• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR

PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN PETISAH

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Disusun Oleh: SITI NURUL MAULIZA

110921020

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk diperbanyak dan dipertahankan oleh:

Nama : Siti Nurul Mauliza

NIM : 110921020

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Judul : Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Produktivitas Kerja

Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

Medan, Mei 2013

Dosen Pembimbing Ketua Departemen

Drs. Kariono, M.Si Drs. M. Husni Thamrin Nst, M.Si

NIP. 19560831198601100 NIP. 196401081991021001

Dekan,

FISIP USU MEDAN

Prof. Dr. Badaruddin, M.Si

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan panitia penguji skripsi Departemen Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

oleh:

Nama : Siti Nurul Mauliza

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Judul : Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

Yang dilaksanakan pada:

Hari :

Tanggal : Pukul : Tempat :

Panitia Penguji

Ketua : Drs. M. Husni Thamrin Nst, M.Si (…...………...)

NIP. 196401081991021001

Anggota 1 : Drs. Kariono, M.Si (…...………...)

NIP. 19560831198601100

Anggota 2 : Dra. Elita Dewi, M.SP (…...………...)

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Puji dan syukur penulis sampaikan kepada

Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang telah diberikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tak lupa shalawat beriring salam kepada

junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menuntut umatnya dari alam

yang gelap menuju alam yang terang benderang. Semoga kita mendapat syafa’atnya di

Yaumil Akhir nanti. Amiiin.

Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen

Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

Petisah”. Skripsi ini merupakan sebuah karya tulis yang disusun sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara, khususnya di Departemen Ilmu Administrasi Negara.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu

dengan segala kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritik atau saran yang

sifatnya membangun untuk membuat skripsi ini menjadi sempurna dan lebih baik lagi

sehingga bisa memberi manfaat bagi siapapun yang membacanya.

Dalam kesempatan ini, penulis juga mengucapkan secara istimewa ucapan

terima kasih kepada kedua orang tua, yaitu Ayahanda Mahidin Kamal dan Ibunda Siti Nurul Ainun. Terima kasih atas do’a, perhatian, kasih sayang dan dukungan yang telah diberikan dan tak dapat tergantikan oleh apapun juga di bumi ini sebab karena

perjuangan ayahanda dan ibundalah saya bisa sampai dititik ini dan menjadi seperti

sekarang ini. Untuk kedua adikku, Akbar Ariffianto dan Agung Tri Nugroho.

(5)

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah

membantu, membimbing dan membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena

itu, penulis mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah

memberikan dukungan, antara lain:

1. Bapak Dr. Badaruddin, M.Si, selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu

Administrasi Negara FISIP USU.

3. Ibu Dra. Elita Dewi, M,SP selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi

Negara FISIP USU dan selaku dosen penguji tamu yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk hadir dalam sidang meja hijau.

4. Bapak Drs. Kariono, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah bersedia

memberikan waktu luangnya untuk membimbing saya dalam penyelesaian

skripsi ini.

5. Bapak/ibu Staf Pengajar serta Pegawai Administrasi FISIP USU yang telah

berjasa dalam mendidik penulis dan membantu dalam urusan administrasi

khususnya Kak Dian dan Kak Mega selaku bagian pendidikan FISIP USU.

6. Untuk seluruh karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah yang

telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam

melakukan penelitian.

7. Untuk Rizki Satria Irawan, terima kasih atas dukungannya.

8. Sahabat-sahabat penulis yaitu Singgih, Novi, Kiki, Wulan atas kebersamaan,

keceriaan, kepedulian dan persaudaraan yang indah ini. Sukses buat kita

(6)

9. Adik-adik kos, Oza, Lina, Shinta, Siti, Bita, Upa atas kepedulian, kegembiraan

dan kegilaan yang tak ada habisnya. Happy to know you all.

10.Buat D’Omnz, Desi, Iyuth, Phu, Wina, Ayu, Arin atas persahabatan yang terjalin

hingga saat ini dan seterusnya. Sukses buat kita semuanya.

11.Buat teman-teman sepermainanku, Wiwin, Nena, Frisilia, Agnes Natalya, Desi,

Unn Vina, dan teman lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

12.Teman-teman penulis AN 2012, atas keceriaan, kerja sama dan kebersamaan

selama hampir dua tahun ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Untuk

itu, penulis mengharapkan tanggapan, kritik maupun saran demi kesempurnaan skripsi

ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat yang positif bagi kita.

Medan, Mei 2013

Siti Nurul Mauliza

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

ABSTRAKSI ... x

BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

1.5. Kerangka Teori 5.3.1. Sistem Informasi Manajemen 1.5.1.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen 6

1.5.1.2. Manfaat Sistem Informasi Manajemen… 12

1.5.1.3. Pengolahan Data ………. 13

1.5.1.4. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer……… 14

5.3.2. Produktivitas Kerja 1.5.2.1. Pengertian Produktivitas Kerja……….. 17

1.5.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja……… 19

(8)

1.5.2.3. Pengukuran Produktivitas Kerja... 24

5.3.3. Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Produktivitas Kerja Pegawai………... 25

1.6. Hipotesis……..……… 26

1.7. Definisi Konsep……..……….. 27

1.8. Definisi Operasional……… 28

1.9. Sistematika Penulisan……….. 29

BAB II : METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian ... 31

2.2. Lokasi Penelitian ... 31

2.3. Populasi dan Sampel ... 31

2.4. Teknik Pengumpulan Data ... 32

2.5. Teknik Pengumpulan Skor ... 33

2.6. Teknik Analisa Data……… 35

BAB III: DESKRIPSI KPP PRATAMA MEDAN PETISAH 3.1. Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Petisah ... 38

3.2. Tugas dan Fungsi KPP Pratama Medan Petisah .... 40

3.3. Struktur Organisasi KPP Pratama Medan Petisah . 41

3.4. Gambaran Pegawai KPP Pratama Medan Petisah . 48

BAB IV: PENYAJIAN DATA 4.1. Identitas Responden... 50

4.2. Distribusi Jawaban Responden ... 53

(9)

5.2. Produktivitas Kerja Pegawai ... 74 5.3. Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap

Produktivitas Kerja Pegawai di KPP Pratama

Medan Petisah

5.3.1. Pengujian Hipotesis... 77

5.3.2. Uji Signifikan... 79

5.3.3. Koefisien Determinasi... 79

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan ... 82 6.2. Saran ... 83

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi... 36

Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 50

Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia... 51

Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan. 52

Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja... 53

Tabel 6 Distribusi jawaban responden tentang pegawai yang

sering melakukan pengolahan data/informasi dengan

komputer... 54

Tabel 7 Distribusi jawaban responden tentang pemanfaatan

komputer secara maksimal untuk memperoleh

informasi dalam menyelesaikan pekerjaan... 54

Tabel 8 Distribusi jawaban responden tentang penggunaan sistem

komputer dalam sistem informasi untuk mengolah data

dengan cepat dan memperoleh data tepat waktu... 55

Tabel 9 Distribusi jawaban responden tentang penggunaan

program tertentu dikomputer dalam mengolah data... 56

Tabel 10 Distribusi jawaban responden tentang kesulitan yang

dialami pegawai dalam mengoperasikan perangkat

komputer... 56

Tabel 11 Distribusi jawaban responden tentang penerapan

SIM mempengaruhi setiap pengolahan data untuk

(11)

Tabel 12 Distribusi jawaban responden tentang penerapan SIM

yang uptodate terhadap teknologi-teknologi baru

khususnya yang berkaitan dengan pekerjaan kantor... 58

Tabel 13 Distribusi jawaban responden tentang sistem informasi

manajemen sangat mempengaruhi produktivitas dan

kinerja pegawai... 59

Tabel 14 Distribusi jawaban responden tentang penerapan sistem

informasi manajemen dapat meningkatkan kualitas

pelayanan pemerintah kepada masyarakat... 59

Tabel 15 Distribusi jawaban responden tentang penerapan sistem

informasi manajemen sudah baik dan sangat membantu

setiap pekerjaan dan transaksi yang ada... 60

Tabel 16 Distribusi jawaban responden tentang penggunaan sistem

informasi manajemen dapat melakukan pengolahan data

yang cepat dibandingkan dengan cara manual/biasa... 61

Tabel 17 Distribusi jawaban responden tentang pegawai yang

mampu memahami penggunaan SIM ketika pertama

kali disosialisasikan... 61

Tabel 18 Distribusi jawaban responden tentang penerapan SIM

di KPP Pratama Medan Petisah telah membuat proses

pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien... 62

Tabel 19 Distribusi jawaban responden tentang menyukai bidang

pekerjaan yang digeluti saat ini... 63

Tabel 20 Distribusi jawaban responden tentang kesesuaian keahlian 64

(12)

Tabel 21 Distribusi jawaban responden tentang usaha untuk

menyelesaikan pekerjaan dengan pencapaian yang

optimal dan sebaik mungkin... 64

Tabel 22 Distribusi jawaban responden tentang ketepatan waktu

dalam menyelesaikan pekerjaan... 65

Tabel 23 Distribusi jawaban responden tentang dorongan dari diri

sendiri untuk bekerja lebih baik... 66

Tabel 24 Distribusi jawaban responden tentang sering mengalami

kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga

harus diulang kembali... 66

Tabel 25 Distribusi jawaban responden tentang inisiatif meminta

bantuan dari rekan kerja ketika menemui kendala... 67

Tabel 26 Distribusi jawaban responden tentang memiliki target

dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan... 68

Tabel 27 Distribusi jawaban responden tentang pemberian

penghargaan oleh atasan atas pekerjaan yang

dilakukan... 69

Tabel 28 Distribusi jawaban responden tentang usaha pegawai

untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian... 70

Tabel 29 Distribusi jawaban responden tentang keikutsertaan

pegawai dalam pendidikan dan pelatihan... 70

Tabel 30 Distribusi jawaban responden tentang hasil kerja

pegawai yang telah sesuai standar dan harapan

(13)

Tabel 31 Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden

Berdasarkan Tingkat Pengaruh Sistem Informasi

Manajemen... 73

Tabel 32 Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Berdasarkan

(14)

ABSTRAKSI

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai

Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

Nama : Siti Nurul Mauliza NIM : 110921020

Departemen : Ilmu Administrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Drs. Kariono, M.Si

. Organisasi telah menyadari bahwa informasi adalah kebutuhan mendasar dan telah menjadi sumber daya penting yang harus dikelola dengan baik. Oleh sebab itu, adanya penerapan sistem informasi manajemen maka akan memudahkan untuk memperoleh informasi dengan melakukan pengolahan data-data dengan lebih cepat, akurat, efektif dan efisien. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah menggunakan sistem informasi manajemen berbasis komputer dengan bentuk pengolahan data desentralisasi untuk mendukung produktivitas kerja pegawai menjadi lebih baik lagi. Para pegawai baik bawahan maupun atasan juga difasilitasi perangkat komputer agar pekerjaan kantor dapat diselesaikan dengan efekif dan dapat dengan mudah mengakses informasi.

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem informasi manajemen terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan analisa data kuantitatif, dengan tujuan untuk mencari tahu pengaruh antara variabel x (sistem informasi manajemen) dan variabel y (produktivitas kerja). Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah para pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah sebanyak 45 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner dan pengamatan (observasi). Hipotesis yang digunakan adalah sistem informasi manajemen berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai.

(15)

dipengaruhi oleh sistem informasi manajemen, sedangkan sisanya 44% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak penulis jelaskan di dalam penelitian ini.

(16)

ABSTRAKSI

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai

Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

Nama : Siti Nurul Mauliza NIM : 110921020

Departemen : Ilmu Administrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Drs. Kariono, M.Si

. Organisasi telah menyadari bahwa informasi adalah kebutuhan mendasar dan telah menjadi sumber daya penting yang harus dikelola dengan baik. Oleh sebab itu, adanya penerapan sistem informasi manajemen maka akan memudahkan untuk memperoleh informasi dengan melakukan pengolahan data-data dengan lebih cepat, akurat, efektif dan efisien. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah menggunakan sistem informasi manajemen berbasis komputer dengan bentuk pengolahan data desentralisasi untuk mendukung produktivitas kerja pegawai menjadi lebih baik lagi. Para pegawai baik bawahan maupun atasan juga difasilitasi perangkat komputer agar pekerjaan kantor dapat diselesaikan dengan efekif dan dapat dengan mudah mengakses informasi.

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem informasi manajemen terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan analisa data kuantitatif, dengan tujuan untuk mencari tahu pengaruh antara variabel x (sistem informasi manajemen) dan variabel y (produktivitas kerja). Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah para pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah sebanyak 45 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner dan pengamatan (observasi). Hipotesis yang digunakan adalah sistem informasi manajemen berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai.

(17)

dipengaruhi oleh sistem informasi manajemen, sedangkan sisanya 44% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak penulis jelaskan di dalam penelitian ini.

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Era globalisasi telah memberikan pengaruh terhadap kemajuan dunia dari berbagai

sisi termasuk kemajuan teknologi dan arus informasi yang berkembang secara terus

menerus dengan begitu cepat. Manusia telah dibanjiri oleh banyak data dan informasi

yang dapat diakses secara mudah dengan menggunakan perangkat sistem informasi

seperti komputer, internet, dan lain-lain. Seiring perkembangan zaman, teknologi dan

sistem informasi juga ikut berkembang menjadi lebih canggih dan berdampak positif

bagi masyarakat luas termasuk organisasi baik swasta maupun pemerintah. Organisasi

telah menyadari bahwa informasi adalah kebutuhan mendasar dan telah menjadi sumber

daya penting yang harus dikelola dengan baik. Oleh sebab itu, dengan adanya teknologi

dan sistem informasi maka akan memudahkan untuk memperoleh informasi dengan

melakukan pengolahan data-data dengan lebih cepat, akurat, efektif dan efisien.

Informasi berasal dari suatu data atau fakta yang harus diolah terlebih dahulu yang

memerlukan sistem pengolahan informasi yang disebut dengan Sistem Informasi

Manajemen. Informasi dihasilkan dari data-data yang telah diolah dan disimpan untuk

sewaktu-waktu diperlukan bagi pihak-pihak tertentu. Pengolahan data menjadi

informasi ini umumnya menggunakan sistem informasi yang berbasis komputer

(computer based information system). Kegiatan yang sebelumnya menggunakan

peralatan yang rumit kini digantikan dengan perangkat sistem-sistem komputer.

(19)

kemajuan globalisasi yang menuntut sebuah organisasi untuk lebih cepat tanggap

terhadap banyaknya data dan arus informasi.

Semakin besar sebuah organisasi, maka semakin banyak data yang harus diolah

serta semakin luas jaringan informasi yang harus dikelola. Oleh karena itu, pengolahan

data telah menjadi bagian penting dari Sistem Informasi Manajemen yang akan

mempengaruhi setiap aksi dan aktivitas dari suatu organisasi. Data yang telah diolah

menjadi informasi tersebut akan dimanfaatkan organisasi dalam membuat keputusan,

penunjang pada tugas-tugas rutin, evaluasi terhadap prestasi organisasi serta

kemampuan bersaing dengan para kompetitor lainnya. Para pimpinan dan bawahan pun

tidak dapat bekerja dengan baik apabila informasi yang mereka butuhkan tidak memiliki

mutu yang baik dan informasi bermutu hanya diperoleh dengan adanya pengolahan

data-data yang baik.

Penerapan Sistem Informasi Manajemen juga tidak terlepas dari campur tangan

sumber daya alam manusianya yang kompeten. Sistem informasi manajemen juga tidak

akan berjalan dan terlaksana dengan baik apabila sumber daya manusianya tidak

memiliki kemampuan dalam mengoperasikan sistem informasi. Namun, sumber daya

manusia saja juga tidak cukup untuk terus bertahan dari terpaan persaingan bisnis,

organisasi harus melakukan peningkatan ataupun perbaikan sistem informasi dalam

upaya untuk meningkatkan produktivitas pegawai. Jadi untuk menghasilkan informasi

yang tepat harus didukung oleh sistem informasi manajemen yang baik dan sumber

daya manusia yang kompeten.

Berbeda dengan organisasi swasta yang lebih berorientasi pada komersialisasi,

organisasi pemerintah merupakan organisasi besar yang mewadahi dan melayani

(20)

karena itu, sebuah organisasi pemerintah harus memiliki sumber daya manusia yang

handal dan produktif dengan terus berupaya meningkatkan produktivitas kerja para

pegawai pemerintah. Produktivitas menurut Sulistiani dan Rosidah (2003:199) adalah

menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh

didalam proses produksi, dalam hal ini adalah efisiensi dan efektivitas. Sofo (2003:206)

mengemukakan fokus dari produktivitas bukan pada input tetapi pada proses

meningkatnya output untuk input yang sama atau lebih sedikit.

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah adalah instansi pemerintah

yang bernaung dibawah Departemen Keuangan Republik Indonesia bagian Direktorat

Jenderal Pajak untuk melayani segala urusan perpajakan masyarakat luas di wilayah

Medan Petisah. Yang memiliki visi untuk menjadi institusi pemerintah yang

menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien, dan

dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi. Untuk

mewujudkan visi tersebut, KPP Pratama Medan Petisah mempersiapkan sarana

pendukung yang salah satu diantaranya adalah perbaikan sistem teknologi informasi

yang akurat.

Sistem informasi yang digunakan oleh KPP Pratama Medan Petisah untuk

mengolah data adalah sistem informasi yang berbasis komputer dengan bentuk

pengolahan data desentralisasi. Semua data diinput dan diolah berdasarkan kebutuhan

yang diperoleh dan dilakukan juga penyimpanan agar suatu saat data itu dibutuhkan

tinggal dibuka dengan segera dan cepat. Para pegawai baik bawahan maupun atasan

juga difasilitasi perangkat komputer agar pekerjaan kantor dapat diselesaikan dengan

(21)

terjadi sistem yang error dan kadang kala terjadi kesalahan dalam pemasukan data

sehingga menghasilkan informasi yang salah.

Sebagai organisasi pemerintah yang melayani masyarakat dalam jumlah banyak

dalam hal perpajakan, maka KPP Pratama Medan Petisah dituntut untuk senantiasa

memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan manfaat yang prima

secara cepat saji, tepat fungsi dan didasari informasi dari kualitas data yang dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya. Oleh karena itu jika sistem informasi yang

digunakan perusahaan belum terintegrasi dengan baik, maka dapat mempersulit setiap

bagian untuk mendapat informasi yang tepat dan real-time. Alih-alih meningkatkan

produktivitas, teknologi informasi yang diterapkan dalam sistem informasi manajemen

dapat menjadi investasi yang sia-sia karena tidak terintegrasi dengan baik.

Berdasarkan latar belakang yang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah”.

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang menjadi fokus perhatian peneliti adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

2. Bagaimanakah produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak

(22)

3. Apakah ada pengaruh Sistem Informasi Manajemen (SIM) terhadap

Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

Petisah.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis dalam melakukan

penelitian adalah untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang telah

diidentifikasikan sebelumnya yaitu:

1. Mengetahui bagaimana pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) di

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.

2. Mengetahui bagaimana produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Medan Petisah.

3. Mengetahui seberapa besar pengaruh Sistem Informasi Manajemen (SIM)

terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Medan Petisah.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis, bagi penulis penelitian ini merupakan wahana untuk melatih

dan mengembangkan pengetahuan melalui karya ilmiah.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya bahan penelitian dan

menjadikan sumber bacaan tentang peran sistem informasi manajemen

dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai.

3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan masukan yang

(23)

1.5. Kerangka Teori

1.5.1. Sistem Informasi Manajemen

1.5.1.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen (SIM) memiliki ruang lingkup yang

tertuang pada 3 (tiga) kata pembentuknya yaitu Sistem, Informasi, dan

Manajemen.

a. Sistem.

Menurut Atmosudirdjo dalam Sutabri (2012:17), suatu sistem

terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang

berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga

unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau

pengolahan tertentu. Sedangkan menurut Anwar (2003:4) sistem adalah

komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai

beberapa tujuan.

Sistem didesain untuk memperbaiki atau meningkatkan

pemrosesan informasi. Setelah dirancang, sistem diperkenalkan dan

diterapkan ke dalam organisasi penggunanya. Jika sistem yang diterapkan

itu digunakan maka implementasi sistem dapat dikatakan berhasil.

Sedangkan jika para penggunanya menolak sistem yang diterapkan, maka

sistem itu dapat digolongkan gagal.

b. Informasi

Menurut Nugroho (2008:15), informasi adalah suatu pengetahuan

yang berguna untuk pengambilan keputusan. Informasi yang dihasilkan

(24)

harus dikelola dengan baik. Apabila sebuah perusahaan kurang

memperoleh informasi, maka akan sulit mengontrol sumber daya lain yang

mengakibatkan terganggunya kinerja dan bisa mengalami kekalahan dalam

persaingan dengan para kompetitor.

Menurut Sutabri (2005:35) kualitas suatu informasi tergantung

dari 3 (tiga) hal yaitu:

1) Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau

menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas

mencerminkan maksudnya.

2) Tepat Waktu (timelines)

Informasi yang datang kepada si penerima tidak boleh terlambat.

Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi

karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan

keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka

dapat berakibat fatal bagi organisasi.

3) Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Atau

dengan kata lain informasi tersebut harus sesuai dengan

kebutuhan pihak yang membutuhkan.

c. Manajemen

Hasibuan (2001:2) menyatakan bahwa manajemen adalah ilmu

dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan

(25)

tujuan tertentu. Sedangkan menurut Terry di dalam Hasibuan (2001:2)

manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari

tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian

yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang

telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan

sumber-sumber lainnya.

Menurut Sutabri (2005:53) penggunaan ilmu manajemen

dalam SIM merupakan suatu kemajuan yang luar biasa, dengan cara-cara

pengumpulan informasi yang tidak terorganisasi dan manajemen

berdasarkan pengalaman. Dalam ilmu manajemen, para manajer

diwajibkan menyatakan masalah dan asumsi secara teliti, biasanya dalam

bentuk kuantitas atau suatu ukuran agar mereka dapat memperoleh

uraian lebih baik tentang masalahnya. Bila ini diterapkan pada disain

dari sistem-sistem organisasi dan operasional untuk memecahkan

masalah, ilmu manajemen memanfaatkan volume yang besar dari

pengetahuan manusia dalam berbagai bidang yang berkaitan. Oleh

karena itu, sistem untuk pemecahan masalah (problem solving) dapat

dirancang agar lebih efektif dan lebih efisien bagi seluruh organisasi.

Organisasi dimasa mendatang akan didasarkan pada sistem

informasi dan pengambilan keputusan ketimbang struktur hirarki

wewenang/tanggung jawab yang statis. Tanda bahwa seorang manajer

itu baik adalah kemampuannya menyusun pola seorang organisatoris

dalam pemecahan masalah dan untuk mengembangkan sistem-sistem

(26)

Kebutuhan informasi untuk para manajer harus juga dipenuhi oleh

sebuah sistem informasi untuk para manajemen (SIM). Sistem informasi

manajemen harus dirancang berdasarkan tugas-tugas manajemen,

prinsip-prinsip manajemen, cara dan perangai individual dari para

manajer, serta struktur organisasinya. Selanjutnya, sifat dasar desain

SIM dan cara pelaksanaannya dicerminkan kembali oleh semua anggota

organisasinya untuk memberikan dampak positif kepada para

manajernya serta fungsi organisasinya (Sutabri, 2005:54).

d. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem

informasi yang selain melakukan pengolahan transaksi yang diperlukan

oleh suatu organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan

data untuk fungsi manajemen dan proses pengambilan keputusan. Pada

umumnya, apabila orang membicarakan sistem informasi manajemen,

yang tergambar adalah suatu sistem yang diciptakan untuk melaksanakan

pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu organisasi.

Pemanfaatan data di sini dapat berarti penunjang pada tugas-tugas rutin,

evaluasi terhadap prestasi organisasi, atau untuk pengambilan keputusan

oleh organisasi tersebut.

Menurut McLeod (2007:11) sistem informasi manajemen adalah

adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi

beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Sedangkan menurut

Sutabri (2005:41), SIM merupakan penerapan sistem informasi di dalam

(27)

semua tingkatan manajemen. Menurut Laudon (2005:20) SIM adalah

studi mengenai sistem informasi yang fokus pada penggunaan sistem

informasi dalam bisnis dan manajemen.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa pengertian di atas

adalah SIM merupakan suatu sistem pengolahan data dalam suatu

organisasi yang berfungsi menangani proses pengumpulan, pengolahan,

dan penyimpanan data yang menyajikan informasi yang akurat dan tepat

waktu bagi para pengguna informasi sebagai pendukung pengambilan

keputusan (proses manajerial).

Menurut Kumorotomo (1998:111) syarat-syarat tentang Sistem

Informasi Manajemen yang baik dan lengkap adalah:

1) Ketersediaan

Syarat yang mendasar bagi suatu informasi adalah tersedianya

informasi itu sendiri. Informasi harus dapat diperoleh bagi orang yang

hendak memanfaatkannya.

2) Mudah dipahami

Informasi harus mudah dipahami dan tidak berbelit-belit yang hanya

akan memperlambat proses manajemen.

3) Sesuai

Informasi harus benar-benar sesuai dengan tujuan dan permasalahan

di dalam organisasi.

4) Bermanfaat

(28)

5) Ketepatan waktu

Informasi yang tersedia harus tepat waktu terutama pada saat

organisasi membutuhkan informasi ketika manager hendak membuat

keputusan.

6) Kehandalan

Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan

kebenarannya. Pengolahan data atau pemberi informasi harus dapat

menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang

disajikan.

7) Kebenaran dan keakuratan

Informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan serta informasi

harus jelas secara akurat mencerminkan makna yang terkandung dari

data pendukungnya.

8) Konsisten

Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajian

karena konsistensi merupakan syarat yang paling penting bagi dasar

pengambilan keputusan.

1.5.1.2. Manfaat Sistem Informasi Manajemen

SIM memberikan dukungan dalam pengumpulan informasi atau

perancangan rangkaian alternatif tindakan, memutuskan untuk memilih

tindakan yang terbaik dari alternatif yang tersedia dan melaksanakan

pilihan dan mengawasi hasil kegiatan. Sistem Informasi Manajemen dapat

digunakan secara efektif untuk mendukung setiap tindakan pada proses

(29)

menyimpan informasi yang berkaitan dengan masalah, standar dan situasi

sekarang. Sistem Informasi Manajemen ini juga sangat membantu untuk

merealisasikan keputusan dalam tindakan dan mengawasi tindakan serta

memberikan umpan balik yang berkaitan dengan hasilnya. Dengan

demikian sesungguhnya SIM akan mendukung setiap langkah di dalam

proses pengambilan keputusan dari langkah identifikasi masalah sampai

menetapkan pemilihan solusinya (Kristanto, 2003:27).

1.5.1.3. Pengolahan Data

Menurut Kristanto (2003:8) pengolahan data adalah waktu yang digunakan untuk menggambarkan perubahan bentuk data menjadi

informasi yang memiliki kegunaan. Sedangkan menurut Sutabri

(2005:109) pengolahan data merupakan suatu proses menerima data

sebagai masukan (input), memproses (processing) menggunakan program

tertentu, dan mengeluarkan hasil proses data tersebut dalam bentuk

informai (output). Dengan demikian, pemrosesan data terdiri dari 3 (tiga)

langkah dasar yaitu input, processing, dan output. Tiga langkah ini

biasanya disebut siklus pengolahan data.

Kristanto (2003:9) menggambarkan siklus pengolahan data

sebagai berikut:

Gambar 1. Siklus Pengolahan Data

INPUT PROSES OUTPUT

PENERIMA UMPAN BALIK

(30)

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan

suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukkan

melalui elemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses

menjadi suatu output dan output tersebut adalah informasi yang

dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau penerima,

kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi

terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menjadi

data yang akan dimasukkan menjadi input kembali. Begitu seterusnya.

1.5.1.4. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer

Suatu sistem informasi manajemen yang berbasis komputer

(computer-based management information system) terdiri dari manusia,

perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data dan

prosedur-prosedur organisasi yang saling berinteraksi untuk menyediakan

data dan informasi yang tepat pada waktunya kepada pihak-pihak di dalam

maupun di luar organisasi yang berkompeten (Sutabri, 2005:99). Menurut

Kristanto (2003:8) pengolahan data adalah waktu yang digunakan untuk

menggambarkan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki

kegunaan. Semakin banyaknya data dan kompleksnya aktivitas

pengolahan data dalam suatu organisasi, baik itu organisasi besar maupun

organisasi kecil, maka metode pengolahan data yang tepat sangat

dibutuhkan. Salah satu metode untuk mengolah data adalah dengan media

pengolah data yang menggunakan komputer. Dengan media ini semua

permasalahan yang ada dapat diselesaikan secara cepat baik itu

(31)

fungsi-fungsi lainnya. Selain itu, dengan komputer permasalahan yang ada dapat

diselesaikan dengan sedikit mungkin kesalahan yang akan terjadi.

Secara teknis pelaksanaan SIM Berbasis Komputer meliputi empat

tahapan

pukul 10.00 WIB), yaitu:

1. Input. Perkakas input berfungsi menyediakan data mentah ke

komputer sistem.

2. Pengolahan. Data yang telah diinput kemudian diolah tau diproses

oleh CPU sesuai dengan instruksi-instruksi yang diberikan oleh

perangkat lunaknya.

3. Penyimpanan. Pada saat komputer menjalankan fungsinya, ia

mengalirkan dan menyimpan data dalam ruang elektronik yang

disebut memori.

4. Output. Setelah informasi diperoleh, informasi tersebut diberikan

kepada perangkat output .

Ada pula dikatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen berbasis

komputer adalah suatu Sistem Informasi Manajemen yang menempatkan

perkakas pengolah data komputer dalam kedudukan yang penting. Sutabri

(2005:99) menyatakan beberapa alasan mengapa komputer merupakan

perkakas yang sangat penting di dalam Sistem Informasi Manajemen

modern. Alasan yang pertama berkenaan dengan kemampuan komputer

mengolah data. Perangkat otomatis ini dalam beberapa hal ternyata lebih

(32)

ingat manusia, sekalipun pengambilan keputusan tetap dilakukan oleh

manusia. Alasan yang kedua tentang pentingnya pemakaian komputer

dalam Sistem Informasi Manajemen adalah bahwa teknologi otomasi

melalui komputerisasi sudah tersedia di mana-mana dan dapat diperoleh

dengan mudah dan murah. Sangat disayangkan bila kemampuan finansial

suatu organisasi dan kemampuan aparatnya sudah memungkinkan untuk

mengadakan Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer tidak mau

menyesuaikan diri dengan tuntutan kebutuhan yang mengharuskan

pengolahan data yang cepat dan efisien.

1.5.2. Produktivitas Kerja

1.5.2.1. Pengertian Produktivitas Kerja

Menurut sutrisno (2011:99) produktivitas secara umum diartikan

sebagai hubungan antara keluaran (barang-barang atau jasa) dengan

masukan (tenaga kerja, bahan, uang). Menurut Siagian (2002:54),

produktivitas kerja merupakan kemampuan memperoleh manfaat dari

sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan keluaran yang

optimal, bahkan kalau mungkin maksimal. Kemampuan yang dimaksud

dalam defenisi tersebut tidak hanya berhubungan dengan sarana dan

prasarana, tetapi berhubungan dengan pemanfaatan waktu dan sumber

daya manusia.

Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu

dimensi individu dan dimensi keorganisasian. Dimensi individu melihat

produktivitas dalam kaitannya dengan karakteristik-karakteristik

(33)

mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha

untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Sedangkan dimensi

keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis

antara masukan (input) dan keluaran (out put). Oleh karena itu dalam

pandangan ini, terjadinya peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat

dari aspek kuantitas, tetapi juga dapat dilihat dari aspek kualitas.

Sedangkan menurut Blecher dalam Wibowo (2007:241)

produktivitas kerja adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi

dengan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasikan dengan

membagi keluaran dengan masukan. Menaikkan produktivitas dapat

dilakukan dengan menaiki rasio produktivitas, dengan menghasilkan lebih

banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan

sumber daya tertentu.

Secara sederhana produktivitas organisasi dapat diartikan

terwujudnya sasaran atau tujuan dari suatu organisasi dengan cepat dan

tepat dengan menggunakan berbagai sumber daya ada. Jadi, produktivitas

dalam organisasi kerja yang dihasilkan adalah perwujudan tujuannya,

maka produktivitas berhubungan dengan suatu yang bersifat materil dan

non materil, baik yang dapat dinilai maupun tidak dapat dinilai dengan

uang. Kemudian pada dasarnya produktivitas kerja mencakup sikap yang

memandang hari depan secara optimis dengan penuh keyakinan bahwa

kehidupan ini harus lebih baik dari hari kemarin hasilnya, artinya ada suatu

(34)

Dari keterangan di atas dapat dilihat bahwa peningkatan

produktivitas kerja pegawai dari sebuah kelompok organisasi sangat

kompleks, sehingga dengan demikian dapat dipahami bahwa perihal

pengertian produktivitas kerja adalah perihal yang esensial di dalam

menjalankan kegiatan suatu organisasi, baik organisasi pemerintah

maupun swasta dalam usaha mencapai tujuan organisasi.

1.5.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Dalam analisis MSDM produktivitas pegawai merupakan variabel

tergantung atau dipengaruhi yang ditentukan oleh banyak faktor. Ada

beberapa faktor yang menentukan besar kecilnya produktivitas kerja

(Ambar, 2009:248) antara lain :

1. Knowledge (Pengetahuan)

Pengetahuan dan keterampilan sesungguhnya yang mendasari

pencapaian produktivitas. Ada perbedaan substansial antara

pengetahuan dan ketrampilan. Konsep pengetahuan lebih

berorientasi pada daya pikir dan penguasaan ilmu serta luas

sempitnya wawasan yang dimiliki seseorang. Dengan demikian

pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan baik

yang diperoleh secara formal maupun non formal yang memberikan

kontribusi pada seseorang pada pemecahan masalah, daya cipta,

termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan. Dengan

pengetahuan yang luas dan pendidikan yang tinggi, seorang pegawai

(35)

2. Skills (Keterampilan)

Keterampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis operasional

mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan. Dengan

ketrampilan yang dimiliki seorang pegawai diharapkan mampu

menyelesaikan pekerjaan secara produktif. Ketrampilan merupakan

variabel yang bersifat utama dalam membentuk produktivitas.

Dengan kata lain, jika seorang pegawai memiliki ketrampilan yang

baik maka akan semakin produktif.

3. Abilities (Kemampuan)

Abilities atau kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang

dimiliki oleh seorang pegawai. Konsep ini jauh lebih luas karena

dapat mencakup semua kompetensi. Pengetahuan dan ketrampilan

termasuk faktor pembentuk kemampuan dengan demikian apabila

seseorang mempunyai kemampuan danketrampilan yang tinggi,

diharapkan memiliki ability yang tinggi pula. Melalui kemampuan

yang memadai, maka seseorang dapat melaksanakan aktivitas

dengan tanpa ada permasalahan teknis.

4. Attitude

Sangat erat hubungan antara kebiasaan dan perilaku. Attitude

merupakan suatu kebiasaan yang terpolakan. Jika kebiasaan

terpolakan tersebut memiliki implikasi positif dalam hubungannya

dengan perilaku kerja seseorang maka akan menguntungkan. Arti

yang dimaksud diatas, apabila kebiasaan-kebiasaan pegawai adalah

(36)

pula. Dapat dicontohkan disini misalnya seorang pegawai

mempunyai kebiasaan tepat waktu, displin, simpel, maka perilaku

kerja juga baik, apabila diberi tnggungjawab akan menepati aturan

dan kesepakatan.

5. Behaviors

Dengan demikian perilaku manusia yang juga ditentukan oleh

kebiasaan-kebiasaan yang telah tertanam dalam diri pegawai sebagai

motivasi dalam mendukung kerja yang efektif atau sebaliknya.

Dengan kondisi pegawai tersebut, maka produktivitas dipastikan

dapat terwujud.

Dengan demikian faktor-faktor produktivitas kerja dapat dilihat

sebagai suatu masalah untuk meningkatkan produktivitas kerja yang terdiri

dari aspek-aspek teknik yang yang telah disebutkan di atas sehingga

faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat menjadi

penentu keberhasilan yang harus dipegang teguh oleh semua orang dalam

organisasi.

Tercapainya tujuan organisasi diharapkan tercapai pula tujuan

individu para anggota organisasi tersebut. Suatu organisasi akan berhasil

mencapai tujuan dan sasarannya, apabila semua komponen organisasi

berupaya menampilkan kinerja yang optimal termasuk peningkatan

produktivitas kerja. Seorang pegawai akan bersedia dan termotivasi

meningkatkan produktivitas kerjanya apabila terdapat keyakinan dalam

dirinya bahwa berbagai keinginan, kebutuhan, harapan dan tujuannya

(37)

1.5.2.3. Indikator Produktivitas Kerja

Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi para

karyawan yang berada di perusahaan. Menurut Sutrisno (2011:104) untuk

mengukur produktivitas kerja diperlukan beberapa indikator, sebagai

berikut:

1. Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kemampuan

seorang karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki

serta profesionalisme mereka dalam bekerja. Ini memberikan daya

untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya kepada mereka.

2. Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan

salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun

yang menikmati hasil pekerjaan tersebut. Jadi, upaya untuk

memanfaatkan produktivitas kerja bagi masing-masing yang terlibat

dalam suatu pekerjaan.

3. Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini

dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari

kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya.

4. Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan

kerja. Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan

(38)

tantangannya, pengembangan diri mutlak dilakukan. Begitu juga

harapan untuk menjadi lebih baik pada gilirannya akan sangat

berdampak pada keinginan karyawan untuk meningkatkan

kemampuan.

5. Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah

lalu. Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan

kualitas kerja seorang pegawai. Jadi, meningkatkan mutu bertujuan

untuk memberikan hasil yang terbaik pada gilirannya akan sangat

berguna bagi perusahaan dan dirinya sendiri.

6. Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber

daya yang digunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek

produktivitas yang memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi

karyawan.

1.5.2.4. Pengukuran Produktivitas Kerja

Pengukuran produktivitas kerja pada dasarnya digunakan untuk

mengetahui sejauh mana tingkat efektivitas dan efisiensi kerja karyawan

dalam menghasilkan suatu hasil. Dalam usaha untuk dapat mengukur

tingkat kemampuan karyawan dalam mencapai sesuatu hasil yang lebih

baik dan ketentuan yang berlaku (kesuksesan kerja). Menurut Syarif

(1991:7) tingkat produktivitas kerja karyawan yang dapat diukur adalah :

(39)

a. Penggunaan waktu

Penggunaan waktu kerja sebagai alat ukur produktivitas kerja karyawan

meliputi :

1) Kecepatan waktu kerja

2) Penghematan waktu kerja

3) Kedisiplinan waktu kerja

4) Tingkat absensi

b. Output yaitu hasil produksi karyawan yang diperoleh sesuai produk

yang diinginkan perusahaan.

Pengukuran produktivitas digunakan sebagai sarana untuk

menganalisa dan mendorong dan efisiensi produksi. Manfaat lain adalah

untuk menentukan target dan kegunaan praktisnya sebagai patokan dalam

pembayaran upah karyawan. Tujuan pengukuran produktivitas adalah

membandingkan hasil hal-hal berikut :

1) Pertambahan produksi dari waktu ke waktu.

2) Pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu.

3) Pertambahan kesempatan kerja dari waktu ke waktu.

4) Jumlah hasil sendiri dengan orang lain.

5) Komponen prestasi utama sendiri dengan komponen prestasi utama

orang lain.

Menurut Ravianto (1986:21), alat pengukuran produktivitas

(40)

a. Physical productivity

Physical productivity adalah produktivitas secara kuantitatif seperti

ukuran (Size) panjang, berat, banyaknya unit, waktu dan banyaknya

tenaga kerja.

b. Value productivity

Value productivity adalah ukuran produktivitas dengan menggunakan

nilai uang yang dinyatakan dalam rupiah, yen, won, dollar.

1.5.3. Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Produktivitas Kerja Pegawai

Sistem Informasi Manajemen adalah wujud dari kemajuan teknologi yang

terus berkembang pesat sehingga berperan penting dalam menghasilkan informasi

yang lebih baik dari segi kualitas dan kuantitas untuk mempermudah dan

mendukung aktivitas atau kegiatan organisasi yang banyak dan rumit. Dengan

adanya sistem informasi manajemen maka para pegawai hendaknya dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik dan produktivitas pekerjaannya semakin

meningkat. Sulistiani dan Rosidah (2003:199) mengemukakan bahwa

produktivitas adalah menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil

akhir yang diperoleh didalam proses produksi.

Disamping organisasi membutuhkan tenaga kerja yang handal dan

professional, penggunaan sistem informasi yang berbasis teknologi informasi juga

memberikan pengaruh besar terhadap produktivitas kerja pegawai. Sistem

informasi manajemen dapat menunjang hasil pekerjaan para pegawai menjadi

(41)

Pekerjaan yang dilakukan dengan sistem manual akan lebih banyak menghabiskan

waktu, tenaga dan biaya.

1.6. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yang kebenarannya

perlu diuji serta dibuktikan melalui penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban

yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada

fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiono, 2010:70). Adapun

hipotesis yang dikemukakan penulis adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis Alternatif (Ha)

Ada pengaruh sistem informasi manajemen terhadap produktivitas kerja

pegawai pada kantor pelayanan pajak pratama medan petisah.

2. Hipotesis Nol (Ho)

Tidak ada pengaruh sistem informasi manajemen terhadap produktivitas kerja

pegawai pada kantor pelayanan pajak pratama medan petisah.

1.7. Definisi Konsep

Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan

secara abstrak mengenai kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi

pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 1997:33). Untuk mendapatkan

batasan-batasan yang jelas mengenai variabel-variabel yang akan diteliti, maka penulis

mengemukakan definisi dari beberapa konsep yang digunakan, yaitu :

1. Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem pengolahan data dalam suatu

organisasi yang berfungsi menangani proses pengumpulan, pengolahan, dan

(42)

para pengguna informasi sebagai pendukung pengambilan keputusan (proses

manajerial).

2. Produktivitas Kerja merupakan hasil akhir pekerjaan pegawai, apakah telah sesuai

dengan yang diharapkan atau tidak. Produktivitas mengarah kepada pencapaian

kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas dan

kuantitas.

1.8. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur-unsur yang memberitahukan bagaimana

mengukur suatu variabel sehingga dengan pengukuran tersebut dapat diketahui

indikator-indikator apa saja untuk mendukung analisa dari variabel tersebut

(Singarimbun, 1997:46).

Berikut ini akan diuraikan variabel yang diteliti beserta indikator-indikator yang

dipakai sebagai alat pengukurnya:

1. Sistem Informasi Manajemen sebagai variabel X, indikatornya adalah:

a. Sistem Informasi Manajemen berbasis Komputer, yaitu sistem informasi

pengolah data dengan menggunakan komputer sebagai alat utamanya.

b. Pengolahan Data, yaitu kegiatan utama dari sistem informasi manajemen.

2. Produktivitas Kerja sebagai variabel Y, indikatornya sebagai berikut:

a. Efisiensi, yaitu ukuran untuk membandingkan antara sumber daya yang

digunakan dan hasil yang dicapai.

1. Besarnya sumber daya yang digunakan dalam bekerja

2. Pencapaian hasil pekerjaan yang optimal

(43)

b. Mutu, yaitu kualitas hasil dari pekerjaan seorang pegawai.

1. Keakuratan hasil pekerjaan.

2. Kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan.

3. Ketepatan hasil kerja.

c. Kemampuan, yaitu kesanggupan seorang pegawai dalam melakukan pekerjaan.

1. Keahlian dan keterampilan yang dimiliki.

2. Inisiatif dalam bekerja.

3. Penguasaan ilmu dan wawasan yang luas.

d. Peningkatan hasil yang dicapai, yaitu adanya pertambahan nilai fisik maupun

nonfisik menjadi arah yang lebih baik.

e. Semangat kerja, yaitu dorongan dari dalam diri pegawai untuk bekerja lebih

giat.

f. Pengembangan diri, yaitu usaha untuk menjadikan diri lebih baik dengan

menambah kemampuan dan keterampilan.

1.9. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, definisi konsep, dan

sistematika penulisan.

BAB II METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi dan waktu penelitian,

(44)

BAB III DESKRIPSI LOKAL PENELITIAN

Bab ini berisi gambaran umum tentang objek atau lokasi penelitian yang

relevan dengan topik penelitian.

BAB IV PENYAJIAN DATA

Bab ini berisi hasil-hasil data yang diperoleh dari lapangan dan atau berupa

dokumen yang akan dianalisis serta tentang uraian data-data yang

diperoleh setelah melakukan penelitian untuk dianalisis.

BAB V ANALISIS DATA

Bab ini berisi tentang uraian data-data yang diperoleh setelah melakukan

penelitian.

BAB VI PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang

(45)

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif

dengan analisis data kuantitatif. Menurut Nawawi (2006:67) metode deskriptif yaitu

prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan obyek

yang diselidiki (seseorang, lembaga, masyarakat, pabrik dan lain-lain) sebagaimana

adanya, berdasarkan fakta-fakta yang aktual pada saat sekarang.

Dengan demikian penelitian ini akan menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan

keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari

objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada dan mencoba menganalisis

kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh.

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah, Jl.

Asrama No. 7A Medan.

2.3. Populasi dan Sampel

Sebelum melakukan penelitian, penulis harus menentukan terlebih dahulu populasi

yang akan diteliti. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/ subjek

yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2010:90). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh pegawai negeri sipil yang ada di kantor Pelayanan Pajak

(46)

Menurut Sugiono (2010:91) sampel adalah kelompok kecil yang kita amati dan

merupakan bagian dari populasi sehingga karateristik populasi juga oleh sampel. Untuk

menentukan jumlah sampel yang dipilih digunakan rumus slovin dalam Consuelo G.

Sevilla, dkk., (1993:161), yaitu sebagai berikut:

1 . 2 +

=

e N

N n

Dimana :

N = Ukuran Populasi

n = Ukuran Sampel

e = Nilai kritis yang diinginkan (persen kelonggaran ketidak telitian

karena kesalahan pengambilan sampel)

Dengan rumus tersebut maka dapat dihitung jumlah sampel sebagai berikut :

n = 81 = 45 1 + 81 (0.1)2

dari perhitungan di atas maka sampel yang diambil sebanyak 45 pegawai dari

jumlah populasi pegawai 81 orang.

2.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dibagi

menjadi dua cara, yaitu :

1. Pengumpulan Data Primer, yaitu data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian

langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan

dengan masalah yang diteliti dan dilakukan melalui :

a. Penyebaran Kuesioner, yaitu pemberian daftar pertanyaan yang dilengkapi

(47)

b. Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung dan selanjutnya

mengadakan pencatatan yang ditemukan terhadap gejala-gejala yang ditemukan

di lapangan.

2. Pengumpulan Data Sekunder, data ini diperoleh dari :

a. Penelitian kepustakaan, cara ini ditempuh dengan mempelajari sejumlah buku,

tulisan, dan karya ilmiah yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

b. Studi dokumentasi, cara ini dilakukan dengan jalan melakukan penelaahan

terhadap catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi penelitian.

2.5. Teknik Pengumpulan Skor

Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan

diajukan kepada responden, maka ditentukan skor pada setiap pertanyaan. Tehnik

pengukuran skor yang dilakukan dalam penelitian ini memakai Skala Likert untuk

menilai jawaban kuesioner (Sugiono, 2010:107). Penentuan ini dihitung berdasarkan

alternatif jawaban (a,b,c,d, dan e), akan diberi skor sebagai berikut:

1. Untuk pilihan jawaban “a” diberi nilai/ skor 5

2. Untuk pilihan jawaban “b” diberi nilai/ skor 4

3. Untuk pilihan jawaban “c” diberi nilai/ skor 3

4. Untuk pilihan jawaban “d” diberi nilai/ skor 2

5. Untuk pilihan jawaban “e” diberi nilai/ skor 1

Untuk mengetahui atau menentukan katagori jawaban responden dari

masing-masing variabel tergolong tinggi, sedang atau rendah maka ditentukan skala intervalnya

dengan cara sebagai berikut:

(48)

Maka diperoleh: 5 – 1 = 0,8

5

Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden

masing-masing variabel yaitu:

1. Skor untuk katagori sangat tinggi = 4,2 – 5,0

2. Skor untuk katagori tinggi = 3,3 – 4,1

3. Skor untuk katagori sedang = 2,4 – 3,2

4. Skor untuk katagori rendah = 1,5 – 2,3

5. Skor untuk katagori sangat rendah = 0,8 – 1,4

Untuk menentukan jawaban responden tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang,

rendah, sangat rendah maka jumlah jawaban responden akan ditentukan rata-ratanya

dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian tersebut akan diketahui

jawaban responden termasuk katagori yang mana.

2.6 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang

digunakan untuk menguji pengaruh variabel terikat. Adapun metode statistik yang

digunakan adalah:

1. Koefisien Korelasi Product Moment

Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi rendahnya

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat (Sugiono, 2010:193). Adapun

rumus koefisien korelasi product moment sebagai berikut:

��� = Ν∑�� − ∑�∑�

(49)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara X dan Y, yaitu bilangan yang menunjukkan

besar kecilnya hubungan antara X dan Y

X = Variabel bebas

Y = Variabel terikat

N = jumlah bilangan (populasi/ sampel)

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas dapat memberikan tiga

kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel, yaitu:

1. Nilai r yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya

kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh variabel yang lain.

2. Nilai r yang negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif, artinya

menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai

variabel yang lain.

3. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai

hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah.

Untuk menghitung adanya hubungan atau tinggi rendahnya hubungan kedua

variabel berdasarkan nilai rxy (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi

dilihat dari angka-angka, dan Sugiono (2010:149) menyatakan sebagai berikut:

Tabel 1. Pedoman interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Tinggi

(50)

Dengan nilai rxy yang kita peroleh, dapat kita lihat secara langsung melalui tabel

korelasi yang menguji apakah nilai rxy yang kita peroleh tersebut berarti atau tidak.

Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas rxy yang signifikan. Ketentuannya apabila

nilai rhitung lebih besar dari rtabel (thitung > rtabel) maka Ha (Hipotesa alternatif) diterima,

dan apabila rhitung lebih kecil dari rtabel (thitung< ttabel) maka Ha (Hipotesa alternatif)

ditolak.

2. Uji Signifikan

Uji signifikan adalah uji yang dilakukan untuk menentukan arah hipotesa diterima

atau ditolak. Uji signifikan ini dilakukan terhadap hipotesa nilai Ho, yang berbunyi

“tidak ada korelasi antara variabel x dengan variabel y”. Ho ditolak apabila nilai thitung

lebih besar dari ttabel (thitung> ttabel) dan dapat diterima apabila nilai thitung lebih kecil dari

ttabel (thitung< ttabel), dengan rumusan sebagai berikut:

t

hitung

=

�√�−2 √1−�2

3. Koefisien Determinasi

Tehnik ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien

korelasi dan dikaitkan dengan 100%, dengan rumus sebagai berikut:

D = r2 x 100%

Keterangan:

D = Koefisien determinan

(51)

BAB III

DESKRIPSI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA

MEDAN PETISAH

3.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Petisah

Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah semula

bernama Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara

didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 94/KMK.01/1994

tanggal 29 Maret 1994 yang kemudian diubah namanya menjadi Kantot Pelayanan

Pajak Medan Petisah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 443/KMK.01/2001

tanggal 23 Juli 2001 dan dengan adanya modernisasi di lingkungan DJP, maka sejak

tanggal 27 Mei 2008 berubah nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

Petisah berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 191/KMK.01/2008 yang

merupakan gabungan dari Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan serta Kantor

Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak, yang akan melayani Pajak Penghasilan (PPh), Pajak

Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta melakukan

pemeriksaan tetapi bukan lembaga yang memutuskan keberatan.

Pada 27 Mei 2008 Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan terbagi menjadi 6

(enam) KPP yaitu :

1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

2. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

3. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

4. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

(52)

6. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

Adapun ruang lingkup wilayah kerja dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

Timur meliputi :

1. Kecamatan Medan Petisah

2. Kecamatan Medan Helvetia

3. Kecamatan Medan Sunggal

KPP Pratama adalah instansi vertikal Direktoral Jenderal Pajak yang berada di

bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah. KPP Pratama

mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan dan pelayanan pajak di bidang Pajak

Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Atas Barang

Mewah (PPnBM), dan Pajak Bumi dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya

berdasarkan peraturan per Undang-Undangan yang berlaku.

Visi dan Misi KPP Pratama Medan Petisah

Keberhasilan program modernisasi di lingkungan DJP, tidak hanya dapat

membawa perubahan paradigma dan perubahan perilaku pegawai DJP, tetapi lebih jauh

juga dapat memberikan dampak positif terhadap percepatan penerapan praktek-praktek

good governance pada institusi pemerintah secara keseluruhan. Untuk mencapai tujuan

tersebut, Direktorat Jenderal Pajak telah mencanangkan visi dan misi sebagai pedoman

dalam melakukan setiap kegiatan.

Adapun Visi dan Misi tersebut adalah sebagai berikut :

Visi Menjadi institusi pemerintahan yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya

(53)

Misi Misi Fiskal : Menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor pajak yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah

berdasarkan Undang-Undang Perpajakan dengan tingkat efektifitas dan

efisiensi yang tinggi.

Misi Ekonomi : Mendukung kebijaksanaan pemerintah dalam mengatasi

permasalahan ekonomi bangsa dengan kebijakan perpajak dengan

meminimalkan distorsi.

Misi Politik : Mendukung proses demokratisasi bangsa.

Misi Kelembagaan : Senantiasa memperbaharui diri, selaras dengan

aspirasi masyarakat dan tehnologi perpajakn serta admistrasi perpajakan

mutakhir.

3.2 Tugas dan Fungsi KPP Pratama Medan Petisah

Dalam melaksanakan tugasnya, KPP Pratama Medan Petisah menyelenggarakan

fungsi:

a. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan,

penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian

objek Pajak Bumi dan Bangunan.

b. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan.

c. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan

Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya.

d. Penyuluhan perpajakan.

e. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak.

(54)

g. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak.

h. Pelaksanaan pemeriksaan pajak.

i. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.

j. Pelaksanaan konsultasi perpajakan

k. Pelaksanaan intensifikasi

l. Pembetulan ketetapan pajak

m. Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/

atau Bangunan.

n. Pelaksanaan administrasi kantor.

3.3 Struktur Organisasi KPP Pratama Medan Petisah

Struktur Organisasi adalah suatu bagan yang menggambarkan secara sistematis

mengenai penetapan tugas-tugas, fungsi dan wewenang serta tanggung jawab pegawai

masing-masing telah ditentukan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk membina

keharmonisan kerja agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik, teratur dan efisien.

Jenis struktur organisasi yang digunakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

Petisah adalah jenis struktur line and staff organization atau gabungan dari jenis struktur

organisasi garis dan organisasi fungsional.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah dipimpin oleh seorang Kepala

Kantor yang secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Kantor wilayah

Ditjen Pajak. Adapun organisasi yang ada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

Petisah, antara lain :

1. Sub Bagian Umum

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)

(55)

4. Seksi Pemeriksaan

5. Seksi Penagihan

6. Seksi Ekstensifikasi

7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I

8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II

9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III

10. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV

11. Kelompok Fungsional Pemeriksa Pajak dan Penilai PBB

Tugas dan fungsi masing-masing akan di uraikan dalam setiap seksi, untuk dapat

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang

kepala seksi. Untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai Keputusan

Menteri Keuangan Nomor 94/KMK.01/1994 tanggal 29 Maret 1994, maka pembagian

tugas dan wewenang masing-masing seksi dalam struktur organisasi Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Medan Petisah adalah :

1. Kepala KPP (Kepala Kantor)

Tugas dan fungsi nya adalh sebagai berikut :

a. Mengkoordinasi penyususnan rencana kerja kantor sebagai bahan penyusunan

rencana strategi kantor wilayah.

b. Mengkoordinasi penyusunan rencana pengamanan penerimaan pajak

berdasarkan potensi pajak, perkembangan kegiatan ekonomi keuangan dan

realisasi peerimaan tahun lalu.

c. Mengkoordinasi pelaksanaan tindak lanjut nota kesepahaman (MOU) sesuai

Gambar

Tabel 1. Pedoman interpretasi Koefisien Korelasi
Tabel 2: Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 3: Distribusi responden berdasarkan usia
Tabel 4: Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan
+7

Referensi

Dokumen terkait

skripsi minor yang diberi judul : “ PROSES PEMBERIAN KEPUTUSAN PERSETUJUAN ANGSURAN ATAS UTANG PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN PETISAH”.. Tujuan dan Manfaat

Pajak Pratama Medan Petisah dalam melayani wajib pajaknya. Untuk mengetahui data tentang pelaksanaan Kantor Pelayanan Pajak.. Pratama dalam melaksanakan penyuluhan. Untuk

Hipotesis dalam penelitian ini adalah Gaya Kepemimpinan Situasional memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEROLEHAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN PETISAH.. O L E

Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah, sehingga semakin tinggi

PROSES PEMBERIAN KEPUTUSAN PERSETUJUAN ANGSURAN ATAS UTANG PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN PETISAH.. O L E

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah tersebut adalah sebagai berikut:. Seksi Pengawasan

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah mempunyai tugas pokok yaitu. melaksanakan kegiatan operasional