• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi Organisasi Humas Dalam Menerapkan Current Image (Citra Sekarang) Bkmt Tingkat Kecamatan Neglasari Tangerang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Komunikasi Organisasi Humas Dalam Menerapkan Current Image (Citra Sekarang) Bkmt Tingkat Kecamatan Neglasari Tangerang"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

KOMUNIKASI ORGANISASI; HUMAS DALAM

MENERAPKAN CURRENT IMAGE (CITRA

SEKARANG) BKMT TINGl(AT ICECAMATAN

NEGLASARI TANGERANG

Skripsi

Diajukan untuk Memeuuhi Persyaratau Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

11!1

• • • " '

111

Oleb:

SITI HIJRATUL KHOTIMAH

NIM : 104051001877

MILIK

PUSTAKAAN

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SY ARIF HIDA YATULLAH

JAKARTA

(2)

PENGESAHAN P ANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul KOMUNIKASI ORGANISAS[; HUMAS DALAM

MENERAPKAN CURRENT IMAGE (CITRA SEKA.RANG) BKMT TINGKAT

KECAMATAN NEGLASARI TANGERANG, telah diujikan dalam sidang Munaqosyah

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal

23 Juni 2010.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Sosial Islam (S.Sos.I) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Merangkap Anggota

Ors. H.

NIP.

19

Jakarta, 23 Juni 2010

SID ANG MUNAQOSY AH

Anggota:

Pembimbing

Sekretaris Merangkap Anggota

.

セゥオェゥャャ@

セセカ@

セイオョ、。ィ@

£a;man, M.A

NIP.

196203031992032001

o,9w:t:Si

(3)

LEMBARPERNYATAAN

Dengan ini saya rnenyatakan bahwa:

1. Skripsi ini rnerupakan karya hasil asli saya yang diajukan untuk rnernenuhi salah satu

persyaratan rnemperoleh gelar Strata I di UIN SyarifHidayatullah Jakarta

2. Sernua surnber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya canturnkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta

3. Jika di kernudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya atau rnerupakanjiplakan

dari karya orang lain, rnaka saya bersedia menerirna sanksi yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 23 Juni 2010

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat

serta rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

skripsi ini dengan baik sebagai salah satu syarat kelulusan penulis untuk meraih gelar Sarjana

Sosial Islam (S.Sos.l) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi besar kita Nabi

Muhammad SAW sebagai pioner pembaharu dunia pendidikan yang sarat dengan penuh nilai

keilmuan dan hikmah.

Syukur Alhamdulilah dengan usaha yang maksima! dan tekad yang bulat serta

dorongan motivasi yang kuat dari berbagai pihak, akhimya penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, sepatutnyalah penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

I. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Bapak Dr. Arief Subhan, MA. yang telah

mendidik penulis selama masa perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga

beliau selalu mendapat keberkahan dari ilmu dari Allah SWT yang telah beliau berikan

kepada penulis.

2. Drs. Jumroni, MSi. Sebagai Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang telah

banyak mendo'akan dan memotivasi penulis, serta membimbing penulis selama kuliah di

UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

3. !bu Umi Musyarofah, MA. Sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

yang tel ah memberikan nasihat, arahan, dukungan, serta do' a kepada penulis.

4. Dosen Pembimbing skripsi, Ora. Armawati Arbi, M.Si, tiada kata yang tak berhingga

(5)

untuk membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini. Semoga beliau selalu mendapat

keberkahan dari ilmu dari Allah SWT yang telah beliau berikan kepada penulis.

5. Kedua orang tuaku tercinta ayahanda (Alm) Subaidi sebagai inspirator penulis dan

ibunda Siti Fathonah yang telah mendidik dan membimbing penulis dengan penuh kasih

sayang dan doa restunya yang tiada henti untuk kesuksesan penulis dalam mengerjakan

segala sesuatu yang positi£

6. Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada kepada kakak-kakak tercinta, Siti

Muaeti, Siti Sobiroh, Drs. Ahmad Rifa'i, Subur, Muhammad Subhan, Ahmad Zein,

Muhammad Abdul Afif S.E, Muhammad Khoirus Soleh, Muhammad Mukhtar Lutfi

Al-Anshory S.Pd. I yang telah membantu penulis baik secara moril maupun materi yang

tidak pemah bosan memberikan arahan dan nasihat yang berharga, tak lupa pnla untuk

keluarga besar (Alm) Subaidi (kakak ipar, ponakan) dan sanak fami!i dimanapun berada

terima kasih atas doa restunya.

7. Para Kepala Sekolah SDN Neglasari 2 Tangerang berserta para rekan - rekan guru, ibu

Aan Maryani, ibu Hj Neni Sunaeni, ibu Zaimunah Saraswati, A. Md, ibu Satirah, S.Ag.B,

ibu Hj Nur'aini Utami, S.Pd, ibu Yatini, Ibu Yanti Hayati, ibu Umi Kulsum, ibu Siti

Nurhadayah S.Pd, ibu Candra Ratnawati, Ibu Theresia Ambanvati S.Pd, ibu Ratna Asih,

ibu Asni Yacub, bapak Soleh S. Pd. SD. Bapak Imam Fauzi, S.Pd, Udin, Hasan, Asep,

bude Samiyem terima kasih atas segala pengertian, doa, dan supportnya.

8. Kepsek dan dewan Guru SDN Karsata (Karang Sari !) Tangernng. Terima kasih atas doa

dan supportnya

9. !bu Hj. Maani Abidjar. Selaku pimpinan BKMT Kecamatan Neglasari Tangerang yang

rela meluangkan waktunya untuk membantu memberikan penj(:lasan mengenai data-data

(6)

10. !bu H. Munawaroh selaku humas BKMT Neglasari Tangerang yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk memberikan dan menjelaskan data-data yang sesuai dengan

kebutuhan penelitian penulis.

11. Terima kasih buat para sahabat-sahabat hatiku yang amat peduli dan selalu mensupport

dan membantu penulis, ka Hasan, Teh Ana, My Honey Dede Mahmudah, dan

teman-teman baik lainnya yang saya tidak sebutkan satu persatu. Love you so much my best

freindship. Thank u very much my freind so I belief Allah give u big good man. Amien

Ya Robbal Alamien.

12. Semua teman-teman KP! angkatan 2004. Khususnya kelas KP! D 2004 yang saya tidak

sebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa cinta dan sayangku, terima kasih atas segala

kebaikan kalian dan semangat yang kalian berikan.

Wassalamu Alaikum Wr. Wb

Jakarta, 23 Juni 2010.

(7)

LEMBAR PERSETUJUAN

ABSTRAK

LEMBARPERNYATAAN

DAFTARISI

KAT A PEN GANT AR ... i

DAFT AR ISI ... iv

BABI:PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masai ah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

D. Tinjauan Pustaka ... 9

E. Kerangka Teori.. ... ,. ... 11

F. Metodologi Penelitian ... 11

G. Sistematika Penulisan ... 17

BAB II KOMUNIKASI ORGANISASI; HUMAS BKMT (BADAN KONTAK MAJLIS TAKLIM) DALAM MENERAPKAN CURRENT IMAGE (CITRA SEKARANG) A. Penggunaan Non Media Dalam Komunikasi Organisasi ... 19

1. pendekatan Komunikasi Antarpribadi ... 19

2. Pendekatan komunikasi Antar Kelompok ... 21

3. Pendekatan Komunikasi Organisasi ... 24

B. Penggunaan media dalam Komunikasi Organisasi ... 39

1. Media Cetak ... 39

(8)

BAB III : PROFIL ORGANISASI BKMT

A. Sejarah BKMT (Badan Kontak Majlis Taklim) ... 41

B. Visi dan Misi BKMT ... 44

C. Kepengurusan dan Struktur Organisasi BKMT ... 4 7 D. Annual Report ... 49

BAB IV : PENERAPAN CURRENT IMAGE DALAM KOMlJNIKASI ORGANISASI BKMT (BADAN KONTAK MAJLIS TAKLIM) A. Penggunaan Non Media dalam Komunikasi Organisasi Humas BKMT ... 51

1. pendekatan Komunikasi Antarpribadi ... 51

2. Pendekatan komunikasi An tar Kelompok ... 52

3. Pendekatan Komunikasi Organisasi ... 54

B. Penggunaan Media da!am Komunikasi Organisasi Humas BKMT ... 55

I. Media Cetak ... 55

2. Media Elektronik ... 57

C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam komunikasi Organisasi BKMT ... 57

I. Non Media ... 57

2. Media ... 58

BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ... 59

B. Saran-saran ... 60

DAFT AR PUST AKA ... 62

(9)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dakwah dan komunikasi bagaikan mata uang yang tak dapat

terpisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, dakwah adalah pekerjaan

mengkomunikasikan pesan Islam kepada manusia. Secara operasional,

dakwah adalah mengajak atau mendorong manusia kepada tujuan yang

definitif yang rumusnya bisa diambil dari Al-Qur'an dan hadits.1 Allah

berfirman dalam surat An-Nahl ayat 125:

セェ@

01

CG...:;..f

セ@ jセ@ NNNTjセェ@

"'µi

セイゥイェ@

;44

セェ@

&

JJ

t_:;i

"'

®J0;,i:

ᆪセQセ[Nl[ヲ@

_;,.j

セセlN@

-

if

J-,b

セ[Nl[ヲ@

_;,.

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah (perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dan dengan yang bathil) dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dia/ah yang Iebih mengetahui tentang siapa yang tersesat darf jalan-Nya dan Dia/ah yang lebih mengetahui orang

-orang yang mendapat peturifuk". (QS. An-Nahl: 125)2

Dakwah adalah usaha menyakinkan kebenaran kepada orang lain. Bagi

orang yang didakwahi, pes&n dakwah yang tidak dipahami tak lebih maknanya

dari bunyi-bunyian (omongan belaka). Jika dakwahnya berupa info1111asi maka

1

Prof. Dr. Achmad Mubarak, M.A. Pengantar dalam buku Psikologi Dakwah Faizah S. Ag. M.A. (Jakarta, PRENADA MEDIA GROUP. 2006), vii

2

(10)

ia dapat memperoleh pengertian, tetapi jika seruan dakwahnya merupakan

panggilanjiwa, maka ia harus keluar darijiwajuga.

Citra positif dakwah sangat memperlancar komunikasi dakwah,

sebaliknya citra buruk akan membuat semua aktivitas dakwah menjadi

kontraproduktif. Dalam ha! ini, keberhasilan membangun komunikasi Islam,

meski kecil akan sangat efektifuntuk dakwah.3

Komunikasi adalah suatu tingkah laku, perbuatan atau kegiatan

penyampaian atau pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti atau

makna. Atau perbuatan penyampain suatu gagasan atau informasi dari

seseorang kepada orang lainnya. Atau lebih jelasnya, suatu pemindahan atau

penyampaian informasi, mengenai pikiran, dan perasaan-perasaan.4

Komunikasi juga bera1ii adalah sebuah tindakan untuk berbagi infonnasi,

gagasan ataupun pendapat dari setiap pendapat partisipan komunikasi yang

terlibat di dalamnya guna mencapai kesamaan makna. Tindak komur.ikasi

tersebut dapat dilakukan dalam berbagai konteks/lingkup.

Berkomunikasi dengan orang lain dapat dilakukan dalam konteks antar

pribadi (interpersonal communication), konteks kelompok (group communic

ation), dalam lingkup organisasi (organizational communication), serta kita

bisa berkomunikasi dengan menggunakan pesan da.ri media massa (mass

communication).

3

Ibid. h. xi

4

(11)

komunikasi yang bersifat : persuasif, edukatif, dan informatif. Sebab tanpa

terjadinya suatu komunikasi maka tidak adanya proses interaksi, saling tukar

ilmu pengetahuan, pengalaman, pendidikan, persuasi, dan informasi dan Jain

sebagainya.

Komunikasi organisasi sangat penting untuk dipelajari (ditelaah)

karena banyak orang tertarik dan memberi ーQセイィ。エゥ。ョ@ kepadanya guna

mengetahui prinsip dan keahlian komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk

mewujudkan tujuan organisasi, baik organisasi komersial seperti Jembaga

bisnis dan industri maupun organisasi sosial seperti rumah saldt maupun

institusi pendidikan dan sebagainya.5

Dalam komunikasi organisasi dibutuhkan sekali citra yang baik dari

organisasi tersebut agar dapat terjadi kepercayaan komunikan terhadap

pesan-pesan yang ada dalam komunikasi organisasi tersebut. Oleh karena itu, citra

dalam suatu orgimisasi sangatlah penting untuk mempermudah clan

memperlancar proses komunikasi pada pihak··pihak organisasi. Citra

merupakan suatu gambaran yang ingin ditampilkan dari suatu objek atau suatu

badan tertentu. Karena citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan

reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat

(kehumasan) atau public relation pada suatu badan/organisasi. Pengertian citra

itu sendiri abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi

wujudnya dapat dirasakan dari hasil penilaian haik atau buruk. Seperti

5

(12)

penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya

datang dari publik (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya.

Dalam suatu organisasi menciptakan citra yang baik bagi organisasi

merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan, karena apabila citra yang

baik sudah terbentuk maka akan berdampak positif pula organisasi tersebut.

Salah satu citra yang ingin dibentuk pada organisasi adalah citra kini/sekarang

(current image). Citra kini (Current Image) adalah kesan yang diperoleh

orang lain tentang perusahaan /organisasi atau hal yang lain berkaitan dengan

produknya. Kemudian ada kemungkinan berdasarkan pada pengalaman dan

informasi yang diterima kurang baik, sehingga dalam posisi tersebut

Humas/PR akan menghadapi resiko yang bersifat permusuhan, kecurigaan,

prasangka (prejudice), dan hingga muncul kesalahpahaman

(misunderstanding) yang menyebabkan citra kini (current image) yang

ditanggapi secara tidak adil atau bahkan kesan yang negatif yang

diperolehnya.6 Maka disinilah perlunya komunikasi organisasi untuk

meluruskan kesalahpahaman yang te1jadi pada citra kini, sehingga citra

kini/sekarang pada suatu organisasi dapat kembali baik.

Dalam hal ini komunikasi yang hendak dicapai suatu organisasi ialah

komunikasi organisasi dalam menerapkan citra kini (current image), yaitu

citra yang terdapat pada publik ekstemal yang berdasarkan pengalaman atau

menyangkut miskinnya informasi dan pemahaman publik ekstemal. Citra ini

6

(13)

bertentangan dengan Mirror Jmage.1 Karena citra merupakan kesan baik yang

peroleh dari orang lain tentang perusahan atau organisasi atau ha! lain

berkaitan dengan produknya. Kemudian ada kemungkinan berdasarkan pada

pengalaman dan informasi diterima yang kurang baik, sehingga dalam posisi

tersebut pihak humas/PR (Public Relation) akan menghadapi risiko yang

sifatnya permusuhan, kecurigaan, prasangka buruk (prejudice), dan hingga

muncul kesalahpahaman (misunderstanding) yang menyebabkan citra kini

yang ditanggapi secara tidak adil atau bahkan kesan yang negatif

diperolehnya. 8

Perkembangan teknologi komunikasi yang makin modem untuk

mempermudah dan mempercepat penyebaran informasi dan kornunikasi antar

jarnaah dengan pengurus, atau antar sesarna pengurus rnelalui media massa

sudah dilakukan oleh pengurus BKMT Kecarnatan Neglasari melalui koran

Radar Tangerang, akan tetapi pengunrum media ・ャセォエイッョゥォ@ dalam hal ini

belurn digunakan karena kurangnya jaringan (pengetahuan) dan dana yang

rnernadai untuk biaya pengggunanan media ektronik tersebut guna

rnemperluas penyebaran inforrnasi ke dalarn dan keluar B!Uv!T itu sendiri.

Kornunikasi organisasi yang baik pada humas BKMT Kecarnatan

Neglasari dalarn rnenerapkan current image (citra kini) diharapkan dapat

rnernberikan rnanfaat serta surnbangsihnya bagi perkembangan komunikasi

penyiaran Islam pada urnurnnya. Karena tidak dapat __ qipungkiri peran

kornunikasi dan citra yang baik dapat membawa darnpak yang baik pula bagi

7

Ibid Drs. Soleh Soemirat, h. 117 8

(14)

perkembangan komunikai penyiaran Islam dan kelancalaran dakwah Islamiyah. Dalam komunikasi penyiaran Islam memang banyak sekali digunakan berbagai jenis komunikasi, diantaranya komunikasi organisasi agar tujuan dakwahnya dapat tercapai dengan baik dan maksimal.

Berdasarkan masalah diatas maka penulis berusaha membahas mengenai: "Komunikasi Organisasi; Humas Dalam Menerapkan Current Image (Citra sekarang) BKMT Tingkat Kecamatan Neglasari Tangerang. Adapun pertimbangannya bahwa bagaimana komunikasi organisasi yang terjadi di dalam organisasi BKMT dalam menerapkan current image ( citra sekarang), khususnya dalam penyebaran infom1asi, dan melalui wadah kegiatan BKMT (Badan Kontak Majlis Taklim) tingkat Kecamatan Neglasari Tangerang diharapkan dapat lebih meningkatkan kua.litas majlis taklim dan kegiatan lainnya dalam rangka mensyiarkan dakwah Islam di wilayah N eglasari Tangerang.

B. Pembatasan dan Pernmusan Masalah

Berdasarkan penjelasan diatas penulis membatasi pembahasannya hanya pada komunikasi pimpinan dan humas BKMT Kecamatan Neglasari periode 2008-2009 sebagai komunikator, pesan mengenai program, dan saluran melalui media dan non media. Penelitian ini fokus pada citra sekarang

(Current Image) dan tidak membahas citra yang lain. Penelitian ini tidak

(15)

Adapun perumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai

berikut:

I. Bagaimana Komunikasi Organisasi (formal) Humas BKMT (Badan

Kontak Majlis Taklim) dalam Penerapan Current Image (Citra Sekarang)

di tingkat Kecamatan Neglasari melalui Non Media?

2. Bagaimana Cara Menerapkan Current Image (Citra kini) BKMT Tingkat

Kecamatan Neglasari Tangerang melalui media?

3. Apa saja Faktor pendukung dan hambatan .. hambatan komunikasi

Organisai BKMT dalam Menerapkan Current Image (Citra kini) BKMT

Tingkat Kecamatan Neglasari Tangerang?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian I. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan latar belakang masalah, pem batasan dan perumusan

masalah, maka penelitian skripsi ini memiliki tujua11 sebagai berikut:

I. Untuk Mengetahui komu11ikasi Organisasi humas BKMT dalam

Me11erapka11 Current Image (Citra ki11i), BKMT Tingkat Kecamata11

Neglasari Ta11gera11g melalui 11011 media.

2. Untuk Mengetahui cara menerapka11 Current Image (Citra Sekarang)

BKMT Kecamatan Neglasari Ta11gerang melalui media.

3. Untuk Mengetahui faktor pendukung dan hambatan-hambata11

komunikasi BKMT dalam menerapkan Current Image (Citra

(16)

subjek yang diteliti, kalau saudara Edwin Sholeh mengupas tentang

komunikasi organisasi BKPRMI Kecamatan Larangan Ciledug untuk

peningkatan keagamaan remaja masjid di Kecama.tan Larangan, sedangkan

pada skripsi ini mengupas tentang komunikasi organisasi humas BKMT

Kecamatan Neglasari dalam menerapkan current ilnage (citra sekarang).

Eska Ariyati dalam skripsinya mengungkapkan tentang komunikasi

organisasi dalam Kepemimpinan di SMU Muhammadiyah 04 Jakarta.

Secara garis besar berisikan tentang komunikasi organisasi pada

kepemimpinan di SMU Muhammadiyah 04 Jakarta. Persamaannya

sama-sama membahas tentang komunikasi organisasi, sedangkan perbedaannya

terletak pada objek dan subjek yang diteliti.

Eka Rahayu dalam skripsinya mengungkapkan bentuk komunikasi

BKMT (Badan Kontak Majlis Taklim) Kecamatan Pamulang Dalam

Mengkoodinir Majlis Taklim). Secara garis besar berisikan tentang proses

Komunikasi yang terjadi di BKMT Kecamatan Pamulang Dalam proses

pengkoomdiniran majlis taklim yang tergabung dalam BKMT Kecamatan

Pamulang. Persamaannya sama membahas tentang komunikasi dalam

organisasi BKMT, sedangkan perbedaaanya adalah dari BKMT mana yang

(17)

E. Kerangka Teori

KERANGKA TEORI

Komunikasi Organisasi

J

Current Image

Non Media Media

I. Pendekatan KAP I. Media Cetak

2. Pendekatan Komunikasi

Antar Kelompok 2. Media Elektronik

Menurut Stephen Robinson. pemimpin mengatur individu melalui pendekatan kelompok, dan struktur/sistem melalui komunikasi organisasi.

Menurut Frank Jetskin, humas menerapkan lima citra :

a. Citra harapan (Wish Image)

b. Citra Sekarang (Current Image)

c. Citra perusahaan ( Coorporate Image)

d. Citra Bayangan (Mirror hnage)

e. Citra Serbaaneka (Multiple Image)

f. Citra Penampilan (Peiformance Image)

Penelitian ini berfokus pada citra sekarang (current Image).

F. Metodologi Penelitian

(18)

Metodologi dalam penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif didasarkan pada upaya membangun

pandangan mereka yang teliti yang rinci, clibcntuk clengan kata-kata,

gambaran holistik clan rumit. Dalam penelitian kualitatif metocle yang

biasanya climanfaatkan aclalah wawancara, pengamatan, clan pemanfaatan

dokumen.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun subjek penelitian ini adalah pimpinan BKMT

Kecamatan Neglasari Tangerang. Dalam ha! ini adalah bagian humas

dan informasi BKMT Kecamatan Neglasari Tangerang, sedangkan

yang menjadi objeknya adalah mengenai penyebaran informasi humas

BKMT Kecamatan Neglasari yang berkaitan dengan komunikasi

organisasi yang berkaimn dengan current imag•e (Citra Sekarang).

3. Tahap Penelitian

Adapun tahap penelitian pada penulisan skripsi ini melalui tiga

tahap sebagai berikut:

a. Mengumpulkan Data

Menurut Lofland dan Lofland (1984:47) sumber data utama

dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata., dan tindakan, selebihnya

adalah data tambahan seperli dokumen, dan lain-lain.9

' Prof. Dr. Lexy Moleong, M. A. METODOLOGJ PENELITIAN KUALITATIF

[image:18.595.88.448.215.529.2]
(19)

Dalam mengumpulkan data pada penulisan skripsi ini

menggunakan beberapa cara diantaranya dengan deskriptif analitik.

Deskriptif adalah gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu

kelompok te11entu, atau gambaran tentang suatu gejala, hubungan

antara dua gejala atau lebih. 10 Sedangkan analitik bearti uraian. 11

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, analitik berarti

penjabaran sesudah di kaji sebaik-baiknya; penguraian suatu pokok

atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta

hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat

dan pemahaman arti keseluruhan. Hanyalah memaparkan situasi

atau peristiwa.12

Dalam penyelesaian skripsi ini data diperoleh melalui

observasi, wawancara, dokumentasi, dan telaah kepustakaan:

I) Observasi

Adalah melakukan pengamatan langsung untuk memperoleh

data yang diperlukan.13 Observasi juga berarti pengamatan;

peninjauan secara cennat. 14 Penulis mengamati dan mencatat

dengan sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki.

Dengan metode ini penulis mengadakan pengamatan langsung

10 Irawan Suhartono,.

Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), Cet ke-5, him. 35

11

Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al-Barry. Kamus llmiah Pupo/er, (Surabaya: Arloka, 1994). Him. 29

12 Jalaludin Rahmat, Metode Pene!ilian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2002), Cet. Ke-I. him 24

13 Winarno Surahmad, Menyus1111 Rencana Pene!itian, (Bandung: CV. Tarsita, 1989), him. 162

14

(20)

234

hlm.72

kegiatan-kegiatan komunikasi organisasi di BKMT (Badan

Kontak Maj lis Taklim) Kecamatan Neglasari Tangerang.

2) Interview/Wawancara sebagai data primer

Dalam ha! ini penulis mengadakan wawancara, yaitu proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan Tanya

jawab, dengan menggunakan alat panduan wawancara. 15

wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang di

lakukan oleh kedua belah pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee).16 Wawancara adalah teknik dalam upaya

menghimpun data yang akurat untuk keperluan melaksanakan

proses pemecahan masalah tertentu yang sesuai dengan data. 17

Data yang diperoleh dengan teknis ini adalah dengan cara

wawancara dan Tanya jawab dengan bertatap muka langsung

dengan Hj. Maani Abidjar selaku ketua. BKMT (Badan Kontak

Majlis Taklim) Kecamatan Neglasari Tangerang.

3) Dokumentasi

Dokumentasi ada !ah pengumpulan, pemilihan, pengolahan,

dan penyimpanan informasi di bidang pengetahuan; pemberian

atau pengumpulan bukti-bukti dan keterangan-keterangan

15

Muhammad Nazir, Metode Penelition, (Jakarta: Galia Indonesia, 1998). Cet. Ke-3, him.

16

Op cit. Moleong, him. 186.

17

(21)

(seperti gambar, kutipan, guntingan Koran, dan bahan referensi

lain).18 Dokumentasi yaitu mengambil data yang diperoleh

melalui dokumen-dokumen. Pengumpulan data ini diperoleh

dari dokumen-dokumen yang berupa catatan formal, dan

dengan mengumpulkan serta menelaah beberapa literatur baik

berupa buku-buku, catatan-catatan, dan dokumen yang

berhubungan dengan objek yang diteliti.

4) Telaah Kepustakaan

Telaah adalah penyelidikan; kajian; pe:meriksaan; penelitian.19

Sedangkan kepustakaan adalah huku-buku kesustraan;

kesusastraan; daftar kitab yang dipakai sebagai sumber acuan

untuk mengarang, dan sebagainya, atau juga bisa juga diartikan

sebagai semua buku, karangan, clan tulisan mengenai

kumpulan buku buku/karangan/tulisan yang digunakan untuk m

engarang/menulis suatu katya tulis.20 Jadi telaah kepustakaan

adalah kajian/penyelidikan tentang semua buku, karangan, dan

tulisan yang digunakan untuk menulis suatu karya tulis.

Dalam penelitian terhadap komunikasi organisasi humas

BKMT (Badan Kontak Majlis Taklim) Kecamatan Neglasari

Tangerang ini penulis mencari dan membaca sumber yang

18

Op cit. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Him. 240

19

Ibid Kam us Besar Bahasa Indonesia, him. I 025

20

(22)

meninjau hasil penelitian secara kritis dengan teori yang relevan

dan infonnasi yang diperoleh dari lapangan.

Dalam menganalisis data hasil penelitian, penulis

menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menggunakan

proses induktif. Maksudnya adalah dalam analisis ini disajikan

fakta-fakta khusus yang ditemui dilapangan dan kemudian

disimpulkan secara luas. Data yang dianalisis yaitu data yang

diperolah dari hasil wawancara, observasi, dan dokumen yang

tersedia.

Adapun teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku

panduan skripsi, Tesis dan Disertasi tahun 2007 cetakan ke-2 yang

diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and

Assurance) Universitas Islam Negeri (UfN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

G. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan pada skripsi ini meliputi:

BAB I : Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan

dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Kerangka Teori,

Metodologi Penelitian, Sistematika Penulisan

BAB II : Penggunaan Non Media Dalam Komunikasi Organisasi yang meliputi

(23)

Kelompok, dan Pendekatan Komunikasi Organisasi. Penggunaan

media dalam Komunikasi Organisasi yang meliputi Media Cetak

dan Media Elektronik

BAB Ill : Profit organisasi BKMT, meliputi Sejarah BKMT, Visi dan Misi

BKMT,Kepengumsan dan Stmktur Organisasi BKMT, serta annual report.

BAB IV : Penggunaan Non Media dalam Komunikasi Organisasi Humas

BKMT yang meliputi pendekatan Komunikasi Antarpribadi,

Pendekatan komunikasi Antar Kelompok, dan Pendekatan

Komunikasi Organisasi. Penggunaan Media dalam Komunikasi

Organisasi Humas BKMT yang ュセャゥーオエ@ Media Cetak dan Media Elektronik. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam

komunikasi Organisasi BKMT baik dari segi Non Media dan

Media.

(24)

BAB II

KOMUNIKASI ORGANISASI; HUMAS BADAN KONTAK MAJLIS TAKLIM (BKMT) DALAM MENERAPKAN CURRENT IMAGE

(CITRA SEKARANG)

A. Penggunaan Non Media Dalam Komunikasi Organisasi 1. Pendekatan Komunikasi Antarpribadi

Pendekatan komunikasi antarpribadi berpusat pada tingkah laku

komunikasi individul dalam komunikasi.

Bentuk komunikasi anatar pribadi ini merupakan proses

komunikasi tatap muka yang memiliki efektifitas lebih tinggi dalam

mengubah sikap, pendapat Jan prilaku seseorang.

Komunikasi ini ada beberapa bentuk, yaitu berbicara pada

kelompok kerja. menghadiri dan berinteraksi dala.m rapat-rapat, menulis

berdebat untuk suatu usulail.

Berbicara pada kelompok kerja berpusat pada efektifhya kerja

organisasi. Oleh karena itu seseorang harus mempunyai keterampilan

berkomunikasi dengan orang Jain untuk mendapatkan dan memberikan

informasi yang diperlukan dalam melakukan tugas kelompok. Berbicara

terhadap kelompok kerja ini dapat dilakukan oleh seorang anggota

kelompok, seorang supervisor atau anggota kelompok lainnya.

Menghadiri rapat dan berinteraksi dalam rapat-rapat adalah

kegiatan rutin dalam suatu organisasi. Karena rapat adalah salah satu cara

kehidupan organisasi yang ummn. Oleh karena itu seseorang anggota

(25)

20

keterampilan memberikan informasi bila diperlukan atau untuk membujuk

anggota lain untuk menerima usulan dan mengarahkan rapat bila

diperlukan.

Menulis sangat diperlukan bagi anggota organisasi, karena

organisasi banyak memerlukan materi cetak dan tertulis. Materi ini

diantaranya didistribusikan dalam organisasi dan untuk luar organisasi.

Tiap lembaran dari materi tersebut dilakukan oleh anggota organisasi yang

khususnya bertugas untuk itu yang biasa kita kenal sebagai pegawai tata

usaha. Disamping itu diperlukanjuga keterampilan mengonsep surat untuk

kepentingan organisasi.

Berdebat untuk keputusan penting dibuat dalam rapat-rapat kecil

dimana orang saling berdebat satu sama lain sebelum memilih satu

tindakan tertentu. Orang dalam organisasi harus membuat suatu usulan

atau program baru mengenai aktivitas yang akan dilakukan. Agar usulan

ini berhasil atan dapat diterima orang perlu keterampilan berkomunikasi

untuk menyakinkan dan membujuk orang lain untuk menerima usulan atau

programnya.1

Komunikasi antarpribadi diterapkan antar sesama pengurus BKMT

Kecamatan Neglasari, karena komunikasi antar pribadi merupakan salah

satu bentuk komunikasi organisasi humas dalam menerapkan

current

image (citra sekarang) dalam penyebaran informasi yang terjadi pada

organisasi BKMT untuk penyebar luasan program kerja ataupun

(26)

21

infonnasi-informasi untuk kemajuan organisasi BKMT maupun untuk

kemaslahatan umat Islam secara umum.

Dari hasil penelitian dann pengamatan yang dilakukan penulis

melihat terjadi komunikasi antar sesama pengurus secara tatap muka (face

to face) pada saat pertemuan formal maupun non formal dengan

pesan-pesan mengenai penyebaran informasi program kerjaBKMT itu sendiri

maupun tentang infonnasi- informasi umum lainnya.

Komunikasi ini dilakukan oleh sesama pengurus sebagai perantara

dalam memperlancar penyelesaian tugas resmi yang semuanya ini sangat

berguna bagi mereka dalam menjalankan setiap kegiatan BKMT demi

tercapainya tujuan organisasi.

Hal ini dibenarkan oleh ketua BKMT Kecamatan Neglasari dalam

wawancara bahwa"komunikasi tatap muka adala komunikasi yang paling

sering digunakan dalam BKMT". Seperti rapat-rapat dan komunikasi antar

pengurus BKMTdalam keseharian.

2. Pendekatan komunikasi Antar Kelompok

Pendekatan ini memfokuskan kepada komunikasi dalam unit dan

sub unit suatu oraganisasi. Didalam biasanya terdapat bermacam-macam

kelompok sosial. Masing-masing kelompok ini mempunyai tujuan. Agar

masing-masing tujuan kelompok ini dapat menyokong pencapaian tujuan

organisasi, pimpinan organisasi memberikan informasi mengenai tujuan

organisasi dan penjelasan kaitannya tujuan masing-masing kelompok

(27)

22

tujuan mereka bersama. Dalam ha! ini diperlukan keterampilan

berkomunikasi dari pimpinan sehingga anggota kelompok mempunyai

motivasi bekerja dengan baik. Lebih-lebih lagi bila anggota kelompok

melihat ada keuntungan bagi diri mereka, mereka a.kan bekerja dengan giat

dan akan mendukung tujuan organisasi.

Organisasi juga membutuhkan orientasi dan latihan untuk melatih

orang-orang dalam suatu organisasi agar dapat me.lakukan suatu pekerjaan

tertentu. Orientasi adalah proses yang teru mene:rus yang menghendaki

komunikasi untuk membawa orang lain melihat apa yang sedang

berlangsung dalam suatu organisasi. Tugas mewmberi orientasi dapat

dilakukan oleh pimpinan unit-unit organisasi maupt:n oleh anggota.

Bila seseorang tidak merasa senang dcmgan situasi kerjanya

biasanya mereka mengatakan bahwa tidak puas dengan situasi kerjanya

biasanya mereka mengatakan bahwa tidak puas dengan pekerjaannya. Ada

dua ha! yang mungkin menyebabkan orang tidak puas pertama bila orang

tersebut tidak mendapatkan informasai yang dibutuhkannya untuk

melakukan pekerjaannya. Kedua, apabila hubungan sesama teman kerja

kurang baik. Atau dengan kata Jain ketidakpuasan keija ini berhubungan

dengan masalah komunikasi.

Tidak ada pula bukti-bukti yang menyatakan bahwa organisasi y3ng

baik komunikasinya akan menjamin kepuasan ke1ja anggotanya. Teta[pi

masih ada faktor lain diantaranya dengan mempererat tali silaturahmi secara

(28)

23

Penerapan komunikasi kelompok yang dilakukan antar sesama

pengurus BKMT dalam menerapkan current image (citra sekarang) pun

tercipta dengan baik. Komunikasi kelompok ini dilakukan oleh mereka

dalam pertemuan pengajian rutin bulanan, dan rapat pengurus.

Untuk pengajian bulanan yang diselenggarakan BKMT Kecamatan

Neglasari diselenggarakan satu bulan sekali setiap minggu pe11ama dihari

Rabu. Seluruh pengurus menghadiri pertemuan ini yang merupakan ajang

silaturahmi antar sesama pengurus BKMT.

Pengajian rutin bulanan ini juga mendatangkan seorang

guru/penceramah yang tetap menyampaikan sirarnan rohani, yang juga

dihadiri oleh pengurus atau pimpinan dan jamaah majlis taklim

Se-Kecamatan Neglasari.

Begitu pula halnya dalam rapat pengurus yang dilakukan setelah

kegiatan pengajian bulan tersebut. Dalam rapat pengurus, proses

komunikasi kelompok ini tercipta dan berlangsung dengan suasana

kekeluargaan karena sudah terciptanya suasana keakraban diantara individu

dan seringnya berinteraksi antar individu. Rapa! ini diadakan untuk

membicarakan kegiatan yang telah terlaksana yaitu eveluasi lee depan untuk

seluruh pengurus, dan rapat ini juga membahas tentang program ke1ja apa

saja yang belum terlaksana serta bagaimana earn merealisasikan

program-program BKMT tersebut yang belum terlaksana, rapat ini juga berfungsi

sebagai ajang peningkatan kualitas BKMT sebagai orgaisasi yang bergerak

(29)

25

diantaranya berbicara dalam kelompok kerja, mengunjungi dan berinteraksi

dalam rapat, menulis dan mengonsep surat, memperdebatkan suatu usulan

dan sebagainya.

Sebelum kita beranjak pada pengertian komunikasi organisasi ada

baiknya kita ketahuai dahulu apa itu komunikasi dan apa itu organisasi.

Agar pemahaman kita bisa lebih mudah (baik).

Secara etimologis (bahasa) istilah komunikasi atau dalam bahasa

Inggrisnya communication berasal dari kata latin communication, dan

bersumber dari kata communis yang bera11i sama. Sama disini maksudnya

adalah sama makna/arti. 2

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah

komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua

orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud

dapat dipahami. 3

Secara terminologis pengertian komunikasi Menurut Carl I. Hovland

Komunikasi adalah proses mengubah prilaku orang Jain (communication is

the process to modity the behavior of other individuals)4

Menurut Everett M. Roger komunikasi adalah proses ha! di mana

suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu komunikan atau lebih dengan

maksud mengubah prilaku.

2

Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A. ILMU KOMUNIKASI TEORJ DAN PRAKTEK. Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, 2003) cet Ke-17, h. 9

3

Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (P3B), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet, Ke-I, Jakarta: Balai Pustaka,

1998. h.454 4

(30)

27

Menurut Dwight Waldo organisasi adalah struktur antar hubungan

pribadi yang berdasarkan atas wewenang formal dan kebiasaan-kebisaan di

dalam suatu sistem administrasi.6

Dari uraian pengertian komunikasi dan organisasi, maka dapat

disimpulkan oleh Weyne bahwa komur:ikasi organisasi adalah suatu

pertunjukan atau penafsiran pesan antara unit-unit komunikasi yang

merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. 7

Menurut Goldhaber (1986) komunikasi organisasi adalah

"organizational communications is the process of creating and exchanging

messages within a network of interpendent relationship to cope with

environmental uncertainty" (komunikasi organisasi adalah proses

menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang

saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak

pasti atau yang selalu berubah-ubah. 8

Komunikasi secara sederhana, yaitu komunikasi antannanusia

(human communication) yang te1jadi da!am konteks organisasi. Atau

meminjam definisi dari Goldhaber, komunikasi organisasi diberi batasan

sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling

bergantung satu sama lain (the flow of messages within a network of

independent relationships).

6

Sarwoto, Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen, (Galia Indonesia), h. 14

7

Husein Urnar, Metode Rise/ Komunikasi, (Jakarta: Grarnedia, 2002) eel, ke-1, h. 5

8

Dr. Ami Muhammad, KOMUNIKASI ORGAN/SAS!, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), cet, Ke-7,

(31)

28

Arus komunikasi organisasi meliputi komunikasi vertikal dan

komunikasi horizontal. Rona! Adler dan George Rodman dalam. buku

Understanding Human Communication, mencoba menguraikan

masing-masing fungsi dari kedua arus komunikasi dalam org;misasi tersebut.

Pertama adalah downward communication. Komunikasi ini

berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen

mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari alas

ke bawah ini adalah:

a. Pemberian atau penyampain instruksi kerja (job instruction);

b. Penjelasan dari pimpinan エ・ョエ。セァ@ mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan Gob retionnale );

c. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku

(procedures and practices);

d. Pemberian motivasi kepada karyawan untuk beke1ja lebih baik.

Sedangkan upward communication エ・セゥ。、ゥ@ ketika bawahan

(subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi

dari bawah ke atas ini adaiah:

a. Penyampaian infonnasi tentang pekerjaan atau tugas yang sudah

dilaksanakan;

b. Penyampaian infonnasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan

ataupun tugas yanng tidak dapat diselesaikan oleh bawahan;

(32)

29

d. Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sencliri maupun peke1jaannya.

Arus horizontal communication. Tindak komunikasi berlanngsung diantara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horizontal ini adalah:

a. Memperbaiki koordinasi masalah; b. Upaya pemecahan masalah; c. Saling berbagai informasi; d. Upaya memecahkan konflik;

e. Membina hubungan melalui kegiatan bersama.

Citra adalah tujuan utama dan sekaligus rnerupakan reputasi dan prestasi yang hendak clicapai bagi dunia hubungan masyarakat (kehumasan) atau public relation. Pengertian citra itu sendiri abstrak

(intangible) dan tidak dapat diukur secara maternatis, tetapi wujudnya bisa

dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk. セZ・ー・イエゥ@ penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umurrmya.

Penilaian tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat (respek), kesan-kesan baik clan menguntungkan terhadap suatu citra lembaga atau organisasi atau produk barang clan jasa pelayanannya yang diwakili oleh pihak humas atau public relation.

(33)

30

persepsi serta terjadinya proses akumulasi dari amanah kepercayaan yang mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini publik yang lebih luas dan abstrak, yaitu sering dinamakan dengan citra

(image).9

Kini, banyak sekali pernsahaan atau organisasi dan orang-orang yang mengelolanya sangat sensitif menghadapi publik-publik mereka yang kritis. Sekarang ini banyak sekali perusahaan atau organisasi memahami sekali perlunya memberi perhatian yang cukup untuk membangun suatu citra yang menguntungkan bagi suatu ー・イョウ。ィ。セュ@ tidak hanya dengan melepaskan diri terhadap terbentuknya suatu kesan pub!ik negatif. Dengan perkataan lain, citra perusahaan adalah "Fragile Commodity" (komoditas yang rapuh atau mudah pecah). Namun, kebanyakan perusahaan atau organisasi juga menyakini bahwa citra perusahaan yang positif adalah esensial, sukses yang berkelanjutan dan dalam jangka panjang (Seitel: 1992:93).10

Menurnt Bill Canton dalam Sukatendel (1990) mengatakan bahwa citra adalah "Image: the Impression the feeling, the conception which the public has of a company; a conciussly created impression of an object,

person, or organization" ( citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri

publik terhadap pernsahaan; kesan yang sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi). Jadi, ungkap Sukatendel, citra itu dengan

9

Rosady Ruslan, SH, MM, MANAJEMEN HUM4S & KOMUNJKASI KONSEPSI & APL/KASI, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2002) cet ke-74-75 · 10

(34)

31

sengaja perlu diciptakan agar bernilai positif. karena itu, citra merupakan

salah satu aset terpenting dari suatu perusahaan atau organisasi, istilah

lainnya adalah Favourable Opinion.11

Citra adalah bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan,

seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas. Menurut Katz ada banyak

citra perusahaan, misalnya siap membamu, inovatif, sangat

memperhatikan karyawannya, bervariasi dalam produk, dan tepat dalam

pengiriman.12

Dalam Kam us Besar Bahasa Indonesia, pengertian citra adalah: (I)

gambar, rupa; (2) gambaran yang dimiliki orang banyak megenai pribadi,

perusahaan, organisasi, atau produk; (3) kesan mental atau bayangan

visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frase, atau kalimat dan

merupakan unsur dasar yang khas dalam karya prosa atau puisi; (5) data

atau informasi dari potret udara untuk bahan evaluasi.13

Frank Jefkins, dalam bukunya Public Relation Technique,

menyimpulkan bahwa secara umum citra diartikan sebagai kesan

seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai basil dari

pengetahuan dan pengalamannya. Dalam buku Essential of Publik

Relation, Jefkins menyebut bahwa citra adalah kesan yang diperoleh

11

Ibid, h. 1I2

12

Ibid, h. I 13 13

[image:34.595.89.446.200.545.2]
(35)

32

berdasarkan pengetahuan dan pengertian seseorang tentang fakta-fakta

atau kenyataan.14

Jalaludin Rahmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi

menyebutkan bahwa citra adalah penggambaran tentang realitas dan tidak

harus sesuai dengan realitas, citra adalah dunia menurut persepsi.

Solomon dalam Rahmat, mengemukakan sikap kepada seseorang atau

sesuatu bergantung pada citra kita tentang orang atau objek tersebut

(Danasaputra, 1995:33).

Menurut Frank Jefkins dalam bukunya Hubungan Masyarakat yang

diterbitkan oleh lnte1masa, ( ... ) 1992, ada beberapa jen"is·citra (image)

yang dikenal di dunia aktifitas hubungan masyarakat (Public Relation),

yaitu dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Citra Cem1in (Mirror Image)

Citra cermin adalah bagaimana dugaan (citra) manajemen

terhadap publik internal dalam melihat perusaannya.15 Pengertian

disini bahwa citra yang diyakini oleh perusahaan yang bersangkutan,

terutama pada pimpinannya yang tidak percaya terhadap kesan orang

luar terhadap perusahan yang dipimpinnya itu tidak selamanya dalam

posisi baik. Setelah diadakan studi tentang tanggapan, kesan dan citra

dimasyarakat ternyata hanya terjadi perbedaan antara yang diharapkan

14

Op cit, h. 114

15

(36)

34

Oleh karena itu pihak manajemen, menginginkan pencapaian prestasi

tertentu. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu yang baru sebelum pihak

eksternal memperoleh informasi secara lengkap.20

d. Citra Perusahaan ( C01porate Image)

Jenis citra berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan

utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan (corporate image)

yang positif, lebih dikenal serta diterima oleh publiknya, mungkin

tentang sejarahnya, kualitas pelayanan prima, keberhasilan dalam

bidang marketing, dan hingga berkaitan dengan tanggung jawab sosial

(social care) sebagainya. Dalam ha! ini pihak humas/PR berupaya atau

bahkan ikut bertanggung jawab untuk mempertahankan citra

perusahaan, agar mampu mempengaruhi harga sahamnya tetap bernilai

tinggi (liquid) untuk berkompetisi dipasar bursa saham.

e. Citra Serbaneka (Multiple Image)

Citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan di atas,

misalnya bagaimana pihak humas/PR-nya akan menampilkan

pengenalan (awareness) terhaclap identitas, atribut logo, brand's name,

seragam (uniform) para front liner, sosok ge:dung, dekorasi lobby

kantor dan penampilan para profesionalnya, kemudian diunifikasikan

atau diidentikkan ke dalam suatu citra serbaneka (mulitiple image)

yang diintegrasikan terhadap citra perusahaan (corporate image).

20

(37)

35

f. Citra Penampilan (Performance Image)

Citra penampilan ini lebih ditujukan kepada subyeknya, bagaimana kinerja atau penampilan diri (perfoemance image) para professional pada perusahaan bersangkutan, misalnya dalam memberikan berbagai bentuk dan kualitas pelayanannya, bagaimana pelaksanaan etika menyambut telepon, tamu, dan pelanggan serta menyenangkan serta memberi kesan yang selalu baik.

Proses Pembentukan Citra

Citra adalah kesan yang diperolah seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk mengetahui citra seseorang terhadap suatu objek dapat diketahui dari sikapnya terhadap objek tersebut. Solomon, dalam Rahmat, menyatakan bahwa semua sikap bersumber pada organisasi kognitif pada informasi dan pengetahuan yang kita miliki. Efek kognitif dari komunikasi sangat mempengaruhi proses pembentukan citra seseorang. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-infmmasi yang diterima seseorang. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan prilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan. (Danasaputra, 1995: 34-35).

(38)

Stimulus Rangsangan (input)

Model Pembentukan Citra Pengalaman mengenai stimulus

Kognisi

Oセ@

• Persepsi

セ@

. / Sikap

mo!ivas1

36

Respon

--1> Prilaku (output)

Publik Relation digambarkan sebagai input-output, proses intern

dalam model ini adalah pembentukan citra, sedangkan input adalah

stimulus yang diberikandan output adalah tanggapan atau prilaku tertentu.

Citra itu sendiri digambarkan melalui persepsi-kognisi-motivasi-sikap.

" ... proses-proses psikodinamis yang berlangsung pada individu

konsumen berkisar antara komponen-komponen persepsi, kognisi,

motivasi, dan sikap konsumen terhadap produk. Keempat komponen itu

diartikan sebagai mental representation (citra) dari stimulus" (Nimpoeni,

dalam Danasputra, 1995:36).

Model pembentukan citra ini menunjukkan bagaimana stimulus

yang berasal dari luar diorganisasikan dan mempengaruhi respons.

Stimulus (rangsang) yang diberikan pada individu dapat diterima atau

ditolak.

Jika rangsangan ditolak proses selanjutnya tidak akan berjalan. Hal

(39)

37

mempengaruhi individu karena tidak ada perhatian dari individu tersebut.

Sebaliknya, jika rangsang itu diterima oleh individu, berarti terdapat

komunikasi dan terdapat perhatian dari oragnisme, dengan demikian

proses selanjutnya dapat berjalan.

Empat komponen persepsi-kognisi-mo1:ivasi-sikap diartikan

sebagai citra individu terhadap rangsang. Ini disebut sebagai "picture in

our head' oleh Walter Lipman.

Jika stimulus mendapat perhatian, individu akan berusaha megerti

tentang rangsang tersebut. Persepsi diartikan sebagai hasil pengamatan

terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses

pemaknaan. Dengan kata lain, individu akan memberikan makna terhadap

rangsang berdasarkan pengalamannya mengenai rangsang. Kemampuan

mempersepsi itulah yang dapat melanjutkan pros•es pembentukan citra.

Persepsi atau pandangan individu akan postif apabila infonnasi yang

diberikan oleh rangsang dapat memenuhi kognisi individu.

Kognisi yaitu suatu keyakinan diri individu terhadap stimulus.

Keyakinan ini akan timbul jika individu telah meng;erti rangsang tersebut,

sehingga individu harus diberikan infonnasi-informasi yang cukup yang

dapat mempengaruhi perkembangan kognisinya.

Motivasi dan sikap yang akan ada menggerakkan respons seperti

yang diinginkan oleh pemberi rangsang. Motif adalah keadaan dalam

pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan

(40)

38

Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan

merasa dalam menghadpi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan

prilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan

cara-cara tertentu.

Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap

menentukam apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu,

menentukan apa yang disukai, diharapkan dan diinginkan. Sikap

mengandung aspek evaluatif, artinya mengandung nilai menyenangkan.

Sikap ini juga dapat dipe1teguh atau diubah.

Proses pembentukan citra pada akhimya akan menghasilkan sikap,

pendapat, tanggapan, atau prilaku tertentu. Untuk mengetahui bagaimana

citra suatu perusahaan atau lembaga dibenak publiknya dibutuhkna adanya

suatu penelitian. Melalui penelitian perusahaan atau Jembaga dapat

mengetahui secara pasti sikap publik terhadap perusahaan/lembaganya,

me11getahui apa yang disukai dan apa yang tidak disukai oleh publiknya.

Menurut William V. Haney, dalam Dasanaputra, pentingnya

penelitian mencakup : I) memprediksi tingkah laku publik sebagai reaksi

terhadap tindakan lembaga/organisasi perusahaan; 2) mempermudah usaha

kerjasama dengan publik; 3) memelihara hubungan yang ada.

Berikut ini adalah bagan dari orientasi PR, yakni image building

(41)

40

2. Media Elektronik

Media cetak yang bersifat komersial, misalnya surat kabar harian,

tabloid, majalah berita, atau hiburan yang terbitannya secara berkala

mingguan dan bulanan, tersebar luas dan dibaca oleh masyarakat um um.

Kelebihan media berita (news media): harganya murah, beritanya

menyeluruh, menyeluruh, lengkap dan dapat menyebar secara cepat

serta efektif, daya jangkauan luas terhadap pembaca yang tersebar

di berbagai tempat dalam waktu yang bersamaan.

Kelemahannya: Komunikasinya searah dan umurnya (short life

(42)

BAB III

PROFIL ORGANISASI BADAN KONTAK

MAJLIS TAKLIM (BKIVIT)

A. Sejarah BKMT (Badan Kontak Majlis Taklim)

Sebelum berdiri BKMT (Badan Kontak Majlis Taklim) pada tahun

1971 DR. Hj Tutty Alawiyah AS telah mendirikan sebuah organisasi yang bernama PMU (Persatuan Mubalighat Ustadzah) yang didalamnya terdapat

ibu Wahid Hasyim, Prof DR Zakiyah Derajat, ProfNabila. Sedangkan BKMT

itu sendiri baru berdiri pada tahun 1981 yang merupakan kelanjutan dari. organisasi PMU tersebut, karena mubalighat dan ustadzah itu tampilnya

dimajlis-majlis taklim. Dengan pertimbangan tiap tanggal 1 Januari Jakarta

biasanya suasananya lenggang, maka saat itu saya (Tutty Alawiyah)

berprakarsa mengundang 1500 majlis taklim. Pe1temuan itu direstui oleh

Kiyai Abdullah Syafi'I sebagai ketua MUI DK! dan juga wakil ketua di MUI

pusat, dan juga KODI (Koordmator Dakwah Islam) bapak Nurul Huda, bapak

Utomo Danan Jaya dari UIA (Universitas Islam As··Syafiiyah). Maka dari

situlah 732 majlis taklim berikrar mendirikan BKMT, dan sampai sekarang

sudah tergabung ribuan majlis taklim didalam BKMT.

Dengan berkumpulnya 732 majlis taklim sebagai tonggak berdirinya

BKMT bagi Tutty Alawiyah merupakan suatu harapan besar bagi persatuan

para ustadzah dan juga penyepakatan visi. Visi majiis taklim itu adalah untuk

(43)

43

sebenarnya sebuah kekuatan masyarakat bawah untuk peningkatan

pembelajaran. Maka disebutnya forum pembelajaran yaitu majlis taklim di

mana harapan kita adalah pengurus majlis taklim dapat menarik pengajaran,

pendapat, dan pengalaman sesama pengurus. Boleh juga kita jadikan ajang

silaturahmi sambil melihat dan mengetahui apa sebetulnya kendala-kendala,

kondisi-kondisi disitu saya sendiri dalam masalah clakwah sebetulnya telah

melihat ada majlis taklim yang tidak bisa dikuasai oleh para perempuan, tetapi

ustadz yang mengajar dan mengatur, kita hanya sebagai murid. Tapi, yang

saya ingin kembangkan bagaimana wanita itu mengurus jadi laki-laki kita

undang. Namun hanya sebagai tamu kita, bukan kita diundang untuk menjadi

tamu bapak-bapak. Jadi dibalik paradigmanya itu kita coba lima tahun

pertama. Dalam lima tahun pe1tama kita berhasil bahwa wanita-wanita itu

mampu mengelola, memimpin, mencari tokoh untuk mengajar clan

memilah-milah yang dikembangkan, merencanakan apa dakwah yang dikembangkan.1

Adapun latar belakang dari BKMT di Kecamatan Neglasari tersebut

dibentuk karena adanya keinginan kuat untuk mempersatukan umat Islam di

wilayah Kecamatan Neglasari Tangerang yang mayoritas di huni orang etnis

Cina Benteng (Cinbeng) yang kebanyakan mereka beragmna Budha dan

kepercayaan Kong Hu chu. Oleh karena itu bapak camat terdahulu kita atau

yang lebih kita kenal dengan nama bapak H. Nave beserta istri pada tahun

2003 berinisiatif membentuk BKMT di Kecamatan N eglasari sebagai wadah

1

Pantia 10 Tahun BKMT, Sepu/uh Tahzm BKMT, (Jakarta: 1990), h. 3

(44)

46

Visi dan misi BKMT Kecamatan Neglasari sama saja dengan visi misi

BKMT Pusat hanya saja ada pemekaran pada program-program tertentu.7

Tujuan berdirinya BKMT, yaitu:

!. Tujuan Umum

Meningkatkan kemampuan dan peranan majlis taklim

2. Tujuan Khusus:

Meningkatkan kualitas pemahaman dan amalan keagamaan setiap pribadi

muslim Indonesia yang mengacu pada keseimbangan antara iman dan

taqwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Untuk mencapai tujuan yang dimaksud, organisasi BKMT melakukan

usaha:

I. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan majlis taklim yang menjadi anggota BKMT.

2. Meningkatkan kualitas pengurus, pengajar, metode pengajaran, pendidikan dan !atihan.

3. Menyelenggarakan kerjasama dengan organisasi lain dalam mencapai tujuan dan melaksanakan usaha BKMT.

4. Membina kesadaran beragama, berbangsa dan bemegara.

5. Mengembangkan usaha-usaha yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia anggota majlis taklim. 8

7

Hj. Maani Abidjar, Ketua BKMT Kecamatan Neglasari, Wawancara Pribadi,

Neglasari : 6 Agustus 2008

8

Pimpinan Pusat Badan Kontak Majlis Taklim (HKMT), Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga (AD!AR7), (Jakarta:1996)

(45)

C. Kepengnrusan dan struktnr Organisasi BKJ\tlT

I. Kepengurusan

47

Pengurus cabang Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT) Kecamatan

Neglasari terdiri dari : Pelindung, Penasehat, Penanggungjawab, Ketua, Wakil

Ketua, Sekretaris, Bendahara, Humas, Anggota.

Untuk melaksanankan usaha atau kegiatan organisasi, dibentuklah

pengurus (kordinator/ketua) untuk tiap-tiap kelurahan yang ada di kecamatan

Neglasari yang tergabung didalam 7 kelurahan yang ada. Adapun pengurus

BKMT untuk setiap kelurahan di Neglasari adalah sebagai berikut:

a. Kelurahan Karang Sari diketuai oleh ustadjah r」セ。ョ。ィ@

b. Kelurahan Kedaung Wetan diketuai oleh Ny. Nursani.

c. Kelurahan Karang Anyar diketuai oleh Ny. Dra. Marsyitoh.

d. Kelurahan Kedaung Barn diketuai oleh Ny. Soltinah.

e. Kelurahan Mekar SarIKEDA diketuai oleh Ny. Hj. Nani Agoes Rijono.

f. Kelurahan Selapajang Jaya diketuai oleh Dra. Amanah. HS

g. Kelurahan Neglasari diketuai oleh Hj. Tini Chaerul.

Adapun yang menjadi anggota inti BKMT itu 77 orang pengurus yang

diambil IO orangnya dari tiap-tiap kelurahan. Kemudian ditambah jamaah

partisipan dari tiap-tiap majlis taklim kaum ibu di Kecamatan Neglasari, yang

sampai saat ini jumlahnya

±

300 orang.

BKMT Kecamatan Neglasari sebagai pengurus cabang memimpin

cabanganya dengan berpedoman pada Angggaran Dasar dan Anggaran Rumah

(46)

50

kinerja manajemen Public Relation pada sebuah perusahaan untuk

menciptakan secara kreatif suatu citra perusahaan (corporate image) melalui

Annual Report.

BKMT Kecamatan Neglasari tidak membuat Annual Report, tetapi

hanya membuat laporan keuangan secara sederhana dan foto kegiatan yang

teloah dilaksanakan BKMT Kecamatan Neglasari.

(47)

BAB IV

PENERAPAN CURRENT IMAGE DALAM KOMU!'\fIKASI ORGANISASI

BADAN KONTAK MA.JLIS TAKLU\1 (BKMT)

TINGKAT KECAMATAN NEGLASARI TANGERANG

A. Penggunaan Non Media dalam Komunikasi Organisasi Humas

BKMT

I. pendekatan Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi Antarpribadi Bentuk komunikasi ini merupakan

proses komunikasi tatap muka yang memiliki efektifitas lebih tinggi

dalam mengubah sikap, pendapat dan prilaku seseorang.

Komunikasi antar pribadi diterapkan antar sesama pengurus

BK.MT Kecamatan Neglasari, karena komunikasi antar pribadi

merupakan salah satu bentuk komunikasi organisasi humas dalam

menerapkan current image ( citra sekarang) dalam penyebaran informasi yang terjadi pada organisasi BKMT untuk penyebarluasan

program kerja ataupun informasi-informasi untuk kemajuan

organisasi BK.MT maupun untuk kemaslahatan umat Islam secara

um um.

Dari hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan penulis

melihat terjadi komunikasi antar sesama pengurus secara tatap muka

(48)

pesan-pesan mengenai penyebaran informasi program kerja KMT itu

sendiri maupun tentang informasi-infonnasi umum lainnya.

Komunikasi ini dilakukan oleh sesama pengurus sebagai perantara

dalam memperlancar penyelesaian tugas resmi yang semuanya ini

sangat berguna bagi mereka dalam menjalankan setiap kegiatan

BK.MT demi tercapainya tujuan organisasi.

Hal ini dibenarkan oleh ketua BK.MT Kecamatan Neglasari dalam

wawancara bahwa"komunikasi tatap muka adalah komunikasi yang

paling sering digunakan dalam BK.MT". Komunikasi dirasakan

cukup baik untuk memupuk tali silaturahmi anatar anggota/pengurus

BK.MT dalam bekerjasama melaksanakan tugas organisasinya.

2. Pendekatan komunikasi Antar Kelompok

Penerapan komunikasi kelompok yang dilakukan antar sesama

pen gurus BK.MT dalam menerapkan

current image

(

citra sekarang)

pun tercipta dengan baik. Komunikasi kelompok ini dilakukan oleh

mereka dalam pertemuan pengajian rutin bulanan, dan rapat

pen gurus.

Untuk pengajian bulanan yang diselenggarakan BK.MT

Kecamatan Neglasari diselenggarakan satu bulan sekali setiap

minggu pertama dihari Rabu. Seluruh pengurus menghadiri

pertemuan ini yang merupakan ajang silaturahmi antar sesama

pengurus BK.MT.

(49)

Pengajian rutin bulanan ini juga mendatangkan seorang

guru/penceramah yang tetap menyampaikan siraman rohani, yang

juga dihadiri oleh pengurus atau pimpinan dan jamaah majlis taklim

Se-Kecamatan Neglasari.

Begitu pula halnya dalam rapat pengurus yang dilakukan setelah

kegiatan pengajian bulan tersebut. Dalam rapat pengurus, proses

komunikasi kelompok ini tercipta dan berlangsung dengan suasana

kekeluargaan karena sudah terciptanya suasana keakraban diantara

individu dan seringnya berinteraksi antar individu. Rapat ini

diadakan untuk membicarakan kegiatan yang telah terlaksana yaitu

eveluasi ke depan untuk seluruh pengurus, dan rapat ini juga

membahas tentang program kerja apa saja yang belum terlaksana

serta bagaimana cara mereaiisasikan program··program BKMT

tersebut yang belum terlaksana, rapat ini juga berfungsi sebagai

ajang peningkatan kualitas BKMT sebagai orgaisasi yang bergerak

dibidang kemaslahatan umat.

Suasana rapat antar pengurus dapat berlangsung secara formal

maupun secara non formal. Karena organisasi ini memang bukan

organisasi yang bersifat vertikal.

(50)

54

3. Pendekatan Komunikasi Organisasi

Untuk melihat komunikasi organisasi yang terjadi dalam suatu

organisasi dapat digunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan makro,

pendekatan, mikro, pendekatan individual.

Dalam pendekatan makro organisasi dipandang sebagai suatu

struktural global yang berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam

berinteraksi ini organisasi melakukan aktivitas tertentu seperti memproses

informasi dari lingkungan, mengadakan identifikasi, melakukan integrasi

dan menentukan tujuan organisasi.

Pendekatam mikro memfokuskan pada komunikasi dalam unit dan sub

unit pada suatu organisasi. Komunikasi yang diperlukan pada tingkat ini

adalah komunikasi antara anggota kelompok, komunikasi untuk pemberian

orientasi dan latihan, komunikasi untuk melibatkan anggota kelompok

dalam tugas kelompok, komunikasi untuk me11jaga iklim organisasi,

komunikasi dalam mensupervisi dan pengarahan pekerjaan dan

komunikasi untuk mengetahui rasa kepuasan ke1ja dalam organisasi.

Pendekatan ini berlangsung di BKMT Kecamatan Neglasari dalam

kegiatan rapat kerja, pelatihan memandikan mayit.

Pendekatan individual berpusat pada tingkah laku komunikasi

individual dalam organisasi. Semua tugas-tugas yang telah diuraikan pada

kedua pendekatan yang terdahulu akhimya diselesaikan oleh komunikasi

individual satu saina lain. Komunikasi individul ini ada bentuknya

(51)

a. Surat/Undangan

Dengan surat atau undangan, pengurus/humas BKMT

memberikan setiap bulan kepada seluruh pengurus majlis taklim

pada acara pengajian rutin bulanan. Surat/undangan juga

diberikan juga jika ada kegiatan lain yang berhubungan dengan

BKMT maupun kegiatan lain yang diselenggarakan oleh

instansi/organisasi lain unuk kemaslahatan umat Islam.

b. Brosur

Brosur merupakan media untuk memberitahukan mengenai jenis

k<'giatan yang diselenggarakan oleh pengurus BKMT yang

disampaikan kepada pengurus majlis taklim pada saat kunjungan

ke majlis taklim dan pengajian rutin bulanan. Brosur juga

diberikan kepada masyarakat umum karena jenis kegiatannya

yang dituju juga untuk masyarakat umum.

c. Spanduk

Spanduk biasanya dipasang di sekitar lapangan Kecamatan

Neglasari danjuga tempat-tempat lainnya yang dianggap strategis

untuk mengumumkan kegiatan-kegiatan yang; diselenggarakan

oleh organisasi BKiv!T melalui media spanduk. Dengan media

spanduk diharapkan adanya partisipasi masyarakat umum dalam

kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak BKMT Kecamatan

Neglasari.

(52)

60

Pimpinan BKMT Neglasari belum bisa memanfaatkan media

elektronik, seperti merekam acara pengajian/tausiyah yang berlangsung

didalam pengajian rutin bulanannya di You Tobe atau belum bekerjasama

dengan dengan media elektronik secara rutin, sedangkan penggunaan media

cetak seperti koran Radar Banten sudah dilakukan dalam acara penutupun

majelis taklim yang laksanakan pada 6 Sep

Gambar

gambaran holistik clan rumit. Dalam penelitian kualitatif metocle yang
gambar, rupa; (2) gambaran yang dimiliki orang banyak megenai pribadi,

Referensi

Dokumen terkait

Data penelitian diperoleh dari hasil rekaman suara rebab yang digesek pada dawai pertama dengan 5 posisi gesekan yang berbeda.. Rekaman suara masing- masing posisi

stoletja, funkcionalizem, ekspresionizem, ptujska moderna arhitektura, mariborska moderna arhitektura, Jože Plečnik, stavba Osrednjega zavoda za zavarovanje delavcev,

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH.

Sistem Pernomboran Mayan berasaskan sistem 20 (vigesimal) yang menggunakan hanya tiga simbol terdiri dari sistem cengkerang, palang dan titik di dalam sistem nilai

Namun, kalau dilihat secara kontekstual dari suatu ayat dan dikaitkan dengan furu’ (cabang) atau ‘illat suatu peristiwa yang sudah ada hukumnya, maka perbuatan merokok tersebut

[r]

Bersifat melawan Undang-undang berarti bertentangan dengan Undang-undang atau tidak sesuai dengan larangan/keharusan yang ditentukan dalam Undang-undang,atau menyerang

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan anion persulfat terhadap degradasi zat warna methyl orange menggunakan fotokatalis TiO 2 -bentonit.. Konsentrasi methyl