• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Budaya Organisasi dan Reward Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. NV Perimex Deli Serdang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Budaya Organisasi dan Reward Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. NV Perimex Deli Serdang"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran II DAFTAR TABULASI JAWABAN VALIDITAS

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26

1 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5

2 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4

3 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4

4 5 4 5 5 4 3 5 5 5 3 3 4 5 3 4 5 4 5 5 4 3 5 5 5 3 3

5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4

6 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5

7 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4

8 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4

9 2 2 3 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 1 2 2

10 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4

11 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4

12 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 3

13 5 3 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 5 4

14 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4

15 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 3

16 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4

17 3 2 2 4 4 2 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 2 4 4 2 4 3 3 3 3

18 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3

19 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

20 3 3 3 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4 3 4

(2)

22 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3

23 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4

24 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4

25 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4

26 3 4 3 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 3 5 5 5 5 4 5 4 4

27 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4

28 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4

29 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3

(3)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 85

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.17870124

Most Extreme Differences

Absolute .061

Positive .042

Negative -.061

Kolmogorov-Smirnov Z .565

Asymp. Sig. (2-tailed) .907

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .775a .600 .590 2.205

a. Predictors: (Constant), Reward, Budaya Organisasi

b. Dependent Variable: Kinerja

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 597.862 2 298.931 61.477 .000b Residual 398.726 82 4.863

Total 996.588 84

a. Dependent Variable: Kinerja

(4)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 3.134 3.098 1.012 .315

Budaya

Organisasi

.440 .088 .408 5.031 .000 .743 1.346

Reward .441 .074 .484 5.968 .000 .743 1.346

(5)
(6)

81 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi: Rineka Cipta.

Byars, Lioyd L, dan Leslie W. Rue.2000. Human Resource Management: A Practical Approach. New York: Harcourt Brace.

_______. 2008. Human Resource Management. Edisi Edisi. Jakarta: Bumi Aksara

Djokosusanto. 2003. Budaya Organisasi dari Masa ke Masa. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Edirisooriya, Waruni Ayesha. 2014. Impact of Rewards on Employee Performance:With Special Reference to ElectriCo.Proceedings of the 3rd International Conference on Management and Economics,February 2014. Oral Presentations. pp. 311-318

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivarate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang. 2008. Filsafat Ilmu dan Metode Riset.Medan.USU Press.

Hamzah, B. Uno. 2007. Teori Motivasi. Jakarta:PT. Bumi Aksara.

Handoko, Hani T. 2001. Manajemen.Yogyakarta: BPFE

Hrp, M Akbar Ari. 2015.Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Grand Keude Kupie Medan. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Medan.

Kaswan.2012. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing Organisasi.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Koesmono. 2005 . Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi. JurnalManajemen dan Kewirausahaan Vol 7, No 2

Kreitner, Robert. 2005. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Lako, Andreas. 2004. Kepemimpinan dan Kinerja Organisasi : Isu, Teori, dan Solusi. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Amara Books.

(7)

82 Mangkunegara, Anwar Prabu. 2006. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia.

Cetakan Kedua. Bandung:Rafika Aditama.

_______. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.

Mathis, R. L. & J. H. Jackson. 2006. Human Resource Management: Manajemen Sumber Daya Manusia: Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi dan Johny Setyawan. 2001. Sistem Perencanaan & Pengendalian Manajemen. Edisi ke-2. Cetakan ke-1. Jakarta: Salemba Empat.

Nurmaliza. 2010. Pengaruh Reward dan Budaya Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Divisi Call Center Bagian Outbond Pada PT. Indosat Tbk Medan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.

Riani, Asri Lakshmi M. 2011. Perspektif Kompensasi. Surakarta: Yuma Pustaka.

Rivai, Veithzal, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktik\. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

_______, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktik\. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Robbins, Stephen P. 2008. Perilaku Organisasi. Indeks Jakarta.

Sedarmayanti.2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Cetakan Kelima. Bandung: PT. Refika Aditama

Sinaga, Mangarisan. 2008. Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Reward Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Soeloeng Laoet Medan. Tesis Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sinulingga, Sukaria. 2011. Metode Penelitian.Medan: USU Press.

Soedjono. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 7, Nomor 1 Hal 24-28.

(8)

83 Soelaiman. 2007. Pengendalian dan Pengawasan Proyek dalam Manajemen.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D, Bandung: Alfabeta

Tika, Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Umar, Husein. 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Waridin dan Masrukhin, 2006, Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi, dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai, Ekobis, Vol.7, No.2.

Wambugu, Lydiah Wairimu. 2014. Effects of Organizational Culture on Employee Performance: Case Study of Wartsila - Kipevu Ii Power Plant.European Journal of Business and Management, Vol 6, No. 32.

Wibowo.2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

_______ 2010. Budaya Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers.

(9)

30

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatifdeskriptif. Dikatakan

pendekatan kuantitatif sebab pendekatan yang digunakan di dalam usulan

penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data dan kesimpulan data

sampai dengan penulisannya menggunakan aspek pengukuran, perhitungan,rumus

dan kepastian data numerik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena

bertujuan membuat pencanderaan/ lukisan/ deskripsi mengenai fakta-fakta dan

sifat-sifat suatu populasi atau daerah tertentu secara sistematik, factual dan teliti

(Ginting 2008: 55).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di PT. NV Perimex, yang terletak di desa

Sukaluwei Kec. Bangun Purba Deli Serdang. Penelitian inidimulai dari September

2016 sampai dengan Oktober 2016.

3.3 Batasan Operasional

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel terikat dan variabel

bebas :

1. Variabel terikat (Dependent Variable)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja

karyawan (Y).

(10)

31

Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

1. Budaya Organisasi (x1)

2. Reward (x2)

3.4 Definisi Variabel Penelitian

Definisi variabel adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara

menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu.

Pengertian variable penelitian ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris

yang meliputi

1. Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi pusat perhatian

peneliti. Hakekat sebuah masalah, mudah terlihat dengan mengenali

berbagai variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model Arikunto

( 2010 : 159 ).

2. Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel

dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya

(11)

32

3.5 Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

No Nama Variabel Nota

si

Dimensi Indikator Skala

1. Budaya organisasi (organizational culture) sebagai suatu sistem makna bersama yang dibentuk dan dianut oleh Karyawan PT. NV Perimex yang kepada karyawan PT. NV Perimex. PT. NV Perimex melalui kegiatan yang telah

(12)

33

3.6 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian tentang Pengaruh Budaya Organisasi danReward terhadap

Kinerja karyawan ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpul data.

Data dikumpulkan melalui kuisioner kemudian dilakukan skala pengukuran dan

pemberian skor. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

skala Likert yang dikemukakan oleh Sugiyono (2008:133) dengan pedoman

pemberian skor sebagai berikut :

Tabel 3.2

Istrumen Skala Likert

No Item Instrumen Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Sugiyono (2008:133)

3.7 Populasi dan Penentuan Sampel 3.7.1 Populasi

Keseluruhan subjek penelitian. Apabila ingin meneliti semua elemen yang

ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi

Arikunto (2010: 173). Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah

seluruh karyawan PT. NV Perimex yang berjumlah 108 orang.

3.7.1 Sampel

Sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel

apabila mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi

(13)

34

metodestratified random sampling yaitu teknik penentuan sampel, biasa

digunakan bila populasi tidak homogen dan berstrata secara proporsional.

Ukuran sampel ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Umar,

2002: 146) sebagai berikut :

n =

N

N(e)2 +1

Dimana

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = tingkat kesalahan

Dalam hal ini total jumlah karyawan (N) sebanyak 108 orang maka sampel

yang diambil dengan taraf kesalahan (e) sebesar 5%, maka jumlah sampel (n)

adalah :

n =

108

108(0,05)2 +1

=

85 orang

Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 85

orang karyawan yang bekerja di PT. NV Perimex. Kemudian dilanjutkan dengan

alokasi sampel proporsional. Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut:

1

=

�1 �

x n

Keterangan

�1= anggota sampel pada proporsi ke 1

�1 = populasi ke 1

(14)

35

Berikut adalah Tabel 3.3 distribusi sampel karyawan PT. NV Perimex

Tabel 3.3

Distribusi Sampel Karyawan PT. NV Perimex Departemen Jumlah

Sumber: PT. NV Perimex (diolah)

Jumlah sampel adalah sebesar 85 orang. Karyawan mengambil nomor

undian didalam sebuah kotak kaca. Bagi karyawan yang mendapatkan nomor

ganjil, maka karyawan tersebut dijadikan sampel oleh peneliti.

3.8 Jenis dan Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari

mana data diperoleh.Penelitian ini menggunakan data yang dikumpulkan dari

sumber berikut.

3.8.1 Data Primer

Data yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penelitian yang sedang

(15)

36

menggunakan kuesioner atau wawancara , maka sumber data disebut responden,

yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik

pertanyaan tertulis maupun lisan. Data yang didapatkan berupa identitas dan

persepsi atau pendapat responden tentang budaya organisasi, reward dan kinerja

karyawan terkait penelitian.

3.8.2 Data sekunder,

Data yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi pula data yang telah

tersedia dalam perusahaan seperti data jumlah karyawan Arikunto (2010 :172 ) .

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah catatan atau laporan

historis yang telah tersusun dalam arsip yang tidak dipublikasikan maupun yang

dipublikasikan oleh pihak perusahaan secara langsung serta laporan-laporan yang

yang berhubungan dengan penelitian ini, berupa data absen dan data sekunder lain

yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah studi pustaka, penelitian

terdahulu, dan jurnal- jurnal yang mendukung penelitian ini.

3.9 Metode Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian ilmiah, metode pengumpulan data dimaksudkan

untk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, terpercaya Arikunto ( 2010 :

192 ) . Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.9.1 Kuesioner

Suatu metode dimana peneliti menyusun daftar pertanyaan secara tertulis

kemudian dibagikan kepada responden untuk memperoleh data memperoleh

(16)

37

diketahuinya yang berhubungan dengan kegiatan penelitian dan isi kuesioner

terdiri dari :

1. Identitas responden, yaitu mengenai nama, jenis kelamin, usia, pendidikan,

dan masa kerja.

2. Pertanyaan mengenai tanggapan responden mengenai variabel :budaya

organisasi, reward dan kinerja karyawan.

Dalam penelitian ini, jawaban yang diberikan oleh para karyawan

kemudian diberi skor dengan mengacu pada skala likert. Skala Likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang

tentang fenomena sosial, Sugiyono ( 2008: 86 ).

Urutan skala terdiri dari:

a. Angka 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai dengan 5 (Sangat Setuju) untuk

budaya organisasi dan kinerja karyawan

b. Skala 1 – 5 dipilih untuk memudahkan responden dalam memberikan

penilaian atas pertanyaan atau pernyataan yang diajukan.

3.9.2 Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan peneliti untuk

memperoleh informasi digunakan untuk menilai seseorang misalnya untuk

mencari data tentang variabel peneliti Arikunto (2010:198) . Wawancara yang

digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan karyawan PT. NV Perimex

untuk memperoleh data mengenai gambaran umum tentang Perusahaan, tingkat

(17)

38

3.9.3 Observasi

Dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung ke obyek

penelitian.Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data yang mendukung hasil

kuesioner yang telah disebarkan ke para responden yaitu karyawan PT. NV

Perimex.Dengan observasi, kegiatan obyek penelitian dapat secara langsung

diamati, melihat bagaimana perilaku responden dalam bekerja dan bagaimana

motivasi kerjanya, mendengar dan mencatat segala sesuatunya sehingga hal-hal

yang mungkin terlewati bisa diminimalisir.

3.10. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

3.10.1 Uji Validitas

Alat ukur yang digunakan dalam pengujian validitas adalah daftar

pertanyaan yang telah diisi oleh responden dan akan diuji hasilnya guna

menunjukkan valid tidaknya suatu data. Uji validitas berguna untuk mengetahui

apakah ada pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang harus diganti karena dianggap

tidak relevan. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan kuesionermampu

untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesionertersebut (Ghozali

2011:52).Untuk melakukan uji validitas instrumen penelitian digunakan

teknikPearson Correlation yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap

itemdengan skor totalnya. Bila harga korelasinya positif dan r ≥ 0,361 maka butir

instrumen tersebut dinyatakan valid atau memiliki validitas konstruk yang baik.

Jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor

mempunyai tingkat signifikan dibawah 0.05,maka butir pertanyaan tersebut

(18)

39

Sumber: Data Primer 2016 (diolah)

Sampel uji validitas dalam penelitian ini diberikan kepada 30 orang

(19)

40

Deli Muda Hilir Kec. Perbaungan Serdang Bedagai. Alasan melakukan uji

validitas pada PT. Perusahaan & Dagang Indah Pontjan (Indapo) adalah PT.

Perusahaan & Dagang Indah Pontjan (Indapo) bergerak pada bidang yang sama

yaitu di perkebunan kelapa sawit, dan pada kedua perkebunan ini terdapat

fenomena yang sama.

3.10.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitassebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu kuesioner dikatakan

reliable jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu Ghozali, (2011: 47). Uji reliabilitas digunakan koefisien

Conbrach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika

memberikan Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70 (Nunnally dalam Ghozali

(2011:48).

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.977 .977 26

Sumber: Data Primer 2016 (diolah)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan adalah

reliabelkarena memberikan nilai Cronbanch Alpha 0,977 > 0,70. Maka

(20)

41

3.10 TeknikAnalisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu teknik analisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan situasi objek penelitian apa adanya tanpa

bermaksud mengambil kesimpulan tertentu berdasarkan semua data yang

terkumpul Sinulingga (2011: 241). Analisis deskriptif dapat dilakukan dengan

cara menyusun data, mengelompokkannya dan dianalisis sehingga diperoleh

gambaran yang sebenarnya mengenai kondisi perusahaan dan masalah yang

dihadapi.

3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda merupakan teknik analisis data yang digunakan dalam

menganalisia pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dimana :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:

Y : Kinerja

a : Konstanta

b1 : Koefisien regresi untuk X1

b2 : Koefisien regresi untuk X2

X1 : Budaya Organisasi

X2 : Reward

(21)

42

3.11 Uji Hipotesis

3.11.1 Koefisien Determinasi ( R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai R2yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel indipenden

mamberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen.

Namun penggunaan koefisien determinasi memiliki kelemahan yaitu biasa

terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model, setiap

tambahan satu variable independen maka R2pasti meningkat tidak perduli apakah

variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh

karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2

saat mengevaluasi model regresi terbaik Ghozali,( 2011 : 97).

3.11.2 Uji Signifikan Parsial ( t )

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variabel

dependen. Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011:178). Mekanisme uji-t

adalah sebagai berikut :

1. Nyatakan hipotesis nol serta hipotesis alternatifnya.(H1) berarti ada pengaruh

(22)

43

2. Pilih taraf nyata tingkat signifikansi (α)Signifikansi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 95%atau α=5%

3. Melakukan uji t dengan metode perbandingan antara t hitungdengan t tabel.

Nilai t tabel = t

(H1) ditolak apabila t hitung < t tabel. Artinya variabelindependen tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabeldependen.

(H1) diterima apabila t hitung > t tabel. Artinya variabe independen

berpengaruh secara signifikan terhadap variabeldependen secara parsial.

4. Melakukan uji t dengan dasar probabilitas / sig

(H1) ditolak apabila sig > 0,05

(H1) diterima apabila sig < 0,05

3.11.3 Uji Secara Simultan ( F )

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersamasama atau simultan terhadap variabel dependen atau terikat.Bila

nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%.

Dengan kata lain menyatakan bahwa variabel independen secara serentak dan

signifikan mempengaruhi variabel dependen, Ghozali,( 2011:98).

3.12 Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi

(23)

44

yang akan dilakukan adalah uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji

normalitas.

3.12.1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen

Ghozali,(2011:105). Salah satu metode untuk mendiagnosa adanya

multicollinearity adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan lawannya

variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel

independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi, karena VIF = 1/

Tolerance. Uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan

melihat (1) nilai tolerance dan lawannya (2) VIF (Variance Inflation Factors).

Jika tolerance< 0,10 dan nilai VIF >10 maka terjadi gejala Multikolinieritas

(Ghozali, 2011:105).

3.12.2 Uji Heteroskedasitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya.Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedasitas (Ghozali, 2011:139).

Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dapat dilakukan

(24)

45

diagonal, maka pengujian ini bebas dari heteroskedastisitas dan sebaliknya jika

titik-titik pada grafik tidak mengelilingi garis diagonal atau berada jauh dari

garis-garis diagonal maka diindikasikan adanya heteroskedastisitas.

Sedangkan pada scater plot, jika pada grafik tersebut ada pola tertentu

seperti titik-titik yang membentuk pola teratur (bergelombang, melebar, dan

menyempit) maka diindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas danjika tidakada

pola yang jela serta titik- titik menyebar di atas dan di bawah angka 0pada sumbu

Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:126).

3.12.3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel residual dalam

model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak.Uji F dan uji t

mengasumsikanbahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Terdapat dua

cara untuk mendeteksi residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan

(25)

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum PT. NV Perimex

Perkebunan karet di daerah Sumatera Utara diketahui salah satu

perkebunan yang banyak dikuasai oleh pemerintah dan swasta, mengingat iklim

yang cocok, struktur tanah dan luas daerah yang memungkinkan untuk dijadikan

lahan perkebunan. Melihat kesempatan tersebut maka PT. NV Perimex yang

merupakan perusahaan swasta yang mengolah karet mentah menjadi bahan

setengah jadi yaitu berupa SIR (Standard Indonesia Rubber) yang pada umumnya

dipasarkan untuk di ekspor.

Perusahaan Perkebunan kelapa sawit PT. NV Perimex yang terletak di

desa Sukaluwei kecamatan Bangun Purba yang jaraknya lebih kurang 65 km dari

kota Medan, perkebunan ini luasnya 713 Ha. Pada mulanya perkebunan ini milik

swasta asing yaitu Central Plantation Limited yang berkedudukan di London yang

kemudian menjadi milik PT. NV Perimex yang modalnya diperoleh dari modal

sendiri. Pada saat itu perkebunan ini belum memiliki Crumb Rubber Factory

sampai dengan tahun 1977. PT. NV Perimex memiliki remilling menghasilkan

Rubber yang berbentuk selendang dan kemudian dibungkus dan dipasarkan.

Dan selanjutnya pada tahun 1978 perusahaan ini mendirikan Crumb

Rubber Factory diareal perkebunan tersebut. Pabrik tersebut tidak hanya

(26)

47

dari rakyat juga dari perusahaan lain oleh karena bahan baku dari perkebunan

tersebut tidak mencukupi. Pada saat itu perusahaan ini khusus memproduksi SIR

10 untuk di ekspor, tetapi ada kalanya perusahaan ini memproduksi SIR 10, hal

ini terjadi apabila ada permintaan yang bersifat khusus dari negara-negara Eropa

Barat. Sejak digalakkannya komoditi ekspor non migas, perusahaan ini pada

umumnya memasarkan produknya sampai kenegara-negara Eropa Timur dan

Amerika Serikat,

Namun seiring berjalannya waktu PT. NV Perimex melakukan perubahan

besar di dalam perusahaan. Tepatnya pada Tahun 2010 PT. NV Perimex

melakukan replantingtanaman sawit. Dengan adanya penanaman kembali sawit

ini membuat Crumb Rubber Factory resmi tidak beroperasi. Dan sampai saat ini

hasil sawit yang di produksi PT. NV Perimex di ekspor dan dipasarkan ke

perusahaan-perusahaan sejenis yang dapat mengelola sawit.

4.1.2 Visi dan Misi PT. NV Perimex

Visi

“Menjadi perusahaan perkebunankelapa sawit yang lestari berdaya saing tinggi

dan ramah lingkungan”.

Misi

1. Melaksanakan manajemen bisnis perusahaan secara profesional sesuai tata

(27)

48

2. Menjamin keberlangsungan perusahaan melalui peningkatan produktivitas,

efisiensi proses produksi dan inovasi.

3. Meningkatkan keuntungan untuk mencapai kemajuan perusahaan yang

berkelanjutan dan kesejahteraan karyawan.

4.1.3 Struktur Organisasi PT. NV Perimex

Pada umumnya setiap organisasi mempunyai struktur organisasi yang

berbeda menurut kegiatan usahanya. Berikut ini adalah Gambar 4.1 mengenai

(28)

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT. NV Perimex

Asisten Kepala

Asisten Afdeling Baluwa Asisten Tata Usaha Asisten Afdeling Sukaluwei

Mandor I Krani Gudang Mekanik

Kuasa Direksi

Pengangkutan Krani

(29)

50

4.2 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif didalam penelitian ini digunakan untuk merumuskan

dan menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan deskriptif

variabel. Kuesioner yang diberikan berisi 26 pernyataan yang terdiri dari 10 butir

untuk variabel Budaya Organisasi (X1), 8 butir untuk variabel Reward (X2), dan 8

butir untuk variabel Kinerja (Y).

4.2.1 Karakteristik Responden

Berikut ini adalah Tabel 4.1 mengenai karakteristik responden yang

berjumlah 85 orang berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

Laki-laki 80 94

Perempuan 5 6

Total 85 100

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

Pada PT. NV Perimex terdapat perbedaan jumlah karyawan menurut jenis

kelaminnya, yaitu laki-laki berjumlah 80 orang (94%). Sedangkan perempuan

berjumlah 5 orang (6%) karyawan yang berjumlah 85 orang. Berdasarkan Tabel

4.1 dapat kita lihat jumlah karyawan yang mendominasi adalah laki-laki sebanyak

80 orang (94%) responden dan 5 orang (6%) responden perempuan. Tenaga

kerja laki-laki lebih dominan, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan organisasi

yang lebih membutuhkan laki-laki di lapangan mengingat PT. NV Perimex

(30)

51

kerja yang berat. Sedangkan tenaga kerja wanita ditempatkan di dalam kantor

yang membutuhkan beban kerja yang lebih sedikit.

Berikut ini adalah Tabel 4.2 mengenai karakteristik responden yang

berjumlah 85 orang berdasarkan pendidikan sebagai berikut.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1 Sarjana 4 5

2 SMA 28 33

3 SMP 33 39

4 SD 20 23

Total 85 100

Sumber: PT. NV Perimex (2016) (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas tingkat pendidikan

responden yang teliti adalah lulusan SMP yaitu sebesar 39% kemudian diikuti

oleh tingkat pendidikan SMA yaitu sebesar 33% dan tingkat pendidikan SD yaitu

sebesar 23 %. Jumlah minoritas responden yaitu pada tingkat pendidikan Sarjana

(S1) yaitu sebesar 5% dari keseluruhan jumlah responden. Hal ini menunjukkan

bahwa latar pendidikan, belum menjadi pertimbangan pada PT. NV Perimex

dalam penerimaan maupun penempatan karyawan.

Berikut ini adalah Tabel 4.3 mengenai karakteristik responden yang

berjumlah 85 orang berdasarkan lama bekerja sebagai berikut:

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

No Masa Kerja (Tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)

1 1-8 53 62

2 9-17 22 26

3 18-25 10 12

Total 85 100

(31)

52

Berdasarkan Tabel 4.3, menunjukkan bahwa mayoritas masa kerja

responden yang diteliti adalah pada masa kerja 1-8 tahun yaitu sebesar 62% orang

kemudian diikuti oleh pada masa kerja 9-17 tahun yaitu sebesar 26%. Jumlah

minoritas responden yaitu pada masa kerja 18-25 tahun yaitu sebesar 12%.

Berdasarkan masa kerja responden tersebut memberikan gambaran bahwa

berdasarkan masa kerja atau pengalaman karyawan dalam bekerja di perusahaan

menjadi alasan perusahaan mempertahankan karyawan tersebut. Karyawan yang

masa kerjanya lebih lama masi dipercaya perusahaan untuk mencapai tujuan

perusahaan. Masa kerja di antara 1-8 tahun paling dominan, ini dikarenakan

sebagian besar karyawan adalah karyawan yang baru bekerja di perusahaan,

meskipun minim pengalaman mereka diharapkan perusahaan sebagai amunisi

baru untuk mencapai target-target dan tujuan perusahaan.

Berikut ini adalah Tabel 4.4 mengenai karakteristik responden yang

berjumlah 85 orang berdasarkan Usia sebagai berikut:

Tabel 4.4

Karateristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Responden Jumlah Responden Persentase (%)

≤ 30 27 32

31-40 21 25

41-50 29 34

≥ 51 8 9

Total 85 100

Sumber: Data Primer 2016 (diolah)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan

usia mayoritas karyawan berumur 41 – 50 tahun sebanyak 29 (34%) orang, hal

ini menunjukkan bahwa karyawan yang dimiliki PT. NV Perimex masih

(32)

53

orang, lalu karyawan berusia 31-40 tahun sebanyak 21 (25%) orang. Dan usia

minoritas adalah karyawan berusia ≥ 51 tahun yaitu sebanyak 8 (9%) orang.

4.2.2 Karakteristik Variabel Budaya Organisasi

Distribusi jawaban responden terhadap 15 butir pertanyaan mengenai

variabel Budaya Organisasi (X1) dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini :

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa :

1. Pada pernyataan pertama (Saya selalu berusaha menyelesaikan masalah

pekerjaan tanpa menunggu perintah atasan) sebanyak responden

(menyatakan sangat setuju, responden menyatakan setuju, responden

menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

karyawan sudah merasa diberikan kesempatan berinisiatif sendiri dalam

menyelesaikan pekerjaan oleh perusahaan. Namun beberapa karyawan

merasa tidak diberi kesempatan berinisiatif sendiri oleh perusahaan.

2. Pada pernyataan kedua (Saya mampu memberikan ide kreatif untuk

kemajuan perusahaan) sebanyak responden menyatakan sangat setuju,

responden menyatakan setuju, responden menyatakan kurang setuju. Hal

ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan merasa telah diberi

kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya kepada perusahaan, namun

beberapa karyawan merasa belum diberikan kebebasan dalam

mengemukakan pendapat.

3. Pada pernyataan ketiga (Saya dapat bertanya langsung kepada pimpinan

mengenai kerja saya) sebanyakresponden menyatakan sangat setuju, 38

(33)

54

sebagian besar karyawan merasa di beri kebebasan langsung kepada

pimpinan mengenai pekerjaannya.

4. Pada pernyataan keempat (Pendapat Saya selalu di tanggapi atasan saya)

sebanyak responden menyatakan sangat setuju, sebanyak responden

menyatakan setuju, sebanyak responden menyatakan kurang setuju,

sebanyak responden menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan

sebagian besar karyawan merasa bahwa atasan selalu merespon

pendapatnya, sedangkan beberapa karyawan merasa pendapat mereka

masih diabaikan atasan.

5. Pada pernyataan kelima (Saya diberi kesempatan melakukan inovasi

dalam pekerjaan yang beresiko) sebanyak responden menyatakan sangat

setuju, responden menyatakan setuju,responden menyatakan kurang

setuju. responden menyatakan tidak setuju, responden menyatakan sangat

tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan merasa

telah diberi kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya kepada

perusahaan, namun beberapa karyawan merasa belum diberikan kebebasan

dalam mengemukakan pendapat.

6. Pada pernyataan kelima (Saya diberi kesempatan menyelesaikan masalah

saya sendiri) sebanyak responden menyatakan sangat setuju, responden

menyatakan setuju,responden menyatakan kurang setuju. responden

menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

(34)

55

masalahnya sendiri, namun beberapa karyawan merasa belum diberikan

kesempatan menyelesaikan masalahnya sendiri.

7. Pada pernyataan kelima (Atasan mengawasi perilaku saya dalam bekerja)

sebanyak responden menyatakan sangat setuju, responden menyatakan

setuju, responden menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar karyawan merasa atasan mengawasi perilaku mereka dalam

bekerja, namun ada beberapa karyawanmerasa atasan tidak mengawasi

perilaku mereka dalam bekerja.

8. Pada pernyataan keempat (Perusahaan menempatkan karyawan sesuai

dengan bidang dan kemampuan saya) sebanyak responden menyatakan

sangat setuju, sebanyak responden menyatakan setuju, sebanyak

responden menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan sebagian besar

karyawan merasa bahwa perusahaan telah menempatkan karyawan sesuai

dengan bidang dan kemampuannya sedangkan beberapa karyawan merasa

bahwa perusahaan belum menempatkan karyawan sesuai dengan bidang

dan kemampuannya.

9. Pada pernyataan keempat (Perusahaan mengarahkan kinerja saya agar

sesuai dengan aturan perusahaan) sebanyak responden menyatakan sangat

setuju, sebanyak responden menyatakan setuju, sebanyak responden

menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan sebagian besar karyawan

merasa bahwa perusahaan telah mengarahkan kinerja karyawan agar

(35)

56

bahwa perusahaan belum mengarahkan kinerja karyawan agar sesuai

dengan aturan perusahaan.

10. Pada pernyataan keempat (Komunikasi saya dengan atasan sudah berjalan

dengan baik) sebanyak responden menyatakan sangat setuju, sebanyak

responden menyatakan setuju, sebanyak responden menyatakan kurang

setuju. Hal ini menunjukkan sebagian besar karyawan merasa bahwa

komunikasi dengan atasan sudah berjalan baik, sedangkan beberapa

karyawan merasa bahwa komunikasi karyawan dengan atasan belum

berjalan dengan baik.

4.2.3 Karakteristik Variabel Reward

Berikut ini adalah Tabel 4.6 mengenai deskriptif jawaban responden

mengenai kepuasan kerja sebagai berikut :

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa :

1. Pada pernyataan pertama (Perusahaan memberikan saya peralatan

pelindung diri) sebanyak responden menyatakan sangat setuju, responden

menyatakan setuju, responden menyatakan kurang setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar karyawanmerasa perusahaan

memberikan perlatan pelindung diri. Namun beberapa karyawan merasa

tidak diberi perusahaan peralatan pelindung diri.

2. Pada pernyataan pertama (Peralatan yang saya gunakan sudah sesuai

(36)

57

menyatakan setuju, responden menyatakan kurang setuju, responden

menyatakan tidak setuju, responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal

ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawanmerasa peralatan yang

digunakan sudah sesuai dengan SNI. Namun beberapa karyawan merasa

peralatan yang diginakan tidak sesuai dengan SNI.

3. Pada pernyataan pertama (Saya sering mendapat apresiasi dari atasan saya)

sebanyak responden menyatakan sangat setuju, responden menyatakan

setuju, responden menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar karyawanmerasa atasan sering memberi apresiasi kepada

karyawan. Namun beberapa karyawan merasa atasan belum memberi

mereka apresiasi.

4. Pada pernyataan pertama (Pujian terhadap pekerjaan yang sering

ditimbulkan antara sesama karyawan menjadi pemicu semangat kerja)

sebanyak responden menyatakan sangat setuju, responden menyatakan

setuju, responden menyatakan kurang setuju, responden menyatakan tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawanmerasa pujian

yang diberikan sesama karyawan menjadi pemicu semangat kerja. Namun

beberapa karyawan merasa pujian yang diberikan sesama karyawan tidak

menjadi pemicu semngat kerja.

5. Pada pernyataan pertama (Gajiyang saya terima mampu mencukupi

kehidupan saya) sebanyak responden menyatakan sangat setuju, responden

(37)

58

menyatakan tidak setuju, responden meyatakan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar karyawanmerasa gaji yang diterima

karyawan telah mampu mencukupi kehidupannya. Namun beberapa

karyawan merasa gaji yang diterima karyawan belum mampu mencukupi

kehidupannya.

6. Pada pernyataan pertama (Pimpinan memperhatikan jumlah tanggungan

keluarga) sebanyak responden menyatakan sangat setuju, responden

menyatakan setuju,responden menyatakan kurang setuju, responden

menyatakan tidak setuju, 1 responden ) menyatakan sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawanmerasa pimpinan

sudah memperhatikan jumlah tanggungan keluarga mereka. Namun

beberapa karyawan merasa bahwa pimpinan belum memperhatikan jumlah

tanggungan keluarga mereka.

7. Pada pernyataan pertama (Pimpinan perusahaan selalu memperhatikan

jaminan hari tua karyawan) sebanyakresponden menyatakan sangat

setuju,responden menyatakan setuju, responden menyatakan kurang

setuju, responden menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar karyawanmerasa pimpinan pimpinan selalu memperhatikan

jaminan hari tua karyawan. Namun beberapa karyawan merasa bahwa

pimpinan belum memperhatikan jaminan hari tua karyawan.

8. Pada pernyataan pertama (Penghargaan untuk promosi didasarkan atas

(38)

59

responden menyatakan setuju, responden menyatakan kurang setuju,

5responden mentakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian

besar karyawanmerasa pimpinan pimpinan selalu memperhatikan jaminan

hari tua karyawan. Namun beberapa karyawan merasa bahwa pimpinan

belum memperhatikan jaminan hari tua karyawan.

4.2.4 Karakteristik Variabel Kinerja

Berikut ini adalah Tabel 4.7 mengenai deskriptif jawaban responden

mengenai kepuasan kerja sebagai berikut :

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa :

1. Pada pernyataan pertama (Saya mampu mencapai beban kerja yang

ditetapkan perusahaan.) sebanyak responden menyatakan sangat setuju,

responden menyatakan setuju, responden menyatakan kurang setuju,

respon menyatakan tidak setuju, responden menyatakan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawanmerasa

karyawan mampu mencapai beban kerja yang ditetapkan perusahaan.

Namun beberapa karyawan merasa tidak mampu melncapai beban kerja

yang ditetapkan perusahaan.

2. Pada pernyataan kedua (Saya dapat melebihi beban kerja yang telah

ditetapkan) sebanyak responden menyatakan sangat setuju, responden

menyatakan setuju, responden menyatakan kurang setuju, respon

menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

(39)

60

perusahaan. Namun beberapa karyawan merasa tidak mampu melebihi

beban kerja yang ditetapkan perusahaan.

3. Pada pernyataan ketiga (Banyaknya pekerjaan yang diberikan pimpinan

diatas normal) sebanyak responden menyatakan sangat setuju, responden

menyatakan setuju, responden menyatakan kurang setuju, respon

menyatakan tidak setuju., responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal

ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawanmerasa mampu melebihi

beban kerja yang ditetapkan perusahaan. Namun beberapa karyawan

merasa tidak mampu melebihi beban kerja yang ditetapkan perusahaan.

4. Pada pernyataan keempat (Saya dapat menyelesaikan sejumlah pekerjaan

yang diberikan pimpinan) sebanyak responden menyatakan sangat

setuju,responden menyatakan setuju, responden menyatakan kurang

setuju, 1responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar karyawanmerasa dapat menyelesaikan sejumlah

pekerjaan yang diberikan pimpinan. Namun beberapa karyawan merasa

tidak mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan yang diberikan

pimpinannya.

5. Pada pernyataan kelima (Saya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan

teliti) sebanyak responden menyatakan sangat setuju, responden

menyatakan setuju, responden menyatakan kurang setuju. Hal ini

(40)

61

menyelesaikan pekerjaan dengan teliti. Namun beberapa karyawan merasa

tidak mampu menyelesaiakan pekerjan dengan teliti.

6. Pada pernyataan keenam(Saya dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai

standar yang telah ditetapkan perusahaan) sebanyak responden

menyatakan sangat setuju,responden menyatakan setuju, responden

menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

karyawanmerasa dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai standar yang telah

ditetapkan perusahaan. Namun beberapa karyawan merasa tidak mampu

menyelesaikan pekerjaan sesuai standar yang telah ditetapkan perusahaan.

7. Pada pernyataan ketujuh(Saya dapat meminimalisasikan tingkat kesalahan

saya dalam bekerja) sebanyak responden menyatakan sangat setuju,

responden menyatakan setuju,responden menyatakan kurang setuju,

responden menyatakan tidak setuju, 1 responden (1,2%) menyatakan

sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

karyawanmerasa dapat meminimalisasikan tingkat kesalahan karyawan

dalam bekerja. Namun beberapa karyawan merasa tidak mampu

meminimalisasikan tingkat kesalahan karyawan dalam bekerja.

8. Pada pernyataan kedelapan(Saya bekerja dengan tepat waktu tanpa

menunda-nunda pekerjaan tersebut) sebanyak responden menyatakan

sangat setuju, responden menyatakan setuju, responden menyatakan

kurang setuju, 2 responden menyatakan tidak setuju, 1 responden

(41)

62

besar karyawanmerasa dapat bekerja dengan tepat waktu tanpa

menunda-nunda pekerjaan tersebut. Namun beberapa karyawan merasa tidak bekerja

dengan tepat waktu dan dapat menunda-nunda pekerjaan tersebut.

4.3 Analisis Statistik

4.3.1 Analisis Statistik Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa

besar pengaruh variabel bebas (Budaya Organisasi dan Reward) terhadap variabel

terikat (Kinerja Karyawan). Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis

dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS 21for

windows.

Tabel 4.8

Hasil Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Data Primer 2016 (diolah)

Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

(42)

63

1. Konstanta (a) = 3,134, ini menunjukkan bahwa jika variabel Budaya

Organisasi dan promosi Jabatan dianggap konstan maka tingkat variabel

kinerja karyawan (Y) PT. NV Perimex sebesar 3,134.

2. Koefisien b1 (X1) = 0.440, menunjukkan bahwa variabel Budaya

Organisasi berpengaruh positif terhadap Kinerja karyawan atau dengan

kata lain jika variabelBudaya Organisasi ditingkatkan maka Kinerja

Karyawan akan bertambah sebesar 0.440

1. Koefisien b2 (X2) = 0.441, menunjukkan bahwa variabel Promosi Jabatan

berpengaruh secara positif terhadap Kinerja Karyawan. Dengan kata lain

jika variabel Promosi Jabatan ditingkatkan maka Kinerja Karyawan akan

bertambah sebesar 0.441.

4.4 Uji Hipotesis

4.4.1 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa

besar kontribusi variabel bebas (Budaya Organisasi dan Reward) terhadap

variabel terikat (Kinerja Karyawan). Koefisien determinasi berkisar antara nol

sampai satu (0 ≤ R 2 ≥ 1). Hasil pengujian koefisien determinasi menggunakan

(43)

64

Tabel 4.9

Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .775a .600 .590 2.205

a. Predictors: (Constant), Reward, Budaya Organisasi

b. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Data Primer 2016 (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa :

1. Nilai R sebesar 0.775 sama dengan 77,5 % berarti hubungan antara

variabel Budaya Organisasi (X1) dan Reward (X2) terhadap variabel

Kinerja Karyawan (Y) sebesar 77,5 % artinya hubungannya erat.

2. Nilai Adjusted R Square 0.600 berarti 60 % kinerja karyawan dapat di

jelaskan oleh variabel Budaya Organisasi dan Reward. Sedangkan sisanya

40 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang diteliti dalam penelitian

ini seperti gaya kepemimpinan, motivasi, kepuasan kerja, dan lain

sebagainya.

3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang

diprediksi. Nilai Standard Error of the Estimate 2,205.

4.4.2 Uji Parsial (t)

Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah Budaya Organisasi

(X1) Reward (X2) secara parsial atau masing-masing berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja Karyawan PT. NV Perimex (Y).

(44)

65

1. H0 : b1, b2 = 0, Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen

2. H0 : b1, b2 ≠ 0, Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

1. H0 diterima jika thtitung < ttabel pada α= 5 %

2. H0 ditolak jika thitung > ttabel pada α= 5 %

Tabel 4.10 Hasil Uji Parsial (t)

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Data Primer 2016 (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa :

1. Variabel Budaya Organisasi adalah 5.031 dengan tingkat signifikansi

0.000 dan nilai t tabel pada alpha 5 % dan df1 = 82 adalah 1.989 variabel

budaya organisasiberpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan PT. NV Perimex. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi

0.000 < 0.05. nilai t hitung (5.031) > t tabel (1.989) jika budaya organisasi

ditingkatkan menjadi lebih baik, maka kinerja karyawan akan meningkat.

2. Variabel Reward adalah 5.968 dengan tingkat signifikansi 0.000 dan nilai t

(45)

66

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja PT. NV

Perimex hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0.000 < 0.05. nilai t hitung

(5.968) > t tabel (1.989) jika Reward ditingkatkan menjadi lebih baik,

maka kinerja karyawan akan meningkat.

4.4.3 Uji Signifikansi Simultan ( Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau

hubungan positif dan signifikan variabel bebas (X1, X2) berupa Budaya Organisasi

dan Reward terhadap variabel terikat (Y) berupa Kinerja Karyawan pada PT. NV

Perimex.

H0 : b1 = b2 = 0, Artinya secara serentak Budaya Organisasi dan Reward

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

H0 : b1 ≠ b2 ≠ 0, atinya secara serentak Buday a Organisasi dan Reward

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 72 dan jumlah keseluruhan

variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh :

1. df (pembilang) = 3-1 = 2

2. df (penyebut) = 85-3 = 82

Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 21 for

windows, kemudian akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat α = 5% (2:82)

= 3.11 dengan kriteria uji sebagai berikut :

H0 diterima jika F hitung < F Tabel pada α = 5 %

H0 ditolak jika F hitung > F tabel pada α = 5 %

(46)

67

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 597.862 2 298.931 61.477 .000b Residual 398.726 82 4.863

Total 996.588 84

a. Dependent Variable: Kinerja

b. Predictors: (Constant), Reward, Budaya Organisasi Sumber: Data Primer 2016 (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat hasil Uji F secara simultan, dan

diperoleh nilai Fhitung = 61.477 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan

nilai F tabel = 3,11 nilai F hitung > Ftabel (61.477> 3,11) dan tingkat signifikansi

(0.000< 0,05) dengan hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima sehingga variabel

bebas yaitu Budaya Organisasi (X1) dan Reward (X2) secara bersama-sama

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan PT. NV

Perimex (Y).

4.5 Uji Asumsi Klasik 4.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi

normal, Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dilihat dari

titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal yakni distribusi data dengan bentuk

lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan,

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan

kolmogorov-smirnov, Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) naka jika nilai

Asymp,Sig, (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual

(47)

68

Berikut ini adalah Gambar 4.2 histogram sebagai berikut :

Sumber: Data Primer 2016 (diolah)

Gambar 4.2 Histogram

Berdasarkan Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi

normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak

melenceng ke kiri atau ke kanan.

(48)

69

Sumber: Data primer 2016 (diolah) Gambar 4.3

Pengujian Normalitas P-P Plot

Gambar 4.3 memperlihatkan titik-titik yang mengikuti data di sepanjang

garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal, Namun untuk lebih

memastikan bahwa data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka

dilakukan uji kolmogorov-smirnov(K-S).

Berikut ini adalah Tabel 4.12 mengenai uji Kolmogorov-Smirnov sebagai

(49)

70

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.17870124

Most Extreme Differences Absolute Positive

.061

.042

Negative -.061

Kolmogorov-Smirnov Z .565

Asymp. Sig. (2-tailed) .907

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data Primer 2016 (diolah)

Tabel 4.12 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed) adalah 0.907 dan di

atas nilai signifikan (0,05), hal ini menunjukkan bahwa variabel residual

berdistribusi normal.

4.5.2. Uji Multikolinieritas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan

VIF (Variance Inflation Factor), Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel

independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya, Tolerance

adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak

dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance> 0,1,

dan VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.

(50)

71

Tabel 4.13 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std.

Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 3.134 3.098 1.012 .315

Budaya

Organisasi

.440 .088 .408 5.031 .000 .743 1.346

Reward .441 .074 .484 5.968 .000 .743 1.346

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Data primer 2016 (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa: jika hasil korelasi antara

variabel independen < 0,10 maka antara variabel tersebut tidak terjadi

multikolinearitas, Selain itu dapat juga diketahui dari persamaan regresi di peroleh

nilai tolarance> 0,1 dan nilai VIF < 5, artinya pada nila tolerance dan VIF untuk

indikator budaya organisasi, Reward dan kinerja karyawan tidak terjadi

(51)

72

4.5.3 Uji Heterokedastisitas

Sumber: Data Primer 2016 (diolah)

Gambar 4.4 Hasil Scatterplot

Berdasarkan Gambar 4.4 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas

serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka

berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi

layak dipakai untuk memprediksi kinerja karyawan berdasarkan masukan variabel

Budaya Organisasi dan Reward.

Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap

variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik

(52)

73

T Sig. Collinearity Statistics

B Std.

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Data Primer 2016 (diolah)

Pada Tabel 4.14 terlihat variabel independen ( Budaya Organisasi dan

Reward) yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen

absolute Ut (absUt). Hal ini terlihat dari probabilitas X1(0.000) dan X2(0.00)

diatas tingkat kepercayaan 5 % (0.05), jadi disimpulkan model regresi tidak

mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.6 Pembahasan

Berdasarkan pengujian secara simultan (Uji F) diketahui bahwa nilai F

hitung sebesar 61,477 dengan nilai signifikansi 0,000. Artinya budaya organisasi

dan reward secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan. Jika variabel budaya organisasi dan reward ditingkatkan maka kinerja

karyawan PT. NV Perimex juga akan meningkat.

Dapat digambarkan bahwa budaya organisasi dan reward merupakan salah

satu faktor yang mampu mempengaruhi perubahan kinerja karyawan pada PT. NV

Perimex. Sesuai dengan pendapatKoesmono (2005:77) kinerja karyawan

(53)

74

organisasi mempengaruhi sikap perilaku anggota organisasi yang kemudian

menentukan kinerja anggota dan organisasi (Schwartz dan Davis dalam Wirawan:

2007:87).Hal ini disebabkan karena budaya organisasi menjadi pedoman

karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya. Dengan berpedoman terhadap

budaya organisasi diharapkan karyawan dapat mampu meningkatkan kinerjanya

dan membawa perusahaan mencapai tujuannya.

Hubungan antara karyawan dan perusahaan pada dasarnya merupakan

hubungan timbal balik. Di satu sisi karyawan bekerja memberikan segala

kemampuannya seperti ide, tenaga, pikiran dan kemampuannya. Disisi lain

karyawan mengharapkan penghargaan (reward) atau balas jasa perusahaan atas

apa yang telah dia berikan kepada perusahaan tempat dia bekerja. Tujuan

diberikannya reward ini adalah untuk memotivasi karyawan untuk loyal dan lebih

berprestasi.Menurut Mulyadi (2001: 424) sistem reward dan pengakuan atas

kinerja karyawanmerupakan sarana untuk mengarahkan perilaku karyawan

keperilaku yang dihargaidan diakui oleh organisasi.Rewardberbasis kinerja

mendorong karyawan dapat mengubah kecenderungan semangatuntuk memenuhi

kepentingan diri sendiri ke semangat untuk memenuhi tujuan organisasi (Mulyadi

dan Setyawan: 2001: 356).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Mangarisan Sinaga (2008) dengan judul “Analisis Pengaruh Budaya

Organisasi dan Reward Terhadap Kinerja Karyawan PT. Soeloeng Laoet Medan”

dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi dan reward secara

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Istrumen Skala Likert
Tabel 3.3Distribusi Sampel Karyawan PT. NV Perimex
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

(Studi Pada PT. Pos Indonesia Cabang Kudus) menganalisa pengaruh kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan. 2.Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh budaya organisasi

Motivasi kerja, lingkungan kerja, dan budaya organisasi dan kinerja karyawan secara parsial maupun secara simultan berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja Bank Aceh

Secara simultan budaya organisasi dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, dengan nilai F hitung 15,232 &gt; nilai F tabel 3,16.. Secara

secara parsial berpengaruh positif dan apabila budaya organisasi dapat diterima oleh karyawan akan meningkatkan kinerja Karyawan di Bank BPD Bali Cabang

Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa secara parsial dan simultan budaya organisasi, kompetensi kerja dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Analisis Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi pada PT. Pos Indonesia Cabang Kudus).Skripsi.Program Studi

Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

Hasil analisis uji F menunjukkan bahwa Budaya Organisasi X1, variabel Komitmen Organisasi X2 dan Lingkungan Kerja X3 berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja Karyawan pada PT..