• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN BERMAIN BENTENG DENGAN LATIHAN BERMAIN HADANG TERHADAP KELINCAHAN PADA ATLET PUTRA SEPAKBOLA USIA 12 – 14 TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) PATRIOT MEDAN TAHUN 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN BERMAIN BENTENG DENGAN LATIHAN BERMAIN HADANG TERHADAP KELINCAHAN PADA ATLET PUTRA SEPAKBOLA USIA 12 – 14 TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) PATRIOT MEDAN TAHUN 2015."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN BERMAIN BENTENG DENGAN LATIHAN BERMAIN HADANG TERHADAP KELINCAHAN

PADA ATLET PUTRA SEPAKBOLA USIA 12 – 14 TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) PATRIOT

MEDAN TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH

NEMAR EDRIANSYAH HRP NIM. 6101121030

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

NEMAR EDRIANSYAH HARAHAP. NIM. 6101121030. Perbedaan Pengaruh Latihan Bermain Benteng dan Latihan Bermain Hadang Terhadap Hasil Kelincahan pada Atlet Sepakbola Putra Usia 12-14 Tahun Sekolah Sepakbola (SSB) Patriot Medan Tahun 2015/2016. (Pembimbing :RAHMAN SITUMEANG)

Skripsi :FakultasIlmuKeolahrgaan UNIMEDTahun 2016

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan bermain benteng dan latihan bermain hadang terhadap hasil kelincahan pada atlet sepakbola putra usia 12-14 tahun sekolah sepakbola (SSB) Patriot Medan tahun 2015/2016. serta mengetahui mana yang lebih besar pengaruhnya antara latihan bermain benteng dan latihan bermain hadang terhadap hasil kelincahan pada atlet sepakbola usia 12-14 tahun sekolah sepakbola (SSB) Patriot Medan tahun 2015/2016.

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di lapangan sepakbola (SSB) Patriot jalan air bersih Medan, waktu penelitian dilaksanakan mulai tanggal 2 Desember 2015 sampai 20 Januari 2016. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 orang dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah atlet sepakbola usia 12-14 tahun SSB Patriot Medan tahun 2015/2016 dengan jumlah 20 orang atlet.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Perbedaan Pengaruh Latihan Bermain Benteng Dengan Latihan Bermain Hadang Terhadap Kelincahan Pada Atlet Putra Sepakbola Usia 12 – 14 Tahun

Sekolah Sepakbola (SSB) Patriot Medan Tahun 2015/2016.”

Selama penyusunan skripsi ini, tentu saja tidak lepas dari bantuan, bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa terima kasih sebesar - besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan

2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Dekan FIK UNIMED,

Bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku Wakil Dekan I FIK UNIMED, Bapak

Drs. Mesnan, M.Kes selaku Wakil Dekan II FIK UNIMED,

3. Ibu Dr. Novita, M.Pd selaku Ketua Jurusan PKO, Bapak Yan Indra

Siregar, S,Pd M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PKO

4. Bapak Drs. Rahman Situmeang, M.Pd selaku Pembimbing Akademik

sekaligus Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan

bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Seluruh dosen – dosen dan civitas akademik, Pegawai Tata Usaha FIK

UNIMED, yang telah memberikan pengetahuan dan jasanya kepada

penulis selama melakukan perkuliahan di FIK UNIMED.

6. Dosen Pengarah I Bapak Dr. Amir Supriadi, M.Pd pengarah II Bapak

Mahmuddin, S.Pd, M.Pd dan Bapak Drs. Rahman Situmeang, M.Pd yang

telah memberikan arahan dan membimbing penyelesaian skripsi ini dan

seluruh dosen staf pegawai yang telah membantu.

7. Seluruh staf edukatif dan administratif FIK Universitas Negeri Medan

yang telah memberikan ilmunya kepada penulis dari awal hingga akhir

(6)

iii

8. Teristimewa kepada keluarga tercinta, ayah penulis, Kunehem Harahap,

ibu penulis, Tiomarni Situmorang, dan adik penulis, M. Ahmariadi

Harahap, yang telah mengasuh dan membesarkan penulis, serta

memberikan jalan terbaik pada penulis, membimbing dan membiayai serta

mendoakan dan menjadi semangat penulis hingga penulis dapat

menyelesaikan studi ini.

9. Pelatih Syahril WP selaku kepala Pelatih Sekolah Sepakbola (SSB) Patriot

Medan.

10.Terima kasih untuk Ririn Amelia yang selalu membantu dan memotifasi

penulis untuk menyelesaikan skripsi.

11.Terima kasih untuk sahabatku Dany Pranata, Heru Irsan, Ernesto, Oky,

Rozi jr, Rizki, Zul, Agus, Retno, Freddy, Rizki L yang sudah telah

memberikan senyum dan tawa yang selalu membuat penulis terpacu untuk

cepat menyelesaikan studi ini.

12.Rekan-rekan mahasiswa FIK Unimed khususnya PKO’10 Reguler A yang

telah banyak membantu dan memberikan masukan dalam menyusun

skripsi.

13.Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis

ucapkan banyak terima kasih.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini

bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Februari 2016 Penulis,

(7)

iv

A. LatarBelakangMasalah ... 1

(8)

v

1. Populasi ... 41

2. Sampel ... 41

C. Metode Penelitian ... 42

D. Desain Penelitian ... 42

E. Instrumen Penelitian ... 43

F. Teknik Analisis Data... . 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... . 47

A.Deskrips Data Penelitian... . 47

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... . 48

C.Pengujian Hipotesis ... . 50

D.Pembahasan Hasil Penelitian ... . 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... . 53

A.Kesimpulan ... . 53

B. Saran ... . 53

DAFTAR PUSTAKA ... 55

(9)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

1. Desain Penelitian ... 42

2. Maching by Pairing... 43

3. Data Mentah Pre-Test dan Post-Test ... 47

4. Uji Normalitas... ... 48

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

1. Lapangan Sepakbola...11

2. Bola...11

3. Lapangan Permainan Benteng... . 18

4. Variasi Pertama Latihan Bermain Benteng... 19

5. Variasi Kedua Latihan Bermain Benteng...20

6. Variasi Ketiga Latihan Bermain Benteng...21

7. Lapangan Permainan Hadang ... ...24

8. Variasi Pertama Latihan Bermain Hadang...25

9. Variasi Kedua Latihan Bermain Hadang...26

10. Variasi Ketiga Latihan Bermain Hadang...27

11. Penambahan Besar Latihan Secara Bertahap...37

(11)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Uji Validitas Angket Motivasi Kerja Pendidik PAUD ... 67

Lampiran 2 : Perhitungan Uji Validitas dan Reabilitas Motivasi Kerja ... 68

Lampiran 3 : Uji Validitas Angket Kinerja Pendidik PAUD ... 73

Lampiran 4 : Perhitungan Uji Validitas dan Reabilitas Kinerja ... 74

Lampiran 5 : Sebaran Angket Motivasi Kerja Pendidik ... 79

Lampiran 6 : Perhitungan Kategori Motivasi Kerja Pendidik PAUD ... 80

Lampiran 7 : Sebaran Angket Kinerja Pendidik PAUD ... 81

Lampiran 8 : Perhitungan Kategori Kinerja Pendidik PAUD ... 82

Lampiran 9 : Uji Normalitas ... 83

Lampiran 10 : Uji Linieritas Regresi ... 86

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Prestasi dalam berbagai cabang olahraga harus didukung oleh kondisi fisik

yang baik dalam Penguasaan teknis dan faktor psikologis. Dengan memiliki

kondisi fisik yang baik, maka seseorang akan lebih mudah untuk mencapai

prestasi maksimal. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang

dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi yaitu faktor teknik, kondisi fisik, taktik,

strategi, mental, dan kerja sama.

Beberapa unsur-untuk kondisi fisik yang harus dimiliki oleh pemain

sepakbola antara lain ; kekuatan, kelincahan, kecepatan dan kordinasi, tenaga,

power, daya tahan otot, daya kerja jantung paru, kelenturan, keseimbangan, dan

kesehatan olahraga.

Untuk mencapai hasil yang maksimal, kita harus melakukan program latihan

rutin. Sekolah sepakbola (SSB) biasanya selalu melakukan latihan rutin yang

membina anak-anak usia muda untuk menjadi atlet sepakbola yang kelak menjadi

bibit pemain kebanggaan bangsa.

Salah satu sekolah sepakbola (SSB) yang membina atlet muda yang menjadi

program pemerintah adalah sekolah sepakbola (SSB) PATRIOT Medan. Berawal

dengan niat mendidik dan menghindari anak dari kenakalan remaja, Drs Hendra

DS yang sekarang menjabat sebagai anggota DPRD kota medan bersama Fitian

Hamdi, Dedi Supriadi, Alm. Dodi, Syahril WP dan Suharto Samin mendirikan

Sekolah Sepakbola dengan nama Sekolah sepakbola (SSB) PATRIOT Medan.

(13)

2

Sekolah sepakbola (SSB) PATRIOT berdiri sejak tahun 2006 dan sekarang

menjadi tempat berlatih sekitar 500 pemain berbakat.

SSB Patriot Medan ditangani oleh 5 orang pelatih senior yang semuanya

memiliki lisensi C. Mereka adalah Syahril WP selaku kordinator pelatih, Suharto

Samin, Kaliman, Aditio Nugroho dan Ripho Buano. Ditangan mereka, beberapa

prestasi sudah ditorehkan, diantaranya, juara I U-13 Piala Yamaha tahun 2013,

juara I U-14 Batam Champion’s Trophy dikota Batam tahun 2013, juara I U-15

Piala Surya Putra Syawal CUP IV, dan lain sebagainya.

Sekolah sepakbola ini mempunyai jadwal latihan yang terprogram dengan

materi latihan yang bervariasi dan latihan dilakukan 3 kali dalam seminggu, yaitu

hari Senin, Rabu, dan Jum’at. Materi latihan dimulai dari pemanasan dan latihan

intinya adalah penekanan pada teknik dasar sepakbola seperti passing, controlling,

dribbling, shooting, dan heading.

Program latihan yang diberikan untuk pemula dan remaja junior berbeda.

Program latihan untuk pemula lebih menekankan pada teknik dasar sepakbola

seperti menendang dan menggiring bola, sedangkan untuk junior selain latihan

teknik dasar, pelatih juga menekankan pada latihan fisik, seperti daya tahan,

kecepatan, kelincahan dan reaksi.

Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan sekolah sepakbola (SSB)

Patriot Medan saat melakukan latihan maupun saat mengikuti pertandingan,

peneliti mengamati para pemain kurang lincah dalam pergerakannya, baik

pergerakan pada saat menguasai bola ataupun tanpa bola, terutama saat melewati

(14)

3

Pelatih Sekolah Sepakbola (SSB) Patriot Suharto Samin menuturkan, “untuk

menangani pemain muda tidaklah mudah. Kebanyakan anak-anak masih lebih

banyak bermain dari pada belajar. Mereka main-main dan ketawa-ketawa. Ya, kita

sabar sambil mengarahkannya”.

Pada Sekolah Sepakbola (SSB) Patriot Medan, peneliti melihat pelatih selalu

memberikan latihan-latihan yang monoton yaitu bentuk-bentuk latihan yang selalu

sama pada saat memberi latihan, sehingga perkembangan anak dapat terhambat

karna tidak adanya rasa senang dalam melakukan latihan-latihan yang diberikan

oleh pelatih. Kebanyakan juga pelatih sekarang jika diperhatikan dalam

memberikan materi latihan, pelatih lebih banyak memberikan latihan taktik

bermain sepakbola dan juga memberikan ceramah kepada pemain saat melatih,

terutama pada pelatih-pelatih sokolah sepakbola. Hal ini berdampak pada saat

pertandingan-pertandingan uji coba ataupun kompetisi sedang berlangsung,

anak-anak tersebut terlihat kurang lincah dalam pergerakannya.

Kelincahan merupakan suatu gerakan yang dominan pada permainan

sepakbola, kelincahan juga sangat dibutuhkan pada saat melewati lawan, baik

pergerakan yang dilakukan saat menguasai bola ataupun tanpa bola. Terlihat

kelincahan pemain masih kurang dan terlihat kaku yang mengakibatkan pemain

kurang mampu pada saat melewati lawan. Karena pada saat latihan anak-anak

tidak didasari dengan perasaan senang dan hanya diberikan latihan yang bersifat

monoton atau latihan yang sama setiap latihan dan tidak didasari dengan latihan

(15)

4

Dalam hal ini peneliti mengangkat sebuah masalah yaitu dalam olahraga

khususnya sepakbola pada pemain usia 12 – 14 tahun. Pada usia dini, anak-anak

masih cenderung suka bermain atau permainan dalam rangka pelajaran penjas,

sehingga anak-anak melakukan permaina itu dengan rasa senang. Karena rasa

senang ini, maka anak-anak akan mengungkapkan keadaan pribadinya yang asli

pada saat mereka bermain, baik itu berupa watak asli maupun kebiasaan yang

telah membentuk kepribadiannya.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dengan bermain orang dapat

mengaktualisasikan potensi aktifitas manusia dalam bentuk gerak, sikap, dan

perilaku. Untuk itu peneliti memberi suatu bentuk permainan untuk meningkatkan

kelincahan para pemain sepakbola SSB Patriot Medan Tahun 2015, Sebab

kelincahan sangat mendukung dalam permainan sepak bola.

Dispora Kota Medan (2004 : 209) menjelaskan bahwa “Olahraga tradisonal

ada beberapa bentuk permainan yaitu egrang, gebug bantal, terompah panjang,

tarik tambang, hadang, patok lele, benteng, dagongan, sumpitan, dan gasing”.

Dari uraian diatas, peneliti memilih dua bentuk latihan dari permainan

tradisional yang dapat meningkatkan kelincahan pemain SSB Patriot Medan

Tahun 2015. Permainan tradisional yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Bermain Benteng dan Bermain Hadang.

Kegiatan pendidikan yang dilaksanakan dijenjang usia muda terutama

olahraga, merupakan suatu usaha yang membantu mengembangkan pertumbuhan

dan perkembangan anak pada masa muda, sesuai dengan masa pertumbuhan dan

(16)

5

atau semakin baiknya fungsi organ tubuh untuk melakukan gerakan ataupun

melakukan kegiatan.

Karakteristik perkembangan fisik ini perlu dipelajari dan dipahami karena

akan memiliki aplikasi tertentu bagi penyelenggaraan pendidikan olahraga. Selain

itu juga diyakini bahwa pertumbuhan fisik anak dapat memberikan pengaruh

terhadap perkembangan keperibadian anak secara keseluruhan keanekaragaman

aktifitas fisik melalui gerakan yang dinyatakan dalam bentuk bermain.

Untuk meningkatkan gerak motorik anak, sebaiknya diberi kesempatan untuk

beraktifitas dalam bentuk bermain. Hal ini dapat meningkatkan keseimbangan

fisik, mental, dan moral, juga dapat mendorong imajinasi anak, menambah daya

ingat dan kesempatan bernalar, serta menyalurkan hasrat dorongan untuk

bergerak.

Mencermati permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan suatu

penelitian tentang: “Perbedaan Pengaruh Latihan Bermain Benteng dengan

Latihan Bermain Hadang terhadap kelincahan Pada Atlet Putra Sepakbola Usia 12

– 14 Tahun Sekolah Sepakbola (SSB) Patriot Medan Tahun 2015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan dari latar belakang masalah, maka

masalah yang akan diteliti dapat diidentifikasi, yaitu ; Faktor apa sajakah yang

menyebabkan kurangnya kelincahan pada pemain? Bentuk latihan yang

bagaimanakah yang dapat meningkatkan kelincahan pemain? Apakah faktor

(17)

6

bermain Benteng dan bermain Hadang dapat meningkatkan kelincahan pada

pemain sepakbola?

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari masalah yang lebih luas dan interpretasi yang berbeda,

maka perlu adanya pembatasan masalah yang diteliti yaitu “Perbedaan Pengaruh

Latihan Bermain Benteng dengan Latihan Bermain Hadang terhadap kelincahan

pada atlet putra sepakbola usia 12 - 14 tahun SSB Patriot Medan Tahun 2015”

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari identifikasi masalah yang dikemukakan, maka dirumuskan

masalah yang diteliti, yakni :

1. Apakah ada pengaruh Latihan bermain Benteng terhadap peningkatan

kelincahan pada atlet putra sepakbola usia 12 - 14 tahun SSB Patriot Medan

Tahun 2015?

2. Apakah ada pengaruh Latihan bermain Hadang terhadap peningkatan

kelincahan pada atlet putra sepakbola usia 12 - 14 Tahun SSB Patriot Medan

Tahun 2015?

3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya antara Latihan bermain Benteng dan

Latihan Bermain Hadang terhadap peningkatan kelincahan pada atlet putra

sepakbola usia 12 - 14 tahun SSB Patriot Medan Tahun 2015?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah serta rumusan

(18)

7

1. Untuk mengetahui pengaruh Latihan bermain Benteng terhadap peningkatan

kelincahan pada atlet putra sepakbola usia 12 - 14 tahun SSB Patriot Medan

Tahun 2015.

2. Untuk mengetahui pengaruh Latihan bermain Hadang terhadap peningkatan

kelincahan pada atlet sepakbola usia 12 - 14 tahun SSB Patriot Medan Tahun

2015.

3. Untuk mengetahui mana yang lebih besar pengaruhnya antara Latihan

bermain Benteng dan bermain Latihan Hadang terhadap peningkatan

kelincahan pada atlet putra sepakbola usia 12 - 14 tahun SSB Patriot Medan

Tahun 2015.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru olahraga sebagai bahan masukan dalam pembelajaran materi

sepakbola.

2. Bagi pelatih sepakbola sebagai bahan masukan tentang latihan permainan

benteng dan permainan hadang terhadap kelincahan dan kecepatan pemain

sepakbola.

3. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat pecinta olahraga tentang permainan

benteng dan permainan hadang terhadap kelincahan dan kecepatan pemain

sepakbola.

4. Bagi mahasiswa dapat mengembangkan penulisan ini untuk penelitian

(19)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian,

maka penelitian mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan bermain benteng terhadap

peningkatan hasil kelincahan pada atlet sepakbola usia 12-14 tahun

sekolah sepakbola (SSB) Patriot Medan tahun 2015/2016.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan bermain hadang terhadap

peningkatan hasil kelincahan pada atlet sepakbola usia 12-14 tahun

sekolah sepakbola (SSB) Patriot Medan tahun 2015/2016.

3. Latihan bermain benteng lebih besar pengaruhnya dari pada latihan

bermain hadang terhadap peningkatan hasil kelincahan pada atlet

sepakbola usia 12-14 tahun sekolah sepakbola (SSB) Patriot Medan tahun

2015/2016.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Sebagai masukan atau manfaat bagi para pembina olahraga, pelatih

olahraga khususnya pelatih sepakbola.

2. Kepada para pembaca, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan

dalam pengembangan teknik-teknik dalam cabang olahraga sepakbola.

(20)

54

3. Bagi para pembinaan dan pelatih diharapkan bermanfaat sebagai dasar

untuk meyakinkan bahwa latihan bermain benteng dan latihan bermain

hadang dapat meningkatkan hasil kelincahan dalam permainan sepakbola

4. Sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian dalam menyusun

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Bompa, T. 2009. Theory and Methodology of Training. Dubuque: Hunt Publishing Company

Dilanisa, 2001. Permainan Tradisional

Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Medan, 2004. Permainan Olahraga Tradisional

FIFA. 2009/2010. Laws of the game.

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta

Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta

Mielke, Danny. 2007. Dasar-Dasar Sepakbola (Soccer Fundamental). Alih bahasa Eko Wahyu Setiawan. Pakar Raya PT. Intan sejati.

Muchtar, Remy. 1989. Sepakbola Pembinaan Pemain. Medan: IKIP

Nossek, Yosef. (1982). Teori Umum Latihan. Institut Nasional Olahraga Lagos.

Nurhasan. 1986. Tes dan Pengukuran. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud

Sajoto, M. 1998. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Sucipto(1999/2000). Sepakbola. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Gambar

Tabel
Gambar                                                                                                  halaman

Referensi

Dokumen terkait

plantarum dalam meningkatkan kandungan enzim Cu,Zn-SOD di jaringan hati tikus, baik pada kelompok yang diberi EPEC maupun tidak.. Kata kunci: Probiotik, Cu,Zn-SOD,

Dari hasil sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan beberapa varietas berpengaruh nyata terhadap parameter bobot kering akar (Tabel 8) dan berpengaruh tidah nyata

Berdasarkan pada kondisi tersebut, maka Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Mitra Wacana Women Resource Centre (WRC) sebagai Pusat Layanan Informasi Perempuan berupaya

Susu murni adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah

[r]

W.H dan Smith D.D, (1978) dalam bukunya yang berjudul “ Predicting Rainfall Erosion Losses a Guide to Conservation Planning ” menyebutkan bahwa analisa

1) Bagaimana kondisi aktual usaha budidaya pendederan ikan lele dumbo di Kecamatan Ciseeng. 2) Bagaimana alokasi penggunaan input yang optimal agar tercapai tingkat keuntungan

Aktifitas penambangan timah skala kecil (Tambang Inkonvensional) merupakan alternatif pekerjaan sebagian masyarakat di Kabupaten Bangka sampai saat ini. Aktifitas tersebut