• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH WORD OF MOUTH, IKLAN MEDIA SOSIAL, DAN DELIVERY ORDER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAKANAN CEPAT SAJI (Studi pada Konsumen Makanan Cepat Saji DokiDoki Sushi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH WORD OF MOUTH, IKLAN MEDIA SOSIAL, DAN DELIVERY ORDER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAKANAN CEPAT SAJI (Studi pada Konsumen Makanan Cepat Saji DokiDoki Sushi)"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH WORD OF MOUTH, IKLAN MEDIA SOSIAL DAN DELIVERY ORDER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAKANAN CEPAT SAJI

(STUDI PADA KONSUMEN MAKANAN CEPAT SAJI DOKIDOKI SUSHI) (SKRIPSI)

AMANDA ZAVHI TANIA

ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

(2)

ABSTRAK

PENGARUH WORD OF MOUTH, IKLAN MEDIA SOSIAL, DAN DELIVERY ORDER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAKANAN CEPAT SAJI

(Studi pada Konsumen Makanan Cepat Saji DokiDoki Sushi)

Oleh

Amanda Zavhi Tania

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh word of mouth, iklan media sosial dan

delivery order terhadap minat keputusan pembelia makanan cepat saji. penelitian ini menggunakan kusioner sebagai instrument untuk mengambil sampel sebanyak 60 orang responden, yang merupakan konsumen DokiDoki sushi yang ada di Bandar Lampung. Sementara itu untuk analisis data dengan regresi linier berganda.

Hasil analisi data dengan menggunakan regresi linier berganda menunjukkan bahwa secara parsial variabel word of mouth dan iklan media sosial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, sedangkan variabel delivery order berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Secara simultan word of mouth, iklan media sosial, dan

delivery order berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Oleh karena itu, DokiDoki sushi harus mempertahankan kualitas rasa dan pelayanan produk DokiDoki sushi dan lebih meningkatkan dan memperluas jaringan periklanan di media sosial.

(3)

ABSTRAK

PENGARUH WORD OF MOUTH, IKLAN MEDIA SOSIAL, DAN DELIVERY ORDER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAKANAN CEPAT SAJI

(Studi pada Konsumen Makanan Cepat Saji DokiDoki Sushi)

Oleh

Amanda Zavhi Tania

The goal of this research is to find the innfluences of what we called “word of mouth”, social media advertising and delivery order method to the fast food consumer’s desired of decision, the research use the quetioner as an instrument to get the samples from 60 respondent, which are DokiDoki Sushi Consumer, based in Bandarlampung while the data analysis using a multiple linear regression method. The result of this analysis, using a multiple linear regression method, show that in a parcial word of mouth variable and social media advertising significantly impacted to the consumer’s decision, while delivery order variable not significantly impact to the consumer’s decision. Therefore, DokiDoki Sushi has to maintain the quality and the service and improve and enlarge the advertising network in social media

(4)
(5)

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Presentase Pemanfaatan Pengguna Media Sosial Sebagai

Media Promosi ... 4

Tabel 10 Data Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan... 60

Tabel 11 Rekapitulasi Distribusi Frekuensi Penilaian Responden Pada Variabel Word of Mouth ... 62

Tabel 12 Rekapitulasi Distribusi Frekuensi Penilaian Responden Pada Variabel Iklan Media Sosial... 64

Tabel 13 Rekapitulasi Distribusi Frekuensi Penilaian Responden Pada Variabel Delivery Order ... 67

(6)
(7)

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Tahap-Tahap Keputusan Pembelian ... 27

Gambar 2 Model Penelitian ... 36

Gambar 3 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 57

Gambar 4 Data Responden Berdasarkan Usia ... 58

Gambar 5 Data Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 59

Gambar 6 Data Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan ... 61

Gambar 7 Hasil Uji Normalitas ... 72

(8)
(9)

III. METODE PENELITIAN

3.10 Pengujian Instrumen Data... 47

3.10.1 Uji Validitas ... 47

3.10.2 Uji Reliabilitas ... 48

3.11 Analisis Data ... 49

3.11.1 Statistik Deskriptif ... 49

3.11.2 Uji Asumsi Klasik... 50

3.12 Analisis Regresi Linier Berganda ... 51

3.13 Uji Hipotesis ... 52

4.3.2 Pengaruh Iklan Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian ... 82

4.3.3 Pengaruh Delivery Order Terhadap Keputusan Pembelian ... 83

(10)

DAFTAR PUSTAKA

(11)

Motto

Tingkat tertinggi kesuksesan itu, ketika kita dapat

berguna dan menjadi inspirasi bagi orang lain…...

Life is like riding becycle, to keep your balance, you

must keep moving..

If being strong is not enough yet, be unbreakable..

(12)
(13)

PERSEMBAHAN

Puji dan syukur kehadirat Allah Tang Maha Esa karena berkat

rahmat dan hidayahnya saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

Dengan ini saya persembahkan skripsi ini kepada:

Orang tuaku, ayah dan ibu tersayang

Sosok inspirasiku dalam menjalani setiap manis, pahit, jatuh,

bangun nya sebuah kehidupan.

Keluarga besarku yang selalu memberikan motivasi dan do’a

demi kesuksesan dan keberhasilanku.

Seluruh guru dan dosen yang telah berjasa dalam membimbing,

mengajar dan mengarahkan serta memberikan ilmu untuk

bekalku dimasa depan.

(14)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Muara Aman pada tanggal 24 Oktober

1991, sebagai anak kedua dari 5 bersaudara dari pasangan

Bapak Harin Malphi dan Ibu Hazza.

Penulis memulai pendidikan di Taman Kanak-Kanak (TK)

Al-Azhar Bandar Lampung pada tahun 1997 yang diselesaikan

pada tahun 1998. Kemudian menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD

Al-Azhar Bandar Lampung diselesaikan tahun 2003. Pendidikan dilanjutkan pada

Sekolah Menengah Pertama di SMP Al-Kautsar Bandar Lampung dan

diselesaikan pada tahun 2006. Penulis mengenyam pendidikan tingkat Sekolah

Menengah Atas di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung yang diselesaikan tahun

2009.

Pada tahun 2010, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi

Bisnis FISIP Unila melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SNMPTN). Penulis turut serta dan aktif di lembaga organisasi kemahasiswaan

yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Adm.Bisnis. Pada tahun 2013 penulis

berkesempatan menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas

(15)
(16)

SANWACANA

Assalammualaikum Wr. Wb ...

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya,

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Word Of Mouth, Iklan Media Sosial dan Delivery Order Terhadap Keputusan Pembelian Makanan Cepat Saji (Studi pada konsumen makanan cepat saji Doki Doki Sushi)” merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis di Universitas Lampung. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. H. Agus Hadiawan, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. A. Effendi, M.M. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung dan juga Dosen Penguji .

3. Bapak Prof. Dr. Yulianto, M.S. selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Pairulsyah, S.Sos., M.H. selaku Pembantu Dekan III Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

5. Bapak Dr. Suripto, S.Sos., M.A.B. selaku Kepala Jurusan Ilmu Administrasi

Bisnis Universitas Lampung dan sekaligus sebagai Dosen Pembahas.

Terimakasih banyak atas saran, bantuan, dan nasehat-nasehat yang

diberikan kepada penulis sehingga dapat membantu dalam proses

(17)

6. Bapak Ahmad Rifa’i, S.sos., M.Si selaku Pembimbing Akademik

mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Lampung. Terimakasih

banyak atas bimbingan yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat

membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Suprihatin Ali, S.Sos., M.Sc. Selaku Dosen Pembimbing. Terima

kasih banyak telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan,

kritik, saran, bantuannya, ilmu, motivasinya, dan kesediaan waktunya untuk

mendengarkan keluh kesah penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Mertayana selaku Staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis. Terima kasih untuk semua bantuannya dan waktunya dalam membantu proses

penyelesaian skripsi ini.

9. Seluruh dosen Ilmu Administrasi Bisnis Unila yang telah memberikan ilmu

dan pengetahuannya yang bermanfaat kepada penulis sehingga dapat

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Ayah dan Ibu tersayang, terkasih, tercinta segalanya buat ku yang tak

pernah berhenti mendo’akanku, mendidik dan membesarkan dengan penuh

kesabaran, memberikan dukungan dan semangat serta motivasi yang tiada

henti untuk masa depan dan kesuksesanku.

11. Kakak beserta adik-adikku tersayang Ayu Malphi, Aldrin Malphi, Nadiela

Malphi dan Adam Malphi. Terima kasih atas canda tawa, dukungan dan

do’a yang sangat membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Seluruh keluarga besarku terima kasih atas semua dukungan, motivasi serta

(18)

pun aku membutuhkan, terimakasih banyak atas semuanya, semoga Allah

selalu menjaga hubungan baik ini.

14. Teman-teman ABI ’10 dan sahabat- sahabat tercinta Annisa Noerlita,

Riandini Tarana, Novieta Lusiani, Fahmi, Saut, Agung, Ruslan, Andi,

Ferdy, Nikko, Zutama, Jufan, Vivi, Deo, Terima kasih banyak atas

kebersamaan dari awal sampai akhir, canda tawa, saat suka maupun duka,

motivasi, kritik, saran dan bantuan yang kalian berikan dalam proses

penyelesaian skripsi ini. Semoga persahabatan kita tetap utuh sampai

kapanpun. Amin.

15. Keluarga besar ABI tercinta Mba Erine, Mayroni, Alfred, Tama, semua

teman dan khususnya adik-adik ABI tercinta Arisa, Dita, Putri, Nijun, Vida,

Ovi, Zulian, Afik, Fidel, Dimas, dan adik-adik tersayang lainnya yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

16. Sahabat-sahabat Dori Centes (Adin,Cicik,Dekna,Kakni) , Anungs (Defta,

Atuya, Oot), AKA sisters (Yoan, Yuknur, Jahrak, Shindy, Qurro, Ajeng,

Gita, Fetrya, Okky), dan Meita terimakaasih atas canda tawa yang selalu

kalian berikan dan kebersamaannya.

17. Teman-teman SD Al-Azhar, SMP Al-Kautsar dan SMA AL-Kautsar Bandar

(19)

18. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih banyak telah

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bandar Lampung, 21 Desember 2015

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Industri makanan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang cukup pesat.

Dari tahun ke tahun makanan memiliki peran penting dalam pembangunan

industri nasional, sekaligus dalam perekonomian keseluruhan. Saat ini

pertumbuhan ekonomi nasional masih sangat bergantung pada pertumbuhan

konsumsi, terutama makanan. Saat ini telah terjadi banyak perubahan dan

perkembangan yang begitu pesat dalam bidang makanan yang meliputi

penyediaan bahan, teknik memasak, serta pengawetan makanan sehingga dapat

dikatakan telah terjadi revolusi makanan. Perkembangan makanan terjadi disetiap

daerah. Banyak ragam makanan daerah di Indonesia sesuai dengan kondisi

lingkungan setempat.Makanan Indonesia saat ini banyak dikembangkan mulai

dari teknik penyajian yang dibuat menarik para konsumen agar makanan

Indonesia bisa bersaing dengan makanan Eropa, Cina, Jepang yang banyak

digemari oleh masyarakat di Indonesia seperti steak, bakmi, cap chai, sushi dan

sebagainnya. Bahkan rasa makanan tersebut diterima oleh sebagian masyarakat

Indonesia, mereka sendiri pun mulai mencoba membuka usaha makanan khas

(21)

2

Beraneka macam makanan khas luar negeri itu mendapatkan respon yang sangat

baik bagi masyarakat Indonesia, terutama juga dikarenakan masyarakat Indonesia

yang konsumtif sekali dengan kuliner-kuliner yang menjamur di berbagai daerah.

Melalui kecanggihan teknologi internet, mereka dapat dengan mudah mengakses

resep-resep makanan khas luar negeri. Internet sebagai media penjualan dan

promosi yang diakui mempunyai andil yang cukup besar dalam zaman sekarang

yang serba instan. Ada begitu banyak produk yang ditawarkan di internet. Mulai

dari kebutuhan primer sampai kebutuhan tersier. Dalam suatu produk harus

terdapat promosi agar konsumen tertarik pada produk tersebut. Promosi

merupakan salah satu bentuk kegiatan komunikasi pemasaran yang berusaha

untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi, meningkatkan pasar sasaran agar

bersedia menerima, membeli, dan loyal pada keberadaan suatu produk yang

ditawarkan suatu perusahaan.

Frigen dalam Susanto (2002) menyatakan instrumen promosi terdiri dari personal selling, advertising publicity, public relation, word of mouth, dan sales promotion. Hal yang diteliti ke dalam penelitian ini adalah word of mouth.Word of mouth adalah sebuah informasi mengenai produk yang dikirimkan atau disebarkan melalui banyak individu ke banyak individu. McCleland (2000) mengatakan

bahwa word of mouth yang melalui media juga dikenal istilah viral marketing, yaitu sebuah teknik pemasaran yang digunakan untuk menyebarkan sebuah pesan

pemasaran dari satu website atau pengguna-pengguna kepada website atau para pengguna lain yang mana dapat menciptakan pertumbuhan eksponensial yang

(22)

cara penyampaian informasi dari orang ke orang (SWA, 2009). Puspita dalam

Fahima (2008) menjelaskan bahwa hal yang paling mendasar dalam terciptanya

Word Of Mouth yaitu ketika produk tersebut dapat memberi kepuasan pelanggannya. Seorang konsumen pasti akan terlibat dan menjadi bagian dari

suatu atau lebih kelompok dalam masyarakat. Oleh karena itu karakter masyarakat

Indonesia khusus pada Bandar Lampung yang merupakan cermin dari kekuatan

Word Of Mouth dapat terbentuk. Bisnis kuliner cepat saji merupakan suatu bentuk bisnis yang cukup unik karena memiliki keterlibatan langsung dengan

konsumennya. Dengan demikian Word Of Mouth mempengaruhi terbentuknya sikap konsumen secara efektif, karena memiliki peranan penting dalam

mempengaruhi konsumen.

Di dalam internet terdapat media sosial yang salah satunya berfungsi untuk

mengiklankan atau mempromosikan produk yang diperjualbelikan oleh para

penjual.Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa

dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh

dunia. Di era globalisasi dan teknologi yang terus berkembang saat ini, pemasaran

dapat menerapkan suatu teknologi baru yang cepat dan mampu menjangkau

konsumen secara global dalam waktu singkat dan dana yang tidak terlalu besar.

Pemasaran melalui media sosial memungkinkan suatu usaha untuk menjalankan

(23)

4

layanan melalui telpon. Pemrosesan informasi periklanan oleh pengguna media

sosial mempengaruhi keputusan pembelian.

Tabel 1.1

Persentase Pemanfaatan Pengguna Media Sosial sebagai Media Promosi

Jenis Media Sosial Persentase Penggunaan

Jejaring sosial 22,5 %

Email 7,6 %

Video/film 4,5 %

Mesin pencari 4 %

Instan messaging 3,3 %

Iklan baris 2,9 %

Media lainnya 35,1 %

Sumber : edhy-aruman.blogspot.com (27 september 2014)

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jejaring sosial sebagai media sosial

teratas yang digunakan perusahaan sebagai media promosi sehingga perusahaan

berlomba-lomba menggunakan media sosial untuk mempromosikan produk.

Media sosial tersebut seperti Facebook, Twitter, Blackberry Messenger, dan akun media sosial yang lebih terbaru dan semakin praktis digunakan sebagai media

promosi adalah Instagram dan Path.

Banyaknya merek yang ditawarkan dari makanan cepat saji dipasaran saat ini

membuat semua pihak konsumen mendapat alternatif yang banyak untuk

(24)

demikian pemimpin pasar adalah produsen dari makanan cepat saji itu sendiri,

karena itu mereka harus memiliki suatu inovasi yang mampu memberikan variasi

produk yang dapat menarik perhatian konsumen untuk mengonsumsi produknya.

Saat ini terdapat trend kuliner baru yaitu produk makanan homemade dimana jenis makanan ini adalah makanan yang langsung di produksi oleh produsen dan

langsung dipasarkan kepada konsumen. Kelebihan dari jenis makanan homemade

ini adalah kualitas bahan yang digunakan terjamin kesegarannya dan konsumen

pun mengetahui tentang kualitas produk yang digunakan karena adanya informasi

langsung dari produsen. Trend makanan homemade yang menjadi favoritdi kota Bandarlampung antara lain: pancake durian, pie brownies, sosis gulung, dimsum, nasi pecel pincut, nasi kepal, kimbap dan sushi. Diantara makanan yang

disebutkan diatas, yang memiliki jenis varian yang cukup banyak salah satunya

adalah sushi yang merupakan makanan khas jepang.

Di Bandar lampung terdapat beberapa produsen yang menjual produk sushi, salah

satunya adalah DokiDoki Sushi. Sushi merupakan makanan khas Jepang yang

pada asal-usulnya berbahan dasar nasi, nori dan bahan-bahan mentah lainnya

seperti ikan salmon, tuna, toboki (telur ikan), namun produsen DokiDoki sushi

telah berinovasi menjadikan makanan sejenis sushi ini dapat dinikmati masyarakat

Bandarlampung yang sebagian dari mereka tidak menyukai sushi yang berbahan

dasar mentah. Untuk itu DokiDoki sushi memproduksi sushi yang berbahan dasar

matang, dan berbeda dari sushi lainnya, karena harganya yang terjangkau, cita

(25)

6

Dari uraian yang tertera diatas, peneliti ingin mengetahui apakah variabel word of mouth, iklan media sosial dan delivery orderberpengaruh terhadap keputusan pembelian DokiDoki sushi. Sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian

tentang :

“ Pengaruh Word of Mouth, Iklan Media Sosial dan Delivery OrderTerhadap Keputusan Pembelian Makanan Cepat Saji”. (Studi pada Konsumen Produk DokiDoki Sushi di Bandar Lampung)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang yang telah disampaikan, maka perumusan dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah word of mouth berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk DokiDoki sushi?

2. Apakah iklan media sosial berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian produk DokiDoki sushi?

3. Apakah delivery order berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk DokiDoki sushi?

4. Apakah word of mouth, iklan media sosial dan delivery order pada produk DokiDoki sushi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

(26)

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh Word of Mouth terhadap keputusan pembelian pada produk DokiDoki sushi.

2. Mengetahui pengaruh iklan media sosial terhadap keputusan pembelian

pada produk DokiDoki sushi.

3. Mengetahui pengaruh delivery order terhadap keputusan pembelian pada produk DokiDoki sushi.

4. Mengetahui pengaruh Word of Mouth, iklan media sosial dan delivery order secara simultan terhadap keputusan pembelian pada produk DokiDoki sushi.

1.4. Manfaat penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kegunaan yang diharapkan oleh

peneliti adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya

dan memberikan wawasan kepustakaan dalam hal memasarkan produk.

2. Secara praktis

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan evaluasi bagi pemasar dalam

mempromosikan produk melalui metode Word of Mouth dan iklan media sosial sehingga lebih efektif dan efisien dalam menerapkan strategi

(27)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan

kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan jalan

menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai dengan pihak

lain (Kotler,2005). Sebagai aktivitas individual dan organisasional yang

memfasilitasi dan memperlancar hubungan pertukaran yang saling memuaskan

dalam lingkungan yang dinamis melalui pengembangan distribusi, promosi, dan

penetapan harga barang, jasa dan gagasan. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan

kebutuhan dan keinginan manusia terdiri dari produk (product), penetapan harga (price), persiapan tempat (place), dan mempromosikan barang (promotion) Adrina (2008).

2.1.1 Promosi (Promotion)

Produk yang telah dihasilkan suatu perusahaan perlu diperkenalkan kepada

konsumen agar produk tersebut dapat dikenal dan dibeli oleh konsumen, untuk itu

diperlukan komunikasi antara penjual dan pembeli.

Promosi merupakan perencanaan, implementasi, dan pengendalian komunikasi

dari suatu organisasi kepada para konsumen dan pasar sasaran lainnya (Cravens,

1996). Menurut Buchari Alma (2010) Promosi adalah suatu bentuk komunikasi

(28)

dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang

ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel

Advertising, Personal Selling, dan alat promosi lainnya yang semuanya direncanakan untuk mecapai tujuan program penjualan (Dharmesta, 2008).

Menurut Kotler dan Keller (2009), dalam bauran komunikasi pemasaran

(marketing communication mix) memiliki delapan cara komunikasi utama, yaitu :

1. Advertising (periklanan), yaitu semua bentuk presentasi dan promosi nonpersonal yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang atau jasa

oleh sponsor yang jelas.

2. Sales promotion (promosi penjualan), yaitu intensif-intensif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa

3. Event and experiences, yaitu aktivitas yang disponsori perusahaan dan program yang dirancang untuk menciptakan merek khusus atau sehari-hari

4. Publik Relations and Publicity, yaitu membangun hubungan baik dengan berbagai publik perusahaan dengan sejumlah cara, agar diperoleh

publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus,

dan menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak

menguntungkan.

5. Direct marketing (penjualan langsung), yaitu hubungan-hubungan langsung dengan masing-masing pelanggan yang dibidik secara seksama

(29)

10

membina hubungan dengan pelanggan yang langgeng (penggunaan

telepon, faximili, e-mail, internet, dan perangkat-perangkat lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen tertentu).

6. Interactive Marketing, yaitu kegiatan dan program langsung yang dirancang untuk menarik perhatian konsumen yang bertujuan

meningkatkan kesadaran, perbaikan citra, dan meningkatkan penjualan

produk meupun jasa, baik secara langsung maupun tidak langsung.

7. Word Of Mouth marketing, yaitu kegiatan pemasaran melalui perantara orang ke orang, tulisan ataupun alat komunikasi elektronik yang

berhubungan dengan pembelian jasa atau pengalaman menggunakan

produk dan jasa.

8. Personal Selling (penjualan perorangan), yaitu presentasi personal oleh tenaga penjualan sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi

penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.

Berdasarkan kegiatan komunikasi dalam promosi yang telah dijelaskan

sebelumnya, salah satu komponen bauran promosi yang menjadi fokus dalam

penelitian ini adalah word of mouth marketing.

2.2 Word Of Mouth

Menurut Marketing Association (Word Of Mouth Marketing) dalam Meitasari (2012), word of mouth merupakan usaha pemasaran yang memicu konsumen untuk membicarakan , mempromosikan, merekomendasikan dan menjual produk

atau merek kepada pelanggan serta calon konsumen lain. Word of mouth

(30)

normal dilihat orang (www.womma.com). Dapat ditarik kesimpulan bahwa word of mouth marketing adalah orang yang berbicara satu sama lain tentang pengalaman menggunakan suatu produk dan merekomendasikannya sebagai

pengganti pemasar yang melakukan pembicaraan tersebut.

Sernovist (2009) menyebutkan bahwa ada 5 elemen-elemen yang dibutuhkan

untuk word of mouth agar dapat menyebar, yaitu:

1. Talkers yaitu yang pertama dalam elemen ini adalah kita harus tahu siapa pembicara. dalam hal ini pembicara adalah konsumen kita yang telah

mengkonsumsi produk atau jasa yang telah kita berikan, terkadang orang

lain cenderung dalam memilih atau memutuskan suatu produk tergantung

kepada konsumen yang telah berpengalaman menggunakan produk atau

jasa tersebut atau biasa disebut dengean referral pihak yang

merekomendasikan suatu produk atau jasa.

2. Topics yaitu adanya suatu word of mouth karena tercipta suatu pesan atau perihal yang membuat mereka berbicara mengenai produk atau jasa,

seperti halnya pelayanan yang diberikan, karena produk kita mempunyai

keunggulan tersendiri, tentan perusahaan kita, dan lokasi yang strategis.

3. Tools yaitu setelah kita mengetahui pesan atau perihal yang membuat mereka berbicara mengenai produk atau jasa tersebut dibuthkan suatu alat

untuk membantu agar pesan tersebut dapat berjalan, seperti website game

yang diciptakan untuk orang-orang bermain, contoh produk gratis,

(31)

12

membuat orang mudah membicarakan atau menularkan produk anda

kepada temannya.

4. Taking Part atau partisipasi perusahaan yaitu suatu partisipasi perusahaan seperti halnya dalam menanggapi respon pertanyaan-pertanyaan mengenai

produk atau jasa tersebut dari para calon konsumen dangen menjelaskan

secara lebih jelas dan terperinci mengenai produk atau jasa tersebut,

melakukan follow up ke calon konsumen sehingga mereka melakukan suatu proses pengambilan keputusan.

5. Tracking atau pengawasan akan hasil Word Of Mouth Marketing

perusahaan setelah suatu alat vtersebut berguna dalam proses word of mouth dan perusahaan pun cepat tanggap dalam merespon calon konsumen, perlu pula pengawasan akan word of mouth yang telah ada tersebut yaitu dengan melihat hasil seperti dalam kotak saran sehingga

terdapat informasi banyaknya word of mouth positif atau negatif dari para konsumen.

Pratama (2006) menjelaskan bahwa ada 2 hal yang sering diceritakan orang yang

dapat mempengaruhi orang lain:

1. Informational content yaitu konten – konten yang bersifat informasional dari produk, seperti: lokasi, barang dagangan, harga, dan layanan

2. Sending message yaitu cara sender atau pengirim pesan menyampaikan pesannya, seperti: decoding dan handling question

Rosen (2002) mengatakan bahwa enam unsur yang harus dimiliki suatu produk

(32)

2. Produk atau merek tersebut harus memberikan efek sesuai dengan delight

dan excitement.

3. Produk tersebut harus mempunyai sesuatu yang dapat mengiklankan

dirinya sendiri atau memberikan inspirasi seseorang untuk menanyakan

hal tersebut.

4. Suatu produk lebih powerfull bila penggunanya banyak

5. Produk tersebut harus kompatibel dengan produk lainnya, khususnya dapat

diaplikasikan di produk yang mengandalkan teknologi.

6. Pengalaman konsumen menggunakan produk pertama kali.

Menurut Schiffman & Kanuk (2010) aplikasi strategi pemasaran word of mouth

sebagai berikut:

1. Buzz Agent. Banyak perusahaan yang menggunakan strategi pemasaran dengan menggunakan buzz agent dengan memberdayakan agen tenaga kerja yang langsung mempromosikan produk mereka dengan

memanfaatkan berbagai macam kegiatan yang melibatkan orang banyak

seperti pada saat acara gathering keluarga. Pada saat acara gathering maka akan memudahkan sebuah komunikasi seseorang dalam membicarakan

sebuah produk kepada orang lain.

(33)

14

menghibur yang mendorong konsumen untuk menyampaikan pesan itu ke

konsumen lainnya, menyebarkan pesan didalam web.

3. Tracking Negative Rumor. Strategi tracking negatif rumor menjelaskan bahwa dengan tidak menguraikan pertanyaan-pertanyaan yang negatif

terhadap informasi produk dengan diimbangi dengan kelebihan-kelebihan

yang dimiliki oleh sebuah produk maka menimbulkan ketertarikan

seseorang akan sebuah produk tersebut.

Rosen (2002) menjelaskan bahwa word of mouth tidak mempengaruhi semua bisnis dengan cara yang sama, dimana peranan yang dimainkannya dalam bisnis

tergantung pada jenis produk:

1. Exciting products, (produk yang ada) produk yang dimaksud adalah produk-produk yang sudah tersedia pada saat ini yang telah diperbarui

yang kegunaannya masih sama namun penampilannya serta kelebihannya

lebih baik. Misalnya: buku, piringan hitam dan film

2. Innovation products, (produk yang inovatif) produk yang inovatif ini maksudnya dengan menciptakan produk-produk yang mempunyai

kecanggihan teknologi. Misalnya: handphone, computer,

3. Personal experience products, (produk pengalaman sendiri) produk pengalaman sendiri ini maksudnya adalah produk yang terjadi atas

keinginan konsumen akan produk ataupun jasa yang ditawarkan oleh

pemasar. Misalnya: hotel, restoran, mobil, dan lain-lain.

(34)

kedokteran.

5. Expensive products, (produk mahal) merupakan produk mahal yang sering masuk pada kategori kebutuhan primer dimana konsumen akan berusaha

untuk memenuhi kebutuhannya walaupun dengan harga yang mahal.

Misalnya: komputer atau barang-barang elektronik konsumsi.

6. Obsevable products, (produk yang nampak/kelihatan) produk yang terlihat ini termasuk produk kebutuhan sehari-hari konsumen. Misalnya: baju,

mobil, dan handphone.

Adapun lingkungan word of mouth dan e-wom menurut Kanuk dan Schiffman (2010) yaitu:

1. Social Network. Jaringan sosial seorang opinion leader yang luas sangat membantu dalam penyebaran komunikasi word of mouth. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh dari hubungan pertalian yang kuat antara setiap

individuyang mengkomunikasikan sebuah produk, antar kelompok dan

kepercayaan baik itu hubungan sosial yang terjadi baik sengaja ataupun

tidak.

2. Brand Communities. Komunitas terhadap merek ini maksudnya dimana seorang pemasar yang sengaja masuk pada komunitas tertentu yang

mengakibatkan orang tersebut masuk pada gaya hidup mereka yang

pengaruhnya cukup besar akan produk-produk tertentu yang bersifat unik,

(35)

16

3. Consumer massage broad and blog. Pesan konsumen yang luas yang tidak bisa dijangkau pada pertemuan face to face yang memaksa orang untuk mengikuti penggunaan internet sebagai media yang menyediakan

informasi yang mendunia secara luas yang sedang terjadi pada dunia nyata

ataupun maya yang dapat diakses dengan menggunakan internet.

2.3 Bauran Pemasaran Jasa

Salah satu strategi yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran perusahaan

adalah marketing mix strategy yang di definisikan oleh Kotler dan Armstrong

bahwa “marketing mix as the set of controllable marketing variables that firm

bleds to produce the response it wants in the market”. Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa bauran pemasaran merupakan variable-variabel terkendali yang

digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diharapkan dari pasarsasaran.

Dan untuk pemasaran jasa terdapat 7 unsur marketing mix yaitu : Produk, Price, Promotion, place, participant, proses, dan pysical evidence.

1. Product (produk)

Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran.

Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya.

Pembelian sebuah produk bukan hanyasekedar untuk memiliki produk

tersebut tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

2. Price (harga)

Harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk

memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga salah satu faktor penting

konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau

(36)

Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual

kepada konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk

mempengaruhi sikap dan prilaku. Melalui periklanan suatu perusahaan

mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat

melalui media massa seperti koran, majalah, tabloid, radio, televisi dan

direct mail (Baker, 2000:7)

4. Place (saluran distribusi)

Kotler(2000:96) menyatakan bahwa “saluran distribusi terdiri dari

seperangkat lembaga yang melakukan segala kegiatan (fungsi) yang

digunakanuntuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen

ke konsumen”. Dapat diartikan bahwa saluran distribusi suatu barang

adalah keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk

disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir.

5. People (partisipan)

Yang di maksud partisipan disini adaah karyawan penyedia jasa layanan

maupun penjualan,atau orang-orang yang terlibat secara langsung maupun

tidak langsung maupun tidak langsung dalam proses layanan itu sendiri.

6. Process (proses)

Proses adalah kegiatanyang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan

kepada konsumen selama melakukan pembelian barang. Pengelola usaha

front liner sering menawarkan berbagai macam bentuk pelayanan untuk

(37)

18

produk, credit card, card member dan fasilitas layanan yang berpengaruh

pada image perusahaan.

7. Physucal evidence (lingkungan fisik)

Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga s

suasana. Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling nampak

dalam kaitannya dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan

lingkungan institusi, dekorasi, ruangan, suara,a roma, cahaya, cuaca,

pelatakan dan layout yang nampal atau lingkungan yang penting sebagai

objek stimuli (Belk 1974 dalam Assael 1992).

2.4 Periklanan

Periklanan merupakan bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang barang

dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Menurut Swasta (2000) Periklanan

adalah komunikasi non individu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media

yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba serta individu-individu.

Rismiati (2001) mengemukakan bahwa periklanan terdiri dari bentuk-bentuk

komunikasi non personal yang dilakukan lewat media bayaran dengan sponsor

yang jelas.Para pemasang iklan tidak saja terdiri dari perusahaan-perusahaan

dagang atau manufaktur tetapi juga organisasi-organisasi nirlaba seperti yayasan

sosial, museum, dan lain sebagainya. Periklanan merupakan alat yang penting

untuk melancarkan komunikasi persuasif terhadap pembeli dan masyarakat yang

ditargetkan. Pada dasarnya iklan merupakan cara yang efisien untuk menyebarkan

(38)

Tujuan periklanan adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang atau jasa

(Swasta, 2000). Dari segi lain tujuan periklanan yang nyata adalah mengadakan

komunikasi yang efektif. Adapun yang menjadi sasaran dalam periklanan adalah

masyarakat sebagai penerima berita atau iklan yang dapat merubah sikap mereka

terhadap suatu produk. Tujuan periklanan tersebut diarahkan untuk memberikan

kesadaran kepada konsumen tentang adanya produk tersebut.

Tujuan periklanan menurut Rismiati (2001) yaitu:

1. Iklan informasi

Iklan ini secara panjang lebar menerangkan produk dalam tahap rintisan

suatu produk untuk menciptakan permintaan pokok atas kategori produk

tertentu.

2. Iklan persuasi (membujuk)

Iklan ini penting dalam persaingan dimana sasaran perusahaan adalah

menciptakan permintaan yang selektif akan merek tertentu. Kebanyakan

iklan termasuk dalam kategori ini.

3. Iklan pengingat

Iklan ini sangat penting untuk produk yang berada pada tahap kedewasaan

(39)

20

2.4.2 Fungsi Periklanan

Pada umumnya sebuah kegiatan tentunya memiliki fungsi-fungsi tertentu menurut

Swasta (2000) :

a. Memberikan informasi

Periklanan dapat memberi informasi lebih banyak dari pada alat promosi

yang lainnya baik mengenai produk, harga atau informasi lain yang

mempunyai kegunaan bagi konsumen. Dengan demikian periklanan dapat

menambah nilai pada suatu barang atau jasa

b. Membujuk atau mempengaruhi

Usaha membujuk disini bahwa periklanan tidak hanya bersifat memberi

tahu saja melainkan juga mempengaruhi konsumen untuk membeli produk

atau jasa yang ditawarkan.

c. Menciptakan kesan atau image

Dalam hal ini periklanan didasarkan untuk berusaha menciptakan kesan

yang menarik, mengingat dalam pembelian barang atau jasa terkadang

orang tidak melakukan secara rasional tetapi lebih terdorong untuk

mempertahankan gengsi pada dirinya.

d. Memuaskan keinginannya

Dalam hal ini periklanan merupakan alat yang dipakai untuk mencapai

pertukaran yang saling memuaskan keinginannya

e. Alat komunikasi

Periklanan merupakan alat komunikasi untuk membuka komunikasi dua

arah antara penjual dan pembeli, sehingga keinginan mereka dapat

(40)

macam, yaitu:

1. Informative Advertising

Digunakan pada saat perusahaan memperkenalkan suatu produk baru,

dimana tujuannya adalah membangun permintaan pokok atas kategori

produk tersebut. Informative advertising juga menginformasikan pada pasar yang dituju mengenai penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat

informasi umumnya dilakukan pada tahap awal siklus kehidupan produk.

2. Persuasive Advertising

Digunakan pada tahap persaingan dimana tujuannya membangun

permintaan yang selektif akan merek produk. Iklan yang bersifat

membujuk terutama diarahkan untuk mendorong pembelian. Disini

perusahaan dapat membangun preferensi merek, berusaha agar konsumen

beralih ke merek perusahaan, mempersuasi konsumen agar membeli

sekarang juga serta mengubah persepsi konsumen terhadap atribut produk.

3. Reminder Advertising

Iklan yang bersifat mengingatkan ini dilakukan terutama untuk

mempertahankan merek produk di hati masyarakat, fungsinya untuk

mengingatkan konsumen menggunakan produk tersebut.

4. Comparison Advertising

Pada jenis iklan ini, perusahaan berusaha untuk menciptakan superioritas

merek dengan cara membandingkannya dengan merek lain dalam sebuah

kelas produk. Dalam hal ini perusahaan harus dapat membuktikan

(41)

22

5. Reinforcement Advertising

Iklan ini berusaha meyakinkan konsumen bahwa mereka mengambil

pilihan yang tepat. Tujuannya adalah mendorong konsumen untuk

melakukan pembelian ulang. Iklan ini biasanya bersifat memberikan

edukasi atau pendidikan kepada konsumen maupun pelanggan.

Maksud produsen terhadap tampilan produk yang dipublikasikan melalui

periklanan, antara lain:

a. Memperkenalkan identitas produk yang diinformasikan dan menjelskan

perbedaan produk dengan yang lain.

b. Mengkomunikasikan konsep produk, yaitu manfaat dan kelebihannya dari

segi fungsional, psikologis atau paar sasaran.

c. Mengarahkan pemakaian produk baik yang lama atau yang baru kepada

pasar sasaran.

d. Memberitahukan tempat penjualan atau pembelian untuk merangsang

distribusi yang lebih luas.

e. Meningkatkan penjualan yang berarti pula produk meningkat.

f. Membangun citra produk dan menjaga kemampuan posisi produk dalam

pandangan pasar sasaran.

(42)

Saluran distribusi sering disebut saluran perdagangan atau saluran

pemasaran.Menurut Dharmmesta dan Irawan (2001) saluran distribusi merupakan

suatu struktur unit organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri

atas agen, dealer, pedagang besar, dan pengecer melalui nama sebuah komoditi

produk atau jasa dipasarkan. Menurut Suharno (2009) Distribusi adalah

usaha-usaha pemasar untuk menjaminketersediaan produk bagi pasar sasaran pada saat

dibutuhkan. Saluran distribusi ganda ini sering juga dipakai untuk mencapai pasar

yangsama meskipun terdapat perbedaan,terutama dalam : (a) jumlah pembeli, atau

(b)kepadatan pasarnya. Produsen makanan akan menjual barangnya secara

langsungkepada toko-toko makanan yang besar, tetapi untuk mencapai toko yang

lebihkecil ia menggunakan saurian lain seperti pedagang besar. Produsen

mesinindustri dapat menggunakan tenaga penjualannya untuk menjual secara

langsungkepada pembeli (pemakai) di pasar yang sifatnya memusat.

Perantara pemasaran merupakan lembaga atau individu–individu yang

menjalankan kegiatan khusus dibidang distribusi, yaitu perantara pedagang dan

perantara agen.Alasan utama perusahaan menggunakan perantara adalah untuk

membantu meningkatkan efisiensi distribusi. Dari segi lain dapatpula

menggunakan agen pabrik untuk mencapai pembeli-pembeli yang lebihjarang atau

tidak begitu padat.Adanya saluran distribusi ganda ini dapat menciptakan sistem

saluranyang bersaing dari satu produsen. Di samping itu, produsen tidak

perlumenggantungkan kegiatan penyalurannya pada satu penyalur atau

(43)

24

denganmendirikan toko pengecer sendiri. “Tempat (place) meliputi kegiatanperusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran”

(Kotler &Armstrong, 2006). Berdasarkan pendapat diatas elemen tempat dalam

bauran pemasaran diartikan sebagai keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh

perusahaan dalam membuat suatu produk dan menyampaikan produk tersebut

ditangan konsumen. Kotler & Armstrong membagielemen tempat (place) kedalam beberapa halyaitu: saluran, cakupan, pemilahan, lokasi,persediaan, transportasi

dan logistic (2006).

“Saluran distribusi merupakan serangkaianpartisipan organisasional yang

melakukansemua fungsi yang dibutuhkan untukmenyampaikan produk atau jasa

dari penjual ke pembeli akhir” (Tjiptono, 2008).Swasta (2002) menjelaskan

bahwa yangdimaksud dengan lokasi yaitu meliputisaluran distribusi, jangkauan,

lokasipenjualan, pengangkutan, persediaan danpergudangan.

2.5.1 Fungsi Distribusi

Fungsi distribusi dilakukanoleh badan usaha atau perorangan sejak pengumpulan

barang dengan jalan membelinya dari produsen untuk disalurkan ke konsumen,

berdasarkan halte tersebut maka fungsi distribusi terbagi atas:

1. Fungsi pertukaran, dimana kegiatan pemasaran atau jual beli barang atau

jasa yang meliputi pembelian, penjualan, dan pengambilan situasi dan

pengambilan resiko (untuk mengatasi resiko bisa dilakukan dengan

menciptakan situasi dan kondisi pergudangan yang baik, mengasuransikan

(44)

dalam jumlah yang tepat mencakup masalah pengumpulan, penyimpanan,

pemilahan, dan pengangkatan.

3. Fungsi penunjang, ini merupakan fungsi yang berkaitan dengan upaya

memberikan fasilitas kepada fungsi-fungsi lain agar kegiatan distribusi

dapat berjalan dengan lancar, fungsi ini meliputi pelayanan, pembelanjaan,

penyebaran informasi dan koordinasi.

2.5.2 Fungsi Saluran Distribusi

Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen ke

konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran

distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik. Adapun fungsi-fungsi

saluran distribusi menurut Kotler (1997):

i. Information, yaitu mengumpulkan informasi penting tentang konsumen

dan pesaing untuk merencanakan dan membantu pertukaran.

ii. Promotion, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif

tentang produk yang ditawarkan.

iii. Negotiation, yaitu mencoba untuk menyepakati harga dan syarat-syarat

lain, sehingga memungkinkan perpindahan hak kepimilikan.

iv. Ordering, yaitu pihak distributor memesan barang kepada perusahan.

v. Payment, yaitu pembelian membayar tagihan kepada penjual melalui bank

lembaga keuangan lainnya.

vi. Tittle, yaitu perpinadahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau

orang kepada organisasi atau orang lain.

vii.Physical Possesion, yaitu menyangkut dan menyimpan barang-barang dari

(45)

26

2.6 Keputusan Pembelian

Menurut Schiffman dan Kanuk (2010) keputusan pembelian adalah pemilihan dari

dua atau lebih alternatif pilihan pembelian, dan setiap konsumen memiliki cara

pandang yang berbeda-beda dalam pengambilan keputusan pembelian. Model

pengambilan keputusan konsumen melibatkan 3 komponen utama yaitu input, process, output.

Menurut Schiffman dan Kanuk (2010) terdapat 4 model konsumen yang

mempunyai cara pandang berbeda dalam pengambilan keputusan, yaitu :

1. Manusia model ekonomi (an economic view). Pandangan ekonomi dibangun menggunakan konsep ilmu ekonomi yang memandang bahwa

dunia adalah suatu tempat kompetisi yang sempurna sehingga konsumen

mempunyai karakter sebagai seorang yang keputusan-keputusannya

rasional.

2. Manusia model pasif (a passive view). Model manusia pasif bertolak belakang dengan model manusia ekonomi. Jika pada model manusia

ekonomi sangat rasional maka model manusia pasif cenderung

memntingkan diri sendiri dan menyerah pada promosi yang ditawarkan

pemasar. Konsumen jenis ini merupakan orang yang kurang rasional dan

impulsif dalam pembeliannya.

3. Manusia model kognitif (a cognitive view). Model ini menggambarkan manusia sebagai a thinking problem solver. Dalam model ini konsumen digambarkan sebagai aktif mencari produk yang dapat memenuhi

(46)

maupun toko dimana ia bisa membeli produk. Dalam model kognitif,

manusia digambarkan sebagai sebuah sistem pemroses informasi dan

informasi tersebut diproses sehingga dapat terbentuk preferensi dan

keinginan membeli.

4. Manusia model emosional (an emosional view). Faktor emosi merupakan salah satu model konsumen berperilaku, maupun pemasar lebih sering

memandang konsumen dari model ekonomi atau model pasif. Model

emosional memandang konsumen sebagai individu yang memiliki

perasaan yang mempengaruhi pembelian suatu produk. Pada

kenyataannya, perasaan konsumen seperti rasa senang, takut, harapan,

cinta dan fantasi sangat mempengaruhi perilaku konsumen dalam

pembelian atau kepemilikan suatu produk.

Tahap-tahap keputusan pembelian dapat dilihat pada Gambar 1 :

Gambar 2.1. Tahap-tahap Keputusan Pembelian

Sumber: Kotler (2002)

2.6.1 Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2009) mengatakan bahwa “konsumen melewati lima

tahap dalam proses pembelian sebuah produk. Lima tahap ini tidak berlaku untuk

(47)

28

pembelian dengan keterlibatan yang rendah, karena tahapan ini menampung

seluruh cakupan pertimbangan yang muncul saat seorang konsumen menghadapi

pembelian baru dengan keterlibatan yang tinggi”. Berikut merupakan lima tahap

proses pembelian konsumen:

1. Pengenalan Kebutuhan

Pada proses pembelian ini dimulai saat konsumen mengenali sebuah

masalah atau kebutuhan. Kebutuhan konsumen dapat dipengaruhi oleh

rangsangan internal atau rangsangan eksternal. Pemasar perlu

mengidentifikasi berbagai macam keadaan yang memicu

kebutuhan-kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi-informasi dan data

dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang

paling sering membangkitkan minat akan suatu kategori produk.

2. Pencarian Informasi

Setelah mengenali kebutuhannya, maka konsumen akan terdorong untuk

mencari informasi yang lebih banyak. Situasi pencarian informasi yang

lebih ringan dinamakan perhatian yang menguat. Pada tingkat ini

seseorang hanya menjadi lebih peka terhadap informasi tentang produk.

Pada tingkat selanjutnya, konsumen itu mungkin memasuki pencarian

aktif informasi yaitu mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan

mengunjungi toko untuk mempelajari produk. Pemasar perlu mengetahui

sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan

pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian

selanjutnya. Sumber-sumber informasi konsumen tersebut diantaranya :

(48)

toko

3) Sumber Publik : media massa, organisasi penentu peringkat konsumen

4) Sumber Pengalaman : penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk

3. Evaluasi Alternatif

Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua

konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian.

Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan dan model-model yang

terbaru memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang

berorientasi kognitif. Beberapa konsep dasar untuk memahami penilaian

atas produk terutama secara sadar dan rasional. Beberapa konsep dasar

untuk memahami proses evaluasi konsumen, yaitu : Pertama, konsumen berusaha untuk memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan

yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk

memuaskan kebutuhan itu.

4. Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas merek-merek

dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin membentuk niat untuk

membeli produk yang paling mereka sukai. Karena keputusan pembelian

dalam penelitian ini merupakan variabel y maka materi memperluas akan

lebih detail.

(49)

30

1) Pilihan Produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk

atau menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Dalam hal ini

perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang

berminat membeli sebuah produk serta alternatif yang mereka

pertimbangkan.

2) Pilihan Merek

Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan

dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam

hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih

sebuah merek yang terpercaya.

3) Pilihan Penyalur

Konsumen harus mengambil keputusan tentang penyalur mana yang

akan dikunjungi. Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal

menentukan penyalur bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga

yang murah, persediaan barang yang lengkap, kenyamanan berbelanja,

keluasan tempat dan lain sebagainya.

4) Waktu Pembelian

Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa

berbeda-beda, misalnya : ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, dua

minggu sekali, tiga minggu sekali atau sebulan sekali dan lain-lain.

5) Jumlah Pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak

(50)

mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang

berbeda-beda dari para pembeli.

6) Metode Pembayaran

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang metode pembayaran

yang akan dilakukan dalam pengambilan keputusan konsumen

menggunakan produk atau jasa. Saat ini keputusan dipengaruhi oleh

tidak hanya aspek budaya, lingkungan, dan keluarga, keputusan

pembelian juga dipengaruhi oleh teknologi yang digunakan dalam

transaksi pembelian sehingga memudahkan konsumen untuk

melakukan transaksi baik di dalam maupun diluar rumah.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau

ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibrli,

melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Pemasar harus

memantau kepuasan paska pembelian, tindakan paska pembelian, dan

pemakaian paska pembelian pada masing-masing produk.

Dalam suatu proses pembelian produk, keputusan yang harus diambil tidak

selalu berurutan seperti diatas. Pada situasi pembelian seperti penyelesaian

ekstensif, keputusan yang diambil dapat bermula dari penjual, karena

penjual dapat membantu merumuskan perbedaan dengan toko yang lain

melalui pembentukan citra toko yang positif. Dengan citra yang baik yang

ditampilkan toko di mata masyarakat, khususnya konsumen akan

(51)

32

Kotler (2003) berpendapat faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian

konsumen yaitu :

1. Faktor budaya

Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku

pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling

dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat

nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan

lembaga-lembaga penting lainnya. Contohnya pada anak-anak yang dibesarkan

di Amerika Serikat sangat terpengaruh dengan nilai-nilai sebagai

berikut : prestasi, aktifitas, efisiensi, kemajuan, kenikmatan materi,

agama, kebebasan, humanisme, dan berjiwa muda. Masing-masing

sub-budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan

identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti

kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah geografis.

2. Faktor sosial

Selain faktor budaya, perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi

oleh faktor sosial diantaranya sebagai berikut :

A. Kelompok Acuan

Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen dapat diartikan

sebagai kelompok yang dapat memberikan pengaruh secara langsung

atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut.

Anggota kelompok ini biasanya merupakan anggota dari kelompok

(52)

informal.

B. Keluarga

Dalam sebuah organisasi pembelian konsumen, keluarga dibedakan

menjadi dua bagian. Pertama keluarga yang dikenal dengan istilah

keluarga orientasi. Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua dan saudara

kandung seseorang yang dapat memberikan orientasi agama, politik

dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta.

C. Peran dan status

Hal selanjutnya yang dapat menjadi faktor sosial yang dapat

mempengaruhi perilaku pembelian seseorang adalah peran dan status

mereka di dalam masyarakat. Semakin tinggi peran seseorang di dalam

sebuah organisasi maka semakin tinggi pula status mereka dalam

organisasi tersebut dan secara langsung dapat berdampak pada perilaku

pembeliannya.

3. Pribadi

Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi

diantaranya usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi,

gaya hidup, serta kepribadian dan konsep-diri pembeli.

A. Usia dan siklus hidup keluarga

Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang

hidupnya yang dimana setiap kegiatan konsumsi ini di pengaruhi oleh

(53)

34

B. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi

Pekerjaan dan lingkungan ekonomi seseorang dapat mempengaruhi

pola konsumsinya. Biasanya pemilihan produk dilakukan berdasarkan

oleh keadaan ekonomi seseorang seperti besaran penghasilan yang

dimiliki, jumlah tabungan, utang dan sikap terhadap belanja atau

menabung.

C. Gaya Hidup

Gaya hidup dapat diartikan sebagai sebuah pola hidup seseorang yang

terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk melalui

sebuah kelas sosial, dan pekerjaan. Tetapi, kelas sosial dan pekerjaan

yang sama tidak menjamin munculnya sebuah gaya hidup yang sama.

Melihat hal ini sebagaisebagai sebuah peluang dalam kegiatan

pemasaran, banyak pemasar yang mengarahkan merek mereka kepada

gaya hidup seseorang.

D. Kepribadian

Setiap orang memiliki berbagai macam karakteristik kepribadian yang

berbeda-beda yang mempengaruhi aktivitas kegiatan pembeliannya.

Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis manusia yang berbeda

yang menghasilkan sebuah tanggapan relatif konsisten dan bertahan

lama terhadap rangsangan lingkungannya. Kepribadian biasanya

digambarkan dengan menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan

diri, dominasi, kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri dan

(54)

Faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen

adalah faktor psikologis. Faktor ini dipengaruhi oleh empat faktor

utama diantaranya sebagai berikut:

 Motivasi

 Persepsi

 Pembelajaran

 Keyakinan dan sikap

2.7 Hubungan Antara Word Of Mouth, Iklan Media Sosial dan Delivery

Order dengan Keputusan Pembelian

Penelitian yang dilakukan Meitasari tahun 2013 menghasilkan temuan bahwa

besarnya pengaruh komunikasi word of mouth terhadap keputusan pembelian produk smartphone Blackberry mempunyai pengaruh positif secara simultan dan mempunyai pengaruh terbesar secara parsial adalah pada dimensi pembicara

diikuti dimensi topik, berikutnya dimensi alat, partisipasi perusahaan dan

terakhir pengawasan.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Ilham (2012) memberikan kesimpulan bahwa

ada pengaruh antara tingkat kepercayaan berkomunikasi di jejaring sosial internet

(sosial media) mahasiswa terhadap perilaku beli mereka, namun pengaruhnya

(55)

36

2.8 Model Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah peneliti paparkan sebelumnya, maka

kerangka pemikiran penelitian ini sangat dibutuhkan sebagai alur berpikir

sekaligus sebagai landasan untuk menyusun landasan penelitian. Penyusunan

kerangka pemikiran juga akan memudahkan pembaca untuk memahami

permasalahan utama yang dikaji dalam penelitian ini. Kerangka pemikiran dalam

penelitian ini merupakan bagian dari word of mouth, iklan media sosial, dan distribusi terhadap keputusan pembelian.

Untuk menjelaskan jalan pikiran tersebut maka berikut ini dibentuk model

penelitian:

Gambar 2. Model Penelitian

Word Of Mouth

(X1)

IklanMediaSosial (X2)

Delivery Order

(X3)

(56)

Berdasarkan model penelitian sebelumnya hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah :

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Word Of Mouth terhadap

keputusan pembelian.

H2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara iklan media sosial terhadap

keputusan pembelian.

H3 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Delivery Order terhadap

keputusan pembelian.

H4 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Word Of Mouth, iklan

(57)

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Tipe Penelitian

Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. MenurutHermawan (2009) explanatory research

merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel

melalui pengujian hipotesis. Tujuan dari explanatory research adalah mengukur pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini akan

menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu

variabel dengan variabel yang lain, yaitu untuk mengetahui hubungan variabel

independen yaitu word of mouth (X1), iklan media sosial (X2) dan delivery order

(X3) serta variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y).

3.2 Definisi Variabel

3.2.1 Variabel penelitian

Menurut Sugiyono (2009) Variabel penelitian adalah suatu atribut/sifat/nilai dari

orang/obyek/kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam

(58)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,2009).

2) Dependent variable atau variabel terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009)

3.3 Definisi Konseptual

Penelitian ini meliputi variabel independen dan variabel dependen. Variabel

independen terdiri dari word of mouth, iklan media sosial, dandelivery order. Variabel dependen yaitu keputusan pembelian.

a. Word of Mouth

Word of Mouth merupakan suatukegiatan yang memicu konsumen untuk membicarakan, mempromosikan, merekomendasikan hingga menjual

produk kepada calon konsumen lainnya (Solomon, 2010).

b. Iklan Media Sosial

Iklan media sosial adalah segala bentuk pesantentang suatu produk yang

disampaikan suatu media sosial yang ditujukan kepada sebagian atau

(59)

40

c. Distribusi

Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung

dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap

untuk digunakan atau dikonsumsi (Kotler, 2006).

d. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan kegiatan pemecahan masalah yang

dilakukan individu dalam pemilihan alternatif perilaku yang sesuai dari

dua alternatif perilaku atau lebih dan dianggap sebagai tindakan yang

paling tepat dalam membeli dengan terlebih dahulu melalui tahapan proses

pengambilan keputusan (Setiadi, 2003).

3.3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada

suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikkan kegiatan atau

membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel

tersebut (Sugiyono, 2009). Adapun definisi operasional dalam penelitian ini yaitu:

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel dan Indikator

Jenis Variabel

Devinisi Variabel Indikator Skala

(60)

Iklan Media

Menurut Sugiyono (2009) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen DokiDoki sushi yang ada di Bandar

Lampung baik itu konsumen yang loyal atau sudah membeli produk DokiDoki

sushi lebih dari 2 kali maupun konsumen yang baru 1 kali membeli produk

(61)

42

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua

yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka

penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, (Sugiyono,

2009).

3.5 Teknik pengolahan data

Dalam rangka pengujian hipotesa data yang diolah adalah berupa data primer

yang diperoleh dari hasil tanggapan responden atas daftar pernyataan yang

disebarkan kepada responden dan wawancara. Menurut Sugiyono (2009)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009). Kemudian untuk mendapatkan

konsep-konsep teori yang relevan. Peneliti juga menggunakan studi kepustakaan serta

internet.

3.6 Teknik Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Nonprobability Sampling. Teknik ini adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel. Nonprobability Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah puposive sampling. Menurut Jogiyanto (2007)

purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dari suatu kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan tertentu atau jatah

Gambar

Tabel 1.1  Persentase Pemanfaatan Pengguna Media Sosial sebagai Media Promosi
Gambar 2.1. Tahap-tahap Keputusan Pembelian
Gambar 2. Model Penelitian
Tabel 3.1  Definisi Operasional Variabel dan Indikator
+3

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang mengkaji Pengaruh Word of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen (Studi Pada Konsumen Rumah Teh Ndoro

Dari analisis ini diharapkan dapat menggambarkan seberapa besar pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian pada restoran cepat saji, persepsi konsumen muslim

1) Informan konsumen makanan cepat saji Chicken Bezt Fried Chicken Jember menyatakan bahwa alasan makan di restoran makanan cepat saji Chicken Bezt Fried Chicken

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh word of mouth communication terhadap keputusan pembelian konsumen pada Distro Euphoria Rock Store

Pengaruh produksi, Faktor sosial, Harga, Iklan, dan Word of mouth terhadap keputusan pembelian Sony Xperia pada mahasiwa Universitas Sumatera Utara.. Universitas Sumatera

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produk, faktor sosial, harga, dan iklan serta word of mouth terhadap keputusan pembelian konsumen pada.

Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Pada Konsumen Richeese Factory Medan).. Merupakan hasil karya dan pekerjaan saya sendiri

Pengaruh Word Of Mouth terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa word of mouth berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada konsumen