PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN BERMAIN BENTENG DENGAN LATIHAN BERMAIN HADANG TERHADAP KELINCAHAN
PADA ATLET PUTRA SEPAKBOLA USIA 12 – 14 TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) PATRIOT
MEDAN TAHUN 2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH
NEMAR EDRIANSYAH HRP NIM. 6101121030
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
NEMAR EDRIANSYAH HARAHAP. NIM. 6101121030. Perbedaan Pengaruh Latihan Bermain Benteng dan Latihan Bermain Hadang Terhadap Hasil Kelincahan pada Atlet Sepakbola Putra Usia 12-14 Tahun Sekolah Sepakbola (SSB) Patriot Medan Tahun 2015/2016. (Pembimbing :RAHMAN SITUMEANG)
Skripsi :FakultasIlmuKeolahrgaan UNIMEDTahun 2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan bermain benteng dan latihan bermain hadang terhadap hasil kelincahan pada atlet sepakbola putra usia 12-14 tahun sekolah sepakbola (SSB) Patriot Medan tahun 2015/2016. serta mengetahui mana yang lebih besar pengaruhnya antara latihan bermain benteng dan latihan bermain hadang terhadap hasil kelincahan pada atlet sepakbola usia 12-14 tahun sekolah sepakbola (SSB) Patriot Medan tahun 2015/2016.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di lapangan sepakbola (SSB) Patriot jalan air bersih Medan, waktu penelitian dilaksanakan mulai tanggal 2 Desember 2015 sampai 20 Januari 2016. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 orang dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah atlet sepakbola usia 12-14 tahun SSB Patriot Medan tahun 2015/2016 dengan jumlah 20 orang atlet.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Perbedaan Pengaruh Latihan Bermain Benteng Dengan Latihan Bermain Hadang Terhadap Kelincahan Pada Atlet Putra Sepakbola Usia 12 – 14 Tahun
Sekolah Sepakbola (SSB) Patriot Medan Tahun 2015/2016.”
Selama penyusunan skripsi ini, tentu saja tidak lepas dari bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa terima kasih sebesar - besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan
2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Dekan FIK UNIMED,
Bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku Wakil Dekan I FIK UNIMED, Bapak
Drs. Mesnan, M.Kes selaku Wakil Dekan II FIK UNIMED,
3. Ibu Dr. Novita, M.Pd selaku Ketua Jurusan PKO, Bapak Yan Indra
Siregar, S,Pd M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PKO
4. Bapak Drs. Rahman Situmeang, M.Pd selaku Pembimbing Akademik
sekaligus Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan
bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Seluruh dosen – dosen dan civitas akademik, Pegawai Tata Usaha FIK
UNIMED, yang telah memberikan pengetahuan dan jasanya kepada
penulis selama melakukan perkuliahan di FIK UNIMED.
6. Dosen Pengarah I Bapak Dr. Amir Supriadi, M.Pd pengarah II Bapak
Mahmuddin, S.Pd, M.Pd dan Bapak Drs. Rahman Situmeang, M.Pd yang
telah memberikan arahan dan membimbing penyelesaian skripsi ini dan
seluruh dosen staf pegawai yang telah membantu.
7. Seluruh staf edukatif dan administratif FIK Universitas Negeri Medan
yang telah memberikan ilmunya kepada penulis dari awal hingga akhir
iii
8. Teristimewa kepada keluarga tercinta, ayah penulis, Kunehem Harahap,
ibu penulis, Tiomarni Situmorang, dan adik penulis, M. Ahmariadi
Harahap, yang telah mengasuh dan membesarkan penulis, serta
memberikan jalan terbaik pada penulis, membimbing dan membiayai serta
mendoakan dan menjadi semangat penulis hingga penulis dapat
menyelesaikan studi ini.
9. Pelatih Syahril WP selaku kepala Pelatih Sekolah Sepakbola (SSB) Patriot
Medan.
10.Terima kasih untuk Ririn Amelia yang selalu membantu dan memotifasi
penulis untuk menyelesaikan skripsi.
11.Terima kasih untuk sahabatku Dany Pranata, Heru Irsan, Ernesto, Oky,
Rozi jr, Rizki, Zul, Agus, Retno, Freddy, Rizki L yang sudah telah
memberikan senyum dan tawa yang selalu membuat penulis terpacu untuk
cepat menyelesaikan studi ini.
12.Rekan-rekan mahasiswa FIK Unimed khususnya PKO’10 Reguler A yang
telah banyak membantu dan memberikan masukan dalam menyusun
skripsi.
13.Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis
ucapkan banyak terima kasih.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Februari 2016 Penulis,
iv
A. LatarBelakangMasalah ... 1
v
1. Populasi ... 41
2. Sampel ... 41
C. Metode Penelitian ... 42
D. Desain Penelitian ... 42
E. Instrumen Penelitian ... 43
F. Teknik Analisis Data... . 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... . 47
A.Deskrips Data Penelitian... . 47
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... . 48
C.Pengujian Hipotesis ... . 50
D.Pembahasan Hasil Penelitian ... . 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... . 53
A.Kesimpulan ... . 53
B. Saran ... . 53
DAFTAR PUSTAKA ... 55
vi
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
1. Desain Penelitian ... 42
2. Maching by Pairing... 43
3. Data Mentah Pre-Test dan Post-Test ... 47
4. Uji Normalitas... ... 48
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
1. Lapangan Sepakbola...11
2. Bola...11
3. Lapangan Permainan Benteng... . 18
4. Variasi Pertama Latihan Bermain Benteng... 19
5. Variasi Kedua Latihan Bermain Benteng...20
6. Variasi Ketiga Latihan Bermain Benteng...21
7. Lapangan Permainan Hadang ... ...24
8. Variasi Pertama Latihan Bermain Hadang...25
9. Variasi Kedua Latihan Bermain Hadang...26
10. Variasi Ketiga Latihan Bermain Hadang...27
11. Penambahan Besar Latihan Secara Bertahap...37
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Uji Validitas Angket Motivasi Kerja Pendidik PAUD ... 67
Lampiran 2 : Perhitungan Uji Validitas dan Reabilitas Motivasi Kerja ... 68
Lampiran 3 : Uji Validitas Angket Kinerja Pendidik PAUD ... 73
Lampiran 4 : Perhitungan Uji Validitas dan Reabilitas Kinerja ... 74
Lampiran 5 : Sebaran Angket Motivasi Kerja Pendidik ... 79
Lampiran 6 : Perhitungan Kategori Motivasi Kerja Pendidik PAUD ... 80
Lampiran 7 : Sebaran Angket Kinerja Pendidik PAUD ... 81
Lampiran 8 : Perhitungan Kategori Kinerja Pendidik PAUD ... 82
Lampiran 9 : Uji Normalitas ... 83
Lampiran 10 : Uji Linieritas Regresi ... 86
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Prestasi dalam berbagai cabang olahraga harus didukung oleh kondisi fisik
yang baik dalam Penguasaan teknis dan faktor psikologis. Dengan memiliki
kondisi fisik yang baik, maka seseorang akan lebih mudah untuk mencapai
prestasi maksimal. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang
dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi yaitu faktor teknik, kondisi fisik, taktik,
strategi, mental, dan kerja sama.
Beberapa unsur-untuk kondisi fisik yang harus dimiliki oleh pemain
sepakbola antara lain ; kekuatan, kelincahan, kecepatan dan kordinasi, tenaga,
power, daya tahan otot, daya kerja jantung paru, kelenturan, keseimbangan, dan
kesehatan olahraga.
Untuk mencapai hasil yang maksimal, kita harus melakukan program latihan
rutin. Sekolah sepakbola (SSB) biasanya selalu melakukan latihan rutin yang
membina anak-anak usia muda untuk menjadi atlet sepakbola yang kelak menjadi
bibit pemain kebanggaan bangsa.
Salah satu sekolah sepakbola (SSB) yang membina atlet muda yang menjadi
program pemerintah adalah sekolah sepakbola (SSB) PATRIOT Medan. Berawal
dengan niat mendidik dan menghindari anak dari kenakalan remaja, Drs Hendra
DS yang sekarang menjabat sebagai anggota DPRD kota medan bersama Fitian
Hamdi, Dedi Supriadi, Alm. Dodi, Syahril WP dan Suharto Samin mendirikan
Sekolah Sepakbola dengan nama Sekolah sepakbola (SSB) PATRIOT Medan.
2
Sekolah sepakbola (SSB) PATRIOT berdiri sejak tahun 2006 dan sekarang
menjadi tempat berlatih sekitar 500 pemain berbakat.
SSB Patriot Medan ditangani oleh 5 orang pelatih senior yang semuanya
memiliki lisensi C. Mereka adalah Syahril WP selaku kordinator pelatih, Suharto
Samin, Kaliman, Aditio Nugroho dan Ripho Buano. Ditangan mereka, beberapa
prestasi sudah ditorehkan, diantaranya, juara I U-13 Piala Yamaha tahun 2013,
juara I U-14 Batam Champion’s Trophy dikota Batam tahun 2013, juara I U-15
Piala Surya Putra Syawal CUP IV, dan lain sebagainya.
Sekolah sepakbola ini mempunyai jadwal latihan yang terprogram dengan
materi latihan yang bervariasi dan latihan dilakukan 3 kali dalam seminggu, yaitu
hari Senin, Rabu, dan Jum’at. Materi latihan dimulai dari pemanasan dan latihan
intinya adalah penekanan pada teknik dasar sepakbola seperti passing, controlling,
dribbling, shooting, dan heading.
Program latihan yang diberikan untuk pemula dan remaja junior berbeda.
Program latihan untuk pemula lebih menekankan pada teknik dasar sepakbola
seperti menendang dan menggiring bola, sedangkan untuk junior selain latihan
teknik dasar, pelatih juga menekankan pada latihan fisik, seperti daya tahan,
kecepatan, kelincahan dan reaksi.
Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan sekolah sepakbola (SSB)
Patriot Medan saat melakukan latihan maupun saat mengikuti pertandingan,
peneliti mengamati para pemain kurang lincah dalam pergerakannya, baik
pergerakan pada saat menguasai bola ataupun tanpa bola, terutama saat melewati
3
Pelatih Sekolah Sepakbola (SSB) Patriot Suharto Samin menuturkan, “untuk
menangani pemain muda tidaklah mudah. Kebanyakan anak-anak masih lebih
banyak bermain dari pada belajar. Mereka main-main dan ketawa-ketawa. Ya, kita
sabar sambil mengarahkannya”.
Pada Sekolah Sepakbola (SSB) Patriot Medan, peneliti melihat pelatih selalu
memberikan latihan-latihan yang monoton yaitu bentuk-bentuk latihan yang selalu
sama pada saat memberi latihan, sehingga perkembangan anak dapat terhambat
karna tidak adanya rasa senang dalam melakukan latihan-latihan yang diberikan
oleh pelatih. Kebanyakan juga pelatih sekarang jika diperhatikan dalam
memberikan materi latihan, pelatih lebih banyak memberikan latihan taktik
bermain sepakbola dan juga memberikan ceramah kepada pemain saat melatih,
terutama pada pelatih-pelatih sokolah sepakbola. Hal ini berdampak pada saat
pertandingan-pertandingan uji coba ataupun kompetisi sedang berlangsung,
anak-anak tersebut terlihat kurang lincah dalam pergerakannya.
Kelincahan merupakan suatu gerakan yang dominan pada permainan
sepakbola, kelincahan juga sangat dibutuhkan pada saat melewati lawan, baik
pergerakan yang dilakukan saat menguasai bola ataupun tanpa bola. Terlihat
kelincahan pemain masih kurang dan terlihat kaku yang mengakibatkan pemain
kurang mampu pada saat melewati lawan. Karena pada saat latihan anak-anak
tidak didasari dengan perasaan senang dan hanya diberikan latihan yang bersifat
monoton atau latihan yang sama setiap latihan dan tidak didasari dengan latihan
4
Dalam hal ini peneliti mengangkat sebuah masalah yaitu dalam olahraga
khususnya sepakbola pada pemain usia 12 – 14 tahun. Pada usia dini, anak-anak
masih cenderung suka bermain atau permainan dalam rangka pelajaran penjas,
sehingga anak-anak melakukan permaina itu dengan rasa senang. Karena rasa
senang ini, maka anak-anak akan mengungkapkan keadaan pribadinya yang asli
pada saat mereka bermain, baik itu berupa watak asli maupun kebiasaan yang
telah membentuk kepribadiannya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dengan bermain orang dapat
mengaktualisasikan potensi aktifitas manusia dalam bentuk gerak, sikap, dan
perilaku. Untuk itu peneliti memberi suatu bentuk permainan untuk meningkatkan
kelincahan para pemain sepakbola SSB Patriot Medan Tahun 2015, Sebab
kelincahan sangat mendukung dalam permainan sepak bola.
Dispora Kota Medan (2004 : 209) menjelaskan bahwa “Olahraga tradisonal
ada beberapa bentuk permainan yaitu egrang, gebug bantal, terompah panjang,
tarik tambang, hadang, patok lele, benteng, dagongan, sumpitan, dan gasing”.
Dari uraian diatas, peneliti memilih dua bentuk latihan dari permainan
tradisional yang dapat meningkatkan kelincahan pemain SSB Patriot Medan
Tahun 2015. Permainan tradisional yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Bermain Benteng dan Bermain Hadang.
Kegiatan pendidikan yang dilaksanakan dijenjang usia muda terutama
olahraga, merupakan suatu usaha yang membantu mengembangkan pertumbuhan
dan perkembangan anak pada masa muda, sesuai dengan masa pertumbuhan dan
5
atau semakin baiknya fungsi organ tubuh untuk melakukan gerakan ataupun
melakukan kegiatan.
Karakteristik perkembangan fisik ini perlu dipelajari dan dipahami karena
akan memiliki aplikasi tertentu bagi penyelenggaraan pendidikan olahraga. Selain
itu juga diyakini bahwa pertumbuhan fisik anak dapat memberikan pengaruh
terhadap perkembangan keperibadian anak secara keseluruhan keanekaragaman
aktifitas fisik melalui gerakan yang dinyatakan dalam bentuk bermain.
Untuk meningkatkan gerak motorik anak, sebaiknya diberi kesempatan untuk
beraktifitas dalam bentuk bermain. Hal ini dapat meningkatkan keseimbangan
fisik, mental, dan moral, juga dapat mendorong imajinasi anak, menambah daya
ingat dan kesempatan bernalar, serta menyalurkan hasrat dorongan untuk
bergerak.
Mencermati permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan suatu
penelitian tentang: “Perbedaan Pengaruh Latihan Bermain Benteng dengan
Latihan Bermain Hadang terhadap kelincahan Pada Atlet Putra Sepakbola Usia 12
– 14 Tahun Sekolah Sepakbola (SSB) Patriot Medan Tahun 2015”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan dari latar belakang masalah, maka
masalah yang akan diteliti dapat diidentifikasi, yaitu ; Faktor apa sajakah yang
menyebabkan kurangnya kelincahan pada pemain? Bentuk latihan yang
bagaimanakah yang dapat meningkatkan kelincahan pemain? Apakah faktor
6
bermain Benteng dan bermain Hadang dapat meningkatkan kelincahan pada
pemain sepakbola?
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari masalah yang lebih luas dan interpretasi yang berbeda,
maka perlu adanya pembatasan masalah yang diteliti yaitu “Perbedaan Pengaruh
Latihan Bermain Benteng dengan Latihan Bermain Hadang terhadap kelincahan
pada atlet putra sepakbola usia 12 - 14 tahun SSB Patriot Medan Tahun 2015”
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi masalah yang dikemukakan, maka dirumuskan
masalah yang diteliti, yakni :
1. Apakah ada pengaruh Latihan bermain Benteng terhadap peningkatan
kelincahan pada atlet putra sepakbola usia 12 - 14 tahun SSB Patriot Medan
Tahun 2015?
2. Apakah ada pengaruh Latihan bermain Hadang terhadap peningkatan
kelincahan pada atlet putra sepakbola usia 12 - 14 Tahun SSB Patriot Medan
Tahun 2015?
3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya antara Latihan bermain Benteng dan
Latihan Bermain Hadang terhadap peningkatan kelincahan pada atlet putra
sepakbola usia 12 - 14 tahun SSB Patriot Medan Tahun 2015?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah serta rumusan
7
1. Untuk mengetahui pengaruh Latihan bermain Benteng terhadap peningkatan
kelincahan pada atlet putra sepakbola usia 12 - 14 tahun SSB Patriot Medan
Tahun 2015.
2. Untuk mengetahui pengaruh Latihan bermain Hadang terhadap peningkatan
kelincahan pada atlet sepakbola usia 12 - 14 tahun SSB Patriot Medan Tahun
2015.
3. Untuk mengetahui mana yang lebih besar pengaruhnya antara Latihan
bermain Benteng dan bermain Latihan Hadang terhadap peningkatan
kelincahan pada atlet putra sepakbola usia 12 - 14 tahun SSB Patriot Medan
Tahun 2015.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru olahraga sebagai bahan masukan dalam pembelajaran materi
sepakbola.
2. Bagi pelatih sepakbola sebagai bahan masukan tentang latihan permainan
benteng dan permainan hadang terhadap kelincahan dan kecepatan pemain
sepakbola.
3. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat pecinta olahraga tentang permainan
benteng dan permainan hadang terhadap kelincahan dan kecepatan pemain
sepakbola.
4. Bagi mahasiswa dapat mengembangkan penulisan ini untuk penelitian
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian,
maka penelitian mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan bermain benteng terhadap
peningkatan hasil kelincahan pada atlet sepakbola usia 12-14 tahun
sekolah sepakbola (SSB) Patriot Medan tahun 2015/2016.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan bermain hadang terhadap
peningkatan hasil kelincahan pada atlet sepakbola usia 12-14 tahun
sekolah sepakbola (SSB) Patriot Medan tahun 2015/2016.
3. Latihan bermain benteng lebih besar pengaruhnya dari pada latihan
bermain hadang terhadap peningkatan hasil kelincahan pada atlet
sepakbola usia 12-14 tahun sekolah sepakbola (SSB) Patriot Medan tahun
2015/2016.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Sebagai masukan atau manfaat bagi para pembina olahraga, pelatih
olahraga khususnya pelatih sepakbola.
2. Kepada para pembaca, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan
dalam pengembangan teknik-teknik dalam cabang olahraga sepakbola.
54
3. Bagi para pembinaan dan pelatih diharapkan bermanfaat sebagai dasar
untuk meyakinkan bahwa latihan bermain benteng dan latihan bermain
hadang dapat meningkatkan hasil kelincahan dalam permainan sepakbola
4. Sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian dalam menyusun
DAFTAR PUSTAKA
Bompa, T. 2009. Theory and Methodology of Training. Dubuque: Hunt Publishing Company
Dilanisa, 2001. Permainan Tradisional
Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Medan, 2004. Permainan Olahraga Tradisional
FIFA. 2009/2010. Laws of the game.
Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta
Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta
Mielke, Danny. 2007. Dasar-Dasar Sepakbola (Soccer Fundamental). Alih bahasa Eko Wahyu Setiawan. Pakar Raya PT. Intan sejati.
Muchtar, Remy. 1989. Sepakbola Pembinaan Pemain. Medan: IKIP
Nossek, Yosef. (1982). Teori Umum Latihan. Institut Nasional Olahraga Lagos.
Nurhasan. 1986. Tes dan Pengukuran. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud
Sajoto, M. 1998. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Sucipto(1999/2000). Sepakbola. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan