• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA IV (persero) MEDAN UNIT KEBUN PABATU

OLEH :

KHAIRUN ROZIKIN 080502031

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah komitmen organisasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu. Jumlah sampel adalah 92 orang karyawan yang ditentukan menggunakan rumus slovin. Penarikan sampel digunakan dengan metode Stratified Random Sampling. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Komitmen Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu sebesar 60,3% artinya variabel kinerja karyawan dalam penelitian ini dapat dijelaskan oleh variabel komitmen organisasi sebesar 60,3%.

(3)

ABSTRACT

This research is titled “Influence of Organizational Commitment on employee Performance PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu". The purpose of research is to indentify and analyze whether organizational commitment have an influence on the performance of employees at PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu.

The population in this study were all employees of PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu. Samples of this study are 92 employees are determined using a formula Slovin. Through sampling stratified Random techniques. The hypothesis in this study is the organizational commitment has positive and significant on employee performance.

The results showed that there is a positive and significant correlation between Organizational Commitment on Employee Performance in PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu 60,3% means that employees performance variables in this study can be explained by the variable of organizational commitment of 60,3 %.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas kasih

dan anugerah-Nya yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini yang berjudul Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu.

Tujuan Penulisan Skripsi ini dilakukan guna memenuhi syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

Penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak, baik dalam bentuk

sumbangan pikiran, tenaga, motivasi dan waktu yang tidak terukur dalam

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Arifin Lubis, MM,Ak Selaku Plt. Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Selaku Ketua Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, Msi selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang S. Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Fakultas

(5)

5. Ibu Dra. Lucy Anna, MS, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu dan memberikan sumbangan pikiran serta motivasi dalam penulisan

skripsi ini.

6. Ibu Dr. Yeni Absah, S.E., M.Si., selaku dosen pembaca penilai yang telah

meluangkan waktu dan memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan

skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, khususnya

Dosen Departemen Manajemen yang telah banyak memberikan pelajaran

berarti kepada penulis selama masa perkuliahan.

8. Seluruh Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah

banyak membantu penulis selama masa perkuliahan baik dalam urusan

administrasi maupun dalam proses kelancaran kegiatan perkuliahan.

9. Pimpinan PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu

khususnya Bapak Alkurdi Noor SE yang telah memberikan izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian dan mengumpulkan data.

10. Kepada keluarga tercinta ayahanda Parman S.Pd MM,. dan ibu N. Sipayung

S.Pd yang telah memberikan perhatian, motivasi, semangat dan doa terutama

dalam restunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Adik-adik penulis yaitu Ummi Wirdi Riani, Trinanda Al Fazri, dan Rizwal

Permana yang telah memberikan motivasi penulis dalam proses penyelesaian

(6)

12. Sahabat penulis selama menjalani masa perkuliahan di Departemen

Manajemen USU khususnya angkatan 2008 yang tidak dapat disebutkan satu

persatu yang telah banyak membantu.

Akhir kata, penulis mengucapkan kepada seluruh pihak yang telah

membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis berharap, semoga

skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, 2012 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 10

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Manfaat Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Komitmen Organisasi ... 12

2.1.1 Pengertian Komitmen Organisasi... 12

2.1.2 Model Pengukuran Komitmen Organisasi ... 15

2.1.3 Bentuk-bentuk Komitmen ... 15

2.1.4 Konsekuensi KomitmenOrganisasi ... 16

2.1.5 Membangun Komitmen Organisasi ... 17

2.1.6 Faktor yang mempengaruhi Komitmen... 18

2.2 Kinerja Karyawan ... 19

2.2.1 Pengertian Kinerja Karyawan ... 19

2.2.2 Faktor –faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan... 19

2.2.3 Unsur-unsur Penilaian Kinerja Karyawan... 20

2.2.4 Kriteria Kinerja Karyawan ... 21

2.2.5 Pengaruh Komitmen Organisasi Dengan Kinerja .. Karyawan ... 22

2.3 Penelitian Terdahulu ... 23

2.4 Kerangka Konseptual ... 24

2.5 Hipotesis ... 25

BAB III METODODLOGI PENELITIAN ... 26

3.1 Jenis Penelitian ... 26

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

3.3 Batasan Operasional ... 26

(8)

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 28

3.6 Populasi dan Sampel ... 29

3.7 Jenis dan Sumber Data ... 31

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 32

3.9 Uji Validitas dan Reabilitas ... 32

a. Uji Validitas ... 33

b. Uji Reabilitas ... 35

3.10 Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 38

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 38

4.1.1 Sejarah PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) . 38 4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan... 39

4.1.3 Data Umum Perusahaan ... 40

4.2 Sejarah Keberadaan Kebun Pabatu ... 40

4.2.1 Letak Geografis ... 41

4.2.2 Fasilitas Produksi ... 41

4.2.3 Struktur Organisasi Unit Kebun Pabatu ... 42

4.2.4 Uraian Tugas Karyawan Unit Kebun Pabatu ... 45

4.3 Hasil Penelitian ... 50

4.3.1 Analisis Deskriptif ... 50

4.3.1.1 Analisis Deskriptif Responden ... 51

4.3.1.2 Analisis Deskriptif Variabel ... 54

4.3.3 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 62

4.3.4 Pengujian Hipotesis ... 64

4.3.4.1 Uji t (Uji Signifikan Parsial) ... 64

4.3.4.2 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 65

4.4 Pembahasan ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 69

5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 71

(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Halaman

l.1 Komoditi Kelapa Sawit ... 8

1.2 Komoditi Teh ... 8

1.3 Laporan Tingkat Kehadiran Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu ... 9

3.1 Operasional Variabel ... 27

3.2 Instrumen Skala Likert ... 29

3.3 Distribusi Sampel Penelitian pada PT. Perkebunan Nusantara IV ... 30

3.4 Hasil Uji Validitas ... 34

3.5 Hasil Uji Reabilitas ... 35

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 52

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan . 53 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 54

4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Komitmen Organisasi (X) ... 55

4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y) ... 59

4.7 Hasil Regresi Linear Sederhana ... 63

4.8 Hasil Uji t ... 65

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Halaman

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Lampiran Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 73

2 Tabulasi Jawaban Uji Validitas dan Reliabilitas ... 77

3 Tabulasi Jawaban Responden Penelitian ... 78

4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 84

5 Frekuensi Distribusi Jawaban Responden Penelitian ... 87

(12)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah komitmen organisasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu. Jumlah sampel adalah 92 orang karyawan yang ditentukan menggunakan rumus slovin. Penarikan sampel digunakan dengan metode Stratified Random Sampling. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Komitmen Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu sebesar 60,3% artinya variabel kinerja karyawan dalam penelitian ini dapat dijelaskan oleh variabel komitmen organisasi sebesar 60,3%.

(13)

ABSTRACT

This research is titled “Influence of Organizational Commitment on employee Performance PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu". The purpose of research is to indentify and analyze whether organizational commitment have an influence on the performance of employees at PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu.

The population in this study were all employees of PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu. Samples of this study are 92 employees are determined using a formula Slovin. Through sampling stratified Random techniques. The hypothesis in this study is the organizational commitment has positive and significant on employee performance.

The results showed that there is a positive and significant correlation between Organizational Commitment on Employee Performance in PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu 60,3% means that employees performance variables in this study can be explained by the variable of organizational commitment of 60,3 %.

(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia mempunyai peranan penting baik secara perorangan

ataupun kelompok, dan sumber daya manusia merupakan salah satu penggerak

utama atas kelancaran jalannya kegiatan usaha, bahkan maju mundurnya

perusahaan ditentukan oleh keberadaan sumber daya manusianya. Untuk itu setiap

perusahaan perlu memperhatikan dan mengatur keberadaan karyawannya sebagai

usaha meningkatkan kinerja yang baik, Triyana, (2006:2). Keberhasilan suatu

organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu karyawannya. Setiap

organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja

karyawan, dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai.

Salah satu cara yang ditempuh oleh perusahaan dalam meningkatkan kinerja

karyawannya, misalnya dengan melalui pendidikan, pelatihan, pemberian

kompensasi yang layak, pemberian motivasi, dan menciptakan lingkungan kerja

yang kondusif, Guritno dan Waridin (2005:63).

Sukses tidaknya seorang karyawan dalam bekerja akan dapat diketahui

apabila perusahaan atau organisasi yang bersangkutan menerapkan sistem

penilaian kinerja. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang

atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi

yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral

maupun etika. Jadi kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan atau

(15)

oleh beberapa faktor baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri

maupun yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan atau organisasi.

Keterkaitan karyawan terhadap organisasi tempatnya bekerja dikenal

dengan istilah komitmen organisasi. Komitmen organisasi diperlukan sebagai

salah satu indikator kinerja karyawan. Karyawan dengan komitmen yang tinggi

dapat diharapkan akan memperlihatkan kinerja yang optimal.

Seseorang yang bergabung dalam organisasi pada sebuah perusahaan

dituntut adanya komitmen dalam dirinya. Sebagai definisi yang umum, dalam

buku Setiadi, (2004:50) mengartikan komitmen organisasional sebagai sikap yang

menunjukkan “loyalitas” karyawan dan merupakan proses berkelanjutan

bagaimana seorang anggota organisasi mengekspresikan perhatian mereka kepada

kesuksesan dan kebaikan organisasinya. Komitmen mencakup juga keterlibatan

kerja. Hal ini disebabkan karena antara keterlibatan kerja dengan komitmen

organisasi sangat erat hubungannya. Keterlibatan kerja sebagai derajat kemauan

untuk menyatukan dirinya dengan pekerjaan, menginvestasikan waktu,

kemampuan dan energinya untuk pekerjaan, dan menganggap pekerjaannya

sebagai bagian utama dari kehidupannya, Mardiana (2004:177).

Komitmen organisasi karyawan menjadi hal yang penting bagi sebuah

organisasi dalam menciptakan kelangsungan hidup sebuah organisasi apapun

bentuk organisasinya. Komitmen menunjukkan hasrat karyawan sebuah

perusahaan untuk tetap tinggal dan bekerja serta mengabdikan diri bagi

perusahaan. Komitmen seseorang terhadap organisasi atau perusahaan seringkali

menjadi isu yang sangat penting. Karena pentingnya hal tersebut, beberapa

(16)

memegang suatu jabatan atau posisi yang ditawarkan dalam iklan-iklan lowongan

pekerjaan (Kuntjoro, 2002).

Komitmen organisasi secara umum dapat diartikan sebagai keterikatan

karyawan pada organisasi dimana karyawan tersebut bekerja. Komitmen

dibutuhkan oleh organisasi agar sumber daya manusia yang kompeten dalam

organisasi dapat terjaga dan terpelihara dengan baik. Perusahaan selalu

menginginkan pencapaian tujuan tanpa banyak mengalami kendala, diantaranya

tujuan mencapai laba, memenangkan persaingan, memenuhi kepuasan pelanggan

dan lain-lain. Namun permasalahan pencapaian tujuan ini tidak sesederhana yang

dipikirkan pihak manajemen. Kendala-kendala utama yang dapat timbul terutama

dapat berasal dari para karyawan sebagai anggota organisasi, seperti rendahnya

komitmen karyawan untuk tetap bekerja dalam jangka waktu yang ditentukan oleh

perusahaan.

Beberapa alasan mengapa organisasi harus melakukan berbagai usaha

untuk meningkatkan derajat komitmen organisasi dalam diri karyawan. Pertama,

semakin tinggi komitmen organisasi karyawan semakin tinggi pula usaha yang

dikeluarkan karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya. Kedua, semakin tinggi

komitmen karyawan semakin lama ia ingin tetap berada dalam organisasi dan

semakin tinggi pula produktivitasnya. Karyawan yang komitmen organisasinya

tinggi, maka hal ini dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

Komitmen organisasi itu sendiri menarik untuk diteliti karena hal ini

berpengaruh pada kelangsungan perusahaan memfokuskan diri pada komitmen

organisasi karena komitmen organisasi berkaitan dengan keluaran organisasi,

(17)

kompetisi dan tuntutan untuk lebih tanggap terhadap kebutuhan konsumen, klien

ataupun pelanggan, membangun komitmen organisasi karyawan merupakan aspek

yang penting, karena karyawan yang berkomitmen akan bekerja seakan-akan

mereka memilki organisasi atau perusahaan, sehingga hal ini memberikan

organisasi kemampuan lebih dalam usaha mencapai tujuan tujuannya.

Permasalahan karyawan yang muncul pada perusahaan mempunyai

komitmen yang rendah dapat membawa dampak negatif pada perusahaan seperti

menurunnya produktivitas, kualitas kerja, kepuasan, tidak mengindahkan

peraturan, absensi maupun turn over karyawan, sebaliknya adanya komitmen

organisasi yang tinggi akan memberikan pengaruh positif, yaitu menimbulkan

kepuasan kerja, semangat kerja, prestasi kerja yang baik dan keinginan untuk

tetap bekerja di perusahaan. Adanya Komitmen organisasi yang tinggi, karyawan

akan melibatkan diri untuk menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab

sempurna. Membangun komitmen organisasi menjadi lebih bermanfaat, karena

dapat menjadikan perusahaan sebagai tempat yang menyenangkan untuk bekerja.

Tingkat kesuksesan perusahaan bukan hanya diukur dari produktivitas

kerja, namun juga mampu merealisasikan tujuan dari perusahaan yaitu mencapai

keuntungan (profit) yang maksimal, mampu tumbuh (growth) dan berkembang, dan mampu mempertahankan (survive) kelangsungan hidupnya.

Menurut Greenberg & Baron (2000:182), bentuk-bentuk Komitmen

Organisasi ialah Affective Commitment yaitu keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi. Misalnya karyawan selalu hadir tepat waktu. Kemudian

(18)

dikembangkan demi kemajuan organisasi. Dan Normative Commitment keinginan karyawan dalam melanjutkan pekerjaannya. Dengan adanya Visi & Misi

perusahaan mereka berusaha keras untuk mewujudkan tujuan perusahaan.

PT Perkebunan Nusantara IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yang bergerak di bidang usaha agro industri. Dibentuk berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan kebun-kebun yang

berada di wilayah Sumatera Utara dan Akte Notaris Harun Kamil, SH No. 37

tanggal 11 Maret 1996.

Usaha dari PT Perkebunan Nusantara IV adalah pengolahan komoditas

kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit

dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan

baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan

pendukung lainnya.

Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV memiliki 30 Unit Usaha yang

mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, 1 Unit proyek Pengembangan Inti

Kelapa Sawit, 1 Unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang

menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang

Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas Utara, Batubara dan

Mandailing Natal. Menyadari bahwa persaingan bisnis yang semakin ketat,

adanya ancaman dari industri sejenis dan produk substitusi, fluktuasi harga

produk yang sangat ekstrim, maka perlu melakukan deversifikasi produk dalam

menciptakan produk yang berorientasi pasar serta merubah paradigma usaha agar

(19)

Tantangan dan ancaman persaingan bisnis yang semakin ketat tentunya

menuntut adanya respon yang cepat dan akurat serta terukur agar dapat

menghasilkan laba yang berkesinambungan untuk menjamin pertumbuhan,

perkembangan, dan kesehatan perusahaan serta memberikan manfaat dan nilai

tambah yang optimal pemegang saham, karyawan dan stakeholder lainnya.

PT. Perkebunan Nusantara IV memiliki beberapa Komitmen dan

Kebijakan yang dipegang sebagai salah satu perusahaan BUMN diantaranya :

1. Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya

terkait dengan mutu dan lingkungan.

2. Senantiasa memenuhi atau melampaui harapan pelanggan, pemegang

saham, karyawan dan pihak terkait lainnya.

3. Merencanakan kebijakan dan strategi manajemen tanaman yangt tepat

untuk menjamin perbaikan/peningkatan terus-menerus dan

berkelanjutan dari mutu produk.

4. Merencanakan kebijakan dan strategi dalam mengoptimalkan

pengoperasian pabrik dengan inovasi dan aplikasi peralatan yang

terencana dan terprogram.

5. Mengefektifkan, mengefesienkan dan meningkatkan kompetensi.

6. Merencanakan kebijakan dan strategi untuk mencegah terjadinya

pencemaran air, tanah, udara dalam mengelola, meminimalkan dan

memanfaatkan limbah padat, cair baik berbahaya maupun tidak

berbahaya dan mengendalikan emisi gas buang, serta lebih

(20)

7. Senantiasa memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan

disekitarnya.

PT. Perkebunan Nusantara IV sebagai perusahaan milik Negara (BUMN)

memiliki siklus pergantian karyawan yang cukup cepat, biasanya para karyawan

sering dimutasikan dari satu unit kebun ke unit kebun yang lain. Ketika terjadi

pergantian karyawan otomatis terjadi perubahan orang-orang dalam struktur

organisasi, hal ini dapat berakibat baik dengan peningkatan produksi dan dapat

juga berakibat negative dengan penurunan hasil. Pergantian karyawan suatu

perusahaan dapat mempengaruhi keharmonisan kerja karena karyawan yang

masuk masih memerlukan proses adaptasi lingkungan kerja yang dapat

mempengaruhi keefektifan kerja perusahaan.

Berikut ditunjukkan produktivitas Komoditi Sawit di PT. Perkebunan

(21)

Komoditi Kelapa Sawit dapat di lihat pada tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.1

Komoditi Kelapa Sawit

Uraian 2007 2008 2009 2010 2011

Luas lahan TM 93.552 90.747 97.355 94.130 94.795

Produksi (Ton)

-TBS 1.878.

895 2.007. 654 2.149. 864 2.191. 351 2.227. 347 -Minyak Sawit (MS)

437. 545 472.

926 512.253 523.792

525. 136

-Inti Sawit (IS) 93.820 98.587 104.530 101.804 94.019

Jumlah MS + IS

531. 365 571.

513 616.783 625.596

619. 155 Produktivitas (Ton/Ha)

T B S 20,08 22,12 22,08 23,28 23,49

Sumber : PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu (2012)

Dari tabel 1.1 Pencapaian Produktivitas TBS menunjukkan bahwa terjadi

peningkatan dari tahun ke tahun. Namun pada tahun 2008 - 2009 terjadi

penurunan sedikit dari 22,12 Ton/Ha menjadi 22,08 Ton/Ha. Hal ini mungkin

karena akibat dari buruknya sistem kerja. Di samping itu juga, sebagai akibat dari

rendahnya kompetensi dan minimnya informasi yang diterima oleh Sumber Daya

Manusia. Dapat dilihat dari produktivitas yang menurun pada tahun tersebut.

Kemudian untuk produktivitas Teh ditunjukkan seperti tabel berikut :

Tabel 1.2 Komoditi Teh

Uraian 2007 2008 2009 2010 2011

Produksi Kebun sendiri Daun Teh Basah

(DTB)

52.486 46.138 43.194 37.253 39.472

Teh Jadi 11.595 10.203 9.604 8.298 8.719

Jlh Produksi (Ton) Daun Teh Basah

(DTB) 54.550 47.076 44.625 38.685 40.658

Teh Jadi 12.049 10.407 9.919 8.614 8.973

Produktivitas (Ton/Ha)

D T B 9,73 9,79 11,03 10,60 15,85

(22)

Dari tabel 1.2 komoditi Teh juga menunjukkan bahwa produktivitas dari

tahun 2007-2009 meningkat. Namun pada tahun 2009-2010 terjadi penurunan dari

11,03 Ton/Ha menjadi 10,60 Ton/Ha. Kemudian dari tahun 2010-2011 meningkat

tajam menjadi 15,85 Ton/Ha. Hal ini telah membawa perubahan yang sangat

signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara IV Medan

(persero) Unit Kebun Pabatu.

Fenomena tersebut di atas menarik untuk dikaji dikarenakan hal tersebut

secara langsung berimplikasi terhadap terciptanya keberlangsungan dan

eksistensi organisasi. Hal tersebut mengilhami dan mendorong untuk mengkaji

lebih lanjut yang dituangkan dalam sebuah penelitian tentang pengaruh komitmen

organisasi terhadap kinerja karyawan.

Robins dan Judge (2008) mengatakan bahwa salah satu bentuk ungkapan

dari kepuasan kerja seorang karyawan dapat diungkapkan dengan ketidakhadiran,

hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.3

Tabel 1.3

Laporan Tingkat Kehadiran Karyawan

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan Unit Kebun Pabatu (Tahun 2008-2011)

Tahun Kehadiran(%) Ketidak hadiran(%) Cuti (%) Sakit (%)

2008 95 2 2 1

2009 93 4 3 -

2010 90 5 3 2

2011 93 4 2 -

Sumber: Daftar Absensi Kehadiran Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu.

Dari Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa persentase ketidakhadiran karyawan PT

Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan Unit Kebun Pabatu menunjukkan

(23)

2009-2010 sebanyak 3%. Namun di tahun 2009-2010 - 2011 terjadi kenaikan absensi

sebanyak 3%. Hal ini diakibatkan adanya perubahan kebijakan pada absensi yang

mengarah pada pengetatan izin ketidakhadiran. Mengingat pentingnya

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan di dalam perusahaan maka

dalam penyusunan skripsi ini peneliti mengambil judul : “Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “ Apakah terdapat pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja

karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun

Pabatu”?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

komitmen organisasi karyawan terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan

(24)

1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini memberi kontribusi bagi perusahaan untuk

mempertahankan komitmen organisasi dan kinerja karyawan.

b. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk dapat

menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan dan

memperluas wahana berpikir ilmiah dalam bidang manajemen sumber

daya manusia khususnya dalam masalah struktur organisasi, dan

efektivitas kerja.

c. Peneliti Lain

Penelitian ini sebagai referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu

pengetahuan serta perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komitmen Organisasi

2.1.1. Pengertian Komitmen Organisasi

Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu:

1. Keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu;

2. Keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi;

3. Keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi.

Dengan kata lain, ini merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas

karyawan pada organisasi dan proses berkelanjutan di mana anggota organisasi

mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta

kemajuan yang berkelanjutan, Luthans (2006:249). Streers (dalam Munandar,

(2004:75), menyebutkan bahwa komitmen organisasi adalah sifat hubungan

seorang individu dengan organisasi dengan memperlihatkan ciri-ciri sebagai

berikut:

1. Menerima nilai-nilai dan tujuan organisasi;

2. Mempunyai keinginan berbuat untuk organisasinya;

3. Mempunyai keinginan yang kuat untuk tetap bersama dengan

organisasinya.

Griffin (2004:15), menyatakan bahwa komitmen organisasi adalah sikap

yang mencerminkan sejauh mana seorang individu mengenal dan terikat pada

organisasinya. Karyawan-karyawan yang merasa lebih berkomitmen pada

(26)

tinggal lebih lama didalam organisasi, dan mencurahkan lebih banyak upaya

dalam bekerja.

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia

No. 25/KEP/M.PAN/2002, pengertian komitmen adalah keteguhan hati, tekad

yang mantap, dan janji untuk melakukan atau mewujudkan sesuatu yang diyakini.

Menurut Robbins (2001:140), menyatakan komitmen pada organisasi

didefenisikan sebagai suatu keadaan di mana seorang karyawan memihak pada

suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara

keanggotaan dalam organisasi itu.

P. Robbins dalam Sjabadhyni, (2001:456) memandang komitmen

organisasi merupakan salah satu sikap kerja. Karena ia merefleksikan perasaan

seseorang (suka atau tidak suka) terhadap organisasi tempat ia bekerja. Robbins

mendefinisikannya sebagai suatu orientasi individu terhadap organisasi yang

mencakup loyalitas, identifikasi dan keterlibatan. Jadi, komitmen organisasi

merupakan orientasi hubungan aktif antara individu dan organisasinya. Orientasi

hubungan tersebut mengakibatkan individu (karyawan) atas kehendak sendiri

bersedia memberikan sesuatu, dan sesuatu yang diberikan itu menggambarkan

dukungannya bagi tercapainya tujuan organisasi.

Reichers dalam Prayitno, (2004:25), ada dua motif yang mendasari

seseorang untuk berkomitmen pada organisasi atau unit kerjanya antara lain:

1. Side-Best Orientations

Side-Best Orientations ini memfokuskan pada akumulasi dari kerugian yang dialami atas segala sesuatu yang telah diberikan oleh individu kepada

(27)

bahwa meninggalkan organisasi akan merugikan, karena takut kehilangan hasil

kerja kerasnya yang tidak bisa diperoleh di tempat lain.

2. Goal-Congruence Orientations

Goal-Congruence Orientations ini memfokuskan pada tingkat kesesuaian antara tujuan personal individu dan organisasi sebagai hal yang menentukan

komitmen pada organisasi. Pendekatan ini menyatakan bahwa komitmen

karyawan pada organisasi dengan Goal-Congruence Orientations akan menghasilkan karyawan yang memiliki penerimaan atas tujuan dan nilai-nilai

organisasi, keinginan untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuan, serta

hasrat untuk tetap menjadi anggota organisasi.

Komitmen terhadap organisasi artinya lebih dari sekedar keanggotaan

formal, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk

mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi

pencapaian tujuan. Berdasarkan definisi ini, dalam komitmen organisasi tercakup

unsur loyalitas terhadap organisasi, keterlibatan dalam pekerjaan, dan identifikasi

terhadap nilai–nilai dan tujuan organisasi.

Selanjutnya Konopaske, (2007:234) “bahwa komitmen terhadap

organisasi melibatkan tiga sikap :

(1) Identifikasi dengan tujuan organisasi,

(2) Perasaan keterlibatan dalam tugas–tugas organisasi , dan

3) Perasaan setia terhadap organisasi”.

Hal ini berarti karyawan yang komit terhadap organisasi memandang nilai

dan kepentingan mengintegrasikan tujuan pribadi dan organisasi, sehingga tujuan

(28)

dipahami sebagai kepentingan pribadi, dan memiliki keinginan untuk selalu loyal

demi kemajuan organisasi.

2.1.2 Model Pengukuran Komitmen Organisasi

Narimawati, (2005:19) “komitmen organisasi diukur berdasarkan tingkat

kekerapan identifikasi dan tingkat keterikatan individu kepada organisasi tertentu

yang dicerminkan dengan karakteristik: (a) Adanya keyakinan yang kuat dan

penerimaan atas nilai dan tujuan organisasi, (b) Adanya keinginan yang pasti

untuk mempertahankan keikutsertaan dalam organisasi”. Kemudian

mengembangkan suatu skala yang disebut Self Report Scales untuk mengukur

komitmen karyawan terhadap organisasi, yang merupakan penjabaran dari tiga

aspek komitmen, yaitu :

(a) Penerimaan terhadap tujuan organisasi,

(b) Keinginan untuk bekerja keras, dan

(c) Hasrat untuk bertahan menjadi bagian dari organisasi

2.1.3 Bentuk-bentuk Komitmen Organisasi

Menurut Greenberg & Baron (2000:182), bentuk-bentuk Komitmen

Organisasi adalah:

a. Affective Commitment ialah kuatnya keinginan seseorang dalam bekerja bagi organisasi atau perusahaan disebabkan karena dia setuju

dengan tujuan-tujuan organisasi tersebut dan ingin melakukannya.

b. Continuance Commitment ialah kuatnya keinginan seseorang dalam melanjutkan pekerjaannya bagi organisasi disebabkan karena dia

membutuhkan pekerjaan tersebut dan tidak dapat melakukan pekerjaan

(29)

c. Normative Commitment ialah kuatnya keinginan seseorang dalam melanjutkan pekerjaannya bagi organisasi disebabkan karena dia

merasa berkewajiban dari orang lain untuk dipertahankan.

Karyawan dengan komponen afektif tinggi, masih bergabung dengan

organisasi karena keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi. Sementara

itu karyawan dengan komponen continuance tinggi, tetap bergabung dengan organisasi tersebut karena mereka membutuhkan organisasi. Karyawan yang

memiliki komponen normatif yang tinggi, tetap menjadi anggota organisasi

karena mereka harus melakukannya. Setiap karyawan memiliki dasar dan tingkah

laku yang berbeda berdasarkan komitmen organisasi yang dimilikinya. Karyawan

yang memiliki komitmen organisasi dengan dasar afektif memiliki tingkah laku

berbeda dengan karyawan yang berdasarkan continuance. Karyawan yang ingin menjadi anggota akan memiliki keinginan untuk menggunakan usaha yang sesuai

dengan tujuan organisasi.

2.1.4 Konsekuensi dari Komitmen Organisasi

Menurut Greenberg dan Baron, (2000:184) konsekuensi dari komitmen,

yaitu:

a. Commited employees are less likely to withdraw

Karyawan yang memiliki komitmen mempunyai kemungkinan lebih kecil

untuk mengundurkan diri. Semakin besar komitmen karyawan pada

organisasi, maka semakin kecil kemungkinan untuk mengundurkan diri.

Komitmen mendorong orang untuk tetap mencintai pekerjaannya dan akan

(30)

b. Commited employees are less willing to sacrifice for the organization

Karyawan yang memiliki komitmen bersedia untuk berkorban demi

organisasinya. Karyawan yang memiliki komitmen menunjukkan

kesadaran tinggi untuk membagikan dan berkorban yang diperlukan untuk

kelangsungan hidup instansi.

2.1.5 Membangun Komitmen Organisasi

Mcshane dan Glinov (dalam Herwan Abdul 2005) mengemukakan

beberapa cara untuk membangun komitmen karyawan terhadap organisasi, Sbb :

1. Fairness and satisfaction (keadilan dan kepuasan). 2. Job security (keamanan kerja).

3. Organizational comprehensions (organisasi secara keseluruhan). 4. Employee involvement (keterlibatan karyawan).

5. Trusteeng employees (kepercayaan karyawan).

Komitmen karyawan terhadap organisasi, dapat terus ditingkatkan.

Sweeney dan Mcfarlin (2000), mengemukakan beberapa hal yang dapat

meningkatkan komitmen para karyawan terhadap organisasi :

1. Berusaha meningkatkan input karyawan ke dalam organisasi, karyawan

yang merasa bahwa suara mereka didengar cenderung lebih terikat

secara efektif

2. Perkuat dan komunikasikan nilai–nilai dasar, sikap dan tujuan

organisasi.

2.1.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasi

Hubungan sebab akibat terjadinya komitmen terhadap organisasi. Ada tiga

(31)

berprestasi, masa kerja/jabatan, dan lain-lain), karakteristik pekerjaan (umpan

balik, identitas tugas, kesempatan untuk berinteraksi, dan lain-lain) dan

pengalaman kerja. Menjadi karakteristik pribadi (usia dan masa kerja, tingkat

pendidikan, jenis kelamin), karakteristik yang berkaitan dengan peran,

karakteristik struktural dan pengalaman kerja, Sjabadhyni, (2001:460).

Menurut Long, (2001:110), program kepemilikan saham perusahaan bagi

karyawan juga bisa menumbuhkan perasaan identifikasi terhadap tujuan-tujuan

organisasi, Sedangkan Armstrong berpendapat bahwa tiga hal yang dapat

mempengaruhi komitmen, yaitu: rasa memiliki terhadap organisasi, rasa senang

terhadap pekerjaan dan kepercayaan pada organisasi Armstrong, (2001:183).

Chusmir, (2002:519) berpendapat bahwa karakteristik keluarga juga

menjadi salah satu penentu komitmen karyawan pada organisasi. Dari penjelasan

diatas peneliti mengambil kesimpulan mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi komitmen organisasi berdasarkan pada penelitian yang dibentuk

menurut Strees dan Shadur, et al (Prayitno, 2003:50) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi sebagai rasa Identifikasi, Keterlibatan, Loyalitas yang

dinyatakan oleh seorang karyawan terhadap organisasinya. Identtifikasi yaitu

penerimaan tujuan organisasi, dimana penerimaaan ini merupakan dasar

komitmen organisasi. Keterlibatan yaitu sesuai dengan peran dan tanggung jawab

pekerjaaan di organisasi tersebut. karyawan yang memiliki komitmen tinggi akan

(32)

2.2 Kinerja Karyawan

2.2.1 Pengertian Kinerja Karyawan

Kinerja adalah hasil kerja seorang pegawai/karyawan selama periode

tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standart target,

sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati

bersama. Jika karyawan tidak melakukan pekerjaannya, maka suatu organisasi

akan mengalami kegagalan.

Menurut Mangkunegara, (2006:67), kinerja adalah hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugas yang diberikan kepadanya. Menurut Simanjuntak, (2005:1) kinerja suatu

organisasi atau perusahaan adalah akumulasi kinerja semua individu yang bekerja

didalamnya. Dengan kata lain, upaya peningkatan kinerja organisasi dilakukan

melalui peningkatan kinerja masing-masing individu. Menurut Rivai (2005:63)

kinerja adalah merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara

keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan

dengan berbagai kemungkinan, seperti standar kerja, target atau sasaran atau

kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.

2.2.2 Faktor –faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan

a. Faktor Kemampuan

Secara psikologi, kemampuan karyawan terdiri dari kemampuan dalam hal

kepintaran dan juga kemampuan dalam hal keahlian. Artinya karyawan

yang memiliki keahlian diatas rata-rata dengan pendidikan sehari –hari,

maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh sebab

(33)

b. Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap seorang karywan dalam menghadapi situasi

kerja. Motivasi merupakan kondisi pengerakkan diri karyawan yang

terarah untuk mencapai tujuan organisasi.

2.2.3 Unsur – unsur Penilaian Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan dapat dikatakan baik atau dapat dinilai dari

beberapa hal, yaitu:

1. Kesetiaan

Kinerja dapat diukur dari kesetiaan karyawan terhadap tugas dan

tanggung jawabnya dalam organisasi.

2. Kedisplinan

Kedisiplinan pegawai dalam mematuhi peraturan – peraturan yang

ada dan melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya dalam

mencari tolok ukur kinerja.

3. Kreativitas

Kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitas dan

mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan

pekerjaannya sehingga bekerja lebih berdaya guna.

4. Prestasi Kerja

Hasil prestasi kerja karyawan, baik kualitas maupun kuantitas dalam

(34)

5. Kerja sama

Diukur dari kesediaan karyawan dalam berpartisipasi dan bekerja

sama dengan karyawan lain sehingga hasil pekerjaannya akan

semakin baik.

6. Kecakapan

Kecakapan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah

dibebankan kepadanya juga menjadi tolok ukur dalam meningkatkan

kinerja.

7. Tanggung Jawab

Kinerja pegawai juga dapat diukur dari kesediaan karyawan dalam

mempertanggungjawabkan pekerjaan dan hasil kerjanya.

2.2.4 Kriteria Kinerja Karyawan

Menurut Gomes, (2003:45) mengemukakan beberapa tipe kinerja

karyawan sebagai berikut:

a. Quantity of work, yaitu jumlah hasil kerja yang didapat dalam suatu periode waktu yang ditentukan.

b. Quality of work, yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.

c. Job knowledge, yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya.

d. Creativeness, yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

e. Cooperative, yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain (sesama anggota organisasi).

(35)

g. Initiative, yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dalam memperbesar tanggung jawabnya.

h. Personal qualities, yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah tamahan, dan integritas pribadi.

2.2.5 Pengaruh Komitmen Organisasi Dengan Kinerja Karyawan

Dalam dunia kerja, komitmen seseorang terhadap profesinya maupun

organisasi tempat bekerja seringkali menjadi isu yang sangat penting. Bahkan

beberapa organisasi berani memasukkan unsur komitmen sebagai salah satu

persyaratan untuk memegang jabatan atau posisi yang ditawarkan dalam iklan

lowongan–lowongan kerja, hal ini menunjukkan pentingnya komitmen didalam

dunia kerja. Komitmen kerja diperusahaan tidak terlepas dari bentuk hubungan

antara karyawan dengan pekerjaan atau profesi ditempat karyawan tersebut

bekerja demi tercapainya tujuan bisnis yang di inginkan oleh perusahaan tersebut.

Apabila kemampuan perusahaan dalam mengelola karyawannya dengan

baik maka akan menimbulkan komitmen yang kuat dari karyawannya terhadap

perusahaan, kondisi seperti ini sangat baik dalam rangka mencapai tujuan

perusahaan, karena dengan kondisi seperti ini karyawan akan mampu

mengoptimalkan kinerja mereka,

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa komitmen

organisasi dapat mempengaruhi kinerja karyawan dengan memiliki komitmen

yang tinggi maka seorang karyawan akan melaksanakan tugas atau pekerjaannya

dengan tertib dan lancar sehingga hasil kerjanya (kinerjanya) akan meningkat

serta akan berdampak pula pada tujuan perusahaan yang dapat dicapai secara

(36)

2.3 Penelitian Terdahulu

Penelitian oleh Putri (2011) dengan skripsinya yang berjudul Pengaruh

Komitmen organisasi terhadap Kinerja Pegawai Negri Sipil pada Badan

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara. Hasil

dari penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara

Komitmen Organisasi yang terdiri dari identifikasi, Partisipasi, loyalitas terhadap

Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Provinsi Sumatera Utara.

Penelitian oleh Harisa (2010) dengan skripsinya yang berjudul Pengaruh

Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada SOGO Sun Plaza

Medan). Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode analisa

kuantitatif. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah teknik korelasi

antar variabel untuk membuktikan adanya pengaruh dari budaya organisasi

terhadap kinerja karyawan SOGO Sun Plaza Medan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan dilanjutkan dengan

menganalisa data yang diperoleh, maka hasilnya adalah terdapat hubungan yang

kuat antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan sebesar 0,641.

Berdasarkan uji determinan diketahui bahwa budaya organisasi mempengaruhi

kinerja pegawai dengan tingkat pengaruh sebesar 41%. Sehingga hipotesis yang

menyatakan ada pengaruh antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan

(37)

2.4 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan beberapa

variabel yang diteliti, yang disusun dari berbagai teori yang dideskripsikan.

Sugiyono (2005:49).

Robbins (2001:140), menyatakan komitmen pada organisasi didefenisikan

sebagai suatu keadaan di mana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi

tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam

organisasi itu.

Menurut Mangkunegara, (2006:67), kinerja adalah hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugas yang diberikan kepadanya.

Komitmen karyawan tidak akan tumbuh dengan sendirinya, ada hubungan

yang signifikan antara komitmen dan kinerja, apabila komitmen organisasi baik

yang tinggi maupun yang rendah akan berdampak pada: 1) karyawan; misalnya

terhadap perkembangan kinerja dan karier karyawan di organisasi; (2) Organisasi;

pimpinan yang berkomitmen tinggi pada organisasi akan menimbulkan kinerja

organisasi yang tinggi, tingkat absensi berkurang, loyalitas karyawan dan

sebagainya.

Keterkaitan yang kuat antara komitmen dan kinerja disebabkan karena

adanya keinginan dan kesiapan karyawan dalam organisasi untuk diberdayakan

(38)

Berdasarakan uraian diatas maka kerangka konseptual dalam penelitian

dapat dilihat pada Gambar 2.1:

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual Penelitian

Sumber : Triguno (2004 : 31) dan Mangkunegara (2006 : 9)

2.5 Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis dalam penelitian

ini adalah ”Komitmen Organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan Unit Kebun Pabatu”.

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini dilakukan melalui pendekatan penelitian deskriptif,

yaitu meliputi pengumpulan data untuk diuji secara hipotesis atau menjawab

pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek yang sedang diteliti. Data

deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui daftar pertanyaan dalam bentuk

kuesioner, survey, wawancara, ataupun observasi.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Medan Unit Kebun Pabatu. Sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan Mei

hingga bulan November 2012.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional penelitian ini, yaitu Variabel Independen (X) yaitu

komitmen organisasi dan Variabel dependen (Y) yaitu Kinerja Karyawan.

3.4. Defenisi Operasional Variabel

a. komitmen Organisasi (X) sebagai kekuatan yang bersifat relatif dari

individu dalam mengidentifikasikan keterlibatan dirinya kedalam bagian

organisasi.

Dapat ditandai dengan tiga hal, yaitu :

1. Affective Commitment ialah kuatnya keinginan seseorang dalam bekerja bagi organisasi atau perusahaan disebabkan karena dia setuju dengan tujuan-tujuan

(40)

2. Continuance Commitment ialah kuatnya keinginan seseorang dalam melanjutkan pekerjaannya bagi organisasi disebabkan karena dia

membutuhkan pekerjaan tersebut dan tidak dapat melakukan pekerjaan yang

lain.

3. Normative Commitment ialah kuatnya keinginan seseorang dalam melanjutkan pekerjaannya bagi organisasi disebabkan karena dia merasa

berkewajiban dari orang lain untuk dipertahankan.

b. Kinerja Karyawan (Y) adalah hasil kerja seorang pegawai/karyawan

selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya

standart target, sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan

disepakati bersama. Untuk mengukur variabel kinerja karyawan peneliti

menggunakan dimensi yaitu kuantitas kerja dan kualitas kerja. Quantity of work, Quality of work, Cooperative, Dependability.

Dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut :

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Komitmen Organisasi (X) komitmen organisasi adalah kekuatan yang bersifat relatif dari individu dalam mengidentifikasi kan keterlibatan dirinya kedalam bagian organisasi.

Affective Commitment

Continuance Commitment

Kesediaan untuk bekerja didalam perusahaan Partisipasi karyawan dalam kegiatan perusahaan Memaksimalkan kinerja

Rasa nyaman terhadap posisi/ kedudukan dalam suatu organisasi

[image:40.595.144.536.508.775.2]
(41)

Normative Commitment

Rasa bertanggung jawab untuk tetap tinggal di dalam suatu organisasi

Rasa takut meninggalkan organisasi. Kinerja Karyawan (Y) Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang

karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Quantity of work

Quality of work

Cooperative

Dependability

Bekerja melebihi waktu yang ditentukan Berhati-hati dalam melasanakan pekerjaan Pelaksanaan pekerjaan cepat & tepat

Kesedian bekerja sama dengan tim

Kemampuan dalam bekerja sama dalam tim

Kesadaran akan tanggung jawab dalam bekerja

Likert

Sumber: Hasibuan (2005) dan Suyadi (2000) 3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah

Skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, (2008:132).

Tabel 3.2 menunjukkan terdapat lima alternatif jawaban yang diajukan

kepada responden untuk masing-masing variabel dengan menggunakan skala 1

[image:41.595.145.533.110.553.2]
(42)

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

Keterangan Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Kurang Setuju (KS) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiono (2008:133)

3.6 Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono, (2007:74) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Pada

penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan di PT. Perkebunan Nusantara

IV (Persero) Medan Unit Kebun Pabatu yang berjumlah 1204 orang.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Sugiono, (2005:73). Untuk menentukan jumlah sampel yang

akan diambil digunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10% (Umar,

2004:78).

n =

( )2

Dimana : n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = Tarif kesalahan sebesar 10%

Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel dapat dihitung sebagai

[image:42.595.205.429.128.257.2]
(43)

n =

( , )2

= 92,3 responden

Maka, sampel dalam penelitian ini adalah 92,3 orang atau dapat dibulatkan

menjadi 92 responden.

Berikut data distribusi karyawan pada PT Perkebunan Nusantara IV

[image:43.595.112.545.299.739.2]

(Persero) Medan Unit Kebun Pabatu, Desember 2011.

Tabel 3.3

Distribusi Sampel Penelitian pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan Unit Kebun Pabatu, Desember 2011.

Afdeling/Bagian Karyawan Pelaksana Jumlah Populasi Jumlah Sampel Jumlah Pembulatan Sampel Laki-laki Perempuan

Tanaman

I 59 76 135 10,3 10

II 68 41 109 8,3 8

III 62 58 120 9,1 9

IV 61 28 89 6,8 7

V 73 26 99 7,5 8

VI 71 26 97 7,4 7

VII 57 33 90 6,8 7

Teknik

KDP 24 3 27 2 2

PKS 66 2 68 5,1 5

Bengkel Umum 37 0 37 2,8 3

Bengkel Listrik 6 0 6 0,4 0

Bengkel Motor/air 34 1 35 2,6 3

Transport 24 0 24 1,8 2

CD-I/II 57 24 81 6,1 6

PPIS. A 53 4 57 4,3 4

PPIS. B 17 0 17 1,2 1

Bagian Umum

D.T Usaha 18 6 24 1,8 2

SDM 14 20 34 2,5 3

D. Tanaman 6 3 9 0,6 1

Gudang 7 2 9 0,6 1

Keamanan 37 0 37 2,8 3

Jumlah 851 353 1204 92

(44)

Untuk menarik sampel dari populasi digunakan teknik Stratified Random Sampling yang dilanjutkan dengan alokasi sampel proporsional. Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut (Ridwan, 2002) :

₁= ₁× n

Keterangan: n1 = anggota sampel pada proporsi ke I

N1= populasi ke I

n = sampel yang diambil dalam penelitian

N = populasi total

Contoh: Sampel bagian Tanaman I :

= 92 = 10,3 = 10

3.7 Jenis dan Sumber Data

Peneliti dalam melakukan penelitian ini, menggunakan dua jenis data

sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden

yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara

memberikan daftar pertanyaan (questionere) dan melakukan wawancara kepada karyawan bagian umum pada PTPN IV (Persero)

Medan Unit Kebun Pabatu.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi

yang diperoleh dari buku, jurnal, dan situs internet untuk mendukung

(45)

3.8 Metode Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara (Interview)

Wawancara dilakukan berupa tanya jawab dengan perwakilan

pihak manajemen perusahaan yang berkaitan dengan sejarah

perusahaan, struktur organisasi, komitmen organisasi PT Perkebunan

Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu.

b. Kuesioner (Quistionaire)

Teknik pengumpulan data dengan cara menyiapkan pernyataan

yang tersusun secara sistematis dan standar yang diberikan kepada

responden yaitu dalam hal ini adalah para karyawan PT Perkebunan

Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu.

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data dan

informasi dari buku-buku, tulisan ilmiah, internet dan literatur lainnya

yang memiliki hubungan dengan permasalahan yang diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Untuk memperoleh data yang baik dalam suatu penelitian, maka angket

yang akan dijadikan sebagai sumber data yang pokok harus terlebih dahulu diuji

validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dan reabilitas dilakukan pada 30 orang

karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Pabatu, Hal ini

dilakukan agar data-data yang diperoleh valid dan reliabel. Intrumen yang valid

berarti angket yang digunakan untuk mengumpulkan data itu valid. Valid berarti

(46)

Sedangkan instrumen yang reliabel berarti intrumen yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Sugiyono, (2005:267)

a. Uji Validitas

Dalam penelitian ini sampel uji validitas diambil sebanyak 30 orang

Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Pabatu di luar sampel

dan diolah dengan menggunakan program SPSS Statistics 17.0 for windows

dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

a) Jika ≥ , maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

b) Jika < , maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak

valid.

Berdasarkan jumlah sampel 30 pada tingkat signifikansi 5% (0,05), maka

df = n – 2 (30 – 2 = 28), nilai r tabel untuk df = 28 adalah 0,361. Sedangkan nilai

(47)
[image:47.595.123.542.174.717.2]

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

keterangan

VAR00001 95.3667 320.516 .651 .935 Valid

VAR00002 96.3333 302.851 .635 .936 Valid

VAR00003 94.7667 340.185 .394 .939 Valid

VAR00004 95.5333 313.637 .763 .934 Valid

VAR00005 95.7000 316.355 .751 .934 Valid

VAR00006 95.4000 310.110 .745 .934 Valid

VAR00007 95.4000 320.731 .675 .935 Valid

VAR00008 95.7667 324.599 .530 .937 Valid

VAR00009 95.7000 319.666 .708 .935 Valid

VAR00010 95.4333 326.185 .546 .937 Valid

VAR00011 95.5000 315.983 .715 .934 Valid

VAR00012 95.3667 320.516 .651 .935 Valid

VAR00013 95.7667 323.289 .586 .936 Valid

VAR00014 96.3333 306.437 .597 .937 Valid

VAR00015 95.6000 326.041 .461 .938 Valid

VAR00016 95.7000 328.700 .448 .938 Valid

VAR00017 95.5667 321.702 .601 .936 Valid

VAR00018 96.3333 302.851 .635 .936 Valid

VAR00019 95.7667 323.289 .586 .936 Valid

VAR00020 94.7333 341.030 .367 .939 Valid

VAR00021 95.6667 320.644 .665 .935 Valid

VAR00022 95.5667 314.116 .719 .934 Valid

VAR00023 95.3000 316.079 .716 .934 Valid

VAR00024 95.5333 330.671 .435 .938 Valid

VAR00025 96.2667 302.340 .665 .936 Valid

(48)

Pada Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan 1 s/d 25 dinyatakan

valid karena bila dibandingkan dengan nilai pada kolom Corrected Item-Total Corelation > nilai (0,361).

b. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas data dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

suatu pengukur dapat menunjukkan akurasi dan konsistensi butir pertanyaan.

Untuk menguji reliabilitas data digunakan pengukur Cronbach Alpha. Pengujian dilakukan dengan cara One Shot (pengukuran sekali saja) dengan program SPSS Statistics 17.0 for windows. Skala pengukuran yang reliabel sebaiknya memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60.

Butir pertanyaan yang sudah valid dalam uji validitas akan ditentukan

realibilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika positif atau ≥ , maka pernyataan reliabel

2. Jika negatif atau < , maka pernyataan tidak

reliabel

[image:48.595.228.414.533.669.2]

Hasil uji realibilitas dapat dilihat pada Tabel3.5 berikut:

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.938 25

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2012)

Pada Tabel 3.5 dapat dilihat nilai Cronbach Alpha rata-rata seluruh butir pernyataan adalah 0,938 > 0,60. Maka dapat dinyatakan bahwa seluruh butir

(49)

3.10 Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan

data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai

permasalahan. Analisis deskriptif dilakukan peneliti yaitu dengan

mendistribusikan jawaban responden dalam bentuk tabel sehingga memperoleh

gambaran yang jelas tentang distribusi jawaban responden.

2. Analisis Regresi Linier Sederhana

Metode Statistik yang digunakan peneliti untuk menganalisis adalah

dengan menggunakan metode analisis regresi linier sederhana. Metode regresi

linier sederhana digunakan untuk perumusan masalah yaitu dengan variabel

independen (X) komitmen organisasi dan variabel dependen (Y) adalah

pencapaian tujuan bisnis. Model persamaan dari regresi linear sederhana yang

digunakan dalam penelitian ini adalah: Y = a + bX+e

Keterangan : Y = Variabel Kinerja Karyawan

X = Variabel Komitmen organisasi

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

e = Standart error 3. Uji Hipotesis (uji t)

Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) secara

(50)

H0 : β = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variabel bebas (X) yaitu komitmen organisasi terhadap variabel terikat (Y)

yaitu kinerja karyawan.

H1 : β≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari

variabel bebas (X) yaitu komitmen organisasi terhadap variabel terikat (Y) kinerja

karyawan.

Kriteria Pengujian:

1. H0 diterima jika < pada α = 5%

2. H0 ditolak jika ≥ pada α = 5%

4. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan variabel bebas (komitmen Organisasi) terhadap variabel terikat

(kinerja karyawan). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu

(0 < R² < 1). Jika R² semakin besar (mendekati satu) , maka dapat dikatakan

bahwa pengaruh variabel bebas (X) yaitu komitmen organisasi adalah besar

terhadap variabel terikat (Y) yaitu kinerja karyawan. Sebaliknya, jika R² semakin

kecil (mendekati nol) , maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X)

yaitu komitmen organisasi informasi adalah kecil terhadap variabel terikat (Y)

(51)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dibentuk berdasarkan PP Nomor

09 tahun 1996 tentang peleburan PTP yang berada di wilayah Sumatera Utara

dan Akte Notaris Harun Kamil, SH No. 37 tanggal 11 Maret 1996.

Pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan SK No. C2-8332. HT.01.01

tanggal 8 Agustus 1996, dan diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia

No.81 tanggal 8 Oktober 1996

Perubahan Anggaran Dasar berdasarkan Akte No. 18 dari Notaris Sri

Rahayu H. Prasetio, SH tanggal 26 September 2002 yang disetujui oleh Menteri

Kehakiman dan Hak azasi Manusia RI dengan Surat Keputusan No. C-20652.

HT.01.04 tanggal 23 Oktober 2002

Diubah terakhir kali berdasarkan Akte Notaris Sri Ismiyati, SH nomor 11

tanggal 4 Agustus 2008, di umumkan dalam Berita Negara RI No.90, tanggal 4

Agustus 2008, diumumkan dalam Berita Negara RI No.90, tanggal 7 November

2008, tambahan Berita Negara No. 22826

Terhitung sejak 11 Maret 1996, gabungan PTP VI, VII, dan VIII diberi

nama PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero), Kantor pusat PTPN IV beralamat

(52)

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara IV memiliki Visi yaitu “Membangun PTP Nusantara IV (Persero) menjadi perusahaan agri bisnis perkebunan yang tangguh dan mampu bersaing, baik di sektor hulu dan hilir di tingkat nasional dan regional”. Sedangkan Misi dari PTPN IV (persero) adalah sebagai berikut :

1. Menjalankan usaha agri bisnis perkebunan di bidang perkebunan kelapa

sawit, kakao, dan teh, serta menghasilkan produk minyak sawit, inti sawit,

biji kakao kering, teh jadi, serta produk turunannya yang berkualitas untuk

memberikan kepuasan bagi pelanggan.

2. Meningkatkan daya saing produk secara terus menerus yang didukung

oleh sistem, cara kerja, dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya

kreatifitas dan inovasi untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi.

3. Menghasilkan laba yang berkesinambungan untuk menjamin

pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan perusahaan serta memberikan

manfaat dan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham, karyawan

dan stakeholder lainnya.

4. Mengelola usaha untuk meningkatkan nilai perusahaan secara profesional

dengan berpegang teguh pada nilai-nilai etika bisnis dan senantiasa

berpedoman pada tata kelola perusahaan secara sehat.

5. Memberikan perhatian dan peran yang sungguh-sungguh dalam

membangun kemitraan dan mengembangkan masyarakat lingkungan

(53)

4.1.3. Data Umum Perusahaan

Bidang usaha PT Perkebunan Nusantara IV meliputi aeeal dan tanaman,

kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas

menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan

kegiatan pendukung lainnya. Total areal konsesi yang dimiliki oleh PT

Perkebunan Nusantara mencapai 175.277 Ha.

Produk yang dihasilkan antara lain Minyak Sawit (Crude Palm Oil = CPO), Inti Sawit (Palm Kernel = PK), Palm Kernel Oil (PKO), Palm Kernel Meal (PKM), dan Teh Jadi.

Wilayah kerja PT Perkebunan Nusantara IV terletak di 9 Kabupaten, yaitu

Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan,

Labuhan Batu, Padang Lawas Utara, Batubara dan Mandailing Natal.

4.2 Sejarah Keberadaan Kebun Pabatu

Unit Kebun Pabatu berasal dari Hak Konsesi Pabatu Gunung Kataran

dolok Merawan milik Handless Vereninging Amsterdam yang diambil dan

dinasionalisasikan oleh Pemerintah Indonesia dari BOCM pada tahun dengan luas

areal keseluruhan saat itu 6.173,53 hektar. Pada awalnya sampai dengan tahun

1938,Unit Kebun Pabatu adalah perkebunan tembakau dikonversi oleh BOCM

menjadi perkebunan sawit.

Berdasarkan Konstatering No. 110/-PPT/B, Menteri Dalam Negeri

Direktorat Jenderal Agraria melalui Surat Keputusan No.19/HGU/DA/- tanggal

26 Juni 1976, memberikan Hak Guna Usaha kepada PNP-VI at

Gambar

Tabel 1.1 Komoditi Kelapa Sawit
Tabel 3.1   Operasional Variabel
Tabel 3.2 menunjukkan terdapat lima alternatif jawaban yang diajukan
 Tabel 3.2               Instrumen Skala Likert
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan kegiatan ilmiah khususnya riset yang harus dilakukan guru wajib dilakukan, untuk itu pelatihan tentang penelitian dengan metode kualitatif

Model ini bertitik tolak dari teori belajar behavioristik yaitu bertujuan mengembangkan sistem yang efisien untuk mengurutkan tugas-tugas belajar dan membentuk tingkah

Hasil penelitian ini ada hubungan yang bermakna antara pola asuh orang tua dengan perilaku kekersasan pada anak usia sekolah di dusun Kwarasan Gamping Sleman

F'enelitian bahwa yang menjadi sampel dalam penelitian ini. adalah mahasiswa tingkat I 1 Jurusan F'endidikan

Teori relasi objek memandang kepribadian manusia sebagai produk dari hubungan awal antara ibu dan anaknya yang berusia empat hingga enam bulan pertama yang merupakan masa paling

• Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang mengurutkan dan menuliskan urutan peristiwa pada teks (Bahasa Indonesia KD 3.8 dan 4.8) serta

Dengan semakin banyaknya Galeri foto yang ada dan menimbulkan persaingan dalam memberikan pelayanan yang memuaskan.Oleh karena itu penulis mengunakan media Internet sebagai

Dengan melihat dari dasar tersebut, maka akan memudahkan hasil dari program test IQ yang lebih canggih dengan memperhatikan sistem dan cara pembuatan yang baik juga