• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota New Avanza (Studi Kasus Toyota Auto 2000 Sisimangaraja)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota New Avanza (Studi Kasus Toyota Auto 2000 Sisimangaraja)"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

PENELITIAN TERDAHULU:

1. Penelitian yang dilakukan Agriani (2012) dengan judul “ Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Pada PT. HADJI

KALLA Cabang Urip Di Makassar. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Adapun variabel penelitian ini adalah ekuitas merek sebagai variabel bebas (X) terdiri dari brand awareness, perceived quality, brand association, brand loyalty, dan keputusan

pembelian sebagai variabel terikat (Y). Hasil penelitian menyatakan bahwa pada mobil merek Toyota keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh perceived quality.

2. Ria Maharani Ridhwan (2010) yang berjudul “Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Honda All New Jazz di Kota Malang”. Berdasarkan perhitungan hasil analisis regresi linier berganda, citra merek memiliki nilai koefisien standardized sebesar 0,383 dan nilai signifikan sebesar 0,046 (lebih kecil dari

0,05) yang artinya bahwa citra merek memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan kualitas produk, memiliki nilai koefisien standardized sebesar 0,384 dan nilai signifikan sebesar 0,047 (lebih kecil dari 0,05) yang memiliki arti bahwa kualitas

produk memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen. 3. Syaiful Syariffudin (2011) dengan judul “Pengaruh Ekuitas Merek

(2)

perhitungan regresi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebesar 62,3% Keputusan Pembelian konsumen terhadap pembelian mobil Toyota Avanza di PT. Hadji Kalla Cab. Sidrap dipengaruhi oleh variasi dari keempat variabel independen, yaitu Kesadaran Merek (X1), Asosiasi Merek (X2), Persepsi Kualitas (X3), dan Loyalitas Merek (X4).

Sedangkan sisanya sebesar 37,7% dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti.

4. Mohamad Alzamendy (2011) yang berjudul “Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Suzuki Swift (Studi Kasus pada Konsumen Suzuki Swift di Semarang)”. Dimana variabel keputusan pembelian konsumen (Y) , kesadaran merek (X1), persepsi kualitas (X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek (X4). Pengujian

hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa tiga variabel independen persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek berpengaruh

positif signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Sedangkan satu variabel independen lainnya kesadaran merek berpengaruh positif tidak signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

5. Putu Agus Sumahajaya (2011) yang berjudul “Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Minat Beli Mobil Honda Jazz di Surabaya”. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang calon pembeli mobil yang berada di Surabaya. Sampel yang diambil adalah sebesar 108 responden. Data yang dipergunakan adalah data primer yaitu data yang berdasarkan

(3)

yang telah dilakukan telah didapatkan bahwa Ekuitas Merek tidak berpengaruh terhadap Minat Beli Konsumen.

SITUS WEB:

SUMBER PRIMER:

(4)

Lampiran 1

Daftar Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA NEW AVANZA

(STUDI KASUS TOYOTA AUTO 2000 SISINGAMANGARAJA)

Bapak/Ibu Responden yang Terhormat,

Bersama ini saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar kuesioner yang diberikan. Informasi yang Bapak/Ibu berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatian yang Bapak/Ibu berikan saya ucapkan terima kasih.

I. Identitas Responden

1. Nomor Responden : (Diisi oleh Peneliti) 2. Tahun Pembelian

3. Usia 4. Pekerjaan

: : :

฀ 2014

5. Status : ฀ Menikah ฀ Belum Menikah 6. Keputusan Pembelian atas keinginan :

฀ Suami

฀ Sendiri

฀ Istri

฀ Lainnya

฀ Orang Tua

7. Sejak tahun berapa Anda mengenali merek Toyota 8. Sejak tahun berapa Anda memiliki mobil Toyota 9. Jenis mobil apa sajakah yang anda ketahui dari Toyota

: : : II. Petunjuk Pengisian

Berilah tanda check list (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat bapak/ibu. Kriteria peniliaian:

Sangat Tidak Setuju (STS) = skor 1 Tidak Setuju (TS) = skor 2 Kurang Setuju (KS) = skor 3

Setuju (S) = skor 4

(5)

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS Ekuitas Merek (Brand Equity) (X)

Brand Equity atau ekuitas merek

adalah sejumlah aset dan kewajiban yang berhubungan dengan merek, namanya, dan simbol, yang menambah atau mengurangi nilai produk atau jasa bagi perusahaan atau pelanggannya. 1. Apakah simbol Toyota yang terdapat

pada mobil anda meningkatkan kepercayaan diri anda.

2. Simbol Toyota merupakan simbol merek yang memiliki citra yang berkualitas.

3. Auto 2000 merupakan simbol dealer mobil maupun bengkel service mobil yang ada dipikiran saudara.

4. Mobil Toyota New Avanza merupakan jenis mobil merek Toyota yang sangan populer bagi masyarakat. 5. Dengan merek Toyota, nilai produk

dari New Avanza berpengaruh signifikan terhadap jumlah penjualan. 6. Apakah merek Toyota memberikan

kesan positif bagi anda sehingga nada akan membeli Toyota di masa yang akan datang.

(6)

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS Asosiasi Merek (Brand association) (X2)

Asosiasi Merek (Brand association) adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek.

1. Toyota New Avanza merupakan produk mobil yang ramah lingkungan serta irit bahan bakar.

2. Mobil Toyota New Avanza merupakan kendaraan yang nyaman serta handal saat berpergian kemanapun dengan keluarga. 3. Spare Parts Toyota New Avanza sangat

mudah dicari serta harga terjangkau dan lengkap.

4. Harga jual kembali Toyota New Avanza tetap

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS

Kesadaran Merek (Brand awareness) (X1) Brand awareness adalah kesanggupan seorang

calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu.

1. Saya mengenali persis model maupun segala pilihan tipe dari Toyota New Avanza.

2. Model dan pilihan tipe dari Toyota New Avanza memiliki fitur-fitur yang lebih unggul dari para kompetitor.

(7)

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS Kesan Kualitas (Perceived quality) (X3)

Perceived quality didefinisikan sebagai

persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan

1. Secara keseluruhan kualitas produk Toyota New Avanza sudah memiliki fitur terbaru dan canggih daripada kompetitor.

2. Toyota New Avanza sudah memiliki fitur AC Double Blower yang tidak dimiliki oleh kompetitor.

3. Toyota New Avanza sudah dilengkapi segala aspek keselamatan yang lengkap.

4. Dengan memiliki fitur Dual Airbags untuk segala pilihan tipe Toyota New Avanza, konsumen lebih merasa puas dan aman saat dalam perjalanan.

5. Toyota New Avanza selalu tersedia di setiap showroom Toyota.

6. Pelayanan yang diberikan oleh Toyota untuk para konsumennya sangat familier.

(8)

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS Loyalitas Merek (Brand loyalty) (X4)

Brand loyalty adalah ukuran dari kesetiaan

konsumen terhadap suatu merek. Kepuasan adalah pengukuran secara langsung

bagaimana konsumen tetap loyal pada suatu merek.

1. Saya merasakan kepuasan dalam menggunakan Toyota New Avanza.

2. Saya akan merekomendasikan kepada pihak lain untuk membeli Toyota New Avanza. 3. Saya akan loyal setia untuk memakai Toyota

New Avanza dan Toyota lainnya.

4. Saya akan kembali membeli mobil Toyota Avanza terbaru di masa yang akan datang.

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS

Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.

1. Saya akan mencari informasi tentang Toyota New Avanza saat sebelum membeli.

2. Mobil Toyota Avanza memiliki kelebihan dari mobil merek lain

3. Saya memutuskan pembelian Toyota New Avanza karena sesuai dengan apa yang akan saya harapkan.

(9)

1. Bagaimana ekuitas merek pada Toyota New Avanza

a) Apakah dengan merek Toyota yang dikenal sebagai produk mobil berkualitas memberikan penjualan signifikan yang tinggi terhadap angka penjualan New Avanza.

b) Apakah karena dengan nilai merek Toyota menciptakan harga Toyota New Avanza tetap stabil di pasaran.

c) Apakah Toyota memberikan kualitas mesin yang serupa antara produk New Avanza dengan jenis tipe mobil yang diatasnya.

2. Bagaimana kepuasan pembelian Toyota New Avanza di Auto 2000 SM. Raja

a) Apakah ketersediaan unit New Avanza di Auto 2000 SM. Raja lebih cepat

b) Apakah karena mutu pelayanan lebih baik konsumen lebih memilih membeli Toyota New Avanza di Auto 2000 SM. Raja

(10)

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU:

Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian, Edisi Revisi V. PT Rineka Cipta, Jakarta.

Durianto. 2001. Invasi Pasar dengan iklan yang efektif .Gramedia Pustaka utama Jakarta

Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek & Psikologi Konsumen, Implikasi pada Strategi pemasaran. Graha ilmu : Yogyakarta

Griffin, 2005, Customer Loyalty : Menumbuhkan dan

Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan Edisi Revisi, Erlangga: Jakarta

Juliandi, Azuar. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Bisnis. Medan: M2000.

Kotler, Philip & Armstrong, Garry. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1. Erlangga: Jakarta

Kotler, Philip & Gary Armstrong . 2005. “Principles of Marketing” Elevent Edition, Pearson Prentice Hall , New Jersey.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13, Erlangga:Jakarta

Kuncoro, Mudrajad, 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi : Bagaimana Tesis Meneliti dan Menulis?, Erlangga, Jakarta.

Nitisusastro, Mulyadi, 2013. Perilaku Konsumen. Alfabeta: Bandung

Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen, Edisi 1. Penerbit Kencana: Jakarta Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Tjiptono, Fandy. 2004. Marketing Scales, Edisi 1. Penerbit Andi Offset :Yogyakarta

Tjiptono, Fandy. 2005. Brand Management & Strategy. Yogyakarta: PT. ANDI Offset.

(11)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat (Sugiyono,2008:11). Oleh karena itu penelitian ini akan menganalisis pengaruh ekuitas merek yang terdiri dari Kesadaran Merek (Brand awareness) (X1), Asosiasi Merek (Brand

association) (X2), Kesan Kualitas (Perceived quality) (X3), Loyalitas Merek

(Brand loyalty) (X4) terhadap Keputusan pembelian (Y) mobil merek Toyota New

Avanza di Kota Medan.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada masyarakat yang membeli Mobil Merek Toyota New Avanza di Toyota Auto 2000 Sisingamangaraja, yang terletak di Jalan Sisingamangaraja No.8, Medan selama tahun 2014. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2015.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

(12)

3.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

2002:109). Metode penarikan sampel yang dipakai adalah purposive sampling dan accidental sampling. Purposive sampling memilih sample dari suatu populasi

berdasarkan pertimbangan tertentu, baik pertimbangan ahli maupun pertimbangan ilmiah (Juliandi, 2013:58). Sedangkan accindental sampling memilih sampel dengan cara mencari objek yang akan diteliti. Objek yang kebetulan bertemu pada saat pengumpulan data dan sesuai untuk diteliti, maka dijadikan sebagai sampel penelitian (Kalton, 1983; Babbie, 2011 dalam Juliandi 2013:58).

Dalam penelitian ini peneliti dihadapkan pada populasi yang jumlahnya terdefenisi atau terbatas. Untuk menentukan jumlah sampel, maka dalam penelitian ini digunakan rumus Slovin (Umar, 2002:141) sebagai berikut :

N n=

1 + Ne ² 1349 n=

1 + 1349 (0,1)²

= 93,098 atau dibulatkan menjadi 93 orang dimana

n : jumlah sampel N : jumlah populasi

e : batas toleransi kesalahan (error tolerance) yaitu 10%

3.4 Hipotesis

(13)

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual maka peneliti menetapkan hipotesis didalam penelitian ini yaitu:

1.

2.

3.

4.

5.

Ekuitas Merek yang terdiri dari Brand awareness, Brand association, Perceived quality, Brand loyalty dan harga berpengaruh secara positif dan

signifikan secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian mobil New Avanza.

Brand awareness berpengaruh secara positif dan signifikan parsial terhadap

keputusan pembelian mobil New Avanza.

Brand association berpengaruh secara positif dan signifikan parsial terhadap

keputusan pembelian mobil new Avanza.

Perceived quality berpengaruh secara positif dan signifikan parsial terhadap

keputusan pembelian mobil new Avanza.

Brand loyalty berpengaruh secara positif dan signifikan parsial terhadap

keputusan pembelian mobil new Avanza.

Harga berpengaruh secara positif dan signifikan parsial terhadap keputusan pembelian mobil new Avanza.

3.5 Definisi Konsep

Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata (Soedjadi, 2000:14). Brand equity atau ekuitas merek adalah sejumlah asset dan kewajiban yang berhubungan dengan merek, namanya, dan simbol, yang menambah atau mengurangi nilai produk atau jasa bagi

(14)

Defenisi konsep Ekuitas Merek terdiri dari Kesadaran Merek (X1),

Asosiasi Merek (X2), Kesan Kualitas (X3), Loyalitas Merek (X4).

Kesadaran Merek (Brand awareness)

Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk

mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Peran Brand awareness dalam brand equity tergantung pada tingkatan akan pencapaian kesadaran dibenak konsumen. Awareness dikatakan tinggi jika konsumen dapat mengingat merek, baik sebelum proses pembelian, ketika dalam proses pembelian, maupun ketika konsumen mengkonsumsi produk pesaing.

Asosiasi Merek (Brand association)

Asosiasi Merek (Brand association) adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek. Kesan-kesan yang terkait dengan merek akan semakin meningkat dengan semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam mengonsumsi suatu merek atau dengan semakin seringnya penampakan suatu merek dalam strategi komunikasinya, ditambah lagi jika kaitan tersebut didukung oleh suatu jaringan dari kaitan-kaitan lain.

Kesan Kualitas (Perceived quality)

Perceived quality didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap

keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan.

(15)

Perceived quality yang positif akan mendorong keputusan pembelian dan

menciptakan loyalitas terhadap produk tersebut. Sebaliknya, jika Perceived

quality pelanggan negatif, produk tidak akan disukai dan tidak akan bertahan lama

di pasar.

Loyalitas Merek (Brand loyalty)

Brand loyalty adalah ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap suatu merek.

Kepuasan adalah pengukuran secara langsung bagaimana konsumen tetap loyal pada suatu merek.

Brand loyalty merupakan salah satu indikator inti dari brand equity yang

jelas terkait dengan peluang penjualan, yang berarti pula jaminan perolehan laba perusahaan di masa mendatang. Pelanggan yang loyal pada umumnya akan melanjutkan pembelian merek tersebut walaupun dihadapkan pada banyak

alternatif merek produk pesaing yang menawarkan karakteristik produk yang lebih unggul dipandang dari berbagai sudut atributnya.

Definisi diatas menunjukkan bahwa nilai sebuah merek bagi perusahaan diciptakan melalui konsumen. Aktivitas konsumen dalam pembelajaran dan keputusan pembeliannya dapat membentuk dan mendorong terbentuknya brand equity. Dengan kata lain sumber brand equity adalah ketika konsumen menyadari

(16)

Gambar 3.1

Kerangka Konseptual

Kesadaran Merek (Brand awareness)

X1

Asosiasi Merek

Brand Equity X

(Brand association) X2

Kesan Kualitas

Keputusan Pembelian

Y (Perceived quality)

X3

Loyalitas Merek (Brand loyalty)

X4

Sumber : Aaker dalam Durianto, dkk, (2001) dan Kotler & Armstrong (2008)

3.6 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Menurut Umar, 2002:233, Definisi operasional penentuan suatu adalah konstruk, sehingga ia menjadi variabel atau variabel-variabel yang dapat diukur.

(17)

Dalam penelitian ini, defenisi variabel yang diteliti adalah sebagai berikut :

1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat baik secara positif atau negatif. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel bebas adalah:

1.1 Kesadaran Merek (Brand awareness)

Brand awareess adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk

mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu.

1.2 Asosiasi Merek (Brand association)

Brand association (asosiasi merek) adalah segala kesan yang muncul di

benak seseorang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek.

1.3 Kesan Kualitas (Perceived quality)

Perceived quality didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap

keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan.

1.4 Loyalitas Merek (Brand loyalty)

(18)

Variabel Variabel Operasional Indikator Skala Pengukuran Brand Equity

(X)

Sejumlah asset dan kewajiban yang berhubungan dengan merek, namanya, dan

simbol, yang menambah atau mengurangi nilai produk atau jasa bagi perusahaan atau bagi

pelanggannya

Kesadaran Merek (Brand awareness)

(X1)

Kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek

sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu.

1. Sering dilihat 2. Mudah dikenal 3. Merek Unggul dari

pesaing

Skala Likert

Asosiasi Merek (Brand association)

(X2)

Segala kesan yang muncul di benak seseorang terkait dengan ingatannya mengenai

suatu merek.

1. Banyak pilihan tipe 2. Manfaat bagi

Konsumen 3. Gaya Hidup

Skala Likert

Kesan Kualitas (PerceivedQuality) (X3)

Persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang

diharapkan oleh pelanggan.

1. Ketersediaan di dealer

2. Kinerja mesin 3. Pemakaian

teknologi terbaru dan canggih

Skala Likert

Loyalitas Merek (Brand loyalty) (X4)

Ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap suatu merek.

1. Kepuasan membeli 2. Merekomendasikan

kepada pihak lain 3. Setia kepada

produk Skala Likert Keputusan Pembelian (Y) Proses keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh bermacam-macam dorongan

Keputusan pembelian diartikan Sebagai proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu antaranya.

1. Mencari informasi tentang beberapa merek mobil 2. Memiliki kelebihan

dari merek lain 3. Melakukan

pembelian ulang karena puas

Skala Likert Tabel 3.1

(19)

No Skala Pengukuran Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Aaker dalam Durianto (2001), Kotler (2005)

3.7 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,2008:132). Penggunaan skala pengukuran ini adalah untuk mengetahui keberadaan variabel ekuitas merek dan harga yang mempengaruhi keputusan pembelian.

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

Sumber: Sugiyono (2008:132)

3.8 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, yaitu:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada tempat penelitian. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada responden terpilih yang berisikan pernyataan mengenai variabel penelitian.

(20)

Data sekunder adalah data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Peneliti memperoleh data sekunder dari buku-buku, internet dan literatur.

3.9

a.

Metode Pengumpulan Data

Kuesioner

Teknik pengumpulan data adalah cara untuk mengumpulkan data-data yang relevan bagi penelitian (Juliandi, 2013:69). Peneliti menyebarkan kuesioner yang berisi daftar pernyataan kepada sampel (responden) penelitian yaitu pemilik mobil Toyota New Avanza.

b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan memperoleh data melalui buku-buku, jurnal ilmiah, penelusuran internet, dan literatur yang berhubungan dengan

penelitian.

3.10 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.10.1 Uji Validitas

Uji validitas berfungsi untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu skala dinyatakan valid apabila melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur dalam penelitian. Skala pengukuran yang tidak valid maka tidak memberikan manfaat bagi peneliti karena tidak mengukur yang seharusnya dan melakukan yang seharusnya dilakukan. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 22 dengan kriteria sebagai berikut:

(21)

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted EkuitasMerekP1 EkuitasMerelP2 EkuitasMerekP3 EkuitasMerekP4 EkuitasMerekP5 EkuitasMerekP6 EkuitasMerekP7 KesadaranMerekP1 KesadaranMerekP2 KesadaranMerekP3 AsosiasiMerekP1 AsosiasiMerekP2 AsosiasiMerekP3 AsosiasiMerekP4 KesanKualitasP1 KesanKualitasP2 KesanKualitasP3 KesanKualitasP4 KesanKualitasP5 KesanKualitasP6 LoyalitasMerekP1 LoyalitasMerekP2 LoyalitasMerekP3 LoyalitasMerekP4 KeputusanPembelianP1 KeputusanPembelianP2 KeputusanPembelianP3 KeputusanPembelianP4 110,7000 111,0000 110,5333 110,8667 110,2000 110,3667 111,0000 110,9000 111,6000 110,6667 110,4333 110,5667 110,4667 110,5667 110,6000 110,5667 110,4333 110,6000 110,6000 110,4333 110,6667 110,5333 110,4667 110,6333 110,7000 111,0667 111,5333 110,9000 101,321 101,517 103,844 102,189 103,752 102,033 102,138 103,610 103,283 103,333 101,220 102,599 99,913 102,323 103,076 99,633 100,323 98,386 98,110 100,254 97,540 101,430 101,913 100,792 97,390 98,823 99,844 100,714 ,452 ,378 ,395 ,403 ,424 ,465 ,426 ,316 ,250 ,299 ,493 ,326 ,555 ,441 ,355 ,560 ,617 ,719 ,638 ,623 ,765 ,629 ,492 ,545 ,690 ,373 ,283 ,291 ,886 ,887 ,887 ,887 ,887 ,886 ,886 ,888 ,891 ,889 ,885 ,889 ,884 ,886 ,888 ,883 ,883 ,880 ,881 ,883 ,879 ,883 ,885 ,884 ,880 ,890 ,894 ,892

Tabel: 3.3 Tabel uji realibilitas dan validitas

Item-Total Statistics

Sumber: Hasil pengolahan peneliti, 2015.

(22)

28 dan p=0,05 adalah 0,2407. Pada tabel 3.3 diatas pada kolom Corrected Item-Total Correlation terlihat bahwa nilai setiap butir pertanyaan lebih besar daripada nilai r tabel. Hal ini berarti, semua butir pertanyaan adalah valid.

3.10.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan suatu indikator dan variabel. Kuesioner dinyatakan reliabel apabila jawaban seseorang terhadap suatu kuesioner stabil dari waktu ke waktu. Melalui perhitungan reabilitas uji statistik Cronbach Alpha

1. Jika ralpha positif atau > rtabel maka pernyataan realiabel. 2. Jika ralpha negatif atau <rtabel maka pernyataan tidak reliabel.

(23)

3.11 Uji Asumsi Klasik

3.11.1 Uji Multikolinearitas

Variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilhat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance >0,1, atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas.

3.11.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas) dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Kebanyakan data cross section mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran ( kecil, sedang , dan besar).

3.11.3 Uji Normalitas

(24)

3.12 Teknik Analisis Data

3.12.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data dimana peneliti mengumpulkan, mengklasifikasikan, dan menyajikan data sehingga dapat

memberikan gambaran umum yang jelas mengenai masalah yang diteliti. 3.12.2 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

hubungan dari variabel-variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Untuk hasil yang terarah, peneliti memerlukan bantuan dari program SPSS.

Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Dimana :

Y = keputusan pembelian

a = konstanta dari keputusan regresi

b1 = koefisien regresi dari variabel X1 (Brand awareness) b2 = koefisien regresi dari variabel X2 (Brand association) b3 = koefisien regresi dari variabel X3 (Perceived quality) b4 = koefisian regresi dari variabel X4 (Brand loyalty) X1 = Brand awareness

(25)

3.13 Pengujian Hipotesis

3.13.1 Uji secara Simultan / Serempak (Uji F)

Uji F digunakan untuk melihat secara serentak bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap pengaruh yang positif dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah : H0 : b1,b2,b3,b4 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang

positif dari variabel bebas ( X1,X2,X3,X4) yauitu berupa kesadaran merek, asosiasi

merek, kesadaran merek, loyalitas merek terhadap keputusan konsumen (Y). H0 : b1,b2,b3,b4 ≠0 artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang

positif dari variabel bebas ( X1,X2,X3,X4) yaitu berupa kesadaran merek, asosiasi

merek, kesadaran merek, loyalitas merek terhadap keputusan konsumen (Y). Nilai Fhitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 22 for Windows.

Selanjutnya nilai Fhitung akan dibandingkan dengan Ftabel dengan tingkat kesalahan ( α=5%) dan derajat kebebasan (df) = (n-k), (k-1). Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika F hitung < F tabelpada α =5%

H0 ditolak jika F hitung > F tabel, pada α = 5%

3.13.2 Uji secara Parsial / Uji t

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas

dibandingkan dengan tingkat kesalahannya (α). Jika probabilitas variabel lebih

(26)

bebas tersebut terpengaruh terhadap variabel terikat. H0 : b1 = 0 , artinya variabel

bebas yaitu berupa kesadaran merek, asosiasi merek, kesadaran merek, loyalitas merek, secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. H0 : b1≠ 0, artinya variabel bebas yaitu berupa kesadaran merek, asosiasi merek,

kesadaran merek, loyalitas merek, secara parsial berpengaruh positif terhadap Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika t hitung < t tabelpada α 5%

H0 ditolak jika t hitung > t tabel, pada α 5%

3.13.3 Uji Koefisien Deterministik (R2)

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan (R2) berkisar antara 0 (nol)

sampai dengan 1 (satu), (0 ≤ R2≤1). Hal ini berarti bila R2= 0, menunjukkan tidak

adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dan bila R 2 mendekati

1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus koefisien korelasi dan koefisien determinasi menurut Ridwan (1997:25) yaitu:

n.( ∑XY ) – ( ∑X). ∑Y r=

√ {n. ∑X² - ( ∑X )²}. {n. ∑Y² - ( ∑Y² )}

R² = ( r )² x 100% Keterangan:

r n X Y

= Koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat = Banyaknya sampel

(27)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT Astra International, Tbk-Toyota Sales Operation merupakan suatuperusahaan yang bergerak sebagai main dealer atau penyalur tunggal dari kendaraan bermerk Toyota.Perusahaan ini didirikan oleh William Soerjayadjaja, Drs. Tjia Kian Tie dan Liem Peng Hong pada tanggal 20 Februari 1957 di Bandung.Pada tahun 1965 perusahaan pindah ke Jakarta dengan kantor yang di Bandung sebagai cabang. Pada mulanya perusahaan ini bergerak dibidang usaha ekspor hasil bumi dan kemudian berkembang dibidang usaha permobilan.Melihat perkembangan pemasaran kendaraan merek toyota maju pesat diIndonesia, maka Toyota Motor Sales Co Ltd Jepang berminat menanganidistribusi dan pemasaran kendaraan bermerek toyota guna meningkatkanpelayanan kepada para peminat kendaraan merek toyota dengan jalan pembinaanindustri toyota. Maka pada akhir tahun 1971 didirikan perusahaan baru dengannama PT Toyota Astra Motor, yang merupakan patungan antara Toyota Motor Sales Co Ltd Jepang dengan PT Astra International Incorporated dan PT GayaMotor adalah perusahaan yang bergerak di bidang perakitan (assembling)kendaraan bermotor dari berbagai jenis dan merek. Setelah PT Toyota AstraMotor berdiri maka status agen tunggal kendaraan merek Toyota untuk seluruhwilayah Indonesia dialihkan dari PT Astra International Incorporated kepada PTToyota Astra Motor.

(28)

NO NAMA PERUSAHAAN LOKASI

1 CV Antara Medan

2 PT Perintis Perkasa Medan

3 UD Sutan Motor Pematang Siantar

4 CV Dunia Baru Lhoksumawe

5 PT Putra Jaya Beutari Banda Aceh

sebagai penyalur utama kendaraan merek Toyota. saat itu yang bertindak sebagai agen tunggal kendaraan merk Toyota adalah PT Astra Motor Sales Dalam rangka meningkatkan efisiensi sekaligus persiapan go public PT. Astra International ke tengah masyarakat, maka pada tanggal 1 Januari 1989 PT. Astra Motor Sales bergabung dengan PT. Astra International Incorporated dan menjadi divisi Toyota dengan nama PT Astra International Toyota Sales Operation atau yang disebut juga AUTO 2000. Kantor pusat perusahaan berkedudukan di Jakarta, dan saat ini mempunyai cabang dan dealer yang tersebar di kota - kota besar di Indonesia. Salah satu cabang perusahaan yaitu PT Astra International, Tbk - Toyota Sales Operation cabang Sisingamangaraja Medan disingkat menjadi PT AI-TSO cabang SM. Raja Medan. Perusahaan ini rnulai beroperasi pada tanggal 1 Februari 1976 (sebelumnya bernama PT Astra Motor Sales) dan berkedudukan di Jl.

Sisingamangaraja No. 8 Medan. PT Astra International-TSO (AUTO 2000) cabang Medan merupakan penyalur kendaraan bermotor Toyota untuk wilayah Sumatera Utara dan Aceh. Dalam memasarkan kendaraan, perusahaan ini mempunyai beberapa dealer dan sub dealer yang bertempat di Sumatera Utara dan Aceh, diantaranya sebagai berikut:

Tabel 4.1

Dealer dan Sub Dealer AUTO2000 yang bertempat di Sumatera Utara dan Aceh

(29)

No. Nama Mobil Jenis Mobil

1 AVANZA Minibus

2 YARIS Hatchback/City Car

3 VIOS Small Sedan

4 ALTIS Medium Sedan

5 KIJANGINNOVA MPV

6 CAMRY Large Sedan

7 AGYA Low Cost Green Car

8 ETIOS Hatchback/City Car

9 RUSH SmallSUV

10 HILUX Medium Pick Up

11 DYNA Truck

12 FORTUNER Medium SUV

13 LANDCRUISER LargeSUV

14 FT86 Medium Luxury Sedan

15 HI ACE Medium Bus

16 NAV 1 Medium Luxury Minibus

17 ALPHARD Large Luxury Minibus

18 MARKX Large Luxury Sedan

19 PRIUS Large Luxury Sedan

Para dealer inilah yang membantu perusahaan dalam memasarkan barangnya, dimana seluruh barang yang dipasarkan adalah berasal dari kantor pusat yang berkedudukan di Jakarta. Adapun kendaraan yang dipasarkan oleh PT Astra International–TSO cabang Sisingamangaraja Medan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Kendaraan yang Dipasarkan Toyota Cabang SM.Raja Medan

Sumber: PT Astra International Tbk – Toyota Cabang Sisingamangaraja Medan (2015)

(30)

No Jenis Suku Cadang TGP

(Toyota Genuine Part)

TGA

(Toyota Genuine Accessories)

TMO (Toyota Motor Oil)

1 Busi Grill Radiator OliMesin

2 Oil Filter Grill Bumper TGMO mineral

3 Oil Filter CoverKacaSpion TGMOsynthetic

4 Shock Absorber Spoiler/BumperTambahan TGMOFull Synthetic 5 Belt/TaliKipas Jok(khususuntukRush) Oli Matic

6 Lampu/HeadLamp 7 Bumper

[image:30.595.113.558.142.461.2]

8 Battery 9 KainKlos 10 SepatuRem

Tabel 4.3

Suku Cadang Untuk Kendaraan Merek Toyota

Sumber: PT Astra International Tbk– Toyota Cabang Sisingamangaraja Medan (2015)

4.1.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Setiap organisasi perusahaan mempunyai cita-cita dan berorientasi pada tujuannya. Hal ini tertuang kedalam struktur organisasi dimana dengan adanya struktur organisasi tercipta pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan tegas antara suatu bagian dengan bagian lainnya sehingga setiap anggota

(31)

International-TSO cabang sisingamangaraja medan menggunakan struktur organisasi garis yang sesuai dengan kondisi perusahaan tersebut yaitu:

1. Pembagian tugas dapat dibedakan secara tegas dan jelas.

2. Wewenang dari puncak pimpinan dilimpahkan pada bawahannya dalam bidang pekerjaan yang sudah ditentukan berdasarkan spesialisasi tugas dimana spesialisasi tidak membuat personel hanya memikirkan tugasnya saja namun saling bekerjasama untuk mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan.

(32)
[image:32.842.114.754.95.456.2]

GAMBAR 4.1

STRUKTUR ORGANISASI PT ASTRA INTERNASIONAL-TOYOTA CABANG SISINGAMANGARAJA MEDAN

(33)

Adapun tugas pokok dari masing - masing unsur departemen dijabarkan sebagai berikut:

1. Kepala Cabang (Branch Manager)

Adapun tugas daripada Kepala Cabang ini adalah:

a. Menentukan kebijaksanaan cabang sesuai dengan pedoman yang telah digariskan perusahaan.

b. Mengkoordinasi mengawasi dan bertanggung jawab atas pembinaan, pengembangan serta kegiatan yang dilakukan cabang.

c. Bertanggung jawab bersama dengan Kepala Departemen Administrasi (Administration Department Head) terhadap penghapusan piutang untuk diajukan ke kantor pusat.

2. Customer Relation

Tugas dari Customer Relation adalah sebagai pusat informasi perusahaan dan menangani hubungan perusahaan dengan pelanggan dimana customer relation ini berdiri sendiri dan mempunyai tanggung jawab ini kepada kepala cabang. 3. Departemen Penjualan

Departemen ini dipimpin oleh Sales Department Head atau sering disebut dengan Sales Manager (Manager Penjualan). Pada saat ini Kepala Bagian

Penjualan PT AI-TSO cabang sisingamangaraja dirangkap oleh kepala cabang dengan membawahi sales supervisor, yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala cabang. Sales Department ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

(34)

Tugas dari Sales Department Head adalah sebagai berikut:

1. Bertanggung jawab terhadap penjualan kendaraan, bagaimana mengusahakan tercapainya target yang telah ditetapkan.

2. Menganalisis pasar dan membuat ramalan penjualan. 3. Meningkatkan pemasaran di daerah penjualan.

4. Merencanakan kegiatan promosi produk perusahaan melalui media cetak.

5. Memberikan motivasi dan membina bawahannya, seperti supervisor

dan salesman (wiraniaga) b. Sales Supervisor

Tugas daripada Sales Supervisor adalah:

1. Meningkatkan jumlah unit kendaraan yang dijual.

2. Menganalisa segmen pasar atau kemungkinan pangsa pasar. 3. Memberikan arahan dan memotivasi para wiraniaga.

4. Membina hubungan baik dengan perusahaan pengangkutan (ekspedisi).

5. Availibility of unit stock. c. Wiraniaga

Wiraniaga adalah tenaga penjual yang melayani pelanggan diluar perusahaan untuk mendapatkan pelanggan, Adapun tugas dari seorang wiraniaga adalah:

(35)

b. Membina hubungan baik dengan pelanggan. c. Mempromosikan kendaraan kepada pelanggan. d. Menjaga nama baik perusahaan kepada pelanggan. d. Sales Counter

Sales Counter merupakan tenaga penjual yang bertanggung jawab untuk

melayani pelanggan yang datang ke PT Astra International Tbk–Toyota Cabang SM.Raja Medan. Tugas daripada Sales Counter adalah:

a. Menjual kendaraan kepada pelanggan di lingkungan PT Astra International Tbk – Toyota Cabang SM.Raja Medan sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Kepala Cabang.

b. Membina hubungan baik dengan pelanggan. 4. Penata Administrasi Umum

Terdiri dari beberapa bagian yang memiliki tanggung jawab dan fungsi masing -masing.

a. Kasir

Melaksanakan dan bertanggung jawab atas kelancaran pemasukan dan pengeluaran serta penyimpanan uang perusahaan secara terkendali meliputi:

1. Membuat dan mengesahkan bukti kas masuk dan kas keluar.

2. Melaksanakan setoran ke bank (tunai maupun giro atau cek) berikut pembuatan dokumen - dokumen yang diperlukan.

3. Membuat giro atau cek untuk pembayaran atau pengeluaran melalui bank. 4. Membuat laporan harian kas dan laporan saldo kas bulanan.

(36)

kebutuhan cabang. b. Personalia

Adapun tugas personalia terdiri dari: 1. Memperhatikan kesejahteraan karyawan,

2. Membuat biaya transportasi, makan dan pajak karyawan. 3. Membuat laporan lembur karyawan.

PT Astra International, Tbk–Toyota Kantor Cabang SM.Raja Medan adalah jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang manajemennya ditangani penuh oleh PT Astra International Tbk – Toyota Kantor Cabang SM.Raja Medan.

1. Produk atau Barang a. Mobil

Nama-nama mobil yang di jual di PT Astra International Tbk–Toyota Kantor Cabang SM. Raja Medan diantaranya adalah: New Avanza, Yaris, Kijang Innova, Rush, Hilux, Corolla Altis, Crown, Camry, New Vios, New Dyna, Fortuner.

b. Suku cadang & Bahan

Spare parts (suku cadang): komponen-komponen kelistrikan, mesin, chasis

dan body untuk semua tipe dan jenis kendaraan Toyota. Bahan (material): oli

mesin, oli transmisi dan gardan, minyak rem, superengine, long life coolant (Cairan radiator pendingin), dll.

2. Jasa

(37)

c. Perbaikan Umum (General Repair) d. Toyota Warranty Claim (TWC) e. Toyota Home Servis (THS). f. Booking Service.

g. Emergency Road Assistance (ERA) 4.1.2 Kinerja Kegiatan Terkini

PT Astra International Tbk dan anak perusahaannya (Astra atau Perseroan) pada, Selasa 30 Juli 2013, mengumumkan bahwa kinerja Perseroan dan anak perusahaan (Astra) semester I tahun 2013 menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan periode yang sama tahun 2012. Pendapatan bersih Astra sepanjang enam bulan pertama tahun 2013 mencapai Rp 94,3 triliun, turun 2% dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp 95,9 triliun, sementara laba bersih turun sebesar 9% dari Rp 9,7 triliun menjadi Rp 8,8 triliun. Laba bersih per saham mengalami penurunan sebesar 9% menjadi Rp 218 per saham. Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto mengatakan “Meskipun prospek permintaan domestik tetap positif, meningkatnya kompetisi pada pasar mobil, kenaikan biaya tenaga kerja dan menurunnya harga komoditas diperkirakan masih akan mempengaruhi kinerja usaha pada semester kedua tahun ini. Kegiatan Grup Astra fokus kepada enam lini bisnis inti, yaitu Divisi Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, serta Teknologi Informasi.

4.1.3 Rencana Kegiatan

(38)

seorang sales supervisor bertugas melakukan pengawasan atas kegiatan yang dilaksanakan oleh beberapa orang salesman. Dengan melakukan pertemuan tiap pagi hari (briefing), membahas bagaimana dan apa yang telah dilakukan pada hari sebelumnya, apakah ada atau tidaknya prospek yang menanggapi, menanyakan dengan cara apa dia membayar, apakah COD (cash on delivery), dengan uang muka, atau kertas berharga atau cek misalnya. Pada saat melaksanakan tugasnya mencari pelanggan, setiap salesman dibekali dengan brosur-brosur, sales order, dan kartu nama. Setiap kegiatan salesman akan dilaporkan kepada sales advisor melalui laporan harian salesman.Sales supervisor dapat memberikan motivasi dengan pemecahan masalah atas kesulitan yang dihadapi oleh masing-masing salesman, dan mengklasifikasikan laporan-laporan yang telah didapatkannya.

Perusahaan biasanya mengadakan pameran mobil, sebagai proses pemasarannya, di tempat-tempat yang ramai didatangi oleh pengunjung, biasanya kegiatan ini dilakukan setiap Toyota meluncurkan produk terbarunya, agar masyarakat yang akan menjadi calon prospek dapat mengetahui dengan jelas klasifikasi produk tersebut. Dalam pameran tersebut dilengkapi beberapa poster besar baik poster horizontal maupun vertical. Kegiatan ini dikepalai oleh satu orang salesman dan

beberapa salesman lainnya membantu kelancaran kegiatan pameran. Beberapa analisis atas kegiatan salesman, dan hasil yang diperoleh salesman, maka sales supervisor akan membuat laporan prestasi dari masing-masing salesman kepada

(39)

4.2

4.2.1

Hasil Penelitian

Identifikasi Data

1. Bagaimana Ekuitas Merek Pada Toyota New Avanza:

a. Apakah dengan merek Toyota yang dikenal sebagai produk mobil berkualitas memberikan penjualan signifikan yang tinggi terhadap angka penjualan new Avanza.

Jawaban: Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak dari auto 2000 bagian penjualan yang diwakilkan oleh Pak Junilham, dapat

disimpulkan bahwa benar adanya jika merek Toyota yang dikenal sebagai produk mobil berkualitas membawa dampak yang signifikan terhadap angka penjualan toyota new avanza. (Sumber Wawancara: Pak Junilham bagian penjualan toyota auto 2000 SM. Raja, 2015).

b. Apakah karena dengan nilai merek Toyota menciptakan harga Toyota New Avanza tetap stabil dipasaran?

Jawaban: Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak dari auto 2000 bagian penjualan yang diwakilkan oleh Pak Junilham,dapat disimpulkan bahwa nilai merek toyota menciptakan kestabilan harga produk toyota itu sendiri, dikarenakan toyota termasuk merek kelas atas diantara para pesaingnya. (Sumber Wawancara: Pak Junilham bagian penjualan toyota auto 2000 SM. Raja, 2015).

c. Apakah Toyota memberikan kualitas mesin yang serupa antara produk New Avanza dengan jenis tipe mobil yang diatasnya.

(40)

disimpulkan bahwa kualitas mesin toyota mampu bersaing dengan tipe mobil sejenis yang diatasnya.(Sumber Wawancara: Pak Junilham bagian penjualan toyota auto 2000 SM. Raja, 2015).

2. Bagaimana Keputusan Pembelian Toyota New Avanza di Auto 2000 SM. Raja:

a. Apakah ketersediaan unit New Avanza di Auto 2000 SM. Raja lebih cepat dibanding dengan dealer lainnya?

Jawaban: Berdasarkan hasil wawancara dengan para konsumen, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan unit new avanza di Auto 2000 SM. Raja lebih cepat bila dibandingkan dengan dealer lainnya.

b. Apakah karena mutu pelayanan lebih baik konsumen lebih memilih membeli toyota new avanza di Auto 2000 SM. Raja?

Jawaban: Berdasarkan hasil wawancara dengan para konsumen, dapat disimpulkan bahwa pemilihan konsumen untuk membeli toyota new avanza di auto 2000 SM. Raja disebabkan karena mutu pelayanan yang baik.

c. Apakah karena Auto 2000 SM. Raja sudah sejak lama berdiri di kota Medan sehingga anda lebih yakin dan percaya untuk membeli Toyota New Avanza di Auto 2000 SM. Raja.

(41)

Usia f %

20-30 tahun 12 12,90

31-40 tahun 68 73,11

>40 tahun 13 13,99

Total 93 100

Jenis Kelamin f %

Perempuan 15 16,12

Laki-laki 78 83,88

Total 93 100

4.2.2 Identifikasi Deskriptif Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah pembeli tahun 2014 sebanyak 1349 pembeli dan sampel penelitian berjumlah 93 orang. Dari kuesioner dapat diperoleh gambaran umum responden seperti yang disajikan dibawah ini:

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

[image:41.595.192.445.263.370.2]

Karakteristik berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Hasil penelitian, (2015) (data diolah)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa banyaknya responden berdasarkan usia yang memiliki rentang usia 20-30 tahun sebanyak 12 orang atau sebesar 12,90%, banyaknya responden rentang usia 31-40 tahun sebanyak 68 orang atau sebesar 73,11%, dan banyaknya responden usia > 40 tahun sebanyak 13 orang atau sebesar 13,99%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar langganan memiliki usia antara 31-40 tahun.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

[image:41.595.185.461.652.733.2]

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

(42)

No.Item STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 2 2,2 8 8,6 59 63,4 24 25,8 93 100 2 0 0 3 3,3 26 27,9 47 50,5 17 18,3 93 100 3 0 0 0 0 9 9,7 65 69,9 19 20,4 93 100 4 0 0 2 2,2 14 15,1 62 66,6 15 16,1 93 100 5 0 0 1 1,1 9 9,7 43 46,2 40 43 93 100 6 0 0 1 1,1 13 13,9 45 48,5 34 36,5 93 100 7 0 0 2 2,2 20 21,5 53 57,0 18 19,3 93 100 Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa banyaknya responden berdasarkan jenis kelamin perempuan sebanyak 15 orang atau sebesar 16,12% dan responden laki- laki berjumlah 78 orang atau sebesar 83,88%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar langganan adalah laki-laki.

4.2.3 Distribusi Deskriptif Variabel

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan skala likert untuk menanyakan ekuitas merek, kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas, dan loyalitas merek terhadap keputusan pembelian Toyota New Avanza melalui Showroom Auto 2000 Sisingamangaraja Medan. Variabel ekuitas merek (X1) terdiri dari 7 butir pertanyaan, variabel kesadaran merek (X2) terdiri dari 3 butir pertanyaan, variabel asosiasi merek (X3) terdiri dari 4 butir pertanyaan, variabel kesan kualitas (X4) terdiri dari 6 butir

pertanyaan, variabel loyalitas merek (X5) terdiri dari 4 butir pertanyaan, dan variabel Keputusan Pembelian (Y) terdiri dari 4 butir pertanyaan.

a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Ekuitas Merek(X1) Distribusi jawaban responden terhadap variabel Ekuitas Merek dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Ekuitas Merek (X1)

(43)

Pada Tabel 4.6 menunjukkan distribusi responden terhadap variabel ekuitas merek yang diperoleh dari 93 responden:

1. Untuk pertanyaan apakah simbol toyota yang melekat pada mobil anda

meningkatkan kepercayaan diri anda dijawab dengan 24 responden atau 25,8% sangat setuju, 59 responden atau 63,4% setuju, 8 responden atau 8,6% kurang setuju, dan 2 responden atau 2,2% tidak setuju.

2. Untuk pertanyaan apakah simbol toyota merupakan simbol merek yang memiliki citra yang berkualitas dijawab dengan 17 responden atau 18,3% sangat setuju, 47 responden atau 50,5% setuju, 26 responden atau 27,9 % kurang setuju, dan 3 responden atau 3,3% tidak setuju.

3. Untuk pertanyaan Auto 2000 merupakan simbol dealer mobil maupun bengkel service mobil yang ada dalam pikiran saudara, dijawab dengan 19 responden atau 20,4% sangat setuju, 65 responden atau 69,9% setuju, dan 9 responden atau 9,7 % kurang setuju.

4. Untuk pertanyaan apakah mobil toyota New Avanza merupakan jenis mobil merek Toyota yang sangat populer bagi masyarakat, dijawab dengan 15 responden atau 16,1% sangat setuju, 62 responden atau 66,6% setuju, 14 responden atau 15,1 % kurang setuju, dan 2 responden atau 2,2% tidak setuju. 5. Untuk pertanyaan dengan merek toyota, nilai produk dari new avanza

berpengaruh signifikan terhadap jumlah penjualan, dijawab dengan 40 responden atau 43,0% sangat setuju, 43 responden atau 46,2% setuju, 9 responden atau 9,7 % kurang setuju dan 1 responden atau 1,1% tidak setuju. 6. Untuk pertanyaan apakah merek Toyota memberikan kesan positif bagi anda

(44)

No.Item STS TS KS S STS Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0,0 6 6,4 9 9,6 46 49,6 32 34,4 93 100 2 1 1,1 9 9,7 21 22,6 32 34,4 30 32,2 93 100 3 3 3,3 4 4,4 10 10,7 40 43,0 36 38,6 93 100 dengan 34 responden atau 36,5% sangat setuju, 45 responden atau 48,5% setuju, 13 responden atau 13,9 % kurang setuju dan 1 responden atau 1,1% tidak setuju.

7. Untuk pertanyaan apakah anda pernah merasa kecewa memakai mobil merek toyota, dijawab dengan 18 responden atau 19,3% sangat setuju, 53 responden atau 57,0% setuju, 20 responden atau 21,5% kurang setuju, dan 2 responden atau 2,2% tidak setuju.

b. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kesadaran Merek (X2)

Distribusi jawaban responden terhadap variabel Kesadaran Merek dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kesadaran Merek (X2)

Sumber : Data Penelitian, 2015

Pada Tabel 4.7 diatas menunjukkan distribusi responden terhadap variabel Kesadaran Merek yang diperoleh dari 93 responden:

1. Untuk pertanyaan apakah saya mengenali persis model maupun segala pilihan tipe dari toyota new avanza, dijawab dengan 32 responden atau 34,4% sangat setuju, 46 responden atau 49,6% setuju, 9 responden atau 9,6 % kurang setuju, dan 6 responden atau 6,4% tidak setuju.

(45)

No.Item STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

1 4 4,3 14 15,0 15 16,1 35 37,6 25 27,0 93 100 2 0 0,0 17 18,2 22 23,6 34 36,7 20 21,5 93 100 3 1 1,1 7 7,5 20 21,5 41 44,0 24 25,9 93 100 4 5 5,3 10 10,7 17 18,5 41 44,0 20 21,5 93 100 responden atau 22,6% kurang setuju, 6 responden atau 6,4% tidak setuju dan 1 responden atau 1,1% sangat tidak setuju.

3. Untuk pertanyaan apakah Toyota New Avanza memberikan kesan kualitas yang positif dibenak ingatan saya, dijawab dengan 36 responden atau 38,6% sangat setuju, 40 responden atau 43,0% setuju, 10 responden atau 10,7 % kurang setuju, 4 responden atau 4,4% tidak setujudan 3 responden atau 3,3% sangat tidak setuju.

c. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Asosiasi Merek (X3)

[image:45.595.108.528.414.500.2]

Distribusi Jawaban responden terhadap variabel Asosiasi Merekdapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini :

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Asosiasi Merek (X3)

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Pada Tabel 4.8 diatas menunjukkan distribusi responden terhadap Asosiasi Merek yang diperoleh dari 93 responden:

1. Untuk pertanyaan apakah toyota new avanza merupakan produk mobil yang ramah lingkungan serta irit bahan bakar, dijawab dengan 25

responden atau 27,0% sangat setuju, 35 responden atau 37,6% setuju, 15 responden atau 16,1% kurang setuju, 14 responden atau 15,0% tidak setuju dan 4 responden atau 4,3% sangat tidak setuju.

(46)

No.Item STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

1 1 1,1 4 4,3 13 13,9 54 58,2 21 22,5 93 100 2 0 0 3 3,2 14 15,0 39 42,0 37 39,8 93 100 3 0 0 3 3,2 10 10,7 41 44,0 39 42,1 93 100 4 0 0 0 0 14 15,2 42 45,0 37 39,8 93 100 5 0 0 3 3,2 9 9,6 51 55,0 30 32,2 93 100 6 0 0 7 7,5 7 7,5 45 48,4 34 36,6 93 100 dijawab dengan 20 responden atau 21,5% sangat setuju, 34 responden atau 36,7% setuju, 22 responden atau 23,6 % kurang setuju, dan 17 responden atau18,2% tidak setuju.

3. Spareparts mobil toyota new avanza sangat mudah dicari serta harga terjangkau dan lengkap dijawab dengan 24 responden atau 25,9% sangat setuju, 41 responden atau 44,0% setuju, 17 responden atau 18,5% kurang setuju, 7 responden atau 7,5% tidak setuju dan 1 responden atau 1,1% sangat tidak setuju.

4. Untuk pertanyaan apakah harga jual mobil toyota new avanza tetap tinggi dipasaran, sehingga tidak memberikan kerugian yang besar bagi para konsumen dijawab dengan 20 responden atau 21,5% sangat setuju, 41 responden atau 44,0% setuju, 17 responden atau 18,5% kurang setuju, 10 responden atau 10,7% tidak setuju dan 5 responden atau 5,3% sangat tidak setuju.

d. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kesan Kualitas(X4)

[image:46.595.129.519.595.705.2]

Distribusi Jawaban responden terhadap variabel Kesan Kualitasdapat dilihat pada Tabel 4.9 :

Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kesan Kualitas (X4)

(47)

Pada Tabel 4.9 diatas menunjukkan distribusi responden terhadap variabel Kesan Kualitas yang diperoleh dari 93 responden:

1. Untuk pernyataan secara keseluruhan kualitas produk mobil oyota new

avanza sudah memiliki fitur terbaru dan canggih dari para kompetitor dijawab dengan 21 responden atau 22,5% sangat setuju, 54 responden atau 58,2 % setuju, 13 responden atau 13,9% kurang setuju, 4 responden atau 4,3% tidak setuju dan 1 responden atau 1,1% sangat tidak setuju.

2. Mobil toyota new avanza sudah memiliki fitur AC Double Blower yang tidak dimiliki oleh kompetitor, dijawab dengan37 responden atau 39,8% sangat setuju, 39 responden atau 42,0% setuju, 14 responden atau 15,0% kurang setuju, dan 3 responden atau 3,20% tidak setuju.

3. Mobil toyota new avanza sudah dilengkapi segala aspek keselamatan yang lengkap, dijawab dengan 39 responden atau 42,1% sangat setuju, 41

responden atau 44,0% setuju, 10 responden atau 10,7% kurang setuju, dan 3 responden atau 3,2% tidak setuju.

4. Dengan memiliki fitur dual airbags untuk segala pilihan tipe mobil toyota new avanza, konsumen lebih merasa puas dan aman saat dalam perjalanan, dijawab dengan 37 responden atau 39,8% sangat setuju, 42 responden atau 45,0% setuju, dan 14 responden atau 15,2% kurang setuju.

(48)

No.Item STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

1 2 2,2 4 4,3 13 14,0 49 52,5 25 27,0 93 100 2 2 2,2 7 7,5 12 12,9 50 53,7 22 23,7 93 100 3 2 2,2 13 14,0 15 16,1 36 38.7 27 29,0 93 100 4 4 4,3 15 16,1 14 15 37 39,8 23 24,8 93 100

6. Pelayanan yang diberikan oleh toyota untuk para konsumennya sangat familiar dijawab dengan 34 responden atau 36,6% sangat setuju, 45 responden atau 48,4 % setuju, 7 responden atau 7,5% kurang setuju, dan 7 responden atau 7,5% tidak setuju.

e. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Loyalitas Merek (X5)

[image:48.595.112.516.282.408.2]

Distribusi Jawaban responden terhadap variabel Loyalitas Merek dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini :

Tabel 4.10

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Loyalitas Merek (X5)

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Pada Tabel 4.10 diatas menunjukkan distribusi responden terhadap variabel Loyalitas Merek yang diperoleh dari 93 responden:

1. Saya merasakan kepuasan dalam menggunakan mobil Toyota New Avanza, dijawab dengan 25 responden atau 27,0% sangat setuju, 49 responden atau 52,5% setuju, 13 responden atau 14,0% kurang setuju, 4 responden atau 4,3% tidak setuju dan 2 responden atau 2,2% sangat tidak setuju.

2. Saya akan merekomendasikan kepada pihak lain untuk membeli toyota new avanza, dijawab dengan 22 responden atau 23,7% sangat setuju, 50 responden atau 53,7% setuju, 12 responden atau 12,9% kurang setuju, 47 responden atau 7,5% tidak setuju dan 2 responden atau 2,2% sangat tidak setuju. 3. Saya akan loyal setia untuk memakai toyota new avanza & Toyota lainnya,

(49)

No.Item STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

1 1 1,1 4 4,3 26 27,9 39 41,9 23 24,8 93 100 2 0 0 3 3,2 18 19,3 26 27,9 46 49,6 93 100 3 0 0 9 9,6 15 16,2 29 31,2 40 43,0 93 100 4 2 2,2 6 6,7 11 11,8 25 26,7 49 52,6 93 100

38,7% setuju, 15 responden atau 16,1% kurang setuju, 13 responden atau 14,0% tidak setuju, dan 2 responden atau 2,2% sangat tidak setuju.

4. Saya akan kembali membeli mobil Toyota Avanza terbaru dimasa yang akan datang dijawab dengan 23 responden atau 24,8% sangat setuju, 37 responden atau 39,8% setuju, 14 responden atau 15,0% kurang setuju, 15 responden atau 16,1% tidak setuju, dan 4 responden atau 4,3% sangat tidak setuju.

f. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian

(Y)

[image:49.595.109.519.404.522.2]

Distribusi Jawaban responden terhadap variabel Keputusan Pembelian dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini:

Tabel 4.11

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Pada Tabel 4.11 diatas menunjukkan distribusi responden terhadap variabel Keputusan Pembelian yang diperoleh dari 93 responden:

1. Saya mencari informasi tentang toyota new avanza saat sebelum membeli, dijawab dengan 23 responden atau 24,8% sangat setuju, 39 responden atau 41,9% setuju, 26 responden atau 27,9% kurang setuju, 4 responden atau 4,3% tidak setuju, dan 1 responden atau 1,1% sangat tidak setuju.

(50)

setuju, 18 responden atau 19,3% kurang setuju, dan 3 responden atau 3,2% tidak setuju.

3. Saya memutuskan pembelian toyota new avanza karena sesuai dengan apa yang saya harapkan, dijawab dengan 40 responden atau 43,0% sangat setuju, 29 responden atau 31,2 % setuju, 15 responden atau 16,2 % kurang setuju, dan 9 responden atau 9,6% tidak setuju.

4. Saya memutuskan pembelian toyota new avanza karena yakin terhadap

produk merek toyota, dijawab dengan 49 responden atau 52,6% sangat setuju, 25 responden atau 26,7% setuju, 11 responden atau 11,8% kurang setuju, 6 responden atau 6,7% tidak setuju, dan 2 responden atau 2,2% sangat tidak setuju.

4.2.4 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah distribusi sebuah data mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan menganalisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat apakah data berdistribusi normal penulis menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang membentuk plot antara nilai-nilai teoritis melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel.

(51)
[image:51.595.227.402.147.365.2]

menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Hasil pengujian dapat dilihat pada grafik berikut :

Gambar 4.2 Histogram

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Pada grafik histogram pada Gambar 4.2 terlihat bahwa variabel

berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak miring kekiri atau ke kanan dan membentuk pola lonceng.

2. Apabila plot dari keduanya berbentuk linear, maka hal ini merupakan

(52)
[image:52.595.167.386.157.380.2]

Gambar 4.3

Normal P – Plot of Regression Standardized Residual

Sumber : Hasil Penelitian , 2015

Pada gambar 4.3 tersebut dapat dilihat bahwa data-data (titik-titik) menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini bearti data berdistribusi normal. Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorov Smirnov (1Sample KS) dengan melihat data residual apakah berdistribusi normal.

Menentukan kritereria keputusan :

1. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak mengalami gangguan distribusi normal.

(53)

Unstandardized Residual N

a,b

Normal Parameters Mean

Std. Deviation Most Extreme Absolute

Differences Positive Negatif Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

[image:53.595.126.495.111.314.2]

93 .0000000 1.75030417 .104 .085 -.104 1.016 .253 Tabel 4.12

Analisis Statistik

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui bahwa nilai Asymp. Sig (2 tailed) adalah 0.253 dan diatas nilai signifikan (0,05), dengan kata lain variabel berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Pada prinsip nya pengujian Heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terjadi gangguan yang berbeda dari suatu pengamatan. Untuk mendeteksi keberadaan heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode formal yaitu melalui pendekatan grafik dan metode informal yaitu melalui uji statistik yang salah satunya melalui uji Glejser.

1. Pendekatan Grafik

(54)
[image:54.595.174.470.144.352.2]

Gambar 4.4

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Dari grafik scatterplot yang disajikan pada Gambar 4.4 dapat dilihat titik- titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka Nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

2. Pendekatan Statistik

(55)

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) Ekuitasmerek Kesadaranmerek PerceivedQuality Asosiasimerek Kesankualitas Loyalitasmerek 2.242 -.069 -.006 .010 -.019 .034 1.085 .082 .048 .062 .041 .043 -.102 -.016 .019 -.054 .085 2.066 -.845 -.134 .165 -.477 .788 .042 .400 .894 .869 .634 .432 Coefficientsa

[image:55.595.115.520.141.292.2]

a. Dependent Variabel: absut Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Tabel 4.13 Uji Gletser

Jika Variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Dari Tabel diatas dapat dilihat signifikasi variabel bebas lebih besar dari 0.05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

(56)

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Loyalitasmerek,

Kesankualitas,

Asosiasimerek,

Kesadaranmere

k,

b

Ekuitasmerek

. Enter

Collinearity Statistiks

Tolerance VIF

.742 1.348

.744 1.344

.838 1.193

.847 1.180

.926 1.080

[image:56.595.150.462.91.223.2]

Variables Entered/Removed Tabel 4.14 Uji Multikolinearitas

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Pedoman suatu model regresi yaitu bebas multikolinearitas adalah dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF)> 5 maka variabel ada masalah multikolinearitas,

dan jika VIF < 5 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas, dan jika Tolerance> 1, maka tidak terdapat masalah multikolinearitas. Pada tabel dapat

dilihat bahwa nilai VIF < 5 dan Tolerance > 1, maka tidak terdapat masalah mulikolinearitas dalam penelitian ini.

4.2.5 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (ekuitas merek, kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas, loyalitas merek) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian) yang dilakukan pada 93 responden pembeli mobil toyota new avanza

Tabel 4.15

Variables Entered/Removeda

a

[image:56.595.177.419.554.731.2]
(57)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant)

Ekuitasmerek Kesadaranmerek Asosiasimerek Kesankualitas Loyalitasmerek ,232 ,080 ,163 ,287 ,096 ,348 ,637 ,038 ,052 ,046 ,029 ,056 ,112 ,163 ,297 ,123 ,380 ,364 2,092 3,156 6,222 3,357 6,256 ,717 ,039 ,002 ,000 ,001 ,000 b. All requested variables entered.

Sumber : Hasil penelitian, 2015

[image:57.595.111.543.217.415.2]

Pada Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa seluruh variabel independen dimasukkan dalam analisis ini, atau dengan kata lain tidak ada variabel independen yang tidak digunakan, atau yang disebut dengan metode ente

Tabel 4.16 Coefficients

Coefficients a

a. Dependent Variable: Keputusanpembelian Sumber : Hasil penelitian, 2015

Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian dengan menggunakan SPSS versi 22, pada Tabel 4.16, dapat dirumuskan model persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e

Y = 0,232 + 0,080X1 + 0,163X2 + 0,287X3 + 0,096X4 + 0,348X5 + e Dimana :

Y = keputusan pembelian

a = konstanta dari keputusan regresi

(58)

b4 = koefisian regresi dari variabel X4 (Kesan Kualitas) b5 = koefisian regresi dari variabel X5 (Loyalitas Merek) X1 = Ekuitas Merek

X2 = Kesadaran Merek X3 =Asosiasi Merek X4 = Kesan Kualitas X5 = Loyalitas Merek

e = Variabel pengganggu

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Konstanta (a) = 0,232 Ini menunjukkan tingkat konstan, dimana jika variabel Ekuitas Merek(X1), Kesadaran Merek(X2), Asosiasi Merek (X3), Kesan

Kualitas (X4) dan Loyalitas Merek (X5) adalah 0, maka keputusan pembelian

(Y) Toyota New Avanza tetap ada sebesar 0,232 dengan asumsi variabel lain tetap.

b. Koefisien b1X1 = 0,080. Ini menunjukkan bahwa variabel Ekuitas Merek (X1) berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan

kata lain, jika variabel Ekuitas Merek ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian Toyota New Avanza akan meningkat sebesar 0,080 satuan, dengan asumsi variabel lain tetap.

c. Koefisien b2X2 = 0,163 Ini menunjukkan bahwa variabel Kesadaran Merek (X2) berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan

(59)

d. Koefisien b3X3 = 0,287. Ini menunjukkan bahwa variabel Asosiasi Merek (X3) berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan

kata lain, jika variabel Asosiasi Merek ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian Toyota New Avanza akan meningkat sebesar 0,287 satuan, dengan asumsi variabel lain tetap.

e. Koefisien b4X4 = 0,096 Ini menunjukkan bahwa variabel Kesan Kualitas (X4) berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan

kata lain, jika variabel Kesan Kualitas ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian Toyota New Avanza akan meningkat sebesar 0,096 satuan, dengan asumsi variabel lain tetap.

f. Koefisien b5X5 = 0,348 Ini menunjukkan bahwa variabel Loyalitas Merek (X5) berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan

kata lain, jika variabel Loyalitas Merek ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian Toyota New Avanza akan meningkat sebesar 0,348 satuan, dengan asumsi variabel lain tetap

4. 3 Pengujian Hipotesis

4.3.1 Uji Signifikasi Simultan (Uji-F)

Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari ekuitas merek, kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas, dan loyalitas merek yang dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel terikat yakni keputusan pembelian.

(60)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression

Residual

Total

349,781

23,015

372,796

5

87

92

69,956

,265

264,448 b

,000 ANOVA

H0 : b1,b2,b3,b4,b5 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari : ekuitas

merek, kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas, dan loyalitas merek secara serentak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Ha : b1,b2,b3,b4,b5≥ 0 , artinya variabel bebas yang terdiri dari : ekuitas

merek, kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas, dan loyalitas merek secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

2. Ftabeldap

Gambar

Gambar 3.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
Tabel: 3.3 Tabel uji realibilitas dan validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan bahwa “skripsi” yang saya buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam negeri (UIN) Maulana Malik

Fitur citra yang digunakan dalam proses pengendalian robot adalah fitur-fitur: warna, bentuk, perubahan ukuran, dan perubahan posisi relatif obyek pada suatu sumbu

[r]

Penerapan konsep model kegiatan terintegrasi berbasis peternakan dengan memperhatikan unsur kearifan lokal pada setiap daerah di Indonesia, mencakup berbagai aspek dalam

PP No.27/1999 tentang AMDAL Pasal 16 ayat 4 “Instansi yang bertanggung jawab wajib menolak kerangka acuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) apabila rencana

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa variabel

• Mengetahui penghematan biaya dengan menekan waktu siklus kerja pada alat berat menggunakan pola pemuatan double stopping

membayar kemasan hasil gula yang diproses pabrik gula sesuai dengan kontrak kemitraan yang telah disepakati. Harga kemasan sebesar Rp. Biaya angkut dikeluarkan