• Tidak ada hasil yang ditemukan

PESAN KEDEWASAAN DIBALIK IKLAN ROKOK (Analisis Semiotik pada Iklan Dunhill 40 Fine Cuts)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PESAN KEDEWASAAN DIBALIK IKLAN ROKOK (Analisis Semiotik pada Iklan Dunhill 40 Fine Cuts)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PESAN KEDEWASAAN DIBALIK IKLAN ROKOK (Analisis Semiotik pada Iklan Dunhill 40 Fine Cuts)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Komunikasi

Oleh :

Bayu Satrio Purnomo 09220306

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN Nama : Bayu Satrio Purnomo

NIM : 09220306

Konsentrasi : Jurnalistik

Judul Skripsi : PESAN KEDEWASAAN DIBALIK IKLAN ROKOK (Analisis Semiotik pada Iklan Dunhill 40 Fine Cuts)

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Dan dinyatakan LULUS

Pada hari : Sabtu

Tanggal : 18 Januari 2014

(3)

Kata Pengantar

AssalamualaikumWarahmatullahiWabarakatuh

Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

segala nikmat-Nya dan Ridho-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan

laporan penelitian dengan judul “PESAN KEDEWASAAN DIBALIK IKLAN ROKOK (Analisis Semiotik Pada Iklan Dunhill 40 Fine Cuts)”

Dengan penuh keikhlasan, skripsi ini kupersembahkan kepada mereka

yang berjasa dan telah menumbuhkan benih pengetahuan kepada seorang yang

buta akan rimba kehidupan. Puji syukur dan terima kasih sebesarnya bagi mereka.

Adapun pihak-pihak yang berjasa dalam perjalanan akhir dari rangkaian tugas

akhir ini adalah:

- Allah SWT. yang dengan kuasanya mampu menciptakan semesta alam

yang indah kepadaku.

- Keluargaku , Ayahku, SUPARNI dan ibuku, LULUK SUMARNI

(almahrum), yang selalu dan selalu tanpa pernah putus asa menyayangiku

dalam setiap laku hidupku. Dan juga kepada kakak-kakaku terima kasih

atas saran dan dukungannya, kemudian kepada ke 7 ponakanku yang

masih kecil-kecil, kalian sangat lucu sekali bikin tambah rame dirumah.

- Para Dosen yang telah dan mampu memercikan lentera pengetahuan

kepada ku yang hijau dalam melihat realitas. Bapak Jamroji, M.Comm dan

Bapak Nasrullah, M,Si, terimakasih atas bimbingannya dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

- Teman-Teman Ikom E angkatan 2009 yang telah meluangkan waktunya

turut membantu dalam pelaksanaan penelitian serta untuk saran dan

masukan dalam penyusunan skripsi ini.

- Teman teman kontraan (Grasak, Gembol,Ukluk, Pecun, Jono,) yang selalu

menemani dan bermain PES bersama. Tanpa kalian aku tidak akan seperti

(4)

- Dan para sahabatku Mbah, Gusti, Andi, Dodik, Bakir, Bobi, Pentol,

Abduss kemudian beserta teman-teman lainnya yang selalu menemani

dalam perjalanan indahku di kota yang dingin ini. Maaf tak dapat

kusebutkan nama kalian satu persatu, tetapi syukurku pada-Nya yang telah

mempertemukanku dengan kalian. Salamku untuk kesuksesan kalian.

- Yang Terkasih Ayu Nurdiana, Terima kasih atas semangat dan

dorongannya, serta perhatian yang tak kurang setiap detiknya.

- Seluruh Staff Pusbang Biotek Dr. Saidatul Idiyah,MP, serta Dr.Ir. Aris

Winaya, MM, M.Si kemudian Hilwa Heidir yang telah membantu

memberikan fasilitas penunjang dalam penyelesaian skripsi hingga selesai.

- Dan banyak pihak terkait yang tak mampu kusebutkan satu persatu.

Terima kasihku untuk mereka.

Penulis berusaha dengan segala upaya untuk menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Namun, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh

dari sempurna dan masih banyak kekurangan dari skripsi. Oleh karena itu, kritik

dan saran penulis harapkan dari semua pihak yang membaca. Pada akhirnya

penulis berharap agar karya ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua.

Wassalamulaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Malang, 29 Januari 2014

(5)

DAFTAR ISI

Halaman Persetujuan Skripsi ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Pernyataan Orisinalitas ... iii

Berita Acara Skripsi ... iv

B. Iklan Televisi Sebagai Bentuk Komunikasi Massa ... 12

C. Iklan Sebagai Demonstrasi Simbolin Suatu Pesan ... 14

2. Semiotik dalam Memaknai Simbol di dalam Iklan Televisi 23 3. Semiotika Roland Barthes ... 26

4. Macam-macam Semiotik ... 27

H. Denotasi, Konotasi, dan Mitos Semiotika Roland Barthes ... 28

1. Denotasi ... 28

1. Gambaran PT Bentoel Investama Internasional Tbk ... 37

2. Gambaran Produk Dunhill 40 Fine Cuts ... 44

(6)

B. Pembahasan ... 46

1. Analisis Semiotik terhadap Iklan ... 46

2. Analisis Video Iklan Rokok Dunhill 40 Fine Cuts berdasarkan Semiotika Roland Barthes ... 47

a) Seorang Laki-Laki Berenang di Laut ... 49

b) Sebuah Tangan yang Membuka Berbagai Macam Bentuk Pisau ... 52

c) Teks Bertuliskan “40 Cuts Fine Taste ... 54

d) Proses Mengiris Iklan ... 57

e) Mengambil Pisau Baru Memotong Bumbu-bumbu ... 60

f) Laki-Laki Meracik Ikan Panggang ... 63

g) Menikmati Hasil Panggangnya ... 66

h) Sekumpulan Pemuda Menghirup Aroma Ikan Panggang 67 i) Seorang Laki-Laki Tersenyum ... 69

j) Seorang Pemuda Menikmati Ikan Laut ... 71

k) Seorang Wanita Menikmati Ikan Laut ... 73

l) Beberapa Pemuda Baik Laki-Laki Maupun Wanita Berkumpul Bersama ... 75

m) Tulisan 40 Cuts Fine Taste ... 77

n) Tulisan 40 Cuts ... 79

o) Dunhill Fine Cut Mild Fine Cut Fine Taste ... 80

p) Larangan Merokok ... 83

3. Pembacaan Iklan Secara Keseluruhan ... 85

BAB V PENUTUP ... 92

A. Kesimpulan ... 92

B. Saran ... 94

(7)
(8)

DAFTAR PUSTAKA

Berger, Arthur Asa. 2000. Media Analysis Techniques. Second Edition. Alih bahasa Setio Budi HH. Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya.

Effendy, Onong Uchjana. 2002. Hubungan Masyarakat suatu Studi Komunikologis. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Eilers, Franz-Joseph. 2001. Berkomunikasi dalam Masyarakat. Flores: Nusa Indah

Fiske, John.2006. Cultural and Communications Studies, Suatu Pengantar Paling Komprehensif. Yogyakarta: Jakarta.

Kasali, Rhenald. 1992. Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Penerbit Pustaka Utama Grafiti.

Liliweri, Alo. 1992. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Hamidi, Dr.M,Si. (2007). Metode Penelitian dan Teori Komunikasi, Malang:UMM Press.

Madjadikara, Agus S. 2004. Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Morrisan, M. A. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mulyana, Deddy. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Pilliang, Yasraf Amir. 2003. Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies atas Matinya Makna, Pengantar Sambang Sugiharto. Yogyakarta : Talasutra.

Sobur, Alex. 2001. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analsis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Freming. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

_______. 2006. Analisis Teks Media. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sunardi. 2002. Semiotika Negativa. Yogyakarta: Kanal.

(9)

JURNAL :

Apdani. 2006. Skripsi: Harimau Sumatra di Papua (Analisis Semiotik Pada Iklan Rokok Gudang Garam Internasional versi Perburuan Harimau dengan Slogan “Pria Punya Selera”). Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang (Skripsi Tidak terpublikasi).

Nugroho, Aan. 2006. Skripsi : Pencitraan Pemerintah pada Iklan Rokok Sampoerna A Mild (Analisis Semiotik pada Iklan Rokok A Mild versi “Banjir Kok Jadi Tradisi”). Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang (Skripsi Tidak terpublikasi).

Wicaksono, Arief.2006. Skripsi: Makna Iklan Rokok Di Televisi (Analisis Semiotik terhadap Iklan X Mild versi Duel Gitar). Komunikasi FISIP NON BUKU :

http:/www.bentoel.co.id (di akses tanggal 28 oktober 2013, pukul 10.15 WIB)

Tanhadi, artikel, www.wihara.com/forum/kong-hu-cu/6887-asal-usul-sumpit.html

(diakses tangggal 4 november 2013, pukul 14.30 WIB)

Oentoro, Jimmy. 2011. The 7-40 Journey: 7 Prinsip yang Akan mengubah hidup anda dalam 40 hari. Jakarta .PT. Gramedia Pustaka. (diakses tanggal 12 September 2013)

http://www.thecrowdvoice.com/post/aneka-ekspresi-wajah-5996976.html (diakses tanggal 27 November 2013, pukul 15.00 WIB)

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi menjadi suatu kebutuhan yang memegang peranan

penting, terutama dalam proses penyampaian pesan atau informasi dari satu

pihak ke pihak lainnya. Perkembangan zaman juga mempengaruhi

perkembangan media massa. Dimana media massa merupakan alat

penyampaian pesan atau informasi kepada masyarakat luas dan mempunyai

kekuatan yang sangat efektif untuk menarik perhatian umum, serta membujuk

opini yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat luas. Dimana media

massa merupakan alat penyampaian pesan atau informasi kepada masyarakat

luas dan mempunyai kekuatan yang sangat efektif untuk menarik perhatian

umum, serta membujuk opini yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat

luas. Komunikasi merupakan proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang

kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat,

atau perilaku, baik langsung secra lisan, maupun tak langsung melalui media

(Effendy, 1992:5)

Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikan

berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak

digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah televisi, radio, surat

kabar. Keuntungan komunikasi dengan menggunakan media massa ialah,

(11)

2 diterima oleh komunikan dalam jumlahnya relatif sangat banyak (Effendy,

1992:5) .

Iklan atau advertising dapat didefisinikan sebagai “ any paid form of

non perzonal communication about on organization, product, service, or idea

by an identified sponsor” (setiap bentuk komunikasi non personal mengenai

suatu organisasi, produk, servis atau ide yang dibayarkan oleh satu sponsor

yang diketahui). Adapun maksud “dibayar” pada definisi tersebut

menunjukkan fakta bahwa ruang atau waktu bagi suatu pesan iklan pada

umumnya harus dibeli. Maksud kata “nonpersonal” berarti suatu iklan

melibatkan media massa (TV, radio, majalah, Koran) yang dapat

mengirimkan pesan kepada sejumlah kelompok individu pada saat

bersamaan. Dengan demikian, sifat nonpersonal iklan berati pada umumnya

tidak tersedia kesempatan untuk mendapatkan umpan balik yang segera dari

penerima pesan (kecuali dalam hal direct response advertising). Oleh karena

itu, sebelum pesan iklan dikirimkan, pemasang iklan harus betul-betul

mempertimbangkan bagaimana audience akan menginterpresentasikan dan

memberikan respon terhadap pesan iklan yang dimaksud (Morissan,

2010:17).

Pada dasarnya iklan bertujuan untuk memberikan informasi kepada

khalayak mengenai suatu produk, dan melalui iklan diharapkan produk yang

mereka tawarkan dapat terjual. Tetapi tidak dapat dipungkiri, di dalam suatu

(12)

Pesan-3 pesan tersebut dapat dituangkan dalam tanda-tanda atau symbol-simbol yang

mempunyai makna tertentu.

Dalam penelitian mengenai iklan, analisis mengenai konteks yang

ditawarkan iklan pada sebuah produk yang diiklankan merupakan suatu aspek

yang penting, sebab lewat konteks tersebutlah, dapat dilihat berbagai

persoalan gender, ideology, fetitisme (pola perilaku manusia yang mengagungkan kesempurnaan), kekerasan simbol, lingkungan, konsumeris,

serta berbagai persoalan sosial lainnya yang ada dibalik sebuah iklan

(Piliang,2003:264). Saat ini banyak sekali iklan secara tidak langsung

memproduksi produknya, melainkan menggunakan strategi ide kreatif dengan

memainkan simbol-simbol visual. Contohnya produk rokok yang mempunyai

kode etik tersendiri dalam penyampaian makna. Permainan simbol pada iklan

rokok bertujuan untuk membentuk image produknya tanpa harus menunjukkan secara langsung pesan sesungguhnya.

Peraturan tentang iklan rokok di televisi tercantum dalam Tata Krama

dan Tata Cara Periklanan Indonesia (TKTCPI) ini tercantum sebagai berikut:

1. Iklan tidak boleh mempengaruhi atau merangsang orang lain untuk mulai

merokok.

2. Iklan tidak boleh menyarankan bahwa tidak merokok adalah hal yang tidak

wajar.

3. Iklan tidak boleh menyarankan bahwa merokok adalah sehat atau bebas

(13)

4 4. Iklan tidak boleh ditujukan terhadap anak dibawah usia 16 tahun atau

wanita hamil atau menampilkan mereka dalam iklan.

5. Iklan rokok tidak boleh dimuat pada media periklanan yang khayalak

sasaran utamanya adalah anak-anak dibawah usia 16 tahun

(Kasali,1992:217).

Tata krama dan tata cara periklanan Indonesia (TKTCPI) diatas

semakin mempersempit ruang gerak produsen beserta para biro iklan rokok.

Untuk menampilkan ide-ide atau konsep yang kreatif, sehingga untuk

memvisualisasikan sebuah iklan tanpa harus menampilkan bentuk dan

perwujudan rokok akan tetapi dapat mengetahui jenis produk yang

diiklankan.

Adanya peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh komisi periklanan

Indonesia pada dasarnya mengharuskan para pembuat iklan rokok di televisi

berusaha untuk lebih berpikir kreatif dalam pembuatan iklan produk mereka

ditelevisi. Di belakang setiap iklan yang baik terdapat sebuah konsep kreatif,

sebuah gagasan besar yang membuat pesannya menjadi berbeda, merebut

perhatian, dan mudah diingat.

Dalam sebuah iklan, khususnya iklan televisi, tampilan visual dan

audio yang bagus sangatlah berperan penting untuk memberikan kepuasan,

baik pada konsumen maupun pihak pengiklan. Sebuah iklan haruslah dibuat

semenarik mungkin karena sebuah iklan merupakan salah satu komponen

yang merupakan proyeksi dari sifat-sifat produk yang menjamin agar produk

(14)

5 penonton sebagai konsumen. Untuk itu, para produsen rokok berusaha meraih

trade mark” atau suatu segmentasi dalam penyampaian pesan iklan mereka.

Industri rokokpun juga begitu, untuk meraup jumlah konsumen yang

segmented, mereka seolah berlomba-lomba untuk melekatkan sebuah imej dalam setiap iklan televisi yang merupakan salah satu media massa efektif

untuk penyampain pesannya.

Untuk mendukung penelitian ini, diperlukan penelitian terdahulu yang

berhubungan dengan semiotika iklan rokok. Diantaranya adalah penelitian

yang dilakukan oleh Apdani dengan judul “Harimau Sumatra Di Papua

(Analisis Semotik pada iklan rokok Gudang Garam Internasional Versi

Perburuan Harimau, dengan Slogan Pria Punya Selera)” Penelitian ini lebih

mengarah kepada adanya tanda- tanda keretakan teks. Dimana adanya peta

papua dan adanya harimau Sumatra yang keduanya merupakan tanda yang

menyimpang atau dapat diartikan sebagai teks yang dinilai mengandung

cacat. Iklan ini dapat mendeskripsikan bahwa satwa yang terdapat di Papua

dengan satwa di Sumatra sangat berbeda.

Penelitian tentang semiotik iklan rokok juga pernah dilakukan oleh

Arief Wicaksono yaitu tentang Makna Iklan Rokok Di Televisi (Analisis

Semiotik Terhadap Iklan X mild Versi Duel Gitar). Hasil penelitian lebih

mendistorsikan realitas dari penonton yaitu menggugah sisi emotif

penontonnya dengan visualisasi dan narasi yang sangat fenomenal dari iklan

X Mild. Terdapat pula kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Aan Nugroho

(15)

6 (Analisis Semiotik pada Iklan Rokok A Mild versi “Banjir Kok Jadi

Tradisi”). Penelitian ini lebih mengarah kepada mempresentasikan pencitraan

terhadap pemerintah. Jadi iklan ini memiliki nuansa kepedulian sosial

terhadap persoalan sosial untuk dijadikan daya tarik dalam menarik simpati

konsumen demi meraup keuntungan sebesar-besarnya.

Dari penelitian terdahulu diatas, iklan yang akan diteliti ini mempunyai

keunikan, yaitu lebih menonjolkan sajian simbol-simbol audio visual. Rokok

Dunhill 40 Fine Cuts ini dapat dikategorikan sebagai rokok jenis mild. Pada

awal kemunculannya di bulan Januari 2013, rokok Dunhill 40 Fine Cuts

bertujuan untuk membuat imej baru pada produknya ,yaitu mensegmentasikan

produknya pada kalangan muda. Dilihat dari tampilan adegan awalnya saja,

dapat menimbulkan tanda tanya dibenak pemirsa. Terdapat seorang laki-laki

menyelam di lautan dan tiba-tiba muncul ke daratan dengan membawa ikan.

Seorang laki-laki ini sangat jelas dengan gerakan diperlambat. Kemudian

baru muncul proses pemotongan bumbu serta terdapat tulisan 40 cuts dalam adegan tersebut. Dari sinilah pemirsa mengetahui ternyata Ikan hasil

tangkapanya digunakan untuk proses membakar ikan dan diakhiri dengan

tulisan “40 fine Cuts Fine Taste “. Kata-kata yang sarat dengan simbolisasi,

hal ini dapat menimbulkan banyak persepsi yang berbeda. Sedangkan

kesepahaman dalam memaknai suatu simbol menjadi sangat penting,

sehingga isi dan target pesan dapat tersampaikan dengan tepat.

Rokok Dunhill 40 Cuts ini merupakan rokok di bawah produksi

(16)

7 Rokok Dunhill merupakan group dari American Tobacco. Yang membedakan

rokok Dunhill 40 Cuts dengan rokok lainnya adalah: (1) rokok Mild yang

berisi 20 batang per bungkus, namun biasanya rokok Mild berisi 12 Batang

per bungkus, (2) harga yang relatif terjangkau yaitu dengan harga Rp 12.000

(dua belas ribu rupiah), (3) Terdapat dua pembuka plastik dalam rokok

Dunhill yakni, penutup bagian luar dan penutup bagian dalam, (4) ukuran

panjang rokok Dunhill 40 Cuts ini lebih panjang dari rokok mild ataupun

rokok kretek maupun rokok filter yang sudah ada di Indonesia. (5) cita rasa

rokok Dunhil 40 fine cut lebih halus dibandingkan merk rokok lainnya.

Penelitian ini penting untuk dilakukan karena peneliti ingin

memberikan kontribusi teoritik dalam disiplin Ilmu Komunikasi serta

pengetahuan mengenai makna tanda dalam televisi melalui analisis semiotik,

sehingga pemirsa terhindar dari disinterpretasi terhadap tanda yang ada dalam

iklan. Peneliti menggunakan analisis semiotik karena analisis ini melihat

suatu teks media berdasarkan struktur keseluruan untuk mencari makna laten

atau konotatif. Berbeda dengan analisis isi yang terlalu memberikan banyak

penekanan pada pengulangan (repeatability) dari tanda (yakni berapa kali itu

terjadi) dan hanya sedikit memberi perhatian pada signifikasinya bagi

khayalak (Sobur,2001:145-146). Selain itu analisis isi tidak dapat

menangkap konteks makna dalam suatu teks. Sedangkan analisis wacana

lebih menekankan penggunakan bahasa ucap(an) atau ungkapan. Dan analisi

(17)

8 analisis tersebut (isi,wacana,framing) tidak dapat menguak makna tanda

dalam iklan televisi yang bersifat audio dan visual.

Iklan Dunhill 40 Cuts inilah yang menjadi bahan kajian penelitian. Dengan mengetengahkan sample kasus iklan rokok Dunhill 40 Cuts, sebuah bentuk iklan yang dipandang memilki nilai kreatifitas sangat tinggi, yang

menyampaikan suatu misi dari rokok Dunhill 40 “Fine Cuts”

Atas dasar uraian diatas, maka penulis mencoba mengaplikasikan

dalam suatu penelitian yang disajikan dalam bentuk skrpsi dengan judul

“Pesan Tersembunyi Dibalik Iklan Rokok” (Analisis Semiotik pada Iklan Dunhill Fine Cuts).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Apa pesan kedewasaan dibalik iklan rokok Dunhill 40

Fine Cuts?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan diadakan penelitian

ini adalah untuk mendeskripsikan pesan tersembunyi dibalik iklan rokok

(18)

9

D. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Diharapkan pada penelitian ini dapat memberikan masukan atas wawasan

serta bahan referensi bagi Mahasiswa komunikasi pada jenis penelitian

semiotik, serta seluruh mahasiswa pada umumnya agar dapat diaplikasikan

untuk perkembangan ilmu komunikasi.

2. Kegunaan Praktis

a) Diharapkan dapat menjadi bagian kerangka acuan bagi pihak produsen

maupun biro iklan untuk menghasilkan strategi kreatif dan inovatif

dalam menggambarkan iklan sebagai realitas kehidupan, cermin budaya

masyarakat, sehingga mudah dipahami oleh masyarakat.

b) Menambah referensi bagi mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi

Universitas Muhammadiyah Malang Jawa Timur, khususnya mengenai

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skripsi : REPRESENTASI PESAN MORAL YANG TERDAPAT PADA IKLAN AQUA (Analisis Semiotika Pada Iklan Aqua #AdaAqua versi “Salah Bonceng” di

  Keywords:  Citra Perempuan, Iklan televisi, Semiotik 

Pengaruh Pengunaan Celebrity Endorser , Media Iklan Televisi Dan Pesan Iklan Televisi Terhadap Efektifitas Iklan Serta Dampaknya Dalam Menumbuhkan Brand Awareness Pada

Iklan politik Gerindra, disimpulkan bahwa dalam iklan ini terdapat beberapa pesan sosial yang sangat ingin disampaikan Gerindra yaitu : Pertama, bahwa Prabowo merupakan

Judul Skripsi : REPRESENTASI PESAN MORAL YANG TERDAPAT PADA IKLAN AQUA (Analisis Semiotika Pada Iklan Aqua #AdaAqua versi “Salah Bonceng” di

Berdasarkan latar belakang yang sudah di jabarkan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana Representasi dan Konsep Maskulinitas Dalam Iklan

Penelitian yang kami lakukan ini berjudul “Makna Identitas Sosial dalam Iklan Rokok di Televisi (Analisis Semiotik Dalam Rokok Djarum 76 versi “Jin Botol”)”.. Secara

ANALISIS PENGARUH PESAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SABUN DETERJEN RINSO (Studi Pada Masyarakat Kelurahan Merjosari RW 12