• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KINERJA PT. SEMEN INDONESIA, Tbk. DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KINERJA PT. SEMEN INDONESIA, Tbk. DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KINERJA PT. SEMEN INDONESIA, Tbk. DENGAN

PENDEKATAN

BALANCED SCORECARD

SKRIPSI

Disusun Oleh :

LINGGAR DIERGA

NIM. 201110170311337

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdullilah, atas nikmat dan rahmat yang telah Allah

Subhanahuwata’ala berikan kepada semua makhluknya, limpahan waktu yang

bermanfaat dan rezeki yang berkah, serta perlindungan serta dengan segala

keterbatasan yang ada penulis dapat meyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis

Kinerja PT. Semen Indonesia, Tbk. Dengan Pendekatan Balance Scorecard”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa dukungan,

bantuan, bimbingan, doa, kritik, dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu,

penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak terkait yang telah

memberikan kontribusi terhadap skripsi ini:

1. Kedua orangtuaku Papa Syamsul Junaidi dan Mama Nency Selviana atas

pengorbanan harta diri waktu mereka, terimakasih cinta kalian. Ayah H.

Nurhadi dan Umi Hj. Endang Suhartiwi atas dukungannya untuk menjadi

orang yang lebih mandiri.

2. Keluarga kecilku yang baru saja kubangun, istriku tercinta Beta Ayu

vidyadari dan anakku tersayang Aufa Hawa Afeea, motivasiku untuk lebih

sungguh-sungguh berkhidmat pada mereka, cinta kalian keluargaku hingga

Jannah.

3. Kakak dan adik: mas Fatih, adik-adikku Nesya Dwi Patra, Fahri Muh. Iqbal,

dan Aisyah atas segala doa dan dukungan yang telah diberikan untukku.

4. Ibuk Dr. Masiyah Kholmi, M.M., Ak., CA. dan ibuk Dra. Endang Dwi

Wahyuni, M.si., Ak., CA. selaku pembimbing I dan II yang telah sabar

membimbing dan memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.

5. Seluruh direksi dan karyawan PT. Semen Indonesia yang telah membantu

penulis untuk mendapatkan data-data sebagai bahan penyusun skripsi dan

kesediannya untuk diajak berdiskusi.

6. Sahabatku: Koento Wiejarnako, Reza Cakra Bayu, Tony, Ridwan. yang

(8)

7. Semua pihak yang telah membantu dan tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Kepada mereka semua, hanya ucapan terimakasih dan do’tatulus yang dapat

saya persembahkan, semoga segala yang telah mereka berikan kepada saya

tercatat dengan tinta emas dalam lembaran catatan roqib sebagai sebuah ibadah

yang tiada ternilai.Amiin.

(9)

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan

saya, didalam naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan

oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik disuatu Perguruan Tinggi, dan

tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang

lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam

sumber kutipan dan daftar pustaka.

Malang, 23 Januari 2016 Yang Menyatakan,

Linggar Dierga

(10)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

ABSTRAKSI ... ix

2.2.1. Pengukuran Kinerja ... 12

2.2.2. Balance Scorecard ... 16

BAB III. METODE PENELITIAN ... 29

3.1. Lokasi Penelitian ... 29

3.2. Jenis Penelitian ... 29

3.3. Jenis dan Sumber Data ... 29

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.5. Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

(11)

BAB V PENUTUP ... 77

5.1. Kesimpulan ... 77 5.2. Saran ... 79

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1. Produksi yang Cacat ... 47

4.2. Total Waktu Produksi ... 47

4.3. Keadaan Jumlah Karyawan ... 48

4.4. Besarnya Data Pelanggan... 48

4.5 Pendapatan ... 49

4.6. Kondisi Jumlah Karyawan ... 50

4.7. Pelatihan Karyawan ... 51

4.8. Absenteeism ... 52

4.9. Prosentase Produk Cacat ... 60

4.10. Data Processing and Troughput Time ... 62

4.11. Besarnya Data Pelanggan Periode 2011-2013 ... 63

4.12. Peningkatan Jumlah Pelanggan ... 65

4.13. Tingkat Klaim Pelanggan ... 66

4.14. Income Growth ... 69

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1. Bagan Struktur PT. Semen Indonesia ... 46

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Kuesioner Tingkat Kepuasan Pelanggan

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Aurora, Novella. 2010. Penerapan Balance Scorecard sebagai tolak ukur pengukuran kinerja (Studi kasus pada Rumah Sakit Tungurejo Semarang). Skripsi Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro Semarang.

Hadi, Priyo. 2014. Analisis Balanced Scorecard untuk mengukur kinerja PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. UMM.

Kaplan, Robert S and David P Norton. 2000. Balanced Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Erlangga. Jakarta.

Mahsun, M.,, Sulistyowati, F., dan Purwanugraha, H.A. 2007. Akuntansi Sektor Publik; Edisi Kedua. Penerbit BPFE. Yogjakarta

Muliastina, Arianing. 2013. Analisis kinerja perusahaan berdasarkan pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada PT. Newera Rubberindo - Gresik). Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. UMM.

Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan. Salemba Empat. Jakarta.

_____, Alternatif Pemacuan Kinerja Personal dengan Pengelolaan Kinerja Terpadu Berbasis Balance Scorecard, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.20, No.3: 270-286, 2005.

_____, Sistem Manajemen Strategik Berbasis Balance Scorecard, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005.

Reza, Anshar. 2013. Penerapan Balanced Scorecard sebagai tolok ukur pengukuran kinerja perusahaan pada PT. Asuransi Jiwa Central Asia Raya (CAR) kantor cabang Malang. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. UMM.

Soetjipto, 2014, “Pesan CEO” : http://semenindonesia.com. Tanggal Akses 8 Desember 2014.

Sugiarta, Deny. 2013. Balanced Scorecard sebagai tolak ukur penilaian kinerja RSD Tongas Probolinggo. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. UMM.

(16)

Tjahjono, Heru K. 2004. Budaya Organisasional & Balance Scorecard: Dimensi Teori dan Praktek. Edisi Revisi. Penerbit UPFE-UMY. Yogyakarta.

Ulum, Ihyaul MD. 2008. Akuntansi Sektor Publik; Edisi Revisi. Penerbit UMM Press. Malang.

Utama, Nizar Alif, S. E. Hariadi, and Ak Bambang. "Analisis pengukuran kinerja rumah sakit dengan pendekatan Balance Scorecard (Studi Kasus Pada RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari)." Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB 1.2 (2013).

Wahyuni, Sri. 2011. Analisis Balance Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja pada PT. Semen Basowa Maros. Skripsi Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi. Universitas Hasanuddin Makasaar.

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Konsumsi semen di Indonesia sebagaimana diungkapkan oleh

Agung (2013) sebagai sekretaris di salah satu perusahaan semen terbesar

di Indonesia bahwa “Sampai dengan September ini konsumsi semen di

Indonesia mencapai 48,7 juta ton dan akan selalu meningkat tiap tahunnya

seiring proyek yang dianggarkan pemerintah tiap periode untuk

pembangunan infrastruktur, serta tumbuhnya kebutuhan masyarakat akan

tempat tinggal”. Contoh dibangunnya perumahan, pembangunan jalan tol

yang ada di Surabaya, Pelabuhan Kargo International di Balikpapan untuk

meningkatkan investasi dari luar, serta megaproyek yang ada di Jakarta

untuk mengatasi banjir dan kemacetan, hal itu menjadi peluang besar bagi

industri semen untuk mengembangkan bisnisnya sebagai pemegang

peranan penting dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Setiap ada kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa, tentu akan

ada unit bisnis yang akan menyediakan produk tersebut untuk memenuhi

kebutuhan konsumen, di Indonesia ada beberapa perusahaan besar yang

bergerak dalam industri semen, yaitu : PT Semen Indonesia (Persero) Tbk,

PT Holcim Indonesia Tbk, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, PT

Semen Andalas, PT Semen Baturaja, PT Semen Kupang dan PT Semen

(18)

2

Indonesia khususnya dan Asia Tenggara secara umum cukup ketat

(Wahyudiyanta, 2013).

Agar unggul dari kompetitornya, perusahaan membutuhkan strategi

yang baik dan mampu menyediakan sistem penilaian kinerja secara

menyeluruh, sehingga dapat mengukur dimana posisi perusahaan dalam

tingkat persaingan industri. Hal ini penting dalam proses penyusunan

strategi, karena erat kaitannya dengan penerjemahan visi dan misi serta

tujuan perusahaan yang akan datang (Sitompul, 2010). Penilaian kinerja

juga membantu perusahaan untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan

dan keinginan konsumen akan semen, sehingga menjadi bahan evaluasi

untuk perbaikan yang berkelanjutan bagi perusahaan.

Pengukuran kinerja berguna untuk membandingkan antara hasil

yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya, mengidentifikasi

kepuasan pelanggan, memonitor, mengawasi pencapaian kinerja, dan

mengevaluasi kinerja individu. Menurut Utama (2013) Pengukuran kinerja

memang menjadi topik yang hangat untuk dibicarakan pada kelas negara

maju. Perusahaan-perusahaan nasional dan internasional berusaha menjadi

yang terdepan dalam mewujudkan lingkungan yang kompetitif.

Selama ini, pengukuran kinerja hanya dilakukan secara tradisional

dan hanya menitikberatkan pada sisi finansial atau keungan saja, dengan

mengabaikan aspek non finansial. Hanya dengan satu alasan apabila

(19)

3

dianggap sebagai perusahaan yang berhasil. Persepsi itu justru kurang

tepat, karena dengan hanya melihat ukuran-ukuran keuangan atau finansial

saja tidak akan dapat memberikan gambaran yang riel mengenai keadaan

perusahaan. Sebab kemungkinan besar ketika penilaian kinerja dilakukan

secara komprehensif, maka hasilnya akan menunjukan kemampuan

perusahaan yang lebih tinggi dibanding hanya melakukan penilaian kinerja

dari sisi keuangan saja.

Adapun kelemahan dari sistem pengukuran tradisional adalah

keterbatasannya dengan waktu, mengungkapkan prestasi keuangan yang

nyata tanpa dengan adanya suatu pengharapan yang dapat dilihat dari

faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya prestasi itu sendiri, dan

ketidakmampuan dalam mengukur kinerja harta tak tampak (intangible

asset) dan harta intelektual (sumber daya manusia) perusahaan (Soetjipto,

1997 dalam Aurora, 2010)

Oleh karena adanya kelemahan tersebut muncullah nama-nama

para ahli ekonomi yaitu Kaplan dan Norton (2000) yang menggagas serta

menghadirkan metode Balance Scorecard untuk memecahkan masalah

pengukuran kinerja, yang hanya dilakukan pada satu sisi yaitu mengukur

kinerja keuangan saja. Balance Scorecard merupakan suatu metode

pengukuran kinerja yang juga memperhatikan dan mencerminkan nilai

kinerja non keuangan. Aspek non keuangan mendapat perhatian yang

cukup serisus karena pada dasarnya peningkatan kinerja keuangan

(20)

4

perusahaan ingin kinerja keuangannya semakin baik maka fokus

perusahaan haruslah terlebih dahulu meningkatkan kinerja non keuangan

karena dari situlah keuangan berasal.

Pada dasarnya, pengembangan Balance Scorecard baik pada sektor

swasta maupun publik ditunjukkan untuk memberikan pelayanan yang

terbaik untuk pelanggan, guna membangun tingkat loyalitas para

konsumen. Perbedaannya dapat dilihat dari tujuan organisasi tersebut,

misalnya penerapan Balance Scorecard pada organisasi swasta

dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan bersaing (competitiveness)

dan keuntungan, sedangkan penerapan Balance Scorecard pada organisasi

publik lebih menekankan pada nilai misi dan pencapaian melalui

pengukuran tingkat efektivitas dan efisiensinya (Aurora, 2010).

Penelitian pengukuran kinerja dengan pendekatan Balance

Scorecard telah banyak dilakukan, yaitu seperti : Hadi (2014), Reza

(2013), Sugiarta (2013), dan Wahyuni (2011). Dapat diketahui bahwa

penelitian ini mempunyai keterkaitan dengan penelitian terdahulu karena

sama-sama mengukur kinerja dengan pendekatan Balance Scorecard,

sedangkan perbedaannya pada objek penelitian yang digunakan yaitu

perusahaan manufaktur, dan data keuangan pada tahun 2011,2012, dan

2013.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Adalah salah satu BUMN yang

(21)

5

tanggal 7 Agustus 1957 dan diresmikan oleh Presiden RI pertama. Cukup

tua untuk sebuah perusahaan yang telah berumur 57 tahun, banyak

pengalaman telah dilalui dari bergulirnya kepemimpinan di Indonesia dari

permasalahan inflasi hingga politik di negara ini tidak dapat merobohkan

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Hanya sedikit perusahaan yang dapat

bertahan hingga 50 tahun lamanya, kecuali perusahaan tersebut mampu

beradaptasi dan berevolusi secara apik dengan lingkungan yang selalu

berubah sebagaimana yang telah dilalui PT Semen Indonesia (Persero)

Tbk.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Pelan namun pasti beranjak

menuju pasar internasional terutaman Asia Tenggara sebagaimana

diungakapkan di website resmi perusahaan (Semenindonesia.com) “yaitu

dengan mengakuisisi perusahaan semen Vietnam Thang Long Cement

Company pada awal tahun 2013. Pada tahun itu juga perseroan memiliki

kapasitas terpasang sebesar 30 juta ton/tahun dan telah menjadi perusahaan

semen terbesar di Asia Tenggara berdasarkan kapasitas terpasang.

Kapasitas tersebut akan terus tumbuh dimasa mendatang dengan adanya

ekspansi pertumbuhan organik berupa pembangunan pabrik di Jawa

Tengah dan Sumatera Barat pada tahun 2014 yang akan selesai pada tahun

2016”.

Sebagaiman perusahaan yang bergerak dalam industri semen

lainnya, PT Semen Indonesia juga melaksanakan aktifitas operasi untuk

(22)

6

peningkatan kinerja keuangan yang sangat baik, namun satu tahun terakhir

kinerja perusahaan mengalami penurunan sebagaimana diungkapkan oleh

Agung dan Ahyanizzaman sebagai sekretaris dan direktur keuangan

perusahaan dalam website resmi PT Semen Indonesia (Pesrsero) Tbk

bahwa penurunan dari sisi kinerja karyawan dikarenakan adanya tuntutan

kesejahteraan karyawan yang mengakibatkan penurunan operasi kegiatan

perusahaan, dan menurunnya tingkat penjualan pada Juli 2014 sebesar

15% dibanding realisasi Juli tahun lalu. Juli tahun lalu perusahaan mampu

menjual 2,27 juta ton semen di pasar domestik, ini berarti volume

penjualan juli 2014 hanya 1,92 juta ton semen. PT Semen Indonesia hanya

fokus melakukan penilaian kinerja dengan analisis laporan keuangan dan

penilaian kinerja pada kepuasan pelanggan saja. Oleh karena itu untuk

dapat menentukan kinerja secara komprehensif serta membantu

pengevaluasian kinerja yang menurun, perusahaan dapat menerapkan

metode Balance Scorecard sebagai alat ukur yang berbasis strategis,

seperti learning and growth perspective, financial perspective, customer

perspective, dan internal process business. Keunggulan penerapan

Balance Scorecard adalah untuk memberikan ukuran yang dapat dijadikan

sebagai dasar dalam perbaikan strategis.

Dari uraian di atas. Maka penulis merasa tertarik untuk mengambil

judul penelitian: “Analisis Kinerja PT Semen Indonesia, Tbk. Dengan

(23)

7 1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka peneliti dapat

mengidentifikasikan masalah yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya

dengan cara menganalisa bagaimana perusahaan menilai kinerja secara

komprehensif. Oleh karena itu, peneliti merumuskan masalah yang ingin

diteliti, yaitu “Bagaimana kinerja PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Berdasarkan pendekatan Balanced Scorecard yang meliputi perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif bisnis internal, perspektif

pelanggan, dan perspektif keuangan?”

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

menganalisis kinerja PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan

pendekatan Balanced Scorecard yang meliputi perspektif pembelajaran

dan pertumbuhan, perspektif bisnis internal, perspektif pelanggan, dan

perspektif keuangan.

1.4. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, diharapkan manfaat baik

secara akademis maupun praktis dapat diperoleh dalam penelitian ini.

Manfaat tersebut meliputi:

1. Bagi Pihak Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi ketika

evaluasi kinerja perusahaan, untuk mendukung terwujudnya perusahaan

(24)

8

2. Bagi Akademik

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini memfokuskan pada pengukuran kinerja PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Bogor pada tahun 2009 dengan metode Balanced Scorecard yang dapat

Pengukuran kinerja supply chain dilakukan dengan pendekatan BSC yang mengukur empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan

Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan BSC Perspektif Keuangan Perspektif Pelanggan Perspektif Bisnis Internal Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Kinerja

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dilakukan karena sistem manajemen penilaian Kinerja yang ada pada perusahaan, yaitu berdasarkan pengukuran kinerja tradisional

Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa PT Artha Mega Palembang mengukur prestasi kinerjanya hanya melihat dari sisi aspek keuangan, mereka hanya menggunakan

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sistem pengukuran kinerja yang dilakukan perusahaan pada saat ini, melakukan pengukuran kinerja dengan

Seabagai perusahaan yang berorientasi pada laba , selama ini pengukuran kinerjanya lebih berfokus pada kinerja keuangan saja sehingga dirasa tidaklah cukup, karena

Dalam penelitian mengenai pengukuran kinerja ini menggunakan metode Balanced Scorecard yang mengukur dengan menggunakan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan,