• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran radiografi Ehlers-Danlos Syndrome pada rongga mulut.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Gambaran radiografi Ehlers-Danlos Syndrome pada rongga mulut."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

GA

AMBAR

r Sarjana K

(2)

 

Fakultas Kedokteran Gigi

Bagian Radiologi Dental

Tahun 2010

Kartika Utami

Gambaran radiografi Ehlers-Danlos Syndrome pada rongga mulut iv+24halaman

Ehlers-Danlos Syndrome adalah suatu penyakit herediter yang jarang terjadi pada jaringan ikat (connective tissue) dan memiliki manifestasi pada rongga mulut. Prevalensi penyakit Ehlers-Danlos Syndrome ini kira-kira 1 dari 5000 tiap kelahiran. Mula-mula ditandai dengan penyakit kulit dan kelainan pada sendi, dimana kondisi

kulit mengalami hiperplastic dan mudah memar. Tidak hanya itu, kelainan juga terjadi pada aliran darah.

Manifestasi pada rongga mulut berupa sering terjadinya periodontitis, luxaxio

pada TMJ, rasa nyeri, dan krepitasi. Adanya Gorlin’s sign, tidak adanya frenulum labialis dan frenulum lingualis.

Karakteristik gambaran radiografi berupa adanya kehilangan tulang alveolar

yang disebabkan periodontitis, pulp stone, dilaserasi akar dan hipodonsia serta multiple impaksi pada gigi.

Peranan dokter gigi penting mendiagnosa penyakit ini. Dokter gigi perlu

mengetahui secara jelas gambaran Ehlers-Danlos Syndrome sehingga dapat memberikan perawatan yang tepat kepada pasien. Prognosis penyakit ini tergantung

pada keparahan yang diderita pasien.

(3)

 

r Sarjana K

(4)

 

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan

di hadapan tim penguji skripsi

Medan, Juli 2010

Pembimbing : Tanda tangan

(5)

 

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji

Pada tanggal Juli 2010

TIM PENGUJI

(6)

 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa skripsi ini telah selesai disusun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Kedokteran Gigi di

Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini penulis ingin mengucapkan rasa hormat dan

terima kasih kepada orang tua tercinta, Ayahanda Ahmad Syofyan, S.E., M.Si dan

Ibunda Suharsih yang senantiasa mendoakan, menyayangi, membimbing, dan

mendukung penuh baik moril maupun materil, semangat dan motivasi kepada penulis

sehingga mampu menyelesaikan pendidikan ini. Penulis juga mengucapkan rasa

sayang yang tidak terhingga kepada adik-adik ku M.Faqih L dan Jihan H Putri atas

dukungan dan perhatiaanya.

Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof. Nazruddin,drg.,Ph.d.,Sp.Ort. dekan FKG USU.

2. H. Amrin Tahir, drg., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

meluangkan waktu dalam memberikan masukkan, bimbingan, motivasi dan perhatian

kepada penulis dalam menyelesaikan skipsi ini.

3. Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp.RKG., selaku Ketua Departemen Radiologi

dan dosen penguji skipsi yang memberikan saran dan masukan sehingga skripsi ini

dapat menjadi lebih baik lagi.

(7)

 

4. Lidya Irani Nainggolan, drg., atas saran dan masukan sehingga skripsi ini

dapat menjadi lebih baik lagi

5. Seluruh staf pengajar dan karyawan Departemen Radiologi Dental beserta

staf pengajar lainnya di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumetera Utara.

6. Sumadhi, drg,. Ph.D selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan perhatian dan motivasi kepada penulis selama menjalani pendidikan di

FKG USU.

7. Sahabat-sahabat terbaik ku Evi, Fitri, Nova, Rahmi, Una, Riza, Ona dan

dr. Luthfi Alfinsyah yang telah banyak memberikan bantuan dan motivasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh teman-teman angakatan ’06 atas kebersamaan, dukungan, dan

semua hal yang telah diberikan kepada penulis selama menjalani perkuliahan.

Dengan kerendahan hati penulis berharap semoga skripsi ini dapat

memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi pengembangan ilmu

penegetahuan.

Medan,30 Juli 2010

Penulis,

(8)

 

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ...

HALAMAN PERSETUJUAN ...

HALAMAN TIM PENGUJI ...

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

BAB 2 DEFENISI, ETIOLOGI, DAN KLASIFIKASI EHLERS-DANLOS SYNDROME 2.1. Defenisi... 3

2.2. Etiologi ... 3

2.3. Klasifikasi ... 4

BAB 3 GAMBARAN KLINIS EHLERS-DANLOS SYNDROME DAN GAMBARAN RADIOGRAFIS DI RONGGA MULUT 3.1. Gambaran Klinis ... 6

3.2. Gambaran Histologis ... 11

3.3. Gambaran Radiografi ... 13

BAB 4 PERAWATAN DAN PROGNOSIS ... 17

BAB 5 KESIMPULAN ... 21

(9)

 

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Hyperextensibiliti kulit... 6

2. Atropikscar ... 6

3. Hipermobiliti sendi ... 7

4. Pasien pada posisi frontal dan lateral. Terlihat mata besar, hidung sempit, telinga berlobus, kulit kepala dan rambutnya tipis ... 7

5. Penderita Ehlers-Danlos Syndrome tipe VIII yang mengalami kelainan pada gingiva. Gingiva mengalami resesi pada gigi anterior… 8

6. Hipoplasia enamel ... 9

7. Gorlin’ssign ... 10

8. Palatal yang berbentuk seperti kubah,dalam dan sempit ... 10

9. Luksasio mandibula ... 10

10. Tidak ada lingual frenulum ... 11

11. Tidak ada labialfrenulum inferior dan lingual frenulum ... 11

12. (a) Bagian semitipis pada reticular dermis pada pasien. ( b) reticular normal ... 12

13. (a) Gambaran melintang dari serat kolagen pada reticular dermis dari seorang pasien. (b) kontrol ... 12

14. Adanya pulp stone pada gigi molar ... 13

15. Dentinal dysplasia pada Ehlers-Danlos Syndrome ... 13

(10)

 

17. Kehilangan tulang alveolar yang disebabkan periodontitis ... 15

18. Tidak adanya gigi premolar dua atas pada penderita Ehlers-

Danlos Syndrome yang berumur 12 tahun ... 15 19. Gambaran panoramic dislokasi condilus kiri pada anak usia 16 tahun. 16

(11)

 

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

(12)

 

BAB 1 PENDAHULUAN

Ehlers-Danlos Syndrome merupakan suatu penyakit herediter yang jarang terjadi pada jaringan ikat (connective tissue) dan memiliki manifestasi pada rongga mulut. Kelainan ini mempengaruhi jaringan ikat,terutama kulit,sendi dan pembuluh

darah. Dengan adanya mutasi genetik mengganggu produksi kolagen, yang

merupakan komponen utama dari jaringan ikat. Manifestasi klinisnya berupa

hypermobilitas sendi, hyperextensibility dan hiperelastic kulit, dan kerapuhan kulit, sehingga sering terjadinya memar. Ehlers-Danlos Syndrome ini sangat banyak memiliki komplikasi berupa kelainan perdarahan.1,3,4,5,7,8,9,10

Ehlers-Danlos Syndrome memiliki delapan tipe utama dan memiliki tipe lainnya. Delapan tipe Ehlers-Danlos Syndrome diklasifikasikan menurut gejala,

fenotip, dan tanda-tanda. Manifestasi klinis masing-masing tipe berbeda-beda. Pada tipe classic (tipe I-III) menyajikan manifestasi yang umum dari sindrom ini dan pada tipe lainnya (tipe IV-VIII) menyajikan manifestasi yang bervariasi.4

Manifestasi dirongga mulut juga banyak terjadi, seperti pada jaringan

(13)

 

dirongga mulut sehingga peranan dokter gigi penting dalam mendiagnosa penyakit

ini.1,3,4,8

Tulisan ini diharapkan dapat membantu dan memberikan pengetahuan lebih

lanjut kepada dokter gigi , sehingga dokter gigi dapat mengetahui secara jelas

(14)

 

BAB 2

DEFENISI,ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI

2.1 Defenisi

Ehlers-Danlos Syndrome adalah suatu penyakit herediter yang jarang terjadi pada jaringan ikat (connective tissue) dan memiliki manifestasi pada rongga mulut. Mula-mula ditandai dengan penyakit kulit dan kelainan pada sendi, dimana kondisi

kulit mengalami hyperelastic dan mudah memar. Tidak hanya itu, kelainan juga terjadi pada aliran darah. 1,2,3,4,7,9,10,12 Menurut literatur sindrom ini pertama kali di

temukan pada seorang pemuda Spanyol, yang mana dia mampu meregangkan

otot-otot kulit dadanya dari sebelah kanan ke sudut kiri mandibula.1

Pada tahun 1901, Edvard Ehlers seorang ahli kulit melaporkan seorang pasien dengan kondisi sendi longgar, hyperplastic dan kecenderungan mudah memar pada kulit dan pada tahun 1908 Henri-Alexandre Danlos menggambarkan seorang pasien dengan kulit yang tipis dan hiperplastik serta menggambarkan “molluscoid pseudotumors” pada pasien luka memar yang kronik pada jaringan yang mudah rusak.1,3,8

2.2 Etiologi

Penyebab dari Ehlers-Danlos Syndrome adalah kelainan pada gen yang mengendalikan pembentukan jaringan ikat (kolagen), yaitu mutasi dari gen

(15)

 

protein yang berinteraksi dengan kolagen. Kolagen menyediakan struktur dan

kekuatan ke connective tissue di seluruh tubuh. Kerusakan dari kolagen dapat melemahkan connective tissue pada kulit, tulang, pembuluh darah dan organ yang merupakan karakteristik dari penyakit ini.2,4,7

2.3 Klasifikasi

Klasifikasi dari Ehlers-Danlos ada dua,berdasarkan Villefranche types dan

Corresponden Berlin types, yaitu : 3

Berdasarkan Villefranche types, yaitu :3 1. Classical (tipe I dan tipe II)

2. Hypermobility (tipe III) 3. Vascular (tipe IV) 4. Kyphoscoliosis (tipe VI)

5. Arthrochalasia (tipe VIIa dan tipe VIIb) 6. Dermatosparaxis (tipe VIIc)

Berdasarkan Corresponden Berlin types, yaitu :3 1. Tipe I (gravis)

2. Tipe II (mitis)

3. Tipe III (hypermobile)

4. Tipe IV (arterial-ecchymotic) 5. Tipe VI (ocular-scoliotic)

(16)

 

8. Tipe VIIc (humandermatosparaxis)

Tipe-tipe lainnya pada Ehlers-Danlos Syndrome, yaitu : tipe V, tipe VIII, tipe IX, tipe X, dan tipe XI. Semua ini sangat jarang dan keberadaanya masih

(17)

 

dan scolios

Gambar 1 ), hyperelas

mbut, tipis d

ngan perdar fisik dan gam

untuk mend

emiliki gam

stic dan hyp

dan rapuh, a

rahan, mud

3,4,7,8,9,10,12,13

ibiliti kulit.3

BAB

adanya distr

dah memar,

3

3

OS SYNDR ONGGA M

is pada rong

agnosa yang

g khas yaitu

ility pada k

ropik skar“ ecchymose

Gambar

ROME DAN MULUT

gga mulut p

g tepat. Pada

u berupa hyp

ada

(18)

 

Ma

pemeriksaa

Pad

terdapat s hypertelor

dan hiperp

Gambar 4

anifestasi kl

an orofasial

da pemerik

skar pada

ism, lengku

plastik pada

4. Pasien pada berlobus, k

linis pada

l, yaitu pem ksaan ekstra

dahi dan

ung hidung

kulit (gamb Gamba

a posisi fronta kulit kepala da

Ehlers-Dan

meriksaan eks a oral man an rambutnya t

nlos Syndro kstra oral da

nifestasi pa

anya luxati

pit, telinga b biliti sendi.3

. Terlihat mat tipis.4

ome dapat an intra oral

ada Ehlers-ions dari berlobus, ra

ta besar, hidun

diketahui

l.1,8

-Danlos Syn

TMJ, epic

ambut yang

ng sempit, tel

dengan

ndrome canthus, g jarang

(19)

 

tal dan TMJ

Pada muko

eriodontal d

al dan ekstr

pembedahan

Periodontiti

ng sering te

kan resesi

sebelum wa

raksi gigi.

n.

is umumnya

rjadi pada E

gingival, g

aktunya.

mbar 5. Pende meng

a adalah sa

Ehlers-Dan

gigi mobilit

erita Ehlers-Da galami kelain galami resesi p

dari mukos

ka disentuh

an perawata

n mungkin

alah satu m

nlos Syndrom

ti dan hilan

anlos Syndrom nan pada g pada gigi anter

sa, jaringan

h oleh instr

an seperti p

sulit untuk

manifestasi p

me (gambar ngnya gigi

me tipe VIII y

k dikontrol

(20)

 

Pada gigi te

in menunjuk

hal ini kem

Pada gigi pr

i rapuh dan

tidak hadira

Kelainan p

mandibula d

merasakan l

erdapat hyp

kkan struktu

mungkinan

remolar dan

n kadang-ka

annya gigi (h

at lentur. Se

ng hidung m

gan 8-10% d

-langit mulu

pada TMJ

dan dislokas

lemah, nyeri Gam

poplasia ena

ur yang tid

terjadi kare

ut (palatal)

(Temporo

si mandibul i, trismus, c

mbar 6. Hipop

amel (gamb dak teratur d

ena adanya

emiliki fissu

ya mikrodon

) dan supern

dari pender

gan lidah m

si.

biasanya b

Mandibular

la secara be

clicking, crep

plasia enamel.

bar 6) dan d

dengan tubu

gangguan

ur yang dala

nsia, serta k

numerary te

rida

Ehlers-mereka (Gorl

erbentuk va

r Joint), se

erulang (gam

pitation, dan 16

aulted (kuba

eperti sublu

(21)

 

7. M

memiliki li

Gambar 7. G

Menurut ha

ingual frenu

Gorlin’ssign.3

asil peneliti

ulum (gamb 3

Ga

ian pada p

bar 10)dan l

Ga

ambar 9. Luksa

enderita Eh labial frenul

ambar8. Pal kub

asio mandibul

hlers-Danlo lum inferior

latal yang bah,dalam dan

la.1

os Syndrom r (gambar 1 berbentuk n sempit.8

e tidak 1).

(22)

 

ri jaringan.

kan mikros

rmal, sedang Ga

Gambar 11. Ti

RAN HISTO histologi dar

Terdapat a

skop cahay

gkan reticul ambar 10. Tida

idak ada labia

OLOGI ri polypi me abnormalita

ya dan elek

lar dermis l ak ada lingual

alfrenulum inf

enunjukkan

as jaringan

ktron menu

ebih tipis d frenulum.3

ferior.6

granulisasi

yang tidak

unjukkan te

an lebih ban

inflamasi ak

k spesifik. D

ekstur dari

nyak serat k

kut dan

Dengan

papilla

(23)

 

kan dengan

mbar 12. (a) B nor

mbar 13. (a) G seora

rmal. Serat

l tampak leb

ngan meng ang pasien. (b)

elastic ret

bih berkelok

ggunakan m

terpisah, kej

mal (gamba

pis pada reticu

intang dari ser ) kontrol.19

ticular derm

k-kelok dari

mikroskop e

jadiannya le

ar 13).5,19

ular dermis pa

rat kolagen pad

mis lebih b i pada derm

elektron gag

ebih tinggi p

da pasien. ( b)

da reticular de

anyak dan,

mis normal (g

gal untuk m

pada serrate

(24)

 

ihat adanya

5).1 Pada be

n gambaran

Gambar

Gambar 14. A

15. Dentinal

OGRAFI i periapikal

(gambar 14

oran kasus d

da Ehlers-D

Adanya pulp st

dysplasia pad

pada pende

4), dilaseras

ditemukan a

Danlos Synd

tone pada gigi

da Ehlers-Dan

erita

(25)

 

Pad

mengalami

bentuk pal

sulit untuk

ligamen sty

G

Pad

mengalami

Periodontit

tipe VIII.1,

da gambara

i impaksi s

latal yang se

k tumbuh (

ylomandibu

Gambar 16. M

da penderi

empit dan se

erupsi) den

ular (gambar

Menunjukkan

pada ligamen

ita Ehlers-D

itis yang me

kan karakter

afi panoram

tiple (gamb

eperti kubah

ngan baik. S

r 16).8

adanya gigi

n stilomandibu

Danlos Sy

enyebabkan

ristik di rong

mik, dapat

bar 16). Imp

h,hal ini me

Selain itu j

impaksi seca

ular.8

yndrome tip n kehilangan

gga mulut p

melihat a

paksi multi

enyebabkan

uga terdapa

ara multiple d

pe VIII b

n tulang alv

pada Ehlers

adanya gig

iple terjadi

(26)

 

Gambar

Pad

berjenis k

maksila (g

Ga

r 17. Kehilang

da gambar

elamin pere

ambar 18) .

ambar 18. Tid Syndr

gan tulang alv

radiografi p

empuan d

1

dak adanya du rome yang ber

eolar yang dis

pasien Ehle

dibawah ini

ua gigi premo rumur 12 tahu

sebabkan perio

ers-Danlos

, terlihat ti

olar atas pada un.1

odontitis.5

Syndrome

idak adanya

a penderita E

berumur 12

a 2 gigi pr

Ehlers-Danlos

2 tahun

(27)

 

Kel

mandibula

lemah, nye

dilihat seca

Ga

lainan pada

a dan dislok

eri, trismus

ara klinis da

ambar 19. Gam

a TMJ (Temp kasi mandib

s, clicking, an radiograf

mbaran panora

poroMandi

bula secara

crepitation, fis.1,3

amic dislokasi

ibularJoint

berulang. B

,dan locking

i condilus kiri

t),seperti sub

Biasanya pe

g (gambar

i pada anak us

bluksasio, lu

enderita mer

19). Hal in

ia 16 tahun.20

uksasio

rasakan

(28)

 

BAB 4

PERAWATAN DAN PROGNOSIS

Perawatan yang diberikan pada penderita Ehlers-Danlos Syndrome hanya sebagai perawatan pendukung. Tidak ada obat-obatan yang dapat menyambuhkan

penyakit tersebut. Menjaga kestabilan sistem kardiovaskular, terapi fisik, terapi pekerjaan, dan menggunakan alat ortopedik (contoh : kursi roda dan bracing), merupakan perawatan pendukung. Terapi fisik dan terapi pekerjaan mengajarkan

pada individu cara memperkuat otot-otot sekitar sendi dan membantu mencegah atau

membatasi kerusakkan agar tidak terjadi cedera.7,18

Dokter dapat menganjurkan pemakaian braces untuk menstabilkan sendi, pembedahan pada sendi mungkin diperlukan suatu waktu untuk memperbaiki

kerusakkan sendi yang disebabkan oleh dislokasi yang berulang. Dokter juga dapat

berkonsultasi dengan ahli terapi untuk membantu memperkuat otot-otot dan untuk

mengajarkan pada penderita bagaimana menggunakan dan melestarikan sendi

mereka, yang berguna untuk mengurangi memar dan meningkatkan penyembuhan

luka, dengan mengkonsumsi vitamin C 1-4 gram per hari.7,14

Untuk meringankan gangguan yang disebabkan oleh Ehlers-Danlos Syndrome

tipe classic (tipe I-III) diusulkan dengan menggunakan kombinasi suplemen gizi. Berbeda dengan obat-obatan sintetis konvensional yang memiliki efek yang tidak diinginkan. Suplemen yang digunakan untuk meningkatkan asupan tubuh memiliki

keamanan dalam hal toksisitas yang rendah dan pada umumnya tidak berinteraksi

(29)

 

Table 1. Terapi Ehlers-Danlos Syndrome Dengan Suplemen Gizi.14

Symptom Suplemen Gizi Dose

Joint injury/arthritis Glucosamine 1500 mg/day

Scoliosis/ Osteoporosis/ Bone fracture

Vitamin C MSM/silica

Calsium/vitamin K Magnesium

750 mg/day 1500 mg/3 mg/day 500 mg/35 µg/day 200 mg/day

Muscle weakness/ Fibromyalgia/ Sciatica

Carnitine Coenzyme Q10

250 mg/day 100 mg/day

Fragile skin/ Bruising/ Poor healing

Vitamin C MSM plus silica

As above As above

Bleeding/ Varicose veins

Vitamin C Pycnogenol

As above 80 mg/day

Raynauds syndrome/ Mitral valve prolapse

Coenzyme Q10 As above

Periodontitis Coenzyme Q10 As above

Inflammation/pain γ – linolenic acid 240 mg/day

Exhaustion/depression Coenzyme Q10 As above

Ehler-Danlos Syndrome memiliki manifestasi ke rongga mulut, yang harus diberi perawatan. Perawatan yang dilakukan sesuai dengan kerusakan yang

ditimbulkan. Perdarahan yang berlebihan yang disebabkan kelainan vascular sering terjadi pada gingiva, hal yang umum terlihat ketika menyikat gigi dan selama

(30)

 

Pada saat ini, tidak ada agen khusus dan standart perawatan untuk mengontrol

perdarahan atau profilaksis perioperatif pada Ehlers-Danlos Syndrome.3

Dalam perawatan ortodonti perlu diperhatikan pada waktu menggerakkan gigi

ke posisi yang kita inginkan, hal ini dapat menimbulkan ulserasi mukosa yang disebabkan posisi braket dan meningkatkan resiko migrasi yang lebih cepat dan

mobiliti gigi.3,4,9

Perawatan endodontik harus memperhatikan peningkatan pulp stones, kalsifikasi pulpa dan morfologi akar yang abnormal pada perawatan saluran akar

Ehlers-Danlos Syndrome.3,4,9

Table 2. Perawatan gigi pada Ehlers-Danlos Syndrome3

Bedah

Periksa mitral valve prolapsed

Angkat mucoperiosteal flaps dengan hati-hati

Ikatan jahitan di bawah tekanan sedikit lebih besar dari bagian normal jaringan

Peningkatan risiko untuk perdarahan

Pertimbangkan menempatkan prafabrik lempeng akrilik melalui pembedah

Orthodonsi

Peningkatan risiko pada ulserasi mukosa yang berhubungan dengan posisi braket

Peningkatan risiko pada migrasi dan mobilitas gigi Mempertimbangkan jangka waktu

Endodontik

Periksa pulp stone dan morfologi akar abnormal

(31)

 

Prognosis pada penderita Ehlers-Danlos Syndrome tergantung pada tipe

Ehlers-Danlos Syndrome yang mereka derita. Gejala yang diderita sangat bervariasi,bahkan didalam satu sub tipe dan frekuensi komplikasi. Beberapa penderita

ada yang mengabaikan, sementara ada penderita yang sangat membatasi gerak dan

kegiatannya sehari-hari. Bahaya ketidakstabilan sendi, nyeri, dan scoliosis dapat

membatasi gerakan seseorang. Sebagian penderita memiliki masa hidup normal.

Namun penderita dengan keterlibatan kelainan pembuluh darah memiliki peningkatan

(32)

 

BAB 5 KESIMPULAN

Ehlers-Danlos Syndrome adalah suatu penyakit herediter yang jarang terjadi pada jaringan ikat (connective tissue) dan memiliki manifestasi pada rongga mulut.. Mula-mula ditandai dengan penyakit kulit dan kelainan pada sendi, dimana kondisi

kulit mengalami hiperplastik dan mudah memar. Tidak hanya itu, kelainan juga terjadi pada aliran darah.

Ehlers-Danlos Syndrome memiliki delapan tipe yang sering terjadi dan ada beberapa tipe tambahan lainnya. Tiap tipe pada Ehlers-Danlos Syndrome memiliki gambaran klinis yang berbeda-beda. Gambaran klinis yang ada seperti hipermobility

sendi, hiperplastic dan hiperelastic pada kulit, mudah memar pada kulit dan adanya kelainan perdarahan.

Pada Ehlers-Danlos Syndrome memiliki banyak manifestasi klinis dirongga mulut, tidak hanya ada manifestasi secara klinis tetapi dilihat dari gambaran

radiogarafi terdapat kehilangan tulang alveolar yang disebabkan periodontitis,

impaksi gigi yang multiple yang disebabkan palatum yang sempit, kalsifikasi pada

ligament stylomandibular dan pulp stone. Banyak laporan kasus menyatakan hampir semua penderita Ehlers-Danlos Syndrome memiliki pulp stone.

Perawatan pada Ehlers-Danlos Syndrome hanya menggunakan perawatan pendukung, karena penderita tidak dapat disembuhkan. Perawatan pendukung berupa

konsumsi suplemen nutrisi, mencegah terjadinya trauma dan perawatan rongga mulut

(33)

 

DAFTAR PUSTAKA

1. Letourneau Y, Perusse R, Buithieu H. Oral Manifestasi of Ehlers-Danlos Syndrome: J Dent Assoc; 2001 : 67(6): 334-330.

2. Anonymous. Ehlers-Danlos Syndrome.

http://geneticcondition=ehlersdanlossyndrome.htm(03 maret 2010).

3. Abel M D, Carrasco L R. Ehlers-Danlos Syndrome : classifications, oral manifestations, and dental considerations : Oral Surg Oral Med Oral Patho Oral Radio Endod ; 2006 : 102(5) : 590-582.

4. Badauy C M, Gomes S S, Filho M S, Chies J A. Ehlers-Danlos Syndrome (EDS) Type IV. Review of The Literature: Clin Oral Invest ; 2007 : 11 : 187-183.

5. Dyne K M, Zuccarello L V, Bacchella L, Lanzis G, Cetta G. Ehlers-Danlos Syndrome Tipe VIII: biochemical, stereological and immunocytochemical studies on dermis from a child with clinical signs of Ehlers-Danlos Syndrome and a family history of premature loss of permanent teeth: British Journal of Dermatology; 1993: 128: 485-463.

6. Felice C D, Toti P, Maggio G D, Parrini S, Bagnoli F. Absence of Inferior Labial And Lingual Frenula in Ehlers-Danlos Syndrome: The Lancet; 2001: 357: 1502-1500.

7. Anonymous . Ehlers-Danlos Syndrome.

(34)

 

8. Pourshahidi S, Ebrahimi H, Zenouz A T, Tadbir A A. Oral Manifestations of Ehlers-Danlos Syndrome and Presentation of a Case: Iranian Red Crescent Medical Journal; 2009: 11(2): 209-206.

9. Norton L A, Assael L A. Orthodontic and Temporomandibular Joint Considerations in Treatment of Patients with Ehlers-Danlos Syndrome: Am J Orhtod Dentofac Orthop; 1997: 111: 84-75.

10.Arun T, Nalbantgil D, Sayinsu K. Orthodontic Treatment Protocol of Ehlers-Danlos Syndrome Tipe VI: Angel Orthod; 2006: 76: 183-117.

11.P L Robert, Bricker S L, Cottone J L, Baker B L. Oral Diagnosis, Oral Medicine, and Treatment Planning. Philadelphia: WB Saunders Company.1984: 187.

12.Shafer W G, Hine M K, Levy B M, 4ed. A Textbook of Oral Pathology. Philadelphia: WB Saunders Company.1983: 848-847.

13.Gibilisco J A, 5ed. Stafne’s Oral Radiographig Diagnosis. Philadelphia: WB Saunders Company.1985: 35-34.

14.Mantle D, Wilkins R M, Preedy V, A Novel Therapeutic Strategy for Ehlers-Danlos Syndrome Based on Nutritional Supplements: Medical Hypotheses ; 2005: 64: 283-279.

15.Germain D P. Ehlers-Danlos Syndrome Type IV: Orphanet Journal of Rare Diseases; 2007: 2(32): 9-1.

16.Anonymous. Enamel Hipoplasia.

(35)

 

17.Whaiters E, 4ed. Essentials of Dental Radiography and Radiology. London: Elsevier.2007: 305-229.

18.Anonymous. Ehlers-Danlos Syndrome.

http://www.ehlersdanlosnetwork.orgcauses-symptoms.html.html (30 maret

2010.

19.Thomas D M, Wright J LW, Soucek S, Shalom A S. Ehlers-Danlos Syndrome: Aural Manifestations and Treatment: American Journal of Otolaryngology; 1996: 17(6): 433-432.

(36)

 

LAMPIRAN

Arterial ecchymotic : jalan keluar darah dari pembuluh darah pecah ke

jaringan sekitarnya untuk membentuk tempat ungu atau

hitam-dan-biru pada kulit.

Arthrochalasia : relaksasi atau kelemasan suatu sendi.

Cigarette paper skin : kulit yang seperti kertas rokok.

Dentinal dysplasia : gangguan genetik gigi, biasanya menunjukkan warisan

dominan autosom. Hal ini ditandai dengan adanya email

normal tetapi dentin atipikal dengan morfologi pulpa

abnormal.

Dermatosparaxis : Sebuah cacat mewarisi dalam sintesis kolagen yang

disebabkan oleh kekurangan peptidase procollagen. Hasil

dalam kerapuhan, dan kelemahan hyperelasticity kulit.

Dilaserasi : kelainan bentuk pada gigi karena terjadinya gangguan

pada saat pembentukan gigi, sehingga gigi melengkung

membentuk kurva atau sudut pada bagian mahkota atau

akar.

Ecchymoses : bercak perdarahan yang kecil.

Elastic reticular dermis : lapisan kulit yang elastic.

Epicanthus : lipatan kulit vertical pada sisi hidung, kadang-kadang

menutupikantus sebelah dalam. Lipatan ini terdapat

(37)

 

dan kadang-kadang merupakan anomali bawaan pada

orang lain.

Gorlin’s sign : Tanda-tanda adanya gorlin (dapat menyentuh ujung

hidung mereka dengan lidah).

Hematoma : Sebuah kebocoran lokal darah dari pembuluh darah ke

jaringan di dekatnya, biasanya terbatas dalam jaringan

atau organ; khususnya, pembengkakan lokal yang

dihasilkan oleh efusi darah di bawah kulit, yang mungkin

gumpalan dan menghitamkan yang terkena daerah.

Hyperextensibility : Perpanjangan sendi di luar rentang normal gerak.

Hypermobilitas sendi : Pergerakan sendi yang lebih luas.

Hypodonsia : tidak adanya beberapa gigi.

Hypoplasia enamel : penipisan pada enamel.

Hypertelorism : Jarak abnormal antara dua pasang organ.

Hypotonia otot : Jaringan otot yang mengecil. keadaan tonus otot rangka

berkurang.

Kyphoscoliosis : Menggambarkan lengkungan abnormal pada tulang

belakang kedua pesawat coronal dan sagital. Ini adalah

kombinasi dari kyphosis dan scoliosis.

Mikrodonsia : Ukuran gigi yang tidak normal (gigi lebih besar dari

normal

Pulp stone : batu pada pulpa atau pengapuran pulpa.

(38)

 

Scoliosis :tulang belakang yang melengkung sisi ke sisi

Gambar

Gambar
Gambar 44. Pasien pada
Gambar 7.  Gorlin’sG
Gambar 11. Tiidak ada labiaal
+4

Referensi

Dokumen terkait

Menurut White, Blazer, dan Fillenbaum (1990) dalam Blazer (2000), tidak ada hubungan antara gejala-gejala depresi dengan usia. Pada penelitian yang pernah dilakukan,

Penelitian ini merupakan penelitian survai dengan pendekatan explanatory research yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi petugas imunisasi terhadap

Pengaruh Sumber Informasi Petugas Kesehatan terhadap Perilaku Wanita Usia Subur dalam Deteksi Dini Kanker Serviks (Pemeriksaan Pap smear) Berdasarkan hasil analisis

Universitas Sumatera Utara... Universitas

modal fisik tahun sebelumnya (X 1(t-1) ), investasi yaitu pengeluaran pemerintah di sektor kesehatan dan pendidikan tahun sebelumnya (X 2(t-1) ) dan angkatan kerja produktif (X 3

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi campak pada bayi mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori baik

Untuk melakukan penghapusan data caranya adalah dengan memilih data pembelian yang akan dihapus, yaitu dengan menyorot data pembelian pada tabel datagrid

kelainan pada fasilitas maupun peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik