• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Menggunakan Alat bantu Gambar dan Cerita di Kelas 2 SD Negeri 1 Banding Agung Tahun Pelajaran 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Menggunakan Alat bantu Gambar dan Cerita di Kelas 2 SD Negeri 1 Banding Agung Tahun Pelajaran 2011/2012"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

.

Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Menggunakan Alat bantu Gambar dan Cerita di Kelas 2 SD Negeri 1 Banding

Agung Tahun Pelajaran 2011/2012

Oleh I D A Y A T I

Masalah dalam penelitian ini adalah peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas II SD Negeri I Banding Agung dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita tahun pelajaran 2011/2012. Tujuan penelitian ini meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika kelas II SD Negeri I Banding Agung dengan memanfaatkan alat bantu gambar dan cerita tahun pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri I Banding Agung yang berjumlah 30 orang. Setiap siklus menggunakan tehnik pengumpulan data berupa evaluasi tertulis dan observasi. Instrumen tertulis digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, sedangkan instrumen observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran.

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan yang diberikan pada siswa kelas 2 SD adalah pendidikan yang bersifat pengembangan kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Bagi guru hal ini bukanlah suatu hal yang mudah, karena pada setiap tahap siswa tersebut baru mengenal apa artinya dunia pendidikan formal. Lebih – lebih bila siswa tersebut merupakan siswa yang langsung memasuki pendidikan dasar formal tanpa melalui jenjang pendidikan Taman Kanak – kanak terlebih dahulu.

Dalam hal ini kita harus mengetahui faktor psikologis siswa. Karena pada tahap ini, siswa baru memulai adaptasi dengan segala yang berbau pendidikan formal yang belum pernah dialami sebelumnya. Untuk itu, pola pendidikan yang kita berikan harus disesuaikan dengan pola adaptasi guna meningkatkan kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita sebagai upaya guru dalam memperbaiki proses pembelajaran.

(3)

yang diberikan oleh guru dan menjadikan guru sebagai satu –satunya sumber

informasi.

Hal ini membuat guru terpaksa menggunakan cara mengajar konvensional yaitu guru menjelaskan dan siswa memperhatiakan, lalu bertanya bila menemui kesulitan dan dilanjutkan dengan latihan soal.

Prestasi belajar siswa kelas 2 SD Negeri 1 Banding Agung tahun pelajaran 2011/2012 masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata – rata matematika semester ganjil tahun pelajaran 2011/ 2012 yaitu siswa memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 60 adalah delapan belas siswa dari jumlah keseluruhan siswa yang berjumlah 30 siswa, sehingga persentase secara umum adalah 57,69% sedangkan yang ditetapkan sekolah adalah sebesar 65% jadi rata – rata siswa masih rendah.ada banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa, diantaranya adalah pemilihan metode pembelajaran yang kurang sesuai, kurangnya motivasi siswa dan kurangnya dukungan dari orang tua.

Salah satu metode yang dapat diterapkan untuk meningkatkan tingkat belajar siswa adalah metode pembelajran menggunakan alat bantu gambar dan cerita. Metode pembelajaran menggunakan alat bantu gambar dan cerita menekankan pada kemampuan berfikir siswa secara individu, disini siswa dituntut untuk aktiv pada saat proses pembelajaran.

Untuk lebih cepat membantu siswa dalam memahami materi dan latihan –latihan

mengerjakan soal hendaknya harus sering dilakukan dengan tahapan bobot soal

(4)

diharapakan

penerapan media pembelajran menggunakan alat bantu gambar dan cerita

siswa akan menjadi aktif yang berdampak meningkatnya hasil belajar siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah , maka rumusan masalah apakah pembelajaran menggunakan alat bantu gambar dan cerita dapat meningkatakan hasil belajar matematika siswa kelas 2 SD Negeri 1 Banding Agung Tahun pelajaran 2011/ 2012

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas 2 SD Negeri I Banding Agung pada tahun pelajaran 2011/2012, menggunakan pendekatan tematik dengan alat bantu gambar dan cerita.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan hasil dari penelitian adalah sebagai berikut :

1.

Bagi Siswa

Memberikan pengalaman bagi siswa dengan belajar menggunakan alat bantu

gambar dan cerita sehingga mendorong peningkatan aktivitas belajar dalam

upaya meningktakan hasil belajar.

(5)

Merupakan wawasan bagi guru bahwa mengajar menggunakan alat bantu dengan alat bantu gambar gambar dan cerita adalah suatu metode mengajar yang dapat meningtkatkan prestasi dan hasil belajar siswa lebih baik.

3. Bagi Sekolah

Meningkatkan tanggung jawab dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas kelulusan.

E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian tindakan kelas ini adalah : 1. Hasil belajar

Hasil belajar siswa adalah nilai yang diperoleh yang diperoleh setelah mengikuti proses pembelajran dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita dilihat dari hasil test setelah pembelajaran.

2. Pembelajaran Dengan Alat Bantu Gambar Dan Cerita

Suatu media pembelajaran yang dapat membangkitkan daya imajinasi dan komunikasi baik secara lisan maupun tulisan.

3. Materi Pembelajaran

(6)
(7)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian Belajar Matematika

Menurut Hamalik (1994) belajar merupakan suatu pertumbuhan atau perubahan dalam

diri seseorang yang dinyatakan dalam bertingkah laku yang baru berkat pengalaman

dan latihan. Hal tersebut sejalan dengan pengertian yang dijelaskan oleh Nata Wijaya

(1992) bahwa belajar adalah suatu pembentukan dan pengurangan prilaku individu

yang bersifat menetap atau permanen yang disebabkan adanya latihan yang terarah.

Sementara itu James (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa

matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan

konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan jumlah yang

terbagi dalam tiga bidang yaitu : aljabar, analis, dan geometri. Menurut Ruseffendi

(1988) dalam bukunya menyatakan bahwa matematika adalah telaahan tentang

pola dan hubungannya, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan

suatu alat. ( Ruseffendi. 1988 : 42)

Berdasarkan beberapa difinisi diatas, maka belajar matematika merupakan suatu usaha

yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan bertujuan mengadakan perubahan dalam

diri untuk menelaah pola dan hubungannya mengenai bentuk, susunan yang tibul

karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran

sehingga belajar dan mengajar dapat dipandang suatu proses komperhensif yang harus

(8)

2. Proses dan Pentingnya Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Dalam hal membicarakan belajar matematika tidak terlepas dari membicarakan

mengajar matematika, apabila dikatakan mengajar tentu ada subyek yang diberikan

pelajaran yaitu peserta didik, dan ada yang disampaikan untuk dipahami. Hal ini sesuai

dengan apa yang dikatakan Herman Handoyo (1988) bahwa mengajar adalah

penyampaian pesan atau pengetahuan agar dapat dipahami peserta didik.

Difinisi matematika tidak ada yang baku. Matematika adalah ilmu pengetahuan abstrak

dari ruang dan angka. Matematika dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan

sehari-hari. Matematika tidak hanya sebagai alat bantu untuk matematika itu sendiri,

tetapi banyak konsep-konsep yang digunakan oleh ilmu lain seperti fisika, kimia,

biologi, astronomi, tehnik ekonomi, dan farmasi.

Pola pikir yang diberikan pada siswa adalah deduktif dan konsisten atau deduktif

aksiomatris yang berfungsi untuk :

1. Meningkatkan penalaran siswa yang dapat membantu memperjelas dan

menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan

bilangan-bilangan dan simbol-simbol.

Maka dengan belajar matematika siswa dapat memahami konsep-konsep matematika

yang relatif abstrak yang pada akhirnya tetap siswa harus belajar sesuai dengan

(9)

3. Pembelajaran Berhitung

Berhitung merupakan ilmu yang sangat penting setelah bahasa bagi kehidupan. Sejak

kita beradaptasi dengan lingkungan, kita dituntut untuk menjalankan fungsi otak kita

dengan berhitung. Untuk itu ada berbagai cara manusia dalam menerapkan suatu

perhitungan agar dapat cepat terserap kedalam otak. Karena itulah perhitungan

menjadi salah satu mata pelajaran pokok yang ditetapkan menjadi pelajaran formal di

seluruh dunia. Begitu pentingnya ilmu hitung sehingga pelajaran materi ilmu hitung

diberikan kepada anak sejak anak memasuki tahun pertama sekolah.

Namun penerapan sehari-hari, masih kita jumpai bahwa pelajaran berhitung adalah

pelajaran yang sangat sulit bagi siswa, sebut saja kendala : psikis : tingkat kecerdasan

siswa berbeda-beda tergantung dari cara siswa tersebut merespon dan adaptasi dengan

lingkungan sekitarnya, juga bisa disebabkan oleh faktor genetis yang memang sulit

dihilangkan kecuali dipersempit.

4. Alat Bantu Gambar dan Cerita Sebagai Salah Satu Media Pembelajaran 4.1 Media Gambar

4.1.1 Pengertian Media Gambar

Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam

bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bentuknya

bermacam-macam seperti lukisan, potret, film, slide, strip, opaque projektor (Hamalik, 1994

(10)

Media gambar merupakan peniruan dari benda-benda dan pemandangan dalam

hal bentuk, rupa, serta ukurannya relatif terhadap lingkungan (Soelarko, 1980 : 3)

Media gambar adalah media yang paling umum dipakai, yang merupakan

bahasan umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana- mana (Sadiman,

1996 : 29)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah

perwujudan lambang dari hasil peniruan-peniruan benda-benda, pemandangan,

ide-ide atau curahan pikir yang divisualisasikan kedalam bentuk dua dimensi.

Bentuk dapat berupa gambar, situasi dan lukisan yang berhubungan dengan

pokok bahasan berhitung

4.1.2 Fungsi Media Gambar

Secara garis besar fungsi penggunaan media gambar adalah sebagai berikut :

a. Fungsi Edukatif, yang artinya mendidik dan memberikan pengaruh positif

pada pendidikan

b. Fungsi Sosial, memberikan informasi yang autentik dan pengalaman berbagai

bidang kehidupan dan memberikan konsep yang sama kepada setiap orang

c. Fungsi Ekonomis, meningkatkan produksi melalui pembinaan prestasi kerja

secara maksimal

d. Fungsi Politis, berpengaruh pada politik pembangunan

e. Fungsi Budaya dan Telekomunikasi, yang mendorong dan menimbulkan

ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan tehnologi komedian yang

(11)

4.2. Media Cerita

4.2.1 Pengertian Media Cerita

Metode pembelajaran matematika dengan media cerita yaitu suatu pembelajaran

yang dilakukan dengan menggunakan cerita sesuai dengan kreatifitas guru

sehingga menghasilkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

Pada mata pelajaran matematika dengan media cerita sangatlah penting karena

dapat membangun suatu imajinasi siswa dan komunikasi antara pengajar dengan

siswa sehingga siswa tertarik dalam mengikuti pelajaran tersebut.

Pentingnya membangun imajinasi siswa dan komunikasi antara pengajar dengan

siswa, merupakan kunci kebangkitan motivasi siswa tersebut untuk lebih tertarik

pada materi pelajaran menghitung. (As’ri Abdurahman, 2003 : 10)

Dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan guru atau

staf pengajar matematika dalam memberikan penalaran terhadap anak didik, yang

perlu diperhatikan ialah membangun imajinasi siswa dan komunikasi yang

strategis antara guru dengan siswa.

Komunikasi yang strategis maksudnya ialah :

1. Suatu komunikasi yang relevan dengan tujuan yaitu trasformasi ilmu dari guru

kepada siswa

2. Suatu komunikasi yang menciptakan motivasi maupun semangat kepada siswa

dalam proses melaksanakan proses belajar matematika

3. Suatu komunikasi yang menciptakan imajinasi siswa dalam memahami materi

(12)

Komunikasi tersebut nantinya merupakan alat dalam pencapaian penalaran dalam

pemecahan masalah perhitungan. Salah satu metode menciptakan komunikasi

dalam dalam pengajaran matematika ialah menggunakan media cerita

4.2.2 Karakteristik Media Cerita

Ada berapa hal yang harus diketahui guru sebelum mengajarkan materi pelajaran

yang akan diajarkan melalui media cerita :

1. Bahasa

Karakteristik dari bahasa yang akan digunakan sebagai sarana penyampaian

ilmu yang akan diberikan ke siswa haruslah bahasa

yang mudah dicerna dan akrab dengan siswa

2. Cara Pengajaran

Karakteristik dari pengajaran, dimana dalam menyampaikan materi- materi

kepada siswa dengan konsep-konsep yang mudah dicerna dan dipahami.

3. Pengarahan Secara Instruksional

Dalam beberapa kondisi, dibutuhkan suatu sistem instruksional dalam

mengarahkan metode pengajaran sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat

terlaksana dengan baik, hal ini suatu keterampilan dari pengajar.

4.3. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar dan Cerita

4.3.1 Kelebihan Media Gambar dan Cerita

(13)

2. Mempermudah siswa dalam mengingat suatu metode perhitungan

3. Siswa lebih aktif dan kreatif dalam berpikir

4. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu

5. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita

6. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk semua orang tanpa

memandang umur sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah

pahaman

7. Sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah

8. Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan (Sadiman, 1996 : 31)

4.3.2 Kelemahan Media Gambar dan Cerita

1. Ukurannya terbatas hanya dapat dilihat oleh sebagian siswa

2. Gambar diinterpretasikan secara personal dan subyektif

3. Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga kurang efektif

dalam pembelajaran (Rahadi, 2003 : 27)

4. Kelas menjadi bising

5. Bagi siswa yang memiliki imajinasi yang lemah, maka metode ini akan

menjadikan suatu kondisi yang membosankan

6. Memerlukan waktu untuk menumbuhkan imajinasi siswa

Dari uraian kelebihan dan kekurangan metode pengajaran perhitungan dengan

menggunakan alat bantu gambar dan cerita diatas dapat disimpulkan bahwa, jika

(14)

imajinasi siswa dan aktif berkomunikasi baik lisan maupun tulisan, sehingga

metode tersebut dapat terlaksana dengan baik.

4.4 Keefektifan Alat bantu Gambar dan Cerita dalam Pembelajaran Berhitung

1. Ilustrasi gambar dan cerita merupakan perangkat pengajaran yang dapat

menarik minat belajar siswa secara efektif

2. Ilustrasi gambar dan cerita merupakan perangkat abstrak yang dapat

ditafsirkan berdasarkan pengalaman dimasa lalu, melalui penafsiran

kata-kata

3. Ilustrasi Gambar dan cerita membantu siswa membaca buku pelajaran

terutama menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi teks cerita yang

menyertainya

4. Dalam booklet, pada umumnya anak-anak lebih menyukai setengah atau satu

halaman penuh gambar disertai beberapa petunjuk atau cerita yang jelas

5. Ilustrasi gambar dan cerita isinya harus dikaitkan dengan kehidupan nyata,

agar minat para siswa menjadi efektif

6. Ilustrasi gambar dan cerita hendaknya ditata sedemikian rupa sehingga tidak

bertentangan dengan gerakan mata pengamat.

Dengan demikian alat bantu gambar dan cerita merupakan salah satu tehnik

media pembelajaran yang efektif karena mengkombinasikan fakta dan gagasan

(15)

4.5 Langkah-langkah Pembelajaran Dengan Menggunakan Alat Bantu Gambar dan Cerita

Media pembelajaran dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita

bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami penjelasan guru. Dengan

demikian media pembelajaran dengan alat bantu gambar dan cerita berfungsi

untuk membantu siswa mempermudah memahami suatu informasi. Disamping

Itu juga mempermudah guru dalam menyampaikan informasi kepada siswa

dalam pembelajaran. Berhasilnya suatu tujuan bergantung pada metode atau cara

melakukannya. Guru-guru sangat perlu meningkatkan pemahaman tentang

penggunaan alat bantu gambar dan cerita secara aktif dan kreatif.

Menurut Hamelik, Umar (2004) Langkah-langkah Pembelajaran dengan

menggunakan alat bantu gambar dan cerita adalah sebagai berikut :

1. Persiapan

a. Membuat rancangan pembelajaran yang akan diterapkan di kelas

b. Mempersiapkan media gambar dan cerita

c. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

d. Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan alat bantu gambar

dan cerita

e. Mempersiapkan soal-soal pilihan ganda

(16)

2. Pelaksanaan Pembelajaran

a. Guru merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa dengan data

secukupnya dan dengan perumusan yang jelas

b. Membantu memperjelas problem atau tugas yang akan dipelajari serta

peranan siswa dalam menganalisa gambar dan cerita

c. Guru memperhatikan kemampuan pemahaman siswa terhadap masalah

yang akan dipecahkan

d. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau

mengemukakan pendapat

e. Setelah masing-masing siswa menemukan suatu kesimpulan maka guru

menunjuk salah satu siswa untuk mempresentasikan

f. Guru merangsang terjadinya interaksi antara sesama siswa dan guru

memberikan pujian terhadap siswa yang aktif

g. Guru memberikan soal untuk mengetahui prestasi belajar siswa

3. Kegiatan Akhir

a. Membuat refleksi atau membuat kesimpulan dengan melibatkan siswa

b. Melakukan evaluasi tingkat lanjut

(17)

Media pembelajaran dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita dapat

menjadi alternatif yang digunakan dalam pelajaran matematika karena dengan

media ini guru tidak mendominasi kegiatan belajar siswa.

Penerapan media pembelajaran menggunakan alat bantu gambar dan cerita

diharapkan akan membuat komunikasi dalam proses pembelajaran menjadi lebih

hidup, karena siswa aktif menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru,

dengan demikian dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4.6 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rencana tindakan, hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan alat bantu gambar dan cerita dapat meningkatkan hasil belajar

matematika di kelas 2 SD Negeri 1 Banding Agung Kecamatan Talang Padang

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Tehnik yang dipakai dalam penelitian ini adalah tehnik penelitian tindakan. Karena ruang

lingkupnya adalah pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan oleh guru didalam kelas,

maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam konsep PTK terdiri

dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hubungan

keempatnya dipandang sebagai siklus. Untuk jelasnya siklus kegiatan dengan desain PTK

model Kurt Lewin adalah sebagai berikut

Siklus PTK Model Kurt Lewin (Arikunto,S, 2008 : 135)

PTK dilakukan secara siklus dan banyaknya siklus disesuaikan dengan kebutuhan.

Akhir penelitian adalah tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan KKM. Dalam Tindakan

(Acting)

Perencanaan

(Planning) (Observating) Pengamatan

(19)

setiap siklus diawali dengan perencanaan, skenario pembelajaran yang meliputi

tujuan, jenis kegiatan guru dan siswa, lembar observasi, maupun tehnis pelaksanaan,

tindakan observasi, dan refleksi. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan

di kelas II SD Negeri 1 Banding Agung

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas II SD Negeri 1

Banding Agung Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus dengan jumlah

siswa 30 orang, terdiri dari 15 laki-laki dan 15 perempuan.

3.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Banding Agung yang beralamatkan

jalan Raden Intan No 166 Banding Agung Kecamatan Talang Padang Kabupaten

Tanggamus

3.2.3 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei tahun pelajaran

2011/2012. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas sesuai dengan jadwal pelajaran

matematika di kelas 2 dan penelitian akan berlangsung sampai indikator yang telah

(20)

3.2.4 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan tindakan kelas ini difokuskan pada proses dan hasil

pembelajaran. Dari segi proses diharapkan mencapai 75 % siswa aktif dalam

pembelajaran dan dari segi hasil siswa mencapai KKM 60.

3.2.5 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini direncanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas dua

kali pertemuan, tiap pertemuan terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

3.2.5.1 Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan kurikulum yang

digunakan oleh sekolah, yaitu kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP)

b. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Peneliti membuat LKS berdasarkan materi dan tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan, LKS akan dikerjakan oleh siswa secara individu

(21)

Lembar catatan lapangan ini dibuat untuk merekam kejadian yang terjadi

selama pemberian tindakan dan digunakan sebagai catatan perilaku siswa

maupun permasalahan yang ada untuk bahan pertimbangan

d. Membuat Lembar Observasi Kegiatan Siswa

Lembar ini digunakan untuk melihat seberapa banyak aktivitas yang

dilakukan oleh siswa untuk kemudian dilakukan perhitungan.

e. Menyiapkan Perangkat Tes

Setiap diakhir pertemuan setiap siklus, diadakan tes secara tertulis untuk

mengukur hasil belajar siswa. Tes yang dibuat disesuaikan dengan materi

yang telah diajarkan.

3.2.5.2 Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan yaitu penerapan dari rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu

melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan alat bantu

gambar dan cerita

3.2.5.3 Tahap Pengamatan (Observasi)

Pelaksanaan observasi yaitu melakukan pengamatan terhadap jalannya

proses pembelajaran dan mengumpulkan data mengenai keaktifan siswa

dan kegiatan guru dalam melakukan pembelajaran yang berhubungan

dengan materi yang dibahas. Oleh karena itu, peneliti melakukan

observasi terhadap pemanfaatan media gambar dan cerita dalam proses

(22)

3.2.5.4 Tahap Refleksi

Menurut Muhajir (1997 : 10), refleksi adalah kegiatan mengulas secara

kritis tentang perubahan yang terjadi pada siswa, guru, dan suasana kelas.

Pada tahap ini sejauh mana intervensi yang telah dilakukan terhadap

pemanfaatan alat bantu gambar dan cerita telah menghasilkan perubahan

yang signifikan. Bila hal yang dikehendaki peneliti berhasil, maka

penelitian dapat dikatakan efektif. Bila belum berhasil maka peneliti harus

melakukan siklus selanjutnya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa refleksi adalah kegiatan menganalisa dan

membuat kesimpulan berdasarkan pengamatan. Refleksi dilakukan dengan

menganalisa hasil observasi dan test yang digunakan sebagai dasar untuk

perbaikan siklus berikutnya.

3.2.5.5 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah pemanfaatan media gambar dan cerita

guna peningkatan pemahaman berhitung.

3.3 Tehnik Pengumpulan Data

3.3.1 Sumber Data

Sumber data diperoleh dari pengamatan kegiatan siswa, guru, daftar nilai, proses

(23)

siswa kelas II SD Negeri 1 Banding Agung Kecamatan Talang Padang Kabupaten

Tanggamus.

3.3.2 Jenis Data

Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan kualitatif dari hasil latihan,

hasil tes, hasil observasi pelaksanaan pembelajaran.

3.3. 3 Cara Pengumpulan Data

a. Data hasil belajar diambil dari hasil tes (memberi sejumlah pertanyaan kepada

siswa). Tes yang diberikan berupa soal uraian mengenai pembelajaran berhitung

khususnya soal cerita.

b. Observasi, yaitu mengamati proses pembelajaran berhitung dengan

memanfaatkan alat bantu gambar

3.3.4 Teknik Analisis Data

Setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul, langkah berikutnya yang

dilakukan adalah mengadakan analisis terhadap semua data yang telah terkumpul.

Karena data yang terkumpul berupa angka-angka maka teknik pengolahan yang

digunakan adalah statistik. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik

sederhana, yaitu :

3.3.4.1 Menilai Tes Tertulis

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang

selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga

(24)

Σ X

Ada dua katagori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara

klasikal. Seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai nilai 60 dan

kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut mencapai daya serap

Lebih dan atau sama dengan 75 %. Untuk menghitung persentase

ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus sebagai berikut

Σ Siswa yang tuntas belajar

P = x 100 % Σ Siswa

3.3.4.3 Persentase Aktivitas Belajar Setiap Siswa

R

NP = x 100 SM

(25)

3.3.4.4 Tolok Ukur Penilaian

Untuk mengukur keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran

matematika selama penelitian tindakan kelas ini berlangsung, maka pada

setiap akhir pembelajaran pada setiap siklus, akan selalu diadakan posttest.

Untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dengan tolok ukur penilaian

dibawah ini :

Tabel 3.1 Tolok Ukur Penilaian

NO RENTANG SKOR TINGKAT KEMAMPUAN

1. 85 - 100 Sangat baik

2. 75 - 84 Baik

3. 60 – 74 Cukup

4. 40 – 59 Kurang

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa :

1. Pembelajaran Matematika menggunakan alat bantu gambar dan cerita di

kelas II A SD Negeri I Banding Agung tahun pelajaran 2011/2012 sangat

efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat

diindikasikan dari pencapaian target pada siklus I rata-rata kelas hasil

evaluasi sebesar 59,66. Siklus II meningkat menjadi 74,90.

2. Melalui pemanfaatan alat bantu gambar dan cerita, aktivitas siswa kelas II

A SD Negeri I Banding Agung dalam mengikuti pembelajaran mengalami

peningkatan yang positif. Siklus I persentase aktivitas hanya mencapai

69,44% dengan katagori cukup aktif. Siklus II meningkat menjadi 80%

dengan katagori aktif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan

menggunakan alat bantu gambar dan cerita dapat meningkatkan aktivitas

belajar siswa kelas II A SD Negeri I Banding Agung Kecamatan Talang

Padang Tahun pelajaran 2011/2012

B. Saran

(27)

Agar minat para siswa menjadi lebih efektif dalam mengingat dan

menafsirkan isi materi gambar dan cerita hendaknya dikaitkan dengan

kehidupan nyata

2. Guru

Guru yang melaksanakan pembelajaran matematika dianjurkan

menggunakan alat bantu gambar dan cerita karena lebih dapat

meningkatkan keaktifan siswa

3. Sekolah

Sekolah sebaiknya menjadikan model dalam pembelajaran dengan

menggunakan alat bantu gambar dan cerita untuk meningkatkan prestasi

(28)

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ALAT

BANTU GAMBAR DAN CERITA

DI KELAS 2 SD NEGERI 1 BANDING AGUNG

TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

( SKRIPSI )

OLEH

I D A Y A T I.

NPM. 1013127015

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSIRAS LAMPUNG

(29)

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU GAMBAR DAN

CERITA

DI KELAS 2 SD NEGERI 1 BANDING AGUNG TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

OLEH

I D A Y A T I.

NPM. 1013127015

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSIRAS LAMPUNG

(30)

DAFTAR GRAFIK

GRAFIK Hal

1. Persentase Aktivitas Belajar Siklus I dan Siklus II ... 56

(31)
(32)

13. Hipotesis Tindakan ... 18

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 28

B. Hasil Penelitian ... 33

1. Siklus I ... 35

2. Siklus II ... 44

C. Pembahasan ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 61

A.KESIMPULAN ………... 61

B.SARAN ……….. 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(33)

1

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. Widodo Supriono, 1984. Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Arikunto. Suharsimi, 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Menengah. BNSP. Jakarta

As’ri Abdurahman. 2003. Pembelajaran Matematika Dengan Cooperatif Learning.

Makalah

Hamalik. 1994. Media Pendidikan. Citra Aditya Bakti. Bandung. Hamalik, umar.2004. Proses Belajar Menganjar. Bumi aksara: Jakarta James. 1984. Kamus Matematika. Erlangga. Jakarta.

Mujiono.dan Dymyati. 1993. Belajar dan Pembelajaran . Derektorat Jenderal Pendidikan Tinggi: Jakarta

Muncarno. 2012. Statistik Pendidikan. PGSD. Metro.

Muhajir. Noeng. 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, Bagian

KeEmpat : Analisis dan Refleksi. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Rahadi. Aristo. 2003. Media Pembelajaran. Depdikbud. Jakarta.

Ruseffendi. 1988. Dasar-Dasar Matematika Modern Untuk Guru-Guru dan

OrangTua Murid. Tarsito. Bandung.

Sadiman. 1996. Media Pendidikan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sardiman, A.M. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta

(34)
(35)

DAFTAR TABEL

TABEL Hal

1. Tolok Ukur Penilaian ... 27

2. Data Siswa Tahun 2011/2012 ... 29

3. Data Guru Tahun 2011/2012 ... 29

4. Data Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 33

5. Hasil Persentase Aktivitas Siswa Siklus I ... 39

6. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Siklus I ... 41

7. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Siklus II ... 49

8. Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ... 55

(36)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan setulus-tulusnya penulis ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah

SWT yang telah yang telah melimpahkan berkah dan hidayahNya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul Upaya Peningkatan Aktivitas Hasil

Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Menggunakan Alat Bantu Gambar dan Cerita

di Kelas 2 SD Negeri I Banding Agung Tahun Pelajaran 2011/2012.

Banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik secara moral maupun matrial dalam

penyelesaian penulisan penelitian ini. Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak akan

berjalan dengan baik tanpa bantuan mereka, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. Selaku Dekan FKIP Universitas Lampung

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi S1 PGSD PPKHB Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

4. Ibu Dra. Sasmiati, M.Hum. Sebagai Sekretaris Jurusan Ilmu Pendidikan

5. Bapak Dr. Supomo Kandar, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing yang selalu

memberikan dorongan dan bimbingan demi kesempurnaan penulisan ini

6. Bapak Dr. Siswantoro, S.Pd. M.Pd. Selaku Dosen Pembahas yang telah banyak

(37)

7. Bapak dan Ibu Dosen Program S1 PGSD Dalam Jabatan yang telah banyak

memberikan ilmu pengetahuan selama penulis menyelesaikan studi pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

8. Bapak Widarpo, S.Pd. Selaku Kepala Sekolah SD Negeri I Banding Agung

Kecamatan Talang padang Kabupaten Tanggamus yang telah banyak membantu

penulisan penelitian ini

9. Teman-teman peserta Program S1 PGSD Dalam Jabatan yang telah banyak

memberikan semangat dan bantuan serta persahabatan dan kekeluargaan yang akan

menjadi kenangan indah

10. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan penulisan

penelitian ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

Dalam penulisan laporan ini tentu saja masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan

karena keterbatasan penulis, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang

bersifat membangun. Semoga Skripsi ini akan memberikan manfaat bagi semua pihak.

Bandar Lampung, Juli 2012

Penulis

(38)
(39)

Kupersembahkan Karya Terbaikku Saat ini Kepada :

1. Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan nikmat dan kemudahan

dalam hidupku yang membuatku seperti ini.

2. Ayah dan Ibunda yang telah memberikan dukungan dan kasih sayang dari

kecil hingga sampai aku dewasa.

3. Suami dan Anak-anakku yang aku cintai.

4. Abang, Kakak, dan Adik-adikku yang kusayangi

5. Pembimbing dan Pembahas tugas akhir.

(40)

Judul Skripsi : UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU GAMBAR DAN CERITA DI KELAS 2 SD NEGERI I BANDING AGUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa : I D A Y A T I

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013127015

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. BAHARUDDIN RISYAK, M.Pd. Dr. SUPOMO KANDAR, M.S. NIP. 19510507 198103 1 002 NIP. 19540115 197903 1 002

MENGESAHKAN

(41)

Penguji : Dr. Supomo Kandar, M.S. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Siswantoro, S.Pd. M.Pd. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si.

NIP. 19600315 198503 1 003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 16 Oktober 2012

(42)

MOTTO

Syukurilah nikmat yang ada dan berbuatlah

(43)

Yang bertanda tangan dibawah ini saya :

Nama : I D A Y A T I

NPM : 1013127015

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan

Perguruan Tinggi : Universitas Lampung

Judul : Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui

Pembelajaran Menggunakan Alat Bantu Gambar dan Cerita di Kelas 2 SD Negeri I Banding Agung Tahun Pelajaran 2011/2012

Menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini adalah hasil pekerjaan Saya sendiri dan sepengetahuan Saya tidak berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas maupun institusi lain.

Bandar Lampung, Juli 2012 Yang Membuat Pernyataan

I D A Y A T I.

NPM. 1013127015.

RIWAYAT HIDUP

(44)

Jenjang pendidikan penulis :

1. SD Negeri III Talang Padang, lulus tahun 1976. 2. SMP Negeri Talang Padang, lulus tahun 1979. 3. SPG Muhammadiyah Gisting, lulus tahun 1983. 4. Diploma II Universitas Terbuka, lulus tahun 2005.

Gambar

Tabel  3.1 Tolok Ukur Penilaian

Referensi

Dokumen terkait

Perkembangan struktur bangunan dalam era globalisasi dan modernisasi dapat dirasakan pesatnya. Pembangunan seperti bangunan gedung, menara, jembatan, perkantoran, hotel, dan

Selulosa asetat sangat diperlukan dalam proses pembentukan nano serat dalam bentuk larutan pada proses electrospinning. 3 Selulosa asetat adalah bahan kristal

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis diberi kemampuan dan kesempatan untuk menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan

[r]

Variabel yang memiliki nilai koefisien terbesar adalah luas lahan tidak produktif tahun 2010 dengan nilai koefisiensi sebesar 0.755, artinya semakin luas lahan

3 Frequency of affiliation and agonistic of six classes macaques in Telaga Warna Nature Reserve and Recreational Park 4 4 Percentage of Macaque-Human interaction

Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi cendawan Entomophthorales dan nematoda yang menginfeksi trips dan kutudaun pada tanaman mawar dan krisan di Balai

[r]