Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
2
Sistematika
Kebijakan Kurikulum 2013
1
Pelatihan
2
Penilaian
4
Monitoring dan Evaluasi
6
Pendampingan
5
Pembelajaran
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
1
Kebijakan Kurikulum 2013
4
TRISAKTI DAN NAWACITA
KEBIJAKAN K-13
Visi:
Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian berlandaskan gotong royong
Misi ke-7:
Masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan
Nawacita ke 8 dan 9:
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat
Indonesia; memperkuat kurikulum dan peaksanaannya
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial
Program Aksi (Berkepribadian dalam Bidang Kebudayaan):
1. Berkomitmen mewujudkan pendidikan sebagai pembentuk
karakter bangsa
2. Memperteguh kebhinekaan Indonesia dan memperkuat
restorasi sosial
PELATIHAN
PEMBELAJARAN PENILAIAN
MONEV
Kerangka Strategis Mendikbud 2015-2019
Terbentuknya
Insan
serta
Ekosistem
Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter
dengan Dilandasi Semangat Gotong Royong
STRATEGI 1
STRATEGI 2
STRATEGI 3
▪Menguatkan siswa, guru, kepala sekolah, pengawas, orangtua dan pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan.
▪Memberdayakan pelaku budaya dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan.
▪Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan perilaku yang mandiri dan berkepribadian. Penguatan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan
Peningkatan Mutu dan Akses
Pengembangan Efektivitas Birokrasi melalui Perbaikan Tatakelola dan Pelibatan Publik
▪Meningkatkan mutu pendidikan sesuai lingkup Standar Nasional Pendidikan untuk mengoptimalkan capaian Wajib Belajar 12 tahun.
▪Meningkatkan ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang terpinggirkan.
▪Fokus kebijakan didasarkan pada percepatan peningkatan mutu dan akses untuk menghadapi persaingan global dengan pemahaman akan keberagaman, penguatan praktik baik, dan inovasi.
▪Melibatkan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan dengan berbasis data, riset, dan bukti lapangan.
▪Membantu penguatan kapasitas tatakelola pada birokrasi pendidikan di daerah.
▪Mengembangkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional.
▪Fokus kebijakan dimulai dari
6
Sasaran Penerapan Kurikulum Secara Nasional
Meningkatkan kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam
menerapkan kurikulum nasional dalam tahap selanjutnya secara
mandiri mengembangkan kurikulum sekolah sesuai konteks
kebutuhannya
Mengembangkan kurikulum nasional sebagai acuan minimal di
semua sekolah di Indonesia yang terintegrasi di dalam kurikulum
setiap sekolah
1
3
Mendorong pengayaan materi dan alat ajar pendukung kurikulum
yang bermutu dan beragam
4
Memberikan ruang bagi pengembangan ragam kurikulum daerah
berbasis keunggulan lokal
2
5
Menumbuhkan Siswa sebagai warganegara Indonesia serta
bagian dari masyarakat dunia yang berkarakter dan bertaqwa
melalui kurikulum nasional yang utuh
Pemanfaatan dan Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013
Permasalahan
Ketidakselarasan antara KI-KD dengan silabus, pedoman mata pelajaran, dan buku.
Kompleksitas pembelajaran dan penilaian pada Sikap Spiritual dan Sikap Sosial.
Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang.
Hasil Perbaikan
Penyelarasan antara KI-KD dengan silabus, dan buku.
Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada mata pelajaran selain
Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan Mata Pelajaran PPKn, pembelajaran dan penilaian hasil belajar
Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi berdasarkan jenjang pendidikan.
Perbaikan kurikulum berdasarkan pada prinsip; mudah dipelajari, mudah diajarkan, terukur, dan bermakna untuk dipeljari.
KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PENILAIAN PENDAMPINGAN
MONEV
KEBIJAKAN K-13
PEMBELAJARAN PENILAIAN
MONEV
8
Perbaikan Buku
Konsekuensi perubahan Kurikulum 2013 adalah perubahan
urutan penyajian materi dalam buku.
Buku lama tetap dapat dipergunakan sebagai sumber belajar
dengan melakukan penyesuaian urutan penyajian materi
pembelajaran.
Peningkatan aspek akuntabilitas dan responsibilitas
diupayakan melalui pencantuman nama, alamat kontak, dan
akun
fb
dari penerbit, penulis, konsultan, reviewer, penilai,
editor serta ilustrator buku sesuai permendikbud
KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PENILAIAN PENDAMPINGAN
MONEV
KEBIJAKAN K-13
PEMBELAJARAN PENILAIAN
MONEV
Prinsip Penilaian Buku
1. Accountable
2. Responsible
3. Gradation
4. Diversity in unity
5. Nondiscriminatory
6. Nonpartisan
7. Impersonal
8. Repetitiveness
9.
Menuju
Zero Error
1. Isi
2. Bahasa
3. Penyajian
4. Kegrafikaan
Aspek yang Dinilai
PELATIHANKEBIJAKAN K-13
PEMBELAJARAN PENILAIAN
MONEV
10
TINGKATAN TAKSONOMI BERPIKIR (ANDERSON, 2001)
KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PENILAIAN PENDAMPINGAN
MONEV PELATIHAN KEBIJAKAN K-13
PEMBELAJARAN PENILAIAN
MONEV
Penilaian Kompetensi:
Tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi berdasarkan jenjang pendidikanFAKTUAL
PROSEDURAL
METAKOGNITIF
KONSEPTUAL
SD SMP SMA/K
TINGKATAN BERPIKIR KELUASAN –KEDALAMAN DAN
KEBERLANJUTAN/SCOPE DAN SEQUEN
KERANGKA PERBAIKAN KOMPETENSI:
TINGKATAN BERPIKIR DAN KATEGORI PENGETAHUAN PADA KOMPETENSI SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN DAN PSIKOPEDAGOGI
PELATIHAN KEBIJAKAN K-13
PEMBELAJARAN PENILAIAN
MONEV
12
Tahap Implementasi Kurikulum 2013
± 19% sekolah K13
(kelas 1,2,4,5,7,8,10,11)
Tahap implementasi kurikulum nasional dengan pendampingan sekolah dan pengimbasan dari Sekolah Rintisan
Juli 2015 Juli 2019 Juli 2017 Juli 2016 Juli 2018
± 94% sekolah K06 ± 75% sekolah K06 ± 40% sekolah K06
± 6% sekolah K13 ± 6% sekolah K13
(semua kelas)
Perbaikan K13
± 19% sekolah K13
(kelas 1,4,7,10)
± 35% sekolah K13 (kelas 1,4,7,10)
± 40% sekolah K13 (kelas 1,4,7,10)
± 6% sekolah K13
(semua kelas)
± 35% sekolah K13 (kelas 1,2,4,5,7,8,10,11)
± 25% sekolah K13
(semua kelas)
6% 25% 60% 100%
Kurikulum yang diperbaiki adalah Kurikulum 2013.
Nama kurikulum nasional yang digunakan tetap Kurikulum 2013.
Skema Persiapan Sekolah
Kapasitas
sekolah Definisi
Rujukan Menerapkan
Mengembangkan
Siap Menerapkan
Mengembangkan
Belum siap Menerapkan
Mengembangkan
contoh:
Pelibatan sekolah Rujukan untuk ikut mendampingi sekolah lainnya dalam rangka percepatan peningkatan kesiapan sekolah
Kesiapan sekolah didorong secara kontinu lewat berbagai metode komprehensif dengan skema persiapan sekolah yang lengkap
1
3
Berbagai bentuk assesmen kesiapan sekolah (termasuk guru) serta tingkat kapasitas sekolah dalam penerapan kurikulum nasional, yang terintegrasi dengan bentuk assesmen lain yang sudah ada
2
Catatan:
1. Di luar skema ini, peningkatan kapasitas kepala sekolah/guru secara umum akan sejalan dengan fokus mendorong kesiapan sekolah untuk menerapkan Kurikulum Nasional serta pengembangan berkelanjutan.
2. Indikator keberhasilan skema persiapan ini adalah 90% sekolah yang didampingi siap menerapkan kurikulum nasional.
Tahun Ajaran Sekolah yang Disiapkan
Target
2015/2016 6% 16.991 Sekolah Rintisan (Eks-sekolah sasaran dan mandiri K13 + 26 sekolah lulus verifikasi)
2016/2017 19% Sekolah lainnya*
2017/2018 35% Sekolah lainnya*
2018/2019 40% Seluruh sekolah sudah implementasi
Tahap
Implementasi:
* Kriteria Sekolah Rintisan dan proses Monev dikoordinasikan lebih lanjut oleh unit terkait
14
Proses Pengembangan Dokumen Kurikulum
PENDAMPINGAN DAN OTORISASI
PENGEMBANGAN OPSI TEMPLATE SILABUS, BUKU SISWA DAN GURU SERTA MATERI
AJAR BERMUTU
SILABUS
RPP
MATERI DAN ALAT AJAR KESIAPAN PESERTA DIDIK TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL KEBUTUHAN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN
KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual)
STRUKTUR KURIKULUM
STANDAR PROSES STANDAR ISI STANDAR PENILAIAN
Kurikulum
yang berlaku
secara
nasional
KEMDIKBUD SEKOLAH
KURIKULUM TINGKAT DAERAH DAN SEKOLAH
Sekolah Rintisan yang Mengimplementasikan Kurikulum 2013
No Prov. Kab/Kota Jenjang Rintisan
Satu
Semester
Mandiri Jumlah
1
34
444
SD
2.514
-
6.808
9.322
2
438
SMP
1.421
3
2.663
4.087
3
311
SMA
1.163
21
989
2.173
4
234
SMK
998
2
409
1.409
Total
6.096
26*
10.869
16.991
Catatan:
➢Berdasarkan Permendikbud No. 160/2014 dan Surat Edaran Bersama Dirjen Dikdas dan Dirjen Dikmen No. 233/C/KR/2015; Sekolah Rintisan adalah sekolah yang sudah melaksanakan K13 selama 3 Semester (Semester keempat) sesuai data pokok yang diberikan sekolah pada awal pelaksanaan
➢Sekolah yang baru melaksanakan 1 Semester (26* sekolah) diizinkan melanjutkan mengimplementasikan K13 melalui Keputusan BAN-SM Tahap 1 (untuk kepentingan pengimbasan dan implementasi bertahap)
Total
6.083
25
11.256
17.364
Update per tanggal 19 Februari 2016
PELATIHAN KEBIJAKAN K-13
PEMBELAJARAN PENILAIAN
MONEV
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
2
Pelatihan
Jenjang dan Jadwal Pelatihan
IN
IP
IK
SS
Minggu II Maret Peserta Tim Pengembang Tempat Jakarta
Anggaran Direktorat
Minggu III Maret – I April Peserta TPK Provinsi Tempat Region Anggaran Direktorat
Minggu II April – II Mei Peserta TPK Kab/kota Tempat LPMP
Anggaran LPMP
796 org
3.245 org
34.548 org
254.597 org
Minggu III April – IV Juni Peserta TPK Kab/kota Tempat LPMP/Sekolah Induk Anggaran LPMP
18
Rencana Pelatihan Instruktur Nasional
No Waktu Durasi/
menit Kegiatan Narasumber
1 11.00 – 12.00 60 Chek in Registrasi
2 12.00 – 13.00 60 Makan Siang
3 13.00 – 13.10 10 Pembukaan Acara MC
4 13.10 – 13.25 15 Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Pemandu
5 13.25 – 13.45 10 Laporan Ketua Panitian Dirjen Dikdasmen
6 13.45 – 14.30 45 Pengarahan Mendikbud dan Pembukaan secara Resmi Mendikbud
7 14.30 – 14.40 5 Pembacaan Doa Kasubdit Program SMP
8 14.40 – 15.00 20 Break - Mendikbud meninggalkan tempat acara Panitia
9 15.00– 16.00 60 Pemamparan:
Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum
Kabalitbang
10 16.00– 16.45 45 Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti Staf Ahli
11 14.45– 17.00 15 Penjelasan Teknis Pelatihan dan Pendampingan K13 Panitia
PESERTA
1
SD
134
Terdiri atas:
Tim Pengembang , LPMP,
Guru Berprestasi,
Yayasan, Tim Direktorat,
Tim Kemenag
Tim Media,
2
SMP
154
3
SMA
204
4
SMK
162
5
PKLK
142
Jumlah
796
Pembukaan tanggal
20 MARET TAHUN 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
3
Pembelajaran
20
Penguatan Pembelajaran
Pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara holistik.
Proses Pembelajaran diselenggarakan:
•
interaktif,
•
inspiratif,
•
menyenangkan,
•
menantang,
•
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
Memberikan ruang yang cukup kepada siswa untuk:
•
berprakarsa,
•
berkreativitas, dan
Mengembangkan kemandirian sesuai:
•
bakat,
•
minat,
•
perkembangan fisik dan psikologis siswa
PELATIHAN KEBIJAKAN K-13
PEMBELAJARAN PENILAIAN
MONEV
Prinsip Pembelajaran
•
Dari diberi tahu menuju mencari tahu;
•
Dari guru sebagai sumber belajar utama menjadi berbasis aneka
sumber belajar;
•
Dari tekstual menuju penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;
•
Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi;
•
Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran holistik/terpadu;
•
Dari pembelajaran menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi-dimensi;
•
Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
PELATIHAN KEBIJAKAN K-13
PEMBELAJARAN PENILAIAN
MONEV
22
Prinsip Pembelajaran
•
Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (
hardskills
) dan
keterampilan mental (
softskills);
•
Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan siswa
sebagai pembelajar sepanjang hayat.
•
Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (
ing
ngarso sung tulodo)
, membangun kemauan (
ing madyo mangun karso)
, dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (
tut wuri
handayani);
•
Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
•
Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
•
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pembelajaran; dan
•
Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang budaya siswa.
PELATIHANKEBIJAKAN K-13
PEMBELAJARAN PENILAIAN
MONEV
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
4
Penilaian
24
Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian
Pasal 3
1) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berfungsi untuk memantau
kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi
kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.
2) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif
dalam penilaian.
3) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik memiliki tujuan untuk:
a) mengetahui tingkat penguasaan kompetensi;
b) menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi;
c) menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan
tingkat penguasaan kompetensi; dan
d) memperbaiki proses pembelajaran.
PELATIHANKEBIJAKAN K-13
PEMBELAJARAN PENILAIAN
MONEV
Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian
Pasal 4
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur; b. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektivitas penilai;
c. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender;
d. terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;
e. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
f. menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik;
g. sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku;
h. beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan; dan
i. akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
PELATIHAN KEBIJAKAN K-13
PEMBELAJARAN
MONEV
26
Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian
Pasal 5
1)
Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan.
2)
Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan mencakup aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan.
Pasal 6
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan dilakukan terhadap
penguasaan tingkat kompetensi sebagai capaian pembelajaran.
Pasal 7
1)
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik menggunakan berbagai instrumen
penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok,
dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik.
2)
Instrumen penilaian yang digunakan oleh Satuan Pendidikan dalam bentuk
Penilaian Akhir dan/atau Ujian Sekolah/Madrasah memenuhi persyaratan
substansi, konstruksi, dan bahasa serta memiliki bukti validitas empirik.
PELATIHAN KEBIJAKAN K-13
PEMBELAJARAN
MONEV
Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian
Pasal 8
Mekanisme Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi:
a.
perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus;
b.
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan
belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran
pencapaian satu atau lebih Kompetensi Dasar;
c.
Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber
informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru
kelas;
d.
hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat
atau deskripsi;
e.
penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
f.
penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio,
dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
g.
hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi; dan
h.
peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedi.
PELATIHAN KEBIJAKAN K-13
PEMBELAJARAN
MONEV
28
Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian
Pasal 9
Mekanisme Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan meliputi:
a. menyusun perencanaan penilaian tingkat Satuan Pendidikan;
b. KKM yang harus dicapai oleh peserta didik ditetapkan oleh Satuan
Pendidikan;
c. penilaian dilakukan dalam bentuk Penilaian Akhir dan Ujian
Sekolah/Madrasah;
d. Penilaian Akhir meliputi Penilaian Akhir semester dan Penilaian Akhir
tahun;
e. hasil penilaian sikap dilaporkan dalam bentuk predikat dan/atau
deskripsi;
f.
hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk
nilai, predikat dan deskripsi pencapaian kompetensi mata pelajaran;
g. laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester, dan akhir tahun
ditetapkan dalam rapat dewan guru berdasar hasil penilaian oleh
pendidik dan hasil penilaian oleh Satuan Pendidikan; dan
h. kenaikan kelas dan/atau kelulusan peserta didik ditetapkan melalui rapat
dewan guru.
PELATIHAN KEBIJAKAN K-13
MONEV
Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian
Pasal 10
1) Hasil belajar yang diperoleh dari penilaian oleh
pendidik digunakan untuk menentukan kenaikan kelas
peserta didik.
2) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila hasil
belajar dari paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran pada
kompetensi pengetahuan, keterampilan belum tuntas
dan/atau sikap belum baik.
3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) tidak berlaku bagi peserta didik
SDLB/SMPLB/SMALB/SMKLB.
PELATIHAN KEBIJAKAN K-13
PEMBELAJARAN
MONEV
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
5
Pendampingan
Pengertian dan Tujuan Pendampingan
Pengertian
• Pendampingan adalah proses pemberian bantuan penguatan pelaksanaan kurikulum yang diberikan kepada pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, orangtua/komite sekolah, dan pemangku kepentingan di SD, SMP, SMA, SMK sesuai kurikulum yang berlaku.
Tujuan
1. Umum
• Program Pendampingan bertujuan untuk memberikan penguatan pemahaman kepada pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, orangtua/komite sekolah, dan pemangku kepentingan di sekolah untuk menjamin keterlaksanaan Kurikulum secara efektif dan efisien.
2. Khusus
• Memberikan fasilitasi dalam pelaksanaan Kurikulum di sekolah
• Memberikan bantuan konsultasi, pemodelan (modelling) dan penguatan secara personal, dan spesifik (coaching) dalam pelaksanaan kurikulum secara langsung di sekolah.
• Membantu memberikan solusi kontekstual dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan Kurikulum di sekolah.
• Membangun budaya mutu sekolah kepada pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, orangtua/komite sekolah, dan pemangku kepentingan di sekolah melalui Program Pendampingan yang dilakukan secara inovatif, kontekstual, dan berkelanjutan.
PELATIHAN KEBIJAKAN K-13
PEMBELAJARAN
MONEV
32
Indikator Keberhasilan
1.Pengawas Sekolah semakin mampu melaksanakan supervisi dan bimbingan kepada sekolah terkait pelaksanaan kurikulum
2.Kepala Sekolah makin memahami manajemen implementasi kurikulum yang meliputi:
–Perencanaan
–Pelaksanaan
–Evaluasi diri sekolah
–Budaya sekolah 3.Guru semakin: Memahami:
• proses pembelajaran dan penilaiannya.
• buku dan materi/alat ajar bermutu serta penggunaannya
• permasalahan yang harus diantisipasi dalam pelaksanaan kurikulum dan penanggulangannya
Terampil:
• melaksanaan penilaian formatif dan sumatif, termasuk pencatatan dan pelaporan lewat rapor
• mengelola Interaksi dengan siswa dan komunikasi dengan orangtuamenyusun rencana pembelajaran
• mengelola pembelajaran.
4.Pemangku Kepentingan di komunitas lingkungan sekolah (terutama keluarga/orangtua) semakin memberikan dukungan dan kontribusi secara lebih efektif kepada sekolah.
PELATIHAN KEBIJAKAN K-13
PEMBELAJARAN
MONEV
33
Pola Pendampingan
PELAKSANAAN PERSIAPAN PELAPORAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PELATIHAN PENDAMPING PENENTUAN PENDAMPING PENYUSUNAN MATERI PENDAMPINGANInstruktur yang terseleksi
Lokasi atau Sekolah yang akan Didampingi
Dilaksanakan oleh Direktorat
Penyiapan Materi Pelatihan
Jadwal dan Lokasi Pelatihan Pendampingan
Model on dan in
Pendekatan In House Training (IHT)
-
Online
-
Off line
1
Materi Umum
1.1. Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti
1.2. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum
1.3. Penerapan Literasi dalam Pembelajaran
1.4. Kompetensi, Materi, dan Pembelajaran
1.5. Penilaian Hasil Belajar dan Pengelolaan Nilai
1.6. Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan Berbasis Sekolah
(termasuk penjelasan pertanggungjawaban Biaya Operasional
Pendampingan kepada peserta yang mewakili Induk Kluster)
34
Alur Model On
–
In
Persiapan
Pelaksanaan Pembelajaran di
dalam kelas Rintisan dan Imbas
(ON-1) Workshop Bersama Sekolah Rintisan dan Imbas (IN-1) Evaluasi Kinerja; Hasil ON-1 dan
IN-1 Pelaksanaan
Pembelajaran di dalam kelas Rintisan dan Imbas
(ON-2) Evaluasi Kinerja;
Hasil ON-2 dan IN-2
Tim Pendamping merupakan kolaborasi atas: ▪ Sekolah Rintisan dan Imbas
Kriteria Calon Pendamping
1.
Telah mengikuti pelatihan pelaksanaan Kurikulum dan
Pembelajaran;
2.
Pendidikan sekurang-kurangnya S1/D4, diutamakan di bidang
pendidikan;
3.
Telah mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun;
4.
Diutamakan memiliki prestasi akademik;
5.
Diutamakan bagi yang memiliki pengalaman sebagai
Narasumber/Pendamping/Fasilitator dalam bidang pendidikan;
6.
Bersedia melaksanakan pendampingan dengan prosedur dan
mekanisme yang ditetapkan oleh Direktorat terkait;
7.
Direkomendasikan oleh atasan/pejabat yang berwenang.
Calon Pendamping adalah telah mengikuti Pelatihan K13, Guru, Kepala
Sekolah, Pengawas, dan Tim Pengembang Kurikulum, yang memenuhi
kriteria sebagai berikut.
PELATIHAN KEBIJAKAN K-13
PEMBELAJARAN
MONEV
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
6
Monitoring dan Evaluasi
37
Tujuan dan Manfaat Monev Tahun Pelajaran 2016/2017
Tujuan
•
Untuk mengawal proses implementasi kurikulum agar berjalan sesuai
dengan rencana.
•
Untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi di sekolah dan
memerlukan penanganan segera.
•
Untuk mengetahui hasil penerapan kurikulum oleh sekolah dan guru
terhadap siswa dalam proses pembelajaran.
•
Untuk mengetahui kesesuaian antara ide, desain, dokumen, dan
implementasi kurikulum
Manfaat
•
Sebagai rujukan untuk melakukan perbaikan dalam pengambilan
keputusan/kebijakan dalam skema pengembangan dan implementasi
kurikulum secara nasional
•
Untuk mengkompilasi dan menyebarluaskan praktik baik serta inovasi di
Sekolah Rintisan
•
Bahan masukan perbaikan kurikulum
PELATIHANKEBIJAKAN K-13
PEMBELAJARAN
MONEV
38
Kedudukan dan Proses Monev Kurikulum dan Implementasi
PELATIHAN KEBIJAKAN K-13
PEMBELAJARAN
MONEV
Monev Kurikulum
PELATIHAN KEBIJAKAN K-13
PEMBELAJARAN
MONEV
40
Alur Monev Implementasi
Penyiapan Draf Juknis dan Instrumen Monev
1. Juknis Monev 2. Instrumen Monev 3. Materi Bimtek Monev Rakor Persiapan Monev Internal
Kemdikbud
Pembuatan Aplikasi Monev
Analisis Data dan Pelaporan Hasil Monev Bimtek Petugas Monev
Penyusunan juknis dan instrumen Monev
Rekrutmen Petugas Monev Pusat, Provinsi, Kab/Kota
D i r e k t o r a t
Workshop Persiapan Monev
Pelaksanaan Monev di Lapangan
UKMP3 Direktorat Provinsi Kab/Kota 1 2 3 4 5 6 KOORDINATOR UKMP3 Direktorat Penyiapan Materi Bimtek Monev
Rakor Hasil Monev (Perumusan Kebijakan Baru)
7 D i r e k t o r a t PELATIHAN KEBIJAKAN K-13 PEMBELAJARAN MONEV PENDAMPINGAN PENILAIAN
Komponen Indikator Monev
Komponen
Indikator
Buku
Kebenaran, kelengkapan, keterbacaan, tataletak dan
fisik, pengiriman, kesesuaian penggunaan
Pelatihan
Materi, pelatih, manfaat, teknis pelaksanaan (pelatihan
guru dan bimtek pendampingan)
Proses
Pembelajaran
Pemahaman materi, pemahaman proses,
(kemudahan/kesulitan, kesesuaian, kebenaran)
Kompetensi guru
Proses Penilaian Pemahaman materi, pemahaman proses, manfaat
Manajemen
Pembelajaran
Penjadwalan, alokasi guru, fasilitas, kelas, siswa,
keterkaitan dengan ekstrakurikuler/ko-kurikuler
Layanan Siswa
dan Budaya
Sekolah
Bimbingan konseling dan karir, administrasi kesiswaan,
pembinaan karakter, keamanan dan kebersihan sekolah
PELATIHANKEBIJAKAN K-13
PEMBELAJARAN
MONEV
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
PETA SEBARAN
PETA SEBARAN SEKOLAH PELAKSANA KURIKULUM 2013
44
PETA SEBARAN SEKOLAH PELAKSANA KURIKULUM 2013 SUMATERA
PETA SEBARAN SEKOLAH PELAKSANA KURIKULUM 2013 JAWA
46
PETA SEBARAN SEKOLAH PELAKSANA KURIKULUM 2013 KALIMANTAN
PETA SEBARAN SEKOLAH PELAKSANA KURIKULUM 2013 SULAWESI
48
PETA SEBARAN SEKOLAH PELAKSANA KURIKULUM 2013 BALI DAN NUSA TENGGARA
PETA SEBARAN SEKOLAH PELAKSANA KURIKULUM 2013 MALUKU DAN MALUKU UTARA
50
PETA SEBARAN SEKOLAH PELAKSANA KURIKULUM 2013 PAPUA