikan informasi tetapi juga sebagai media hiburan yang lucu dan dihiasi dengan gambar-gambar yang mendidik dan mengkritik.

Berdasarkan pernyataan di atas yang menjadi pertanyaan penelitian adalah: pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran? Dan pesan dakwah apa yang cenderung mendominasiisi Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran?.

Untuk meneliti isi pesan dalam komik Islami ini, peneliti meggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teknik analisis deskriptif, dengan cara mengumpulkan data, disusun, dan disajikan. Kemudian peneliti menganalisis untuk menafsirkan arti dari data-data tersebut dengan menggambarkan keadaan sasaran apaa danya yang disusun sesuai dengan kerangka laporan Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan untuk memahami dunia makna yang disimbolkan dalam perilaku masyarakat menurut perspektif masyarakat itu sendiri. Metode ini digunakan untuk mengkaji pesan-pesan dakwah dan mencari makna tertentu yang terkandung dalam komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran karya Vbi_Djenggotten.

Pada tahapan teknik analisis data, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini secara khusus dimaksudkan untuk mendeskripsikan tentang pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam obyek penelitian. Maka dalam penulisan ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif yakni menuturkan, menafsirkan dan menganalisis sumber yang ada. Dalam Komik 33 Pesan Nabi ini yang dijadikan objek penelitian hanya 12 sub judul, karena judul-judul ini sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari. Setelah dilakukan penelitian, dapat diketahui bahwa terdapat pesan-pesan dakwah yang dikalasifikasikan menjadi tiga pesan dakwah yaitu akidah, syariah, dan akhlak. Dalam 12 judul komik 33 Pesan Nabi Jaga Hati, Buka Pikiran.ini terdapat satu judul yang mengandung nilai-nilai aqidah. Kemudian terdapat delapan sub judul yang mengandung nilai-nilai akhlak. Dan terdapat tiga sub judul yang mengandung nila-nilai syari’ah. Kesemuanya disampaikan dengan alur cerita yang menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca dan diperkuat oleh hadits-hadits yang dikutip dari hadits-hadits shahih Bukhari Muslim.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

   

Alhamdulillah, puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

nikmat hidayah, taufik, dan karunianya, sehingga peneliti mampu menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul “Analisis Deskriptif Pesan Dakwah dalam Komik 33

Pesan Nabi Volume 2 Jaga Hati, Buka Pikiran Karya Vbi_Djenggotten”. Shalawat teriring salam selalu tercurahkan kepada junjungan alam, pemimpin umat

Islam baginda Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, dan

para pengikutnya yang istiqomah dalam menjalankan ajarannya.

Skripsi ini dibuat sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Satu

(S1) UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Dengan segala kerendahan hati peneliti

menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsiini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak. Olehkarena itu, sudah sepantasnya peneliti mengucapkan terimkasih

sebesar-besarnya dan tak terhingga kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Drs. Wahidin Saputra,

M.Ag selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik. Drs. H. Mahmud Jalal,

MA selaku Pembantu Dekan Bidang Admimistrasi Umum. Drs. Study

Rizal LK, MA selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Drs. Jumroni, M.Si selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

(7)

iii

3. Umi Musyarrofah, MA. Selaku dosen pembimbing dan Sekretaris Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatulah, Jakarta.

Terimakasih atas kesabaran, bimbingan, dan waktunya sehingga peneliti

bisa menyelesaikan skripsi ini.

4. Zakaria, M.Ag selaku dosen penasihat akademik kelas D Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dan

pengalaman berharga bagi peneliti.

6. Pemimpin dan karyawan Perpustakaan Utama UIN Jakarta. Dan

Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

7. Kedua orang tuaku, ayahanda tercinta Abullahis dan ibunda tercinta

Fatmah yang tak kenal lelah berjuang dan selalu mendoakan peneliti

sampai terselesaikannya skripsi ini.

8. Vebi Surya Wibawa penulis komik 33 Pesan Nabi, yang menjadi

narasumber dalam penelitian ini. Terimakasih atas waktu, kesabaran, dan

pengetahuannya. Maaf sering merepotkan dan sering mengganggu

waktunya. Semoga kesuksesan menyertai disetiap langkahnya.

9. Untuk guruku tercinta Ust. Astar H. Zayadi yang telah memberikan ilmu

dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini. Saudaraku Ust. Ismail,

MA yang telah mensupport dan tak henti-hrntinya memberikan nasihat

(8)

iv

pikiran peneliti dengan ilmu pengetahuannya sehingga dapat

terselesaikannya skripsi ini.

10.Sahabat-sahabatku seperjuangan khususnya KPI–D yang telah

memberikan keceriaan dalam hari-hari peneliti. Terimakasih atas

solidaritasnya yang begitu besar.

11.Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Pada

intinya peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya semoga

Allah SWT membalas semua kebaikan kalian.

Akhirnya, saat ini penulis hanya bisa membalas dengan doa. Peneliti berharap

mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun para

pembaca. Peneiliti .mengakui masih banyak sekali kekurangan dalam skripsi ini.

Oleh karena itu, kritikan dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan untuk

menyempurnakannya.

Jakarta, 28 April 20013

(9)

v

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...………. 5

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ……… 6

D. Metodologi Penelitian ………... 7

1. Pengertian Pesan Dakwah ……… 20

2. Materi dakwah ………..…………... 23

D. Komik ………. 29

1. Pengertian Komik ………. 29

2. Jenis-jenis Komik ………. 33

BAB III GAMBARAN UMUM KOMIK 33 PESAN NABI A. Biografi Vbi_Djenggotten ………. 39

B. Karya-karya dan Penghargaan Vbi_Djenggotten ………. 45

C. Sinopsis Komik 33 Pesan Nabi ………. 48

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA A. Pesan akhlak yang terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran ……… 49

B. Pesan syari’ah yang paling dominan yang terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran ………... 72

(10)

1

A. Latar Belakang Masalah

Dakwah adalah sebuah kata yang sarat dengan makna. Ia merupakan suatu

kewajiban syar’i sekaligus kewajiban ijtima’i (sosial masyarakat). Yang ditegakkan

secara pribadi ataupun bersama-sama (amal jama’i). Dakwah merupakan suatu usaha

dalam mengubah situasi kepada yang lebih baik dan sempurna. Berkenaan dengan

aktivitas dakwah, pada hakikatnya dakwah itu ditujukan kepada makhluk manusia

sebagai individu dan sebagai masyarakat.1

Dakwah juga merupakan suatu kegiatan komunikasi. Karena komunikasi dari

segi bahasa berasal dari kata "Communicare" yang bermakna penyampaian atau

pemberitahuan yang dilakukan baik secara perorangan (individu) atau kelompok

yang ingin mempengaruhi orang lain. Makna tersebut, merupakan dari tujuan

dakwah sebenarnya, yaitu berusaha mempengaruhi orang lain ke arah yang baik.

Setiap individu muslim dianggap sebagai komunikator agama atau da’i

(pendakwah) di mana diwajibkan untuk menyampaikan ajaran Islam sesuai kadar

kemampuan masing-masing. Tanggung jawab ini menjadi suatu tugas yang penting,

sehingga Rasulullah SAW dalam satu hadisnya yang sangat popular yaitu “ و ينع اوغلب

ةيأ ول “ yakni menuntut setiap muslim menyampaikan sesuatu darinya walau pun

hanya satu ayat. Simbolik walau pun hanya satu ayat menunjukkan pentingnya

kebenaran ajaran agama disampaikan dengan baik berdasarkan prinsip-prinsip

1

(11)

komunikasi yang digariskan oleh Al-Qur’an. Karena salah satu faktor keberhasilan

dakwah Rasulullah SAW adalah ketepatan bahasa yang digunakan dalam

mengkomunikasikan ajaran yang dibawanya.

Dewasa ini kita mengenal sebuah istilah baru dalam dunia jurnalisitk dengan

sebutan; jurnalistik da’wah atau jurnalistik Islami. Istilah yang dipopulerkan oleh

Asep Syamsul M. Romly, dalam bukunya “Jurnalistik Dakwah; Visi dan Misi

Dakwah bil Qalam” menjelaskan tentang sebuah keharusan da’wah yang diorganisir

lewat media tulis menulis seperti buku, surat kabar, majalah, dan lain-lain.2

Istilah lain yang kemudian dimunculkan adalah da’wah bil qalam. Asep

Kusnawan dalam bukunya “Berdakwah Melalui Tulisan” menyebutkan istilah itu

dengan merujuk kepada setiap aktifitas yang berbasis penulisan di media apapun. Ia

melihat bahwa da’wah melalui tulisan merupakan bagian integral dari bidang kajian

dakwah. Ia adalah salah satu unsur dakwah yaitu media dakwah. Karena Ia

merupakan media maka ukuran utama penggunaannya adalah keefektifan dan

keefesienan. Semakin efektif dan efesien suatu media, maka ia akan semakin

dipertimbangkan orang lain untuk menjadi pilihan. Oleh karena itulah tulisan

dipandang sebagai sesuatu yang efektif untuk menyampaikan pesan da’wah.3

Dalam pelaksanaanya dakwah harus dinamis dengan perkembangan zaman.

Terlebih lagi ketika masyarakat dihadapkan pada persoalan keterbatasan waktu, maka

berdakwah tidak hanya terbatas melalui ceramah di atas mimbar. Tetapi berdakwah

bisa dilakukan dengan bantuan media apa saja. Termasuk berdakwah melalui media

2

Asep Syamsul M. Romly, Jurnalistik Dakwah; Visi dan Misi Dakwah bil Qalam (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h. 35-36.

3

(12)

cetak. Dan media cetak beragam bentuknya ada yang berbentuk tabloid, koran, buku

ataupun majalah.

Dengan menggunakan media-media massa seperti itu, dakwah tidak hanya

memiliki audiens yang lebih luas, tetapi juga memiliki nilai kekekalan yang lebih.

Sebuah buku atau majalah dapat dibaca bertahun-tahun setelah penulisnya

meninggal.4 Begitu juga dengan sebuah komik sebagai salah satu bagian dari media

cetak. Komik yang berada dalam media cetak biasanya disebut dengan komik strip.

Keberadaannya dalam media cetak komik sangat penting karena melalui komik itu

sendiri media cetak bisa memberikan informasi diberbagai bidang dan

menjadikannya sebagai wahana kritik sosial.

Komik adalah gambar-gambar dan lambang-lambang lain yang terjukstaposisi

(berdekatan, bersebelahan) dalam urutan tertentu yang bertujuan untuk memberikan

informasi atau untuk mencapai tanggapan estetis dari para pembaca. Komik

memanfaatkan ruang dalam media gambar untuk meletakkan gambar demi gambar

sehingga membentuk alur cerita.5

Kehadiran komik dalam ranah komunikasi dan seni visual sudah menjadi

heboh karena keunikannya. Masyarakatpun ternyata mampu menerima dengan baik.

Hal ini kontras sekali dengan riwayat perjalanan komik yang dahulu dicap sebagai

media perusak moral dan etika generasi muda. Bahkan, kehadirannya dibatasi dan

ditekan oleh para eksekutor yang tidak mengerti akan kedahsyatan seni visual ini.

4

Ulil Amri Syafri, dkk., Da’wah Mencermati Peluang dan Problematika (Jakarta. STID Mohammad Natsir Press. 2007), h. 178.

5

(13)

Namun saat ini ketika wacana yang dimiliki masyarakat semakin meluas dan merujuk

pada perspektif global dan tingkat pemahaman intelektual serta keterbukaan

informasi yang makin meluas maka media unik yang bernama komik ini mendapat

simpati masyarakat.6

Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran karya Vbi_Djenggotten ini

merupakan media cetak yang bernafaskan Islam, dengan menampilkan berbagai

cerita yang beralurkan pada hadis shahih Bukhari dan Muslim. Komik ini merupakan

komik terbaru dari karya Vbi_Djenggotten setelah sukses meluncurkan komik

pertamanya yang berjudul 33 Pesan Nabi: Jaga Mata, Jaga Telinga, Jaga Mulut.

Selain itu, komik ini merupakan komik Best Seller dan mendapatkan penghargaan

dengan meraih penulis dan buku komik/novel grafis terfavorit, Goodreads-Indonesia

pada tahun 2012.

Keberadaan komik ini bukan hanya untuk memberikan informasi, tetapi juga

sebagai media hiburan yang lucu sekaligus mendidik dengan menggambarkan

perilaku yang Islami dari alur cerita yang ada. Cerita-cerita dari komik hadis ini

selalu mengutip dari hadis-hadis Shahih Bukhari dan Muslim. Komik hadis ini

merupakan satu cara baru belajar Islam dengan asyik, menyenangkan dan tidak

membosankan. Butir-butir hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim,

diterjemahkan dalam bahasa komik yang segar, dalam kisah yang kontekstual dalam

kehidupan masyarakat Indonesia sekarang, meliputi segi sosial, politik, maupun

budaya.

6

(14)

Sebuah terobosan besar untuk membumikan dan memasyarakatkan hadis

Nabi, sekaligus memancing kreativitas berijtihad umat Islam. Di zaman modern ini,

Islam harus diajarkan dengan cara-cara baru agar sesuai dengan jiwa generasi masa

kini. Komik sebagai media pembelajaran memang baru belakangan ini diperkenalkan.

Kekuatan visual komik niscaya menjadi nilai tambah yang membuat penyampaian

pesan melalui media ini memiliki efek yang baik. Melalui unsur visual itu pula

mempermudah dalam proses pemaknaan tentang teks.

Komik Islami ini sangat relevan dengan kehidupan pada zaman modern ini

yang tak lepas dari berbagai macam kesulitan hidup. Komik Islami ini mengandung

pesan akidah, syari’ah, dan akhlak yang sangat menggugah pembaca untuk

mengambil banyak hikmah. Salah satu pengobatan yang manjur, adalah memperkaya

kekuatan ruhani. Dan komik Islami ini bisa menjadi salah stau cara.untuk

memperkaya kualitas ruhani. Dari sinilah peneliti termotivasi untuk menulis skripsi

yang di latar belakangi dari permasalahan di atas dengan menjadikan sebuah judul :

“Analisis Deskriptif Pesan Dakwah dalam Komik 33 Pesan Nabi Volume 2: Jaga

Hati, Buka Pikiran Karya Vbi_Djenggotten”. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan penelitian dan memberi arah yang tepat dalam

pembatasan masalah ini sehingga tidak terlalu meluasnya pembahasan, maka dalam

hal ini di buat pembatasan masalah. Penelitian ini dibatasi dengan mengambil 12

tema yang menyangkut 12 hadis. Karena peneliti melihat dalam 12 tema ini

(15)

relevan dengan kehidupan sekarang ini. Dalam tiap-tiap tema pada konteks

pesan-pesan dakwah dari kategori Aqidah, Akhlak, dan Syari’ah yang terkandung dalam

Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran.

2. Perumusan Masalah

Untuk memudahkan mencari solusi dalam perumusan masalah dari penelitian

ini, maka perumusan masalah dibagi dalam sub-sub pokok masalah berupa susunan

pertanyaan yang telah disiapkan sebagai berikut:

a. Pesan akhlak apa yang terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati,

Buka Pikiran?

b. Pesan syari’ah apa yang terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati,

Buka Pikiran?

c. Pesan aqidah apa yang terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati,

Buka Pikiran?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah;

a. Untuk mengetahui pesan akhlak apa saja yang terkandung dalam Komik 33

Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran.

b. Untuk mengetahui pesan syari’ah apa saja yang terkandung dalam Komik 33

Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran.

c. Untuk mengetahui pesan aqidah apa saja yang terkandung dalam Komik 33

(16)

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis

Penelitian ini dapat menjadi sebuah kajian yang menarik dalam

menempatkan komik sebagai salah satu media dakwah dan memberikan

konstribusi bagi pengembangan penelitian Ilmu Dakwah sebagai ilmu alat

bantu utama pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi

khususnya jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan menambah

wawasan bagi para teoritis, praktisi, dan pemikir dakwah dalam mengemas

nila-nilai Islam menjadi kajian yang menarik dan memberikan motivasi bagi

pelaksana dakwah melalui tulisan yang salah satunya dengan komik Islami.

D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian

Untuk meneliti pesan dalam komik Islami ini, peneliti meggunakan

metode kualitatif dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Penelitian

kaualitatif adalah sebuah penelitian yang menyajikan kritik terhadap teori

positivisme. Penelitian kualitatif lebih banyak melihat kepada pendekatan

fenomenologi. Sehingga dalam penelitian, lebih banyak menekankan kepada

proses sosial.

Penelitian deskriptif adalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian

ini tidak menceritakan dan menjelaskan hubungan, dan tidak menguji hipotesis.

(17)

deskriptif mengumpulkan data secara univariat. Karakteristik data diperoleh

dengan ukuran-ukuran kecenderungan pusat (central tandency) atau ukuran

sebaran (dispersion).7

Menuurut Moleong dalam bukunya Metode Penelitian Kualitatif,

mengatakan bahwa penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara mendeskripsikan

dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.8

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan untuk

memahami dunia makna yang disimbolkan dalam perilaku masyarakat menurut

perspektif masyarakat itu sendiri. Metode ini digunakan untuk mengkaji

pesan-pesan dakwah dan mencari makna tertentu yang terkandung dalam komik 33

Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran karya Vbi_Djenggotten.9

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dan objek penelitian ini adalah tempat memperoleh data. Dalam

penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Komik 33 Pesan Nabi: Jaga

Hati, Buka Pikiran Karya Vbi_Djenggotten. Dan sebagai objek penelitiannya

adalah pesan-pesan yang terdapat dalam komik baik secara tersirat (kontekstual),

maupun tersurat (tekstual).

7

Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 41

8

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung; PT Remaja Rosdakarya. 2007), h. 6.

9

(18)

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk meperoleh data yang diinginkan, maka peneliti menggunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah metode yang digunakan peneliti untuk mengamati atau

melakukan pengindraan langsung terhadap suatu kondisi, situasi, proses, aktivitas

dan perilaku yang dianggap peneliti dapat digunakan sebagai data pelengkap.

Observasi atau pengamatan langsung merupakan salah satu teknik pengumpulan

data yang sering digunakan untuk jenis penelitian kualitataif.10

Observasi

dilakukan dengan membaca dan mengamati setiap paragraf dalam komik 33

Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran.

b. Wawancara

Wawancara (interview), Yakni suatu metode pengumpulan berita, data,

atau fakta di lapangan. Wawancara dalam suatu penelitian bertujuan

mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia dalam suatu masyarakat

serta pendirian-pendirian itu, merupakan suatu pembantu utama dari metode

observasi.11

Prosesnya bisa dilakukan secara langsung dengan bertatap muka langsung

(face to face) dengan narasumber. Namun, bisa juga dilakukan dengan tidak

langsung seperti melalui telepon, internet atau surat (wawancara tertulis) untuk

10

Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi : Teori dan Aplikasi (Yogyakarta: Gintanyali, 2004), h. 186.

11

(19)

mendapatkan informasi dari narasumber. Dalam hal ini peneliti melakukan

wawancara kepada Vbi_Djenggotten melalui wawancara tidak langsung yaitu

dengan menggunakan E-mail.

c. Dokumentasi

Langkah selanjutnya ialah mengolah hasil temuan atau data, melalui

tinjauan kembali berkas-berkas yang telah terkumpul. Seluruh data tersebut

seperti buku-buku penelitian, buku dakwah, buku komunikasi, buku hadis, dan

buku-buku komik, serta data tentang komik yang didapat dari internet nantinya

akan dipaparkan dengan didukung oleh beberapa hasil temuan studi pustaka yang

kemudian dianalisis.

4. Pedoman Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini mengacu kepada buku Pedoman Penulisan

Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi dkk yang

diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance)

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dengan lengkap, maka langkah selanjutnya adalah

analisa data. Pada tahapan teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah

dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu dengan cara

mengumpulkan data, disusun, dan disajikan. Kemudian peneliti menganalisis

untuk menafsirkan arti dari data-data tersebut dengan menggambarkan keadaan

(20)

Analisis data kualitatif merupaka upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data, kemudian memilah-milahnya

menjadi satuan yang bisa dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan

pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa

yang dapat diceritakan kepada orang lain.12

Adapun langkah-langkah peneliti dalam menganalisa data adalah sebagai

berikut:

a. Mengumpulkan data yang telah diperoleh dari hasil wawancara,

observasi, dan dokumentasi.

b. Mentransfer isi pesan dakwah yang terkandung dalam Komik 33

Pesan Nabi Volume 2 Jaga Hati, Buka Pikiran dalam bentuk tulisan.

c. Mengkalsifikasi serta menganalisa isinya, dan dikemas dalam bentuk

laporan yang sistematis.

E. Tinjauan Pustaka

Setelah melakukan penelusuran koleksi skripsi pada Perpustakaan Utama dan

Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, penelitian mengenai analisis media cetak memang

sudah banyak yang diteliti khususnya di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi., diantaranya adalah seperti :

12

(21)

1. Analisis isi pesan dakwah dalam nomik (novel-komik) karya Ali Muakhir yang

diteliti oleh Syajarotul Zuhriyah 2007. Dalam penelitian ini secara garis besar

terbagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori pesan Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq.

2. Analisis isi pesan dakwah dalam komik rubrik hikmah Republika edisi

Juli-Oktober 2009 yang diteliti oleh Kiki Maulana. Dalam penelitian ini komik

dijadikan sebagai subjek penelitiannya. Akan tetapi, komik yang digunakan

merupakana komik strip yang dimuat dalam koran Republika. Secara garis besar

terbagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori pesan Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq.

Metode yang digunakan adalah analisis isi kuantitatif dengan menggunakan tiga

juri (coder).

3. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Perempuan Berkalung Sorban Karya

Abidah El-Khalieqy yang diteliti oleh Siti Rizkiyah Kamilah 2010. Dalam

penelitian ini pesan dakwah yang cendrung dalam novel ini adalah pesan

Syari’ah. Metode yang digunakannya adalah kuantitatif dengan menggunakan

tiga orang juri/koder.

Namun, dari hasil penelusuran ini tidak membuat peneliti berhenti untuk

melanjutkan penelitian ini. Karena, ada beberapa hal yang peneliti anggap sebagai

kelebihan sekaligus pembeda dari penelitian yang lain. Salah satu perbedaannya

adalah penelitian ini bukan novel ataupun komik strip, tetapi pada comic book yang di

dalamnya membahas hadis-hadis shaih Bukhari dan Muslim. Selain itu, pada

penelitian sebelumnya semua menekankan penelitian dengan menggunakan

(22)

F. Sistematika Penulisan

Agar penulisan skripsi ini lebih sistematis, peneliti menyusun penulisan

skripsi ini dengan lima bab, yang masing-masing terdiri dari beberapa sub bab, yaitu:

BAB I Penulis akan menjabarkan tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian,

Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.

BAB II Penulis akan menjelaskan tentang Analisis Deskriptif, Pengertian Hadis, Pengertian Pesan, Pengertian Pesan dakwah, Materi Dakwah, Pengertian

Komik dan Jenis-jenisnya.

BAB III Penulis akan menuliskan Gambaran Umum Komik 33 Pesan Nabi Volume 2 Jaga Hati, Buka Pikiran yang terdiri dari Biografi Vbi_djenggotten,

Karya-karya Vbi_Djenggotten, Perjalan Komikus Vbi_Djenggotten, dan sinopsis komik 33

Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran.

BAB IV Temuan dan Analisis Data, di dalamnya berisikan tentang pesan akhlak yang terkandung dalam komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran, pesan

syari’ah yang terkandung dalam komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, dan pesan aqidah

yang terkandung dalam komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran.

BAB V Penulis akan menguraikan tentang kesimpulan isi pesan dakwah

dalam komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran dan berisikan saran-saran

sebagai masukan yang membangun bagi para pembaca komik dan juga

(23)

14

A.Pengertian Analisis Deskriptif

Penelitian deskriptif (descriptive research) dimaksudkan untuk eksplorasi dan

klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau kenyataan sosial dengan jalan

mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang

diteliti.1

Analisis deskriptif merupakan suatu teknik yang menggambarkan dan

menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan

perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu

sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan

sebenarnya. Menurut M. Nazir bahwa tujuan deskriptif ini adalah untuk membuat

deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diteliti.

Penelitian deskriptif ditujukan untuk:

1. Mengumpulkan inferensi actual secara rinci, dengan melukiskan gejala yang

ada

2. Mengumpulkan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek yang berlaku

3. Membuat perbandingan atau evaluasi

1

(24)

4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah

yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana

dan ketentuan pada waktu yang akan dating

Ciri lain metode deskriptif adalah menitik beratkan pada observasi dan

suasana alamiah prilaku. Mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku

observasinya dengan suasana alamiah dimaksudkan bahwa peneliti terjun

kelapangan.2

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu

masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu atau gambaran suatu gejala atau

hubungan antara dua gejala atau lebih. Biasanya metode deskriptif ini menggunakan

metode survey.3

B. Pengertian Hadis

Kata hadits berasal dari bahasa Arab yakni Al-hadis, bentuk jamaknya

adalah al-ahaadis, al-hidsan dan al-hudsan. Dari segi bahasa hadis mempunyai

beberapa arti, yaitu :

a. Baru (Jadid), lawan dari terdahulu (Qadim).

b. Dekat (Qarib), lawan dari jauh (Ba’id).

c. Warta Berita (Khabar), sesuatu yang dipercakapkan atau dipindahkan

seseorang kepada orang lainya. Hadits yang bermakna khabar ini

2

Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1984), h. 24

3

(25)

dihubungkan dengan kata tahdis yang berarti riwayat, ikhbar

(mengkhabarkan).4

Hadits yang jamaknya ahadits memiliki padanan kata yang cukup beragam.

Dari sisi bahasa, hadis dapat diartikan baru sebagai lawan dari kata qadim (yang

berarti lama, abadi, dan kekal). Pengistilahan hadis sebagai ucapan, perbuatan, taqrir

dan hal ihwal tentang Nabi Muhammad SAW dimaksudkan untuk membedakan hadis

dengan Al-Qur‟an yang diyakini kaum ahlu sunnah wa al-jama’ah sebagai firman

Allah yang Qadim. Ibnu Mas‟ud berkata: “sebaik-baik hadis adalah kitab Allah

(Al-Qur’an) dan sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Muhammad (Hadis)”.5

Kata ahadits merupakan jamak yang tidak menuruti qiyas dan jamak yang

syad-inilah yang dipakai jamak hadis yang bermakna khabar dari Rasulullah SAW.

Oleh karena itu, hadis-hadis Rasul dikatakan ahadits al Rosul bukan yang lainnya.

Ada juga yang berpendapat ahadits bukanlah jamak dari hadis, melainkan merupakan

isim jamaknya. Dalam hal ini, Allah juga menggunakan kata hadis dengan arti

“Maka hendaklah mereka mendatangkan khabar yang sepertinya jika

mereka orang yang benar” (QS. At-Thur; 34).

Makna sunnah menurut ulama hadits sangat luas mencakup segala aspek

kehidupan Nabi semenjak lahir hingga wafat. Hadits mengandung empat macam

unsur, yakni perkataan, perbuatan, pernyataan, dan sifat-sifat atau keadaan-keadaan

(26)

Nabi Muhammad SAW yang lain, yang semuanya hanya disandarkan kepada Nabi

Muhammad SAW saja, tidak termasuk hal-hal yang disandarkan kepada sahabat dan

tidak pula kepada tabi'in.6 Pemberitaan tentang empat unsur tersebut yang

disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW disebut berita yang marfu',7 yang

disandarkan kepada para sahabat disebut berita mauquf,8 dan yang disandarkan

kepada tabi'in disebut maqthu’'.9

Hadits secara harfiah berarti perkataan atau percakapan. Dalam terminologi

Islam perkataan dimaksud adalah perkataan dari Nabi Muhammad SAW. Namun

sering kali kata ini mengalami perluasan makna sehingga disinonimkan dengan

sunnah sehingga berarti segala perkataan, perbuatan, ketetapan maupun persetujuan

dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama.

Hadits sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki kedudukan kedua pada

tingkatan sumber hukum dibawah Al-Qur‟an.

Menurut bahasa, kata Sunnah memiliki arti jalan yang lurus dan perilaku

terbiasa, baik terpuji maupun tercela. Orang Arab mentasybihkan (menyerupakan)

perilaku terbiasa dengan air yang mengalir, karena berkesinambungannya

bagian-bagian dari aliran air itu pada satu arah jalan, sehingga seakan air yang mengalir itu

6

Idri, Studi Hadits (Jakarta: Kencana, 2010), h. 3

7

Marfu adalah Hadits yang sandarkan terhadap Nabi Muhammad SAW dari ucapan, perbuatan, taqrir, dan sifat Beliau.

8

Mauquf merupakan hadits yang disandarkan kepada Sahabat, berupa ucapan, perbuatan atau Taqrir.

8

Sedangkan Maqthu’ adalah perkataan, perbuatan atau taqrir yang disandarkan kepada tabi`in atau orang yang berada pada tingakat dibawahnya.

9

(27)

merupakan satu kesatuan.10 Pada surat al-Kahfi ayat 55, terdapat kata sunnah dalam

arti bahasa seperti di atas. Allah SWT berfirman:



“Dan tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk Telah datang kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Allah yang telah berlalu pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata.” (QS. Al-Kahfi:55).

Musahadi Ham dalam bukunya Evolusi Konsep Sunnah mengemukakan

bahwa sunah merupakan tata cara atau praktik aktual yang dilakukan secara

berulang-ulang sehingga mentradisi, sehingga dapat dikatakan bahwa sunah merupakan hukum

tingkah laku. Tingkah laku yang dimaksud adalah tingkah laku dari para pelaku yang

sadar, yang dapat “memiliki” aksi-aksi. Sebuah sunah tidak hanya merupakan sebuah

hukum tingkah laku sebagaimana yang terdapat dalam benda-benda alam, tetapi juga

merupakan sebuah hukum moral yang bersifat normatif. Artinya „keharusan‟ moral

adalah sebuah unsur yang dapat dipisahkan dari pengertian sunah.

Yusuf Qordowi dalam bukunya Al-Madkhal Lidirasatis Sunah

An-Nabawiyyah yang diterjemahkan oleh A.Najiullah mengemukakan bahwa sunah

merupakan kebiasaan atau cara yang baik atau buruk yang diikuti, di mana baik dan

buruknya tersebut tergantung pada sifat atau peng-idhafatan (penggabungan kata

sunah dengan kata sesudahnya).11

.

11

(28)

Sunah bisa juga diartikan sebagai hal–hal yang datang dari Rasulullah SAW,

baik berupa ucapan, perbuatan, maupun taqrir (persetujuan). Sehingga dengan

demikian maka as-sunnah itu pertama bisa berupa; as-sunnah al–qauliyah (ucapan)

adalah hadis–hadis Rasulullah yang berupa ucapan di dalam berbagai tujuan dan

permasalahan. Kedua, berupa as-sunnah al-fi’liyah (perbuatan), yaitu perbuatan

Rasulullah SAW. Seperti melakukan shalat wajib dengan tata caranya atau cara

pelaksanaan ibadahnya. Ketiga, bisa berupa as-sunnah at-taqririyah (persetujuan)

yaitu perbuatan para sahabat Nabi yang disetujui oleh beliau, baik berupa perbuatan

sahabat ataupun ucapannya. Ungkapan persetujuan Nabi tidak mesti dengan

penyataan secara lisan, tetapi dengan cara membiarkannya saja sudah dianggap

persetujuan dan dapat juga dikatakan beliau tidak melarang dan tidak juga

menganjurkan.12

Yusuf Qardhawi mengungkapkan bahwa Rasulullah merupakan sumber

hukum kedua bagi Islam setelah Al-Qur‟an. Al-Qur‟an merupakan undang-undang

yang membuat pokok-pokok dan kaidah-kaidah mendasar bagi Islam, yang mencakup

bidang akidah, ibadah, akhlak, muamalah, dan adab sopan santun.

Sunah (hadits) merupakan penjelasan teoritis dan praktis bagi Al-Qur‟an.

Oleh karena itu, kita harus mengikuti dan mengamalkan hukum-hukum dan

pengarahan yang diberikan oleh sunah Rasulullah SAW, dan menaati perintah

Rasulullah adalah wajib. Selain itu, hadits merupakan mubayyin (penjelas) bagi

12

(29)

Qur‟an, seseorang tidak akan bisa memahami Al-Qur‟an apabila tidak memahami dan

menguasai hadis. Begitu juga menggunakan hadits tanpa Al-Qur‟an, akan kehilangan

arah, karena Al-Qur‟an merupakan dasar hukum pertama yang di dalamnya berisi

garis-garis besar syari‟at Islam.13

Setiap kaum Muslimin dimanapun mereka berada akan selalu menyadari

pentingnya al-sunnah dalam sistem keagamaanya. Sangat sulit untuk mengatakan

adanya sebagian kaum muslim yang tidak mengakui eksistensi hadis sebagai rujukan

hukum Islam. Bagaimana mungkin seseorang dapat melaksanakan shalat tanpa ada

contoh fi’li Nabi dalam melaksanakan shalat. Sedangkan fi’li Nabi merupakan salah

satu bentuk dari hadis. Al-Qur‟an memang memerintahkan shalat, tetapi Al-Qur‟an

tidak menjelaskan bagaimana tata cara shalat. Dengan demikian Al-Qur‟an memiliki

hubungan timbal balik yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan.14

C. Pesan Dakwah

1. Pengertian Pesan Dakwah

Pesan adalah apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima.

Pesan ini merupakan seperangkat simbol baik verbal maupun non verbal yang

mengandung perasaan, nilai, gagasan, yang dimaksud oleh sumber. Pesan yang

dimaksud dalam komunikasi dakwah adalah sesuatu yang disampaikan da’i

kepada mad’u. Dalam istilah komunikasi pesan juga disebut dengan message,

13

Sohari Sahrani, Ulumul Hadits (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h.. 33.

14

(30)

content, atau informasi. Pesan dakwah bisa disampaiakan dengan tatap muka atau

dengan menggunakan sarana media.15

Dakwah menurut etimologi atau bahasa, berasal dari bahasa Arab yaitu

da’a-yad’u-da’watan, yang artinya mengajak, menyeru, memanggil. Warson

Munawwir menyebutkan kata dakwah artinya adalah memanggil (to call),

mengundang (to invite), mengajak (to summom), menyeru (to propose),

mendorong (to urge), dan memohon (to pray).16

Dakwah menurut terminologi atau istilah adalah suatu aktivitas yang

dilakukan secara sadar dalam menyampaikan pesan-pesan agama Islam kepada

orang lain agar mereka menerima ajaran Islam tersebut dan menjalankannya

dengan baik dalam kehidupan individual maupun bermasyarakat untuk mencapai

kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat, dengan menggunakan

media dan cara-cara tertentu.17

Menurut M. Quraish Shihab dalam bukunya Membumikan Al-Qur’an,

dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi

kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun

masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman

dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang

15

Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 97-98

16

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 1.

17

(31)

lebih luas. Apalagi pada masa sekarang ini, Ia harus lebih berperan menuju

kepada pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyeluruh dalam berbagai aspek.18

Berkenaan dengan aktivitas dakwah, pada hakikatnya dakwah itu ditujukan kepada makhluk manusia sebagai individu dan sebagai masyarakat.19 Dakwah merupakan suatu kegiatan komunikasi massa

Islam yang memiliki cirri khas dengan menyebarkan (menyampaikan) informasi kepada pendengar, pemirsa atau pembaca tentang perintah dan larangan Allah SWT (Al-Qur‟an dan Hadis Nabi). Pada dasarnya agama sebagai kaidah dan sebagai perilaku adalah pesan (informasi) kepada warga masyarakat agar berperilaku sesuai dengan perintah dan larangan Tuhan. Hal itu berarti bahwa semua proses komunikasi Islami harus terikat pada norma-norma agama Islami.20

Islam merupakan agama dakwah, yakni agama yang selalu mendorong

penganutnya untuk selalu aktif melakukan kegiatan dakwah. Karena, maju

mundurnya umat Islam sangat bergantung dan berkaitan dengan kegiatan dakwah

yang dilakukannya. Di dalam Al-Qur‟an Allah menyebut kegiatan dakwah

dengan Ahsanul Qoul. Dengan kata lain bisa disimpulkan bahwa dakwah

menempati posisi yang tinggi dan mulia dalam kemajuan agama Islam.21 Tanpa

adanya dakwah Islam tidak mungkin bisa berkembang, karena dalam kehidupan

Rasulullah sangat erat dengan kegiatan dakwah. Begitu juga yang dikembangkan

oleh para sahabat, dan para penerus beliau.

Pesan dakwah yang disampaikan da’i kepada mad’u menjadi suatu hal

yang penting dalam berdakwah. Pesan dakwah menurut Mustofa Bisri dalam

bukunya Saleh Ritual Saleh Sosial mengatakan bahwa pesan dakwah

18

Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan masyarakat (Bandung: Mizan, 2001), h. 194.

19

Hasanuddin Abu Bakar, Meningkatkan Mutu Da’wah (Jakarta: Media Da‟wah, 1999), h. 1.

20

Andi Abdul Muis, Komunikasi Islam (Bandung: PT Remaja Rosdakarya OFFSET, 2001), h. 5.

21

(32)

mengandung pengertian segala pernyataan yang berupa seperangkat lambing yang

bermakna yang disampaikan untuk mengajak manusia agar mengikuti ajaran

Islam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan

mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.22

Isi dari aktivitas dakwah yang disampaikan oleh seorang da‟i

(communicator) kepada mad‟u (comunican) dalam proses dakwah adalah

pesan-pesan (message) suci. Pesan-pesan-pesan dakwah itu sendiri sebagaimana yang

digariskan oleh Al-Qur‟an adalah berbentuk pertanyaan maupun pesan (risalah)

Al-Qur‟an dan Sunah baik tertulis maupun lisan.23

2. Materi Dakwah

Materi dakwah (Maddah Ad-Da’wah) menjadi salah satu unsur dakwah

yang sangat mempengaruhi proses dakwah. Materi dakwah adalah pesan-pesan

dakwah Islam atau segala sesuatu yang harus disampaikan subjek kepada objek

dakwah, yaitu keseluruhan ajaran Islam yang ada dalam Kitabullah maupun

Sunah Rasul-Nya. Pesan-pesan dakwah yang disampiakan adalah pesan-pesan

yang berisi ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur‟an dan Hadis.24 Secara

umum, pesan dakwah dapat dikelompokkan menjadi:

A. Pesan Akidah

„Aqidah (ةدْيقعْلا) menurut bahasa Arab (etimologi) berasal dari kata

al-‘aqdu (دْقعْلا) yang berarti ikatan, at-tautsiiqu (قْيثْوَّلا) yang berarti kepercayaan

atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu (ماكْحإْا) yang artinya mengokohkan

22

Mustofa Bisri, Saleh Ritual Saleh Sosial (bandung: Mizan, 1995), h. 28

23

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 148.

24

(33)

(menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah (ةَوقب طْبَّلا) yang berarti mengikat

dengan kuat.25

"Al-‘Aqdu" (ikatan) lawan kata dari al-hallu (penguraian, pelepasan).

Dan kata tersebut diambil dari kata kerja: „Aqadaha-Ya'qiduhu

(mengikatnya), „Aqdan (ikatan sumpah). Allah SWT berfirman:

"Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, Maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, Maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).”

(Al-Maa-idah : 89).

Aqidah menurut istilah yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati

dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang

teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.

25

(34)

Dengan kata lain, keimanan yang pasti tidak terkandung suatu

keraguan apapun pada orang yang menyakininya. Dan harus sesuai dengan

kenyataannya; yang tidak menerima keraguan atau perasangka. Jika hal

tersebut tidak sampai pada singkat keyakinan yang kokoh, maka tidak

dinamakan aqidah. Dinamakan aqidah, karena orang itu mengikat hatinya di

atas hal tersebut.26

Menurut Zainal Arifin dalam bukunya Islam Aqidah dan Syari’ah,

aqidah merupakan ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang

mengambil keputusan. Sedangkan pengertian aqidah dalam agama adalah

berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya

Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id.

Aqidah merupakan suatu yang dianut oleh manusia dan diyakininya,

apakah berwujud agama atau lainnya. Aqidah atau agama yang dimaksud di

sini adalah agama Islam. Jadi, orang-orang yang mengambil dalil dalam

aqidahnya selain dari Al-Qur‟an dan As-Sunnah yang shahih bukanlah orang

Islam, sekalipun Ia mengaku agama Islam.27 Dalam konteks aqidah, materi

dakwah meliputi Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat-Nya, Iman

kepada Kitab-kitab-Nya, Iman kepada Rasul-rasul-Nya, Iman kepada Hari

Akhir, Iman kepada Qadha dan Qadhar.

26

Abdullah bin Abdul Hamid Al-Atsari, Definisi Aqidah. Di akses pada hari Senin 28 Januari 2013, pukul 08.21 WIB dari http://alislamu.com/aqidah/683-definisi-aqidah.html.

27

(35)

B. Pesan Syari‟ah

Secara etimologis kata syariat, (ةعيّش) berasal dari kata syara’a )عّش)

yang berarti jalan ke tempat keluarnya air untuk minum atau tempat lalu air di

sungai. Dalam perkembangannya, kata syari‟ah digunakan orang Arab untuk

konotasi jalan lurus ( ةميقّسملا ةقيّطلا ).

Kata syariat tersebut mengandung arti jalan yang lurus dan jelas

menuju kebahagiaan hidup. Syari‟at merupakan peraturan-peraturan yang

diciptakan Allah agar manusia berpegang kepada aturan-Nya dalam

berhubungan kepada Allah, saudara sesama Muslim, sesama manusia, dan

hubungan kepada seluruh alam.28

mengandung arti mengesakan Allah, mematuhi dan mengimani utusan-Nya,

kitab-kitab-Nya, hari pembalasan, dan mentaati segala sesuatu (perintah dan,

atau larangan Allah) yang membawa seseorang menjadi muslim dalam arti

sesungguhnya.

28

(36)

Menurut Zainal Arifin dalam bukunya Islam Aqidan dan Syariah,

syari‟ah adalah apa-apa yang disyari‟atkan atau diharuskan oleh agama atau

yang lainnya kepada seseorang untuk dilaksanakan, berupa

peraturan-peraturan dan hukum-hukum sebagai manifestasi atau konsekuensi dari

aqidah tersebut.

Syari‟ah Islam adalah segala sesuatu yang disayari‟atkan Allah

terhadap semua hamba-Nya, berupa sunnah atau peraturan-peraturan dan

hukum-hukum untuk dilaksanakan dan diamalkan sebagai perwujudan,

manifestasi dan konsekuensi dari aqidah yang dianut, yaitu aqidah Islam.29

Menurut Mahmûd Syaltût, syariat adalah ketentuan-ketentuan yang

ditetapkan Allah atau hasil penalaran atas dasar ketentuan tersebut, untuk

dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan umat manusia, baik dalam

hubungannya dengan Tuhan, dengan umat manusia; sesama muslim atau non

muslim, maupun dengan alam sekitarnya.30

Definisi di atas juga menunjukkan, bahwa syariat sebagai ketentuan

yang mengatur persoalan-persoalan amaliah. ketentuan-ketentuan hukum

yang secara langsung ditetapkan oleh Syâri‟ (Allah dan Rasul-Nya di dalam

Al-Qur`an dan Sunah). Ketentuan-ketentuan tersebut bersifat abadi dan tidak

berubah, karena tidak ada yang punya wewenang merubahnya kecuali Allah.31

29

Zainal Arifin Djamiris, Islam Aqidah dan Syari’ah (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1996), h. 19-20.

30

Djazuli, Ilmu Fiqh Penggalian, Perkembangan, dan Penerapan Hukum Islam (Jakarta: Kencana. 2005), h. 3-4.

31

(37)

Pesan syari‟ah yang menjadi bagian dari materi dakwah meliputi ibadah

thaharah, shalat, zakat, puasa, dan haji, serta mu‟amalah.

C. Pesan Akhlak

Kata akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu isim mashdar dari kata

akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, yang berarti al-sajiyah (perangai), ath-thabi’ah

(kelakuan, tabi‟at, watak dasar), al-‘adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru’ah

(peradaban yang baik), dan bisa juga ad-din (agama).32

Menurut Ibnu Miskawaih akhlak adalah sifat yang tertanam dalam

jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan. Akhlak menurut Imam Al-Ghazali ialah suatu

sifat yang tertanam dalam jiwa, dan pada jiwa itu timbul perbuatan-perbuatan

dengan mudah tanpa melakukan pertimbangan fikiran.33

Jiwa manusia merupakan sumber dan pangkal dari segala perbuatan

dan kelakuannya. Jika jiwa seseorang baik maka segala perbuatan dan

amalnya akan baik juga. Sebaliknya jika jiwanya jelek dan busuk maka segala

amal perbuatannya akan jelek dan buruk pula.

Sabda Rasulullah SAW :

“Dari 'Amir dari Abdullah bin Nu'man bin Basyir r.a. beliau berkata:" Saya mendengar Rasulallah bersabda," sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang subhat (samara-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap subhat berarti dia telah menyelamatkan agamanya dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara subhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang

32

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Cet-9, 2010), h. 1.

33

(38)

menggembala hewan gembalaannya di sekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itu, perbuatan seseorang dan amalnya merupakan cermin

dari apa yang terkandung di dalam dirinya. Dan jiwa itu adalah sesuatu yang

tidak dapat dilihat, diraba dan diketahui oleh manusia, maka kelakuan lahiriah

dari seseorang yang menandakan baik-buruknya isi hati dan jiwanya.

Karena luasnya ajaran Islam maka setiap da‟i harus selalu berusaha

dan terus menerus mempelajari dan menggali ajaran Islam serta mencermati

tentang situasi dan kondisi sosial masyarakat, sehingga materi dakwah dapat

diterima oleh objek dakwah dengan baik. Dalam hal ini pesan akhlak yang

menjadi bagian dari materi dakwah meliputi akhlak terhadap Allah SWT,

akhlak terhadap makhluk yang meliputi akhlak kepada manusia, diri sendiri,

tetangga, masyarakat lainnya, dan sebagainya.34

D. Komik

1. Pengertian Komik

Komik berasal dari bahasa Yunani yaitu Komikos yang artinya sesuatu

yang lucu dan berhubungan dengan komedi atau diartikan juga sebagai sebuah

buku atau gambar yang terdiri dari komik strip. Komik strip merupakan cerita

melalui gambar-gambar yang terpisah, dimana setiap karakter gambar

34

(39)

berkelanjutan dengan gambar yang lain disertai dengan dialog dalam

gambar.35

Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar

tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan

cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks.

Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran,

dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.

Secara umum, komik sendiri sering diartikan dengan cerita bergambar

dalam majalah, suratkabar, atau dapat pula berbentuk buku, yang pada

umumnya mudah dicerna dan lucu, dan ada pula yang menampilkan

cerita-cerita serius. Tujuan utama komik adalah sebagai hiburan dalam bentuk

bacaan ringan, meski cerita yang disajikan beberapa diantaranya relatif

panjang, namun tidak selalu terkait dengan pesan-pesan moral tertentu.

Namun secara umum, komik terdiri dari teks dan gambar dan hal ini menjadi

ciri utama komik dibanding media serupa lainnya.36

Maestro komik Will Eisner pada tahun 1986, membuat buku yang

berjudul Comics and Sequential Art, dalam buku ini Eisner mendefinisikan

komik sebagai Sequential Art yakni susunan gambar dan kata-kata untuk

menceritakan sesuatu atau mendramatisasi suatu ide. Kemudian pada sepuluh

tahun berikutnya (1996) Will Eisner menerbitkan sebuah buku yang berjudul

35

Setiawan G. Sasongko, Kartun Sebagai Media Dakwah (Jakarta: Sisma Digi Media, 2005), h. 53.

36

(40)

Graphic Storytelling. Dalam buku ini Eisner memaknai komik sebagai tatanan

gambar dan balon kata yang berurutan, dalam sebuah komik.

Menurut Scott McCloud seni Squential dan komik merupakan

gambar-gambar dan lambang-lambang lain yang terjukstaposisi (berdekatan,

bersebelahan) dalam urutan tertentu yang bertujuan untuk memberikan

informasi atau untuk mencapai tanggapan estetis dari para pembaca. Dengan

demikian, komik memanfaatkan ruang dalam media gambar untuk

meletakkan gambar demi gambar sehingga membentuk alur cerita.

Kata comic dalam bahasa Inggris memiliki pengertian yang sama

dengan kata komik dalam bahasa Indonesia yang memang sering menyerap

bahasa-bahasa lain. penyerapan kata tersebut diubah dan sisesuaikan dengan

lidah orang Indonesia. Dalam perjalanan sejarah komik di Indonesia muncul

istilah „tjergam‟ yang merupakan kepanjangandari „tjerita bergambar‟. Istilah

ini mengekor penyebutan dalam ranah sastra yaitu cerpen atau cerita pendek

dan cerbung atau cerita bersambung, bahkan muncul IKASTI atau Ikatan

Seniman Tjergamis Indonesia yang hadir pasca peristiwa Oktober 1965.

Dengan demikian pada masa sejarah komik di Indonesia penyebutan tjergam

sebenarnya lebih dikenal dan diakui oleh para pelaku seni pada waktu itu.37

Dalam konteks perannya sebagai media komunikasi, komik turut

berperan dalam merepresentasikan aspek-aspek kehidupan sosial sebuah

masyarakat. Adegan-adegan komik yang menggelitik biasanya malah mampu

37

(41)

menyuguhkan gambaran atas realitas dengan sangat akurat. Namun persoalan

representasi bukan sesuatu yang mudah. Penggambaran tokoh dan adegan

menjadi sesuatu yang sangat penting dalam perannya untuk

merepresentasikan realitas. Sebuah seni yang melakukan kritik tentunya

membutuhkan keterampilan yang memadai yaitu mengubah realitas real

(realitas pertama) menjadi realitas yang direpresentasi (realitas kedua). Dalam

proses representasi inilah muncul apa yang disebut dengan praktik penandaan

(signifying practices).38

Pada tahun 1965 komik Indonesia mengalami pergesaran nilai. Cerita

tentang anak muda banyak bermunculan. Adegan yang berbau pornografi

memenuhi panel-panel komik. Kemudian, pada tahun 1967 hanya komik yang

lulus sensor dan boleh terbit. Kini komik di Indonesia lebih banyak dibuat

oleh Jepang. Kualitas gambar yang bagus dan alur cerita yang menarik

membuat Jepang bisa mendominasi komik-komik di dunia. Namun, para

kartunis Indonesia sekarang sudah bisa jeli dan bisa menuangkan ide-ide

dengan tema yang lebih menarik. Dengan komik juga mereka bisa bercerita

tentang kejadian-kejadian yang sedang terjadi dan juga bisa membuat

kritik-kritik yang lebih bisa diterima dan mudah dimengerti dengan gambar seperti

komik.39

38

Mangozie, Komik sebagai Media Komunikasi Visual. Di akses pada hari Senin 21 Januari 2013, pada pukul 10.28 WIB dari http://mangozie.net/.

39

(42)

2. Jenis-jenis Komik

Menurut Bonneff, komik dibedakan menjadi dua kategori berdasarkan

bentuknya, yaitu komik bersambung (comic strips) dan buku komik (comic

books). Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya muncul novel grafis, yakni

komik kompilasi yang menggabungkan beberapa cerita yang berlainan dalam satu

buku dan juga muncul pula web comic atau komik online.40

1. Komik Strip (Comic Strips)

Istilah komik strip merujuk kepada komik yang terdiri dari beberapa

panel saja dan biasanya muncul di surat kabar ataupun majalah. Komik jenis

ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu :

a. Komik Strip Bersambung

Komik strip bersambung merupakan komik yang terdiri dari tiga

atau empat panel yang terbit dalam surat kabar atau majalah dengan cerita

yang bersambung dalam setiap edisinya. Cerita dan gambar yang menarik

dari komik ini menjadikan para pembaca harus terus menerus membeli

media massa itu untuk mengetahui kelanjutan dari cerita komik tersebut.

Komik Potongan (Comic Strip) ini biasanya disodorkan dalan

tampilan harian atau mingguan disebuah surat kabar, majalah maupun

tabloid/buletin. Penyajian isi cerita juga dapat berupa humor/banyolan

atau cerita yang serius yang asik untuk disimak setiap periodenya hingga

tamat.

40

(43)

Contoh:

1. Panji Koming di surat kabar Kompas

2. Gibug (Komik Potongan yang dijadikan buku saku)

b. Kartun Komik

Kartun adalah sebuah gambar lelucon yang muncul di media

massa yang biasanya hanya berisi humor semata tanpa membawa kritik

sosial apapun. Namun ada juga yang mengungkapkan masalah sesaat

secara ringkas namun tajam dan humoris sehingga tidak jarang membuat

pembaca tersenyum.41

Komik strip kategori ini adalah komik yang hanya terdiri dari tiga

atau empat panel yang merupakan alat protes dalam bentuk banyolan.

Kadang juga dijuluki sebagai petuah melalui gambar. Comic Strips

kategori ini dikenal juga sebagai Comic Cartoon atau kartun komik.

Kartun komik merupakan susunan gambar yang biasanya terdiri dari tiga

sampai enakm panel yang berisi tentang komentar yang bersifat humor

tentang suatu peristiwa atau masalah yang sedang aktual.42

Komik ini hanya berupa satu tampilan saja, dimana didalamnya

bisa terdapat beberapa gambar yang dipadu dengan tulisan- tulisan.

Biasanya komik tipe kartun/karikatur ini berjenis humor (banyolan) dan

editorial (kritikan) atau politik (sindiran) yang mana dari gambar tersebut

41

Mangozie, Komik sebagai Media Komunikasi Visual. Di akses pada hari Senin 21 Januari 2013, pada pukul 10.28 WIB dari http://mangozie.net/.

42

(44)

dapat menimbulkan sebuah arti sehingga si pembaca dapat memahami

maksud dan tujuannya.

Contoh:

Bisa dilihat pada surat kabar maupun majalah dimana suka menampilkan

gambar kartun/karikator dari sosok tokoh tertentu yang maknanya sebagai

kritikan dan sindiran bahkan terkadang dikemas dengan lucu serta

menghibur.

2. Buku Komik (Comic Book)

Buku komik adalah komik yang disajikan dalam bentuk buku yang

tidak merupakan bagian dari media cetak lainnya. Kemasan comic book

ini lebih menyerupai majalah dan terbit secara rutin. Buku komik yang

pertama kali muncul adalah The Funnies pada tahun 1929. Kemudian

bermunculan komik buku yang diterbitkan oleh DC Comics yang pada

perkembangan selanjutnya menjadi penerbit komik terbesar di dunia.43

Alunan gambar-gambar, tulisan dan cerita dikemas dalam bentuk

sebuah buku (terdapat sampul dan isi). Buku Komik (Comic Book) ini

acap kali disebut sebagai komik cerita pendek, yang biasanya dalam Buku

Komik berisikan 32 halaman, biasanya pada umumnya ada juga yang 48

halaman dan 64 halaman, dimana didalamnya berisikan isi cerita, iklan,

43

(45)

dan lain-lain. Buku Komik seperti ini bisa kamu dapatkan di toko-toko

buku atau toko-toko komik maupun lapak-lapak.44

Buku Komik (Comic Book) itu sendiri terbagi lagi menjadi:

a. Komik Kertas Tipis (Trade Paperback)

Buku komik ini berukuran seperti buku biasa, tidak terlalu

lebar dan besar. Walau berkesan tipis namum bisa juga dikemas

dengan menggunakan kualitas kertas yang baik/bagus sehingga

penampilan/penyajian buku ini terlihat menarik. Apalagi dengan

gambar dan warna yang cantik, membuat buku komik ini sangat

digemari.

Contoh:

1. Gundala, Godam, Si Buta Dari Gua Hantu, Lamaut

2. Kapten Bandung, Caroq, Gina

3. Komik-komiknya Marvel dan DC Comics (luar negeri).

b. Komik Majalah (Comic Magazine)

Buku komik berukuran seperti majalah, biasanya

menggunakan tipe kertas yang tebal dan keras untuk sampulnya.

Dengan ukuran yang besar tersebut tentunya dengan misalkan 64

halaman bisa menampung banyak gambar dan isi cerita.

44

(46)

Contoh:

1. Tintin (luar negeri)

2. Lucky Luke (luar negeri)

3. Asterik/Obelik (luar negeri)

c. Komik Novel Grapis (Graphic Novel)

Istilah Graphic Novel pertama kali dikemukakan oleh Will

Eisner. Nama ini dipakai untuk karyanya yang berjudul „A Contract

With God‟ tahun 1978. Yang membedakan antar Graphic Novel

dengan komik lainnya adalah pada tema-tema yang lebih serius

dengan panjag cerita yang hamper sama dengan novel dan ditujukan

bagi pembaca yang bukan anak-anak. Istilah ini juga untuk

menghilangkan kesan bahwa komik adalah suatu media yang dicap

murahan.45

Biasanya isi ceritanya lebih panjang dan komplikasi serta

membutuhkan tingkat berpikir yang lebih dewasa untuk pembacanya.

Isi buku bisa lebih dari 100 halaman. Bisa juga dalam bentuk seri atau

cerita putus.

d. Komik Online (Webcomic)

Komik ini menggunakan media internet dalam publikasinya.

Dengan memakai situs web maka komik jenis ini hanya menghabiskan

biaya yang relatif lebih murah dibanding media cetak. Komik ini

muncul seiring dengan munculnya cyberspace di dunia teknologi.46

45

Dewa Putu Wijana, Kartun, Studi Tentang Permainan Bahasa (Yogyakarta: Ombak, 2003), h. 18.

46

(47)

Selain media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid dan

buletin, media Internet bisa dijadikan sebagai sarana untuk

mempublikasikan komik-komik. Dengan menyediakan situs web maka

para pengunjung/pembaca dapat menyimak komik, karena media

Internet jangkauan pembacanya lebih luas dari pada media cetak.

Komik Online bisa dijadikan langkah awal untuk mempublikasikan komik-komik dengan biaya yang relatif lebih murah dibanding media

cetak.

(48)

39

A. BiografiVbi_Djenggotten

Vbi_djenggotten merupakan salah satu komikus yang berlatar belakang

arsitektur tetapi memiliki kecintaan pada dunia komik dan ilustrasi. Ia mencoba

memberikan warna baru dalam dunia komik Indonesia, dengan selalu

mempertimbangkan pesan dan nilai moral yang ingin disampaikan. Ia juga mencoba

membuka sebuah paradigma, bahwa komik bukan melulu bacaan picisan.1 Untuk

mengetahui lebih jauh, peneliti akan menuliskan Curriculum Vitae Vbi_djenggotten

sebagai berikut:

Curriculum Vitae Vbi_djenggotten:

Nama : Veby Surya Wibawa

Nama Pena : Vbi_djenggotten

Tempat & Tanggal lahir : Malang, 25 Februari 1982

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Jayasrani VIII / 7C-16 Malang

Agama : Islam

Status : Menikah

Pendidikan : Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Brawijaya Malang

Pekerjaan : Architect, set designer

HP. : 08155509609

Email : vbi_djenggotten@yahoo.com

Website : www.haltebikumiku.com.2

1

Picisan merupakan karya sastra yang bercerita tentang percintaan yang jalan ceritanya sudah bisa ditebak dengan akhir yang bahagia meski banyak tantangan dan kendala yang dihadapi oleh para tokoh dalam roman tersebut.

2

Gambar

gambar.35
gambar dan lambang-lambang lain yang terjukstaposisi (berdekatan,
gambar kartun/karikator dari sosok tokoh tertentu yang maknanya sebagai
gambar dan warna yang cantik, membuat buku komik ini sangat
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data gambar perencanaan dan spesifikasi teknis dari PT Adhi Karya untuk pembangunan Gedung Workshop Pelabuhan Teluk Lamong dengan konstruksi beton

Berat umbi bawang merah dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh dosis pupuk KCl Pada Tabel 2 dapat dilihat, pemberiaan pupuk KCl menunjukkan pengaruh yang nyata

Dari tampilan tersebut dapat diketahui bahwa ketika diketikkan karakter “hhh”, mikropengendali mengirimkan kembali karakter yang sama, memperlihatkan status penyalaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengananalisis karakteristik curah hujan (CH harian, bulanan, dan tahunan), menganalisis erosivitas hujan (EI 30 ), dan untuk mengkaji

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini secara umum dapat dilakukan sesuai dengan rencana. Walaupun pada pelaksanaan masih terdapat jadwal pelaksanaan kegiatan yang

Analisis terhadap perhitungan six big losses dilakukan agar perusahaan mengetahui besarnya kontribusi dari masing-masing faktor dalam six big losses yang

Hasil Wawancara dengan Sugianto , Branch Operational dan Service Manager, tanggal Wawancara 16 April 2019 Pukul 10.30 WIB.. berkomunikasi dengan bahasa yang jelas dan mudah

19 Saluran alamat (address bus) diperlukan untuk menentukan suatu lokasi alamat memori maupun lokasi alamat dari perangkat input / output (Input Output Interface) yang