• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bersama Membangun Bangsa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bersama Membangun Bangsa"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

27 27

SUARA MUHAMMADIYAH 18 / 95 | 16 - 30 SEPTEMBER 2010

PEDOMAN

S

ebagai gerakan pencerahan bangsa, Muhammadiyah telah diakui di dunia internasional sebagai The largest modernis Islamic organitations. Organisasi modern Islam terbesar di dunia, oleh karenanya sudah pasti menjadi organisasi terbesar di Indonesia.

Dengan modal sejarah yang sangat besar itu Muhammadiyah bertekad untuk ikut berpartisipasi dalam memajukan kehidupan bangsa Indonesia, terutama di masa kini. Muhammadiyah menengarai masih banyak permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Kita memang patut bersyukur dan berbangga, banyak kemajuan-kemajuan yang telah dicapai bangsa ini. Tapi kita harus juga terbuka dan mengakui bahwa masih banyak permasalahan yang dihadapi oleh bangsa ini dimasa yang sekarang.

Permasalahan mendasar bagi bangsa, menurut Muhammadiyah adalah masih merajalelanya buta aksara moral,

moral iliterasi masih melanda sebagian dari kehidupan bangsa Indonesia. Buta aksara moral, lebih bahaya. Berbahaya dari buta aksara baik huruf latin maupun arab. Karena buta aksara moral tidak hanya melanda dari masyarakat bawah, yang mungkin tidak memiliki pendidikan tinggi, tetapi buta aksara moral, moral iliterasi ini juga menghinggapi para elit dan mereka kaum terdidik. Inilah yang kemudian menampilkan gejala dan fakta korupsi. Menampilkan gejala dan fakta makelar kasus, makelar peradilan dan masih banyak persoalan-persoalan lain yang dihadapi oleh bangsa ini.

Untuk itu, Muhammadiyah mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah marilah kita bekerja sama, marilah kita bahu membahu untuk membangun bangsa ini.

Untuk membangun bangsa ini, kita memerlukan kerjasama dan kemitraan strategis yang sejati dengan semua pihak. Karena tidak ada yang bisa berpretensi kapan bisa menyelesaikan masalah bangsa ini dengan sendirinya.

Kami yakin, pemerintah juga tidak berpretensi demikian. Muhammadiyah pun demikian dan seluruh kelompok masyarakat pun demikian. Maka harus ada kerjasama, kemitraan strategis yang sejati dan Muhammadiyah siap untuk bekerjasama dengan pemerintah.

Tetapi, sebagaimana yang sering saya sampaikan dan saya nyatakan dari hati yang dalam, ketika saya menerima amanat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah, pada penutupan

Muktamar Malang tahun 2005, dihadapan wakil pemerintah- wakil presiden Jusuf Kalla waktu itu, saya sampaikan kepada warga Muhammadiyah bahwa hubungan Muhammadiyah dengan negara, hubungan Muhammadiyah dengan pemerintah, akan tetap baik dan bersifat proporsional.

Maksudnya, kalau pemerintah baik dan benar, maka Muhammadiyah tidak akan segan-segan berada di garda terdepan mendukung pemerintah. Tetapi kalau pemerintah menyimpang dan menyeleweng dari konstitusi, menyeleweng dari UU termasuk dari nilai-nilai agama, maka Muhammadiyah tidak sungkan-sungkan untuk melakukan koreksi. Bagi Muham-madiyah, sikap seperti itu adalah sikap yang bersifat loyal kritis.

Kita tetap kritis terhadap pemerintah, loyalitas Muhammadiyah kepada pemerintah tidak perlu diragukan. Justru, kami berpendapat sahabat sejati adalah sahabat yang mau memberi koreksi. Sahabat sejati bukan sahabat yang suka memuji penuh berbasa-basi. Oleh karena itu, amar ma’ruf nahi munkar Muhammadiyah tidak akan berhenti.

Amar ma’ruf nahi munkar merupakan bukti kecintaan kami kepada bangsa dan negara, dan kecintaan kami kepada pemerintah. Oleh karena itulah, kami berharap untuk masa yang akan datang, silaturahim kebangsaan diantara seluruh komponen bangsa silaturahim diantara pemerintah dan Muhammadiyah akan bisa berkembang secara lebih baik lebih maju lagi.

Kami berkeyakinan berkah dari Al-Madinah Al-Munawarah akan menyertai kita semua. Mudah-mudahan Bapak Presiden ketika shalat di masjid Nabawi tadi, telah dapat menyelipkan do’a untuk kemajuan Muhammadiyah di masa yang akan datang. Begitu pula kami ucapkan, terima kasih semua pihak yang telah mendukung penyelenggaraan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah ini.

Ke Jogja kita kembali, abad kedua kita mulai, tekad membaja dalam hati walau jalan mendaki. Ayo bergandengan tangan, hadapi segala tantangan, gerakkan lasykar zaman jayalah masa depan. Masa depan Muhammadiyah, masa depan bangsa dan negara yang kita cintai ini.lmjr8

_______________________________________________________

Disarikan Dari Pidato Iftitah Pada Pembukaan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah Muktamar Muhammadiyah Ke 46 Di Stadion Mandala Krida, 3 Juli 2010.

Bersama

Membangun Bangsa

PROF. DR. H DIN SYAMSUDDIN

De

m

o (Vi

si

t ht

tp:

//www.pdfspl

itm

erge

r.c

om

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun petai cina (Leucaena glauca (L.) Benth.) memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas dengan

Untuk mengatasi data runtun waktu dengan variansi yang tidak konstan selain model ARCH masih ada model ARCH-M, TARCH, GARCH dan EGARCH yang dapat dipelajari sebagai kelanjutan

Heteroskedasitas adalah suatu keadaan dimana masing-masing kesalahan atau residu yang mempunyai varian yang berbeda dan dimaksudkan untuk menguji apakah varian dari

Berdasarkan latar belakang tersebut, Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk optimasi formulasi sediaan lipbalm dari sari buah jeruk manis yang stabil dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosis dengan fortifikasi β-caroten dari labu kuning sebagai substitusi filler sampai level 100% berpengaruh sangat nyata (P<0,01)

Adanya nilai Creatine Kinase-Myocardial Band (CK-MB) yang normal pada pasien penyakit jantung koroner di RSUD Abdoel Moeloek Bandar Lampung disebabkan pasien selalu

Ada 6 (enam) hal yang menjadi faktor penyebab terjadinya disparitas (kesenjangan) antar daerah yaitu: 1) perbedaan karakteristik limpahan sumber daya alam; 2)

Dengan tahannya batu bata ini dipanasi sampai suhu sekitar 1000 0 C, sedangkan suhu dapur yang direncanakan hanya lebih kurang 800 0 C sehingga batu bata deli clay ini dapat