• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Bidan sebagai Pelaksana Dalam Menangani Resiko 4 T di Wilayah Kerja Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peran Bidan sebagai Pelaksana Dalam Menangani Resiko 4 T di Wilayah Kerja Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2008"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN BIDAN SEBAGAI PELAKSANA

DALAM MENANGANI RESIKO 4 T DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS TELADAN KECAMATAN MEDAN KOTA

TAHUN 2008

Z U R A I D A H

085102007

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009

Zuraidah

Peran Bidan sebagai Pelaksana Dalam Menangani Resiko 4 T di Wilayah Kerja Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2008.

vii + 37 halaman + 4 tabel + 1 skema + 8 lampiran

Abstrak

Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian dengan persyaratan yang berlaku dan mempunyai kualifikasi agar mendapatkan lisensi untuk praktek kebidanan. Bidan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI), AKI yang terjadi di indonesia adalah 307/100.000 kelahiran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peran bidan sebagai pelaksana dalam menangani resiko 4 T di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota tahun 2008. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dangan jumlah sampel 32 orang. Cara pengambilan sampel yaitu seluruh bidan yang bertugas di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota dengan menggunakan metode total sampling. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 8 Desember 2008- 28 januari 2009. Sebagai hasil penelitian didapat bahwa peran bidan sebagai pelaksana dalam menangani resiko 4T di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota tahun 2008 berdasarkan usia yang paling banyak ditemukan pada usia 34-35 tahun sebanyak 13 orang (40,6%), pendidikan paling banyak memiliki pendidikan D3 yaitu 23 orang (71,9%), lama bekerja paling banyak pengalaman bekerja yaitu >10 tahun sebanyak 16 orang (50,0%), selanjutnya peran bahwa bidan memiliki kategori baik yaitu sebanyak 32 orang (100%). Didapatkan kesimpulan bahwa peran bidan sebagai pelaksana dalam menangani resiko 4 T di Puskesmas Kecamatan Medan Kota Tahun 2008 memiliki peran baik. Disarankan pada instansi puskesmas dan kepada bidan hendaknya mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dengan mengikuti pelatihan dan seminar untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan dan dapat diaplikasikan di masyarakat serta dapat memberikan penyuluhan tentang resiko 4 T sehingga dapat membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmad dan ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Shalawat serta salam peneliti ucapkan kepada Nabi junjungan kita Muhammad SAW yang menjadi tauladan bagi semua umat manusia.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran USU Medan. Dengan judul Karya Tulis Ilmiah adalah “Peran Bidan Sebagai Pelaksana dalam Menangani Resiko 4T

di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2008”.

Sebagai manusia biasa peneliti menyadari bahwasanya setiap manusia tidak luput dari kekhilafan dan kekurangan. Untuk itu, dengan kerendahan hati peneliti menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kebaikan dan kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Selama dalam pelaksanaan peneliti menerima dukungan moril, materil serta kritik dan saran dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, yaitu :

1. Prof. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH selaku Dekan FK USU.

2. dr. Murniati Manik, MSc, SpKK selaku ketua program studi DIV Bidan Pendidik FK USU.

(4)

4. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program studi D IV Bidan Pendidik FK USU.

5. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan doa dan kasih sayang, serta dorongan moril maupun material kepada penulis untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Kepada kedua adindaku Aminah Yusfi dan Zamakh Sari serta abangandaku dan kakak ipar yang telah banyak memberikan motivasi dan do'a.

7. Semua sahabat-sahabat tercinta dan yang tidak dapat peneliti sebutkan namanya satu persatu.

Akhir kata peneliti mengharapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini mendapatkan berkah dari Allah SWT dan bermanfaat bagi peneliti maupun pembaca yang membutuhkan informasi tentang Karya Tulis Ilmiah ini. Wabillahitofik walhidayah, Assalamualaikum Wr.Wb.

Medan, Juni 2009 Peneliti

(5)

DAFTAR ISI

D. Manfaat Penelitian ...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL ...

(6)

BAB IV METODE PENELITIAN ...

A. Desain Penelitian ... B. Populasi dan Sampel ... 1.Populasi ... 2.Sampel ... 3.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4.Pertimbangan Etik Penelitian ... 5.Instrumen Penelitian ... a. Kuisioner Penelitian ... b. Validitas Instrumen ... 6.Aspek pengukuran ... 7.Pengumpulan Data ... 8.Analisa Data ...

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

A. Hasil Penelitian ... B. Pembahasan ... C. Keterbatasan penelitian ... D. Implikasi untuk asuhan kebidanan/pendidikan asuhan kebidanan ...

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmad dan ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Shalawat serta salam peneliti ucapkan kepada Nabi junjungan kita Muhammad SAW yang menjadi tauladan bagi semua umat manusia.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran USU Medan. Dengan judul Karya Tulis Ilmiah adalah “Peran Bidan Sebagai Pelaksana dalam Menangani Resiko 4T

di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2008”.

Sebagai manusia biasa peneliti menyadari bahwasanya setiap manusia tidak luput dari kekhilafan dan kekurangan. Untuk itu, dengan kerendahan hati peneliti menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kebaikan dan kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Selama dalam pelaksanaan peneliti menerima dukungan moril, materil serta kritik dan saran dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, yaitu :

1. Prof. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH selaku Dekan FK USU.

2. dr. Murniati Manik, MSc, SpKK selaku ketua program studi DIV Bidan Pendidik FK USU.

(8)

4. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program studi D IV Bidan Pendidik FK USU.

5. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan doa dan kasih sayang, serta dorongan moril maupun material kepada penulis untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Kepada kedua adindaku Aminah Yusfi dan Zamakh Sari serta abangandaku dan kakak ipar yang telah banyak memberikan motivasi dan do'a.

7. Semua sahabat-sahabat tercinta dan yang tidak dapat peneliti sebutkan namanya satu persatu.

Akhir kata peneliti mengharapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini mendapatkan berkah dari Allah SWT dan bermanfaat bagi peneliti maupun pembaca yang membutuhkan informasi tentang Karya Tulis Ilmiah ini. Wabillahitofik walhidayah, Assalamualaikum Wr.Wb.

Medan, Juni 2009 Peneliti

(9)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009

Zuraidah

Peran Bidan sebagai Pelaksana Dalam Menangani Resiko 4 T di Wilayah Kerja Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2008.

vii + 37 halaman + 4 tabel + 1 skema + 8 lampiran

Abstrak

Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian dengan persyaratan yang berlaku dan mempunyai kualifikasi agar mendapatkan lisensi untuk praktek kebidanan. Bidan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI), AKI yang terjadi di indonesia adalah 307/100.000 kelahiran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peran bidan sebagai pelaksana dalam menangani resiko 4 T di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota tahun 2008. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dangan jumlah sampel 32 orang. Cara pengambilan sampel yaitu seluruh bidan yang bertugas di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota dengan menggunakan metode total sampling. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 8 Desember 2008- 28 januari 2009. Sebagai hasil penelitian didapat bahwa peran bidan sebagai pelaksana dalam menangani resiko 4T di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota tahun 2008 berdasarkan usia yang paling banyak ditemukan pada usia 34-35 tahun sebanyak 13 orang (40,6%), pendidikan paling banyak memiliki pendidikan D3 yaitu 23 orang (71,9%), lama bekerja paling banyak pengalaman bekerja yaitu >10 tahun sebanyak 16 orang (50,0%), selanjutnya peran bahwa bidan memiliki kategori baik yaitu sebanyak 32 orang (100%). Didapatkan kesimpulan bahwa peran bidan sebagai pelaksana dalam menangani resiko 4 T di Puskesmas Kecamatan Medan Kota Tahun 2008 memiliki peran baik. Disarankan pada instansi puskesmas dan kepada bidan hendaknya mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dengan mengikuti pelatihan dan seminar untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan dan dapat diaplikasikan di masyarakat serta dapat memberikan penyuluhan tentang resiko 4 T sehingga dapat membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut defenisi WHO, Kematian ibu adalah kematian seorang wanita terjadi saat hamil, bersalin, atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung atau tidak langsung terhadap persalinan. WHO memperkirakan 585.000 perempuan meninggal setiap harinya akibat komplikasi kehamilan, proses kelahiran. Hampir semua kasus kematian ini sebenarnya dapat dicegah. WHO juga melaporkan, sekitar 80% kematian maternal merupakan akibat meningkatnya komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan setelah persalinan (Manuaba, 2002).

(11)

Kebanyakan kematian maternal tersebut sesungguhnya dapat dicegah jika mereka mendapat pertolongan tenaga kesehatan. Sayangnya justru mereka terlambat memperoleh pertolongan karena tidak mengenali tanda-tanda komplikasi yang mengancam jiwa, lama dalam mengambil keputusan serta mencari pertolongan sangat jauh untuk mendapatkan perawatan yang memadai atau sering disebut “3 Terlambat (Varney, 2002)

Seiring perkembangan era teknologi dan globalisasi, peran bidan menjadi ujung tombak kelangsungan hidup matinya anak manusia dilahirkan di dunia. Berdasarkan survey kesehatan DKI Jakarta, sekitar 77,7% kaum ibu hamil mempercayakan kelahiran bayinya pada bidan atau tenaga kesehatan. Sementara itu, ketergantungan ibu hamil pada bidan sebesar 68,7% ( Anwar,2004).

Hal ini patut disadari bahwa pelayanan dan asuhan kebidanan dapat memberikan kontribusi besar dalam peningkatan kualitas peran dalam pelayanan kesehatan khususnya pada saat kunjungan antenatal yang baik. Kebutuhan akan peningkatan sistem palayanan bagi bidan teridentifikasi dalam penelitian peran, fungsi dan kinerja bidan dalam menangani risiko kehamilan maupan persalinan (Tidore, 2004).

Hasil penelitian mengindikasikan bahwa sistem asuhan pelaksanaan peran bidan harus dirancang sejalan dengan prinsip-prinsip nasional dan sesuai dengan kondisi lokal, menjamin penggunaan standart sebagai acuan praktek, menjelaskan peran dan keterampilan yang dibutuhkan baik untuk pekerja klinis dan bantuan dalam pengembangan profesional (Manuaba, 2002).

(12)

perhatian yang sama, untuk melakukan pencegahan dan pengenalan dini terjadinya komplikasi persalinan (Komplikasi Obstetrik) selanjutnya apabila memang terjadi komplikasi obstetrik maka dapat ditemukan secara dini dan segera ditangani, atau diberikan pertolongan pertama sebagai persiapan rujukan ketempat dimana pertolongan dapat diberikan secara adekuat dan komprehensif/tuntas, yaitu ke Puskesmas dengan rawat Inap atau Rumah Sakit (Sofyan, 2006).

Menurut data Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001 penyebab langsung kematian ibu antara lain: komplikasi masa puerperium 8%, emboli obat 3%, partus lama/macet 5%, abortus 5%, infeksi 11%, perdarahan 20%.lain-lain 11%.

Hal ini menunjukkan besarnya masalah kematian ibu yaitu terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan terlambat mendapat pertolongan di fasilitas kesehatan.

Dari hasil survei awal yang telah dilakukan peneliti di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota besarnya masalah kematian ibu peyebab langsung yaitu perdarahan 28 %, keracunan kehamilan 24%, infeksi 11%, komplikasi nifas 8%, persalinan macet/lama 5%, keguguran 5%. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk mengambil penelitian yang berjudul ”Peran Bidan Sebagai Pelaksana dalam menangani Resiko 4 T di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2008”.

(13)

B. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka yang menjadi perumusan masalah: bagaimanakah peran bidan dalam menangani resiko empat terlalu terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat jarak kelahiran, terlalu banyak anak ( 4 T ) di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota tahun 2008?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui peran bidan sebagai pelaksana dalam menangani resiko empat terlalu: terlalu muda, telalu tua, terlalu dekat jarak kelahiran, terlalu banyak anak di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2009.

D. Manfaat penelitian

1. Bagi Pelayanan Kebidanan

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kebidanan serta dapat memberikan penyuluhan tentang resiko 4 T yang bertujuan untuk membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

2. Bagi Perkembangan ilmu kebidanan

(14)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Bidan

Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian dengan persyaratan yang berlaku dan mempunyai kualifikasi agar mendapatkan lisensi untuk praktek kebidanan (Sofyan, 2006)

Menurut World Health Organization (WHO), Bidan adalah seorang wanita yang telah diakui secara regular dalam program pendidikan kebidanan sebagaimana yang telah diakui secara yuridis, dimana ia ditempatkan dan telah menyelesaikan pendidikan kebidanan dan memperoleh izin melaksanakan praktek.

Menurut IBI Bidan adalah seorang perempuan, lulus pendidikan yang terakriditasi, memenuhi kualifikasi untuk didaftarkan, disertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk praktek kebidanan.

(15)

B. Peran Bidan

Peran adalah suatu kumpulan norma untuk perilaku seseorang dalam suatu posisi khusus (Maramis, 2006).

1. Peran Sebagai Pelaksana

Sebagai pelaksana, bidan mempunyai tiga kategori tugas yaitu: 1. Tugas Mandiri

a. Menetapkan menajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien, menentukan diagnosa, menyusun rencana tindakan sesuai dengan, masalah yang dihadapi, menjelaskan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun, mengevaluasi tindakan yang telah diberikan, membuat rencana tindak lanjut kegiatan / tindakan, membuat catatan dan laporan kegiatan.

b. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pra nikah melibatkan klien dengan mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak remaja dan wanita dalam masa pra nikah, menentukan diagnosa dan kebutuhan pelayanan dasar, menyusun rencana tindakan sebagai prioritas dasar bersama klien, melaksanakan tindakan sesuai dengan tindakan yang telah diberikan bersama klien, membuat rencana tindak lanjut tindakan/layanan bersama klien, membuat catatan dan pelaporan.

c. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.

(16)

diberikan bersama klien, membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien, membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang telah diberikan. d. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan

melibatkan klien/keluarga. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan, menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan dalam masa persalinan, menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah, melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun, mengevaluasi bersama klien asuhan yang telah diberikan, membuat rencana tindakan pada masa persalinan tersaing dengan prioritas, mambuat asuhan kebidanan.

e. Membuat asuhan kebidanan pada bayi baru lahir. Mengkaji status kasehatan bayi baru lahir dengan melibatkan keluarga. Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir. Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai prioritas. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang trlah dibuat. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan. Membuat rencana tindak lanjut. Membuat rencana pencatatan dan pelaporan asuhan yang telah diberikan. f. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan

klien/keluarga. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu nifas. Menentukan diagnosa dan kebutuha asuhan kebidanan pada ibu nifas. Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan prioritas masalah. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana. Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah diberikan. Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien.

(17)

pada pus/wus. Menentukan diagnosa dan kebutuhan pelayanan. Menyusun rencana pelayanan KB sesuai prioritas masalah bersama klien. Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan. Membuat rencana tindak lanjut pelayanan bersama klien. Membuat pencatatan dan pelaporan.

h. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan menopause. Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan asuhan klien. Menentukan diagnosa, prognosa, prioritas dan kebutuhan asuhan. Menyusun rencana asuhan sesuai prioritas masalah bersama klien. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana. Mengevaluasi bersama klien hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan. Membuat rencana tindak lanjut bersama klien. Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan.

i. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga, mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan sesuai dengan tumbuh kembang bayi/balita. Menentukan diagnosa dan prioritas masalah. Menyusun rencana asuhan sesuai dengan rencana. Melaksanakan asuhan sesuai dengan prioritas masalah. Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan. Membuat rencana tindak lanjut. Membuat catatan dan laporan asuhan.

2. Tugas Kolaborasi/kerjasama.

(18)

kolaborasi. Merencanakan tindakan yang sesuai dengan prioritas kegawatan dan hasil kolaborasi serta kerjasama dengan klien. Melaksanakan tindakan sesuai sesuai dengan rencana dan dengan melibatkan klien. Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien. Membuat pencatatan dan pelaporan.

b. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi. Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus resiko tinggi dan keadaan kegawat daruratan yang memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan kegawat daruratan pada kasus resiko tinggi. Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai prioritas. Melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien. Membuat pencatatan dan laporan.

(19)

tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai prioritas.Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama pada ibu hamildengan resiko tinggi. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/keluarga. Membuat catatan dan laporan.

d. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resioko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga. Menentukan diagnosa,prognosa dan prioritas sesuai dengan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan keadaan kegawatan daruraratan. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama sesuai prioritas.Melaksanakan asuhan kebidanan dengan resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai prioritas.Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan kebidanan dan pertolongan. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/keluarga. Membuat catatan dan laporan.

(20)

Mengevaluasi hasil asuhan dan pertolongan telah diberikan. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/keluarga. Membuat catatan dan laporan.

f. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga. Mengkaji kebutuhan asuhan pada balita dengan resiko tinggi dan keadaan kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan keadaan kegawatan. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan memerlukan pertolongan pertama sesuai prioritas. Melaksanakan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan pertolongan sesuai prioritas. Mengevaluasi hasil asuhan dan pertolongan pertama yang telah diberikan.Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/keluarga. Membuat catatan dan laporan.

3. Tugas Ketergantungan/merujuk

a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan yang memerlukan tindakan diluar lingkup kewenangan bidan dan memerlukan rujukan, menentukan diagnosa prognosa dan prioritas serta sumber-sumber dan fasilitas untuk kebutuhan intervensi lebih lanjut bersama klien/keluarga, Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas atau institusi pelayanan kesehatan yang berwenang dengan dokumentasi yang lengkap, membantu pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi. b. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada hamil dengan

(21)

konsultasi dan rujukan, Menentukan diagnosan prognosa dan prioritas, Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan, Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan, Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang, Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi.

c. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga, Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada ibu dalam persalinan yang memerlukan konsultasi dan rujukan, Menemukan diagnosa, prognosa,dan prioritas, memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan, Mengirim klien untuk intervensi lebih lanjut untuk petugas/instansi pelayanan kesehatan yang berwenang, Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi yang sudah diberikan.

d. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan kegawat daruratan dengan melibatkan keluarga/klien, Mengkaji adanya penyulit dan keadaan pada ibu dalam masa nifas yang memerlukan konsultasi rujukan, Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas masalah, Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan, Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/ institusi pelayanan kesehatan yang berwenag, Membuat catatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi yang sudah diberikan.

(22)

keluarga, Mengkaji adanya penyulit dan keadaan pada bayi baru lahir yang memerlukan konsultasi dan rujukan, Memerlukan diagnosa, prognosa, dan prioritas masalah, Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan dan memberikan asuhan kebidanan pada bayi lahir dengan tindakan, Mengirim klien kepada institusi pelayanan kesehatan yang berwenang, Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan.

f. Memberikan asuhan kebidanan kepada hak balita dengan kelainan tertentu dan kegawat yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien/keluarga, Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada balita yang memerlukan konsultasi dan rujukan, Menerima diagnosa dan prioritas, Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan, Memberikan catatan dan laporan serta mendokumentasikan.

2. Peran Sebagai Pengelola

1. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan Untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/klien.

a. Bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungandengan kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan dan mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.

b. Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian dengan masyarakat. c. Mengelola kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya

(23)

d. Mengkoordinir mengawasi dan membimbing kader, dukun atau petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta KB.

e. Mengembangkan srategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya kasehatan ibu dan anak serta KB termasuk pemanfaatan sumber-sunber yang ada pada program dan sector terkait.

f. Menggerakkan, mengembangkan kemampuan masyarakat dan memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada.

g. Mempertahankan, meningkatkan mutu dan keamanan praktek professional melalui pendidikan, pelatihan, magang dan kegiatan-kegiatan dalam kelompok profesi.

h. Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.

2. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya. a. Bekerja sama dengan Puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam

memberikan asuhan kepada klien dalam bentuk konsultasi rujukan dan tindak lanjut.

b. Membina hubungan baik dengan dukun kader kesehatan/PLKB dan masyarakat.

c. Melaksanakan pelatihan, bimbingan dukun bayi, kader dan petugas kesehatan lain.

(24)

e. Membina kegiatan-kegiatan yang adil di masyarakat, yang berkaitan dengan kesehatan.

3. Peran Sebagai Pendidik

1. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu keluarga kelompok dan masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang berhubungan dengan pihak terkait kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana.

a . Bersama klien pengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana.

b. Bersama klien pihak terkait menyusun rencana penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang telah dikaji, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

c. Menyiapkan alat dan bahan pendidikan dan penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

d. Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai dengan jangka pendek dan jangka panjang melibatkan unsur-unsur yang terkait termasuk masyarakat.

e. Bersama klien mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat dan menggunakannya untuk memperbaiki dan meningkatkan program di masa depan.

(25)

2. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan bidan dan keperawatan serta membina dukun di wilayah tempat kerjanya.

a. Mengkaji kebutuhan latihan dan bimbingan kader,dukun dan siswa.

b. Menyusun rencana rencana latihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian.

c. Menyiapkan alat, dan bahan untuk keperluan latihan dan bimbingan peserta latih sesuai dengan rencana yang telah disusun.

d. Melaksanakan pelatihan dukun dan kader sesuai dengan rencana yang telah di susun dengan melibatkan unsur-unsur terkait.

e. Membimbing siswia bidan dan keperawatan dalam lingkup kerjanya. f. Menilai hasil latihan dan bimbingan yang telah diberikan.

g. Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan.

h. Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan dan bimbingan secara sistematis.

4. Peran Sebagai Peneliti/Investigator

Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun secara kelompok.

a. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan. b. Menyusun rencana kerja pelatihan.

c. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.

d. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.

(26)

C. Resiko

1. Pengertian Resiko

Resiko adalah kondisi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kemungkinan resiko/ bahaya terjadinya komplikasi pada persalinan yang dapat menyebabkan kematian atau kesakitan pada ibu dan/ bayinya (Rochjati, 2003).

D. Terlalu Muda ( Primi Muda)

1. Pengertian Terlalu Muda ( Primi Muda)

Terlalu Muda ( Primi Muda) adalah ibu hamil pertama pada umur ≤ 16 tahun dimana rahim dan panggul ibu seringkali belum tumbuh mencapai ukuran dewasa. ( Rochjati, 2003)

2. Resiko Yang Dapat Terjadi Yaitu:

a. Bayi lahir belum cukup bulan.

b. Perdarahan dapat terjadi sebelum bayi lahir. c. Perdarahan dapat terjadi sesudah bayi lahir.

3. Penanganan Yang Dapat Diberikan Oleh Bidan yaitu:

a. Memberikan Komunikasi, Informasi, Edukasi /KIE agar memeriksakan kehamilan secara teratur.

b. Pengenalan dini adanya tanda pendarahan sebelum bayi lahir. c. Merujuk segera ke bidan/Puskesmas bila ada perdarahan.

d. Membuat perencanaan persalinan bersama ibu hamil, suami dan keluarga.

E. Terlalu Tua

1. Pengertian Terlalu tua

(27)

lahir juga tambah kaku ada kemungkinan lebih besar ibu hamil mendapatkan anak cacat, terjadi persalinan macet dan perdarahan (Rochjati, 2003).

2. Resiko yang dapat terjadi yaitu:

a. Hipertensi/tekanan darah tinggi. b. Pre-eklampsi.

c. Ketuban pecah dini: yaitu ketuban pecah sebelum persalinan dimulai.

d. Persalinan tidak lancar/macet: ibu mengejan lebih dari 1 jam, bayi tidak dapat lahir dengan tenaga ibu sendiri melalui jalan lahir.

e. perdarahan setelah bayi lahir.

f. Bayi lahir dengan berat badan lahir lahir rendah/BBLR < 2500 gr.

3. Penanganan yang dapat diberikan oleh bidan yaitu:

a. Komunikasi, Informasi, Edukasi/KIE agar melakukan perawatan kehamilan yang teratur.

b. Melakukan rujukan kehamilan kepada bidan atau Puskesmas.

c. Membantu menemukan sejak dini adanya penyakit ibu maupun dari kehamilan dan segera merujuk ke Puskesmas.

d. Memberikan Komunikasi, Informasi, Edukasi/KIE untuk melahirkan di Puskesmas melalu Rujukan Terencana.

F. Terlalu Dekat Jarak Kelahiran

1. Pengertian Terlalu Dekat jarak Kelahiran

(28)

2. Resiko Yang Dapat Terjadi:

a. Perdarahan setelah bayi lahir karena kondisi ibu masih lemah. b. Bayi prematur/lahir belum cukup bulan sebelum 37 minggu. c. Bayi dengan berat badan lahir rendah BBLR < 2500 gram.

3. Penanganan Dapat Diberikan Oleh Bidan Yaitu:

a. Memberikan Komunikasi, Informasi, Edukasi/KIE melakukan perawatan kehamilan teratur.

b. Komunikasi, Informasi, Edukasi/KIE, Makan dengan nilai gizi seimbang, 4 sehat 5 sempurna(Rochjati, 2003).

G. Terlalu Banyak Anak ( Grande Multi)

1. Pengertian Terlalu Banyak Anak

Terlalu Banyak Anak (Grande Multi) adalah ibu pernah hamil/melahirkan anak 4 kali atau lebih.Karena sering melahirkan maka kemungkinan akan banyak ditemui keadaan kesehatan terganggu, kekendoran pada dinding perut, tampak pada ibu dengan perut ibu menggantung, kekendoran dinding rahim (Rochjati,2003).

2. Resiko Yang Dapat Terjadi Yaitu:

a. Kelainan letak, persalinan letak lintang. b. Robekan rahim pada kelainan letak lintang. c. Persalinan lama.

(29)

3. Penanganan Dapat Diberikan Oleh Bidan Yaitu:

a. Memberikan komunikasi, Informasi, Edukasi/KIE untuk melakukan perawatan kehamilan teratur.

b. Membuat perencanaan persalinan dengan ibu hamil, suami dan keluarga.

c. Rujukan ke Rumah Sakit segera dilakukan bila ada kesukaran persalinan (Rochjati,2003).

(30)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep dari penelitian yang berjudul Peran Bidan Sebagai Pelaksana Dalam Menangani Resiko 4 T di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2008 adalah sebagai berikut:

(31)

B. Definisi Operasional

No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala 1. Peran Bidan

sebagai pelaksana

Segala sesuatu yang diperankan oleh bidan sebagai pelaksana dalam menangani

resiko 4 T meliputi -Terlalu Muda -Terlalu Tua -Terlalu dekat jarak kelahiran

-Terlalu banyak anak

Kuesioner Wawancara Baik : 80-100% Cukup: 60-75% Kurang: 40-55%

(32)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan crossectional yang bertujuan menggambarkan peran bidan sebagai pelaksana dalam

menangani resiko 4 T di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2008.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang ada di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2008 yang berjumlah 32 orang.

2. Sampel

Penentuan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode total populasi, yaitu seluruh populasi dijadikan sampel penelitian.

C. Lokasi Dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota. Alasan peneliti mengambil tempat ini karena belum pernah dilakukan penelitian tentang peran bidan sebagai pelaksana dalam menangani resiko 4 T.

2. Waktu Penelitian

(33)

D. Pertimbangan Etik

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan izin dari ketua Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, dengan mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala Puskesmas Teladan, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan peneliti kepada calon responden bahwa partisipasi responden yang diteliti tersebut bersifat sukarela, responden berhak mengundurkan diri dari penelitian. Peneliti akan membagi lembar persetujuan ( informed consent ) yang dilanjutkan dengan pengisian kuesioner.

Untuk menjaga kerahasiaan, maka kuesioner yang akan diberikan tidak mencantumkan nama responden pada lembaran kuesioner, tetapi dengan nomor kode pada masing-masing lembaran tersebut dan informasi yang diperoleh hanya dipargunakan untuk penelitian.

E. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh informasi responden, peneliti menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data alat pengumpulan data berupa formulir kuesioner peran bidan sebagai pelaksana dalam menangani resiko (4 T) di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2008.

F. Validitas Instrumen

(34)

G. Aspek Pengukuran

Sebelum menentukan kategori baik, cukup, kurang terlebih dahulu menentukan kriteria ( tolak ukur ) yang dijadikan patokan penelitian, yaitu

a. Skor untuk yang salah adalah : 0 ( Skor minimum dari setiap aspek jawaban dikali jumlah skor yang ditetapkan).

b. Skor untuk jawaban yang benar adalah 1 (Skor maksimum dari setiap aspek jawaban dikali jumlah skor yang ditetapkan).

Rumus : x100% r

X

S =

Keterangan : X = Jumlah jawaban yang benar R = Jumlah soal

S = Skor

Setelah dijumlahkan hasil jawaban responden, maka tentang kategori pengetahuan ( Arikunto, 2002 ) adalah :

a. Baik : apabila mampu mendapat skor 16-20 soal ( 80 % - 100 % ). b. Cukup : apabila mampu mendapat skor 12-15 soal ( 60 %- 75 % ). c. Kurang : apabila mampu mendapat skor <12 soal (<60%).

H. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti dengan menggunakan kuisoner Ada beberapa prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data penelitian

ini yaitu :

(35)

2. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada kepala Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Teladan .

3. Menyatakan persetujuan responden menjadi responden secara sukarela.

4. Setelah calon responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan ( informed consent ).

5. Menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya di persilahkan untuk mengisi lembar kuesioner dengan jujur dan mengisi seluruh pertanyaan.

6. Peneliti mendampingi responden dalam pengisian untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner.

7. Setelah kuesioner diisi, dikumpulkan kembali oleh peneliti dan diperiksa perlengkapannya sehingga data yang diperoleh terpenuhi.

I. Analisa Data

Analisa data dilakukan secara deskriftif dengan membahas tabel distribusi

frekuensi dan presentase data yang terkumpul. Selanjutnya dengan membahas hasil penelitian dengan menggunakan teori dan kepustakaan yang ada.

(36)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai : peran bidan sebagai pelaksana dalam menangani resiko 4 T di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota tahun 2008 dengan responden 32 orang. diperoleh hasil dengan data demografi meliputi umur, pemdidikan, lama bekerja :

A. Analisis univariat

Analisis ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Yakni melihat peran bidan sebagai pelaksana dalam menangani resiko 4 T. Karakteristik responden dari data demografi meliputi : usia, pendidikan terakhir, lama bekerja.

Tabel 5.1

Distribusi responden berdasarkan usia bidan sebagai pelaksana dalam menangani

resiko 4 T di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2008

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

23-33 tahun

(37)

Tabel 5.2

Distribusi responden berdasarkan pendidikan bidan sebagai pelaksana dalam

menangani resiko 4 T di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2008

Karakteristik Frekuensi Persentase(%)

DI

Berdasarkan tabel 5.2 diatas diperoleh bahwa pendidikan terakhir bidan mayoritas berpendidikan D3 yaitu sebanyak 23 orang (71,9%), yang paling sedikit berpendidikan DI yaitu sebanyak 9 orang (28,1%).

Tabel 5.3

Distribusi responden berdasarkan lama bekerja bidan sebagai pelaksana dalam

menangani resiko 4 T di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2008

Karakteristik Frekuensi Persentase(%)

<5 tahun

(38)

Tabel 5.4

Distribusi responden berdasarkan peran bidan sebagai pelaksana dalam

menangani resiko 4 Tdi Puskesmas Teladan Kecamatan Medan kota tahun 2008

Karakteristik Frekuensi Persentase(%)

Baik 32

100 Jumlah 32 100

(39)

B. Pembahasan

Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian dan akan menjawab pertanyaan penelitian yaitu bagaimana peran bidan sebagai pelaksana dalam menangani resiko 4 T di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota tahun 2008.

1. Interpretasi dan Diskusi Hasil

a. Peran Bidan sebagai Pelaksana dalam menangani resiko 4 T

Dari hasil analisis data diketahui bahwa peran bidan sebagai pelaksana dalam menangani resiko 4 T memiliki peran yang baik yaitu responden menjawab dari 16-20 pertanyaan kuisioner (80-100%) sebanyak 32 orang responden (100%). Hasil penelitian peran bidan sebagai pelaksana dalam menangani resiko 4 T berdasarkan karekteristik umur di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota pada usia 23-33 tahun yaitu sebanyak 11 orang (34,4%), usia 34-44 tahun yaitu sebanyak 13 orang (40,6%), dan pada usia 45-55 tahun yaitu sebanyak 8 orang (25,0%).

Maka penelitian ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Azrul Azwar (1998) yang menyatakan bahwa umur merupakan salah satu faktor dan daya ingat seseorang, sehingga umur yang lebih dewasa lebih matang dalam berfikir serta dapat menjadikan suatu peran dalam posisi khusus.

Hal ini sesuai dengan penelitian Fitria Indah Yani mahasiswi D-IV Bidan Pendidik tahun 2006 yang mengatakan bahwa diusia 34-44 tahun seseorang memiliki keinginan untuk maju serta memiliki suatu posisi dan kreatifitas yang baik.

(40)

Maka penelitian ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Sofyan (2006) yang menyatakan bahwa syarat dari pendidikan bidan yaitu D3 yang merupakan ketetapan dari Pemerintah.

Menurut Lamtiur (2007) menyatakan bahwa pendidikan memegang peranan penting dalam menentukan kualitas manusia. Semakin tinggi pendidikan semakin berkulitas dalam memperoleh suatu peran dan dapat membuat seseorang lebih mudah menerima ide-ide.

Dari hasil penelitian peran bidan sebagai pelaksana dalam menangani resiko 4 T di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota berdasarkan lama bekerja <5 tahun yaitu sebanyak 7 orang (21,9%), 5-10 tahun yaitu sebanyak 9 orang (28,1%), >10 tahun yaitu sebanyak 16 orang (50,0%).

Maka penelitian ini sesuai dengan Lamtiur (2007) yang menyatakan bahwa bidan yang telah lama bekerja/melakukan praktek kebidanan akan memiliki pengalaman yang lebih banyak sehingga dengan pengalaman ini dapat meningkatkan keterampilannya dalam melakukan asuhan kebidanan.

Menurut Varney (2002) yang menyatakan bahwa biasanya seseorang yang telah lama bekerja akan memiliki pengalaman yang lebih banyak dan lebih mengetahui hal-hal yang positif.

Dari hasil penelitian peran bidan sebagai pelaksana dalam menangani resiko 4 T memiliki peran baik yaitu sebanyak 32 orang (100%).

(41)

untuk menjalankan praktek kebidanan. Dia harus mampu memberikan supervise asuhan dan memberikan nasehat yang dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil, persalinan dan masa pasca persalinan (post partum period),

Memimpin persalinan atas tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Asuhan ini termasuk preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan bayi, dan mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan pertolongan gawat darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya.

Bidan juga mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita tersebut, tetapi juga termasuk keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan itu termasuk pendidikan antenatal, dan persiapan untuk menjadi orang tua, dan meluas kedaerah tertentu dari ginekologi, keluarga berencana dan asuhan anak. Bidan bisa berpraktek di rumah sakit, klinik, unit kesehatan, serta tempat-tempat pelayanan lainnya.

(42)

bahwa bidan Indonesia adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian dengan persyaratan yang berlaku. Jika melakukan praktek, yang bersangkutan harus mempunyai kulifikasi agar mendapatkan lisensi untuk praktek.

Dalam melaksanakan praktek bidan harus mampu memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan, terhadap wanita yang sedang hamil, melahirkan dan post partum, maupun massa interval, melaksanakan pertolongan persalinan dibawah tanggung jawabnya sendiri dan memberikan asuhan pada bayi baru lahir, bayi dan anak balita dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia/generasi penerus yang berkualitas. Asuhan tersebut termasuk tindakan pemeliharan, pencegahan deteksi serta intervensi dan rujukan pada keadaan resiko tinggi termasuk kegawatan pada ibu dan anak.

Dengan memperhatikan angka kematian ibu dan perinatal dapat dikemukakan bahwa sebagian besar terjadi pada saat pertolongan dan kematian ibu dan perinatal masih dapat dicegah. Bidan memegang peranan penting untuk meningkatkan pelayanan yang menyeluruh dan bermutu di tengah masyarakat pernyataan ini sesuai dengan pendapat Manuaba (2002).

(43)

dipengaruhi oleh adanya keterkaitan penerapan masing-masing komponen yang dapat mempengaruhi keberhasilan tujuan asuhan, baik dari pemberi asuhan maupun penerima asuhan.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah crossectional yang hanya dilakukan dalam satu waktu dan bertujuan untuk mendeskripsikan / menggambarkan variabel dengan membahas tabel frekuensi dan persentase. Sebaiknya pada peneliti berikutnya diharapkan agar dapat meggunakan desain yang lebih luas dan dapat mengembangkan lagi sejauh mana Peran Bidan Sebagai Pelaksana Dalam Menangani Resiko 4 T.

D. Implikasi untuk Asuhan Kebidanan /Pendidikan Kebidanan

1. Pada Pelayanan Kebidanan

(44)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian mengenai peran bidan sebagai pelaksana dalam menangani resiko 4 T di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota tahun 2009, maka diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Karakteristik responden diperoleh bahwa mayoritas responden berusia 34-44 tahun sebanyak 13 orang (4,6%), berdasarkan pendidikan ditemukan sebagian besar bidan berpendidikan D3 yaitu 23 orang (71,9%), berdasarkan lama bekerja mayoritas memiliki pengalaman kerja >10 tahun yaitu sebanyak 16 orang (50,0%).

2. Peran Bidan sebagai Pelaksana dalam menangani resiko 4 T di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota tahun 2009 memiliki peran baik yaitu sebanyak 32 orang (100%).

B. Saran

1. Bagi instansi Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota agar lebih meningkatkan mutu pelayanan.

(45)

3. Bagi bidan hendaknya mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dengan mengikuti pelatihan dan seminar untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan dan dapat diaplikasikan di masyarakat serta dapat memberikan penyuluhan tentang resiko 4 T sehingga dapat membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi. 4. Diharapkan agar bidan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, M. (2004). Kesehatan Wanita Sebuah Perspektif Global. Yogyakarta : Gajah Mada

.

Arikunto,S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, A. (2005). Yang Perlu Diketahui Petugas Kesehatan Tentang Kesehatan. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

__________ (2005). Rencana Strategi Nasional Making Pregenancy Safer di Indonesia 2001 - 2010. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Budiarto, E. (2002). Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.

Darwis, D.S. (2003). Metodologi Penelitian Kebidanan Prosedur Kebijakan dan Etik. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Mengajar di Perguruan Tinggi. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Gegor. (2006). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jilid 4. Jakarta : EGC.

Lisenki. (2003). Deteksi Dini Ibu Hamil. Surabaya : Airlangga University Press. Manuaba. (2002). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan. ___________ IGB (2008). Obstetri dan Ginekologi . Jakarta : Arcan.

Mochtar, R. (2002). Sinopsis Obstetri. Jilid 1. Jakarta : EGC.

Mohammad, K. (2003). Kontradiksi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Pustaka Sinar.

Musbir, W. (2006). Etika dan Kode Etik Kebidanan. Jakarta : Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia.

Maramis. (2006). Ilmu Prilaku Dalam Pelayanan Kesehatan. Surabaya : Airlangga University Press.

(47)

Rochjati, P. (2003). Pengenalan Faktor Resiko. Surabaya : Airlangga University Press. Sofyan. (2001). Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta : Pengurus Pusat Bidan

Indonesia.

Sarwono. (2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC.

Salmah. (2003). Konsep Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC

Tidore. (2004). Sistem Pengembangan Kinerja Klinis. Dikutip dari : http/www.kinerja_klinik bidan.net.id/online/media ind/ public htm.

__________ (2002). Tingginya Angka Kematian Ibu Melahirkan Anak. Dikutip dari : http/www.pikiran rakyat.com/pikiran rakyat cetak/308/iptek/481-686 htm.

(48)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bernama Zuraidah / 085102007 adalah mahasiswa Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saat ini sedang melakukan penelitian tentang peran bidan sebagai pelaksana dalam melaksanakan resiko 4 T. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan ibu bidan untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya saya mohon ibu bidan untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya saya mohon ibu bidan untuk mengisi kuesioner dengan jujur apa adanya. Jika bersedia, silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan ibu bidan.

Partisipasi ibu bidan dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga bebas mengundurkan diri saat tanpa sanksi apapun. Identitas pribadi ibu bidan dan semua informasi yang ibu bidan berikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini.

Responden Medan, Desember 2008 Peneliti

(49)

LEMBAR KUESIONER

PERAN BIDAN DALAM MENANGANI RESIKO EMPAT TERLALU:

TERLALU MUDA,TERLALU TUA, TERLALU DEKAT JARAK

KEHAMILAN,TERLALU BANYAK ANAK

DI PUSKESMAS TELADAN KECAMATAN MEDAN KOTA

TAHUN 2008

1. Petunjuk Pengisian

a. Isilah identitas anda dengan benar dengan cara melingkari salah satu pilihan jawaban yang telah disediakan.

b.Pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan dengan cara melingkari. c. Salah satu jawaban yang paling benar menurut anda.

II. Identitas responden

A. Umur Bidan :………….. B. Pendidikan Bidan

a. D-I : Apabila bidan telah menyelesaikan pendidikan bidan 1 tahun b. D-III : Apabila bidan telah menyelesaikan bidan 3 tahun

(50)

III.Peran Bidan Dalam Menangani Resiko 4 T

1. Apakah anda pernah menangani resiko terlalu muda pada kehamilan : a. Pernah.

b. Tidak pernah.

2. Peran apa yang anda lakukan :

a. Memberikan Komunikasi, Informasi, Edukasi/ KIE, pengenalan dini adanya tanda perdarahan, Merujuk.

b. Memberikan Penkes saja

c. Memberikan Penkes serta pengenalan dini adanya perdarahan. 3. Apakah anda pernah menangani resiko terlalu tua pada kehamilan: a. Pernah

b. Tidak Pernah

4. Peran apa yang anda lakukan :

a. Memberikan komunikasi, Informasi, Edukasi/KIE agar melakukan perawatan kehamilan yang teratur, Melakukan rujukan, Membantu sejak dini adanya penyakit

b Memberikan Penkes saja.

c. Memberikan penkes serta pengenalan dini adanya penyakit. 5. Apakah anda pernah menangani resiko terlalu dekat jarak kelahiran a. pernah.

(51)

6. Peran apa yang anda lakukan dalam menangani masalah ini:

a. Memberikan komunikasi, Informasi, Edukasi/KIE agar melakukan perawatan kehamilan yang teratur, Melakukan rujukan, Mengenali sejak dini adanya penyakit

b. Memberikan Penkes saja.

c. Memberikan penkes serta pengenalan dini adanya penyakit.

7. Apakah anda pernah menangani resiko terlalu banyak anak dalam kehamilan: a.Pernah.

b.Tidak pernah.

8. Peran apa yang anda lakukan dalam menangani masalah ini:

a. Memberikan komunikasi, Informasi, Edukasi/KIE agar melakukan perawatan kehamilan yang teratur, Melakukan perawatan rujukan, mengenali sejak dini adanya penyakit ibu.

b. Memberikan Penkes saja.

c. Memberikan penkes serta pengenalan dini adanya penyakit. 9. Resiko apa saja yang terjadi pada kehamilan terlalu muda:

a. Bayi lahir belum cukup umur, perdarahan dapat terjadi sebelum bayi lahir, perdarahan dapat terjadi sesudah bayi lahir.

b.Bayi lahir belum cukup umur.

c. perdarahan dapat terjadi sebelum dan sesudah bayi lahir.

(52)

a. Hipertensi/tekanan darah tinggi. b. pre-eklamsi.

c. ketuban pecah dini.

11.Resiko apa saja yang terjadi terlalu dekat jarak kelahiran :

a. Perdarahan setelah bayi lahir, bayi prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah.

b. Bayi prematur, bayi BBLR. c. perdarahan.

12. Resiko apa saja yang terjadi kehamilan terlalu banyak anak:

a. kelainan letak, persalinan letak lintang, robekan rahim pada kelainan letak lintang, persalinan lama, perdarahan pasca persalinan.

b. perdarahan pasca persalinan, persalinan letak lintang. c. persalinan lama.

13. Jika anda mendapatkan pasien dengan resiko terlalu muda berdasarkan usia ibu peran apa yang anda lakukan:

a. Kolaborasi dengan dokter.

b.Merujuk dan kolaborasi dengan dokter. c. di tangani saja.

(53)

a. Kolaborasi dengan dokter b. Merujuk

c. di tangani saja.

15. Jika anda mendapatkan pasien dengan resiko terlalu dekat jarak kelahiran peran apa yang anda lakukan.

a. Kolaborasi dengan dokter. b. Merujuk.

Ditangani saja.

16. Jika anda mendapatkan pasien dengan resiko terlalu banyak anak peran apa yang anda

Lakukan:

a. Kolaborasi dengan dokter. b. Merujuk.

c. Ditangani saja. 17. Sebutkan peran bidan:

a. Peran sebagai pelaksana,sebagai pengelola, pendidik, peneliti. b. Peran sebagai pelaksana dan pendidik saja

c. Peran sebagai pelaksana saja

(54)

b.Tugas Mandiri, kolaborasi. c. Tugas mandiri saja.

19.Sebutkan tugas bidan sebagai pengelola:

a. Mengembangkan pelayanan dasar, berpartisipasi dalam tim.

b.bekerja sama dengan anggota tim dalam memberikan asuhan kepada klien. c. melaksanakan pelatihan, bimbingan.

20. Sebutkan peran bidan sebagai pendidik:

a. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan.

b. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan keperawatan serta membina dukun di wilayah kerjanya.

(55)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : ZURAIDAH

Tempat/ Tanggal Lahir : Tanjung Medan/ 2 Juli 1986 Jenis Kelamin : Perempuan

Anak ke : 2 dari 4 bersaudara Agama : Islam

Alamat : Bagan Batu Kec. Bagan Sinembah Kab. Rokan Hilir

DATA ORANG TUA

Nama Ayah : H. Yusuf Dahril Pekerjaan : PNS

Nama Ibu : Hj. Halimah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Bagan Batu Kec. Bagan Sinembah Kab. Rokan Hilir

PENDIDIKAN

Tahun 1992-1998 : SD Negeri 02 Bagan Batu

Tahun 1998-2001 : Tsanawiyah irsyadul islamiyah Bagan Batu Tahun 2001-2004 : Pesantren Darul Arafah Medan

Gambar

Tabel 5.1
Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan lama bekerja  bidan sebagai pelaksana dalam

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara iklim organisasi dengan disiplin kerja di perum bulog sub divisi regional IV banyumas1. Penelitian

dan karuia-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan antara Stress Kerja dengan Turnover Intention pada Karyawan di perusahaan Pembiayaan

Kegiatan pembukaan adalah salah satu upaya yang dilakukan guru untuk mengkondisikan atau menciptakan suasana siap belajar baik secara fisik, mental, emosional,

Chapter 1 , Big Data Analytics at a 10,000-Foot View , provides an approach to Big Data analytics from a broader perspective and introduces tools and techniques used on Apache

Takafulink Salam Community (Asuransi Jiwa + Investasi dengan fasilitas tambahan yang dapat dipilih: Proteksi 49 Penyakit Kritis, Kecelakaan dan Cacat). Namun pada saat ini

Bank Perkreditan Rakyat adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam

Sebaliknya jika menggunakan metode saldo menurun, jumlah angka tahun dan saldo menurun ganda, maka beban penyusutan tidak akan sama tiap tahunnya, sehingga

Kemanusiaan yang adil dan beradab bagi bangsa Indonesia, bersumber dari ajaran Tuhan Yang Maha Esa. Manusia adalah makhluk pribadi anggota masyarakat dan sekaligus sebagai hamba