• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan makalah sosiologi1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan makalah sosiologi1"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1. A. Penelitian Sosiologi

Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang dilandaskan pada analisis dan kontruksi. Analisis dan kontruksi dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten. Tujuannya addalah untuk mengungkapkan kebenaran sebgai salah satu manifestasi hasrat manusia untuk mengetahui apa yang dihadapinya dalam kehidupan. Adapun jenis-jenis penlitian adalah sebagai berikut :

a) Penelitian murni, bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetehuan secara teoritis.

b) Penelitian yang terpusatkan pada masalah, bertujuan untuk memcahkan masalah yang timbul dalam perkembangan teori.

c) Penelitian terapan, bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat atau pemerintah.

1. B. Pembangunan

Pembangunan adalah suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan dengan sengaja atas dasar suatu rencana tertentu. Tujuan dari proses pembangunan adalah untuk meningkatkan taraf hidup rakyat secara material dan spiritual.

Peningkatan taraf hidup masyarakat mencakup suatu perangkat cita-cita yang meliputi hal-hal berikut :

· Pembangunan arus bersifat rasionalistis.

(2)

· Peningkatan standar kehidupan.

· Kesempatan yang sama untuk berpartisipasi.

Dalam tahap perencanaan, sosiologi memberikan fakta dan informasi yang merupakan kebutuhan sosial di masyarakat untuk dijadikan bahan membuat perencanaan pembangunan, sehingga pembangunan hendak dijalankan sesuai dengan kebutuhan sosial dan tepat sasaran.

Hal yang penting diperhatikan dalam tahap pelaksanaan adalah kekuatan sosial dalam masyarakat beserta perubahan sosialnya, dan sosiologi memberikan informasi mengenai hal tersebut. Sehingga pembangunan yang dilaksanakan sesuai dengan kemampuan serta memperhatikan dampak perubahan sosial.

1. C. Dinamika Masyarakat dan kebudayaan di Indonesia

Dinamika masyarakat berasal dari kata dinamika dan masyarakat. Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara masyarakat satu dengan yang lain, sedangkan masyarakat adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan bersosialisasi serta mempunyai tujuan bersama.

Maka Dinamika Masyarakat merupakan suatu kehidupan masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih individu dalam suatu wilayah yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara masyarakat yanf satu dengan yang lain dan

berlangsung dalam situasi yang dialami.

Untuk menganalisa secara ilmiah tentang gejala-gejala dan kejadian sosial dan budaya di masyarakat sebagai proses-proses yang sedang berjalan atau bergeser diperlukan beberapa konsep. Konsep-konsep tersebut sangat perlu untuk menganalisa proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan serta dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi yang disebut dinamika sosial (social dynamic). Konsep-konsep penting tersebut antara lain sebagai berikut :

(3)

Proses Belajar Kebudayaan Sendiri disebut Proses Internalisasi. Manusia mempunyai bakat tersendiri dalam gen-nya untuk mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat, nafsu, serta emosi kepribadiannya. Tetapi wujud dari kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh berbagai macam pengaruh yang ada di sekitar alam dan lingkungan sosial dan budayanya. Maka proses internalisasi yang dimaksud adalah proses panjang sejak seorang individu dilahirkan sampai ia hampir meninggal, dimana ia belajar menanamkan dalam kepribadiannya segala hasrat, perasaan, nafsu, serta emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya.

b) Sosialisasi (socialization)

Proses sosialisasi. Proses ini bersangkutan dengan proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan sistem sosial. Dalam proses itu seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu di sekililingnya yag menduduki beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.

c) Enkulturasi (enculturation)

Proses Enkulturasi. Dalam proses ini seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat-istiadat, sistem norma, serta peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Kata enkulturasi dalam bahas Indonesia juga berarti “pembudayaan”. Sorang individu dalam hidupnya juga sering meniru dan membudayakan berbagai macam tindakan setelah perasaan dan nilai budaya yang memberi motivasi akan tindakan meniru itu telah diinternalisasi dalam kepribadiannya.

d) Evolusi Kebudayaan (Cultural Evolution)

(4)

dimaksud biasanya aktivitas yang menyimpang atau diluar kehendak prilaku. Namun pada suatu ketika dan sering terjadi aktivitas tersebut selalu berulang (recurent) dalam kehidupan sehari-hari disetiap masyarakat. Sampai akhirnya masyarakat tidak bisa mempertahankan adatnya lagi, karena terbiasa dengan penyimpangan-penyimpangan tersebut. Maka masyarakat terpaksa memberi konsesinya dan adat serta aturan diubah sesuai dengan keperluan baru dari individu-individu didalam masyarakat. Proses Mengarah dalam Evolusi Kebudayaan. Dengan mengambil jangka waktu yang panjang maka akan terlihat perubahan-perubahan besar yang seolah bersifat menentukan arah (dirctional) dari sejarah perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang bersangkutan.

e) Difusi (Diffusion)

Proses difusi yaitu penyebaran kebudayaan secara geografi, terbawa oleh perpindahan bangsa-bangsa di muka bumi. Proses Difusi dapat dikatakan Penyebaran Manusia. Ilmu Paleoantropologi memperkirakan bahwa manusia terjadi di daerah Sabana tropical di Afrika Timur, dan sekarang makhluk itu sudah menduduki 2ocial seluruh permukaan bumi ini. Hal ini dapat diterangkan dengan dengan adanya proses pembiakan dan gerakan penyebaran atau migrasi-migrasi yang disertai dengan proses adapatasi fisik dan sosial budaya.

f) Proses belajar unsur-unsur kebudayaan asing

(5)

Proses ini dilakukan oleh warga suatu masyarakat, melalui proses akulturasi (acculturation) dan asimilasi (assimilation). Akulturasi yaitu Proses 2ocial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Sedangkan Asimilasi. Merupakan Proses 2ocial yang timbul bila ada golongan-golongan manusia dengan latar kebudayaan yang berbeda-beda. Kemudian saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga kebudayaan golongan-golongan tersebut masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur-unsurnya masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan yang campuran.

g) Inovasi (Innovation)

Pembaruan atau Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, 2ocial dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang semua akan menyebabkan adanya 2ocial produksi, dan dibuatnya produk-produk baru. Proses inovasi sangat erat kaitannya dengan teknologi dan ekonomi. Dalam suatu penemuan baru biasanya membutuhkan proses 2ocial yang panjang dan melalui dua tahap khusus yaitu discovery dan invention.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2. A. Manfaat Penelitian Soiologi Bagi Pembangunan

Apabila pembangunan dikaitkan dengan tahapan-tahapannya, maka dikenal adanya tahapan perencanaan, penerapan, atau pelaksanaan, dan evaluasi. Untuk tahap awal, yaitu perencanaan pembangunan diperlukan data yang relatif lengkap mengenai masyarakat yang akan dibangun. Data-data yang dimaksud ialah :

Pola interaksi sosial

Adalah hal yang penting dalam menciptakan suasana yang mendukung pembangunan. Dengan mengetahui pola intekasi sosial yang berkembang dalam masyarakat, maka dapat digariskan haluan tertentu untuk memperkuat pola interaksi yang mendukung dan menetralisasi pola interaksi yang menghalangi pembangunan.

Kelompok-kelompok sosial yang menjadi bagian masyarakat

Yaitu ada kelompok kelompok sosial yang mempunyai kekuasaan tidak resmi yang dapat dijadikan panutan dalam pembangunan.

Kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai, yaitu : nilai yang mendukung pembangunan, ada yang tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap pembangunan, ada yang menghalangi pembangunan.

(7)

yaitu yang membeda-bedakan penduduk dalam kelas-kelas tertentu secara vertikal. Pentingnya stratifikasi sosial untuk dapat mengidentifikasi pihak mana yang dapat dijadikan pelopor pembangunan.

2.A. Contoh Beberapa Masalah Sosial Yang Penting  Gelandangan

Adalah masalah sosial yang serius bagi setiap kota, secara nyata agaknya persoalan ini mencerminkan problema sosial yang besar yang dapat ditemui dalam pergaulan hidup manusia di mana-mana termasuk di kota-kota Indonesia. Gelandangan biasa disebut tuna wisma / tuna karya yang berarti orang-orang yang hidupnya tidak memeiliki perumahan dan pekerjaan tetap. Para gelandangan biasanya dijumpai pada trotoar, taman, lapangan dan kolong jembatan.

 Sebab seseorang menjalani kehidupan gelandangan Disebabkan beberapa faktor, yaitu :

v Sebab yang berhubungan dengan jasmani dan rohani, seperti : frustasi / tekanan jiwa, cacat mental dan fisik, malas bekerja.

v Sebab sosial / kemasyarakatan, seperti : pengaruh-pengaruh buruk dalam masyarakat (perjudian dan madat), gangguan keamanan dan bencana alam (urbanisasi), pengaruh konflik sosial di mana ketidakserasian hidup.

v Sebab ekonomi, seperti : kesulitan menanggung hidup terutama yang berkeluarga besar, kecilnya pendapatn perkapita sehingga lambat laun tidak bekerja terus, kegagalan di bidang pertanian dan belum berkembangnya industri.

 Penghidupan dan Kehidupan Gelandangan

(8)

kegiatan-kegiatan tertentu, seperti : mencari kertas, pecahan kaca dan puntung rokok. Sedangkan yang tidak berkelompok melakukan sesuatu secara bebas menurut kehendaknya. Sekalipun para gelandangan hidup tanpa pekerjaan menurut penelitian, mereka ternyata mempunyai pencaharian juga untuk membiayai hidupnya dengan melakukan usaha-usaha, seperti :

v Menarik becak v Menjadi buruh / kuli

v Mencari puntung rokok dan pecahan kaca v Melacurkan diri

v Kerja di penampungan v Menjadi pengemis v Dan lain-lain

 Usaha-usaha Mengatasi Gelandangan

Pemerintah daerah bekerjasama dengan polisi (Vice Control) dan jawatan sosial melakukan kegiatan-kegiatan menanggulangi gelandangan, seperti :

v Mengadakan razzia penangkapan kemudian ditampung di tempat rehabilitasi. v Menampung para gelandangan unutk dididik dan dipersiapkan untuk dikembalikan ke masyarakat setelah memiliki kepandaian / ditransmigrasikan.

 Prostitusi

(9)

Menurut Reley Scott : penyerahan diri karena upah kepada umum dapat dilakukan oleh wanita dan laki-laki.

Menurut Paul Moedikdo Moeliono : pelacur dapat diartikan sebgai penyerahan badan wanita dengan pembayaran oleh orang laki-laki guna pemuasan nafsu seksual orang-orang itu.

Gejala penyerahan tubuh wanita dengan bayaran oleh laki-laki secara umum tanpa pilihan dilakukan dalam beberapa jenis dengan kategori, sebagai berikut :

 Pelacuran dibordil-bordil

 Pelacuran panggilan

 Balas dendam

 Urbanisasi

 Malas bekerja ingin hidup mewah

 Dan lain-lain

Dari pihak laki-lakinya banyak pula hal yang medorong untuk berbuat iseng datang ke tempat-tempat pelacuran, antara lain bagi mereka yang takut menikah karena besarnya biaya hidup karena tidak mendapat kebahagiaaan di rumah dan hal-hal yang bersifat abadi.

Dengan adanya faktor-faktor penyebab baik yang terdapat pada wanita maupun pada laki-laki ditambah lagi dengan faktor-faktor lingkungan sosial ekonomi dan lain-lain, maka seakan-akan ada hukum permintaan dan penawaran yang didorong oleh faktor-faktor lingkungan sehingga terbentuklah “pasar” di mana terjadi drama prostitusi yang akan berlangsung dari masa ke masa.

(10)

 Melarang dengan Undang-undang yang didikuti dengan razzia / penangkapan.

 Dengan pencatatan dan pengawasan kesehatannya.

 Dengan alokasi, ditampung di empat-tempat jauh di luar kota dengan pengawasan dan perawatan serta diberikan penerangan-penarangan agama / pendidkan juga diadakan larangan-larangan terhadap anak-anak muda yang mengunjungi tempat tersebut.

Rehabilitasi dalam asrama-asrama di mana para pelacur tertangkap setelah diseleksi maka yang dianggap masih dapat diperbaiki, ditampung dalam asrama, dididik dalam hal keterampilan, agama yang dipersiapkan untuk dapat kembali ke masyarakat sebagai warga yang baik kembali.

Pada tahap penerapan atau pelaksanaan, perlu diadakan identifikasi terhadap kekuatan social yang ada dalam masyarakat. Hal itu dapat dilakukan dengan cara melakukan penelitian terhadap pola-pola kekuasaan dan wewenang yang ada dalam masyarakat, baik yang resmi maupun yang tidak. Dengan mengetahui kekuasaan sosial tersebut, dapat diketahui unsur-unsur mana yang dapat melancarkan pembangunan, disamping yang menghalangi pembangunan.

(11)

BAB III KESIMPULAN

Indonesia merupakan masyarakat majemuk, karena terdiri dari berbagai macam suku. Masing-masing suku mempunyai kebudayaan khusus tersendiri yang menjadi identitasnya. Kemajemukan inilah yang dihadapi dalam proses pembangunan nasional.

Hal ini bukan berarti bahwa adanya berbagai suku dengan pelbagai kebudayaan khusus harus dihilangkan dalam pembangunan. Pembangunan seyogyanya dilaksanakan berlandaskan kenyataan tersebut, yang diserasikan dengan kepentingan nasional.

Sedangkan dinamika sosial yang terjadi akibat akulturasi dan asimilasi budaya yang berdampak positif bagi pembangunan nasional, tidak perlu dianggap sebagai ancaman, biarkan hal tersebut mengalir secara alami sehingga akan menambah corak kebudayaan nasional.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

R. Otje Salman, Sosiologi Hukum : Suatu Pengantar, (Bandung : Penerbi CV, Armico, 1992).

Basrowi M.S. Pengantar Sosiologi (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005). Doyle Paul Johnson, Teori Sosiologi:Klasik dan Modern (Jakarta:Gramedia, 1994).

Soejono Soekanto, Sosiologi:Suatu Pengantar (Jakarta: Rajawali Press, 1987). Satjipto Rahardjo, Biarkan Hukum Mengalir, ( Jakarta ; Buku Kompas, 2007 ) Sorjono Soekanto, Mengenal Sosiologi Hukum. (Bandung: PT.Citra Aditya Bakti, 1989).

Referensi

Dokumen terkait

Tanah lain yang berkembang dari bahan aluvium muda (resen), mempunyai susunan berlapis atau kadar C organik tidak teratur dan yang tidak mempunyai horison

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VI A Sekolah Dasar

Alhamdulillahhirobbil’alamin Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan Rahmat-Nya, sehingga skripsi bidang kesehatan masyarakat yang

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kehidupan ekonomi dan sosial budaya serta strategi adaptasi dalam kehidupan ekonomi dan sosial budaya penduduk di daerah

Tatalaksana hemofilia A adalah dengan pemberian terapi faktor anti hemofili yaitu faktor VIII dan untuk tatalaksana Perdarahan Subdural dapat dilakukan terapi pembedahan yaitu

Selain itu, pengetahuan tentang kreativitas dan kewirausahaan perlu dikembangkan agar memiliki wawasan ke depan (cakrawala) yang lebih luas dan terbuka, Sebagai

Algoritma Frequent Pattern Growth digunakan untuk menentukan kombinasi dari jenis barang yang sering dibeli konsumen dengan mencari item yang sering muncul kemudian

maka dari itu penulis tertarik untuk memilih topik Tugas Akhir ini dengan judul “Peranan Hubungan Interpersonal dan Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja