• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Pemberian Kredit Pada Koperasi Unit Desa Bina Mukti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prosedur Pemberian Kredit Pada Koperasi Unit Desa Bina Mukti"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI UNIT DESA BINA MUKTI

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Pada Program Studi Akuntansi Strata Satu

Oleh

NAMA : ISTI DESNANI NIM : 21110085

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Kerja Praktek ... 1

1.2Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ... 5

1.3Kegunaan Kerja Praktek ... 6

1.4Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ... 7

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 8

2.1Sejarah Perusahaan ... 8

2.2Struktur Organisasi ... 8

2.3Deskripsi Jabatan ... 10

2.4Aspek Kegiatan Koperasi unit desa Bina Mukti ... 15

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK ... 16

3.1Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 16

3.1.1 Pengertian Koperasi ... 16

3.1.2 Pengertian Koperasi Simpan Pinjam ... 16

3.1.3 Pengertian Prosedur ... 18

3.1.3.1Karakteristik Prosedur ... 19

(3)

v

3.1.1 Pengertian Kredit... 20

3.1.4.1Fungsi Kredit ... 21

3.1.4.2Tujuan Kredit ... 22

3.1.4.3Unsur-unsur Kredit ... 23

3.1.4.4Tahap-tahap Dalam Pemberian Kredit ... 25

3.1.4.5Pengertian Proesedur Pemberian Kredit ... 20

3.2Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek ... 27

3.2.1 Pengertian Kredit... 27

3.2.2 Kendala atau Hambatan dalam Prosedur Pemberian Kredit ... 30

3.2.3 Perbandingan antara teori dan praktek... 32

3.2.4 Solusi atau Pemecahan dari Prosedur Pemberian Kredit ... 33

BAB IV PENUTUP ... 34

4.1Kesimpulan ... 34

4.2Saran ... 35

DAFTAR PUSTAKA

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ardiyos. 2004, Kamus Besar Akuntansi, Bandung : Alfabetis

Kasmir. 2007, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Enam, Jakarta :

Raja Grafindo

Hasibuan H. Malayu S.P. 2007. Dasar-dasar Perbankan, Jakarta : PT.Grafindo

Azhar Sustanto. 2004, Sistem Informasi Manajemen. Bandung : Linggar Jaya.

Rudianto. 2006, Akuntansi Koperasi, Jakarta : Grafindo

Firdaus,Muhammad dan Agus Edhi Susanto. 2002. Perkoprasian Sejarah, Teori,

dan Praktek. Ghalia Indonesia, Jakarta.

M. Narafin. 2004, Pengantaran Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat

Mulyadi. 2001, Sistem Akuntansi Edisi Tiga, Universitas Gajah Mada.

Yogyakarta : Salemba Empat.

M. Tohar. 2004,Permodalan dan Perkreditan Koperasi, Yogyakarta :

Kanisius.

Thomas Suyatno. dkk. 2007, Dasar-dasar Perkreditan, Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama

___2002, Undang-undang Perkoperasian No.25 Tahun 1992, Jakarta : CV.

Mini Jaya

(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Isti Desnani

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 19 Desember 1991

Alamat : Komp sukagalih permai blok A4 No.21

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

DATA PENDIDIKAN

SD : Tahun 1998 – 2004 SDN Cipagalo 04

SMP : Tahun 2004 – 2007 SMP Kemala Bhayangkari

SMA : Tahun 2007 – 2010 SMKN 3 Bandung

Perguruan Tinggi : Tahun 2010 – sekarang masih tercatat sebagai

Mahasiswa di Universitas Komputer Indonesia

(6)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, izin, kehendak, dan taufiq serta hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

Laporan dengan judul “Prosedur Pemberian Kredit Pada Koperasi Unit Desa Bina Mukti”ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Kerja Praktek S-1 (Strata-1) di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Dalam menyelesaikan penyusunan laporan kerja praktek ini, Penulis mendapat banyak sekali bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril, materil, doa, serta bimbingan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Ernie Tisnawati Sule, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

(7)

ii

5. Ibu teja ningsih yang telah mengijinkan serta pembimbing Penulis untuk melakukan kerja praktek di Koperasi Unit Desa Bina Mukti.

6. Seluruh Staff dan Dosen Universitas Komputer Indonesia.

7. Seluruh pegawai KUD Bina Mukti yang telah memberikan kesempatan dan pengarahan kepada penulis selama kerja praktek.

8. Papah, Mamah, Kakak dan adik tercinta atas doa, dukungan, dan kasih sayangnya kepada Penulis selama ini, semoga selalu dilimpahkan perlindungan, kasih sayang, dan keselamatan dari Allah SWT.

9. Agam Sanggamara tercinta yang telah banyak memberikan dukungan moril dan memberikan masukan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini. 10. Sahabat-sahabatku yang memberikan dukungan kepada Penulis dalam

penyusunan laporan kerja praktek dengan memberikan canda tawa setiap harinya.

11. Rekan-rekan di 4 AK 3 yang telah memberikan dukungan kepada Penulis dalam penyusunan laporan kerja praktek dengan memberikan canda tawa setiap harinya.

(8)

iii

sangat berharga guna perbaikan dan penyempurnaan laporan kerja pratek ini dan Penulis pada masa yang akan datang.

Dengan segala kerendahan hati, Penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi Penulis sendiri dan umumnya bagi para pembaca sekalian.

Bandung, Desember 2013

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keadaan perekonomian Indonesia beberapa tahun terakhir sempat

mengalamai keterpurukan. Hal tersebut diakibatkan oleh terjadinya krrisis ekonomi di

beberapa Negara yang berpengaruh terhadap Indonesia. Akibat krisis ekonomi

tersebut, banyak usaha-usaha dan perusahaan-perusahaan yang mengalami kesulitan

beroperasi karena keadaan ekonomi yang tidak stabil sehingga banyak perusahaan

yang terpaksa menutup usahanya karena sudah tidak mampu lagi menutupi

biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasinya. Selain berdampak pada

perusahaan, krisis ekonomi juga berdampak pada masyarakat karena daya beli

mereka terhadap barang-barang kebutuhan pokok menurun sehingga tingkat

kesejahteraan mereka menurun. Namun, diantara perusahaan-perusahaan yang sulit

beroperasi tersebut, masih terdapat beberapa bentuk usaha yang mampu bertahan

menghadapi krisis ekonomi dimana salah satunya adalah koperasi. Hal tersebut

dikarenakan koperasi mampu menghimpun, memfasilitasi dan mendorong kemajuan

ekonomi rakyat yang berpenghasilan rendah, sehingga masyarakat yang

berpenghasilan rendah terus bergerak untuk bergabung dengan koperasi agar dapat

memajukan perekonomian rakyat yang nantinya juga akan meningkatkan

(10)

2

Koperasi hendaknya harus mampu memainkan peranan yang

sungguh-sungguh dalam tata ekonomi Indonesia. Berdasarkan perkembangan dan aktivitas

ekonomi dan pembaharuan kebijaksanaan ekonomi, keuangan dan pembangunan.

Perkoperasian di Indonesia disesuaikan dengan struktur demokrasi Indonesia.

Pembangunan koperasi mulai menginjak taraf pembangunan, dibidang

perkoperasiaan diintegrasikan kedalam pembangunan ekonomi, yang diarahkan untuk

pembentukan tenaga entrepreneur skill di kalangan masyarakat baik konsumen

maupun produsen. Kasmir (2007:22)

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992

tentang Perkoperasian Pasal 1, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan

orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

berdasar atas asas kekeluargaan. Jadi koperasi bukanlah perkumpulan modal

usaha yang mencari keuntungan semata, tetapi koperasi dibentuk untuk

memenuhi kebutuhan anggota dengan memberikan harga semurah mungkin dan

pelayanan sebaik mungkin.

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (1) menjelaskan bahwa bukan

kemakmuran orang perseorang yang diutamakan melainkan kemakmuran dan

kesejahteraan bersama dan yang sesuai dengan itu adalah koperasi. Koperasi

salah satu sektor kekuatan ekonomi diharapkan menjadi soko guru

(11)

3

dengan demokrasi ekonomi Bangsa Indonesia yaitu dari rakyat, oleh rakyat dan

untuk rakyat.

Perkembangan dalam usaha koperasi sangat di pengaruhi oleh banyaknya

dibutur yang dimiliki. Sehingga apabila dari tahun ke tahun koperasi memiliki

peringkat dalam keanggotaan maka dapat di katakanbahwa koperasi tersebut

mengalami kemajuan. Sebaliknya jika debitur dalam suatu koperasi tersebut

mengalami penurunan begitu pula dengan tingkat keuntungan koperasi, semakin

banyak debitur maka tingkat keuntungan pada koperasi otomatis mengalami

peningkatan dan jika debitur berkurang maka keuntungan yang di peroleh

menurun. Suyanto dan Nurhad (2003:43)

Disamping banyaknya keanggotaan yang dimiliki belum tentu dapat

menjamin tingkat kelangsungan koperasi dalam mencapai keuntungan.

Pemberian kredit merupakan salah satu bentuk usaha yang dilakukan oleh

koperasi untuk mengolah modal yang di miliki dari hasil donasi dan simpanan

anggota untuk memberikan pinjaman kepada anggota dengan mengambil

keuntungan dari pembayaran bunga dari anggota yang melakukan pinjaman.

Berdasarkan persetujaan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan

pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam melunasi utangnya setelah jangka

waktu tertentu dengan pemberian bunga. Dengan maksud setiap anggota harus

biasa bertanggung jawab atas kewajibannya. Hal ini harus diperhatikan oleh

koperasi di mana dalam memberikan pinjaman atau kredit koperasi harus

(12)

4

ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kredit macet yang bias mengganuggu

jalannya usaha koperasi dan juga merugikan koperasi terutama dalam

pencapaian keuntungan. Hasibun (2007:84)

Secara garis besar dengan melihat peluang dan kebutuhan ekonomi saat

ini, Koperasi Unit Desa Bina Mukti lebih murah dam mudah dibandingkan

badan perkreditan lainnya seperti perbankan dilihat dari mudahnya persyaratan

pemberian kredit, masyarakat umum akan lebih mudah bertransaksi dengan

koperasi karena untuk menjangkau dan sleksi atas permohonan kredit lebih

mudah dari pada kredit lainnya. Dalam KUD tanpa ada jaminan anggota bias

mendapatkan kredit tetapi untuk masyarakat umum biasa hanya menggunakan

BPKB dan surat dasar usaha. Sehingga peluang untuk pengembangan KUD di

wilayah kabupaten bandung cukup besar jarna melihat sebagian besar

masyarakatnya bergerak dalam bidang UMKM. Hasibun (2007:88)

Keberhasilan pemberian kredit tidak terlepas dari prosedur pemberian

kredit pemberian kredit yang dijalankan dalam pengelolaan pemberian kredit

kepada anggota. Prosedur pemberian kredit merupakan ketentuan yang

menjamin hak pemberi pinjaman kepada peminjam agar peminjam dapat di

kembalikan sesuaikesepakatan dengan kata lain bahwa prosedur pemberian

pinjaman untuk melunasi pinjaman sesuai kesepakatan dengan peminjaman

beserta bunga yang ditetapkan sehingga anggota bertanggung jawab dalam

pemanfaatan kredit usaha sehingga dapat di salurkan kembali kepada anggota

(13)

5

pemberian kredit dengan baik. Dalam kedala pemberian kredit biasanya macet

dan kemungkinan terdapat kendala-kendala yang lain. Azhar Susanto

(2007:243)

Adapun masalah yang terjadi di KUD Bina Mukti banyaknya kredit

macet mengakibatkan susahnya koperasi dalam mengimpun dana untuk di

pinjamkan kembali kepada anggota yang membutuhkan di karenakan prosedur

yang kurang baik.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ini bertujuan untuk

mendeskripsikan “Prosedur Pemberian Kredit pada KUD Bina Mukti”

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

1.2.1. Maksud kerja praktek

Adapun maksud dan tujuan penelitian dalam kerja praktek ini yaitu

ingin mengetahui sejauh mana prosedur pemberian kredit pada KUD

Bina Mukti apakah sudah benar ataupun ada ketidak sesuaian prosedur.

1.2.2 Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan penelitian dalam Kerja praktekini dalah sebagai

berikut:

a Untuk mengetahui prosedur pemberian kredit pada KUD Bina

(14)

6

b Untuk mengetahui hambatan prosedur pemberian kredit pada

KUD Bina Mukti

c Untuk mengetahui solusi dari hambatan pemberian kredit pada

KUD Bina Mukti

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Hasil yang diharapkan dari kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi

penulis, Kemajuan dan keberhasilan KUD Bina Mukti, maupun pihak lain yang

membutuhkannya. Adapun manfaat yang dapat diperoleh yaitu:

a. Bagi Perusahaan

Diharapkan memperoleh tambahan informasi mengenai prosedur pemberian

kredit dengan baik sehingga dapat mengurangi kredit macet serta dapat

mengembangkan usaha-usaha yang lain untuk menambah dana kas bagi KUD

Bina Mukti dari pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan penulis.

b. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan bagian dari proses belajar sehingga dengan

sendirinya akan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang luas bagi

(15)

7 1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

1.4.1 Lokasi Kerja Praktek

Kerja praktek dilakukan di Koperasi Unit Desa Bina Mukti, yang

berlokasi di jalan Terusan Kopo Km.12 Komplek Desa Katapang.

1.4.2 Waktu Kerja Praktek

Penulis melaksanakan kerja praktek dimulai sejak tanggal 19 Agustus

2013 sampai 19 September 2013. Hal ini dapat dilihat pada table

sebagai berikut :

Tabel 1.1

Aktivitas Kerja Praktek

(16)
(17)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Dinas yang membidangi Koperasi dan UKM di Kabupaten Bandung dibentuk

pada tahun 1995 dalam rangka ujicoba Otonomi Daerah, dengan nama Dinas

Koperasi dan Pembina Pengusaha Kecil (Diskopdan PPK), Kepala Dinas dijabat oleh

Abeng K Husen, SH. Berdasarkan Perdanomor 7 tahun 2001 tentang

PembentukanOrganisasiPerangkat Daerah Kabupaten Bandung diubah menjadi Dinas

Koperasidan Usaha Kecil Menengah (Diskopdan UKM), KepalaDinasdijabatoleh

Drs. Hendra WS, M.Si (2001-2002).

Selanjutnya berdasakan Perda nomor 9 tahun 2002 tentang Pembentukan

Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bandung, jabatan Wakil Kepala Dinas

dihapuskan Kepala Dinas dijabatolehDra. Tintin K, M.Si (2002-2006), Drs.

AdjatSudradjat, M.Pd (2006-2007), Ir. Hj. HennyHerlianisebagaiPlt. KepalaDinas (1

Nopember 2007 - 2 Apil 2008).

Berdasarkan Perdanomor 20 tahun 2007 tentangPembentukanOrganisasiPerangkat

Daerah Kabupaten Bandung, diubah menjadi Dinas Koperasi UKM, Perindustrian

(18)

2.2Stuktur Organisasi

Struktur organisasi dan manajemen perusahaan merupakan elemen penting yang

sangat menentukan dalam menjalankan aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan dasar

kerjasama yang mempunyai bentuk atau susunan yang jelas dalam tiap-tiap tugasnya

serta untuk menegaskan hubungan antara satu sama lain.

Struktur Organisasi yang digunakan KUD Bina Muktia dalah Struktur

Organisasi Lini yaitu dimana asas kesatuan komando tetap dipertahankan dan

pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dari pimpinan kebawahannya

yang bertugas hanya untuk memberikanbantuan, pemikiran, saran-saran, data

informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk

menetapkan keputusan dan kebijakannya.

Adapun bentuk struktur organisasi KUD Bina Mukti adalah sebagai berikut :

1. Ketua

2. Sekertaris

3. Bendahara

4. Personalia/Karyawan, Karyawati

(19)

a Visi dan Misi Koprasi Unit Desa Bina Mukti

1. Visi

· Dengan gerakan koprasi kita tingkatkan akselerasi ekonomi rakyat

yang mandiridan professional.

· Meningkatkan kesejahtera ananggota dan keluarganya serta bias

mengurangi kesenjangan sosial antara anggota Koperasi dengan

masyarakat lainnya.

2. Misi

· Berpartisipasi aktif dalam mendukung kesejahteraan KUD Bina Mukti

kecamatan katapang dengan mengoptimalkan sumberdaya ekonomi

yang tersedia menalui MOU (kerjasama) denganDinas/Instansiterkait.

Mendukung profesionalisme dalam meningkatkan kualitas pelayanan

kepada anggota dan masyarakat pelanggan listrik

2.3 Deskipsi Jabatan

Adapun dari struktur organisasi KUD BinaMukti di atas, maka penulis akan

menerangkan tugas dan wewenang dari setiap bagian, yaitu :

1. Ketua

a. Menetepkan kebijakan umum, tentang :Perencanaan, koordinasi, pergerakan,

(20)

b. Kerjasama dengan pihak-pihak dinas terkait, badan lembaga dan organisasi

lainnya.

c. Melanjutkan langkah-langkah pembenahan dan peningkatan prasarana

organisasi kelembagaan.

d. Mengenai kegiatan supervisi bidang usaha :

· Pemanfaatan gudang yang berfasilitas menguntungkan KUD, dan semua

pihak terkait.

· Penyewaan diupayakan bias berjalan secara terusmenurus dan meningkat.

2 .Sekertaris

a. Penyelenggaran seluruh kegiatan termasuk perencanaan jadwal secara

menyeluruh sesuai dengan RK / RAPBK dan meningkatkan prestasi kerja

karyawa, menjaga dan mengembangkan system komunikasi antar

kelembagaan internal agar kondusif.

b. Penyempuraan system/proses manajemen organisasi yang menyangkut bidang

kegiatana dministrasi, kelembagaan usaha maupun keuangan.

c. Keanggotaan mencangkup penerbitana dministrasi data anggota yang akurat

untuk peningkatan kualitas dan kuantitas.

d. Supervisi bidang usaha simpan pinjam melalui penambahan system USP.

Rekstukturisasiaspek-aspek organisasi usaha keuangan sehingga dapat

(21)

3.Bendahara

a. System,pola dan teknis operasional keuangan KUD

b. Mengoptimalkan sumber-sumberdan KUD. Baik internal maupun eksternal

maupun kasus-kasus keuangan macet koordinasi dengan sekertariat, bila

perlu mohon bantuan kepada pihak yang berwajib.

c. Kelistrikan ;sasaran pokok pengingkatan system kerjasama dengan lembaga /

organisasi dan istalasi terkait sehingga posisi dan kondisi ke listrikan

semakin kuat dalam melaksanakan kerjasama Payment Point Online

Bank(PPOB).

d. Menetapkan kinerja petugas payment point.

e. Penyetoran dan pendidikan dari lembaga keuangan dengan kredit lunak,

bantuan pemenrintah baik pusat maupun daerah, BUMN, BUMN dan usaha

lainnya.

f. Menanggulangi kekurangan KUD dan diupayakan mencari sember

permodalan baik dari lembaga keuangan dan kredit lunak,

bantuanpemerintah, BUMN, BUMD, danusahalainnya.

g. Pembukuan/ restukturisasi/ rekapitulasi neraca keuangan KUD BinaMukti

agar lebih realistis dan akurat.

4.Personil/Karyawan, Kayawati

Petugas payment point dan unit usaha simpan pinjam, agar melaksanakan tugas

(22)

keperdulian dan rasa tanggungjawab yang dijiwai oleh semangat jiwa koprasi yang

professional.

b. Fungsi Pengurus

1. BidangOrganisasi

· Meningkatkan fungsi dan tanggungjawab pengurus dalam rangka

melaksanakan kinerja yang baik.

· Meningkatkan kerja para karyawan dalam melayani anggota dan

pelanggan listrik.

· Menciptakan satukerja team yang baik, sehat dan harmonis diantara

pengurus, pegawai dan karyawan.

· Menata kembali strukturorganisasi yang sesuai dengan undang-undang

No.25 tahun 1992, dengan system prosedur yang berkaitan dengan

mekanisme kerja, mengembangkan system pengendalian internal

untuk menggambarkan kegian usaha.

2. BidangAdministrasi

· Peningkatan pelayanan administrasi lebih baik supaya anggota lebih

mudah, cepat dan akurat.

· Peningkatan kualitas pengelolaan administrasi dan keuangan agar

lebih baik lagi dari tahun-tahun yang lalu.

· Peningkatan penyempurnaan system administrasi yang sesuai dengan

(23)

3. Bidang Usaha

Kegiatan usaha pada tahun 2012 yang sedang berjaan yaitu:

a. Usaha SimpanPinjam

· Unit usaha simpan pinjam ini adalah salah satu usaha andalan yang

sudah berjalan.

· Mengoptimalkan sumber-sumberdana yang ada untuk pemenuhan

kebutuhan anggota dalam pelayanan yang baik serta tidak

menbeda-bedakan anggota satu sama lain atas dasar prinsip kekeluargaan untuk

kepentingan seluruh anggota.

· Meningkatkan usaha simpan pinjam kepada anggota yang aktif.

· Mengintensifkan penagihan piutang SP kepada anggota pinjaman yang

menunggak / piutang macet.

b. Usaha Pelistrikan

· Menciptakan hubungan kerjasama yang baikdengan PT PLN

(Perseroan)

· Menetapkan Pelayanan kepada pelanggan/ konsumen listrik.

c. Mengadakan kerjasama untuk memperoleh modal kerja melalui dinas

(24)

4. Bidang Permodalan dan Keuangan

Untuk menunjang kelancaran kegiatan usaha tersebut di atas memerlukan

dukungan modal yang tidak sedikit, untuk itu permodalan akan disusun

melalui:

a. Peningkatan modal sendiri yang berasal dari simpanan anggota

berupa:

· SimpananPokok

· SimpananWajib

· SimpananMasukan/Sukarela

· Simpanan-simpanan Lainnya.

b. Mendapatkan bantuan modal luar biasa, baik dari pemerintah maupun

BUMN dan BUMS.

c. Mengaktifkan tagihan terhadap piutang-piutnag lama/ baru bila perlu

meminta bantuan dari pihak kepolisian.

2.2Aspek Kegiatan Koperasi Unit Desa Bina Mukti

Koprasi unit desa Bina mukti ini bergerak dalam bidang simpan pinjam dan

usaha pelistrikan.

a. Status

Bentuk Perusahaan : Koperasi

Nama Perusahaan : Koperasi Unit Desa Bina Mukti

(25)

b. Legal perusahaan

Badan Hukum : 5977/BH/PAD/5.18-KOP/X/2005

Tanggal Pendirian : 11 Maret 1973

(26)

16 BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Bidang pelaksanaan kerja Praktek yang penulis laksanakan adalah melakukan

pencatatan buku tabungan, dan merekapitulasi.

Pada pelaksanaan kegiatan kerja praktek penulis di tempatkan bagian

keuangan. Dalam pelaksanaannya penulis di berikan bimbingan, serta pengarahan

dalam melakukan kegiatan perusahaan.

(27)

17

di ketahui bahwa koperasi simpan pinjam merupakan suatu lembaga ekonomi yang

sangat di perlukan dan penting untuk di pertahankan serta merupakan alat

orang-orang untuk meningkatkan taraf hidupnya juga dapat mencerahkan berbagai masalah

atau persoalan yang mereka hadapi masing-masing.

Pengertian koperasi simpan pinjam menurut Suyanto dan Nurhadi adalah

(28)

18

mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dan seterusnya. Manajernya

koperasi simpan pinjam, seperti manajer di organisasi apapun harus memiliki

ketrampilan eksekutif, kepimpinan, jangkauan pandangan jauh ke depan dan

mememukan kompromi dan pandangan berbeda. Akan tetapi untuk mencapai tujuan,

rapat anggota harus mempunyai kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi. Hal

ini ditetapkan dalam pasal 22 sampai pasal 27 UU no.25 tahun 1992.

3.1.3 Pengertian Prosedur

Dalam pelayanan pinjaman terdapat prosedur-prosedur yang menjadi acuan

dalam pemberian kredit agar tidak menjadi kesalahan dalam pemberian

kredit.Prosedur merupakan langkah-langkah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan

kegiatan atau aktivitas sehingga dapat tercapai tujuan yang di harapkan serta dapat

dengan mudah menyelesaikan suatu masalah yang terperinci menurut waktu yang

telah di tentukan.

Seperti pengertian prosedur yang dikemukakan oleh Azhar Susanto menyatakan

(29)

19

(30)

20 3.1.3.2 Manfaat Prosedur

Selain karakteristik prosedur Mulyadi (2001:6) juga menjelaskan mengenai

manfaat dari prosedur, diantaranya sebagai berikut:

1. Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan dimasa

yang akan datang

2. Mengubah pekerjaan yang berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas

3. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus dipatuhi

oleh seluruh pelaksana

4. Membantu dalam usaha meningkatkan produktifitas kerja yang efektif

dan efisien

5. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam

pengawasan.

3.1.4 Pengertian Kredit

(31)

21

(32)

22

4. Kredit adalah salah satu alat stabilitas ekonomi.

5. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat.

3.1.4.2 Tujuan Kredit

Menurut Thomas Suyatno ( 2004:15 ) pemberian kredit dimaksudkan

untuk memperoleh keuntungan, oleh karena itu Bank memberikan

pinjaman kepada nasabahnya dalam bentuk kredit, jika merasa yakin

nasabah yang akan menerima kredit itu mampu dalam memberikan

kredit yang telah diterimanya. Dalam kaitannya dengan pemberian

kredit, kredit memiliki tujuan pokok yang saling berhubungan :

1. Profitabilitas yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari kredit

berupa keuntungan yang dapat dari bunga pinjaman.

2. Safety yaitu keamanan dari prestasi atau fasilatas yang diberikan

harus benar-benar terjamin sehingga tujuan profitabilitas dapat

tercapai.

Menurut Kasmir ( 2001:96 ) tujuan pemberian kredit adalah:

1. Mencari Keuntungan

Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit

tersebut, hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima

oleh Bank sebagai balas jasa dan biaya admistrasi kredit yang

(33)

23 2. Membantu Usaha Nasabah

Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang

memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal

kerja.

3. Membantu Pemerintah

Bagi Pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak

perbankan maka makin baik, berarti adanya peningkatan

pembangunan di berbagai sektor.

3.1.4.3 Unsur-unsur Kredit

Kredit yang diberikan oleh suatu lembaga kredit didasarkan atas

kepercayaan, sehingga dengan demikian pemberian kredit merupakan

pemberian kepercayaan, ini berarti bahwa suatu lembaga kredit baru

akan betul-betul yakin bahwa si penerima kredit akan mengembalikan

pinjaman yang diterimanya sesuai dengan jangka waktu dan

syarat-syarat yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Tanpa keyakinan,

suatu lembaga kredit tidak akan meneruskan simpanan masyarakat

yang diterimanya.

Menurut Rachmat Firdaus ( 2005:13 ), peristiwa kredit akan terjadi

(34)

24

memiliki uang, barang, atau jasa yang bersedia untuk meminjamkan

kepada pihak lain (kreditur), adanya pihak yang membutuhkan uang,

barang, atau jasa (debitur), adanya kepercayaan dari kreditur kepada

debitur, adanya janji dan kesanggupan untuk membayar kembali dari

debitur kepada kreditur, adanya perbedaan waktu antara penyerahan

uang, barang atau jasa oleh kreditur dan saat pembayaran kembali dari

debitur, adanya resiko sebagai akibat perbedaan waktu ( waktu

sekarang dan waktu yang akan datang ).

Menurut Kasmir ( 2002:94 ) Unsur-unsur Kredit sebagai berikut :

1. Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberian kredit bahwa kredit yang

diberikan ( berupa uang, barang, atau jasa ) akan benar-benar

diterima kembali dimasa tertentu yang akan datang. Kepercayaan

ini diberikan oleh Bank, dimana sebelumnya dilakukan

penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern

maupun ekstern.

2. Kesepakatan

Disamping unsur percaya didalam kredit juga mengandung unsur

kesepakatan antara sipemberi dan sipenerima kredit.Kesepakatan

ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing

pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

(35)

25

Setiap kredit yang akan diberikan jangka waktunya tertentu,

jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah

disepakati, jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek,

jangka menengah, atau jangka panjang.

4. Resiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan

suatu resiko yang tidak tertagihnya atau macet pemberian kredit.

Semakin panjang suatu kredit semakin besar resikonya demikian

pula sebaliknya.Resiko menjadi tanggungan Bank, baik resiko

yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun untuk resiko

yang tidak disengaja.

5. Balas Jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa

kredit tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa

dalam bentuk bunga dan administrasi kredit ini merupakan

keuntungan Bank.

3.1.4.4 Tahap-tahap Dalam Pemberian Kredit

Dalam pemberian kredit ada beberapa tahapan dalam pemberian

kredit Menurut Rachamat Firdaus ( 2002:141-144) sebagai berikut :

1. Tahap persiapan kredit (Credit Preparation) adalah kegiatan

(36)

26

informasi mengenai persyaratan dalam memberikan kredit oleh

Bank yang bersangkutan.

2. Tahap Penelitian dan Analisa Kredit (Credit Analisis/Credit

Appraisal) dalam tahap ini didalam penilaian yang mendalam

tentang keadaan usaha atau proyek pemohon kredit.

3. Tahap Keputusan Kredit atas dasar laporan analisa kredit, maka

pihak Bank melalui pemutus kredit, dapat memutuskan apakah

pemohon kredit tersebut layak untuk diberikan kredit atau

tidak.

4. Tahap Pelaksanaan (Credit Realization) pada tahap ini Bank

akan meberikan kapan kredit tersebut dapat direalisasikan.

Calon debitur harus menandatangani akad/persetujuan karena

baik dibawah tangan maupun dihadapan notaris sebagai saksi.

Pada saat itulah bank akan melakukan administrasi kredit

dalam arti luas.

5. Tahap Administrasi Kredit/Tata usaha kecil

Selanjutnya Bank melalui bagian/pejabat-pejabat yang

menanganinya menata usahakan kredit tersebut melalui

penyimpanan/pemberkasan dokumen-dokumen kredit,

surat-surat yang berkenaan dengan agunan dan lain sebagainya.

(37)

27

Tahap terakhir dari suatu proses kredit ialah tahap

supervisi/pengawasan kredit dan pembinaan debitur, ialah

upaya pengamanan kredit yang telah diberikan oleh Bank

dengan jalan harus mengikuti jalannya perusahaan serta

memberikan saran agar perusahaan berjalan dengan baik

3.1.5 Pengetian Prosedur Pemberian Kredit

Dari pengetian di atas dapat di simpulkan bahwa prosedur pemberian

kredit adalah suatu system yang mengatur rangkaian tindakan perjanjian

antara dua pihak pinjaman berkewajiban untuk mengembalikan pokok

pinjaman sesuai dengan bunga pinjaman yang ditetapkan oleh pihak

pemberi pinjaman sesuai dengan perjanjian.

3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek

Teknik kerja praktek ini dilaksanakan dalam satu periode selama satu bulan

yaitu 30 hari kerja yang berlangsung mulai dari tanggal 19 Agustus 2013 sampai

dengan tanggal 19 September 2013. Selama satu bulan itu, penulis mengamati,

mempelajari, dan melaksanakan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan

prosedur pemberian kredit yang ada di Koperasi Unit Desa Bina Mukti.

3.2.1 Prosedur Pemberian Kredit pada KUD Bina Mukti

Berikut ini adalah prosedur pemberian kredit pada KUD Bina Mukti

yang akan di jabarkan menurut aktifitasnya:

1. Prosedur pemberian kredit anggota/calon anggota diawali

(38)

28

persyaratan kepada bagian administrasi dan jika persyaratan

disetujui, menerima formulir permohonan kredit di bagian

administrasi.

2. Pada tahap awal permohonan pinjaman harus mengisi formulir

yang di berikan oleh bagian administrasi dan diajukan kembali

ke bagian administrasi beserta persyaratan pengajuan pinaman

setra foto copy KTP Suami Istri (status menikah), foto copy

Kartu Keluarga, foto copy surat nikah, Rekening Listrik, foto

copy BPKB dan STNK.

3. Setelah menerima formulir dan persyaratandari pemohon

pinjaman, bagian administrasi memeriksa kelengkapan

kelengkapan persyaratan dan membuat pembukuan berdasarkan

nomor urut serta data persyaratan pemohon lainnya. Kemudian

data dalam bentuk berkas tersebut di berikan kepada petugas

servey.

4. Selanjutnya tugas yang diterima dari bagian administrasi

digunakan oleh petugas lapangan untuk membantu dalam

penilaian dan mengidentifikasi calon peminjam secara langsung.

Dalam proses ini, petugas lapangan melakukan analisis dengan

melakukan pengecekan kebenaran dengan adanya jaminan

berdasarkan persyaratan yang diajukan, melakukan penilaian

(39)

29

keluarga, serta mengenali calon peminjam dari tetangga, kerabat,

dan keluarga calon peminjam. Kenudian petas survey membuat

data berita acara untuk melengkapi format taksiran usaha

anggota dan di rangkum dalam bentuk aplikasi pinjaman

kemudian

5. Komite Kredit menerima berkas-berkas aplikasi pinjaman, dan

format taksasi usaha anggota untuk melakukan rapat komite.

Dalam rapat ini koperasi melakukan verifikasi dan sleksi

kelayakan dan berkas-berkas permohonan kredit dengan format

taksasindari petugas survey, jika hasil verifikasi telah layak

untuk di berikan kredit, maka format taksasi anggota

ditandatangani dan prosrs selanjutnya di serahkan ke bagian

pengurus koperasi.

6. Pada tahap ini pengurus koperasi menerima berkas aplikasi

pinjaman dari komite dan memutuskan untuk menerima atau

menolak permohonan kredit. Jika permohonan di tolak maka

pengurus mengembalikan berkas berisi permohonan kredit dan

persyaratan ke bagian administrasi untuk di buat surat penolakan

dan diserahkan kepada calon peminjam. Dan jika permohonan di

terima maka pengurus mengisi form taksasi usaha anggota

dengan menentukan besaran kredit yang di berikan, biaya

(40)

30

permohonan kredit. Setelah itu melakukan konfirmasi pemberian

pinjaman ke bendahara untuk melakukan penarikan uang. Uang

dan berkas aplikasi pinjaman diserahkan ke bagian administrasi

untuk melakukan proses realisasi pemberian kredit.

7. Setelah menerima berkas aplikasi pinjaman dan uang dari

pengurus, bagian administrasi membuat pembukuan pinjaman

berdasarkan identitas peminjam, persyaratan jaminan, plafon

pinjaman, dan jangka waktu angsuran serta menyimpan data

tersebut ke dalam file kredit anggota. Bagian administrasi

membuat kartu oinjaman untuk peminjaman, nota sebagai barang

bukti pembayaran dan persiapan surat perikatan atau surat

perjanjian. Setelah semuanya sudah siap, bagian administrasi

meminta peminjaman untuk menandatangani surat perjanjian dan

menyerahkan kartu angsuran kredit beserta uang kepada

peminjam. Setelah itu bagian administrasi melakukan pencatatan

berdasarkan nota dan penyimpanan ke dalam file kas

pengeluaran kas serta meng arsipkan surat perjanjian kredit.

Kemudian bagian admisistrasi menerina jaminan berupa BPKB

atau sertifikat sebagai pegangan.

3.2.2 Kendala atau hambatan dalam prosedur pemberian kredit

Arus globalisasi berkembang sangat cepat dan sulit untuk

(41)

31

kini sedang berusaha secara bertahap untuk lepas landas menuju

negara. Dalam era globalisasi kejujuran dan keterbukaan sangat

dijunjung tinggi oleh setiap lapisan masyarakat.

Perkembangan dalam usaha koperasi sangat di pengaruhi oleh

banyaknya debitur yang dimiliki. Sehingga apabila dari tahun ke

tahun koperasi memiliki peringkat dalam keanggotaan maka dapat

dikatakan bahwa koperasi tersebut mengalami kemajuan.

Sebaliknya jika debitur dalam suatu koperasi tersebut mengalami

penurunan begitu pula dengan tingkat keuntungan koperasi,

semakin banyak debitur maka tingkat keuntungan pada koperasi

otomatis mengalami peningkatan dan jika debitur berkurang maka

keuntungan yang diperoleh menurun.

Keberhasilan pemberian kredit tidak terlepas dari prosedur

pemberian kredit pemberian kredit yang dijalankan dalam

pengelolaan pemberian kredit kepada anggota. Prosedur

pemberian kredit merupakan ketentuan yang menjamin hak

pemberi pinjaman kepada peminjam agar peminjam dapat di

kembalikan sesuai kesepakatan dengan kata lain bahwa prosedur

pemberian pinjaman untuk melunasi pinjaman sesuai kesepakatan

dengan peminjaman beserta bunga yang ditetapkan sehingga

anggota bertanggungjawab dalam pemanfaatan kredit usaha

(42)

32

memerlukannya sehingga koperasi harus melakukan beberapa

prosedur pemberian kredit dengan baik.

Adapun hambatan yang ada dalam prosedur pemberian kredit

yaitu:

1. Calon peminjam yang masih mempunyai cicilan pembayaran

pinjaman sebelumnya tapi diperbolehkan mengajukan pinjaman

padahal sesuai prosedur harus menyelesaikanya pinjaman

terdahulu baru boleh meminjam kembali.

2. Dalam prosedur pemberian kredit/pinjaman uang atau

pencairan dana dalam jumlah tertentu mengalami

keterlambatan waktu sebab harus menunggu ketersediaan dana

yang ada pada saat itu padahal formulir sudah ditanda tangani

atau disetujui untuk dicairkan. Yang dimana seharusnya jika

sudah disetujui harus segera diberikan pinjaman tersebut oleh

pengurus koperasi tanpa menunggu lama.

3.2.3 Perbandingan antara Teori dan Praktek dalam Prosedur Pemberian Kredit

Pada proses perkuliahan mahasiswa telah dibekali pengetahuan

terkait dengan prosedur pemberian kredit. Namun dalam prakteknya

sendiri masih banyak perbedaan antara teori yang diajarkan di

perkuliahan dengan praktek di lapangan kerja. Penulis menemukan

(43)

33

Mukti dan kenyataan bahwa aplikasi dalam kerja praktek masih ada

kredit yang macet dari anggotanya yang meminjam.

3.2.4 Solusi atau Pemecahan dari Prosedur Pemberian kredit

Adapun Solusi atau pemecahaan dari prosedur pemberian kredit

sebagai berikut:

1. Untuk pinjaman yang diberikan padahal pinjaman sebelumnya

belum di lunasi. Dalam hal ini sebenarnya koperasi memberikan

kredit tersebut dikarenakan koperasi mengangkat unsur

kekeluargan, jadi dalam hal ini kredit tersebut diberikan karena

dilihat dari pengalokasian dana anggota digunakan untuk hal yang

penting seperti biaya rumah sakit, dan biaya pendidikan. Namun

dalam prosedur itu salah maka koperasi melakukan suatu upaya

seperti tegas dalam mengambil keputusan dan pemeriksaan yang

di perketat, karena tindakan seperti hal- hal tersebut juga bukan

hanya kepentingan koperasi saja melainkan demi

anggota-anggotanya.

2. Untuk lamanya pencairan dana dalam jumlah yang besar

dikarenakan dana yang belum mencukupi. Dalam hal ini upaya

sementara yang dilakukan oleh koperasi ialah melakukan

(44)

34 BAB IV

PENUTUP

4.1Kesimpulan

1. Prosedur pemberian kredit pada KUD Bina Mukti diawali dengan

mengajukan permohonan pinjaman setelah itu pengisian formulir disertai

jaminan diserahkan kepada bagian administrasi untuk diperiksa kelengkapan

persyaratannya kemudian pihak koperasi melakukan survey terhadap

pengajuan pinjaman, yang selanjutnya komite kredit yang memutuskan

pencairan kredit tersebut

2. Kendala-kendala yang dihadapi dalam prosedur pemberian kredit di KUD

Bina Mukti adalah calon peminjam masih memiliki cicilan pembayaran utang

namun tetap diberikan kredit dan lamanya pencairan kredit dikarenakan

terbatasnya dana kas yang dimiliki oleh Koperasi yang diakibatkan oleh kredit

macet para anggota koperasi.

3. Pemberian kredit terhadap anggota yang masih memiliki cicilan pembayaran

pinjaman didasarkan terhadap urgensi penggunaan dana tersebut seperti biaya

rumah sakit dan biaya pendidikan sedangkan waktu pencairan dana dalam

jumlah yang besar, pihak koperasi melakukan pinjaman kepada bank maupun

(45)

35 4.2Saran

1. Sebaiknya KUD Bina Mukti dalam menjalankan prosedur pemberian kredit

sesuai dengan prosedur yang ada dan dalam proses analisis yang dilakukan

oleh komite kredit lebih teliti sehingga akan mengurangi jumlah kredit macet.

2. Pada KUD Bina Mukti khususnya pada bagian Unit Simpan Pinjam agar

prosedur pemberian kredit dijalankan dengan benar dimana anggota koperasi

yang akan mengajukan kredit diharuskan menyelesaikan pinjaman terdahulu

sebelum mendapatkan kredit yang baru dan KUD Bina Mukti supaya

menambah dana kas dengan cara meningkatkan pendapatan dari usaha yang

lain.

3. KUD Bina Mukti sebaiknya menekan terjadinya kredit macet dengan cara

menjalankan prosedur pemberian kredit dengan benar dan meningkatkan

pendapatan dari usaha-usaha yang lain untuk menambah dana kas sehingga

(46)
(47)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan virtual test yang dapat mempermudah siswa memahami soal yang mengukur kemampuan pembuatan keputusan (decision-making) pada materi

Hasil penelitian Utami (2005) dan Fitriyani (2014) menyatakan bahwa manajemen laba mempunyai pengaruh yang positif terhadap biaya modal ekuitas, artinya meningkatmya

Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh secara positif pada variabel kualitas produk, sedangkan hasil penelitian selanjutnya menunjukkan tidak ada pengaruh

Hasil PTK ini menyimpulkan bahwa melalui media kartu kata bergambar dalam pembelajaran dapat meningkatkan kosa kata pada anak siswa kelompok A Bustanul Athfal Aisyiyah

Melalui pengamatan dilakukan penilaian proses pembelajaran pelayanan untuk memperoleh gambaran tentang siswa dan efektifitas pembelajaran/pelayanan yang telah diselenggarakan

Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan depresi pada lansia di posyandu lansia wilayah kerja Puskesmas Kedaton Bandar

Satuan Kerja/SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Nama Paket : Pembangunan Rumah Kreatif PKBM Kota Baubau Kategori Pekerjaan : Pekerjaan Jasa Konstruksi. Metode Pemilihan

Kampanye Warga Berdaya diinisiasi oleh masyarakat Yogyakarta yang tergabung dalam berbagai komunitas yang bergerak di bidang lingkungan untuk merespon masifnya pembangunan