UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN
SKRIPSI
PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA RUMAH SAKIT UMUM BINA KASIH MEDAN
Diajukan Oleh :
NAMA : HADIJAH
NIM : 040522015
DEPARTEMEN : AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Penerapan Sistem
Informasi Akuntansi Penggajian Pada Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan”,
adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah
dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain, dalam konteks penulisan
skripsi program S-1 Ekstensi Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh
telah dinyatakan jelas dan benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan
ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas
Sumatera Utara.
Medan, 10 Januari 2011 Yang Membuat Pernyataan
Hadijah
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang
telah dikaruniakanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa
shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, suri tauladan bagi umat
manusia, para sahabat dan orang-orang yang tetap istiqomah dijalanNya.
Penulisan skripsi dengan judul “Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian Pada Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan” ini merupakan salah
satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi pada
Fakultas Ekonomi Univeristas Sumatera Utara.
Sebagai umat manusia yang sesuai kodratnya, penulis menyadari bahwa
skripsi ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan dan kelemahan karena
keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta kesempatan yang ada pada penulis.
Oleh karena itu penulis menerima setiap kritikan dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Keberhasilan penulis dalam penyelesaian skripsi ini
tidak lepas dari petunjuk dan hidayah Allah SWT, serta bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak dan Dra. Mutia Ismail, M.M, Ak
Selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi
3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak Selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih
atas semua waktu dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis
selama proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.
4. Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M, Ak Selaku Dosen Pembanding/Penguji I dan
Bapak Drs. Hotmal Ja’far, M.M, Ak Selaku Dosen Pembanding/Penguji II.
5. Bapak dan Ibu Pimpinan, Staff dan Karyawan Rumah Sakit Umum Bina
Kasih Medan.
6. Kedua orang tua penulis Ibunda Sofiah dan Ayahanda Syahrul Syam yang
telah memberikan dorongan serta doa dengan segenap rasa cinta dan kasih
sayangnya kepada penulis serta kakanda dan adindaku tersayang Ahmad
Sofian, Ismail Sandi dan Fatimah.
7. Suami dan anak tercinta Edi. P dan Keisya Almaira Haedi.
8. Teman-temanku di extension 2004 kak Witha dan bang Taufik.
Akhir kata penulis memanjatkan doa dan syukur kehadirat Allah SWT atas
segala bantuan yang telah diberikan, semoga akan memperoleh balasan yang
berlipat ganda dan mendapatkan ridho dariNya. Amin yaa rabbal’alamin.
Billahitaufiq wal hidayah
Medan, 10 Januari 2011 Penulis,
Hadijah
ABSTRAK
Rumah sakit adalah suatu lembaga pelayanan kesehatan sekaligus suatu unit usaha baik usaha pemerintah maupun swasta yang mempunyai dua peranan yaitu sebagai lembaga sosial dan sebagai suatu unit badan usaha. Sistem informasi akuntansi memberikan kemudahan bagi rumah sakit untuk menjalankan kegiatannya dengan efisien dan efektif dan pada akhirnya akan meningkatkan pengendalian intern.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan data-data yang diperoleh kemudian menguraikan dan menganalisa sehingga dapat menghasilkan informasi yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah. Untuk memperoleh data yang diperlukan penulis menggunakan metode deskriptif dan metode komperatif. Jenis data yang digunakan adalah jenis data primer yaitu data yang belum diolah oleh pihak rumah sakit dan data sekunder yang sudah diolah oleh pihak rumah sakit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi penggajian pada Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan sudah cukup baik dilaksanakan. Penerapan sistem informasi akuntansi penggajian diperusahaan ini juga telah didukung pengendalian internal. Dapat dilihat dengan adanya pemisahan tugas wewenang dan praktik-praktik yang sehat.
ABSTRACT
Hospital is a health institution in addition as the business unit of government or private with two roles, i.e. as the social institution and as a business unit. The accounting information system provides the hospital with easiness to implement any activities efficiently and effectively and then will increase the internal control.
The research method applied in this research is a descriptive study, namely by collect the data and present and analyze the data to get information used in problem solving. In order to collect the required data, the writer applies descriptive and comparative method. The type of data is primary data, i.e. the unprocessed data by the hospital and secondary data is the processed data by hospital.
The result of research indicates that the application of accounting information system for wages at General Hospital of Bina Kasih Medan is good. The implementation of wage accounting information system in this company is also supported by internal control. This indicted by a good job description and practice.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi ... 5
B. Unsur-Unsur Sistem Akuntansi ... 8
C. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 9
D. Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Akuntansi ... 12
F. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian ... 15
G. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 28
H. Kerangka Konseptual ... 29
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 32
B. Jenis Data ... 32
C. Teknik Pengumpulan Data ... 32
D. Metode Analisa Data ... 33
E. Jadwal dan Tempat Penelitian ... 34
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian ... 36
1. Sejarah Singkat RSU Bina Kasih Medan ... 36
2. Ruang Lingkup Kegiatan RSU Bina Kasih Medan ... 38
3. Struktur Organisasi RSU Bina Kasih Medan ... 39
4. Peraturan Kepegawaian dari Sistem Penggajian ... 46
5. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian ... 48
6. Prosedur Penggajian ... 51
7. Sistem Pelaporan Penggajian ... 54
B. Analisis Hasil Penelitian ... 1. Struktur Organisasi RSU Bina Kasih Medan ... 55
3. Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Penggajian 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan ... 62
2. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 66
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 28
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Transaksi yang diproses oleh sistem informasi ... 11
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ... 30
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
ABSTRAK
Rumah sakit adalah suatu lembaga pelayanan kesehatan sekaligus suatu unit usaha baik usaha pemerintah maupun swasta yang mempunyai dua peranan yaitu sebagai lembaga sosial dan sebagai suatu unit badan usaha. Sistem informasi akuntansi memberikan kemudahan bagi rumah sakit untuk menjalankan kegiatannya dengan efisien dan efektif dan pada akhirnya akan meningkatkan pengendalian intern.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan data-data yang diperoleh kemudian menguraikan dan menganalisa sehingga dapat menghasilkan informasi yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah. Untuk memperoleh data yang diperlukan penulis menggunakan metode deskriptif dan metode komperatif. Jenis data yang digunakan adalah jenis data primer yaitu data yang belum diolah oleh pihak rumah sakit dan data sekunder yang sudah diolah oleh pihak rumah sakit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi penggajian pada Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan sudah cukup baik dilaksanakan. Penerapan sistem informasi akuntansi penggajian diperusahaan ini juga telah didukung pengendalian internal. Dapat dilihat dengan adanya pemisahan tugas wewenang dan praktik-praktik yang sehat.
ABSTRACT
Hospital is a health institution in addition as the business unit of government or private with two roles, i.e. as the social institution and as a business unit. The accounting information system provides the hospital with easiness to implement any activities efficiently and effectively and then will increase the internal control.
The research method applied in this research is a descriptive study, namely by collect the data and present and analyze the data to get information used in problem solving. In order to collect the required data, the writer applies descriptive and comparative method. The type of data is primary data, i.e. the unprocessed data by the hospital and secondary data is the processed data by hospital.
The result of research indicates that the application of accounting information system for wages at General Hospital of Bina Kasih Medan is good. The implementation of wage accounting information system in this company is also supported by internal control. This indicted by a good job description and practice.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Rumah Sakit merupakan salah satu perusahaan jasa, dimana perusahaan
jasa ini adalah perusahaan jasa yang memasarkan produk tidak nyata yang tidak
dapat kita lihat atau raba melainkan hanya dapat kita rasakan saja. Jasa adalah
setiap tindakan atau aktivitas dan bukan benda yang dapat ditawarkan oleh
seseorang kepada orang lain atau suatu pihak kepada pihak lain yang pada
dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik).
Rumah Sakit merupakan suatu lembaga yang padat karya, padat modal dan
teknologi maupun padat waktu. Disebut padat karya karena Rumah Sakit bergerak
dibidang jasa yang melibatkan relatif banyak tenaga kerja, yaitu di bidang medis,
paramedis perawatan, paramedis non perawatan dan tenaga non medis. Padat
modal dan teknologi karena Rumah Sakit yang baik haruslah didukung dengan
investasi yang besar untuk mencakup pengadaan fasilitas pelayanan seperti
gedung, peralatan kedokteran yang canggih, obat-obatan yang cukup dan
memadai, tenaga dokter umum dan dokter ahli serta fasilitas penunjang lainnya
(kendaraan, peralatan rumah sakit dan lain-lain) sedangkan padat waktu
dikarenakan rumah sakit dalam memberikan pelayanannya kepada masyarakat
berlangsung selama 24 jam sehari dan tidak mengenal adanya hari libur.
Untuk menjalankan kegiatannya dengan efektif dan efisien, sebuah Rumah
Informasi diperlukan manajemen perusahaan untuk mengurangi ketidakpastian
yang dihadapi Rumah Sakit. Kebutuhan berbagai informasi, baik dengan pihak
manajemen ataupun pihak luar perusahaan, maka disusunlah suatu sistem yang
dapat mengumpulkan berbagai data yang diperlukan untuk diolah menjadi
informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu.
Kebutuhan ini akan terpenuhi dengan adanya sistem informasi akuntansi.
Hal ini akan membantu manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan di
dalam menjalankan operasional perusahaan dalam hubungannya dengan
kesinambungan perusahaan. Sistem informasi akuntansi harus dirancang dan
digunakan secara efektif, karena informasi akuntansi merupakan bagian yang
paling penting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen.
Sebagian besar kegiatan ekonomi perusahaan diproses oleh ketiga siklus
transaksi, yaitu siklus pengeluaran, siklus konversi dan siklus pendapatan. Sistem
informasi akuntansi penggajian sendiri merupakan bagian dari siklus pengeluaran.
Pemrosesan gaji pada kenyataannya merupakan prosedur pengeluaran umum yang
dapat diterapkan. Prosedur pembayaran gaji sangat berbeda di antara setiap
pegawai. Sistem informasi akuntansi penggajian juga memerlukan prosedur
akuntansi khusus untuk pengurangan pegawai dan pemotongan pajak yang tidak
terdapat pada siklus pengeluaran lainnya.
Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang jasa, yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Perusahaan ini memiliki karyawan yang cukup banyak sehingga biaya
prosedur tersendiri dalam memberikan gaji pada karyawannya. Hal ini dapat
dilihat masih digunakannya Microsof Excel pada prosedur pembayaran gaji.
Jumlah karyawan yang relatif banyak dari berbagai tingkatan yang mengakibatkan
pengeluaran untuk gaji menjadi sangat penting atau besar sehingga perlu
mendapatkan suatu sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal yang
baik dalam pelaksanaan pembayaran gaji sehingga dapat memberikan informasi
kepada manajemen dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan uraian diatas
maka penulis ingin mengetahui lebih mendalam penerapan sistem informasi
akuntansi penggajian pada perusahaan ini. Maka penulis tertarik untuk menyusun
skripsi dengan judul “Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pada
Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, untuk dapat memudahkan dan
mengarahkan dalam melakukan penelitian yang lebih fokus dan sistematis, penulis
mencoba merumuskan masalah yaitu : “ apakah sistem informasi akuntansi
penggajian yang diterapkan oleh Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan sudah
dilaksanakan dengan baik “.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah :
1. Untuk mengetahui proses transaksi pembayaran gaji di Rumah Sakit
2. Untuk melihat dan mengetahui peranan sistem informasi akuntansi dan
pengendalian internal pada penggajian yang digunakan Rumah Sakit
Umum Bina Kasih Medan.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini perlu dilakukan karena secara teoritis dan historis, para
pemakai laporan keuangan sangat membutuhkan informasi. Semakin penting
laporan keuangan tersebut, maka semakin besar pula kebutuhan akan informasi
yang relevan. Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Peneliti, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan dan memperdalam
pengetahuan serta pemahaman tentang penerapan sistem informasi akuntansi
penggajian pada suatu perusahaan.
2. Bagi Perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan atau
masukan tentang penerapan sistem informasi akuntansi penggajian.
3. Bagi Pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sistem Akuntansi
Informasi keuangan mempunyai peranan penting dalam suatu perusahaan.
Informasi ini dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan baik pihak
ekstern maupun pihak intern. Guna memenuhi kebutuhan informasi yang cepat,
akurat, dan berdaya guna maka didesain suatu sistem akuntansi. Sistem akuntansi
merupakan subsistem dari sistem informasi manajemen yang mengelola data
keuangan menjadi informasi keuangan untuk memenuhi kebutuhan pihak intern
dan ekstern.
Dari pihak intern, sistem akuntansi merupakan sarana bagi pihak
manajemen untuk memperoleh informasi keuangan guna mengetahui,
mengevaluasi, dan mengambil keputusan-keputusan dalam menjalankan
perusahaan, yang tergantung fungsi yang mereka jalankan dalam perusahaan. Bagi
pihak ekstern seperti kreditur, investor, supplier, pemerintah, serikat pekerja,
memerlukan informasi keuangan dalam kaitannya dengan kepentingan mereka.
Sistem akuntansi yang disusun untuk suatu perusahaan dapat diproses secara
manual (tanpa mesin-mesin pembantu) dan menggunakan mesin-mesin mulai dari
mesin pembukuan yang sederhana sampai menggunakan komputer.
Menurut Widjayanto (2001: 2) “Sistem adalah sesuatu yang memiliki
tahapan yaitu: input, proses dan output”. Definisi tersebut bermakna bahwa dalam
suatu sistem harus ada tiga tahapan penting yaitu:
a. input berupa masukan, penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem
tersebut dioperasikan,
b. proses yang mengubah input menjadi output,
c. output adalah hasil operasi yang berarti tujuan, sasaran bagi suatu
sistem.
Menurut Mulyadi (2001: 5) “sistem adalah suatu jaringan, prosedur yang
dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok
perusahaan”. Pengertian ini mengandung arti bahwa sistem merupakan jaringan
prosedur, dimana prosedur merupakan suatu urutan yang melibatkan beberapa
orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin
penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Secara umum setiap sistem terdiri dari unsur-unsur dimana unsur sistem tersebut
bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem.
Menurut Warren, dkk (2005: 10) “akuntansi didefinisikan sebagai sistem
informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan”. Data tersebut dapat
dimanfaatkan oleh pihak manajemen maupun pihak luar, maka data tersebut harus
diolah dan diproses dalam suatu sistem yang mengatur arus dan pengolahan data
akuntansi sehingga dihasilkan suatu informasi yang berguna. Informasi yang
yang memproses data keuangan menjadi informasi akuntansi dinamakan sistem
informasi akuntansi.
Sistem akuntansi merupakan sarana yang dipakai oleh manajemen untuk
mendapatkan informasi yang diperlukan untuk mengelola perusahaan dan untuk
menyusun laporan keuangan bagi pemilik, kreditur, dan pihak lain yang
berkepentingan. Sarana tersebut berupa peraturan, kebijaksanaan, catatan, prosedur
dan hubungan keorganisasian yang didesain untuk mengendalikan kegiatan serta
sumber-sumber yang dimiliki perusahaan, selain itu sistem akuntansi juga
merupakan jaringan penghubung yang sistematis dalam menyajikan informasi
yang berguna dan dapat dipercaya untuk membantu pimpinan dalam pencapaian
tujuan organisasi yang telah ditentukan.
Menurut Mulyadi (2001: 3) “sistem akuntansi adalah organisasi formulir,
catatan, dan pelaporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan data perusahaan”. Sistem akuntansi yang efektif menurut Mulyadi
(2001: 189) adalah sebagai berikut :
a. sah,
b. telah diotorisasi, c. telah dicatat,
d. telah dinilai secara wajar, e. telah digolongkan secara wajar,
f. telah dicatat pada periode yang seharusnya,
B. Unsur-Unsur Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2001: 3) “unsur pokok dari sistem akuntansi adalah
formulir, catatan (jurnal, buku besar), serta laporan”.
a. Formulir
Formulir disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini
data yang bersangkutan dengan transaksi yang terjadi dalam organisasi
dicatat. Formulir juga bermanfaat untuk menetapkan tanggung jawab
timbulnya transaksi bisnis perusahaan.
b. Catatan (jurnal, buku besar dan buku pembantu)
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama mengenai
transaksi-transaksi suatu perusahaan yang disusun secara lengkap. Sumber
informasi pencatatan dalam jurnal adalah formulir. Pencatatan dapat
dilakukan pada jurnal umum maupun jurnal khusus.
Buku besar (general ledger) adalah kumpulan rekening yang digunakan
untuk menyortasi dan meringkas data keuangan yang telah dicatat
sebelumnya dalam jurnal. Jumlah dan susunan rekening yang akan
digunakan dalam perusahaan tergantung pada sifat, operasi dan volume
perusahaan. Apabila data keuangan yang digolongkan dalam buku
besar diperlukan rinciannya maka dapat dibentuk buku pembantu
(subsidiary ledger). Buku pembantu ini terdiri dari rekening pembantu
yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu
c. Laporan keuangan, hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan
keuangan
Menurut standar akuntansi keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2007:
412) “tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi”.
C. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart (2004: 2) mendefinisikan “Sistem adalah
rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”. Menurut Mulyadi (2001: 2) “Suatu
sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu
dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.
Dari defenisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem
yaitu sebagai berikut :
a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.
b. Unsur-unsur tersebut adalah bagian yang terpadu dari sistem yang
bersangkutan.
c. Unsur suatu sistem bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
Kemudian Hall (2001: 7) menyatakan “Sistem informasi adalah rangkaian
prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan
didistribusikan kepada para pemakai”.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2004: 1) : “Sistem informasi akuntansi
(SIA) adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur
untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi”. Romney dan
Steinbart (2004: 473) menyatakan bahwa “Sistem informasi akuntansi (SIA)
adalah sumber daya manusia dan modal dalam organisasi yang bertanggungjawab
untuk (1) persiapan informasi keuangan dan (2) informasi yang diperoleh dari
mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan”. Berdasarkan
beberapa pengertian diatas, bahwa sistem informasi akuntansi itu mempunyai
unsur, yaitu :
a. Sumber daya, merupakan media yang menjadikan sebuah data, seperti
manusia atau peralatan/mesin,
b. Pemrosesan, merupakan media yang mengolah data dari input menjadi
output. Pemrosesanlah yang mengubah data menjadi informasi,
c. Informasi, merupakan hasil akhir dari pemrosesan suatu sistem. Informasi
ini berbentuk dalam suatu format yang berisikan keterangan-keterangan
yang dibutuhkan manajemen.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi itu
adalah suatu sistem pemrosesan yang menghasilkan keluaran dalam bentuk
informasi mengenai akuntansi dengan menggunakan masukan input (data atau
pelaksanaannya sistem informasi akuntansi menerima input, disebut sebagai
transaksi, yang kemudian dikonversi melalui berbagai proses menjadi output yang
akan didistribusikan kepada pemakai informasi. Proses tersebut dijelaskan dalam
gambar berikut ini.
Transaksi Keuangan
Informasi
Transaksi Non keuangan
Gambar 2.1
Transaksi yang Diproses oleh Sistem Informasi
Sumber: James A. Hall, Sistem Informasi Akuntansi, 2001
Dalam hubungan dengan sistem informasi akuntansi, Hall (2001: 9)
memberikan pernyataan tentang transaksi yaitu :
Transaksi dibagi menjadi dua kelas: transaksi keuangan dan transaksi non keuangan. Transaksi keuangan adalah sebuah peristiwa ekonomi yang mempengaruhi aktiva dan ekuitas suatu organisasi, direfleksikan dalam akun-akunnya, dan diukur dalam satuan moneter. Transaksi non-keuangan: termasuk dalam semua peristiwa yang diproses oleh sistem informasi organisasi yang tidak memenuhi definisi sempit dari transaksi keuangan.
Jadi dalam sistem informasi akuntansi tidak hanya mengolah data
keuangan saja, data non-keuangan juga diikutsertakan karena dapat pengambilan
keputusan tidak hanya informasi keuangan saja yang diperlukan, informasi
non-keuangan tentang suatu kondisi dan keadaan juga dapat dipergunakan sebagai
pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Sistem
Informasi
D. Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart (2004: 12) agar suatu sistem informasi
akuntansi berguna sebagai informasi yang berdaya guna harus memperhatikan
karakteristik informasi sebagai berikut: relevan, andal, lengkap, tepat waktu, dapat
dipahami dan dapat diverifikasi.
1. Relevan
Informasi itu relevan jika mengurangi ketidakpastian memperbaiki kemampuan pengambilan keputusan untuk membuat prediksi, mengkonfirmasi atau memperbaiki ekspektasi mereka sebelumnya.
2. Andal
Informasi itu andal jika bebas dari kesalahan atau penyimpangan dan secara akurat mewakili kejadian atau aktifitas di organisasi.
3. Lengkap
Informasi itu lengkap jika tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari kejadian yang merupakan dasar masalah atau aktivitas-aktivitas yang diukurnya.
4. Tepat Waktu
Informasi itu tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk memungkinkan pengambilan keputusan menggunakan dalam membuat keputusan.
5. Dapat Dipahami
Informasi dapat dipahami jika disajikan dalam bentuk yang dapat dipakai dan jelas.
6. Dapat diverifikasi
Informasi dapat diverifikasi jika dua orang dengan pengetahuan yang baik, bekerja secara independen dan masing-masing akan menghasilkan informasi yang sama.
Pada prinsipnya sistem informasi akuntansi mempunyai peranan penting
dalam sebuah organisasi. Sistem informasi akuntansi memberikan bantuan dalam
proses pengambilan keputusan. Kesimpulannya bahwa sistem informasi yang baik
harus memiliki prinsip-prinsip kesesuaian desain sistem dengan tujuan sistem
informasi dan organisasi.
Sebuah sistem informasi yang baik dan berdaya guna, harus diketahui
sistem informasi akuntansi. Romney dan Steinbart (2004: 3) menyatakan ada lima
komponen sistem informasi akuntansi, yaitu:
1. orang-orang, yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi,
2. prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi,
3. data tentang proses-proses bisnis organisasi,
4. software yang dipakai untuk memproses data organisasi,
5. infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung (peripheral device) dan peralatan untuk komunikasi jaringan.
Dalam membentuk suatu sistem informasi akuntansi tidak hanya
dibutuhkan operator yang menjalankannya, karena pada dasarnya operator yang
menjalankan sistem harus berpedoman pada prosedur-prosedur dan didukung oleh
infrastruktur teknologi seperti software, komputer, dan peralatan pendukung
lainnya. Tanpa itu semua sebuah sistem tidak akan berjalan dengan baik.
E. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi dirancang dan dilaksanakan pada dasarnya
untuk memberikan informasi kepada pihak manajemen perusahaan. Dari hasil
sistem informasi akuntansi ini akan diperoleh mengenai informasi-informasi yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Romney dan Steinbart (2004: 3) menjelaskan tiga fungsi sistem informasi
akuntansi yaitu :
2. mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan,
3. menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat dan andal.
Dari uraian diatas terlihat bahwa sistem informasi akuntansi akan
menghasilkan informasi yang berguna bagi manajemen. Informasi merupakan data
yang telah tersusun dan telah diproses untuk memberikan arti bagi pihak yang
membutuhkannya. Informasi dapat berupa laporan bentuk tercetak maupun dalam
bentuk digital atau komputer.
Selanjutnya Romney dan Steinbart (2004: 38) menyatakan “informasi yang
disediakan sistem informasi akuntansi terbagi dalam dua ketegori yaitu laporan
keuangan dan laporan manajerial”. Laporan keuangan sebenarnya lebih
mentitikberatkan pada pengguna luar perusahaan dalam mengambil keputusan.
Laporan manajerial merupakan laporan di luar laporan keuangan dimana prinsip
dan kaitannya masih di dalam konteks akuntansi. Laporan manajerial dapat berupa
informasi operasional terinci terutama kinerja organisasi dan laporan atas
pelaksanaan anggaran.
Fungsi sistem informasi akuntansi yang ketiga adalah menyediakan
pengendalian internal yang memadai. Pengendalian dilakukan agar tujuan sistem
informasi akuntansi dapat tercapai. Adapun tujuan sistem informasi akuntansi
menurut Romney dan Steinbart (2004: 42) adalah:
1. memastikan bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem dapat diandalkan,
3. menjaga aset-aset organisasional, termasuk data.
Setidaknya untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan dua model penting,
yaitu menyediakan dokumentasi yang memadai atas seluruh aktivitas bisnis, serta
memastikan pemisahan tugas yang efektif. Dokumen yang memadai atas semua
transaksi bisnis adalah kunci akuntabilitas. Dokumen memungkinkan para manajer
memverifikasi bahwa tanggung jawab yang diberikan telah dilakukan dengan
benar. Pemisahan tugas yang memadai berkenaan dengan pembagian tanggung
jawab ke beberapa pegawai atas bagian-bagian dari sebuah transaski. Tujuannya
adalah mencegah seseorang pegawai memiliki pengendalian penuh atas seluruh
aspek transaksi bisnis.
F. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Sistem informasi akuntansi penggajian untuk kebanyakan perusahaan
adalah suatu sistem, prosedur dan catatan atau formulir yang digunakan untuk
menetapkan secara tepat dan akurat berapa gaji yang harus diterima oleh setiap
pegawainya, berapa gaji yang harus dipotong, misalnya untuk pajak penghasilan
pegawai, pinjaman pegawai pada perusahaan serta sisa gaji yang benar-benar
dibayarkan kepada pegawai. Bagi karyawan, gaji merupakan hal yang sangat
penting dan sensitif sebab menyangkut kepentingannya secara langsung terhadap
perusahaan yang akan mempengaruhi motivasinya di dalam bekerja. Bagi
perusahaan, gaji merupakan bagian yang penting bagi unsur biaya perusahaan serta
menyangkut jumlah yang material, karenanya perlu ditekankan agar tujuan
1. Pengertian Gaji
Gaji adalah pemberian imbalan balas jasa oleh perusahaan kepada
karyawan dalam bentuk upah, gaji, insentif, bonus atau dalam bentuk tunjangan
yang merupakan hal yang rutin dihadapi oleh pimpinan perusahaan. Mulyadi
(2001: 373) memberikan definisi gaji dan upah adalah sebagai berikut: gaji
merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang
mempunyai jenjang jabatan manajer, umumnya gaji diberikan secara tetap
perbulan. Sedangkan menurut Manullang (2001: 57) gaji adalah pemberian kepada
pegawai dengan pembayaran berupa uang sebagai balas jasa suatu pekerjaan yang
telah dilaksanakan sebagai pemberian kegairahan untuk pelaksanaan dan kegiatan
diwaktu yang akan datang.
Dalam lingkungan perusahaan dengan jenis manufaktur dikenal dua
elemen dasar klasifikasi biaya yaitu biaya manufaktur dan biaya komersial. Biaya
manufaktur terdiri dari biaya utama (prime cost) dan biaya overhead pabrik
(factory overhead). Biaya utama terdiri dari biaya bahan baku langsung (raw
material) dan biaya tenaga kerja langsung (direct labour). Sedangkan biaya
overhead (factory overhead) terdiri dari biaya bahan baku tidak langsung, biaya
tenaga kerja tidak langsung dan biaya tidak langsung lainnya.
Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang merefleksikan tenaga
kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan
dapat dibebankan secara langsung kesuatu produk tertentu. Sedangkan biaya
tenaga kerja tidak langsung ke suatu produk biaya yang tidak dapat ditelusuri
klasifikasi besar yaitu beban gaji pemasaran dan beban yang terjadi mulai dari titik
pada saat biaya manufaktur berakhir, sehingga pada titik tersebut produk siap
dijual.
Melalui penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa upah termasuk
ke dalam kelompok biaya manufaktur, yaitu biaya tenaga kerja langsung dan biaya
tenaga kerja tidak langsung. Sedangkan gaji merupakan biaya yang termasuk ke
dalam golongan biaya konversi, yaitu biaya pemasaran dan administrasi. Gaji
sangat penting bagi pegawai sebagai individu, karena gaji merupakan suatu ukuran
nilai atau karya diantara para pegawai itu sendiri, keluarga dan masyarakat.
Menurut Ruky (2001: 191) faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
patokan gaji (standar upah/gaji) perusahaan adalah :
a. ketetapan pemerintah, b. tingkat upah/gaji pasaran, c. kemampuan perusahaan,
d. kualifikasi sumber daya manusia yang digunakan, e. tuntutan pekerjaan.
Salah satu faktor diatas yaitu kesepakatan pemerintah mengeluarkan
peraturan mengenai ketentuan pemerintah mengenai upah minimum regional
(UMR) atau upah minimum sentral regional (UMSR) sebagai pasangan untuk
menetapkan tingkat upah patokan bagi perusahaannya. Tentunya ini hanya berlaku
untuk jabatan pelaksana tingkat tertentu. Seluruh faktor-faktor yang
mempengaruhi patokan gaji diatas, perusahaan juga harus memperhatikan
prinsip-prinsip pembayaran gaji dengan maksud agar pegawai merasa puas dan
meningkatkan prestasinya dalam operasi perusahaan untuk mencapai tujuan.
a. Gaji yang diberikan harus mencukupi kebutuhan pokok minimum pegawai dan keluarganya,
b. Pemberian gaji harus adil, artinya besar kecil gaji tergantung pada berat atau ringannya tanggung jawab yang diberikan kepada pegawai,
c. Gaji yang diberikan harus tepat pada waktunya,
d. Besar kecilnya suatu gaji harus mengikuti perkembangan harga pasar. Hal ini harus diperhatikan, sebab bukan banyaknya gaji yang diterima, tetapi banyaknya barang atau jasa yang dapat dibeli dengan gaji yang diperoleh, e. Sistem pembayaran gaji harus mudah dipahami dan dilaksanakan sehingga
pembayaran dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat, f. Perbedaan gaji harus didasarkan atas evaluasi jabatan yang relatif,
g. Struktur gaji harus kembali dan mungkin harus diperbaiki apabila kondisi perusahaan berubah.
Selain gaji pokok yang diberikan, perusahaan juga memberikan jenis
kompensasi lain kepada pegawai atau karyawannya, misalnya
tunjangan-tunjangan. Beberapa jenis tunjangan penting adalah libur, cuti, bonus, asuransi,
pensiun, dan premi (Wungu, 2003: 98-101).
a. Libur
Setiap tahunnya untuk hari-hari libur tertentu bagi kebanyakan perusahaan
membayar karyawan yang berlibur dimana mereka yang mendapatkan gaji
sebagaimana pada hari kerja biasa.
b. Cuti
Hampir semua perusahaan memberikan cuti kepada karyawannya, dan
selama cuti mereka mendapat gaji. Lamanya cuti dikaitkan dengan masa
dinas, misalnya cuti dua minggu per tahun untuk karyawan yang masa
dinasnya sampai lima tahun. Jika diatas lima tahun cuti diberikan selama
c. Bonus
Biasanya bonus dihitung pada akhir tahun. Besarnya bonus tergantung
kesepakatan antara majikan (pemilik) dengan karyawannya dan didasarkan
pada seberapa jauh laba perusahaan, divisi atau pabrik melampaui target
yang ditentukan.
d. Asuransi
Banyak perusahaan membayar semua atau sebagian premi asuransi
karyawan untuk kesehatan, perawatan gigi atau asuransi jiwa.
e. Pensiun
Ini merupakan tunjangan yang disediakan hampir semua perusahaan, akan
tetapi karyawan biasanya baru akan menikmatinya dalam waktu lama
setelah hal itu dihasilkan. Program ini sangat berbeda antar perusahaan.
f. Premi (over time premium pay)
Merupakan tambahan tarif per jam apabila karyawan melampaui jam kerja
normal. Selain membayar gaji sesuai dengan ketentuan pemerintah,
manajemen juga mempertimbangkan cara memaksimumkan produktifitas
kerja. Salah satu alat untuk mencapai hal itu adalah program kompensasi
intensif, yang memberikan tambahan kompensasi kepada karyawannya.
Kinerjanya melampaui standar yang ditentukan. Kompensasi ini besar
pengaruhnya terhadap semangat dan kegairahan kerja pada karyawan.
2. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Menurut Mulyadi (2001: 12) “sistem akuntansi penggajian dirancang untuk
(2001: 285) “sistem informasi akuntansi penggajian digunakan untuk
melaksanakan perhitungan, pembayaran, dan pencatatan gaji bagi karyawan yang
dibayar tetap bulanan”. Menurut Bodnar dan Hopwood (2004: 3) “sistem
informasi akuntansi (SIA) merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan
peralatan yang diatur untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi
informasi”.
Istilah penggajian (payroll) sering diartikan sebagai jumlah total yang
dibayarkan kepada karyawan atas jasa-jasa yang mereka berikan selama satu
periode. Penggajian itu penting karena alasan sebagai berikut:
a. karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam penggajian
atau hal-hal yang tak wajar,
b. penggajian merupakan hal yang diatur oleh peraturan pemerintah,
c. penggajian secara pajak gaji yang berkaitan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap laba bersih sebagian perusahaan, dimana sepertiga dari
pendapatan dikeluarkan untuk membayar gaji serta yang berkaitan dengan
gaji.
Sedangkan informasi yang diperlukan untuk manajemen dari kegiatan
penggajian (Mulyadi, 2001: 374) adalah:
a. jumlah biaya gaji yang menjadi beban perusahaan selama periode akuntansi tidak tentu,
b. jumlah biaya gaji yang menjadi beban setiap pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu,
c. jumlah gaji yang diterima setiap karyawan selama periode akuntansi tertentu,
Dalam merancang sistem penggajian, data-data harus disimpan secara
akurat untuk setiap karyawan. Laporan periodik yang menggunakan data-data
penggajian harus disampaikan kepada badan-badan pemerintah. Data-data tersebut
harus disimpan demi menjaga jika sewaktu-waktu badan-badan yang dimaksud
melakukan inspeksi. Sistem penggajian harus dirancang untuk membayar gaji
karyawan secara tepat waktu. Sistem ini juga harus dirancang untuk menyediakan
data-data yang berguna bagi pengambilan keputusan manajemen.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi penyelesaian setiap ketidakpuasan dan negosiasi
menyangkut iuran dan tunjangan lainnya.
Umumnya sistem penggajian berbeda pada setiap perusahaan, namun
unsur-unsur utama yang umum dalam sebagian besar adalah registrasi pembayaran
gaji, catatan pendapatan karyawan dan cek gaji.
a. Registrasi Pembayaran Gaji
Status multi kolom yang digunakan untuk mengisi dan mengikhtisarkan
data-data yang dibutuhkan dalam setiap periode penggajian.
b. Catatan Pendapatan Karyawan
Jumlah pendapatan masing-masing karyawan hingga tanggal terakhir harus
tersedia pada akhir setiap periode penggajian, jumlah kumulatif ini
diperlukan dalam rangka penghitungan potongan pajak kesejahteraan sosial
dan pajak kesehatan setiap karyawan serta pajak penggajian majikan
c. Cek Gaji
Pada akhir setiap periode penggajian cek gaji disiapkan, cek memiliki
tentang bagaimana pembayaran bersih dihitung tidak perlu mencatat setiap
gaji dalam jurnal terpisah, karena semua rinciannya telah tersedia dalam
registrasi gaji.
3. Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi penggajian
adalah (Mulyadi, 2001: 374) dokumen pendukung perubahan gaji, kartu jam hadir,
kartu jam kerja, daftar gaji dan upah, rekap daftar gaji dan upah, surat pernyataan
gaji dan upah, amplop gaji dan upah, dan bukti kas keluar.
a. Dokumen pendukung perubahan gaji
Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat
keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, misalnya surat keputusan
pengangkatan karyawan baru, kenaikkan pangkat, perubahan tarif gaji,
penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerjaan (skorsing),
pemindahan dan lain sebagainya. Tembusan dokumen ini dikirim ke fungsi
pembuat daftar gaji untuk kepentingan pembuatan daftar gaji.
b. Kartu jam hadir
Dokumen ini digunakan untuk fungsi waktu untuk mencatat jam hadir
setiap karyawan perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa
daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan
mesin pencatat waktu.
c. Kartu jam kerja
Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh
Dokumen diisi oleh mandor pabrik dan diserahkan ke fungsi pembuat
daftar gaji dan upah untuk kemudian dibandingkan dengan kartu jam hadir,
sebelum digunakan untuk distribusi biaya upah langsung kepada setiap
jenis produk atau pesanan.
d. Daftar gaji dan upah
Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi
potongan-potongan berupa PPh pasal 21, utang karyawan, iuran untuk
organisasi karyawan dan lain sebagainya.
e. Rekap daftar gaji dan upah
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen, yang
dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah. Dalam perusahaan yang
produksinya berdasarkan pesanan, rekap daftar upah dibuat untuk
membebankan upah langsung dalam hubungannya dengan produk kepada
pesanan yang bersangkutan. Distribusi biaya tenaga kerja ini dilakukan
oleh fungsi akuntansi biaya dengan dasar rekap daftar gaji dan upah.
f. Surat pernyataan gaji dan upah
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan
dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah
dari pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen ini dibuat sebagai catatan
bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang diterima setiap
g. Amplop gaji dan upah
Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam
amplop gaji dan upah. Halaman muka amplop gaji dan upah setiap
karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor indentitas
karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan
tertentu.
h. Bukti kas keluar
Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh
fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam
daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan
upah.
4. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji adalah jurnal
umum, kartu harga pokok, kartu biaya dan kartu penghasilan karyawan.
a. Jurnal Umum
Dalam pencatatan gaji jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusi
biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen dalam setiap perusahaan.
Dokumen sumber untuk pencatatan ke dalam jurnal adalah bukti kas
keluar. Jurnal untuk mencatat biaya gaji dibuat dalam empat tahap berikut
ini.
Tahap pertama, berdasarkan dokumen bukti kas keluar dicatat bagian utang
Gaji xxx
Bukti kas keluar xxx
Dalam jurnal tersebut digunakan rekening gaji sebagai clearing account.
Tahap kedua, berdasarkan bukti nominal, bagian jurnal mencatat distribusi
biaya gaji ke dalam jurnal umum sebagai berikut :
Biaya overhead pabrik xxx
Biaya administrasi umum xxx
Biaya pemasaran xxx
Gaji xxx
Tahap ketiga, berdasarkan dokumen bukti kas keluar yang telah dicap
“LUNAS” oleh fungsi keuangan. Bagian jurnal mencatat pembayaran gaji
ke dalam registrasi cek sebagai berikut.
Bukti kas keluar xxx
Kas xxx
Tahap keempat, berdasarkan bukti memorial yang dilampiri dengan rekap
daftar gaji, bagian kartu biaya mencatat biaya tenaga kerja ke dalam buku
pembantu (kartu biaya). Kartu biaya ini berisi rekening pembantu yang
merinci rekening-rekening kontrol yaitu biaya administrasi dan umum serta
biaya pemasaran.
b. Kartu Harga Pokok
Catatan ini digunakkan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang
dikeluarkan untuk pesanan tertentu. Dokumen sumber untuk pencatatan ke
c. Kartu Biaya
Catatan ini digunakan untuk mencatat tenaga kerja tidak langsung dengan
biaya tenaga kerja memproduksi setiap departemen dalam perusahaan.
Sumber informasi untuk pencatatan dalam kartu biaya ini adalah jurnal
umum dan rekap daftar gaji
d. Kartu Penghasilan Karyawan
Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dengan berbagai
potongannya yang diterima dari perhitungan PPh pasal 21 yang menjadi
beban setiap perusahaan. Disamping itu, kartu penghasilan bahan setiap
perusahaan. Kartu penghasilan karyawan ini digunakan sebagai tanda
terima gaji dan upah karyawan dengan ditandatangani oleh karyawan yang
bersangkutan.
5. Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Penggajian
Sistem penggajian terdiri dari jaringan prosedur berikut ini (Mulyadi, 2001
: 385-386): prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur pembuatan daftar gaji,
prosedur distribusi biaya gaji, prosedur pembuatan bukti kas keluar, dan prosedur
pembayaran gaji.
a. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir
untuk menentukan apakah karyawan bekerja diperusahaan dalam jam biasa atau jam lembur, sehingga dapat digunakan untuk menentukan apakah karyawan akan menerima gaji saja atau menerima tunjangan lembur.
b. Prosedur pembuatan Daftar Gaji
Dalam prosedur ini, fungsi pembuatan daftar gaji membuat gaji karyawan. Data yang dipakai adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, daftar gaji sebelumnya dan daftar hadir.
c. Prosedur Distribusi Biaya Gaji
Biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat kerja. Ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya. d. Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar
Prosedur pembuatan bukti kas keluar oleh fungsi akuntansi setelah menerima daftar gaji dari fungsi kepegawaian. Kemudian bukti kas keluar diserahkan ke fungsi keuangan, sebagai dasar pembayaran.
e. Prosedur Pembayaran Gaji
Dalam prosedur ini, fungsi keuangan menerima perintah untuk membayar gaji karyawan dalam bukti kas keluar. Kemudian fungsi keuangan memasukkannya ke dalam cek dan menguangkannya ke bank dan memasukkan uang tersebut ke dalam amplop setiap karyawan atau memasukkan uang tersebut ke dalam rekening karyawan yang ada di bank.
Hall (2001: 56) menyatakan bahwa seluruh transaksi perusahaan dapat
dikelompokkkan menjadi tiga siklus, yaitu :
a. Siklus pengeluaran,
b. Siklus konversi,
c. Siklus pendapatan.
Sistem akuntansi penggajian merupakan salah satu sistem akuntansi yang
penting untuk menetapkan secara tepat dan teliti mengenai jumlah gaji yang akan
diterima oleh setiap pegawai. Pengeluaran gaji merupakan hal yang penting karena
karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam penggajian atau
terhadap hal lainnya yang bersifat tidak wajar dan juga penting untuk menjaga
penggajian dapat menyebabkan para pegawai tidak dapat menerima
penghasilannya sedangkan di lain pihak kebutuhan hidupnya harus tetap terpenuhi.
G. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Studi empiris yang dilakukan oleh beberapa penelitian terdahulu mengenai
[image:42.595.105.511.281.658.2]sistem informasi akuntansi penggajian dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Tahun Penelitian Judul Hasil
2006 Fifi Maria Analisis Sistem Informasi
Akuntansi Penggajian Pada PT. Bank Buana Indonesia Tbk.
Hasil penelitian mengemukakan bahwa analisis sistem informasi akuntansi penggajian pada PT. Bank Buana Indonesia Tbk. sudah efektif, ditandai pada dokumen yang digunakan, catatan akuntansi yang digunakan dan prosedur penggajian pada perusahaan sudah cukup efektif.
2006 Roganti J.
Nababan
Analisa Sistem Akuntansi Penggajian Sebagai Alat Bantu Pada PT. Nindya Karya (Persero) Cabang Sumatera Utara.
Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa analisa sistem akuntansi penggajian sebagai alat bantu pengendalian pada PT. Nindya Karya sudah cukup memadai untuk digunakan sebagai alat bantu pengendalian intern terhadap gaji dan upah.
2006 Sri Henny
Apriany
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta Jakarta.
Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi penggajian pada PT. (Persero) Angkasa Pura II telah menerapkan sistem informasi
akuntansi penggajian dan
pengupahan secara efektif.
Sumber: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Skripsi, 2010
Fifi Maria (2006) melakukan penelitian dengan judul analisis sistem
informasi akuntansi penggajian pada PT. Bank Buana Indonesia Tbk. Penelitian
efektif. Nababan (2006) menganalisis sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan sebagai alat bantu pengendalian pada PT. Nindya Karya (Persero)
Cabang Sumatera Utara. Kesimpulan yang didapat adalah sistem penggajian dan
pengupahan sudah memadai untuk digunakan sebagai alat bantu pengendalian
intern terhadap gaji dan upah. Sri Henny Apriany (2008) melakukan penelitian
dengan judul penerapan sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan
pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Kesimpulan
yang didapat adalah penerapan sistem informasi akuntansi penggajian dan
pengupahan sudah cukup efektif.
Berdasarkan ketiga penelitian terdahulu dapat diketahui bahwa sistem
informasi akuntansi penggajian masing-masing perusahaan sudah cukup baik,
ditandai dengan dokumen-dokumen, catatan-catatan akuntansi dan
prosedur-prosedur penggajian di masing-masing perusahaan sudah cukup efektif. Dan juga
sudah dapat digunakan sebagai alat bantu pengendalian intern terhadap gaji dan
upah pada masing-masing perusahaan tersebut. Perbedaan dari ketiga penelitian
terdahulu yaitu pada analisis, sebagai alat bantu pengendalian dan pada penerapan
sistem informasi akuntansi penggajian pada masing-masing perusahaan tersebut.
H. Kerangka Konseptual
“Kerangka konseptual merupakan sintesa atau ekstrapolasi dari tinjauan
teori dan penelitian terdahulu yang mencerminkan keterkaitan antar variabel yang
diteliti dan merupakan tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian”. (Fakultas
antara variabel, maka penulis menyusun kerangka konseptual (theoretical
framework). Kerangka konseptual tersebut dapat dilihat pada gambar 2.2 dibawah
ini.
Gambar 2.2
Kerangka Konseptual Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan adalah perusahaan yang bergerak
di bidang jasa, yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Perusahaan ini memiliki karyawan yang cukup banyak sehingga biaya gaji
merupakan biaya yang cukup penting. Penerapan sistem informasi akuntansi
penggajian di Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan yang akan peneliti bahas
sudah efektifkah atau belum. Apakah dokumen yang digunakan, catatan akuntansi
yang digunakan dan jaringan prosedur yang membentuk sistem sudah digunakan
dan diterapkan sesuai prosedur. Proses pembayaran gaji akan membentuk suatu RUMAH SAKIT UMUM
BINA KASIH MEDAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN
GAJI
INFORMASI
[image:44.595.112.473.193.436.2]sistem informasi akuntansi penggajian dan kemudian dihasilkan suatu informasi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menguraikan sifat-sifat dan keadaan
yang sebenarnya dari objek penelitian. Objek yang diteliti adalah sistem informasi
akuntansi penggajian yang digunakan di Rumah Sakit Umum Bina Kasih Abadi
Medan.
B. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer, yaitu data yang belum diolah yang diperoleh langsung dari
objek penelitian, dalam hal ini data yang ada dari hasil wawancara dengan
bagian Adm Keuangan, bagian Akuntansi dan bagian Personalia.
2. Data Sekunder, yaitu data yang telah diolah yang diperoleh dari
perusahaan, antara lain struktur organisasi perusahaan, sejarah singkat
perusahaan, dan lain-lain.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data dilakukan dengan: teknik observasi, teknik
1. Teknik Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung pada
objek penelitian untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai fakta
dan kondisi lapangan, selanjutnya membuat catatan-catatan hasil
pengamatan tersebut.
2. Teknik Wawancara, yaitu dengan melakukan serangkaian tanya jawab
dengan pihak perusahaan khususnya bagian manajemen sumber daya
manusia.
3. Teknik Studi Literature, yaitu mengumpulkan data-data dengan cara
membaca dan mempelajari teori-teori dan literature-literature yang
berkaitan dengan penelitian. Seperti buku teks dan materi lainnya dalam
bentuk tulisan yang mempunyai kaitan dengan penerapan sistem informasi
akuntansi penggajian.
D. Metode Analisis Data
Dalam menganalisa masalah, peneliti menggunakan dua metode yaitu: metode
deskriptif dan metode komperatif.
1. Metode Deskriptif, metode ini dilakukan dengan menyusun data yang
diperoleh kemudian diinterpretasikan sehingga diperoleh gambaran yang
jelas terhadap masalah yang diteliti.
2. Metode Komparatif, metode ini dilakukan dengan membandingkan
teori-teori dengan praktek di dalam peusahaan untuk ditarik suatu kesimpulan
E. Jadwal dan Tempat Penelitian 1. Jadwal Penelitian
Adapun jadwal penelitian yang dilakukan penulis dapat dilihat pada tabel
[image:48.595.104.519.248.431.2]3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tahap
Penelitian
September Oktober November Desember Januari Pengajuan
Proposal √
Bimbingan Proposal √ Seminar Proposal √ Bimbingan dan Penulisan Skripsi √ √ Penyelesaian Skripsi √
Penelitian ini dilakukan pada oktober 2010 sebelum judul skripsi ini
diajukan, setelah judul skripsi diterima penulis mencoba membuat proposal. Tahap
pertama penelitian ini yaitu pengajuan proposal pada pertengahan oktober. Tahap
kedua penelitian ini yaitu bimbingan proposal kepada dosen pembimbing yang
dilakukan pada november, setelah bimbingan dilakukan selama satu bulan lebih
maka tahap ketiga dari penelitian ini dilakukan seminar proposal. Seminar
proposal ini dilakukan pada akhir november, setelah seminar proposal dilakukan
maka tahap keempat penelitian bimbingan dan penulisan skripsi yang dilakukan
awal desember. Tahap kelima dari penelitian ini yaitu penyelesaian skripsi ini pada
awal Januari 2011, dimana skripsi sudah mendapat persetujuan dari dosen
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan mulai dari bulan agustus 2010 sampai selesai, di
Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan yang beralamat di jalan TB Simatupang
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
1. Sejarah Singkat RSU Bina Kasih Medan
Berdirinya Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan dimulai dari
mendirikan yayasan yang bernama Yayasan Bina Kasih Abadi yang didirikan
dengan Akte Notaris No. 8 tanggal 13 Oktober 2004 dengan Pengesahan Menteri
Hukum Atas Hak Azasi Manusia, No. C-934.HT.01.02, Tahun 2005.
Pembangunan Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan ini didanai murni oleh
penghasilan sebagai dokter spesialis kebidanan dan didukung oleh seluruh unit
usaha yang sudah dimiliki sebelumnya, yaitu :
a. Apotik Gita Farma, Jl. Bunga Lau No. 46-48 Medan, yang berdiri pada
tanggal 15 Agustus 1992.
b. Apotik Jakarta, Jl. Jend. A. Yani No. 108 Pekan Baru, yang berdiri pada
tanggal 26 November 2007.
c. Apotik Iskandar Muda, Jl. Iskandar Muda No. 85-87 A Medan, yang
berdiri pada tanggal 15 Januari 2002.
d. Apotik Gita, Jl. Letjen Jamin Ginting No. 93 Medan, yang berdiri pada
tanggal 25 Maret 2003.
e. Apotik Pinang Baris, Jl. Pinang Baris No. 18 Medan, yang berdiri pada
f. Klinik bersalin Gita, Jl. Letjen Jamin Ginting No. 91-93 Medan, yang
berdiri pada tanggal 25 Mei 2004.
g. Klinik Spesialis Iskandar Muda, Jl. Iskandar Muda No. 85-87 A Medan,
yang berdiri pada tanggal 25 Mei 2004.
Seluruh group usaha yang dimiliki mendanai pembelian 13 unit rumah toko
yang terletak di Jl. TB. Simatupang No. 148 Medan, yang mulai direnovasi
menjadi Bangunan Rumah Sakit pada tanggal 30 Mei 2004 dan selesai
pembangunannya pada bulan Juni 2005. Pada tanggal 17 September 2005 Rumah
Sakit Umum Bina Kasih Medan yang telah mendapatkan izin penyelenggaraan
Rumah Sakit dengan Nomor 440.441/12085/IX/Thn.2005, diresmikan
pemakaiannya oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan. Dalam melengkapi
alat-alat medis yang canggih agar dapat terlaksananya pelayanan kesehatan yang prima
di Rumah Sakit Umum Bina Kasih ini pada tanggal 30 Juni 2005 didirikanlah PT.
Putri Angelina Bina Kasih Abadi untuk mendapatkan kredit investasi dan kredit
modal kerja yang ditawarkan oleh Bank Rakyat Indonesia sehingga saat ini gedung
Rumah Sakit Umum Bina Kasih yang berlantai 5 mempunyai kapasitas 275 tempat
tidur dan dilengkapi dengan Unit Gawat Darurat, Ruang Rawat Inap yang terdiri
dari kelas III, kelas II, kelas I, VIP dan Super VIP, Poliklinik Umum Spesialis.
Rumah Sakit Umum Bina Kasih ini juga dilengkapi dengan 2 ruang operasi, ruang
bayi, ICU dewasa, ICU anak dan dilengkapi dengan Hospital Bed Elevator. Untuk
mendukung terwujudnya pelayanan one step service kepada pasien yang memilih
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Bina Kasih, maka manajemen Rumah
Klinik Bina Kasih 24 jam, Apotik Bina Kasih 24 jam, unit radiologi dan
ambulance 24 jam.
Tanggal 17 November 2005, Rumah Sakit Umum Bina Kasih ini
bekerjasama dengan PT. Jamsostek Medan, dimana tujuannya adalah untuk
melayani peserta Jamsostek dalam bidang kesehatan. Kerjasama berikutnya juga
dilakukan dengan PT. Askes untuk melayani pasien Askeskin. Pelayanan yang
cepat, tepat dan murah adalah tujuan dari pelayanan Rumah Sakit Umum Bina
Kasih dalam melayani masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat kota
Medan pada khususnya.
2. Ruang Lingkup Kegiatan RSU Bina Kasih Medan
Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan memberikan berbagai macam
pelayanan kesehatan, antara lain:
a. Rawat Jalan
Bagian rawat jalan ini memberikan berbagai jenis pelayanan antara lain
Gawat Darurat, Poliklinik Umum, Poliklinik Gigi, Poliklinik Spesialis
yaitu Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Poliklinik Penyakit
Dalam, Poliklinik Anak, Poliklinik Penyakit Paru, Poliklinik Syaraf,
Poliklinik Bedah, Poliklinik THT, Poliklinik Mata, Poliklinik Kulit dan
Kelamin.
b. Rawat Inap
Pelayanan rawat inap dikelompokkan dalam ruangan-ruangan rawat inap
mulai dari kelas III, kelas II, kelas I, VIP, super VIP dengan dilakukan
pengelompokan khusus bedah dan non bedah dan ruang isolasi untuk
penyakit menular.
c. Pelayanan Gawat Darurat (UGD).
d. Pelayanan Penunjang yang mencakup laboratorium lengkap, radiologi,
farmasi dan apotik, rehabilitas serta nutrisi.
e. Pelayanan Imunisasi untuk BCG, DPT, Polio, MMR dan hepatitis A dan B
f. Pelayanan Ambulance selama 24 jam.
g. Klinik Gizi.
3. Struktur Organisasi RSU Bina Kasih Medan
Semua organisasi ataupun perusahaan yang didirikan mempunyai misi dan
visi dalam mencapai tujuannya, dimana dalam pencapaian visi dan misi tersebut
tercermin dari struktur organisasi dan uraian tugas. Struktur organisasi tersebut
haruslah disusun secara baik beserta dengan uraian tugas-tugasnya, hal ini
menghindari adanya kesalahan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab di
setiap bagian. Struktur organisasi dapat menggambarkan bagian-bagian yang ada
dalam perusahaan serta koordinasi antar bagian dan pembagian tugas
masing-masing sehingga tiap anggota dapat bekerja sama antara satu dengan yang lainnya
secara efektif dan efisien.
Struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa dan
mekanisme koordinasi formal serta pola interaksi yang akan diikuti. Struktur
organisasi merupakan susunan dan hubungan antar komponen bagian-bagian dan
posisi-posisi dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi merinci pembagian
satu sama lain sampai tingkatan tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi
dari aktivitas kerja.
Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan, terdiri dari:
a. Direktur
Direktur merupakan pimpinan puncak dalam suatu perusahaan, dimana
seorang direktur mempunyai tugas memimpin, merumuskan kebijaksanaan
pelaksanaan, membina pelaksanaan, mengkoordinasi dan mengawasi
pelaksanaan tugas rumah sakit sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan. Direktur ini dibantu oleh 4 Wakil Direktur yaitu Wakil Direktur
Pelayanan Medis dan Penelitian, Wakil Direktur Penunjang Medis dan
Pendidikan, Wakil Direktur Umum dan Keuangan, Komite Medis dan Staff
Medis Fungsional.
b. Wakil Direktur Pelayanan Medis
Wakil Direktur Pelayanan Medis membawahi 3 bidang, 8 instalasi yang
masing-masing bidang membawahi 3 Seksi. Tugas Wakil Direktur
Pelayanan Medis dan Penelitian Meliputi pengolahan pelayanan medis,
asuhan dan pelayanan keperawatan kepada instalasi Rawat Jalan, Rawat
Inap, Rawat Intensif, Bedah, Diagnostik Noninvasif dan Pencitraan,
Diagnostik Invasif dan Intervensi Nonbedah, Rehabilitas Medis, serta
kegiatan penelitian dan pengembangan pada instalasi penelitian dan
pengembangan.
Bidang Pelayanan Medis mempunyai tugas mengkoordinasikan seluruh
Noninvasif dan Pencitraan, Diagnostik Invasif dan intervensi nonbedah
serta Rehabilitasi Medis. Bidang Keperawatan mempunyai tugas
melakukan bimbingan pelaksanaan asuhan dan pelayanan keperawatan,
logistik keperawatan serta etika dan mutu keperawatan. Bidang Penelitian
dan Pengembangan mempunyai tugas mengkoordinasikan seluruh
kebutuhan fasilitas dan kegiatan penelitian dan pengembangan dibidang
pelayanan medis, pelayanan penunjang dan keperawatan.
Dalam pelaksanaan tugasnya Wakil Direktur Pelayanan Medis dan
Penelitian membawahi:
1) Bidang Pelayanan Medis, terdiri dari:
a) Seksi Ketenagaan dan Mutu Pelayanan Medis
b) Seksi Bangunan dan Pemeliharaan Fasilitas Pelayanan Medis
Tugas dan tanggung jawabnya adalah membantu atau mewakili Wakil
Direktur Pelayanan Medis dan Penelitian dalam bidang pelayanan
medis, yang meliputi perencanaan, pengkoordinasian, pengaturan
pelaksanaan dan pengaturan norma-norma serta pengawasan dibidang
pelayanan medis.
2) Bidang Keperawatan, terdiri dari:
a) Seksi Asuhan dan Profesi Keperawatan
b) Seksi Logistik Keperawatan
Tugas dan tanggung jawabnya adalah membantu atau mewakili Wakil
Direktur Pelayanan Medis dan Penelitian dibidang pelayanan dan
mengawasi segala kegiatan yang berkaitan dengan perawatan baik
rawat inap maupun rawat jalan.
c. Wakil Direktur Penunjang Medis dan Pemasaran
Wakil Direktur Penunjang Medis dan Pemasaran, membawahi 6 instalasi, 2
bidang yang terdiri dari Bidang Penunjang Medis dan Pemasaran.
Masing-masing bidang membawahi sebanyak-banyaknya 2 seksi. Tugas Wakil
Direktur Penunjang Medis dan Pendidikan adalah membina dan mengelola
pelayanan penunjang medis pada Instalasi Radiologi, Patologi Klinik dan
Bank Darah, Farmasi dan Sterilisasi Sentral serta Gizi, Kardiologi Sosial
serta kegiatan pendidikan dan pelatihan pada Instalasi Pendidikan dan
Pelatihan.
Bidang Penunjang Medis mempunyai tugas mengkoordinasikan seluruh
kebutuhan pelayanan penunjang medis pada Instalasi Radiologi, Patologi
Klinik dan Bank Darah, Farmasi dan Sterilisasi Sentral serta Gizi. Bidang
Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas mengkoordinasikan seluruh
kebutuhan fasilitas dan kegiatan pendidikan dan pelatihan tenaga serta
organisasi masyarakat. Dalam pelaksanaan tugasnya Wakil Direktur
Penunjang Medis dan Pemasaran, membawahi:
1) Kepala Pemasaran
Tugas dan tanggung jawabnya adalah membuat rancangan berupa
iklan, brosur dan memperkenalkan rumah sakit baik berupa pelayanan
rumah sakit serta pelayanan dari dokter-dokter yang profesional kepada
2) Kepala Instalasi Farmasi
Tugas dan tanggung jawabnya adalah membantu atau mewakili Wakil
Direktur Penunjang Medis dan Pemasaran dalam mempersiapkan
keperluan baik untuk operasional pelayanan rumah sakit maupun untuk
kebutuhan pasien.
3) Kepala Instalasi Radiologi
Tugas dan tanggung jawabnya adalah membantu atau mewakili Wakil
Direktur Penunjang Medis dan Pemasaran dalam mempersiapkan
alat-alat dan sumber daya untuk menunjang dan mendukung terapi yang
dilakukan oleh dokter-dokter melalui bidang Radiologi.
4) Kepala Instalasi Laboratorium
Tugas dan tanggung jawabnya adalah membantu atau mewakili Wakil
Direktur Penunjang Medis dan Pemasaran dalam mempersiapkan
alat-alat dan sumber daya untuk menunjang dan mendukung terapi yang
dilakukan oleh dokter-dokter malalui bidang Laboratorium.
5) Kepala Instalasi Gizi
Tugas dan tanggung jawabnya adalah membantu atau mewakili Wakil
Direktur Penunjang Medis dan Pemasaran dalam mempersiapkan,
mengatur, menyediakan kebutuhan konsumsi pasien baik makanan
utama maupun makanan tambahan yang diperlukan oleh pasien, dokter
d. Wakil Direktur Umum dan Keuangan
Wakil Direktur Umum dan Keuangan membawahi tiga bagian yang
meliputi Bagian Sekretariat dan Personalia, Bagian Perencanaan dan
Rekam Medis, Bagian Keuangan dan 2 Instalasi yang terdiri dari
Pengelolaan Data Elektronik dan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit. Wakil
Direktur Umum dan Keuangan mempunyai tugas mengelola kegiatan
kesekretariatan dan Personalia, perencanaan dan rekam medis, informasi
keuangan, pengelolaan data elektronik dan pemeliharaan sarana rumah
sakit.
Bagian Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
ketatausahaan, kepegawaian, kerumahtanggaan dan perlengkapan. Bagian
Perencanaan dan Rekam Medis mempunyai tugas melaksanakan koordinasi
kegiatan perencanaan, rekam medis, pengumpulan dan pengolahan data,
penyusunan laporan, publikasi dan pelayanan informasi. Bagian Keuangan
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan rumah sakit.
Dalam pelaksanaan tugasnya Wakil Direktur Umum dan Keuangan,
membawahi :
1) Bagian Sekretariat dan Personalia, terdiri dari:
a) Sub Bagian Tata Usaha
b) Sub Bagian Kepegawaian
c) Sub Bagian Pengelolahan Data Elektronik
Tugas dan tanggung jawabnya adalah membantu atau mewakili Wakil
Direktur Umum dan Keuangan, yaitu bagian sekretariat dan Personalia
bertugas merencanakan, mengatur, mel