• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajemen Pada PT PP London Sumatera Indonesia Tbk Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajemen Pada PT PP London Sumatera Indonesia Tbk Medan"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA MANAJEMEN PADA PT PP LONDON SUMATERA INDONESIA TBK

MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh:

TIA SAHARA 112101089

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

NAMA : TIA SAHARA

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NIM : 112101089

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PERANAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT

TERHADAP KINERJA MANAJEMEN PADA PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK MEDAN

Tanggal : ………. 2014 DOSEN PEMBIMBING

Liasta Ginting SE, M.Si. NIP. 195907191987031003

Tanggal : ………. 2014 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

Dr. Yeni Absah, SE, M.Si

NIP. 197411232000122001

Tanggal : ………. 2014 DEKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(3)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat, rahmat, hidayah dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini guna memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program studi pendidikan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada Rasulullah SAW, yang mana safa’atnya diharapkan di akhirat kelak.

Sepanjang proses penyusunan tugas akhir ini, penulis mendapatkan banyak bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr.Yeni Absah,S.E.,M.Si. dan Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, S.E.,M.Si. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Sumatera Utara.

3. BapakLiasta Ginting S.E.,M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran arahan dan koreksi kepada penulis.

4. Bapak – bapak dan Ibu – ibu dosen pengajar yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan di fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(4)

dan kebahagiaan tanpa batas.

7. Saudara perempuan penulis, Putri Fauziah. Terima kasih atas perhatian dan kasih sayangnya yang tiada henti.

8. Sahabat – sahabat penulis, Junia, Soleh, Meutia, Nabila, Anjani yang telah berjuang bersama dan mengisi hari-hari penulis semasa kuliah.

9. Sahabat – sahabat penulis, Vira, Desti, Dewi, Elvina, Fati, Elfhira, Anisa, Ismail, dan Refyka yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

10.Teman-teman Program Studi D-III Keuangan stambuk 2011 dan semua rekan-rekan terbaik yang telah membantudan memberikan semangat pada penulis dalam menyelesaikantugas akhir ini.

Segala usaha telah penulis upayakan, namun tugas akhir ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan yang semata – mata dikarenakan keterbatasan penulis.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran membangun bagi perbaikan tugas akhir ini dan karya selanjutnya.Penulis berharap semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi rekan – rekan pembaca sekalian.

Medan, Juni 2013 Penulis,

(5)

KATA PENGANTAR... ... i

DAFTAR ISI ... .... iii

DAFTAR TABEL ... ... v

BAB I PENDAHULUAN... ... 1

A. Latar Belakang... ... 1

B. Perumusan Masalah... ... 4

C. Tujuan Penelitian... ... 4

D. ManfaatPenelitian... ... 4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI... ... 5

A. Sejarah Singkat Perusahaan... ... 5

B. Struktur Organisasi... ... 8

C. Uraian Pekerjaan... ... 10

D. Kinerja Usaha Terkini... ... 18

BAB III PEMBAHASAN... ... 19

A. Total Quality Management... ... 19

1. Pengertian Total Quality Management………. ... 19

2. Unsur – unsur Total Quality Management……… ... 20

3. Metode Total Quality Management………….………….... ... 22

B. Kinerja Manajerial.……….………. ... 24

1. Pengertian Kinerja Manajerial……… ... 24

2. Sistem Pengukuran Kinerja……… ... 25

(6)

2. Jenis-jenis ISO... ... 28

D. Prinsip TQM terhadap Kinerja Manajemen PT PPLonsum ... 29

E. Pelaksanaan TQM terhadap Kinerja Manajemen PT PP Lonsum .... 35

F. Pencapaian Kinerja Terkini PT PP Lonsum ... 36

G. Hal-hal yang harus dihindari dalam penilaian kinerja PT PP Lonsum ... 43

H. Peranan TQM PT PP Lonsum………...44

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ………46

A. Kesimpulan ... 46

(7)

No. Tabel Judul Halaman Tabel 1.1 Program – program yang diterapkan PT PP Lonsum Indonesia,

(8)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak perusahaan yang berkembang seiring dengan waktu dewasa ini.Perusahaan – perusahaan tersebut berkembang sesuai dengan kebutuhan berbagai pihak, mulai dari perusahaan dagang, jasa serta perusahaan manufaktur.Sebagian besar tujuan dari perusahaan – perusahaan tersebut adalah profit yang maksimum.Atas dasar tujuan tersebut, berbagai pihak dalam perusahaan selalu berupaya untuk melakukan hal – hal yang dapat mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.

Keuntungan yang diperoleh perusahaan tentunya bukanmerupakan hasil pekerjaan dari satu orang saja, melainkan hasil usaha dari semua pihak yang terlibat dalam perusahaan tersebut. Perusahaan manufaktur yang melaksanakan kegiatan lebih kompleks juga memiliki berbagai cara untuk mencapai tujuan utama yaitu laba yang maksimal. Oleh karena itu, perusahaan selalu berupaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga yang murah dan terjangkau pada segmennya.

Kualitas menjadi hal utama bagi setiap perusahaan.Kualitas yang ditampilkan perusahaan selalu mengarah pada produk, harga dan waktu.Artinya, setiap pelanggan selalu menginginkan produk dengan kualitas yang bagus dengan harga murah dan dapat diperoleh pada saat dibutuhkan oleh pelanggan.

(9)

kinerja manajemen perusahaan yang bagus akan bersinergi terhadap kualitas produk yang diharapkan pelanggan. Oleh karena itu, diperlukan suatu Total Quality Management ( TQM) yang diterapkan dengan langkah - langkah yang tepat.

Hal yang paling ditegaskan dalam TQM adalah mengenai kualitas yang mencakup produk, pelayanan dan karyawan atau manajemen perusahaan tersebut.Menjadi suatu kelayakan bahwa yang berperan besar dalam pemenuhan kualitas adalah manajemen perusahaan.Dalam melaksanakan TQM, manajemen melakukan segala aspek kegiatan dengan perbaikan terus menerus yang berfokus pada pelanggan untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Karena adanya keterbatasan data, waktu dan dana maka penulis membatasi unsur TQM yang diteliti adalah fokus pada pelanggan, perbaikan berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan serta pelibatan dan pemberdayaan karyawan.

Pada hakikatnya tujuan bisnis adalah untuk menciptakan dan mempertahankan para pelanggan.Karena pelanggan merupakan orang atau organisasi yang menerima hasil pekerjaan, maka menjadi hal penting untuk memberikan produk yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.Oleh karena kepuasan pelanggan merupakan prioritas dalam penerapan TQM, maka selayaknya perusahaan harus berfokus pada pelanggan.

(10)

Unsur fundamental lain dalam TQM adalah pendidikan dan pelatihan yang merupakan pengembangan personil secara terus - menerus.Apabila merujuk pada kondisi sekarang, untuk dapat bertahan menghadapi persaingan global maka harus ada pendidikan dan pelatihan karyawan dan manajemen perusahaan. Berdasarkan kategori karyawan, pelatihan dapat berupa program orientasi karyawan baru, pelatihan umum secara ekstensif, pelatihan job specific, praktik standard setahap demi setahap, dan pelatihan peralatan, serta prosedur operasi. Sehingga diharapkan dengan adanya pelatihan ini akan berpengaruh terhadap kinerja manajemen perusahaan.

Selainunsur - unsur TQM diatas, perlibatan dan pemberdayaan karyawan juga menjadi hal penting dalam menilai perbaikan kinerja manajemen.Perbaikan danpemberdayaan karyawan selalu menjadi perhatian apakah perlibatan dan pemberdayaan karyawan berpengaruh pada peningkatan kinerja manajemen yang diharapkan.

Kinerja merupakan suatu pengukuran prestasi kerja dari para karyawan dan manajemen, sehingga perlu untuk melihat hal apa saja yang mempengaruhinya. Disamping hal - hal yang mempengaruhi, diperlukan suatu sistem pengukuran yang tepat untuk diterapkan setiap perusahaan sehingga bermanfaat untuk menilai kinerja manajemen berdasarkan porsi yang tepat.

(11)

tetapi juga dari sisi lain yang mempengaruhi kinerjanya, diantaranya dari sisi pelanggan, proses bisnis serta pembelajaran dan pertumbuhan.

Atas dasar hal tersebut diatas, maka penulis memilih judul “PerananTotal Quality Management Terhadap Kinerja Manajemen Pada PT PP Lonsum Indonesia,Tbk Medan”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :

Bagaimana peranan TQM terhadap kinerja manajemen pada PT PP London Sumatra Indonesia, Tbk Medan?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan TQM terhadap kinerja manajemen.

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi penulis, memperoleh pengetahuan dan pengalaman melalui penelitian ini mengenai penerapan TQM terhadap kinerja manajemen pada PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan

b. Bagi perusahaan, diharapkan dapat memberikan masukan dan pertimbangandalam pelaksanaan TQM yang mempengaruhi kinerja manajemen.

(12)

A. Sejarah Perusahaan

Sejarah PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk berawal dari satu abad yang lalu di tahun 1906 melalui inisiatif Harrisons & Crossfield Plc, perusahaan perkebunan dan perdagangan yang berbasis di London. Perkebunan London-Sumatra, yang kemudian lebih dikenal dengan nama “Lonsum”, berkembang menjadi salah satu perusahaan perkebunan terkemuka di dunia, dengan lebih 100.000 hektar perkebunan kelapa sawit, karet, kakao dan teh di empat pulau terbesar di Indonesia.

Di awal berdirinya, perseroan melakukan diversifikasi melalui penanaman karet, teh dan kakao.Di awal kemerdekaan Indonesia, Lonsum lebih memfokuskan usahanya pada tanaman karet, dan kemudian beralih ke kelapa sawit di era tahun 1980.Pada akhir decade ini, kelapa sawit telah menggantikan karet sebagai komoditas utama perseroan. Lonsum memiliki sebanyak 38 perkebunan inti dan 13 perkebunan plasma di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, yang memanfaatkan keunggulan Perseroan di bidang penelitan dan pengembangan, keahilian di bidang agro-manajemen, serta tenaga kerja yang terampil dan profesioanal.

(13)

sawit yang berkualitas, yang kini menjadi salah satu pendorong pertumbuhan Perseroan.

Lonsum merupakan penghasil minyak sawit lestari (CSPO) terbesar kedua di Indonesia yang telah menerima sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) di tahun 2009 setelah pelaksanaan audit ahli independen atas perkebunan dan pabrik kelapa sawit di Sumatera Utara. Komitmen Lonsum sebagai produsen minyak kelapa sawit lestari terus berlanjut dengan keberhasilan menyelesaikan audit tahunan di tahun 2010.

Di tahun 1994, Harrisons & Crosfield menjual seluruh sahamnya di Lonsum kepada PT. Pan London Sumatra Plantations (PPLS), yang kemudian mencatatkan Lonsum Sebagai perusahaan publik melalui pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1996. Pada bulan Oktober 2007, Indofood Agri Resources Ltd (IndoAgri), anak perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk di bidang perkebunan, menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan melalui anak perusahaannya di Indonesia, PT. Salim Ivomas Pratama (SIMP), sehingga Perseroan menjadi bagian dari Indofood Group (Grup). Di bulan Desember 2010, IndoAgri melepaskan 8% kepemilikannya di Lonsum, dimana 3,1% dijual ke SIMP. Pelepasan kepemilikan ini telah meningkatkan porsi saham bagi investor public menjadi sebesar 40,5% dari 35,6%.

1.1. Visi

Visi PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, adalah menjadi perusahaan perkebunan yang efisien dengan memberikan strategi yang meliputi :

(14)

c. Pengembangan secara terus menerus dalam program penelitian, pengembangan, sertaproduksi CPO (Crude Plam Oil), karet dan cokelat.

1.2. Misi

Misi PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menyediakan lapangan pekerjaan yang luas dan menjadi salah satu penghasil pajak terbesar untuk Negara.

1.3. Makna Logo Perusahaan :

Gambar 2.1 Logo PT. Lonsum

Keterangan gambar:

• Warna hijau : Mengandung pengertian bahwa perusahaan ini

bergerak dalam bidang perkebunan dan bertujuan menghijaukan wilayah Indonesia

• Daun sawit : Melambangkan daunnya sedang berkembang

(15)

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan salah satu unsur terpenting dalam suatu organisasi atau perusahaan.Fungsi struktur organisasi diantaranya adalah untuk pembagian wewenang, menyusun pembagian kerja dan merupakan suatu sistem komunikasi.Dengan demikian kegiatan yang beraneka ragam dalam suatu perusahaan disusun secara teratur sehingga tujuan usaha yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai dengan baik.

Dalam penerapannya struktur organisasi dari suatu perusahaan selalu berbeda – beda antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk menetapkan suatu stuktur organisasi harus dilihat sesuai dengan jenis perusahaan dan lingkup kebutuhan perusahaan yang menggunakannya.

Adapun struktur organisasi yang dipergunakan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan adalah struktur organisasi garis, yang perlimpahan wewenang berlangsung secara vertikal yaitu dari pimpinan tertinggi kepada para bagian atau departemen yang bersangkutan. Dengan adanya struktur organisasi yang memisahkan fungsi dengan jelas, maka dapat diperoleh keuntungan sebagai berikut :

1. Terciptanya arus komunikasi yang baik dalam perusahaan. 2. Terhindarnya konflik dalam pelaksanaan kegiatan kerja.

3. Mendapatkan ketegasan fungsi dan tanggung jawab dari masing – masing karyawan.

(16)

Gambar 2.2: Struktur organisasi PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan

Board of Commissioners

President Director

Corporate Secretary & Head of Legal Affairs

Head of Internal Audit & Risk Management

Procurement &

Head of Financial Agronomy Bingin

Head of

Research Teluk Control

Development

Area Manager Head of Information

(17)

C. Uraian Pekerjaan

PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan adalah sebuah perusahaan terkemuka millik asing di Indonesia yang bergerak dibidang perkebunan dengan kegiatan usaha mencakup pembudidayaan, pemanenan, dan pengolahan kelapa sawit, karet, coklat, kopi, teh, serta penjualan bibit kelapa sawit yang bermutu tinggi dan dalam melaksanakan kegiatannya memiliki struktur organisasi sesuai dengan pembagian kerjanya masing – masing agar kegiatan perusahaan dapat berjalan sesuai dengan harapan.

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian yang ada dalam struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Board of Commissioner (Dewan Komisaris)

Dewan Komisaris adalah posisi tertinggi dalam struktur organisasi di PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk.

Wewenang dan tanggung jawab dari dewan komisaris adalah sebagai berikut:

a. Mengawasi pekerjaan direksi.

b. Berhak memeriksa dokumen kantor, gedung, dan kekayaan perusahaan.

c. Meminta berbagai keterangan dari direksi yang berkenaan dengan kepentingan perusahaan.

(18)

e. Mempertimbangkan serta memutuskan laporan tahunan dan program kerja tahunan yang diajukan President Direktur.

2. President Director (Presiden Direktur)

Presiden direktur adalah pimpinan tertinggi yang berkuasa penuh terhadap perusahaan dengan berkewajiban mengawasi pekerjaan direktur. Wewenang dan tanggung jawab dari presiden direktur adalah sebagai berikut:

a. Membuat kebijaksanaan yang diperlukan dalam pelaksanaannya. b. Mengatur stategi agar pelaksanaan operasi perusahaan dapat berjalan

dengan lancar.

c. Merencanakan dan mengendalikan kebijaksanaan keuangan yang telah dibuat oleh bagian keuangan termasuk menyetujui aggaran belanja dan biaya perusahaan.d

d. Seluruh strategi dan kebijaksanaan yang dilakukan harus dapat dipertanggung jawabkan kepada Dewan Komisaris.

3. Head of Government and Community Relations (Kepala Bagian Hubungan Masyarakat)

a. Bertanggung jawab kepada President Director.

b. Memimpin dan mengelola Government & Community Relations. c. Membuat kebijakan perusahaan mengenai Government & Community

Relations.

d. Membina hubungan antara perusahaan dengan masyarakat atau

(19)

e. Membawahi Community Relations Manager& Government Relations Manager

4. Coorporate Secretary and Head of Legal Affairs (Sekretaris Direksi) Wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. b. Berperan sebagai Sekretaris Perusahaan.

c. Menangani masalah hukum yang ada diperusahaan.

d. Memimpin dan mengelolah pelaksanaan dan administrasi perizinan serta dokumentasi.

e. Membawahi Legal Affair Manager.

5. Head of Coorporate Communications (Kepala Bagian Komunikasi Perusahaan)

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur

b. Memimpin dan mengelola aktivitas Corporate Communication, termasuk:

1) Mengkonsolidasi informasi tentang aktivitas perusahaan. 2) Menyediakan media komunikasi internal & eksternal. 3) Membina hubungan dengan wartawan.

(20)

6. Head of Investor Relations (Kepala Bagian Investasi) Wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab kepada Presiden DirekturMenyiapkan informasi positif untuk investor dan calon investor denganberkoordinasi dengan seluruh departemen.

b. Menjalin dan menjaga hubungan baik dengan investor dan selaluberupaya memperluas jaringan komunikasi dengan cara berperan aktif dilembaga investasi, pasar, bursa, perusahaan sekuritas, Bapepam, emitendan calon emiten.

c. Menjadi pendamping bagi investor yang berminat melihat perusahaansecara langsung, serta berkoordinasi dengan bagian-bagian terkait

d. Mengindentifikasi isu internal yang dapat mempengaruhi citraperusahaan dimatainvestordanmencari penyelesaiannya denganberkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

e. Mengkoordinasi pertemuan BOD dengan investor.

7. Head of Intenal Audit and Risk Management (Kepala Bagian Internal Audit dan Manajemen Resiko)

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah: a. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.

b. Memimpin dan mengelolah kegiatan Internal Audit dan RiskManagement.

c. Membuat kebijakan Risk Management.

(21)

e. Memastikan perusahaan telah memiliki dan menjalankan semua standar yang diperlukan.

f. Membawahi Internal Audit Manager dan Risk Management Manager 8. Head of Human Resources (Kepala Bagian Personalia)

a. Bertanggung jawab kepada Managing Director HR (Human Resources) dan GS (General Services).

b. Memimpin, mengelola dan mengendalikan aktifitas pengembangan dan pengelola SDM guna mendukung pencapaian bisnis.

c. Mengembangkan strategi dan system pengembangan SDM serta mengelolah pelaksanaannya.

d. Membawahi HR Services Manager, HR Planning dan Recruitment Manager.

9. Head of General Services (Kepala Bagian Umum) Wewenang dan tanggung jawabnya adalah:

a. Bertanggung jawab kepada Managing DirectorHR dan GS.

b. Memimpin, mengelolah, dan mengkoordinasi keseluruhan aktifitas yang berhubungan dengan layanan umum, kesehatan, dan keamanan kerja.

c. Menyediakan sarana pendukung yang memadai dan menunjang kelancaran operasi perusahaan.

(22)

10.Head of Security (Kepala Bagian Keamanan) Wewenang dan tanggung jawabnya adalah:

a. Bertanggung jawab kepada Managing Director and Director HR dan GS.

b. Memimpim dan mengelola aktifitas yang berhubungan dengan keamanan untuk melindungi fasilitas dan kegiatan perusahaan.

c. Memantau pelaksanaan sistem dan prosedur keamanan di seluruh wilayah.

d. Berkoordinasi dengan pihak – pihak eksternal terkait mengenai masalah keamanan untuk melindungi fasillitas dan kegiatan perusahaan.

e. Membawahi semua Regional Security Manager dan Security Coordinator.

11.Head of Treasury (Kepala Bagian Bendahara) Wewenang dan tanggung jawabnya adalah:

a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance.

b. Memimpin dan mengelola dana (Penerimaan, penempatan, dan pengeluaran) perusahaan terselenggara dengan baik.

c. Membawahi Financial Instuition Relations Manager, Cash Management, dan Payment Maneger, Pension Fund Supervisor dan Plasma Financing serta Administration Manager.

12.Head of Accounting and Tax (Kepala Bagian Akuntansi dan Perpajakan)

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah:

(23)

b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh aktifitas akuntansi dan pajak perusahaan agar selalu berjalan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.

c. Melakukan semua koordinasi dengan semua regional Finance Manager untuk pelaksanaan pencatatan akuntansi dimasing – masing wilayah.

d. Membawahi recording and Consilidation Manager and Fixed Asset Manager.

13.Head of Procurement and Logistic (Kepala Bagian Penerimaan dan Persediaan)

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah:

a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance.

b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi selutuh kegiatan pengadaan, penyimpanan dan distribusi barang agar dapat mendukung kegiatan bisnis perusahaan secara optimal.

c. Membawahi Logistic Procurement Administration Manager, Estate and Planting Procurement Manager, Direct Material danGeneral

Supplies Procurement Manager, Insfastructure and Non Planting Pricyrenebt Manager, Logistic Manager.

14.Co-Head of Procurement and Logistic (Wakil Kepala Bagian Penerimaan dan Persediaan)

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah:

(24)

b. Membantu Head of Procurement and Logistic untuk mengelola dan mengkoordinasi kegiatan pengadaan barang.

15.Head of Project Management Ofiice (Kepala Bagian Manajemen Proyek)

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah:

a. Bertanggung jawab terhadap Manager Director Finance.

b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi kegiatan monitoring perkembangan proyek – proyek yang sedang berjalan.

c. Melaporkan proyek – proyek yang sedang berjalan.

16.Head of Information System and Business Process (Kepala Bagian Sistem dan Proses Bisnis)

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah:

a. Bertanggung jawab terhadap Manager Director Finance.

b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh kegiatan sistem informasi agar dapat mendukung seluruh kegiatan perusahaan secara optimal.

(25)

D. Kinerja Terkini

Saat ini lonsum sedang mengerjakan dan memberdayakan potensi yang ada untuk menambah profit yang akhirnya akan berdampak bagi kesejahteraan karyawan.

Yaitu contohnya :

• London Sumatera sumbio / lembaga riset London Sumatera yang ada di Bahlias Estate sedang mengkaji dan mengevaluasi produk produk yang dihasilkan yaitu kecambah dan biji kecambah dengan menambah peralatan / high tech dan x-ray yang bisa menguraikan juga mendeteksi keorisinilan bibit yang dihasilkan oleh lembaga riset Bahlias Est. Hal ini dapat meminimalisasi penjualan bibit palsu.

• Adanya pemanfaatan lahan untuk revlanting saat ini untuk menambah

profit yang akan diupayakan pemanfaatannya untuk menanam jenis palawija berupa jagung dicelah pohon sawit yang akan ditanam,yang selama ini belum pernah dilaksanakan perusahaan lain dan dengan target dalam waktu 1 tahun bisa menghasilkan 3 kali panen.

(26)

A. Total Quality Management ( TQM ) 1. Pengertian Total Quality Management

Kualitas menjadi hal utama yang menjadi titik fokus setiapperusahaan.Berbagai hal dilakukan untuk meningkatkan kualitas yang

diterapkan pada produk, pelayanan dan manajemen

perusahaan.Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, lahirlah suatu inovasi yang dikenal dengan TQM. Menurut Tjiptono dan Anastasia (2003 ; 4) "TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya. "Menurut Gasperz (2001 ; 4), " TQM didefinisikan sebagai suatu cara meningkatkan perfomansi secara terus — menerus pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dan suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia."

(27)

didasarkan pada pemberdayaan kelompok-kelompok dan tim-tim karyawan." 2. Unsur-unsur Total Quality Management

Menurut Nasution (2004 ; 22), dalam penerapan TQM, ada 10 unsur utama yang dikembangkan oleh Goetsch dan Davis (1994) dijelaskan sebagai berikut :

a. Fokus pada pelanggan

Dalam TQM, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal merupakan penggerak. Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk atau jasa yang disampaikan kepada mereka, sedangkan pclanggan internal berperan besar dalam menentukan kualitas tenaga kerja, proses, dan lingkungan yang berhubungan dengan produk atau jasa. b. Obsesi terhadap kualitas

Dengan adanya kualitas yang telah ditetapkan, organisasi hares terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini berarti bahwa semua karyawan pada tiap level berusaha melaksanakan setiap aspek pekerjaannya berdasarkan perspektif untuk melakukan segala sesuatunya dengan lebih baik.

c. Pendekatan ilmiah

Pendekatan iilmiah diperlukan dalam penerapan TQM, terutama untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang didesain tersebut.

d. Komitmen jangka panjang

(28)

karena itu, komitmen jangka panjang sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM dapat berjalan dengan sukses. e. Kerjasama tim (teamwork)

Dalam organisasi yang menerapkan TQM, kerjasama tim, kemitraan dan hubungan dijalin dan dibina, balk antare karyawan perusahaan maupun dengan pemasok, lembaga-lembaga pemerintahan, dan masyarakat sekitarnya.

f. Perbaikan sistem secara berkesinambungan (continuous improvement)

Setiap produk atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan proses-proses tertentu di dalam suatu sistem / lingkungan.Oleh karena itu, sistem yang ada perlu diperbaiki secara terus-menerus agar kualitas yang dihasilkannya dapat semakin meningkat.

g. Pendidikan dan Pelatihan

Dalam menerapkan TQM, pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang fundamental untuk dapat berkembang dan bersaing dengan perusahaan lain, apalagi dalam era persaingan global.

h. Kebebasan yang terkendali

Kebebasan yang timbul karena keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan hasil clan pengendalian yang terencana dan terlaksana dengan baik.

i. Kesatuan tujuan

(29)

diarahkan pada tujuan yang sama.

j. Adanya keterlihatan dan pemberdayaan karyawan

Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan hal yang penting dalam penerapan TQM. Menurut Tjiptono dan Anastasia, (2003 ;128) "Tujuan pelibatan dan pemberdayaan adalah untuk meningkatkan kemampuan organisasi untuk memberikan customer value.

3. Metode Total Quality Management

Pembahasan mengenai metode TQM difokuskan pada tiga pakar utama yang merupakan pelopor dalam pengembangan TQM. Mereka adalah W. Edwards Deming, Joseph M.Juran,dan Philip B. Crosby. Penjelasan selengkapnya dijelaskan Nasution (2004), sebagai berikut :

a. Metode W.Edwards Deming

Selama ini Deming dikenal sebagai Bapak gerakan TQM. Deming mencatat kesuksesan dalam memimpin revolusi kualitas di Jepang, yaitu dengan memperkenalkan penggunaan teknik pemecahan masalah dan pengendalian proses statistic. Deming menganjurkan penggunaan SPC agar perusahaan dapat membedakan penyebab sistematis dan penyebab khusus dalam menangani kualitas.Ia berkeyakinan bahwa perbedaan atau variasi merupakan suatu fakta yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan industri.

Siklus Diming (Diming Cycle)

Siklus ini dikembangkan untuk menghubungkan antara operasi dengan

kebutuhan pelanggan dan memfokuskan sumber daya semua bagian dalam

(30)

untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Ross, 1994 ; 237). Siklus Deming adalah

model perbaikan berkesinambungan yang dikembangkan oleh W. Edward Deming yang terairi atas empat komponen utama secara berurutan yang dikenal

dengan siklus PDCA (Plan — Do — Check — Act)

Act(4) Plan (1)

Check(3) Do (2)

b. Metode Joseph M.Juran

Juran mendefinisikan kualitas sebagai cocok/ sesuai untuk digunakan

(fitness for use),yang mengandung pengertian bahwa suatu barang atau jasa

harus dapat memenuhi apa yang diharapkan oleh para pemakainya. Satukontribusi Juran yang paiing terkenal adalah Juran's Three basic Steps toProgress, diantaranya :

a. Mencapai perbaikan terstruktur atas dasar kesinambungan yangdikombinasikan dengan dedikasi dan keadaan yang mendesak. b. Mengadakan program pelatihan secara luas.

c. Membentuk komitmen dan kepemimpinan pada tingkat manajemen

yang lebih tinggi.

c. Metode Philip B.Crosby

Crosby terkenal dengan anjuran manajemen zero defect dan pencegahan. Dalil manajemen kualitas menurut Crosby adalah sebagaiberikut :

1) Definisi kualitas adalah sama dengan persyaratan

(31)

sama dengan persyaratan. Kurang sedikit saja persyaratannya maka suatu barang atau jasa dikatakan tidak berkualitas.Persyaratan tersebut dapat berubah sesuai dengan keinginan pelanggan, kebutuhan organisasi, pemasok dan sumber, pemerintah, teknologi,serta pasar atau persaingan. 2) Sistem kualitas adalah pencegahan

Pada masa lalu, sistem kualitas adalah penilaian (appraisal). Suatu produk dinilai pada akhir proses. Penilaian akhir ini hanya menyatakan bahwa

apabila baik, maka akan diserahkan kepada distributor, sedangkan bila buruk akan disingkirkan. Penilaian seperti ini tidak menyelesaikan

masalah, karena yang buruk akan selalu ada. Maka dari itu, sebaiknya dilakukan pencegahan dari awal sehingga output-nya dijamin bagus serta

hemat biaya dan waktu. Dalam hal ini dikenal the law of tens. Maksudnya, bila kita menemukan suatu kesalahan di awal proses, biayanya Cuma satu rupiah. Akan tetapi, bila ditemukan di proses

kedua, maka biayanya menjadi 10 rupiah. Atas dasar itulah sistem kualitas menurut Corsby merupakan pencegahan.

B. Kinerja Manajerial

1. Pengertian Kinerja Manajerial

Performance (kinerja) adalah hasil yang dapat dicapai oleh seorang atau

sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang

(32)

maupun etika ( Sentono, 1999 ). Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor

yang dapat meningkatkan keefektifan organisasi. Menurut Mahoney and Caroll,

(1963) dan Indriantoro (1993), yang dimaksud dengan kinerja adalah kinerja para

individu nggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial, antara lain

:perencanaan, investigasi, kordinasi, evaluasi, supervise, pengaturan staff

(staffing), negosiasi dan lepresentasi.

Seseorang yang memegang posisi manajerial diharapkan mampu

menghasilkan kinerja manajerial yang berbeda dengan kinerja karyawan.Pada

umumnya kinerja karyawan bersifat konkrit, sedangkan kinerja manajerial bersifat

abstrak dan kompleks. Manajer menghasilkan kinerja dengan mengarahkan

bakat dan kemampuan, serta usaha beberapa orang lain yang berada dalam

daerah wewenangnya, (Mulyadi & Setyawan, 1998).

Tujuan perusahaan dalam menghasilkan produk yang bcrkualitas adalah

tercapainya kepuasan pelanggan (customer satisfaction) yang ditandai dengan

berkurangnya keluhan dari para pelanggan sehingga menunjukkan kinerja

(performance) perusahaan yang meningkat.Dari penelitian Madu dan Jaco, (1995)

menunjukkan bahwa ada hubungan antara kualitas dan kinerja

organisasional.

Untuk itu penting bagi perusahaan untuk memahami indicator-indikator kritis dalam dimensi kualitas yang mempengaruhi kinerja organisasi.

2. Sistem Pengukuran Kinerja

(33)

diidentifikasi dan dibuat standar yang menjadi kriteria pengukuran kinetja.Anggaran danperhitungan biaya standar adalah kriteria aktivitas bagi sistem berdasarkan fungsional.Hal ini secara tidak langsung menyatakan bahwa ukuran kinerja bersifat objektif dan bersifat keuangan (Hansen & Mowen, 2004).Dalam kerangka kerja berdasarkan fungsi, kinerja diukur dengan membandingkan hasil aktual dengan basil yang dianggarkan atau diharapkan. Seringkali organisasi membuat kesalahan penggunaan anggaran sebagai satu-satunya ukuran mereka akankinerja manajerial. Ketika ukuran keuangan atas kinerja merupakan hal yang penting penekanan yang berlebihan dapat mengarah pada bentuk perilakudisfungsional atau eksploitasi. Perilaku eksploitasi inuncul ketika seorang manajer mengambil tindakan yang memperbaiki kinerja anggaran jangka pendek akantetapi membawa pengaruh buruk atau jangka panjang petusahaan (Mulyadi,1993).

3. Sistem Penghargaan (Reward)

Penghargaan tidak semata-mata memotivasi individu untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.Untuk dapat memotivasi individu, penghargaan harus dirasakan adil oleh individu tersebut. Jika pcnghargaan yang diterima oleh seseorang dirasakan adil, maka penghargaan ini akan memberi kepuasan bagiorang tersebut. Kepuasan yang tinggi berarti tujuan individu dapat dipuaskan melalui usaha pencapaian sasaran perusahaan.

Sedangkan menurut Simamora, (2001 ; 554) terminologi - terminologi dalam kompensasi adalah sebagai berikut :

a. Upah dan gaji

(34)

umumnya berlaku untuk tarif pembayaran mingguan, bulanan atau tahunanterlepas dari lamanya jam kerja yang digunakan bagi karyawan-karyawanmanajemen, staf professional, dan klerikal.

b. Insentif

Insentif adalah tambahan -tambahan kompensasi diatas ataudiluar gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi.Tujuan utama program insentif adalah mendorong peningkatan produktivitas karyawan dan efisiensi biaya.

C. ISO ( Organisasi Standar Internasional)

1. Pengertian ISO

Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang terdiri dari badan - badan standarisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang dan 140 negara.ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non- Government Organization)NGO) yang berdiri sejak tahun 1947.Misi dan ISO adalah untuk mendukung pengembangan standarisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga untuk membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi.Kegiatan pokok ISO adalahmenghasilkan kesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai standar internasional.

2. Jenis — Jenis ISO

Jenis — jenis ISO akan diklasifikasikan dibawah ini yaitu: a. ISO 9001

(35)

sistem manajemen yang paling populer di dunia. ISO 9001 telah mengalami beberapa kali revisi dan revisi yang paling akhir adalah ISO 9001 : 2008. Salah satu ciri penerapan ISO 9001 adalah diterapkannya pendekatan proses. Pendekatan proses ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas sistem manajemen mutu.Pendekatan ini mensyaratkan organisasi untuk melakukan identifikasi, penerapan, pengelolaan dan melakukan peningkatan berkesinambungan.

b. ISO 4001

Berbeda dengan standar ISO 9001 yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu, maka ISO 14001 merupakan standar yang berisi persyaratan-persyaratan sistem manajemen lingkungan. Konsep yang dipakai dalam ISO 14001 pada prinsipnya sama dengan ISO 9002, yaitu perbaikan berkesinambungan hanya dalam ISO 14001 adalah dalam mengelola lingkungan.

Perusahaan yang menerapkan ISO 14001 harus dapat melakukanidentifikasi terhadap aspek dan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan atau operasi perusahaannya terhadap aspek lingkungan.

c. ISO 22000

Perusahaan makanan atau minuman dituntut untuk memperhatikan aspek

kesehatan dan keselamatan pelanggannya, sehingga harus meningkatkan

pengendalian kontrol internalnya terutama dalam proses produksi. ISO

22000 merupakan standar yang berisi persyaratan sistem manajemen

keamanan pangan. Standar ini fokus terhadap pengendalian claim sistem

(36)

d. ISO 28000

ISO telah menerbitkan seri standar ISO 28G00 yang berupa persyaratan

terhadap sistem keamanan rantai pasokan.Standar ini diterapkan terutama

untuk perusahaan -perusahaan yang mempunyai ancaman resiko keamanan relatif tinggi rnisalnya suatu fasilitas umum, bank, logistik, dan hotel.

e. ISO 500001

ISO 50001 adalah sebuah standar untuk sistem manajemen energi. Standar

tersebut bertujuan membantu organisasi dalam membangun sistem dan

proses untuk meningkatkan kinerja, efisiensi, dan konsumsi energi. ISO

500001 dirancang untuk membantu organisasi agar lebih baik dalam

menggunakan asset energinya, untuk mengevaluasi dan memprioritaskan

penggunaan teknologi hemat energy, serta untuk mendorong efisiensi pada

seluruh rantai suplai.ISO 500001 juga dirancang agar dapat terintegrasi

dengan standar manajemen lain, terutama ISO 140001 (Sistem Manajemen

Lingkungan) dan ISO 90001 (Sistem Manajemen Mutu).

D. Prinsip TQM terhadap Kinerja Manajemen pada PT PPLonsum Indonesia, Tbk Medan

Ada empat prinsip utama dalam TQM yang diterapkan pada PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan, yaitu :

1. Kepuasan Pelanggan

(37)

kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh pelanggan. Kunci persaingan dalam pasar global adalah kualitas total yang mencakup penekanan-penekanan pada kualitas produk, kualitas biaya atau harga, kualitas pelayanan, kualitas penyerahan tepat waktu, kualitas estetika dan bentuk-bentuk kualitas lain yang terus berkembang guna memberikan kepuasan terus menerus kepada pelanggan agar tercipta pelanggan yang loyal. Kebutuhan pelanggan dalam perusahaan tersebut diusahakan untuk dipenuhi dalam segala aspek, termasuk di dalamnya liarga, keamanan dan ketepatan waktu.Olehkarena itu, segala aktivitas perusahaan hams dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan.

Kepuasan pelanggan pada PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medansepenuhnya dapat dibedakan dalam tiga kriteria, yaitu memenuhi kebutuhan -kebutuhan dasar pelanggan, memenuhi harapan pelanggan yang memungkinkan mereka melakukan pembelian kembali, dan melakukan apa yang dari yang diharapkan pelanggan.

Untuk mencapai kepuasan pelanggan dalam konteks kehidupandiperlukan beberapa kondisi, yaitu filosofis kepuasan pelanggan, mengenal dan mengetahui kebutuhan dan harapan pelanggan, membuat standar dan pengukuran kepuasan

pelanggan, orientasi pada karyawan, pelatihan, dan keterlibatan karyawan.

PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan memiliki beberapa criteria yang harus

dimiliki karyawan untuk mencapai kepuasan pelanggan, yaitu:

a. Keterampilan/ skill

Keterampilan yang dimaksud adalah kelebihan atau kecakapan yang

(38)

menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitasnya dalam mengerjakan atau menyelesaikan pekerjaannya ataupun membuat sesuatu menjadi

lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dan pekerjaan setiap

masing-masing karyawan dengan tujuan agar tercapainya

kepuasanpelanggan. b. Efisiensi

Pekerjaan masing-masing karyawan PT PP Lonsum Indonesia, Tbk

Medan dikatakan efisiensi apabila pekerjaan yang mereka kerjakan

tersebut bisa diselesaikan dengan cepat, tepat, hemat, dan selamat.

Kepuasan pelanggan akan tercapai ketika efisiensi tersebut diterapkan

oleh masing - masing karyawan.

c. Sikap Ramah Tamah

PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medanmenerapkan sikap ramah tamah berdasarkan konsep A3, yaitu Attitude(sikap), attention (perhatian), dan action (tindakan). Pelanggan akan merasa puas ketika setiap karyawan melayanidengan menunjukkan sikap ramah tamah tersebut. Pelangga merasa terpenuhi keinginannya dikarenakan perilaku yang baik dari setiap

karyawan.

d. Rasa Bangga

Perasaan bangga berkaitan dengan konteks etika dalam bekerja.Setiap

karyawan ketika berhadapan dengan pelanggan, mereka wajib menumbuhkan rasa bangga terhadap perusahaan tersebut dengan tujuan

agar membuat pelanggan semakin yakin dengan perusahaan tersebut.Itulah

yang diterapkan PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan dalam mencapai

(39)

Dalam orientasi pelanggan ada beberapa penerapan khusus yang

diterapkan PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan bagi crientasipelanngan, yakni:

a. Teliti, pahami kebutuhan dan harapan pelanggan

b. Pastikan bahwa sasaran organisasi sejalan dengan kebutuhan dan

harapan pelanggan

c. Komunikasi kebutuhan dan harapan pelanggan ke seluruh organisasi

d. Ukur kepuasan pelanggan lalu ambil tindakan dari hasil pengukuran

e. Buatlah keseimbangan pendekatan antara kepuasan pelanggan dan

pihak-pihak yang berkepentingan lainnya, seperti : pemilik modal,

karyawan, pemasok, masyarakat dan pemerintah.

2. Respek terhadap setiap orang

Dalam PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan yang menerapkan TQM,

setiap karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan

kreativitas yang khas.Dengan demikian, karyawan merupakan cumber daya

organisasi yang paling bemilai. PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan

memperlakukan karyawan mereka dengan baik dan diberi kesempatan untuk

terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan. Pada setiap akhir bulan, PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan melakukan musyawarah setiap Departemen untuk mendiskusikan hal-hal yang ada pada setiap bagian mereka.

Musyawarah ini bertujuan agar kerjasama tim setiap departemen tersebut

terlaksana, dan setiap karyawan bisa saling menghormati satu sama iainnya.

Semua karyawan pada semua tingkatan merupakan esensi organisasi dan

(40)

Ada beberapa penetapan khusus yang diterapkan PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan untuk respek terhadap setiap orang, antara lain :

a.Upayakan setiap orang memahami pentingnya kontribusi dan peran mereka

dalam pernsahaan.

b.Upayakan setiap karyawan mengenali batasan kinerja serta lingkup

tanggung-jawab mereka dalam perusahaan.

c. Upayakan setiap karyawan mengetahui permasalahan kerja mereka

dan termotivasi untuk menyelesaikannya.

d.Ajak setiap karyawan aktif melihat peluang untuk meningkatkan

kompetensi, pengetahuan dan pengalaman mereka.

e.Fasilitasi agar setiap orang • bebas berbagi pengetahuan ataupengalaman dan berinovasi.

f. Budayakan agar setiap karyawan secara terbuka mendiskusikanpermasalahan yang ada.

3. Manajemen Berdasarkan Fakta

PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan berorientasi pada fakta.Prinsip

ini menjelaskan bahwa setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan

sekedar pada perasaan (feeling).

Ada dua konsep pokok yang diterapkan PT PP Lonsum Indonesia, Tbk

Medan, yaitu

1) Prioritas, yakni suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan di

semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingai keterbatasan sumber

daya yang ada. Oleh karena itu, dengan menggunakan data, maka

(41)

2) Variasi atau variabilitas kinerja manusia. Data statistik dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang merupakan bagian yang wajar dan setiap sistem organisasi. Dengan demikian, manajemen dapat

memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan. Oleh karena itu, PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan tidak sembarang

dalam menerima keputusan. Keputusan yang diajukan oleh setiapkaryawan tidak dapat diterima melalui perkataan solo, tetapi setiapkaryawan harus memberikan data yang sesuai dengan fakta yang diajukan oleh masing -masing karyawan.

Setelah data tersebut diterima, PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan akan

mempertimbangkan setiap keputusan yang diajukan oleh masing - masing

karyawan.

Ada beberapa penerapan khusus yang diterapkan PT PP Lonsum

Indonesia, Tbk Medan dalam menerapkan manajemen bcrdasarkan fakta, yaitu:

a. Pastikan bahwa data dan informasi cukup akurat dan dapat dipercaya.

b. Sediakan data yang diakses oleh yang membutuhkan.

c. Analisa data dan informasi dengan menggunakan metode yang valid.

d. Buatlah keputusan dan ambit tindakan berdasnrkan analisis faktual,

seimbang dengan pengalaman perusahaan.

4. Perbaikan Berkesinambungan

(42)

Pada penerapannya, perbaikan berkesinambungan melibatkan seluruh

karyawan maupun staff, baik dan manajemen tingkat atas sampai manajemen

tingkat bawah. Perbaikan berkesinambungan memberikan maknabahwa

perbaikan itu harus tents menerus dilakukan.

Konsep yang berlaku disini adalah siklus PDCAA (plan, do, check, act,

analyze),yang terdiri dari langkah-langkah perencanaan, dan melakukan tindakan koretif terhadap hasil yang diperoleh. Perbaikan sehar asnya menjadi

tujuan permanen perusahaan.

Ada beberapa penerapan khusus yang diterapkan PT PP Lonsum

Indonesia, Tbk Medan untuk perbaikan berkesinambungan, antara lain :

a. Laksanakan secara konsisten pendokatan organisasi untuk

kontinuitas (kelangsungan) perbaikan performasi.

b. Sediakan dan kirim SDM untuk pelatihan terhdap metode dan alat

perbaikan berkesinambungan.

c. Laksanakan perbaikan yang kontinu pada produk, proses dan sasaran

system.

d. Tetapkan tujuan dan sasaran sebagai pedoman, ukur pencapaian

untuk perbaikan yang berkesinambungan.

e. Beri penghargaan (reward) dan pengakuan terhadap perbaikan yang

telah dijalankan.

E. Pelaksanaan TQM terhadap kinerja management PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan

a. Proses Penilaian Kinerja

1. Staf melakukan Self-Assesment dan mengisi formulir Penilaian

(43)

2. Berdasarkan basil Self-Assesment yang disampaikan, Atasan langsung

staf akan melakukan review kinerja dengan mempertimbangkan

beberapa halyaitu :

a. Basil observasi dan dokumentasi kinerja

b. Feedback dari internal/eksternal customer/peers/bawahan lainnya. c. Pencapaian targetberdasarkan indikator kinerja yang telahditetapkan. d. Faktor-faktor pendukung dan rintangan dalam mencapai target. 3. Atasan dan Atasan dari Atasan Langsung staf selanjutnya melakukan

proses kalibrasi nilai dengan mendiskusikan dan membandingkan kinerja dari anggota tim, baik antara staf yang memiliki uraian deskripsi pekerjaan yang sarna ataupun antara staf yang memiliki level sama, untuk memastikan keadilan, konsistensi dan diferensiasi penilaian suatu kinerja yang dicapai.

4. Basil penilaian final dikomunikasikan kepada masing-masing staf melalui Formal Coaching Akhir Periode bersamaan dengan penentuan rencana pengembangan staf pada peiode berikutnya.

5. Basil penilaian kinerja harus disepakati dalam bentuk penandatanganan formulir Penilaian Prestasi Kerja oleh staf, Atasan Langsung dan Atasan dari Atasan Langsung staf.

F. Pencapaian Kinerja Terkini PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan 1. Produksi

(44)

pengoperasian pabrik pengolahan minyak sawit dan produk turunan sawit, karet remah, biji kakao, kopi dan teh, engineering dan sistem pengelolaan proyek maupun pengendalian seluruh kegiatan perkebunan dan pabrik pengolahan, termasuk prasarana pendukungnya seperti jalan, perumahan dan sarana umum di sekitar perkebunan. Selain itu, Lonsum juga mengoperasikan fasilitas penelitian dan pengembangan yang berkonsentrasi pada kegiatan pembibitan dan persemaian, proteksi tanaman, serta pengendalian dampak lingkungan dan pencapaian proses pengembangan yang berkelanjutan.

a. Lahan perkebunan

(45)

tahap pengembangan di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur.Langkah konkrit ke arah sasaran tersebut di atas adalah membagi perkebunan Lonsum menjadi beberapa Strategic Business Unit (SBU) dan menempatkan seorang General Manager (GM) yang bertanggung jawab atas sasaran kinerja masing-masing SBU. Pada tahun 2012, Perseroan menambah empat GM yang ditunjuk berdasarkan proses seleksi yang ketat, sehingga jumlah keseluruhan GM menjadi sepuluh pada akhir tahun tersebut. Salah seorang GM juga memiliki tanggung jawab fungsional guna mengelola kebun sawit plasma Perseroan yang luas di Sumatera Selatan.Prioritas utama dalam waktu dekat adalah memecahkan berbagai masalah pertanahan yang diwarisi. Sebuah studi dilakukan sejak akhir tahun guna mengupayakan terobosan dalam skema usaha plasma agar;

b. Pengiriman Tepat Waktu

Salah satu tujuan utama pendekatan baru ini adalah untuk menyatukan berbagai elemen dalam sistem transportasi dan penyimpanan ke dalam landasan terpadu menyeluruh. Dengan landasan semacam ini tidak hanya akan meningkatkan efektivitas dalam pengiriman komoditas Lonsum, namun juga dalam pengiriman serta penyimpanan pupuk, peralatan dan suku cadang pabrik, bahan bakar solar, dan segala yang dibutuhkan oleh perkebunan.

2. Pemasaran

(46)

Keunggulan Lonsum dalam hal mutu dan penyediaan produk memungkinkan Perseroan memperoleh pembiayaan penjualan yang menguntungkan dengan jaminan piutang Perseroan.

a). Kantor Pemasaran Singapura

Di tahun 2008 Lonsum mengkoordinasikan seluruh kegiatan pemasaran dan penjualannya melalui kantor Singapura, mengerahkan segenap daya untuk mengembangkan pangsanya di pasar internasional. Lonsum tengah membangun kembali reputasinya sebagai pemasok andal produk kelapa sawit, karet, kakao dan teh, terutama melayani pembeli dari kalangan industri seperti pialang komoditas global, perusahaan pengolah makanan dan sebagainya.

b). Penjualan CPO

Pada tahun 2008 Lonsum berhasil melakukan diversifikasi pemasaran CPO sehingga mampu meningkatkan jumlah pelanggan.Perkembangan ini berawal dari selesainya pembangunan instalasi tangki timbun Sei Lais di Palembang, yang merupakan langkah awal upaya Lonsum mengalihkan metode penjualan CPO di Sumatera Selatan dari ex-pabrik ke ex-tangki timbun.Hasilnya, kami mampu menambah jumlah pelanggan secara signifikan serta menikmati keuntungan dari perolehan harga pasar CPO yang berlaku.

c). Penjualan Komoditas Lainnya

(47)

sedikit menurun akibat lesunya pasar otomotif di Cina, yang merupakanpasar karet alam terbesar di dunia. Sementara melonjaknya harga minyak bumi belakangan ini, tidak mempengaruhi stabilitas harga karet alam, berbeda dengan harga karet sintetis yang terbawa naik.Bumi belakangan ini, tidak mempengaruhi stabilitas harga karet alam, berbeda dengan harga karet sintetis yang terbawa naik.

4. Penanganan Logistik

(48)

timbun, dengan berkurangnya rata-rata stok CPO di pabrik. Hal ini dapat menekan biaya penyimpanan selain juga risiko penurunan mutu CPO.Upaya penanganan dan pengelolaan transportasi maupun logistik terpadu akan meningkatkan keunggulan Lonsum dengan semakin pendeknya jalur distribusi sebagaimana telah diupayakan untuk produk CPO. Inisiatif ini akan mulai dijalankan pada tahun 2008 di mana Lonsum akan menggunakan pendekatan yang sama sekali baru dalam menangani transportasi maupun logistik dengan berbagai keunggulan strategis.

Sebagai langkah awal, Lonsum akan melakukan investasi pada pengadaan armada truk maupun tongkang, yang sepenuhnya akan dikendalikan oleh Perseroan. Armada pengangkutan Lonsumakan dilengkapi dengan sistem navigasi satelit (GPS) agar mobilitas masing-masing kendaraan dapat dipantau setiap saat. Peningkatan pengelolaan sistem informasi dan pengamanan akanmenjadi salah satu fitur utama dalam penanganan logistik dan transportasi terpadu, dan merupakan suatu prioritas Rencana cetak biru bagi pengembangan teknologi informasi Lonsum yang baru juga telah mencakup sistem informasi manajemen yang menunjang kegiatan logistik terpadu.

5. Kinerja Saham LSIP & Perkebunan di BEJ

(49)

tersebut juga mengawasi empat departemen lainnya, yaitu Departemen Komunikasi Perusahaan, Hubungan Investor, Sekretaris Perusahaan dan Hukum, serta Hubungan Pemerintahan dan Kemasyarakatan. Keempat departemen ini berperan aktif dalam berbagai kegiatan di sepanjang tahun 2008 dalam upaya untuk menyatukan visi dan nilai utama, menyelaraskan organisasi dan operasional dengan visi yang baru, dan menumbuhkan citra Perusahaan yang bertanggung jawab, tanggap perkembangan serta menjanjikan.

6. Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan

(50)

Program – program yang diterapkan PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan, yaitu: Tabel 1.2

Sebelum TQM Sesudah TQM

- Lonsum masih menggunakan prog. system cognos

- Lonsum berhasil menggunakan prog. terbaru yaitu System SAP (System App & Product)

- Lonsum ingin meningkatkan mutu pendidikan anak karyawan di kebun

- Lonsum berhasil melaksanakan prog. CSR Rumah Pintar di kebun untuk anak karyawan - Pabrik Lonsum menjaga

pencemaran lingkungan dari limbahnya agar tidak ada lingkungan sekitar pabrik yang rusak

- Kebun & Pabrik Lonsum meraih penghargaan RSPO (RoundTable on Sustainable Palm Oil) yaitu standar lingkungan & kemasyarakatan yang ketat dalam industry minyak sawit global

- Kebun teh Kertasarie Lonsum adalah satu-satunya kebun tehlonsum yang sempat menurun produksinya di tahun 2008

- Kebun teh Kertasarie Lonsum berhasil meraih rekor pencapaian crop tertinggi pada tahun 2010

G. Hal-hal yang harus dihindari dalam penilaian kinerja PT PP Lonsum Indtaesia, Tbk Medan

1. Halo Effect

(51)

2. Kesan Pertama

Terjadi saat kesan pertama yang diciptakan oleh staf yang dinilai

begitu menyentuh/mendalam, sehingga tahap selanjutnya dalam

proses penilaian dipengaruhi oleh kesan positif tersebut.

3. Efek Kontras

Terjadi saat proses dan hasil penilaian yang dilakukan terpengaruh

oleh proses dan penilkaian stat yang dinilai sebelumnya.

4. Kesamaan/Ketidaksamaan

Terjadi saat hasil penilaian kinerja dipengaruhi oleh rasa suka/ tidak

suka semata -mata karena staf yang dinilai mempunyai karakteristik

yang sama/berbeda dengan penilai.

H.Peranan TQM PT PP Lonsum Indonesia,Tbk Medan

TQM pada PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan menghendaki komitmen

total dari manajemen dirnana komitmen ini harus disebarkan pada seluruhkaryawan dan pada semua level atau dalam setiap departemen, seperti HRD ( Human Rescurces Department), Engineering Department, Financial &

Controlling Management, Accounting Department, dan lainnya. Sukses

tidaknyaimplementasi TQM sangat ditentukan oleh kompetensi SDM perusahaan untuk merealisasikannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peran TQM PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan melibatkan seluruh personel dalam

(52)
(53)

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah berbagai hal yang menyangkut Total Quality Management (TQM ) PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan yang telah dibahas, maka pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan serta saran – saran yang dianggap tepat bagi perusahaan sebagaiberikut :

1. Peran TQM PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan melibatkan seluruh personel dalam perusahaan dalam melakukan perbaikan secara terus menerus atas produk, pelayanan, lingkungan yang berhubungan dengan produk perusahaan, dan manajemen perusahaan melalui metode ilmiah yang inovatif.

2. Ada empat prinsip utama dalam TQM yang diterapkan pada PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan, yaitu kepuasan pelanggan, manajemen berdasarkan fakta, respek terhadap setiap orang, dan perbaikan berkesinambungan. TQM akan berjalan dengan baik ketika keempat prinsip ini dapat dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu, PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan menerapkan prinsip ini kepada setiap karyawan di perusahaantersebut.

3. PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan menerapkan pedoman yang disebut dengan anggaran agar tujuanperusahaanmudah tercapai.4.

(54)

B. Saran

Berdasarkan data – data dan berupa kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran yang mungkin berguna bagi perkembangan perusahaansebagai berikut :

1. Ada beberapa hal yang harus dihindari dalam penilaian kinerja PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan yaitu : halo effect, kesan pertama, efek kontras, dankesamaan/ketidaksamaan.

2. Penerapan Total Quality Management ( TQM ) sangat penting terhadap kinerja manajemen dalam PT PP Lonsum Indonesia, Tbk Medan. Penerapan tersebut sebaiknya dilakukan agar kita dapat mengetahui masing – masing kinerja manajemen dalam setiap departemen yang ada di dalam perusahaan – perusahaantersebut.

3. Dengan adanya pedoman anggaran dalam perusahaan, maka dapat meningkatkan keefektifan kinerja karyawan di dalam perusahaaan tersebut.

(55)

Gaspersz, Vincent. 2001. Total Quality Management, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung. Kotler, Philip, 2004. Manajemen Pemasaran.Indeks, Jakarta.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003. Total Quality Management. Cetakan Kedua, Andi Offset, Yogyakarta.

Gambar

Gambar 2.1 Logo PT. Lonsum
Gambar 2.2: Struktur organisasi PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan
Tabel 1.2

Referensi

Dokumen terkait

From this thesis result, some conclusions are found, such as the process of semiosis will be known if representamen, object, and interpretant observe firstly, so each KFC

Mantapkan kehidupan beragama dan budi pekerti luhur pada anak sejak dalam kandungan Beri kesempatan belajar dan bermain pada anak sejak usia dini sesuai tumbuh kembangnya Awasi

Berdasarkan hasil penelitian dan analis yang penulis lakukan mengenai Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Ringan Yang Berkaitan Dengan Minuman Keras di Kabupaten Malaka

kesehatan mental untuk dapat meningkatkan kesehatan memupuk sikap dan perilaku peserta Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Prajabatan golongan I dan II agar tercapai

Berdasarkan data yang diperoleh dan diolah dengan program SPSS, maka dapat disimpulkan bahwa setiap butir yang ada di dalam variabel kompetensi profesional guru

Berdasarkan Surat Permohonan dari Ketua Panitia Diklat Pemt erdayaant. dan Peningkatan Mutu Pendidikan Jasmani dan olahraga

Tujuan diadakannya kegiatan sosialisasi rebranding melalui kegiatan Brand Engagement Workshop adalah mempererat dari hubungan para karyawan dengan menumbuhkan rasa

Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang minat pada makanan ditandai dengan Ibu klien mengatakan, klien tidak nafsu makan, awal 1 porsi,