PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR
PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN PETISAH
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Disusun Oleh: SITI NURUL MAULIZA
110921020
DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini disetujui untuk diperbanyak dan dipertahankan oleh:
Nama : Siti Nurul Mauliza
NIM : 110921020
Departemen : Ilmu Administrasi Negara
Judul : Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah
Medan, Mei 2013
Dosen Pembimbing Ketua Departemen
Drs. Kariono, M.Si Drs. M. Husni Thamrin Nst, M.Si
NIP. 19560831198601100 NIP. 196401081991021001
Dekan,
FISIP USU MEDAN
Prof. Dr. Badaruddin, M.Si
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan panitia penguji skripsi Departemen Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
oleh:
Nama : Siti Nurul Mauliza
Departemen : Ilmu Administrasi Negara
Judul : Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah
Yang dilaksanakan pada:
Hari :
Tanggal : Pukul : Tempat :
Panitia Penguji
Ketua : Drs. M. Husni Thamrin Nst, M.Si (…...………...)
NIP. 196401081991021001
Anggota 1 : Drs. Kariono, M.Si (…...………...)
NIP. 19560831198601100
Anggota 2 : Dra. Elita Dewi, M.SP (…...………...)
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Puji dan syukur penulis sampaikan kepada
Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang telah diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tak lupa shalawat beriring salam kepada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menuntut umatnya dari alam
yang gelap menuju alam yang terang benderang. Semoga kita mendapat syafa’atnya di
Yaumil Akhir nanti. Amiiin.
Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen
Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Petisah”. Skripsi ini merupakan sebuah karya tulis yang disusun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara, khususnya di Departemen Ilmu Administrasi Negara.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
dengan segala kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritik atau saran yang
sifatnya membangun untuk membuat skripsi ini menjadi sempurna dan lebih baik lagi
sehingga bisa memberi manfaat bagi siapapun yang membacanya.
Dalam kesempatan ini, penulis juga mengucapkan secara istimewa ucapan
terima kasih kepada kedua orang tua, yaitu Ayahanda Mahidin Kamal dan Ibunda Siti Nurul Ainun. Terima kasih atas do’a, perhatian, kasih sayang dan dukungan yang telah diberikan dan tak dapat tergantikan oleh apapun juga di bumi ini sebab karena
perjuangan ayahanda dan ibundalah saya bisa sampai dititik ini dan menjadi seperti
sekarang ini. Untuk kedua adikku, Akbar Ariffianto dan Agung Tri Nugroho.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu, membimbing dan membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan, antara lain:
1. Bapak Dr. Badaruddin, M.Si, selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu
Administrasi Negara FISIP USU.
3. Ibu Dra. Elita Dewi, M,SP selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi
Negara FISIP USU dan selaku dosen penguji tamu yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk hadir dalam sidang meja hijau.
4. Bapak Drs. Kariono, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
memberikan waktu luangnya untuk membimbing saya dalam penyelesaian
skripsi ini.
5. Bapak/ibu Staf Pengajar serta Pegawai Administrasi FISIP USU yang telah
berjasa dalam mendidik penulis dan membantu dalam urusan administrasi
khususnya Kak Dian dan Kak Mega selaku bagian pendidikan FISIP USU.
6. Untuk seluruh karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam
melakukan penelitian.
7. Untuk Rizki Satria Irawan, terima kasih atas dukungannya.
8. Sahabat-sahabat penulis yaitu Singgih, Novi, Kiki, Wulan atas kebersamaan,
keceriaan, kepedulian dan persaudaraan yang indah ini. Sukses buat kita
9. Adik-adik kos, Oza, Lina, Shinta, Siti, Bita, Upa atas kepedulian, kegembiraan
dan kegilaan yang tak ada habisnya. Happy to know you all.
10.Buat D’Omnz, Desi, Iyuth, Phu, Wina, Ayu, Arin atas persahabatan yang terjalin
hingga saat ini dan seterusnya. Sukses buat kita semuanya.
11.Buat teman-teman sepermainanku, Wiwin, Nena, Frisilia, Agnes Natalya, Desi,
Unn Vina, dan teman lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
12.Teman-teman penulis AN 2012, atas keceriaan, kerja sama dan kebersamaan
selama hampir dua tahun ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Untuk
itu, penulis mengharapkan tanggapan, kritik maupun saran demi kesempurnaan skripsi
ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat yang positif bagi kita.
Medan, Mei 2013
Siti Nurul Mauliza
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
ABSTRAKSI ... x
BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 5
1.3. Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Manfaat Penelitian ... 6
1.5. Kerangka Teori 5.3.1. Sistem Informasi Manajemen 1.5.1.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen 6
1.5.1.2. Manfaat Sistem Informasi Manajemen… 12
1.5.1.3. Pengolahan Data ………. 13
1.5.1.4. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer……… 14
5.3.2. Produktivitas Kerja 1.5.2.1. Pengertian Produktivitas Kerja……….. 17
1.5.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja……… 19
1.5.2.3. Pengukuran Produktivitas Kerja... 24
5.3.3. Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Produktivitas Kerja Pegawai………... 25
1.6. Hipotesis……..……… 26
1.7. Definisi Konsep……..……….. 27
1.8. Definisi Operasional……… 28
1.9. Sistematika Penulisan……….. 29
BAB II : METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian ... 31
2.2. Lokasi Penelitian ... 31
2.3. Populasi dan Sampel ... 31
2.4. Teknik Pengumpulan Data ... 32
2.5. Teknik Pengumpulan Skor ... 33
2.6. Teknik Analisa Data……… 35
BAB III: DESKRIPSI KPP PRATAMA MEDAN PETISAH 3.1. Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Petisah ... 38
3.2. Tugas dan Fungsi KPP Pratama Medan Petisah .... 40
3.3. Struktur Organisasi KPP Pratama Medan Petisah . 41
3.4. Gambaran Pegawai KPP Pratama Medan Petisah . 48
BAB IV: PENYAJIAN DATA 4.1. Identitas Responden... 50
4.2. Distribusi Jawaban Responden ... 53
5.2. Produktivitas Kerja Pegawai ... 74 5.3. Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai di KPP Pratama
Medan Petisah
5.3.1. Pengujian Hipotesis... 77
5.3.2. Uji Signifikan... 79
5.3.3. Koefisien Determinasi... 79
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan ... 82 6.2. Saran ... 83
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi... 36
Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 50
Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia... 51
Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan. 52
Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja... 53
Tabel 6 Distribusi jawaban responden tentang pegawai yang
sering melakukan pengolahan data/informasi dengan
komputer... 54
Tabel 7 Distribusi jawaban responden tentang pemanfaatan
komputer secara maksimal untuk memperoleh
informasi dalam menyelesaikan pekerjaan... 54
Tabel 8 Distribusi jawaban responden tentang penggunaan sistem
komputer dalam sistem informasi untuk mengolah data
dengan cepat dan memperoleh data tepat waktu... 55
Tabel 9 Distribusi jawaban responden tentang penggunaan
program tertentu dikomputer dalam mengolah data... 56
Tabel 10 Distribusi jawaban responden tentang kesulitan yang
dialami pegawai dalam mengoperasikan perangkat
komputer... 56
Tabel 11 Distribusi jawaban responden tentang penerapan
SIM mempengaruhi setiap pengolahan data untuk
Tabel 12 Distribusi jawaban responden tentang penerapan SIM
yang uptodate terhadap teknologi-teknologi baru
khususnya yang berkaitan dengan pekerjaan kantor... 58
Tabel 13 Distribusi jawaban responden tentang sistem informasi
manajemen sangat mempengaruhi produktivitas dan
kinerja pegawai... 59
Tabel 14 Distribusi jawaban responden tentang penerapan sistem
informasi manajemen dapat meningkatkan kualitas
pelayanan pemerintah kepada masyarakat... 59
Tabel 15 Distribusi jawaban responden tentang penerapan sistem
informasi manajemen sudah baik dan sangat membantu
setiap pekerjaan dan transaksi yang ada... 60
Tabel 16 Distribusi jawaban responden tentang penggunaan sistem
informasi manajemen dapat melakukan pengolahan data
yang cepat dibandingkan dengan cara manual/biasa... 61
Tabel 17 Distribusi jawaban responden tentang pegawai yang
mampu memahami penggunaan SIM ketika pertama
kali disosialisasikan... 61
Tabel 18 Distribusi jawaban responden tentang penerapan SIM
di KPP Pratama Medan Petisah telah membuat proses
pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien... 62
Tabel 19 Distribusi jawaban responden tentang menyukai bidang
pekerjaan yang digeluti saat ini... 63
Tabel 20 Distribusi jawaban responden tentang kesesuaian keahlian 64
Tabel 21 Distribusi jawaban responden tentang usaha untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan pencapaian yang
optimal dan sebaik mungkin... 64
Tabel 22 Distribusi jawaban responden tentang ketepatan waktu
dalam menyelesaikan pekerjaan... 65
Tabel 23 Distribusi jawaban responden tentang dorongan dari diri
sendiri untuk bekerja lebih baik... 66
Tabel 24 Distribusi jawaban responden tentang sering mengalami
kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga
harus diulang kembali... 66
Tabel 25 Distribusi jawaban responden tentang inisiatif meminta
bantuan dari rekan kerja ketika menemui kendala... 67
Tabel 26 Distribusi jawaban responden tentang memiliki target
dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan... 68
Tabel 27 Distribusi jawaban responden tentang pemberian
penghargaan oleh atasan atas pekerjaan yang
dilakukan... 69
Tabel 28 Distribusi jawaban responden tentang usaha pegawai
untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian... 70
Tabel 29 Distribusi jawaban responden tentang keikutsertaan
pegawai dalam pendidikan dan pelatihan... 70
Tabel 30 Distribusi jawaban responden tentang hasil kerja
pegawai yang telah sesuai standar dan harapan
Tabel 31 Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden
Berdasarkan Tingkat Pengaruh Sistem Informasi
Manajemen... 73
Tabel 32 Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Berdasarkan
ABSTRAKSI
Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai
Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah
Nama : Siti Nurul Mauliza NIM : 110921020
Departemen : Ilmu Administrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Drs. Kariono, M.Si
. Organisasi telah menyadari bahwa informasi adalah kebutuhan mendasar dan telah menjadi sumber daya penting yang harus dikelola dengan baik. Oleh sebab itu, adanya penerapan sistem informasi manajemen maka akan memudahkan untuk memperoleh informasi dengan melakukan pengolahan data-data dengan lebih cepat, akurat, efektif dan efisien. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah menggunakan sistem informasi manajemen berbasis komputer dengan bentuk pengolahan data desentralisasi untuk mendukung produktivitas kerja pegawai menjadi lebih baik lagi. Para pegawai baik bawahan maupun atasan juga difasilitasi perangkat komputer agar pekerjaan kantor dapat diselesaikan dengan efekif dan dapat dengan mudah mengakses informasi.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem informasi manajemen terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan analisa data kuantitatif, dengan tujuan untuk mencari tahu pengaruh antara variabel x (sistem informasi manajemen) dan variabel y (produktivitas kerja). Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah para pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah sebanyak 45 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner dan pengamatan (observasi). Hipotesis yang digunakan adalah sistem informasi manajemen berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai.
dipengaruhi oleh sistem informasi manajemen, sedangkan sisanya 44% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak penulis jelaskan di dalam penelitian ini.
ABSTRAKSI
Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai
Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah
Nama : Siti Nurul Mauliza NIM : 110921020
Departemen : Ilmu Administrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Drs. Kariono, M.Si
. Organisasi telah menyadari bahwa informasi adalah kebutuhan mendasar dan telah menjadi sumber daya penting yang harus dikelola dengan baik. Oleh sebab itu, adanya penerapan sistem informasi manajemen maka akan memudahkan untuk memperoleh informasi dengan melakukan pengolahan data-data dengan lebih cepat, akurat, efektif dan efisien. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah menggunakan sistem informasi manajemen berbasis komputer dengan bentuk pengolahan data desentralisasi untuk mendukung produktivitas kerja pegawai menjadi lebih baik lagi. Para pegawai baik bawahan maupun atasan juga difasilitasi perangkat komputer agar pekerjaan kantor dapat diselesaikan dengan efekif dan dapat dengan mudah mengakses informasi.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem informasi manajemen terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan analisa data kuantitatif, dengan tujuan untuk mencari tahu pengaruh antara variabel x (sistem informasi manajemen) dan variabel y (produktivitas kerja). Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah para pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah sebanyak 45 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner dan pengamatan (observasi). Hipotesis yang digunakan adalah sistem informasi manajemen berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai.
dipengaruhi oleh sistem informasi manajemen, sedangkan sisanya 44% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak penulis jelaskan di dalam penelitian ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Era globalisasi telah memberikan pengaruh terhadap kemajuan dunia dari berbagai
sisi termasuk kemajuan teknologi dan arus informasi yang berkembang secara terus
menerus dengan begitu cepat. Manusia telah dibanjiri oleh banyak data dan informasi
yang dapat diakses secara mudah dengan menggunakan perangkat sistem informasi
seperti komputer, internet, dan lain-lain. Seiring perkembangan zaman, teknologi dan
sistem informasi juga ikut berkembang menjadi lebih canggih dan berdampak positif
bagi masyarakat luas termasuk organisasi baik swasta maupun pemerintah. Organisasi
telah menyadari bahwa informasi adalah kebutuhan mendasar dan telah menjadi sumber
daya penting yang harus dikelola dengan baik. Oleh sebab itu, dengan adanya teknologi
dan sistem informasi maka akan memudahkan untuk memperoleh informasi dengan
melakukan pengolahan data-data dengan lebih cepat, akurat, efektif dan efisien.
Informasi berasal dari suatu data atau fakta yang harus diolah terlebih dahulu yang
memerlukan sistem pengolahan informasi yang disebut dengan Sistem Informasi
Manajemen. Informasi dihasilkan dari data-data yang telah diolah dan disimpan untuk
sewaktu-waktu diperlukan bagi pihak-pihak tertentu. Pengolahan data menjadi
informasi ini umumnya menggunakan sistem informasi yang berbasis komputer
(computer based information system). Kegiatan yang sebelumnya menggunakan
peralatan yang rumit kini digantikan dengan perangkat sistem-sistem komputer.
kemajuan globalisasi yang menuntut sebuah organisasi untuk lebih cepat tanggap
terhadap banyaknya data dan arus informasi.
Semakin besar sebuah organisasi, maka semakin banyak data yang harus diolah
serta semakin luas jaringan informasi yang harus dikelola. Oleh karena itu, pengolahan
data telah menjadi bagian penting dari Sistem Informasi Manajemen yang akan
mempengaruhi setiap aksi dan aktivitas dari suatu organisasi. Data yang telah diolah
menjadi informasi tersebut akan dimanfaatkan organisasi dalam membuat keputusan,
penunjang pada tugas-tugas rutin, evaluasi terhadap prestasi organisasi serta
kemampuan bersaing dengan para kompetitor lainnya. Para pimpinan dan bawahan pun
tidak dapat bekerja dengan baik apabila informasi yang mereka butuhkan tidak memiliki
mutu yang baik dan informasi bermutu hanya diperoleh dengan adanya pengolahan
data-data yang baik.
Penerapan Sistem Informasi Manajemen juga tidak terlepas dari campur tangan
sumber daya alam manusianya yang kompeten. Sistem informasi manajemen juga tidak
akan berjalan dan terlaksana dengan baik apabila sumber daya manusianya tidak
memiliki kemampuan dalam mengoperasikan sistem informasi. Namun, sumber daya
manusia saja juga tidak cukup untuk terus bertahan dari terpaan persaingan bisnis,
organisasi harus melakukan peningkatan ataupun perbaikan sistem informasi dalam
upaya untuk meningkatkan produktivitas pegawai. Jadi untuk menghasilkan informasi
yang tepat harus didukung oleh sistem informasi manajemen yang baik dan sumber
daya manusia yang kompeten.
Berbeda dengan organisasi swasta yang lebih berorientasi pada komersialisasi,
organisasi pemerintah merupakan organisasi besar yang mewadahi dan melayani
karena itu, sebuah organisasi pemerintah harus memiliki sumber daya manusia yang
handal dan produktif dengan terus berupaya meningkatkan produktivitas kerja para
pegawai pemerintah. Produktivitas menurut Sulistiani dan Rosidah (2003:199) adalah
menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh
didalam proses produksi, dalam hal ini adalah efisiensi dan efektivitas. Sofo (2003:206)
mengemukakan fokus dari produktivitas bukan pada input tetapi pada proses
meningkatnya output untuk input yang sama atau lebih sedikit.
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah adalah instansi pemerintah
yang bernaung dibawah Departemen Keuangan Republik Indonesia bagian Direktorat
Jenderal Pajak untuk melayani segala urusan perpajakan masyarakat luas di wilayah
Medan Petisah. Yang memiliki visi untuk menjadi institusi pemerintah yang
menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien, dan
dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi. Untuk
mewujudkan visi tersebut, KPP Pratama Medan Petisah mempersiapkan sarana
pendukung yang salah satu diantaranya adalah perbaikan sistem teknologi informasi
yang akurat.
Sistem informasi yang digunakan oleh KPP Pratama Medan Petisah untuk
mengolah data adalah sistem informasi yang berbasis komputer dengan bentuk
pengolahan data desentralisasi. Semua data diinput dan diolah berdasarkan kebutuhan
yang diperoleh dan dilakukan juga penyimpanan agar suatu saat data itu dibutuhkan
tinggal dibuka dengan segera dan cepat. Para pegawai baik bawahan maupun atasan
juga difasilitasi perangkat komputer agar pekerjaan kantor dapat diselesaikan dengan
terjadi sistem yang error dan kadang kala terjadi kesalahan dalam pemasukan data
sehingga menghasilkan informasi yang salah.
Sebagai organisasi pemerintah yang melayani masyarakat dalam jumlah banyak
dalam hal perpajakan, maka KPP Pratama Medan Petisah dituntut untuk senantiasa
memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan manfaat yang prima
secara cepat saji, tepat fungsi dan didasari informasi dari kualitas data yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Oleh karena itu jika sistem informasi yang
digunakan perusahaan belum terintegrasi dengan baik, maka dapat mempersulit setiap
bagian untuk mendapat informasi yang tepat dan real-time. Alih-alih meningkatkan
produktivitas, teknologi informasi yang diterapkan dalam sistem informasi manajemen
dapat menjadi investasi yang sia-sia karena tidak terintegrasi dengan baik.
Berdasarkan latar belakang yang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah”.
1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang menjadi fokus perhatian peneliti adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah
2. Bagaimanakah produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak
3. Apakah ada pengaruh Sistem Informasi Manajemen (SIM) terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Petisah.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis dalam melakukan
penelitian adalah untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang telah
diidentifikasikan sebelumnya yaitu:
1. Mengetahui bagaimana pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.
2. Mengetahui bagaimana produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Medan Petisah.
3. Mengetahui seberapa besar pengaruh Sistem Informasi Manajemen (SIM)
terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Petisah.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis, bagi penulis penelitian ini merupakan wahana untuk melatih
dan mengembangkan pengetahuan melalui karya ilmiah.
2. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya bahan penelitian dan
menjadikan sumber bacaan tentang peran sistem informasi manajemen
dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai.
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan masukan yang
1.5. Kerangka Teori
1.5.1. Sistem Informasi Manajemen
1.5.1.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) memiliki ruang lingkup yang
tertuang pada 3 (tiga) kata pembentuknya yaitu Sistem, Informasi, dan
Manajemen.
a. Sistem.
Menurut Atmosudirdjo dalam Sutabri (2012:17), suatu sistem
terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang
berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga
unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau
pengolahan tertentu. Sedangkan menurut Anwar (2003:4) sistem adalah
komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai
beberapa tujuan.
Sistem didesain untuk memperbaiki atau meningkatkan
pemrosesan informasi. Setelah dirancang, sistem diperkenalkan dan
diterapkan ke dalam organisasi penggunanya. Jika sistem yang diterapkan
itu digunakan maka implementasi sistem dapat dikatakan berhasil.
Sedangkan jika para penggunanya menolak sistem yang diterapkan, maka
sistem itu dapat digolongkan gagal.
b. Informasi
Menurut Nugroho (2008:15), informasi adalah suatu pengetahuan
yang berguna untuk pengambilan keputusan. Informasi yang dihasilkan
harus dikelola dengan baik. Apabila sebuah perusahaan kurang
memperoleh informasi, maka akan sulit mengontrol sumber daya lain yang
mengakibatkan terganggunya kinerja dan bisa mengalami kekalahan dalam
persaingan dengan para kompetitor.
Menurut Sutabri (2005:35) kualitas suatu informasi tergantung
dari 3 (tiga) hal yaitu:
1) Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya.
2) Tepat Waktu (timelines)
Informasi yang datang kepada si penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi
karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan
keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka
dapat berakibat fatal bagi organisasi.
3) Relevan (relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Atau
dengan kata lain informasi tersebut harus sesuai dengan
kebutuhan pihak yang membutuhkan.
c. Manajemen
Hasibuan (2001:2) menyatakan bahwa manajemen adalah ilmu
dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
tujuan tertentu. Sedangkan menurut Terry di dalam Hasibuan (2001:2)
manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang
telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya.
Menurut Sutabri (2005:53) penggunaan ilmu manajemen
dalam SIM merupakan suatu kemajuan yang luar biasa, dengan cara-cara
pengumpulan informasi yang tidak terorganisasi dan manajemen
berdasarkan pengalaman. Dalam ilmu manajemen, para manajer
diwajibkan menyatakan masalah dan asumsi secara teliti, biasanya dalam
bentuk kuantitas atau suatu ukuran agar mereka dapat memperoleh
uraian lebih baik tentang masalahnya. Bila ini diterapkan pada disain
dari sistem-sistem organisasi dan operasional untuk memecahkan
masalah, ilmu manajemen memanfaatkan volume yang besar dari
pengetahuan manusia dalam berbagai bidang yang berkaitan. Oleh
karena itu, sistem untuk pemecahan masalah (problem solving) dapat
dirancang agar lebih efektif dan lebih efisien bagi seluruh organisasi.
Organisasi dimasa mendatang akan didasarkan pada sistem
informasi dan pengambilan keputusan ketimbang struktur hirarki
wewenang/tanggung jawab yang statis. Tanda bahwa seorang manajer
itu baik adalah kemampuannya menyusun pola seorang organisatoris
dalam pemecahan masalah dan untuk mengembangkan sistem-sistem
Kebutuhan informasi untuk para manajer harus juga dipenuhi oleh
sebuah sistem informasi untuk para manajemen (SIM). Sistem informasi
manajemen harus dirancang berdasarkan tugas-tugas manajemen,
prinsip-prinsip manajemen, cara dan perangai individual dari para
manajer, serta struktur organisasinya. Selanjutnya, sifat dasar desain
SIM dan cara pelaksanaannya dicerminkan kembali oleh semua anggota
organisasinya untuk memberikan dampak positif kepada para
manajernya serta fungsi organisasinya (Sutabri, 2005:54).
d. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem
informasi yang selain melakukan pengolahan transaksi yang diperlukan
oleh suatu organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan
data untuk fungsi manajemen dan proses pengambilan keputusan. Pada
umumnya, apabila orang membicarakan sistem informasi manajemen,
yang tergambar adalah suatu sistem yang diciptakan untuk melaksanakan
pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu organisasi.
Pemanfaatan data di sini dapat berarti penunjang pada tugas-tugas rutin,
evaluasi terhadap prestasi organisasi, atau untuk pengambilan keputusan
oleh organisasi tersebut.
Menurut McLeod (2007:11) sistem informasi manajemen adalah
adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi
beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Sedangkan menurut
Sutabri (2005:41), SIM merupakan penerapan sistem informasi di dalam
semua tingkatan manajemen. Menurut Laudon (2005:20) SIM adalah
studi mengenai sistem informasi yang fokus pada penggunaan sistem
informasi dalam bisnis dan manajemen.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa pengertian di atas
adalah SIM merupakan suatu sistem pengolahan data dalam suatu
organisasi yang berfungsi menangani proses pengumpulan, pengolahan,
dan penyimpanan data yang menyajikan informasi yang akurat dan tepat
waktu bagi para pengguna informasi sebagai pendukung pengambilan
keputusan (proses manajerial).
Menurut Kumorotomo (1998:111) syarat-syarat tentang Sistem
Informasi Manajemen yang baik dan lengkap adalah:
1) Ketersediaan
Syarat yang mendasar bagi suatu informasi adalah tersedianya
informasi itu sendiri. Informasi harus dapat diperoleh bagi orang yang
hendak memanfaatkannya.
2) Mudah dipahami
Informasi harus mudah dipahami dan tidak berbelit-belit yang hanya
akan memperlambat proses manajemen.
3) Sesuai
Informasi harus benar-benar sesuai dengan tujuan dan permasalahan
di dalam organisasi.
4) Bermanfaat
5) Ketepatan waktu
Informasi yang tersedia harus tepat waktu terutama pada saat
organisasi membutuhkan informasi ketika manager hendak membuat
keputusan.
6) Kehandalan
Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan
kebenarannya. Pengolahan data atau pemberi informasi harus dapat
menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang
disajikan.
7) Kebenaran dan keakuratan
Informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan serta informasi
harus jelas secara akurat mencerminkan makna yang terkandung dari
data pendukungnya.
8) Konsisten
Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajian
karena konsistensi merupakan syarat yang paling penting bagi dasar
pengambilan keputusan.
1.5.1.2. Manfaat Sistem Informasi Manajemen
SIM memberikan dukungan dalam pengumpulan informasi atau
perancangan rangkaian alternatif tindakan, memutuskan untuk memilih
tindakan yang terbaik dari alternatif yang tersedia dan melaksanakan
pilihan dan mengawasi hasil kegiatan. Sistem Informasi Manajemen dapat
digunakan secara efektif untuk mendukung setiap tindakan pada proses
menyimpan informasi yang berkaitan dengan masalah, standar dan situasi
sekarang. Sistem Informasi Manajemen ini juga sangat membantu untuk
merealisasikan keputusan dalam tindakan dan mengawasi tindakan serta
memberikan umpan balik yang berkaitan dengan hasilnya. Dengan
demikian sesungguhnya SIM akan mendukung setiap langkah di dalam
proses pengambilan keputusan dari langkah identifikasi masalah sampai
menetapkan pemilihan solusinya (Kristanto, 2003:27).
1.5.1.3. Pengolahan Data
Menurut Kristanto (2003:8) pengolahan data adalah waktu yang digunakan untuk menggambarkan perubahan bentuk data menjadi
informasi yang memiliki kegunaan. Sedangkan menurut Sutabri
(2005:109) pengolahan data merupakan suatu proses menerima data
sebagai masukan (input), memproses (processing) menggunakan program
tertentu, dan mengeluarkan hasil proses data tersebut dalam bentuk
informai (output). Dengan demikian, pemrosesan data terdiri dari 3 (tiga)
langkah dasar yaitu input, processing, dan output. Tiga langkah ini
biasanya disebut siklus pengolahan data.
Kristanto (2003:9) menggambarkan siklus pengolahan data
sebagai berikut:
Gambar 1. Siklus Pengolahan Data
INPUT PROSES OUTPUT
PENERIMA UMPAN BALIK
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan
suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukkan
melalui elemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses
menjadi suatu output dan output tersebut adalah informasi yang
dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau penerima,
kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi
terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menjadi
data yang akan dimasukkan menjadi input kembali. Begitu seterusnya.
1.5.1.4. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
Suatu sistem informasi manajemen yang berbasis komputer
(computer-based management information system) terdiri dari manusia,
perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data dan
prosedur-prosedur organisasi yang saling berinteraksi untuk menyediakan
data dan informasi yang tepat pada waktunya kepada pihak-pihak di dalam
maupun di luar organisasi yang berkompeten (Sutabri, 2005:99). Menurut
Kristanto (2003:8) pengolahan data adalah waktu yang digunakan untuk
menggambarkan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki
kegunaan. Semakin banyaknya data dan kompleksnya aktivitas
pengolahan data dalam suatu organisasi, baik itu organisasi besar maupun
organisasi kecil, maka metode pengolahan data yang tepat sangat
dibutuhkan. Salah satu metode untuk mengolah data adalah dengan media
pengolah data yang menggunakan komputer. Dengan media ini semua
permasalahan yang ada dapat diselesaikan secara cepat baik itu
fungsi-fungsi lainnya. Selain itu, dengan komputer permasalahan yang ada dapat
diselesaikan dengan sedikit mungkin kesalahan yang akan terjadi.
Secara teknis pelaksanaan SIM Berbasis Komputer meliputi empat
tahapan
pukul 10.00 WIB), yaitu:
1. Input. Perkakas input berfungsi menyediakan data mentah ke
komputer sistem.
2. Pengolahan. Data yang telah diinput kemudian diolah tau diproses
oleh CPU sesuai dengan instruksi-instruksi yang diberikan oleh
perangkat lunaknya.
3. Penyimpanan. Pada saat komputer menjalankan fungsinya, ia
mengalirkan dan menyimpan data dalam ruang elektronik yang
disebut memori.
4. Output. Setelah informasi diperoleh, informasi tersebut diberikan
kepada perangkat output .
Ada pula dikatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen berbasis
komputer adalah suatu Sistem Informasi Manajemen yang menempatkan
perkakas pengolah data komputer dalam kedudukan yang penting. Sutabri
(2005:99) menyatakan beberapa alasan mengapa komputer merupakan
perkakas yang sangat penting di dalam Sistem Informasi Manajemen
modern. Alasan yang pertama berkenaan dengan kemampuan komputer
mengolah data. Perangkat otomatis ini dalam beberapa hal ternyata lebih
ingat manusia, sekalipun pengambilan keputusan tetap dilakukan oleh
manusia. Alasan yang kedua tentang pentingnya pemakaian komputer
dalam Sistem Informasi Manajemen adalah bahwa teknologi otomasi
melalui komputerisasi sudah tersedia di mana-mana dan dapat diperoleh
dengan mudah dan murah. Sangat disayangkan bila kemampuan finansial
suatu organisasi dan kemampuan aparatnya sudah memungkinkan untuk
mengadakan Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer tidak mau
menyesuaikan diri dengan tuntutan kebutuhan yang mengharuskan
pengolahan data yang cepat dan efisien.
1.5.2. Produktivitas Kerja
1.5.2.1. Pengertian Produktivitas Kerja
Menurut sutrisno (2011:99) produktivitas secara umum diartikan
sebagai hubungan antara keluaran (barang-barang atau jasa) dengan
masukan (tenaga kerja, bahan, uang). Menurut Siagian (2002:54),
produktivitas kerja merupakan kemampuan memperoleh manfaat dari
sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan keluaran yang
optimal, bahkan kalau mungkin maksimal. Kemampuan yang dimaksud
dalam defenisi tersebut tidak hanya berhubungan dengan sarana dan
prasarana, tetapi berhubungan dengan pemanfaatan waktu dan sumber
daya manusia.
Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu
dimensi individu dan dimensi keorganisasian. Dimensi individu melihat
produktivitas dalam kaitannya dengan karakteristik-karakteristik
mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha
untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Sedangkan dimensi
keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis
antara masukan (input) dan keluaran (out put). Oleh karena itu dalam
pandangan ini, terjadinya peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat
dari aspek kuantitas, tetapi juga dapat dilihat dari aspek kualitas.
Sedangkan menurut Blecher dalam Wibowo (2007:241)
produktivitas kerja adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi
dengan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasikan dengan
membagi keluaran dengan masukan. Menaikkan produktivitas dapat
dilakukan dengan menaiki rasio produktivitas, dengan menghasilkan lebih
banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan
sumber daya tertentu.
Secara sederhana produktivitas organisasi dapat diartikan
terwujudnya sasaran atau tujuan dari suatu organisasi dengan cepat dan
tepat dengan menggunakan berbagai sumber daya ada. Jadi, produktivitas
dalam organisasi kerja yang dihasilkan adalah perwujudan tujuannya,
maka produktivitas berhubungan dengan suatu yang bersifat materil dan
non materil, baik yang dapat dinilai maupun tidak dapat dinilai dengan
uang. Kemudian pada dasarnya produktivitas kerja mencakup sikap yang
memandang hari depan secara optimis dengan penuh keyakinan bahwa
kehidupan ini harus lebih baik dari hari kemarin hasilnya, artinya ada suatu
Dari keterangan di atas dapat dilihat bahwa peningkatan
produktivitas kerja pegawai dari sebuah kelompok organisasi sangat
kompleks, sehingga dengan demikian dapat dipahami bahwa perihal
pengertian produktivitas kerja adalah perihal yang esensial di dalam
menjalankan kegiatan suatu organisasi, baik organisasi pemerintah
maupun swasta dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
1.5.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Dalam analisis MSDM produktivitas pegawai merupakan variabel
tergantung atau dipengaruhi yang ditentukan oleh banyak faktor. Ada
beberapa faktor yang menentukan besar kecilnya produktivitas kerja
(Ambar, 2009:248) antara lain :
1. Knowledge (Pengetahuan)
Pengetahuan dan keterampilan sesungguhnya yang mendasari
pencapaian produktivitas. Ada perbedaan substansial antara
pengetahuan dan ketrampilan. Konsep pengetahuan lebih
berorientasi pada daya pikir dan penguasaan ilmu serta luas
sempitnya wawasan yang dimiliki seseorang. Dengan demikian
pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan baik
yang diperoleh secara formal maupun non formal yang memberikan
kontribusi pada seseorang pada pemecahan masalah, daya cipta,
termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan. Dengan
pengetahuan yang luas dan pendidikan yang tinggi, seorang pegawai
2. Skills (Keterampilan)
Keterampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis operasional
mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan. Dengan
ketrampilan yang dimiliki seorang pegawai diharapkan mampu
menyelesaikan pekerjaan secara produktif. Ketrampilan merupakan
variabel yang bersifat utama dalam membentuk produktivitas.
Dengan kata lain, jika seorang pegawai memiliki ketrampilan yang
baik maka akan semakin produktif.
3. Abilities (Kemampuan)
Abilities atau kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang
dimiliki oleh seorang pegawai. Konsep ini jauh lebih luas karena
dapat mencakup semua kompetensi. Pengetahuan dan ketrampilan
termasuk faktor pembentuk kemampuan dengan demikian apabila
seseorang mempunyai kemampuan danketrampilan yang tinggi,
diharapkan memiliki ability yang tinggi pula. Melalui kemampuan
yang memadai, maka seseorang dapat melaksanakan aktivitas
dengan tanpa ada permasalahan teknis.
4. Attitude
Sangat erat hubungan antara kebiasaan dan perilaku. Attitude
merupakan suatu kebiasaan yang terpolakan. Jika kebiasaan
terpolakan tersebut memiliki implikasi positif dalam hubungannya
dengan perilaku kerja seseorang maka akan menguntungkan. Arti
yang dimaksud diatas, apabila kebiasaan-kebiasaan pegawai adalah
pula. Dapat dicontohkan disini misalnya seorang pegawai
mempunyai kebiasaan tepat waktu, displin, simpel, maka perilaku
kerja juga baik, apabila diberi tnggungjawab akan menepati aturan
dan kesepakatan.
5. Behaviors
Dengan demikian perilaku manusia yang juga ditentukan oleh
kebiasaan-kebiasaan yang telah tertanam dalam diri pegawai sebagai
motivasi dalam mendukung kerja yang efektif atau sebaliknya.
Dengan kondisi pegawai tersebut, maka produktivitas dipastikan
dapat terwujud.
Dengan demikian faktor-faktor produktivitas kerja dapat dilihat
sebagai suatu masalah untuk meningkatkan produktivitas kerja yang terdiri
dari aspek-aspek teknik yang yang telah disebutkan di atas sehingga
faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat menjadi
penentu keberhasilan yang harus dipegang teguh oleh semua orang dalam
organisasi.
Tercapainya tujuan organisasi diharapkan tercapai pula tujuan
individu para anggota organisasi tersebut. Suatu organisasi akan berhasil
mencapai tujuan dan sasarannya, apabila semua komponen organisasi
berupaya menampilkan kinerja yang optimal termasuk peningkatan
produktivitas kerja. Seorang pegawai akan bersedia dan termotivasi
meningkatkan produktivitas kerjanya apabila terdapat keyakinan dalam
dirinya bahwa berbagai keinginan, kebutuhan, harapan dan tujuannya
1.5.2.3. Indikator Produktivitas Kerja
Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi para
karyawan yang berada di perusahaan. Menurut Sutrisno (2011:104) untuk
mengukur produktivitas kerja diperlukan beberapa indikator, sebagai
berikut:
1. Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kemampuan
seorang karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki
serta profesionalisme mereka dalam bekerja. Ini memberikan daya
untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya kepada mereka.
2. Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan
salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun
yang menikmati hasil pekerjaan tersebut. Jadi, upaya untuk
memanfaatkan produktivitas kerja bagi masing-masing yang terlibat
dalam suatu pekerjaan.
3. Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini
dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari
kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya.
4. Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan
kerja. Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan
tantangannya, pengembangan diri mutlak dilakukan. Begitu juga
harapan untuk menjadi lebih baik pada gilirannya akan sangat
berdampak pada keinginan karyawan untuk meningkatkan
kemampuan.
5. Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah
lalu. Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan
kualitas kerja seorang pegawai. Jadi, meningkatkan mutu bertujuan
untuk memberikan hasil yang terbaik pada gilirannya akan sangat
berguna bagi perusahaan dan dirinya sendiri.
6. Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber
daya yang digunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek
produktivitas yang memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi
karyawan.
1.5.2.4. Pengukuran Produktivitas Kerja
Pengukuran produktivitas kerja pada dasarnya digunakan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat efektivitas dan efisiensi kerja karyawan
dalam menghasilkan suatu hasil. Dalam usaha untuk dapat mengukur
tingkat kemampuan karyawan dalam mencapai sesuatu hasil yang lebih
baik dan ketentuan yang berlaku (kesuksesan kerja). Menurut Syarif
(1991:7) tingkat produktivitas kerja karyawan yang dapat diukur adalah :
a. Penggunaan waktu
Penggunaan waktu kerja sebagai alat ukur produktivitas kerja karyawan
meliputi :
1) Kecepatan waktu kerja
2) Penghematan waktu kerja
3) Kedisiplinan waktu kerja
4) Tingkat absensi
b. Output yaitu hasil produksi karyawan yang diperoleh sesuai produk
yang diinginkan perusahaan.
Pengukuran produktivitas digunakan sebagai sarana untuk
menganalisa dan mendorong dan efisiensi produksi. Manfaat lain adalah
untuk menentukan target dan kegunaan praktisnya sebagai patokan dalam
pembayaran upah karyawan. Tujuan pengukuran produktivitas adalah
membandingkan hasil hal-hal berikut :
1) Pertambahan produksi dari waktu ke waktu.
2) Pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu.
3) Pertambahan kesempatan kerja dari waktu ke waktu.
4) Jumlah hasil sendiri dengan orang lain.
5) Komponen prestasi utama sendiri dengan komponen prestasi utama
orang lain.
Menurut Ravianto (1986:21), alat pengukuran produktivitas
a. Physical productivity
Physical productivity adalah produktivitas secara kuantitatif seperti
ukuran (Size) panjang, berat, banyaknya unit, waktu dan banyaknya
tenaga kerja.
b. Value productivity
Value productivity adalah ukuran produktivitas dengan menggunakan
nilai uang yang dinyatakan dalam rupiah, yen, won, dollar.
1.5.3. Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Produktivitas Kerja Pegawai
Sistem Informasi Manajemen adalah wujud dari kemajuan teknologi yang
terus berkembang pesat sehingga berperan penting dalam menghasilkan informasi
yang lebih baik dari segi kualitas dan kuantitas untuk mempermudah dan
mendukung aktivitas atau kegiatan organisasi yang banyak dan rumit. Dengan
adanya sistem informasi manajemen maka para pegawai hendaknya dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik dan produktivitas pekerjaannya semakin
meningkat. Sulistiani dan Rosidah (2003:199) mengemukakan bahwa
produktivitas adalah menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil
akhir yang diperoleh didalam proses produksi.
Disamping organisasi membutuhkan tenaga kerja yang handal dan
professional, penggunaan sistem informasi yang berbasis teknologi informasi juga
memberikan pengaruh besar terhadap produktivitas kerja pegawai. Sistem
informasi manajemen dapat menunjang hasil pekerjaan para pegawai menjadi
Pekerjaan yang dilakukan dengan sistem manual akan lebih banyak menghabiskan
waktu, tenaga dan biaya.
1.6. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yang kebenarannya
perlu diuji serta dibuktikan melalui penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiono, 2010:70). Adapun
hipotesis yang dikemukakan penulis adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
Ada pengaruh sistem informasi manajemen terhadap produktivitas kerja
pegawai pada kantor pelayanan pajak pratama medan petisah.
2. Hipotesis Nol (Ho)
Tidak ada pengaruh sistem informasi manajemen terhadap produktivitas kerja
pegawai pada kantor pelayanan pajak pratama medan petisah.
1.7. Definisi Konsep
Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan
secara abstrak mengenai kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi
pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 1997:33). Untuk mendapatkan
batasan-batasan yang jelas mengenai variabel-variabel yang akan diteliti, maka penulis
mengemukakan definisi dari beberapa konsep yang digunakan, yaitu :
1. Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem pengolahan data dalam suatu
organisasi yang berfungsi menangani proses pengumpulan, pengolahan, dan
para pengguna informasi sebagai pendukung pengambilan keputusan (proses
manajerial).
2. Produktivitas Kerja merupakan hasil akhir pekerjaan pegawai, apakah telah sesuai
dengan yang diharapkan atau tidak. Produktivitas mengarah kepada pencapaian
kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas dan
kuantitas.
1.8. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah unsur-unsur yang memberitahukan bagaimana
mengukur suatu variabel sehingga dengan pengukuran tersebut dapat diketahui
indikator-indikator apa saja untuk mendukung analisa dari variabel tersebut
(Singarimbun, 1997:46).
Berikut ini akan diuraikan variabel yang diteliti beserta indikator-indikator yang
dipakai sebagai alat pengukurnya:
1. Sistem Informasi Manajemen sebagai variabel X, indikatornya adalah:
a. Sistem Informasi Manajemen berbasis Komputer, yaitu sistem informasi
pengolah data dengan menggunakan komputer sebagai alat utamanya.
b. Pengolahan Data, yaitu kegiatan utama dari sistem informasi manajemen.
2. Produktivitas Kerja sebagai variabel Y, indikatornya sebagai berikut:
a. Efisiensi, yaitu ukuran untuk membandingkan antara sumber daya yang
digunakan dan hasil yang dicapai.
1. Besarnya sumber daya yang digunakan dalam bekerja
2. Pencapaian hasil pekerjaan yang optimal
b. Mutu, yaitu kualitas hasil dari pekerjaan seorang pegawai.
1. Keakuratan hasil pekerjaan.
2. Kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan.
3. Ketepatan hasil kerja.
c. Kemampuan, yaitu kesanggupan seorang pegawai dalam melakukan pekerjaan.
1. Keahlian dan keterampilan yang dimiliki.
2. Inisiatif dalam bekerja.
3. Penguasaan ilmu dan wawasan yang luas.
d. Peningkatan hasil yang dicapai, yaitu adanya pertambahan nilai fisik maupun
nonfisik menjadi arah yang lebih baik.
e. Semangat kerja, yaitu dorongan dari dalam diri pegawai untuk bekerja lebih
giat.
f. Pengembangan diri, yaitu usaha untuk menjadikan diri lebih baik dengan
menambah kemampuan dan keterampilan.
1.9. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, definisi konsep, dan
sistematika penulisan.
BAB II METODE PENELITIAN
Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi dan waktu penelitian,
BAB III DESKRIPSI LOKAL PENELITIAN
Bab ini berisi gambaran umum tentang objek atau lokasi penelitian yang
relevan dengan topik penelitian.
BAB IV PENYAJIAN DATA
Bab ini berisi hasil-hasil data yang diperoleh dari lapangan dan atau berupa
dokumen yang akan dianalisis serta tentang uraian data-data yang
diperoleh setelah melakukan penelitian untuk dianalisis.
BAB V ANALISIS DATA
Bab ini berisi tentang uraian data-data yang diperoleh setelah melakukan
penelitian.
BAB VI PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Bentuk Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif
dengan analisis data kuantitatif. Menurut Nawawi (2006:67) metode deskriptif yaitu
prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan obyek
yang diselidiki (seseorang, lembaga, masyarakat, pabrik dan lain-lain) sebagaimana
adanya, berdasarkan fakta-fakta yang aktual pada saat sekarang.
Dengan demikian penelitian ini akan menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan
keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari
objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada dan mencoba menganalisis
kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh.
2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah, Jl.
Asrama No. 7A Medan.
2.3. Populasi dan Sampel
Sebelum melakukan penelitian, penulis harus menentukan terlebih dahulu populasi
yang akan diteliti. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/ subjek
yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2010:90). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pegawai negeri sipil yang ada di kantor Pelayanan Pajak
Menurut Sugiono (2010:91) sampel adalah kelompok kecil yang kita amati dan
merupakan bagian dari populasi sehingga karateristik populasi juga oleh sampel. Untuk
menentukan jumlah sampel yang dipilih digunakan rumus slovin dalam Consuelo G.
Sevilla, dkk., (1993:161), yaitu sebagai berikut:
1 . 2 +
=
e N
N n
Dimana :
N = Ukuran Populasi
n = Ukuran Sampel
e = Nilai kritis yang diinginkan (persen kelonggaran ketidak telitian
karena kesalahan pengambilan sampel)
Dengan rumus tersebut maka dapat dihitung jumlah sampel sebagai berikut :
n = 81 = 45 1 + 81 (0.1)2
dari perhitungan di atas maka sampel yang diambil sebanyak 45 pegawai dari
jumlah populasi pegawai 81 orang.
2.4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dibagi
menjadi dua cara, yaitu :
1. Pengumpulan Data Primer, yaitu data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian
langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan
dengan masalah yang diteliti dan dilakukan melalui :
a. Penyebaran Kuesioner, yaitu pemberian daftar pertanyaan yang dilengkapi
b. Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung dan selanjutnya
mengadakan pencatatan yang ditemukan terhadap gejala-gejala yang ditemukan
di lapangan.
2. Pengumpulan Data Sekunder, data ini diperoleh dari :
a. Penelitian kepustakaan, cara ini ditempuh dengan mempelajari sejumlah buku,
tulisan, dan karya ilmiah yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
b. Studi dokumentasi, cara ini dilakukan dengan jalan melakukan penelaahan
terhadap catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi penelitian.
2.5. Teknik Pengumpulan Skor
Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan
diajukan kepada responden, maka ditentukan skor pada setiap pertanyaan. Tehnik
pengukuran skor yang dilakukan dalam penelitian ini memakai Skala Likert untuk
menilai jawaban kuesioner (Sugiono, 2010:107). Penentuan ini dihitung berdasarkan
alternatif jawaban (a,b,c,d, dan e), akan diberi skor sebagai berikut:
1. Untuk pilihan jawaban “a” diberi nilai/ skor 5
2. Untuk pilihan jawaban “b” diberi nilai/ skor 4
3. Untuk pilihan jawaban “c” diberi nilai/ skor 3
4. Untuk pilihan jawaban “d” diberi nilai/ skor 2
5. Untuk pilihan jawaban “e” diberi nilai/ skor 1
Untuk mengetahui atau menentukan katagori jawaban responden dari
masing-masing variabel tergolong tinggi, sedang atau rendah maka ditentukan skala intervalnya
dengan cara sebagai berikut:
Maka diperoleh: 5 – 1 = 0,8
5
Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden
masing-masing variabel yaitu:
1. Skor untuk katagori sangat tinggi = 4,2 – 5,0
2. Skor untuk katagori tinggi = 3,3 – 4,1
3. Skor untuk katagori sedang = 2,4 – 3,2
4. Skor untuk katagori rendah = 1,5 – 2,3
5. Skor untuk katagori sangat rendah = 0,8 – 1,4
Untuk menentukan jawaban responden tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang,
rendah, sangat rendah maka jumlah jawaban responden akan ditentukan rata-ratanya
dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian tersebut akan diketahui
jawaban responden termasuk katagori yang mana.
2.6 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang
digunakan untuk menguji pengaruh variabel terikat. Adapun metode statistik yang
digunakan adalah:
1. Koefisien Korelasi Product Moment
Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi rendahnya
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat (Sugiono, 2010:193). Adapun
rumus koefisien korelasi product moment sebagai berikut:
��� = Ν∑�� − ∑�∑�
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara X dan Y, yaitu bilangan yang menunjukkan
besar kecilnya hubungan antara X dan Y
X = Variabel bebas
Y = Variabel terikat
N = jumlah bilangan (populasi/ sampel)
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas dapat memberikan tiga
kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel, yaitu:
1. Nilai r yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya
kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh variabel yang lain.
2. Nilai r yang negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif, artinya
menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai
variabel yang lain.
3. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai
hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah.
Untuk menghitung adanya hubungan atau tinggi rendahnya hubungan kedua
variabel berdasarkan nilai rxy (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi
dilihat dari angka-angka, dan Sugiono (2010:149) menyatakan sebagai berikut:
Tabel 1. Pedoman interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Tinggi
Dengan nilai rxy yang kita peroleh, dapat kita lihat secara langsung melalui tabel
korelasi yang menguji apakah nilai rxy yang kita peroleh tersebut berarti atau tidak.
Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas rxy yang signifikan. Ketentuannya apabila
nilai rhitung lebih besar dari rtabel (thitung > rtabel) maka Ha (Hipotesa alternatif) diterima,
dan apabila rhitung lebih kecil dari rtabel (thitung< ttabel) maka Ha (Hipotesa alternatif)
ditolak.
2. Uji Signifikan
Uji signifikan adalah uji yang dilakukan untuk menentukan arah hipotesa diterima
atau ditolak. Uji signifikan ini dilakukan terhadap hipotesa nilai Ho, yang berbunyi
“tidak ada korelasi antara variabel x dengan variabel y”. Ho ditolak apabila nilai thitung
lebih besar dari ttabel (thitung> ttabel) dan dapat diterima apabila nilai thitung lebih kecil dari
ttabel (thitung< ttabel), dengan rumusan sebagai berikut:
t
hitung=
�√�−2 √1−�23. Koefisien Determinasi
Tehnik ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien
korelasi dan dikaitkan dengan 100%, dengan rumus sebagai berikut:
D = r2 x 100%
Keterangan:
D = Koefisien determinan
BAB III
DESKRIPSI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA
MEDAN PETISAH
3.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Petisah
Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah semula
bernama Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara
didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 94/KMK.01/1994
tanggal 29 Maret 1994 yang kemudian diubah namanya menjadi Kantot Pelayanan
Pajak Medan Petisah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 443/KMK.01/2001
tanggal 23 Juli 2001 dan dengan adanya modernisasi di lingkungan DJP, maka sejak
tanggal 27 Mei 2008 berubah nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Petisah berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 191/KMK.01/2008 yang
merupakan gabungan dari Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan serta Kantor
Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak, yang akan melayani Pajak Penghasilan (PPh), Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta melakukan
pemeriksaan tetapi bukan lembaga yang memutuskan keberatan.
Pada 27 Mei 2008 Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan terbagi menjadi 6
(enam) KPP yaitu :
1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah
2. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota
3. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia
4. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat
6. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Adapun ruang lingkup wilayah kerja dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Timur meliputi :
1. Kecamatan Medan Petisah
2. Kecamatan Medan Helvetia
3. Kecamatan Medan Sunggal
KPP Pratama adalah instansi vertikal Direktoral Jenderal Pajak yang berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah. KPP Pratama
mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan dan pelayanan pajak di bidang Pajak
Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah (PPnBM), dan Pajak Bumi dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya
berdasarkan peraturan per Undang-Undangan yang berlaku.
Visi dan Misi KPP Pratama Medan Petisah
Keberhasilan program modernisasi di lingkungan DJP, tidak hanya dapat
membawa perubahan paradigma dan perubahan perilaku pegawai DJP, tetapi lebih jauh
juga dapat memberikan dampak positif terhadap percepatan penerapan praktek-praktek
good governance pada institusi pemerintah secara keseluruhan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, Direktorat Jenderal Pajak telah mencanangkan visi dan misi sebagai pedoman
dalam melakukan setiap kegiatan.
Adapun Visi dan Misi tersebut adalah sebagai berikut :
Visi Menjadi institusi pemerintahan yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya
Misi Misi Fiskal : Menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor pajak yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah
berdasarkan Undang-Undang Perpajakan dengan tingkat efektifitas dan
efisiensi yang tinggi.
Misi Ekonomi : Mendukung kebijaksanaan pemerintah dalam mengatasi
permasalahan ekonomi bangsa dengan kebijakan perpajak dengan
meminimalkan distorsi.
Misi Politik : Mendukung proses demokratisasi bangsa.
Misi Kelembagaan : Senantiasa memperbaharui diri, selaras dengan
aspirasi masyarakat dan tehnologi perpajakn serta admistrasi perpajakan
mutakhir.
3.2 Tugas dan Fungsi KPP Pratama Medan Petisah
Dalam melaksanakan tugasnya, KPP Pratama Medan Petisah menyelenggarakan
fungsi:
a. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan,
penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian
objek Pajak Bumi dan Bangunan.
b. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan.
c. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan
Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya.
d. Penyuluhan perpajakan.
e. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak.
g. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak.
h. Pelaksanaan pemeriksaan pajak.
i. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.
j. Pelaksanaan konsultasi perpajakan
k. Pelaksanaan intensifikasi
l. Pembetulan ketetapan pajak
m. Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/
atau Bangunan.
n. Pelaksanaan administrasi kantor.
3.3 Struktur Organisasi KPP Pratama Medan Petisah
Struktur Organisasi adalah suatu bagan yang menggambarkan secara sistematis
mengenai penetapan tugas-tugas, fungsi dan wewenang serta tanggung jawab pegawai
masing-masing telah ditentukan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk membina
keharmonisan kerja agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik, teratur dan efisien.
Jenis struktur organisasi yang digunakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Petisah adalah jenis struktur line and staff organization atau gabungan dari jenis struktur
organisasi garis dan organisasi fungsional.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah dipimpin oleh seorang Kepala
Kantor yang secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Kantor wilayah
Ditjen Pajak. Adapun organisasi yang ada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Petisah, antara lain :
1. Sub Bagian Umum
2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)
4. Seksi Pemeriksaan
5. Seksi Penagihan
6. Seksi Ekstensifikasi
7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I
8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II
9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III
10. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV
11. Kelompok Fungsional Pemeriksa Pajak dan Penilai PBB
Tugas dan fungsi masing-masing akan di uraikan dalam setiap seksi, untuk dapat
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang
kepala seksi. Untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 94/KMK.01/1994 tanggal 29 Maret 1994, maka pembagian
tugas dan wewenang masing-masing seksi dalam struktur organisasi Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Medan Petisah adalah :
1. Kepala KPP (Kepala Kantor)
Tugas dan fungsi nya adalh sebagai berikut :
a. Mengkoordinasi penyususnan rencana kerja kantor sebagai bahan penyusunan
rencana strategi kantor wilayah.
b. Mengkoordinasi penyusunan rencana pengamanan penerimaan pajak
berdasarkan potensi pajak, perkembangan kegiatan ekonomi keuangan dan
realisasi peerimaan tahun lalu.
c. Mengkoordinasi pelaksanaan tindak lanjut nota kesepahaman (MOU) sesuai