• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang bangun sistem informasi transaksi keuangan saham (studi kasus: BPRS harta insan Karimah)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang bangun sistem informasi transaksi keuangan saham (studi kasus: BPRS harta insan Karimah)"

Copied!
253
0
0

Teks penuh

(1)

i

RANCANG BANGUN

SISTEM INFORMASI TRANSAKSI KEUANGAN SAHAM

(STUDI KASUS : BPRS HARTA INSAN KARIMAH)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

Muhammad Iman Santosa

106093003114

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

RANCANG BANGUN

SISTEM INFORMASI TRANSAKSI KEUANGAN SAHAM

(STUDI KASUS : BPRS HARTA INSAN KARIMAH)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

Muhammad Iman Santosa

(3)

iii

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TRANSAKSI KEUANGAN SAHAM (STUDI KASUS : BPRS HARTA INSAN KARIMAH)” yang telah dibuat oleh Muhammad Iman Santosa (106093003114) telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari kamis, 13 Oktober 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.

(4)

iv

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR- BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Oktober 2011

(5)

v

ABSTRAK

Muhammad Iman Santosa, Rancang Bangun Sistem Informasi Transaksi Keuangan Saham (Studi Kasus : BPRS Harta Insan Karimah), di bawah bimbingan Bayu Waspodo, MM dan Nia Kumaladewi, MMSI.

Perbankan sebagai salah satu institusi pengelola keuangan masyarakat yang memerlukan informasi dengan cepat dan akurat. Kebutuhan dalam kegiatan perbankan yang memerlukan penggunaan suatu sistem informasi antara lain data transaksi harian, data pemegang saham, data deposito, data pinjaman nasabah, dan lain-lain. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah (BPRS HIKMAH) Ciledug saat ini, perhitungan pembagian dividen saham, pembuatan laporan bulanan dan laporan tahunan masih dilakukan secara manual sehingga masih sering terjadi kesalahan dan dibutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya. Selain itu dalam pencarian data juga mengalami kesulitan karena pencatatan data tersebut masih ditulis dalam buku besar. Hal ini juga dapat mengurangi kepercayaan pemegang saham. Dengan adanya sistem informasi transaksi keuangan saham ini, kekeliruan dalam penghitungan dividen saham, pembuatan laporan bulanan dan tahunan dapat dihindari sehingga kepercayan pemegang saham dapat lebih meningkat dan perusahaan tidak dirugikan. Metode pengembangan sistem dalam penelitian ini menggunakan System Development Life Cycle (SDLC) dengan model waterfall yang terdiri dari tahap perencanaan (planning) hingga tahap implementasi sistem (implementation). Alat perancangan yang digunakan adalah CASE Tools. Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem menggunakan VB.NET sebagai bahasa pemrograman, dan SQL Server sebagai database. Sistem informasi transaksi keuangan saham ini digunakan dalam penghitungan pembagian dividen saham, pembuatan laporan bulanan, pembuatan laporan tahunan dan pencarian data.

Kata kunci :

Sistem informasi keuangan, saham, SDLC

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Shalawat serta salam kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Peneliti ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu atas selesainya laporan skripsi ini, karena tanpa bantuan, petunjuk, bimbingan dan saran-saran mereka mungkin peneliti tidak akan dapat menyusun laporan ini, yaitu kepada :

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI selaku Ketua Program Studi dan Bapak Zainul Arham, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi. 3. Bapak Bayu Waspodo, MM selaku pembimbing I dan Ibu Nia Kumaladewi,

MMSI selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan tentang penulisan skripsi yang baik serta selalu meluangkan waktu untuk dapat bertukar pikiran dalam membantu menyelesaikan laporan skripsi ini.

(7)

vii

5. Bapak Ahmad Rifa’i (KaBag Funding), Bapak Jamal dan Ibu Dwi (Staf Bagian Saham) yang telah memberikan izin dan membantu dalam melaksanakan penelitian serta banyak memberikan masukan-masukan yang positif dan sangat bermanfaat bagi peneliti.

6. Semua teman-teman kelas C Sistem Informasi angkatan 2006, yang selalu mendukung materil dan non materil dalam penelitian ini.

Dalam penulisan laporan skripsi ini peneliti menyadari bahwa penulisan laporan ini masih belum mencapai kesempurnaan baik dari segi materi maupun dari segi penyajian, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran untuk membangun agar penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik lagi. Semoga dengan adanya laporan skripsi ini dapat berguna bagi pembaca dan memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkannya.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amien.

Jakarta, Juni 2011

Muhammad Iman Santosa

(8)

viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan Pembimbing . ... ii

Lembar Pengesahan Ujian . ... iii

Pernyataan . ... iv

Abstrak ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi ... viii

Daftar Gambar ... xv

Daftar Tabel ... xvi

Daftar Simbol ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penulisan ... 4

1.5 Manfaat Penulisan ... 4

1.6 Metode Penelitian ... 5

(9)

ix

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Pengertian Rancang Bangun ... 8

2.2 Konsep Dasar Sistem ... 8

2.2.1 Definisi Sistem ... 8

2.2.2 Karakteristik Sistem ... 9

2.2.3 Klasifikasi Sistem ... 12

2.3 Konsep Dasar Informasi ... 13

2.3.1 Definisi Informasi ... 13

2.3.2 Test Kebutuhan Informasi ... 14

2.3.3 Kualitas Informasi ... 14

2.3.4 Informasi dan Tingkat Manajemen ... 16

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 17

2.4.1 Definisi Sistem Informasi ... 17

2.4.2 Komponen Sistem Informasi ... 17

2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi Keuangan ... 18

2.5.1 Pengertian Sistem Informasi Keuangan ... 18

2.5.2 Model Sistem Informasi Keuangan ... 18

2.5.2.1 Susbsistem input dalam Sistem Informasi Keuangan ... 19

2.5.2.2 Susbsistem output dalam Sistem Informasi Keuangan ... 20

2.5.3 Pengertian Laporan Keuangan ... 23

(10)

x

2.6 Konsep Dasar Saham ... 25

2.6.1 Definisi Saham ... 25

2.6.2 Saham Syariah ... 26

2.6.2.1 Akad Musyarakah ... 27

2.6.2.2 Akad Mudharabah ... 29

2.6.3 Perhitungan Dividen Saham pada BPRS HIKMAH ... 30

2.7 Konsep Dasar Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) ... 32

2.7.1 Definisi BPRS ... 32

2.7.2 Tujuan Pendirian BPRS ... 32

2.7.3 Kegiatan Operasional BPRS ... 33

2.7.4 Manajemen dan Organisasi BPRS ... 35

2.8 Konsep Dasar Basis Data ... 35

2.8.1 Definisi Basis Data ... 35

2.8.2 Elemen Basis Data ... 36

2.8.3 Manfaat Basis Data ... 38

2.8.4 Database Management System (DBMS) ... 40

2.8.4.1 Fitur-Fitur DBMS ... 40

2.8.4.2 Keunggulan DBMS ... 41

2.8.4.3 Kelemahan DBMS ... 42

2.8.4.4 Komponen Lingkungan DBMS ... 43

(11)

xi

2.9 Konsep Dasar Visual Basic .NET ... 44

2.9.1 Sejarah Visual Basic ... 44

2.9.2 Visual Basic 2005 IDE ... 50

2.10 Metodologi Pengumpulan Data ... 52

2.10.1 Dokumenter ... 52

2.10.2 Pengamatan (Observasi) ... 52

2.10.3 Wawancara ... 54

2.11 Metodologi Pengembangan Sistem ... 55

2.11.1 Konsep Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi ... 55

2.11.2 Perangkat Pemodelan Perancangan Terstruktur ... 61

2.11.2.1 Flowchart ... 62

2.11.2.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 64

2.11.2.3 Kamus Data ... 67

2.11.2.4 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 68

2.11.2.5 Normalisasi ... 72

2.11.3 Kelebihan dan Kelemahan SDLC . ... 74

2.12 Spesifikasi Proses . ... 75

2.13 State Transition Diagram (STD) ... 75

2.14 Jaringan Komputer ... 76

2.14.1 Jaringan menurut Rentang Geografis ... 77

(12)

xii

2.15 Black-Box Testing ... 78

2.16 Studi Literatur Sejenis . ... 79

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 84

3.1 Metodologi Pengumpulan Data ... 84

3.1.1 Pengamatan (observasi) ... 84

3.1.2 Wawancara ... 85

3.1.3 Dokumenter ... 86

3.2 Metodologi Pengembangan Sistem ... 87

3.4 Kerangka Penelitian ... 90

BAB IV PEMBAHASAN ... 92

4.1 Tahap Perencanaan Sistem ... 92

4.1.1 Gambaran Umum BPRS Harta Insan Karimah ... 92

4.1.1.1 Sejarah Singkat BPRS Harta Insan Karimah ... 92

4.1.1.2 Visi, Misi dan Motto ... 93

4.1.1.3 Struktur Organisasi ... 94

4.1.1.4 Logo BPRS Harta Insan Karimah ... 94

4.1.2 Menyadari Masalah ... 95

4.1.3 Mendefinisikan Masalah ... 95

4.1.4 Menentukan Tujuan Masalah ... 95

4.1.5 Mendefinisikan Kendala Masalah ... 96

(13)

xiii

4.2 Tahap Analisa Sistem ... 98

4.2.1 Mendefinisikan Kebutuhan Informasi ... 98

4.2.2 Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem ... 98

4.2.3 Menyiapkan Usulan Rancangan Sistem ... 100

4.2.3.1 Proses Bisnis yang Berjalan . ... 100

4.2.3.2 Flowchart Sistem yang Berjalan ... 101

4.2.3.3 Proses Bisnis yang Diusulkan . ... 104

4.2.3.4 Flowchart Sistem yang Diusulkan ... 106

4.3 Tahap Rancangan Sistem ... 107

4.3.1 Membuat Rancangan yang Terinci ... 107

4.3.1.1 Perancangan Sistem Usulan ... 107

4.3.1.1.1 Data Flow Diagram (DFD) ... 107

4.3.1.1.2 Kamus Data ... 122

4.3.1.1.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 136

4.3.1.1.4 Normalisasi ... 137

4.3.1.2 Perancangan Antar Muka Sistem ... 153

4.3.1.2.1 Rancangan Struktur Menu ... 153

4.3.1.2.2 State Transition Diagram (STD) ... 155

4.3.1.2.3 Perancangan Antar Muka ... 159

4.3.1.3 Perancangan Jaringan . ... 161

(14)

xiv

4.4 Tahap Penerapan Sistem ... 163

4.4.1 Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Keras ... 163

4.4.2 Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Lunak ... 164

4.4.2.1 Menyiapkan Spesifikasi Perangkat Lunak ... 164

4.4.2.2 Melakukan Pengkodean Sistem Usulan ... 165

4.4.2.3 Menguji Aplikasi Sistem yang Telah Dibuat ... 165

BAB V PENUTUP ... 182

5.1 Kesimpulan ... 182

5.2 Saran ... 182

DAFTAR PUSTAKA . ... 184

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model sistem informasi keuangan ... 18

Gambar 2.2 Komponen –komponen yang menyusun lingkungan DBMS ... 44

Gambar 2.3 Tampilan utama visual basic 2005 ... 51

Gambar 3.1 Kerangka berpikir penelitian ... 91

Gambar 4.1 Struktur organisasi BPRS Harta Insan Karimah ... 94

Gambar 4.2 Logo BPRS Harta Insan Karimah ... 94

Gambar 4.3 Proses bisnis yang berjalan ... 100

Gambar 4.4 Flowchart sistem yang berjalan... 103

Gambar 4.5 Proses bisnis yang diusulkan ... 104

Gambar 4.6 Flowchart sistem yang diusulkan ... 106

Gambar 4.7 Diagram konteks ... 107

Gambar 4.16 ERD sistem usulan ... 136

Gambar 4.17 Struktur menu level akses “Administrator” ... 153

Gambar 4.18 Struktur menu level akses “Kabag Funding” ... 154

Gambar 4.19 Struktur menu level akses “Staff” ... 155

Gambar 4.20 STD level akses “Administrator” ... 156

Gambar 4.21 STD level akses “Kabag Funding” ... 157

Gambar 4.22 STD level akses “Staff” ... 158

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data hasil perhitungan asisten direktur dan staff . ... 31

Tabel 2.2 Data uji akurasi penghitungan asisten direktur . ... 31

Tabel 2.3 Data uji akurasi penghitungan staff . ... 31

Tabel 2.4 Daftar sejumlah DBMS terkenal ... 44

Tabel 2.5 Project template pada visual basic 2005 ... 51

Tabel 2.6 Tabel perbandingan literatur sejenis . ... 81

Tabel 4.1 Studi kelayakan sistem usulan ... 97

Tabel 4.2 Unnormalized form relasi pemegang saham dan users ... 137

Tabel 4.3 1 NF relasi pemegang saham dan users ... 137

Tabel 4.4 Tabel 2 NF pemegang saham pada relasi pemegang saham dan users ... 138

Tabel 4.5 Tabel 2 NF users pada relasi pemegang saham dan users ... 138

Tabel 4.6 Tabel Unnormalized form relasi saham dan users ... 138

Tabel 4.7 1 NF relasi saham dan users ... 139

Tabel 4.8 Tabel 2 NF saham pada relasi saham dan users ... 139

Tabel 4.9 Tabel 2 NF users pada relasi saham dan users ... 139

Tabel 4.10 Unnormalized form relasi dividen, saham dan users ... 140

Tabel 4.11 1 NF relasi dividen, saham dan users ... 140

Tabel 4.12 Tabel 2 NF dividen pada relasi dividen, saham dan users ... 141

Tabel 4.13 Tabel 2 NF users pada relasi dividen, saham dan users ... 141

Tabel 4.14 Tabel 2 NF saham pada relasi dividen, saham dan users ... 141

Tabel 4.15 Unnormalized form relasi tPembelian, users dan saham ... 142

Tabel 4.16 1 NF relasi tPembelian, users dan saham ... 142

Tabel 4.17 Tabel 2 NF tPembelian pada relasi tPembelian, users dan saham ... 143

Tabel 4.18 Tabel 2 NF users pada relasi tPembelian, users dan saham ... 143

Tabel 4.19 Tabel 2 NF saham pada relasi tPembelian, users dan saham ... 144

Tabel 4.20 Unnormalized form relasi tPenjualan,users dan saham . ... 144

Tabel 4.21 1 NF relasi tPenjualan, users dan saham . ... 145

Tabel 4.22 Tabel 2 NF tPenjualan pada relasi tPenjualan, users dan saham . ... 145

(17)

xvii

Tabel 4.24 Tabel 2 NF saham pada relasi tPenjualan, users dan saham . ... 146

Tabel 4.25 Tabel users . ... 147

Tabel 4.26 Tabel saham . ... 147

Tabel 4.27 Tabel pemegang_saham . ... 148

Tabel 4.28 Tabel tPembelian . ... 149

Tabel 4.29 Tabel tPenjualan . ... 150

Tabel 4.30 Tabel dividen . ... 152

Tabel 4.31 Konfigurasi sistem yang terbaik . ... 163

Tabel 4.32 Spesifikasi perangkat keras . ... 163

Tabel 4.33 Spesifikasi perangkat lunak . ... 164

Tabel 4.34 Hasil pengujian level akses “Administrator” . ... 165

Tabel 4.35 Hasil pengujian level akses “ Kabag Funding” ... 167

(18)

xviii

DAFTAR SIMBOL

Flowchart Flow Direction Symbol

(Ladjamudin, 2005)

No Simbol Keterangan

1. Simbol arus / flow, yaitu simbol

yang menyatakan jalannya arus suatu proses

2.

Simbol communication link, yaitu simbol yang menyatakan transmisi data dari satu lokasi ke lokasi lain

3. Simbol connector, yaitu simbol yang

berfungsi menyatakan sambungan dari proses ke proses lainnya dalam halaman yang sama

4. Simbol offline connector, yaitu

(19)

xix

Flowchart Processing Symbol

(Ladjamudin, 2005)

No Simbol Keterangan

1. Simbol Process, yaitu simbol yang

menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer.

2. Simbol Manual Operation, yaitu

simbol yang menunjukkan pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer

3. Simbol Decision yaitu simbol untuk

kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban / aksi

4. Simbol Predefined Process yaitu

simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat pengolahan di dalam

storage

5. Simbol Terminal yaitu simbol untuk

(20)

xx

6. Simbol Off-line Storage yaitu simbol

yang menunjukkan bahwa data di dalam simbol ini akan disimpan

7. Simbol Manual Input yaitu simbol

untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard

8. Simbol Keying Operation yaitu

simbol operasi dengan menggunakan mesin yang mempunyai keyboard

Flowchart Input / Output Symbol

(Ladjamudin, 2005)

No Simbol Keterangan

1. Simbol input / output , menyatakan

proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya

2. Simbol magnetig-tape unit yaitu

simbol yang menyatakan input

berasal pita magnetic atau output

(21)

xxi

3. Simbol punched card yaitu Simbol

yang menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu.

4. Simbol disk and on-line storage yaitu

Simbol untuk menyatakan input

berasal dari disk atau output disimpan ke disk

5. Simbol display yaitu simbol yang

menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer, dan sebagainya

6. Simbol transmittal tape yaitu simbol

untuk menyatakan input berasal dari mesin jumlah/hitung

7. Simbol dokumen yaitu simbol yang

menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau

(22)

xxii

Elemen Dasar DFD (Data Flow Diagram) (Ladjamudin, 2005)

No Simbol Keterangan

1. Kesatuan luar (external entity)

2. Arus data (data flow)

3. Proses (process)

4. Simpanan data (data store)

Notasi – Notasi Kamus Data (Kendall dan Kendall, 2003)

No Simbol Keterangan

1.

=

Tanda sama dengan artinya “terdiri dari”

2.

+

Tanda plus artinya “dan”

3.

{ }

Menunjukkan elemen – elemen

(23)

xxiii

berulang atau tabel – tabel. 4.

[ ]

Menunjukkan salah satu dari dua situasi tertentu. Satu elemen bisa ada sedangkan elemen lainnya juga ada tetapi tidak bisa kedua-duanya ada secara bersamaan

5.

( )

Menunjukkan suatu elemen yang bersifat pilihan, elemen yang bersifat pilihan bisa dikosongkan pada layar masukan

Simbol ERD (Ladjamudin, 2005)

No. Simbol Keterangan

1. Himpunan entitas

2. Atribut sebagai

key

3. Himpunan relasi

(24)

xxiv

5. Unary

relationship

6. Binary

relationship

7. Ternary

relationship

Simbol STD (State Transition Diagram) (Munawar, 2005)

No. Simbol Keterangan

State chart diagram, simbol segi empat yang setiap pojoknya dibuat rounded. Titik awalnya lingkaran solid yang diarsir dan diakhiri dengan mata.

(25)

xxv

(26)

1 1.1 Latar Belakang

Sumber daya keuangan merupakan bagian yang penting di dalam organisasi. Semua elemen organisasi mempunyai kepentingan terhadap sumber daya keuangan tersebut. Dalam hal ini, semua manajer di dalam organisasi memiliki tanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan organisasi. Tidak hanya manajer saja yang berkepentingan dengan keuangan tersebut, pihak-pihak lain seperti pemegang saham, pemasok, dan pemerintah juga sangat membutuhkan informasi mengenai keuangan yang ada di dalam perusahaan. Oleh karena itu, sumber daya keuangan harus dikelola dengan baik agar dapat menghasilkan informasi yang berkualitas mendukung manajerial dalam mengambil keputusan (Mulyanto, 2009).

Perkembangan teknologi informasi memberikan peran komputer yang semula lebih ditekankan sebagai mesin penghitung (calculating machine), saat ini telah berkembang sebagai mesin yang dapat membantu berbagai kegiatan manusia. Kemampuan komputer semakin canggih dalam mengolah data yang berasal dari suara, gambar, teks, grafik, bahkan video menjadi informasi yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan operasional dan manajerial, dalam pengambilan keputusan (Supriyanto, 2005).

(27)

data pemegang saham, data deposito nasabah, data pinjaman nasabah, dll adalah merupakan kegiatan yang memerlukan penggunaan suatu sistem informasi agar informasi yang diperoleh dapat lebih cepat dan akurat. Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah (BPRS HIKMAH) Ciledug saat ini, perhitungan pembagian dividen saham, pembuatan laporan bulanan dan laporan tahunan masih dilakukan secara manual sehingga masih sering terjadi kesalahan dan dibutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya. Selain itu dalam pencarian data juga mengalami kesulitan karena pencatatan data tersebut masih ditulis dalam buku. Hal ini dapat dapat mengurangi kepercayaan pemegang saham dan menyebabkan kinerja para karyawan menjadi kurang efektif.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menganggap perlu adanya pengembangan suatu sistem informasi transaksi keuangan saham pada BPRS HIKMAH Ciledug untuk mengatasi masalah yang ada sekarang ini. Sistem ini hanya bersifat intern, yang berarti pengguna sistem ini hanya untuk karyawan bank saja dalam melakukan tugasnya. Dengan alasan - alasan tersebut di atas, maka peneliti menyusun skripsi dengan judul “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TRANSAKSI KEUANGAN SAHAM (STUDI KASUS : BPRS HARTA INSAN KARIMAH)”.

1.2 Rumusan Masalah

(28)

Kekeliruan dalam penghitungan dividen saham, pembuatan laporan bulanan dan tahunan dapat dihindari sehingga kepercayan pemegang saham dapat lebih meningkat dan perusahaan tidak dirugikan. Dari hal tersebut diatas, maka permasalahan yang dihadapi dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat sistem informasi transaksi keuangan saham yang dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kekeliruan dalam penghitungan pembagian dividen saham ?

2. Bagaimana membuat sistem informasi transaksi keuangan saham yang dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kekeliruan dalam pembuatan laporan bulanan dan laporan tahunan pada BPRS HIKMAH Ciledug?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam skripsi yang akan peneliti buat ini mencakup : 1. Peneliti hanya membahas perhitungan pembagian dividen saham,

penginputan transaksi jual/beli saham, pembuatan laporan bulanan dan pembuatan laporan tahunan.

2. Sistem informasi transaksi keuangan saham ini dibuat untuk diimplementasikan pada jaringan LAN saja karena data-data pada sistem ini hanya digunakan untuk kepentingan internal perusahaan saja.

3. Program aplikasi dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic .NET (Vb.NET) dan SQL Server 2005 sebagai database-nya. 4. Tahapan dalam pengembangan sistem dibuat hanya sampai tahap

(29)

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan peneliti dalam penelitian ini yaitu:

1. Memberikan kemudahan bagi karyawan BPRS HIKMAH Ciledug dalam melaksanakan tugasnya sehingga lebih efektif.

2. Mengurangi kekeliruan dalam perhitungan pembagian dividen saham, pembuatan laporan bulanan, dan pembuatan laporan tahunan sehingga meningkatkan kepercayaan pemegang saham pada BPRS HIKMAH Ciledug dan perusahaan tidak dirugikan.

1.5 Manfaat Penulisan 1. Bagi Peneliti:

a. Mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang diperoleh selama kuliah dan mampu menerapkannya pada dunia kerja.

b. Mampu membuat rancang bangun sistem informasi transaksi keuangan saham pada bank dan menyusun laporannya secara baik dan sistematis.

c. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1), Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bagi Perusahaan :

(30)

dan pembuatan laporan tahunan sehingga kinerja karyawan mejadi lebih efektif dan perusahaan tidak dirugikan.

3. Bagi Fakultas :

a. Dokumentasi karya ilmiah mahasiswa dalam bentuk laporan skripsi maupun software.

b. Referensi penulisan karya ilmiah dalam bentuk laporan skripsi bagi mahasiswa yang sedang mengambil skripsi.

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan peneliti dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Metodologi pengumpulan data a. Dokumenter.

Dokumenter adalah catatan tertulis berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu. Bahkan literatur- literatur yang relevan dimasukkan kedalam kategori dokumen yang mendukung penelitian sebagai sumber informasi (Gulo, 2010).

b. Pengamatan (Observasi).

Merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya (Jogiyanto, 2008). c. Wawancara.

(31)

dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media kata secara verbal. (Gulo, 2010)

2. Metodologi Pengembangan Sistem.

Dalam pembuatan sistem informasi transaksi keuangan saham ini, peneliti menggunakan metodologi pengembangan sistem SDLC (System Development Life Cycle) dengan model waterfall, yang meliputi beberapa tahapan diantaranya (McLeod, 2004) :

 Tahap perencanaan sistem

 Tahap analisis sistem

 Tahap rancangan sistem

 Tahap penerapan sistem

 Tahap penggunaan sistem

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami skripsi ini, maka peneliti menyusun penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

(32)

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas berbagai konsep dan dasar-dasar teori yang menunjang dalam kaitan dengan topik rancang bangun sistem informasi transaksi keuangan saham pada BPRS Harta Insan Karimah Ciledug.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian ini diuraikan tentang langkah-langkah pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumenter. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan SDLC model waterfall.

BAB IV : PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai langkah-langkah dalam pembuatan sistem informasi transaksi keuangan saham pada BPRS Harta Insan Karimah Ciledug.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari apa yang sudah diterangkan pada bab-bab sebelumnya, dan juga berisi saran-saran perbaikan yang berhubungan

(33)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Rancang Bangun

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata rancang berarti mengatur segala sesuatu sebelum bertindak mengerjakan atau melakukan sesuatu untuk merencanakan. Sedangkan kata bangun berarti bentuk, cara menyusun atau susunan yang merupakan suatu wujud, struktur (Departemen Pendidikan Nasional, 2001).

Rancang bangun berarti mendesain bangunan yang akan dibuat (Departemen Pendidikan Nasional, 2001).

2.2 Konsep Dasar Sistem 2.2.1 Definisi Sistem

Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Teori sistem secara umum pertama kali diuraikan oleh Kenneth Boulding yang menekankan pentingnya perhatian terhadap setiap bagian yang membentuk sebuah sistem.

(34)

Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Sutabri,2005). Sistem sendiri memiliki 3 unsur komponen yang terkait, yaitu :

1. Input, yaitu semua masukkan elemen-elemen yang ditangkap dan dikumpulkan untuk kemudian diolah menjadi suatu keluaran, misalnya

user memasukkan data saham.

2. Process adalah suatu peristiwa yang merubah suatu input menjadi output

yang berarti user menggunakan menu-menu yang tersedia untuk mengolah data-data keuangan.

3. Output merupakan hasil akhir dari suatu process perubahan, contohnya saja user di BPRS Harta Insan Karimah (HIKMAH) menggunakan aplikasi untuk mencetak laporan bulanan.

Jadi dapat disimpulkan sistem adalah sekumpulan elemen yang terintegrasi satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan.

2.2.2 Karakteristik Sistem

(35)

1. Komponen Sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem (boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (environment)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (interface)

(36)

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

7. Pengolah Sistem (proses)

(37)

8. Sasaran Sistem (objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.2.3 Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya (Sutabri, 2005) :

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain-lain.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

(38)

mesin, yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem deterministik dan sistem probabilistik

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan mengasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

2.3 Konsep Dasar Informasi 2.3.1 Definisi Informasi

(39)

Informasi adalah data yang telah diatur sehingga memiliki makna dan nilai bagi penerimanya (Turban, Rainer, dan Potter, 2006).

Menurut Davis informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang (Mulyanto, 2009).

Jadi dapat disimpulkan informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti sehingga memiliki makna dan nilai bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang.

2.3.2 Test Kebutuhan Informasi

Terdapat empat test untuk menjelaskan sebuah pesan yang spesifik dalam informasi, yakni sebagai berikut (Ladjamudin, 2005) :

1. Kepada siapa (pembuat keputusan) informasi ditujukan. 2. Untuk kebutuhan spesifik apa informasi ditujukan.

3. Sejauh mana informasi dapat digunakan untuk mendeteksi dan memecahkan masalah.

4. Sejauh mana (kapan) tingkat pembuatan keputusan.

2.3.3 Kualitas Informasi

Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh enam hal sebagai berikut (Ladjamudin, 2005) :

(40)

kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukkan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja.

2. Akurat (accuracy), suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan (completeness), seluruh pesan telah benar atau sesuai (correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem yang diinginkan oleh user (security). 3. Tepat Waktu (timeliness), yaitu berbagai proses dapat diselesaikan dengan

tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

4. Ekonomis (economy), informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.

5. Efisien (efficiency), informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana (tidak berbelit-belit, tidak juga puitis, bahkan romantis), namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya.

(41)

dikategorikan sebagai reliability, karena program komputer akan memberikan output sesuai dengan input yang diberikan, dan outputnya tidak pernah dipengaruhi oleh iming-iming jabatan, ataupun setumpuk nilai rupiah.

2.3.4 Informasi dan Tingkat Manajemen

Berdasarkan tingkatan manajemen, informasi dapat dikelompokkan berdasarkan penggunanya, yakni sebagai berikut (Ladjamudin, 2005) :

1. Informasi Strategis

Digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi eksternal (tindakan pesaing, langganan), rencana perluasan perusahaan dan sebagainya.

2. Informasi Taktis

Digunakan untuk mengambil keputusan jangka menengah, mencakup informasi trend penjualan yang dapat dipakai untuk menyusun rencana-rencana penjualan.

3. Informasi Teknis

Digunakan untuk keperluan operasional sehari-hari, informasi persediaan stok, retur penjualan dan laporan kas harian.

(42)

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.4.1 Definisi Sistem Informasi

Menurut Hall sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai (Kadir, 2003).

Sistem informasi adalah proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu (Turban, Rainer, dan Potter, 2006).

Jadi dapat disimpulkan sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi kepada pemakai.

2.4.2 Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti (Kadir, 2003) :

1. Perangkat keras (hardware) : mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

2. Perangkat lunak (software) atau program : sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

3. Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

(43)

5. Basis data (database) : sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

6. Jaringan komputer dan komunikasi data : sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi Keuangan 2.5.1 Pengertian Sistem Informasi Keuangan

Sistem informasi keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan (McLeod dan Schell, 2004). Informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan khusus, laporan periodik, hasil dari simulasi matematika, saran dari sistem pakar, dan komunikasi elektronik.

2.5.2 Model Sistem Informasi Keuangan

Model sistem informasi keuangan digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Model Sistem Informasi Keuangan (Kadir, 2003)

Subsistem Input Subsistem Output

Subsist em int elijen keuangan

Subsist em pem rosesan t ransaksi Subsist em audit

int ernal Basis dat a

Subsist em peram alan dan perencanaan keuangan

Subsist em

(44)

2.5.2.1 Subsistem Input dalam Sistem Informasi Keuangan

Subsistem input dalam sistem informasi keuangan terdiri dari (Kadir, 2003) :

1. Subsistem intelijen keuangan

Karena fungsi keuangan mengendalikan arus uang melalui perusahaan, informasi diperlukan untuk mempercepat arusnya. Subsistem intelijen keuangan berfungsi untuk mengidentifikasi sumber-sumber keuangan eksternal (para pemegang saham dan masyarakat keuangan) yang dapat menyuntikkan tambahan dana bagi perusahaan.

2. Subsistem audit internal

Audit internal dimasukkan sebagai susbsitem input dari sistem informasi keuangan karena kemampuannya untuk mengevaluasi dan mempengaruhi operasi perusahaan secara independen dari sudut pandang keuangan. Ada empat jenis dasar kegiatan audit internal yaitu (McLeod dan Schell, 2004):

a. Audit keuangan, dilakukan untuk menguji akurasi catatan perusahaan.

b. Audit operasionnal, dilakukan bukan untuk menguji akurasi catatan tetapi untuk memeriksa efektivitas prosedur.

(45)

nama pada daftar gaji mewakili pegawai yang sebenarnya dan bukan sekedar daftar fiktif.

d. Rancangan sistem pengendalian internal, dalam audit operasional dan audit kesesuaian, auditor internal mempelajari sistem yang ada. Namun, auditor seharusnya tidak menunggu sampai sistem diterapkan untuk melaksanakan pengaruhnya. Auditor internal seharusnya berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem. 3. Subsistem pemrosesan transaksi

Merupakan catatan dari setiap transaksi, menjelaskan apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat, dan berapa banyak uang yang terlibat. Data ini dianalisis untuk memenuhi sebagian kebutuhan informasi manajemen.

2.5.2.2 Subsistem Output dalam Sistem Informasi Keuangan

Subsistem output dalam sistem informasi keuangan terdiri dari (Kadir, 2003) :

1. Sistem Manajemen Dana

(46)

yang digunakan untuk melakukan analisis tersebut dinamakan model arus kas (cash flow model) (Mulyanto, 2009).

2. Sistem Penganggaran Keuangan

Penganggaran keuangan dilakukan dengan mengevaluasi tingkat keuntungan serta dampak keuntungan dari dana yang dikeluarkan. Anggaran-anggaran yang diusulkan kemudian di analisis dengan mengambil data historis yang tersedia. Dalam melakukan penganggaran, terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan anggaran perusahaan, yaitu (Mulyanto, 2009) :

a) Pendekatan Top-Down

Dalam pendekatan ini, eksekutif perusahaan menentukan anggaran-anggaran yang ada di dalam perusahaan, kemudian anggaran-anggaran tersebut di tekankan pada tingkat-tingkat manajemen di bawahnya. Pendekatan ini biasanya diambil karena eksekutif perusahaan dianggap lebih memahami tujuan-tujuan jangka panjang perusahaan, sehingga perusahaan akan lebih mudah dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut.

(47)

kegiatan-kegiatan operasional tidak dapat diselesaikan dengan maksimal.

b) Pendekatan Bottom-Up

Dalam pendekatan ini, proses penganggaran dimulai dari tingkat manajemen paling bawah kemudian diajukan kepada level organisasi di atasnya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa pada tingkat bawah lebih memahami kegiatan yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Pada pendekatan bottom-up sering terjadi ketidakseimbangan antara anggaran yang dianggarkan dengan hasil kerja operasionalnya. Manajemen yang lebih rendah biasanya akan meminta dana yang lebih besar untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya. Selain itu, pada pendekatan ini juga sering terjadi kecurigaan oleh eksekutif perusahaan terhadap manajemen dibawahnya yang meminta jumlah anggaran yang tidak realistis.

c) Pendekatan Partisipasi

(48)

muncul pada pendekatan top-down dan pendekatan bottom-down.

3. Sistem Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan merupakan kegiatan di dalam organisasi dengan membuat perkiraan kinerja keuangan dan kebutuhan keuangan. Perkiraan ini dilakukan dengan mengevaluasi kinerja keuangan yang ada pada saat ini dan melakukan perkiraan kinerja keuangan yang akan datang. Dalam melakukan perkiraan keuangan, suatu organisasi harus memperkirakan kinerja dan keburuhan dalan jangka pendek dan jangka panjang.

2.5.3 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan sarana pengomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak diluar perusahaan. Laporan yang sering disajikan adalah neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas, laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham (keisho,weygandt,warfield,2007).

Unsur-unsur dalam laporan keuangan :

1. Aktiva : Manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa depan, yang diperoleh atau dikendalikan oleh sebuah entitas sebagai hasil dari transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian masa lalu.

(49)

depan, yang timbul berjalan sebuah entitas tertentu.

3. Ekuitas : Kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas, setelah dikurangi dengan kewajibannya.

4. Laba : Perubahan ekuitas (aktiva bersih) sebuah entitas selama suatu periode yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian lain yang bukan bersumber dari pemilik.

5. Pendapatan : Arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah entitas selama suatu periode.

6. Beban : Arus keluar atau penggunaan lainnya atas aktiva sebuah entitas selama suatu periode.

7. Keuntungan : Kenaikan ekuitas sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh transaksi atau insidential dan dari semua transaksi serta kejadian lainnya.

8. Kerugian : Penurunan ekuitas sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh transaksi atau insidential dan dari semua transaksi serta kejadian lainnya.

2.5.4 Pengertian Laporan Arus Kas

(50)

umumnya mengadakan pengawasan yang ketat terhadap kas, karena sifatnya yang mudah dipindah tangankan dan tidak mempunyai tanda bukti pemilikan, untuk menghindari penggelapan kas setiap lembaga atau perusahaan perlu mengadakan sistem kontrol yang baik terhadap kas. Untuk itu perlu adanya pencatatan transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas dan pembuatan laporan arus kas yang baik, agar nantinya tidak terdapat kesalahan dalam rekapitulasi keuangan.

Ibarat darah, uang merupakan hal pokok dalam lembaga apapun, sedangkan ibarat saluran darah, sistem keuangan memegang peran amat penting pada lembaga atau organisasi manapun, tanpa saluran nadi darah tidak berfungsi malah akan menimbulkan berbagai gangguan yang fatal sifatnya, tanpa sistem keuangan yang memadai, akan timbul berbagai persoalan di organisasi.

2.6 Konsep Dasar Saham 2.6.1 Definisi Saham

Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda penyertaan modal pada perusahaan yang menerbitkan saham tersebut (Machmud dan Rukmana, 2010).

Dalam Keppres RI No. 60 Tahun 1988 tentang pasar modal, saham didefinisikan sebagai surat berharga yang merupakan tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas sebagaimana diatur dalam KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang).

(51)

saham merupakan pemilik perusahaan. Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasaannya di perusahaan tersebut.

Jadi dapat disimpulkan saham adalah surat berharga tanda penyertaan modal pada perusahaan sebagaimana diatur dalam KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang). Saham bukan fakta yang berdiri sendiri, namun terkait pasar modal sebagai tempat perdagangannya dan juga terkait perusahaan publik (Perseroan Terbatas atau PT) sebagai pihak yang menerbitkannya.

2.6.2 Saham Syariah

Saham syariah adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan yang diterbitkan oleh emiten yang kegiatan usaha maupun cara pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah (Soemitra, 2009).

(52)

Pada BPRS Harta Insan Karimah pemegang saham perseroan adalah Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Fakultas Ekonomi Gajah Mada (HMI FE UGM) Yogyakarta. Sampai tanggal 31 Mei 2010, jumlah pemegang saham sebanyak 225 orang dengan jumlah saham yang tersebar (tidak ada pemegang saham pengendali). Kekeluargaan dan silaturahmi adalah niat dan tekad awal para pemegang saham ketika mendirikan Perseroan, yang sampai saat ini tetap terbina dengan baik.

2.6.2.1 Akad Musyarakah

2.6.2.1.1 Definisi Musyarakah

Menurut Sayyid Sabiq yang dikutip dari Fiqih Sunah, hal 294 musyarakah

adalah akad antara dua orang berserikat pada pokok harta (modal) dan keuntungan (Muslich, 2007).

Menurut Muhammad Nijatullah Siddiq musyarakah adalah suatu bentuk

partnership atau kerja sama ekonomi dan bisnis antara dua orang atau lebih yang terikat atau tidak dalam suatu perjanjian untuk kerja bersama secara kolektif untuk melakukan kegiatan bisnis atau proyek pekerjaan yang dilakukan secara bersama dimana hasil dan resiko yang diperoleh dibagi, dinikmati, dan ditanggung bersama diantara pihak yang bekerja sama tersebut sesuai dengan kesepakatan perjanjian atau kebiasaan yang dibuat sebelumnya (Muslich, 2007).

(53)

pembagian hasil dan resiko kerugian menurut nisbah yang disepakati bersama di antara mereka.

2.6.2.1.2 Jenis-Jenis Musyarakah

Musyarakah dapat dikelompokkan menjadi (Muslich, 2007):

1. Musyarakah Al-Milk

Musyarakah Al-Milk (Non Contractual Partnership) yaitu kerja sama dalam kepemilikan atas suatu usaha dengan cara bersepakat untuk sharing daana atau modal sebagai tanda bukti memilki usaha tersebut tanpa didahului dengan kontrak kerja sama formal antara pihak yang kerja sama 2. Musyarakah Al-Uqud

(54)

2.6.2.2 Akad Mudharabah

2.6.2.2.1 Definisi Mudharabah

Menurut Ibn Abidin, Al Dasuqi, dan Al Bahuti dalam kitabnya masing-masing sesuai dengan definisi asli dari para mazhab mereka menyatakan bahwa : “menurut mazhab Hanafi mudharabah adalah suatu perjanjian untuk berkongsi di dalam keuntungan dengan modal daari salah satu pihak dan kerja (usaha) dari pihak lain” (Muslich, 2007).

Menurut mazhab Maliki mudharabah adalah penyerahan uang dimuka oleh pemilik modal dalam jumlah uang yang ditentukan kepada seseorang yang akan menjalankan usaha dengan uang itu dengan imbalan sebagian dari keuntungannya. Menurut mazhab Syafi’i mudharabah adalah pemilik modal menyerahkan sejumlah uang kepada pengusaha untuk dijalankan dalam suatu usaha dagang dengan keuntungan menjadi milik bersama antara keduanya.

Menurut mazhab Hambali mudharabah adalah penyerahan suatu barang atau sejenisnya dalam jumlah yang jelas dan tertentu kepada orang yang mengusahakannya dengan mendapatkan bagian tertentu dari bagiannya.

2.6.2.2.2 Jenis-Jenis Mudharabah

Mudharabah di bagi menjadi dua, yaitu (Muslich, 2007) :

(55)

2. Mudharabah Muqayyadah, yaitu penyelenggara usaha adalah hanya mengikuti syarat-syarat yang ditetapkan oleh pemilik modal.

2.6.3 Perhitungan Dividen Saham Pada BPRS HIKMAH

Pada BPRS Harta Insan Karimah perhitungan dividen per lembar saham adalah sebagai berikut :

Laba setelah zakat dan pajak

= dividen per lembar saham Total lembar saham

Porsi pembagian dividen dalam setahun adalah sebagai berikut (Ibu Dwi, staff bagian saham BPRS Harta Insan Karimah) :

a. Bulan Januari – Juni = 100 % b. Bulan Juli – September = 75 % c. Bulan Oktober – Desember = 25 % d. Tahun sebelumnya = 100 %

Setelah dividen per lembar saham diketahui kemudian staff bagian saham akan menghitung pembagian dividen untuk para pemegang saham. Berikut ini penghitungannya (Ibu Dwi, staff bagian saham BPRS Harta Insan Karimah) :

Dividen bruto = Jumlah lembar saham x dividen per lembar saham x porsi pembagian dividen

Dividen netto = dividen bruto – (dividen bruto x pajak penghasilan)

(56)

Data hasil perhitungan asisten direktur dan staff dalam menghitung pembagian dividen saham adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Data Hasil Perhitungan Asisten Direktur dan Staff

No 3 112500,10 112500 112500,60 112500,10 (Walpole, 2000)

Uji akurasi penghitungan pembagian dividen saham : a. Asisten direktur :

Tabel 2.2 Data Uji Akurasi Penghitungan Asisten Direktur

No pembagian

dividen

Hasil asisten direktur d (a-b)

Tabel 2.3 Data Uji Akurasi Penghitungan Staff

(57)

- ΣDs2 dari staff harus lebih besar dari Σds2 dari staff, jika tidak berarti telah salah hitung

- Berdasarkan tanda (+) pada D, maka:

o Bila tanda + lebih dari separuh maka pengukur cenderung mengukur selalu lebih besar

o Bila tanda + lebih kecil dari separuh maka pengukur cenderung mengukur lebih kecil

o Bila tanda (+) dan tanda (-) jumlahnya sama, maka pengukur cendering melakukan kesalahan mengukur lebih besar sama dengan kesalahan mengkur lebih kecil.

2.7 Konsep Dasar Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) 2.7.1 Definisi BPRS

Menurut UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Muhammad, 2008).

2.7.2 Tujuan Pendirian BPRS

Tujuan yang dikehendaki dengan pendirian BPRS adalah (Muhammad, 2008) :

(58)

b) Menambah lapangan kerja terutama di tingkat Kecamatan, sehingga mengurangi arus urbanisasi.

c) Membina semangat Ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan ekonomi dalam rangkameningkatkan pendapatan per kapita menuju kualitas hidup yang memadai.

Untuk mencapai tujuan operasionalisasi BPRS tersebut diperlukan strategi operasional sebagai berikut :

a) BPRS tidak bersifat menunggu terhadap datangnya permintaan fasilitas, melainkan bersifat aktif dengan melakukan sosialisasi/penelitian kepada usaha-usaha yang berskala kecil yang perlu diberi tambahan modal, sehingga memiliki prospek bisnis yang baik.

b) BPRS memiliki jenis usaha yang perputaran uangnya bersifat jangka pendek dengan mengutamakan usaha skala menengah dan kecil.

c) BPRS mengkaji pangsa pasar, tingkat kejenuhan serta tingkat kompetitif produk yang akan diberikan dalam bentuk pembiayaan.

2.7.3 Kegiatan Operasional BPRS

Untuk melangsungkan kegiatannya sehari-hari, BPRS memiliki beberapa usaha diantaranya sebagai berikut (Muhammad, 2008) :

a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakannya dengan itu.

(59)

c) Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. d) Menempatkan dananya dalam Sertifikat Bank Indonesia, deposito

berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain.

Kegiatan operasional BPRS dipertegas dengan ketentuan Pasal 27 SK DIR.BI 32/36/1999, sebagai berikut (Muhammad, 2008) :

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang meliputi: a) Tabungan berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah

b) Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah

c) Bentuk lain yang menggunakan prinsip wadiah dan mudharabah

2. Melakukan transaksi penyaluran dana melalui :

a) Transaksi jual beli menggunakan prinsip murabahah, istishna, dan

salam.

b) Transaksi sewa (beli) menggunakan prinsip ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik.

c) Pembiayaan dengan pola bagi hasil menggunakan prinsip

musyarakah dan mudharabah.

d) Layanan jasa lain yang berdasarkan prinsip : rahn dan qardh. 3. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan BPRS sepanjang disetujui

(60)

2.7.4 Manajemen dan Organisasi BPRS

Menurut ketentuan Pasal 19 SK DIR BI 32/36/1999, kepengurusan BPRS terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi. Selain itu suatu BPRS wajib pula memiliki Dewan Pengawas Syariah yang berfungsi mengawasi kegiatan BPRS. Jumlah anggota Dewan Komisaris BPRS harus sekurang-kurangnya 1 (satu) orang. Sedangkan direksi BPRS sekurang-kurangnya harus berjumlah 2 (dua) orang (Muhammad, 2008).

Anggota direksi dilarang mempunyai hubungan keluarga dengan :

a) Anggota direksi lainnya dalam hubungan sebagai orang tua, termasuk mertua, anak termasuk menantu, saudara kandung termasuk ipar, dan suami atau istri.

b) Dewan Komisaris dalam hubungan sebagai orang tua, anak, dan suami atau istri.

2.8 Konsep Dasar Basis Data 2.8.1 Definisi Basis Data

Basis data atau database adalah sekumpulan objek di dalam sistem yang berfungsi menyimpan data (Budiharto, 2006).

(61)

2.8.2 Elemen Basis Data

Adapun elemen-elemen sistem manajemen basis data adalah sebagai berikut (kusrini dan Koniyo, 2007):

1. Database

Database adalah sekumpulan dari item data yang saling berhubungan satu sama lain, yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer, dan harus menggunakan software

untuk melakukan manipulasi tertentu. 2. File

File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen dan atribut yang sama, namun valuenya berbeda. Database dibentuk dari kumpulan file. File di dalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan ke dalam beberapa tipe, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. File Induk (Master File)

1. File induk acuan (reference master file) adalah file induk yang

recordnya relatif statis, jarang berubah nilainya. Misalnya file

daftar gaji dan file mata pelajaran.

2. File induk dinamik (dynamic master file) adalah file induk yang nilai record-recordnya sering berubah atau sering dimutakhirkan (update) sebagai hasil dari suatu transaksi. Misalnya file induk data barang, yang setiap saat harus

(62)

b. File Transaksi (Transaction File)

File ini bisa disebut input file, digunakan untuk merekam data hasil transaksi yang terjadi. Misalnya file penjualan yang berisi data hasil transaksi penjualan.

c. File Laporan (Report File)

File ini bisa disebut output file, yaitu yang berisi informasi yang akan ditampilkan.

d. File Sejarah (History File)

File ini bisa disebut file arsip (archival file), merupakan file yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi tetapi masih disimpan sebagai arsip.

e. File Pelindung (Backup File)

File ini merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di dalam

database pada suatu saat tertentu. File ini digunakan sebagai pelindung atau cadangan bila file database yang aktif mengalami kerusakan atau hilang.

3. Record

Record adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan yang

(63)

4. Field

Field adalah bagian tertentu dari data dalam record yang mewakili satu entitas. Misalnya, file anggota dapat dilihat dari fieldnya, seperti kode anggota, nama dan lain-lain.

5. Data Value

Data value adalah data aktual atau informasi yang disampaikan pada setiap data elemen atau field data, misalnya field nama anggota memiliki data value

Susi, Widi, dan sebagainya. 6. Entity

Entity (entitas) adalah objek riil yang dapat dibedakan satu sama lain dan tidak saling bergantung. Misal, pada bidang sirkulasi, entitasnya adalah anggota dan buku.

7. Query

Query merupakan perintah yang dirancang untuk memanggil kelompok record

tertentu dari satu file atau lebih untuk melakukan operasi pada file. 8. View

View adalah data yang terdiri atas sejumlah record yang diproses dalam urutan penampilan.

2.8.3 Manfaat Basis Data

(64)

1. Mengatasi kerangkapan (redundancy) data. Penyimpanan data yang sama pada beberapa tempat selain dapat menyulitkan pemakai tentang aktualisasi data juga memboroskan tempat penyimpanan, maka basis data akan mendeteksi dan menghindari jika terjadi kerangkapan data.

2. Menghindari terjadinya inkonsistensi data. Akibat lain jika terjadi kerangkapan data, maka jika terjadi perubahan pada data yang satu sedangkan yang lain tidak dirubah akan terjadi ketidakkonsistenan data.

3. Mengatasi kesulitan dalam mengakses data. Memudahkan jika suatu saat akan diambil atau dicetak data yang memiliki kriteria tertentu.

4. Menyusun format yang standar dari sebuah data. Data yang sama pada file yang berbeda harus memiliki format data berupa tipe dan jangkauannya harus sama. Ketidaksamaan format data akan mengakibatkan sulitnya pengaksesan data yang lain. 5. Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user) sebuah

database bisa dimanfaatkan sekaligus secara bersama oleh banyak pengguna (multiuser).

6. Melakukan perlindungan dan pengamanan data (datasecurity). Setiap data hanya bisa diakses atau dimanipulasi oleh pihak yang diberi otoritas dengan memberikan login dan password

(65)

7. Menyusun integritas dan independensi data. Basis data merupakan data kompleks yang bisa diintegrasikan, sehingga kita bisa memanipulasi untuk mendapatkan berbagai bentuk lembar kerja dan laporan yang kita inginkan.

2.8.4 Database Management System (DBMS)

Database Management System (DBMS) adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien (Kadir, 2003). DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasi berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda.

2.8.4.1 Fitur-Fitur DBMS

Umumnya DBMS menyediakan fitur-fitur sebagai berikut (Kadir, 2003) : 1. Independensi data-program

Karena basis data ditangani oleh DBMS, program dapat ditulis sehingga tidak tergantung pada struktur data dalam basis data. Dengan kata lain, program tidak akan terpengaruh sekiranya bentuk fisik data diubah.

2. Keamanan

(66)

3. Integritas

Hal ini ditujukan untuk menjaga agar data selalu dalam keadaan yang valid dan konsisten.

4. Konkurensi

Konkurensi memungkinkan data dapat diakses oleh banyak pemakai tanpa menimbulkan masalah.

5. Pemulihan (recovery)

DBMS menyediakan mekanisme untuk mengembalikan basis data ke keadaan semula yang konsisten sekiranya terjadi gangguan perangkat keras atau kegagalan perangkat lunak.

6. Katalog sistem

Katalog sistem adalah deskripsi tentang data yang terkandung dalam basis data yang dapat diakses oleh pemakai.

7. Perangkat produktivitas

Untuk menyediakan kemudahan bagi pemakai dan meningkatkan produktivitas, DBMS menyediakan sejumlah perangkat produktivitas seperti pembangkit query dan pembangkit laporan.

2.8.4.2 Keunggulan DBMS

Keunggulan DBMS adalah sebagai berikut (Kadir, 2003) : 1. Mengendalikan/mengurangi duplikasi data.

(67)

3. Memudahkan pemerolehan informasi yang lebih banyak dari data yang sama disebabkan data dari berbagai bagian dalam organisasi dikumpulkan menjadi satu.

4. Meningkatkan keamanan data dari orang yang tak berwenang. 5. Memaksakan penerapan standar.

6. Dapat menghemat biaya karena data dapat diipakai oleh banyak departemen.

7. Menanggulangi konflik kebutuhan antar pemakai karena basis data di bawah kontrol administrator basis data.

8. Meningkatkan tingkat respon dan kemudahan akses bagi pemakai akhir. 9. Meningkatkan produktivitas pemrogram.

10.Meningkatkan pemeliharaan melalui independensi data.

11.Meningkatkan konkurensi (pemakai data oleh sejumlah data) tanpa menimbulkan masalah kehilangan informasi atau integritas.

12.Meningkatkan layanan backup dan recovery.

2.8.4.3 Kelemahan DBMS

Kelemahan DBMS, yaitu (Kadir, 2003) :

(68)

2. Ukuran penyimpanan yang dibutuhkan oleh DBMS sangat besar dan memerlukan memori yang besar agar bisa bekerja secara efisien.

3. Rata-rata harga DBMS yang handal sangat mahal.

4. Terkadang DBMS meminta kebutuhan perangkat keras dengan spesifikasi tertentu sehingga diperlukan biaya tambahan.

5. Biaya konversi sistem lama (yang mencakup biaya pelatihan staf dan biaya untuk jasa konversi) ke sistem baru yang memakai DBMS terkadang sangat mahal melebihi biaya untuk membeli DBMS.

6. Kinerjanya terkadang kalah dengan sistem yang berbasis berkas. Hal ini bisa dipahami karena DBMS ditulis supaya dapat menagani hal-hal yang bersiafat umum.

7. Dampak kegagalan menjadi lebih tinggi karena semua pemakai sangat bergantung pada ketersediaan DBMS. Akibatnya, kalau terjadi kegagalan dalam komponen lingkungan DBMS akan membuat operasi dalam organisasi tersendat atau bahkan terhenti.

2.8.4.4 Komponen Lingkungan DBMS

Komponen yang menyusun lingkungan DBMS terdiri atas (Kadir, 2003) : 1. Perangkat keras

2. Perangkat lunak 3. Data

(69)

Gambar 2.2 Komponen yang Menyusun Lingkungan DBMS (Kadir, 2003)

2.8.4.5 Contoh DBMS

Beberapa contoh DBMS terkenal dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.4 Daftar Sejumlah DBMS Terkenal (Kadir, 2003)

No DBMS Perusahaan

1. Acces Microsoft Corporation

2. DB2 IBM

3. Informix IBM

4. Ingres Computer Associate 5. MySQL The MySQL AB Company 6. Oracle Oracle Corporation

7. PostgreSQL www.postgresql.com 8. Sybase Sybase Inc.

2.9 Konsep Dasar Visual Basic .NET 2.9.1 Sejarah Visual Basic (Yuswanto, 2006)

Gambar

Gambar 2.1 Model Sistem Informasi Keuangan (Kadir, 2003)
Tabel 2.1 Data Hasil Perhitungan Asisten Direktur dan Staff
Gambar 2.2 Komponen yang Menyusun Lingkungan DBMS (Kadir, 2003)
Gambar 2.3 Tampilan Utama Visual Basic 2005 (Budiharto, 2006)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada Puskesmas Kupang Jetis Mojokerto 1 Maintenance Data Obat 2 Transaksi 3 Pembuatan Laporan 1.1 Obat 3.1 Pembuatan Laporan Stok 2.1 Surat Masuk 1.2 Pelanggan 1.3 Supplier 2.2

Hal ini sesuai dengan pernyataan Prayitno (2008) laporan penjualan adalah laporan keuangan yang menginformasikan tentang transaksi penjualan dari perusahaan kepada pelanggan.

Berdasarkan permasalahan dari penilaian kinerja karyawan tersebut, maka untuk mengatasi masalah yang sering terjadi dalam BPRS Harta Insan Karimah Cileduk yaitu dengan

[Laporan Pesanan Onderdil] [Laporan Data Transaksi Penjualan] [Laporan Catatan Service] [Laporan Catatan Onderdil] [Laporan Reward Karyawan] [Laporan Data Supplier] [Laporan

Sistem pencatatan transaksi keuangan ini mengacu pada siklus akuntansi yang dimulai dari pencatatan transaksi ke jurnal, kemudian pencatatan penerimaan dan

Hasil penelitian ini berupa ilustrasi pembuatan jurnal dan laporan keuangan atas transaksi- transaksi wakaf uang dan wakaf saham yang sesuai dengan kriteria pengakuan,

Selain itu bukti transaksi yang berupa nota tersebut merupakan acuan dalam proses pembuatan laporan, kendala yang sering terjadi adalah sering terjadinya kehilangan data pada

1) Bahwa dengan membangun sistem informasi bengkel Gamma Ban terkomputerisasi terbukti dapat menigkatkan pelayanan, kegiatan transaksi, dan pembuatan berbagai