• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Pasal 58 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Studi di POLRES Blitar)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Pasal 58 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Studi di POLRES Blitar)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam aktivitasnya setiap hari, manusia mempergunakan jalan raya. Jalan raya yang merupakan jalan dalam bentuk apapun yang terbuka untuk lalu lintas umum, sudah menjadi salah salah satu kebutuhan pokok bagi warga masyarakat. Dengan mempergunakan jalan raya, secara tidak langsung warga masyarakat tersebut terkena peraturan peraturan mengenai lalu lintas maupun angkutan jalan raya.

Agar fungsi jalan raya sebagai salah satu kebutuhan pokok masyarakat dalam bertransportasi benar benar berfungsi, maka diperlukan peraturan – peraturan tertentu mengenai ketertiban maupun keamanan atau keselamatannya.1

Membangun kesadaran hukum masyarakat bukan hanya tugas aparat penegak hukum, tetapi menjadi tanggung jawab bersama untuk menuntaskan program pembangunan bangsa yang berkesinambungan.

Sebagai negara yang berdasarkan atas hukum, dalam mencapai tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara terutama pencapaian kesejahteraan masyarakat dalam pembangunan sebagai amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sistem lalu lintas dan angkutan jalan memiliki peran strategis sebagai sarana memperlancar arus transportasi barang dan jasa. Lalu lintas dan Angkutan Jalan (selanjutnya disingkat LLAJ) harus dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan,

1

(2)

kesejahteraan, ketertiban berlalu lintas dan angkutan jalan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, otonomi daerah, serta akuntabilitas penyelenggaraan negara.

Secara filosofis, hukum diundangkan untuk menciptakan keteraturan dan keteraturan akan membawa situasi kehidupan masyarakat yang tertata sesuai dengan beban, hak, dan tanggung jawabnya. Menciptakan keteraturan tidak sesempit yang kita bayangkan selama ini yang sering mengidentikkannya dengan keamanan dan ketertiban. Tetapi lebih dalam lagi, keteraturan adalah berjalannya fungsi – fungsi sosial dari tiap – tiap individu atau komponen yang ada dalam sebuah komunitas yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.2

Di sinilah urgensi dari sebuah peraturan perundang – undangan yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan keamanan dan ketertiban, tetapi akan menuntut masyarakat dalam sebuah situasi yang memungkinkan berlangsungnya sistem kehidupan social yang lebih terarah untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Selain diperlukan juga penetapan suatu aturan umum yang bersifat seragam dan berlaku secara nasional serta dengan mengingat ketentuan lalu lintas yang berlaku secara internasional.

Maka dari itu dibuatlah UU No. 22 Tahun 2009, undang – undang tersebut dibuat untuk menggantikan undang – undang yang lama yaitu UU No. 14 Tahun 1992 yang dirasa tidak layak dalam menanggulangi berbagai macam pelanggaran yang mungkin dilakukan oleh para pengguna jalan.

Diberlakukannya UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Umum pada tahun 2010 lalu merupakan sebuah terobosan yang dilakukan untuk menekan angka pelanggaran lalu lintas di Indonesia. Keberadaan Undang-undang tersebut memungkinkan masyarakat takut untuk melakukan pelanggaran lalu

2

(3)

lintas, hal ini dikarenakan di dalam Undang-undang tersebut memuat sanksi denda yang cukup mahal dan juga berat bagi pelanggarnya. Sebagai contoh dalam pasal

58 yang berbunyi : “ Setiap Kendaraan Bermotor yang dioperasikan di Jalan

dilarang memasang perlengkapan yang dapat mengganggu keselamatan berlalu lintas “. Para pelanggarnya dapat dikenakan sanksi seperti yang terdapat di pasal 279 yang berbunyi : “Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di

Jalan yang dipasangi perlengkapan yang dapat mengganggu keselamatan berlalu lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah). Penerapan undang – undang secara tidak langsung menyebabkan para pengguna jalan / kendaraan bermotor lebih berhati hati dalam memasang berbagai macam aksesoris yang ada di kendaraannya. Contohnya saja, pemakaian knalpot free flow/brong serta pemasangan lampu yang menyilaukan pengendara lain. Pelanggaran ini secara tidak langsung akan memecah konsentrasi pengendara lain akibat bunyi berisik yang ditimbulkan knalpot free flow/brong lampu menyilaukan tersebut akan membahayakan keselamatan lalu lintas.

(4)

mengalami cidera kepala yang cukup parah. Sedangkan pengendara Spm mengalami luka-luka ( LR ).

Kasus ini sudah ditangani oleh Unit Laka Sat Lantas Kebumen ( Brigadir M. Khamdun ) dan Pengendara Spm telah dimintai keterangan oleh petugas.3

Mengendarai kendaraan bermotor bagi masyarakat terkadang tidak hanya karena kebutuhan alat transportasi, melainkan juga menunjukkan nilai kebanggaan bahkan juga menunjukkan strata ekonomi yang bersangkutan. Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah toko yang menjual berbagai macam aksesoris dan suku cadang kendaraan bermotor yang juga telah mengantongi ijin dari pemerintah, yang pada intinya maksudkan agar kendaraan bermotor tersebut dapat terlihat lebih bagus dan menawan.

Apalagi pada era globalisasi seperti sekarang semakin meningkatnya kesejahteraan, kehidupan serta sifat konsumtif masyarakat Indonesia telah pula mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, yang salah satunya adalah kemajuan di bidang sarana transportasi yang menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat disemua lapisan. Hal tersebut diwujudkan dengan membeli berbagai macam jenis kendaraan roda dua maupun roda empat secara terus menerus, menyebabkan kepadatan di jalan raya, disertai dengan berbagai macam peralatan kendaraan yang dipasang dan tidak standard, semakin membahayakan pengendara lain dan potensi terjadinya kecelakaan semakin besar.

Hal tersebut tentu saja haruslah diikuti dengan rasa menjunjung tinggi peraturan lalu lintas yang berlaku agar resiko kecelakaan para pengguna jalan raya dapat berkurang serta dapat mewujudkan pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan

3

(5)

Jalan yang aman, selamat, tertib, lancar, dan terpadu dengan moda angkutan lain untuk mendorong perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, serta mampu menjunjung tinggi martabat bangsa dan terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya bangsa, serta terwujudnya penegakan hukum dan kepastian hukum bagi masyarakat.4

Agar tujuan tersebut dapat diwujudkan, maka semua semua elemen masyarakat diharapkan untuk bisa turut serta membantu aparat kepolisian dalam mewujudkan tujuan mulia seperti yang dikemukakan diatas.

Berdasarkan hal - hal yang diuraikan dalam latar belakang di atas menjadi pendorong bagi penulis untuk melakukan penelitian guna penyusunan skripsi yang berjudul :

PENERAPAN PASAL 58 UNDANG UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN ( Studi di POLRES Blitar )

B. Rumusan Permasalahan

Dalam suatu penelitian, perumusan masalah merupakan hal yang penting, agar dalam penelitian dapat lebih terarah dan terperinci sesuai dengan tujuan yang dikehendaki, adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk – bentuk pemasangan perlengkapan yang dapat mengganggu keselamatan berlau lintas yang dikaitkan dengan Pasal 58 Undang – Undang Nomor Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

4

(6)

2. Apakah faktor-faktor yang dihadapi oleh para penegak hukum dalam penerapan pasal 58 Undang–Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ?.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis tentang Bagaimana bentuk – bentuk pemasangan perlengkapan yang dapat mengganggu keselamatan berlau lintas yang dikaitkan dengan Pasal 58 Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

2. Untuk mengetahui Apakah faktor-faktor yang dihadapi oleh para penegak hukum dalam penerapan pasal 58 Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ?.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan keilmuan baik dari aspek Akademis maupun Praktis, diantaranya :

1. Secara Akademis

Penelitian ini berkaitan dengan penulisan skripsi sehingga penelitian ini dapat memberikan acuan kepada semua pihak yang berkepentingan. 2. Secara Praktis

(7)

mereka sendiri maupun bagi pengguna jalan lain. Selain itu, dengan diberlakukannya peraturan tersebut, akan membuat para pengguna jalan tertib dalam berlalu lintas, dan menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas.

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penulis dalam menelaah dan mengetahui implementasi penerapan Pasal 58 Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan ( studi kasus di Polres Blitar )

F. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data – data valid yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini, maka penulis menggunakan metode sebagai berikut :

1. Metode Pendekatan

Metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode pendekatan yuridis sosiologis (Socio legal research) yang merupakan penelitian hukum yang menggunakan data sekunder sebagai data awalnya, yang kemudian di lanjutkan dengan data primer atau data lapangan.

2. Penentuan Lokasi

(8)

3. Sumber Data

Data yang digunakan adalah data sekunder dan di dukung oleh data primer, dan data sekunder di peroleh dari :

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari lokasi penelitian atau data yang bersumber atau berasal dari pihak – pihak yang masih memiliki korelasi dengan permasalahan yang sedang diteliti.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data pelengkap yang diperoleh secara langsung dari literatur, laporan-laporan, dokumen dokumen, buku, majalah, buletin, peraturan perundang - undangan, maupun berita-berita sajian media cetak yang berkaitan dengan masala penelitian yang sedang di teliti.

4. Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Pengamatan (Observasi)

Penulis melakukan kegiatan pengamatan secara langsung pada objek penelitian yaitu tentang penerapan pasal Penerapan Pasal 58 Undang –

Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Polres Blitar

b. Wawancara

(9)

pihak yang dianggap mengetahui banyak tentang masalah penelitian. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui Penerapan Pasal 58 Undang –

Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Polres Blitar yang dilakukan terhadap Satuan Lantas Polres Blitar yang penulis anggap sebagai pihak yang bisa dijadikan narasumber tentang Penerapan Pasal 58 Undang–Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Polres Blitar.

c. Studi Pustaka

Studi kepustakan yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung di tunjukkan pada subyek penelitian dalam hal data – data diperoleh dari literatur –literatur dan majalah –majalah maupun berita –berita yang ada pada media cetak maupun media elektronik.

1. Analisa Data

(10)

A. Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini penyusun melakukan proses pengumpulan data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang telah ditentukan. Proses Pengumpulan data harus melibatkan sisi aktor (informan), aktivitas, atau konteks terjadinya peristiwa. Data penelitian kualitatif bukan hanya sekedar terkait dengan kata, tetapi sesungguhnya yang dimaksud dengan kata, tetapi sesungguhnya yang dimaksud dengan data dalam penelitian kualitatif adalah segala sesuatu yang diperoleh dari yang dilihat, didengar dan diamati.

B. Reduksi data (data reduction)

Dalam tahap ini penulis melakukan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data kasar yang diperoleh dari catatan – catatan di lapangan selama meneliti dan dari hasil pengamatan serta wawancara untuk memilih informasi mana yang dianggap sesuai dengan masalah yang menjadi pusat penelitihan di lapangan.

C. Penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclution drawing/ verification),

(11)

G. Sistematika Penulisan

Pada penelitian ini, penulis membagi pembahasan ke dalam empat bab, dimana setiap bab dibagi atas beberapa sub-bab, sistematika penulisannya secara singkat adalah sebagai berikut:

BAB I : Berisi tentang isi latar belakang, rumusan, tujuan penulisan/penelitian, kegunaan penulisan/penelitian, metode penulisan/penelitian, dan sistematika penulisan/penelitian

BAB II : Berisi diskripsi atau uraian tentang bahan-bahan teori, doktrin atau pendapat sarjana, dan kajian yuridis berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, kajian terdahulu terkait topik atau tema yang diteliti.

BAB III :Berisi tentang hasil penelitian yang telah dikaji dan dianalisis secara sidtematis berdasarkan pada kajian pustaka sebagaimana dalam Bab II

(12)

PENERAPAN PASAL 58 UNDANG UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

( Studi di POLRES Blitar )

PENULISAN HUKUM

Oleh :

RYAN EKA PRATAMA 201010110311109

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

(13)
(14)
(15)

KATA PENGANTAR

Assaalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan tugas akhir ini dengan judul “PENERAPAN PASAL 58

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 Tahun 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (STUDI DI POLRES BLITAR)”.

Dengan selesainya penulis mengerjakan tugas akhir ini, perkenankanlah penulis menyampaikan rangkaian ucapan terima kasih yang mendalam kepada orang yang berjasa dan senantiasa memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, diantaranya ialah:

1. Jatiran, SH., M.H (Alm) dan Lies Herawati Setyaningtyas, sebagai orangtua yang selalu mendoakan yang terbaik bagi penulis.

2. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Sulardi, S.H., M.S.i selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang beserta jajaran Pembantu Dekan atas segala pengabdiannya selama penulis menjadi mahasiswa;

(16)

perkuliahan sehingga dapat mengakhiri perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang ini dengan lancar;

5. Kepada yang terhormat, Bapak Sidik Sunaryo, SH., M.S.i., M.Hum, selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Tongat, SH., M.Hum, selaku pembimbing II, yang penuh kesabaran meluangkan waktu dan tenaga serta pemikirannya dalam membimbing penulis, hingga terselesaikannya penulisan tugas akhir ini;

6. Segenap Bapak dan Ibu dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang;

7. Segenap Bapak dan Ibu yang bertugas di Tata Usaha Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang;

8. Sony Setia Darmawan, my brother;

9. Sahabatku, Bendol, Erik, Heri, Luky, Ustad serta teman-teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu;

10.Teman teman kuliah Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010. Terima kasih diskusi, tawa, dan bahagia bersama kalian; 11.Kost line-up (Aldy, Mexand, Yopi), BCT squad (Aconk, Londo, Simbun),

Kebo, dan Poppy;

12.Seluruh orang baik pada saya dan orang yang membenci saya. Inilah pahit manisnya kehidupan.

(17)

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas akhir ini masih banyak kekurangan baik dari segi pembahasan materi dan penulisannya, karena keterbatasan pengetahuan dan data dari penulis, dengan itu penulis menerima semua kritik dan saran yang akan menjadikan Tugas Akhir ini semakin baik. Semoga Tugas Akhir ini mampu memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, 5 Februari 2015 Penulis

(18)

DAFTAR ISI

Lembar Cover/Sampul Dalam... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pengesahan Majelis ... iii

Surat Pernyataan Penulisan Hukum Bukan Plagiat ... iv

Ungkapan Pribadi dan Motto ... v

Abstraksi ... vi

Abstract ... vii

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi... xi

Daftar Tabel ... xiii

Daftar Lampiran ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Permasalahan ... 6

C.Tujuan Penelitian ... 6

D.Manfaat Penelitian ... 6

1. Secara Akademis ... 7

2. Secara Praktis ... 7

E. Kegunaan Penelitian ... 7

F. Metode Penelitian ... 7

1. Metode Pendekatan ... 7

2. Penentuan Lokasi ... 8

3. Sumber Data... 8

4. Metode Pengumpulan Data ... 8

5. Analisa Data ... 9

G.Sistematika Penulisan ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Tentang Penerapan Hukum ... 12

1. Konsep Pengertian tentang Penerapan Hukum ... 12

2. Konsep Penerapan Hukum oleh Lembaga Kepolisian... 21

B. Tinjauan Tentang Konsep Lalu Lintas ... 22

1. Pengertian Lalu Lintas ... 24

2. Konsep Uraian Mengenai Undang – Undang Lalu Lintas ... 27

3. Unsur – Unsur Lalu Lintas ... 29

3.1Manusia Sebagai Pengguna... 30

3.1.1 Pengemudi ... 30

3.1.2 Penumpang. ... 31

3.1.3 Pejalan Kaki. ... 32

3.2Kendaraan. ... 33

3.2.1 Peralatan Kendaraan Bermotor ... 34

4. Jalan... 36

(19)

5.1Perencanaan Lalu Lintas... 38

5.2Pengaturan Lalu Lintas... 39

5.3Pengawasan Lalu Lintas... 39

5.4Pengendalian Lalu Lintas ... 39

5.5Hak Planggar Lalu Lintas... 40

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Deskripsi Bentuk-Bentuk Pemasangan Perlengkapan yang Dapat Mengganggu Keselamatan Berlalu Lintas……….……..41

B. Deskripsi Faktor-faktor yang Dihadapi oleh Para Penegak Hukum dalam Penerapan Pasal 58 Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan………...59

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 71

(20)

DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat Bukti Penelitian dari POLRES Blitar; 2. Surat Tugas Akhir;

3. Kartu Kendali Bimbingan Tugas Akhir;

(21)

DAFTAR PUSTAKA Buku:

Andrew R. Cecil.(et.al.,).2011.Penegakan Hukum Lalu – Lintas. Bandung. Nuansa.

Budiono Sandi. 2007. Menuju Equality Before The Law (sebuah catatan kecil). Sumenep. Penerbit Diva Press.

Muladi dan Barda Nawawi Arief. 2010. Teori-Teori dan Kebijakan Pidana. Bandung. Alumni.

Rinto Raharjo. 2014. Tertib Berlalu Lintas. Yogyakarta. Shafa Media. Satjipto Rahardjo. 2000. Masalah Penegakan Hukum. Bandung. Sinar Baru. Soerjono Soekanto. 1983. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penegakan

Hukum. Jakarta.PT Raja Grafindo Persada.

Soerjono Soekanto. 1984. Pusat Penelitian dan Pengembangan Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara (Editor). Jakarta. CV Rajawali.

Sudikno Mertokusumo. 2001. Penemuan Hukum. Yogyakarta. Liberty. Internet:

Satlantas Kebumen. Info Lalu Lintas. http://unitlakakebumen.wordpress.comtaginfo-lakapage5 diakses tanggal 26 Maret 2014 pukul 16.00 WIB

LBH Jakarta Legal Aid And Institute. Implementasi Penerapan Pasal 58 Undang-undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Jalan Raya.

http://web.lbhjakarta.or.id/blog/2013/04/04/implementasi-undang-undang-nomor-22-tahun-2009-tentang-lalu-lintas-dan-angkutan-jalan-raya/ diakses tanggal 25 Maret 2014 pukul 15.00 WIB

Nursela Senjariani. 2014. Etika Penegakan Hukum yang

Berkeadilan.http://nursellasenjariani.blogspot.com/2014/04/etika-penegakan-hukum-yang-berkeadilan.Diakses tanggal 12 November 2014

P. Yeri Eka. 2012. “Penerapan Polisi Resort Ponorogo Dalam Penanggulangan Judi

(22)

Krisnaptik. Hukum Kepolisian. http://krisnaptik.wordpress.com/polri-4/hukum-kepolisian/hukum-kepolisian-2/ Diakses Tanggal 16 Oktober 2014 Pukul 23.00 WIB.

Inneke Putra, Etika Berlalu

Lintas.http://innekeputra.wordpress.com/2012/07/08/etika-berlalu-lintas/ diakses tanggal 5 April 2014 Pukul 12.30 WIB

Djajoesman. 1976. Lalu Lintas http://umbangs.blogspot.com/2012/06/pengertian-lalu-lintas.html. diakses tanggal 12 Juni 2014 Pukul 11.15 WIB

Undang – undang Lalu Lintas. Implementasi Undang – undang Nomor 22 Tahun 2009. http://undangundanglaulintas.blogspot.com/2013/06/implementasi-uu-nomor-22-tahun-2009.html. Diakses tanggal 14 Juli 2014 Pukul 13.00 WIB

Djaja. Tertib Lalu Llintas Hak dan Kewajiban Anak Orang Tua dan Anak http://djadja.wordpress.com/2013/09/10/tertib-lalu-lintas-hak-dan-kewajiban-anak-orang-tua-serta-masyarakat/ diakses tanggal 20 April 2014 Pukul 08.00 WIB

Galeri Pustaka. Manusia Sebagai Unsur Pembentuk Lalu Lintas.

http://www.galeripustaka.com/2013/05/manusia-sebagai-unsur-pembentuk-lalu.html. Diakses tanggal 7 Juni 2014 Pukul 09.00 WIB Wikipedia. Jalan. http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan. Diakses Tanggal 16 Juni

Pukul 03.00 WIB

Wikipedia. Lalu Lintas. http://id.wikipedia.org/wiki/Lalu_lintas. Diakses tanggal 1 Juli 2014 Pukul 22.00 WIB

Mahendra Sanjaya. 2014. Pelanggaran Berlalu Lintas.

mahendra-sanjaya.blogspot.com. Diakses tanggal 2 Januari 2015 Pukul 22.00 WIB

Perundang-undangan:

Undang-Undang Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Republik Indonesia. Wawancara:

Referensi

Dokumen terkait

IV. Kebutuhan Fasilitas Penampung ... Diameter Pipa ... Sumur Pembersth ... Tanki Penampung Minyak ... Bak Lumpur dan Buangan Solid Lainnya .... Tabel2 1 Kuantitas

doktrin-doktrin yang terkait dengan Ijarah Muntahiya Bit Tamlik (IMBT) sehingga dapat ditemukan konsep hukum mengenai Hak Tanggungan yang dipegang oleh Bank Syariah dalam

Maka definisi konsepsioanl dari penelitian ini adalah kinerja pegawai SAMSAT dalam pemberian pelayanan publik pada kantor SAMSAT Pembantu Samarinda Seberang dimana

Sedangkan dari hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa persepsi atas harga ber- pengaruh nyata negatif terhadap permintaan sayuran segar di Alpha Supermarket Semarang,

sosiologi, siswa, dan guru teman sejawat variasi gaya mengajar guru dalam meningkatkan minat belajar siswa sudah cukup baik, hal ini terbukti dari hasil tiga kali

komunal terpanggil untuk hubungan yang benar dan penuh kasih dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain dan penciptaan. Dalam prosesnya terdapat tiga pertumbuhan pada naradidik; 1)

Lantaran itu, kata-kata dalam syair Tari Saman sebagai penanda budaya Gayo, yang diwujudkan pada gerak para penari yang bervariasi dalam tempo irama kadang lembut, kadang

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh economic valueadded, profitabilitas, leverage, dan earning per share terhadap return sahampada perusahaan oil &