Lampiran 1
HASIL PENGUJIAN SPSS 22
Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ARL 368 33.0 319.0 78.424 19.9199
PUBLIK 368 1.04% 66.78% 24.6684% 16.01091%
Valid N (listwise) 368
Frequencies
Statistics
SWITCH BIG4 OPINI MNJ TW
N Valid 368 368 368 368 368
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
SWITCH
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid .0 146 39.7 39.7 39.7
1.0 222 60.3 60.3 100.0
Total 368 100.0 100.0
BIG4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid .0 213 57.9 57.9 57.9
1.0 155 42.1 42.1 100.0
OPINI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid .0 182 49.5 49.5 49.5
1.0 186 50.5 50.5 100.0
Total 368 100.0 100.0
MNJ
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid .0 209 56.8 56.8 56.8
1.0 159 43.2 43.2 100.0
Total 368 100.0 100.0
TW
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid .0 166 45.1 45.1 45.1
1.0 202 54.9 54.9 100.0
Total 368 100.0 100.0
Logistic Regression
Case Processing Summary
Unweighted Casesa N Percent
Selected Cases Included in Analysis 368 100.0
Missing Cases 0 .0
Total 368 100.0
Unselected Cases 0 .0
Total 368 100.0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
Dependent Variable Encoding Original Value Internal Value
.0 0
Block 0: Beginning Block
Iteration Historya,b,c
Iteration
-2 Log likelihood
Coefficients
Constant
Step 0 1 506.629 .196
2 506.629 .196
a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 506.629
c. Estimation terminated at iteration number 2 because parameter estimates changed by less than .001.
Classification Tablea,b
Observed
Predicted
TW Percentage
Correct
.0 1.0
Step 0 TW .0 0 166 .0
1.0 0 202 100.0
Overall Percentage 54.9
a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 0 Constant .196 .105 3.510 1 .061 1.217
Variables not in the Equation
Score df Sig.
Step 0 Variables SWITCH 5.692 1 .017
ARL 40.111 1 .000
BIG4 21.627 1 .000
OPINI 7.308 1 .007
MNJ .818 1 .366
PUBLIK 1.281 1 .258
Block 1: Method = Enter
Iteration Historya,b,c,d
Iteration
-2 Log likelihoo
d
Coefficients
Constant SWITCH ARL BIG4 OPINI MNJ PUBLIK
Step 1 1 430.986 1.787 .523 -.030 .812 .340 -.132 .001
2 415.210 3.953 .695 -.061 .816 .419 -.146 .005
3 413.886 4.849 .736 -.073 .836 .446 -.164 .006
4 413.873 4.950 .740 -.075 .838 .448 -.167 .006
5 413.873 4.951 .740 -.075 .838 .448 -.167 .006
6 413.873 4.951 .740 -.075 .838 .448 -.167 .006
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 506.629
d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001.
Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig.
Step 1 Step 92.756 6 .000
Block 92.756 6 .000
Model 92.756 6 .000
Model Summary
Step
-2 Log likelihood
Cox & Snell R Square
Nagelkerke R Square
1 413.873a .223 .298
a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001.
Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig.
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
TW = .0 TW = 1.0
Total Observed Expected Observed Expected
Step 1 1 34 31.953 3 5.047 37
2 25 26.043 12 10.957 37
3 27 22.935 10 14.065 37
4 20 20.361 17 16.639 37
5 13 18.153 24 18.847 37
6 13 15.593 24 21.407 37
7 13 12.410 24 24.590 37
8 11 9.560 26 27.440 37
9 7 6.446 30 30.554 37
10 3 2.545 32 32.455 35
Classification Tablea
Observed
Predicted
TW Percentage
Correct
.0 1.0
Step 1 TW .0 112 54 67.5
1.0 49 153 75.7
Overall Percentage 72.0
Correlation Matrix
Constant SWITCH ARL BIG4 OPINI MNJ PUBLIK
Step 1 Constant 1.000 -.030 -.937 -.168 -.104 -.179 -.068
SWITCH -.030 1.000 -.135 .083 -.006 .031 .012
ARL -.937 -.135 1.000 .030 -.030 .064 -.154
BIG4 -.168 .083 .030 1.000 -.043 .142 .097
OPINI -.104 -.006 -.030 -.043 1.000 -.081 .116
MNJ -.179 .031 .064 .142 -.081 1.000 .007
PUBLIK -.068 .012 -.154 .097 .116 .007 1.000
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
95% C.I.for EXP(B)
Lower Upper
Step 1a SWITCH .740 .246 9.060 1 .003 2.095 1.294 3.391
ARL -.075 .012 37.257 1 .000 .928 .906 .950
BIG4 .838 .249 11.337 1 .001 2.313 1.420 3.768
OPINI .448 .240 3.474 1 .062 1.565 .977 2.508
MNJ -.167 .244 .468 1 .494 .846 .525 1.365
PUBLIK .006 .008 .641 1 .423 1.006 .991 1.021
Constant 4.951 .980 25.510 1 .000 141.381
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno, 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik, Edisi Ketiga, Jilid 1. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Ankarath, Nandakumar., T.P. Ghosh, Kalpesh J. Mehta dan Yass A. Alkafaji, 2012. Understanding IFRS Fundamental, Alih Bahasa: Priyo Darmawan, Indeks, Jakarta.
Astuti, Christina Dwi, 2007. “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”, Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi, dan Keuangan Publik, Volume 2 Nomor 1, hal 27-42.
Awalludin, Vita Magdalena, 2013. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Belkaoui, Ahmed Riahi, 2006. Teori Akuntansi Jilid 1, Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta.
Boynton, William C., Raymond N. Johnson dan Walter Kell, 2002. Modern Auditing, Edisi ketujuh, Jilid 1, Alih Bahasa: Paul A. Rajoe, Gina Gania, dan Ichsan Setiyo Budi, Erlangga, Jakarta.
Dinita, Iffani, 2011. “Pengaruh Opini Audit dan Audit Report Lag Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Dengan Reputasi KAP Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI)”, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang: Semarang.
Dunn, John, 1996. Auditing: Theory and Practice, 2nd Edition, Prentice Hall,
Dyer, J.C. and McHugh, A.L. 1975. “The timeliness of the Australian annual report”, Journal of Accounting Research, 13(3): 204-219.
Efferin, Sujoko., Stevanus Hadi Darmadji, dan Yuliawati Tan, 2008, Metode Penelitian Akuntansi, Edisi 1, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Givoly, D., and D. Palmon, 1984. “Timeliness of Annual Earning Announcement, some empirical evidence”. The Accounting Review 57: July. pp 486-508
Hadi, Syamsul, 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Edisi 1, Ekonisia, Yogyakarta.
Ikhsan, Arfan dan Herkulanus Bambang Suprapto, 2008. Teori Akuntansi dan Riset Multiparadigma, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Jensen, Michael C. and William H. Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, October, 1976, V. 3, No. 4, pp. 305-360.
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.
Kadir, Abdul,2011. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadapKetepatan Waktu Pelaporan Keuangan Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Volume 12 Nomor 1, hal 1-12.
Kosasih, Henry, 2015. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi TimelinessPelaporan Keuangan pada Perusahaan Go Public Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”,Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.
Mareta, Sigit, 2015. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Timeliness Publikasi Laporan Keuangan Periode 2009-2010 (Studi Empiris Pada Bursa Efek Indonesia)”, Jurnal Akuntansi, Volume 19 Nomor 1, hal 93-108.
Marla, Preisha Gitta, 2013. “Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Auditor Switching, Rasio Gearing dan Opini Audit terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di BEI”, Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Respati, Novita Weningtyas, 2001. “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh TerhadapKetepatan Waktu Pelaporan Keuangan : Studi Empiris Di Bursa Efek Jakarta”, Tesis. Universitas Diponegoro.
Saleh, Rachmat, 2004. “Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”. SNA VII. Bali.
Schwartz, Kenneth B dan Billy S. Soo, 1996. “The Association Between Auditor Changes and reporting Lags”, Contemporary Accounting Research, hal 353.
Shukeri, Siti Norwahida dan Md. Aminun Islam, 2012. “The Determinant of Audit Timeliness: Evidence from Malaysia”, Journal of Applied Science Research, Volume 8(7), hal 3314-3322.
Sidauruk, Rio Salomo, 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Sektor Jasa Parawisita Yang Terdaftar di BEI. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.
Soon, Hong Lim, 2012. “Ownership Structure and Concentration and the Timeliness of Corporate Earnings: Malaysian Evidence”, Thesis, School of Economics and Finance Faculty of Business Queensland University of Technology: Brisbane.
Sriminidarti, Ceacilia, 2008. “Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”, Fokus Ekonomi. Volume 7 No.1, hal 14-21.
Sukanti, Ika Enda, 2014. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Timeliness pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Suriyati, Emi, 2013. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Real Estate Property tahun 2008-2010”. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Riau.
Sulistyo, Wahyu Adhy Noor, 2010. “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
www.neraca.co.id
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
asosiatif yang bersifat kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis
hubungan antara satu variable dengan variabel lainnya.
Oleh karena itu, penelitian ini melihat pengaruh atau hubungan sebab akibat
dari variabel independen yang terdiri dari auditor switching, audit report lag,
reputasi auditor, opini audit, kepemilikan manajerial dan kepemilikan publik
terhadap variabel dependen, yaitu ketepatan waktu pelaporan keuangan.
3.2 Jenis Data dan Sumber Data
Data yang diperlukan untuk mendukung penelitian ini merupakan data
sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber utama
(perusahaan) melalui media perantara yang dijadikan objek penelitian. Data
tersebut berupa laporan keuangan (annually report) perusahaan-perusahaan
manufaktur selama empat periode yaitu tahun 2011-2014 yang diperoleh dari
database Bursa Efek Indonesia dengan cara mengunduh data melalui website
resmi Bursa Efek Indonesia, yait
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional adalah penentuan batasan yang lebih menjelaskan
ciri-ciri spesifik yang lebih substantif dari suatu konsep. Alasan menetapkan batasan
operasional adalah untuk menghindari timbulnya salah pengertian atau salah tafsir
Tujuan dari batasan operasional adalah agar peneliti dapat mencapai suatu
alat ukur yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah didefinisikan
konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur
yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang akan diteliti.
Oleh karena itu, batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan manufaktur di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2011-2014.
2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu
pelaporan keuangan.
3. Variabel independen dalam penelitian ini adalah auditor switching,
audit report lag, reputasi auditor, opini auditor, kepemilikan
manajerial dan kepemilikan publik.
3.4 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel
Definisi operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel
yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan
peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi
peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama
atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik.
Defenisi operasional dan pengukuran variabel dalam penelitian ini disajikan
Tabel 3.1
Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Nama Variabel Definisi Pengukuran Skala Dependen : Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Tanggal penerbitan laporan keuangan auditan di BEI (paling lambat akhir bulan ketiga sejak tutup buku/90 hari setelah tutup buku)
Tepat waktu diberi nilai 1
Tidak tepat waktu diberi nilai 0
Nominal
Independen :
Auditor Switching Auditor
Switchingmerupakan pergantian auditor maupun KAP baik yang bersifat wajib maupun yang bersifat
sukarela yang dilakukan oleh perusahaan klien. Kategori perusahaan yang tidak melakukan pergantian auditor diberi nilai dummy 1 dan kategori perusahaan yang melakukanpergant ian auditor diberi nilai dummy 0.
Nominal
Audit report lag Rentang waktu penyelesaian audit laporan keuangan sejak tutup buku (31 Desember) sampai tanggal yang tertera pada laporan auditan
Lamanya hari antara tanggal tahun tutup buku yaitu 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditan.
Interval
Reputasi Auditor/KAP
ada atau tidaknya afiliasi KAP tersebut dengan KAP Big
Four. Kategori perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang berafiliasi dengan
KAP Big Four diberi nilai dummy 1 dan kategori perusahaan yang menggunakan jasa
selain KAP yang berafiliasi dengan KAP Big Four diberi nilai 0 Opini Audit Pendapat auditor atas
laporan keuangan
Kategori
perusahaan yang mendapat
unqualified
opinion dari auditordiberi nilai dummy 1 dan kategori
perusahaan yang mendapat opini selain
unqualified
opinion diberi nilai dummy 0
Nominal Kepemilikan Manajerial Kepemilikan pihak manajemen perusahaan terhadap saham perusahaan Kategori perusahaan yang memiliki struktur kepemilikan manajerial diberi nilai dummy 1 dan kategori perusahaan yang tidak mempunyai struktur kepemilikan manajerial diberi nilai dummy 0.
Nominal
Kepemilikan Publik kepemilikan
masyarakat umum terhadap saham perusahaan publik
Persentase jumlah saham yang dimiliki
masyarakat umum dari seluruh modal
saham yang beredar
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian 3.5.1 Populasi Penelitian
Menurut Efferin, dkk (2008 : 73) populasi merupakan batas dari suatu
obyek penelitian dan sekaligus merupakan batas bagi proses induksi
(generalisasi) dari hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan publik manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dan dipublikasikan di situs
3.5.2 Sampel Penelitian
Hadi (2006 : 46) mendefenisikan sampel sebagai bagian atau wakil
populasi yang memiliki karakteristik sama dengan populasinya, diambil
sebagai sumber data penelitian. Pada penelitian ini pengambilan sampel
dilakukan dengan melakukan pendekatan melalui metode purposive
sampling, yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan penilaian
(judgement) dari peneliti (Efferin, 2008:86).
Adapun kriteria dalam penentuan sampel penelitian yang
dipertimbangkan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tahun 2011 sampai tahun 2014secara berturut-turut dan tidak
sedang berada dalam proses delisting pada periode tersebut.
2. Perusahaan tersebuttelah menerbitkan dan melaporkan laporan
keuangan secara lengkap danaudited yang berakhir pada tanggal 31
Desember selama periode pengamatan (2011- 2014).
4. Perusahaan yang memiliki kelengkapan data laporan keuangan yang
berkaitan dengan pengukuran variabel yang digunakan dalam
penelitian ini.
Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut , maka yang
menjadi populasi sekaligus sampel di dalam penelitian ini adalah sebanyak
93 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Tabel 3.2
Daftar Populasi dan Sampel Penelitian
NO NAMA PERUSAHAAN KODE KRITERIA SAMPEL
1 2 3 4
1 INDOCEMENT TUNGGAL PERKASA TBK INTP √ √ √ √ 1
2 HOLCIM INDONESIA TBK SMCB √ √ √ √ 2
3 SEMEN INDONESIA TBK SMGR √ √ √ √ 3
4 SEMEN BATURAJA PERSERO TBK SMBR X X X X -
5 WIJAYA KARYA BETON TBK WTON X X X X -
6 ARWANA CITRA MULIA TBK ARNA X √ √ √ -
7 ASAHIMAS FLAT GLASS TBK AMFG √ √ √ √ 4
8 INTI KERAMIK ALAM ASRI INDUSTRI TBK IKAI X √ √ √ -
9 KERAMIKA INDONESIA ASOSIASI TBK KIAS √ √ √ √ 5
10 MULIA INDUSTRINDO TBK MLIA √ √ √ √ 6
11 SURYA TOTO INDONESIA TBK TOTO √ √ √ √ 7
12 ALASKA INDUSTRINDO TBK ALKA √ √ √ √ 8
13 ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY TBK ALMI √ √ √ √ 9
14 BETON JAYA MANUNGGAL TBK BTON X X √ √ -
15 CITRA TURBINDO TBK CTBN √ √ √ √ 10
16 GUNAWAN DIANJAYA STEEL TBK GDST X √ √ √ -
17 INDAL ALUMINIUM INDUSTRY TBK INAI √ √ √ √ 11
18 JAKARTA KYOEI STEEL WORK LTD TBK JKSW X √ √ √ -
19 JAYA PARI STEEL TBK JPRS √ √ √ √ 12
20 KRAKATAU STEEL TBK KRAS √ √ √ √ 13
21 LION METAL WORKS LION √ √ √ √ 14
22 LIONMESH PRIMA TBK LMSH √ √ √ √ 15
23 PELANGI INDAH CANINDO TBK PICO √ √ √ √ 16
25 SARANACENTRAL BAJATAMA TBK BAJA √ √ X √ -
26 STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA TBK ISSP X X X X -
27 TEMBAGA MULIA SEMANAN TBK TBMS X √ √ √ -
28 BARITO PASIFIC TBK BRPT X √ √ √ -
29 BUDI STARCH & SWEETENER TBK BUDI √ √ √ √ 18
30 CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL TBK TPIA √ √ √ √ 19
31 DUTA PERTIWI NUSANTARA DPNS √ √ √ √ 20
32 EKADHARMA INTERNATIONAL TBK EKAD X √ √ √ -
33 ETERINDO WAHANATAMA TBK ETWA √ √ √ √ 21
34 INDO ACITAMA TBK SRSN √ √ √ √ 22
35 INTAN WIJAYA INTERNATIONAL TBK INCI √ √ √ √ 23
36 SORINI AGRO ASIA CORPORINDO TBK SOBI √ X √ √ -
37 UNGGUL INDAH CAHAYA TBK UNIC √ √ √ √ 24
38 ALAM KARYA UNGGUL TBK AKKU √ √ √ √ 25
39 ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY TBK AKPI X √ √ √ -
40 ASIAPLAST INDUSTRIES TBK APLI X √ √ √ -
41 BERLIANA TBK BRNA √ √ √ √ 26
42 CHAMPION PASIFIC INDONESIA TBK IGAR √ √ √ √ 27
43 INDOPOLY SWAKARSA INDUSTRY TBK IPOL √ √ √ √ 28
44 LOTTE CHEMICAL TITAN FPNI √ √ √ √ 29
45 SEKAWAN INTIPRATAMA TBK SIAP √ X √ √ -
46 SIWANI MAKMUR TBK SIMA √ √ √ √ 30
47 TRIAS SENTOSA TBK TRST √ √ √ √ 31
48 TUNAS ALFIN TBK TALF X X X X -
49 YANA PRIMA HASTA PERSADA TBK YPAS √ √ √ √ 32
50 CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK CPIN √ √ √ √ 33
51 JAPFA COMFEED INDONESIA TBK JPFA X √ √ √ -
52 MALINDO FEEDMILL TBK MAIN X √ √ √ -
53 SIEARAD PRODUCE TBK SIPD √ √ √ √ 34
54 SUMALINDO LESTARI JAYA TBK SULI √ √ √ √ 35
55 TIRTA MAHAKAM RESOURCES TBK TIRT √ √ √ √ 36
56 ALKINDO NARATAMA TBK ALDO √ √ X √ -
57 DWI ANEKA JAYA KEMASINDO TBK DAJK X X X X -
58 FAJAR SURYA WISESA TBK FASW √ √ √ √ 37
59 INDAH KIAT PULP & PAPER TBK INKP √ √ √ √ 38
60 KERTAS BASUKI RACHMAT INDONESIA TBK KBRI √ √ √ √ 39
61 SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS SAIP X X X √ -
62 PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA TBK TKIM √ √ √ √ 40
63 SUPARMA TBK SPMA √ √ √ √ 41
65 GRAND KARTECH TBK KRAH X X X X -
66 ASTRA INTERNATIONAL TBK ASII √ √ √ √ 43
67 ASTRA AUTO PART TBK AUTO √ √ √ √ 44
68 GAJAH TUNGGAL TBK GJTL X √ √ √ -
69 GOODYEAR INDONESIA TBK GDYR X √ √ √ -
70 INDO KORDSA TBK BRAM √ √ √ √ 45
71 IDOMOBIL SUKSES INTERNATIONAL TBK IMAS √ √ √ X -
72 INDOSPRING TBK INDS √ √ √ √ 46
73 MULTI PRIMA SEJAHTERA TBK LPIN √ √ √ √ 47
74 MULTISTRADA ARAH SARANA TBK MASA √ √ √ √ 48
75 NIPPRES TBK NIPS √ √ √ √ 49
76 PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL TBK PRAS √ √ √ √ 50
77 SELAMAT SEMPURNA TBK SMSM √ √ √ √ 51
78 APAC CITRA CENTERTEX TBK MYTX √ √ √ √ 52
79 ARGO PANTES TBK ARGO √ √ √ √ 53
80 ASIA PASIFIC FIBERS TBK POLY √ √ √ X -
81 CENTURY TEXTILE INDUSTRY TBK CNTX X √ √ √ -
82 ERATEX DJAYA TBK ERTX √ √ √ √ 54
83 EVER SHINE TEXTILE INDUSTRY TBK ESTI √ √ √ √ 55
84 INDO RAMA SYNTHETIC TBK INDR √ √ √ √ 56
85 NUSANTARA INTI CORPORA TBK UNIT √ √ √ √ 57
86 PAN BROTHERS TBK PBRX √ √ √ √ 58
87 PANASIA INDOS RESOURCES TBK HDTX X √ √ √ -
88 POLYCHEM INDONESIA TBK ADMG √ √ √ √ 59
89 PT RICKY PUTRA GLOBALINDO TBK RICY X √ √ √ -
90 SRI REJEKI ISMAN TBK SRIL X X X X -
91 STAR PETROCHEM TBK STAR √ √ √ √ 60
92 SUNSON TEXTILE MANUFACTURER TBK SSTM √ √ √ √ 61
93 TIFICO FIBER INDONESIA TBK TFCO X X X X -
94 TRISULA INTERNATIONAL TBK TRIS X X X X -
95 UNITEX TBK UNTX X √ √ √ -
96 PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE BIMA √ √ √ √ 62
97 SEPATU BATA TBK BATA √ √ √ √ 63
98 SURYA INTRINDO MAKMUR TBK SIMM X X X X -
99 JEMBO CABLE COMPANY TBK JECC √ √ √ √ 64
100 KABELINDO MURNI TBK KBLM √ √ √ √ 65
101 KMI WIRE AND CABLE TBK KBLI √ √ √ √ 66
102 SUMI INDO KABEL TBK IKBI √ X √ √ -
103 SUPREME CABLE MANUFACTURING TBK SCCO √ √ √ √ 67
105 SAT NUSA PERSADA TBK PTSN √ √ √ √ 69
106 AKASHA WIRA INTERNATIONAL TBK ADES √ √ √ √ 70
107 DAVOMAS ABADI TBK DAVO X X √ X -
108 DELTA DJAKARTA TBK DLTA √ √ √ √ 71
109 INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK ICBP √ √ √ √ 72
110 INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK INDF √ √ √ √ 73
111 MAYORA INDAH TBK MYOR X √ √ √ -
112 MULTI BINTANG INDONESIA TBK MLBI √ √ √ √ 74
113 NIPPON INDOSARI CORPORINDO TBK ROTI √ √ √ √ 75
114 PRASHIDA ANEKA NIAGA TBK PSDN √ √ √ √ 76
115 SEKAR BUMI TBK SKBM X X X X -
116 SEKAR LAUT TBK SKLT √ √ √ √ 77
117 SIANTAR TOP TBK STTP X X √ X -
118 TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD TBK AISA X √ √ √ -
119 TRI BANYAN TIRTA TBK ALTO X X X X -
120 ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY ULTJ √ √ √ √ 78
121 WILMAR CAHAYA INDONESIA TBK CEKA √ √ √ √ 79
122 BENTOEL INTERNATIONAL INVESTAMA TBK RMBA √ √ √ √ 80
123 GUDANG GARAM TBK GGRM √ √ √ √ 81
124 HM SAMPOERNA TBK HMSP √ √ √ √ 82
125 WISMILAK INTI MAKMUR TBK WIIM X X X X -
126 DARYA VARIA LABORATORIA TBK DVLA X X √ X -
127 INDOFARMA TBK INAF √ √ √ √ 83
128 INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL TBK SIDO X X X X -
129 KALBE FARMA TBK KLBF √ √ √ √ 84
130 KIMIA FARMA TBK KAEF √ √ √ √ 85
131 MERCK SHARP DOHME PHARMA SCPI X √ √ √ -
132 MERCK TBK MERK X √ √ √ -
133 PYRIDAM FARMA TBK PYFA √ √ √ √ 86
134 TAISHO PHARMACEUTICAL INDONESIA(PS) TBK SQBI X X √ X -
135 TEMPO SCAN PASIFIC TBK TSPC √ √ √ √ 87
136 MANDOM INDONESIA TBK TCID √ √ √ √ 88
137 MARTINA BERTO TBK MBTO X √ X √ -
138 MUSTIKA RATU TBK MRAT X √ √ √ -
139 UNILEVER INDONESIA TBK UNVR √ √ √ √ 89
140 KEDAUNG INDAH CAN TBK KICI √ √ √ √ 90
141 KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL TBK KDSI √ √ √ √ 91
142 LANGGENG MAKMUR INDUSTRY TBK LMPI √ √ √ √ 92
3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan
transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah
dipahami dan diinterpretasikan. Analisis statistik deskriptif digunakan
untuk mengetahui karakteristik sampel yang digunakan dam
menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian. Ukuran yang
digunakan dalam analisis statistik deskriptif pada penelitian ini antara lain
berupa frekuensi, digunakan untuk variabel yang skala pengukurannya
skala nominal) dan tendensi sentral (mean, median, modus) untuk variabel
yang skala pengukurannya adalah skala rasio.
3.6.2 Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis merupakan bagian dari proses inferensi atau
pengujian statistik sampel untuk mengestimasi parameter populasi dan
pembuat keputusan. Pengujian hipotesis dilakukan secara uji multivariate
denganmenggunakan regresi logistik.Regresi logistik adalah regresi yang
digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemungkinan terjadinya
variabel dependen dapat diprediksi dengan variabel independen.Pengujian
hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi logistik karena variabel
terikat (dependen)merupakan data kualitatif yang menggunakan variabel
dummy. Regresi logistik adalah bagian dari analisis regresi yang
digunakan ketika variabel dependen merupakan variabel dikotomi.
kemunculan atau tidak adanya suatu kejadian yang biasanya diberi angka 0
atau 1.
Model regresi logistik yang digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian adalah sebagai berikut:
�� = �� + �������� +����� + ������ + �������
+ ����� + �������� + �
Keterangan :
TW = ketepatan waktu pelaporan keuangan
β0-β6 = konstanta
SWITCH = Auditor switching)
ARL = Audit Report Lag
BIG 4 = Reputasi Auditor
OPINI = Opini Audit
MNJ = Kepemilikan Manajerial
PUBLIK = Kepemilikan Publik
ε = tingkat pengganggu kesalahan (disturbance error)
Pengujian terhadap model regresi logistik pada penelitian ini dilakukan
dengan beberapa tahap, yaitu:
1. Uji Kelayakan Model Regresi
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Tes ini digunakan untuk menguji
Ho = Model yang dihipotesiskan fit dengan data
HA = Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data
Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama
dengan atau kurang dari 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada
perbedaan yang signifikan antara model dengan nilai observasinya
sehingga goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat
memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit Testlebih besar dari 0,05, maka Ho tidak
dapat ditolak dan itu berarti model mampu memprediksi nilai
observasinya sehingga model dapat diterima.(Ghozali, 2013: 341).
2. Penilaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan antara-2Log
Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan -2Log
Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1). Adanya pengurangan
nilai antara -2LL awal dengan -2LL akhir menunjukkan bahwa model
yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2013: 340). Penurunan
likelihood ini menunjukkan model regresi yang lebih baik yang berarti
model yang dihipotesiskan fit dengan data.
3. Analisis Negelkerke’s R Square
Negelkerke’s R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox
dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari nol sampai
satu. Negelkerke’s R Square diperoleh dengan cara membagi nilai Cox
berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen sangat terbatas. Sedangkan, jika R2 mendekati 1 berarti
variabel independen dapat memberikan hampir semua informasi yang
diperlukan untuk memprediksi variabel dependen.
4. Uji Parsial
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel independen (auditor switching, audit report lag, reputasi
auditor, opini audit, kepemilikan manajerial dan kepemilikan publik)
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (ketepatan waktu
pelaporan keuangan). Pengujian hipotesis ini dengan cara
membandingkan antara nilai probabilitas (sig) dengan tingkat
signifikansi (α). Untuk menentukan penerimaan atau penolakan H0 didasarkan pada tingkat signifikansi (α) 5% dengan kriteria:
1) H0 diterima apabila nilai probabilitas (sig) > signifikansi (α). Hal ini berarti HA ditolak atau hipotesis yang menyatakan
variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat ditolak.
2) H0ditolak apabila nilai probabilitas (sig) < signifikansi (α). Hal ini berarti HA diterima atau hipotesis yang menyatakan variabel
bebas berpengaruh terhadap variabel terikat diterima.
5. Uji Simultan (Uji Omnibus)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel
independen (Auditor Switching, Audit Report Lag, Reputasi Auditor,
berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (ketepatan
waktu pelaporan keuangan). Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
berarti variabel-variabel independen berpengaruh secara simultan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1Deskripsi Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014. Berdasarkan kriteria yang digunakan
dalam pemilihan sampel, maka sampel perusahaan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 92 perusahaan dengan empat tahun periode pengamatan
sehingga jumlah unit yang dianalisis sebanyak 368 unit analisis.
Tabel 4.1
Proses Seleksi Sampel dengan Kriteria
No Keterangan Jumlah
1 Jumlah populasi yang diteliti 142
2 Perusahaan yang delisting (3)
3 Tidak menampilkan data laporan keuangan yang lengkap dan audited yang berakhir pada tanggal 31 Desember selama periode pengamatan (2011- 2014).
(32)
4 Perusahaan listing setelah 1 Januari 2011 (15) Jumlah populasi target yang dapat diobservasi 92
Tahun Pengamatan 4
Jumlah populasi target total selama periode penelitian 368
4.2Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif pada variabel audit report lag dan kepemilikan
publik meliputi jumlah, sampel, nilai minimum, nilai maksimum, niai rata-rata
dan standar deviasi. Variabel auditor switching, reputasi auditor, opini auditor
dan kepemilikan manajerial tidak diikutsertakan dalam perhitungan statistik
deskriptif karena variabel-variabel tersebut merupakan skala nominal dimana
angka 1 dan 0 hanya sebagai label kategori semata tanpa nilai intrinsic
variabel tersebut. Statisik yang digunakan untuk variabel yang berskala
nominal adalah statistik frekuensi.
Tabel 4.2 Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ARL 368 33 319 78.42 19.920
PUBLIK 368 1.04% 66.78% 24.6684% 16.01091%
Valid N (listwise) 368
Sumber : output SPSS, diolah peneliti, 2016
Nilai minimum Audit Report Lag (ARL) adalah 33 yaitu ARL dari
Champion Pacific Indonesia,Tbk pada tahun 2011 dan nilai
maksimumnya adalah 319 yaitu pada Multi Bintang Indonesia, Tbk tahun
2012. Rata-rata variabel Audit Report Lag (ARL) adalah 78,42 dengan
standar deviasi 19,92.
Nilai minimum Kepemilikan Publik (PUBLIK) adalah 1,04% yaitu
pada Bantoel Internatinal Investama, Tbk dan nilai maksimumnya adalah
66,78% yaitu pada Kertas Basuki Rachmat Indonesia, Tbk tahun 2012.
Rata-rata variabel Kepemilikan Publik (PUBLIK) adalah 24,6684%
dengan standar deviasi 16,01%.
Tabel 4.3
Audit Report Lag Perusahaan Sampel berdasarkan Ketepatan Waktu
Audit Reort Lag (hari)
Perusahaan Tepat Waktu
Perusahaan Tidak
Tepat Waktu Total jumlah % Jumlah % Jumlah %
≤ 30 - 0 - 0 - 0
31-50 17 4,62 2 0,54 19 5,16
51-70 52 14,13 18 4,89 70 19,02 71-90 132 35,87 130 35,33 262 71,20
≥91 1 0,27 16 4,35 17 4,62
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa tidak ada perusahaan dengan
audit report lag kurang dari 30 hari. Perusahaan dengan audit report lag
antara 31-50 hari dan tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya
ada 17 perusahaan sedangkan yang tidak waktu dalam rentang waktu
tersebut ada 2 perusahaan. Perusahaan dengan audit report lag antara
51-70 hariada 51-70 perusahaan dimana 52 perusahaan tersebut menyampaikan
laporan keuangannya tepat waktu dan 18 perusahaan terlambat
menyampaikan laporan keuangannya. Perusahaan dengan audit report lag
antara 71-90 hari ada 262 perusahaan dimana perusahaan yang tepat waktu
ada 132 perusahaan dan yang terlambat ada 130 perusahaan. Untuk
perusahaan dengan audit report lag ada 17 perusahaan dan hanya satu
diantaranya yang tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya
sedangkan 16 perusahaan tidak tepat waktu.
Tabel 4.4
Kepemilikan Publik Perusahaan Sampel berdasarkan Ketepatan Waktu
Kepemilikan saham publik(%)
Perusahaan Tepat Waktu
Perusahaan Tidak Tepat
Waktu Total
jumlah % Jumlah % Jumlah %
0.01%-20% 101 27,45 75 20,38 176 47,83
21%-40% 53 14,40 48 13,04 101 27,44
≥41% 43 11,68 48 13,04 91 24,72
Total 197 53,53 171 46,47 368 100
Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa perusahaan dengan kepemilikan
diantaranya tepat waktu melaporkan laporan keuangannya dan 75
perusahaan tidak tepat waktu. Peerusahaan yang kepemilikan saham
publiknya diantara 21%-40% ada sebanyak 101 perusahaan dimana 53
perusahaan diantaranya tepat waktu dan 48 perusahaan tidak tepat waktu.
Sedangkan untuk kepemilikan sahamnya diatas 40% ada sebanyak 91
perusahaan dimana 43 perusahaan tepat waktu dan 48 perusahaan tidak
tepat waktu.
Sumber : output SPSS, diolah peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.5 jumlah data yang valid (sah untuk diproses)
adalah 368 buah dan tidak ada data yang hilang.
Tabel 4.6
Statistik Frekuensi Auditor Switching
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 0 146 39.7 39.7 39.7
1 222 60.3 60.3 100.0
Total 368 100.0 100.0
Sumber : output SPSS, diolah peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.6 jumlah data yang melakukan auditor switching
(diberi kode “0”) sebanyak 146 data, sedangkan jumlah data yang tidak
melakukan auditor switching (diberi kode “1”) sebanyak 222 buah. Tabel 4.5
Statistik Frekuensi Auditor switching, Reputasi Auditor, Opini Audit, Kepemilikan Manajerial dan Ketepatan Waktu
SWITCH BIG4 OPINI MNJ TW
N Valid 368 368 368 368 368
Tabel 4.7
Auditor Switching Perusahaan Sampel berdasarkan Ketepatan Waktu
Kategori Perusahaan
Perusahaan Tepat Waktu
Perusahaan Tidak
Tepat Waktu Total jumlah % Jumlah % Jumlah %
Terjadi Auditor Switching 70 19,02 76 20,65 146 39,67
Tidak terjadi Auditor
Switching 133 36,14 89 24,18 222 60,33
Total 203 55,16 165 44,84 368 100
Tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan
yang tidak melakukan auditor switching sebagian besar tepat waktu dalam
menyampaikan laporan keuangannya yakni 133 (36,14%) perusahaan.
Jumlah perusahaan yang tidak tepat waktu meski tidak melakukan auditor
switching sebanyak 89 (24,18%) perusahaan. Perusahaan yang melakukan
auditor switching dan tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya
ada sebanyak 70 (19,02%) perusahaan. Sedangkan yang tidak tepat waktu
ada sebanyak 76 (20,65%) perusahaan.
Tabel 4.8
Statistik Frekuensi BIG 4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 0 216 58.7 58.7 58.7
1 152 41.3 41.3 100.0
Total 368 100.0 100.0
Sumber : output SPSS, diolah peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.8 diatas jumlah data yang berafiliasi dengan KAP
The Big 4 (diberi kode “1”) sebanyak 152 buah (41,3%), sedangkan
jumlah data yang tidak berafiliasi dengan KAP The Big 4 sebanyak 216
Tabel 4.9
Reputasi Auditor Perusahaan Sampel berdasarkan Ketepatan Waktu
Kategori Auditor Perusahaan Tepat Waktu
Perusahaan Tidak
Tepat Waktu Total jumlah % Jumlah % Jumlah %
Big 4 108 29,35 44 11,96 152 41,31
Non Big 4 95 25,81 121 32,88 216 58,69
Total 203 55,16 165 44,84 368 100
Tabel 4.2.4 diatas menunjukkan bahwa terdapat 152 perusahaan
yang berafiliasi dengan KAP Big 4 dimana 108 perusahaan diantaranya
tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya dan 44 perusahaan
terlambat menyampaikan laporan keuangannya. Perusahaan yang tidak
berafiliasi dengan KAP Big 4 ada sebanyak 216 perusahaan dan 95
diantaranya tepat waktu dan 121 perusahaan tidak tepat waktu.
Sumber : output SPSS, diolah peneliti, 2016 Tabel 4.11
Opini Audit Perusahaan Sampel berdasarkan Ketepatan Waktu Jenis Opini Auditor
Perusahaan Tepat Waktu
Perusahaan Tidak
Tepat Waktu Total jumlah % Jumlah % Jumlah %
Unqualified Opinion 115 31,25 71 19,29 186 50,54
Non Unqualified Opinion 88 23,91 94 25,54 182 49,45
Total 203 55,16 165 44,83 368 100
Tabel 4.10
Statistik Frekuensi OPINI
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 0 182 49.5 49.5 49.5
1 186 50.5 50.5 100.0
Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan
yang masuk dalam sampel penelitian sebagian besar mendapat opini wajar
tanpa pengecualian (unqualified opinion) baik perusahaan yang tepat
waktu maupun yang tidak tepat waktu. Perusahaan yang tepat waktu
sebanyak 115 (31,25%) perusahaan sedangkan perusahaan yang tidak
tepat waktu sebanyak 71 (19,29%) perusahaan. Perusahaan yang tidak
mendapat opini wajar tanpa pengecualian ada 182 perusahaan dimana 88
diantaranya adalah perusahaan yang tepat waktu menyampaikan laporan
keuangan dan 94 perusahaan tidak tepat waktu.
Sumber : output SPSS, diolah peneliti, 2016
Tabel 4.13
Kepemilikan Manajerial Perusahaan Sampel berdasarkan Ketepatan Waktu
Kepemilikan saham
Perusahaan Tepat Waktu
Perusahaan Tidak
Tepat Waktu Total jumlah % Jumlah % Jumlah %
Kepemilikan Manajerial 83 22,55 76 20,65 159 43,20
Tidak memiliki
kepemilikan manajerial 120 32,61 89 24,18 209 56,79
[image:30.595.159.489.380.501.2]Total 203 55,16 165 44,83 368 100
Tabel 4.12 Statistik Frekuensi MNJ
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 0 209 56.8 56.8 56.8
1 159 43.2 43.2 100.0
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki kepemilikan
manajerial ada 159 perusahaan, 83 perusahaan diantaranya tepat waktu
menyampaikan laporan keuangannya dan 76 perusahaan tidak tepat waktu.
Untuk perusahaan yang tidak memiliki kepemilikan manajerial ada 120
perusahaan yang tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya dan 89
perusahaan tidak tepat waktu.
[image:31.595.152.478.279.403.2]Sumber : output SPSS, diolah peneliti, 2016 Tabel 4.15
Ditribusi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan selama Periode Penelitian
Kategori Perusahaan
Tahun Penelitian
2011 2012 2013 2014 Total
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Perusahaan
tepat waktu 58 63,04 25 27,17 52 56,52 68 73,91 203 55,16 Perusahaan
tidak tepat waktu
34 36,96 67 72,83 40 43,48 24 26,09 165 44,84
[image:31.595.108.581.476.637.2]Total 92 100 92 100 92 100 92 100 368 100
Tabel 4.15 di atas menunjukkan jumlah total peusahaan yang tepat
waktu dan tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan
auditan untuk periode 2011, 2012, 2013, dan 2014. Di tahun 2011 jumlah
perusahaan yang tepat waktu sebanyak 58 (63,04%) perusahaan, namun di Tabel 4.14
Statistik Frekuensi TW
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 0 165 44.8 44.8 44.8
1 203 55.2 55.2 100.0
tahun 2012 jumlah perusahaan yang tepat waktu menurun menjadi hanya
25 (27,17%) perusahaan. Jumlah perusahaan yang tepat waktu dalam
menyampaikan laporan keuangan kembali meningkat di tahun 2013 yakni
sebesar 52 (56,52%) perusahaan dan tahun 2014 sebanyak 67 (72,83%)
perusahaan. Untuk perusahaan yang tidak tepat waktu menyampaikan
laporan keuangan di tahun 2011 ada sebanyak 34 (36,96%) perusahaan
dan meningkat di tahun 2012 menjadi 76 (82,61%) perusahaan. Di tahun
2013 jumlah perusahaan yang tidak tepat waktu menurun menjadi 43
(43,48%) perusahaan dan kembali menurun di tahun 2014 menjadi 24
(26,09%) perusahaan.
4.3Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan model regresi logistik dengan metode enter
pada tingkat signifikansi (α) 5%. Regresi logistic digunakan untuk menguji pengaruh auditor switching, audit report lag, reputasi auditor, opini audit,
kepemilikan manajerial dan kepemilikan publik terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan.
4.3.1 Menilai Kelayakan Model Regresi (goodness of ft)
Langkah pertama yang dilakukan yaitu dengan menilai kelayakan
model regresi tabel Hosmer and Lemeshow Test.
[image:32.595.211.418.671.724.2]
Sumber : output SPSS, diolah peneliti, 2016 Tabel 4.16
Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig.
Berdasarkan tabel 4.16, besar nilai Hosmer and Lemeshow Test adalah
10,772 dengan probabilitas sebesar 0,525 dimana 0,525 > 0,05 maka
hipotesis nol diterima dan tidak dapat ditolak. Ini berarti model regresi
yang digunakan dalam penelitian ini layak digunakan untuk analisis
selanjutnya.
[image:33.595.176.512.283.378.2]4.3.2 Menilai Kelayakan Keseluruhan Model (Overall model fit) Tabel 4.17
Overall Model Fit
Iteration -2 Log Likehood
Step 0 506,629
Step 1 413,873
Uji kelayakan memperhatikan angka pada awal -2 Log Likehood
(LL) block number = 0, sebesar 506,629 dan angka pada -2 Log Likehood
(LL) block number = 1, sebesar 413,873. Hal ini menunjukkan telah terjadi
penurunan nilai -2 Log Likehood (LL) block number = 0 dan Block 1
sebesar 92,756. Penurunan -2 Log Likehood (LL) menunjukkan model
regresi yang dihipotesiskan fit dengan data atau model regresi baik.
4.3.3 Menganalisis nilai Cox & Snell’s R Square Negelkerke’s R Square
Besarnya nilai Cox & Snell’s R Square Negelkerke’s R Square
Tabel 4.18
Cox & Snell’s R Square Negelkerke’s R Square Model Summary
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square
1 413.873a .223 .298
a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001.
Sumber : output SPSS, diolah peneliti, 2016
Tabel 4.18 menunjukkan nilai Cox & Snell’s R Square sebesar
0,223 yang berarti nilai tersebut kurang dari 1 (0,160 < 1) dan nilai
Negelkerke’s R Square sebesar 0,298 yang berarti bahwa variabel
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dapat dijelaskan oleh
auditor switching, audit report lag, reputasi auditor, opini audit,
kepemilikan manajerial dan kepemilikan publik sebesar 29,8% dan
sisanya sebesar 70,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model
[image:34.595.162.536.163.273.2]4.3.4 Menguji Hipotesis
Tahap terakhir adalah menguji hipotesis yakni dengan melakukan
uji koefisien regresi.
Sumber : output SPSS, diolah peneliti, 2016
Tabel 4.19 menunjukkan hasil pengujian dengan regresi logistic pada
tingkat signifikansi 0,05. Dari pengujian persamaan regresi logistic tersebut
maka diperoleh model regresi logistic sebagai berikut :
TW = 4,951 + 0,740 SWITCH - 0,075 ARL + 0,838 BIG4 + 0,448 OPINI - 0,167 β5 MNJ + 0,006 PUBLIK + ε
1. Uji Parsial 1) Pengujian H1
H1 : Auditor Switching berpengaruh secara positif terhadap
[image:35.595.134.570.213.425.2]ketepatan waktu pelaporan keuangan. Tabel 4.19
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
95% C.I.for EXP(B)
Lower Upper
Step 1a SWITCH .740 .246 9.060 1 .003 2.095 1.294 3.391
ARL -.075 .012 37.257 1 .000 .928 .906 .950
BIG4 .838 .249 11.337 1 .001 2.313 1.420 3.768
OPINI .448 .240 3.474 1 .062 1.565 .977 2.508
MNJ -.167 .244 .468 1 .494 .846 .525 1.365
PUBLIK .006 .008 .641 1 .423 1.006 .991 1.021
Constant 4.951 .980 25.510 1 .000 141.381
Berdasarkan tabel 4.19 diatas, variabel auditor switching
menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0,740 dengan
probabilitas variabel sebesar 0,003 yang berarti dibawah signifikan
0,05. Hal ini berarti H1 diterima, yang menjelaskan bahwa terbukti
auditor switchingberpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan.
2) Pengujian H2
H2: Auditor Report Lag berpengaruh secara negatif terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Berdasarkan tabel 4.19 diatas variabel auditor report lag
menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar -0,075 dengan
probabilitas variabel sebesar 0,000 yang berarti dibawah signifikan
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H2 diterima. Dengan demikian
terbukti bahwa auditor report lag berpengaruh negative terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
3) Pengujian H3
H3 : Reputasi Auditorberpengaruh secara positif terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Berdasarkan tabel 4.19 diatas, variabel reputasi auditor
menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0,838 dengan
probabilitas variabel sebesar 0,001 yang berarti dibawah signifikan
terbukti bahwa reputasi auditor berpengaruh positif terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
4) Pengujian H4
H4: Opini Auditorberpengaruh secara positif terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan
Berdasarkan tabel 4.19 diatas, variabel opini audit menunjukkan
nilai koefisien regresi sebesar 0,448 dengan probabilitas variabel
sebesar 0,062 yang berarti diatas signifikan 0,05. Hal ini berarti H4
ditolak, yang menjelaskan bahwa tidak terbukti opini
auditberpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan.
5) Pengujian H5
H5: Kepemilikan Manajerialberpengaruh secara positif
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Berdasarkan tabel 4.19 diatas, variabel kepemilikan manajerial
menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar -0,167 dengan
probabilitas variabel sebesar 0,494 yang berarti diatas signifikan
0,05. Hal ini berarti H5 ditolak, yang menjelaskan bahwa tidak
terbukti kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan.
6) Pengujian H6
H6: Kepemilikan Publikberpengaruh secara positif terhadap
Berdasarkan tabel 4.19 diatas, variabel kepemilikan publik
menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0,006 dengan
probabilitas variabel sebesar 0,423 yang berarti diatas signifikan
0,05. Hal ini berarti H6 ditolak, yang menjelaskan bahwa tidak
terbukti kepemilikan publik berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan.
2. Uji Simultan
H7 : Auditor Switching, Audit Report Lag, Reputasi Auditor,
Opini Auditor, Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan
Publik berpengaruh secara simultan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan.
Sumber : output SPSS, diolah peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 4.20 diatas, diketahui nilai probabilitas 0,000
yang berarti lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H7
diterima. Dengan demikian terbukti bahwa Auditor Switching,
Audit Report Lag, Reputasi Auditor, Opini Auditor, Kepemilikan
Manajerial dan Kepemilikan Publik berpengaruh secara simultan
[image:38.595.222.514.441.548.2]terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Tabel 4.20
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 92.756 6 .000
Block 92.756 6 .000
4.4Pembahasan
4.4.1 Hubungan Auditor Switching dengan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Hasil uji regresi logistik terhadap variabel auditor switching
(SWITCH) menunjukkan nilai koefisien positif 0,740 dan nilai
probabilitas (Sig.) 0,003 yang lebih kecil dari 0,05 maka auditor
switching berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Schwartz dan Soo (1996)
yang juga menemukan bahwa auditor switching berpengaruh signifikan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Namun hasil penelitian ini
bertentangan dengan hasil penelitian Mareta (2015) dan Marla (2013)
yang menyatakan bahwa auditor switching tidak berpengaruh terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
4.4.2 Hubungan Audit Report Lag dengan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian regresi logistik menunjukkan bahwa variabel Audit
Report Lag berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dinita (2011) dan
penelitian Sukanti (2014) dan sesuai dengan logika yang ada dimana
semakin cepat (semakin sedikit hari) audit report lag, maka penyampaian
laporan keuangan cenderung semakin tepat waktu dan apabila audit
report lag semakin lama (semakin banyak hari) maka semakin lama dan
4.4.3 Hubungan Reputasi Auditor dengan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis dengan regresi logistik menunjukkan
bahwa Reputasi Auditor berpegaruh positif secara signifikan terhadap
ketepatan waktu. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Astuti
(2007) dan Sulistiyo (2010) yang menemukan hubungan positif reputasi
auditor terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini juga
sejalan dengan logika berpikir bahwa perusahaan yangmemakai jasa
KAPBig 4cenderungtepat waktu dalam penyampaian laporan
keuanganperusahaan. Auditor yang memilki reputasi yang baik akan
memberikan kualitaspengauditan yang baik pula, yang dapat digunakan
sebagai petunjuk kualitas perusahaanemiten. Hal ini berarti, penggunaan
auditor yang mempunyai reputasi berkualitascenderung akan
menyampaikan laporan keuangan emiten secara tepat waktu. Hasil
penelitian ini bertentangan dengan penelitian dari Mareta (2015).
4.4.4 Hubungan Opini Auditor dengan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis dengan regresi logistik menunjukkan
bahwa Opini Audit tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini dapat terjadi
karena opini auditor atas laporan keuangan tidak mempengaruhi pihak
manajemen perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan secara
dengan penelitian dari Mareta (2015), Sulistiyo (2010), Dinita (2011),
[image:41.595.148.556.175.352.2]Suriyati (2013), dan Marla (2013).
Tabel 4.21
Distribusi Opini Audit Perusahaan Sampel berdasarkan Ketepatan Waktu
Jenis Opini Auditor
Perusahaan Tepat Waktu
Perusahaan Tidak Tepat
Waktu
Total
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Unqualified Opinion 115 31,25 71 19,29 186 50,54
Non Unqualified
Opinion 88 23,91 94 25,54 182 49,45
Total 203 55,16 165 44,83 368 100
Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 368 perusahaan sampel, 186
perusahaan memperoleh unqualified opinion dan 182 perusahaan
memperoleh pendapat selain unqualified opinion. Tabel 4.21
menunjukkan bahwa sebanyak 203 perusahaan yang tepat waktu dalam
menyampaikan laporankeuangan, perusahaan yang mendapatunqualified
opinion dari auditor ada sebanyak 115 perusahaan. Namun demikian,
jika dilihat dari 165 perusahaan yang tidak tepat waktu dalam
penyampaian laporan keuangan, jugadiketahui bahwa 71 perusahaan
diantaranya adalah perusahaan yang mendapatunqualified opinion.
Kondisi tersebutyang menyebabkan hasil penelitian ini menjadi tidak
signifikan dan tidak sesuaidengan logika teori. Hasil penelitian ini
bertentangan dengan hasil yang diperoleh oleh penelitian Astuti (2007)
audit berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan.
4.4.5 Hubungan Kepemilikan Manajerial dengan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis dengan regresi logistik menunjukkan
bahwa Kepemilikan Manajerial tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil
penelitian ini bertentangan dengan penelitian Astuti (2007) dan Soon
Hoon Lim (2012) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
[image:42.595.138.548.450.598.2]keuangan.
Tabel 4.22
Distribusi Kepemilikan Manajerial Perusahaan Sampel berdasarkan Ketepatan Waktu
Kepemilikan saham
Perusahaan Tepat Waktu
Perusahaan Tidak Tepat
Waktu
Total
jumlah % Jumlah % Jumlah %
Kepemilikan Manajerial 83 22,55 76 20,65 159 43,20
Tidak memiliki
kepemilikan manajerial 120 32,61 89 24,18 209 56,79
Total 203 55,16 165 44,83 368 100
Berdasarkan tabel 4.22 jumlah perusahaan yang sahamnya dimiliki
oleh pihak manajemen perusahaan ada 159 perusahaan, 83 perusahaan
diantaranya tepat waktu dan 76 perusahaan tidak tepat waktu. Sementara
untuk perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki oleh pihak manajemen
menyampaikan laporan keuangan dan 89 perusahaan tidak tepat waktu.
Kondisi tersebutyang menyebabkan hasil penelitian ini menjadi tidak
signifikan dan tidak sesuaidengan logika teori.
4.4.6 Hubungan Kepemilikan Publik dengan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis dengan regresi logistik menunjukkan
bahwa Kepemilikan Publik tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
[image:43.595.142.553.374.545.2]ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Tabel 4.23
Distribusi Kepemilikan Publik Perusahaan Sampel berdasarkan Ketepatan Waktu
Kepemilikan saham publik(%)
Perusahaan Tepat Waktu
Perusahaan Tidak Tepat Waktu
Total
jumlah % Jumlah % Jumlah %
0.01%-20% 101 27,45 75 20,38 176 47,83
21%-40% 53 14,40 48 13,04 101 27,44
≥41% 43 11,68 48 13,04 91 24,72
Total 197 53,53 171 46,47 368 100
Berdasarkan tabel 4.23 diatas jumlah perusahaan yang sahamnya
dimiliki publik lebih dari 41% ada 91 perusahaan namun yang tepat
waktu menyampaikan laporan keuangan hanya 43 perusahaan dan yang
terlambat ada 48 perusahaan. Kepemilikan publik yang berada di
rentang 0,1% sampai 20% mencapai 176 perusahaan dan yang tepat
waktu ada 101 perusahaan, yang terlambat ada 75 perusahaan. Kondisi
dan tidak sesuai dengan logika teori yakni semakin besar saham yang
dimiliki publik maka pihak publik semakin memiliki kekuatan untuk
menuntut dan mewajibkan informasi keuangan dengan segera.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Suriyati (2013)
namun bertentangan dengan penelitian Astuti (2007), Sulistiyo (200),
dan Soon Hong Lim (2012) dimana mereka menyebutkan bahwa
kepemilikan saham oleh publik berpengaruh terhadap ketepatan waktu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji regresi logistic dengan program SPSS versi 22 dan
analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel auditor switching berpengaruh positif secara signifikan
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode
pengamatan tahun 2011-2014.
2. Variabel audit report lag berpengaruh secara signifikan terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode pengamatan
tahun 2011-2014.
3. Variabel reputasi auditor berpengaruh positif secara signifikan
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode
pengamatan tahun 2011-2014.
4. Variabel opini audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode pengamatan
tahun 2011-2014.
5. Variabel kepemilikan manajerial tidak berpengaruh secara
keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama
periode pengamatan tahun 2011-2014.
6. Variabel kepemilikan publik tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode
pengamatan tahun 2011-2014.
7. Variabel auditor switching, audit report lag, reputasi auditor, opini
auditor, kepemilikan manajerial dan kepemilikan publik
berpengaruh secara simultan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama
periode pengamatan tahun 2011-2014.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu :
1. Variabel independen dalam penelitian ini hanya menggunakan 6
variabel yang bersifat non keuangan.
2. Periode penelitian cukup singkat yakni 4 tahun, tahun 2011 sampai
dengan tahun 2014.
3. Sampel penelitian hanya 92 perusahaan dan hanya perusahaan
manufaktur, sehingga belum cukup menggambarkan kondisi
sebagian besar perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5.3 Saran
Dengan segala keterbatasan yang ada, maka peneliti memberikan beberapa
1. Untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan atau
menggunakan variabel seperti profitabilitas (yang diproksikan
dengan rasio ROA atau ROE atau NPM), ukuran perusahaan (yang
diukur dengan laba bersih dan total penjualan), likuiditas, leverage,
jenis industry, dan variabel-variabel lainnya sehingga hasil
penelitian terus berkembang dan semakin mampu memprediksi
faktor-faktor yang menyebabkan ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan.
2. Untuk penelitian selanjutnya dapat memperpanjang tahun
penelitian dan menambah jumlah sampel perusahaan sehingga
dapat melihat kecenderungan tren tepat waktu pelaporan keuangan
dengan jumlah sampel yang lebih besar dalam jangka waktu yang
lebih panjang dengan menggunakan regulasi yang masih sama dan
belum berubah pada setiap periode penelitian.
3. Untuk pihak kantor akuntan publik (KAP) terlepas apakah big four
atau tidak, agar lebih professional dalam melakukan tanggung
jawabnya dan menjaga independensi dalam mengaudit sehingga
dapat memberikan keyakinan tentang integritas laporan keuangan
bagi para pengguna laporan keuangan terkhusus investor dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Karakteristik Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban perusahaan atas
penggunaan sumber daya yang ada dalam perusahaan kepada berbagai pihak yang
mempunyai kepentingan atas laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang
dihasilkan melalui proses akuntansi menjadi alat komunikasi antara pihak internal
dan eksternal perusahaan. Dalam Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2012)
dinyatakan bahwa laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan dan merupakan suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari
komponen-komponen berikut ini: (1) Laporan Posisi Keuangan pada akhir
periode yang bersangkutan ; (2) Laporan Laba Rugi Komprehensif untuk periode
; (3) Laporan Perubahan Ekuitas untuk periode yang bersangkutan ; (4) Laporan
Arus Kas untuk periode yang bersangkutan ; (5) Catatan, termasuk ikhtisar
kebijakan akuntansi yang signifikan dan penjelasan informasi lainnya ; dan (5)
Laporan Posisi Keuangan pada awal periode komparatif.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 menyatakan tujuan
laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar
kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi serta
daya yang dipercayakan kepada mereka. Untuk mencapai tujuan tersebut, suatu
laporan keuangan harus menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi : (1)
asset; (2) kewajiban; (3) ekuitas; (4) pendapatan dan beban termasuk keuntungan
dan kerugian; (5) kontribusi dari dan kontribusi kepada pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik; dan (6) arus kas.
Menurut IAI (2009:24), “Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang
yang membuat informasi dalam laporan keungan berguna bagi pengguna.
Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu: dapat dipahami, relevan,
keandalan, dan dapat diperbandingkan”.
a. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan
adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk
maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai
tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan
untukmempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.
b. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas
relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa
depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.
Agar relevan, informasi paling tidak harus mempunyai dua karakteristik
digunakan untuk memprediksi profitabilitas entitas masa datang, dan aru
kasnya dan nilai konfirmatif, artinya informasi dalam laporan keuangan
digunakan untuk mengkonfirmasi ekpektasi mengenai kinerja atau
manajemen entitas.
c. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal ( reliable ). Informasi
memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material, dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang
tulus atau jujur ( faithful representation ) dari yang seharusnya disajikan atau
yang secara wajar diharapkan dapat disajikan serta melengkapi dalam batasan
materialitas dan harga pokok.
d. Dapat Diperbandingkan
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan
antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja
keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan
antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian
dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus
dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode
perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda.
Accounting Principles Board Statement No. 4 (Belkaoui, 2006:212)
dan tujuan kualitatif, serta menempatkannya di bawah suatu kumpulan
pembatasan. Tujuan-tujuan tersebut diringkas sebagai berikut.
1. Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi
keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi
keuangan.
2. Tujuan umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber
daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar dapat :
1. Mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya;
2. Menunjukkan pendanaan dan investasinya;
3. Mengevaluasi kemampuan dalam mememenuhi
komitmen-komitmennya;
4. Menunjukkan berbagai dasar sumber daya bagi
pertumbuhannya.
b. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai
perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis
yang diarahkan untuk memperoleh laba agar dapat :
1. Menyajikan ekspektasi pengembalian deviden kepada investor;
2. Menunjukkan kemampuan operasi perusahaan dalam
membayar kreditor dan pemasok, memberikan pekerjaan bagi
karyawan-karyawannya, membayar pajak, dan menghasilkan
3. Memberikan informasi untuk perencanaan dan pengendalian
kepada manajemen;
4. Menyajikan profitabilitas jangka panjang.
c. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk
mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.
d. Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai
perubahan dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban.
e. Untuk mengungkapkan informasi lain yang relevan terhadap
kebutuhan pengguna laporan.
3. Tujuan kualitatif dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Relevansi, artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan
<