JAGA HATI BUKA PIKIRAN
KARYA VBI_DJENGGOTTEN
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom,I)
Oleh:
ACHMAD NOFAL
NIM: 109051000136JURUSAN KOMUNIKASIN DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Satu (S1) di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil plagiat dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sangsi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Jakarta, 28 April 2013
Peneliti,
i
Pikiran Karya Vbi_Djenggotten
Dakwah bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Banyak media yang dapat digunakan dalam melakukan aktivitas dakwah, salah satunya adalah media cetak. Komik merupakan bagian dari media cetak. Komik banyak diminati oleh berbagai kalangan. Berbeda dengan karya sastra lainnya, komik ini dikemas secara unik. Keberadaan komik tersebut bukan hanya untuk memberikan informasi tetapi juga sebagai media hiburan yang lucu dan dihiasi dengan gambar-gambar yang mendidik dan mengkritik.
Berdasarkan pernyataan di atas yang menjadi pertanyaan penelitian adalah: pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran? Dan pesan dakwah apa yang cenderung mendominasiisi Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran?.
Untuk meneliti isi pesan dalam komik Islami ini, peneliti meggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teknik analisis deskriptif, dengan cara mengumpulkan data, disusun, dan disajikan. Kemudian peneliti menganalisis untuk menafsirkan arti dari data-data tersebut dengan menggambarkan keadaan sasaran apaa danya yang disusun sesuai dengan kerangka laporan Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan untuk memahami dunia makna yang disimbolkan dalam perilaku masyarakat menurut perspektif masyarakat itu sendiri. Metode ini digunakan untuk mengkaji pesan-pesan dakwah dan mencari makna tertentu yang terkandung dalam komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran karya Vbi_Djenggotten.
Pada tahapan teknik analisis data, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini secara khusus dimaksudkan untuk mendeskripsikan tentang pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam obyek penelitian. Maka dalam penulisan ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif yakni menuturkan, menafsirkan dan menganalisis sumber yang ada. Dalam Komik 33 Pesan Nabi ini yang dijadikan objek penelitian hanya 12 sub judul, karena judul-judul ini sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari. Setelah dilakukan penelitian, dapat diketahui bahwa terdapat pesan-pesan dakwah yang dikalasifikasikan menjadi tiga pesan dakwah yaitu akidah, syariah, dan akhlak. Dalam 12 judul komik 33 Pesan Nabi Jaga Hati, Buka Pikiran.ini terdapat satu judul yang mengandung nilai-nilai aqidah. Kemudian terdapat delapan sub judul yang mengandung nilai-nilai akhlak. Dan terdapat tiga sub judul yang mengandung nila-nilai syari’ah. Kesemuanya disampaikan dengan alur cerita yang menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca dan diperkuat oleh hadits-hadits yang dikutip dari hadits-hadits shahih Bukhari Muslim.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat hidayah, taufik, dan karunianya, sehingga peneliti mampu menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul “Analisis Deskriptif Pesan Dakwah dalam Komik 33
Pesan Nabi Volume 2 Jaga Hati, Buka Pikiran Karya Vbi_Djenggotten”. Shalawat teriring salam selalu tercurahkan kepada junjungan alam, pemimpin umat
Islam baginda Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, dan
para pengikutnya yang istiqomah dalam menjalankan ajarannya.
Skripsi ini dibuat sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Satu
(S1) UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Dengan segala kerendahan hati peneliti
menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsiini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Olehkarena itu, sudah sepantasnya peneliti mengucapkan terimkasih
sebesar-besarnya dan tak terhingga kepada:
1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Drs. Wahidin Saputra,
M.Ag selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik. Drs. H. Mahmud Jalal,
MA selaku Pembantu Dekan Bidang Admimistrasi Umum. Drs. Study
Rizal LK, MA selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.
2. Drs. Jumroni, M.Si selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
iii
3. Umi Musyarrofah, MA. Selaku dosen pembimbing dan Sekretaris Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatulah, Jakarta.
Terimakasih atas kesabaran, bimbingan, dan waktunya sehingga peneliti
bisa menyelesaikan skripsi ini.
4. Zakaria, M.Ag selaku dosen penasihat akademik kelas D Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dan
pengalaman berharga bagi peneliti.
6. Pemimpin dan karyawan Perpustakaan Utama UIN Jakarta. Dan
Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
7. Kedua orang tuaku, ayahanda tercinta Abullahis dan ibunda tercinta
Fatmah yang tak kenal lelah berjuang dan selalu mendoakan peneliti
sampai terselesaikannya skripsi ini.
8. Vebi Surya Wibawa penulis komik 33 Pesan Nabi, yang menjadi
narasumber dalam penelitian ini. Terimakasih atas waktu, kesabaran, dan
pengetahuannya. Maaf sering merepotkan dan sering mengganggu
waktunya. Semoga kesuksesan menyertai disetiap langkahnya.
9. Untuk guruku tercinta Ust. Astar H. Zayadi yang telah memberikan ilmu
dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini. Saudaraku Ust. Ismail,
MA yang telah mensupport dan tak henti-hrntinya memberikan nasihat
iv
pikiran peneliti dengan ilmu pengetahuannya sehingga dapat
terselesaikannya skripsi ini.
10.Sahabat-sahabatku seperjuangan khususnya KPI–D yang telah
memberikan keceriaan dalam hari-hari peneliti. Terimakasih atas
solidaritasnya yang begitu besar.
11.Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Pada
intinya peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya semoga
Allah SWT membalas semua kebaikan kalian.
Akhirnya, saat ini penulis hanya bisa membalas dengan doa. Peneliti berharap
mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun para
pembaca. Peneiliti .mengakui masih banyak sekali kekurangan dalam skripsi ini.
Oleh karena itu, kritikan dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan untuk
menyempurnakannya.
Jakarta, 28 April 20013
v
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...………. 5
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ……… 6
D. Metodologi Penelitian ………... 7
1. Pengertian Pesan Dakwah ……… 20
2. Materi dakwah ………..…………... 23
D. Komik ………. 29
1. Pengertian Komik ………. 29
2. Jenis-jenis Komik ………. 33
BAB III GAMBARAN UMUM KOMIK 33 PESAN NABI A. Biografi Vbi_Djenggotten ………. 39
B. Karya-karya dan Penghargaan Vbi_Djenggotten ………. 45
C. Sinopsis Komik 33 Pesan Nabi ………. 48
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA A. Pesan akhlak yang terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran ……… 49
B. Pesan syari’ah yang paling dominan yang terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran ………... 72
1
A. Latar Belakang Masalah
Dakwah adalah sebuah kata yang sarat dengan makna. Ia merupakan suatu
kewajiban syar’i sekaligus kewajiban ijtima’i (sosial masyarakat). Yang ditegakkan
secara pribadi ataupun bersama-sama (amal jama’i). Dakwah merupakan suatu usaha
dalam mengubah situasi kepada yang lebih baik dan sempurna. Berkenaan dengan
aktivitas dakwah, pada hakikatnya dakwah itu ditujukan kepada makhluk manusia
sebagai individu dan sebagai masyarakat.1
Dakwah juga merupakan suatu kegiatan komunikasi. Karena komunikasi dari
segi bahasa berasal dari kata "Communicare" yang bermakna penyampaian atau
pemberitahuan yang dilakukan baik secara perorangan (individu) atau kelompok
yang ingin mempengaruhi orang lain. Makna tersebut, merupakan dari tujuan
dakwah sebenarnya, yaitu berusaha mempengaruhi orang lain ke arah yang baik.
Setiap individu muslim dianggap sebagai komunikator agama atau da’i
(pendakwah) di mana diwajibkan untuk menyampaikan ajaran Islam sesuai kadar
kemampuan masing-masing. Tanggung jawab ini menjadi suatu tugas yang penting,
sehingga Rasulullah SAW dalam satu hadisnya yang sangat popular yaitu “ و ينع اوغلب
ةيأ ول “ yakni menuntut setiap muslim menyampaikan sesuatu darinya walau pun
hanya satu ayat. Simbolik walau pun hanya satu ayat menunjukkan pentingnya
kebenaran ajaran agama disampaikan dengan baik berdasarkan prinsip-prinsip
1
komunikasi yang digariskan oleh Al-Qur’an. Karena salah satu faktor keberhasilan
dakwah Rasulullah SAW adalah ketepatan bahasa yang digunakan dalam
mengkomunikasikan ajaran yang dibawanya.
Dewasa ini kita mengenal sebuah istilah baru dalam dunia jurnalisitk dengan
sebutan; jurnalistik da’wah atau jurnalistik Islami. Istilah yang dipopulerkan oleh
Asep Syamsul M. Romly, dalam bukunya “Jurnalistik Dakwah; Visi dan Misi
Dakwah bil Qalam” menjelaskan tentang sebuah keharusan da’wah yang diorganisir
lewat media tulis menulis seperti buku, surat kabar, majalah, dan lain-lain.2
Istilah lain yang kemudian dimunculkan adalah da’wah bil qalam. Asep
Kusnawan dalam bukunya “Berdakwah Melalui Tulisan” menyebutkan istilah itu
dengan merujuk kepada setiap aktifitas yang berbasis penulisan di media apapun. Ia
melihat bahwa da’wah melalui tulisan merupakan bagian integral dari bidang kajian
dakwah. Ia adalah salah satu unsur dakwah yaitu media dakwah. Karena Ia
merupakan media maka ukuran utama penggunaannya adalah keefektifan dan
keefesienan. Semakin efektif dan efesien suatu media, maka ia akan semakin
dipertimbangkan orang lain untuk menjadi pilihan. Oleh karena itulah tulisan
dipandang sebagai sesuatu yang efektif untuk menyampaikan pesan da’wah.3
Dalam pelaksanaanya dakwah harus dinamis dengan perkembangan zaman.
Terlebih lagi ketika masyarakat dihadapkan pada persoalan keterbatasan waktu, maka
berdakwah tidak hanya terbatas melalui ceramah di atas mimbar. Tetapi berdakwah
bisa dilakukan dengan bantuan media apa saja. Termasuk berdakwah melalui media
2
Asep Syamsul M. Romly, Jurnalistik Dakwah; Visi dan Misi Dakwah bil Qalam (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h. 35-36.
3
cetak. Dan media cetak beragam bentuknya ada yang berbentuk tabloid, koran, buku
ataupun majalah.
Dengan menggunakan media-media massa seperti itu, dakwah tidak hanya
memiliki audiens yang lebih luas, tetapi juga memiliki nilai kekekalan yang lebih.
Sebuah buku atau majalah dapat dibaca bertahun-tahun setelah penulisnya
meninggal.4 Begitu juga dengan sebuah komik sebagai salah satu bagian dari media
cetak. Komik yang berada dalam media cetak biasanya disebut dengan komik strip.
Keberadaannya dalam media cetak komik sangat penting karena melalui komik itu
sendiri media cetak bisa memberikan informasi diberbagai bidang dan
menjadikannya sebagai wahana kritik sosial.
Komik adalah gambar-gambar dan lambang-lambang lain yang terjukstaposisi
(berdekatan, bersebelahan) dalam urutan tertentu yang bertujuan untuk memberikan
informasi atau untuk mencapai tanggapan estetis dari para pembaca. Komik
memanfaatkan ruang dalam media gambar untuk meletakkan gambar demi gambar
sehingga membentuk alur cerita.5
Kehadiran komik dalam ranah komunikasi dan seni visual sudah menjadi
heboh karena keunikannya. Masyarakatpun ternyata mampu menerima dengan baik.
Hal ini kontras sekali dengan riwayat perjalanan komik yang dahulu dicap sebagai
media perusak moral dan etika generasi muda. Bahkan, kehadirannya dibatasi dan
ditekan oleh para eksekutor yang tidak mengerti akan kedahsyatan seni visual ini.
4
Ulil Amri Syafri, dkk., Da’wah Mencermati Peluang dan Problematika (Jakarta. STID Mohammad Natsir Press. 2007), h. 178.
5
Namun saat ini ketika wacana yang dimiliki masyarakat semakin meluas dan merujuk
pada perspektif global dan tingkat pemahaman intelektual serta keterbukaan
informasi yang makin meluas maka media unik yang bernama komik ini mendapat
simpati masyarakat.6
Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran karya Vbi_Djenggotten ini
merupakan media cetak yang bernafaskan Islam, dengan menampilkan berbagai
cerita yang beralurkan pada hadis shahih Bukhari dan Muslim. Komik ini merupakan
komik terbaru dari karya Vbi_Djenggotten setelah sukses meluncurkan komik
pertamanya yang berjudul 33 Pesan Nabi: Jaga Mata, Jaga Telinga, Jaga Mulut.
Selain itu, komik ini merupakan komik Best Seller dan mendapatkan penghargaan
dengan meraih penulis dan buku komik/novel grafis terfavorit, Goodreads-Indonesia
pada tahun 2012.
Keberadaan komik ini bukan hanya untuk memberikan informasi, tetapi juga
sebagai media hiburan yang lucu sekaligus mendidik dengan menggambarkan
perilaku yang Islami dari alur cerita yang ada. Cerita-cerita dari komik hadis ini
selalu mengutip dari hadis-hadis Shahih Bukhari dan Muslim. Komik hadis ini
merupakan satu cara baru belajar Islam dengan asyik, menyenangkan dan tidak
membosankan. Butir-butir hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim,
diterjemahkan dalam bahasa komik yang segar, dalam kisah yang kontekstual dalam
kehidupan masyarakat Indonesia sekarang, meliputi segi sosial, politik, maupun
budaya.
6
Sebuah terobosan besar untuk membumikan dan memasyarakatkan hadis
Nabi, sekaligus memancing kreativitas berijtihad umat Islam. Di zaman modern ini,
Islam harus diajarkan dengan cara-cara baru agar sesuai dengan jiwa generasi masa
kini. Komik sebagai media pembelajaran memang baru belakangan ini diperkenalkan.
Kekuatan visual komik niscaya menjadi nilai tambah yang membuat penyampaian
pesan melalui media ini memiliki efek yang baik. Melalui unsur visual itu pula
mempermudah dalam proses pemaknaan tentang teks.
Komik Islami ini sangat relevan dengan kehidupan pada zaman modern ini
yang tak lepas dari berbagai macam kesulitan hidup. Komik Islami ini mengandung
pesan akidah, syari’ah, dan akhlak yang sangat menggugah pembaca untuk
mengambil banyak hikmah. Salah satu pengobatan yang manjur, adalah memperkaya
kekuatan ruhani. Dan komik Islami ini bisa menjadi salah stau cara.untuk
memperkaya kualitas ruhani. Dari sinilah peneliti termotivasi untuk menulis skripsi
yang di latar belakangi dari permasalahan di atas dengan menjadikan sebuah judul :
“Analisis Deskriptif Pesan Dakwah dalam Komik 33 Pesan Nabi Volume 2: Jaga
Hati, Buka Pikiran Karya Vbi_Djenggotten”. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk lebih memfokuskan penelitian dan memberi arah yang tepat dalam
pembatasan masalah ini sehingga tidak terlalu meluasnya pembahasan, maka dalam
hal ini di buat pembatasan masalah. Penelitian ini dibatasi dengan mengambil 12
tema yang menyangkut 12 hadis. Karena peneliti melihat dalam 12 tema ini
relevan dengan kehidupan sekarang ini. Dalam tiap-tiap tema pada konteks
pesan-pesan dakwah dari kategori Aqidah, Akhlak, dan Syari’ah yang terkandung dalam
Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran.
2. Perumusan Masalah
Untuk memudahkan mencari solusi dalam perumusan masalah dari penelitian
ini, maka perumusan masalah dibagi dalam sub-sub pokok masalah berupa susunan
pertanyaan yang telah disiapkan sebagai berikut:
a. Pesan akhlak apa yang terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati,
Buka Pikiran?
b. Pesan syari’ah apa yang terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati,
Buka Pikiran?
c. Pesan aqidah apa yang terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati,
Buka Pikiran?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah;
a. Untuk mengetahui pesan akhlak apa saja yang terkandung dalam Komik 33
Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran.
b. Untuk mengetahui pesan syari’ah apa saja yang terkandung dalam Komik 33
Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran.
c. Untuk mengetahui pesan aqidah apa saja yang terkandung dalam Komik 33
2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis
Penelitian ini dapat menjadi sebuah kajian yang menarik dalam
menempatkan komik sebagai salah satu media dakwah dan memberikan
konstribusi bagi pengembangan penelitian Ilmu Dakwah sebagai ilmu alat
bantu utama pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi
khususnya jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan menambah
wawasan bagi para teoritis, praktisi, dan pemikir dakwah dalam mengemas
nila-nilai Islam menjadi kajian yang menarik dan memberikan motivasi bagi
pelaksana dakwah melalui tulisan yang salah satunya dengan komik Islami.
D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian
Untuk meneliti pesan dalam komik Islami ini, peneliti meggunakan
metode kualitatif dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Penelitian
kaualitatif adalah sebuah penelitian yang menyajikan kritik terhadap teori
positivisme. Penelitian kualitatif lebih banyak melihat kepada pendekatan
fenomenologi. Sehingga dalam penelitian, lebih banyak menekankan kepada
proses sosial.
Penelitian deskriptif adalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian
ini tidak menceritakan dan menjelaskan hubungan, dan tidak menguji hipotesis.
deskriptif mengumpulkan data secara univariat. Karakteristik data diperoleh
dengan ukuran-ukuran kecenderungan pusat (central tandency) atau ukuran
sebaran (dispersion).7
Menuurut Moleong dalam bukunya Metode Penelitian Kualitatif,
mengatakan bahwa penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara mendeskripsikan
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.8
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan untuk
memahami dunia makna yang disimbolkan dalam perilaku masyarakat menurut
perspektif masyarakat itu sendiri. Metode ini digunakan untuk mengkaji
pesan-pesan dakwah dan mencari makna tertentu yang terkandung dalam komik 33
Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran karya Vbi_Djenggotten.9
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dan objek penelitian ini adalah tempat memperoleh data. Dalam
penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Komik 33 Pesan Nabi: Jaga
Hati, Buka Pikiran Karya Vbi_Djenggotten. Dan sebagai objek penelitiannya
adalah pesan-pesan yang terdapat dalam komik baik secara tersirat (kontekstual),
maupun tersurat (tekstual).
7
Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 41
8
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung; PT Remaja Rosdakarya. 2007), h. 6.
9
3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk meperoleh data yang diinginkan, maka peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah metode yang digunakan peneliti untuk mengamati atau
melakukan pengindraan langsung terhadap suatu kondisi, situasi, proses, aktivitas
dan perilaku yang dianggap peneliti dapat digunakan sebagai data pelengkap.
Observasi atau pengamatan langsung merupakan salah satu teknik pengumpulan
data yang sering digunakan untuk jenis penelitian kualitataif.10
Observasi
dilakukan dengan membaca dan mengamati setiap paragraf dalam komik 33
Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran.
b. Wawancara
Wawancara (interview), Yakni suatu metode pengumpulan berita, data,
atau fakta di lapangan. Wawancara dalam suatu penelitian bertujuan
mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia dalam suatu masyarakat
serta pendirian-pendirian itu, merupakan suatu pembantu utama dari metode
observasi.11
Prosesnya bisa dilakukan secara langsung dengan bertatap muka langsung
(face to face) dengan narasumber. Namun, bisa juga dilakukan dengan tidak
langsung seperti melalui telepon, internet atau surat (wawancara tertulis) untuk
10
Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi : Teori dan Aplikasi (Yogyakarta: Gintanyali, 2004), h. 186.
11
mendapatkan informasi dari narasumber. Dalam hal ini peneliti melakukan
wawancara kepada Vbi_Djenggotten melalui wawancara tidak langsung yaitu
dengan menggunakan E-mail.
c. Dokumentasi
Langkah selanjutnya ialah mengolah hasil temuan atau data, melalui
tinjauan kembali berkas-berkas yang telah terkumpul. Seluruh data tersebut
seperti buku-buku penelitian, buku dakwah, buku komunikasi, buku hadis, dan
buku-buku komik, serta data tentang komik yang didapat dari internet nantinya
akan dipaparkan dengan didukung oleh beberapa hasil temuan studi pustaka yang
kemudian dianalisis.
4. Pedoman Penulisan
Penulisan dalam penelitian ini mengacu kepada buku Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi dkk yang
diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance)
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dengan lengkap, maka langkah selanjutnya adalah
analisa data. Pada tahapan teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah
dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu dengan cara
mengumpulkan data, disusun, dan disajikan. Kemudian peneliti menganalisis
untuk menafsirkan arti dari data-data tersebut dengan menggambarkan keadaan
Analisis data kualitatif merupaka upaya yang dilakukan dengan jalan
bekerja dengan data, mengorganisasikan data, kemudian memilah-milahnya
menjadi satuan yang bisa dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa
yang dapat diceritakan kepada orang lain.12
Adapun langkah-langkah peneliti dalam menganalisa data adalah sebagai
berikut:
a. Mengumpulkan data yang telah diperoleh dari hasil wawancara,
observasi, dan dokumentasi.
b. Mentransfer isi pesan dakwah yang terkandung dalam Komik 33
Pesan Nabi Volume 2 Jaga Hati, Buka Pikiran dalam bentuk tulisan.
c. Mengkalsifikasi serta menganalisa isinya, dan dikemas dalam bentuk
laporan yang sistematis.
E. Tinjauan Pustaka
Setelah melakukan penelusuran koleksi skripsi pada Perpustakaan Utama dan
Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, penelitian mengenai analisis media cetak memang
sudah banyak yang diteliti khususnya di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi., diantaranya adalah seperti :
12
1. Analisis isi pesan dakwah dalam nomik (novel-komik) karya Ali Muakhir yang
diteliti oleh Syajarotul Zuhriyah 2007. Dalam penelitian ini secara garis besar
terbagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori pesan Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq.
2. Analisis isi pesan dakwah dalam komik rubrik hikmah Republika edisi
Juli-Oktober 2009 yang diteliti oleh Kiki Maulana. Dalam penelitian ini komik
dijadikan sebagai subjek penelitiannya. Akan tetapi, komik yang digunakan
merupakana komik strip yang dimuat dalam koran Republika. Secara garis besar
terbagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori pesan Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq.
Metode yang digunakan adalah analisis isi kuantitatif dengan menggunakan tiga
juri (coder).
3. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Perempuan Berkalung Sorban Karya
Abidah El-Khalieqy yang diteliti oleh Siti Rizkiyah Kamilah 2010. Dalam
penelitian ini pesan dakwah yang cendrung dalam novel ini adalah pesan
Syari’ah. Metode yang digunakannya adalah kuantitatif dengan menggunakan
tiga orang juri/koder.
Namun, dari hasil penelusuran ini tidak membuat peneliti berhenti untuk
melanjutkan penelitian ini. Karena, ada beberapa hal yang peneliti anggap sebagai
kelebihan sekaligus pembeda dari penelitian yang lain. Salah satu perbedaannya
adalah penelitian ini bukan novel ataupun komik strip, tetapi pada comic book yang di
dalamnya membahas hadis-hadis shaih Bukhari dan Muslim. Selain itu, pada
penelitian sebelumnya semua menekankan penelitian dengan menggunakan
F. Sistematika Penulisan
Agar penulisan skripsi ini lebih sistematis, peneliti menyusun penulisan
skripsi ini dengan lima bab, yang masing-masing terdiri dari beberapa sub bab, yaitu:
BAB I Penulis akan menjabarkan tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian,
Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.
BAB II Penulis akan menjelaskan tentang Analisis Deskriptif, Pengertian Hadis, Pengertian Pesan, Pengertian Pesan dakwah, Materi Dakwah, Pengertian
Komik dan Jenis-jenisnya.
BAB III Penulis akan menuliskan Gambaran Umum Komik 33 Pesan Nabi Volume 2 Jaga Hati, Buka Pikiran yang terdiri dari Biografi Vbi_djenggotten,
Karya-karya Vbi_Djenggotten, Perjalan Komikus Vbi_Djenggotten, dan sinopsis komik 33
Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran.
BAB IV Temuan dan Analisis Data, di dalamnya berisikan tentang pesan akhlak yang terkandung dalam komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran, pesan
syari’ah yang terkandung dalam komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, dan pesan aqidah
yang terkandung dalam komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran.
BAB V Penulis akan menguraikan tentang kesimpulan isi pesan dakwah
dalam komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran dan berisikan saran-saran
sebagai masukan yang membangun bagi para pembaca komik dan juga
14
A.Pengertian Analisis Deskriptif
Penelitian deskriptif (descriptive research) dimaksudkan untuk eksplorasi dan
klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau kenyataan sosial dengan jalan
mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang
diteliti.1
Analisis deskriptif merupakan suatu teknik yang menggambarkan dan
menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan
perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu
sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan
sebenarnya. Menurut M. Nazir bahwa tujuan deskriptif ini adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diteliti.
Penelitian deskriptif ditujukan untuk:
1. Mengumpulkan inferensi actual secara rinci, dengan melukiskan gejala yang
ada
2. Mengumpulkan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek yang berlaku
3. Membuat perbandingan atau evaluasi
1
4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah
yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana
dan ketentuan pada waktu yang akan dating
Ciri lain metode deskriptif adalah menitik beratkan pada observasi dan
suasana alamiah prilaku. Mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku
observasinya dengan suasana alamiah dimaksudkan bahwa peneliti terjun
kelapangan.2
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu
masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu atau gambaran suatu gejala atau
hubungan antara dua gejala atau lebih. Biasanya metode deskriptif ini menggunakan
metode survey.3
B. Pengertian Hadis
Kata hadits berasal dari bahasa Arab yakni Al-hadis, bentuk jamaknya
adalah al-ahaadis, al-hidsan dan al-hudsan. Dari segi bahasa hadis mempunyai
beberapa arti, yaitu :
a. Baru (Jadid), lawan dari terdahulu (Qadim).
b. Dekat (Qarib), lawan dari jauh (Ba’id).
c. Warta Berita (Khabar), sesuatu yang dipercakapkan atau dipindahkan
seseorang kepada orang lainya. Hadits yang bermakna khabar ini
2
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1984), h. 24
3
dihubungkan dengan kata tahdis yang berarti riwayat, ikhbar
(mengkhabarkan).4
Hadits yang jamaknya ahadits memiliki padanan kata yang cukup beragam.
Dari sisi bahasa, hadis dapat diartikan baru sebagai lawan dari kata qadim (yang
berarti lama, abadi, dan kekal). Pengistilahan hadis sebagai ucapan, perbuatan, taqrir
dan hal ihwal tentang Nabi Muhammad SAW dimaksudkan untuk membedakan hadis
dengan Al-Qur‟an yang diyakini kaum ahlu sunnah wa al-jama’ah sebagai firman
Allah yang Qadim. Ibnu Mas‟ud berkata: “sebaik-baik hadis adalah kitab Allah
(Al-Qur’an) dan sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Muhammad (Hadis)”.5
Kata ahadits merupakan jamak yang tidak menuruti qiyas dan jamak yang
syad-inilah yang dipakai jamak hadis yang bermakna khabar dari Rasulullah SAW.
Oleh karena itu, hadis-hadis Rasul dikatakan ahadits al Rosul bukan yang lainnya.
Ada juga yang berpendapat ahadits bukanlah jamak dari hadis, melainkan merupakan
isim jamaknya. Dalam hal ini, Allah juga menggunakan kata hadis dengan arti
“Maka hendaklah mereka mendatangkan khabar yang sepertinya jika
mereka orang yang benar” (QS. At-Thur; 34).
Makna sunnah menurut ulama hadits sangat luas mencakup segala aspek
kehidupan Nabi semenjak lahir hingga wafat. Hadits mengandung empat macam
unsur, yakni perkataan, perbuatan, pernyataan, dan sifat-sifat atau keadaan-keadaan
Nabi Muhammad SAW yang lain, yang semuanya hanya disandarkan kepada Nabi
Muhammad SAW saja, tidak termasuk hal-hal yang disandarkan kepada sahabat dan
tidak pula kepada tabi'in.6 Pemberitaan tentang empat unsur tersebut yang
disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW disebut berita yang marfu',7 yang
disandarkan kepada para sahabat disebut berita mauquf,8 dan yang disandarkan
kepada tabi'in disebut maqthu’'.9
Hadits secara harfiah berarti perkataan atau percakapan. Dalam terminologi
Islam perkataan dimaksud adalah perkataan dari Nabi Muhammad SAW. Namun
sering kali kata ini mengalami perluasan makna sehingga disinonimkan dengan
sunnah sehingga berarti segala perkataan, perbuatan, ketetapan maupun persetujuan
dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama.
Hadits sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki kedudukan kedua pada
tingkatan sumber hukum dibawah Al-Qur‟an.
Menurut bahasa, kata Sunnah memiliki arti jalan yang lurus dan perilaku
terbiasa, baik terpuji maupun tercela. Orang Arab mentasybihkan (menyerupakan)
perilaku terbiasa dengan air yang mengalir, karena berkesinambungannya
bagian-bagian dari aliran air itu pada satu arah jalan, sehingga seakan air yang mengalir itu
6
Idri, Studi Hadits (Jakarta: Kencana, 2010), h. 3
7
Marfu adalah Hadits yang sandarkan terhadap Nabi Muhammad SAW dari ucapan, perbuatan, taqrir, dan sifat Beliau.
8
Mauquf merupakan hadits yang disandarkan kepada Sahabat, berupa ucapan, perbuatan atau Taqrir.
8
Sedangkan Maqthu’ adalah perkataan, perbuatan atau taqrir yang disandarkan kepada tabi`in atau orang yang berada pada tingakat dibawahnya.
9
merupakan satu kesatuan.10 Pada surat al-Kahfi ayat 55, terdapat kata sunnah dalam
arti bahasa seperti di atas. Allah SWT berfirman:
“Dan tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk Telah datang kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Allah yang telah berlalu pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata.” (QS. Al-Kahfi:55).
Musahadi Ham dalam bukunya Evolusi Konsep Sunnah mengemukakan
bahwa sunah merupakan tata cara atau praktik aktual yang dilakukan secara
berulang-ulang sehingga mentradisi, sehingga dapat dikatakan bahwa sunah merupakan hukum
tingkah laku. Tingkah laku yang dimaksud adalah tingkah laku dari para pelaku yang
sadar, yang dapat “memiliki” aksi-aksi. Sebuah sunah tidak hanya merupakan sebuah
hukum tingkah laku sebagaimana yang terdapat dalam benda-benda alam, tetapi juga
merupakan sebuah hukum moral yang bersifat normatif. Artinya „keharusan‟ moral
adalah sebuah unsur yang dapat dipisahkan dari pengertian sunah.
Yusuf Qordowi dalam bukunya Al-Madkhal Lidirasatis Sunah
An-Nabawiyyah yang diterjemahkan oleh A.Najiullah mengemukakan bahwa sunah
merupakan kebiasaan atau cara yang baik atau buruk yang diikuti, di mana baik dan
buruknya tersebut tergantung pada sifat atau peng-idhafatan (penggabungan kata
sunah dengan kata sesudahnya).11
.
11
Sunah bisa juga diartikan sebagai hal–hal yang datang dari Rasulullah SAW,
baik berupa ucapan, perbuatan, maupun taqrir (persetujuan). Sehingga dengan
demikian maka as-sunnah itu pertama bisa berupa; as-sunnah al–qauliyah (ucapan)
adalah hadis–hadis Rasulullah yang berupa ucapan di dalam berbagai tujuan dan
permasalahan. Kedua, berupa as-sunnah al-fi’liyah (perbuatan), yaitu perbuatan
Rasulullah SAW. Seperti melakukan shalat wajib dengan tata caranya atau cara
pelaksanaan ibadahnya. Ketiga, bisa berupa as-sunnah at-taqririyah (persetujuan)
yaitu perbuatan para sahabat Nabi yang disetujui oleh beliau, baik berupa perbuatan
sahabat ataupun ucapannya. Ungkapan persetujuan Nabi tidak mesti dengan
penyataan secara lisan, tetapi dengan cara membiarkannya saja sudah dianggap
persetujuan dan dapat juga dikatakan beliau tidak melarang dan tidak juga
menganjurkan.12
Yusuf Qardhawi mengungkapkan bahwa Rasulullah merupakan sumber
hukum kedua bagi Islam setelah Al-Qur‟an. Al-Qur‟an merupakan undang-undang
yang membuat pokok-pokok dan kaidah-kaidah mendasar bagi Islam, yang mencakup
bidang akidah, ibadah, akhlak, muamalah, dan adab sopan santun.
Sunah (hadits) merupakan penjelasan teoritis dan praktis bagi Al-Qur‟an.
Oleh karena itu, kita harus mengikuti dan mengamalkan hukum-hukum dan
pengarahan yang diberikan oleh sunah Rasulullah SAW, dan menaati perintah
Rasulullah adalah wajib. Selain itu, hadits merupakan mubayyin (penjelas) bagi
12
Qur‟an, seseorang tidak akan bisa memahami Al-Qur‟an apabila tidak memahami dan
menguasai hadis. Begitu juga menggunakan hadits tanpa Al-Qur‟an, akan kehilangan
arah, karena Al-Qur‟an merupakan dasar hukum pertama yang di dalamnya berisi
garis-garis besar syari‟at Islam.13
Setiap kaum Muslimin dimanapun mereka berada akan selalu menyadari
pentingnya al-sunnah dalam sistem keagamaanya. Sangat sulit untuk mengatakan
adanya sebagian kaum muslim yang tidak mengakui eksistensi hadis sebagai rujukan
hukum Islam. Bagaimana mungkin seseorang dapat melaksanakan shalat tanpa ada
contoh fi’li Nabi dalam melaksanakan shalat. Sedangkan fi’li Nabi merupakan salah
satu bentuk dari hadis. Al-Qur‟an memang memerintahkan shalat, tetapi Al-Qur‟an
tidak menjelaskan bagaimana tata cara shalat. Dengan demikian Al-Qur‟an memiliki
hubungan timbal balik yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan.14
C. Pesan Dakwah
1. Pengertian Pesan Dakwah
Pesan adalah apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima.
Pesan ini merupakan seperangkat simbol baik verbal maupun non verbal yang
mengandung perasaan, nilai, gagasan, yang dimaksud oleh sumber. Pesan yang
dimaksud dalam komunikasi dakwah adalah sesuatu yang disampaikan da’i
kepada mad’u. Dalam istilah komunikasi pesan juga disebut dengan message,
13
Sohari Sahrani, Ulumul Hadits (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h.. 33.
14
content, atau informasi. Pesan dakwah bisa disampaiakan dengan tatap muka atau
dengan menggunakan sarana media.15
Dakwah menurut etimologi atau bahasa, berasal dari bahasa Arab yaitu
da’a-yad’u-da’watan, yang artinya mengajak, menyeru, memanggil. Warson
Munawwir menyebutkan kata dakwah artinya adalah memanggil (to call),
mengundang (to invite), mengajak (to summom), menyeru (to propose),
mendorong (to urge), dan memohon (to pray).16
Dakwah menurut terminologi atau istilah adalah suatu aktivitas yang
dilakukan secara sadar dalam menyampaikan pesan-pesan agama Islam kepada
orang lain agar mereka menerima ajaran Islam tersebut dan menjalankannya
dengan baik dalam kehidupan individual maupun bermasyarakat untuk mencapai
kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat, dengan menggunakan
media dan cara-cara tertentu.17
Menurut M. Quraish Shihab dalam bukunya Membumikan Al-Qur’an,
dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi
kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun
masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman
dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang
15
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 97-98
16
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 1.
17
lebih luas. Apalagi pada masa sekarang ini, Ia harus lebih berperan menuju
kepada pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyeluruh dalam berbagai aspek.18
Berkenaan dengan aktivitas dakwah, pada hakikatnya dakwah itu ditujukan kepada makhluk manusia sebagai individu dan sebagai masyarakat.19 Dakwah merupakan suatu kegiatan komunikasi massa
Islam yang memiliki cirri khas dengan menyebarkan (menyampaikan) informasi kepada pendengar, pemirsa atau pembaca tentang perintah dan larangan Allah SWT (Al-Qur‟an dan Hadis Nabi). Pada dasarnya agama sebagai kaidah dan sebagai perilaku adalah pesan (informasi) kepada warga masyarakat agar berperilaku sesuai dengan perintah dan larangan Tuhan. Hal itu berarti bahwa semua proses komunikasi Islami harus terikat pada norma-norma agama Islami.20
Islam merupakan agama dakwah, yakni agama yang selalu mendorong
penganutnya untuk selalu aktif melakukan kegiatan dakwah. Karena, maju
mundurnya umat Islam sangat bergantung dan berkaitan dengan kegiatan dakwah
yang dilakukannya. Di dalam Al-Qur‟an Allah menyebut kegiatan dakwah
dengan Ahsanul Qoul. Dengan kata lain bisa disimpulkan bahwa dakwah
menempati posisi yang tinggi dan mulia dalam kemajuan agama Islam.21 Tanpa
adanya dakwah Islam tidak mungkin bisa berkembang, karena dalam kehidupan
Rasulullah sangat erat dengan kegiatan dakwah. Begitu juga yang dikembangkan
oleh para sahabat, dan para penerus beliau.
Pesan dakwah yang disampaikan da’i kepada mad’u menjadi suatu hal
yang penting dalam berdakwah. Pesan dakwah menurut Mustofa Bisri dalam
bukunya Saleh Ritual Saleh Sosial mengatakan bahwa pesan dakwah
18
Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan masyarakat (Bandung: Mizan, 2001), h. 194.
19
Hasanuddin Abu Bakar, Meningkatkan Mutu Da’wah (Jakarta: Media Da‟wah, 1999), h. 1.
20
Andi Abdul Muis, Komunikasi Islam (Bandung: PT Remaja Rosdakarya OFFSET, 2001), h. 5.
21
mengandung pengertian segala pernyataan yang berupa seperangkat lambing yang
bermakna yang disampaikan untuk mengajak manusia agar mengikuti ajaran
Islam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan
mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.22
Isi dari aktivitas dakwah yang disampaikan oleh seorang da‟i
(communicator) kepada mad‟u (comunican) dalam proses dakwah adalah
pesan-pesan (message) suci. Pesan-pesan-pesan dakwah itu sendiri sebagaimana yang
digariskan oleh Al-Qur‟an adalah berbentuk pertanyaan maupun pesan (risalah)
Al-Qur‟an dan Sunah baik tertulis maupun lisan.23
2. Materi Dakwah
Materi dakwah (Maddah Ad-Da’wah) menjadi salah satu unsur dakwah
yang sangat mempengaruhi proses dakwah. Materi dakwah adalah pesan-pesan
dakwah Islam atau segala sesuatu yang harus disampaikan subjek kepada objek
dakwah, yaitu keseluruhan ajaran Islam yang ada dalam Kitabullah maupun
Sunah Rasul-Nya. Pesan-pesan dakwah yang disampiakan adalah pesan-pesan
yang berisi ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur‟an dan Hadis.24 Secara
umum, pesan dakwah dapat dikelompokkan menjadi:
A. Pesan Akidah
„Aqidah (ةدْيقعْلا) menurut bahasa Arab (etimologi) berasal dari kata
al-‘aqdu (دْقعْلا) yang berarti ikatan, at-tautsiiqu (قْيثْوَّلا) yang berarti kepercayaan
atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu (ماكْحإْا) yang artinya mengokohkan
22
Mustofa Bisri, Saleh Ritual Saleh Sosial (bandung: Mizan, 1995), h. 28
23
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 148.
24
(menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah (ةَوقب طْبَّلا) yang berarti mengikat
dengan kuat.25
"Al-‘Aqdu" (ikatan) lawan kata dari al-hallu (penguraian, pelepasan).
Dan kata tersebut diambil dari kata kerja: „Aqadaha-Ya'qiduhu
(mengikatnya), „Aqdan (ikatan sumpah). Allah SWT berfirman:
"Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, Maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, Maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).”
(Al-Maa-idah : 89).
Aqidah menurut istilah yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati
dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang
teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.
25
Dengan kata lain, keimanan yang pasti tidak terkandung suatu
keraguan apapun pada orang yang menyakininya. Dan harus sesuai dengan
kenyataannya; yang tidak menerima keraguan atau perasangka. Jika hal
tersebut tidak sampai pada singkat keyakinan yang kokoh, maka tidak
dinamakan aqidah. Dinamakan aqidah, karena orang itu mengikat hatinya di
atas hal tersebut.26
Menurut Zainal Arifin dalam bukunya Islam Aqidah dan Syari’ah,
aqidah merupakan ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang
mengambil keputusan. Sedangkan pengertian aqidah dalam agama adalah
berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya
Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id.
Aqidah merupakan suatu yang dianut oleh manusia dan diyakininya,
apakah berwujud agama atau lainnya. Aqidah atau agama yang dimaksud di
sini adalah agama Islam. Jadi, orang-orang yang mengambil dalil dalam
aqidahnya selain dari Al-Qur‟an dan As-Sunnah yang shahih bukanlah orang
Islam, sekalipun Ia mengaku agama Islam.27 Dalam konteks aqidah, materi
dakwah meliputi Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat-Nya, Iman
kepada Kitab-kitab-Nya, Iman kepada Rasul-rasul-Nya, Iman kepada Hari
Akhir, Iman kepada Qadha dan Qadhar.
26
Abdullah bin Abdul Hamid Al-Atsari, Definisi Aqidah. Di akses pada hari Senin 28 Januari 2013, pukul 08.21 WIB dari http://alislamu.com/aqidah/683-definisi-aqidah.html.
27
B. Pesan Syari‟ah
Secara etimologis kata syariat, (ةعيّش) berasal dari kata syara’a )عّش)
yang berarti jalan ke tempat keluarnya air untuk minum atau tempat lalu air di
sungai. Dalam perkembangannya, kata syari‟ah digunakan orang Arab untuk
konotasi jalan lurus ( ةميقّسملا ةقيّطلا ).
Kata syariat tersebut mengandung arti jalan yang lurus dan jelas
menuju kebahagiaan hidup. Syari‟at merupakan peraturan-peraturan yang
diciptakan Allah agar manusia berpegang kepada aturan-Nya dalam
berhubungan kepada Allah, saudara sesama Muslim, sesama manusia, dan
hubungan kepada seluruh alam.28
mengandung arti mengesakan Allah, mematuhi dan mengimani utusan-Nya,
kitab-kitab-Nya, hari pembalasan, dan mentaati segala sesuatu (perintah dan,
atau larangan Allah) yang membawa seseorang menjadi muslim dalam arti
sesungguhnya.
28
Menurut Zainal Arifin dalam bukunya Islam Aqidan dan Syariah,
syari‟ah adalah apa-apa yang disyari‟atkan atau diharuskan oleh agama atau
yang lainnya kepada seseorang untuk dilaksanakan, berupa
peraturan-peraturan dan hukum-hukum sebagai manifestasi atau konsekuensi dari
aqidah tersebut.
Syari‟ah Islam adalah segala sesuatu yang disayari‟atkan Allah
terhadap semua hamba-Nya, berupa sunnah atau peraturan-peraturan dan
hukum-hukum untuk dilaksanakan dan diamalkan sebagai perwujudan,
manifestasi dan konsekuensi dari aqidah yang dianut, yaitu aqidah Islam.29
Menurut Mahmûd Syaltût, syariat adalah ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan Allah atau hasil penalaran atas dasar ketentuan tersebut, untuk
dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan umat manusia, baik dalam
hubungannya dengan Tuhan, dengan umat manusia; sesama muslim atau non
muslim, maupun dengan alam sekitarnya.30
Definisi di atas juga menunjukkan, bahwa syariat sebagai ketentuan
yang mengatur persoalan-persoalan amaliah. ketentuan-ketentuan hukum
yang secara langsung ditetapkan oleh Syâri‟ (Allah dan Rasul-Nya di dalam
Al-Qur`an dan Sunah). Ketentuan-ketentuan tersebut bersifat abadi dan tidak
berubah, karena tidak ada yang punya wewenang merubahnya kecuali Allah.31
29
Zainal Arifin Djamiris, Islam Aqidah dan Syari’ah (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1996), h. 19-20.
30
Djazuli, Ilmu Fiqh Penggalian, Perkembangan, dan Penerapan Hukum Islam (Jakarta: Kencana. 2005), h. 3-4.
31
Pesan syari‟ah yang menjadi bagian dari materi dakwah meliputi ibadah
thaharah, shalat, zakat, puasa, dan haji, serta mu‟amalah.
C. Pesan Akhlak
Kata akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu isim mashdar dari kata
akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, yang berarti al-sajiyah (perangai), ath-thabi’ah
(kelakuan, tabi‟at, watak dasar), al-‘adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru’ah
(peradaban yang baik), dan bisa juga ad-din (agama).32
Menurut Ibnu Miskawaih akhlak adalah sifat yang tertanam dalam
jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan. Akhlak menurut Imam Al-Ghazali ialah suatu
sifat yang tertanam dalam jiwa, dan pada jiwa itu timbul perbuatan-perbuatan
dengan mudah tanpa melakukan pertimbangan fikiran.33
Jiwa manusia merupakan sumber dan pangkal dari segala perbuatan
dan kelakuannya. Jika jiwa seseorang baik maka segala perbuatan dan
amalnya akan baik juga. Sebaliknya jika jiwanya jelek dan busuk maka segala
amal perbuatannya akan jelek dan buruk pula.
Sabda Rasulullah SAW :
“Dari 'Amir dari Abdullah bin Nu'man bin Basyir r.a. beliau berkata:" Saya mendengar Rasulallah bersabda," sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang subhat (samara-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap subhat berarti dia telah menyelamatkan agamanya dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara subhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang
32
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Cet-9, 2010), h. 1.
33
menggembala hewan gembalaannya di sekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu, perbuatan seseorang dan amalnya merupakan cermin
dari apa yang terkandung di dalam dirinya. Dan jiwa itu adalah sesuatu yang
tidak dapat dilihat, diraba dan diketahui oleh manusia, maka kelakuan lahiriah
dari seseorang yang menandakan baik-buruknya isi hati dan jiwanya.
Karena luasnya ajaran Islam maka setiap da‟i harus selalu berusaha
dan terus menerus mempelajari dan menggali ajaran Islam serta mencermati
tentang situasi dan kondisi sosial masyarakat, sehingga materi dakwah dapat
diterima oleh objek dakwah dengan baik. Dalam hal ini pesan akhlak yang
menjadi bagian dari materi dakwah meliputi akhlak terhadap Allah SWT,
akhlak terhadap makhluk yang meliputi akhlak kepada manusia, diri sendiri,
tetangga, masyarakat lainnya, dan sebagainya.34
D. Komik
1. Pengertian Komik
Komik berasal dari bahasa Yunani yaitu Komikos yang artinya sesuatu
yang lucu dan berhubungan dengan komedi atau diartikan juga sebagai sebuah
buku atau gambar yang terdiri dari komik strip. Komik strip merupakan cerita
melalui gambar-gambar yang terpisah, dimana setiap karakter gambar
34
berkelanjutan dengan gambar yang lain disertai dengan dialog dalam
gambar.35
Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar
tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan
cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks.
Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran,
dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.
Secara umum, komik sendiri sering diartikan dengan cerita bergambar
dalam majalah, suratkabar, atau dapat pula berbentuk buku, yang pada
umumnya mudah dicerna dan lucu, dan ada pula yang menampilkan
cerita-cerita serius. Tujuan utama komik adalah sebagai hiburan dalam bentuk
bacaan ringan, meski cerita yang disajikan beberapa diantaranya relatif
panjang, namun tidak selalu terkait dengan pesan-pesan moral tertentu.
Namun secara umum, komik terdiri dari teks dan gambar dan hal ini menjadi
ciri utama komik dibanding media serupa lainnya.36
Maestro komik Will Eisner pada tahun 1986, membuat buku yang
berjudul Comics and Sequential Art, dalam buku ini Eisner mendefinisikan
komik sebagai Sequential Art yakni susunan gambar dan kata-kata untuk
menceritakan sesuatu atau mendramatisasi suatu ide. Kemudian pada sepuluh
tahun berikutnya (1996) Will Eisner menerbitkan sebuah buku yang berjudul
35
Setiawan G. Sasongko, Kartun Sebagai Media Dakwah (Jakarta: Sisma Digi Media, 2005), h. 53.
36
Graphic Storytelling. Dalam buku ini Eisner memaknai komik sebagai tatanan
gambar dan balon kata yang berurutan, dalam sebuah komik.
Menurut Scott McCloud seni Squential dan komik merupakan
gambar-gambar dan lambang-lambang lain yang terjukstaposisi (berdekatan,
bersebelahan) dalam urutan tertentu yang bertujuan untuk memberikan
informasi atau untuk mencapai tanggapan estetis dari para pembaca. Dengan
demikian, komik memanfaatkan ruang dalam media gambar untuk
meletakkan gambar demi gambar sehingga membentuk alur cerita.
Kata comic dalam bahasa Inggris memiliki pengertian yang sama
dengan kata komik dalam bahasa Indonesia yang memang sering menyerap
bahasa-bahasa lain. penyerapan kata tersebut diubah dan sisesuaikan dengan
lidah orang Indonesia. Dalam perjalanan sejarah komik di Indonesia muncul
istilah „tjergam‟ yang merupakan kepanjangandari „tjerita bergambar‟. Istilah
ini mengekor penyebutan dalam ranah sastra yaitu cerpen atau cerita pendek
dan cerbung atau cerita bersambung, bahkan muncul IKASTI atau Ikatan
Seniman Tjergamis Indonesia yang hadir pasca peristiwa Oktober 1965.
Dengan demikian pada masa sejarah komik di Indonesia penyebutan tjergam
sebenarnya lebih dikenal dan diakui oleh para pelaku seni pada waktu itu.37
Dalam konteks perannya sebagai media komunikasi, komik turut
berperan dalam merepresentasikan aspek-aspek kehidupan sosial sebuah
masyarakat. Adegan-adegan komik yang menggelitik biasanya malah mampu
37
menyuguhkan gambaran atas realitas dengan sangat akurat. Namun persoalan
representasi bukan sesuatu yang mudah. Penggambaran tokoh dan adegan
menjadi sesuatu yang sangat penting dalam perannya untuk
merepresentasikan realitas. Sebuah seni yang melakukan kritik tentunya
membutuhkan keterampilan yang memadai yaitu mengubah realitas real
(realitas pertama) menjadi realitas yang direpresentasi (realitas kedua). Dalam
proses representasi inilah muncul apa yang disebut dengan praktik penandaan
(signifying practices).38
Pada tahun 1965 komik Indonesia mengalami pergesaran nilai. Cerita
tentang anak muda banyak bermunculan. Adegan yang berbau pornografi
memenuhi panel-panel komik. Kemudian, pada tahun 1967 hanya komik yang
lulus sensor dan boleh terbit. Kini komik di Indonesia lebih banyak dibuat
oleh Jepang. Kualitas gambar yang bagus dan alur cerita yang menarik
membuat Jepang bisa mendominasi komik-komik di dunia. Namun, para
kartunis Indonesia sekarang sudah bisa jeli dan bisa menuangkan ide-ide
dengan tema yang lebih menarik. Dengan komik juga mereka bisa bercerita
tentang kejadian-kejadian yang sedang terjadi dan juga bisa membuat
kritik-kritik yang lebih bisa diterima dan mudah dimengerti dengan gambar seperti
komik.39
38
Mangozie, Komik sebagai Media Komunikasi Visual. Di akses pada hari Senin 21 Januari 2013, pada pukul 10.28 WIB dari http://mangozie.net/.
39
2. Jenis-jenis Komik
Menurut Bonneff, komik dibedakan menjadi dua kategori berdasarkan
bentuknya, yaitu komik bersambung (comic strips) dan buku komik (comic
books). Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya muncul novel grafis, yakni
komik kompilasi yang menggabungkan beberapa cerita yang berlainan dalam satu
buku dan juga muncul pula web comic atau komik online.40
1. Komik Strip (Comic Strips)
Istilah komik strip merujuk kepada komik yang terdiri dari beberapa
panel saja dan biasanya muncul di surat kabar ataupun majalah. Komik jenis
ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu :
a. Komik Strip Bersambung
Komik strip bersambung merupakan komik yang terdiri dari tiga
atau empat panel yang terbit dalam surat kabar atau majalah dengan cerita
yang bersambung dalam setiap edisinya. Cerita dan gambar yang menarik
dari komik ini menjadikan para pembaca harus terus menerus membeli
media massa itu untuk mengetahui kelanjutan dari cerita komik tersebut.
Komik Potongan (Comic Strip) ini biasanya disodorkan dalan
tampilan harian atau mingguan disebuah surat kabar, majalah maupun
tabloid/buletin. Penyajian isi cerita juga dapat berupa humor/banyolan
atau cerita yang serius yang asik untuk disimak setiap periodenya hingga
tamat.
40
Contoh:
1. Panji Koming di surat kabar Kompas
2. Gibug (Komik Potongan yang dijadikan buku saku)
b. Kartun Komik
Kartun adalah sebuah gambar lelucon yang muncul di media
massa yang biasanya hanya berisi humor semata tanpa membawa kritik
sosial apapun. Namun ada juga yang mengungkapkan masalah sesaat
secara ringkas namun tajam dan humoris sehingga tidak jarang membuat
pembaca tersenyum.41
Komik strip kategori ini adalah komik yang hanya terdiri dari tiga
atau empat panel yang merupakan alat protes dalam bentuk banyolan.
Kadang juga dijuluki sebagai petuah melalui gambar. Comic Strips
kategori ini dikenal juga sebagai Comic Cartoon atau kartun komik.
Kartun komik merupakan susunan gambar yang biasanya terdiri dari tiga
sampai enakm panel yang berisi tentang komentar yang bersifat humor
tentang suatu peristiwa atau masalah yang sedang aktual.42
Komik ini hanya berupa satu tampilan saja, dimana didalamnya
bisa terdapat beberapa gambar yang dipadu dengan tulisan- tulisan.
Biasanya komik tipe kartun/karikatur ini berjenis humor (banyolan) dan
editorial (kritikan) atau politik (sindiran) yang mana dari gambar tersebut
41
Mangozie, Komik sebagai Media Komunikasi Visual. Di akses pada hari Senin 21 Januari 2013, pada pukul 10.28 WIB dari http://mangozie.net/.
42
dapat menimbulkan sebuah arti sehingga si pembaca dapat memahami
maksud dan tujuannya.
Contoh:
Bisa dilihat pada surat kabar maupun majalah dimana suka menampilkan
gambar kartun/karikator dari sosok tokoh tertentu yang maknanya sebagai
kritikan dan sindiran bahkan terkadang dikemas dengan lucu serta
menghibur.
2. Buku Komik (Comic Book)
Buku komik adalah komik yang disajikan dalam bentuk buku yang
tidak merupakan bagian dari media cetak lainnya. Kemasan comic book
ini lebih menyerupai majalah dan terbit secara rutin. Buku komik yang
pertama kali muncul adalah The Funnies pada tahun 1929. Kemudian
bermunculan komik buku yang diterbitkan oleh DC Comics yang pada
perkembangan selanjutnya menjadi penerbit komik terbesar di dunia.43
Alunan gambar-gambar, tulisan dan cerita dikemas dalam bentuk
sebuah buku (terdapat sampul dan isi). Buku Komik (Comic Book) ini
acap kali disebut sebagai komik cerita pendek, yang biasanya dalam Buku
Komik berisikan 32 halaman, biasanya pada umumnya ada juga yang 48
halaman dan 64 halaman, dimana didalamnya berisikan isi cerita, iklan,
43
dan lain-lain. Buku Komik seperti ini bisa kamu dapatkan di toko-toko
buku atau toko-toko komik maupun lapak-lapak.44
Buku Komik (Comic Book) itu sendiri terbagi lagi menjadi:
a. Komik Kertas Tipis (Trade Paperback)
Buku komik ini berukuran seperti buku biasa, tidak terlalu
lebar dan besar. Walau berkesan tipis namum bisa juga dikemas
dengan menggunakan kualitas kertas yang baik/bagus sehingga
penampilan/penyajian buku ini terlihat menarik. Apalagi dengan
gambar dan warna yang cantik, membuat buku komik ini sangat
digemari.
Contoh:
1. Gundala, Godam, Si Buta Dari Gua Hantu, Lamaut
2. Kapten Bandung, Caroq, Gina
3. Komik-komiknya Marvel dan DC Comics (luar negeri).
b. Komik Majalah (Comic Magazine)
Buku komik berukuran seperti majalah, biasanya
menggunakan tipe kertas yang tebal dan keras untuk sampulnya.
Dengan ukuran yang besar tersebut tentunya dengan misalkan 64
halaman bisa menampung banyak gambar dan isi cerita.
44
Contoh:
1. Tintin (luar negeri)
2. Lucky Luke (luar negeri)
3. Asterik/Obelik (luar negeri)
c. Komik Novel Grapis (Graphic Novel)
Istilah Graphic Novel pertama kali dikemukakan oleh Will
Eisner. Nama ini dipakai untuk karyanya yang berjudul „A Contract
With God‟ tahun 1978. Yang membedakan antar Graphic Novel
dengan komik lainnya adalah pada tema-tema yang lebih serius
dengan panjag cerita yang hamper sama dengan novel dan ditujukan
bagi pembaca yang bukan anak-anak. Istilah ini juga untuk
menghilangkan kesan bahwa komik adalah suatu media yang dicap
murahan.45
Biasanya isi ceritanya lebih panjang dan komplikasi serta
membutuhkan tingkat berpikir yang lebih dewasa untuk pembacanya.
Isi buku bisa lebih dari 100 halaman. Bisa juga dalam bentuk seri atau
cerita putus.
d. Komik Online (Webcomic)
Komik ini menggunakan media internet dalam publikasinya.
Dengan memakai situs web maka komik jenis ini hanya menghabiskan
biaya yang relatif lebih murah dibanding media cetak. Komik ini
muncul seiring dengan munculnya cyberspace di dunia teknologi.46
45
Dewa Putu Wijana, Kartun, Studi Tentang Permainan Bahasa (Yogyakarta: Ombak, 2003), h. 18.
46
Selain media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid dan
buletin, media Internet bisa dijadikan sebagai sarana untuk
mempublikasikan komik-komik. Dengan menyediakan situs web maka
para pengunjung/pembaca dapat menyimak komik, karena media
Internet jangkauan pembacanya lebih luas dari pada media cetak.
Komik Online bisa dijadikan langkah awal untuk mempublikasikan komik-komik dengan biaya yang relatif lebih murah dibanding media
cetak.
39
A. BiografiVbi_Djenggotten
Vbi_djenggotten merupakan salah satu komikus yang berlatar belakang
arsitektur tetapi memiliki kecintaan pada dunia komik dan ilustrasi. Ia mencoba
memberikan warna baru dalam dunia komik Indonesia, dengan selalu
mempertimbangkan pesan dan nilai moral yang ingin disampaikan. Ia juga mencoba
membuka sebuah paradigma, bahwa komik bukan melulu bacaan picisan.1 Untuk
mengetahui lebih jauh, peneliti akan menuliskan Curriculum Vitae Vbi_djenggotten
sebagai berikut:
Curriculum Vitae Vbi_djenggotten:
Nama : Veby Surya Wibawa
Nama Pena : Vbi_djenggotten
Tempat & Tanggal lahir : Malang, 25 Februari 1982
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Jayasrani VIII / 7C-16 Malang
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan : Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Brawijaya Malang
Pekerjaan : Architect, set designer
HP. : 08155509609
Email : vbi_djenggotten@yahoo.com
Website : www.haltebikumiku.com.2
1
Picisan merupakan karya sastra yang bercerita tentang percintaan yang jalan ceritanya sudah bisa ditebak dengan akhir yang bahagia meski banyak tantangan dan kendala yang dihadapi oleh para tokoh dalam roman tersebut.
2