ABSTRAK
.Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Menggunakan Alat bantu Gambar dan Cerita di Kelas 2 SD Negeri 1 Banding
Agung Tahun Pelajaran 2011/2012
Oleh I D A Y A T I
Masalah dalam penelitian ini adalah peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas II SD Negeri I Banding Agung dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita tahun pelajaran 2011/2012. Tujuan penelitian ini meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika kelas II SD Negeri I Banding Agung dengan memanfaatkan alat bantu gambar dan cerita tahun pelajaran 2011/2012.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri I Banding Agung yang berjumlah 30 orang. Setiap siklus menggunakan tehnik pengumpulan data berupa evaluasi tertulis dan observasi. Instrumen tertulis digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, sedangkan instrumen observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan yang diberikan pada siswa kelas 2 SD adalah pendidikan yang bersifat pengembangan kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Bagi guru hal ini bukanlah suatu hal yang mudah, karena pada setiap tahap siswa tersebut baru mengenal apa artinya dunia pendidikan formal. Lebih – lebih bila siswa tersebut merupakan siswa yang langsung memasuki pendidikan dasar formal tanpa melalui jenjang pendidikan Taman Kanak – kanak terlebih dahulu.
Dalam hal ini kita harus mengetahui faktor psikologis siswa. Karena pada tahap ini, siswa baru memulai adaptasi dengan segala yang berbau pendidikan formal yang belum pernah dialami sebelumnya. Untuk itu, pola pendidikan yang kita berikan harus disesuaikan dengan pola adaptasi guna meningkatkan kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita sebagai upaya guru dalam memperbaiki proses pembelajaran.
yang diberikan oleh guru dan menjadikan guru sebagai satu –satunya sumber
informasi.
Hal ini membuat guru terpaksa menggunakan cara mengajar konvensional yaitu guru menjelaskan dan siswa memperhatiakan, lalu bertanya bila menemui kesulitan dan dilanjutkan dengan latihan soal.
Prestasi belajar siswa kelas 2 SD Negeri 1 Banding Agung tahun pelajaran 2011/2012 masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata – rata matematika semester ganjil tahun pelajaran 2011/ 2012 yaitu siswa memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 60 adalah delapan belas siswa dari jumlah keseluruhan siswa yang berjumlah 30 siswa, sehingga persentase secara umum adalah 57,69% sedangkan yang ditetapkan sekolah adalah sebesar 65% jadi rata – rata siswa masih rendah.ada banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa, diantaranya adalah pemilihan metode pembelajaran yang kurang sesuai, kurangnya motivasi siswa dan kurangnya dukungan dari orang tua.
Salah satu metode yang dapat diterapkan untuk meningkatkan tingkat belajar siswa adalah metode pembelajran menggunakan alat bantu gambar dan cerita. Metode pembelajaran menggunakan alat bantu gambar dan cerita menekankan pada kemampuan berfikir siswa secara individu, disini siswa dituntut untuk aktiv pada saat proses pembelajaran.
Untuk lebih cepat membantu siswa dalam memahami materi dan latihan –latihan
mengerjakan soal hendaknya harus sering dilakukan dengan tahapan bobot soal
diharapakan
penerapan media pembelajran menggunakan alat bantu gambar dan ceritasiswa akan menjadi aktif yang berdampak meningkatnya hasil belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah , maka rumusan masalah apakah pembelajaran menggunakan alat bantu gambar dan cerita dapat meningkatakan hasil belajar matematika siswa kelas 2 SD Negeri 1 Banding Agung Tahun pelajaran 2011/ 2012
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas 2 SD Negeri I Banding Agung pada tahun pelajaran 2011/2012, menggunakan pendekatan tematik dengan alat bantu gambar dan cerita.
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan hasil dari penelitian adalah sebagai berikut :
1.
Bagi Siswa
Memberikan pengalaman bagi siswa dengan belajar menggunakan alat bantu
gambar dan cerita sehingga mendorong peningkatan aktivitas belajar dalam
upaya meningktakan hasil belajar.
Merupakan wawasan bagi guru bahwa mengajar menggunakan alat bantu dengan alat bantu gambar gambar dan cerita adalah suatu metode mengajar yang dapat meningtkatkan prestasi dan hasil belajar siswa lebih baik.
3. Bagi Sekolah
Meningkatkan tanggung jawab dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas kelulusan.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian tindakan kelas ini adalah : 1. Hasil belajar
Hasil belajar siswa adalah nilai yang diperoleh yang diperoleh setelah mengikuti proses pembelajran dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita dilihat dari hasil test setelah pembelajaran.
2. Pembelajaran Dengan Alat Bantu Gambar Dan Cerita
Suatu media pembelajaran yang dapat membangkitkan daya imajinasi dan komunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
3. Materi Pembelajaran
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Belajar Matematika
Menurut Hamalik (1994) belajar merupakan suatu pertumbuhan atau perubahan dalam
diri seseorang yang dinyatakan dalam bertingkah laku yang baru berkat pengalaman
dan latihan. Hal tersebut sejalan dengan pengertian yang dijelaskan oleh Nata Wijaya
(1992) bahwa belajar adalah suatu pembentukan dan pengurangan prilaku individu
yang bersifat menetap atau permanen yang disebabkan adanya latihan yang terarah.
Sementara itu James (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa
matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan
konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan jumlah yang
terbagi dalam tiga bidang yaitu : aljabar, analis, dan geometri. Menurut Ruseffendi
(1988) dalam bukunya menyatakan bahwa matematika adalah telaahan tentang
pola dan hubungannya, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan
suatu alat. ( Ruseffendi. 1988 : 42)
Berdasarkan beberapa difinisi diatas, maka belajar matematika merupakan suatu usaha
yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan bertujuan mengadakan perubahan dalam
diri untuk menelaah pola dan hubungannya mengenai bentuk, susunan yang tibul
karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran
sehingga belajar dan mengajar dapat dipandang suatu proses komperhensif yang harus
2. Proses dan Pentingnya Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Dalam hal membicarakan belajar matematika tidak terlepas dari membicarakan
mengajar matematika, apabila dikatakan mengajar tentu ada subyek yang diberikan
pelajaran yaitu peserta didik, dan ada yang disampaikan untuk dipahami. Hal ini sesuai
dengan apa yang dikatakan Herman Handoyo (1988) bahwa mengajar adalah
penyampaian pesan atau pengetahuan agar dapat dipahami peserta didik.
Difinisi matematika tidak ada yang baku. Matematika adalah ilmu pengetahuan abstrak
dari ruang dan angka. Matematika dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan
sehari-hari. Matematika tidak hanya sebagai alat bantu untuk matematika itu sendiri,
tetapi banyak konsep-konsep yang digunakan oleh ilmu lain seperti fisika, kimia,
biologi, astronomi, tehnik ekonomi, dan farmasi.
Pola pikir yang diberikan pada siswa adalah deduktif dan konsisten atau deduktif
aksiomatris yang berfungsi untuk :
1. Meningkatkan penalaran siswa yang dapat membantu memperjelas dan
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan
bilangan-bilangan dan simbol-simbol.
Maka dengan belajar matematika siswa dapat memahami konsep-konsep matematika
yang relatif abstrak yang pada akhirnya tetap siswa harus belajar sesuai dengan
3. Pembelajaran Berhitung
Berhitung merupakan ilmu yang sangat penting setelah bahasa bagi kehidupan. Sejak
kita beradaptasi dengan lingkungan, kita dituntut untuk menjalankan fungsi otak kita
dengan berhitung. Untuk itu ada berbagai cara manusia dalam menerapkan suatu
perhitungan agar dapat cepat terserap kedalam otak. Karena itulah perhitungan
menjadi salah satu mata pelajaran pokok yang ditetapkan menjadi pelajaran formal di
seluruh dunia. Begitu pentingnya ilmu hitung sehingga pelajaran materi ilmu hitung
diberikan kepada anak sejak anak memasuki tahun pertama sekolah.
Namun penerapan sehari-hari, masih kita jumpai bahwa pelajaran berhitung adalah
pelajaran yang sangat sulit bagi siswa, sebut saja kendala : psikis : tingkat kecerdasan
siswa berbeda-beda tergantung dari cara siswa tersebut merespon dan adaptasi dengan
lingkungan sekitarnya, juga bisa disebabkan oleh faktor genetis yang memang sulit
dihilangkan kecuali dipersempit.
4. Alat Bantu Gambar dan Cerita Sebagai Salah Satu Media Pembelajaran 4.1 Media Gambar
4.1.1 Pengertian Media Gambar
Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam
bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bentuknya
bermacam-macam seperti lukisan, potret, film, slide, strip, opaque projektor (Hamalik, 1994
Media gambar merupakan peniruan dari benda-benda dan pemandangan dalam
hal bentuk, rupa, serta ukurannya relatif terhadap lingkungan (Soelarko, 1980 : 3)
Media gambar adalah media yang paling umum dipakai, yang merupakan
bahasan umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana- mana (Sadiman,
1996 : 29)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah
perwujudan lambang dari hasil peniruan-peniruan benda-benda, pemandangan,
ide-ide atau curahan pikir yang divisualisasikan kedalam bentuk dua dimensi.
Bentuk dapat berupa gambar, situasi dan lukisan yang berhubungan dengan
pokok bahasan berhitung
4.1.2 Fungsi Media Gambar
Secara garis besar fungsi penggunaan media gambar adalah sebagai berikut :
a. Fungsi Edukatif, yang artinya mendidik dan memberikan pengaruh positif
pada pendidikan
b. Fungsi Sosial, memberikan informasi yang autentik dan pengalaman berbagai
bidang kehidupan dan memberikan konsep yang sama kepada setiap orang
c. Fungsi Ekonomis, meningkatkan produksi melalui pembinaan prestasi kerja
secara maksimal
d. Fungsi Politis, berpengaruh pada politik pembangunan
e. Fungsi Budaya dan Telekomunikasi, yang mendorong dan menimbulkan
ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan tehnologi komedian yang
4.2. Media Cerita
4.2.1 Pengertian Media Cerita
Metode pembelajaran matematika dengan media cerita yaitu suatu pembelajaran
yang dilakukan dengan menggunakan cerita sesuai dengan kreatifitas guru
sehingga menghasilkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
Pada mata pelajaran matematika dengan media cerita sangatlah penting karena
dapat membangun suatu imajinasi siswa dan komunikasi antara pengajar dengan
siswa sehingga siswa tertarik dalam mengikuti pelajaran tersebut.
Pentingnya membangun imajinasi siswa dan komunikasi antara pengajar dengan
siswa, merupakan kunci kebangkitan motivasi siswa tersebut untuk lebih tertarik
pada materi pelajaran menghitung. (As’ri Abdurahman, 2003 : 10)
Dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan guru atau
staf pengajar matematika dalam memberikan penalaran terhadap anak didik, yang
perlu diperhatikan ialah membangun imajinasi siswa dan komunikasi yang
strategis antara guru dengan siswa.
Komunikasi yang strategis maksudnya ialah :
1. Suatu komunikasi yang relevan dengan tujuan yaitu trasformasi ilmu dari guru
kepada siswa
2. Suatu komunikasi yang menciptakan motivasi maupun semangat kepada siswa
dalam proses melaksanakan proses belajar matematika
3. Suatu komunikasi yang menciptakan imajinasi siswa dalam memahami materi
Komunikasi tersebut nantinya merupakan alat dalam pencapaian penalaran dalam
pemecahan masalah perhitungan. Salah satu metode menciptakan komunikasi
dalam dalam pengajaran matematika ialah menggunakan media cerita
4.2.2 Karakteristik Media Cerita
Ada berapa hal yang harus diketahui guru sebelum mengajarkan materi pelajaran
yang akan diajarkan melalui media cerita :
1. Bahasa
Karakteristik dari bahasa yang akan digunakan sebagai sarana penyampaian
ilmu yang akan diberikan ke siswa haruslah bahasa
yang mudah dicerna dan akrab dengan siswa
2. Cara Pengajaran
Karakteristik dari pengajaran, dimana dalam menyampaikan materi- materi
kepada siswa dengan konsep-konsep yang mudah dicerna dan dipahami.
3. Pengarahan Secara Instruksional
Dalam beberapa kondisi, dibutuhkan suatu sistem instruksional dalam
mengarahkan metode pengajaran sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat
terlaksana dengan baik, hal ini suatu keterampilan dari pengajar.
4.3. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar dan Cerita
4.3.1 Kelebihan Media Gambar dan Cerita
2. Mempermudah siswa dalam mengingat suatu metode perhitungan
3. Siswa lebih aktif dan kreatif dalam berpikir
4. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
5. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita
6. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk semua orang tanpa
memandang umur sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah
pahaman
7. Sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah
8. Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan (Sadiman, 1996 : 31)
4.3.2 Kelemahan Media Gambar dan Cerita
1. Ukurannya terbatas hanya dapat dilihat oleh sebagian siswa
2. Gambar diinterpretasikan secara personal dan subyektif
3. Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga kurang efektif
dalam pembelajaran (Rahadi, 2003 : 27)
4. Kelas menjadi bising
5. Bagi siswa yang memiliki imajinasi yang lemah, maka metode ini akan
menjadikan suatu kondisi yang membosankan
6. Memerlukan waktu untuk menumbuhkan imajinasi siswa
Dari uraian kelebihan dan kekurangan metode pengajaran perhitungan dengan
menggunakan alat bantu gambar dan cerita diatas dapat disimpulkan bahwa, jika
imajinasi siswa dan aktif berkomunikasi baik lisan maupun tulisan, sehingga
metode tersebut dapat terlaksana dengan baik.
4.4 Keefektifan Alat bantu Gambar dan Cerita dalam Pembelajaran Berhitung
1. Ilustrasi gambar dan cerita merupakan perangkat pengajaran yang dapat
menarik minat belajar siswa secara efektif
2. Ilustrasi gambar dan cerita merupakan perangkat abstrak yang dapat
ditafsirkan berdasarkan pengalaman dimasa lalu, melalui penafsiran
kata-kata
3. Ilustrasi Gambar dan cerita membantu siswa membaca buku pelajaran
terutama menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi teks cerita yang
menyertainya
4. Dalam booklet, pada umumnya anak-anak lebih menyukai setengah atau satu
halaman penuh gambar disertai beberapa petunjuk atau cerita yang jelas
5. Ilustrasi gambar dan cerita isinya harus dikaitkan dengan kehidupan nyata,
agar minat para siswa menjadi efektif
6. Ilustrasi gambar dan cerita hendaknya ditata sedemikian rupa sehingga tidak
bertentangan dengan gerakan mata pengamat.
Dengan demikian alat bantu gambar dan cerita merupakan salah satu tehnik
media pembelajaran yang efektif karena mengkombinasikan fakta dan gagasan
4.5 Langkah-langkah Pembelajaran Dengan Menggunakan Alat Bantu Gambar dan Cerita
Media pembelajaran dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita
bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami penjelasan guru. Dengan
demikian media pembelajaran dengan alat bantu gambar dan cerita berfungsi
untuk membantu siswa mempermudah memahami suatu informasi. Disamping
Itu juga mempermudah guru dalam menyampaikan informasi kepada siswa
dalam pembelajaran. Berhasilnya suatu tujuan bergantung pada metode atau cara
melakukannya. Guru-guru sangat perlu meningkatkan pemahaman tentang
penggunaan alat bantu gambar dan cerita secara aktif dan kreatif.
Menurut Hamelik, Umar (2004) Langkah-langkah Pembelajaran dengan
menggunakan alat bantu gambar dan cerita adalah sebagai berikut :
1. Persiapan
a. Membuat rancangan pembelajaran yang akan diterapkan di kelas
b. Mempersiapkan media gambar dan cerita
c. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
d. Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan alat bantu gambar
dan cerita
e. Mempersiapkan soal-soal pilihan ganda
2. Pelaksanaan Pembelajaran
a. Guru merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa dengan data
secukupnya dan dengan perumusan yang jelas
b. Membantu memperjelas problem atau tugas yang akan dipelajari serta
peranan siswa dalam menganalisa gambar dan cerita
c. Guru memperhatikan kemampuan pemahaman siswa terhadap masalah
yang akan dipecahkan
d. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau
mengemukakan pendapat
e. Setelah masing-masing siswa menemukan suatu kesimpulan maka guru
menunjuk salah satu siswa untuk mempresentasikan
f. Guru merangsang terjadinya interaksi antara sesama siswa dan guru
memberikan pujian terhadap siswa yang aktif
g. Guru memberikan soal untuk mengetahui prestasi belajar siswa
3. Kegiatan Akhir
a. Membuat refleksi atau membuat kesimpulan dengan melibatkan siswa
b. Melakukan evaluasi tingkat lanjut
Media pembelajaran dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita dapat
menjadi alternatif yang digunakan dalam pelajaran matematika karena dengan
media ini guru tidak mendominasi kegiatan belajar siswa.
Penerapan media pembelajaran menggunakan alat bantu gambar dan cerita
diharapkan akan membuat komunikasi dalam proses pembelajaran menjadi lebih
hidup, karena siswa aktif menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru,
dengan demikian dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4.6 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rencana tindakan, hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan alat bantu gambar dan cerita dapat meningkatkan hasil belajar
matematika di kelas 2 SD Negeri 1 Banding Agung Kecamatan Talang Padang
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Tehnik yang dipakai dalam penelitian ini adalah tehnik penelitian tindakan. Karena ruang
lingkupnya adalah pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan oleh guru didalam kelas,
maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam konsep PTK terdiri
dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hubungan
keempatnya dipandang sebagai siklus. Untuk jelasnya siklus kegiatan dengan desain PTK
model Kurt Lewin adalah sebagai berikut
Siklus PTK Model Kurt Lewin (Arikunto,S, 2008 : 135)
PTK dilakukan secara siklus dan banyaknya siklus disesuaikan dengan kebutuhan.
Akhir penelitian adalah tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan KKM. Dalam Tindakan
(Acting)
Perencanaan
(Planning) (Observating) Pengamatan
setiap siklus diawali dengan perencanaan, skenario pembelajaran yang meliputi
tujuan, jenis kegiatan guru dan siswa, lembar observasi, maupun tehnis pelaksanaan,
tindakan observasi, dan refleksi. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan
di kelas II SD Negeri 1 Banding Agung
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas II SD Negeri 1
Banding Agung Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus dengan jumlah
siswa 30 orang, terdiri dari 15 laki-laki dan 15 perempuan.
3.2.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Banding Agung yang beralamatkan
jalan Raden Intan No 166 Banding Agung Kecamatan Talang Padang Kabupaten
Tanggamus
3.2.3 Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei tahun pelajaran
2011/2012. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas sesuai dengan jadwal pelajaran
matematika di kelas 2 dan penelitian akan berlangsung sampai indikator yang telah
3.2.4 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan tindakan kelas ini difokuskan pada proses dan hasil
pembelajaran. Dari segi proses diharapkan mencapai 75 % siswa aktif dalam
pembelajaran dan dari segi hasil siswa mencapai KKM 60.
3.2.5 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini direncanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas dua
kali pertemuan, tiap pertemuan terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
3.2.5.1 Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan kurikulum yang
digunakan oleh sekolah, yaitu kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)
b. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Peneliti membuat LKS berdasarkan materi dan tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan, LKS akan dikerjakan oleh siswa secara individu
Lembar catatan lapangan ini dibuat untuk merekam kejadian yang terjadi
selama pemberian tindakan dan digunakan sebagai catatan perilaku siswa
maupun permasalahan yang ada untuk bahan pertimbangan
d. Membuat Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Lembar ini digunakan untuk melihat seberapa banyak aktivitas yang
dilakukan oleh siswa untuk kemudian dilakukan perhitungan.
e. Menyiapkan Perangkat Tes
Setiap diakhir pertemuan setiap siklus, diadakan tes secara tertulis untuk
mengukur hasil belajar siswa. Tes yang dibuat disesuaikan dengan materi
yang telah diajarkan.
3.2.5.2 Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan yaitu penerapan dari rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu
melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan alat bantu
gambar dan cerita
3.2.5.3 Tahap Pengamatan (Observasi)
Pelaksanaan observasi yaitu melakukan pengamatan terhadap jalannya
proses pembelajaran dan mengumpulkan data mengenai keaktifan siswa
dan kegiatan guru dalam melakukan pembelajaran yang berhubungan
dengan materi yang dibahas. Oleh karena itu, peneliti melakukan
observasi terhadap pemanfaatan media gambar dan cerita dalam proses
3.2.5.4 Tahap Refleksi
Menurut Muhajir (1997 : 10), refleksi adalah kegiatan mengulas secara
kritis tentang perubahan yang terjadi pada siswa, guru, dan suasana kelas.
Pada tahap ini sejauh mana intervensi yang telah dilakukan terhadap
pemanfaatan alat bantu gambar dan cerita telah menghasilkan perubahan
yang signifikan. Bila hal yang dikehendaki peneliti berhasil, maka
penelitian dapat dikatakan efektif. Bila belum berhasil maka peneliti harus
melakukan siklus selanjutnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa refleksi adalah kegiatan menganalisa dan
membuat kesimpulan berdasarkan pengamatan. Refleksi dilakukan dengan
menganalisa hasil observasi dan test yang digunakan sebagai dasar untuk
perbaikan siklus berikutnya.
3.2.5.5 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah pemanfaatan media gambar dan cerita
guna peningkatan pemahaman berhitung.
3.3 Tehnik Pengumpulan Data
3.3.1 Sumber Data
Sumber data diperoleh dari pengamatan kegiatan siswa, guru, daftar nilai, proses
siswa kelas II SD Negeri 1 Banding Agung Kecamatan Talang Padang Kabupaten
Tanggamus.
3.3.2 Jenis Data
Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan kualitatif dari hasil latihan,
hasil tes, hasil observasi pelaksanaan pembelajaran.
3.3. 3 Cara Pengumpulan Data
a. Data hasil belajar diambil dari hasil tes (memberi sejumlah pertanyaan kepada
siswa). Tes yang diberikan berupa soal uraian mengenai pembelajaran berhitung
khususnya soal cerita.
b. Observasi, yaitu mengamati proses pembelajaran berhitung dengan
memanfaatkan alat bantu gambar
3.3.4 Teknik Analisis Data
Setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul, langkah berikutnya yang
dilakukan adalah mengadakan analisis terhadap semua data yang telah terkumpul.
Karena data yang terkumpul berupa angka-angka maka teknik pengolahan yang
digunakan adalah statistik. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik
sederhana, yaitu :
3.3.4.1 Menilai Tes Tertulis
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga
Σ X
Ada dua katagori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara
klasikal. Seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai nilai 60 dan
kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut mencapai daya serap
Lebih dan atau sama dengan 75 %. Untuk menghitung persentase
ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus sebagai berikut
Σ Siswa yang tuntas belajar
P = x 100 % Σ Siswa
3.3.4.3 Persentase Aktivitas Belajar Setiap Siswa
R
NP = x 100 SM
3.3.4.4 Tolok Ukur Penilaian
Untuk mengukur keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran
matematika selama penelitian tindakan kelas ini berlangsung, maka pada
setiap akhir pembelajaran pada setiap siklus, akan selalu diadakan posttest.
Untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dengan tolok ukur penilaian
dibawah ini :
Tabel 3.1 Tolok Ukur Penilaian
NO RENTANG SKOR TINGKAT KEMAMPUAN
1. 85 - 100 Sangat baik
2. 75 - 84 Baik
3. 60 – 74 Cukup
4. 40 – 59 Kurang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
1. Pembelajaran Matematika menggunakan alat bantu gambar dan cerita di
kelas II A SD Negeri I Banding Agung tahun pelajaran 2011/2012 sangat
efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat
diindikasikan dari pencapaian target pada siklus I rata-rata kelas hasil
evaluasi sebesar 59,66. Siklus II meningkat menjadi 74,90.
2. Melalui pemanfaatan alat bantu gambar dan cerita, aktivitas siswa kelas II
A SD Negeri I Banding Agung dalam mengikuti pembelajaran mengalami
peningkatan yang positif. Siklus I persentase aktivitas hanya mencapai
69,44% dengan katagori cukup aktif. Siklus II meningkat menjadi 80%
dengan katagori aktif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan alat bantu gambar dan cerita dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa kelas II A SD Negeri I Banding Agung Kecamatan Talang
Padang Tahun pelajaran 2011/2012
B. Saran
Agar minat para siswa menjadi lebih efektif dalam mengingat dan
menafsirkan isi materi gambar dan cerita hendaknya dikaitkan dengan
kehidupan nyata
2. Guru
Guru yang melaksanakan pembelajaran matematika dianjurkan
menggunakan alat bantu gambar dan cerita karena lebih dapat
meningkatkan keaktifan siswa
3. Sekolah
Sekolah sebaiknya menjadikan model dalam pembelajaran dengan
menggunakan alat bantu gambar dan cerita untuk meningkatkan prestasi
UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ALAT
BANTU GAMBAR DAN CERITA
DI KELAS 2 SD NEGERI 1 BANDING AGUNG
TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012
( SKRIPSI )
OLEH
I D A Y A T I.
NPM. 1013127015
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSIRAS LAMPUNG
UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU GAMBAR DAN
CERITA
DI KELAS 2 SD NEGERI 1 BANDING AGUNG TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012
OLEH
I D A Y A T I.
NPM. 1013127015
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSIRAS LAMPUNG
DAFTAR GRAFIK
GRAFIK Hal
1. Persentase Aktivitas Belajar Siklus I dan Siklus II ... 56
13. Hipotesis Tindakan ... 18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 28
B. Hasil Penelitian ... 33
1. Siklus I ... 35
2. Siklus II ... 44
C. Pembahasan ... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 61
A.KESIMPULAN ………... 61
B.SARAN ……….. 62
DAFTAR PUSTAKA ... 63
1
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. Widodo Supriono, 1984. Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Arikunto. Suharsimi, 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Menengah. BNSP. Jakarta
As’ri Abdurahman. 2003. Pembelajaran Matematika Dengan Cooperatif Learning.
Makalah
Hamalik. 1994. Media Pendidikan. Citra Aditya Bakti. Bandung. Hamalik, umar.2004. Proses Belajar Menganjar. Bumi aksara: Jakarta James. 1984. Kamus Matematika. Erlangga. Jakarta.
Mujiono.dan Dymyati. 1993. Belajar dan Pembelajaran . Derektorat Jenderal Pendidikan Tinggi: Jakarta
Muncarno. 2012. Statistik Pendidikan. PGSD. Metro.
Muhajir. Noeng. 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, Bagian
KeEmpat : Analisis dan Refleksi. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Rahadi. Aristo. 2003. Media Pembelajaran. Depdikbud. Jakarta.
Ruseffendi. 1988. Dasar-Dasar Matematika Modern Untuk Guru-Guru dan
OrangTua Murid. Tarsito. Bandung.
Sadiman. 1996. Media Pendidikan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sardiman, A.M. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta
DAFTAR TABEL
TABEL Hal
1. Tolok Ukur Penilaian ... 27
2. Data Siswa Tahun 2011/2012 ... 29
3. Data Guru Tahun 2011/2012 ... 29
4. Data Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 33
5. Hasil Persentase Aktivitas Siswa Siklus I ... 39
6. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Siklus I ... 41
7. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Siklus II ... 49
8. Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ... 55
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan setulus-tulusnya penulis ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah
SWT yang telah yang telah melimpahkan berkah dan hidayahNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul Upaya Peningkatan Aktivitas Hasil
Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Menggunakan Alat Bantu Gambar dan Cerita
di Kelas 2 SD Negeri I Banding Agung Tahun Pelajaran 2011/2012.
Banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik secara moral maupun matrial dalam
penyelesaian penulisan penelitian ini. Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak akan
berjalan dengan baik tanpa bantuan mereka, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada :
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. Selaku Dekan FKIP Universitas Lampung
2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi S1 PGSD PPKHB Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
4. Ibu Dra. Sasmiati, M.Hum. Sebagai Sekretaris Jurusan Ilmu Pendidikan
5. Bapak Dr. Supomo Kandar, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing yang selalu
memberikan dorongan dan bimbingan demi kesempurnaan penulisan ini
6. Bapak Dr. Siswantoro, S.Pd. M.Pd. Selaku Dosen Pembahas yang telah banyak
7. Bapak dan Ibu Dosen Program S1 PGSD Dalam Jabatan yang telah banyak
memberikan ilmu pengetahuan selama penulis menyelesaikan studi pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
8. Bapak Widarpo, S.Pd. Selaku Kepala Sekolah SD Negeri I Banding Agung
Kecamatan Talang padang Kabupaten Tanggamus yang telah banyak membantu
penulisan penelitian ini
9. Teman-teman peserta Program S1 PGSD Dalam Jabatan yang telah banyak
memberikan semangat dan bantuan serta persahabatan dan kekeluargaan yang akan
menjadi kenangan indah
10. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan penulisan
penelitian ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
Dalam penulisan laporan ini tentu saja masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan
karena keterbatasan penulis, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun. Semoga Skripsi ini akan memberikan manfaat bagi semua pihak.
Bandar Lampung, Juli 2012
Penulis
Kupersembahkan Karya Terbaikku Saat ini Kepada :
1. Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan nikmat dan kemudahan
dalam hidupku yang membuatku seperti ini.
2. Ayah dan Ibunda yang telah memberikan dukungan dan kasih sayang dari
kecil hingga sampai aku dewasa.
3. Suami dan Anak-anakku yang aku cintai.
4. Abang, Kakak, dan Adik-adikku yang kusayangi
5. Pembimbing dan Pembahas tugas akhir.
Judul Skripsi : UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU GAMBAR DAN CERITA DI KELAS 2 SD NEGERI I BANDING AGUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Nama Mahasiswa : I D A Y A T I
Nomor Pokok Mahasiswa : 1013127015
Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing
Drs. BAHARUDDIN RISYAK, M.Pd. Dr. SUPOMO KANDAR, M.S. NIP. 19510507 198103 1 002 NIP. 19540115 197903 1 002
MENGESAHKAN
Penguji : Dr. Supomo Kandar, M.S. ...
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Siswantoro, S.Pd. M.Pd. ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si.
NIP. 19600315 198503 1 003
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 16 Oktober 2012
MOTTO
Syukurilah nikmat yang ada dan berbuatlah
Yang bertanda tangan dibawah ini saya :
Nama : I D A Y A T I
NPM : 1013127015
Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan
Perguruan Tinggi : Universitas Lampung
Judul : Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui
Pembelajaran Menggunakan Alat Bantu Gambar dan Cerita di Kelas 2 SD Negeri I Banding Agung Tahun Pelajaran 2011/2012
Menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini adalah hasil pekerjaan Saya sendiri dan sepengetahuan Saya tidak berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas maupun institusi lain.
Bandar Lampung, Juli 2012 Yang Membuat Pernyataan
I D A Y A T I.
NPM. 1013127015.
RIWAYAT HIDUP
Jenjang pendidikan penulis :
1. SD Negeri III Talang Padang, lulus tahun 1976. 2. SMP Negeri Talang Padang, lulus tahun 1979. 3. SPG Muhammadiyah Gisting, lulus tahun 1983. 4. Diploma II Universitas Terbuka, lulus tahun 2005.